ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI …

12
29 Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020 ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI POLINDES BIDAN “M” DESA GROGOL KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG Elok Indahwati 1 , Semi Naim 2 , Siti Mudrikatin 3 123 STIKES Husada Jombang Email : [email protected] ABSTRAK Angka kematian ibu adalah salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan. Tujuan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB dengan menggunakan metode pendekatan manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny “A” Di Polindes Bidan “M” Desa Grogol Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang tanggal 30 11 2019 sampai 18 12 2019. Pengambilan data dilakukan secara langsung dan menggunakan data sekunder, pendokumentasian dilakukan dengan menggunakan SOAP. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny “A” ± 3 minggu dari masa kehamilan 37 39 Minggu. Pada Ny “A” proses kehamilan berlangsung fisiologis adapun keluhan pada kunjungana kedua yaitu kenceng-kenceng dan mengeluarkan lendir darah namun penulis telah melakukan penatalaksanaan sesuai teori. Proses persalinan berlangsung patologis atas indikasi partus lama, setelah dilakukan observasi tidak ada kemajuan persalinan dilakukan tindakan Sectio Caesarea. Tanggal 4 12 2019 Jam 23.10 WIB telah lahir bayi berjenis kelamin laki-laki, berat badan 3700 gram, PB 52 cm. Masa nifas berlangsung fisiologis dengan keluhan nyeri perut post operasi, ASI lancar dan menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara ekslusif. Ibu memutuskan untuk menggunakan KB MAL (Metode Amenorea Laktasi) metode ini dapat segera dimulai setelah melahirkan. Berdasarkan hasil asuhan kebidanan continuity of care yang telah dilakukan pada Ny.”A” diharapkan klien dapat menerapkan konseling yang telah diberikan selama dilakukan asuhan kebidanan sehingga kondisi ibu dan bayi tetap baik dan dapat mencegah terjadinya komplikasi hingga kematian. Kata Kunci: Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, Keluarga Berencana

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI …

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI …

29

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI POLINDES

BIDAN “M” DESA GROGOL KECAMATAN DIWEK KABUPATEN

JOMBANG

Elok Indahwati1, Semi Naim2, Siti Mudrikatin3

123STIKES Husada Jombang

Email : [email protected]

ABSTRAK

Angka kematian ibu adalah salah satu indikator dalam menentukan derajat

kesehatan. Tujuan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan

secara continuity of care pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB

dengan menggunakan metode pendekatan manajemen Asuhan Kebidanan

Komprehensif pada Ny “A” Di Polindes Bidan “M” Desa Grogol Kecamatan

Diwek Kabupaten Jombang tanggal 30 – 11 – 2019 sampai 18 – 12 – 2019.

Pengambilan data dilakukan secara langsung dan menggunakan data sekunder,

pendokumentasian dilakukan dengan menggunakan SOAP.

Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny “A” ± 3 minggu dari masa

kehamilan 37 – 39 Minggu. Pada Ny “A” proses kehamilan berlangsung fisiologis

adapun keluhan pada kunjungana kedua yaitu kenceng-kenceng dan

mengeluarkan lendir darah namun penulis telah melakukan penatalaksanaan

sesuai teori.

Proses persalinan berlangsung patologis atas indikasi partus lama, setelah

dilakukan observasi tidak ada kemajuan persalinan dilakukan tindakan Sectio

Caesarea. Tanggal 4 – 12 – 2019 Jam 23.10 WIB telah lahir bayi berjenis kelamin

laki-laki, berat badan 3700 gram, PB 52 cm.

Masa nifas berlangsung fisiologis dengan keluhan nyeri perut post operasi,

ASI lancar dan menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara ekslusif. Ibu

memutuskan untuk menggunakan KB MAL (Metode Amenorea Laktasi) metode

ini dapat segera dimulai setelah melahirkan.

Berdasarkan hasil asuhan kebidanan continuity of care yang telah

dilakukan pada Ny.”A” diharapkan klien dapat menerapkan konseling yang telah

diberikan selama dilakukan asuhan kebidanan sehingga kondisi ibu dan bayi tetap

baik dan dapat mencegah terjadinya komplikasi hingga kematian.

Kata Kunci: Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir, Keluarga

Berencana

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI …

30

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

PENDAHULUAN

Angka Kematian Ibu (AKI)

merupakan salah satu indikator untuk

melihat keberhasilan upaya

kesehatan ibu. AKI adalah rasio

kematian ibu selama masa

kehamilan, persalinan dan nifas yang

disebabkan oleh kehamilan,

persalinan, nifas tetapi bukan karena

sebab-sebab lain seperti kecelakaan

atau terjatuh.

Pada tahun 2000 hingga 2017,

rasio kematian ibu turun sebesar

38%. Dalam hal ini, Asia Tengah dan

Selatan menunjukkan kemajuan

terbesar meningkatkan ketahanan

hidup ibu dengan menurunkan angka

kematian ibu sebesar 60% sejak

tahun 2000. (UNICEF, 2019)

Menurut global Maternal

Mortality Ratio (MMR) pada tahun

2017 diperkirakan 211 angka

kematian ibu per 100.000 kelahiran

hidup terjadi penurunan 38 % sejak

tahun 2000. (WHO, 2017)

Hasil survei penduduk antar

sensus (SUPAS) tahun 2015

memperlihatkan angka kematian ibu

tiga kali lipat dibandingkan target

Millennium Development Goals

(MDGs). Secara umum terjadi

penurunan kematian ibu selama

periode tahun 1991-2015 dari 390

menjadi 305 per 100.000 kelahiran

hidup. Walaupun terjadi

kecenderungan penurunan angka

kematian ibu, namun tidak berhasil

mencapai target MDGs yang harus

dicapai yaitu sebesar 102 per

100.000 kelahiran hidup pada tahun

2015. Hasil Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2017 AKB 24 per 1.000 kelahiran

hidup (Profil Kesehatan Indonesia,

2018).

Laporan dari profil kab/kota

AKI yang dilaporkan di Jawa Timur

tahun 2018 mencapai 91,45 per

100.000 kelahiran hidup. Angka ini

menurun di bandingkan Tahun 2017

yang mencapai 91, 92 per 100.000

kelahiran hidup. Angka kematian

ibu (AKI) tertinggi terdapat di

kabupaten Pasuruan yaitu sebesar

301,75 per 100.000 kelahiran hidup

atau sebanyak 10 orang. Sedangkan

AKI yang terendah ada dikabupaten

Malang yaitu sebesar 44,25 per

100.000 kelahiran hidup atau

sebanyak 17 orang dan menurun

dibandingkan tahun 2017 yaitu 46,48

atau sebanyak 18 orang. Penyebab

tertinggi kematian ibu pada tahun

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI …

31

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

2018 adalah penyebab lain-lain yaitu

32,57% atau 170 orang. Pre

eklampsi/eklampsi yaitu sebesar

31,32 % atau sebanyak 163 orang

dan perdarahan yaitu sebanyak

22,8% atau sebanyak 119 orang.

Sedangkan penyebab paling kecil

adalah infeksi sebesar 3,64% atau

sebanyak 119 orang. (Dinkes Jatim,

2018).

Di Kabupaten Jombang pada

Tahun 2018 terjadi penurunan Angka

Kematin Ibu (AKI) sebesar 93,01 per

100.000 kelahiran hidup. Angka

tersebut berdasarkan data jumlah

kematian maternal 18 kasus dari

19.353 kelahiran hidup. (Profil

Kesehatan Kabupaten Jombang,

2018).

Menurut BKKBN, KB aktif di

antara PUS tahun 2018 sebesar

63,27%, hampir sama dengan tahun

sebelumnya yang sebesar 63,22%.

Sementara target Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMN) yang ingin dicapai

tahun 2019 sebesar 66%. Hasil SDKI

tahun 2017 juga menunjukan angka

yang sama pada KB aktif yaitu

sebesar 63,6% (Kemenkes, 2018).

Dari data diatas diketahui bahwa

salah satu AKI disebabkan oleh

partus lama. Partus lama merupakan

lamanya masa pengeluaran hasil

konsepsi dengan berbagai faktor

yang melatarbelakangi. Ada pun

persalinan lama dapat menimbulkan

konseskuensi yang buruk bagi ibu

maupun janin. Pada ibu bisa

berdampak terjadinya infeksi

intrapartum, rupture uteri,

pembentukan fistula, dan cidera otot-

otot dasar panggul. Pada janin bisa

terjadi caput suksedeneum, molase,

kepala janin bahkan bisa sampai

mengalami asfiksia. Persalinan

(partus) lama ditandai dengan fase

laten lebih dari 8 jam, persalinan

telah berlangsung 12 jam atau lebih

tanpa kelahiran bayi, dan dilatasi

serviks di kanan garis waspada pada

partograf. (Qonitun & Fadilah,

2016).

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Aprina (2016)

terdapat hubungan partus tak maju

dengan Sectio Caesaria di RSUD Dr.

H Abdul Moeloek Provinsi Lampung

Tahun 2015 dengan Odds Ratio

(OR)= 24,533 yang berarti responden

yang Partus Tak Maju mempunyai

peluang 3,30 kali untuk kejadian SC

dibandingkan dengan yang tidak

Partus Tak Maju.

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI …

32

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

Untuk mengurangi kejadian

kematian ibu karena persalinan

normal maka dapat dilakukan operasi

bedah Sectio Caesarea sebagai salah

satu alternatif pilihan untuk terminasi

kehamilan, jika terdapat komplikasi

ibu dan janin. Hasil penelitian

sejalan dengan pendapat aprina

(2016) yaitu penyebab persalinan

dengan bedah caesar ini bisa karena

masalah di pihak ibu maupun bayi.

Terdapat dua keputusan bedah caesar

yang sudah di diagnosa sebelumnya.

Penyebab antara lain CPD,

keracunan kehamilan yang parah,

preeklampsia berat atau eklampsia,

kelainan letak bayi (sungsang,

lintang), sebagaian kasus mulut

rahim tertutup plasenta (plaseta

previa), bayi kembar, kehamilan

pada ibu berusia lanjut, riwayat

sectio caesarea pada kehamilan

sebelumnya. Yang kedua adalah

keputusan yang diambil tiba-tiba

karena komplikasi yang timbul

selama proses persalinan.

WHO memperkirakan bahwa

angka persalinan dengan Sectio

Caesarea sekitar 10% sampai 15%

dari semua angka proses persalinan.

Dinegara maju seperti Britania Raya

angka kejadian Sectio Caesarea

sebesar 20% dan di Amerika Serikat

sebesar 23%. Di Indonesia sendiri,

presentase Sectio Caesarea cukup

besar. Di Rumah Sakit Jawa Timur,

Rumah Sakit Daerah Dr. Soetomo

sebagai Rumah Sakit rujukan

terbesar di Jawa Timur ditemukan

bahwa angka kejadian persalinan

dengan Sectio Caesarea pada tahun

2012 adalah 1478 kasus (23,3%) dari

6335 total persalinan (Yudoyono,

2012).

Salah satu upaya pemerintah

untuk menekan angka kejadian sectio

caesarea adalah dengan

mempersiapkan tenaga kesehatan

yang terlatih dan terampil agar dapat

melakukan deteksi dini dan

pencegahan komplikasi pada ibu

hamil selama kehamilannya sehingga

kemungkinan persalinan dengan

sectio caesarea dapat diminimalkan

dan dicegah sedini mungkin. Selain

itu, peran bidan pun sangat

dibutuhkan yaitu pada saat

pemeriksaan antenatal care. Bidan

diharapkan mampu memberikan

konseling mengenai bahaya yang

ditimbulkan oleh operasi sectio

caesarea sehingga masyrakat

memahami dan angka kejadian bedah

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI …

33

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

sectio caesarea dapat ditekan

(Depkes RI, 2013).

Program Indonesia Sehat

terdapat 3 komponen yakni

mewujudkan paradigma sehat,

penguatan pelayanan kesehatan dan

jaminan kesehatan nasional. Program

Indonesia Sehat telah menunjukan

perbaikan seperti pada kesehatan ibu

dan anak, angka kematian ibu (AKI)

mengalami penurunan dari 390 per

100.000 kelahiran hidup, dan angka

kematian bayi (AKB) 24 per 1000

kelahiran hidup (Kemenkes, 2019).

Kegiatan unggulan dalam

penurunan AKI dan AKB tahun 2015

– 2019 yaitu meningkatkan cakupan

dan fasilitas pelayanan antenatal

(pemantapan pelaksanaan pelayanan

antenatal sesuai standart termasuk

antenatal terpadu, peningkatan

pemanfaat buku KIA). Peningkatan

pelayanan persalinan di fasilitas

kesehatan (pemantapan APN

(Asuhan Persalinan Normal), MAK

III (Manajemen Aktif Kala III),

pengembangan kemitraan bidan

dukun). Peningkatan pelayanan

pencegahan komplikasi kebidanan

(penguatan pelaksaan PONED,

PONEK, P4K, penguatan sistem

rujukan). Pelayanan KB berkualitas

(peningkatan pelaksanaan KB pasca

salin). Program penurunan AKB

yaitu persalinan dilakukan di fasilitas

kesehatan untuk penanganan

kegawatdarurata maternal neonatal,

konseling IMD (Inisiasi Menyusu

Dini), jaminan mutu kunjungan

neonatal, konseling ASI EKSLUSIF

dan pemberian MP-ASI. (Kemenkes,

2019)

Penurunan AKI dan AKB saat

ini masih menjadi prioritas program

kesehatan di Indonesia. Karena itu

bidan harus memiliki filosofi asuhan

kebidanan yang menekankan

asuhannya terhadap perempuan

(Woman Centered Care) Salah satu

upaya untuk meningkatkan

klasifikasi bidan adalah menerapkan

modeL asuhan kebidanan yang

berkelanjutan (Continuity Of Care/

CoC) dalam pendidikan klinik

(Hanifaria, 2015).

Continuity of care-the life cycle

artinya pelayanan yang diberikan

pada siklus kehidupan yang dimulai

dari prakonsepsi, kehamilan,

persalinan, nifas, bayi dan balita,

anak prasekolah, anak sekolah,

remaja, dewasa, hingga lansia. Jika

pendekatan intervensi continuity of

care ini dilaksanakan maka akan

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI …

34

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

memberi dampak yang signifikan

terhadap kelangsungan dan kualitas

hidup ibu dan anak (Mochtar, 2015).

Berdasarkan urian diatas, maka

penulis melakukan pemantauan

Asuhan Kebidanan Komprehensif

pada Ny “A” Di Polindes Bidan “M”

Desa Grogol Kecamatan Diwek

Kabupaten Jombang.

METODE

Studi Kasus ini menggunakan

penelitan penelaahan kasus dengan

cara meneliti suatu permasalahan

yang berhubungan dengan kasus itu

sendiri, faktor-faktor yang

mempengaruhi, kejadian-kejadian

khusus yang muncul sehubungan

dengan kasus, maupun tindakan dan

reaksi kasus terhadap suatu

perlakuan.

Case study dalam penelitian ini

adalah asuhan kebidanan

komprehensif pada ibu hamil mulai

dari kehamilan, persalinan, bayi baru

lahir, nifas, dan keluarga berencana.

Hasil dari pengumpulan data akan

didokumenatasikan dalam pencatatan

asuhan kebidanan komprehensif

meliputi data subyektif, data

obyektif, analisa data dan

penatalaksanaan (SOAP).

Tekhnik pengumpulan data

merupakan cara yang digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data-

data penelitian dari sumber data

(subyek, maupun sampel penelitian).

(Kristanto, 2018).

Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik observasi, teknik

wawancara, dan dokumentasi.

Teknik pengambilan data dilakukan

dengan menggunakan data primer

dan data sekunder yaitu pada data

primer meliputi wawancara pada

studi kasus ini dilakukan secara

langsung kepada responden untuk

memperoleh informasi atau data

kondisi pasien.

Selain itu dilakukan Triangulasi

pada suami atau keluarga untuk

mendapatkan data yang valid.

observasi pada studi kasus ini

dilakukan dengan cara melihat

(inspeksi), meraba (palpasi),

mendengar (auskultasi), mengetuk

(perkusi), mengukur tanda vital (vital

sign), pemeriksaan fisik, dan

pemeriksaan penunjang

(laboratorium). Pada data sekunder

peneliti mengambil data dengan cara

studi dokumentasi yaitu

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI …

35

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

mendapatkan data dari dokumen atau

catatan medik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil study kasus pada Ny “A”

umur 35 tahun dipolindes Bidan “M”

Desa Grogol, Kecamatan Diwek

Kabupaten Jombang, dari usia

kehamilan 38 minggu sampai

keluarga berencana. Peneliti

mengikuti pasien ketika pasien

melakukan pemeriksaan ke polindes

dan puskesmas. Peneliti melakukan

pemeriksaan untuk memperoleh

informasi yang lebih mendalam dari

klien, pemeriksaan yang dilakukan

meliputi pemeriksaan umum maupun

pemeriksaan khusus yang di

dokumentasikan dalam bentuk

SOAP.

Berdasarkan hasil asuhan yang

dilakukan penulis kepada Ny “A”

sejak bulan November 2019 sampai

Desember 2019 atau sejak masa

kehamilan Ny “A” berusia 38

minggu (masa hamil), bersalin

sampai 14 hari post sectio dan

asuhan bayi baru lahir 6 jam sampai

dengan 14 hari di dapatkan hasil

sebagai berikut:

A. Masa Kehamilan

Selama melaksanakan asuhan

antenatal, semua asuhan yang

diberikan pada Ny “A” dapat

terlaksana dengan baik, keadaan

umum normal. Ny “A”, suami dan

keluarga bersifat kooperatif

sehingga tidak terjadi kesulitan

dalam memberikan asuhan.

Menurut asumsi penulis tidak

ditemukan kesenjangan teori

dengan praktek lapangan selama

memberikan asuhan kehamilan.

B. Persalinan

Pada tanggal 3 – 12 – 2019 jam

20.00 WIB, ibu mengatakan

merasa kenceng-kenceng, pada

tanggal 4 – 12 – 2019 jam 07.30

WIB mengeluarkan lendir dan

darah, kemudian dibawa ke

polindes oleh keluarga pada

tanggal 4 – 12 – 2019 jam 07.45

WIB. Di lakukan pemeriksaan

dalam, pembukaan 2 cm, ketuban

belum pecah, kemudian di

lakukan pemeriksaan tanda-tanda

vital hasil: TD: 120 mmHg, Nadi:

72x/menit, Suhu 36,3 °C, RR:

22x/menit, TFU: 33 cm, DJJ: (+)

142x/menit, HIS: 2. 10’. 35”. Ibu

tidak pucat, tidak odema. Setelah

dilakukan pemeriksaan bidan

mengatakan Ny “A” harus

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI …

36

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

dilakukan rujukan ke Puskesmas

cukir. Pada tanggal 4 – 12 – 2019

jam 08.30 WIB dilakukan

pemeriksaan dalam pembukaan 4

cm, ketuban belum pecah,

kemudian dilakukan pemeriksaan

tanda-tanda vital hasil: TD:

100/70 mmHg, Nadi: 80x/menit,

Suhu: 36,5 °C, RR: 20x/menit,

TFU: 33 cm, HIS: 2. 10’. 20’’,

DJJ: (+) 132x/menit, setelah

dilakukan observasi selama ± 8

jam pada jam 13.30 WIB

pembukaan masih tetap 4 cm. Hal

ini tidak sesuai dengan teori

bahwa menurut Walyani (2015)

multigravida kala 1 fase aktif

(fase dilatasi maksimal), dalam

waktu 2 jam serviks membuka 4

cm menjadi 9 cm. Setelah

dilakukan pemeriksaan bidan

mengatakan kalau Ny “A” harus

segera dilakukan rujukan ke RS

PMC karena mengalami Prolong

Fase Aktif (Fase Dilatasi)

memanjang dan partograf

melewati garis bertindak karena

pada hasil USG terdapat lilitan tali

pusat. Ibu melahirkan di RS

dengan tindakan operasi sectio

caesarea yang ditangani oleh

dokter SPOG.

C. Masa Nifas

Dalam hal ini penulis melakukan

kunjungan nifas 3 kali dan hasil

masa nifas pada Ny “A”

berlangsung secara normal tanpa

ada komplikasi seperti adanya

perdarahan lewat jalan, keluar

cairan berbau dari jalan lahir,

bengkak diwajah, tangan dan

kaki, pusing dan lemas yang

berlebihan, panas tinggi, payudara

berubah menjadi warna merah,

panas, dan terasa sakit, ibu terlihat

sedih murung dan menangis tanpa

sebab. Masa nifas Ny “A”

dilakukan sebanyak 3 kali yaitu

pada 6 jam, 8 hari post sectio, dan

14 hari post sectio hal ini tidak

sesuai dengan Peratura Mentri

Kesehatan Republik Indonesia

Nomer 97 Tahun 2014 Pelayanan

nifas sesuai standart adalah

pelayanan kepada ibu nifas

sedikitnya 3 kali, (satu) kali pada

periode 6 (enam) jam sampai

dengan 3 (tiga)

hari pascapersalinan, 1 (satu) kali

pada periode 4 (empat) hari

sampai dengan 28 (dua puluh

delapan) hari pascapersalinan, 1

(Satu) kali pada periode 29 (dua

puluh sembilan) hari sampai

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI …

37

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

dengan 42 (empat puluh dua) hari

pasca persalinan.

D. Bayi Baru Lahir

By Ny “A” lahir dengan operasi

sectio caesarea pada tanggal 4 –

12 – 2019 jam 23.10 WIB, BB:

3.700 gram, PB: 52 cm, LK: 33

cm, bayi lahir dengan sehat, jenis

kelamin Laki-laki. Pada saat

melakukan kunjungan tidak

ditemukan tanda-tanda bahaya

pada bayi baru lahir yaitu:

pemberian ASI sulit, pernapasan

lebih cepat >60x/menit, suhu

badan yang tinggi, tali pusat

bernanah, mata bengkak. Bayi Ny

“A” menyusu dengan kuat, hanya

diberikan ASI dan tidak pernah

mendapatkan makanan selain

ASI. Kunjungan yang dilakukan

pada bayi baru lahir dilakukan

sebanyak 3 kali yaitu pada usia 6

jam, 8 hari postnatal, dan 14 hari

postnatal. Hal ini tidak sesuai

dengan Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia

Nomer 25 Tahun 2014

sebagaimana yang dimaksud pada

ayat (1) dilakukan paling sedikit 3

(tiga) kali kunjungan, yaitu

meliputi 6 – 48 ja, 3 – 7 hari, 8 –

28 hari.

E. Keluarga Berencana

Pada kunjungan KB Ny “A”

menginginkan kontrasepsi yang

tidak menggangu ASI, karena

ingin memberikan ASI Ekslusif

pada bayinya, yaitu menggunakan

kontrasepsi Metode Amonore

Laktasi dengan persetujuan dari

suami. Berdasarkan hal diatas

tidak terjadi kesenjangan antara

teori dan fakta, dimana

kontrasepsi ini bisa langsung

digunakan setelah melahirkan.

Kontrasepsi ini tidak menggau

produksi ASI dan dapat

mengurangi perdarahan setelah

melahirkan.

KESIMPULAN

a. Asuhan antenatal care yang

diberikan kepada Ny. A pada

umur kehamilan 39 minggu sesuai

dengan kebijakan Asuhan Standar

10 T. Selama kehamilan keluhan

yang dialami Ny. A masih dalam

kategori fisiologis dan tidak

terjadi patologis selama masa

kehamilan Ny. A..

b. Asuhan intranatal care pada Ny. A

dari kala I sampai dengan kala IV

tidak berlangsung secara normal

dan tidak sesuai asuhan

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI …

38

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

persalinan. Proses persalinan Ny.

A tidak berjalan dengan baik, kala

I dilakukan observasi berlangsung

sekitar ± 8 jam, Ny “A”

mengalami prolong Fase Aktif

(fase dilatasi maksimal)

memanjang dan pada partograf

melewati garis bertindak dan

harus dilakukan rujukan ke

Rumah Sakit. Pada Kala II

dilakukan tindakan sectio

caesarea, Kala III dan kala IV

berlangsung secara normal.

c. Kunjungan nifas pada Ny. A

dilakukan sebanyak 3 kali, tetapi

tidak sesuai dengan standart

pelayanan masa nifas. Selama

memberikan asuhan nifas pada

Ny. A tidak ditemui adanya

penyulit dan komplikasi. Keadaan

umum ibu baik, proses involusi

berjalan normal, ibu sudah diajari

cara perawatan payudara serta

bayi tetap diberi ASI eksklusif.

d. Asuhan bayi baru lahir Ny. A

dilakukan sebanyak 3x, tetapi

tidak sesuai dengan standart

pelayanan bayi baru lahir yang

dengan hasil tidak ditemukan

masalah ataupun komplikasi.

e. Asuhan Keluarga Berencana pada

Ny. A adalah Ny. A memilih

untuk melakukan KB MAL

setelah mendapat penjelasan

tentang metode kontrasepsi yang

cocok untuk ibu menyusui.

SARAN

a. Bagi Lahan Praktek

Penulis berharap Asuhan

kebidanan pada ibu hamil

trisemester III, bersalin, nifas,

bayi baru lahir dan keluarga

berencana dapat menjadi

Referensi bagi Polindes Cukir

Jombang dalam melakukan

pelayanan secara komprehensif.

b. Bagi Institusi

Diharapkan kepada

pimpinan Stikes Husada

Jombang khususnya jurusan

Kebidanan Jombang untuk

menyediakan sumber referensi

buku yang lebih up to date dan

dengan penerbit yang lebih

dipercaya di perpustakaan

Kebidanan Stikes Husada

Jombang untuk menunjang

penyusunan LTA, sehingga

penyusunan LTA di tahun depan

lebih berjalan baik dan tidak

kekurangan referensi lagi.

c. Bagi Penulis

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI …

39

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

Diharapkan dapat tetap

meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan dalam melakukan

asuhan kebidanan secara baik

dan benar kepada pasien. Dalam

menghadapi pasien harus lebih

teliti menanyakan riwayat-

rawayat yang lalu agar mendapat

hasil yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Artikel/Paper Dalam Jurnal

Faktor Ibu Yang Berhubungan

Dengan Kejadiann

Persalinan Lama Di RSUD

Arifin Achmad

Pekanbaru Tahun 2016

http://jurnal.htp.ac.id/index.

php/keskom/article/downloa

d/108/92

(diunduh tanggal 6 Juni

2020)

Faktor Yang Berhubungan

Dengan Kejadian Partus

Lama Tahun 2016

https://ejurnal.poltekkes-

tjk.ac.id/index.php/JKEP/art

icle/view/376

(diunduh tanggal 5 Juni

2020)

Faktor-Faktor Yang Berhubungan

Dengan Sectio Caesarea Di

RSUD DR. H ABDUL

MOELOK Provinsi

Lampung Tahun 2015

http://scholar.google.co.id/s

cholar_url?url=http://www.e

jurnal.poltekkestjk.ac.id/ind

ex.php/JK/article/view/124/

116&hl=en&sa=X&scisig=

AAGBfm3i7DgZQJMf6lejl-

hh1GdSbvkfdw&nossl=1&o

i=scholarr

(diunduh tanggal 5 Juni

2020)

2. ENSIKLOPEDI

Profil Kesehatan Indonesia

Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia Tahun

2018

http://www.depkes.go.id/dow

nload.php?file=download/pus

datin/profil-kesehatan-

indonesia/Data-dan-

Informasi_Profil-Kesehatan-

Indonesia-2018.pdf (diunduh

tanggal 26 September 2019)

Profil Kesehatan Jawa Timur

Departemen Kesehatan

Indonesia Tahun 2017

http://www.depkes.go.id/reso

urces/download/profil/PROFI

L_KES_PROVINSI_2017/15

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY “A” DI …

40

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 2 : September 2020

_Jatim_2017.pdf (diunduh

tanggal 26 September 2019)

Promosi Kesehatan Kementrian

Kesehatan Republik

Indonesia Hari Bidan: Peran

Bidan Dalam Penurunan

Angka Kematian Ibu Dan

Bayi Tahun 2019

http://promkes.kemkes.go.id/

hari-bidan-peran-bidan-

dalam-penurunan-angka-

kematian-ibu-dan-bayi

(diunduh tanggal 28

September 2019)

UNICEF: Angka Kematian Bayi

Masih Tinggi Tahun 2018

https://data.unicef.org/trends-

in-maternal-mortality-2000-

2017/

(diunduh tanggal 19

November 2019)