ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi...

89
i ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA K UMUR 3,5 TAHUN DENGAN PNEUMONIA DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : Yeni Endarwati NIM B12165 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

i

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT

PADA BALITA K UMUR 3,5 TAHUN DENGAN PNEUMONIA

DI RSUD SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

Yeni Endarwati

NIM B12165

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

ii

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

iii

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An K

Umur 3,5 tahun dengan Pneumonia RSUD Surakarta Tahun 2015“. Karya Tulis

Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu

syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan Stikes Kusuma Husada

Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua Stikes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu RetnoWulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Stikes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ika Budi Wijayanti SST, M.Sc selaku penguji I yang telah memberikan

waktu luang untuk menguji dan memberikan bimbingan bagi penulis.

4. Ibu Tresia Umarianti ,S.ST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis,

5. Ibu dra. Is Purwaningrum sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha di RSUD

Surakarta, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam

pengambilan data.

6. Balita K yang telah bersedia untuk menjadi subyek dalam studi kasus.

7. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan Stikes Kusuma Husada Surakarta

atas segala bantuan yang telah diberikan.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

v

9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian

selanjutnya. Semoga karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

Surakarta, Juni 2015

Penulis

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Yeni Endarwati

B 12 165

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT

PADA BALITA K UMUR 3,5 TAHUN DENGAN PNEUMONIA

DI RSUD SURAKARTA

TAHUN 2015

Xii + 77 Halaman + 13 Lampiran

INTISARI

Latar Belakang : Data profil kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun 2012

menyebutkan bahwa cakupan penemuan pneumonia pada balita sebanyak 64.242

(24,74%), Data yang diperoleh dari bagian rekam medik RSUD Surakarta pada

tahun 2014 menunjukkan dari 3200 balita sakit dari bulan September 2013 -

September 2014 bahwa angka kejadian balita sakit dengan ISPA 2200 (68,8%),

pneumonia adalah 65 (2,5%), Diare 400 (12,5%), Febris 420 (13,1%), Batuk 60

(1,9%), ISK 50 (0.15%). Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan bawah yang

yang menyerang alveoli paru-paru yang disebabkan oleh mikroorganisme dan non

dan ditandai dengan batuk serta kesukaran bernafas.

Tujuan : Mampu memberikan asuhan kebidanan balita sakit pada balita K umur

3,5 tahun dengan pneumonia dengan menggunakan Asuhan Kebidanan menurut

Hellen Varney.

Metode : Metode yang digunakan adalah deskriptif, studi kasus ini di laksanankan

pada tanggal 18 – 21 juni 2015 di RSUD Surakarta pada balita K umur 3,5 tahun

dengan pneumonia dan dilakukan pengumpulan data melalui wawancara,

observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan studi kepustakaan.

Hasil : Asuhan kebidanan yang di berikan pada balita K adalah pertahankan infus

D5 ½ NS 14 tetes per menit makro sesuai advis dokter, O2 1 lpm, nebulizer

(ventolin 1 resp/6jam), injeksi cefotaxim 250 mg/8 jam, injeksi antibiotik

(gentamicin 50 mg/24 jam, ampicillin 375 mg/6jam), injeksi pamol 100 mg/6 jam,

antipiretik (salbutamol syrup 3 x ½ cth per oral). Setelah dilakukan asuahan selama

3 hari keadaan umum baik, tidak rewel, suhu badan menurun, batuk berkurang,

sudah tidak sesak nafas lagi.

Kesimpulan : Setelah diberikan asuhan kebidanan selama 4 hari dan di evaluasi

maka diperoleh hasil yang maksimal pula dengan bukti tidak adanya komplikasi

Ada kesenjangan antara teori dan praktek dilahan, namun tidak terlalu signifikan.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Balita, Pneumonia

Kepustakaan : 17 literatur (tahun 2006 s/d 2014)

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

vii

MOTTO

1. Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan (QS. Al-

insyiroh : 6)

2. Jadikan orangtuamu sebagai penyemangatmu dalam menuntut ilmu, dan

biasakan meminta restu sebelum aktivitas

3. Ketika anda tidak pernah melakukan kesalahan, itu berarti anda tidak pernah

mencoba hal apapun

4. Ketika kehidupan memberi kita seribu tekanan untuk menangis, tunjukkan

kita mempunyai sejuta alasan untuk tetap tersenyum

5. Jadikan omongan orang yang tidak enak itu buat pacuan kita untuk tetap

semangat menjalani rutinitas kita, dan buktikan pada mereka kita BISA

6. Jatuh jangan terpuruk, jadikan itu pengalaman hidup untuk terus bangkit

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, karya tulis ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayah, mama, adik, kakak dan saudaraku tercinta terimakasih atas kasih

sayang, doa restu, semangatnya dan dukungan selama ini.

2. “mamasku agung eko” terimakasih atas semua perhatian, dukungan, dan

batuannya ya….. semoga cepat nyusul skripsi

3. Ibu Tresia Umarianti, SST, M.Kes selaku Pembimbing KTI, Ibu Ika Budi

Wijayanti, SST, M.Sc selaku Penguji 1, Ibu Riadini Wahyu Utami, SST

selaku pembiming akademik terimakasih atas bimbingannya selama ini.

4. Teman-tamanku 1 almamater semuanya terutama tempat curhatan “yustika,

kartika”, penghuni kos “pak tarto”, terimakasih atas semangatnya.

5. Bapak-ibu kost tercinta terimakasih atas perhatian dan motivasinya

6. Almamaterku tercintaaa love you deh!

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

viii

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... iv

INTISARI ......................................................................................................................................... vi

CURICULUM VITAE ............................................................................................................. vii

DAFTAR ISI................................................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .......................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ............................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis ............................................................................

1. Balita .................................................................................

a. Pengertian ................................................................... 7

b. Tahapan Tumbuh Kembang ....................................... 7

c. Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang ......................... 9

2. Pneumonia ............................................................................

a. Pengertian pneumonia ................................................ 10

b. Klasifikasi pneumonia ................................................ 10

c. Etiologi, Tanda dan Gejala pneumonia ...................... 12

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

x

d. Patofisiologi pneumonia ................................................. 14

e. Patogenesis pneumonia .................................................. 15

f. Gejala klinis .................................................................... 15

g. Manifestasi klinis pneumonia ........................................ 16

B. Teori ManajemenVarney .............................................................. 18

1. Pengertian Manajemen Varney ............................................. 18

2. Proses Asuhan Kebidanan ...................................................... `18

3. Data Perkembangan ................................................................ 35

C. Landasan Hukum........................................................................... 36

BAB III METODOLOGIPENELITIAN

A. JenisStudi Kasus ........................................................... 37

B. LokasiStudi Kasus .................................................................. 37

C. Subyek Studi Kasus ................................................................ 37

D. WaktuStudi Kasus .................................................................. 38

E. Instrumen Studi kasus ............................................................ 38

F. Teknik PengumpulanData ...................................................... 38

G. Alat Yang Digunakan ............................................................. 42

H. Jadwal Penelitian .................................................................... 42

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TinjauanKasus………………………………………………… 44

B. Pembahasan…………………………………………………… 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………….. 73

B. Saran………………………………………………………….. 74

DAFTARPUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Jenis, etiologi, faktor resiko, dan

tanda gejala pneumonia ....................................................... 12

Tabel 2.2 Patofisiologi pneumonia ...................................................... `13

Tabel 2.3 Frekuensi adi rata-rata ......................................................... 24

Tabel 2.4 Suhu rata-rata ....................................................................... 24

Tabel 2.5 Frekuensi respirasi rata-rata ......................................... 25

Tabel 2.6 Berat badan normal .............................................................. 25

Tabel 2.7 Pemberian antibiotik sesuai etiologi .................................... 36

Tabel 4.1 Pemberian antibiotik …………………………………….. . 68

Tabel 4.2 Pemberian antibiotic …………………………………….. 69

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal penelitian

Lampiran 2 Surat permohonan ijin studi pendahuluan

Lampiran 3 Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahah

Lampiran 5 Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6 Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7 Surat Persetujuan Responden

Lampiran 8 Format Asuhan Kebidanan Balita Sakit

Lampiran 9 Lembar Observasi

Lampiran 10 Satuan Acara Penyuluhan

Lampiran 11 leaflet

Lampiran 12 Dokumentasi Studi Kasus

Lampiran 13 Lembar Konsultasi

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam

bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan

anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi

penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam

meneruskan pembangunan bangsa. Berdasarkan alasan tersebut, masalah

kesehatan anak di prioritaskan dalam perencanaan atau penataan pembangunan

bangsa (Hidayat, 2011).

Angka kesakitan bayi dan balita menjadi indikator kedua dalam

menentukan derajat kesehatan anak, karena nilai kesakitan merupakan

cerminan dari lemahnya daya tahan tubuh bayi dan anak balita. Angka

kesakitan ini juga dapat dipengaruhi oleh status gizi, jaminan pelayanan

kesehatan, layanan petugas kesehatan, perlindungan kesehatan anak, faktor

sosial-ekonomi dan pendidikan ibu (Hidayat, 2011).

Menurut Nuratif, dkk (2013) pneumonia adalah salah satu penyakit

infeksi saluran pernafasan bawah akut (ISNBA) dengan gejala batuk dan

disertai dengan sesak nafas yang di sebabkan agen infeksius seperti: virus,

bakteri mycoplasma (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-

paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi.

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

2

Gejala awal yang timbul biasanya berupa pilek, yang kemudian diikuti

dengan napas yang cepat dan napas yang sesak. Pada tingkat yang lebih berat

terjadi kesukaran bernapas, tidak dapat minum, kejang, kesadaran menurun,

dan meninggal bila tidak segera diobati.

World Health Organization (WHO) memperkirakan insiden

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Negara berkembang dengan angka

kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15% - 20%

per tahun pada golongan usia balita. Menurut WHO 13 juta balita

di dunia meninggal setiap tahun dan sebagian besar kematian tersebut terdapat

di Negara berkembang, dimana pneumonia merupakan salah satu penyebab

utama kematian dengan membunuh 4 juta anak balita setiap tahun (Depkes

RI, 2000 dalam Asrun, 2006).

Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi yaitu 34/1.000

kelahiran hidup, sekitar 56% kematian terjadi pada periode sangat dini yaitu

masa neonatal. Target MDGs tahun 2015 untuk menurunkan Angka Kematian

Bayi (AKB) menjadi 23/1.000 kelahiran hidup memerlukan rangkaian strategi

khususnya peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan pada masa

neonatal (Depkes RI, 2010).

Data profil kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun 2012 menyebutkan

bahwa cakupan penemuan pneumonia pada balita sebanyak 64.242 (24,74%)

kasus presentase penemuan dan tatalaksana pneumonia balita tahun 2014 di

terget kan sebesar 100% (Depkes RI, 2010).

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

3

Data yang diperoleh dari bagian rekam medik RSUD Surakarta pada

tahun 2014 menunjukkan dari 3200 balita sakit dari bulan September 2013 -

September 2014 bahwa angka kejadian balita sakit dengan ISPA 2200 (68,8%),

pneumonia adalah 65 (2,5%), Diare 400(12,5%), Febris 420 (13,1%), Batuk 60

(1,9%), ISK 50 (0.15%).

Berdasarkan uraian di atas, penyakit ISPA merupakan salah satu penyakit

dengan angka kesakitan dan angka kematian yang cukup tinggi. Sehingga

dalam penggunaannya peran bidan dalam memberikan promosi kesehatan

perlu adanya kesadaran yang tinggi, baik dari masyarakat maupun petugas,

terutama tentang beberapa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan.

Dari pernyataan dan data di atas penulis tertarik untuk mengambil studi

kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An K Umur 3.5

Tahun Dengan Pneumonia Di RSUD Surakarta”

B. Perumusan Masalah

Bagaimana penerapan asuhan kebidanan balita sakit pada balita K umur

3.5 tahun dengan pneumonia di RSUD Surakarta dengan menggunakan

pendekatan management kebidanan 7 langkah Varney?

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Mampu memberikan asuhan kebidanan balita sakit pada balita K

umur 3,5 tahun dengan pneumonia dengan menggunakan asuhan

kebidanan menerut Helen Varney.

2. Tujuan Khusus

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

4

a. Penulis mampu

1) Melakukan pengkajian balita sakit pada balita K umur 3,5 tahun

dengan pneumonia

2) Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan

masalah, dan kebutuhan balita sakit pada balita K umur 3,5 tahun

dengan pneumonia

3) Menentukan diagnose potensial yang timbul balita sakit pada

balita K umur 3,5 tahun dengan pneumonia

4) Menerapkan tindakan segera balita sakit pada balita K umur 3,5

tahun dengan pneumonia

5) Menyusun rencana tindakan asuhan kebidanan balita sakit pada

balita K umur 3,5 tahun dengan pneumonia

6) Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan balita sakit pada balita

K umur 3,5 tahun dengan pneumonia sesuai pelayanan secara

efisien dan aman

7) Mengevaluasi hasil evaluasi hasil asuhan kebidanan balita sakit

pada balita K umur 3,5 tahun dengan pneumonia

b. Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus nyata

di lapangan termasuk faktor pendukung dan penghambat.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

5

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Memberikan kesempatan pada penulis untuk menerapkan ilmu

pengetahuan yang diperoleh di institusi pendidikan terutama manajemen

asuhan kebidanan pada balita K dengan pneumonia dalam situasi nyata.

2. Bagi Profesi

Tenaga kesehatan dapat memberikan asuhan kebidanan yang tepat, cepat

dan komprehensif terutama balita sakit dengan pneumonia.

3. Bagi Institusi

a. RSUD Kota Surakarta

Bidan dapat meningkatkan kualitas pemberian pelayanan asuhan

kebidanan pada balita sakit dengan pneumonia.

b. Pendidikan

Dapat sebagai sumber bacaan atau referensi untuk meningkatkan

kualitas pendidikan kebidanan khususnya dalam asuhan kebidanan

balita sakit dengan pneumonia.

E. Keaslian Penulisan

Berdasarkan survei yang telah dilakukan, penulis mendapatkan keaslian :

1. Syarifatul Fikriyah, dari Universitas Sebeleas Maret, tahun 2013 dengan

judul “Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An. A Umur 2 tahun 6 Bulan

Dengan Pneumonia Di RSUD Surakarta”. Asuhan kebidanan yang

diberikan yaitu: di lakukan rawat inap selama 3 hari kolaborasi dengan

dokter spesialis anak, dan berikan terapi sesuai advis dokter: pasang infus

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

6

D5 ½ NS 10 tpm, injeksi Ampicilin 300 mg / 6 jam secara IV, Injeksi

Klorampenikol 200 mg / 6jam secara IV, Sy Parasetamol 4×1 dengan dosis

5ml, Sy Salbutamol 3×1 dengan dosis 5ml.

2. Stiani, Triorida tahun 2014 dengan judul “ Asuhan Kebidanan Pada Balita

D Umur 3 Tahun Dengan Pneumonia Di RSUD Surakarta “. Asuhan

kebidanan yang diberikan yaitu: kolaborasi dengan dokter spesialis anak,

lalu pasang infus D5 ½ 15 tpm sesuai advis dokter. Lalu, diberikan terapi:

pasang O22 Ipm, Nebulizer bronkhodilator (Ventolin 1 resp/1 jam), injeksi

antibiotik (Ampicilin 375 mg / 6 jam), injeksi antibiotik (Gentamicin 75

mg / 24 jam), antipiretik (Sy Parasetamol 120 mg / 5ml 4×2 sendok takar

per oral), Sy Solvita 2×1 sendok takar per oral. Lalu, kolaborasi dengan

ahli gizi untuk pemberian diit makanan yang tinggi kalori dan tinggi

protein.

Perbedaan studi kasus tersebut dengan studi kasus yang akan dilakukan oleh

penulis terletak pada pasien atau subyek yang akan diambil kasusnya.

Persamaan studi kasus tersebut dengan studi yang dilakukan oleh penulis

terletak pada kasus yang akan diambil yaitu sama-sama balita sakit dengan

pneumonia dan juga tempat pengambilan studi kasusnya yaitu di RSUD

Surakarta.

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Balita

a. Pengertian

Balita mempunyai rentang usia 1-5 tahun. Pada masa ini

pertumbuhan fisik anak relatif lebih lambat dibandingkan dengan

masa bayi, tetapi perkembangan motoriknya berjalan lebih cepat.

Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa,

kreativitas, kesadaran, sosial, emosional, dan inteligensi berjalan

sangat cepat dan merupakan landasan selanjutnya (Nursalam dkk,

2013).

b. Tahapan tumbuh kembang balita

Pada dasarnya kehidupan manusia mengalami berbagai tahapan

tumbuh kembang dan setiap tahap mempunyai ciri tertentu. Tahapan

tumbuh kembang yang paling memerlukan perhatian dan menentukan

di masa mendatang adalah pada masa anak.

Ada beberapa tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada

masa anak. Menurut Nursalam (2013) tahapan tersebut adalah sebagai

berikut :

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

8

1) Usia 1-3 tahun

Pertumbuhan fisik relatif lambat dari pada masa bayi, tetapi

perkembangan motoriknya berjalan cepat.

2) Usia 3-5 tahun

Pertumbuhan fisik relatif lambat. Pada masa ini rasa ingin tahu

dan daya imajinasi anak berkembang, sehingga anak banyak

bertanya tentang segala hal di sekelilingnya yang tidak diketahui.

c. Kebutuhan Dasar Untuk Tumbuh Kembang

Seorang anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal

dipengaruhi oleh hasil interaksi antara faktor genetik, herediter,

konstitusi, dan faktor lingkungan. Agar faktor lingkungan

memberikan pengaruh yang positif bagi tumbuh kembang anak, maka

perlu adanya kebutuhan dasar bagi tumbuh kembang balita

(Nursalam, 2013).

Menurut Nursalam 2013, kebutuhan dasar ini dapat

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1) Asah (Kebutuhan Stimulasi)

Stimulasi adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar

anak yang berupa latihan atau bermain. Stimulasi merupakan

kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan anak. Anak yang banyak mendapat stimulasi yang

terarah akan cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang

mendapat stimulasi.

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

9

Pemberian stimulasi ini sudah dapat dilakukan sejak masa

perinatal, kemudian lahir dengan cara menyusui bayi pada ibunya

sedini mungkin. Asah merupakan kebutuhan untuk

perkembangan mental psikososial anak yang dapat dilakukan

dengan pendidikan dan pelatihan.

2) Asih (Kebutuhan Emosi dan Kasih Sayang)

Meliputi sebagai berikut:

a) Kasih sayang orang tua

b) Rasa aman

c) Harga diri

d) Dukungan / dorongan

e) Mandiri

f) Rasa memiliki

3) Asuh (Kebutuhan Fisik-Biomedis)

Meliputi sebagai berikut:

(a) Nutrisai yang adekuat dan seimbang

(b) Perawatan kesehatan dasar

(c) Pakaian

(d) Perumahan

(e) Higiene diri dan lingkungan

(f) Kesegaran jasmani (olahraga, rekreasi)

2. Pneumonia

a. Pengertian

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

10

Pneumonia adalah peradangan pada parenkim paru-paru

(Nursalam, 2013). Sedangkan menurut Nuratif, dkk (2013)

pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan

bawah akut (ISNBA) dengan gejala batuk dan disertai dengan sesak

nafas yang di sebabkan agen infeksius seperti: virus, bakteri

mycoplasma (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-

paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi.

Sedangkan menurun Somantri (2012) pneumonia adalah suatu

proses peradangan dimana terdapat konsolidasi yang disebabkan

pengisian rongga alveoli oleh eksudat. Dari penjelasan diatas dapat

disimpulkan bahwa pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan

bawah yang yang menyerang alveoli paru-paru yang disebabkan oleh

mikroorganisme dan non-mikroorganisme dan ditandai dengan batuk

serta kesukaran bernafas.

b. Klasifikasi

Berdasarkan Nursalam (2013), pneumonia dapat di

klasifikasikan secara sederhana berdasarkan dengan gejala yang ada.

Klasifikasi ini bukan diagnosis medis, melainkan bertujuan

untuk membantu petugas kesehatan yang berada dilapangan untuk

menentukan tindakan yang perlu di ambil, sehingga anak tidak

terlambat mendapat penanganan.

Klasifikasinya adalah sebagai berikut :

1) Pneumonia berat

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

11

a) Ada tanda bahaya umum, seperti anak tidak bisa minum atau

menyusu, selalu memuntahkan semuanya, seperti anak

letargis / tidak sadar

b) Terdapat tarikan dinding dada kedalam saat bernafas

c) Terdapat stridor (suara bunyi ‘grok-grok’ saat inspirasi)

2) Pneumonia

a) Anak usia 2-12 bulan, apabila frekuensi nafas 50 kali/menit

atau lebih

b) Anak usia 12 bulan – 5 tahun, apabila frekuensi nafas 40

kali/menit atau lebih

3) Batuk bukan pneumonia

Menurut Hidayat ( 2011) apabila hanya ada keluhan batuk saja

tidak menjurus ke gejala pneumonia.

c. Etiologi, Tanda dan Gejala

Tabel 2.1 jenis, etiologi, faktor resiko, dan tanda gejala pneumonia

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

12

Jenis

Pneumonia

Etiologi Faktor Resiko Tanda dan Gejala

Sindroma

Tipikal

a. Streptococus

pneumonia

tanpa

penyulit

b. Streptococcus

pneumonia dengan

penyulit

a. Sickle cell

diseases

b. Hipogamma-

globulinemia

a. Onset mendadak dingin,

menggigil, demam (39-40 0

C)

b. Nyeri dada pleuritis

c. Batuk produktif, sputum

hijau dan puluren serta

mungkin mengandung

bercak darah. Terkadang

hidung kemerahan.

d. Retraksi interkostal,

penggunaan otot aksesorius,

dan bisa timbul sianosis.

Sindroma

Atipik

a. Haemophylus

influenza

b. Staphylococcus

aureus

a. Usia tua

b. COPD

c. Flu

a. Onset bertahap 3-5 hari

b. Malaise, nyeri kepala, nyeri

tenggorokan, dan batuk

kering

c. Nyeri dada karena batul

c. Mycoplasma

pneumonia

d. Virus patogen

d. Anak-anak

e. Dewasa muda

Aspirasi a. Aspirasi basil gram

negatif,

klebsiela,Pseudomo

nas,Enterobacter,

Escherichia proteus,

basil gram positif

b. Staphylococcus

a. Perawatan

(misal infeksi

nosokomial

b. Gangguan

kesadaran

a. ada kuman anaerob

campuran, mulanya onset

perlahan.

b. Demam rendah, batuk

c. Produksi sputum/ bau busuk

d. Foto dada terlihat jaringan

interstital tergantung bagian

paru-paru yang terkena

Hematogen Terjadi bila kuman

patogen menyebar

ke paru-paru melalui

aliran darah, seperti

pada kuman

Staphylococcus, E.

Coli, anaerob

enterik

a. Kateter IV

yangterinfeksi

b. Drug abuse

c. Abses

intraabdomen

d. Epiema

kandung

kemih

a. Gejala pulmonal timbul

minimal dibanding gejala

septikemi

b. Batuk non produktif dan

nyeri pleuretik sama seperti

yang terjadi pada emboli

paru

Sumber : Somantri (2012)

d. Patofisiologi dan Patogenesis

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

13

Bagan 2.2 patofisiologi pneumonia

Sumber: Somantri 2012

e. Patogenesis

Inhalasi mikroba dengan jalan

· Melalui udara

· Aspirasi organisme dari naso faring

· hematogen

Reaksi inflamasi hebat Nyeri pleuritis

· Nyeri hebat

· Panas dan

demam

· Anoreksia

pausea

vonik Membran paru-paru meradang dan

berlubang Pleuritic pain

Bersihkan jalan

nafas tidak efektif SDM Red Blood Count (RBC), SDP White

Blood Count (WBC), dan cairan keluar

masuk alveoli

Sekresi, edema, dan prochospasme

Resiko penyebaran

infeksi

· Dispanea

· Sianosis

· Batuk Patrial oclusi

Daerah paru menjadi padat

Penurunan ratio ventilasi-

pervusi

Luas permukaan membran aspek

respirasi

Kapasitas difusi menurun

Hipoksemia

Kerusakan pertukaran gas

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

14

Patogenesis pneumonia menurut Somantri (2012), secara umum

berlangsung dalam menjadi 4 stadium, yaitu:

1) Stadium kongesti

Pada stadium ini, eksudat serosa masuk kedalam alveolus dari

pembuluh darah yang bocor.

2) Stadium hepatitis merah

Pada stadium ini, paru-paru tampak merah dan tampak bergranula

karena sel darah merah, fibrin, dan leukosit PMN mengisi

alveolus.

3) Stadium hepatitis kelabu

Pada stadium ini, paru-paru tampak abu-abu karena leukosit dan

fibrin mengalami konsolidasi dalam alveolus yang terserang.

4) Stadium resolusi

Pada stadium ini, eksudat mengalami lisis dan direabsorbsi oleh

makrofag sehingga jaringan kembali kepada struktur semula.

f. Gejala klinis

Menurut Ridha (2014)

1) Gejala klinik tergantung dari penyebab pneumonia

2) Keluhan utama berupa batuk (80 %)

3) Nyeri dada (tampak sangat sakit dan berkeringat)

4) Demam tinggi pada 5 – 10 hari pertama

5) Sesak nafas (lebih – lebih bila ada komplikasi)

6) Produksi sputum mukoid, purulen, warna seperti karat

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

15

7) Pusing, anoreksia, malaise, mual sampai muntah

g. Manifestasi Klinis

Menurut Nurarif (2013) sebagai berikut:

1) Demam, sering tampak sebagai tanda infeksi yang pertama. Paling

sering terjadi pada usia 6 bulan – 3 tahun dengan suhu mencapai

39,5-40,50 C bahkan dengan infeksi ringan. Mungkin malas dan

peka rangsang atau terkadang euforia dan lebih aktif dari normal,

beberapa anak bicara dengan kecepatan yang tidak biasa.

2) Meningismus, yaitu tanda-tanda meningeal tanpa infeksi

meninges. Terjadi dengan awitan demam yang tiba-tiba dengan

disertai sakit kepala, nyeri dan kekakuan pada punggung dan leher,

adanya tanda kernig dan brudzinski, dan akan berkurang saat suhu

turun.

3) Anoreksia, merupakan hal yang umum yang disertai dengan

penyakit masa kanak-kanak. Seringkali merupakan bukti awal dari

penyakit. Menetap sampai derajat yang lebih besar atau lebih

sedikit melalui tahap demam dari penyakit, seringkali memanjang

sampai ke tahap pemulihan.

4) Muntah, anak kecil mudah muntah bersamaan dengan penyakit

yang merupakan petunjuk untuk awitan infeksi. Biasanya

berlangsung singkat, tetapi dapat menetap selama sakit.

5) Diare, biasanya ringan, diare sementara tetapi dapat menjadi berat.

Sering menyertai infeksi pernafasan. Khususnya karena virus.

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

16

6) Nyeri abdomen, merupakan keluhan umum. Kadang tidak bisa

dibedakan dari nyeri apendiksitis.

7) Sumbatan nassal, passae nassal kecil dari bayi mudah tersumbat

oleh pembengkakan mukosa dan eksudasi, dapat mempengaruhi

pernafasan dan menyusu pada bayi.

8) Keluaran nasal, sering menyertai infeksi pernafasan. Mungkin

encer dan sedikit (rinorea) atau kental dan puluren, bergantung

pada tipe dan atau tahap infeksi.

9) Batuk, merupakan gambaran umum dari penyakit pernafasan.

Dapat menjadi bukti hanya selama fase akut.

10) Bunyi pernafasan, seperti: batuk, mengi, mengorok. Auskultasi

terdengar mengi, krekels.

11) Sakit tenggorokan, merupakan keluhan yang sering terjadi pada

anak yang lebih besar. Ditandai dengan anak akan menolak untuk

minum dan makan per oral.

12) Keadaan berat pada bayi tidak dapat menyusu atau makan/minum,

atau memuntahkan semua, kejang, letargis, atau tidak sadar,

sianosis, distress peranafasan berat.

13) Disamping batu atau kesulitan bernafas, hanya terdapat nafas

cepat saja:

a) Pada anak umur 2 bulan-11 bulan 50 kali/menit

b) Pada anak umur 1 tahun – 5 tahun 40 kali/menit

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

17

B. Kerangka Teori Manajemen Varney

1. Pengertian Manajemen Kebidanan

Menurut Sulistyawati (2009), manajemen kebidanan adalah proses

pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk

mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan,

ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil

suatu keputusan yang terfokus pada klien.

2. Proses Asuhan Kebidanan

Proses asuhan manajemen kebidanan menurut Varney (2004) dalam

Sulistyowati (2009), terdiri dari 7 langkah yaitu sebagai berikut:

a. Langkah 1 : Pengkajian

Pengkajian pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian

dengan mengumpulka data dasar dan semua informasi yang

diperlukan untuk mengevaluasi klien. Pengkajian balita dengan

pneumonia, antara lain:

1) Anamnesa (Data Subyektif)

Anamnesa adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan

wawancara. Data subyektif adalah data yang didapat dari

pasien sebagai suatu pendapat terhadap situasi kejadian

(Nursalam, 2013).

a) Keluhan utama pada waktu datang

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

18

Adalah untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang

berkaitan dengan balita sakit dengan pneumonia (Ambarwati

dan Wulandari, 2010).

Menurut Somantri (2012) adalah menggigil, demam

40 0 C, nyeri pleuritik, batuk, sputum berwarna seperti karat,

takipnea terutama setelah adanya konsolidasi paru.

b) Riwayat kesehatan

(1) Riwayat imunisasi

Menurut Ridha (2014 ), imunisasi yang tersedia yang

sudah dilakukan ibu untuk mengimunisasikan anaknya

antara lain : BCG pada umur < 2bulan

(untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit

TBC), DPT pada umur 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan

(untuk melindungi dari difteri, pertusis, tetanus), Polio

pada umur 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan

(untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit

poliomielitis), hepatitis B pada umur

0 bulan, 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan (untuk

memberikan kekebalan terhadap Hepatitis B), Campak

pada umur 9 bulan (untuk memberikan kekebalan

terhadap penyakit campak).

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

19

(2) Riwayat penyakit yang lalu

Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010), data ini

diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya

riwayat atau penyakit akut, kronis seperti: jantung,

DM, Hipertensi, Asma.

(3) Riwayat penyakit sekarang

Menurut Ambarwati dan wulandari (2010), data-data

ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya

penyakit yang diderita pada saat ini yang adad

hubungannya dengan penyakit pneumonia.

(4) Riwayat penyakit keluarga

Menurut Ambarwati dan Wulandari ( 2010), data ini

diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya

pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan

kesehatan pasien.

c) Riwayat sosial

Menurut Matondang (2013), riwayat sosial dapat diketahui

dari:

(1) Yang mengasuh

Dikaji untuk mengetahui kebiasaan balita.

(2) Hubungan dengan anggota keluarga

Dikaji untuk mengetahui hubungan balita dengan

anggota keluarga.

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

20

(3) Hubungan dengan teman sebaya

Dikaji untuk mengetahui keharmonisan balita dengan

teman sebayanya.

(4) Lingkungan rumah

Dikaji untuk mengetahui hubungan balita dengan

lingkungan sekitar rumah.

d) Pola kebiasaan sehari-hari

Menurut Matondang (2013), pola kebiasaan sehari-hari yang

perlu dfikaji diantaranya:

(1) Nutrisi

Dikaji tentang riwayat makan, seperti jenis makanan

yang dikonsumsi sehari-hari

(2) Istirahat / tidur

Berapa lama anak tidur siang, malam, keadaan anak

(tenang, atau gelisah), pasien dengan pneumonia

cenderung gelisah dan menyebabkan anak susah tidur.

(3) Pola Hygiene

Untuk mengetahui bagaimana cara menjaga kebersihan

dan nilai kerentangan terhadap infeksi.

(4) Aktivitas

Meliputi motorik kasar adalah aspek yang berhubungan

dengan anak baik gerakan atau sikap tubuh dan motorik

halus adalah kemampuan anak untuk menggerakkan

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

21

bagian-bagian tubuh tertentu, paisen dengan pneumonia

pola aktivitasnya terganggu karena rewel.

(5) Eliminasi

Pengkajian tentang BAB dan BAK yang meliputi

kondisi, frekuensi, dan warnanya.

2) Pemeriksaan fisik ( Data Obyektif )

Menurut Nursalam (2013), pemeriksaan fisik digunakan untuk

mengetahui keadaan fisik pasien secara sistematis dengan cara:

a) Status generaslis

1) Keadaan umum

Menurut Sulistyowati (2009), untuk mengetahui

data ini, bidan perlu mengamati keadaan pasien secara

keseluruhan. Hasil pengamatan akan bidan laporkan

dengan kriteria:

(a) Baik

Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika pasien

memperlihatkan respon yang baik terhadap

lingkungan dan orang lain, sertasecara fisik pasien

tidak mengalami ketergantungan dalam berjalan.

(b) Lemah

Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia

kurang atau tidak memberikan respon yang baik

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

22

terhadap lingkungan dan orang lain, serta pasien

sudah tidak mampu lagi untuk berjalan sendiri.

Menurut Somantri (2012), biasanya pada kasus

pneumonia keadaan umum anak masih baik, jika

sudah pneumonia berat keadaan umum anak akan

lemah.

2) Kesadaran

Menurut hidayat (2011), Pemeriksaan ini

dilakukan untuk menilai kesadaran anak, antara lain:

composmentis (anak mengalami kesadaran penuh),

somnolen (anak memiliki kesadaran yang lebih rendah

dengan ditandai dengan anak tampak mengantuk, tidak

responsif terhadap rangsangan ringan), apatis (anak acuh

tak acuh terhadap keadaan sekitarnya), sopor (anak tidak

memberikan respon ringan maupun sedang, tetapi masih

memberikan respon sedikit terhadap rangsangan yang

kuat dengan adanya reflek pupil terhadap cahaya), koma

(anak tidak dapat bereaksi terhadap stimulus atau

rangsangan apapun).

Pada kasus pneumonia pasien sering mengalami

penurunan kesadaran atau somnolen (Muttaqin, 2008).

3) Tanda-tanda vital

Menurut Hidayat (2011) adalah sebagai berikut:

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

23

(a) Pemeriksaan nadi

Pemeriksaan nadi seharusnya dilakukan dalam

keadaan tidur atau istirahat. Pemeriksaan nadi dapat

dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan denyut

jantung untuk mengetahui adanya pulsus defisit

yang merupakan denyut jantung yang tidak cukup

kuat untuk menimbulkan

Tabel 2.4 Frekuensi Nadi Rata-Rata

Usia Frekuensi Nadi Rata-Rata

0-1 bulan 140

1 bulan 130

1-6 bulan 130

6-12 bulan 115

1-2 tahun 110

2-4 tahun 105

Sumber : Hidayat 2011

(b) Pemeriksaan suhu

Pemeriksaan ini dapat dilakukan melalui

rektal, aksila, dan oral yang di gunakan untuk

menilai keseimbangan suhu tubuh yang dapat

digunakan uniuk membantu menetukan dagnosis

dini suatu penyakit.

Tabel 2.5 Suhu Rata-Rata

Usia Suhu (derajat celcius)

3 bulan 37,5

1 tahun 37,7

3 tahun 37,2

5 tahun 37,0

Sumber : Hidayat 2011

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

24

(c) Pemeriksaan Respirasi

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara

menilai frekuensi, irama, kedalaman, dan tipe atau

pola pernafasan.

Tabel 2.6 Frekuensi Respirasi Rata-Rata

Usia Frekuensi (nafas/menit)

0-1 bulan 35

1-11 bulan 30

2 tahun 25

6 tahun 21

Sumber : Wong 2003 dalam Marni 2014

4) Berat badan / tinggi badan

Tabel 2.7 Berat Badan Normal

Usia BB (kg) TB (cm)

0-6 bulan 6 60

7-12 bulan 8,5 71

1-3tahun 12 90

4-6 tahun 18 110

Pada kasus pneumonia biasanya terjadi penurunan berat

badan dan anak terlihat kurus (Hidayat, 2010).

5) Lingkar kepala

Menurut hidayat (2011), pertumbuhan pada

lingkar kepala ini terjadi dengan sangat cepat sekitar 6

bulan pertama, yaitu 35-43 cm. Pada usia-usia

selanjutnya pertumbuhan lingkar kepala mengalami

perlambatan. Pada usia 1 tahun hanya mengalami

pertumbuhan kurang lebih 46,5 cm, kemudian akan

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

25

bertambah 1 cm sampai dengan usia tahun ke-3 dan

bertambah lagi kurang lebih 5 cm sampai dengan usia

remaja.

b) Pemeriksaan sistematis

(1) Kepala

Pemeriksaan meliputi rambut (warna, bentuk,

kebersihan). Kepala ada kelainan atau tidak

(Matondang, 2013).

(2) Muka

pada kasus yang berat biasanya ditemukan sianosis

(Nurarif, 2013)

(3) Mata

Pemeriksaan meliputi simetris atau tidak, conjungtiva

normal merah muda, sclera putih (Matondang, 2013)

(4) Hidung

Adanya nafas cuping hidung pada keadaan sesak berat

(Marni, 2014)

(5) Telinga

Meliputi bentuk, pengeluaran, hygiene terhadap telinga

luar, palpasi terhadap nyeri tekan (Matondang, 2013)

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

26

(6) Mulut

Meliputi pemeriksaan warna (pucat, kemerahan,

pecah-pecah), simetris atau tidak, gusi berdarah atau

tidak (Matondang, 2013).

(7) Dada

Adanya retraksi dada dan bunyi ronkhi basah atau

wheezing pada pemeriksaan (Marni, 2013)

(8) Perut

Pemeriksaan meliputi nyeri tekan, warna dan keadaan

kulit abdomen, kembung atau tidak (Matondang, 2013)

(9) Ekstremitas

Pemeriksaan meliputi kelengkapan, simetris, dan

kelainan (Matondang, 2013)

(10) Genetalia

Pemeriksaan meliputi jika laki-laki, dapat di periksa

dengan memperhatikan bentuk, ukuran, dan apakah

testis sudah turun ke skrotum atau belu. Jika

perempuan, apakah labia mayora sudah menutupi lania

minora (Matondang, 20130

(11) Anus

Pemeriksaan anus meliputi umtuk mengkaji tonus otot

atau kekuatan sfingter ani umtuk mengetahui reflek

anal (Matondang, 2013).

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

27

c) Pemeriksaan tingkat perkembangan

Tingkat perkembangan balita menurut Depkes (2008) adalah

sebagai berikut:

(1) Motorik kasar

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak

melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan

otot-otot besar, seperti:

(a) Anak bisa berdiri

(b) Anak bisa berjalan sambil berpegangan

(c) Anak bisa berjalan dengan bantuan

(d) Anak bisa bermain bola

(e) Anak bisa naik tangga

(2) Motorik halus

Aspek yang berhubungan kemampuan anak melakukan

gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu

dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan

koordinasi yang cermat, seperti:

(a) Anak bisa memasukkan benda kedalam wadah

(b) Anak bisa bermain dengan mainan yang mengapung

di air

(c) Anak menyusun kotak atau balok

(d) Anak bisa mengambar

(3) Perkembangan sensorik

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

28

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri

anak bersosialisasi dan berintegrasi dengan

lingkungannya dan sebagai contohnya:

(a) Anak bisa minum dari sebuah cangkir

(b) Anak ikut makan bersama-sama

(c) Anak bisa menarik mainan yang letaknya agak jauh

(4) Perkembangan kognitif

Perkembangan kognitif adalah aspek yang berhubungan

dengan kemampuan untuk memberikan respon terhadap

suara, berbicara, komunikasi, mengikuti perintah dan

sebagainya contohnya:

(a) Anak bisa bermain bola

(b) Anak bisa berjalan sendiri

(c) Anak bisa naik tangga

(d) Anak bisa berbicara lancar

(5) Pemeriksaan penunjang

(a) Foto rontgen dada

Foto rontgen dada (chest x-ray): teridentifikasi

penyebaran, misalnya lobus, bronkial, dapat juga

menunjukkan multipel abses atau infilitrat,

empiema (Staphylococcus), penyebaran atau lokasi

infiltrasi (bakterial), atau penyebaran ekstensif

nodul infiltrat (sering kali viral) pada pneumonia

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

29

mycoplasma, gambaran chest x-ray mungkin bersih

(Somantri, 2012).

(b) Pemeriksaan laboratorium

Menurut Nursalam (2013):

1) Leukosit 18.000 – 40.000/mm3

2) Hitung jenis didapatkan geseran kekiri

3) LED meningkat

b. Langkah II : Interpretasi Data

Menurut (Sulistyowati, 2009) pada langkah ini dilakukan identifikasi

terhadap diagnosa, masalah, dan kebutuhan pasien berdasarkan

interpretasi yang benar atas data-data yang di kumpulkan. Langkah

awal dari perumusan diagnosa atau masalah adalah pengolahan data

dan analisa dengan menggabungkan data satu dengan lainnya

sehingga tergambar fakta.

1) Diagnosa kebidanan

Diagnosa kebidanan pada studi kasus ini adalah An. X Umur X

tahun jenis kelamin perempuan dengan Pneumonia.

Adapun data dasar dari diagnosa kebidanan tersebut adalah :

a) Data subyektif

Menurut Ridha (2014), data subyektif diperoleh dari hasil

wawancara pada orang tua pasien. Keluhan pasien dengan

pneumonia antara lain adalah sesak nafas, batuk, demam.

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

30

(1) Ibu mengatakan anaknya bernama An. X, berumur X

tahun

(2) Ibu mengatakan balitanya berjenis kelamin perempuan

(3) Ibu mengatakan anaknya sesak nafas, batuk grok-grok,

dan demam tinggi

b) Data obyektif

(1) Hasil pemeriksaan fisik

Tanda-tanda vital (nadi, pernafasan, dan suhu) akan

menunjukan peningkatan frekuensi nafas dan

peningkatan suhu tubuh.

(a) Keadaan umum

Pada kasus pneuomonia ini keadaan umum biasanya

adalah lemah (Hidayat, 2010).

(b) Kesadaran

Pada kasus pneumonia pasien sering mengalami

penurunan kesadaran atau somnolen bahkan sopor

(Hidayat, 2010).

(c) Tanda-tanda vital

(1) Nadi

Menurut Nursallam (2013), pada pemeriksaan

nadi mengalami peningkatan (takikardi).

(2) Respirasi

Menurut Hidayat (2010):

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

31

Pada usia 2-12 bulan ≥ 50 kali/menit

Pada usia 1-5 tahun ≥ 40 kali/menit

(3) Suhu

Menurut Nurarif (2013) peningkatan suhu pada

kasus pneumonia ini ≥ 39,5 – 400 C

(2) Hasil pemeriksaa sistematis

(a) Muka : pada kasus yang berat biasanya

ditemukan sianosis

(b) Hidung : adanya nafas cuping hidung pada

keadaan sesak berat

(c) Dada : adanya retraksi dada dan bunyi ronkhi

basah atau wheezing pada pemeriksaan

2) Masalah

Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010) Adalah permasalahan

yang muncul berdasarkan pernyataan pasien.

Menurut Ridha (2014) masalah yang lazim muncul pada klien

adalah :

a) Pola nafas tidak efektif

b) Defisit volume cairan

3) Kebutuhan

Pada kasus pneumonia kebutuhan anak yang dapat dilakukan

bidan menurut Hidayat (2006) adalah:

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

32

a) Mengatur posisi dengan kemungkinan maksimum dengan

posisi semi fowler atau kepala agak tinggi berikan oksigenasi

sesuai kebutuhan anak.

b) Melibatkan orang tua dalam memberikan perawatan

sehingga anak merasakan ketenangan serta menjelaskan pada

orang tua tentang kondisi anak.

c) Lakukan penghisapan sekresi jalan nafas

d) Kompres dingin / panas pada daerah yang sakit

c. Langkah III : Diagnosa Potensial

Menurut (Sulistyowati, 2009) pada langkah ini bidan

mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan

rangkaian masalah yang lain juga. Langkah ini membutuhkan

antisipasi dan bila memungkinkan akan dilakukan pencegahan. Pada

diagnosa langkah ini dilakukan identifikasi masalah atau diagnosa

yang sudah di identifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila

memungkinkan dilakukan pencegahan stabil mengamati klien.

Antisipasi diagnosa atau masalah potensial pneumonia adalah gagal

nafas.

d. Langkah IV : Antisipasi

Menurut (Sulistyowati, 2009) langkah ini mengidentifikasi

situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk

kepentingan keselamatan balita.

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

33

Pada kasus perlunya tindakan segera dari dr. Sp.A

untuk dikonsultasikan dan ditandai dengan anggota tim kesehatan

yang lain sesuai dengan kondisi klien.

e. Langkah V : Rencana Tindakan

Menurut (Sulistyowati, 2009) pada langkah ini direncanakan

asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah sebelumnya. Semua

perencanaan yang dibuat harus berdasarkan pertimbangan yang tepat,

meliputi: pengetahuan, teori yang up to date, serta divalidasikan

dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan tidak diinginkan

oleh pasien.

MTBS dalam Nursalam tahun 2013

1) Beri antibiotik yang sesuai

2) Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang sesuai dan aman

3) Jika batuk lebih dari 3 minggu, maka lakukan rujukan untuk

mendapat pemeriksaan lanjutan

4) Nasehati kapan kembali

5) Kunjungan ulang 2 hari

f. Langkah VI : Pelaksanaan

Menurut (Sulistyowati, 2009) pada langkah ini, rencana asuhan

menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima

dilaksanakan secara efisien dan aman. Realisasi dari perencanaan

dapat dilakukan oleh bidan, pasien, ataupun anggota keluarga yang

lain.

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

34

1) Memberikan antibiotik yang sesuai

Tabel 2.9 Pemberian Antibiotik Sesuai Etiologi

Usia / BB

Kotrimoksazol

(trimetoprim + sulfametoksazol) beri 2 x selama

5 hari

Amoxcilin

Beri 3 x selama 5

hari

Tablet

Dewasa Tablet Anak sirup / per 5 ml Sirup / per 125mg

2-4 bulan

(4 - < 6 kg)

1 / 4

1

2,5 ml

2,5 ml

4-12 bulan

(6- < 10 kg)

1 / 2

2

5 ml

5 ml

1-5 tahun

(10- < 19 kg)

1

3

7,5 ml

10 ml

Sumber : Menurut DepKes RI 1999 dalam Hidayat 2011

Keterangan:

a) Tablet dewasa terdiri dari 80 mg trimetoprim + 400 mg

sulfametoksazol

b) Tablet anak terdiri dari 20 mg trimetoprim + 100 mg

sulfatomeksazol

c) Sirup / per 5 ml terdiri dari 40 mg trimetoprim + 200 mg

sulfatomeksazol

d) Sirup / per 125 mg per 5 ml

2) Memberikan pelega tenggorokan dan pereda batuk yang sesuai

dan aman

3) Jika batuk lebih dari 3 minggu, maka lakukan rujukan untuk

mendapat pemeriksaan lanjutan

4) Menasehati ibu kapan harus kembali

5) Menganjurkan ibu kunjungan ulang 2 hari

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

35

g. Langkah VII : Evaluasi

Menurut (Sulistyowati, 2009) pada langkah ini untuk mengetahui

sejauh mana keberhasilan asuhan yang bidan berikan kepada pasien.

1) Pola nafas anak telah membaik

2) Gejala klinik dari pneumonia yang meliputi demam, nyeri dada,

dispnea, dan takipnea telah teratasi.

3. Data Perkembangan

Data perkembangan yang digunakan dalam laporan kasus ini adalah SOAP

menurut Sulistyowato (2009) yang meliputi:

S : Subyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesis

1. Ibu mengatakan anaknya bernama An X, berumur X tahun

2. Ibu mengatakan anaknya berjenis kelamin perempuan

3. Ibu mengatakan anaknya sesak nafas, batuk grok-grok, dan

demam tinggi

O : Obyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,

hasil laboratorium dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung assesment.

1. Muka : pada kasus yang berat biasanya ditemukan sianosis

2. Hidung : adanya nafas cuping hidung pada keadaan sesak berat

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

36

3. Dada : adanya retraksi dada dan bunyi ronkhi basah atau

wheezing pada pemeriksaan

A : Assasment

Menggunakan pendokumentasian hasil analisis interpretasi data

subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi yang meliputi:

An . X umur X tahun, jenis kelamin ..., dengan pneumonia

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian tindakan dan evaluasi dari

perencanaan berdasarkan assesment.

1. Memberikan antibiotik yang sesuai

2. Memberikan pelega tenggorokan dan pereda batuk yang sesuai

dan aman

3. Jika batuk lebih dari 3 minggu, maka lakukan rujukan unutk

mendapat pemeriksaan lanjutan

4. Menasehati ibu kapan harus kembali

5. Menganjurkan ibu kunjungan ulang 2 hari

C. Landasan Hukum

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1464/MENKES/PERS/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik

bidan, yaitu Bidan dalam menjalankan praktek, berwenang untuk memberikan

pelayanan yang meliputi:

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

37

1. Pelayanan kesehatan anak, sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 poin b

diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan pra sekolah.

2. Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana yang

dimaksud pada pasal 11 ayat (1) poin c, e, dan f berwenang untuk:

Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan,

pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan pra sekolah, pemberian

konseling dan penyuluhan.

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

38

BAB III

METODOLOGI

A. Jenis Studi Kasus

Pada penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan bentuk laporan

studi kasus dengan menggunakan metode diskriptif. Laporan studi kasus

adalah laporan yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan

melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggul (Notoatmodjo, 2012).

Metode deskriptif adalah suatu metode studi kasus yang dilakukan

dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan

secara obyektif (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilakukan pada balita K

umur 3,5 tahun dengan pnemonia di RSUD Surakarta.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi merupakan tempat yang akan di gunakan penulis untuk

pengambilan laporan kasus dilaksanakan sekaligus membatasi ruang lingkup

penelitian tersebut (Notoatmojo, 2012). Lokasi yang digunakan dalam

melaksanakan pengambilan kasus ini adalah di RSUD Surakarta.

C. Subyek Studi Kasus

Subyek studi kasus merupakan hal atau orang yang akan dikenai kegiatan

pengmabilan kasus (Notoatmojo, 2012). Subyek yang digunakan dalam kasus

ini adalah balita K dengan pneumonia.

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

39

D. Waktu

Waktu pelaksanaan merupakan batas waktu yang digunakan penulis

untuk melakukan pengambilan kasus yang diambil (Notoatmodjo, 2012). Pada

kasus ini dilaksanakan pada tanggal 18 - 21 Juni 2015.

E. Instrument Studi Kasus

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

suatu penelitian dan penilaian.Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan informasi kuantitatif dan kualitatif tentang variasi

karakteristik variabel penelitian secara obyaktif (Notoatmodjo, 2012).

Pengambilan data untuk kasus ini menggunakan format pengkajian

menrutu Hellen Varney yang meliputi pengkajian, interpretasi data, diagnosa

potensial, antisipasi tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan kepada

subyek dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam

suatu penelitian (Nursalam, 2013).

Ada 2 metode untuk memperoleh data, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah secara langsung diambil dari obyek penelitian

oleh peneliti perorangan atau organisasi (Ridwidikdo, 2013). Data primer

dalam penelitian ini meliputi:

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

40

a. Pemeriksaan fisik

Menurut Nursalam (2013), pemeriksaan fisik digunakan untuk

mengetahui keadaan fisik pasien secara sistematis dengan cara:

1) Inspeksi

Inspeksi merupakan proses observasi yang dilaksanakan

secara sistematik dengan menggunakan indra penglihatan,

pendengaran, dan penciuman, sebagai alat untuk mengumpulkan

data. Pada kasus pneumonia inspeksi dilakukan untuk

mengetahui tingkat kesadaran, gerakan yang ekstrim dan

ketegangan otot.

2) Palpasi

Palpasi merupakan teknik pemeriksaan yang menggunakan

indra peraba, tangan dan jari adalah instrumen yang paling

sensitif dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang

suhu, turgor, bentuk, kelembaban, vibrasi, dan ukuran.

3) Perkusi

Perkusi merupakan teknik pemeriksaan dengan mengetuk-

ngetukkan jari perawat (sebagai alat untuk menghasilkan suara)

ke bagian tubuh klien yang akan dikaji untuk membandingkan

bagian yang kiri dan yang kanan, bertujuan untuk

mengidentifikasi lokasi, ukuran bentuk, dan konsistensi jaringan.

Pada kasus pneumonia dilakukan untuk mengetahui penafasan

balita tersebut.

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

41

4) Auskultasi

Auskultasi merupakan teknik pemeriksaan dengan

menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi yang

dihasilkan oleh tubuh.Pada kasus pneumonia dilakukan untuk

untuk menilai kecepatan pernafasan, irama dan denyut jantung

dengan jelas dan teratur.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau

informasi secara lisan dari seorang sasaran penelitian, atau bertatap-

tatap muka (face to face) (Notoatmodjo, 2012). Wawancara ini

dilakukan secara langsung dengan bidan dan ibu balita X di RSUD

Surakarta untuk menilai keadaan suatu masalah pasien

c. Observasi

Observasi adalah suatu prosedur yang berencana meliputi:

melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah situasi tertentu yang ada

hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2012) .

Pada kasus pneumonia observasi dilakukan dengan mengobservasi

keadaan umum tanda-tanda vital (nadi, respirasi, suhu), intake dan

output cairan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

42

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang di dapat tidak secara langsung dari

obyek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang di

kumpulkan pihak lain dengan berbagai metode baik secara komersil

maupun non komersil (Riwidikdo, 2013). Data sekunder di peroleh dengan

cara sebagai berikut:

a. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis yang disiapkan karena

adanya permintaan seorang penyidik. Pada laporan kasus ini penulis

mendokumentasikan setiap tahapan asuhan kebidanan pada balita

dengan system SOAP (Nursallam, 2013). Pengambilan studi kasus ini

menggunakan catatan informasi dan catatan medik yang ada di RSUD

Surakarta.

b. Studi Kepustakaan

Bahan pustaka merupakan hal yang penting dalam menunjang latar

belakang teoritis dari suatu kasus (Notoatmodjo, 2013). Studi kasus

ini di ambil dari buku-buku referensi tentang balita dengan

Pneumonia.

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

43

D. Alat-alat yang dibutuhkan

Alat dan bahan yang di butuhkan dengan teknik pengumpulan data, antara lain:

1. Alat dan bahan untuk wawancara

a. Format pengkajian pada balita sakit

b. Alat tulis (buku dan bolpoin)

c. Buku registrasi

2. Alat dan bahan untuk observasi

a. Timbangan berat badan

b. Alat pengukur tinggi badan

c. Pita pengukur lingkar lengan atas

d. Stetoskop

e. Thermometer

E. Jadwal penilitian

Bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan mulai penyusunan

proposal penelitian, smapai penulisan laporan penelitian, serta waktu

berlangsungnya tiap kegiatan tersebut, jadwal penelitian (terlampir)

(Notoatmodjo, 2012).

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

44

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN

Tanggal : Kamis, 18 juni 2015 Pukul : 09.50 WIB

a. Identitas

1) Identitas Anak

a) Nama : An. K

b) Umur : 3.5 tahun

c) Anak ke : Ke dua

d) Alamat : Sekip 03/08 Kadipiro, Surakarta

2) Identitas Ibu Identitas Ayah

a) Nama : Ny K Nama : Tn M

b) Umur : 33 tahun Umur : 35 tahun

c) Agama : Islam Agama : Islam

d) Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK

e) Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

f) Alamat : Sekip 03 / 08 Kadipiro, Surakarta

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

45

b. Anamnesa (Data Subyektif)

1) Alasan datang RS :

Ibu mengatakan ingin memeriksakan anaknya, karena anaknya

batuk grok-grok, pilek, mual, dan sering panas tinggi tiba-tiba

sejak minggu sore.

2) Riwayat kesehatan

a) Imunisasi

(1) BCG

Ibu mengatakan anaknya mendapat imunisasi BCG pada

umur 1 bulan.

(2) DPT 1

Ibu mengatakan anaknya mendapat imunisasi DPT 1 pada

umur 2 bulan

(3) DPT 2

Ibu mengatakan anaknya mendapat imunisasi DPT 2 pada

umur 3 bulan

(4) DPT 3

Ibu mengatakan anaknya mendapat imunisai DPT 3 pada

umur 4 bulan

(5) Polio 1

Ibu mengatakan anaknya mendapat imunisasi Polio 1 pada

umur 1 bulan

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

46

(6) Polio 2

Ibu mengatakan anaknya mendapat imunisasi Polio 2 umur

2 bulan

(7) Polio 3

Ibu mengatakan anaknya mendapat imunisasi Polio 3 umur

3 bulan

(8) Polio 4

Ibu mengatakan anaknya mendapat imunisasi Polio 4 umur

4 bulan

(9) Hepatitis B 1

Ibu mengatakan anaknya mendapat imunisasi Hepatitis B

1 pada umur 2 bulan

(10) Hepatitis B2

Ibu mengatakan anaknya mendapat imunisasi Hepatitis B

2 pada umur 3 bulan

(11) Hepatitis B 3

Ibu mengatakan anaknya mendapat imunisasi Hepatitis B

3 pada umur 4 bulan

(12) Campak

Ibu mengatakan anaknya mendapat imuisasi campak pada

umur 9 bulan

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

47

(13) Imunisasi lain

Ibu mengatakan anaknya belum pernah mendapatkan

imunisasi yang lainnya

b) Riwayat penyakit yang lalu

Ibu mengatakan anaknya tidak pernah mengalami sakit apapun

sebelumnya seperti: flu, batu, demam, daire.

c) Riwayatpenyakit sekarang

Ibu mengatakan anaknya sedang batuk grok-grok, panas

d) Riwayat penyakit keluarga / menurun

Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada ang memiliki

riwayat penyakit menuru (asma, DM, hipertensi) menahun

(jantung, ginjal), menular (TBC, Epilepsi, Hepatitis).

3) Riwayat sosial

a) Yang mengasuh

Ibu mengatakan yang mengasuh anaknya adalah ibu sendiri

b) Hubungan dengan anggota keluarga.

Ibu mengatakan hubungan anaknya dengan anggota keluarga

lain baik dan harmonis.

c) Hubungan dengan teman sebaya

Ibu mengatakan anaknya aktif bermain dengan teman

sebayanya.

d) Lingkungan rumah

Ibu mengatakan lingkunga rumahnya aman, bersih

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

48

4) Pola kebiasaan sehari-hari

a) Nutrisi

Sebelum sakit : ibu mengatakan makanan yang disukai

anaknya adalah nasi dengan telur, sayur sop,

frekuensinya 3x sehari, minumnya 3xsehari,

minum air putih ± 2-3 gelas, sesuai dengan

keinginan balita dan susu botol 3-4 botol

dalam sehari.

Selama sakit : ibu mengatakan dalam sehari anaknya tidak

mau makan kecuali makan biskuit dan tidak

mau minum susu hanya minum air putih dan

susu.

b) Istirahat / Tidur

Sebelum sakit : ibu mengatakan anaknya tidur siang 1-2

jam, tidur malam 8-9 jam.

Selama sakit : ibu mengatakan anaknya tidur siang 1-2 jam,

tidur malam 7-8 jam dan sering terbangun

karena rewel.

c) Mandi

Sebelum sakit : ibu mengatakan mandi 2-3 kali sehari,

keramas 1 kali sehari, gosok gigi 2 kali, dan

ganti baju 2-3 kali sehari.

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

49

Selama sakit : ibu mengatakan selama sakit ini anaknya

hanya disibin 2 kali sehari, dang anti baju 2

kali sehari.

d) Aktifitas

Sebelum sakit : ibu mengatakan anaknya aktif bermain

dengan teman sebayanya.

Selama sakit : ibu mengatakan anaknya tampah lemah dan

tidak mau bermain.

e) Eliminasi

Sebelum sakit : ibu mengatakan sehari anaknya BAB 1 kali

dalam sehari konsistensinya lembek, BAK

5-6 kali sehari warnanya kuning jernih.

Selama sakit : ibu mengatakan sehari anaknya BAB 1 kali

konsistensinya keras, dan BAK 3-4 kali

sehari warna kuning pekat

c. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)

1) Status generalis

a) Keadaan umum : Sedang

b) Kesadaran : Somnolen

c) TTV : R : 42 x /menit

N : 102 x /menit

S : 38,5 0 C

d) TB / BB : 90 cm / 10,6 kg

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

50

e) LIKA / LILA : 44 cm / 16 cm

2) Pemeriksaan sistematis

a) Kepala : Tidak ada cephal hematoma, tidak ada

caput succaedenum

b) Ubun-ubun : Berdenyut

c) Muka : Muka tampak pucat, tidak ada sianosis,

tidak odem

d) Mata : Simetris, conjungtiva pucat, kelopak

mata tampak cekung

e) Telinga : simetris, tidak ada serumen

f) Hidung : Simetris, ada sekret lendir

g) Mulut : Pucat

h) Leher : Tidak ada pembesaran limfe, tidak ada

pembesaran tyroid

i) Dada : Ada retraksi

j) Perut : kembung

k) Tali pusat : bersih

l) Punggung : simetris, normal, tidak ada spina bivida

m) Ekstremitas : simetris, jari lengkap

n) Genetalia : labia mayora menutupi labia minora

o) Anus : (+) berlubang

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

51

3) Pemeriksaan tingkat perkembangan

a) Motorik kasar

(1) Anak bisa berdiri di atas satu kaki, melompat

(2) Anak bisa mengendarai sepeda roda tiga

b) Motorik halus

(1) Anak bisa menyusun balok-balok

(2) Anak bisa menggambar dan menulis

c) Perkembangan sensorik

(1) Makan pakai sendok garpu

(2) Mencuci tangan dan kaki

d) Perkembangan kognitif

Anak sudah bisa berbicara lancer

4) Pemeriksaan penunjang lain

a) Pemeriksaan laboratorium darah

(1) Leukosit : 3,5 – 10.000/mm3

(2) Trombosit : 150 – 450.000/mm3

2. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 18 juni 2015 Pukul: 09.55 WIB

a. Diagnosa Kebidanan

An K umur 3,5 tahun, jenis kelamin perempuan dengan pneumonia

Data Dasar:

Data Subyektif :

1. Ibu mengatakan anaknya bernama balita K umur 3,5 tahun

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

52

2. Ibu mengatakan anaknya berjenis kelamin perempuan

3. Ibu mengatakan anaknya sering batuk grok-grok, pilek, mual,

dan sering tiba-tiba panas tinggi sejak hari minggu

Data Obyektif :

1. Keadaan umum : Sedang

2. Kesadaran : Somnolen

3. TTV : R : 42 x/menit

N : 102 x/menit

S : 38,5 0C

4. BB / TB : 10,6 kg / 90 cm

5. LIKA / LILA : 44 cm / 16 cm

6. Pemeriksaan Fisik

a. Mata : simetris, conjungtiva pucat, kelopak mata

tampak cekung

b. Hidung : simetris, ada sekret lendir

c. Mulut : pucat

d. Lidah : kotor

e. Dada : simetris

f. Perut : kembung

b. Masalah

Ada gangguan pernafasan

c. Kebutuhan

Membantu pernafasan anak, agar tidak sesak

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

53

3. DIAGNOSA POTENSIAL

Gagal nafas

4. ANTISIPASI

Kolaborasi dengan dr Sp.A untuk pemberian terapi obat Pasang O2 1 lpm

(liter per menit), Nebulizer bronchodilator (ventolin 1 respirasi/6 jam),

Injeksi cefotaxim 250 mg/8 jam IV, Injeksi parasetamol 100 mg/ 4 x 6 jam,

Injeksi antibiotik (ampicillin 375 mg/6 jam), Injeksi antibiotik (gentamicin

50 mg/24 jam), Antipiretik (salbutamol syrup 3 x ½ cth)

dan observasi vital sign anak

5. PERENCANAAN

Tanggal : 18 Juni 2015 pukul : 10.00 WIB

a. Bersihkan jalan nafas anak

b. Posisikan semi fowler

c. Observasi batuk dan sesak nafas

d. Pertahankan infus D5 1 / 2 NS 14 tetes per menit makro

e. Observasi keadaan umum dan vital sign setiap 6 jam

f. Jelaskan tentang penyakit yang di derita anak pada ibu dan keluarga

serta anjurkan untuk rawat inap di rumah sakit untuk memperbaiki

kondisi anak

g. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman pada anak dengan

menganjurkan orang tua untuk mendampingi anaknya

h. Kolaborasi dengan dokter spesiais anak untuk pemberian terapi

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

54

i. Kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diit makanan

j. Anjurkan pada orang tua untuk memberikan makanan yang

mengandung zat besi pada anak

k. Dokumentasi asuhan yang di berikan

6. PELAKSANAAN

Tanggal : 18 Juni 2015 pukul : 10.03 WIB

a. Membersihkan jalan nafas anak dengan cara mengeluarkan lendir dan

kotoran dari hidung apabila terdapat lendir dan kotoran

b. Memposisikan semi fowler dengan cara memposisikan kepala lebih

tinggi dari badan dan kaki dengan di ganjal bantal kurang lebih 30

derajat

c. Melakukan observasi batuk dan sesak nafas, apabila terjadi

peningkatan batuk dan sesak nafas

d. Mempertahankan ifus D5 ½ NS 14 tetes per menit (tpm) makro sesuai

advis dokter

e. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign ysang meliputi nadi,

respirasi, dan suhu

f. Menjelaskan tentang penyakit yang di derita anak pada ibu, bahwa

anaknaya menderita penyakit pneumonia yaitu suatu penyakit yang

menyerang paru-paru yang di tandai dengan batuk dan sesak nafas

serta menganjurkan untuk rawat inap di rumah sakit untuk

memperbaiki kondisi anak.

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

55

g. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman pada anak dengan

menganjurkan orang tua untuk mendampingi anaknya selama di rawat.

h. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian

terapi yaitu:

1) Pasang O2 1 lpm (liter per menit)

2) Nebulizer bronchodilator (ventolin 1 respirasi/6 jam)

3) Injeksi cefotaxim 250 mg/8 jam IV

4) Injeksi parasetamol 100 mg/ 4 x 6 jam

5) Injeksi antibiotic (ampicillin 375 mg/6 jam)

6) Injeksi antibiotic (gentamicin 50 mg/24 jam)

7) Antipiretik (salbutamol syrup 3 x ½ cth)

i. Melakukan kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diit makanan

dengan tinggi kalori tinggi protein serta menganjurkan orang tua untuk

memberikan makanan yang di sediakan rumah sakit pada anak agar

kebutuhan nutrisinya dapat terpenuhi.

j. Menganjurkan orang tua untuk memberikan makanan yang

mengandung zat besi seperti: biji-bijian yang di perkaya zat besi dan

sereal, daging merah, kuning telur, sayuran berwarna hijau, sayuran

berwarna kuning, buah-buahan, tomat dan memperbanyak

mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C karena dapat

membantu penyerapan zat besi dalam tubuh serta menghindari

mengkonsumsi the dan kopi karena dapat menghambat penyerapan zat

besi.

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

56

k. Melakukan dokumentasi tindakan.

7. EVALUASI

Tanggal : 18 Juni 2015 pukul : 10.20 WIB

a. Jalan nafas sudah bebas dari lendir dan kotoran

b. Balita sudah di posisikan semi fowler

c. Observasi batuk dan sesak nafas telah di lakukan

d. Infus D5 ½ NS terpasang pada anak pukul 10.30 WIB dengan 15 tpm

e. Observasi keadaan umum dan vital sign tiap 6 jam

f. Orang tua telah mengetahui tentang penyakit yang di derita anaknya dan

bersedia untuk rawat inap agar kondisi anaknya pulih kembali.

g. Orang tua selalu mendamingi anaknya

h. Kolaborasi dengan dr. SpA telah di lakukan untuk pemberian terapi

i. Kolaborasi dengan tim gizi telah di lakukan dengan pemberian nasi,

sayur, dan lauk dengan diit tinggi kalori dan tinggi protein. Dan orang

tua memberi makan anaknya dengan makanan yang telah di sediakan

rumah sakit.

j. Orang tua bersedia memberikan makanan yang mengandung zat besi

pada anak.

k. Asuhan yang di berikan telah di dokumentasikan dalam rekam medis.

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

57

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal : 19 Juni 2015 Pukul : 12.00 WIB

S : Subyektif

1. ibu mengatakan anaknya masih batuk berdahak dan pilek

2. ibu mengatakan anaknya masih sesak nafas

O : Obyektif

1. keadaan umum : baik

2. kesadaran : composmentis

3. TTV, N : 104 x/m

R : 42 x/m

S : 36,90 C

4. BB/TB : 10 kg / 90 cm

5. LIKA / LILA : 44 cm / 16 cm

6. Pemeriksaan fisik

a. Mata : Conjungtiva pucat

b. Hidung : Simetris, ada sekret, ada kotoran

c. Mulut : Pucat, pecah-pecah

d. Lidah : Kotor

e. Dada : Ada retraksi

f. Perut : Kembung

A : Assasement

Balita K umur 3,5 tahun jenis kelamin perempuan dengan pneumonia

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

58

P : Planning

Tanggal : 19 Mei 2015 Pukul : 12.03 WIB

1. Pukul 12.03 WIB Menganjurkan ibu untuk meminumkan air hangat

pada anaknya

2. Pukul 12.05 WIB Memonitor Respirasi, Sp02

3. Pukul 12.07 WIB Memberikan terapi obat

a. Injeksi cefotaxim 250 mg/8 jam IV

b. Injeksi parasetamol 100 mg/ 4 x 6 jam

c. Injeksi antibiotic (ampicillin 375 mg/6 jam)

d. Injeksi antibiotic (gentamicin 50 mg/24 jam)

e. Antipiretik (salbutamol syrup 3 x ½ cth)

f. Azithromycin 1 x ¾ cth (H-I)

g. Azithromycin 1 x 2 cc (H-II s/d V)

4. Pukul 12.10 WIB Menganjurka ibu untuk membantu anaknya

minum obat

5. Pukul 12.12 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi

kebutuhan nutrisi seperti makanan yang sudah di sediakan di rumah

sakit ataupun buah, dan cairan seperti minum air putih, susu pada

anak

6. Pukul 12.14 WIB Menganjurkan ibu untuk memantau istirahat anak

selama perawatan

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

59

EVALUASI

Tanggal : 20 Juni 2015 Pukul : 12.20 WIB

1. Ibu bersedia untuk meminumkan air hangat pada anaknya

2. Sudah dilakukan monitor

a. Respirasi : 42 x/m

b. Sp02 : 98 %

3. Anak sudah mendapat terapi obat

4. Ibu bersedia untuk membantu anaknya minum obat

5. Ibu bersedia untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan pada

anaknya

6. Ibu bersedia memantau istirahat anaknya selama perawatan

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

60

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal : 20 Juni 2015 Pukul : 10.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan anaknya sudah tidak panas lagi

2. Ibu mengatakan anaknya masih batuk

O : Obyektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV, N : 104 x/m

R : 40 x/m

S : 370 C

4. BB / TB : 10,6 kg / 90 cm

5. LIKA / LILA : 44 cm / 16 cm

6. Pemeriksaan fisik

a. Mata : conjungtiva merah muda

b. Hidung : Simetris, lendir berkurang

c. Mulut : Tidak pucat

d. Dada : Tidak ada retraksi

e. Perut : Tidak kembung

A : Assasement

Balita K umur 3,5 tahun jenis kelamin perempuan dengan pneumonia

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

61

P : Planning

Tanggal : 20 Mei 2015 Pukul : 10.12 WIB

1. Pukul 10.12 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan

2. Pukul 10.15 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi

kebutuhan nutrisi dan cairan pada anaknya

3. Pukul 10.18 WIB Memberika terapi obat

a. Injeksi cefotaxim 250 mg/8 jam IV

b. Injeksi parasetamol 100 mg/ 4 x 6 jam

c. Injeksi antibiotic (ampicillin 375 mg/6 jam)

d. Injeksi antibiotic (gentamicin 50 mg/24 jam)

e. Antipiretik (salbutamol syrup 3 x ½ cth)

4. Pukul 10.23 WIB Menganjurkan ibu untuk memantau istirahat

anaknya selama dirawat

5. Pukul 10.25 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan

ruang perawatan anaknya agar anaknya bisa nyaman.

EVALUASI

Tanggal : 20 Juni 2015 Pukul : 12.32 WIB

1. Ibu sudah mengetahui keadaan anaknya

2. Ibu bersedia untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan pada

anaknya

3. Anak sudah mendapat terapi obat

4. Ibu bersedia untuk memantau istirahat anaknya

5. Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan di ruang perawatan anaknya.

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

62

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal : 21 Juni 2015 Pukul : 10.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan anaknya sudah tidak panas lagi, tidak sesak nafas

2. Ibu mengatakan anaknya masih batuk tetapi tidak berdahak

O : Obyektif

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV, N : 102 x/m

R : 36 x/m

S : 36,40 C

4. BB / TB : 10,7 kg / 90 cm

5. LIKA / LILA : 44 cm / 16 cm

6. Pemeriksaan fisik

a. Mata : conjungtiva merah muda

b. Hidung : Simetris, lendir berkurang

c. Mulut : Tidak pucat

d. Dada : Simetris, tidak ada retraksi

e. Perut : Tidak kembung

A : Assasement

Balita K umur 3,5 tahun jenis kelamin perempuan dengan pneumonia

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

63

P : Planning

Tanggal : 21 Juni 2015 Pukul : 10.12 WIB

1. Pukul 10.12 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan

a. R : 36 kali/menit

b. S : 36,40 C

c. Batuk sudah berkurang dan tidak terdengar wheezing

2. Pukul 10.15 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi kebutuhan

nutrisi dan cairan pada anaknya

3. Pukul 10.16 WIB Meminta orangtua agar sementara tidak merokok di

depan anak

4. Pukul 10.17 WIB Memberitahu ibu bahwa nanti anaknya sudah di

perbolehkan pulang sesuai advis dokter

5. Pukul 14.00 WIB melepas infus D5 ½ NS 14 tetes per menit

6. Pukul 14.05 WIB Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 3 hari lagi

pada tanggal 24 Juni 2015 atau jika anak ada keluhan.

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

64

EVALUASI

Tanggal : 21 Juni 2015 Pukul : 14.10 WIB

1. Ibu sudah mengetahui keadaan anaknya

2. Ibu bersedia untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan pada

anaknya

3. Orangtua bersedia untuk sementara tidak merokok di depan anaknya

selama di rumah

4. Ibu sangat senang anaknya sudah di perbolehkan pulang

5. Infus sudah di lepas

6. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang 3 hari lagi pada tanggal 24 juni

2015 atau jika anak ada keluhan.

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

65

B. PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan yang terjadi antara

teori yang ada dan praktek dilahan pada Asuhan Kebidanan Balita Sakit

Pada Balita K Dengan Pneumonia Di RSUD Surakarta. Pelaksanaan syudi

kasus ini menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah varney yang

terdiri dari : Pengkajian, Interpretasi Data, Diagnosa Potensial, Antisipasi,

Tindakan Segera, Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi. Dibawah ini akan

diuraikan mengenai pembahasan dan alternative pemecahan masalah

antara teori dan praktek dilahan.

1. Pengkajian

Pengkajian dengan mengumpulkan data dasar merupakan langkah

awal dari manajemen kebidanan yang dilaksanakan dengan wawancara

dan observasi. Hasil pengkajian pada tanggal 18 Juni 2015 diperoleh :

ibu mengatakan batuk grok-grok, pilek, mual, dan sering panas tinggi

tiba-tiba sejak minggu sore dan pemeriksaan fisik: Keadaan umum:

Sedang, Kesadaran somnolen, tanda-tanda vital (R: 42 x /menit, N: 102

x /menit, S : 38,5 0 C),

Sedangkan menurut Nursallam (2013) dikatakan pneumonia jika

pada anak usia 12 bulan – 5 tahun pernafasannya ≥ 40 kali/menit, dan

ada retraksi dan ada bunyi stridor saat batuk, menurut Somantri (2012)

suhu badan anak mencapai ≥ 400 C, nyeri pleuritik, batuk, sputum

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

66

berwarna seperti karat, takipnea terutama setelah adanya konsolidasi

paru.

Maka dapat di simpulkan pada pengkajian ini ada kesenjangan

antara teori dan preaktek di lahan.

2. Interpretasi Data

Interpretasi data dalam asuhan kebidanan pada kasus ini terdapat

diagnosa kebidanan yaitu Balita K umur 3,5 tahun jenis kelamin

perempuan dengan pneumonia, dan muncul masalah yaitu gangguan

masalah pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi.

Menurut Somantri (2012) dalam langkah interpretasi data untuk

menegakkan diagnosa kebidanannya biasanya keluhan utama pasien

adalah demam tinggi suhu ≥ 400 C, batuk, nyeri pleuritik, takipnea

terutama setelah adanya konsolidasi paru. Sedangkan menurut Ridha

(2014) masalah yang muncul adalah pola nafas tidak efektif dan devisit

volume cairan. Sedangkan menurut Hidayat (2006) kebutuhan dari

pasien tersebut adalah: memposisikan pasien semi fowler, melibatkan

orang tua selama perawatan, lakukan penghisapan lendir dari jlan nafas,

dan memenuhi kebutuhan cairan pada pasien.

Pada kasus di atas tidak di temukan kesenjangan antara teori dengan

praktek di lahan.

3. Diagnosa Potensial

Menurut Somantri (2012), Diagnosa potensial yang dapat muncul

pada balita dengan pneumonia ini adalah gagal nafas.

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

67

Pada kasus ini diagnose potensial yang terjadi adalah gagal nafas,

pada langkah ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di lahan.

4. Tindakan Segera

Menurut Varney (2004), langkah ini mengidentifikasi situasi yang

gawat dimana bidan harus bertindak segera unutk kepentingan

keselamatan balita. Antisipasi yang dilakukan oleh bidan adalah dengan

melakukan observasi vital sign pada anak. Menurut Nurarif (2013),

perlunya tindakan segera dari dokter spesialis anak untuk di

konsultasikan dan di tandai dengan anggota tim kesehatan lain sesuai

dengan kondisi klien.

Pada kasus An. K dengan pneumonia, tindakan segera yang harus di

lakukan adalah kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk

pemberian terapi obat berupa antibiotik (ampicillin 375 mg/6 jam,

gentamicin 50 mg/24 jam), bronchodilator, antipiretik (salbutamol

syrup 3 x ½ cth), injeksi cefotaxim 250 mg/8 jam IV, injeksi parasetamol

100 mg/ 4 x 6 jam, dan kolaborasi dengan tim gizi untuk diit makanan.

Pada kasus di atas tidak di temukan kesenjangan antara teori dengan

praktek di lahan.

5. Perencanaan

Menurut Nursallam (2013), perencanaan asuhan untuk pasien

pneumonia adalah:

6) Beri antibiotik yang sesuai

Tabel 4.1 Pemberian Antibiotik Sesuai Etiologi

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

68

Usia / BB

Kotrimoksazol

(trimetoprim + sulfametoksazol) beri 2 x selama 5

hari

Amoxcilin

Beri 3 x selama 5

hari

Tablet Dewasa Tablet Anak sirup / per 5 ml Sirup / per 125mg

2-4 bulan

(4 - < 6 kg)

1 / 4

1

2,5 ml

2,5 ml

4-12 bulan

(6- < 10 kg)

1 / 2

2

5 ml

5 ml

1-5 tahun

(10- < 19 kg)

1

3

7,5 ml

10 ml

Sumber : Menurut DepKes RI 1999 dalam Hidayat 2011

7) Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang sesuai dan aman

8) Jika batuk lebih dari 3 minggu, maka lakukan rujukan untuk

mendapat pemeriksaan lanjutan

9) Nasehati kapan kembali

10) Kunjungan ulang 2 hari

Sedangkan perencanaan asuhan dilahan adalah:

a. Bersihkan jalan nafas anak

b. Posisikan semi fowler

c. Observasi batuk dan sesak nafas

d. Pertahankan infus D5 ½ NS 15 tetes per menit makro

e. Observasi keadaan umum dan vital sign setiap 6 jam

f. Jelaskan tentang penyakit yang di derita anak pada ibu dan keluarga

serta anjurkan untuk rawat inap di rumah sakit untuk memperbaiki

kondisi anak

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

69

g. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman pada anak dengan

menganjurkan orang tua untuk mendampingi anaknya

h. Kolaborasi dengan dokter spesiais anak untuk pemberian terapi

i. Kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diit makanan

j. Anjurkan pada orang tua untuk memberikan makanan yang

mengandung zat besi pada anak

k. Dokumentasi asuhan yang di berikan

Pada kasus ini, pada langkah perencanaan terdapat kesenjangan antara

teori dan praktek di lahan

6. Pelaksanaan

Menurut Nursalam (2013) pelaksanaan asuhan kebidanannya adalah:

a. Memberikan antibiotik yang sesuai

Tabel 4.2 Pemberian Antibiotik Sesuai Etiologi

Usia / BB

Kotrimoksazol

(trimetoprim + sulfametoksazol) beri 2 x selama 5 hari

Amoxcilin

Beri 3 x selama 5 hari

Tablet Dewasa Tablet Anak sirup / per 5 ml Sirup / per 125mg

2-4 bulan

(4 - < 6 kg)

1 / 4

1

2,5 ml

2,5 ml

4-12 bulan

(6- < 10 kg)

1 / 2

2

5 ml

5 ml

1-5 tahun

(10- < 19 kg)

1

3

7,5 ml

10 ml

Sumber : Menurut DepKes RI 1999 dalam Hidayat 2011

b. Memberikan pelega tenggorokan dan pereda batuk yang sesuai dan

aman

c. Jika batuk lebih dari 3 minggu, maka lakukan rujukan untuk

mendapat pemeriksaan lanjutan

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

70

d. Menasehati ibu kapan harus kembali

e. Menganjurkan ibu kunjungan ulang 2 hari

Sedangkan pelaksanaan asuhan kebidanan di lahan adalah:

a. Membersihkan jalan nafas anak dengan cara mengeluarkan lendir

dan kotoran dari hidung apabila terdapat lendir dan kotoran

b. Memposisikan semi fowler dengan cara memposisikan kepala lebih

tinggi dari badan dan kaki dengan di ganjal bantal kurang lebih 30

derajat

c. Melakukan observasi batuk dan sesak nafas, apabila terjadi

peningkatan batuk dan sesak nafas

d. Mempertahankan ifus D5 ½ NS 15 tetes per menit (tpm) makro

sesuai advis dokter

e. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign ysang meliputi nadi,

respirasi, dan suhu

f. Menjelaskan tentang penyakit yang di derita anak pada ibu, bahwa

anaknaya menderita penyakit pneumonia yaitu suatu penyakit yang

menyerang paru-paru yang di tandai dengan batuk dan sesak nafas

serta menganjurkan untuk rawat inap di rumah sakit untuk

memperbaiki kondisi anak.

g. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman pada anak dengan

menganjurkan orang tua untuk mendampingi anaknya selama di

rawat.

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

71

h. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk

pemberian terapi yaitu:

1) Pasang O2 1 lpm (liter per menit)

2) Nebulizer bronchodilator (ventolin 1 respirasi/6 jam)

3) Injeksi cefotaxim 250 mg/8 jam IV

4) Injeksi parasetamol 100 mg/ 4 x 6 jam

5) Injeksi antibiotic (ampicillin 375 mg/6 jam)

6) Injeksi antibiotic (gentamicin 50 mg/24 jam)

7) Antipiretik (salbutamol syrup 3 x ½ cth)

i. Melakukan kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian diit

makanan dengan tinggi kalori tinggi protein serta menganjurkan

orang tua untuk memberikan makanan yang di sediakan rumah sakit

pada anak agar kebutuhan nutrisinya dapat terpenuhi.

j. Menganjurkan orang tua untuk memberikan makanan yang

mengandung zat besi seperti: biji-bijian yang di perkaya zat besi dan

sereal, daging merah, kuning telur, sayuran berwarna hijau, sayuran

berwarna kuning, buah-buahan, tomat dan memperbanyak

mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C karena dapat

membantu penyerapan zat besi dalam tubuh serta menghindari

mengkonsumsi the dan kopi karena dapat menghambat penyerapan

zat besi.

k. Melakukan dokumentasi tindakan.

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

72

Pada kasus ini, pada langkah pelaksanaan terdapat kesenjangan antara

teori dan praktek di lahan.

7. Evaluasi

Menurut Somantri (2012), hasil yang di harapkan: keadaan umum

dan vital sign baik, tidak di temukan batuk, sesak nafas, nafas cuping

hidung, wheezing, dan demam bisa teratasi.

Pada langkah evaluasi ini merupakan langkah terakhir dari asuhan

kebidanan yang bertujuan untuk menilai sejauh mana keberhasilan

dalam pemberian asuhan kebidanan yang di berikan pada balita K

dengan pneumonia. Setelah di lakukan asuhan selama 4 hari semua

perencanaan dan pelaksanaan pada balita K dengan pneumonia serta

adanya kerja sama yang baik dari keluarga pasien dan tenaga medis,

hasil yang di peroleh dari evaluasi adalah tidak ada komplikasi da pasien

di nyatakan sembuh berdasarkan gejala klinis yaitu tidak di temukan

batuk grok-grok, pilek, mual, sesak nafas, nafas, nafas cuping hidung,

wheezing, demam. Keadaan umum dan vital sign An. K baik, dengan

frekuensi nafas 36 x/menit, suhu tubuh 37,20 C, dan nafsu makan

meningkat.

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan apa yang penulis dapatkan dalam studi kasus dan

pembahasan pada asuhan kebidanan pada balita K dengan pneumonia di

RSUD Surakarta, maka penlis dapat menyimpulkan :

1. Pengkajian di dapatkan keluhan utama batuk grok-grok, pilek, mual, dan

sering panas tinggi tiba-tiba sejak minggu sore, keadaan umum sedang,

kesadaran somnolen, R : 42 x/menit, N : 102 x/menit, S : 38,50 C.

2. Interpretasi data Balita K umur 3,5 tahun dengan pneumonia, masalah

yang terjadi adalah gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi

serta balita rewel dan kebutuhan pada kasus ini pemenuhan kebutuhan

cairan dengan pemberian air putih yang hangat dan susu, memberi

makanan dengan gizi seimbang.

3. Diagnosa potensial terjadi gagal nafas.

4. Antisipasi yang dilakukan yaitu melakkan kolaborasi dengan dokter

SpA untuk pemberian terapi obat seperti: pemasangan infus D5 ½ NS

14 tetes per menit, nebulizer bronchodilator, antibiotik dan antipiretik

dan mengobservasi keadaan umum dan vital sign balita

5. Perencanaan dan pelaksanaan pada kasus ini adalah bersihkan jalan

nafas, posisikan semi fowler, observasi batuk dan sesak nafas,

pertahankan infus D5 ½ NS 14 tpm makro, observasi keadaan umum

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

74

dan vital sign setiap 6 jam, jelaskan tentang penyakit anak pada orang

tua, ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman pada anak, kolaborasi

dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi, kolaborasi dengan

tim gizi untuk pemberian diit makanan, anjurkan pada orang tua umtuk

memberikan makanan yang mengandung zat besi pada

anak,dokumentasikan asuhan yang telah di berikan. Pelaksanaan asuhan

kebidanan pada balita K dengan pneumonia, tindakan dapat di lakukan

dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah di susun dan

mendapatkan hasil yang maksimal karena adanya dukungan dari

keluarga.

6. Setelah diberikan asuhan kebidanan selama 4 hari dan di evaluasi maka

diperoleh hasil yang maksimal pula dengan bukti tidak adanya

komplikasi

7. Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek dilahan

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis akan menyampaikan

beberapa saran yang bermanfaat :

1. Bagi ibu dan keluarga

a. Perlu meningkatkan pemahaman tentang tanda bahaya pneumonia

pada balita dan segera membawa ke tenaga kesehatan terdekat

apabila balita mengalami tanda bahaya.

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

75

b. Dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan terutama pada

balita dengan pneumonia sehingga dapat melakukan penanganan

segera terhadap tanda gejala penyakit pneumonia.

c. Dapat mengetahui tentang pentingnya menjaga kebersihan

lingkungan dan kesehatan baltanya.

2. Bagi bidan

Bidan dapat segera mengidentifikasi tanda-tanda balita dengan

pneumonia sehingga dapat melakukan antisipasi atau tindakan segera

dalam merencanakan asuhan kebidanan balita sakit dengan pneumonia.

3. Bagi institusi

a. Rumah sakit

Dapat meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Surakarta

terutama pada balita sakit dengan pneumonia.

b. Pendidikan

Dapat memberikan peningkatan kualitas pendidikan kebidanan

khususnya dalam asuhan kebidanan balita sakit dengan pneumonia.

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R, Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta

: Nuha Medika

Asrun, D. 2006. Asuhan Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan,

Jakarta: Salemba Medika

Dinkes Jateng. 2012. Angka Kematian Balita (online). Available:

www.dinkesjatengprov.go.id/.../Buku

_Saku_Kesehatan_Tahun_2012.pdf Diunduh pada tanggal 8

Desember 2014

Fikriyah, Syarifatul/ 2013. Asuhan Kebidanan Sakit Pada Anak A Dengan

Pneumonia DI RSUD Surakarta. Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Karya Tulis Ilmiah

Hidayat, A.A. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan

Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Matondang, C.S, dkk. 2013. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi ke 2. Jakarta :

CV Sagung Seto

Measuredhs. 2012. Survey Demografi Kesehatan Indonesia. (online).

Available: http://www.measuredhs.com Diunduh pada tanggal 8

Desember 2014

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta

Nurarif, A.H, Kusuma, H. 2 013. Aplikasi Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda. Jilid 2. Yogyakarta

Nursalam, Susilaningrum R., Utami, S.. 2013. Asuhan Kebidanan Bayi dan

Anak untuk Perawat dan Bidan. Edisi 2. Jakarta: Salemba

Medika

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan

Praktis. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika

Permenkes. 2010. Kewenangan Bidan Izin dan Penyelenggaraan Praktek

Bidan. ( online) Available:

http://www.google.co.id/doc/60311789/Kewenangan-Bidan-

Sesuai-Permenkes-No-1464-Tahun-2010-Tentang-Izin-dan-

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA BALITA … · Lampiran 11 leaflet ... (fungi), dan aspirasi substansi asing, berupa radang paru-paru yang disertai eksudasi dan konsolidasi. 2

Penyelengaraan-Praktek-Bidan Diunduh pada tanggal 9 Desember

2014

Ridha, N H. 2014. Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta.: Rohima Press

Saputri, I. 2012. Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada Bayi A Dengan ISPA

Sedang Di RSUD Moewardi Surakarta. STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

Somantri, I. 2012. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan

Sistem Pernafasan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Sulistyawati, A. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.

Yogyakarta : ANDI OFFSET