asuhan kebidanan

download asuhan kebidanan

of 92

description

makalah

Transcript of asuhan kebidanan

  • v

    ASUHAN KEBIDANAN IBU MENOPAUSE PADA NY. H

    P3 A0 UMUR 50 TAHUN DENGAN HOT FLUSH

    DI POSYANDU BINA BHAKTI SURAKARTA

    TAHUN 2014

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

    Pendidikan Diploma III Kebidanan

    Disusun oleh:

    Nina Astuti

    B11 155

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2014

  • vi

    HALAMAN PERSETUJUAN

    Karya Tulis Ilmiah

    ASUHAN KEBIDANAN IBU MENOPAUSE PADA NY. H

    P3 A0 UMUR 50 TAHUN DENGAN HOT FLUSH

    DI POSYANDU BINA BHAKTI SURAKARTA

    TAHUN 2014

    Diajukan oleh

    Nina Astuti

    NIM B11 155

    Telah diperiksa dan disetujui

    Pada tanggal :

    Pembimbing

    Dheny Rohmatika, S.SiT

    NIK 200582015

    ii

  • vii

    HALAMAN PENGESAHAN

    ASUHAN KEBIDANAN IBU MENOPAUSE PADA NY. H

    P3 A0 UMUR 50 TAHUN DENGAN HOT FLUSH

    DI POSYANDU BINA BHAKTI SURAKARTA

    TAHUN 2014

    Karya Tulis Ilmiah

    Disusun Oleh

    Nina Astuti

    B11 155

    Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

    Ujian Akhir Program DIII Kebidanan

    Pada Tanggal :

    Penguji I Penguji II

    Ambarsari, S.ST Dheny Rohmatika, S.SiT

    NIK 201087048 NIK 200682015

    Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk

    memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

    Mengetahui,

    Ka Prodi D III Kebidanan

    Retno Wulandari, S.ST

    NIK 200985034

    iii

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

    Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Kebidanan Ibu Menopause pada Ny.H

    dengan Hot Flush di Posyandu Bina Bhakti, Surakarta untuk memenuhi tugas

    akhir sebagai syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan Kusuma

    Husada Surakarta.

    Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan

    bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada

    kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan terimakasih kepada :

    1. Ibu Dra Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada

    Surakarta.

    2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes

    Kusuma Husada.

    3. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku dosen pembimbing yang telah

    membantu dan memberikan bimbingan pada penyusunan Karya Tulis

    Ilmiah ini.

    4. Bapak Suharyanto, Amd. Kep, selaku Pimpinan yang telah memberikan

    ijin kepada penulis dalam pengambilan kasus.

    5. Ny. H yang telah bersedia menjadi pasien dalam pengambilan kasus.

    6. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

    Surakarta yang telah membantu dengan memberikan dorongan dalam

    penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

    7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

    referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

    iv

  • ix

    8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

    menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

    oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

    Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

    Surakarta, Juni 2014

    Penulis

    v

  • x

    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

    Prodi DIII Kebidanan

    Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014

    Nina Astuti

    B11 155

    ASUHAN KEBIDANAN IBU MENOPAUSE PADA NY. H

    P3 A0 UMUR 50 TAHUN DENGAN HOT FLUSH

    DI POSYANDU BINA BHAKTI SURAKARTA

    2014

    xi + 77 halaman + 1 Tabel + 11 lampiran.

    INTISARI

    LatarBelakang : Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia

    (SDKI) 2012 mengenai menopause terdapat 4,3 juta seluruh jumlah penduduk

    Indonesia yang sebesar 240 - 250 juta pada tahun 2012. Dalam kategori

    wanita tersebut (usia lebih dari 46 - 49 tahun) 18% wanita Indonesia telah

    mengalami menopause dengan segala akibat serta dampak yang menyertainya

    (Depkes RI, 2012). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan

    penulis pada bulan November 2013 di Posyandu Bina Bhakti, Surakarta RW

    08 jumlah penduduk 229 jiwa, tercatat ibu menopause cukup banyak 38 orang

    dan sisanya Wanita Usia Subur (WUS) 84 orang.

    Tujuan : Memperoleh pengalaman secara nyata, meningkatkan pengetahuan

    dan kemampuan bagi penulis dalam memberikan asuhan kebidanan ibu

    menopause dengan hot flush dengan pendekatan 7 langkah Varney.

    Metodologi : Laporan kasus ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan

    metode deskriptif, dilaksanakan di Posyandu Bina Bhakti Surakarta pada

    tanggal 18 Maret - 22 Maret 2014, Subyek Ny. H pada menopause dengan hot

    flush dan pengumpulan data primer diantaranya diperoleh dari pemeriksaan

    fisik, observasi dan data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi dan daftar

    kepustakaan.

    Hasil : Setelah diberikan asuhan kebidanan selama 5 hari maka diperoleh

    hasil akhir yaitu TD : 120/80 mmHg, kesadaran composmentis, N : 82 x/m, S

    : 365C, R : 24x/m, Muka : tidak pucat, dan tidak kemerahan, leher : tidak

    kemerahan dan ibu sudah tidak merasa cemas lagi.

    Kesimpulan : Penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus

    yang ada di lapangan yaitu pada interpretasi data, perencanaan dan

    pelaksanaan asuhan pemberian obat yaitu Vitamin B kompleks untuk

    mencegah depresi, vitamin E untuk memperlancar oksigen dan mengurangi

    rasa panas pada wajah serta leher, CTM agar ibu bisa istirahat, Klonidin yaitu

    utuk mengurangi tekanan darah..

    Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Ibu Menopause, Hot Flush

    Kepustakaan : 15 buku (2004 2010)

    vi

  • MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Genius without education is like silver in the mine (Benjamin Franklin)

    Orang yang tidak pernah membuat kesalahan adalah orang yang tidak pernah

    mencoba hal baru.

    Belajarlah dari hari kemarin, hidup untuk hari ini, berharap untuk besok, yang

    terpenting adalah untuk tidak berhenti bertanya.

    Logika membawamu dari A ke B, sedang imajinasi akan mengantarkanmu

    kemana saja (Albert Einstein).

    PERSEMBAHAN

    Dengan segala kerendahan hati, karya tulis ilmiah

    ini penulis persembahkan:

    1. Kedua orang tuaku ayah Wahyo dan alm. Ibu

    Damen tercinta terima kasih atas doa restunya,

    kasih cintamu dan dukunganmu sangatlah berarti

    bagiku hingga aku melangkah selama ini.

    2. Sahabat sahabatku ku tercinta terima kasih

    telah memberi semangat dan membantu dalam

    karya tulis ilmiah ini.

    3. Dosen pembimbing akademik, Ibu Ambar, S.ST

    dan dosen pembimbing karya tulis ilmiah Ibu

    Deny Rohmatika, S.SiT terima kasih telah

    membimbing saya selama ini.

    4. Untuk teman teman almamater dan teman

    teman seperjuangan angkatan 2011, aku bangga

    menjadi salah satu dari kalian semua

    vii

  • viii

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

    INTISARI ....................................................................................................... vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

    CURICULUM VITAE ................................................................................... viii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. ........................................................................................ Latar

    Belakang .................................................................................. 1

    B. ......................................................................................... Perumus

    an Masalah .............................................................................. 4

    C. ......................................................................................... Tujuan

    Studi Kasus ............................................................................. 4

  • D. ........................................................................................ Manfaat

    Studi Kasus ............................................................................. 6

    E. ......................................................................................... Keaslian

    Studi Kasus ............................................................................. 7

    F. ......................................................................................... Sistemati

    ka Penulisan ............................................................................ 8

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. ................................................................................... Teori

    Medis ................................................................................. 10

    B. ................................................................................... Teori

    Manajemen Kebidanan...................................................... 22

    C. ................................................................................... Landasa

    n Hukum ............................................................................ 38

    BAB III METODOLOGI STUDI KASUS

    A. .................................................................................... Jenis

    Studi Kasus ........................................................................ 39

    B. .................................................................................... Lokasi

    Studi Kasus ........................................................................ 39

    C. .................................................................................... Subjek

    Studi Kasus ........................................................................ 39

    ix

  • D. .................................................................................... Waktu

    Studi Kasus ........................................................................ 40

    E. .................................................................................... Instrume

    n Studi Kasus ..................................................................... 40

    F. .................................................................................... Teknik

    Pengumpulan Data ............................................................. 40

    G. .................................................................................... Alat -

    Alat Yang Dibutuhkan ....................................................... 44

    H. .................................................................................... Jadwal

    Penelitian ............................................................................ 44

    BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

    A. ...................................................................................... Tinjauan

    Kasus ..................................................................................... 45

    B. ...................................................................................... Pembaha

    san ......................................................................................... 67

    BAB V PENUTUP

    A. ...................................................................................... Kesimpu

    lan .......................................................................................... 74

    B. ...................................................................................... Saran

    ............................................................................................... 77

    DAFTAR PUSTAKA

  • LAMPIRAN

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1Riwayatkehamilan, persalinandannifas yang lalu ........ 46

    x

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Jadwal Penelitian

    Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

    Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

    Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

    Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

    Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Pasien

    Lampiran 7. Surat Persetujuan Pasien (Informed Consent)

    Lampiran 8. Lembar Observasi

    Lampiran 9. Satuan Acara Penyuluhan

    Lampiran 10. Leaflet

    Lampiran 11. Lembar Konsultasi.

    xi

    xii

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Menopause merupakan suatu masa ketika persediaan sel telur habis,

    indung telur mulai menghentikan produksi estrogen yang mengakibatkan haid

    tidak muncul lagi. Hal ini dapat diartikan sebagai berhentinya kesuburan

    (Angila, 2010).

    Menurut data dari WHO (World Health Organization), tampaknya ledakan

    menopause pada tahun-tahun mendatang sulit sekali dibendung. WHO

    memperkirakan ditahun 2030 nanti ada 1,2 miliar wanita yang berusia di atas 50

    tahun. Sebagian besar dari mereka (sekitar 80 persen) tinggal dinegara

    berkembang. Dan setiap tahunnya populasi wanita menopause meningkat sekitar

    tiga persen. Perkiraan kasar menunjukan akan terdapat sekitar 30-40 juta kaum

    wanita usia lanjut (wulan) dari seluruh jumlah penduduk Indonesia yang sebesar

    240-250 juta. Dalam kategori wulan tersebut (usia lebih dari 60 tahun), hampir

    100 persen telah mengalami menopause dengan segala akibat serta dampak yang

    menyertainya (Achadiat, 2007).

    Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012

    mengenai menopause terdapat 4,3 juta seluruh jumlah penduduk Indonesia yang

    sebesar 240 250 juta pada tahun 2012. Dalam kategori wanita tersebut (usia

    1

  • 2

    lebih dari 46 - 49 tahun) 18% wanita Indonesia telah mengalami menopause

    dengan segala akibat serta dampak yang menyertainya (Depkes RI, 2012).

    Data Badan Pusat Statistik (proyeksi penduduk 2008), 5.320.000 wanita

    Indonesia memasuki masa menopause setiap tahun. 68 persen mengalami gejala

    klimakterik, 62 persen menghiraukan gejala-gejala menopause, 15 persen peduli

    dengan terapi sulih hormon (TSH), 1 persen yang menggunakan TSH, 47 persen

    mengerti kaitan gejala awal menopause dengan peningkatan tekanan darah, 2

    persen mengetahui TSH bisa mengurangi resiko tekanan darah. Begitu juga

    untuk Propinsi JawaTengah, jumlah wanita menopause meningkat setiap tahun.

    Menurut data sensus tahun 2007, tercatat 16.540.126 penduduk wanita Jawa

    Tengah, 50,26 persen dari total penduduk Indonesia yaitu 32.908.850

    (Baziad, 2008).

    Menopause merupakan proses penuaan yang alamiah dan normal pada

    setiap wanita, menopause terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir yang

    dialami oleh seorang wanita yang sudah tidak mengalami siklus haid selama

    minimal 12 bulan. Hal ini di sebabkan karena pembentukan hormone estrogen

    dan progesterone dari ovarium wanita berkurang, ovarium berhenti melepaskan

    sel telur sehingga aktivitas menstruasi berkurang dan berhenti, pada masa ini

    terjadi penurunan jumlah hormone estrogen.

    (Proverawati & Sulistyawati, 2010).

    Gejala- gejala yang umum terjadi pada masa menopause secara fisik di

    antaranya hot flush atau rasa panas pada wajah, leher, dada dan punggung. Kulit

  • 3

    menjadi merah dan hangat di sertai keringat yang berlebihan (keringat terutama

    pada malam hari) dan jantung berdebar - debar (Proverawati, 2010).

    Hot flush akan mengakibatkan pada penderita yang mengalami gangguan

    tersebut biasa terjadi / mengakibatkan gelisah insomnia. Sesuai dengan keadaan

    yang di alami tersebut, penderita merasakan kekhawatiran tentang cara istirahat /

    tidurnya. Penderita sulit tidur dan merasakan kekhawatiran karena tidak biasa

    beristirahat (Proverawati 2010).

    Hot flush ( rasa panas) pada dada, wajah, kepala dialami oleh sekitar 75%

    wanita pre menopause sampai menopause terjadi. Kebanyakan hot flush

    dialami selama lebih dari 1 tahun dari 25-50% wanita mengalaminya sampai

    lebih dari 5 tahun. Hot flush berlangsung selama 30 detik sampai 5 menit.

    (Proverawaati & Sulistyawati, 2010).

    Rasa panas merupakan masalah yang paling tidak nyaman yang sering di

    keluhkan wanita. Walaupun kebanyakan wanita mengalami rasa panas ini

    selama dua atau tiga menit, beberapaa yang lain mengalami lebih lama, bahkan

    sampai 1 jam. Kira- kira 80% wanita yang mengalami menopause mengalami

    rasa panas, dan bagi kira- kira 40% wanita tersebut gejalanya yaitu merasa

    gelisah, insomnia (sulit tidur), bahkan merasa tidak nyaman pada dirinya

    sehingga mereka mencari pertolongan medis (Bandiyah, 2009).

    Berdasarkan hasil study pendahuluan yang dilakukan penulis pada bulan

    November 2013 di Posyandu Bina Bhakti Sekip, Surakarta RW 08 jumlah

    penduduk 229 jiwa (100%), 121 wanita (52,83%), dan 108 laki laki (47,16%).

    Dan tercatat ibu menopause cukup banyak 38 orang dan sisanya Wanita Usia

  • 4

    Subur (WUS) 84 orang. Diantaranya sebanyak 1 orang (2,7%) mengalami hot

    flush, 10 orang (27,02%) mengalami pegal dan nyeri sendi, 12 orang (32,43%)

    mengalami vagina kering, 15 orang (40,54%) mengalami gatal vagina.

    Mengingat angka kejadian dari hot flush sendiri masih belum berkurang

    dan akan mengakibatkan pada penderita yang mengalami gangguan tersebut

    biasa terjadi / mengakibatkan gelisah insomnia. Sesuai dengan keadaan yang di

    alami tersebut, penderita merasakan kekhawatiran tentang cara istirahat /

    tidurnya. Maka penulis tertarik mengambil judul KTI Asuhan Kebidanan

    menopause pada Ny. H umur 50 tahun P3 A0 dengan hot flush di Posyandu

    Bina Bhakti, Surakarta.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalahnya adalah sebagai

    berikut Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Menopause Ny. H P3 A0

    Umur 50 tahun dengan hot flush di Posyandu Bina Bhakti, Surakarta?

    C. Tujuan Studi Kasus

    1. Tujuan Umum

    Mampu memberikan dan melaksanakan asuhan kebidanan pada

    menopause dengan hot flush secara komprehensif dan mampu memperoleh

    pengalaman nyata dengan menerapkan manajemen kebidanan menurut

    Hellen Varney.

  • 5

    2. Tujuan khusus

    a. Penulis mampu :

    1) Melaksanakan pengkajian pada asuhan kebidanan menopause pada

    Ny. H dengan hot flush Diposyandu Bina Bhakti Surakarta.

    2) Melakukan interpretasi data yang meliputi Diagnosa kebidanan,

    Masalah dan Kebutuhan pada asuhan kebidanan menopause pada

    Ny. H dengan hot flush Diposyandu Bina Bhakti Surakarta.

    3) Merumuskan diagnosa potensial pada asuhan kebidanan

    menopause pada Ny. H dengan hot flush Diposyandu Bina Bhakti

    Surakarta.

    4) Membuat tindakan segera terhadap masalah yang muncul pada

    asuhan kebidanan menopause pada Ny. H dengan hot flush

    Diposyandu Bina Bhakti Surakarta.

    5) Merencanakan tindakan pada asuhan kebidanan menopause pada

    Ny. H dengan hot flush DiPosyandu Bina Bhakti Surakarta.

    6) Melaksanakan asuhan yang telah direncanakan pada asuhan

    kebidanan menopause pada Ny. H dengan hot flush Diposyandu

    Bina Bhakti Surakarta.

    7) Memberikaan evaluasi dari hasil pelaksanaan tindakan pada asuhan

    kebidanan menopause pada Ny. H dengan hot flush Diposyandu

    Bina Bhakti Surakarta.

    b. Mengetahui kesenjangan antara teori dan kasus nyata di lapangan

    termasuk faktor pendukung dan penghambat pada asuhan yang di

  • 6

    berikan kepada asuhan kebidanan menopause pada Ny. H dengan hot

    flush Diposyandu Bina Bhakti Surakarta.

    c. Melakukan alternative pemecahan masalah pada asuhan kebidanan

    menopause pada Ny. H dengan hot flush Diposyandu Bina Bhakti

    Surakarta.

    d. Mendokumentasikan hasil permasalahan pada asuhan kebidanan

    menopause pada Ny. H dengan hot flush Diposyandu Bina Bhakti

    Surakarta.

    D. Manfaat Studi Khusus

    1. Bagi Diri Sendiri

    a. Sebagai bahan masukan dan pengalaman untuk menambah ilmu

    pengetahuan bagi penulis serta mampu memberikan asuhan kebidanan

    pada khusus menopause dengan hot flush.

    b. Menambah ketrampilan penulis dalam penanganan khusus menopause

    dengan hot flush di masa yang akan datang.

    2. Bagi Profesi

    Dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan terutama tentang

    asuhaan kebidanan pada ibu menopause dengan hot flush.

    3. Bagi Institusi

    a. Bagi pendidikan

    Dapat digunakan untuk menambah sumber refrensi untuk profesi

    pendidikan terutama tentang asuhan kebidanan pada menopause dengan

    hot flush.

  • 7

    b. Bagi Posyandu

    Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan

    mutu pelayanan kesehatan terutama pada menopause dengan hot

    flush.

    E. Keaslian Studi Kasus

    1. Wilis Retno (2010), dengan judul Asuhan Kebidanan ibu menopause pada

    Ny. W umur 50 tahun dengan hot flush di BPS Ny Sri Yanti Karangudi,

    Ngerampal, Sragen. Setelah diberi asuhan kebidanan, ibu di berikan

    vitamin E 3 x 1 perhari, vitamin B kompleks 3 x 1 perhari, ctm 1 x 1

    perhari. Dapat diatasi selama 7 hari hasilnya hasilnya rasa panas pada wajah

    dan leher berkurang, ibu merasa istirahat malamnya sekarang tidak teganggu

    dan ibu sudah tidak merasa cemas lagi.

    2. Anita Murtyaningsih (2011), dengan judul Asuhan Kebidanan ibu

    menopause pada Ny. W umur 55 tahun dengan hot flush di BPS Ny Woro

    Tri Prabandari, Sambirejo, Sragen. Setelah diberi asuhan kebidanan, ibu di

    berikan vitamin E, D, Vitamin B complex dan terapi obat Klonidin 0,1 mg

    2x sehari sebanyak 12 tablet selama 7 hari hasilnya rasa panas pada wajah

    dan leher berkurang, ibu merasa istirahat malamnya sekarang tidak teganggu

    dan ibu sudah tidak merasa cemas lagi.

    Perbedaan studi kasus terdahulu dengan yang sekarang yaitu pada

    waktu, terapi, tempat dan asuhan studi kasus. Sedangkan persamaan studi

    kasus terdahulu dengan yang sekarang yaitu pada judul dan subjek studi

    kasus.

  • 8

    F. Sistematika Penulisan

    Untuk mengetahui cara menyeluruh Karya Tulis Ilmiah ini penulis

    menguraikan sistematika penulisan bab 1 sampai dengan bab 5 yang saling

    berhubungan satu sama lainnya. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini menyajikan gambaran tentang Karya Tulis Ilmiah

    secara keseluruhan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,

    tujuan studi khusus (tujuan umum dan khusus), masalah studi khusus,

    keaslian laporan studi kasus dan sistematika studi kasus penulisan

    sehingga pembaca dapat memperoleh informasi secara ringkas dari

    Karya Tulis Ilmiah.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Menyajikan tentang landasan teori yang meliputi teori medis tentang

    hot flush (pengertian, etiologi, patofisiologi, gambaran klinis,

    penatalaksanaan). Sedangkan teori manajemen kebidanan menurut

    Hellen Varney terdiri dari pengkajian, inteoretasi data, diagnose

    potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluai, data

    perkembangan menggunakan SOAP pada kasus hot flush.

  • 9

    BAB III METODOLOGI STUDI KASUS

    Dalam ini penulis menjelaskan tentang jenis studi kasus, lokasi studi

    kasus, subyek studi kasus, waktu pelaksanaan studi kasus, instrument

    studi kasus, teknik pengambilan data, alat-alat dan bahan yang

    dibutuhkan dalam pengambilan studi kasus.

    BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

    Dalam bab ini, tinjauan dimulai dari pengkajian data, interpretasi data,

    diagnosa potensial, antisapsi, perencanaan, implementasi, evaluasi

    dan data perkembangan. Sedangkan dalam pembahasan penulis

    menjelaskan tentang masalah atau kesenjangan antara kasus nyata

    dilahan dengan teori.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan inti dari

    pembahasan kasus, sedangkan saran merupakan suatu tanggapan dan

    alternative pemecahan masalah.

    D AFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 10

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Teori medis yang diteliti

    1. Menopause

    a. Definisi

    Menopause berasal dari dua kata Yunani yang berarti bulan, yang

    lebih tepat di sebut menocease yang berarti berhentinya masa

    menstruasi. Hal ini dikarenakan keluarnya hormone dari ovarium

    (indung telur) sudah mulai berkurang, sehingga mengakibatkan haid

    tidak keluar (Lestary, 2010).

    Menopause adalah berhenti menstruasi secara permanen, pada

    umumnya menopause terjadi pada usia sekitar 45-55 tahun. Kadar

    estrogen jenis estron adalah yang banyak berada dalam sirkulasi

    dibandingkan estrogen lainnya (Smart, 2010).

    Menopause adalah haid terakhir yang di alami oleh seorang

    wanita yang masih dipengaruhi oleh hormone reproduksi yang terjadi

    pada usia menjelang / memasuki lima puluh tahun (Pakasi, 2000).

    b. Etiologi

    Sejak usia 40 tahun, ovarium menjadi kurang responsive

    terhadap hormone yang mengendalikannya. Efek keadaan ini membuat

    wanita kurang subur, mengurangi jumlah hormone ovarium yang di

    hasilkan, dan mengubah jumlah relative dari estrogen dan progresterone

    10

  • 11

    yang dihasilkan. Selain itu juga terjadi perubahan dalam perbandingan

    dari bermacam- macam estrogen yang di hasilkan (Purwoastuti, 2009).

    Penurunanan sekresi estrogen dan progesterone menyebabkan

    perubahan endokrin yang terjadi selama masa klimakterium dan pasca

    menopause. Kadar FSH dan LH yang bersikulasi (beredar melalui

    peredaran darah) mulai meningkat beberapa tahun sebelum penghentian

    produksi estrogen oleh ovariuim, kadar FSH dan LH meningkat

    terdapat pada wanita pramenopause, dengan FSH yang biasanya lebih

    tinggi dari pada LH (Purwoastuti, 2009).

    c. Fase Fase Menopause

    Menurut Smart (2010), menopause terdiri dari beberapa fase, yaitu :

    1) Klimakterium

    Adalah masa peralihan antara masa produksi dan masa senium,

    biasanya periode ini disebut dengan pramenopause.

    2) Menopause

    Adalah saat haid terakhir dan bila sesudah menopause disebut

    dengan pasca menopause.

    3) Pasca-menopause

    Adalah suatu masa yang terjadi 3 hingga 5 tahun setelah

    menopause.

    4) Senium

  • 12

    Adalah periode sesudah pascamenopause, yaitu ketika individu

    telah mampu menyesuaikan dengan kondisinya sehingga tidak

    mengalami gangguan fisik.

    d. Tanda dan Gejala menopause

    Menurut Smart (2010), tanda dan Gejala menopause dibedakan menjadi

    dua yaitu, secara fisiologis dan secara psikologis.

    1) Secara fisiologis

    Gejala secara fisiologis akan dapat di amati berdasarkan

    perubahan- perubahan yang terjadi pada organ organ reproduksi,

    anggota tubuh lainnya, susunan ekstragenital, dan adanya gejala

    klinis.

    a) Perubahan pada organ reproduksi

    (1) Perdarahan

    Perdarahan yang terjadi pada saat menopause tidak

    seperti menstruasi, siklus menstruasi yang keluar dari

    vagina tidak teratur. Pendarahan ini terjadi di awal

    menopause.

    (2) Vagina menjadi kering dan kurang elastis

    gejala pada vagina muncul akibat perubahan yang terjadi

    pada lapisan dinding vagina. Vagina ini menjadi kering

    dan kurang elastis. Ini di sebabkan karena penurunan

    kadar estrogen.

  • 13

    (3) Saluran uretra mengering, menipis, dan kurang elastis

    Uletra merupakan saluran yang menyalurkan air seni dari

    kandung kemih ke luar tubuh. Pada saat menopause

    saluran uretra juga akan mongering, menipis, dan kurang

    keelastisannya akibat penurunan kadar estrogen.

    Perubahan ini akan menyebabkan wanita rentan

    terinfeksi saluran kencing.

    (4) Uterus atau Rahim

    Uterus mengecil, selain disebabkan oleh menciutnya

    selaput lender rahim juga disebabkan oleh hilangnya

    cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat antar sel.

    (5) Tuba falopi atau Saluran telur

    Lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis, dan

    mengerut, setra rambut getar dalam tuba menghilang.

    (6) Ovarium

    Perubahan dalam system peredaran darah indung telur

    sebagai akibat proses penuaan yang selektif dan

    terjadinya kekakuan dini pada system pembuluh darah

    indung telur diperkirakan sebagai penyebab utama

    gangguan peredaran darah ovarium.

    (7) Cervix atau Leher Rahim

  • 14

    Cervix akan mengerut sampai terselubung oleh dinding

    vagina, kripta servikal menjadi atropik, kanalis servikalis

    (lumen leher Rahim) memendek, sehingga menyerupai

    ukuran cervix fundus saat masa adolesen.

    (8) Vagina atau Liang Senggama

    Terjadi penipisan dinding vagina yang menyebabkan

    menghilangnya lipatan- lipatan vagina, berkurangnya

    pembuluh darah, menurunnya elastic, secret vagina

    menjadi encer.

    (9) Vulva atau Mulut Kemaluan

    Jaringan vulva menipis karena berkurangnya dan

    hilangnya jaringan lemak serta jaringan elastic. Kulit

    menipis dan pembuluh darah berkurang yang

    menyebabkan pengerutan lipatan vulva. Sering timbul

    rasa gatal vulva yang disebabkan atrofi dan hilangnya

    sekret kulit. Hal ini berhubungan dengan nyeri waktu

    senggama, mengerutnya introitus (lubang masuk

    kemaluan), serta rambut pubis berkurang ketebalanya.

    b) Perubahan pada susunan ekstragenital

    Terjadinya perubahan susunan ekstragenital dapat diamati pada

    beberapa hal berikut :

    (1) Penimbulan Lemak

  • 15

    Penyebaran lemak ditentukan pada tungkai atas, pinggul,

    perut bawah dan lengan atas. Ini disebabkan karena

    menurunya estrogen dan ganguan pertukaran zat dasar

    metabolisme lemak.

    (2) Hipertensi (darah tinggi)

    Menurunya fungsi hormone estrogen dan progesterone

    menyebabkan timbulnya panas, pada kondisi ini terjadi

    peningkatan darah baik systole maupun diastole.

    Diketahui bahwa 2/3 penderita hipertensi essential

    primer adalah wanita antara 45-70 tahun yang diketahui

    peningkatan tensi paling banyak terjadi selama masa

    menopause. Peningkatan tekanan darah pada usia

    menopause terjadi secara bertahap, kemudian menetap

    dan lebih tinggi dari tensi sebelumnya.

    (3) Kolestrol Tinggi

    Penurunan atau hilangnya kadar estrogen menyebabkan

    peningkatan kolestrol. Peningkatan kolestrol pada wanita

    terjadi 10-15 tahun lebih lambat pada laki-laki.

    Peningkatan kadar kolestrol yang merupakan faktor

    utama dalam penyebab pengapuran pada dinding

    pembuluh dara.

    (4) Perkapuran dinding pembuluh darah

  • 16

    Adanya hipertensi dan kadar kolesterol menyebabkan

    meningkatnya faktor resiko terhadap terjadinya resiko

    pengkapuran dinding pembuluh darah.

    (5) Pertumbuhan rambut - rambut halus

    Produksi hormone estrogen pada wanita pasca

    menopause berkurang, tetapi tidak hilang sama sekali.

    (6) Osteoporosis (keropos tulang)

    Penurunan pada kadar esterogen mengakibatkan proses

    osteoblast berfungsi membentuk tulang baru terlambat

    dan fungsi osteoblast merusak tulang meningkat. Akibat

    tulang tua diserap dan dirusak osteoblast tetapi tidak

    dibentuk tulang baru oleh osteoblast, sehingga tulang

    menjadi osteoporosis.

    c) Gejala klinis

    Gejala fisiologis yang terjadi pada masa menopause

    sebagai akibat turunya fungsi ovarium, yaitu kurangnya kadar

    hormone estrogen dan I progestoren I dalam tubuh wanita.

    Kekuranagn hormone estrogen ini menyebabkan keluhan -

    keluhan sebagai berikut:

    (1) Rasa panas (hot flush) dan kekeringan di malam hari

    Pada saat masa menopause wanita akan mengalami rasa

    panans yang menyebar dari wajah menyebar keseluruh

  • 17

    tubuh, rasa panas ini terutama terjadi pada dada, wajah,

    dan kepala. Rasa panas ini sering diikuti dengan

    timbulnya warna kemerahan pada kulit dan berkeringat.

    (2) Insomnia (sulit tidur)

    Insomnia merupakan hal yang wajar terjadi pada masa

    menopause, kemungkinan ini sejalan dengan rasa tegang

    yang di alami wanita akibat berkeringat di malam hari,

    rasa panas, wajah memerah.

    (3) Perubahan pada indra perasa

    Wnita menopause biasanya akan mengalami penurunan

    kepekaan pada indra pengecapannya.

    (4) Muncul gangguan vasomotorik yang berupa

    penyempitan atau pelebaran pembuluh- pembuluh darah.

    (5) Pusing dan sakit kepala terus- menerus.

    (6) Gangguan sembelit.

    (7) Neuralgia, yaitu gangguan atau sakit saraf.

    (8) Perubahan payudarah bentuknya dan mulai kendur, ini

    merupakan akibat kadar esterogen yang menurun.

    2) Secara Psikologis

    Menurut Smart (2010), selain tanda- tanda fisik, menopause

    jiga mempunyai berbagai macam gejala psikologis sebagai berikut:

  • 18

    a) Ingatan menurun

    Sebelum menopause seorang wanita akan mengingat dengan

    mudah, tetapi setelah mengalami menopause kecepatan

    mengingatnya menurun, sehingga sering lupa dalam hal- hal

    sederhana.

    b) Perubahan emosional

    Wanita menopause biasanya mengalami perubahan

    emosional, gejala ini bervariasi pada setiap individu

    diantaranya kelelahan mental, masalah daya ingat, lekas

    marah, dan perubahan mood yang berlangsung cepat.

    c) Depresi

    Beberapa wanita yang mengalami menopause tidak sekedar

    mengalami perubahan mood yang sangat drastis bahkan ada

    yang mengalami depresi.

    2. Hot flush

    a. Definisi

    Hot flush adalah rasa panas yang menyebar dari wajah menyebar

    ke seluruh tubuh. Rasa panas ini terutama terjadi pada wajah, dada, dan

    kepala. Rasa panas ini sering di ikuti dengan timbulnya warna

    kemerahan pada kulit dan berkeringat. Rasa ini sering terjadi selama 30

    detik sampai dengan beberapa menit (Smart, 2010).

  • 19

    Rasa panas terkadang terjadi bahkan sebelum seseorang wanita

    memasuki masa menopause. Gejala ini biasanya akan menghilang

    dalam 5 tahun, tetapi di antaranya akan terus mengalami hingga 10

    tahun. Panas yang di derita ini biasanya berhubungan dengan cuaca

    panas dan lembap (Smart, 2010).

    Rasa panas atau hot flush adalah perasaan panas secara tiba- tiba

    yang di rasakan pada leher, wajah dan bagian atas dada. Biasanya

    berlangsung selama 15 detik sampai 1 menit (Wirakusumah, 2004).

    b. Gejala

    Menurut Wirakusumah (2004), gejala hot flush adalah :

    1) Rasa mengelitik pada jari - jari dan tangan yang merayap ke kepala

    2) Berkeringat begitu saja, tidak di iringi dengan wajah yang memerah

    3) Suhu tubuh meningkat begitu saja secara tiba- tiba dan

    menyebabkan tubuh kemerahan keringat mengucur di seluruh

    tubuh

    4) Ada kalanya di ikuti dengan kedinginan dan berkeringat pada

    waktu malam.

    c. Etiologi

    Arus panas terjadi karena berubahnya kadar hormone. Diduga,

    perubahan kadar estrogen menyebabkan pembuluh darah membesar

    secara mendadak sehingga terjadi arus dan hilang secara cepat sehingga

  • 20

    tubuh merasakan panas. Selain itu dapat disebabkan oleh perubahan

    fungsi hipotalamus yang mengatur suhu tubuh kita.

    (Wirakusumah, 2004).

    d. Penatalaksanaan

    1) Penatalaksanaan Asuhan:

    Menurut Wirakusumah (2004), untuk mengatasi hot flush

    (rasa panas) pada diri pasien, dapat dilakukan beberapa cara antara

    lain :

    a) Berfikir positif dan jangan panik, menerima menopause

    sebaga salah satu bagia dari perjalanan kehidupan normal

    seorang perempuan.

    b) Menerapkan pola hidup sehat sejak dini. Pola hidup sehat

    meliputi pola makan yang teratur dan mengandung gizi yang

    seimbang. Asupan vitamin dan mineral juga harus terjaga.

    c) Melakukan olah raga teratur, misalnya dengan jalan kaki rutin

    dan memanfaatkan sinar matahari untuk mencegah

    osteoporosis.

    d) Konsumsi makanan yang mengandung zat makanan yang

    bersifat menyerupai esterogen per hari diperlukan sekitar 30 -

    50 mg.

    e) Hindari konsumsi rokok dan alkohol.

  • 21

    f) Membatasi konsumsi kopi karena dapat meningkatkan potersi

    hot flush.

    g) Menghindari mengonsumsi garam berlebihan, karena dapat

    mengakibatkan sekresi kalsium dari tulang sehingga

    mengakibatkan resiko osteoporosis.

    h) Jangan ragu konsultasi ke dokter jika mengalami gejala

    menopause.

    i) Pilih asupan makanan yang mengandung omega 3 tinggi yang

    terdapat pada ikan laut dalam serta ikan salem.

    j) Anjurkan pada ibu untuk mengunakan pakaian tipis dan

    penutup alas tidur dari bahan katun.

    2) Penatalaksanaan medis:

    Menurut Purwoastuti (2008), obat- obat mengurangi hot flush

    (rasa panas) dan keringat pada malam hari :

    a) Clonidine (dixarit, Catapres) 2 x 1 perhari

    b) Selective Serotinin, Aceptor inhibitor (SSPI) 2 x 1 perhari

    Hormon terapi paling efektif untuk mengobati adanya hot flush

    (muka kemerahan), keringat pada malam hari, atau kekeringan vagina.

    Tetapi ada beberapa resiko yang menyertai pengobatan HRT ini,

    apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama (Purwoastuti, 2009).

  • 22

    B. Teori Manajemen Kebidanan

    1. Pengertian

    Majemen Kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

    digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

    berdasarkan teori ilmiah, penemuan - penemuan, ketrampilan dalam

    rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilsn suatu keputusan yang

    berfikir pada klien (Varney, 2004).

    Manajemen Kebidanan dan langkah-langkah Asuhan Kebidanan.

    Menurut Varney (2004), adalah sebagai berikut :

    Proses manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang

    berurutan, dimana setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses

    periodik dimulai dengan membentuk krangka lengkap yang dapat menjadi

    langkah-langkah tertentu dan dapat berubah sesuai dengan keadaan pasien.

    Adapun pelaksanaan menggunakan manajemen kebidanan tujuh langkah

    Varney tersebut adalah sebagai berikut :

    a. Langkah pertama : Pengumpulan dan pengkajian data

    Pengkajian adalah sistematis dalam mengumpulkan data dari berbagai

    sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan

    klien (Varney, 2004), tahap ini meliputi

    1) Data Subyektif

    Data Subyektif adalah data yang didapatkan untuk mengetahui

    keluhan atau masalah yang dirasakan (Priharjo, 2006).

  • 23

    a) Biodata

    Menurut Varney (2004), adalah sebagai berikut:

    (1) Nama

    Nama pasien dan suami untuk mengetahui identitas

    pasien dan suami sebagai orang yang bertanggung jawab.

    (2) Umur

    Untuk mengetahui batasan usia menopause

    (3) Agama

    Untuk mengetahui keyakinan pada pasien tersebut untuk

    membimbing dan mengarahkan pasien dalam berdoa

    (4) Suku Bangsa

    Untuk mengetahui suku bangsa yang dianut oleh pasien.

    (5) Pendidikan

    Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk

    mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga

    bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan

    pendidikannya.

    (6) Alamat

    Untuk menghindari kekeliruan bila ada dua pasien

    dengan nama yang sama atau untuk keperluan kunjungan

    rumah.

  • 24

    (7) Pekerjaan

    Untuk mengetahui tingkat ekonomi keluarga atau

    penghasilan.

    b) Keluhan Utama

    Dikaji untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang

    berkaitan dengan ibu menopause dengan hot flash atau pun

    yang dikeluhkan pasien (Ambarwati, 2008).

    Keluhan hot flush (rasa panas) yang sering terjadi pada

    wajah, dada, kepala, insomnia (sulit tidur), gelisah

    (Varney, 2006).

    c) Riwayat Perkawinan

    Adalah untuk mengetahui status perkawinan, jika

    menikah apakah ini pernikahan yang pertama apakah

    pernikahan bahagia jika belum menikah apakah terdapat

    hubungan yang bersifat mendukung (Farrer, 2006).

    d) Riwayat Menstruasi

    Untuk mengetahui menarche, siklus, lama, menstruasi,

    banyaknya darah menstruasi, terakhir atau tidak, sifat darah

    dan keluhan-keluhan yang dirasakan pada waktu menstruasi

    (Nursalam, 2006).

    e) Riwayat kehamilan dan nifas yang lalu

    Untuk mengetahui jumlah kehamilan sebelumnya dan hasil

    akhirnya (abortus), lahir hidup, apakah anaknya masih hidup,

  • 25

    dan apakah dalam kesehatan yang baik), apakah terdapat

    komplikasi intervensi pada kehamilan, persalinan, ataupun

    nifas sebelumnya dan apakah ibu tersebut mengetahui

    penyebabnya (Farrer, 2006).

    f) Riwayat keluarga berencana

    Yang perlu kaji adalah apakah ibu pernah menjadi akseptor

    KB. Kalau pernah, kontrasepsi apa yang pernah digunakan,

    berapa lama keluhan pada saat ikut KB, alasan berhenti KB

    (Varney, 2004).

    g) Riwayat Penyakit

    (1) Riwayat penyakit sekarang

    Riwayat kesehatan sekarang ditanyakan yang

    berhubungan dengan keluhan atau masalah kesehatan.

    Latar belakang atau faktor pencetus yang berhubungan

    dengan keluhan, nyeri, jenis nyeri, ketidaknyamanan dan

    keparahan atau intensitas dan sebagainya

    (Varney, 2007).

    (2) Riwayat penyakit sismetik

    Riwayat kesehatan yang lalu ditanyakan untuk

    mengidentifikasi kondisi kesehatan dan untuk

    mengetahui penyakit yang diderita dahulu seperti

    hipertensi, diabetes, PMS, HIV/AIDS (Hyre, 2006).

  • 26

    (3) Riwayat penyakit keluarga perlu ditanyakan apakah

    dalam keluarga ibu ada yang menderita penyakit menular

    misalnya PMS, HIV / AIDS, hepatitis B, TBC dan

    menurun misalnya hipertensi, jantung, asma, DM.

    (Varney 2004).

    (4) Riwayat keturunan kembar perlu ditanyakan apakah

    dalam keluarga ibu memiliki keturunan kembar

    (Varney 2004).

    h) Pola kebiasaan sehari-hari

    Untuk mengetahui bagaimana kebiasaan pasien sehari-hari

    dalam menjaga kebersihan dirinya dan bagaimana pola

    makanan sehari-hari apakah terpenuhi gizinya atau tidak

    (Farrer, 2006).

    i) Pola Nutrisi

    Mengetahui seberapa banyak asupan nutrisi pada pasien

    dengan mengamati adakah penurunan berat badan atau tidak

    pada pasien (Susilawati, 2008).

    (1) Pola Eliminasi

    Untuk mengetahui BAB dan BAK berapa kali sehari

    warna dan konsistensi (Susilawati, 2008).

  • 27

    (2) Pola Istirahat

    Untuk mengetahui berapa lama ibu tidur siang dan

    berapa lama ibu tidur pada malam hari

    (Susilawati, 2008).

    (3) Pola Seksual

    Untuk mengkaji berapa frekuensi yang dilakukan

    akseptor dalam hubungan seksual. Pada akseptor KB

    implant yang dikeluhkan ialah mengeluarkan bercak

    darah (Hartanto, 2008).

    (4) Pola Hygiene

    Mengkaji frekuensi mandi, gosok gigi, kebersihan

    perawatan tubuh terutama genetalia berapa kali dalam

    sehari. Karena dengan kebiasaan pola hygiene akan

    berpengaruh pada ketidaknyamanan perawatan tubuh

    terutama pada genetalia (Susilawati, 2008).

    j) Data Psikologis

    Dengan menggunakan psikologi kesehatan maka akan

    diketahui gaya hidup ibu dan pengaruh psikologi kesehatan

    terhadap gangguan kesehatan (Susilawati, 2008).

    Data psikologi ini untuk memperkuat data dari pasien

    terutama secara psikologis, data meliputi dukungan suami dan

    keluarga kepada ibu menopause dengan hot flush.

    (Hartanto, 2008).

  • 28

    2) Data Obyektif

    Data obyektif adalah data yang dapat dilihat dan

    diobservasikan dengan kesehatan (Priharjo, 2006). Tujuan dari

    pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang adalah untuk

    mendeteksi komplikasi-komplikasi menopause (Mufdlilah, 2009).

    a) Pemeriksaan fisik

    Keadaan umum : Mengetahui keadaan umum ibu menopause

    dengan hot flush yaitu cukup (Varney, 2004).

    Kesadaran : Menilai status kesadaran umum menopause

    dengan hot flush yaitu composmentis (Varney, 2004).

    (1) Composmentis yaitu kesadaran normal sadar sepenuhnya

    dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan

    sekelilingnya.

    (2) Apatis yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk

    berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.

    (3) Delirium gelisah disorientasi (orang, tempat, waktu),

    memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi kadang

    berkhayal.

    (4) Somnolen yaitu keadaan menurun respon psikomotor

    yang lambat mudah tertidur, namun kesadaran dapat

    pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jauh

    tertidur lagi mampu memberi jawaban verbal.

  • 29

    (5) Stupor yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada

    repon terhadap nyeri.

    (6) Coma yaitu tidak bisa dibagunkan tidak ada respon

    terhadap rangsangan apapun (Uliyah, 2008).

    b) Pemeriksaan tanda vital

    (1) Tekanan darah (Vital sign): Mengetahui faktor resiko

    hipertensi atau hipotensidengan nilai satuannya mmHg.

    Keadaan normal antara 120/80 mm/Hg sampai 130/90

    mmHg atau peningkatan sistolik tidak lebih dari 30

    mmHg dan peningkatan diastolik tidak lebih dari 15

    mmHg dari keadaan pasien normal, keadaan pada ibu

    menopause dengan hot flush yaitu antara 140/90 mmHg

    (Wiknjosastro, 2006).

    (2) Pengukuran Suhu : Mengetahui suhu badan pasien, suhu

    badan normal adalah 36 0C sampai 37

    0C. Pada ibu

    menopause dengan hot flush yaitu antara 38C

    (Wiknjosastro, 2006).

    (3) Nadi : Memberi gambaran kardiovaskuler. Denyut nadi

    normal 70x / menit sampai 88x / menit. Pada ibu

    menopause dengan hot flush yaitu 90x / menit.

    (Perry & Potter, 2005).

    (4) Pernafasan : Mengetahui sifat pernafasan dan bunyi

    nafas dalam satu menit. Pernafasan normal 22x/menit

  • 30

    sampai 24x/menit dan pernafasan pada ibu menopause

    dengan hot flush yaitu 20x / menit (Saifuddin, 2007).

    c) Pemeriksaan sistematis

    (1) Rambut : Untuk menilai warna, kelebatan dan

    karakteristik seperti ikal, lurus, keriting

    (Alimul, 2006).

    (2) Muka : Keadaan muka pucat atau tidak ada

    kelainan, adakah oedema

    (Wiknjosastro, 2006).

    (3) Mata : Conjungtiva berwarna merah muda atau

    tidak, sklera berwarna putih atau tidak

    (Alimul, 2006).

    (4) Hidung : untuk mengetahui apakah ada polip atau

    tidak (Alimul, 2006).

    (5) Telinga : Bagaimana keadaan daun telinga, liang

    telinga dan ada serumen atau tidak

    (Alimul, 2006).

    (6) Mulut : Untuk mengetahui mulut bersih apa tidak

    ada caries atau tidak dan ada karang gigi

    atau tidak (Wiknjosastro, 2006).

    (7) Leher : Apakah ada pembesaran kelenjar gondok

    atau thyroid, tumor dan pembesaran getah

    bening (Farrer, 2008).

  • 31

    (8) Dada : Apakah ada kelainan pada dada. Apakah

    bentuk simetris atau tidak (Alimul, 2006).

    (9) Payudara : Apakah ada benjolan tumor dan apakah

    ukurannya simetris kanan dan kiri

    (Farrer, 2008)

    (10) Abdomen : Apakah ada jaringan parut atau bekas

    operasi, adakah nyeri tekan (Farrer, 2008).

    (11) Anogenital : Untuk mengetahui apakah ad avarices, ada

    luka atau tidak (Alimul, 2006).

    (12) Ekstremitas : Apakah ada kelainan, lengkap atau tidak

    fungsi biasa atau tidak ada oedema reflek

    pathella (Farrer, 2008).

    d) Data Penunjang

    Pemeriksaan penunjang adalah data atau fakta yang

    diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium pemeriksaan

    rontgen, ultrasonografi (USG) dan lain-lain (Varney, 2004).

    Pada kasus Menopause dengan hot flush ini dilakukan

    pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan HB. Bila

    deketahui HB < 8 g% segera beri tablet FE.

    b. Langkah II : Interpretasi data dasar

    Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnose atau

    masalah berdasarkan interpretasi yang benar-benar atas data-data yang

  • 32

    telah terkumpul. Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan

    sehingga dapat merumuskan diagnosa kebidanan dan masalah yang

    spesifik (Ambarwati, 2008).

    Data dasar yang sudah dikumpulkan, diinterpretasikan sehingga

    dirumuskan diagnose kebidanan, masalah dan kebutuhan. Diagnosa

    kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam lingkup praktek

    kebidanan (Varney, 2007).

    1) Diagnosa kebidanan, dengan:

    a) Ny. X P A umur X tahun dengan Hot Flush

    Data dasar:

    (1) Data Subyektif

    (a) Ibu mengatakan berumur 50 tahun.

    (b) Ibu merasa cemas dengan keadaannya.

    (c) Ibu mengalami rasa panas yang dialami akibat

    berkeringat di malam hari, rasa panas, wajah

    memerah

    (d) Ibu sulit untuk tidur pada malam hari

    (Smart, 2010).

    (2) Data Obyektif:

    (a) Keadaan umum : baik

    (b) Kesadaran : Composmentis

  • 33

    (c) Vital sign : Tekanan darah : 140/90 mmHg

    Suhu 38 nadi 90x/menit,

    respirasi 20x/menit

    BB : 51 kg.

    TB : 158 cm

    Kulit : Kemerahan (Varney, 2004).

    2) Masalah

    Masalah yang berkaitan dengan pengalaman pasien yang

    ditemukan dari pengkajian atau yang menyertai diagnosa sesuai

    dengan keadaan pasien (Nursalam, 2008).

    Masalah yang sering ditemukan pada menopause dengan hot

    flush adalah ibu merasakan cemas dengan keadaannya

    (Saifudin, 2004).

    3) Kebutuhan

    Kebutuhan merupakan hal-hal yang di butuhkan pasien dan

    yang belum teridentifikasi dalam diagnosa masalah yang di

    dapatkan dengan melakukan analisis data (Verney, 2004).

    Kebutuhan yang diperlukan oleh ibu menopause dengan hot

    flush adalah memberikan konseling mengenai perubahan yang

    terjadi selama menopause dan masalah yang sering muncul pada

    masa menopause (Purwoastuti, 2008).

  • 34

    c. Langkah III : Diagnosa Potensial

    Pada langkah ini, bidan mengidentigikasi masalah atau diagnosa

    potensial berdasarkan diagnosa masalah yang sudah diidentifikasi

    (Ambarwati, 2008). Pada kasus ibu menopause dengan hot flush

    diagnosa potensialnya terjadi gangguan psikologis (Depresi)

    (Purwoastuti, 2008).

    d. Langkah IV : Antisipasi / Tindakan Segera

    Pada langkah ini, mengidentifikasi perlunya melakukan konsultasi

    atau penanganan segera bersama anggota tim kesehatan lain sesuai

    dengan kondisi klien (Soepardan, 2007). Pada kasus ibu menopause

    dengan hot flush tindakan segera di berikan clonidine 0,1 mg 2x sehari

    sebanyak 3 tablet (Purwoastuti, 2008)

    e. Langkah V : Perencanaan

    Pada langkah ini di rencanakan asuhan menyeluruh yang di

    tentukan berdasarkan langkah-langkah sebelumnya (Soepardan, 2007).

    Menurut Purwoastuti (2008), rencana tindakan yang dapat

    dilakukan untuk asuhan kebidanan pada ibu menopause dengan hot

    flush adalah :

    1) Beritahu ibu tentang menopause.

    2) Beritahu ibu tentang gejala serta masalah yang muncul pada

    menopause.

  • 35

    3) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung

    vitamin dan kalsium.

    4) Anjurkan pada ibu untuk mengurangi konsumsi minum kopi atau

    the serta menghindari asap rokok.

    5) Anjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan dirinya.

    6) Anjurkan pada ibu untuk olah raga teratur.

    7) Anjurkan pada ibu untuk menggunakan pakaian tipis dan penutup

    alas tidur dari bahan katun.

    8) Beri ibu vitamin E dan vitamin B Kompleks.

    f. Langkah VI : Pelaksanaan

    Merupakan langkah pelaksanaan dari asuhan yang telah

    direncanakan secara efisien dan aman. Keterlibatan bidan dalam

    manajemen asuhan pasien adalah tetap tanggung jawab terhadap

    pelaksanaan asuhan bersama yang menyeluruh (Varney, 2007).

    Pelaksanaan asuhan kebidanan pada menopause dengan hot flush

    sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat (Purwoastuti, 2008).

    g. Langkah VII : Evaluasi

    Langkah ini merupakan langkah terakhir guna mengetahui apa

    yang telah dilakukan bidan. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang

    diberikan, ulangi kembali proses manajemen dengan benar terhadap

    setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tapi belum efektif atau

    merencanakan kembali yang belum terlaksana (Ambarwati, 2008).

  • 36

    Evaluasi setelah dilakukan tindakan yaitu:

    1) Keadaan umum ibu baik

    2) Ibu dapat mengatasi sendiri keluhan rasa panas yaitu dengan

    berfikir positif dan tidak panik

    3) Ibu mampu menerapkan pola hidup sehat dengan olah raga teratur

    dan mengkonsumsi makanan yang bergizi

    4) Rasa panas pada wajah dan leher semakin berkurang

    5) Ibu merasa istirahat malamnya sekarang tidak terganggu

    6) Ibu sudah tidak merasakan cemas

    C. Data Perkembangan

    Pendokumentasian data perkembangan Asuhan Kebidanan ditulis dengan

    menggunakan SOAP menurut Varney (2007), yaitu :

    S : Subyektif

    Data subyektif ini berhubungan dengan masalah dan sudut pandang pasien.

    Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhan yang dicatat sebagai

    kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung dengan

    diagnosis.

    O : Obyektif

    Merupakan pendokumentasian hasil observasi yang jujur, hasil

    pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium/ pemeriksaan

    diagnostic lain.

  • 37

    A : Assesment

    Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi data

    subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi :

    1. Diagnosa atau masalah

    2. Antisipasi diagnose atau masalah potensial

    3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter. Konsultasi atau

    kolaborasi dan rujukan

    P : Perencanaan

    Perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan

    datang. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya

    kondisi pasien seoptimal mungkin dan memperhatikan kesejahteraannya.

    D. Landasan Hukum

    Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 369/Menkes/SK/III/2001 tanggal 27

    Maret 2007 Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna

    tercapainya bagi setiap orang menyangkut fisik, maupun social budaya dan

    ekonomi. Masalah reproduksi di indoesia mempunyai dua dimensi : pertama

    yang laten yaitu kematian ibu dan bayi yang masih tinggi akibat berbagai factor

    termasuk pelayanan kesehatan yang relative kurang baik. Kedua timbulnya

    penyakit degenerative yaitu menopause.

    Kewenangan badan pengelolaan oleh bidan sesuai dengan kompetensi

    bidan di Indonesia, dalam kasus menopause dengan hot flush bidan memiliki

  • 38

    kemandirian untuk melakukan asuhannya dalam kepmenkes RI No.

    900/MENKES/SK/VII/2002/BAB V tentang registrasi dan praktek bidan. Dalam

    kasus ini pelayanan kebidanan sesuai dengan pasal 14 yang isinya bidan dalam

    menjalankan prakteknya berwenang untuk memberikan pelayanan yang

    meliputi:

    1. Pelayanan kebidanan

    2. Pelayanan KB

    3. Pelayanan kesehatan dan masyarakat

  • 39

    BAB III

    METODOLOGI

    A. Jenis Studi Kasus

    Karya Tulis ini merupakan studi kasus dengan metode observasional

    deskriptif dengan pendekatan studi kasus yaitu metode penelitian yang dilakukan

    dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari

    unit tunggal (Notoatmodjo, 2010).

    Studi kasus ini menggunakan asuhan kebidanan 7 langkah varney dari

    pengumpulan data dasar sampai dengan evaluasi dan penyusunan data

    perkembangan menggunakan SOAP.

    B. Lokasi Studi Kasus

    Lokasi merupakan tempat dimana pengambilan kasus dilaksanakan

    (Notoatmodjo, 2005). Pada penyusunan studi kasus ini penulis mengambil

    Lokasi di Posyandu Bina Bhakti, Surakarta.

    C. Subyek Studi Kasus

    Subyek penelitian adalah subyek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti

    atau sasaran penelitian (Arikunto, 2006). Subyek yang digunakan pada kasus ini

    adalah Ny. H P3 A0 dengan hot flush di Posyandu Bina Bhakti, Surakarta.

    39

  • 40

    D. Waktu Penelitian

    Waktu studi kasus dalam kapan pelaksanaan pengambilan studi kasus

    dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010). Studi kasus ini dilaksanakan mulai 18 Maret

    2014 sampai 22 Maret 2014.

    E. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

    mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2008). Instrumen yang digunakan penulis

    untuk pengumpulan data adalah format pengkajian asuhan kebidanan dengan

    menggunakan 7 langkah manajemen kebidanan Varney.

    F. Teknik Pengumpulan Data

    Penyusunan studi kasus ini menggunakan berbagai pengumpulan data yaitu :

    1. Data Primer

    Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penulis sendiri

    (Riyanto, 2009).

    a. Pemeriksaan Fisik

    Adalah tindakan dimana kita menganalisa dan mensintesa

    informasi yang terkumpul dalam rangka mengambil keputusan tentang

    status kesehatan klien sebagai bagian dari proses keperawatan

    (Notoatmodjo, 2008).

    Menurut Arwinlim (2008), ada empat teknik utama yang

    digunakan dalam pemeriksaan fisik, meliputi :

  • 41

    1) Inspeksi

    Adalah observasi visual dan sistematik untuk menentukan status

    kesehatan klien yang didapat dari pengamatan penampilan klien

    meliputi warna kulit, kepala, leher, mata telinga, muka, hidung,

    mulut, dada, anogenital dan ekstermitas (Nursalam, 2008). Dalam

    sisi pengkajian kasus ini inspeksi difokuskan pada muka, leher

    dan seluruh tubuh yang bisa menyebabkan panas.

    2) Palpasi

    Adalah teknik yang dilakukan dengan menggunakan perabaan

    telapak atau punggung tangan pemeriksaan untuk mengetahui

    ukuran, tekstur dan mobilitas massa, kualitas palpasi, kondisi

    tulang dan sendi, temperature kulit dan kelembaban, akumulasi

    cairan dan edema serta vibrasi dinding dada (Nursalam, 2008).

    Pada kasus ini tidak dilakukan.

    3) Perkusi

    Adalah metode gerakan erat tubuh secara ringan tapi tajam untuk

    menentukan posisi, ukuran dan densitas struktur yang berada

    dibawahnya seperti untuk mendeteksi cairan atau udara di dalam

    rongga. Gerakan mengetuk menghasilkan gelombang suara yang

    menjalar 5 7 cm di area yang diperiksa. Gelombang ini yang

    membedakan karakteristik area yang diperiksa (Nursalam, 2008).

    Pada kasus ini tidak dilakukan.

  • 42

    4) Auskultasi

    Adalah teknik pemeriksaan fisik dengan bantuan alat stetoskop

    untuk mendeteksi suara yang di hasilkan oleh kerja organ tubuh

    seperti paru, jantung, pembuluh darah, organ abdomen.

    Auskultrasi yang dilakukan dalam kasus ini meliputi dada dan

    perut (Nursalam, 2008). Pada kasus ini auskultasi dilakukan

    untuk memeriksa frekuensi jantung dan tekanan darah ibu normal

    atau tidak.

    b. Wawancara

    Wawancara adalah suatu metode yang di gunakan untuk

    mengumpulkan data, dimana penulis mendapat keterangan atau

    pendirian secara lisan dari seorang sasaran (responden) atau bercakap-

    cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face)

    (Notoatmodjo, 2002). Pada penyusunan studi kasus ini penulis

    melakukan tanya jawab pada pasien menopause dengan hot flush,

    keluarga dan suami.

    c. Observasi

    Pengamatan (observasi) adalah suatu prosedur yang berencana,

    yang antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah data taraf

    aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah studi kasus

    (Notoadmodjo, 2010), observasi yang dilakukan berupa pemeriksaan

    langsung meliputi pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu.

  • 43

    2. Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang diambil dari suatu seumber data dan

    biasanya data itu sudah dikompilasi terlebih dahulu oleh suatu instansi atau

    yang penya data tersebut (Riyanto, 2009).

    a. Studi Dokumentasi

    Dokumentasi adalah merupakan cara untuk mencari data

    mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku,

    surat kabar, majalah, prasasti, dan sebagainya (Arikunto, 2006). Penulis

    memperoleh data-data pasien dari buku register di Posyandu Bhina

    Bakti Sekip, Surakarta.

    b. Studi Kepustakaan

    Studi kepustakaan yaitu bahan-bahan pustaka yang sangat penting

    dalam menunjang latar belakang teoritis studi kasus

    (Notoatmodjo, 2002). Dalam studi kasus ini, penulis menggunakan

    studi kasus kepustakaannya dari tahun 2004-2013.

    G. Alat dan Bahan

    1. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam wawancara adalah:

    a. Format Asuhan Kebidanan (Askeb)

    b. Buku tulis

    c. Alat tulis

    2. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam observasi

    a. Tensimeter

    b. Stetoskop

  • 44

    c. Termometer

    d. Jam tangan

    3. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pendokumentasian adalah:

    a. Alat tulis

    H. Jadwal Penelitian

    Terlampir.

  • 45

    BAB IV

    TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

    Tinjauan Kasus

    Tanggal / Jam : 18 Maret 2014 / 08.00 WIB

    Tempat : Posyandu Bina Bhakti Surakarta

    1. Pengkajian

    Tanggal : 18 Maret 2014

    Jam : 08.05 WIB

    a. Identitas Pasien Identitas Suami

    1) Nama : Ny. H

    2) Umur : 50 tahun

    3) Agama : Islam

    4) Suku / bangsa : Jawa, Indonesia

    5) Pendidikan : SMP

    6) Pekerjaan : IRT

    7) Alamat : Sekip 3/8,

    Nama :

    Ny. W

    Umur : 52

    tahun

    Agama :

    Islam

    Suku / bangsa :

    Jawa/ Indonesia

    Pendidikan :

    SMP

    Pekerjaan :

    Wiraswasta

    Banjarsari, Surakarta.

    45

  • 46

    b. Anamnesa (Data Subyektif)

    1) Keluhan utama :

    Ibu mengatakan sering berkeringat pada malam hari dan rasa panas

    pada wajah dan leher sejak 1 minggu yang lalu.

    2) Riwayat menstruasi

    a) Menarche : Ibu mengatakan haid pertama kali pada

    umur 13 tahun

    b) Siklus : Ibu mengatakan siklus haid 28 hari

    c) Lama : Ibu mengatakan lama haid 5-6 hari

    d) Banyaknya : Ibu mengatakan 2-3 kali sehari ganti

    pembalut

    e) Teratur / tidak teratur : Ibu mengatakan haid sudah tidak teratur

    f) Sifat darah : Ibu mengatakan sifat darah encer

    g) Dismenorhoe : Ibu mengatakan tidak ada dismenorhoe

    h) Keputihan : Ibu mengatakan tidak ada keputihan

    3) Riwayat perkawinan

    a) Status perkawinan : Syah kawin 1 kali

    b) Kawin : Umur 19 tahun, dengan suami umur 21

    tahun lamanya 36 tahun, anak 3 orang.

    4) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

  • 47

    5) Riwayat kontrasepsi

    a) Metode yang pernah di pakai : Ibu mengatakan KB

    menggunakan metode Implant

    selama 6 tahun setelah anak

    yang ke-3.

    b) Keluhun : Ibu mengalakan tidak ada

    keluhan dan sekarang

    sudah tidak menggunakan

    KB implant.

    6) Riwayat penyakit

    a) Riwayat penyakit sekarang

    Ibu mengatakan akhir-akhir ini sering berkeringat pada malam

    hari dan rasa panas disekitar wajah dan leher.

    b) Riwayat penyakit sistemik

    (1) Hipertensi : Ibu mengatakan sering pusing dan

    tegang pada leher.

    (2) Jantung : Ibu mengatakan terkadang merasakan

    nyeri dada sebelah kiri dan cepat lelah

    saat beraktifltas ringan.

    (3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah sesak

    nafas.

  • 48

    (4) Diabetes militus : Ibu mengatakan tidak mempunyai

    penyakit gula dengan gejala sering lapar,

    haus dan BAK > 5 kali di malam hari.

    (5) Ginjal : Ibu mengatakan merasakan nyeri tekan

    pada pinggang tetapi tidak sakit saat

    BAK.

    (6) Hepatitis : Ibu rnengatakan pada mata, kuku dan

    kulit tidak berwarna kuning.

    (7) Lain lain : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit

    lain seperti HIV/AIDS.

    7) Riwayat Penyakit keluarga

    Ibu mengatakan didalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit

    menurun seperti hipertensi, diabetus melitus dan asma. Serta penyakit

    menular seperti TBC dan hepatitis.

    8) Riwayat Keturunan Kembar

    Ibu mengatakan dalam keluarga, baik dari pihak suami maupun istri

    tidak ada riwayat kembar.

    9) Riwayat Operasi

    Ibu mengatakan belum pernah melakukan operasi.

  • 49

    10) Pola Kebutuhan Sehari-hari

    a) Pola Nutrisi

    (1) Sebelum

    Ibu mengatakan makan 3 kali sehari porsi sedang,

    jenisnya nasi sayur, lauk patik, dan buah. Minum 6-8 gelas

    per hari jenisnya air putih, teh, kopi.

    (2) Sekarang

    Ibu mengatakan makan 2 kali sehari porsi sedikit, jenisnya

    nasi, sayur, lauk tempe tahu. Minum 4-6 gelas perhari jenisnya

    air putih 5 gelas dan kadang kadang teh 1 gelas.

    b) Pola eliminasi

    (1) Sebelum

    Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, konsistensi padat, warna

    kuning, bau khas feses, konstipasi tidak ada. BAK 5-6 kali

    sehari, warna kuning jernih, bau khas urine.

    (2) Sekarang

    Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, konsistensi lunak, warna

    kuning bau khas feces, konstipasi tidak ada. BAK 6-7 kali

    sehari warna kuning jernih bau khas urine.

  • 50

    c) Personal hygiene

    (1) Sebelum

    Ibu mengatakan sehari mandi 2 kali, gosok gigi 2 kali dalam

    sehari, keramas 2 kali dalam seminggu, ganti baju dan pakaian

    dalam 2 kali sehari dan setelah BAB/ BAK selalu cebok

    sampai bersih.

    (2) Sekarang

    Ibu mengatakan sehari mandi 2 kali, gosok gigi 2 kali dalam

    sehari, keramas 2 kali dalam seminggu, ganti baju dan pakaian

    sehari 3 kali sehari, setelah BAK dan BAB selalu cebok

    sampai bersih dari arah depan kebelakang dan dikeringkan

    dengan handuk.

    d) Pola istirahat dan tidur

    (1) Sebelum

    Ibu mengatakan tidur malam 5-6 jam dan tidur siang 2 jam.

    (2) Sekarang

    Ibu mengatakan tidur malam 4-5 jam, tetapi sering

    terbangun karena sering berkeringat dan merasakan rasa

    panas pada wajah serta leher. Tidur siang l/2-l jam.

  • 51

    e) Pola aktivitas

    (1) Sebelum

    Ibu mengatakan setiap hari melakukan pekerjaan rumah

    tangga dibantu oleh anakanya seperti menyapu, memasak, dan

    mcncuci.

    (2) Sekarang

    Ibu mengatakan setiap hari melakukan pekerjaan rumah

    tangga dibantu oleh anaknya seperti menyapu, memasak dan

    mencuci.

    f) Pola hubungan seksual

    (1) Sebelum

    Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 kali

    dalam 1 bulan.

    (2) Sekarang

    Ibu mengatakan pola seksual menurun, kadang dilakukan 1

    kali dalam 2 bulan atau tidak teratur.

    11. Data Psikologis

    Ibu menatakan melakukan ibadah shalat 5 waktu secara rutin dan

    ibadah lainya seperti pengajian, mendengarkan ceramah di masjid.

  • 52

    a. Riwayat Sosial Budaya

    1) Hubungan dengan keluarga : Ibu mengatakan hubungan

    dengan keluarga baik.

    2) Hubungan dengan tetangga : Ibu mengatakan

    hubungan dengan tetangga baik.

    b. Perilaku Kesehatan (kebiasaan menggunakan obat-obatan,

    alkohol, merokok)

    Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan obat obatan,

    minuman beralkohol dan merorok.

    c. Pemeriksaan fisik (Data Obyektif)

    1) Pemeriksaan Umum

    a) Kesadaran : Composmentis

    b) Keadaan umum : Baik

    c) Vital Sign : Tekanan darah : 140/90 mmHg

    Respirasi :20x/menit Suhu

    : 385C

    Nadi : 80 x/menit

    d) BB : 51 kg

    e) TB : 158 cm

    f) Muka : Kemerahan

  • 53

    2) Pemeriksaan Fisik

    a) Kepala : Rambut hitam lurus, mudah dicabuti ada

    ketombe.

    b) Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.

    c) Muka : Pucat, tidak ada jerawat, tidak oedema, tampak

    berkeringat, tampak cemas, tampak kemerahan.

    d) Hidung : Simetris, tidak ada secret.

    e) Telinga : Simetris kanan dan kiri, tidak ada serumen.

    f) Mulut/gigi : Bibir ada stomatitis, gigi tidak caries, gusi tidak

    berdarah

    g) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe maupun

    thyroid, tampak kemerahan.

    h) Dada : Simetris kanan dan kiri, payudara mulai

    mengendor dan terlihat menggantung, puting

    susu menjadi kecil, pigmentasi berkurang serta

    konsistensi melunak, terasa berdebar debar.

    i) Axilla : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

    j) Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat lipatan

    lemak.

    k) Genetalia : Tidak dilakukan karena pasien tidak bersedia.

    l) Ekstremitas : Tangan dan kaki tidak terdapat oedema maupun

    varises.

    m) Anus

  • 54

    (1) Haemorhoid : Tidak ada haemorhoid

    (2) Lain-lain : Tidak ada

    3) Data penunjang

    a) Pemeriksaan laboratorium

    Hb : 10,8 gr% (normal 11 - 12,5 gr%)

    Golongan darah : B

    b) Pemeriksaan penunjang lain: Tidak ada

    2. Interpretasi Data

    Tanggal 18 Maret 2014 Pukul 08.45 WIB

    a. Diagnosa kebidanan

    Ny. H P3A0 umur 50 tahun pada masa menopause dengan hot flush.

    Dasar :

    Data Subjektif:

    1) Ibu mengatakan berumur 50 tahun

    2) Ibu mengatakan sering berkeringat pada malam hari dan rasa panas

    pada wajah serta leher sejak 1 minggu yang lalu

    3) Ibu merasa cemas dengan kondisinya

    Data Objektif:

    1) Keadaan umum : Baik

    Kesadaran : Composmentis

  • 55

    Vital sign : Tekanan Darah : 140/90 mmHg

    Rcspirasi : 20 x /menit

    Suhu : 385 0

    C

    Nadi : 80 x/rnenit

    BB : 51 kg

    TB : 158 cm

    2) Masalah

    Ibu mengalakan merasa cemas dengan keadaan sekarang .

    3) Kebutuhan

    Memberikan informasi tentang Menopause.

    3. Diagnosa Potensial

    Gangguan Psikologis (Depresi)

    4. Antisipasi / Tindakan Segera

    a. Berikan obat klonidin 0,1 mg 2x sehari 3 tablet untuk mengurangi hot

    flush

    b. Vitamin B kompleks 12 tablet 3x sehari

    c. Vitamin E 12 tablet 3x sehari

    d. CTM 4 mg 6 tablet 1x sehari

  • 56

    5. Perencanaan

    Tanggal 18 Maret 2014 Pukul 09.00 WIB

    a. Berikan penjelasan pada ibu tentang menopause

    b. Beritahu ibu tentang gejala serta masalah yang sering muncul pada masa

    menopause.

    c. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi yang

    mengandung kalsium dan vitamin B Kompleks, vitamin E dan

    fitoestrogen.

    d. Anjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi minum teh atau kopi serta

    menghindari asap rokok.

    e. Anjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan tubuhnya, terutama daerah

    genetalia.

    f. Anjurkan pada ibu untuk berolah raga secara teratur.

    g. Anjurkan ibu untuk menggunakan pakaian tipis dan penutup alas tidur

    dari bahan katun.

    h. Beri ibu klonidin, CTM, vitamin E dan vitamin B Kompleks.

    6. Implementasi

    Tanggal 18 Maret 2014 Pukul 09.20 W1B

    a. Pukul 09.20 WIB memberitahu hasil pemeriksaan ibu

    b. Pukul: 09.30 WIB Menjelaskan tentang menopause merupakan masa

    berhentinya menstruasi secara permanen atau akhir dari masa

    reproduksi.

  • 57

    c. Pukul: 09.40 WIB Memberi tahu tentang gejala serta masalah yang sering

    muncul pada masa menopause seperti rasa panas, sering berkeringat,

    susah tidur, nyeri otot, mudah tersinggung, merasa tertekan

    d. Pukul 09.50 WIB Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang

    bergizi yang mengandung vitamin B kompleks untuk menekan stres dan

    kalsium untuk mengurangi osteoporosis. makanan yang banyak

    mengandung kalsium dan B kompleks misalnya susu, daging, hati dan

    fitoesterogen seperti kacang - kacangan, terutama kacang kedelai dan

    olahannya seperti tahu, tempe dan susu kedelai serta papaya, kemudian

    mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin E untuk mengurangi

    kolestrol dan mengurangi hot flush misalnya gandum, kacang, belut,

    minyak ikan, kuning telur, buncis, selada, brokoli dan ubi jalar.

    e. Pukul 10.30 WIB Menganjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi minum

    teh atau kopi karena minuman ini banyak mengandung kafein yang dapat

    memperlambat penyerapan kalsium serta memicu hot flush. Asap rokok

    dapat membuat wajah kering dan kusam.

    f. Pukul 10.40 WIB Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuhnya,

    terutama daerah genetalia dengan membersihkan daerah genetalia setelah

    BAB / BAK dan dikeringkan serta mengganti celana dalam.

    g. Pukul 10.50 WIB Menganjurkan ibu untuk berolah raga secara teratur

    karena dengan olah raga dapat membantu meningkatkan kekuatan otot.

    Seperti : jalan-jalan pagi, gerakan tidur terlentang miring, gerak naik

    sepeda, gerakan punggung.

  • 58

    h. Pukul 11.00 WIB Menganjurkan ibu untuk menggunakan pakaian tipis

    dan penutup alas tidur dari bahan katun karena akan memberi rasa lebih

    dingin dan nyaman dibandingkan bahan kain yang lain.

    i. Pukul 11.30 WIB Berikan Vitamin E 3 x 1 perhari sebanyak 12 tablet

    untuk memperlancar oksigen dan untuk mencegah pengendapan

    kolesterol di arteri sehingga peredaran darah mcnjadi lancar dan

    mengurangi rasa panas pada wajah dan leher serta vitamin B Kompleks

    sebanyak 12 tablet 3 x 1 per hari untuk mencegah stress. Ctm 1 x 1

    sebanyak 12 tablet agar ibu bisa beristirahat.

    j. Pukul 11.45 WIB Memberitahu pada ibu bahwa akan dilakukan

    kunjungan rumah pada hari rabu Tanggal 20 Maret 2014 dan

    kunjungan rumah dilakukan selama 2 hari.

    7. Evaluasi

    Tanggal 18 Maret 2014 Pukul 12.05 WIB

    a. Ibu sudah mengerti hasil pemeriksaan.

    Keadaan umum : Baik

    Kesadaran : Composmentis

    Vital sign : Tekanan Darah : 140/90 mmHg

    Rcspirasi : 20 x /menit

    Suhu : 385 0

    C

    Nadi : 80 x/rnenit

  • 59

    BB : 51 kg

    TB : 158 cm

    b. Ibu sudah mengerti dan memahami bahwa menopause merupakan proses

    yang alami.

    c. Ibu masih merasakan cemas dengan keadaannya.

    d. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi yang kaya akan

    vitamin B kompleks, vitamin E dan fitoestrogen.

    e. Ibu bersedia mengurangi konsumsi minum teh atau kopi dan

    menghindari asap rokok.

    f. Ibu akan menjaga kebersihan tubuhnya dan ibu bersedia menggunakan

    pakaian tipis dan alas tidur dari bahan katun.

    g. Ibu akan berusaha akan berolah raga secara teratur.

    h. Ibu sudah diberi obat, vitamin dan bersedia mengkonsumsinya sesuai

    anjuran.

    i. Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah

  • 60

    Data Perkembangan I

    Kunjungan Rumah

    Tangga 20 Maret 2014 Pukul 15.00 WIB

    Subyektif

    Ny. H mengatakan bahwa :

    a. Masih merasa cemas dan panas pada leher dan wajah.

    b. Ibu sudah mengkonsumsi makanan yang bergizi yaitu nasi, sayur bayam,

    lauk tempe dan tahu serta buah papaya.

    c. Belum melakukan olah raga dan akan berusaha untuk berolah raga setiap

    hari seperti jalan jalan.

    d. Ibu sudah meminum obat yang telah diberikan sesuai anjuran.

    e. Ibu sudah bisa beristirahat malam dengan nyenyak.

    Objektif

    a. Keadaan umum : Baik

    Kesadaran : Composmentis

    Vital Sign : Tekanan Darah :130/80 mmHg

    Nadi : 80x /menit

    Suhu : 375 0

    C

  • 61

    Respirasi : 22x /menit

    b. Pemeriksaan Fisik

    Muka : Pucat, tidak ada jerawat, tidak odema,

    tampak berkeringat, tampak cemas dan tampak

    kemerahan.

    Leher : Tampak kemerahan.

    Assessment

    Ny. H P3A0 umur 50 tahun pada masa menopause dengan hot flush hari ke 2.

    Planning

    Tanggal 20 Maret 2014 Pukul 15.25WIB

    a. Pukul 15.25 WIB memberitahu hasil pemeriksaan.

    b. Pukul 15.30 WIB memberi motivasi pada ibu dengan kondisinya saat

    ini bahwa keadaan ini normal dialami pada masa menopause.

    c. Pukul 15.40 WIB memberi dukungan moril pada ibu dan mengajurkan

    ibu selalu berdoa.

    d. Pukul: 15.50 WIB Menganjurkan ibu untuk berolah raga secara teratur.

    e. Pukul: 16.10 WIB Mengingatkan pada ibu untuk tetap menjaga

    kebersihan tubuhnya dan perawatan genetalianya.

    j. Pukul: 16.20 WIB Mengingatkan pada ibu tetap mengkonsumsi makanan

    bergizi yang mengandung vitamin B kompleks seperti sayur-sayuran

  • 62

    berwarna hijau antara lain : sayur bayam dan sayur kangkung dan

    lauk pauk seperti tahu dan tempe dan kalsium seperti susu kedelai dan

    mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin E seperti gandum,

    kacang, belut, minyak ikan, kuning telur, buncis, selada, brokoli dan ubi

    jalar dan makanan yang mengandung fitoesterogen seperti kacang -

    kacangan, terutama kacang kedelai dan olahannya seperti tahu, tempe dan

    susu kedelai.

    f. Pukul 16.30 WIB Memberitahu pada ibu bahwa akan dilakukan

    kunjungan rumah pada hari rabu Tanggal 22 Maret 2014.

    Evaluasi

    Tanggal 20 Maret 2014 Pukul 16.35 WIB

    a. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan

    Keadaan umum : Baik

    Kesadaran : Composmentis

    Vital Sign : Tekanan Darah :130/80 mmHg

    Nadi : 80x /menit

    Suhu : 375 0

    C

    Respirasi : 22x /menit

  • 63

    Pemeriksaan Fisik

    Muka : Pucat, tidak ada jerawat, tidak odema,

    tampak berkeringat, tampak cemas dan

    tampak kemerahan.

    Leher : Panas, tampak kemerahan.

    b. Ibu mengatakan senang mendapat penjelasan karena dengan

    demikian ibu merasa lebih tenang.

    c. Ibu mengatakan senang diberi dukungan oleh suami dan anaknya,

    serta ibu selalu berdoa.

    d. Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan tubuhnya terutama daerah

    genetalia.

    e. Ibu bersedia untuk tetap mengkonsumsi makanan yang kaya dengan

    vitamin B kompleks dan kalsium seperti sayur-sayuran berwarna

    hijau antara lain : sayur bayam dan sayur kangkung dan lauk

    pauk seperti tahu dan tempe dan kalsium seperti susu kedelai dan

    mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin E seperti

    gandum, belut, minyak ikan, kuning telur, buncis, selada, brokoli dan

    ubi jalar kemudian mengkonsumsi makanan yang mengandung

    fitoesterogen seperti kacang - kacangan, terutama kacang kedelai dan

    olahannya seperti tahu, tempe dan susu kedelai.

    f. Ibu sudah meminum obat yang telah diberikan.

  • 64

    Data Perkembangan II

    Kunjungan Rumah

    Tanggal 22 Maret 2014 Pukul 16.00 WIB

    Subjektif:

    Ny. H mengatakan bahwa :

    a. Ibu sudah tidak merasa cemas dan pada malam hari tidak sering

    berkeringat dan panas pada wajah dan leher.

    b. Ibu sudah melaksanakan nasehat dari bidan yang telah disampaikan.

    c. Ibu sudah berolahraga sesuai anjuran yaitu jalan jalan pagi dan ibu

    sudah menjaga kebersihan tubuh terutama pada daerah genetalia.

    d. Obat yang diberikan sudah habis.

    Objektif:

    a. Hot Flush teratasi setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama 5 hari.

    b. Keadaan umum : Baik

    c. Kesadaran : Composmentis

    d. Vital Sign : Tekanan Darah : 120/80 mmHg

    Nadi : 82x /menit

    Suhu : 365C

    Respirasi : 24x /menit

  • 65

    Assessment

    Ny. H P3 A0 umur 50 tahun pada masa menopause dengan riwayat hot flush.

    Planning

    Tanggal 22 Maret 2014 Pukul 16.15WIB

    a. Pukul 16.15 WIB Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu.

    b. Pukul: 16.25 WIB Menganjurkan pada ibu untuk tetap berolah raga

    secara teratur.

    c. Pukul: 16.35 WIB Mengingatkan pada ibu tetap mengkonsumsi

    makanan bergizi yang mengandung vitamin B kompleks, vitamin E

    dan kalsium serta mengandung fistoestrogen.

    d. Pukul: 16.45 WIB Mengingatkan pada ibu untuk tetap menjaga

    kebersihan tubuhnya terutama pada daerah genetalia.

    e. Pukul 16.50 WIB Memberitahukan pada ibu bahwa sudah tidak

    dilakukan kunjungan rumah dan jika sewaktu - waktu ada keluhan

    meminta ibu segera datang ke tenaga kesehatan terdekat.

  • 66

    Evaluasi

    Tanggal 22 Maret 2014 Pukul 17.00 WIB

    a. Hot Flush teratasi setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama 5 hari.

    b. Hasil Pemeriksaan :

    Keadaan umum : Baik

    Kesadaran : Composmentis

    Vital Sign : Tekanan Darah : 120/80 mmHg

    Nadi : 82x /menit

    Suhu : 365C

    Respirasi : 24x /menit

    PPV : Tidak mengeluarkan perdarahan pervaginam

    c. Ibu telah mendapatkan segala informasi yang ibu butuhkan.

    d. Ibu akan tetap mengkonsumsi makanan yang bergizi yang mengandung

    vitamin B vitamin E makanan yang mengandung fitoesterogen.

    e. Ibu akan tetap menjaga kebersihan tubuhnya terutama pada daerah

    genetalia.

    f. Ibu sudah mengerti bahwa terapi obat cukup dan tidak perlu dilanjutkan.

    g. Ibu sudah merasa tidak cemas dengan keadaannya.

    h. Ibu sudah mengerti jika sewaktu - waktu ada keluhan segera datang ke

    tenaga kesehatan terdekat.

  • 67

    A. Pembahasan

    Pada bab ini penulis akan membahas kesenjangan antara teori dan praktek

    tentang asuhan kebidanan pada ibu menopause dengan hot flush di Posyandu

    Bina Bhakti Surakarta dengan menggunakan manajemen asuhan kebidanan

    menurut Varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu: Pengkajian, Interpretasi

    data, Diagnosa Potensial, Antisipasi, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.

    Adapun penjelasannya sebagai berikut:

    1. Pengkajian

    Dikaji untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang berkaitan

    dengan ibu menopause dengan hot flash atau pun yang dikeluhkan pasien

    (Ambarwati, 2008). Keluhan hot flush (rasa panas) yang sering terjadi pada

    wajah, dada, kepala, insomnia (sulit tidur), gelisah (Varney, 2006).

    Pemeriksaan fisik Keadaan umum : Mengetahui keadaan umum ibu

    menopause dengan hot flush yaitu cukup (Varney, 2004). Kesadaran :

    Menilai status kesadaran umum menopause dengan hot flush yaitu

    composmentis (Varney, 2004).

    Pada kasus ini setelah dilakukan pengkajian berdasarkan data

    subjektif keadaan Ny. H mengalami keluhan rasa panas dari wajah menyebar

    keseluruh tubuh, serta diikuti dengan timbulnya warna kemerahan pada wajah

    dan leher dan berkeringat pada malam hari sejak 1 minggu yang lalu, Data

    Objektif pada Ny. H keadaan ibu cemas. TD : 140/90 mmHg, nadi :

    80x/menit, suhu : 385 C, R : 20x/menit. Pada langkah ini tidak terjadi

    kesenjangan antara teori dan praktek.

  • 68

    2. Interpretasi Data

    Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam

    lingkup praktek kebidanan (Varney, 2007).

    4) Diagnosa kebidanan, dengan:

    b) Ny. X P A umur X tahun dengan Hot Flush

    Data dasar:

    (3) Data Subyektif

    (e) Ibu mengatakan berumur 50 tahun.

    (f) Ibu merasa cemas dengan keadaannya.

    (g) Ibu mengalami rasa panas yang dialami akibat

    berkeringat di malam hari, rasa panas, wajah

    memerah

    (h) Ibu sulit untuk tidur pada malam hari

    (Smart, 2010).

    (4) Data Obyektif:

    (d) Keadaan umum : baik

    (e) Kesadaran : Composmentis

    (f) Vital sign : Tekanan darah : 140/90 mmHg

    Suhu 38 nadi 90x/menit,

    respirasi 20x/menit

    BB : 51 kg.

    TB : 158 cm

    Kulit : Kemerahan (Varney, 2004).

  • 69

    5) Masalah

    Masalah yang berkaitan dengan pengalaman pasien yang

    ditemukan dari pengkajian atau yang menyertai diagnosa sesuai

    dengan keadaan pasien (Nursalam, 2008).

    Masalah yang sering ditemukan pada menopause dengan hot

    flush adalah ibu merasakan cemas dengan keadaannya

    (Saifudin, 2004).

    6) Kebutuhan

    Kebutuhan merupakan hal-hal yang di butuhkan pasien dan

    yang belum teridentifikasi dalam diagnosa masalah yang di

    dapatkan dengan melakukan analisis data (Verney, 2004).

    Kebutuhan yang diperlukan oleh ibu menopause dengan hot flush

    adalah memberikan konseling mengenai perubahan yang terjadi

    selama menopause dan masalah yang sering muncul pada masa

    menopause (Purwoastuti, 2008).

    Dari data yang didapat pada pengkajian data maka dapat ditegakkan

    diagnosa kebidanan yaitu Ny. H P3 A0 umur 50 tahun dengan hot flush. Data

    dasar untuk menegakan data diatas yaitu Data Subyektif Ny. H sering

    berkeringat pada malam hari dan rasa panas pada wajah serta leher, Data

    Obyektif TD : 140/90 mmHg, R : 20x/meni