ASPEK MANAJEMEN-SKB

8
EVALUASI ASPEK MANAJEMEN DALAM SEBUAH LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS Aspek Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis. Keberhasilan suatu proyek/kegiatan yang telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek/kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum/makro, yang meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan (POAC). Adapun penjabaran dari fungsi-fungsi manajemen tersebut diatas, diuraikan sebagai berikut : A. Perencanaan Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu daripada fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Transcript of ASPEK MANAJEMEN-SKB

Page 1: ASPEK MANAJEMEN-SKB

EVALUASI ASPEK MANAJEMEN

DALAM SEBUAH LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Aspek Manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa

aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis.

Keberhasilan suatu proyek/kegiatan yang telah dinyatakan feasible untuk

dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan

proyek/kegiatan.

Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi

manajemen secara umum/makro, yang meliputi fungsi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan (POAC).

Adapun penjabaran dari fungsi-fungsi manajemen tersebut diatas, diuraikan

sebagai berikut :

A. Perencanaan

Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha

pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu

daripada fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Pada prinsifnya perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta

digunakan untuk waktu yang akan datang, sehingga perencanaan merupakan

fungsi dasar bagi seluruh fungsi-fungsi manajemen.

Sebelum masuk kedalam proses Perencanaan, ada baiknya memahami

bagaimana bentuk-bentuk perencanaan itu sendiri.

Perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut :

1. Tujuan (objective)

Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakan

untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu, dan diketahui

oleh semua orang yang terlibat.

Page 2: ASPEK MANAJEMEN-SKB

2. Kebijakan (Policy)

Adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam

mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.

Karena kebijakan ini biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk

dipahami oleh para bawahan.

3. Strategi (Strategy)

Merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Perlunya

diadakan penyesuaian disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi.

Karena itu dalam membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa faktor

seperti ketepatan waktu, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan lain

sebagainya.

4. Prosedur (Procedure)

Merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu

mendatang. Adanya prosedur akan lebih memudahkan pelakanaan semua

aktivitas dalam organisasi.

5. Aturan (Rule)

Adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.

6. Program (Programe)

Merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugas

yang disertai dengan suatu anggaran (budget); semuanya ini akan

menciptakan adanya tindakan. Dalam organisasi, biasanya program dibuat

dalam dua macam, yakni Program Umum dan Program Khusus. Program

Umum meliputi seluruh organisasi, sedangkan program khusus hanya

mencakup kegiatan-kegiatan dari masing-masing bagian yang ada dalam

organisasi tersebut.

Page 3: ASPEK MANAJEMEN-SKB

Kegunaan perencanaan adalah :

1. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang;

2. Mengarahkan perhatian pada tujuan;

3. Memperingan biaya;

4. Sarana untuk mengadakan pengawasan

Adapun proses penysunan perencanaan dalam sebuah kegiatan/proyek adalah :

1. Menentukan tujuan dan orientasi proyek/kegiatan;

2. Menetapkan Produk/barang apa yang dapat dan akan dihasilkan;

3. Menentukan Pelaratan apa saja yang dibutuhkan;

4. Bagaimana memperoleh bahan baku atau bahan penolongnya;

5. Berapa banyak tenaga yang diperlukan (baik ahli maupun non ahli);

6. Berapa besarnya biaya/budget yang diperlukan;

7. Bagaimana sistem distribusi dan pemasarannya;

8. Kebijakan dan strategi yang bagaimana guna mendukung pencapaian tujuan;

9. Bagaimana prosedur kerja yang akan dijalankan;

10. Kapan kegiatan/proyek tersebut dilakukan;

11. Berapa alokasi waktu yang dibutuhkan;

12. Menetapkan standar sebagai suatu kriteria untuk mengukur hasil pekerjaan.

B. Pengorganisasian

Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu :

1. Personalia;

2. Fungsi;

3. Faktor-faktor fisik

Pengorganisasian merupakan sebuah proses menciptakan hubungan antara

berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang

dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan.

Page 4: ASPEK MANAJEMEN-SKB

Hubungan-hubungan yang timbul didalam organisasi dapat berbentuk :

1. Hubungan Informal

Lebih banyak menyangkut pada hubungan manusiawi, seperti hubungan-

hubungan diluar tugas/pekerjaan, dan hubungan-hubungan lain yang bersifat

tidak resmi.

2. Hubungan Formal

Merupakan bentuk hubungan yang dilakukan dengan sengaja. Secara resmi

hubungan formal ini ditunjukkan didalam bagan organisasi, pedoman

organisasi atau deskripsi jabatan yang ada.

Dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar, yaitu :

a. Tanggung jawab

b. Wewenang

c. Pertanggungjawaban

Pengelompokan kegiatan atau aktivitas serta tenaga kerja ke dalam bagian-

bagian didalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor, yaitu :

1. Didasarkan pada suatu angka;

2. Didasarkan pada waktu;

3. Didasarkan pada fungsi perusahaan;

4. Didasarkan pada luas daerah operasi;

5. Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan;

6. Didasarkan pada jenis langgganan.

Setiap bentuk struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik

dasar, yaitu :

1. Keseimbangan dalam organisasi

Sebuah organisasi dapat dikatakan imbang bilamana kepada masing-masing

bagian/fungsi dialokasikan modal dan tenaga kerja yang sesuai dengan

kontribusi yang dihasilkan guna pencapaian tujuan.

Page 5: ASPEK MANAJEMEN-SKB

2. Fleksibel

Merupakan kemampuan dari struktur organisasi untuk menyesuaikan diri

terhadap semua perubahan-perubahan yang terjadi, seperti perubahan

kegiatan, jumlah karyawan dan kemampuan kerja, formasi jabatan dan

sebagainya.

Adapun proses pengorganisasi adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan alokasi tenaga dan kemampuan kerja serta faktor-faktor

pendukung lainnya;

2. Penentuan dan pengelompokkan fungsi, beban kerja serta tanggung jawab

bagi semua anggota organisasi;

3. Pendelegasian wewenang berdasarkan hierarki tanggung jawab dari masing-

masing kelompok;

4. Menetapkan standar kerja sebagai bagian dari bentuk pertanggung jawaban.

Page 6: ASPEK MANAJEMEN-SKB

DAFTAR PUSTAKA

- DR. Basu Swastha DH, SE, MBA - Pengatar Bisnis Modern, Yogyakarta;

Penerbit Liberty, 1988

-