Askep Uji Sidang Print

39
LAPORAN PENDAHULUAN GASTRITIS 1. DEFINISI Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa dyspepsia/indigesti. Berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas mukosa. Gastritis terbagi dua, yaitu: a. Gastritis Akut Merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda dan gejala yang khas. Biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan netrofil. b. Gastritis Kronik Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multi factor dengan perjalanan klinik yang bervariasi. Kelainan ini berkaitan erat dengan infeksi H. pylori. 2. ETIOLOGI a. Gastritis Akut Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin. Bahan kimia, missal: lisol, alcohol, kafein, lada, steroid, dan digitalis. b. Gastritis Kronik 1

description

KE

Transcript of Askep Uji Sidang Print

Page 1: Askep Uji Sidang Print

LAPORAN PENDAHULUAN

GASTRITIS

1. DEFINISI

Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung. Gambaran klinis yang ditemukan berupa

dyspepsia/indigesti. Berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa, sedangkan

hasil foto memperlihatkan iregularitas mukosa.

Gastritis terbagi dua, yaitu:

a. Gastritis Akut

Merupakan kelainan klinis akut yang jelas penyebabnya dengan tanda dan gejala yang

khas. Biasanya ditemukan sel inflamasi akut dan netrofil.

b. Gastritis Kronik

Penyebabnya tidak jelas, sering bersifat multi factor dengan perjalanan klinik yang

bervariasi. Kelainan ini berkaitan erat dengan infeksi H. pylori.

2. ETIOLOGI

a. Gastritis Akut

Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin. Bahan kimia,

missal: lisol, alcohol, kafein, lada, steroid, dan digitalis.

b. Gastritis Kronik

Penyebab dan pathogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis merupakan

kejadian biasa pada orang tua, tapi diduga pada peminum alcohol dan merokok.

3. PATOFISIOLOGI

a. Gastritis Akut

Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi:

Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung akan

meningkatkan sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan

berikatan dengan NaCl sehingga menghasilkan HCl dan NaCO3. Hasil dari

persenyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung

1

Page 2: Askep Uji Sidang Print

meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan

nutrisi, cairan, dan elektrolit.

Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mucus yang

dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCl maka akan

terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mucus gagal

melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika

erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi

perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hipovolemik.

b. Gastritis Kronik

Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi

mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna

akibatnya akan terjadi atropi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief.

Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCl, pepsin, dan fungsi

intrinsic lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta

mukosanya rata. Gastritis itu bias sembuh dan juga bias terjadi perdarahan serta

formasi ulser.

4. MANIFESTASI KLINIS

Gastritis Akut

Sindrom dyspepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung, muntah, merupakan

salah satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan pula perdarahan saluran cerna

berupa hematemesis dan melena, kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca

perdarahan. Biasanya, jika dilakukan anamnesis lebih dalam, terdapat riwayat

penggunaan obat-obatan/bahan kimia tertentu.

Gastritis Kronik

Kebanyakan pasien tidak mempunyai keluhan. Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri

ulu hati, anoreksia, nausea, dan pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan.

2

Page 3: Askep Uji Sidang Print

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Endoskopi: akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya berdarah da letaknya

tersebar.

b. Histopatologi: akan yampak kerusakan mukosa.

c. Pemeriksaan Radiologi.

d. Pemeriksaan Laboratorium:

o Analisa gaster untuk mengetahui tingkat sekresi HCl, sekresi HCl menurun

pada klien dengan gastritis kronik.

o Kadar serum vit. B12: nilai normalnya 200-1000 pg/mL, kadar vit. B12 yang

rendah merupakan anemia megaloblastik.

o Kadar hemoglobin, hematokrit, trombosit, leukosit, dan albumin.

e. Gastroscopy: untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan) mengidentifikasi

arah perdarahan dan mengambil jaringan untuk biopsy.

6. KOMPLIKASI

a. Gastritis Akut

Komplikasi yang timbul pada gastritis akut yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas

(SCBA) berupa hematemesis dan melena, berakhir dengan syok hemoragik, terjadi

ulkus jika prosesnya hebat dn jarang terjadi perforasi.

b. Gastritis Kronik

Komplikasi yang timbul pada gastritis kronis yaitu gangguan penyerapan vitamin

B12, akibat kurang penyerapan B12 menyebabkan anemia pernisiosa, penyerapan

besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.

7. PENATALAKSANAAN MEDIS

a. Gastritis Akut

Pemberian obat-obatan H2 blocking (antagonis reseptor H2). Inhibitor pompa proton,

antikolinergik dan antacid (obat-obatan ulkus lambung yang lain). Fungsi obat

tersebut untuk mengatur sekresi asam lambung.

3

Page 4: Askep Uji Sidang Print

b. Gastritis Kronik

Pemberian obat-obatan atau pengobatan empiris berupa antacid, antagonis H2 atau

inhibitor pompa proton.

8. PENGKAJIAN

Faktor predisposisi dan presipitasi.

Factor predisposisi adalah bahan-bahan kimia, merokok, kafein, steroid, analgetik,

anti inflamasi, cuka, atau lada.

Factor presipitasinya adalah kebiasaan mengkonsumsi alcohol dan rokok,

penggunaan obat-obatan, pola makan dan diet yang tidak teratur, serta gaya hidup

seperti kurang istirahat.

9. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL DAN INTERVENSI

a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat,

muntah.

Intervensi:

1. Kaji tanda dan gejala dehidrasi.

2. Observasi TTV.

3. Ukur intake dan output.

4. Anjurkan klien untuk minum kurang lebih 1500-2500 ml.

5. Observasi kulit dan membrane mukosa.

6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian cairan infuse.

b. Gangguan keseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh erhubungan

dengan intake yang tidak adekuat, anorexia.

Intervensi:

1. Kaji intake makanan.

2. Timbang BB secara teratur.

3. Berikan perawatan oral secara teratur.

4. Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering.

5. Kaji makanan yang disukai.

4

Page 5: Askep Uji Sidang Print

c. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi.

Intervensi:

1. Kaji skala nyeri dan lokasi nyeri.

2. Observasi TTV.

3. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.

4. Anjurkan teknik relaksasi dengan nafas dalam.

5. Lakukan kolaborasi dalam pemberian analgetik.

d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

Intervensi:

1. Tingkatkan tirah baring/duduk.

2. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.

3. Batasi pengunjung.

4. Ajarkan penggunaan teknik relaksasi.

5. Berikan obat sesuai indikasi.

e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi.

Intervensi:

1. Kaji tingkat pengetahuan klien.

2. Beri pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang penyakit.

3. Beri kesempatan klien/keluarga untuk bertanya.

4. Beritahu tentang pentingnya obat-obatan untuk kesembuhan klien.

10. EVALUASI

a. Keseimbangan cairan dan elektrolit tercapai.

b. Kebutuhan nutrisi tercapai.

c. Gangguan rasa nyeri berkurang.

d. Klien dapat melakukan aktivitas.

e. Pengetahuan klien bertambah.

5

Page 6: Askep Uji Sidang Print

DAFTAR PUSTAKA

Brunner, Suddarth.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol 2.EGC.Jakarta.

Joanne C. Mc Closkey.1996.Nursing Intervention Classification (NIC).Mosby Year Book.St.

Louis

Long.1996.Perawatan Medikal Bedah.Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan

Padjajaran.Bandung.

Mansjoer,dkk.2000.Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2.Media Aescullapius.Jakarta.

6

Page 7: Askep Uji Sidang Print

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M

DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: GASTRITIS

DI RUANG MAWAR RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO

Tanggal/Jam MRS : 3 Januari 2012 Jam 16.00 WIB

Ruang : Mawar

No. Register : 883757

Diagnosa Medis : Gastritis

Tanggal Pengkajian : 4 Januari 2012

I. IDENTITAS DIRI KLIEN

Nama : Ny. M

Umur : 41 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Banjar Anyar

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa

Bahasa : Jawa

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

PENANGGUNG JAWAB

Nama : Tn. N

Alamat : Banjar Anyar

Hubungan dengan klien : Suami

7

Page 8: Askep Uji Sidang Print

II. RIWAYAT PENYAKIT

1. Keluhan Utama

Pasien mengatakan perutnya nyeri.

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD tanggal 3 Januari 2012 Jam 16.00 WIB dengan keluhan nyeri

di atas pusar, menjalar hingga belakang sejak kurang lebih 2 minggu yang lalu, mual,

dan muntah.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah menderita penyakit yang sama dan belum pernah dirawat di RS

sebelumnya.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit keturunan dan

menular.

III. POLA FUNGSI KESEHATAN MENURUT GORDON

1. Pola Persepsi dan Tatalaksana Kesehatan.

Persepsi pasien tentang kesehatan adalah tidak menderita suatu penyakit dan bila

sakit pasien memeriksakan diri ke Puskesmas.

2. Pola Nutrisi dan Metabolisme.

a. Program diit RS: Bubur saring.

b. Intake Makanan:

Sebelum sakit : makan 3x sehari, habis 1 porsi, menu: nasi, sayur, dan lauk.

Saat sakit : diit RS, habis ½ porsi.

c. Intake Cairan:

Sebelum sakit : air putih, 5 gelas sehari.

Saat sakit : air putih, 4 gelas sehari, infuse RL 20 tpm.

8

Page 9: Askep Uji Sidang Print

3. Pola Eliminasi.

a. Buang Air Besar

Sebelum sakit : 1x sehari, warna kuning, konsistensi lembek.

Saat sakit : sulit BAB sejak 1 minggu yang lalu, BAB sakit.

b. Buang Air Kecil

Sebelum sakit : 5x sehari, warna kuning jernih, bau khas.

Saat sakit : 4x sehari, warna kuning jernih, bau khas.

4. Pola Aktivitas dan Latihan.

Ket:

0 = mandiri

1 = alat bantu

2 = dibantu orang lain

3 = dibantu orang lain dan alat

4 = tergantung total

Kemampuan Perawatan DiriSebelum Sakit Saat Sakit

0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Makan / minum v v

Mandi v v

Toileting v v

Berpakaian v v

Mobilitas di tempat tidur v v

Berpindah v v

Ambulasi / ROM v v

5. Pola Istirahat dan Tidur.

a. Sebelum sakit : tidur 8 jam, kualitas baik.

b. Saat sakit : tidur terganggu karena ada nyeri di perut.

9

Page 10: Askep Uji Sidang Print

6. Pola Kognitif dan Persepsi Sensori.

a. Pandangan klien tentang penyakitnya :

Pasien tidak tahu tentang penyakitnya.

b. Penglihatan :

Pandangan masih jelas, tidak menggunakan alat bantu penglihatan.c. Pendengaran :

Pendengaran masih jelas, tidak menggunakan alat bantu pendengaran.

d. Pengecap :

Dapat merasakan rasa makanan, minuman,dll.

e. Sensasi :

Ada nyeri di atas pusar, seperti diremas-remas, nyeri bertambah saat malam hari,

skala nyeri 5 (1-10), nyeri terus-menerus ada.

7. Pola Konsep Diri.

a. Kecemasan :

Pasien tampak gelisah dengan penyakitnya.

b. Konsep Diri :

Pasien yakin akan sembuh dari penyakitnya.

8. Pola Peran dan Hubungan.

Pasien berperan sebagai seorang ibu dan istri. Pasien mempunyai hubungan yang baik

dengan keluarga, teman, dan tetangga.

9. Pola Fungsi Seksual.

Paien berjenis kelamin perempuan, sudah menikah, dan mempunyai dua orang anak.

10. Pola Mekanisme Koping.

Pasien bila memiliki masalah dibicarakan dengan keluarga.

11. Pola Nilai dan Kepercayaan.

Pasien beragama Islam dan berdoa agar cepat sembuh.

10

Page 11: Askep Uji Sidang Print

IV. PEMERIKSAAN FISIK

1. Status Kesehatan Umum:

a. Kesadaran : Compos Mentis

b. GCS : 15 (E=4,V=5,M=6)c. Keadaan Umum : Sedang

d. Tanda Vital : TD : 150/100 mmHg.

Suhu : 36°C.

RR : 20 x/menit.

Nadi : 100 x/menit.

e. Berat Badan : 58 kg.

f. Tinggi Badan : 162 cm

2. Kepala :

Mesochepal, rambut bersih, beruban, simetris, tidak ada peradangan/tumor/luka, tidak

ada nyeri tekan.

a. Mata : konjungtiva ananemis, sclera anikterik, tidak ada nyeri tekan.

b. Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan, septum dan secret dalam

batas normal, tidak ada nyeri tekan.

c. Telinga : tidak ada masa/lesi, serumen dalam batas normal, tidak ada nyeri tekan.

d. Mulut : gigi bersih, lidah bersih, tidak ada stomatitis.

3. Leher :

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

4. Thorax / Dada :

a. Payudara: areola mamae dalam batas normal, tidak ada masa, simetris.

b. Jantung:

Inspeksi: simetris.

Palpasi: tidak ada nyeri tekan.

Perkusi: suara pekak, tidak ada pembesaran jantung.

Auskultasi: S1>S2, regular, tidak ada suara murmur/gallop.

11

Page 12: Askep Uji Sidang Print

c. Paru-paru:

Inspeksi: dinding dada simetris, tidak ada lesi/peradangan.

Palpasi: vocal fremitus lobus kanan dan kiri sama.

Perkusi: bunyi sonor.

Auskultasi: vesikuler, tidak ada bunyi ronchi basah/kering, tidak ada bunyi

wheezing.

5. Abdomen:

Inspeksi: dinding abdomen cembung, tidak ada lesi.

Auskultasi: bising usus 7x/menit.

Perkusi: hipertimpani.

Palpasi: ada nyeri tekan di atas pusar.

6. Ekstremitas:

Atas: tidak ada oedem/lesi/peradangan, terpasang infuse RL 20 tpm di tangan kiri.

Bawah: tidak ada oedem/lesi/peradangan.

7. Neurologis:

Pupil: ischocor.

Kesadaran: Compos Mentis.

GCS: 15.

12

Page 13: Askep Uji Sidang Print

V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Laboratorium

Nama : Ny. M

Umur/Seks : 41 Th/Perempuan

Alamat : Banjar Anyar

No. Lab : 12000614

No. RM : 883757

No. Register : -

Tgl. Permintaan : 03-01-2012 Jam 13.09

Tgl. Pelaporan : 03-01-2012 Jam 13.58

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN

HEMATOLOGI

Darah Lengkap

Hemoglobin 13,7 g/dL 12,0-16,0

Leukosit 8270 /uL 4800-10.800

Hematokrit 41 % 37-47

Eritrosit 4,8 106/uL 4,2-5,4

Trombosit 379.000 /uL 150.000-450.000

MCV 86,5 fL 79,0-99,0

MCH 28,8 pg 27,0-31,0

MCHC 33,3 % 33,0-37,0

RDW 13,1 % 11,5-14,5

MPV 10,2 fL 7,2-11,1

Hitung Jenis

Basofil 0,4 % 0,0-1,0

Eosinofil L1,8 % 2,0-4,0

Batang L0,00 % 2,00-5,00

Segmen 59,1 % 40,0-70,0

Limfosit L19,0 % 25,0-40,0

Monosit H19,7 % 2,0-8,0

KIMIA KLINIK

13

Page 14: Askep Uji Sidang Print

SGOT 24 U/L 15-37

SGPT 32 U/L 30-65

Ureum Darah 17,8 mg/dL 14,98-38,52

Kreatinin Darah 0,62 mg/dL 0,60-1,00

Glukosa Sewaktu 77 mg/dL <=200

VI. TERAPI

1. Tanggal 4 Januari 2012:

Oral:

Antacid 3x1 tablet.

Braxidin 2x1 tablet.

Injeksi:

Ceftriaxon 2x1 gr.

Ranitidine 2x1 ampul.

Infuse RL 20 tpm.

2. Tanggal 5 Januari 2012:

Oral:

Antacid 3x1 tablet.

Injeksi:

Ceftriaxon 2x1 gr.

Ranitidine 2x1 ampul.

Infuse RL 20 tpm.

3. Tanggal 6 Januari 2012:

Oral:

Antasid 3x1 tablet.

Injeksi:

Ceftriaxon 2x1 gr.

Ranitidine 2x1 ampul.

Infuse RL 20 tpm.

ANALISA DATA

14

Page 15: Askep Uji Sidang Print

NO TGL/JAM DATA ETIOLOGI PROBLEM

1. 4-1-2012

Jam 14.10

DS:

-P: pasien mengatakan nyeri

bertambah saat malam hari.

-Q: nyeri seperti diremas-

remas.

-R: di atas pusar.

-S: skala 5 (1-10).

-T: terus-menerus.

DO: pasien terlihat menahan

nyeri diatas pusar.

Agen injuri biologi. Nyeri Akut.

2. 4-1-2012

Jam 14.15

DS: pasien mengatakan mual

dan muntah.

DO:

- pasien makan habis ½

porsi.

- BB= 57 kg.

Ketidakmampuan

pemasukan atau

mencerna makanan

atau mengabsorpsi

zat-zat gizi

berhubungan dengan

factor biologis.

Ketidakseimba

ngan nutrisi:

kurang dari

kebutuhan

tubuh.

3. 4-1-2012

Jam 14.20

DS: pasien mengatakan sulit

BAB sejak 1 minggu yang

lalu.

DO: bising usus=7x/menit.

Penurunan motilitas

saluran

gastrointestinal.

Konstipasi.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi ditandai dengan:

DS:

P: pasien mengatakan nyeri bertambah saat malam hari.

Q: nyeri seperti diremas-remas.

R: di atas pusar.

S: skala 5 (1-10).

15

Page 16: Askep Uji Sidang Print

T: terus-menerus.

DO: pasien terlihat menahan nyeri di atas pusar.

2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi

berhubungan dengan factor biologi ditandai dengan:

DS: pasien mengatakan mual dan muntah.

DO: pasien makan habis ½ porsi, BB=57 kg.

3. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas saluran gastrointestinal ditandai

dengan:

DS: pasien mengatakan sulit BAB sejak 1 minggu yang lalu.

DO: bising usus= 7x/menit.

INTERVENSI KEPERAWATAN

NOTGL/

JAM

DX.

KEPE

RAWAT

AN

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. 4-1-2012

Jam 14.30

Nyeri

akut

berhubun

gan

dengan

agen

injuri

biologi.

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 1x24 jam

diharapkan masalah

nyeri akut dapat

teratasi dengan KH:

DS: pasien

mengatakan perutnya

sudah tidak nyeri.

DO: pasien tampak

rileks.

1.Kaji skala

nyeri.

2.Anjurkan

pasien untuk

istirahat.

3.Ciptakan

lingkungan yang

tenang dan

nyaman.

4.Ajarkan teknik

relaksasi.

5.Kolaborasi

medis untuk

1.Berguna dalam

pengawasan

keefektifan obat.

2.Berguna untuk

mengurangi nyeri.

3.Membuat pasien

lebih nyaman.

4.Untuk

mengurangi rasa

nyeri.

5.Mengurangi rasa

nyeri dan

mempermudah

16

Page 17: Askep Uji Sidang Print

pemberian obat. melanjutkan

intervensi.

2. 4-1-2012

Jam 14.40

Ketidaks

eimbanga

n nutrisi:

kurang

dari

kebutuha

n tubuh

tubuh

berhubun

gan

dengan

ketidakm

ampuan

pemasuk

an atau

mencerna

makanan

atau

mengabs

orpsi zat-

zat gizi

berhubun

gan

dengan

factor

biologi.

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan masalah

ketidakseimbangan

nutrisi: kurang dari

kebutuhan tubuh

dapat teratasi dengan

KH:

DS: pasien

mengatakan sudah

tidak mual dan

muntah.

DO: pasien makan

habis 1 porsi.

1.Monitor intake

nutrisi lkien.

2.Anjurkan klien

makan sedikit

tapi sering.

3.Berikan

makanan yang

disukai pasien.

4.Timbang berat

badan secara

teratur.

5.Jelaskan

tentang

pentingnya

nutrisi.

1.Mengatur

keefektifan

nutrisi.

2.Mengurangi

iritasi saluran

pencernaan.

3.Meningkatkan

status nutrisi

pasien.

4.Untuk

memantau

keefektifan intake

nutrisi pasien.

5.Untuk

mengetahui

tingkat

pengetahuan

pasien tentang

pentingnya nutrisi.

3. 4-1-2012 Konsti

pasi

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

1.Anjurkan

pasien untuk

1.Untuk

membantu

17

Page 18: Askep Uji Sidang Print

Jam 14.50 berhubu

ngan

dengan

penuru

nan

motilitas

saluran

gastroin

testinal.

selama 3x24 jam

diharapkan masalah

konstipasi dapat

teratasi dengan KH:

DS: pasien

mengatakan BAB 1x

sehari.

DO: bising usus 10-

15x/menit.

makan tinggi

serat.

2.Anjurkan

pasien untuk

banyak minum.

3.Kaji frekuensi

BAB.

4.Kaji warna

dan konsistensi

feses.

5.Kolaborasi

dalam

pemberian obat

pencahar.

memperlunak

feses.

2.Untuk

membantu

memperlunak

feses.

3.Untuk

mengetahui

frekuensi BAB.

4.Untuk

memantau

keefektifan obat

pencahar.

5.Untuk

merangsang

pengeluaran feses.

IMPLEMENTASI

18

Page 19: Askep Uji Sidang Print

NO.

DX

HARI

/TGL/

JAM

IMPLEMENTASI RESPON PARAF

1 Rabu,

4-1-

2012

Jam

15.00.

Jam

20.45.

Jam

20.35.

Jam

15.10.

Jam

17.00.

Kamis

, 5-1-

2012.

Jam

07.15.

Jam

07.30.

1.Mengkaji skala nyeri.

2.Menganjurkan pasien untuk

istirahat.

3.Menciptakan lingkungan yang

tenang dan nyaman.

4.Mengajarkan teknik relaksasi.

5.Memberikan obat Antacid 1

tablet.

1.Mengkaji skala nyeri.

2.Menganjurkan pasien untuk

istirahat.

DS: pasien mengatakan

perutnya nyeri, skala 5 (1-

10).

DO: pasien tampak menahan

nyeri di perut.

DS: pasien mengatakan akan

istirahat.

DO: pasien tampak

termotivasi untuk istirahat.

DS: pasien mengatakan lebih

nyaman.

DO: pasien tampak nyaman.

DS: pasien mengatakan lebih

nyaman.

DO: raut wajah pasien

tampak lebih rileks.

DS: pasien mengatakan

terima kasih.

DO: obat masuk, tidak ada

reaksi alergi.

DS: pasien mengatakan

perutnya nyeri, skala 5 (1-

10).

DO: pasien tampak menahan

nyeri di perut.

DS: pasien mengatakan akan

istirahat.

19

Page 20: Askep Uji Sidang Print

Jam

07.40.

Jam

08.00.

Jam

10.00.

Jumat,

6-1-

2012.

Jam

21.10.

Jam

21.20.

Jam

21.25.

Jam

21.30.

3.Menciptakan lingkungan yang

tenang dan nyaman.

4.Mengajarkan teknik relaksasi.

5.Memberikan obat:

Ceftriaxon 1 gr.

Ranitidine 1 ampul.

Antasid 1 tablet.

Braxidin 1 tablet.

1.Mengkaji skala nyeri.

2.Menganjurkan pasien untuk

istirahat.

3.Menciptakan lingkungan yang

tenang dan nyaman.

4.Mengajarkan teknik relaksasi.

DO: pasien tampak

termotivasi untuk istirahat.

DS: pasien mengatakan lebih

nyaman.

DO: pasien tampak nyaman.

DS: pasien mengatakan lebih

nyaman.

DO: raut wajah pasien

tampak lebih rileks.

DS: pasien mengatakan

terima kasih.

DO: obat masuk, tidak ada

reaksi alergi.

DS: pasien mengatakan

perutnya nyeri, skala 3

(1-10).

DO: pasien tampak menahan

nyeri di perut.

DS: pasien mengatakan akan

istirahat.

DO: pasien tampak

termotivasi untuk istirahat.

DS: pasien mengatakan lebih

nyaman.

DO: pasien tampak nyaman.

DS: pasien mengatakan lebih

nyaman.

20

Page 21: Askep Uji Sidang Print

DO: raut wajah pasien

tampak lebih rileks.

2 Rabu,

4-1-

2012

Jam

14.10.

Jam

14.20.

Jam

14.30.

Jam

14.35.

Jam

14.45.

Kamis

, 5-1-

2012.

1.Memonitor intake nutrisi klien.

2.Menganjurkan klien makan

sedikit tapi sering.

3.Memberikan makanan yang

disukai pasien.

4.Menimbang berat badan secara

teratur.

5.Menjelaskan tentang

pentingnya nutrisi.

1.Memonitor intake nutrisi klien.

DS: pasien mengatakan

makan habis ½ porsi.

DO: pasien makan habis ½

porsi.

DS: pasien mengatakan akan

makan sedikit tapi sering.

DO: pasien tampak mengerti

untuk makan sedikit tapi

sering.

DS: pasien mengatakan akan

makan makanan yang

disukai.

DO: pasien tampak mengerti

untuk makan makanan yang

disukai.

DS: pasien mengatakan berat

badannya turun.

DO: BB=57 kg.

DS: pasien mengatakan akan

banyak makan.

DO: pasien tampak

memahami pentingnya

nutrisi.

DS: pasien mengatakan

makan habis ½ porsi.

DO: pasien makan habis ½

21

Page 22: Askep Uji Sidang Print

Jam

10.30.

Jam

10.40.

Jam

10.45.

Jam

10.55.

Jam

11.10.

Jumat,

6-1-

2012.

Jam

21.15.

Jam

21.20.

2.Menganjurkan klien makan

sedikit tapi sering.

3.Memberikan makanan yang

disukai pasien.

4.Menimbang berat badan secara

teratur.

5.Menjelaskan tentang

pentingnya nutrisi.

1.Memonitor intake nutrisi klien.

2.Menganjurkan klien makan

sedikit tapi sering.

porsi.

DS: pasien mengatakan akan

makan sedikit tapi sering.

DO: pasien tampak mengerti

untuk makan sedikit tapi

sering.

DS: pasien mengatakan akan

makan makanan yang

disukai.

DO: pasien tampak mengerti

untuk makan makanan yang

disukai.

DS: pasien mengatakan berat

badannya turun.

DO: BB=57,5 kg.

DS: pasien mengatakan akan

banyak makan.

DO: pasien tampak

memahami pentingnya

nutrisi.

DS: pasien mengatakan

makan habis 1 porsi.

DO: pasien makan habis 1

porsi.

DS: pasien mengatakan akan

makan sedikit tapi sering.

DO: pasien tampak mengerti

untuk makan sedikit tapi

sering.

22

Page 23: Askep Uji Sidang Print

Jam

21.25.

Jam

21.30.

Jam

21.35.

3.Memberikan makanan yang

disukai pasien.

4.Menimbang berat badan secara

teratur.

5.Menjelaskan tentang

pentingnya nutrisi.

DS: pasien mengatakan akan

makan makanan yang

disukai.

DO: pasien tampak mengerti

untuk makan makanan yang

disukai.

DS: pasien mengatakan berat

badannya turun.

DO: BB=58 kg.

DS: pasien mengatakan akan

banyak makan.

DO: pasien tampak

memahami pentingnya

nutrisi.

3 Rabu,

4-1-

2012

Jam

14.05.

Jam

14.15.

Jam

14.20.

Jam

14.30.

Kamis

1.Menganjurkan pasien untuk

makan tinggi serat.

2.Menganjurkan pasien untuk

banyak minum.

3.Mengkaji frekuensi BAB.

4.Mengkaji warna dan konsistensi

feses.

1.Menganjurkan pasien untuk

DS: pasien mengatakan akan

banyak makan sayuran.

DO: pasien tampak mengerti

untuk makan tinggi serat.

DS: pasien mengatakan akan

banyak minum.

DO: pasien tampak mengerti

untuk banyak minum.

DS: pasien mengatakan hari

ini belum BAB.

DO: bising usus 7x/menit.

DS: pasien mengatakan

belum BAB.

DO: pasien belum BAB.

DS: pasien mengatakan akan

23

Page 24: Askep Uji Sidang Print

, 5-1-

2012.

Jam

11.20.

Jam

11.25.

Jam

11.30.

Jam

11.40.

Jumat,

6-1-

2012.

Jam

21.05.

Jam

21.10.

Jam

21.15.

Jam

21.20.

makan tinggi serat.

2.Menganjurkan pasien untuk

banyak minum.

3.Mengkaji frekuensi BAB.

4.Mengkaji warna dan konsistensi

feses.

1.Menganjurkan pasien untuk

makan tinggi serat.

2.Menganjurkan pasien untuk

banyak minum.

3.Mengkaji frekuensi BAB.

4.Mengkaji warna dan konsistensi

feses.

banyak makan sayuran.

DO: pasien tampak mengerti

untuk makan tinggi serat.

DS: pasien mengatakan akan

banyak minum.

DO: pasien tampak mengerti

untuk banyak minum.

DS: pasien mengatakan hari

ini BAB 1x.

DO: bising usus 10x/menit.

DS: pasien mengatakan

BAB-nya agak lembek.

DO: warna feses kuning

kehitaman, konsistensi agak

lunak.

DS: pasien mengatakan akan

banyak makan sayuran.

DO: pasien tampak mengerti

untuk makan tinggi serat.

DS: pasien mengatakan akan

banyak minum.

DO: pasien tampak mengerti

untuk banyak minum.

DS: pasien mengatakan hari

ini BAB 1x.

DO: bising usus 11x/menit.

DS: pasien mengatakan

BAB-nya agak lembek.

DO: warna feses kuning

24

Page 25: Askep Uji Sidang Print

kehitaman, konsistensi lunak.

EVALUASI

NO.

DX

TGL/

JAMCATATAN PERKEMBANGAN PARAF

1 Rabu, S: pasien mengatakan perutnya masih nyeri, skala 5 (1-10). Retnowati

25

Page 26: Askep Uji Sidang Print

4-1-2012.

Jam

21.00.

Kamis,

5-1-2012.

Jam

14.00.

Sabtu,

7-1-2012.

Jam

07.00.

O: pasien tampak menahan nyeri di perut.

A: masalah nyeri akut belum teratasi.

P: lanjutkan intervensi no. 1,2,3,4,5.

S: pasien mengatakan perutnya masih nyeri, skala 5 (1-10).

O: pasien tampak menahan nyeri di perut.

A: masalah nyeri akut belum teratasi.

P: lanjutkan intervensi no. 1,2,3,4,5.

S: pasien mengatakan perutnya masih nyeri, skala 3 (1-10).

O: pasien tampak menahan nyeri di perut.

A: masalah nyeri akut teratasi sebagian.

P: lanjutkan intervensi no. 1,2,3,4,5.

Retnowati

Retnowati

2 Rabu,

4-1-2012.

Jam

21.00.

Kamis,

5-1-2012.

Jam

14.00.

Sabtu,

7-1-2012.

Jam

07.00.

S: pasien mengatakan makan habis ½ porsi.

O: BB=57 kg.

A: masalah ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari

kebutuhan tubuh belum teratasi.

P: lanjutkan intervensi no. 1,2,3,4,5.

S: pasien mengatakan makan habis 1 porsi.

O: BB=57,5 kg.

A: masalah ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari

kebutuhan tubuh teratasi sebagian.

P: lanjutkan intervensi no. 1,2,3,4,5.

S: pasien mengatakan makan habis 1 porsi.

O: BB=58 kg.

A: masalah ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari

kebutuhan tubuh sudah teratasi.

Retnowati

Retnowati

Retnowati

26

Page 27: Askep Uji Sidang Print

P: pertahankan intervensi no. 1,2,3,4,5.

3 Rabu,

4-1-2012.

Jam

21.00.

Kamis,

5-1-2012.

Jam

14.00.

Sabtu,

7-1-2012.

Jam

07.00.

S: pasien mengatakan belum BAB.

O: bising usus 7x/menit.

A: masalah konstipasi belum teratasi.

P: lanjutkan intervensi no. 1,2,3,4,5.

S: pasien mengatakan BAB 1x sehari.

O: bising usus 10x/menit.

A: masalah konstipasi sudah teratasi.

P: pertahankan intervensi no. 1,2,3,4,5.

S: pasien mengatakan BAB 1x sehari.

O: bising usus 11x/menit.

A: masalah konstipasi sudah teratasi.

P: pertahankan intervensi no. 1,2,3,4,5.

Retnowati

Retnowati

Retnowati

27