ASKEP SH
-
Upload
titian-jalu -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of ASKEP SH
-
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 Identitas pasien
Nama : Tn. S
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 50 tahun
Statu perkawinan : Sudah kawin
Agama : Islam
Pendidikan :SMP
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jln. H
Suku : Batak karo
Tanggal Masuk : 12 maret 2012
No. Register : 05 45 31
Ruangan/Kamar :SC
Dokter Pengobatan : dr. K
Diagnosa Medis :SH
3.1.2 Penanggung jawab
Nama : Tn. K
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : jln. T
3.1.3 Keluhan Utama
klien datang ke rumah sakit dengan keluhan, kelemahan anggota gerak sebelah kanan badan, bicara
pelo, dan tidak dapat berkomunikasi.
3.1.4 Riwayat Penyakit Sekarang
-
Keterangan dari keluarga klien diperoleh bahwa ketika klien mandi, klien terjatuh karena tiba-tiba
nyeri kepala,mual,muntah, kemudian terjatuh dan tidak dapat bangun.
3.1.5 Riwayat Kesehatan Masa lalu
Klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit sekitar 2 tahun yang lalu dengan keluhan yang
sama, teatapi setelah pengobatan tidak pernah kambuh lagi. Dan klien tidak memeiliki alergi terhadap obat
apapun.
3.1.6 Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit yang sama, dan penyakit yang lain serta penyakit
keturunan.
3.1.7 Riwayat psikososial
Klien merasa takut dan cemas serta bertanya-tanya tentang penyakit yang sedang dialaminya dan
berharap penyakitnya cepat sembuh dan dapat berkumpul dengan keluarganya.
3.1.8 Pemeriksaan Fisik
a. Vital Sign tanggal 03 oktober 2011
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : compos mentis
Pemeriksaan : T/D : 120/70mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/menit
Temp: 38c
b. Pemeriksaan head to toe
1. Kepala
- bentukya : simetris, bulat lonjong
- rambut : rapi dan pendek
- warna : hitam
- kulit kepala : putih
2. Mata
- ketajaman : baik
-
- sclera : tidak ikhterik
- konjungtiva : anemis
- palpebra : simetris
- kornea : keruh
- pupil : normal (bulat dan simetri3-4 mm)
3. Hidung
- bentuknya : simetris
- polip : tidak ada
- perdarahan : tidak ada
- peradangan : tidak ada
- fungsi penciuman : baik
4. Telinga
- serumen : dalam batas normal
- cairan : tidak ada
- tanda-tanda peradangan : tidak ada
- alat bantu : tidak ada
- fungsi pendengaran :baik
5. Mulut
- rongga maulut : bersih
- perdarahan : tidak ada
- peradangan : tidak ada
6. gigi
- lidah : bersih
- tonsil : ada, tidak meradang
- fungsi pengecapan : baik
7. leher
- kelenjar tyroid : tidak membesar
-
8. thorax dan pernapasan
- bentuk : simetris
- pernapasan : regular
- frekuensi : 20x/menit
- nyeri : tidak ada
9. jantung
- tekanan darah :120/70 mmhg
- frekuensi : 80x/menit
- nyeri : tidak ada
10. abdomen
a. inspeksi
1. bentuk abdomen : besar dan simetris
2. benjolan/masa : kembung
b. auskultasi
1. peristaltic usus : penurunan
2. suara tambahan : terdengar
c. palpasi
1. tanda nyeri tekan : tidak ada
2. benjolan / massa : tidak ada
3. tanda acietas : tidak ada
d. perkusi
1. suara abdomen : terdengar peristaltic usus menurun
2. periksaan ascites : tidak ada
11. Reproduksi
1.genitalia
a. rambut pubis : tidak ada kelainan
b. lubang uretra : tidak ada retensi
c. kelainan pada daerah inguinal : tidak ada ditemui
-
12. Ekstremitas
1. kesimetrisan otot : simetris dan bentuknya sama
2. pemeriksaan edema : tidak dijumpai edema
3. kekuatan otot :masih dapat digerakkan pada bagian ekstremitas atas dan bawah sbelah kiri tetapi pada ekstremitas atas
dan bawah sebelah kanan terjadi kelumpuhan.
13. pemeriksaan neurologi
1. tingkat kesadaran : GCS: E4,M=4,V=4
2. Status mental
a. kondisi emosi atau perasaan
klien tidak tenang dengan keadaan yang dirasakanya
b. konsep diri
Klien merasa tidak berdaya, tidak ada harapan, mudah marah, tidak kooperatif.
c. proses berfikir
klien masih dapat mengingat kegiatan sehari-hari yang dilakukannya, dan klien masih bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan.
3.1.9 Kebiasaan Sehari-hari
No Kebiasaan Sebelum masuk rumah sakit Sesudah masuk rumah sakit
1. Nutrisi Pola makan 3x/hari, terdiri dari
nasi, lauk, nafsu makan baik,
tidak ada maanan pantangan,
smua jenis makanan disukai
Pola makan 3x/hari, nafsu makan
me nurun, diet porsi habis, BB
sebelummasuk rumah sakit 70 kg
setelah masuk RS 65 kg
2. Minum Minum 8 gelas /hari klien lebih sering minum kopi.
3. Istirahat Klien tidur siangtidak pernah,
tidur malam7-8 jam /hri
Klien tidur siang 2 jam / hari,
tidur malam 7-8 jam/hari
4. Eliminasi BAB
dan BAK
Klien BAB 1x/hari, warna
kuning kecoklatan,konsistensi
padat dan lunak, klien BAK
8x/hari, warna kuning bau khas
Klien BAB 1x/hari, klien BAK
8x/hari, warna kuning bau khas
-
5. Personal hygine Klien mandi 2x/hari, gosok gigi
2x/ hari,mencuci rambut
2x/minggu, dan potong kuku
1x/minggu
Klien di lap 2x/hari, gosok gigi
1x/ hari,mencuci rambut
1x/minggu, dan potong kuku
1x/minggu
3.1.10 Riwayat Psikososial
Klien beragama Kristen dan taat menjalani ibadahnya dan mendekatkan diri kepada Tuhan, selama
di RS klien hanya dapat berdoa di tempat tidur karena klien bedrest total.
3.2 PENGELOMPOKAN DATA
1. Data subjektif
- Klien mengatakan tangan dan kaki sebelah kiri tidak dapat digerakkan
- Klien mengatakan nafsu makan berkurang
- Klien mengatakan susah untuk berbicara cepat
- Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya
- Klien mengatakan takut dengan penyakitnya
2. Data Subjektif
- Ekstremitas atas dan bawah lemah
- diet yang disajikan habis porsi
- BB menurun 5kg dari 70kg menjadi 65kg
- tampak gelisah, cemas, dan takut
- bertanya-tanya tentang penyakitnya
- bicara lambat
- bed rest total
- melakukan aktifitas di tempat tidur
- Kebutuhan segala sesuatunya dilakukan oleh perawat dan keluarga
3.3 ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
-
1. DS : Klien mengatakan tangan dan
kaki sebelah kiri tidak dapat digerakkan
DO : - Ekstremitas atas dan bawah
lemah
- bed rest total
- melakukan aktifitas di tempat tidur
- Kebutuhan segala sesuatunya
dilakukan oleh perawat dan keluarga
kelemahan,
hemiparese/hemiplegia
Gangguan mobilitas
fisik
2. DS : - Klien mengatakan nafsu makan
berkurang
DO : - diet yang disajikan habis porsi
- BB menurun 5kg dari 70kg menjadi
65kg
Anoreksia Gangguan
pemenuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
3. DS : - Klien mengatakan susah untuk
berbicara cepat
DO : - bicara pelo
kerusakan sentral
bicara
Gangguan
komunikasi verbal
4. DS : - Klien mengatakan tidak
mengetahui tentang penyakitnya
- Klien mengatakan takut dengan
penyakitnya
DO : - tampak gelisah, cemas, dan
takut
- bertanya-tanya tentang penyakitnya
Kurang pengetahuan Ansietas
3.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN
-
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan, hemiparese/hemiplegia ditandai dengan Klien
mengatakan tangan dan kaki sebelah kiri tidak dapat digerakkan, ekstremitas atas dan bawah lemah,bed rest
total,melakukan aktifitas di tempat tidur,kebutuhan segala sesuatunya dilakukan oleh perawat dan keluarga
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, ditandai dengan
klien mengatakan nafsu makan berkurang, diet yang disajikan habis porsi, BB menurun 5kg dari 70kg
menjadi 65kg
3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan sentral bicara ditandai dengan klien
mengatakan susah untuk berbicara cepat, bicara pelo
4. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan ditandai dengan Klien mengatakan tidak mengetahui
tentang penyakitnya, klien mengatakan takut dengan penyakitnya, tampak gelisah, cemas, dan takut,
bertanya-tanya tentang penyakitnya
3.5 INTERVENSI KEPERAWATAN
No Tgl Diagnosa Perencanaan
Tujuan dan
Kriteria hasil
Intervensi Rasional
1. 03/10/11 Gangguan mobilitas
fisik berhubungan
dengan kelemahan,
hemiparese/hemiplegia
ditandai dengan Klien
mengatakan tangan dan
kaki sebelah kiri tidak
dapat digerakkan,
ekstremitas atas dan
bawah lemah,bed rest
total,melakukan
aktifitas di tempat
tidur,kebutuhan segala
sesuatunya dilakukan
oleh perawat dan
keluarga
Tujuan :
Klien mampu
melaksanakan
aktivitas fisik
sesuai dengan
kemampuannya
Kriteria hasil
- Tidak terjadi
kontraktur sendi
- Bertambahnya
kekuatan otot
- Klien
menunjukkan
tindakan untuk
meningkatkan
mobilitas
Rencana tindakan
a) Ubah posisi
klien tiap 2 jam
b) Ajarkan klien
untuk melakukan
latihan gerak aktif
pada ekstrimitas
yang tidak sakit
c) Lakukan gerak
pasif pada
ekstrimitas yang
sakit
d) Berikan papan
kaki pada
ekstrimitas dalam
posisi
Rasional
a) Menurunkan
resiko terjadinnya
iskemia jaringan
akibat sirkulasi
darah yang jelek
pada daerah yang
tertekan
b) Gerakan aktif
memberikan
massa, tonus dan
kekuatan otot serta
memperbaiki
fungsi jantung dan
pernapasan
c) Otot volunter
-
fungsionalnya
e) Tinggikan kepala
dan tangan
f) Kolaborasi
dengan ahli
fisioterapi untuk
latihan fisik klien
akan kehilangan
tonus dan
kekuatannya bila
tidak dilatih untuk
digerakkan
2. 04/10/11 Gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
anoreksia, ditandai
dengan klien
mengatakan nafsu
makan berkurang, diet
yang disajikan habis
porsi, BB menurun 5kg
dari 70kg menjadi
65kg
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi
terpenuhi
Kriteria hasil :
a. Tidak ada
tanda-tanda
malnutrisi
b. Berat badan
dalam batas
normal
c. Conjungtiva
ananemis
d. Tonus otot baik
e. Lab: albumin,
Hb, BUN dalam
batas normal
Rencana tindakan
:
1. Kaji factor
penyebab yang
mempengaruhi
kemampuan
menerima
makan/minum
2. Hitung
kebutuhan nutrisi
perhari
3. Observasi tanda-
tanda vital
4. Catat intake
makanan
5. Timbang berat
badan secara
berkala
6. Beri latihan
menelan
7. Beri makan via
NGT
8. Kolaborasi :
Pemeriksaan
lab(Hb, Albumin,
Rasional
a)Untuk
menetapkan jenis
makanan yang
akan diberikan
pada klien
b) Untuk klien
lebih mudah untuk
menelan karena
gaya gravitasi
c)Membantu
dalam melatih
kembali sensori
dan meningkatkan
kontrol muskuler
d) Memberikan
stimulasi sensori
(termasuk rasa
kecap) yang dapat
mencetuskan
usaha untuk
menelan dan
meningkatkan
masukan
e)Klien dapat
-
BUN), pemasangan
NGT, konsul ahli
gizi
berkonsentrasi
pada mekanisme
makan tanpa
adanya
distraksi/gangguan
dari luar
f) Makan
lunak/cairan
kental mudah
untuk
mengendalikannya
didalam mulut,
menurunkan
terjadinya aspirasi
g) Menguatkan
otot fasial dan dan
otot menelan dan
menurunkan
resiko terjadinya
tersedak
h) Dapat
meningkatkan
pelepasan
endorfin dalam
otak yang
meningkatkan
nafsu makan
i) Mungkin
diperlukan untuk
memberikan
cairan pengganti
dan juga makanan
jika klien tidak
-
mampu untuk
memasukkan
segala sesuatu
melalui mulut
3. 05/10/11 Gangguan komunikasi
verbal berhubungan
dengan kerusakan
sentral bicara ditandai
dengan klien
mengatakan susah
untuk berbicara cepat,
bicara pelo
Tujuan :
Proses
komunikasi klien
dapat berfungsi
secara optimal
Kriteria hasil
- Terciptanya
suatu komunikasi
dimana kebutuhan
klien dapat
dipenuhi
- Klien mampu
merespon setiap
berkomunikasi
secara verbal
maupun isarat
Rencana tindakan
:
a) Berikan metode
alternatif
komunikasi, misal
dengan bahasa
isarat
b) Antisipasi setiap
kebutuhan klien
saat berkomunikasi
c) Bicaralah dengan
klien secara pelan
dan gunakan
pertanyaan yang
jawabannya ya
atau tidak
d) Anjurkan kepada
keluarga untuk
tetap
berkomunikasi
dengan klien
e) Hargai
kemampuan klien
Rasional :
a) Memenuhi
kebutuhan
komunikasi sesuai
dengan
kemampuan klien
b) Mencegah rasa
putus asa dan
ketergantungan
pada orang lain
c) Mengurangi
kecemasan dan
kebingungan pada
saat komunikasi
d) Mengurangi
isolasi sosial dan
meningkatkan
komunikasi yang
efektif
e) Memberi
semangat pada
klien agar lebih
sering melakukan
-
dalam
berkomunikasi
f) Kolaborasi
dengan fisioterapis
untuk latihan
wicara
komunikasi
f) Melatih klien
belajar bicara
secara mandiri
dengan baik dan
benar
4. 06/10/11 Ansietas berhubungan
dengan kurang
pengetahuan ditandai
dengan Klien
mengatakan tidak
mengetahui tentang
penyakitnya, klien
mengatakan takut
dengan penyakitnya,
tampak gelisah, cemas,
dan takut, bertanya-
tanya tentang
penyakitnya
Tujuan :
Pengetahuan klien
dan keluarga
tentang penyakit
dan perawatan
meningkat.
Kriteria hasil :
a. Klien dan
keluarga
berpartisipasi
dalam proses
belajar
b.Mengungkapkan
pemahaman
tentang penyakit,
pengobatan, dan
perubahan pola
hidup yang
diperlukan
Rencana tindakan
:
1. Evaluasi derajat
gangguan persepsi
sensuri
2. Diskusikan
proses patogenesis
dan pengobatan
dengan klien dan
keluarga
3. Identifikasi cara
dan kemampuan
untuk meneruskan
progranm
perawatan di rumah
4. Identifikasi
factor risiko secara
individual dal
lakukan perubahan
pola hidup
5. Buat daftar
perencanaan pulang
Rasional :
a)Harapan-
harapan yang
tidak realistic
tidak dapat
mengurangi
kecemasan, justru
malah
menimbulkan
ketidak percayaan
klien terhadap
perawat
b)memungkinkan
klien untuk
memilih metode
komunikasi yang
palng tepat untuk
kehidupan nya
sehari-hari
disesuaikan
dengantingkat
keteramplanya
sehingga dapat
mengurangi rasa
cemas dan frustasi
c)dukungan dari
-
beberapa orang
yang memiliki
pengalaman yang
sama akan sangat
membantu klien
d)agar klien
menyadari
sumber-sumber
apa saja yang ada
di sekitarnya yang
dpat mendukung
dia untuk
berkomunikasi.
3.6 IMPLEMENTASI
NO Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. 04/10/11 DX 1 Dinas pagi
09.00
- operan dengan dinas malam
- mengobservasi keadaan umum klien
*pasien tampak lemah
*pasien bed rest
10.00
- memberikan injeksi Transamin 1 amp/8 jam
- mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit
- memberikan diet ekstra pasien
- berkolaborasi dengan pihak fisioterapi
12.00
- memberikan diet siang pada klien : M II
S : klien dapat
menggerakkan
tubuhnya
O : klien mulai
dapat mencoba
menngerak-
gerakkan
ekstremitas
kanannya
A : masalah
teratasi sebagian
P : rencana
-
- Mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 38c
-Memberikan therapy
- memberikan sanmol per oral
- mengganti posisi klien ke arah kiri
Dinas sore : 15.00
- operan dengan dinas pagi
- mengobservasi keadaan umum klien
*keadaan klien masih lemah tetapi sudah sedikit tenang
*pantau demam
- memandikan klien
- Mengukur vital sign klien
T/D : 120/70 mmHg
Pols : 80x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
-menganti posisi klien kea rah kanan
18.30
- memberikan diet klien M II
- mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit
- mengganti posisi klien ke arah kiri
Dinas malam
21.00
- operan dengan dinas malam
-mengobservasi keadaan umum klien
* klien tampak segar
- mengganti posisi klien kea rah kanan
22.00
- menganjurkan klien untuk beristirahat
24.00
- memberikan injeksi Transamin 1amp/8 jam
05.00
-memantau klien
- memandikan klien
- mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
tindakan
dipertahankan
Melanjutkan terapi
oral dan injeksi
-
06.30
- memberikan diet M II klien
07.30
- mengajurkan klien untuk
beristirahat
2. 05/10/11 DX II Dinas pagi
09.00
- operan dengan dinas malam
- mengobservasi keadaan umum klien
*klien tidak mual lagi
*klien tampak bersemangat
10.00
- memberikan diet extra klien
- mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit
12.00
- memberikan diet siang pada klien : M II
- Mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
-Memberikan therapy
- memberikan B-Compleks oral
- mengganti posisi klien ke arah kiri
Dinas sore : 15.00
- operan dengan dinas pagi
- mengobservasi keadaan umum klien
*klien susah tidur
- memandikan klien
- Mengukur vital sign klien
T/D : 130/70 mmHg
Pols : 80x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
-menganti posisi klien kea rah kanan
S : klien
menatakan selera
makan bertambah
O : porsi makan
yang disajikan
habis 1 porsi
A : masalah
teratasi
P : rencana
tindakan di
pertahankan dan
terapi dilanjutkan
-
18.30
- memberikan diet klien M I
- mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit
- mengganti posisi klien ke arah kiri
-Memberikan Esilgan per oral
Dinas malam 21.00
- operan dengan dinas sore
-mengobservasi keadaan umum klien
* klien tampak segar
- mengganti posisi klien kea rah kanan
-klien dapat tidur
22.00
- menganjurkan klien untuk beristirahat
24.00
- mengganti caiaran infuse R-sol 20 tts/ menit
05.00
-memantau klien
- memandikan klien
- mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
06.30
- memberikan diet M II klien
07.30
- mengajurkan klien untuk beristirahat
-
3. 06/10/11 DX III Dinas pagi
09.00
- operan dengan dinas malam
- mengobservasi keadaan umum klien
- memberikan metode alternatif komunikasi, misal
dengan bahasa isarat
10.0
- memberikan diet extra klien
- mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit
- mengantisipasi setiap kebutuhan klien saat
berkomunikasi
12.00
- memberikan diet siang pada klien : M II
- Mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
-Memberikan therapy
- mengajak klien berbicara dengan secara pelan dan
gunakan pertanyaan yang jawabannya ya atau
tidak
- mengganti posisi klien ke arah kiri
Dinas sore : 15.00
- operan dengan dinas pagi
- mengobservasi keadaan umum klien
- memandikan klien
- Mengukur vital sign klien
T/D : 130/70 mmHg
Pols : 80x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
-mengganti posisi klien ke arah kanan
- menganjurkan kepada keluarga untuk tetap
S : klien
mengatakan dapat
berkomunikasi
dengan lambat tapi
jelas
O : klien tampak
senang
A : masalah
teratasi sebagian
P : rencana
tindakan
dipertahankan
-
berkomunikasi dengan klien
-meng hargai kemampuan klien dalam berkomunikasi
-Kolaborasi dengan fisioterapis untuk latihan wicara
18.30
- memberikan diet klien M II
- mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit
- mengganti posisi klien ke arah kiri
Dinas malam : 21.00
- operan dengan dinas malam
-mengobservasi keadaan umum klien
* klien tampak segar
- mengganti posisi klien ke arah kanan
-klien tidur
22.00
- menganjurkan klien untuk beristirahat
24.00
- mengganti caiaran infuse R-sol 20 tts/ menit
05.00
-memantau klien
- memandikan klien
- mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
06.30
- memberikan diet M II klien
07.30
- mengajurkan klien untuk beristirahat
4. 07/10/11 DX IV Dinas pagi :
09.00
- operan dengan dinas malam
- mengobservasi keadaan umum klien
*klien tampak lemah
*klien tak bersemangat
10.00
- memberikan injeksi Ranitidine 1 amp/8 jam
- mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit
S : klien
mengatakan tidak
cemas dan takut
lagi
O : klien tampak
tenang
A : Masalah
teratasi
P : rencana
-
- memberikan diet ekstra pasien
- berkolaborasi dengan pihak fisioterapi
- Memberikan motivasi kepada klien bahwa klien aan
sembuh jika semangat dan rutin minum obat
12.00
- memberikan diet siang pada klien : M II
- Mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
-Memberikan therapy
- mengganti posisi klien ke arah kiri
- memberikan pengetahuan tentang perawatan
mengenai terapi yang dapat dilakukan untuk penyakit
klien
Dinas sore : 15.00
- operan dengan dinas pagi
- mengobservasi keadaan umum klien
*keadaan klien masih lemah tetapi sudah sedikit tenang
- memandikan klien
- Mengukur vital sign klien
T/D : 120/70 mmHg
Pols : 80x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
-menganti posisi klien ke arah kanan
18.30
- memberikan diet klien M II
- mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit
- mengganti posisi klien ke arah kiri
Dinas malam 21.00
- operan dengan dinas sore
-mengobservasi keadaan umum klien
* klien tampak segar
- mengganti posisi klien kea rah kanan
22.00
- menganjurkan klien untuk beristirahat
24.00
- memberikan injeksi ranitidine 1 amp/ 8 jam
05.00
tindakan
dipertahankan
-
-memantau klien
- memandikan klien
- mengukur vital sign klien
T/D : 110/70 mmHg
Pols : 82x/menit
RR : 20x/ menit
Temp : 37c
06.30
- memberikan diet M II klien
07.30
- mengajurkan klien untuk
beristirahat
-
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H
DENGAN MASALAH STROKE HEMORAGIK
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama : Tn. H
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Pria
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jl. Pramuka 72 E
Sumber Informasi : Klien, keluarga klien
Tanggal Masuk : 16 Desember 2007
Tanggal Pengkajian : 23 Desember 2007
Dx Medis : Stroke Hemoragik
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. Z
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Pramuka 72 E
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Hubungan dengan penderita : Istri
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
-
Terjadi kelumpuhan
b. Riwayat kesehatan sekarang
- Pusing
- Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
- Penglihatan ganda
- Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran
- Bicara tidak jelas (vero)
- Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat
- Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh
- Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih
- Pingsan
- Kelemahan/kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
c. Riwayat kesehatan dahulu
- Hipertensi - Kolesterol tinggi
- Obesitas - Gagal jantung kongestif
- Diabetes
d. Riwayat kesehatan keluarga
- Diabetes
- Hipertensi
e. Riwayat kesehatan lingkungan
Tempat tinggal klien bukan merupakan daerah endemik. Lingkungan sekitar pasien cukup bersih.
3. Pola fungsi kesehatan
a. Persepsi terhadap kesehatan
Jika ada yang sakit, hal-hal yang biasanya dilakukan adalah :
- Langsung membeli obat diwarung
- Menggunakan obat tradisional
- Berobat ke dokter
b. Pola aktifitas latihan
Kemampuan pasien dalam menata diri apabila tingkat kemampuannya 0, berarti mandiri, 1 berarti
menggunakan alat bantu, 2 berarti dibantu orang lain, 3 berarti dibantu orang lain dengan alat bantu, 4
berarti ketergantungan atau tidak mampu. Yang dimaksud aktifitas sehari-hari antara lain seperti yang
tercantum dibawah ini :
-
Aktifitas 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian/berdandan
Eliminasi
Mobilisasi
Pindah
Ambulansi
Makan
c. Pola nutrisi/metabolik
Yang perlu diperhatikan adalah :
- Diet khusus/suplemen yang dikonsumsi
- Intruksi diet sebelumnya
- Nafsu makan, jumlah makan atau minum, serta cairan yang masuk
- Ada tidaknya mual-mual, muntah, stomatis, dan
- Adanya kesukaran menelan (disfagia dan disastria)
d. Pola eliminasi
Yang perlu diperhatikan adalah :
- Jumlah kebiasaan defeksi tiap hari
- Ada atau tidaknya konstipasi
- Tidak bisa menahan air kencing (BAK) dan BAB
e. Pola tidur dan istirahat
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
- Jumlah jam tidur pada pagi, siang, dan malam
- Masalah selama tidur
- Adanya terbangun dini, insomnia, atau mimpi buruk
f. Pola perseptual
Pada pola ini yang diperhatikan adalah pada :
- Pendengaran
- Penglihatan
- Kemampuan mengerti
- Adanya persepsi sensorik atau nyeri
g. Pola konsep diri
Hal-hal yang menyangkut konsep diri antara lain :
-
- Peran diri
- Ideal diri
- Konsep diri
- Gambaran diri dan
- Identitas diri
h. Pola seksual dan reproduksi
Pola seksual dan reproduksi menurun karena menderita stroke hemoragik
i. Pola peran hubungan
Hubungan dengan anggota keluarga yang lain dan masyarakat sekitar baik, tidak ada permusuhan
atau masalah dalam hubungan antara manusia.
j. Pola koping
Jika terjadi masalah, maka hal-hal yang dilakukan adalah :
- Bercerita kepada orang terdekat, atau
- Pergi ke psikolog atau psikiater
k. Pola nilai kepercayaan
Waktu sakit, klien tidak menjalankan sholat lima waktu
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Tergantung berat-ringannya penyakit. Misalnya kesadaran berkaitan dengan GCS (Glasglow Coma
Scale) yang kriterianya :
Compos Meutis = 14-15
Sedang = 9-13
Coma = 3-8
b. Tanda-tanda vital
Suhu 36,5-37,0o C
Nadi >100 x / menit
Respirasi 16-24 x / menit
TD S = >140 mmHG
D = > 90 mmHG
c. Kepala
Inspeksi
-
Bentuk muka simetris, kulit kepala bersih, tidak ada lesi, rambut berwarna hitam, rambut tidak mudah
patah.
Palpasi
Kulit kepala tidak ada massa.
d. Kulit, rambut, dan kuku
Inspeksi
Warna kulit sawo matang, warna kuku putih kemerahan, jumlah rambut lebat, tidak ada lesi.
Palpasi
Tekstur kulit kasar, tidak ada edema.
e. Mata
Bentuk bola mata bulat, sklera merah muda, kornea bening, pupil isokor
f. Telinga
Inspeksi
Dua telinga simetris, tidak ada serumen, membran timpani utuh.
Palpasi
Kartilago elastis, tidak ada nyeri tekan.
g. Hidung
Inspeksi
Bagian luar dan dalam hidung simetris, tidak ada pendarahan.
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan.
h. Mulut
Inspeksi
Bibir tidak simetris, tidak ada tensilitas.
Palpasi
Lidah tidak ada nyeri tekan.
i. Leher
Inspeksi
Bentuk leher simetris.
-
Palpasi
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
j. Abdomen
Inspeksi
Kontur permukaan rata, bentuk simetris.
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan.
Auskultasi
Peristaltik usus antara 5-35 x / menit.
k. Ektremitos
Inspeksi
Tangan dan kaki susah digerakkan.
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan.
l. Neurologi
Gerakan tidak seperti biasa, terjadi perubahan sensasi (rasa).
B. Diagnosa Keperawatan
Data Fokus
Terjadi kelumpuhan
Abnormal berbicara
Kelemahan ekstremitas
Perubahan respon motorik
Kerusakan lapisan kulit (dermis)
Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar
Perubahan pola komunikasi
Kuku tampak panjang dan kotor serta hitam
Perilaku tidak seperti biasa
Rambut kotor, perinealnya tampak kotor dan bau
Penurunan emosi
Keluarga cemas
-
Kesulitan berkemih
Terdapat nyeri kepala
Posisi mengurangi nyeri
Hilangnya sebagian penglihatan/pendengaran
Fokus pada diri sendiri
Pusing
Inkontinesia tidak disadari
Bicara tidak jelas
Ekskresi (pengeluaran keringat)
Sukar memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat dan tidak mampu mengenali bagian tubuh
Pergerakan yang tidak biasa
Perubahan sensasi
Hilangnya pengendalian kandung kemih
Ketidakseimbangan dan terjatuh
Tampak lemah
Pingsan
Nafsu makan hilang
Kehilangan sensasi (rasa kecap) pada lidah, pipi, dan tenggorokan
Terdapat nyeri bahu
Kelurga tampak sulit menerima ketidakmampuan pasien
Obesitas
TTV
Suhu : 36,5 37,0 C
Nadi : >100 kali / menit
Respirasi : 16 24 kali / menit
TD : S : >115 mmHG
D : >60 mmHG
No. SYMTON PROBLEM ETOLOGI
1 Do :
- Terdapat nyeri pada bahu
- Posisi untuk mengurangi nyeri
- Fokus pada diri sendiri
Nyeri (bahu nyeri) Hemiplegia dan disose
2 Do :
- Abnormal berbicara
- Kelemahan ekstremitas
- Kesulitas menelan
- Perubahan respon motorik
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
Perifer/cerbral
Interupsi aliran darah
(hemoragik)
-
- TTV
3 Do :
- Nafsu makan hilang
- Kehilangan sensasi (rasa kecap)
pada lidah, pipi, dan tenggorokan
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Tidak mampu dalam
memasukkan, mencerna,
mengabsorbsi makanan
karena faktor biologi
4 Do :
- Sering berkemih
- Hilangnya pengendalian kandung
kemih
- Inkontenesia tidak disadari
Inkontinensia Kandung kemih flaksid
dan ketidakstabilan
detrusor
5 Do :
- Ekskresi
- Perubahan status nutrisi (obesitas)
- Perubahan sensasi
- Kerusakan lapisan kulit (dermis)
Resiko terhadap
kerusakan
intregritas kulit
Hemiparesis/hemiplegia,
penurunan mobilitas
6 Do :
- Ketidakseimbangan dan terjatuh
- Tubuh tampak lemah
- Pergerakan yang tidak biasa
Kerusakan mobilitas
fisik
Hemiparesis kehilangan
sistem koordinasi, cidera
otak, spastisitas
7 Do :
- Bicara tidak jelas
- Sukar memikirkan/mengucapkan
kata-kata yang tepat
Kerusakan
komunikasi verbal
Kerusakan otak
8 Do :
- Penurunan emosi
- Perilaku tidak seperti biasa
Perubahan proses
berfikir
Kerusakan otak,
konfusi,
ketidakmampuan untuk
mengikuti instruksi
9 Do :
- Kuku tampak panjang, kotor serta
hitam
- Rambut kotor
- Perinielnya tampak kotor dan
berbau
Kurang perawatan
diri (higiene,
berpindah, toileting
makanan)
Gejala sisa stroke
10 Do :
- Keluarga tampak cemas
- Keluarga tampak sulit menerima
ketidakmampuan pasien
Perubahan proses
keluarga
Penyakit berat dan
beban pemberian
perawatan
Diagnosa Keperawatan dan Prioritas, misal :
1. Nyeri (bahu nyeri) yang berhubungan dengan hemiplegia dan disuse
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan : perifer/cebral interupsi aliran darah (hemoragik)
3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh, tidak mampu dalam memasukkan,
mencerna, mengabsorbsi makanan, karena faktor biologi
4. Inkontinensia, kandung kemih flaksid, ketidakstabilan detrusor
5. Resiko terhadap kerusakan intgritas kulit, hemiparesis/hemiplegia, penurunan mobilitas
-
6. Kerusakan mobilitas fisik, hemiparesis, kehilangan
7. Kerusakan komunikasi verbal, kerusakan otak
8. Perubahan proses berpikir, kerusakan otak, konfusi, ketidakmampuan untuk mengikuti instruksi
9. Kurang perawatan diri (higiene, berpindah, toileting, makanan), gejala sisa stroke
10. Perubahan proses keluarga, penyakit berat dan beban pemberian perawatan
C. Perencanaan
No
Dx Diagnosa
Rencana Kepercayaan
Tujuan Intervensi
1 Nyeri akut (bahu
nyeri), Hemiplegia dan
disuse
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama....x 24jam.
Kontrol nyeri dengan kriteria
hasil :
- Adanya mobilisasi bahu
- Latihan bahu
- Lengan dan tangan dinaikkan
sesuai interval
- Mengenali faktor penyebab
nyeri
- Menggunakan metode
pencegahan non analgetik
sesuai kebutuhan
- Mengenali gejala-gelaja nyeri
- Mencatat pengalaman nyeri
sebelumnya
Pain management
- Melakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif meliputi
lokasi karakteristik,
onset, durasi frekuensi,
koalitas, intersitas nyeri,
dan faktor presipitasi.
- Observasi tanda-tanda
non verbal dari
ketidaknyamanan
- Gunakan komunikasi
terapi agar pasien dapat
mengekpresikan nyeri
- Kaji latar belakang
budaya pasien
- Kontrol faktor-faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
pasien terhadap
ketidaknyamanan
- Berikan informasi
tentang nyeri
- Anjurkan pasien untuk
memonitor sensasi nyeri
- Tingkatkan tidur
-
No
Dx Diagnosa
Rencana Kepercayaan
Tujuan Intervensi
istirahat yang cukup
2 Ketidakefektifan
perfusi jaringan :
perifer/serebral,
interupsi aliran darah
(hemoragik)
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ....x 24 jam
perfusi jaringan perifer dan
serebral dengan kriteria hasil :
- Tidak ada nyeri pada
ekstrimitas
- Perfusi jaringan perifer
- Kekuatan pulsasi perifer
- Tidak ada pelebaran vena
- Tidak ada edema perifer
Monitor tanda vital
- Monitor TD, nadi,
suhu, dan RR setiap 6
jam sekali
- Catat adanya fluktuasi
TD
- Monitor TD, nasi, RR,
sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
- Monitor bunyi jantung
- Monitor frekuensi dan
irama pernafasan
- Monitor status
neurologi
- Monitor tingkat
kesadaran
- Monitor status
pernafasan
- Monitor ukuran
- Monitor tingkat
orientasi
3 Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama... x
24jam. Ketidakseimbangan
nutrisi dengan kriteria hasil:
- Tenaga
- Penyembuhan jaringan
- Dada tahan tubuh
Nutririon management
- Kaji adanya alergi
makanan
- Berikan makanan yang
terpilih
- Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
- Berikan kalori tentang
kebutuhan nutrisi
- Kaji kemampuan
-
No
Dx Diagnosa
Rencana Kepercayaan
Tujuan Intervensi
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
- Berat badan pas dalam
batas normal
- Monitor adanya
penurunan berat badan
- Monitor tungor kulit
- Monitor mual dan
muntah
4 Inkontinensia, kandung
kemih, flaksit, dan
ketidakstabilan
detrusor
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama...x 24jam.
Inkontinensia dengan kriteria
hasil :
- Kandung kemih dapat diatur
- Pola perkemihan lebih baik
- Monitor pola
perkemihan
- Monitor status
perkemihan
- Catat frekuensi dan
jumlah berkemih
- Anjurkan pasien untuk
minum paling tidak
200ml/dalam batas
toleransi jantung dan
termasuk minum jus
buah
5 Resiko terhadap
kerusakan integritas
kulit,
hemiparesis/hemiplegia
penurunan mobilitas
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ....x 24jam.
Integritas kulit dengan kriteria
hasil :
- Mengidentifikasi faktor resiko
individu
- Mengungkapkan pemenuhan
kebutuhan tindakan
- Berpastisipasi pada tingkat
- Inspeksi seluruh area
kulit
- Berikan perhatian
khusus pada daerah
belakang kepala kulit,
didaerah kaos kaki atau
pada lekukan dimana
kulit sering
tersentuh/tertekan
-
No
Dx Diagnosa
Rencana Kepercayaan
Tujuan Intervensi
kemampuan untuk mencegah
kerusakan kulit
- Lakukan masase dan
lubrikasi pada kulit
dengan lotion atau
minyak
- Lindungi sendi dengan
menggunakan bantalan
busa
6 Kerusakan mobilitas
fisik, hemiparasis
kehilangan sistem
cidera otak dan
spastisitas
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama .... x
24jam. Kerusakan mobilitas
fisik dengan kriteria hasil :
- Mempertahankan posisi
optimal dari fungsi yang
dibuktikan oleh adanya
kontraktur
-
Mempertahankan/meningka
tkan kekuatan dan fungsi
bagian tubuh yan
terkena/kompensasi
- Mendemonstrasikan
teknik/perilaku yang
memungkinkan melakukan
aktivitas
- Ubah posisi setiap 2jam
(terlentang, pola miring
dan sebagainya) dan
juga memungkinkan
bisa lebih sering jika
diletakkan dan posisi
bagian yang terganggu
- Kaji kemampuan secara
fungsi anal atau luasnya
kerusakan awal dan
dengan cara yang teratur
- Mulailah melakukan
latihan-latihan tentang
gerak aktif pada semua
ekstrimitas saat masuk
- Evakuasi penggunaan
dari kebutuhan alat
bantu untuk pengaturan
posisi
- Bantu untuk
mengembangkan
keseimbangan duduk
(seperti meninggikan
bagian kepala tempat
tidur) bantu untuk
-
No
Dx Diagnosa
Rencana Kepercayaan
Tujuan Intervensi
duduk disisi tempat
tidur, biarkan pasien
menggunakan kekuatan
tangan untuk
menyokong berat badan
7 Kerusakan komunikasi
verbal, kerusakan otak
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ...x 24jam.
Kerusakan komunikasi verbal
dengan kriteria:
- Klien dapat berkomunikasi
dengan baik
- Mengidenkasikan pemahaman
tentang masalah komunikasi
- Membuat metode komunikasi,
dimana kebutuhan dapat
diekspresikan
- Kaji tipe disfungsi
seperti pasien tidak
tampak memahami kata
atau mengalami
kesulitan berbicara atau
membuat pengertian
sendiri
- Bedakan antara afesia
dengan disastria
- Perhatikan kesalahan
dalam komunikasi dan
berikan umpan balik
- Tunjukkan objek dan
minta pasien untuk
menyebutkan nama
benda tersebut
- Berikan metode
komunikasi alternatif
- Bicaralah dengan nada
normal dan hindari
percakapan yang cepat
- Katakan secara
langsung dengan pasien,
bicara perlahan dan
tenang
8 Perubahan proses
berpikir, kerusakan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama .....x
- Kaji tentang perhatian
kebingungan dan catat
-
No
Dx Diagnosa
Rencana Kepercayaan
Tujuan Intervensi
otak konfusi,
ketidakmampuan untuk
mengikuti instruksi
24jam. Perubahan proses
berpikir dengan kriteria hasil:
- Mempertahankan/malakukan
kembali orientasi mental dan
realitas biasanya
- Mengenali perubahan
berpikir/perilaku
- Berpartisipasi dalam aturan
teraupetik/penyerapan kognitis
tingkat ansietas pasien
- Pastikan dengan orang
terdekat untuk
membandingkan
kepribadian/tingkah
laku pasien sebelum
mengalami trauma
dengan respon pasien
sekarang
- Usahakan untuk
menghindarkan realitas
secara konsisten dan
jelas, hindari pikiran-
pikiran yang tidak
masuk akal
- Dengarkan dengan
penuh perhatian semua
hal yang diungkapkan
pasien
- Tingkatkan sosialisasi
dalam batas-batas yang
wajar
- Pertahankan harapan
realitas dari kemampuan
pasien untuk mengontrol
tingkah-lakunya sendiri,
memahami dan
mengingat informasi
yang ada
9 Kurang perawatan diri Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ....x 24jam.
Kurang perawatan diri dengan
- Kaji kemampuan dan
tingkat kekurangan
untuk melakukan
-
No
Dx Diagnosa
Rencana Kepercayaan
Tujuan Intervensi
kriteria hasil :
- Mendemonstrasikan teknik
atau perubahan gaya hidup
untuk memenuhi kebutuhan
perawatan diri
- Melakukan aktivitas perawatan
diri dan tingkat kemampuan
sendiri
- Mengidentifikasi sumber
pribadi/komunikasi,
memberikan bantuan sesuai
kebutuhan
kebutuhan sehari-hari
- Hindari malakukan
sesuatu untuk pasien
yang dapat dilakukan
pasien sendiri, tapi
berikan bantuan sesuai
kebutuhan
- Pertahankan dukungan,
sikap yang tegas. Beri
pasien waktu yang
cukup untuk
mengerjakan tugasnya
- Gunakan alat bantu
pribadi seperti
kombinasi pisau
bereabang, tangkai
panjang untuk
mengambil sesuatu dari
lantai
- Identifikasi kebiasaan
devokasi sebelumnya
dan kembalikan
kebiasaan pola normal
tersebut. Kadar
makanan yang terserat,
anjurkan minum yang
banyak dan aktivitas
10 Perubahan proses
keluarga
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ....x 24jam.
Proses keluarga dengan kriteria
hasil :
- Mulai mengekspresikan
- Catat bagian-bagian
dari unit keluarga
keberadaan/keterlibatan
sistem pendukung
- Anjurkan keluarga
-
No
Dx Diagnosa
Rencana Kepercayaan
Tujuan Intervensi
perasaan yang bebas dan tepat
- Mengidentifikasi sumber-
sumber internal dan eksternal
untuk menghadapi situasi
- Mengarahkan energi dengan
cara yang bertujuan untuk
merencanakan resolusi krisis
- Memdorong dan
memungkinkan anggota yang
cidera untuk maju kearah
kemandirian
untuk mengemukakan
hal-hal yang menjadi
perhatian tentang
keseriusan kondisi
memungkinkan untuk
meninggal atau
kecacatan
- Dengarkan pasien
denga penuh perhatian
selama pasien
mengungkapkan
ketidakberdayaan yang
membuatnya gelisah
- Anjurkan untuk
mengakui perasaannya,
jangan
menyangkal/meyakinka
n bahwa segala
sesuatunya akan beres
atau baik-baik saja
- Tekankan pentingnya
untuk selalu menjaga
suatu dialog terbuka
secara terus-menerus
antara anggota keluarga
-
Asuhan Keperawatan pada Tn D dengan Stroke Haemmorragi di ruang Dahlia II PU II
Format pengkajian keperawatan medical bedah rumah sakit harapan bunda
I. BIODATA
A. Identitas Pasien Nama : Tn D
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 52 tahun
Status perkawinan : menikah
Agama : islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : ekspedisi
Alamat : pasar rebo ciracas Rt 08/01 No 16
Tanggal masuk RS : 11-01-2011 jam 16.30
Tanggal pengkajian : 12-01-2011 jam 09.00
No. register : 11 10 15
Ruang/kamar : dahlia II
Diagnostic medis : stroke hemoragi + hipertensi
B. Penanggung Jawab Nama : Indah
Hubungan dengan pasien : Anak
Pekerjaan : karyawan
Alamat : pasar rebo ciracas Rt. 08 / 01 No. 16
II. Keluhan Utama Ektremitas diri tidak dapat digerakan dan lemas, rasa seperti kesemutan atau kebas pada bagian tubuh seblah
kiri, sakit kepala/pusing, kedua telinga tidak dapat mendengar seperti berdengung, tetapi yang lebih tidak
bisa medengar adalah sebelah kiri.
III. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Provative / palliative a. Apa Penyebabnya
Pada tanggal 10-01-2011, klien bergadang tidak tidur, setelah itu pada pagi hari tanggal 11-01-2011, badan
pasien terasa lemas terutama tangan dan kaki kiri, sulit bicara/pelo, pendengaran tidak berfungsi
b. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Istirahat, minum obat, lalu tidak ada perbaiki di bawa ke rumah sakit.
2. Quality a. Bagaimana dirasakan
Sakit kepala / kesemutan, tidak bisa mendengar seperti berdengung.
b. Bagaimana dilihat
Sangat tidak nyaman dan mengganggu
3. Region a. Dimana lokasinya
Daerah kepala
b. Apa penyebabnya
-
Stroke berulang,
Memiliki riwayat stroke yang pertama tahun 2000 dan stroke yang kedua tahun 2004.
4. Severity (menggangu aktivitas) Sangat mengganggu dan tidak nyaman
5. Time (kpan mulai timbul dan bagaimana terjadinya) Tanggal 11-01-2011 pagi, badan pasien terasa lemas terutama tangan dan kaki, sulit bicara, tidak dapat
mendengar karena pada tanggal 10-01-2011 tidak tidur.
IV. Riwayat Kesehatan Masa lalu a. Penyakit yang pernah dialami
Pada tahun 2000 dan tahun 2004 , pernah dirawat karena stroke dan hipertensi.
b. Pengobatan / tindakan yang dilakukan
Dirawat dirumah sakit dan perawatan di ICU selama 3 hari
c. Pernah dirawat / operasi
Pernah
d. lamanya perawatan
Selama sebulan
e. Alergi
Tidak ada
f. Imunisasi
ya
V. Riwayat Kesehatan Keluarga a. Orang tua
Orang tua menderita hipertensi
b. Saudara kandung
Kakak pasien pernah mengalami stroke, dirawat di ICU, dan meninggal dunia.
c. Penyakit keturunan yang ada
Hipertensi
d. Anggota keluarga yang meninggal
Kakak pasien
e. Penyebab meninggal
Meninggal karena stroke haemmorage
VI. Riwayat / Keadaan Psikologis a. Bahasa yanag digunakan
Bahasa Indonesia
b. Persepsi tentang keyakinan
Sholat 5 waktu
c. Penyakit keturunan yang ada
1) Body image : terganggu karena gangguan pendengaran
2) Ideal diri : baik
3) Harga dir : terganggu karena penyakit yang diderita (stroke berulang)
4) Peran diri : terganggu sebagi kepala keluarga
5) Personal identity : terganggu
d. keadaan emosi
Tidak stabil karena gangguan pendengaran
e. Perhatian terhadap orang lain
Kurang, karena telinga tidak dapat mendengar dan berdengung
f. Hubungan dengan keluarga
Baik
g. Hubungan dengan saudara kandung
Baik
-
h. Hubungan dengan orang lain
Baik
i. Kegemaran
Nonton TV, begadang / tidur malam
i. Daya adaptasi
Baik
j. Mekanisme pertahanan diri
Baik
C. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum
Sedang
b. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 37,80C
TD : 160/100 mmHg
TB : 185 cm
Nadi : 100 x/mnt
RR : 10x/mnt
BB : 85 kg, informasi dari keluarga klien
c. Pemeriksaan kepala dan leher
1) Kepala dan rambut
Kepala : tidak simetris
Ubun-ubun : -
Kulit kepala : berminyak
Penyebaran dan keadaan rambut : baik dan hitam
Bau : berbau
Warna kulit : sawo matang
Struktur wajah : tidak simetris, hemiplegi.
2) Mata
a) Kelengkapan dan kesimetrian : Lengkap dan simetris
b) Palpebra : terdapat kekakuan
c) Konjungtiva dan sclera : tidak anemis, sclera ikterik, dan pendarahan pada mata kiri.
d) Pupil : sebelah mata kanan terdapat katarak, kedua mata midriasis, warna pupil hitam, bentuk bundar.
e) Kornea dan iris :
f) Visus : menggunakan kacamata +
g) Tekanan bola mata dilakukan kedua mata, mata kiri keras dan mata kanan lunak.
3) Hidung
a) Tulang hidung dan posisi septum nasi : normal
b) Lubang hidung : normal
c) Cuping hidung : ada
4) Telinga
a) Betuk telinga : simetris, normal
b) Ukuran telinga : normal
c) Lubang telinga : normal
d) Ketajaman pendengaran : terganggu pada kedua telinga, tetapi sebelah lebih terganggu
5) Mulut dan faring
a) Keadaan bibir : agak kering
b) Keadaan gusi dan gusi : baik
c) Keadaan lidah : kotor
d) Orofaring : normal
6) Leher
-
a) Posisi trachea :
b) Thyroid : tidak ada pembengkakan
c) Suara : normal
d) Kelenjar limfa : tidak ada pembengkakan
e) Vena jugularis : 5-2H20
f) Denyut nadi karotis : teraba
D. Pemerikasaan integument 1. Kebersihan : kurang dan berminyak
2. Kehangatan : normal
3. Warna : sawo matang
4. Turgor : normal
5. Kelembapan : lembab
6. Kelainan pada kulit : tidak ada
E. Pemeriksaan thorax / dada
1. Inspeksi thorax a. Bentuk thorax : simetris
b. Pernafasan :
1. Frekuensi : 10 x/mnt
2. Irama : Bradypnoe
c. Tanda kesulitan bernapas : nafas dalam dan cepat
2. Pemeriksaan paru a. Palpasi gerakan dada : pergerakan dada simetris
b. Perkusi : Hipersonor
c. Auskultasi
Suara nafas :
Suara ucapan : Vokal Fremitus
Suara tambahan : Terdapat Ronchi
3. Pemeriksaan jantung a. Inspeksi : Simetris
b. Palpasi : ada denyutan
1. Pulsasi : teraba pada apeks cordis
2. Ictus cordis : ada getaran
c. Perkusi
Batas jantung: atas costa 2 atau 3
Apeks ICS 5
d. Auskultasi
Bunyi jatung I : Tricus & Mitral
Bunyi jantung II : Pulmonal & Aorta
Bunyi jantung tambahan : Tidak ada
Murmur : Tidak ada
Frekuensi : HR : 10x/mnt
F. Pemeriksaan abdomen 1. Inspeksi abdomen
Bentuk abdomen : Simetris
Benjolan / massa : Normal
Bayangan pembuluh darah : tidak ada
2. Auskultasi
Peristaltic usus : Normal
3. Palpasi
Tanda nyeri tekan : tidak ada
-
Benjolan / massa : tidak ada
Tanda asietas : tidak ada
Hepar : normal
Lien : normal
Titik Mc Burney : normal
4. Perkusi
Suara abdomen : normal
Pemeriksaan asietas : normal
G. Pemeriksaan musculoskeletal Kesemetrian otot : simetris
Pemeriksaan edema : -
Kekuatan otot : 4, disamping dapat melawan gaya berat, klien dapat pula mengatasi seedikit tahanan yang
diberikan
Kelainan pada ekstremitas dan kuku : fleksi dan ekstensi secara tiba-tiba pada tangan.
H. Pemeriksaan neurologis 1. Tingkat kesadaran:
GCS : 11 E : 3 M : 4 V: 4
2. Meningeal sign : -
3. Status mental :
a. Kondisi emosi / perasaan : cemas
b. Orientasi : bingung
c. Proses berfikir (ingatan, atensi, keputusan, perhitungan) :
d. Bahasa : Indonesia
4. Nervus kranialis
a. Nervus olfaktorius / N I : normal
b. Nervus optikus / N II : ketajaman penglihatan berkurang sejak stroke pertama tahun 2000, silau melihat
cahaya.
c. Nervus okulomotorius / N III : midriasis
d. Nervus troklearis / N IV : mampu mengangkat kelopak mata :
e. Nervus abdusen / N VI : mampu mengangkat kelopak mata
f. Nervus trigeminus / N V :
a. Motorik : otot mengunyah baik
b. Sensorik : sensibilitas muka baik, maksilaris/mandibularis.
g. Nervus fasialis / N VII : Dapat mengerutkan dahi, otot wajah dapat digerakan
h. Nervus vestibularis / N VIII : terganggu pendengaran (nerve deafness) kedua telinga,khusus pada telingga
kiri lebih berat
i. Nervus glossopharingeus / N IX, N X / vagus : baik .
- Pasien dapat membuka mulut dan mengatakan huruf a - Pasien dapat mengangkat pundak
- Tidak ada tahanan, pada waktu pundak pasien ditekan.
j. Nervus asesorius / N XI : Baik. Dapat memutarkan kepala dan leher
k. Nervus hipoglossus / N XII : Baik. Dapat menggerakan lidah.
5. Fungsi motorik
a. Cara berjalan :
b. Romberg test :
c. Test jari hidung : Hemiplegia
d. Pronasi supinasi test :
e. Heel to stin :
6. Fungsi sensoris
-
a. Identifikasi sentuh ringan : kurang
b. Test tajam tumpul : kurang
c. Test panas dinging : kurang d. Test getaran : Defisit pendengaran
7. Reflex
a. Reflek bisep :
i. Kiri ii. Kanan +
b. Reflek trisep :
i. Kiri ii. Kanan +
c. Reflex brachiradialis :
i. Kiri ii. Kanan +
d. Reflex patella
i. Kiri ii. Kanan +
e. Reflex tendon archiles
i. Kiri ii. Kanan +
f. Reflex plantar
i. Kiri ii. Kanan +
D. Pola Kebiasaan Sehari-hari a. Pola tidur dan kebiasaan
o Waktu tidur : 5 jam, malam kadang sulit tidur
o Waktu bangun : agak pusing
o Masalah tidur : ada
o Hal-hal yang mempermudah tidur : nonton tv
o Hal-hal yang mempermudah bangun : tidak ada
b. Pola eliminasi
1. BAB
o Pola BAB :Dua hari sekali ; penggunaan laksatif : tidak
o Karakter feces : keras ; BAB terakhir : 11-01-2011
o Riwayat perdarahan : tidak ada ; diare : tidak
2. BAK
o Pola BAK : sehari 3X ; inkontinensia; tidak
o Karakteristik : kuning keruh retensi ; ya
o Kesulitan BAK : ya
o Riwayat penyakit ginjal / kandung kemih : tidak ada
o Pengunaan diuretic : tidak
3. Upaya mengatasi masalah : -
c. Pola makan dan minum
1. Gejala (subjektif)
o Diit (type) : biasa, sering makan daging (makanan padang).Jumlah makanan perhari : normal
o Pola diet : baik-normal
o Kehilangan selera makan : Tidak
o Nyeri ulu hati : Tidak ada
-
o Yang berhubungan dengan : -
o Disembuhkan dengan : -
o Alergi / intoleransi makanan : tidak ada
o Berat badan bersih : 85 kg
2. Tanda (objektif)
Berat badan sekarang : 85, informasi dari keluarga
Bentuk tubuh : Proposional
3. Upaya mengatasi masalah :
Agak sulit, karena gemar makanan yang berlemak dan berkholestrol tinggi.
4. Jumlah dan jenis makanan :
Banyak
5. Waktu pemberian dan pemberian makanan : -
6. Masalah makanan dan minuman : tidak ada
Kesulitan mengunyah : tidak ada
Kesulitan menelan : tidak ada
Tidak dapat makan sendiri : tidak
Upaya mengatasi masalah : -
d. Kebersihan Diri / Personal Hygiene
o Pemeliharaan badan : kurang
o Pemeliharaan gigi dan mulut : kurang
o Pemeliharaan kuku : kurang
e. Hasil Pemeriksaan Penunjang / Diagnotik
1. Diagnose Medis
Stroke hemmoragic + hipertensi
2. Pemeriksaan diagnostic / penunjag medis
3. Laboratorium
GDS = 96
PH = 7,345
PCO2 = 31,7 mmHg
PO2 = 84 mmol/L
HCO3 = 16,8 mmol/L
SBC = 18,4 mmol/L
ABE = -7,4 mmol/L
SBE = -7,7 mmol/L
SO2 sat = 95,5 %
O2CT = 15,4 Vol %
Kal = 3,5
Clorida = 100
Tgl 12 -1- 2011
Fungsi Ginjal
Creatinin 1,83 mg/dl
4. Rontgen
Thoraks : cardiomegali ringan dan dilatasi aorta
5. EEG
Left anterior fascicular block
Consider left ventricular hypertrophy
-
6. USG : -
7. Lain-lain :
CT-Scan cranium : infark hemorrhagic di thalamus dextra, old infark di corona radiate sinistra,
pneumatisasi mastoid dextra minimal.
f. Penatalaksanaan & Therapi
1. Neurosanbe Amp
2. Gastridin Amp
3. Kalnex 500mg
4. Antrain Amp
5. Cholestat
6. Ulceram
7. Neulin Amp
8. Manitol
9. Brain Act amp
ANALISA DATA
No Data Etiologi masalah
1 DS = klien mengatakan sesak nafas & sakit kepala.
DO =
1. Gangguan visual dan gangguan pendengaran
2. Penurunan CO2(PO2 = 31,7 mmHg)
3. Takikardia, nadi 120x/menit
4. Somnolen
5. Tidak dapat istirahat
6.Hipoksia, dypsnoe
7. Hipokarbia, HCO3 = 16,8 mmol/L
8. Frekuensi irama dan kedalaman pernafasan
abnormal
9. Sakit kepala saat bangun tidur
10. Diaphoresis
11.Mengorok/tridor
Ketidak seimbangan
perfusi ventilasi
Gangguan pertukaran
gas
-
2 DS:
1. keluarga klien mengatakan mata klien tampak
berdarah
2. Klien mengatakan nyeri kepala
3. Keluarga klien mengatakan tiba-tiba anggota gerak
klien tidak dapat digerakan dan tidak sadar
DO:
1. perubahan tingkat kesadaran: somnolen
2. gangguan atau kehilangan memori
3. defisit sensorik: pengurangan pendengaran
4. perubahan tanda-tanda vital:
TD: 160/100mmHg
Nadi :120x/menit
RR : 10x/mnt
Suhu : 37, 50C
5. perubahan pola istirahat
6. gangguan berkemih
7. perubahan reflex
8. perubahan kekuatan otot
9.Pergerakan tak terkontrol
Peningkatan tekanan
intrakranial
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
serebral
3 DS:
1. klien mengatakan sulut bergerak dan kesemutan.
DO:
1. kelemahan
2. parestesia
3. paralisis
4. kerusakan koordinasi
5. keterbatasan rentang gerak (tangan kanan
terpasang infus)
6. penurunan kekuatan otot
Gangguan
neurovaskuler
Gangguan mobilitas
fisik
4 DS:
1. klien mengatakan telinga tampak berdengung
Gangguan perfusi
jaringan dilobus
Deficit
pendengaran/Penurunan
-
khususnya telinga kiri
2. klien mengatakan tidak dapat mendengar dengan
jelas
DO:
1. klien tampak binggung ketika seseorang berbicara
kepada klien
2. klien berteriak dalam berbicara karena tidak dapat
mendengar
3. klien tampak ingin memukul-mukul telinganya
sendiri.
temporalis ketajaman pendengaran
5 DS:
1. klien mengatak sulit dan nyeri saat berkemih
DO:
1. klien terpasang kateter
Hilangnya kekuatan
kandung kemih
Gangguan pola
eliminasi
6 DS:
1. klien mengatakan tidak dapat mandi sendiri dan
oral hygine sendiri
2. klien mengatakan tidak dapat menggunakan
pakaian sendiri.
3. klien mengatakan tidak dapat menyisir rambut
sendiri.
DO:
1. klien tampak kusam dan tidak rapih
2. gigi klien tampak kotor
Keterbatasan aktivitas Deficit perawatan diri
7 DS:
Klien mengatakan badan klien atau ekstremitas kiri
tidak dapat digerakan
DO:
1. hemiplegia
2. CT-Scan Cranium:
- infark hemoragic di thalamus dekstra
- oldInfark di corona radiate sinistra, pneumatisasi,
Kelemahan fisik Resiko cedera :
hemiparesis
-
mastoid dekstra minimal
8 DS:
1. Klien bertanya mengenai masalah kesehatan klien
2. keluarga klien mengatakan pernah mengalami
stroke pada tahun 2000 dan tahun 2004
DO:
1. klien tidak melakukan pemeriksaan secara akurat
2. klien tidak menjaga pola makan yang dianjurkan
3. kurang mengenal masalah
4. keterbatasan pengetahuan
Keterbatasan kognitif
dan informasi
penyakitnya
Kurang pengetahuan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan pertukaran gas b.d ketidak seimbangan perfusi ventilasi dan perubahan membrane alveolar
kapiler
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral b.d peningkatan intra cranial
3. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan neurovaskuler
4. Deficit pendengaran/penurunan ketajaman pendengaran b.d gangguan perfusi jaringan di lobus temporalis
5. Gangguan pola eliminasi b.d hilangnya kekuatan kandung kemih
6. Deficit perawatan diri b.d keterbatasan aktivitas
7. Resiko cedera : hemiparesis b.d kelemahan fisik
8. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan terapi b.d keterbatasan kognitif dan informasi penyakitnya.