ASKEP SH

47
BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 PENGKAJIAN 3.1.1 Identitas pasien Nama : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 50 tahun Statu perkawinan : Sudah kawin Agama : Islam Pendidikan :SMP Pekerjaan : Petani Alamat : Jln. H Suku : Batak karo Tanggal Masuk : 12 maret 2012 No. Register : 05 45 31 Ruangan/Kamar :SC Dokter Pengobatan : dr. K Diagnosa Medis :SH 3.1.2 Penanggung jawab Nama : Tn. K Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : jln. T 3.1.3 Keluhan Utama klien datang ke rumah sakit dengan keluhan, kelemahan anggota gerak sebelah kanan badan, bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi. 3.1.4 Riwayat Penyakit Sekarang

description

SH1

Transcript of ASKEP SH

  • BAB III

    TINJAUAN KASUS

    3.1 PENGKAJIAN

    3.1.1 Identitas pasien

    Nama : Tn. S

    Jenis kelamin : Laki-laki

    Umur : 50 tahun

    Statu perkawinan : Sudah kawin

    Agama : Islam

    Pendidikan :SMP

    Pekerjaan : Petani

    Alamat : Jln. H

    Suku : Batak karo

    Tanggal Masuk : 12 maret 2012

    No. Register : 05 45 31

    Ruangan/Kamar :SC

    Dokter Pengobatan : dr. K

    Diagnosa Medis :SH

    3.1.2 Penanggung jawab

    Nama : Tn. K

    Pekerjaan : Wiraswasta

    Alamat : jln. T

    3.1.3 Keluhan Utama

    klien datang ke rumah sakit dengan keluhan, kelemahan anggota gerak sebelah kanan badan, bicara

    pelo, dan tidak dapat berkomunikasi.

    3.1.4 Riwayat Penyakit Sekarang

  • Keterangan dari keluarga klien diperoleh bahwa ketika klien mandi, klien terjatuh karena tiba-tiba

    nyeri kepala,mual,muntah, kemudian terjatuh dan tidak dapat bangun.

    3.1.5 Riwayat Kesehatan Masa lalu

    Klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit sekitar 2 tahun yang lalu dengan keluhan yang

    sama, teatapi setelah pengobatan tidak pernah kambuh lagi. Dan klien tidak memeiliki alergi terhadap obat

    apapun.

    3.1.6 Riwayat Kesehatan Keluarga

    Keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit yang sama, dan penyakit yang lain serta penyakit

    keturunan.

    3.1.7 Riwayat psikososial

    Klien merasa takut dan cemas serta bertanya-tanya tentang penyakit yang sedang dialaminya dan

    berharap penyakitnya cepat sembuh dan dapat berkumpul dengan keluarganya.

    3.1.8 Pemeriksaan Fisik

    a. Vital Sign tanggal 03 oktober 2011

    Keadaan umum : lemah

    Kesadaran : compos mentis

    Pemeriksaan : T/D : 120/70mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/menit

    Temp: 38c

    b. Pemeriksaan head to toe

    1. Kepala

    - bentukya : simetris, bulat lonjong

    - rambut : rapi dan pendek

    - warna : hitam

    - kulit kepala : putih

    2. Mata

    - ketajaman : baik

  • - sclera : tidak ikhterik

    - konjungtiva : anemis

    - palpebra : simetris

    - kornea : keruh

    - pupil : normal (bulat dan simetri3-4 mm)

    3. Hidung

    - bentuknya : simetris

    - polip : tidak ada

    - perdarahan : tidak ada

    - peradangan : tidak ada

    - fungsi penciuman : baik

    4. Telinga

    - serumen : dalam batas normal

    - cairan : tidak ada

    - tanda-tanda peradangan : tidak ada

    - alat bantu : tidak ada

    - fungsi pendengaran :baik

    5. Mulut

    - rongga maulut : bersih

    - perdarahan : tidak ada

    - peradangan : tidak ada

    6. gigi

    - lidah : bersih

    - tonsil : ada, tidak meradang

    - fungsi pengecapan : baik

    7. leher

    - kelenjar tyroid : tidak membesar

  • 8. thorax dan pernapasan

    - bentuk : simetris

    - pernapasan : regular

    - frekuensi : 20x/menit

    - nyeri : tidak ada

    9. jantung

    - tekanan darah :120/70 mmhg

    - frekuensi : 80x/menit

    - nyeri : tidak ada

    10. abdomen

    a. inspeksi

    1. bentuk abdomen : besar dan simetris

    2. benjolan/masa : kembung

    b. auskultasi

    1. peristaltic usus : penurunan

    2. suara tambahan : terdengar

    c. palpasi

    1. tanda nyeri tekan : tidak ada

    2. benjolan / massa : tidak ada

    3. tanda acietas : tidak ada

    d. perkusi

    1. suara abdomen : terdengar peristaltic usus menurun

    2. periksaan ascites : tidak ada

    11. Reproduksi

    1.genitalia

    a. rambut pubis : tidak ada kelainan

    b. lubang uretra : tidak ada retensi

    c. kelainan pada daerah inguinal : tidak ada ditemui

  • 12. Ekstremitas

    1. kesimetrisan otot : simetris dan bentuknya sama

    2. pemeriksaan edema : tidak dijumpai edema

    3. kekuatan otot :masih dapat digerakkan pada bagian ekstremitas atas dan bawah sbelah kiri tetapi pada ekstremitas atas

    dan bawah sebelah kanan terjadi kelumpuhan.

    13. pemeriksaan neurologi

    1. tingkat kesadaran : GCS: E4,M=4,V=4

    2. Status mental

    a. kondisi emosi atau perasaan

    klien tidak tenang dengan keadaan yang dirasakanya

    b. konsep diri

    Klien merasa tidak berdaya, tidak ada harapan, mudah marah, tidak kooperatif.

    c. proses berfikir

    klien masih dapat mengingat kegiatan sehari-hari yang dilakukannya, dan klien masih bisa menjawab

    pertanyaan yang diberikan.

    3.1.9 Kebiasaan Sehari-hari

    No Kebiasaan Sebelum masuk rumah sakit Sesudah masuk rumah sakit

    1. Nutrisi Pola makan 3x/hari, terdiri dari

    nasi, lauk, nafsu makan baik,

    tidak ada maanan pantangan,

    smua jenis makanan disukai

    Pola makan 3x/hari, nafsu makan

    me nurun, diet porsi habis, BB

    sebelummasuk rumah sakit 70 kg

    setelah masuk RS 65 kg

    2. Minum Minum 8 gelas /hari klien lebih sering minum kopi.

    3. Istirahat Klien tidur siangtidak pernah,

    tidur malam7-8 jam /hri

    Klien tidur siang 2 jam / hari,

    tidur malam 7-8 jam/hari

    4. Eliminasi BAB

    dan BAK

    Klien BAB 1x/hari, warna

    kuning kecoklatan,konsistensi

    padat dan lunak, klien BAK

    8x/hari, warna kuning bau khas

    Klien BAB 1x/hari, klien BAK

    8x/hari, warna kuning bau khas

  • 5. Personal hygine Klien mandi 2x/hari, gosok gigi

    2x/ hari,mencuci rambut

    2x/minggu, dan potong kuku

    1x/minggu

    Klien di lap 2x/hari, gosok gigi

    1x/ hari,mencuci rambut

    1x/minggu, dan potong kuku

    1x/minggu

    3.1.10 Riwayat Psikososial

    Klien beragama Kristen dan taat menjalani ibadahnya dan mendekatkan diri kepada Tuhan, selama

    di RS klien hanya dapat berdoa di tempat tidur karena klien bedrest total.

    3.2 PENGELOMPOKAN DATA

    1. Data subjektif

    - Klien mengatakan tangan dan kaki sebelah kiri tidak dapat digerakkan

    - Klien mengatakan nafsu makan berkurang

    - Klien mengatakan susah untuk berbicara cepat

    - Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya

    - Klien mengatakan takut dengan penyakitnya

    2. Data Subjektif

    - Ekstremitas atas dan bawah lemah

    - diet yang disajikan habis porsi

    - BB menurun 5kg dari 70kg menjadi 65kg

    - tampak gelisah, cemas, dan takut

    - bertanya-tanya tentang penyakitnya

    - bicara lambat

    - bed rest total

    - melakukan aktifitas di tempat tidur

    - Kebutuhan segala sesuatunya dilakukan oleh perawat dan keluarga

    3.3 ANALISA DATA

    NO DATA ETIOLOGI MASALAH

  • 1. DS : Klien mengatakan tangan dan

    kaki sebelah kiri tidak dapat digerakkan

    DO : - Ekstremitas atas dan bawah

    lemah

    - bed rest total

    - melakukan aktifitas di tempat tidur

    - Kebutuhan segala sesuatunya

    dilakukan oleh perawat dan keluarga

    kelemahan,

    hemiparese/hemiplegia

    Gangguan mobilitas

    fisik

    2. DS : - Klien mengatakan nafsu makan

    berkurang

    DO : - diet yang disajikan habis porsi

    - BB menurun 5kg dari 70kg menjadi

    65kg

    Anoreksia Gangguan

    pemenuhan nutrisi

    kurang dari

    kebutuhan tubuh

    3. DS : - Klien mengatakan susah untuk

    berbicara cepat

    DO : - bicara pelo

    kerusakan sentral

    bicara

    Gangguan

    komunikasi verbal

    4. DS : - Klien mengatakan tidak

    mengetahui tentang penyakitnya

    - Klien mengatakan takut dengan

    penyakitnya

    DO : - tampak gelisah, cemas, dan

    takut

    - bertanya-tanya tentang penyakitnya

    Kurang pengetahuan Ansietas

    3.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN

  • 1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan, hemiparese/hemiplegia ditandai dengan Klien

    mengatakan tangan dan kaki sebelah kiri tidak dapat digerakkan, ekstremitas atas dan bawah lemah,bed rest

    total,melakukan aktifitas di tempat tidur,kebutuhan segala sesuatunya dilakukan oleh perawat dan keluarga

    2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, ditandai dengan

    klien mengatakan nafsu makan berkurang, diet yang disajikan habis porsi, BB menurun 5kg dari 70kg

    menjadi 65kg

    3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan sentral bicara ditandai dengan klien

    mengatakan susah untuk berbicara cepat, bicara pelo

    4. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan ditandai dengan Klien mengatakan tidak mengetahui

    tentang penyakitnya, klien mengatakan takut dengan penyakitnya, tampak gelisah, cemas, dan takut,

    bertanya-tanya tentang penyakitnya

    3.5 INTERVENSI KEPERAWATAN

    No Tgl Diagnosa Perencanaan

    Tujuan dan

    Kriteria hasil

    Intervensi Rasional

    1. 03/10/11 Gangguan mobilitas

    fisik berhubungan

    dengan kelemahan,

    hemiparese/hemiplegia

    ditandai dengan Klien

    mengatakan tangan dan

    kaki sebelah kiri tidak

    dapat digerakkan,

    ekstremitas atas dan

    bawah lemah,bed rest

    total,melakukan

    aktifitas di tempat

    tidur,kebutuhan segala

    sesuatunya dilakukan

    oleh perawat dan

    keluarga

    Tujuan :

    Klien mampu

    melaksanakan

    aktivitas fisik

    sesuai dengan

    kemampuannya

    Kriteria hasil

    - Tidak terjadi

    kontraktur sendi

    - Bertambahnya

    kekuatan otot

    - Klien

    menunjukkan

    tindakan untuk

    meningkatkan

    mobilitas

    Rencana tindakan

    a) Ubah posisi

    klien tiap 2 jam

    b) Ajarkan klien

    untuk melakukan

    latihan gerak aktif

    pada ekstrimitas

    yang tidak sakit

    c) Lakukan gerak

    pasif pada

    ekstrimitas yang

    sakit

    d) Berikan papan

    kaki pada

    ekstrimitas dalam

    posisi

    Rasional

    a) Menurunkan

    resiko terjadinnya

    iskemia jaringan

    akibat sirkulasi

    darah yang jelek

    pada daerah yang

    tertekan

    b) Gerakan aktif

    memberikan

    massa, tonus dan

    kekuatan otot serta

    memperbaiki

    fungsi jantung dan

    pernapasan

    c) Otot volunter

  • fungsionalnya

    e) Tinggikan kepala

    dan tangan

    f) Kolaborasi

    dengan ahli

    fisioterapi untuk

    latihan fisik klien

    akan kehilangan

    tonus dan

    kekuatannya bila

    tidak dilatih untuk

    digerakkan

    2. 04/10/11 Gangguan pemenuhan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh

    berhubungan dengan

    anoreksia, ditandai

    dengan klien

    mengatakan nafsu

    makan berkurang, diet

    yang disajikan habis

    porsi, BB menurun 5kg

    dari 70kg menjadi

    65kg

    Tujuan :

    Kebutuhan nutrisi

    terpenuhi

    Kriteria hasil :

    a. Tidak ada

    tanda-tanda

    malnutrisi

    b. Berat badan

    dalam batas

    normal

    c. Conjungtiva

    ananemis

    d. Tonus otot baik

    e. Lab: albumin,

    Hb, BUN dalam

    batas normal

    Rencana tindakan

    :

    1. Kaji factor

    penyebab yang

    mempengaruhi

    kemampuan

    menerima

    makan/minum

    2. Hitung

    kebutuhan nutrisi

    perhari

    3. Observasi tanda-

    tanda vital

    4. Catat intake

    makanan

    5. Timbang berat

    badan secara

    berkala

    6. Beri latihan

    menelan

    7. Beri makan via

    NGT

    8. Kolaborasi :

    Pemeriksaan

    lab(Hb, Albumin,

    Rasional

    a)Untuk

    menetapkan jenis

    makanan yang

    akan diberikan

    pada klien

    b) Untuk klien

    lebih mudah untuk

    menelan karena

    gaya gravitasi

    c)Membantu

    dalam melatih

    kembali sensori

    dan meningkatkan

    kontrol muskuler

    d) Memberikan

    stimulasi sensori

    (termasuk rasa

    kecap) yang dapat

    mencetuskan

    usaha untuk

    menelan dan

    meningkatkan

    masukan

    e)Klien dapat

  • BUN), pemasangan

    NGT, konsul ahli

    gizi

    berkonsentrasi

    pada mekanisme

    makan tanpa

    adanya

    distraksi/gangguan

    dari luar

    f) Makan

    lunak/cairan

    kental mudah

    untuk

    mengendalikannya

    didalam mulut,

    menurunkan

    terjadinya aspirasi

    g) Menguatkan

    otot fasial dan dan

    otot menelan dan

    menurunkan

    resiko terjadinya

    tersedak

    h) Dapat

    meningkatkan

    pelepasan

    endorfin dalam

    otak yang

    meningkatkan

    nafsu makan

    i) Mungkin

    diperlukan untuk

    memberikan

    cairan pengganti

    dan juga makanan

    jika klien tidak

  • mampu untuk

    memasukkan

    segala sesuatu

    melalui mulut

    3. 05/10/11 Gangguan komunikasi

    verbal berhubungan

    dengan kerusakan

    sentral bicara ditandai

    dengan klien

    mengatakan susah

    untuk berbicara cepat,

    bicara pelo

    Tujuan :

    Proses

    komunikasi klien

    dapat berfungsi

    secara optimal

    Kriteria hasil

    - Terciptanya

    suatu komunikasi

    dimana kebutuhan

    klien dapat

    dipenuhi

    - Klien mampu

    merespon setiap

    berkomunikasi

    secara verbal

    maupun isarat

    Rencana tindakan

    :

    a) Berikan metode

    alternatif

    komunikasi, misal

    dengan bahasa

    isarat

    b) Antisipasi setiap

    kebutuhan klien

    saat berkomunikasi

    c) Bicaralah dengan

    klien secara pelan

    dan gunakan

    pertanyaan yang

    jawabannya ya

    atau tidak

    d) Anjurkan kepada

    keluarga untuk

    tetap

    berkomunikasi

    dengan klien

    e) Hargai

    kemampuan klien

    Rasional :

    a) Memenuhi

    kebutuhan

    komunikasi sesuai

    dengan

    kemampuan klien

    b) Mencegah rasa

    putus asa dan

    ketergantungan

    pada orang lain

    c) Mengurangi

    kecemasan dan

    kebingungan pada

    saat komunikasi

    d) Mengurangi

    isolasi sosial dan

    meningkatkan

    komunikasi yang

    efektif

    e) Memberi

    semangat pada

    klien agar lebih

    sering melakukan

  • dalam

    berkomunikasi

    f) Kolaborasi

    dengan fisioterapis

    untuk latihan

    wicara

    komunikasi

    f) Melatih klien

    belajar bicara

    secara mandiri

    dengan baik dan

    benar

    4. 06/10/11 Ansietas berhubungan

    dengan kurang

    pengetahuan ditandai

    dengan Klien

    mengatakan tidak

    mengetahui tentang

    penyakitnya, klien

    mengatakan takut

    dengan penyakitnya,

    tampak gelisah, cemas,

    dan takut, bertanya-

    tanya tentang

    penyakitnya

    Tujuan :

    Pengetahuan klien

    dan keluarga

    tentang penyakit

    dan perawatan

    meningkat.

    Kriteria hasil :

    a. Klien dan

    keluarga

    berpartisipasi

    dalam proses

    belajar

    b.Mengungkapkan

    pemahaman

    tentang penyakit,

    pengobatan, dan

    perubahan pola

    hidup yang

    diperlukan

    Rencana tindakan

    :

    1. Evaluasi derajat

    gangguan persepsi

    sensuri

    2. Diskusikan

    proses patogenesis

    dan pengobatan

    dengan klien dan

    keluarga

    3. Identifikasi cara

    dan kemampuan

    untuk meneruskan

    progranm

    perawatan di rumah

    4. Identifikasi

    factor risiko secara

    individual dal

    lakukan perubahan

    pola hidup

    5. Buat daftar

    perencanaan pulang

    Rasional :

    a)Harapan-

    harapan yang

    tidak realistic

    tidak dapat

    mengurangi

    kecemasan, justru

    malah

    menimbulkan

    ketidak percayaan

    klien terhadap

    perawat

    b)memungkinkan

    klien untuk

    memilih metode

    komunikasi yang

    palng tepat untuk

    kehidupan nya

    sehari-hari

    disesuaikan

    dengantingkat

    keteramplanya

    sehingga dapat

    mengurangi rasa

    cemas dan frustasi

    c)dukungan dari

  • beberapa orang

    yang memiliki

    pengalaman yang

    sama akan sangat

    membantu klien

    d)agar klien

    menyadari

    sumber-sumber

    apa saja yang ada

    di sekitarnya yang

    dpat mendukung

    dia untuk

    berkomunikasi.

    3.6 IMPLEMENTASI

    NO Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi

    1. 04/10/11 DX 1 Dinas pagi

    09.00

    - operan dengan dinas malam

    - mengobservasi keadaan umum klien

    *pasien tampak lemah

    *pasien bed rest

    10.00

    - memberikan injeksi Transamin 1 amp/8 jam

    - mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit

    - memberikan diet ekstra pasien

    - berkolaborasi dengan pihak fisioterapi

    12.00

    - memberikan diet siang pada klien : M II

    S : klien dapat

    menggerakkan

    tubuhnya

    O : klien mulai

    dapat mencoba

    menngerak-

    gerakkan

    ekstremitas

    kanannya

    A : masalah

    teratasi sebagian

    P : rencana

  • - Mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 38c

    -Memberikan therapy

    - memberikan sanmol per oral

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    Dinas sore : 15.00

    - operan dengan dinas pagi

    - mengobservasi keadaan umum klien

    *keadaan klien masih lemah tetapi sudah sedikit tenang

    *pantau demam

    - memandikan klien

    - Mengukur vital sign klien

    T/D : 120/70 mmHg

    Pols : 80x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    -menganti posisi klien kea rah kanan

    18.30

    - memberikan diet klien M II

    - mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    Dinas malam

    21.00

    - operan dengan dinas malam

    -mengobservasi keadaan umum klien

    * klien tampak segar

    - mengganti posisi klien kea rah kanan

    22.00

    - menganjurkan klien untuk beristirahat

    24.00

    - memberikan injeksi Transamin 1amp/8 jam

    05.00

    -memantau klien

    - memandikan klien

    - mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    tindakan

    dipertahankan

    Melanjutkan terapi

    oral dan injeksi

  • 06.30

    - memberikan diet M II klien

    07.30

    - mengajurkan klien untuk

    beristirahat

    2. 05/10/11 DX II Dinas pagi

    09.00

    - operan dengan dinas malam

    - mengobservasi keadaan umum klien

    *klien tidak mual lagi

    *klien tampak bersemangat

    10.00

    - memberikan diet extra klien

    - mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit

    12.00

    - memberikan diet siang pada klien : M II

    - Mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    -Memberikan therapy

    - memberikan B-Compleks oral

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    Dinas sore : 15.00

    - operan dengan dinas pagi

    - mengobservasi keadaan umum klien

    *klien susah tidur

    - memandikan klien

    - Mengukur vital sign klien

    T/D : 130/70 mmHg

    Pols : 80x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    -menganti posisi klien kea rah kanan

    S : klien

    menatakan selera

    makan bertambah

    O : porsi makan

    yang disajikan

    habis 1 porsi

    A : masalah

    teratasi

    P : rencana

    tindakan di

    pertahankan dan

    terapi dilanjutkan

  • 18.30

    - memberikan diet klien M I

    - mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    -Memberikan Esilgan per oral

    Dinas malam 21.00

    - operan dengan dinas sore

    -mengobservasi keadaan umum klien

    * klien tampak segar

    - mengganti posisi klien kea rah kanan

    -klien dapat tidur

    22.00

    - menganjurkan klien untuk beristirahat

    24.00

    - mengganti caiaran infuse R-sol 20 tts/ menit

    05.00

    -memantau klien

    - memandikan klien

    - mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    06.30

    - memberikan diet M II klien

    07.30

    - mengajurkan klien untuk beristirahat

  • 3. 06/10/11 DX III Dinas pagi

    09.00

    - operan dengan dinas malam

    - mengobservasi keadaan umum klien

    - memberikan metode alternatif komunikasi, misal

    dengan bahasa isarat

    10.0

    - memberikan diet extra klien

    - mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit

    - mengantisipasi setiap kebutuhan klien saat

    berkomunikasi

    12.00

    - memberikan diet siang pada klien : M II

    - Mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    -Memberikan therapy

    - mengajak klien berbicara dengan secara pelan dan

    gunakan pertanyaan yang jawabannya ya atau

    tidak

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    Dinas sore : 15.00

    - operan dengan dinas pagi

    - mengobservasi keadaan umum klien

    - memandikan klien

    - Mengukur vital sign klien

    T/D : 130/70 mmHg

    Pols : 80x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    -mengganti posisi klien ke arah kanan

    - menganjurkan kepada keluarga untuk tetap

    S : klien

    mengatakan dapat

    berkomunikasi

    dengan lambat tapi

    jelas

    O : klien tampak

    senang

    A : masalah

    teratasi sebagian

    P : rencana

    tindakan

    dipertahankan

  • berkomunikasi dengan klien

    -meng hargai kemampuan klien dalam berkomunikasi

    -Kolaborasi dengan fisioterapis untuk latihan wicara

    18.30

    - memberikan diet klien M II

    - mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    Dinas malam : 21.00

    - operan dengan dinas malam

    -mengobservasi keadaan umum klien

    * klien tampak segar

    - mengganti posisi klien ke arah kanan

    -klien tidur

    22.00

    - menganjurkan klien untuk beristirahat

    24.00

    - mengganti caiaran infuse R-sol 20 tts/ menit

    05.00

    -memantau klien

    - memandikan klien

    - mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    06.30

    - memberikan diet M II klien

    07.30

    - mengajurkan klien untuk beristirahat

    4. 07/10/11 DX IV Dinas pagi :

    09.00

    - operan dengan dinas malam

    - mengobservasi keadaan umum klien

    *klien tampak lemah

    *klien tak bersemangat

    10.00

    - memberikan injeksi Ranitidine 1 amp/8 jam

    - mengganti cairan R-sol 20 tts/ mnit

    S : klien

    mengatakan tidak

    cemas dan takut

    lagi

    O : klien tampak

    tenang

    A : Masalah

    teratasi

    P : rencana

  • - memberikan diet ekstra pasien

    - berkolaborasi dengan pihak fisioterapi

    - Memberikan motivasi kepada klien bahwa klien aan

    sembuh jika semangat dan rutin minum obat

    12.00

    - memberikan diet siang pada klien : M II

    - Mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    -Memberikan therapy

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    - memberikan pengetahuan tentang perawatan

    mengenai terapi yang dapat dilakukan untuk penyakit

    klien

    Dinas sore : 15.00

    - operan dengan dinas pagi

    - mengobservasi keadaan umum klien

    *keadaan klien masih lemah tetapi sudah sedikit tenang

    - memandikan klien

    - Mengukur vital sign klien

    T/D : 120/70 mmHg

    Pols : 80x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    -menganti posisi klien ke arah kanan

    18.30

    - memberikan diet klien M II

    - mengganti cairan infuse R-sol 20 tts/menit

    - mengganti posisi klien ke arah kiri

    Dinas malam 21.00

    - operan dengan dinas sore

    -mengobservasi keadaan umum klien

    * klien tampak segar

    - mengganti posisi klien kea rah kanan

    22.00

    - menganjurkan klien untuk beristirahat

    24.00

    - memberikan injeksi ranitidine 1 amp/ 8 jam

    05.00

    tindakan

    dipertahankan

  • -memantau klien

    - memandikan klien

    - mengukur vital sign klien

    T/D : 110/70 mmHg

    Pols : 82x/menit

    RR : 20x/ menit

    Temp : 37c

    06.30

    - memberikan diet M II klien

    07.30

    - mengajurkan klien untuk

    beristirahat

  • ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H

    DENGAN MASALAH STROKE HEMORAGIK

    A. Pengkajian

    1. Biodata

    a. Identitas klien

    Nama : Tn. H

    Umur : 40 tahun

    Jenis Kelamin : Pria

    Pendidikan : S1

    Pekerjaan : Guru

    Status Perkawinan : Menikah

    Agama : Islam

    Suku : Jawa

    Alamat : Jl. Pramuka 72 E

    Sumber Informasi : Klien, keluarga klien

    Tanggal Masuk : 16 Desember 2007

    Tanggal Pengkajian : 23 Desember 2007

    Dx Medis : Stroke Hemoragik

    b. Identitas penanggung jawab

    Nama : Ny. Z

    Umur : 35 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Alamat : Jl. Pramuka 72 E

    Agama : Islam

    Suku : Jawa

    Pendidikan : S1

    Pekerjaan : Guru

    Hubungan dengan penderita : Istri

    2. Riwayat kesehatan

    a. Keluhan utama

  • Terjadi kelumpuhan

    b. Riwayat kesehatan sekarang

    - Pusing

    - Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh

    - Penglihatan ganda

    - Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran

    - Bicara tidak jelas (vero)

    - Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat

    - Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh

    - Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih

    - Pingsan

    - Kelemahan/kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh

    c. Riwayat kesehatan dahulu

    - Hipertensi - Kolesterol tinggi

    - Obesitas - Gagal jantung kongestif

    - Diabetes

    d. Riwayat kesehatan keluarga

    - Diabetes

    - Hipertensi

    e. Riwayat kesehatan lingkungan

    Tempat tinggal klien bukan merupakan daerah endemik. Lingkungan sekitar pasien cukup bersih.

    3. Pola fungsi kesehatan

    a. Persepsi terhadap kesehatan

    Jika ada yang sakit, hal-hal yang biasanya dilakukan adalah :

    - Langsung membeli obat diwarung

    - Menggunakan obat tradisional

    - Berobat ke dokter

    b. Pola aktifitas latihan

    Kemampuan pasien dalam menata diri apabila tingkat kemampuannya 0, berarti mandiri, 1 berarti

    menggunakan alat bantu, 2 berarti dibantu orang lain, 3 berarti dibantu orang lain dengan alat bantu, 4

    berarti ketergantungan atau tidak mampu. Yang dimaksud aktifitas sehari-hari antara lain seperti yang

    tercantum dibawah ini :

  • Aktifitas 0 1 2 3 4

    Mandi

    Berpakaian/berdandan

    Eliminasi

    Mobilisasi

    Pindah

    Ambulansi

    Makan

    c. Pola nutrisi/metabolik

    Yang perlu diperhatikan adalah :

    - Diet khusus/suplemen yang dikonsumsi

    - Intruksi diet sebelumnya

    - Nafsu makan, jumlah makan atau minum, serta cairan yang masuk

    - Ada tidaknya mual-mual, muntah, stomatis, dan

    - Adanya kesukaran menelan (disfagia dan disastria)

    d. Pola eliminasi

    Yang perlu diperhatikan adalah :

    - Jumlah kebiasaan defeksi tiap hari

    - Ada atau tidaknya konstipasi

    - Tidak bisa menahan air kencing (BAK) dan BAB

    e. Pola tidur dan istirahat

    Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :

    - Jumlah jam tidur pada pagi, siang, dan malam

    - Masalah selama tidur

    - Adanya terbangun dini, insomnia, atau mimpi buruk

    f. Pola perseptual

    Pada pola ini yang diperhatikan adalah pada :

    - Pendengaran

    - Penglihatan

    - Kemampuan mengerti

    - Adanya persepsi sensorik atau nyeri

    g. Pola konsep diri

    Hal-hal yang menyangkut konsep diri antara lain :

  • - Peran diri

    - Ideal diri

    - Konsep diri

    - Gambaran diri dan

    - Identitas diri

    h. Pola seksual dan reproduksi

    Pola seksual dan reproduksi menurun karena menderita stroke hemoragik

    i. Pola peran hubungan

    Hubungan dengan anggota keluarga yang lain dan masyarakat sekitar baik, tidak ada permusuhan

    atau masalah dalam hubungan antara manusia.

    j. Pola koping

    Jika terjadi masalah, maka hal-hal yang dilakukan adalah :

    - Bercerita kepada orang terdekat, atau

    - Pergi ke psikolog atau psikiater

    k. Pola nilai kepercayaan

    Waktu sakit, klien tidak menjalankan sholat lima waktu

    4. Pemeriksaan fisik

    a. Keadaan umum

    Tergantung berat-ringannya penyakit. Misalnya kesadaran berkaitan dengan GCS (Glasglow Coma

    Scale) yang kriterianya :

    Compos Meutis = 14-15

    Sedang = 9-13

    Coma = 3-8

    b. Tanda-tanda vital

    Suhu 36,5-37,0o C

    Nadi >100 x / menit

    Respirasi 16-24 x / menit

    TD S = >140 mmHG

    D = > 90 mmHG

    c. Kepala

    Inspeksi

  • Bentuk muka simetris, kulit kepala bersih, tidak ada lesi, rambut berwarna hitam, rambut tidak mudah

    patah.

    Palpasi

    Kulit kepala tidak ada massa.

    d. Kulit, rambut, dan kuku

    Inspeksi

    Warna kulit sawo matang, warna kuku putih kemerahan, jumlah rambut lebat, tidak ada lesi.

    Palpasi

    Tekstur kulit kasar, tidak ada edema.

    e. Mata

    Bentuk bola mata bulat, sklera merah muda, kornea bening, pupil isokor

    f. Telinga

    Inspeksi

    Dua telinga simetris, tidak ada serumen, membran timpani utuh.

    Palpasi

    Kartilago elastis, tidak ada nyeri tekan.

    g. Hidung

    Inspeksi

    Bagian luar dan dalam hidung simetris, tidak ada pendarahan.

    Palpasi

    Tidak ada nyeri tekan.

    h. Mulut

    Inspeksi

    Bibir tidak simetris, tidak ada tensilitas.

    Palpasi

    Lidah tidak ada nyeri tekan.

    i. Leher

    Inspeksi

    Bentuk leher simetris.

  • Palpasi

    Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

    j. Abdomen

    Inspeksi

    Kontur permukaan rata, bentuk simetris.

    Palpasi

    Tidak ada nyeri tekan.

    Auskultasi

    Peristaltik usus antara 5-35 x / menit.

    k. Ektremitos

    Inspeksi

    Tangan dan kaki susah digerakkan.

    Palpasi

    Tidak ada nyeri tekan.

    l. Neurologi

    Gerakan tidak seperti biasa, terjadi perubahan sensasi (rasa).

    B. Diagnosa Keperawatan

    Data Fokus

    Terjadi kelumpuhan

    Abnormal berbicara

    Kelemahan ekstremitas

    Perubahan respon motorik

    Kerusakan lapisan kulit (dermis)

    Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar

    Perubahan pola komunikasi

    Kuku tampak panjang dan kotor serta hitam

    Perilaku tidak seperti biasa

    Rambut kotor, perinealnya tampak kotor dan bau

    Penurunan emosi

    Keluarga cemas

  • Kesulitan berkemih

    Terdapat nyeri kepala

    Posisi mengurangi nyeri

    Hilangnya sebagian penglihatan/pendengaran

    Fokus pada diri sendiri

    Pusing

    Inkontinesia tidak disadari

    Bicara tidak jelas

    Ekskresi (pengeluaran keringat)

    Sukar memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat dan tidak mampu mengenali bagian tubuh

    Pergerakan yang tidak biasa

    Perubahan sensasi

    Hilangnya pengendalian kandung kemih

    Ketidakseimbangan dan terjatuh

    Tampak lemah

    Pingsan

    Nafsu makan hilang

    Kehilangan sensasi (rasa kecap) pada lidah, pipi, dan tenggorokan

    Terdapat nyeri bahu

    Kelurga tampak sulit menerima ketidakmampuan pasien

    Obesitas

    TTV

    Suhu : 36,5 37,0 C

    Nadi : >100 kali / menit

    Respirasi : 16 24 kali / menit

    TD : S : >115 mmHG

    D : >60 mmHG

    No. SYMTON PROBLEM ETOLOGI

    1 Do :

    - Terdapat nyeri pada bahu

    - Posisi untuk mengurangi nyeri

    - Fokus pada diri sendiri

    Nyeri (bahu nyeri) Hemiplegia dan disose

    2 Do :

    - Abnormal berbicara

    - Kelemahan ekstremitas

    - Kesulitas menelan

    - Perubahan respon motorik

    Ketidakefektifan

    perfusi jaringan

    Perifer/cerbral

    Interupsi aliran darah

    (hemoragik)

  • - TTV

    3 Do :

    - Nafsu makan hilang

    - Kehilangan sensasi (rasa kecap)

    pada lidah, pipi, dan tenggorokan

    Ketidakseimbangan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh

    Tidak mampu dalam

    memasukkan, mencerna,

    mengabsorbsi makanan

    karena faktor biologi

    4 Do :

    - Sering berkemih

    - Hilangnya pengendalian kandung

    kemih

    - Inkontenesia tidak disadari

    Inkontinensia Kandung kemih flaksid

    dan ketidakstabilan

    detrusor

    5 Do :

    - Ekskresi

    - Perubahan status nutrisi (obesitas)

    - Perubahan sensasi

    - Kerusakan lapisan kulit (dermis)

    Resiko terhadap

    kerusakan

    intregritas kulit

    Hemiparesis/hemiplegia,

    penurunan mobilitas

    6 Do :

    - Ketidakseimbangan dan terjatuh

    - Tubuh tampak lemah

    - Pergerakan yang tidak biasa

    Kerusakan mobilitas

    fisik

    Hemiparesis kehilangan

    sistem koordinasi, cidera

    otak, spastisitas

    7 Do :

    - Bicara tidak jelas

    - Sukar memikirkan/mengucapkan

    kata-kata yang tepat

    Kerusakan

    komunikasi verbal

    Kerusakan otak

    8 Do :

    - Penurunan emosi

    - Perilaku tidak seperti biasa

    Perubahan proses

    berfikir

    Kerusakan otak,

    konfusi,

    ketidakmampuan untuk

    mengikuti instruksi

    9 Do :

    - Kuku tampak panjang, kotor serta

    hitam

    - Rambut kotor

    - Perinielnya tampak kotor dan

    berbau

    Kurang perawatan

    diri (higiene,

    berpindah, toileting

    makanan)

    Gejala sisa stroke

    10 Do :

    - Keluarga tampak cemas

    - Keluarga tampak sulit menerima

    ketidakmampuan pasien

    Perubahan proses

    keluarga

    Penyakit berat dan

    beban pemberian

    perawatan

    Diagnosa Keperawatan dan Prioritas, misal :

    1. Nyeri (bahu nyeri) yang berhubungan dengan hemiplegia dan disuse

    2. Ketidakefektifan perfusi jaringan : perifer/cebral interupsi aliran darah (hemoragik)

    3. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh, tidak mampu dalam memasukkan,

    mencerna, mengabsorbsi makanan, karena faktor biologi

    4. Inkontinensia, kandung kemih flaksid, ketidakstabilan detrusor

    5. Resiko terhadap kerusakan intgritas kulit, hemiparesis/hemiplegia, penurunan mobilitas

  • 6. Kerusakan mobilitas fisik, hemiparesis, kehilangan

    7. Kerusakan komunikasi verbal, kerusakan otak

    8. Perubahan proses berpikir, kerusakan otak, konfusi, ketidakmampuan untuk mengikuti instruksi

    9. Kurang perawatan diri (higiene, berpindah, toileting, makanan), gejala sisa stroke

    10. Perubahan proses keluarga, penyakit berat dan beban pemberian perawatan

    C. Perencanaan

    No

    Dx Diagnosa

    Rencana Kepercayaan

    Tujuan Intervensi

    1 Nyeri akut (bahu

    nyeri), Hemiplegia dan

    disuse

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama....x 24jam.

    Kontrol nyeri dengan kriteria

    hasil :

    - Adanya mobilisasi bahu

    - Latihan bahu

    - Lengan dan tangan dinaikkan

    sesuai interval

    - Mengenali faktor penyebab

    nyeri

    - Menggunakan metode

    pencegahan non analgetik

    sesuai kebutuhan

    - Mengenali gejala-gelaja nyeri

    - Mencatat pengalaman nyeri

    sebelumnya

    Pain management

    - Melakukan pengkajian

    nyeri secara

    komprehensif meliputi

    lokasi karakteristik,

    onset, durasi frekuensi,

    koalitas, intersitas nyeri,

    dan faktor presipitasi.

    - Observasi tanda-tanda

    non verbal dari

    ketidaknyamanan

    - Gunakan komunikasi

    terapi agar pasien dapat

    mengekpresikan nyeri

    - Kaji latar belakang

    budaya pasien

    - Kontrol faktor-faktor

    lingkungan yang dapat

    mempengaruhi respon

    pasien terhadap

    ketidaknyamanan

    - Berikan informasi

    tentang nyeri

    - Anjurkan pasien untuk

    memonitor sensasi nyeri

    - Tingkatkan tidur

  • No

    Dx Diagnosa

    Rencana Kepercayaan

    Tujuan Intervensi

    istirahat yang cukup

    2 Ketidakefektifan

    perfusi jaringan :

    perifer/serebral,

    interupsi aliran darah

    (hemoragik)

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama ....x 24 jam

    perfusi jaringan perifer dan

    serebral dengan kriteria hasil :

    - Tidak ada nyeri pada

    ekstrimitas

    - Perfusi jaringan perifer

    - Kekuatan pulsasi perifer

    - Tidak ada pelebaran vena

    - Tidak ada edema perifer

    Monitor tanda vital

    - Monitor TD, nadi,

    suhu, dan RR setiap 6

    jam sekali

    - Catat adanya fluktuasi

    TD

    - Monitor TD, nasi, RR,

    sebelum, selama, dan

    setelah aktivitas

    - Monitor bunyi jantung

    - Monitor frekuensi dan

    irama pernafasan

    - Monitor status

    neurologi

    - Monitor tingkat

    kesadaran

    - Monitor status

    pernafasan

    - Monitor ukuran

    - Monitor tingkat

    orientasi

    3 Ketidakseimbangan

    nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama... x

    24jam. Ketidakseimbangan

    nutrisi dengan kriteria hasil:

    - Tenaga

    - Penyembuhan jaringan

    - Dada tahan tubuh

    Nutririon management

    - Kaji adanya alergi

    makanan

    - Berikan makanan yang

    terpilih

    - Monitor jumlah nutrisi

    dan kandungan kalori

    - Berikan kalori tentang

    kebutuhan nutrisi

    - Kaji kemampuan

  • No

    Dx Diagnosa

    Rencana Kepercayaan

    Tujuan Intervensi

    pasien untuk

    mendapatkan nutrisi

    yang dibutuhkan

    Nutrition Monitoring

    - Berat badan pas dalam

    batas normal

    - Monitor adanya

    penurunan berat badan

    - Monitor tungor kulit

    - Monitor mual dan

    muntah

    4 Inkontinensia, kandung

    kemih, flaksit, dan

    ketidakstabilan

    detrusor

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama...x 24jam.

    Inkontinensia dengan kriteria

    hasil :

    - Kandung kemih dapat diatur

    - Pola perkemihan lebih baik

    - Monitor pola

    perkemihan

    - Monitor status

    perkemihan

    - Catat frekuensi dan

    jumlah berkemih

    - Anjurkan pasien untuk

    minum paling tidak

    200ml/dalam batas

    toleransi jantung dan

    termasuk minum jus

    buah

    5 Resiko terhadap

    kerusakan integritas

    kulit,

    hemiparesis/hemiplegia

    penurunan mobilitas

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama ....x 24jam.

    Integritas kulit dengan kriteria

    hasil :

    - Mengidentifikasi faktor resiko

    individu

    - Mengungkapkan pemenuhan

    kebutuhan tindakan

    - Berpastisipasi pada tingkat

    - Inspeksi seluruh area

    kulit

    - Berikan perhatian

    khusus pada daerah

    belakang kepala kulit,

    didaerah kaos kaki atau

    pada lekukan dimana

    kulit sering

    tersentuh/tertekan

  • No

    Dx Diagnosa

    Rencana Kepercayaan

    Tujuan Intervensi

    kemampuan untuk mencegah

    kerusakan kulit

    - Lakukan masase dan

    lubrikasi pada kulit

    dengan lotion atau

    minyak

    - Lindungi sendi dengan

    menggunakan bantalan

    busa

    6 Kerusakan mobilitas

    fisik, hemiparasis

    kehilangan sistem

    cidera otak dan

    spastisitas

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama .... x

    24jam. Kerusakan mobilitas

    fisik dengan kriteria hasil :

    - Mempertahankan posisi

    optimal dari fungsi yang

    dibuktikan oleh adanya

    kontraktur

    -

    Mempertahankan/meningka

    tkan kekuatan dan fungsi

    bagian tubuh yan

    terkena/kompensasi

    - Mendemonstrasikan

    teknik/perilaku yang

    memungkinkan melakukan

    aktivitas

    - Ubah posisi setiap 2jam

    (terlentang, pola miring

    dan sebagainya) dan

    juga memungkinkan

    bisa lebih sering jika

    diletakkan dan posisi

    bagian yang terganggu

    - Kaji kemampuan secara

    fungsi anal atau luasnya

    kerusakan awal dan

    dengan cara yang teratur

    - Mulailah melakukan

    latihan-latihan tentang

    gerak aktif pada semua

    ekstrimitas saat masuk

    - Evakuasi penggunaan

    dari kebutuhan alat

    bantu untuk pengaturan

    posisi

    - Bantu untuk

    mengembangkan

    keseimbangan duduk

    (seperti meninggikan

    bagian kepala tempat

    tidur) bantu untuk

  • No

    Dx Diagnosa

    Rencana Kepercayaan

    Tujuan Intervensi

    duduk disisi tempat

    tidur, biarkan pasien

    menggunakan kekuatan

    tangan untuk

    menyokong berat badan

    7 Kerusakan komunikasi

    verbal, kerusakan otak

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama ...x 24jam.

    Kerusakan komunikasi verbal

    dengan kriteria:

    - Klien dapat berkomunikasi

    dengan baik

    - Mengidenkasikan pemahaman

    tentang masalah komunikasi

    - Membuat metode komunikasi,

    dimana kebutuhan dapat

    diekspresikan

    - Kaji tipe disfungsi

    seperti pasien tidak

    tampak memahami kata

    atau mengalami

    kesulitan berbicara atau

    membuat pengertian

    sendiri

    - Bedakan antara afesia

    dengan disastria

    - Perhatikan kesalahan

    dalam komunikasi dan

    berikan umpan balik

    - Tunjukkan objek dan

    minta pasien untuk

    menyebutkan nama

    benda tersebut

    - Berikan metode

    komunikasi alternatif

    - Bicaralah dengan nada

    normal dan hindari

    percakapan yang cepat

    - Katakan secara

    langsung dengan pasien,

    bicara perlahan dan

    tenang

    8 Perubahan proses

    berpikir, kerusakan

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama .....x

    - Kaji tentang perhatian

    kebingungan dan catat

  • No

    Dx Diagnosa

    Rencana Kepercayaan

    Tujuan Intervensi

    otak konfusi,

    ketidakmampuan untuk

    mengikuti instruksi

    24jam. Perubahan proses

    berpikir dengan kriteria hasil:

    - Mempertahankan/malakukan

    kembali orientasi mental dan

    realitas biasanya

    - Mengenali perubahan

    berpikir/perilaku

    - Berpartisipasi dalam aturan

    teraupetik/penyerapan kognitis

    tingkat ansietas pasien

    - Pastikan dengan orang

    terdekat untuk

    membandingkan

    kepribadian/tingkah

    laku pasien sebelum

    mengalami trauma

    dengan respon pasien

    sekarang

    - Usahakan untuk

    menghindarkan realitas

    secara konsisten dan

    jelas, hindari pikiran-

    pikiran yang tidak

    masuk akal

    - Dengarkan dengan

    penuh perhatian semua

    hal yang diungkapkan

    pasien

    - Tingkatkan sosialisasi

    dalam batas-batas yang

    wajar

    - Pertahankan harapan

    realitas dari kemampuan

    pasien untuk mengontrol

    tingkah-lakunya sendiri,

    memahami dan

    mengingat informasi

    yang ada

    9 Kurang perawatan diri Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama ....x 24jam.

    Kurang perawatan diri dengan

    - Kaji kemampuan dan

    tingkat kekurangan

    untuk melakukan

  • No

    Dx Diagnosa

    Rencana Kepercayaan

    Tujuan Intervensi

    kriteria hasil :

    - Mendemonstrasikan teknik

    atau perubahan gaya hidup

    untuk memenuhi kebutuhan

    perawatan diri

    - Melakukan aktivitas perawatan

    diri dan tingkat kemampuan

    sendiri

    - Mengidentifikasi sumber

    pribadi/komunikasi,

    memberikan bantuan sesuai

    kebutuhan

    kebutuhan sehari-hari

    - Hindari malakukan

    sesuatu untuk pasien

    yang dapat dilakukan

    pasien sendiri, tapi

    berikan bantuan sesuai

    kebutuhan

    - Pertahankan dukungan,

    sikap yang tegas. Beri

    pasien waktu yang

    cukup untuk

    mengerjakan tugasnya

    - Gunakan alat bantu

    pribadi seperti

    kombinasi pisau

    bereabang, tangkai

    panjang untuk

    mengambil sesuatu dari

    lantai

    - Identifikasi kebiasaan

    devokasi sebelumnya

    dan kembalikan

    kebiasaan pola normal

    tersebut. Kadar

    makanan yang terserat,

    anjurkan minum yang

    banyak dan aktivitas

    10 Perubahan proses

    keluarga

    Setelah dilakukan tindakan

    keperawatan selama ....x 24jam.

    Proses keluarga dengan kriteria

    hasil :

    - Mulai mengekspresikan

    - Catat bagian-bagian

    dari unit keluarga

    keberadaan/keterlibatan

    sistem pendukung

    - Anjurkan keluarga

  • No

    Dx Diagnosa

    Rencana Kepercayaan

    Tujuan Intervensi

    perasaan yang bebas dan tepat

    - Mengidentifikasi sumber-

    sumber internal dan eksternal

    untuk menghadapi situasi

    - Mengarahkan energi dengan

    cara yang bertujuan untuk

    merencanakan resolusi krisis

    - Memdorong dan

    memungkinkan anggota yang

    cidera untuk maju kearah

    kemandirian

    untuk mengemukakan

    hal-hal yang menjadi

    perhatian tentang

    keseriusan kondisi

    memungkinkan untuk

    meninggal atau

    kecacatan

    - Dengarkan pasien

    denga penuh perhatian

    selama pasien

    mengungkapkan

    ketidakberdayaan yang

    membuatnya gelisah

    - Anjurkan untuk

    mengakui perasaannya,

    jangan

    menyangkal/meyakinka

    n bahwa segala

    sesuatunya akan beres

    atau baik-baik saja

    - Tekankan pentingnya

    untuk selalu menjaga

    suatu dialog terbuka

    secara terus-menerus

    antara anggota keluarga

  • Asuhan Keperawatan pada Tn D dengan Stroke Haemmorragi di ruang Dahlia II PU II

    Format pengkajian keperawatan medical bedah rumah sakit harapan bunda

    I. BIODATA

    A. Identitas Pasien Nama : Tn D

    Jenis kelamin : laki-laki

    Umur : 52 tahun

    Status perkawinan : menikah

    Agama : islam

    Pendidikan : SMU

    Pekerjaan : ekspedisi

    Alamat : pasar rebo ciracas Rt 08/01 No 16

    Tanggal masuk RS : 11-01-2011 jam 16.30

    Tanggal pengkajian : 12-01-2011 jam 09.00

    No. register : 11 10 15

    Ruang/kamar : dahlia II

    Diagnostic medis : stroke hemoragi + hipertensi

    B. Penanggung Jawab Nama : Indah

    Hubungan dengan pasien : Anak

    Pekerjaan : karyawan

    Alamat : pasar rebo ciracas Rt. 08 / 01 No. 16

    II. Keluhan Utama Ektremitas diri tidak dapat digerakan dan lemas, rasa seperti kesemutan atau kebas pada bagian tubuh seblah

    kiri, sakit kepala/pusing, kedua telinga tidak dapat mendengar seperti berdengung, tetapi yang lebih tidak

    bisa medengar adalah sebelah kiri.

    III. Riwayat Kesehatan Sekarang

    1. Provative / palliative a. Apa Penyebabnya

    Pada tanggal 10-01-2011, klien bergadang tidak tidur, setelah itu pada pagi hari tanggal 11-01-2011, badan

    pasien terasa lemas terutama tangan dan kaki kiri, sulit bicara/pelo, pendengaran tidak berfungsi

    b. Hal-hal yang memperbaiki keadaan

    Istirahat, minum obat, lalu tidak ada perbaiki di bawa ke rumah sakit.

    2. Quality a. Bagaimana dirasakan

    Sakit kepala / kesemutan, tidak bisa mendengar seperti berdengung.

    b. Bagaimana dilihat

    Sangat tidak nyaman dan mengganggu

    3. Region a. Dimana lokasinya

    Daerah kepala

    b. Apa penyebabnya

  • Stroke berulang,

    Memiliki riwayat stroke yang pertama tahun 2000 dan stroke yang kedua tahun 2004.

    4. Severity (menggangu aktivitas) Sangat mengganggu dan tidak nyaman

    5. Time (kpan mulai timbul dan bagaimana terjadinya) Tanggal 11-01-2011 pagi, badan pasien terasa lemas terutama tangan dan kaki, sulit bicara, tidak dapat

    mendengar karena pada tanggal 10-01-2011 tidak tidur.

    IV. Riwayat Kesehatan Masa lalu a. Penyakit yang pernah dialami

    Pada tahun 2000 dan tahun 2004 , pernah dirawat karena stroke dan hipertensi.

    b. Pengobatan / tindakan yang dilakukan

    Dirawat dirumah sakit dan perawatan di ICU selama 3 hari

    c. Pernah dirawat / operasi

    Pernah

    d. lamanya perawatan

    Selama sebulan

    e. Alergi

    Tidak ada

    f. Imunisasi

    ya

    V. Riwayat Kesehatan Keluarga a. Orang tua

    Orang tua menderita hipertensi

    b. Saudara kandung

    Kakak pasien pernah mengalami stroke, dirawat di ICU, dan meninggal dunia.

    c. Penyakit keturunan yang ada

    Hipertensi

    d. Anggota keluarga yang meninggal

    Kakak pasien

    e. Penyebab meninggal

    Meninggal karena stroke haemmorage

    VI. Riwayat / Keadaan Psikologis a. Bahasa yanag digunakan

    Bahasa Indonesia

    b. Persepsi tentang keyakinan

    Sholat 5 waktu

    c. Penyakit keturunan yang ada

    1) Body image : terganggu karena gangguan pendengaran

    2) Ideal diri : baik

    3) Harga dir : terganggu karena penyakit yang diderita (stroke berulang)

    4) Peran diri : terganggu sebagi kepala keluarga

    5) Personal identity : terganggu

    d. keadaan emosi

    Tidak stabil karena gangguan pendengaran

    e. Perhatian terhadap orang lain

    Kurang, karena telinga tidak dapat mendengar dan berdengung

    f. Hubungan dengan keluarga

    Baik

    g. Hubungan dengan saudara kandung

    Baik

  • h. Hubungan dengan orang lain

    Baik

    i. Kegemaran

    Nonton TV, begadang / tidur malam

    i. Daya adaptasi

    Baik

    j. Mekanisme pertahanan diri

    Baik

    C. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum

    Sedang

    b. Tanda-tanda vital

    Suhu tubuh : 37,80C

    TD : 160/100 mmHg

    TB : 185 cm

    Nadi : 100 x/mnt

    RR : 10x/mnt

    BB : 85 kg, informasi dari keluarga klien

    c. Pemeriksaan kepala dan leher

    1) Kepala dan rambut

    Kepala : tidak simetris

    Ubun-ubun : -

    Kulit kepala : berminyak

    Penyebaran dan keadaan rambut : baik dan hitam

    Bau : berbau

    Warna kulit : sawo matang

    Struktur wajah : tidak simetris, hemiplegi.

    2) Mata

    a) Kelengkapan dan kesimetrian : Lengkap dan simetris

    b) Palpebra : terdapat kekakuan

    c) Konjungtiva dan sclera : tidak anemis, sclera ikterik, dan pendarahan pada mata kiri.

    d) Pupil : sebelah mata kanan terdapat katarak, kedua mata midriasis, warna pupil hitam, bentuk bundar.

    e) Kornea dan iris :

    f) Visus : menggunakan kacamata +

    g) Tekanan bola mata dilakukan kedua mata, mata kiri keras dan mata kanan lunak.

    3) Hidung

    a) Tulang hidung dan posisi septum nasi : normal

    b) Lubang hidung : normal

    c) Cuping hidung : ada

    4) Telinga

    a) Betuk telinga : simetris, normal

    b) Ukuran telinga : normal

    c) Lubang telinga : normal

    d) Ketajaman pendengaran : terganggu pada kedua telinga, tetapi sebelah lebih terganggu

    5) Mulut dan faring

    a) Keadaan bibir : agak kering

    b) Keadaan gusi dan gusi : baik

    c) Keadaan lidah : kotor

    d) Orofaring : normal

    6) Leher

  • a) Posisi trachea :

    b) Thyroid : tidak ada pembengkakan

    c) Suara : normal

    d) Kelenjar limfa : tidak ada pembengkakan

    e) Vena jugularis : 5-2H20

    f) Denyut nadi karotis : teraba

    D. Pemerikasaan integument 1. Kebersihan : kurang dan berminyak

    2. Kehangatan : normal

    3. Warna : sawo matang

    4. Turgor : normal

    5. Kelembapan : lembab

    6. Kelainan pada kulit : tidak ada

    E. Pemeriksaan thorax / dada

    1. Inspeksi thorax a. Bentuk thorax : simetris

    b. Pernafasan :

    1. Frekuensi : 10 x/mnt

    2. Irama : Bradypnoe

    c. Tanda kesulitan bernapas : nafas dalam dan cepat

    2. Pemeriksaan paru a. Palpasi gerakan dada : pergerakan dada simetris

    b. Perkusi : Hipersonor

    c. Auskultasi

    Suara nafas :

    Suara ucapan : Vokal Fremitus

    Suara tambahan : Terdapat Ronchi

    3. Pemeriksaan jantung a. Inspeksi : Simetris

    b. Palpasi : ada denyutan

    1. Pulsasi : teraba pada apeks cordis

    2. Ictus cordis : ada getaran

    c. Perkusi

    Batas jantung: atas costa 2 atau 3

    Apeks ICS 5

    d. Auskultasi

    Bunyi jatung I : Tricus & Mitral

    Bunyi jantung II : Pulmonal & Aorta

    Bunyi jantung tambahan : Tidak ada

    Murmur : Tidak ada

    Frekuensi : HR : 10x/mnt

    F. Pemeriksaan abdomen 1. Inspeksi abdomen

    Bentuk abdomen : Simetris

    Benjolan / massa : Normal

    Bayangan pembuluh darah : tidak ada

    2. Auskultasi

    Peristaltic usus : Normal

    3. Palpasi

    Tanda nyeri tekan : tidak ada

  • Benjolan / massa : tidak ada

    Tanda asietas : tidak ada

    Hepar : normal

    Lien : normal

    Titik Mc Burney : normal

    4. Perkusi

    Suara abdomen : normal

    Pemeriksaan asietas : normal

    G. Pemeriksaan musculoskeletal Kesemetrian otot : simetris

    Pemeriksaan edema : -

    Kekuatan otot : 4, disamping dapat melawan gaya berat, klien dapat pula mengatasi seedikit tahanan yang

    diberikan

    Kelainan pada ekstremitas dan kuku : fleksi dan ekstensi secara tiba-tiba pada tangan.

    H. Pemeriksaan neurologis 1. Tingkat kesadaran:

    GCS : 11 E : 3 M : 4 V: 4

    2. Meningeal sign : -

    3. Status mental :

    a. Kondisi emosi / perasaan : cemas

    b. Orientasi : bingung

    c. Proses berfikir (ingatan, atensi, keputusan, perhitungan) :

    d. Bahasa : Indonesia

    4. Nervus kranialis

    a. Nervus olfaktorius / N I : normal

    b. Nervus optikus / N II : ketajaman penglihatan berkurang sejak stroke pertama tahun 2000, silau melihat

    cahaya.

    c. Nervus okulomotorius / N III : midriasis

    d. Nervus troklearis / N IV : mampu mengangkat kelopak mata :

    e. Nervus abdusen / N VI : mampu mengangkat kelopak mata

    f. Nervus trigeminus / N V :

    a. Motorik : otot mengunyah baik

    b. Sensorik : sensibilitas muka baik, maksilaris/mandibularis.

    g. Nervus fasialis / N VII : Dapat mengerutkan dahi, otot wajah dapat digerakan

    h. Nervus vestibularis / N VIII : terganggu pendengaran (nerve deafness) kedua telinga,khusus pada telingga

    kiri lebih berat

    i. Nervus glossopharingeus / N IX, N X / vagus : baik .

    - Pasien dapat membuka mulut dan mengatakan huruf a - Pasien dapat mengangkat pundak

    - Tidak ada tahanan, pada waktu pundak pasien ditekan.

    j. Nervus asesorius / N XI : Baik. Dapat memutarkan kepala dan leher

    k. Nervus hipoglossus / N XII : Baik. Dapat menggerakan lidah.

    5. Fungsi motorik

    a. Cara berjalan :

    b. Romberg test :

    c. Test jari hidung : Hemiplegia

    d. Pronasi supinasi test :

    e. Heel to stin :

    6. Fungsi sensoris

  • a. Identifikasi sentuh ringan : kurang

    b. Test tajam tumpul : kurang

    c. Test panas dinging : kurang d. Test getaran : Defisit pendengaran

    7. Reflex

    a. Reflek bisep :

    i. Kiri ii. Kanan +

    b. Reflek trisep :

    i. Kiri ii. Kanan +

    c. Reflex brachiradialis :

    i. Kiri ii. Kanan +

    d. Reflex patella

    i. Kiri ii. Kanan +

    e. Reflex tendon archiles

    i. Kiri ii. Kanan +

    f. Reflex plantar

    i. Kiri ii. Kanan +

    D. Pola Kebiasaan Sehari-hari a. Pola tidur dan kebiasaan

    o Waktu tidur : 5 jam, malam kadang sulit tidur

    o Waktu bangun : agak pusing

    o Masalah tidur : ada

    o Hal-hal yang mempermudah tidur : nonton tv

    o Hal-hal yang mempermudah bangun : tidak ada

    b. Pola eliminasi

    1. BAB

    o Pola BAB :Dua hari sekali ; penggunaan laksatif : tidak

    o Karakter feces : keras ; BAB terakhir : 11-01-2011

    o Riwayat perdarahan : tidak ada ; diare : tidak

    2. BAK

    o Pola BAK : sehari 3X ; inkontinensia; tidak

    o Karakteristik : kuning keruh retensi ; ya

    o Kesulitan BAK : ya

    o Riwayat penyakit ginjal / kandung kemih : tidak ada

    o Pengunaan diuretic : tidak

    3. Upaya mengatasi masalah : -

    c. Pola makan dan minum

    1. Gejala (subjektif)

    o Diit (type) : biasa, sering makan daging (makanan padang).Jumlah makanan perhari : normal

    o Pola diet : baik-normal

    o Kehilangan selera makan : Tidak

    o Nyeri ulu hati : Tidak ada

  • o Yang berhubungan dengan : -

    o Disembuhkan dengan : -

    o Alergi / intoleransi makanan : tidak ada

    o Berat badan bersih : 85 kg

    2. Tanda (objektif)

    Berat badan sekarang : 85, informasi dari keluarga

    Bentuk tubuh : Proposional

    3. Upaya mengatasi masalah :

    Agak sulit, karena gemar makanan yang berlemak dan berkholestrol tinggi.

    4. Jumlah dan jenis makanan :

    Banyak

    5. Waktu pemberian dan pemberian makanan : -

    6. Masalah makanan dan minuman : tidak ada

    Kesulitan mengunyah : tidak ada

    Kesulitan menelan : tidak ada

    Tidak dapat makan sendiri : tidak

    Upaya mengatasi masalah : -

    d. Kebersihan Diri / Personal Hygiene

    o Pemeliharaan badan : kurang

    o Pemeliharaan gigi dan mulut : kurang

    o Pemeliharaan kuku : kurang

    e. Hasil Pemeriksaan Penunjang / Diagnotik

    1. Diagnose Medis

    Stroke hemmoragic + hipertensi

    2. Pemeriksaan diagnostic / penunjag medis

    3. Laboratorium

    GDS = 96

    PH = 7,345

    PCO2 = 31,7 mmHg

    PO2 = 84 mmol/L

    HCO3 = 16,8 mmol/L

    SBC = 18,4 mmol/L

    ABE = -7,4 mmol/L

    SBE = -7,7 mmol/L

    SO2 sat = 95,5 %

    O2CT = 15,4 Vol %

    Kal = 3,5

    Clorida = 100

    Tgl 12 -1- 2011

    Fungsi Ginjal

    Creatinin 1,83 mg/dl

    4. Rontgen

    Thoraks : cardiomegali ringan dan dilatasi aorta

    5. EEG

    Left anterior fascicular block

    Consider left ventricular hypertrophy

  • 6. USG : -

    7. Lain-lain :

    CT-Scan cranium : infark hemorrhagic di thalamus dextra, old infark di corona radiate sinistra,

    pneumatisasi mastoid dextra minimal.

    f. Penatalaksanaan & Therapi

    1. Neurosanbe Amp

    2. Gastridin Amp

    3. Kalnex 500mg

    4. Antrain Amp

    5. Cholestat

    6. Ulceram

    7. Neulin Amp

    8. Manitol

    9. Brain Act amp

    ANALISA DATA

    No Data Etiologi masalah

    1 DS = klien mengatakan sesak nafas & sakit kepala.

    DO =

    1. Gangguan visual dan gangguan pendengaran

    2. Penurunan CO2(PO2 = 31,7 mmHg)

    3. Takikardia, nadi 120x/menit

    4. Somnolen

    5. Tidak dapat istirahat

    6.Hipoksia, dypsnoe

    7. Hipokarbia, HCO3 = 16,8 mmol/L

    8. Frekuensi irama dan kedalaman pernafasan

    abnormal

    9. Sakit kepala saat bangun tidur

    10. Diaphoresis

    11.Mengorok/tridor

    Ketidak seimbangan

    perfusi ventilasi

    Gangguan pertukaran

    gas

  • 2 DS:

    1. keluarga klien mengatakan mata klien tampak

    berdarah

    2. Klien mengatakan nyeri kepala

    3. Keluarga klien mengatakan tiba-tiba anggota gerak

    klien tidak dapat digerakan dan tidak sadar

    DO:

    1. perubahan tingkat kesadaran: somnolen

    2. gangguan atau kehilangan memori

    3. defisit sensorik: pengurangan pendengaran

    4. perubahan tanda-tanda vital:

    TD: 160/100mmHg

    Nadi :120x/menit

    RR : 10x/mnt

    Suhu : 37, 50C

    5. perubahan pola istirahat

    6. gangguan berkemih

    7. perubahan reflex

    8. perubahan kekuatan otot

    9.Pergerakan tak terkontrol

    Peningkatan tekanan

    intrakranial

    Ketidakefektifan

    perfusi jaringan

    serebral

    3 DS:

    1. klien mengatakan sulut bergerak dan kesemutan.

    DO:

    1. kelemahan

    2. parestesia

    3. paralisis

    4. kerusakan koordinasi

    5. keterbatasan rentang gerak (tangan kanan

    terpasang infus)

    6. penurunan kekuatan otot

    Gangguan

    neurovaskuler

    Gangguan mobilitas

    fisik

    4 DS:

    1. klien mengatakan telinga tampak berdengung

    Gangguan perfusi

    jaringan dilobus

    Deficit

    pendengaran/Penurunan

  • khususnya telinga kiri

    2. klien mengatakan tidak dapat mendengar dengan

    jelas

    DO:

    1. klien tampak binggung ketika seseorang berbicara

    kepada klien

    2. klien berteriak dalam berbicara karena tidak dapat

    mendengar

    3. klien tampak ingin memukul-mukul telinganya

    sendiri.

    temporalis ketajaman pendengaran

    5 DS:

    1. klien mengatak sulit dan nyeri saat berkemih

    DO:

    1. klien terpasang kateter

    Hilangnya kekuatan

    kandung kemih

    Gangguan pola

    eliminasi

    6 DS:

    1. klien mengatakan tidak dapat mandi sendiri dan

    oral hygine sendiri

    2. klien mengatakan tidak dapat menggunakan

    pakaian sendiri.

    3. klien mengatakan tidak dapat menyisir rambut

    sendiri.

    DO:

    1. klien tampak kusam dan tidak rapih

    2. gigi klien tampak kotor

    Keterbatasan aktivitas Deficit perawatan diri

    7 DS:

    Klien mengatakan badan klien atau ekstremitas kiri

    tidak dapat digerakan

    DO:

    1. hemiplegia

    2. CT-Scan Cranium:

    - infark hemoragic di thalamus dekstra

    - oldInfark di corona radiate sinistra, pneumatisasi,

    Kelemahan fisik Resiko cedera :

    hemiparesis

  • mastoid dekstra minimal

    8 DS:

    1. Klien bertanya mengenai masalah kesehatan klien

    2. keluarga klien mengatakan pernah mengalami

    stroke pada tahun 2000 dan tahun 2004

    DO:

    1. klien tidak melakukan pemeriksaan secara akurat

    2. klien tidak menjaga pola makan yang dianjurkan

    3. kurang mengenal masalah

    4. keterbatasan pengetahuan

    Keterbatasan kognitif

    dan informasi

    penyakitnya

    Kurang pengetahuan

    C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan pertukaran gas b.d ketidak seimbangan perfusi ventilasi dan perubahan membrane alveolar

    kapiler

    2. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral b.d peningkatan intra cranial

    3. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan neurovaskuler

    4. Deficit pendengaran/penurunan ketajaman pendengaran b.d gangguan perfusi jaringan di lobus temporalis

    5. Gangguan pola eliminasi b.d hilangnya kekuatan kandung kemih

    6. Deficit perawatan diri b.d keterbatasan aktivitas

    7. Resiko cedera : hemiparesis b.d kelemahan fisik

    8. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan terapi b.d keterbatasan kognitif dan informasi penyakitnya.