askep PJBL1
-
Upload
rizna-pras -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
Transcript of askep PJBL1
Trigger PJBL 1
An. W, usia 2,5 th dibawa ke rumah sakit karena kakinya terlihat bengkak dan nafsu makan anaknya
berkurang sejak 2 bulan yg lalu. Biasanya an. w hanya makan memakai lauk seadanya karena status
ekonomi keluarganya yang tidak mampu. Ayah an. W hanya bekerja sbg buruh tidak tetap dan
ibunya seorang tukang cuci. Ibu klien mengatakan tidak mengetahui tentang kondisi dan cara
merawat anaknya. Hasil pemeriksaan didapatkan: konjungtiva anemis, BB=7 kg, edema pada
ektremitas bawah +, ascites +, karakteristik rambut tipis, mudah rontok dan berwarna merah, kadar
albumin 2 mg/dL. Saat ini an.W dalam perawatan untuk meningkatkan status nutrisinya.
Pengkajian.
1. Identitas Pasien.
Nama : An. W
Umur : 2.5 tahun
Jenis Kelamin : BT
Agama : BT
Suku/Bangsa : bT
Status Pernikahan: Belum menikah
Pendidikan : BT
Pekerjaan :BT
Alamat :BT
Nomor Register : 123456
Tanggal MRS :27 februari 2012
Tanggal Pengkajian: 27 februari 2012
Diagnosa Medis : Marasmus + khwasiochor
2. Identitas Penanggung jawab.
Nama : BT
Umur : BT
Jenis Kelamin :Laki laki
Pendidikan : BT
Pekerjaan : Buruh tidak tetap
Hub. Dengan pasien : Ayah kandung
3. Keluhan Utama
kakinya terlihat bengkak dan nafsu makan anaknya berkurang sejak 2 bulan yg lalu.
4. Riwayat Kesehatan
Riwayat Penyakit sekarang
An. W, usia 2,5 th dibawa ke rumah sakit karena kakinya terlihat bengkak dan nafsu
makan anaknya berkurang sejak 2 bulan yg lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu
o Kaji riwayat prenatal, natal dan post natal
o Kaji riwayat alergi makanan atau obat-obatan
o Kaji riwayat imunisasi yang sudah dilakukan
Riwayat Penyakit keluarga
o Kaji apakah ada keluarga yang menderita penyakit serupa atau penyakit
infeksi menular.
o Kaji komposisi keluarga pasien
Riwayat Psikososial
o status ekonomi keluarganya yang tidak mampu.
o Pekerjaan dan pendidikan orang tua klien : Ayah an. W hanya bekerja sbg
buruh tidak tetap dan ibunya seorang tukang cuci.
o Persepsi keluarga tentang penyakit yang diderita klien : Ibu klien mengatakan
tidak mengetahui tentang kondisi dan cara merawat anaknya.
Riwayat Tumbuh Kembang
A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 7 kg
2. Tinggi badan :……………. cm.
3. Waktu tumbuh gigi ………………….gigi tanggal ………….........…………..…
Jumlah gigi ...................... buah.
(Deteksi dini pertumbuhan anak dengan cara mengukur BB,TB dan lingkar kepala
anak)
B. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat
1. Berguling : …………… bulan
2. Duduk : …………… bulan
3. Merangkak : …………… bulan
4. Berdiri : …………… tahun
5. Berjalan : …………… tahun
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : …………… tahun
7. Bicara pertama kali : …………… tahun dengan menyebutkan : ……………
8. Berpakaian tanpa bantuan : ……………
(Deteksi dini perkembangan anak dengan menggunakan form KPSP, Tes daya dengar dan tes
data lihat)
Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI........................................................
B. Pemberian susu formula: Alasan pemberian, Jumlah pemberian, Cara pemberian
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
Riwayat Psikososial
¤ Anak tinggal bersama : orang tua di : rumah sendiri
¤ Lingkungan berada di :lingkungan kumuh
¤Rumah dekat dengan:.................tempat bermain/kamar klien
¤ Rumah ada tangga :
¤ Hubungan antar anggota keluarga :
¤ Pengasuh anak : ................................................
(Perlu dikaji seberapa besar perhatian orang tua dan keluarga terutama dalam pemberian
nutrisi yang adekuat)
Riwayat Spiritual
¤ Support sistem dalam keluarga : ................................................
¤ Kegiatan keagamaan : ................................................
Reaksi Hospitalisasi
A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
- Ibu membawa anaknya ke RS karena :
- Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak :
- Perasaan orang tua saat ini :
- Orang tua selalu berkunjung ke RS :
- Yang akan tinggal dengan anak :
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Aktivitas sehari-hari
A. Nutrisi
nafsu makan berkurang sejak 2 bulan yang lalu, biasanya hanya makan dengan lauk
seadanya
(Perlu dikaji muntah setelah makan atau minum susu, komposisi makanan yang dikonsumsi
anak disesuaikan dengan kebutuhan energy, protein, dan vitamin)
B. Cairan
Jenis minuman, Frekuensi minum, Kebutuhan cairan, Cara pemenuhan cairan saat sebelum
sakit dan saat sakit (acitas (+) edema (+)
(Perlu dikaji kebutuhan cairan anak sesuai usia anak. Perlu dikaji adanya edema periorbital,
ekstrimitas, dan wajah yang menunjukkan kelebihan cairan.)
C. Eliminasi (BAB&BAK)
Tempat pembuangan, Frekuensi (waktu), Konsistensi, Kesulitan, Obat pencahar
(Pada anak dengan PEM biasa terjadi diare lebih dari 4 kali dengan konsistensi cair, urin
pekat, dan produksinya menurun, warna keruh, bau busuk menunjukkan infeksi, ISK)
D. Istirahat tidur
(Jam tidur: Siang,Malam),Pola tidur, Kebiasaan sebelum tidur, Kesulitan tidur pada waktu
sebelum sakit dan saat sakit
(Pada anak dengan PEM akan banyak tidur dan mengantuk karena nutrisi otak berkurang )
E. Personal Hygiene
Mandi, keramas, gosok gigi, potong kuku, ganti baju (cara, frekuensi)
(Pada anak dengan PEM biasanya anak akan malas memenuhi perawatan dirinya terutama
mandi yang justru memudahkan resiko infeksi.)
F. Aktifitas/Mobilitas Fisik
(Anak akan malas untuk bermain dan beraktivitas dengan temannya, mereka cenderung apatis
terhadap lingkungan sekitar akibat dari kelemahan fisiknya)
XI. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Lemah (Biasanya anak terlihat lemah, apatis, dan tidak aktif serta kurang
berespon terhadap lingkungannya )
2. Kesadaran : Compos metis GCS : 4,5,6
3. Tanda – tanda vital :
a. Tekanan darah : ........(N: 100/60 mmHg )
b. Denyut nadi : ........(N: 105 x / menit)
c. Suhu : ........(N: <37,5o C)
d. Pernapasan : ........( N: 20-30 x/ menit)
T me↑ 38,5-40°C menunjukkan infeksi
ND me↑karena adanya gangguan transport oksigen
RR me↑ jika terjadi bronkopneumonia
TD me↓ karena kurangnya nutrisi pada jantung
4. Berat Badan : 7 kg ( N: umur x 2 + 8= ...kg= 13-14 kg), (50% BB Ideal + edema (+)
khwarsiorkor
5. Tinggi Badan : .......( N: 95 cm)
6. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala: Warna rambut:merah,Penyebaran: tidak merata,
Mudah rontok: iya, Kebersihan rambut: -
Palpasi:
Benjolan : ada / tidak ada, Nyeri tekan : ada / tidak ada,Tekstur rambut : kasar/halus:
rambut tipis
(Perlu dikaji tengkorak datar, tulang frontal menonjol, lingkar kepala kurang normal)
7. Muka
Inspeksi
(Simetris / tidak,Bentuk wajah,Gerakan abnormal,Ekspresi wajah)
Palpasi
Nyeri tekan / tidak,Data lain : -
8. Mata
Inspeksi
(Pelpebra: Edema / tidak , Radang / tidak ),(Sclera: Icterus / tidak),(Conjungtiva: Anemis
),(Pupil: - Isokor / anisokor/ Myosis / midriasis, Refleks pupil terhadap cahaya : -
(Posisi mata : Simetris / tidak, Gerakan bola mata, Penutupan kelopak mata, Keadaan
bulu mata, Keadaan visus), (Penglihatan: Kabur / tidak /Diplopia / tidak )
Palpasi
Tekanan bola mata,Data lain : -
(Perlu dikaji terdapat bintik putih pada kornea, mata merah, mata cekung)
9. Hidung & Sinus
Inspeksi: Posisi hidung, Bentuk hidung, Keadaan septum, Secret / cairan, Data lain
(Perlu dikaji terdapat cairan mukopurulen bila ada infeksi pada hidung )
10. Telinga
Inspeksi: Posisi telinga, Ukuran / bentuk telinga, Aurikel, Lubang telinga: Bersih / serumen /
nanah, Pemakaian alat bantu
Palpasi: Nyeri tekan / tidak
Pemeriksaan uji pendengaran:Rinne, Weber, Swabach, Pemeriksaan vestibuler, Data lain
(Perlu dikaji adanya OMP yang ditandai dengan keluarnya cairan telinga purulen, eritema
pada membran timpani)
11. Mulut
Inspeksi
a. Gigi: Keadaan gigi, Karang gigi / karies, Pemakaian gigi palsu
b. Gusi: Merah / radang / tidak
c. Lidah: Kotor / tidak
d. Bibir: Cianosis / pucat / tidak, Basah / kering / pecah, Mulut berbau / tidak,
Kemampuan bicara, Data lain
(Perlu dikaji lesi pada mulut, lidah pucat dan lecet, pengecapan berkurang, gusi mudah
berdarah, caries, stomatitis, dan lesi pada bibir.)
12. Tenggorokan: Warna mukosa, Nyeri tekan, Nyeri menelan
13. Leher
Inspeksi: Kelenjar thyroid:Membesar / tidak
Palpasi: Kelenjar thyroid:Teraba / tidak , Kaku kuduk / tidak, Kelenjar limfe: Membesar atau
tidak , Data lain : -
(Perlu dikaji adanya pembesaran tiroid karena kekurang yodium.)
14. Thorax dan pernapasan: Bentuk dada, Irama pernafasan, Pengembangan di waktu
bernapas: Tipe pernapasan, Data lain
Palpasi: Vokal fremitus, Massa / nyeri
Auskultasi: Suara nafas :Vesikuler / Bronchial / Bronchovesikuler , Suara tambahan:
Ronchi / Wheezing / Rales /Perkusi/Redup / pekak / hypersonor / tympani ,Data lain
Adanya retraksi intercostae menunjukkan bronkopneumonia
Auskultasi: ronkhi, wheezing, dan focal fremitus meningkat (bronkopenumonia)
Perkusi: resonan
15. Jantung
Palpasi: Ictus cordis:
Perkusi: Pembesaran jantung:
Auskultasi: BJ I, BJ II, BJ III, Bunyi jantung tambahan, Data lain
Inspeksi: nadi apical terlihat jelas karena lemak subkutan yang sangat tipis
Auskultasi: BJ I terlihat lebih keras pada anak anemia, BJ II terdengar di intercostae II
kanan dan intercostae kiri
16. Abdomen
Inspeksi: Membuncit : acites (+), Ada luka / tidak
Palpasi: Hepar: acites (+), Lien, Nyeri tekan
Auskultasi: Peristaltik
Perkusi: Tympani/Redup, Data lain
Inspeksi: pembesaran abdomen, ikterik bila ada penyakit hati
Auskultasi: bising usus tinggi jika anak diare
Perkusi: adanya bunyi pekak pada abdomen
Palpasi: hepar teraba di bawah iga kanan selama inspirasi bayi, sedangkan tepi limpa
teraba 1-2 cm di bawah batas iga kiri ketika anak menyusui.
17. Genitalia dan Anus
(Pada anak dengan PEM pada pemeriksaan genetalia umumnya tidak ditemukan kelainan,
bisa terjadi lecet kemerahan daerah anal karena diare.)
18. Ekstremitas
Ekstremitas atas:MotorikPergerakan kanan / kiri, Pergerakan abnormal, Kekuatan otot
kanan / kiri, Tonus otot kanan / kiri, Koordinasi gerak
a. Refleks: Biceps kanan / kiri, Triceps kanan / kiri
b. Sensori:Nyeri, Rangsang suhu, Rasa raba
Ekstremitas bawah: MotorikGaya berjalan, Kekuatan kanan / kiri, Tonus otot kanan / kiri
a. Refleks: KPR kanan / kiri, APR kanan / kiri, Babinsky kanan / kiri
b. Sensori: Nyeri, Rangsang suhu, Rasa raba, Data lain: inspeksi edema (+)
(Pada ekstrimitas akan teraba dingin dan sianosis. Gejala khas pada ekstrimitas yaitu crazy
pavement dermatosis yaitu bercak-bercak putih dan merah muda pada bagian tubuh yang
tertekan khususnya di daerah ekstrimitas dan juga terjadi atrofi otot.)
19. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu : -
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan : -
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
- Konstriksi pupil, Gerakan kelopak mata, Pergerakan bola mata, Pergerakan mata ke
bawah & dalam
d. Nervus V (Trigeminus)
- Sensibilitas / sensori, Refleks dagu, Refleks cornea
e. Nervus VII (Facialis)
- Gerakan mimik, Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
- Refleks menelan, Refleks muntah, Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang , Suara
h. Nervus XI (Assesorius)
- Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan , Mengangkat bahu
i. Nervus XII (Hypoglossus)
- Deviasi lidah
Tanda – tanda perangsangan selaput otak: Kaku kuduk, Kernig Sign, Refleks Brudzinski,
Refleks Lasegu, Data lain
Px Integumen
( Pada anak PEM kulit akan kering, hiperpigmentasi pada kulit, bersisik, ujung tangan
dingin, turgor mwnurun, CRT > 3 detik. Juga terdapat kelainan kulit yaitu crazy pavement
dermatosis (bercak putih dan merah muda) dengan tepi hitam yang terdapat pada bokong,
lutut, lipatan kulit dan tubuh.)
XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (2– 3Tahun )
Dengan menggunakan DDST, menurut DepKes RI, 2005:
1. Motorik kasar: jalan naik tangga sendiri, dapat bermain dan menendang bola kecil
2. Motorik halus:mencoret-coret pensil pada kertas
3. Bahasa: bicara denganbaik menggunakan 2 kata, melihat gambar dan dapat
menyebutkan dengan benar nama 2 benda atau lebih
4. Personal social: membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat
piring jika diminta, makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah, melepas pakaiannya
sendiri
XII. Test Diagnostik
Laboratorium
1. Pemeriksaan Darah lengkap : albumin 2 mg/dl
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS:
- Ibu kx mengatakan
nafsu makan anaknya
berkurang sejak 2 bulan
yg lalu
-Ibu kx mengatakan An. w
hanya makan memakai
lauk seadanya
-Ibu kx mengatakan
status ekonomi
keluarganya yang tidak
mampu
DO:
- BB=7 kg
- kadar albumin 2
Mg/dl
Status ekonomi rendah
↓
Tidak mampu memenuhi keb. Nutrisi↓
Intake nutrisi inadekuat ↙ Ketdkseimbangan
nutrisi:
Krg dr keb.tubuh
Defisiensi protein
Hipoalbunemia
Tekanan Osmotik plasma ↓
Merembes ke Merembes ke ruang interstitialruang peritonium
Edema Ascites
Kelebihan Volume Cairan
Tdk tahu kondisi Anak & cara merawat
Defisiensi Kognitif
Defisiensi Pengetahuan
Nutrisi Kurang dari
kebutuhan
DS :- Ibu kx mengatakan kakinya terlihat bengkak
DO :- edema pada ektremitas bawah +
- ascites +
-kadar albumin 2 mg/dL.
KELEBIHAN VOLUME
CAIRAN
DS :- Ibu klien mengatakan tidak mengetahui tentang kondisi dan cara merawat anaknya
DEFISIENSI
PENGETAHUAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan factor
ekonomi
2. Kelebihan Volume Cairan tubuh berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
3. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan nutrisi berhubungan
dengan defisit kognitif
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan factor ekonomi
Tujuan : setelah diberikan intervensi keperawatan selama 3x24 jam klien menunjukkan
peningkatan status gizi
KH :
- keluarga klien dapat menjelaskan penyebab gangguan nutrisi yang dialami klien, kebutuhan
nutrisi pemulihan, susunan menu dan pengolahan makanan sehat seimbang
- Keluarga klien dapat mendemonstrasikan pemberian diet (per sonde / per oral) sesuai
program dietetic.
Intervensi Rasional
Jelaskan kepada keluarga tentang penyebab
malnutrisi, kebutuhan nutrisi pemulihan, susunan
menu dan pengolahan makanan sehat seimbang,
tunjukkan contoh jenis sumber makanan
ekonomis sesuai status sosial ekonomi klien bila
perlu keluarga juga mencatat informasi yang telah
diajarkan.
Meningkatkan pemahaman keluarga tentang
penyebab dan kebutuhan nutrisi untuk pemulihan
klien sehingga dapat meneruskan upaya terapi
dietetik yang telah diberikan selama hospitalisasi.
Timbang berat badan, ukur lingkar lengan atas dan
tebal lipatan kulit setiap pagi.
Menilai perkembangan masalah klien.
Pelihara higiene oral sebelum makan Mengurangi citarasa yang tidak enak dan
merangsang selera makan
Berikan peningkatatan intake protein, kalori,
makanan yang berserat, zat besi, dan vitamin C
Memenuhi AKG pada pasien sesuai umur dan diet tepat pada kwasiorkor
Berikan makanan ringan, sup yang kental, dan
makanan yang sudah dilunakkan
Mempermudah absorbsi makanan dalam saluran
cerna
Instruksikan pada keluarga/caregiver untuk
memberikan snack diantara makan
Memenuhi AKG yang belum didapatkan pada
makanan
Tawarkan makan makanan dengan porsi sedikit
tapi sering
Makanan dengan porsi kecil dan sering lebih ditolerir oleh penderita anoreksia.
Kolaborasi dalam pemasangan NGT Mual muntah menyebabkan pasien sulit mendapatkan nutrisi peroral. Namun kondisi gaster yang normal mengidikasikan pemasangan NGT dapat dilakukan agar pasien mendapatkan pemenuhan nutrisi yang adekuat
2. Kelebihan Volume Cairan tubuh berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan selama 2x24 jam volume cairan dalam
tubuh kembali seimbang
KH : tidak terdapat tanda2 edema dan ascites, kadar albumin normal
Intervensi Rasional
a) Batasi asupan natrium jika di
instruksikan
b) Berikan albumin serum
c) Berikan diuretik, suplemen kalium
dan protein seperti yang
dideskripsikan
d) Catat asupan dan haluaran cairan
e) Ukur dan catat lingkar perut setiap
hari
f) Jelaskan rasional pembatasan
cairan dan natrium
a) Meminimalkan pembentukan ascites dan
edema
b) menormalkan tekanan osmotik plasma
c) Meningkatkan ekskresi cairan lewt ginjal dan
mempertahankan keseimbangan cairan
serta elektrolit yang normal
d) Menilai efektivtas terapi dankecukupan
asupan cairan
e) Memantau perubahan dalam pembentukan
ascites dan penumpukan cairan
f) Meningkatkan pemahaman dan kerjasama
pasien dalam menjalani dan melaksanakan
3. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
defisit kognitif
Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1x24 jam pengetahuan keluarga
bertambah
KH :
- Keluarga mengerti dan memahami isi penyuluhan
- Dapat mengulang isi penyuluhan
- Mampu menerapkan isi penyuluhan di rumah sakit maupun di rumah
Intervensi Rasional
a) Kaji ulang pengetahuan keluarga a) Mengidentifikasi tingkat pengetahuan
tentang proses penyakit dan
prognosisnya
b) Jelaskan tentang:
-Nama penyakit anak
-Penyebab
-Akibat yang ditimbulkan
-Pengobatan yang dilakukan
c) Jelaskan tentang:
-Pengertian nutrisi dan pentingnya
-Pola makanan yang betul untuk anak
sesuai umurnya
-Bahan makanan yang banyak
mengandung protein yang sesuai
dengan status ekonomi klien.
d) Beri kesempatan keluarga untuk
mengulangi isi penyuluhan.
e) Anjurkan keluarga untuk membawa
anak kontrol di poligizi setelah pulang
dari rumah sakit.
keluarga terhadap proses penyakitnya
dan agar pendidikan kesehatan yang
diberikan dapat sesuai dengan kebutuhan
pasien
b) Mengetahui sejauh mana pengetahuan
dan kebenaran informasi yang didapat
dan kesiapan untuk belajar
c) Keluarga mengerti dan memahami
penyakit anak dan menambah
pengetahuan keluarga.
d) Keluarga mengerti dan memahami serta
untuk menambah pengetahuan tentang
nutrisi.
e) Mengetahui sejauh mana isi penyuluhan
dipahami oleh keluarga.
f) Pemantauan tumbuh kembang anak
selanjutnya.