askep parisela

18
S1 Keperawatan STIKes Widya Nusantara Palu Selasa, 08 Mei 2012 Askep Varicella ASUHAN KEPERAWATAN VARICELLA 1. Definisi

Transcript of askep parisela

Page 1: askep parisela

S1 Keperawatan STIKes Widya Nusantara Palu

Selasa, 08 Mei 2012

Askep Varicella

ASUHAN KEPERAWATAN VARICELLA

1.       Definisi

Page 2: askep parisela

Varisela berasal dari bahasa latin, Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan

istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama Chicken – pox. Varisela

adalah Penyakit Infeksi Menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster, ditandai oleh

erupsi yang khas pada kulit. Varisela atau cacar air merupakan penyakit yang sangat menular

yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster dengan gejala-gejala demam dan timbul bintik-

bintik merah yang kemudian mengandung cairan.

2.       Etiologi

Virus Varicella Zoster, termasuk Famili Herpes Virus.

3.       Patofisiologi 

Menyebar Hematogen.

Virus Varicella Zoster juga menginfeksi sel satelit di sekitar Neuron pada ganglion akar

dorsal Sumsum Tulang Belakang. Dari sini virus bisa kembali menimbulkan gejala dalam

bentuk Herpes Zoster.

Sekitar 250 – 500 benjolan akan timbul menyebar diseluruh bagian tubuh, tidak terkecuali

pada muka, kulit kepala, mulut bagian dalam, mata , termasuk bagian tubuh yang paling

intim. Namun dalam waktu kurang dari seminggu , lesi teresebut akan mengering dan

bersamaan dengan itu terasa gatal. Dalam waktu 1 – 3 minggu bekas pada kulit yang

mengering akan terlepas.

Virus Varicella Zoster penyebab penyakit cacar air ini berpindah dari satu orang ke orang lain

melalui percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin penderita dan diterbangkan

melalui udara atau kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi.

Virus ini masuk ke tubuh manusia melalui paru-paru dan tersebar kebagian tubuh melalui

kelenjar getah bening.

Setelah melewati periode 14 hari virus ini akan menyebar dengan pesatnya ke jaringan

kulit. Memang sebaiknya penyakit ini dialami pada masa kanak-kanak dan pada kalau sudah

dewasa. Sebab seringkali orang tua membiarkan anak-anaknya terkena cacar air lebih dini.

Varicella pada umumnya menyerang anak-anak ; dinegara-negara bermusin empat, 90%

kasus varisela terjadi sebelum usia 15 tahun. Pada anak-anak , pada umumnya penyakit ini

tidak begitu berat.

Namun di negara-negara tropis, seperti di Indonesia, lebih banyak remaja dan orang

dewasa yang terserang Varisela. Lima puluh persen kasus varisela terjadi diatas usia 15

tahun. Dengan demikian semakin bertambahnya usia pada remaja dan dewasa, gejala varisela

semakin bertambah berat.

4.       Sign / Symtoms

Page 3: askep parisela

         Diawali dengan gejala melemahnya kondisi tubuh.

         Pusing.

         Demam dan kadang – kadang diiringi batuk.

         Dalam 24 jam timbul bintik-bintik yang berkembang menjadi lesi (mirip kulit yang terangkat

karena terbakar).

         Terakhir menjadi benjolan – benjolan kecil berisi cairan.

Sebelum munculnya erupsi pada kulit, penderita biasanya mengeluhkan adanya rasa tidak

enak badan, lesu, tidak nafsu makan dan sakit kepala. Satu atau dua hari kemudian, muncul

erupsi kulit yang khas.

Munculnya erupsi pada kulit diawali dengan bintik-bintik berwarna kemerahan (makula),

yang kemudian berubah menjadi papula (penonjolan kecil pada kulit), papula kemudian

berubah menjadi vesikel (gelembung kecil berisi cairan jernih) dan akhirnya cairan dalam

gelembung tersebut menjadi keruh (pustula). Bila tidak terjadi infeksi, biasanya pustel akan

mengering tanpa meninggalkan abses.

5.       Komplikasi

Komplikasi Tersering secara umum :

a. Pnemonia

b. Kelainan ginjal.

c. Ensefalitis.

d. Meningitis.

Komplikasi yang langka :

a. Radang sumsum tulang.

b. Kegagalan hati.

c. Hepatitis.

d. Sindrom Reye.

Komplikasi yang biasa terjadi pada anak-anak hanya berupa infeksi varisela pada kulit,

sedangkan pada orang dewasa kemungkinan terjadinya komplikasi berupa radang pari-paru

atau pnemonia 10 – 25 lebih tinggi dari pada anak-anak..

6.       Treatment

Karena umumnya bersifat ringan, kebanyakan penderita tidak memerlukan terapi khusus

selain istirahat dan pemberian asupan cairan yang cukup. Yang justru sering menjadi masalah

adalah rasa gatal yang menyertai erupsi. Bila tidak ditahan-tahan , jari kita tentu ingin segera

Page 4: askep parisela

menggaruknya. Masalahnya,bila sampai tergaruk hebat, dapat timbul jaringan parut pada

bekas gelembung yang pecah. Tentu tidak menarik untuk dilihat.

B.      KONSEP KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Data subjektif : pasien merasa lemas, tidak enak badan, tidak nafsu makan dan sakit

kepala.

Data Objektif :

a.       Integumen : kulit hangat, pucat.

 adanya bintik-bintik kemerahan pda kulit yang berisi cairan jernih.

b.      Metabolik : peningkatan suhu tubuh.

c.       Psikologis : menarik diri.

d.      GI : anoreksia.

e.      enyuluhan / pembelajaran : tentang perawatan luka varicela.

2. Diagnosis

Keperawatan

a. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan kulit.

b. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan erupsi pada kulit.

c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dnegan kurangnya intake

makanan.

d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan luka pada kulit.

e. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan.

3. Intervensi

DX 1

a.       Gunakan skort, sarung tangan, masker dan teknik aseptic, selama perawatan kulit.

Rasional : mencegah masuknya organisme infeksius.

b.      Awasi atau batasi pengunjung bila perlu.

Rasional : mencegah kontaminasi silang dari pengunjung.

c.       Cukur atau ikat rambut di sekitar daerah yang terdapat erupsi.

Rasional : rambut merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri.

d.      Bersihkan jaringan nekrotik / yang lepas (termasuk pecahnya lepuh)

 Rasional : meningkatkan penyembuhan.

e.      Awasi tanda vital

Page 5: askep parisela

Rasional : Indikator terjadinya infeksi.

DX 2

a.       Pertahankan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.

Rasional : mengetahui keadaan integritas kulit.

b.      Berikan perawatan kulit

Rasional : menghindari gangguan integritas kulit.

        DX 3

a.       Berikan makanan sedikit tapi sering.

Rasional : membantu mencegah distensi gaster/ ketidaknyamanan dan meningkatkan

pemasukan.

b.      Pastikan makanan yang disukai/tidak disukai. Dorong orang terdekat untuk membawa

makanan dari rumah yang tepat.

Rasional : meningkatkan partisipasi dalam perawatan dan dapat memperbaiki pemasukan.

DX 4

a.       Bantu memaksimalkan kemampuan yang dimiliki pasien saat ini.

Rasional : memanfaatkan kemampuan dapat menutupi kekurangan.

b.      Eksplorasi aktivitas baru yang dapat dilakukan.

Rasional : memfasilitasi dengan memanfaatkan keletihan.

DX 5

a.       Diskusikan perawatan erupsi pada kulit.

Rasional : meningkatkan kemampuan perawatan diri dan menngkatkan kemandirian.

4.       Implementasi

Dx 1

a.       Menekankan pentingnya teknik cuci tangan yang baik untuk semua individu yang datang

kontak dengan pasien.

b.      Menggunakan skort,masker, sarung tangan dan teknik aseptik selama perawatan luka.

c.       Mengawasi atau membatasi pengunjung bila perlu.

d.      Mencukur atau mengikat rambut disekitar daerah yang terdapat erupsi.

e.      Membersihkan jaringan mefrotik.yang lepas (termasuk pecahnya lepuh).

f.        Mengawasi tanda vital.

Page 6: askep parisela

Dx 2

a.       Memperhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.

b.      Memberikan perawatan kulit.

Dx 3

a.       Memberikan makanan sedikit tapi sering.

b.      Memastikan makanan yang disukai/tidak disukai , dorong orang terdekat untuk membawa

makanan dari rumah yang tepat.

Dx 4

a.       Membantu memaksimalkan kemampuan yang dimiliki pasien saat ini.

b.      Mengeksplorasi aktivitas baru yang dapat dilakukan.

Dx 5

a.       Mendiskusikan perawatan erupsi pada kulit.

5.       Evaluasi

Evaluasi disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam intervensi.

Diposkan oleh Syamsuddin Acho di 17.56 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

STIKes Widya Nusantara Palu

Syamsuddin Acho

Syamsuddin Acho

Page 7: askep parisela

slalu berusaha agar tiap hembusan nafasku slalu diantarkan dg ucapan ALHAMDULILLAH, karena kurang lebih dari 22 tahun silam, akku cmn merupakan sumbangan cairan steril dari sang AYAH TERCINTA, yg terselamatkan menembus istana yang hanya dimiliki oleh wanita khusus'y IBUKU TERCINTA n TERSAYANG , akk hanya titipan yang numpang dalam OVARIUM yang terselimutkan oleh ENDOMETRIUM n yg hanya mendapatkan mkanan dari IBU melalui suapan sang PLASENTA, , smua ini atas KUASA dari_Nya, , yg akhirnya mmnjamkan akk OKSIGEN pe saat ini masih sempat akku nikmati. .serta anugrah tida hentinya akk nikmati dlm keindahan DUNIA yg juga merupakan tmpat persinggahan untuk slalu mencari bekal untuk khidupan yg abadi kelak.namun mmliki cita-cita yg sangat sederhana yaitu ingin slalu melihat AYAH BUNDA_ku slalu tersenyum bahagia n akhirnya mnikmati pnjaman oksigen pd detik terkhir dlm keadaan KHUSNUL KHOTIMAH. .dan dinantikan oleh knikmatan SURGA JANNATUNNA'IIM pada khidupan kedua .INSYA.ALLOOH. AMIIIEENN. .(^_^)

Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.

Page 8: askep parisela

S1 Keperawatan STIKes Widya Nusantara Palu

Selasa, 08 Mei 2012

Askep Varicella

ASUHAN KEPERAWATAN VARICELLA

1.       Definisi

Page 9: askep parisela

Varisela berasal dari bahasa latin, Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan

istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama Chicken – pox. Varisela

adalah Penyakit Infeksi Menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster, ditandai oleh

erupsi yang khas pada kulit. Varisela atau cacar air merupakan penyakit yang sangat menular

yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster dengan gejala-gejala demam dan timbul bintik-

bintik merah yang kemudian mengandung cairan.

2.       Etiologi

Virus Varicella Zoster, termasuk Famili Herpes Virus.

3.       Patofisiologi 

Menyebar Hematogen.

Virus Varicella Zoster juga menginfeksi sel satelit di sekitar Neuron pada ganglion akar

dorsal Sumsum Tulang Belakang. Dari sini virus bisa kembali menimbulkan gejala dalam

bentuk Herpes Zoster.

Sekitar 250 – 500 benjolan akan timbul menyebar diseluruh bagian tubuh, tidak terkecuali

pada muka, kulit kepala, mulut bagian dalam, mata , termasuk bagian tubuh yang paling

intim. Namun dalam waktu kurang dari seminggu , lesi teresebut akan mengering dan

bersamaan dengan itu terasa gatal. Dalam waktu 1 – 3 minggu bekas pada kulit yang

mengering akan terlepas.

Virus Varicella Zoster penyebab penyakit cacar air ini berpindah dari satu orang ke orang lain

melalui percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin penderita dan diterbangkan

melalui udara atau kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi.

Virus ini masuk ke tubuh manusia melalui paru-paru dan tersebar kebagian tubuh melalui

kelenjar getah bening.

Setelah melewati periode 14 hari virus ini akan menyebar dengan pesatnya ke jaringan

kulit. Memang sebaiknya penyakit ini dialami pada masa kanak-kanak dan pada kalau sudah

dewasa. Sebab seringkali orang tua membiarkan anak-anaknya terkena cacar air lebih dini.

Varicella pada umumnya menyerang anak-anak ; dinegara-negara bermusin empat, 90%

kasus varisela terjadi sebelum usia 15 tahun. Pada anak-anak , pada umumnya penyakit ini

tidak begitu berat.

Namun di negara-negara tropis, seperti di Indonesia, lebih banyak remaja dan orang

dewasa yang terserang Varisela. Lima puluh persen kasus varisela terjadi diatas usia 15

tahun. Dengan demikian semakin bertambahnya usia pada remaja dan dewasa, gejala varisela

semakin bertambah berat.

4.       Sign / Symtoms

Page 10: askep parisela

         Diawali dengan gejala melemahnya kondisi tubuh.

         Pusing.

         Demam dan kadang – kadang diiringi batuk.

         Dalam 24 jam timbul bintik-bintik yang berkembang menjadi lesi (mirip kulit yang terangkat

karena terbakar).

         Terakhir menjadi benjolan – benjolan kecil berisi cairan.

Sebelum munculnya erupsi pada kulit, penderita biasanya mengeluhkan adanya rasa tidak

enak badan, lesu, tidak nafsu makan dan sakit kepala. Satu atau dua hari kemudian, muncul

erupsi kulit yang khas.

Munculnya erupsi pada kulit diawali dengan bintik-bintik berwarna kemerahan (makula),

yang kemudian berubah menjadi papula (penonjolan kecil pada kulit), papula kemudian

berubah menjadi vesikel (gelembung kecil berisi cairan jernih) dan akhirnya cairan dalam

gelembung tersebut menjadi keruh (pustula). Bila tidak terjadi infeksi, biasanya pustel akan

mengering tanpa meninggalkan abses.

5.       Komplikasi

Komplikasi Tersering secara umum :

a. Pnemonia

b. Kelainan ginjal.

c. Ensefalitis.

d. Meningitis.

Komplikasi yang langka :

a. Radang sumsum tulang.

b. Kegagalan hati.

c. Hepatitis.

d. Sindrom Reye.

Komplikasi yang biasa terjadi pada anak-anak hanya berupa infeksi varisela pada kulit,

sedangkan pada orang dewasa kemungkinan terjadinya komplikasi berupa radang pari-paru

atau pnemonia 10 – 25 lebih tinggi dari pada anak-anak..

6.       Treatment

Karena umumnya bersifat ringan, kebanyakan penderita tidak memerlukan terapi khusus

selain istirahat dan pemberian asupan cairan yang cukup. Yang justru sering menjadi masalah

adalah rasa gatal yang menyertai erupsi. Bila tidak ditahan-tahan , jari kita tentu ingin segera

Page 11: askep parisela

menggaruknya. Masalahnya,bila sampai tergaruk hebat, dapat timbul jaringan parut pada

bekas gelembung yang pecah. Tentu tidak menarik untuk dilihat.

B.      KONSEP KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Data subjektif : pasien merasa lemas, tidak enak badan, tidak nafsu makan dan sakit

kepala.

Data Objektif :

a.       Integumen : kulit hangat, pucat.

 adanya bintik-bintik kemerahan pda kulit yang berisi cairan jernih.

b.      Metabolik : peningkatan suhu tubuh.

c.       Psikologis : menarik diri.

d.      GI : anoreksia.

e.      enyuluhan / pembelajaran : tentang perawatan luka varicela.

2. Diagnosis

Keperawatan

a. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan kulit.

b. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan erupsi pada kulit.

c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dnegan kurangnya intake

makanan.

d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan luka pada kulit.

e. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan.

3. Intervensi

DX 1

a.       Gunakan skort, sarung tangan, masker dan teknik aseptic, selama perawatan kulit.

Rasional : mencegah masuknya organisme infeksius.

b.      Awasi atau batasi pengunjung bila perlu.

Rasional : mencegah kontaminasi silang dari pengunjung.

c.       Cukur atau ikat rambut di sekitar daerah yang terdapat erupsi.

Rasional : rambut merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri.

d.      Bersihkan jaringan nekrotik / yang lepas (termasuk pecahnya lepuh)

 Rasional : meningkatkan penyembuhan.

e.      Awasi tanda vital

Page 12: askep parisela

Rasional : Indikator terjadinya infeksi.

DX 2

a.       Pertahankan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.

Rasional : mengetahui keadaan integritas kulit.

b.      Berikan perawatan kulit

Rasional : menghindari gangguan integritas kulit.

        DX 3

a.       Berikan makanan sedikit tapi sering.

Rasional : membantu mencegah distensi gaster/ ketidaknyamanan dan meningkatkan

pemasukan.

b.      Pastikan makanan yang disukai/tidak disukai. Dorong orang terdekat untuk membawa

makanan dari rumah yang tepat.

Rasional : meningkatkan partisipasi dalam perawatan dan dapat memperbaiki pemasukan.

DX 4

a.       Bantu memaksimalkan kemampuan yang dimiliki pasien saat ini.

Rasional : memanfaatkan kemampuan dapat menutupi kekurangan.

b.      Eksplorasi aktivitas baru yang dapat dilakukan.

Rasional : memfasilitasi dengan memanfaatkan keletihan.

DX 5

a.       Diskusikan perawatan erupsi pada kulit.

Rasional : meningkatkan kemampuan perawatan diri dan menngkatkan kemandirian.

4.       Implementasi

Dx 1

a.       Menekankan pentingnya teknik cuci tangan yang baik untuk semua individu yang datang

kontak dengan pasien.

b.      Menggunakan skort,masker, sarung tangan dan teknik aseptik selama perawatan luka.

c.       Mengawasi atau membatasi pengunjung bila perlu.

d.      Mencukur atau mengikat rambut disekitar daerah yang terdapat erupsi.

e.      Membersihkan jaringan mefrotik.yang lepas (termasuk pecahnya lepuh).

f.        Mengawasi tanda vital.

Page 13: askep parisela

Dx 2

a.       Memperhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.

b.      Memberikan perawatan kulit.

Dx 3

a.       Memberikan makanan sedikit tapi sering.

b.      Memastikan makanan yang disukai/tidak disukai , dorong orang terdekat untuk membawa

makanan dari rumah yang tepat.

Dx 4

a.       Membantu memaksimalkan kemampuan yang dimiliki pasien saat ini.

b.      Mengeksplorasi aktivitas baru yang dapat dilakukan.

Dx 5

a.       Mendiskusikan perawatan erupsi pada kulit.

5.       Evaluasi

Evaluasi disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam intervensi.

Diposkan oleh Syamsuddin Acho di 17.56 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

STIKes Widya Nusantara Palu

Syamsuddin Acho

Syamsuddin Acho

Page 14: askep parisela

slalu berusaha agar tiap hembusan nafasku slalu diantarkan dg ucapan ALHAMDULILLAH, karena kurang lebih dari 22 tahun silam, akku cmn merupakan sumbangan cairan steril dari sang AYAH TERCINTA, yg terselamatkan menembus istana yang hanya dimiliki oleh wanita khusus'y IBUKU TERCINTA n TERSAYANG , akk hanya titipan yang numpang dalam OVARIUM yang terselimutkan oleh ENDOMETRIUM n yg hanya mendapatkan mkanan dari IBU melalui suapan sang PLASENTA, , smua ini atas KUASA dari_Nya, , yg akhirnya mmnjamkan akk OKSIGEN pe saat ini masih sempat akku nikmati. .serta anugrah tida hentinya akk nikmati dlm keindahan DUNIA yg juga merupakan tmpat persinggahan untuk slalu mencari bekal untuk khidupan yg abadi kelak.namun mmliki cita-cita yg sangat sederhana yaitu ingin slalu melihat AYAH BUNDA_ku slalu tersenyum bahagia n akhirnya mnikmati pnjaman oksigen pd detik terkhir dlm keadaan KHUSNUL KHOTIMAH. .dan dinantikan oleh knikmatan SURGA JANNATUNNA'IIM pada khidupan kedua .INSYA.ALLOOH. AMIIIEENN. .(^_^)

Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.