askep kasus

12
BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN UMUM Pasien An.H (9 th ), dari poliklinik Dr. Ayi SPA tanggal 30 Agustus 2013, pukul 21.00, dengan observasi vomitus, dehidrasi sedang. Keadaan umum: sakit sedang, kesadaran compos mentis, pasien datang ke poliklinik, dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu, lemas, mual, muntah, tidak ada nafsu makan, disertai batuk-pilek. Tanda-tanda vital: nadi 120 X per menit, RR 24X per menit, suhunya 40°c 1. Pengkajian a. Biodata: Nama: An H. Umur : 9 th Jenis Kelamin :laki-laki Pekerjaan: pelajar Penanggung jawab: Tn. A( 45 th), laki-laki, Islam, Perguruan Tinggi, Karyawan Swasta. b. Riwayat Kesehatan: Keluhan utama : Ibu pasien mengatakan , pasien demam 4hari,mual,muntah dan batuk pilek. Riwayat kesehatan yang lalu : Ibu Pasien mengatakan, pasien belum pernah dirawat di rumah sakit. Riwayat penyakit keluarga : ibu pasien mengatakan dalam anggota keluarga pasien, tidak ada riwayat penyakit keturunan atau alergi. Riwayat tumbuh kembang : ibu pasien mengatakan tidak ada kelainan atau keterlambatan dalam tumbuh kembang.

description

gt

Transcript of askep kasus

BAB IIITINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN UMUM

Pasien An.H (9th), dari poliklinik Dr. Ayi SPA tanggal 30 Agustus 2013, pukul 21.00, dengan observasi vomitus, dehidrasi sedang. Keadaan umum: sakit sedang, kesadaran compos mentis, pasien datang ke poliklinik, dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu, lemas, mual, muntah, tidak ada nafsu makan, disertai batuk-pilek.

Tanda-tanda vital: nadi 120 X per menit, RR 24X per menit, suhunya 40c

1. Pengkajian

a. Biodata:

Nama: An H.Umur : 9 th

Jenis Kelamin :laki-laki Pekerjaan: pelajar

Penanggung jawab: Tn. A( 45 th), laki-laki, Islam, Perguruan Tinggi, Karyawan Swasta.b. Riwayat Kesehatan:Keluhan utama : Ibu pasien mengatakan , pasien demam 4hari,mual,muntah dan batuk pilek.Riwayat kesehatan yang lalu : Ibu Pasien mengatakan, pasien belum pernah dirawat di rumah sakit. Riwayat penyakit keluarga : ibu pasien mengatakan dalam anggota keluarga pasien, tidak ada riwayat penyakit keturunan atau alergi. Riwayat tumbuh kembang : ibu pasien mengatakan tidak ada kelainan atau keterlambatan dalam tumbuh kembang.

Riwayat imunisasi : ibu pasien mengatakan imunisasi dasar lengkap

c. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari: Nutrisi: Ibu Pasien mengatakan, tidak ada keluhan dengan masaklah nutrisi anaknya. Anak selalu makan tiga kali sehari, diselingi dengan minum susu.

Eliminasi: Ibu Pasien mengatakan, tidak ada keluhan dengan buang air kecil, sebanyak 6 sampai 8 kali per hari. Buang air besar satu kali dalam sehari, dan tidak ada keluhan.

Istirahat: selama di rumah, Ibu pasien mengatakan, anak tidur selama 6 sampai 8 jam pada malam hari dan selalu tidur siang, dua sampai tiga jam.

2. Pemeriksaan Fisik:a. Keadaan Umum: 1. keadaan umum pasien baik , kesadaran pasien : compos mentis

Suhu : 40c , Nadi : 120x/mnt , RR : 24x/mnt , Berat badan: 27.5 kgTinggi badan: 145 cm.

2. pemeriksaan per system

a. system persepsi sensori :

penglihatan tidak ada kelainan, mata tampak agak cekung, oedema palpebra. Pengecapan ; pasien merasa haus, mukosa bibir kering,

Persyarafan : tidak ada kejang dan tidak ada kelainan lain.

System pernafasan : pasien ada keluhan batuk pilek, berdasarkan hasil thorax suspek BP kanan, efusi pleura ringan kanan, tidak ada epitaksis dan sianosis.

System kardiovaskuler : takikardi, denyut nadi kuat, akral hangat, kapileri refill >3 detik.

System gastrointestinal : mukosa bibir kering, ada mual dan muntah System eliminasi : BAB normal, tidak ada keluhan.

System perkemihan : frekuensi BAK 2-3 x/hari, total produksi 720cc/24jam, warna urin seperti teh.

System integument : warna kulit kemerahan, petekie positif, kulit teraba hangat, turgor sedang. Kepala tidak ada benjolan, rambut hitam lurus, muka simetris bersih, mata simetris, sclera tidak ikterik, hidung simetris, bersih, pendengaran baik, bibir kering, mulut mucosa lembab, gigi bersih, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid pada leher

Kardivaskular: Warna kulit kemerahan, akral hangat, denyut nadi teratur, tidak ada keluhan nyeri dada, pulsasi kuat.

Respirasi: pola napas normal; jenis pernapasan dada, ada batuk(tak produktif) tidak ada retraksi dada.

Abdomen: supel, tidak ada kelainan.

b. Pemeriksaan Penunjang:

No.TanggalPemeriksaanHasil

1.30-8-2013laboratoriumHb : 11,2

LED : 40

Leukosit : 8620

Ht : 31

Trombisit : 184.000

IGG Anti Dengue : Negatif

IGM Anti Dengue : Negatif

Ns1 : positif

2.31-8-2013laboratoriumHb: 11

Lekosit: 6960

HT: 30.9

Trombo: 162.000

3.1-9-2013LaboratoriumHB: 11.3

Lekosit: 2740

Ht: 31,1

Trombosit: 128.000

4.2-9-2013Laboratorium HB: 11,7 Leukosit: 1790

HT: 32

Trombosit: 88.000

5.3-9-2013

Jam 06.00

Jam 16.00Laboratorium

Laboratorium

Radiologi HB: 13

Leukosit: 2030

HT: 35,3

Trombosit: 29.000

IGG Anti Dengue: Positif

IGM Anti Dengue: Negatif

HB: 12,5

Leukosit: 4630

HT: 34,3

Tombosit: 9.000

SGOT: 198

SGPT: 99

Thorak: Kesan: suspek bronkopneumonia kanan dan pleura effusion ringan kanan

c. Terapi: Infus:

1. Asering: 30 tetes per menit macro

2. Benutrion: 250 mililiter Injeksi:

1. Ceftriaxone 1 X 1,4 gr2. Ondancentron: 3 X 4 miligram

3. Gastrofer 2 X 20 miligram

4. Sanmol drip 3 X 300 mililiter

5. Kalmethasone 3 X 4 mg

Oral

1. Fartolin sirup Expetorat 3 X 1 senduk teh

2. Rhinos sirup 3 X 1 cth

B. ANALISA DATA:No.DataProblemEtiologi

1.Data Subjektif:

Ibu Pasien mengatakan, demam sudah 4 hari

Data Objektif:

Pasien tampak lemas, akral hangat, warna kulit kemerahan, bibir kering, turgor kulit baik

Tanda-tanda vital: RR 24, nadi 120, suhu 40 c Pasien rewel HipertermiInfeksi virus dengue

2.Data subjektif: Ibu pasien mengatakan, pasien muntah 8-10 kali berisi cairan dan sisa makanan tiap kali muntah 50-100 c,warna kuning kecoklatan, pasien tidak mau minum

Data objektif:

Pasien tampak lemas

Produksi urine minimal 50 cc/ 4 jam

Warna urine pekat seperti teh

Diare 1 kali Tanda-tanda vital: RR: 24x/menit, HR: 100x/menit, tensi 90/70mmhg Capillary refill >3 detik Akral dingin Kekurangan folume cairan Perpindahan Cairan Dari Intravaskuler Ke Ekstravaskuler.

3.Data Subjektif:Ibu pasien mengatakan, pasien tidak nafsu makan, selalu muntah setiap kali makan

Data Objektif:

Pasien makan 1 sampai 2 sendok makan Pasien tampak lemas Pasien muntah 8 sampai 10 kali, berisi cairan dan sisa makanan

Setiap kali muntah 50-100 cc Warna kuning kecoklatanNutrisiAsupan nutrisi yang kurang akibat mual-muntah dan tidak nafsu makan.

4.Data subjektif: Ibu pasien mengatakan, pasien muntah 8-10 kali berisi cairan dan sisa makanan tiap kali muntah 50-100cc ,warna kuning kecoklatan, pasien tidak mau minum.

Data objektif Pasien tampak lemas

Produksi urine minimal 50 cc/ 4 jam

Warna urine pekat seperti teh

BAB 1 kali Tanda-tanda vital: RR: 24x/menit, HR: 100x/menit, tensi 90/70mmhg

Capillary refill >3 detik Akral dingin

Hasil laboratorium tanggal

3-9-2013 HB: 12,5

Leukosit: 4630

HT: 34,3

Tombosit: 9.000

SGOT: 198

SGPT: 99 Resiko terjadinya syok hipovolemikKekurangan volume cairan

d. Prioritas masalah

1. Hipertemi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.

2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan Perpindahan Cairan Dari Intravaskuler Ke Ekstravaskuler.3. Nutrisi berhubungan dengan Asupan nutrisi yang kurang akibat mual-muntah dan tidak nafsu makan.4. Resiko terjadinya syok hipovolemik berhubungan dengan Kekurangan volume cairane. Rencana Keperawatan TglDiagnosa KeperawatanTujuan dan Kriteria HasilIntervensiRasional

30-8-13HipertermiSetelah dilakukan tindakan keperawtan diharapkan demam pasien teratasi , dengan kriteria hasil : Suhu tubuh normal (36-37C)

Pasien bebas dari demam. Kaji pengetahuan keluarga tentang hipertermi

Observasi keluhan, tingkat kesadaran pasien, suhu, nadi, tensi, dan pernafasan tiap 2 4jam

Anjurkan pasien dan keluarga untuk melaporkan bila tubuh terasa panas dan keluhan lainnya.

Anjurkan pasien banyak minum air putih sesuai toleransi.

Berikan kompres air hangat

Anjurkan pasien untuk menggenakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat

Ciptakan lingkungan yang tenang,atur suhu ruangan agar nyaman bagi pasien. Pantau pemasukan dan pengeluaran cairan tiap 2-4 jam

Berikan terapi cairan intravena dan obat-obatan sesuai dokter.

Untuk mengetahui adanya tanda-tanda awal bila terjadi demam.

Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.

Agar cepat tanggap untuk merespon keluhan pasien.

Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat evaporasiDengan vasodilatasi dapat meningkatkan penguapan yang mempercepat penurunan suhu tubuh.

Memberikan rasa nyaman dan pakaian yang tipis mudah menyerap keringat dan tidak merangsang peningkatan suhu tubuhUntuk memberikan rasa nyaman pasien.

Mendeteksi dini kekurangan cairan serta mengetahui keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tubuh yang tinggi. Obat khususnya untuk menurunkan panas tubuh pasien.

PPemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tubuh yang tinggi. Obat khususnya untuk menurunkan panas tubuh pasien.