Askep Hepatitis

11
BAB II PEMBAHASAN A.Konsep Teori 1. Pengertian Hepatitis adalah Suatu peradangan pada hati yang terjadi karena toksin seperti; kimia atau obat atau agen penyakit infeksi (Asuhan keperawatan pada anak, 2002; 131) Hepatitis adalah keadaan radang/cedera pada hati, sebagai reaksi terhadap virus, obat atau alkohol (Ptofisiologi untuk keperawatan, 2000;145) Hepatitis adalah suatu peradangan pada hati yang terjadi karena toxin, seperti kimia atau obat atau agen penyebab infeksi (Suriadi, Skp dan Rita Yuliani, 2001:131). Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh rekasi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia (Sujono Hadi, 1999). Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001). Hepatiits adalah peradangan pada hati ( liver ) yang disebabkan oleh virus hepatitis seperti virus hepatotropik yang dapat mengakibatkan hepatitis A (HAV ), hepatitis C ( HCV ), Delta hepatitis ( HDV ), hepatitis E ( HEV ), Hepatitis F dan hepatitis G.

description

mengenai asuransi keperawatan untuk orang yang terkena penyakit hepatitis

Transcript of Askep Hepatitis

Page 1: Askep Hepatitis

BAB II

PEMBAHASAN

A.Konsep Teori

1. Pengertian

Hepatitis adalah Suatu peradangan pada hati yang terjadi karena toksin seperti;

kimia atau obat atau agen penyakit infeksi (Asuhan keperawatan pada anak, 2002;

131)

Hepatitis adalah keadaan radang/cedera pada hati, sebagai reaksi terhadap

virus, obat atau alkohol (Ptofisiologi untuk keperawatan, 2000;145)

Hepatitis adalah suatu peradangan pada hati yang terjadi karena toxin, seperti

kimia atau obat atau agen penyebab infeksi (Suriadi, Skp dan Rita Yuliani, 2001:131).

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat

disebabkan oleh infeksi virus dan oleh rekasi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-

bahan kimia (Sujono Hadi, 1999).

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan

klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001).

Hepatiits adalah peradangan pada hati ( liver ) yang disebabkan oleh virus

hepatitis seperti virus hepatotropik yang dapat mengakibatkan hepatitis A (HAV

), hepatitis C ( HCV ), Delta hepatitis ( HDV ), hepatitis E ( HEV ), Hepatitis F dan

hepatitis G.

Hepatitis dibagi dua tahapan :

a. Hepatitis akut : infeksi virus sistemik yang berlangsung selama < 6 bulan.

b. Hepatitis kronis : ganguan-gangguan yang terjadi > 6 bulan kelanjutan dari

hepatitis akut.

c. Hepatitis fulminant adalah : perkembangan yang mulai dari timbulnya hepatitis

hingga kehgagalan hati dalam waktu kurang dari 4 minggu. Oleh karena itu hanya

terjadi pada bentuk akut. ( Yuliana elin, 2009 )

2. Klasifikasi

a. Hepatitis A

Hepatitis A adalah bentuk hepatitis yang paling menular. Hepatitis ini

ditularkan terutama melalui rute fekal-oral.,dan dapat juga ditularkan melalui

Page 2: Askep Hepatitis

pengelolahan makanan yang kurang bersih,makanan yang terkontaminasi dan

kerang-kerangan dari air yang telah terkontaminasi limbah . penyakit ini

jarang ditularkan melalui tranfusi. Ada laporan epidermi hepatitis A yang

terjadi di institusi atau tempat perawatan anak seperti tempat penitipan

anak,sekolah dan asrama anak-anak yang mengalami retardasi mental.masa

inkubasinya kira-kira 1 bulan. Ikterus muncul 4 sampai 6 minggu setelah

terpajan. Anak tersebut menular sampai 2 minggu sebelum awitan karena

konsentrasivirus yang tinggi diddalam feses sebelum gejala definitive mulai

muncul. Keadaan menular ini berlangsung sampai 1 minggu setelah timbul

ikterus. Hepatitis A bermanifestasikan berbagai gejala ,jarang (10 % dari

kasus) yang menjadi hepatitis menahun. Anak-anak mungkin menunjukkan

sedikit gejala atau bahkan asimtomatik . anak penderita hepatitis A jarang

yang di hospitalisasi dan tidak diketahui adanya status karier.

b. Hepatitis B dan Hepatitis C

Kedua virus ini ditularkan melalui darah atau turunan darah dan secret tubuh

(semen,liur,air susu ibu dan urin) . hepatitis B banyak terjadi pada populasi

anak-anak berikut :

1) Bayi dari ibu yang karier kronis dari antigen virus

2) Anak-anak yang sering ditranfusi atau heodialisis ( dapat pula

berkembang hepatitis C)

3) Anak-anak yang terlibat penyalahgunaan obat yang dipakai melalui IV

( dapat pula menderita hepatitis C)

4) Anak-anak panti

5) Anak pra sekolah di daerah endemic

Masa inkubasinya 2-6 bulan anak dengan hepatitis C biasanya tanpa gejala.

Di Amerika Serikat lebih dari 90 % kasus hepatitis C berhubungan dengan

tranfusi darah atau produk darah. Keadaaan karier dan perkembangan hati

yang kronik dapat terjadi hepatitis B dan C.

c. Hepatitis D

Virus ini hanya dapat menimbulkan infe. Koinfeksi dengan hepatitis D

meningkatkan beratnya infeksi hepatitis B , perjalanan penyakit lebih

membahayakan dan meningkat kan potensi menjadi pennyakit hati kronik.

Hepatitis D sering terjdi pada orang penderita hemophilia dan pecandu obat

dengan suntikan (IV).

Page 3: Askep Hepatitis

d. Hepatitis E

Hepatitis E adalah epidemic atau hepatitis non-A ,non-B yang ditularkan

secara enteric.penularan terjadi melalui air yang terkontaminasi dan sering

terjadi setelah bencana alam di Negara-negara berkembang. Tidak ada uji

disgnostik, sehingga untuk mengetahui adanya penyakit ini, hepatitis lain

haruslah dikesampingkan.

3. Etiologi

4. Klasifikasi dalam agen penyebab hepatitis virus yaitu :

a. Hepatitis E ( HEV ) :

- Virus tanpa selubung

- Tahan terhadap cairan empedu

- Ditemukan ditinja

- Tidak dihubungkan dengan penyakit kronik

- Tidak terjadi viremia yang berkepanjangan

b. Transmisi melalui darah terdiri dari virus hepatitis B, virus hepatitis D, dan virus

hepatitis C :

- Virus dengan selubung ( emvelope )

- Rusak apabila tepajan cairan empedu ayau detergen

- Tidak terdapat dalam tinja

- Dihubungkan dengan penyakit hati kronik

- Dihubungkan dengan viremia yang persisten

Gejala hepatitis akut dibagi dalam 4 tahap :

1. Fase inkubasi : waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala atau icterus.

Panjang fase terhgantung pada dosis inokulum yang ditularkan dan jalur penularan

makin besar dosis inokulum, makin pendk fas inkubasi.

2. Fase prodormal ( pra ikterik ) : fase diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama

dan timbulnya gejla ikterus. Insisiouse ditandai dengan malalse umum, mialgia,

atralgia, mudah lelah, gejala saluran nafas atas dan anorksia, diare, demam, dan

nyeri abdomen dikuadran kanan atas atau epigastrium.

3. Fase ikterus : fase munculnya setelah 5-10 hari tetapi dapat juaga mucul

bersamaan dengan munculnya gejala. Setelah timbyl ikerus jarang terjadi

perburkan gejala prodormal, tetapi justru akan menjadi perbaikan klinis yang

nyata.

Page 4: Askep Hepatitis

4. Fase konvalesen ( peneymbuhan ) : menghilangnya ikterus adan keluhan lain,

tetapi hepatomegali dan abonormalitas fungsi hati tetap ada. Nafsu makan kembali

normal, keadaan akut akan membaik dalam 2-3 minggu. Pada heptitis A akan

terjadi perbaikan klinis dan laboratorium lengkap terjadi alam 9 minggu dan 16

minggu untuk hepatitis B.

Secara umum agen penyebab hepatitis virus dapat dklasifikasikan dalam group yaitu hepatitis

dengan transmisi secara enteric dan transmisi darah.

Manifestasi klinis

1. Malaise, anoreksia, mual dan muntah

2. Gejala flu, faringitis

3. Demam ditemukan pada infeksi HAV

4. Ikterus didahulu dengan kemunculan urine berwarna gelap

5. Pruitus ( biasanya ringan dan sementara )

6. Nyeri teka pada hati

7. Splenomegali ringan

8. Limfadenopati

Discharge planning

1. Biasakan konsumsi makanan yang bersih dan lihat dulu jika memilih tempat makan

2. Biasakan mencuci tangan sebelum makan dan setelah beraktifitas karena mencuci

tangan dapat menghilangkan organisme penyebab infeksi.

3. Banyak minum air putih

4. Olahraga sevara teratur dan cukup istirahat

5. Orang tua hrus memberikan perhatian khusus pada anak dalam pemilihan makaanan

serta memberikan pendidikan akanpentingnya kebersihan agar tdak terkena virus yang

dapat menyebabkan penyakit hepatitis.

6. Bayi sebaiknya ibu memberikan imunisasi secara tepat waktu untuk mencegah

terjadinya hepatitis.

Asuhan keperawatan

Diagnosa :

Page 5: Askep Hepatitis

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d perasaan tidak nyaman

dikuadran atas, gangguan absorpsi, dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan

masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.

NOC NIC

-Adanya peningkatan berat badan sesuai

dengan tujuan.

-Berat badan ideal sesuia dengan tinggi

badan.

-Mampu mengidentifikasikan kebutuhan

nutrisi.

-Tidak ada tanda malnutrisi

-Menunjukkan peningkatan fungsi

pengecapan dari menelan.

-Tidak terjadi penurunan berat badan

yang berarti

-Kaji adanya alergi makanan.

-Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

menentukan jumlah kalori dengan nutris

yang dibutuhkan pasien.

-Ajarkan pasien untuk meningkatkan

intake Fe.

-Anjurkan pasien untuk meningkatkan

vitamin c dan protein.

-Yakinkan diet yang dimakan

mengandung tinggi serat untuk mecegah

konstipasi.

-monitor jumlah nutrisi dan kadungan

kalori.

-Kaji kemampuan pasien untuk mendapat

nutrisi yang dibutuhkan.

-Monitor adanya penurunan berat badan.

-Monitor tipe dan jumlah aktivitas.

-Jadwalkan pengobatan dan tindakan

-Monitor kulit kering dan perubahan

pigmentasi.

-Monitor kult kering, rambut kusam dan

mudah patah.

-Monitor kalori dan intake nutrisi

2. Dx. 2. Nyeri b.d pembengkakan hepar yang mengalami imflamasi hati dan bendungan

vena porta.

NOC NIC

Page 6: Askep Hepatitis

-Mampu mengontrol nyeri ( tahu

penyebab nyeri, mampu menggunakan

tekhnik nonfarmakologi untuk

mengurangi nyeri, mencari bantuan. )

-Melaporkan bahwa nyeri bekurang

dengan menegemen nyeri.

-Mampu mengenali nyeri, ( skala,

intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri )

-Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri

hilang.

-Lakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi,

karakeristik, durasi, frekuensi, kualitas

dan faktor presipitasi.

-Observasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan.

-Kaji kultur yang mempengaruhi respon

nyeri.

-Evaluasi nyeri masa lampau

-Evaluasi nyeri bersama tim kesehatan

lainnya tentang ketidakefektifn kontrol

nyeri masa lampau.

–Pilih dan lakukan penanganan nyeri

( farmakologi, nonfarmakologi, dan

interpersonal )

-Kaji tipe dan sumber nyeri untuk

menentukan intervensi.

-Ajarkan tentang tekhnik nonfarmakologi.

-Berikan analgetik untuk mengilangkan

nyeri.

-Evaluasi keefektifan kontrol nyeri.

-kolaborasikan dengan dokter jika ada

keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil.

-Monitor penerimaan pasien tentang

management nyeri.

3. Dx.3. Hipertermia b.d invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi

hepar.

NOC NIC

-Suhu tubuh dalam rentang normal.

-Nadi dan RR dalam rentang normal.

-Monitor suhu sesering mungkin.

-Monitor warna dan suhu kulit.

Page 7: Askep Hepatitis

-Tidak ada perubahan warna kulit dan

tidak shing triad 9ada pusing.

-Monitor intake dan output.

-Berikan pengobatan untuk mengatasi

penyebab demam.

-Kolaborasi pemberian cairan intravena.

-Kompress pasien pad alipat paha dan

aksila.

-Beri pengobatan untuk mencegah

terjadinya menggigil.

-Monitor suhu minimal 2 jam

-Rencanakan monitor suhu kontinu

-Monitor TD, nadi, dan RR.

-Monitor tanda-tanda hipetermi dan

hipotermi.

-Tingkatan intake cairan dan nutrisi.

-Ajarkan pada pasien cara mencegah

keletihan akibat panas.

-Ajarkan indikasi dari hipotermi dan

penanganan yang dilakukan.

-Beri anti piuretik jika perlu.

-Auakultasi TD pada kedua lengan.

-Monitor pola pernapasan abnormal.

-Monitor sianosis perifer.

-Monito adanya cushing perifer ( tekanan

nadi yang melebar, bradikardi,

peningkatan sistolik )

-Identifikasi penyebab dari perubahan

vital sign.