Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

49
MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS I ‘ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HEPATITIS’ DOSEN: Siti Maryati, S.Kep ,Ns.MPH Disususn oleh KELOMPOK 10 NONI WIDIAWATIE RIFKI HERYADI RUDI PRODI DIII KEPERAWATAN AKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

description

CSDVDV

Transcript of Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

Page 1: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS I

‘ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HEPATITIS’

DOSEN: Siti Maryati, S.Kep ,Ns.MPH

Disususn oleh

KELOMPOK 10

NONI WIDIAWATIE

RIFKI HERYADI

RUDI

PRODI DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2013/2014

Page 2: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus akut. (Ester Monica, 2002 : 93)

Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. (Aru, w sudoyo, 2006 : 429). Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa panas, mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan.

Insiden hepatitis yang terus meningkat semakin menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini menjadi penting karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama. 60-90% dari kasus-kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa dilaporkan. Keberadaan kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali kasus-kasus yang ringan dan kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan yang kurang dari keadaan sebenarnya. (Brunner & Sudarth, 2001 : 1169)

Pada umumnya klien yang menderita penyakit hepatitis ini mengalami Anoreksia atau penurunan nafsu makan dimana gejala ini diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak untuk melakukan detoksifikasi produk yang abnormal sehingga klien ini haruslah mendapatkan nutrisi yang cukup agar dapat memproduksi enegi metabolik sehingga klien tidak mudah lelah. Secara khusus terapi nutrisi yang didesain dapat diberikan melalui rute parenteral atau enteral bila penggunaan standar diet melalui rute oral tidak adekuat atau tidak mungkin untuk mencegah/memperbaiki malnutrisi protein-kalori. Nutrisi enteral lebih ditujukan pada pasien yang mempunyai fungsi GI tetapi tidak mampu mengkonsumsi masukan nasogastrik. Nutrisi parenteral dapat dipilih karena status perubahan metabolik atau bila abnormalitas mekanik atau fungsi dari saluran gastrointestinal mencegah pemberian makan enteral. Asam amino,karbohidrat, elemen renik, vitamin dan elektrolit dapat diinfuskan melalui vena sentral atau perifer. (Marilyn E. Doengoes, 1999: 758)

Pentingnya mengetahui penyebab hepatitis bagi klien adalah apabila ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama, supaya anggota keluarga dan

Page 3: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

klien siap menghadapi resiko terburuk dari penyakit hepatitis beserta komplikasinya sehingga penderita mampu menyiapkan diri dengan pencegahan dan pengobatan yaitu: penyediaan makanan dan air bersih yang aman, sistem pembuangan sampah yang efektif, perhatikan higiene secara umum, mencuci tangan, pemakaian kateter, jarum suntik dan spuit sekali pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh dengan sebaik-baiknya. Apabila hal ini tidak dilakukan dengan benar dan teratur berarti keluarga dan penderita harus siap menerima resiko komplikasi lainnya dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan memerlukan asuhan keperawatan yang tepat, disamping itu juga memerlukan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga akibat dan komplikasi dapat dihindari seperti memberi penjelasan tentang Hepatitis antara lain: penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, perawatan, penularan dan akibat yang didapat kalau pengobatan tidak dilakukan.

Page 4: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

BAB IIPEMBAHASAN

HEPATITISA.        Definisi

       Penyakit Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia, obat atau

agen penyebab infeksi. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang

dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis yang

berlangsung kurang dari 6 bulan disebut hepatitis akut, hepatitis yang berlangsung lebih dari

6 bulan disebut hepatitis kronis. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan,

diantaranya hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, hepatitis E, dan hepatitis  G.

B.        Penyebab

       Hepatitis  diisebabkan oleh beberapa jenis virus  yang diketegorikan dalam beberapa

golongan, diantaranya hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, hepatitis E, dan

hepatitis  G. Hepatitis juga terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis

itinfeksiosa, demam kuning  dan infeksi Virus Mumps, Virus Rubella, Virus Cytomegalovirus,

Virus Epstein-Barr, Virus Herpes. Penyebab hepatitis non - virus yang utama adalah alkohol

dan obat-obatan.

C.        Jenis – Jenis

1.      Hepatitis A

2.      Hepatitis B

3.      Hepatitis C

4.      Hepatitis D

5.      Hepatitis E

6.      Hepatitis G

Berikut adalah penjelasan mengenai masing – masing jenis Penyakit Hepatitis

A. HEPATITIS A

1.        Definisi

       Penyakit Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali

menyebabkan kematian, Virus Hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A).  Penyakit Hepatitis A

Page 5: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran / tinja penderita biasanya dengan

penularan  melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (fecal - oral), bukan melalui

aktivitas seksual atau melalui darah. Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain

(B dan C). Penyebaran melalui tinja / kotoran terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di

negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan

makanan. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh

kotoran manusia penderita.

2.        Masa inkubasi

       Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak waktu terkespos

atau terpapar terjadi, kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang

penyakit Hepatitis A.

3.      Tanda dan Gejala

       Penderita akan mengalami gejala – gejala subyektif dan obyektif ( berdasarkan

pemeriksaan klinis).

         Gejala – gejala subyektif berupa  lemah, letih, lesu, hilang nafsu makan, seringkali terjadi

mual dan muntah yang terus menerus sehingga menyebabkan seluruh badan terasa lemas.

         Gejala – gejala obyektif yang ditemukan setelah pemeriksaan adalah Demam  ( suhu

tubuh di atas 37,20C), mata dan kulit menjadi kuning, urin berwarna  tua dan pekat, dan tinja

pucat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang

lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus.

Berdasarkan stadium yang diderita Hepatitis A dibagi menjadi 3 stadium:

(1)   Pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan dan

mual;

(2)   Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik); dan

(3)   Stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning tidak selalu ditemukan. Untuk

memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT karena pada hepatitis

A bisa terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama - GT dan alkali fosfatase

dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.

4.      Masa Pengasingan yang disarankan

Page 6: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

       Selama 2 minggu setelah gejala pertama atau 1 minggu setelah penyakit kuning muncul.

Pasien juga diharapkan menjaga kebersihan.

5.      Pencegahan

       Sebagai usaha pencegahan, menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan

dengan teliti dan menggunakan prinsip 6 langkah diperlukan untuk meminimalisasi

penyebaran mata rantai penyakit Hepatitis A. Jenis imunisasi hepatitis A dibagi menjadi :

1.      Imunisasi Hepatitis A bisa dilakukan dalam bentuk sendiri (Havrix)

2.      Kombinasi dengan vaksin Hepatitis B (Twinrix).

Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu vaksinasi dasar dan booster

yang dilakukan 6 - 12 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi orang

yang potensial terinfeksi seperti penghuni asrama dan mereka yang sering jajan di luar

rumah.

6.      Pengobatan

       Penderita yang menunjukkan gejala Hepatitis A seperti minggu pertama munculnya yang

disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya , diharapkan tidak banyak beraktivitas serta

segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari

gejala yang timbul seperti paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk

meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan dan obat mual.

B.  HEPATITIS B

1.      Definisi

       Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya di dunia,

Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus

pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati yang

menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti halnya

Hepatitis C, kedua penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati.

       Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan

berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen,

fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa

menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui

kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati.

Page 7: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak

sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.

       Di daerah Timur dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis

menahun, sirosis dan kanker hati. Mula-mula dikenal sebagai serum hepatitis dan telah

menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika. Hepatitis B telah menjadi endemik di

Tiongkok dan berbagai negara Asia.

2.      Proses Penularan

       Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan

darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B. Penularannya tidak semudah virus hepatitis A.

Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Hepatitis B dapat menyerang

siapa saja, tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih berisiko terkena

penyakit.

Proses penularan penyakit Hepatitis B dibedakan menjadi dua :

       Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B

kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.

       Secara horizontal, terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk

jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama (jika

penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi berdarah) atau luka yang mengeluarkan

darah) serta hubungan seksual dengan penderita atau mitra seksual (baik heteroseksual

maupun pria homoseksual).

       Sebagai antisipasi, biasanya terhadap darah-darah yang diterima dari pendonor akan di

tes terlebih dulu apakah darah yang diterima reaktif terhadap Hepatitis, Sipilis dan HIV.

     

3.      Tanda dan Gejala

        Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit

perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih / sklera). Penderita hepatitis B kronik

cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi

lebih berisiko.

       Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala tersebut berupa selera makan

hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah, demam ringan, kadang-kadang disertai

nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul gejala utama

seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni

berwarna seperti teh.

Page 8: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

4.      Diagnosa

       Hepatitis B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi kronis hati yang disebabkan oleh

infeksi virus Hepatitis B persisten. Hepatitis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (> 6

bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses

nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg inaktif diartikan sebagai infeksi HBV persisten

hati tanpa nekroinflamasi.

       Sedangkan Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis yang ditandai dengan

peningkatan intermiten ALT>10 kali batas atas nilai normal (BANN). Diagnosis infeksi

Hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi, petanda virologi, biokimiawi dan

histologi.

       Secara serologi, pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis dan evaluasi infeksi

Hepatitis B kronis adalah : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA (4,5). Pemeriksaan

virologi, dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA serum sangat penting karena dapat

menggambarkan tingkat replikasi virus. Pemeriksaan biokimiawi yang penting untuk

menentukan keputusan terapi adalah kadar ALT. Peningkatan kadar ALT menggambarkan

adanya aktivitas kroinflamasi.

       Oleh karena itu pemeriksaan ini dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi.

Pasien dengan kadar ALT yang menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat

dibandingkan pada ALT yang normal. Pasien dengan kadar ALT normal memiliki respon

serologi yang kurang baik pada terapi antiviral.

       Oleh sebab itu pasien dengan kadar ALT normal dipertimbangkan untuk tidak diterapi,

kecuali bila hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses nekroinflamasi aktif. Tujuan

pemeriksaan histologi adalah untuk menilai tingkat kerusakan hati, menyisihkan diagnosis

penyakit hati lain, prognosis dan menentukan manajemen anti viral.

5.      Pencegahan

       Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian

vaksin atau   imunisasi hepatitis B dilakukan tiga kali, yaitu dasar, satu bulan dan 6 bulan

kemudian. Hal ini ditujukan terutama pada orang-orang yang berisiko tinggi terkena virus ini,

seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan / homosexual), pekerja

kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada di daerah rentan banyak kasus

Hepatitis B.

Page 9: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

6.      Pengobatan

       Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan

dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara

pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.

a.    Pengobatan oral yang terkenal adalah

           Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama

3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung

meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor

bersinambungan dari dokter.

           Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif,

tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.

           Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik,

efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi

peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum

dikatakan stabil.

b.        Pengobatan dengan injeksi / suntikan adalah

      Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang

akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.

       Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON)

diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16

minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita

yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot,

cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan

pemberian paracetamol.

   Selain itu, pengobatan tradisional dapat dilakukan. Tumbuhan obat atau herbal yang dapat

digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan Hepatitis diantaranya mempunyai

efek sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat

merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan

produksi empedu oleh hati.

   Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan Hepatitis, antara lain

yaitu

1.             Temulawak (Curcuma xanthorrhiza),

2.             Kunyit (Curcuma longa),

Page 10: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

3.             Sambiloto (Andrographis paniculata),

4.             Meniran (Phyllanthus urinaria),

5.             Daun Serut/mirten,

6.              Jamur Kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum),

7.             Akar alang-alang (Imperata cyllindrica),

8.             Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa),

9.             Pegagan (Centella asiatica),

10.         Buah Kacapiring (Gardenia augusta),

11.         Buah Mengkudu (Morinda citrifolia),

12.         Jombang (Taraxacum officinale).

Selain itu juga ada pengobatan alternatif lain Hepatitis B seperti hijamah / bekam yang

bisa menyembuhkan segala penyakit hepatitis, asal dilakukan dengan benar dan juga dengan

standar medis.

7.      Hasil Akhir Perawatan

       Ada 3 kemungkinan tanggapan kekebalan yang diberikan oleh tubuh terhadap virus

Hepatitis B pasca periode akut.

1.      Kemungkinan pertama, jika tanggapan kekebalan tubuh adekuat maka akan terjadi

pembersihan virus, pasien sembuh.

2.      Kedua, jika tanggapan kekebalan tubuh lemah maka pasien tersebut akan menjadi carrier

inaktif.

3.      Ketiga, jika tanggapan tubuh bersifat intermediate (antara dua hal di atas) maka penyakit

terus berkembang menjadi hepatitis B kronis.

C.  HEPATITIS C

1.       Definisi

       Hepatitis C adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis C (VHC). Infeksi virus

ini menyebabkan peradangan hati atau hepatitis yang biasanya asimtomatik, tetapi hepatitis

kronik yang berlanjut dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati.

2.        Proses Penularan

       Proses penularan penyakit  Hepatitis C sebanyak 80 % akibat transfusi darah dan jarum

suntik yang terkontaminasi. Virus hepatitis C ditularkan melalui pemakai obat yang

menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual.

Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita penyakit hati alkoholik seringkali menderita

Page 11: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

hepatitis C. Proses penularannya dapat pula melalui kontak darah serangga yang menggiti

penderita lalu mengigit orang lain di sekitarnya. Hepatitis C adalah akibat dari transplantasi

hati di Amerika Serikat

3.      Tanda dan Gejala

       Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, tetapi pada penderita

Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan / kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai

kanker (cancer) hati. Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak

menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun

beberapa gejala yang samar diantaranya adalah  Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin

menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut jaundice (jarang terjadi).     

        Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine,

namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan

normal.Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan

merusak hati bertahun-tahun.

4.      Pencegahan

Sebagai usaha pencegahan, menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan

teliti dan menggunakan prinsip 6 langkah diperlukan untuk meminimalisasi penyebaran mata

rantai penyakit Hepatitis C.

5.      Pengobatan

       Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa,

Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah

menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang

memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C

memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat

menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium awalnya.

D.    HEPATITIS D

       Hanya   terjadi   sebagai   rekan-infeksi   dari   virus   hepatitis  B   dan   virus  hepatitis  D  ini 

menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap 

Page 12: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

virus ini adalah pecandu obat. Hepatitis D menular melalui darah yang terinfeksi. Penyakit 

ini hanya timbul pada orang-orang yang telah terinfeksi dengan hepatitis B sebelumnya.

       Orang-orang yang berisiko terkena hepatitis D adalah pengguna obat-obatan yang sering 

memakai   jarum   suntik   bersama-sama.   Penderita   hepatitis   B   juga   berisiko   terkena   jika 

berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi hepatitis D, atau jika mereka tinggal dengan 

orang yang terinfeksi.         Untuk mencegahnya adalah dengan mencegah terkena hepatitis 

B, yaitu dengan imunisasi hepatitis B; selain itu dengan menghindari  terkena darah yang 

terinfeksi,   jarum   yang   terkontaminasi,   atau  barang-barang   pribadi   penderita   (sikat   gigi, 

pisau cukur, gunting kuku).

Hepatitis D kronik diterapi dengan interferon alfa.

E.     HEPATITIS E

       Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya

terjadi di negara - negara terbelakang. Hepatitis E adalah virus hepatitis (peradangan hati)

yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). HEV memiliki rute transmisi fecal-oral

(kotoran ke mulut). Infeksi dengan virus ini pertama kali didokumentasikan pada tahun 1955

selama wabah di New Delhi, India.

Epidemiologi

Insiden hepatitis E tertinggi terdapat pada remaja dan orang dewasa berusia antara 15 – 40 

tahun.   Meskipun   anak-anak   sering   terkena   infeksi   ini   juga,   namun   mereka   jarang 

menunjukkan gejala. Tingkat kematian umumnya rendah, Hepatitis E biasanya akan hilang 

dengan sendirinya dan pasien sembuh. Namun selama durasi   infeksi  (biasanya beberapa 

minggu), penyakit ini sangat mengganggu aktivitas keseharian. Hepatitis E kadang-kadang 

berkembang menjadi sebuah penyakit hati akut yang parah, dan fatal pada sekitar 2% dari 

semua kasus. Secara klinis, penyakit ini sebanding dengan hepatitis A, tetapi pada wanita 

hamil penyakit ini lebih sering parah dan berhubungan dengan sindrom klinis yang disebut 

kegagalan hati fulminan. Wanita hamil, terutama pada trimester ketiga, mengalami tingkat 

kematian tinggi dari penyakit ini (sekitar 20%).

Meskipun   ada   satu   serotipe   virus   ini,   empat   genotipe   yang   berbeda   telah   dilaporkan. 

Genotipe 1 dan 2 hanya terbatas pada manusia dan sering dikaitkan dengan wabah besar 

dan epidemi di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi yang buruk. Genotipe 3 

Page 13: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

dan 4 menginfeksi manusia, babi dan spesies hewan lainnya dan telah bertanggung jawab 

untuk kasus-kasus sporadis hepatitis E di negara-negara berkembang dan industri.

Penyebaran

Hepatitis E adalah lazim di kebanyakan negara berkembang, dan umum di negara manapun 

dengan iklim panas. Hal ini meluas di Asia Tenggara, Afrika bagian utara dan tengah, India, 

dan Amerika Tengah. Ini  menyebar terutama melalui kontaminasi  tinja pada pasokan air 

atau   makanan;   transmisi   orang-ke-orang   jarang   ditemukan,   namun   bisa   terjadi   saat 

berhubungan seks oral-anus (misalnya menjilat  anus).  Wabah epidemi Hepatitis E paling 

sering terjadi setelah hujan lebat dan musim hujan karena gangguan pasokan air.

Hewan   peliharaan   telah   dilaporkan   sebagai   reservoir   untuk   virus   hepatitis   E,   dengan 

beberapa survei  menunjukkan angka  infeksi  melebihi  95% yang diantaranya berasal  dari 

babi. Kemungkinan Ini berlaku juga jika seseorang mengkonsumsi daging babi hutan dan 

daging   rusa  mentah.   Namun,   tingkat   penularan   pada  manusia  melalui   rute   ini   masih 

diperdebatkan para ahli.

Sejumlah   mamalia   kecil   lainnya   telah   diidentifikasi   sebagai   reservoir   potensial:   tikus 

Bandicoot lebih rendah (Bandicota bengalensis), tikus hitam (Rattus rattus brunneusculus) 

dan cecurut rumah Asia (Suncus murinus).

Sebuah virus flu burung telah digambarkan terkait dengan gejala Hepatitis-Splenomegaly 

pada  ayam.  Virus   ini   secara  genetis  dan  antigenically   terkait  dengan  HEV  mamalia  dan 

mungkin merupakan sebuah genus baru.

replikasi virus telah ditemukan dalam usus kecil, kelenjar getah bening, usus besar serta hati 

babi yang terinfeksi.

Pencegahan

Perbaikan sanitasi  adalah ukuran paling penting,  yang terdiri  dari  perawatan kebersihan 

pada pembuangan limbah manusia; juga penting standar yang lebih tinggi untuk persediaan 

air masyarakat, baik prosedur kebersihan pribadi maupun persiapan makanan sanitasi.

Sebuah vaksin, berdasarkan protein-protein virus yang di-re-kombinasi, telah dikembangkan 

dan baru-baru  ini  diuji  dalam suatu populasi  berisiko tinggi   (personil  militer  dari  negara 

berkembang).  Vaksin tampak efektif dan aman, namun penelitian lebih lanjut diperlukan 

untuk menilai perlindungan vaksin jangka panjang dan efektifitas biaya vaksinasi hepatitis E.

F.     HEPATITIS G

Page 14: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

1.      Definisi

       Hepatitis G adalah penyakit inflamasi hati yang baru ditemukan.

2.      Penyebab

       Disebabkan oleh hepatitis G virus (HGV), yang mirip dengan virus hepatitis C. Kontak

dengan darah yang terinfeksi HGV.

3.      Gejala

       Kebanyakan orang tidak memiliki gejala akut. Sebanyak 20 % dari penderita hepatitis C

juga menderita hepatitis ini.

4.      Diagnosa

       Metode yang digunakan untuk mendeteksi HGV sangat komplek untuk mengetahui

adanya antibodi HGV. Namun ketika antibodi telah ditemukan, virus itu sendiri telah

menghilang.

5.      Pengobatan

Tidak ada perawatan spesifik untuk penyakit hepatitis akut ini. Penderita harus banyak

istirahat, menghindari alkohol dan makan makanan bergizi.

6.      Pencegahan

      Hepatitis G ditularkan melalui infeksi melalui darah. Pencegahannya dengan menghindari

kontak dengan darah yang terkontaminasi. Jangan gunakan jarum suntik atau peralatan lain

secara bersamaan.

HEPATITIS DALAM MASA KEHAMILAN

       Pada wanita hamil kemungkinan terjangkit virus Hepatitis dengan wanita tidak hamil

pada wanita yang tidak hamil namun memiliki klasifikasi usia yang sama. Kelainan hepar

yang mempunyai hubungan langsung dengan peristiwa kehamilan ialah

Page 15: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

1.        Acute fatty liver of pregnancy (Obstetric acute yellow-atrophy)

2.        Recurrent intra-hepatic cholestasis of pregnancy.

       Infeksi hepatitis virus pada kehamilan tidak berhubungan langsung dengan peristiwa

kehamilan, namun tetap memerlukan penanganan khusus, mengingat penyulit-penyulit yang

mungkin timbul baik untuk ibu maupun janin.

           Hepar dalam Kehamilan

       Pada kehamilan, hepar ternyata tidak mengalami pembesaran. Hal ini bertentangan

dengan penelitian pada binatang yang menunjukkan bahwa hepar membesar pada waktu

kehamilan. Bila kehamilan sudah mencapai trimester ke III, sukar untuk melakukan palpasi

pada hepar, karena hepar tertutup oleh pembesaran rahim.

       Oleh karena itu bila pada kehamilan trimester ke III hepar dapat dengan mudah diraba,

berarti sudah terdapat kelainan-kelainan yang sangat bermakna. Perubahan-perubahan

mikroskopik pada hepar akibat kehamilan adalah tidak khas. Pengaliran darah ke dalam hepar

tidak mengalami perubahan, meskipun terjadi perubahan yang sangat menyolok pada sistem

kardio vaskuler.

       Wanita hamil sering menunjukkan tanda-tanda mirip adanya penyakit - penyakit hepar,

misalnya : spider naevi dan palmarerythema, yang wajar pada kehamilan, akibat

meningkatnya kadar estrogen. Semua protein serum yang disintesis dalam hepar mengalami

perubahan pada waktu kehamilan. Jumlah protein serum menurun sekitar 20% pada trimester

II, akibat penurunan kadar albumin secara menyolok, sedangkan fibrinogen justru mengalami

kenaikan.

           Pengaruh Hepatitis Pada Kehamilan dan Janin

      Bila hepatitis terjadi pada trimester I atau permulaan trimeseter II maka gejala-gejala nya

akan sama dengan gejala hepatitis pada wanita tidak hamil. Meskipun gejala-gejala yang

timbul relatip lebih ringan dibanding dengan gejala-gejala yang timbul pada trimester III,

namun penderita hendaknya tetap dirawat di rumah sakit.

       Hepatitis terjadi pada trimester III menimbulkan gejala-gejala yang lebih berat dan

penderita umumnya menunjukkan gejala-gejala fulminant. Pada fase inilah acute hepatic

necrosis sering terjadi, dengan menimbulkan mortalitas Ibu yang sangat tinggi. Pada

trimester III, adanya defisiensi faktor lipo tropik disertai kebutuhan janin yang meningkat

akan nutrisi, menyebabkan penderita mudah jatuh dalam acute hepatic necrosis. Tampaknya

keadaan gizi ibu hamil sangat menentukan prognose.

Page 16: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

       Berat ringan gejala hepatitis virus pada kehamilan sangat tergantung dari keadaan gizi

Ibu hamil. Gizi buruk khususnya defisiensi protein, ditambah pula meningkatnya kebutuhan

protein untuk pertumbuhan janin, menyebabkan infeksi hepatitis pada kehamilan memberi

gejala-gejala yang jauh lebih berat.

       Pada wanita hamil, secara fisiologik terjadi perubahan-perubahan dalam proses

pembekuan darah, yaitu dengan ke-naikan faktor-faktor pembekuan dan penurunan aktivitas

fibrinolitik, sehingga pada kehamilan mudah terjadi DIC (Disseminated Intra Vascular

Coagulation). Penularan virus ini pada janin terjadi dengan beberapa cara, yaitu:

1.    Melewati placenta

2.    Kontaminasi dengan darah dan tinja Ibu pada waktu persalinan

3.    Kontak langsung bayi baru lahir dengan Ibunya

4.    Melewati Air Susu Ibu, pada masa laktasi.

5.    Baik virus A maupun virus B dapat menembus placenta, sehingga terjadi hepatitis virus in

utero dengan akibat janin lahir mati, atau janin mati pada periode neonatal. Jenis virus yang

lebih banyak dilaporkan dapat menembus placenta, ialah virus type B.

       Beberapa bukti, bahwa virus hepatitis dapat menembus placenta ialah ditemukannya

hepatitis antigen dalam tubuh janin in utero atau pada janin barulahir. Selain itu telah

dilakukan pula autopsy pada janin-janin yang mati pada periode neonatal akibat infeksi

hepatitisvirus. Hasil autopsy menunjukkan adanya perubahan-perubahan pada hepar, mulai

dari nekrosis sel-sel hepar sampai suatubentuk cirrhosis.

       Perubahan-perubahan yang lanjut pada hepar ini, mungkin terjadi bila infeksi sudah

mulai terjadi sejak janin dalam rahim. Kelainan yang ditemukan pada hepar janin, lebih

banyak terpusat pada lobus kiri. Hal ini membuktikan, bahwa penyebaran virus hepatitis dari

Ibu ke janin dapat terjadi secarahematogen.Angka kejadian penularan virus hepatitis dari Ibu

ke janin atau bayinya, tergantung dari tenggang waktu antara timbulnya infeksi pada Ibu

dengan saat persalinan. Ibu hamil yang menderita hepatitis B dengan gejala-gejala klinik

yang jelas, akan menimbulkan penularan pada janinnya jauh lebih besar dibandingkan dengan

Ibu-Ibu hamil yang hanya merupakan carrier tanpa gejala klinik.

       Ibu hamil yang mengalami hepatitis B, dengan gejala yang jelas, 48% dari bayinya

terjangkit hepatitis, sedang pada Ibu-lbu hamil yang hanya sebagai carrier Hepatitis Virus B

antigen, hanya 5% dari bayinya mengalami virus B antigenemia. Meskipun hepatitis virus,

belum jelas pengaruhnya terhadap kelangsungan kehamilan, namun dilaporkan bahwa

kelahiran prematur terjadi pada 66% kehamilan yang disertai hepatitisvirus B. Adanya icterus

pada Ibu hamil tidak akan menimbulkan kern-icterus pada janin. Kem icterus terjadi akibat

Page 17: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

adanya unconjugated bilirubin yang melewati placenta dari Ibu-Ibu hamil yang mengalami

hemolitik jaundice.

       Bila penularan hepatitis virus pada janin terjadi pada waktu persalinan maka gejala-

gejalanya baru akan nampak dua sampai tiga bulan kemudian. Sampai sekarang belum dapat

dibuktikan, bahwa hepatitis pada Ibu hamil dapat menimbulkan kelainan kongenital janinnya.

Pada pemeriksaan placenta, dari kehamilan yang disertai hepatitis, tidak dijumpai perubahan-

perubahan yang menyolok, hanya ditemukan bercak-bercak bilirubin. Bila terjadi penularan

virus B in utero, maka keadaan ini tidak memberikan kekebalan pada janin dengan kehamilan

berikutnya.

         Pencegahan

     Semua Ibu hamil yang mengalami kontak langsung dengan penderita hepatitis virus A

hendaknya diberi immuno globulin sejumlah 0,1 cc/kg berat badan. Gamma globulin tidak

efektif untuk mencegah hepatitis virus B. Gizi Ibu hamil hendaknya dipertahankan seoptimal

mungkin, karena gizi yang buruk mempermudah penularan hepatitis. Untuk kehamilan

berikutnya diberi jarak sekurang - kurangnya enam bulan setelah persalinan, dengan syarat

setelah 6 bulan tersebut semua gejala dan pemeriksaan laboratorium telah kembali normal.

Setelah persalinan, pada penderita hendaknya tetap dilakukan pemeriksaan laboratorium

dalam waktu dua bulan, empat bulan dan enam bulan kemudian.

         Pengobatan

       Pengobatan infeksi hepatitis pada kehamilan tidak berbeda dengan wanita tidak hamil.

Penderita harus tirah baring di rumah sakit sampai gejala icterus hilang dan bilirubin dalam

serum menjadi normal. Makanan diberikan dengan sedikit mengandung lemak tetapitinggi

protein dan karbohydrat. Pemakaian obat-obatan hepatotoxic hendaknya dihindari. Kortison

baru diberikan bila terjadi penyulit. Perlu diingat pada hepatitis virus yang aktif dan cukup

berat, mempunyai risiko untuk terjadi perdarahan post-partum, karena menurunnya kadar

vitamin K. Janin baru lahir hendaknya tetap diikuti sampai periode post natal dengan

dilakukan pemeriksaan transaminase serum dan pemeriksaan hepatitis virus antigen secara

periodik. Janin baru lahir tidak perlu diberi pengobatan khusus bila tidak mengalami

penyulit-penyulit lain.

         Penanganan Khusus

1.         Rawat inap dan tirah baring

2.         Isolasi pasien, lakukan pemeriksaan serologik

3.         Diet rendah lemak, tinggi karbohidrat dan protein

Page 18: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

4.         Rehidrasi apabila terjadi defisit cairan akibat muntah yang berlebihan dan demam

5.         Berikan vitamin K, glukosa dan kurkuma rhizoma

6.         Evaluasi profil biofisik atau kondisi janin

7.         Penatalaksanaan neonatal

8.         Evaluasi sistem pembekuan darah

            Tabel di bawah ini menyajikan Hepatitis dan risiko Ibu dan Neonatus

JENIS VIRUSRISIKO POTENSIAL

IBU NEONATUS

HEPATITIS A

HEPATITIS B

HEPATITIS C

HEPATITIS BERAT

HEPATITIS KRONIS

SIROSIS HEPATITIS

PERLEMAKAN HATI

( FATTY LEVER )

HEPATITIS

NEONATORUM

ANTIGENEMIA

PERSISTENS

NEKROSIS HEPATITIS

NEOPLASMA

HEPATOSELULARE

PRIMER

SUBLIKINAL HEPATITIS

A S U H A N K E P E R A W A T A N P A D A N y “ M ”

H A M I L 3 8 M I N G G U D E N G A N H E P A T I T I S B

Hari/ Tanggal             : Jumat, 29 Januari 2010

Waktu                          Pkl 14.00 Wib

Page 19: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

:

Tempat                        : BPS ARUANI

Pengkaji                      : SEPTI ARUANI

I.            PENGKAJIAN

A.     Data Subjektif

1.      Biodata

Nama Ibu : Ny “M” Nama Ayah : Tn “T”

Umur   : 26 Tahun Umur   : 30 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : D3 Pendidikan : S1

Pekerjaan : PNS Pekerjaan : Swasta

Alamat :  Jl. Arka Lestari 25   Alamat :  Jl. Arka Lestari 25

2.      Keluhan utama

Hamil anak pertama dan tidak pernah keguguran. Mulai merasakan pergerakan janin saat

umur kehamilan 5 bulan, janin bergerak kuat, dan tidak nyeri saat janin bergerak. Akhir-akhir

ini sering BAK dan beberapa hari ini sering merasakan mules dari pinggang menjalar ke

depan, tapi setelah itu hilang. Selama hamil telah memeriksakan kehamilan sebanyak 4 kali.

Tablet penambah darah, vitamin dan obat penyakit kuning yang diberikan bidan selalu

diminum. Makan sehari-hari teratur dan bervariasi, serta selalu minum susu.

3.      Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan sekarang

Ibu menderita penyakit Hepatitis B.

Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu pernah menderita penyakit Hepatitis B.

Riwayat kesehatan keluarga

Suami menderita Hepatitis B

4.      Riwayat Haid

Menarche                        : Umur 14 tahun

Lama Haid                       : 6 hari

Siklus                               : 28 hari

Page 20: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

Banyaknya                       : 3 kali pembalut/hari

Masalah                          : Tidak ada

5.      Riwayat Perkawinan

Status                               : Syah

Perkawinan Ke                : 1 (Satu)

Usia Kawin                       : 24 tahun

Lama Perkawinan           : 1 tahun

6.      Riwayat KB

Tidak Ada

7.      Riwayat kehamilan Ibu Sekarang

 Jumlah kunjungan ANC           : 4 kali

Tempat kunjungan                     : Bidan

Keluhan saat hamil                    : Demam, sering BAK, sakit pinggang

obat-obatan yang didapat       : Vitamin, Obat Penambah Darah, Vitamin K, Glukosa dan

Kurkuma rhizoma

8.      Riwayat Imunisasi TT

TT1                                  : 13 September 2009

TT2                                  : 13 Oktober 2009

9.      Riwayat persalinan

    -

10.  Riwayat sosial dan Spiritual

Struktur keluarga                                                : Suami, Istri

Hubungan dengan keluarga                                : Baik

Hubungan dengan masyarakat sekitar               : Baik

Penerimaan terhadap kehamilan                       : Senang

                           : Sholat Lima Waktu, Mengaji

11.  Kebutuhan sehari-hari

a. Makan :

Page 21: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

Pola makan :3x / hari

Jenis

makanan

:Nasi, lauk pauk,

buah

Jumlah :Satu piring sedang

Minum : Setiap kali makan

Jenis

minuman :  Air mineral, Susu

Jumlah

Masalah

: ± 10 gelas

: Tidak Ada

B Eliminasi :

BAK :

Frekuensi : > 5x/ hari

Konsistensi : Cair

Warna : Kuning Jernih

Bau : Khas amoniak

BAB :

Frekuensi : 1 x/ hari

Konsistensi : Lunak

Warna : Kuning

Bau : Khas feces

C Istirahat

Tidur

:

Tidur siang : ± 2 jam

Tidur malam : ± 8 jam

D Kebersihan :

Mandi

Cuci Rambut

: 2 x/ hari

: Setiap hari

Gantipakaian : 3 x/ hari

B.      Data objektif

Page 22: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

1.      Pemeriksaan umum

Keadaan umum                 : Baik

Kesadaran                                     : Composmetris

TTV

                  TD                    : 110/80 mmHg

                  Temp               : 37,50C

                  RR                    : 20 x/ menit

                  Pols                  : 85 x/ menit

BB Sekarang                      : 54 Kg

BB Sebelum Hamil              : 40 Kg

Lila                                     : 23Cm

Distansia Spinarum           : 26 Cm

Distansia Cristarum          : 28 Cm

Conjugata Externa                        : 19 Cm

Lingkar Panggul                : 89 Cm

2.      Pemeriksaan fisik

a        Rambut                       :

Warna                         : Hitam

Distirbusi                     : Merata

Masalah                      : Tidak ada

b        Muka                           :

Warna                         : Pucat

Oedema                      : Tidak Ada

c         Mata                           :

Konjungtiva                 : Anemis

Sclera                          : Ikterik

d        Hidung                         :

Bentuk                         : Normal

Kebersihan                  : Bersih

Masalah                      : Tidak Ada

e        Telinga                        :

Bentuk                         : Normal

Kelengkapan               : Lengkap

Page 23: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

Kebersihan                  : Bersih

f          Mulut                          :

Mukosa bibir               : Lembab

Gusi                            : Tidak ada masalah

Lidah                           : Tidak ada masalah

g        Pembesaran kelenjar limfe                : -

Pembesaran kelenjar tyroid               : -

Pembesaran vena jugularis                : -

h        Payudara                    

Bentuk

Kebersihan

Bekas Op

Papila

Areola

Benjolan

Patologis

Pengeluaran

Ki/Ka

: Simetris

: Bersih

:Tidak Ada

: Menonjol

: Hiperpigmentasi

: -

: Kolostrum

i          Abdomen

Kebersihan                  : Bersih

Bekas Op                     : Tidak Ada

Linea                          : Alba

Strie                             : -

Palpasi

Leopold I                   : TFU 3 jari di bawah Px (29 cm), pada fundus teraba bagian agak

bundar, lunak, dan tidak melenting (bokong)

Leopold II                 : Pada bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil   janin, pada

bagian kanan perut ibu teraba bagian yang mempunyai tahanan dan

mempunyai memeanjang dari atas ke bawah

Leopold III               : Pada bagian bawah peut ibu teraba bagian yang keras, bundar,

melenting, serta masih dapat digoyangkan

Leopold IV               : Konvergen (4/5)

DJJ                            : +

partum Maximum    : 3 jari di bawah pusat sebelah kanan perut ibu

Page 24: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

Frekuensi                 : 140x/menit

Irama                        : Teratur

Kekuatan                  : Kuat

TBJ                           : (TFU-12) x 155 = (29-12) x 155 = 2635 gram

j          Ekstremitas Atas         :

Bentuk                         : Simetris

Oedema                      : Tidak Ada

k         Ekstremitas Bawah

Bentuk                         : Simetris

Oedema                      : Tidak Ada

Varices                                    : Tidak Ada

l          Genitalia                     : Tidak Ada Masalah

m      CVA                             : -

n        Reflek Patella Ki/Ka    : +/+

3.      Pemeriksaan penunjang

Hb                                      : 11 gr%

Pemeriksaan Urine           :

      Urine Protein              : -

      Urine Reduksi              : -

      Serologi                       : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA (4,5)

II.          INTERPRETASI DATA

Diagnosa         : Ny “M”, umur 26 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, intra uterin, janin

tunggal hidup, presentasi kepala, keadaan jalan lahir dalam batas normal, keadaan umum ibu

dan janin kurang baik dengan penyakit Hepatitis B

    Ds : Ibu  mengatakan

Hamil anak pertama dan tidak pernah keguguran

Sering merasa  tidak enak badan, lemah dan pucat

        Mulai merasakan pergerakan janin saat umur kehamilan 5 bulan,

janin bergerak kuat, dan tidak nyeri saat janin bergerak

        Akhir-akhir ini sering BAK dan beberapa hari ini sering merasakan

mules dari pinggang menjalar ke depan, tapi setelah itu hilang

Page 25: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

 Selama hamil telah memeriksakan kehamilan sebanyak 4 kali.

 Sudah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali

       Do :         Keadaan umum     : Baik

Kesadaran              : Composmentis                     

TTV                        : Temp : 36,30C           Pols      : 85 x/ menit

                                       RR     : 23 x/ menit TD     : 120/80mmHg

BB                          : 54 Kg         TB : 153 cm     Lila : 23 cm

Palpasi

      : TFU 3 jari di bawah Px (29 cm), pada fundus teraba bagian agak

bundar, lunak, dan tidak melenting (bokong)

      : Pada bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil   janin, pada

bagian kanan perut ibu teraba bagian yang mempunyai tahanan dan

mempunyai memeanjang dari atas ke bawah

       : Pada bagian bawah peut ibu teraba bagian yang keras, bundar,

melenting, serta masih dapat digoyangkan

Leopold IV       : Konvergen (4/5)

      : +

Punctum Maximum    : 3 jari di bawah pusat sebelah kanan perut ibu

Frekuensi                     : 140x/menit

Irama                           : Teratur

Kekuatan                      : Kuat

TBJ                               : (TFU-12) x 155 = (29-12) x 155 = 2635

gram

        Urine Protein dan Reduksi : - (Negatif)

        Hb : 11 gr%

        Serologi : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA (4,5)

Masalah : Ibu menderita penyakit Hepatitis B

Kebutuhan :            Penkes tentang tanda-tanda persalinan

           Penkes tentang persiapan persalinan

Page 26: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

III.        DIAGNOSA POTENSIAL

-

IV.       KEBUTUHAN SEGERA

-

V.         INTERVENSI

No Hari/ Tanggal Tujuan/ KriteriaInterven

siRasionali

sasi

DxJumat, 29 Januari

2010

Pkl 14.30 WIB

Tujuan : Kehamilan

berjalan normal sampai

persalinan

Kriteria :

Keadaan umum ibu dan janin baik, TTV normal       

-

Informasi

kan hasil

pemeriks

aan

        -

Jalaskan

perubaha

n

fisiologis

kehamila

n TM III

        - Penkes

tentang :

nutrisi,

olashraga

ringan,

istirahat,

kebersiha

n,

pemberia

n ASI,

- Dengan

diinforma

sikan

diharapka

n ibu

mengerti

dengan

keadaann

ya

-Dengan

dijelaskan

diharapka

n dapat

megerti

dan dapat

beradapta

si

-Dengan

diberikan

penkes

diharapka

n ibu

mengerti

dan

Page 27: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

KB

pascasali

n, tanda-

tanda

         

        bahaya hamil TM III, aktivitas seksual, kegiatan sehari-hari, pakaian, dan obat-batan/merokok

pengetahu

an ibu

bertamba

h

-Jelaskan

tanda-

tanda

persalina

n

-Beritahu

tentang

persiapan

kelahiran

bayi

-Beritahu

jadwal

kunjunga

n ulang

-Dengan

dijelaskan

tanda-

tanda

persalinan

diharapka

n ibu

mengerti

-Dengan

diberitahu

tentang

pwersiapa

n

persalinan

diharapka

n ibu

menjadi

lebih siap

Page 28: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

-Dengan

diberitahu

jadwal

kunjunga

n ulang

diharapka

n ibu

akan

dating

memeriks

akan

kehamila

n kembali

VI.       IMPLEMENTASI

NoHari/

TanggalImplementasi Respon Paraf

Dx Jumat, 29

Januari 2010

Pkl 14.35

WIB

        Menginformasikan hasil

pemeriksaan : keadaan umum : baik,

Kesadaran : composmentis, temp :

36,30C, RR : 23x/menit, Pols : 85

x/menit, BB : 54 Kg,Lila 23,5 cm .

Palpasi abdomen :

 Leopold I        : TFU 3 jari di bawah

Px (29 cm),      pada fundus teraba

bagian agak bundar, lunak, dan tidak

melenting (bokong)

Leopold II        : Pada bagian kiri perut

ibu teraba bagian-bagian kecil   janin,

pada bagian kanan perut ibu teraba

bagian yang mempunyai tahanan dan

        Ibu mengerti

dengan penjelasan

yang diberikan

Page 29: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

mempunyai memeanjang dari atas ke

bawah

Leopold III       : Pada bagian bawah

peut ibu teraba bagian yang keras,

bundar, melenting, serta masih dapat

digoyangkan

Leopold IV       : Konvergen (4/5)

DJJ : + (140x/menit)

TBJ : 2635 gram

Pkl 14.40

WIB

        Menjelaskan perubahan fisiologis

kehamilan TM III : perubahan yang

normal terjadi pada kehamilan TM III,

yaitu sering BAK, karena rahim yang

semakin besar dan menekan kandung

kemih, sakit pinggang yang

diakibatkan tubuh menopang beban

yang di depan, keputihan

        OIbu mengerti

dengan penjelasan

yang diberikan

Pkl 14.45

WIB

        Memberikan penkes tentang : -nutrisi,

ibu harus banyak makan makanan yang

bergizi, teratur, dan juga minum susu

untuk asupan bagi ibu dan janin, serta

persiapan untuk tenaga, -olahraga

ringan, sebaiknya ibu banyak

melakukan aktivitas olahraga ringan,

seperti jalan pagi untuk melemaskan

otot, - istirahat, ibu harus istirahat

cukup jangfan terlalu lelah untuk

mempersiapkan tenaga persalinan,  

- kebersihan diri harus dijaga, pakaian

dalam diganti setiap kali lembab,

sering cuci rambut, gosok gigi setiap

kali sudah makan dan sebelum tidur, -

-  Ibu mengerti

dengan penjelasan

yang diberikan dan

mau mengikuti

saran yang

diberikan

Page 30: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

rencanakan untuk memberikan ASI

pada bayi sebaiknya ASI eksklusif,

yaitu memberikan ASI saja pada bayi

selama 6 bulan, - rencanakan pula

untuk pemakaian alat kontrasepsi 

setelah bersalin, tetapi dengan

memberikan ASI eksklusif dapat

dijadikan sebagai alat KB alami, -

tanda-tanda bahaya kehamilan TM III :

perdarahan pervaginan, sakit kepala

berat, hipertensi, bengkak pada muka

dan tangan, penglihatan kabur, gerakan

janin berkurang atau hilang, ketuban

pecah sebelum persalinan,

 -melakukan aktivitas sekual harus

berhati-hati karena dapat merangsang

kontraksi uterus, - lakukan pekerjaan

rumah untuk menggerakkan otot-otot

sekaligus sebagai olahraga ringan,n –

jangan merokok dan menggunakan

obat-obatan sembarangan, - gunakan

pakaian yang longgar, menyerap

keringat, dan gunakan sepatu atau

sandal yang biasa saja jangan yang

bertumit

Pkl 14.50

WIB

        Menjelaskan tanda-tanda persalinan,

yaitu     keluar lendir bercampur darah,

nyeri pinggang yang menjalar ke

depan, ada keinginan untuk mengedan,

ada keinginan seperti ingin BAB

        Ibu mengerti

dengan penjelasan

yang diberikan

Pkl 14.55

WIB

         -   Memberitahu tentang persiapan

persalinan     perlengkapan ibu dan

bayi, dana,persiapan     donor darah,

        Ibu mengerti

dengan penjelasan

yang diberikan

Page 31: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

kendaraan, penolong dan tempat

bersalin, pendamping persalinan, psikis

Pkl 15.00

WIB

        Memberitahu  jadwal kunjungan

ulang, yaitu satu minggu lagi, tanggal

6 Februari 2010

        Ibu berjanji akan

dating kembali

VII.             EVALUASI

No Hari/Tanggal Evaluasi Paraf

Dx Jumat,

29 Januari 2010

Pkl 15.10

1.      Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan

2.      Ibu mau mengikuti saran yang diberikan

3.      Ibu berjanji akan memeriksakan kehamilan kembali

4.      Keadaan umum ibu dan janin baik

5.      Ibu sudah merasakan His palsu

Page 32: Askep Hepatitis Dalam Kehamilan Ibu New Revisi

BAB III

PENUTUP

a.    Kesimpulan

1.   Hepatitis adalah penyakit hati kronik yang di sebabkan oleh virus yang ditandai

dengan hilangnya sebagian besar fungsi hati

2.  Penanganan untuk mengatasi masalah pada pasien dengan Hepatitis harus

dilakukan melalui tindakan keperawatan yang berurutan dan sistematis yang terdiri

dari pengkajian, perumusan masalah, diagnosa keperawatan, perencanaan,

implementasi, dan evaluasi

3.  Peningkatan pengetahuan penyakit, perawatan dan pengobatan pada  keluarga dan

masyarakat untuk mengenal manifestasi klinik yang dialami pasien Hepatitis serta

cara untuk mengatasinya.

b.    Saran

Diharapakan mahasiswa/i agar lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

khususnya seluruh komponen proses keperawatan seiring dengan perkembangan

penemuan baru di dunia keperawatan.