Askep Hepatitis
-
Upload
sanjaya-dev -
Category
Documents
-
view
301 -
download
27
description
Transcript of Askep Hepatitis
ASKEP PADA PASIEN
HEPATITISOLEH
KELOMPOK 5
PENGERTIAN Hepatitis adalah suatu proses
peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001)
ETIOLOGI
TANDA DAN GEJALA Fase Pre Ikterik
Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan infeksi virus berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun (pertama kali timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati) dirasakan sakit. Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan malaise, lekas capek terutama sore hari, suhu badan meningkat sekitar 39oC berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B.
LANJUTAN... Fase Ikterik
Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu I, kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2 minggu.
Fase penyembuhan Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capai.
PATOFISIOLOGI Penyebab dari hepatitis A adalah virus
dari hepatitis A. penularan virus ini melalui fekal, oral dan replikasi virus terjadi dalam hati. HAV ini kemudian diekkresikan lewat empedu. Konsentrasi yang tertinggi didalam fases, khususnya selama dua minggu sebelum ikterus muncul. Anak-anak dan orang dewasa dapat diasumsikan noninfeksius atau minnggu setelah ikterus muncul. Sumber penularan umum adalah dari makanan atau air yang terkontaminasi
infeksi virus hepatitis B ditularkan melalui hematogen dan seksual. HBV merupakan virus yang merepplekasikan hepaotropik dihati dan menyebabkan disfungsi sel-sel hati. Hasil dari intraksi ini adalah intraksi rumit host virus yang mengakibbatkan gelala akut mmaupun simtomatik. Transmisi HCV hampir sama dengan HBV meskipun hepatitis C mempunyai kemampuan untuk merusak sel-sel hati, 80% dari individu dengan penyakit ini tidak memiliki gejal spesifik yang berhubungna dengan gangguan fungsi hati.
Infeksi HDV akut dan kronis melibatkan proses peradangan hati, HDV dapat bereplekasi secara independenn dalam hepatitis, tetapi membutuhkan antigen permukaan heoatitis B untuk memeberikan respon propagasi. Virus ini melkukan koinveksi dengan HDV juga dapat timbul keudian sehingga infeksi HDV bwrtambah parah.
Infeksi virus hevatitis E ditularkan melalui fekal-oral setelah masuk ke sirkulasi maka target organ dari virus ini adalah sel-sel hepatosis dan menyebabkann cidera pada sel-sel hati. Respon cidera ini terjadi pada seluruh sel-sel hati dan menjadi nekrosis.(arifmuttaqin, komala sari, 2011)
PATHWAY
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ASR (SGOT) / ALT (SGPT)
Darah Lengkap (DL) Leukopenia Diferensia Darah
Lengkap: Alkali phosfatase:) Albumin Serum: Gula Darah:
Hiperglikemia transien / hipeglikemia (gangguan fungsi hati).
Anti HAVIgM: Positif pada tipe A
HbsAG: Dapat positif (tipe B) atau negatif (tipe A)
Bilirubin serum: Diatas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml, prognosis buruk, mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler)
Biopsi Hati Skan Hati: Urinalisa: Peningkatan
kadar bilirubin.
PENAATALAKSAAN Pengobatan pada hepatitis virus lebih di
tekankan pada tindakan penceghan Rawat jalan, kecuali dengan pasien mual atau
anoreksia yang akan menyebabkan dehidrasi Memperthankan asupan kalori dan cairan yang
adekuat Aktifitas fisik yang berlebiha dan
berkepanjangan harus dihindari. Pembatan aktifitas sehari-hari tergantung dari
derajat kelelahan dan malaise Pemeberian interferon alfa pada hepatitis C
dapat menurunkan resiko hepatitis kronik Obat-obat tidak penting harus dihentikan.
KOMPLIKASI Ensefalo Kerusakan jaringan paremkin hati yang
meluaspati hepatic Kegagalan sel liver untuk regenerasi
PENGKAJIAN Anamnesis (nama, alamat,umur, status
perkawinan, agama, dll) Keluhan utama : Keluhan dapat berupa
nafsu makan menurun, muntah, lemah, sakit kepala, batuk, sakit perut kanan atas, demam dan kuning
Riwayat Kesehatan Sekarang Pada riwayat penykit sekarang keluhan
pasien pada gejala awal selama periode prodromal, meliputi nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala, lemah anoreksia, mual muntah, demam, nyeri perut kanan atas, penurunan nafsu makan dan gejala dehidrasi.
LANJUTAN Riwayat Kesehatan Masa lalu Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan
dengan penyakit yang pernah diderita sebelumnya, kecelakaan yang pernah dialami termasuk keracunan, NAPZA prosedur operasi dan perawatan rumah sakit serta perkembangan anak dibanding dengan saudara-saudaranya/ anak-anak yang lainya
Riwayat kesehatan keluarga Berkaitan erat dengan penyakit keturunan,
riwayat penyakit menular khususnya berkaitan dengan penyakit pencernaan.
PEMERIKSAAN FISIK Inspeksi Auskultasi perkusi Palpasi
PENGKJAIAN FUNGSIONAL Aktivitas : Kelemahan, Kelelahan, Malaise Sirkulasi : Bradikardi (hiperbilirubin berat), Ikterik pada
sklera kulit, membran mukosa Eliminasi : Urine gelap, Diare feses warna tanah liat Makanan dan Cairan : Anoreksia, Berat badan menurun,
Mual dan muntah, Peningkatan oedema, Asites Neurosensori : Peka terhadap rangsang, Cenderung tidur,
Letargi, Asteriksis Nyeri / Kenyamanan : Kram abdomen, Nyeri tekan pada
kuadran kanan, Mialgia, Atralgia, Sakit kepala, Gatal (pruritus)
Keamanan : Demam, Urtikaria, Lesi makulopopuler, Eritema, Splenomegali, Pembesaran nodus servikal posterior
Seksualitas : Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan Penyuluhan atau pembeljaran : riwayat diketahui, mungkin
terpajan oleh virus, bakteri atau toksin, adanay prosedur bedah, terpaja pada kimi toksik, obat resep.
DIAGNOSA KEPERAWATAN Intoletarsi akitifitas berhubungan dengan lelah,
kelemahan fisik umum respon sekunder dari perubahan metabolism sistemik.
Pemenuhan informasi berhubungan dengan ketidakadekuatan informasi penatalasanaan perawatan adan pengobatan, rencana perawatan rumah
Hipertermi berhubungn dengan respon sistemik, pemenuhan cairan tubuh, perubahan metabolism
Ketidakseimangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang adekuat
Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan muntah, hipokalemia, penurunan intake cairan dan diaphoresis.
nyeri berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.
INTERVENSI
SEKIAN & TERIMA KASIH