Askep Gangguan Sistem Pencernaan

7
ASKEP GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN Published : 22.21 Author : Asas CnC @rt PENGKAJIAN A. RIWAYAT KEPERAWATAN /KESEHATAN DATA BIOGRAFI Nama Usia Jenis kelamin Suku Status perkawinan Agama • Pekerjaan KELUHAN UTAMA • Nyeri mulut, kerongkongan, perut atau rectum • Kesulitan menelan • Perubahan BAB, feses RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG • P : Apa yang menyebabkan gejala ? Apa saja yang dapat mengurangi atau memperberat ? • Q : Bagaimana gejala dirasakan, nampak atau terdengar ? • R : Di mana gejala terasa ? Apa menyebar ? • S : Seberapakah keparahan dirasakan ? • T : Kapan gejala mulai timbul ? Seberapa sering gejala terasa ? Apa tiba-tiba atau bertahap ? RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA • Bayi : warna, jumlah dan konsistensi feses • Bumil : konstipasi akibat perubahan letak kolon sehingga peristaltic menurun • Lansia : kemunduran fungsi pencernaan dan ketahanan terhadap makanan abibat perubahan motilitas. POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN • Kebiasaan merokok • Minum alcohol • Penggunaan kafein • Perawatan gigi dan gusi • Aktifitas/olah raga • Sumber stress POLA PERANAN-KEKERABATAN • Apakah pasien baru dating dari suatu daerah • Kebiasaan makan keluarga • Apakah ada masalah psikologis (menimbulkan masalah makan dan pola eliminasi). B. PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN RONGGA MULUT

Transcript of Askep Gangguan Sistem Pencernaan

Page 1: Askep Gangguan Sistem Pencernaan

ASKEP GANGGUAN SISTEM PENCERNAANPublished : 22.21 Author : Asas CnC @rt

PENGKAJIAN

A. RIWAYAT KEPERAWATAN /KESEHATAN

DATA BIOGRAFI

• Nama

• Usia

• Jenis kelamin

• Suku

• Status perkawinan

• Agama

• Pekerjaan

KELUHAN UTAMA

• Nyeri mulut, kerongkongan, perut atau rectum

• Kesulitan menelan

• Perubahan BAB, feses

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• P : Apa yang menyebabkan gejala ? Apa saja yang dapat mengurangi atau memperberat ?

• Q : Bagaimana gejala dirasakan, nampak atau terdengar ?

• R : Di mana gejala terasa ? Apa menyebar ?

• S : Seberapakah keparahan dirasakan ?

• T : Kapan gejala mulai timbul ? Seberapa sering gejala terasa ? Apa tiba-tiba atau bertahap ?

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

• Bayi : warna, jumlah dan konsistensi feses

• Bumil : konstipasi akibat perubahan letak kolon sehingga peristaltic menurun

• Lansia : kemunduran fungsi pencernaan dan ketahanan terhadap makanan abibat perubahan motilitas.

POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN

• Kebiasaan merokok

• Minum alcohol

• Penggunaan kafein

• Perawatan gigi dan gusi

• Aktifitas/olah raga

• Sumber stress

POLA PERANAN-KEKERABATAN

• Apakah pasien baru dating dari suatu daerah

• Kebiasaan makan keluarga

• Apakah ada masalah psikologis (menimbulkan masalah makan dan pola eliminasi).

B. PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN RONGGA MULUT

INSPEKSI :

• Bibir dan rahang : warna, tekstur, lesi, simetris dan pembengkakan.

Page 2: Askep Gangguan Sistem Pencernaan

• Gigi : ompong, keropos, goyah dan berlobang.

• Mukosa/bagian dalam mulut : kemerahan, pucat, bercak putih, plak, ulkus dan perdarahan.

PALPASI :

• Nyeri tekan

• Mobilitas

• Pembengkakan

PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

INSPEKSI :

1. Permukaan perut/abdomen

Tegang, licin, tipis --- pembesaran perut

Mengeriput --- setelah pelebaran, pengembangan, distensi

Kulit perut menjadi kuning

Adanya pelebaran vena pada permukaan abdomen

Kulit dinding perut tampak tebal

2. Bentuk perut

Normal : simetris

Simetris :

- Penimbunan cairan dirongga perut

- Penimbunan udara dalam usus

- Terlalu gemuk

Asimetris :

- Tumor dalam rongga perut

- Pembengkakan organ perut

- Hamil (normal)

3. Gerakan dinding perut

Normal : mengempis pada ekspirasi dan mengembang pada inspirasi

Bila diafragma lumpuh terjadi gerak dinding perut yang berlawanan

Gerakan setempat disebabkan oleh gerak usus (peristaltic)

Pada orang tua dan kurus, gerakan peristaltic jelas terlihat.

4. Denyutan perut

Pada orang kurus ditemukan pada daerah epigastrium

Secara patologis untuk menandakan adanya pembengkakan ventrikel kanan jantung

Denyutan pada hipokondrium kanan merupakan denyutan pada vena hati akibat dekompensasi kordis.

PALPASI ABDOMEN

1. Tempat nyeri tekan

Dimulai dari area yang tidak nyeri

Nyeri menunjukkan peradangan baik peritoneum atau organ perut

Peritonitis ---- paling sakit

2. Bagian perut yang tegang

Rigit (kaku)

Pada orang dengan tegang mental, dinding perut dapat tegang sekali dan dapat mengenai seluruh perut

Pada peritonitis seluruh perut tegang disertai nyeri menyeluruh

Gejala kekakuan pada otot perut disebut defense muskulus.

3. Organ-organ di rongga perut

Palpasi lambung :

Meliputi 3 hal yaitu :

- Nyeri tekan

Page 3: Askep Gangguan Sistem Pencernaan

- Karsinoma/tumor lambung

- Dilatasi lambung

Dilatasi lambung terjadi akibat stenosis pylorus

Normal : 5 jam sesudah makan minum lambung kosong

Palpasi hati :

Normal : tidak teraba

Bila teraba bagaimana sifatnya ; tajam/tumpul (tepi hepar), permukaan ; rata/benjol, konsistensi ; keras/kenyal.

Palpasi kandung empedu :

Normal : tidak teraba

Bila peradangan dijumpai tanda khas Murphy sign yaitu terhentinya pernafasan sejenak pada puncak inspirasi

karena terasa nyeri pada saat palpasi.

Palpasi limpa

Normal : tidak teraba

Pada infeksi akut limpa menjadi besar dengan konsistensi lunak.

Palpasi ginjal :

Bagian bawah ginjal kanan dapat teraba pada orang sehat dengan dinding perutnya lemas.

Peradangan ginjal dapat disangsikan dengan perabaan kandung empedu.

Palpasi colon

Pada umumnya tidak teraba, kecuali bila berisi udara/feses sehingga akan teraba suatu benjolan berbentuk sosis.

4. Benjolan di dalam perut

Adanya benjolan didalam perut dipalpasi untuk menentukan ; posisi, ukuran, konsistensi, bentuk dan motilitas.

5. Cairan bebas di rongga perut

Palpasi organ sukar dilakukan

Cara Dipping yaitu menekan dinding perut dengan cepat dan dalam menggunakan ujung-ujung jari.

6. Palpasi lobang hernia

Adanya penonjolan di atas dinding perut, dapat ditentukan apakah karena tumor atau sebagian isi rongga abdomen

menonjol melalui lobang hernia.

Hernia dapat ditimbulkan karena adanya tempat-tempat yang mempunyai kelemahan local.

PERKUSI ABDOMEN

1. Pembesaran organ

2. Udara bebas dalam perut

3. Cairan bebas dirongga perut

Normal : Tympani

Kecuali di bawah arcus costa kanan/kiri karena ada hati dan limpa

Bila pada usus terisi udara maka semua daerah tympani

Asites penuh disebut gross asites

Ditemui shifting dullness yaitu adanya suara redup pada pergeseran dan berubah menjadi tympani, seperti : sirosis

hepatic dengan asites.

AUSKULTASI ABDOMEN

1. Suara/bunyi peristaltic usus

Menghilang jika usus lumpuh pada ileus paralitik

Meninggi pada penyumbatan usus (metalik sound)

Mengeras pada diare

2. Gerakan cairan

Hanya didengar daerah hipogastrium kiri/hipokondrium kiri

3. Bising pembuluh darah

Normal : tidak terdengan

Page 4: Askep Gangguan Sistem Pencernaan

Terdengan bila penyumbatan/penyempitan yaitu sistolik.

KLASIFIKASI GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN

1. GANGGUAN PENELANAN

• Muntah

• Peradangan mulut

• Gangguan osofagus

• Kanker mulut dan osofagus

2. GANGGUAN PENCERNAAN

• Gastritis

• Ulserasi lambung dan duodenum

• Kanker lambung

• Sindroma malabsorpsi

3. GANGGUAN ELIMINASI

• Peradangan usus

• Ileus

• Hernia

• Lesi anorektal

• Kanker kolorektal

GANGGUAN PENELANAN

Muntah

Subjektif :

- Mengalami muntah

- Persepsi pasien terhadap penyebab muntah.

Objektif :

- Observasi terhadap muntah (perubahan warna , bau)

Peradangan mulut

Subjektif :

- Rasa sakit dalam mulut

- Kehilangan nafsu makan

- mual

- Mulut teraba kotor

- Peningkatan atau penurunan saliva

Objektif :

- Inspeksi mulut : kebersihan, kondisi geligi, tanda-tanda radang, perdarahan selaput mukosa atau gusi

- Kemampuan pasien untuk memelihara oral hygiene : status mental, kebersihan setelah oral hygiene

Gangguan osofagus

Subjektif :

- Sukar menelan

- Nyeri ulu hati

- Regurgitasi

Objektif :

- Menelan/rangsang palpasi dinding leher

- Refleks muntah/rangsang lidah post/faring

Kanker mulut dan osofagus

Page 5: Askep Gangguan Sistem Pencernaan

Objektif :

- Kondisi mulut : keutuhan selaput mulut

- Pola makan : kemampuan penyesuaian diri dengan beberapa makanan

- Kemampuan menelan : aspirasi, tersedak, masuk ke hidung, dan keluar air liur

ketika menelan.

- Komunikasi verbal

- Penampilan wajah

- Kesulitan menelan

GANGGUAN PENCERNAAN

Gastritis

Subjektif :

- Anoreksia

- Mual

Objektif :

- Muntah (jumlah, frekuensi, adanya darah)

- Tanda gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (haus, penurunan turgor, selaput mukosa kering, oliguria, otot

lemah)

Ulserasi lambung dan duodenum

Subjektif :

- Rasa sakit (lokasi, karakteristik)

Objektif :

- Tanda perdarahan (hematemesis)

- Perforasi

- Obstruksi

Kanker lambung

Subjektif :

- Tanda awal tidak diketahui

- Menimbulkan tanda-tanda obstruksi osofagus/pylorus (nyeri ulu hati, cepat kenyang)

Sindroma malabsorpsi

Objektif :

- Feces (warna terang, kotor penuh lemak, konsistensi, bau)

GANGGUAN ELIMINASI

Peradangan usus akut

Subjektif :

- Anoreksia, mual, ketidaknyamanan pada perut

Objektif :

- Muntah (frekuensi, jumlah, warna)

- Feces (frekuensi, karakteristik, jumlah cairan, bau busuk)

- Kembung (akumulasi gas)

- Tanda-tanda ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

Obstruksi usus

Objektif :

- Bising usus

Page 6: Askep Gangguan Sistem Pencernaan

- Muntah

- Nyeri abdomen

- Perut kembung

- Out put urine

- Tanda-tanda vital

Hernia

Subjektif :

- Nyeri

Objektif :

- Menonjolnya suatu organ melalui defek

Kanker kolon

Subjektif :

- Kesulitan BAB/konstipasi

- Perasaan BAB belum tuntas

Objektif :

- Darah dalam feces, meningkatnya BAB

C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Barium Kontras

• USG

• Sinar X

• Arteriografi

• Endoskopi

DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd dispagia, rasa tidak enak setelah makan, anoreksia, kehilangan

permukaan absorpsi dari usus.

• Nyeri bd inflamasi esophagus, iritasi mukosa lambung, usus, distensi, kekakuan.

• Risiko terhadap aspirasi bd kerusakan menelan

• Risiko kurang volume cairan bd muntah, diare

• Konstipasi bd diet rendah serat, immobilisasi, penurunan masukan

• Perubahan eliminasi usus bd manipulasi operasi, immobilisasi, gangguan masukan nutrisi

• Risiko kerusakan integritas jaringan bd peningkatan risiko drainase luka operasi, perubahan sirkulasi.

• Gangguan citra tubuh bd perubahan fungsi usus (ileostomi, kolostomi)

• Kurang pengetahuan bd kurang informasi tentang kebutuhan perawatan di rumah