Askep Fraktur Tibia Kgd

5
BAB 2 LANDASAN TEORI A. Anatomi Fisiologi Fraktur Tibia Tulang tibia merupakan tulang besar dan utama pada tungkai bawah. Ia mempunyai kondilus besar tempat berartikulasi. Pada sisi depan tulang hanya terbungkus kulit dan periosteum yang sangat nyeri jika terbentur. Pada pangkal proksimal berartikulasi dengan tulang femur pada sendi lutut. Bagian distal berbentuk agak pipih untuk berartikulasi dengan tulang tarsal. Pada tepi luar terdapat perlekatan dengan tulang fibula. Pada ujung medial terdapat maleolus medialis. Tulang fibula merupakan tulang panjang dan kecil dengan kepala tumpul tulang fibula tidak berartikulasi dengan tulang femur ( tidak ikut sendi lutut ) pada ujung distalnya terdapat maleolus lateralis. Tulang tibia bersama-sama dengan otot-otot yang ada di sekitarnya berfungsi menyangga seluruh tubuh dari paha ke atas, mengatur pergerakan untuk menjaga keseimbangan tubuh pada saat berdiri. Dan beraktivitas lain disamping itu tulang tibia juga merupakan tempat deposit mineral ( kalsium, fosfor dan hematopoisis). Fungsi tulang adalah sebagai berikut, yaitu : 1.Menahan jaringan tubuh dan memberi bentuk kepada kerangka tubuh 2.Melindungi organ-organ tubuh ( contoh, tengkorak melindungi otak ) a) Untuk pergerakan ( otot melekat kepada tulang untuk berkontraksi dan bergerak. 3

Transcript of Askep Fraktur Tibia Kgd

Page 1: Askep Fraktur Tibia Kgd

BAB 2

LANDASAN TEORI

A. Anatomi Fisiologi Fraktur Tibia

Tulang tibia merupakan tulang besar dan utama pada tungkai bawah. Ia mempunyai

kondilus besar tempat berartikulasi. Pada sisi depan tulang hanya   terbungkus kulit dan

periosteum yang sangat nyeri jika terbentur. Pada pangkal proksimal berartikulasi dengan

tulang femur pada sendi lutut. Bagian distal berbentuk agak pipih untuk berartikulasi dengan

tulang tarsal. Pada tepi luar terdapat perlekatan dengan tulang fibula. Pada ujung medial

terdapat maleolus medialis. Tulang fibula merupakan tulang panjang dan kecil dengan kepala

tumpul tulang fibula tidak berartikulasi dengan tulang femur ( tidak ikut sendi lutut ) pada

ujung distalnya terdapat maleolus lateralis. Tulang tibia bersama-sama dengan otot-otot yang

ada di sekitarnya berfungsi menyangga seluruh tubuh dari paha ke atas, mengatur pergerakan

untuk menjaga keseimbangan tubuh pada saat berdiri. Dan beraktivitas lain disamping itu

tulang tibia juga merupakan tempat deposit mineral ( kalsium, fosfor dan hematopoisis).

Fungsi tulang adalah sebagai berikut, yaitu :

1. Menahan jaringan tubuh dan memberi bentuk kepada kerangka tubuh

2. Melindungi organ-organ tubuh ( contoh, tengkorak melindungi otak )

a) Untuk pergerakan ( otot melekat kepada tulang untuk berkontraksi dan bergerak.

b) Merupakan gudang untuk menyimpan mineral ( contoh, kalsium )

c) Hematopoeisis ( tempat pembuatan sel darah merah dalam sum-sum tulang )

B. Definisi Fraktur Tibia

Fraktur adalah terputusnya contuinitas tulang dan ditentukan sesuai jenis juga luasnya

( Smeltzer & Bare, 2002 ).

Fraktur tibia adalah terjadinya trauma, akibat pukulan langsung jatuh dengan kaki     

dalam posisi fleksi atau gerakan memuntir yang keras ( Brunner and suddart, 2000 )

Fraktur tibia dan fibula adalah trauma dari kebanyakan organ ekstrimitas bawah, terutama

fraktur dan kedua tibia dan fibula ( Joys M. Black, 1997 )

3

Page 2: Askep Fraktur Tibia Kgd

C. Etiologi

Penyebab paling utama fraktur tibia biasa disebabkan oleh :

1. Benturan / trauma langsung pada tulang, antara lain kecelakaan lalu lintas atau jatuh.

2. Kelemahan / kerapuhan struktur tulang, akibat gangguan atau penyakit primer seperti

osteoporosis atau kanker tulang metastase

3. Olah raga / latihan yang terlalu berat , masukan nutrisi yang kurang

D. Patofisiologi

Fraktur dapat terjadi karena trauma / rudapaksa sehingga dapat menimbulkan luka terbuka

dan tertutup. Fraktur luka terbuka memudahkan mikroorganisme masuk kedalam luka

tersebut dan akan mengakibatkan terjadinya infeksi. Pada fraktur dapat mengakibatkan

terputusnya kontinuitas jaringan sendi, tulang bahakan kulit pada fraktur terbuka sehingga

merangsang nociseptor sekitar untuk mengeluarkan histamin, bradikinin dan prostatglandin

yang akan merangsang serabut A-delta untuk menghantarkan rangsangan nyeri ke sum-sum

tulang belakang, kemudian dihantarkan oleh serabut-serabut saraf aferen yang masuk ke

spinal melalu “dorsal root” dan sinaps pada dorsal horn. Impuls-impuls nyeri menyeberangi

sum-sum belakang pada interneuron-interneuron dan bersambung dengan jalur spinal

asendens, yaitu spinothalamic tract (STT) dan spinoreticuler tract (SRT). STT merupakan

sistem yang diskriminatif dan membawa informasi mengenai sifat dan lokasi dari stimulus

kepada thalamus kemudian ke korteks untuk diinterpretasikan sebagai nyeri.

Nyeri bisa merangsang susunan syaraf otonom mengaktifasi norepinephrin, sarap

msimpatis terangsang untuk mengaktifasi RAS di hipothalamus mengaktifkan kerja organ

tubuh sehingga REM menurun menyebabkan gangguan tidur. Akibat nyeri menimbulkan

keterbatasan gerak (imobilisasi) disebabkan nyeri bertambah bila digerakkan dan nyeri juga

menyebabkan enggan untuk bergerak termasuk toiletening, menyebabkan penumpukan faeses

dalam colon. Colon mereabsorpsi cairan faeses sehingga faeses menjadi kering dan keras dan

timbul konstipasi. Imobilisasi sendiri mengakibatkan berbagai masalah, salah satunya

dekubitus, yaitu luka pada kulit akibat penekanan yang terlalu lama pada daerah bone

promenence. Perubahan struktur yang terjadi pada tubuh dan perasaan ancaman akan

integritas stubuh, merupakan stressor psikologis yang bisa menyebabkan kecemasan.

Terputusnya kontinuitas jaringan sendi atau tulang dapat mengakibatkan cedera neuro

vaskuler sehingga mengakibatkan oedema juga mengakibatkan perubahan pada membran

alveolar (kapiler) sehingga terjadi pembesaran paru kemudian terjadi kerusakan pada

pertukaran gas, sehingga timbul sesak nafas sebagai kompensasi tubuh untk memenuhi

kebutuhan oksigen.

4

Page 3: Askep Fraktur Tibia Kgd

Kecelakaan lalu lintas/trauma langsung

Adanya hubungan dengan dunia luar

↓Organisme merugikan

mudah masuk↓

Resikoinfeksi

Fraktur↓

Luka terbuka↓

Terputusnya kontinuitas jaringan↓

Nyeri saat digerakan dan keengganan bergerak

↓Kerusakan mobilitas fisik

↓Mobilisasi sekret terganggu

↓ Kerusakanpertukarangas

Merangsang nociceptor

sekitar untuk mengeluarka

histamin, bradikinin,

prostaglandin↓

Nyeri dihantarkan

melalui Serabut A-delta dan

↓Cedera vaskuler,

pembentukan trombus↓

Oedema↓

↓perubahan aliran darah

↓Perubahan membran

Alveolar (kapiler)↓

edema paru↓

kerusakanpertukaran gas

Penekanan yang terlalu lama

↓Sirkulasi darah

terganggu↓

Pemenuhan nutrisi dan O2 ke jaringan

menurun↓

Ischemia↓

Nekrosis jaringan↓

Ancaman integritas↓

Stressor↓

cemas

Tirah baring yang cukup lama

↓Bising usus menurun

↓Retensi faeces dalam

colon↓

Cairan faeces direabsorpsi oleh

colon↓

faeces kering↓

Konstipasi

Sumsum tulang belakang

↓Serabut saraf

aferen↓

Spinal melalui sinap pada dorsal

root dan sinap pada dorsal horn

↓Spinal

assenden (STT/SRT)

↓Thalamus

↓Kortek Serebri

↓Merangsang

RAS di Hipothalamus

↓REM

Menururn↓

Terjaga

1. Greenstick, retak pada sebelah sisi dari tulang  ( sering terjadi pada anak dengan tulang yang lembek ).

2. Transverse, patah menyilang.

5

DisfungsiNeurovaskuler

Dekubitus

TimbulNyeri