askep downsindrom pada anak

19
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan MAKALAH dengan judul “DOWN SIYNDROM PADA ANAK” Di dalam penyusunan makalah ini,penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari dosen pembimbing. Oleh karena itu,penulis mengucapkan terimakasih. Penulis mengharapkan kepada pembaca agar dapat memanfaatkan makalah ini dengan sebaik-baiknya.Insya Allah dengan makalah ini pembaca dapat menambah pengetahuan. Hormat kami Penulis

Transcript of askep downsindrom pada anak

Page 1: askep downsindrom pada anak

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan MAKALAH dengan judul “DOWN SIYNDROM PADA ANAK”

Di dalam penyusunan makalah ini,penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari

dosen pembimbing. Oleh karena itu,penulis mengucapkan terimakasih.

Penulis mengharapkan kepada pembaca agar dapat memanfaatkan makalah ini dengan

sebaik-baiknya.Insya Allah dengan makalah ini pembaca dapat menambah pengetahuan.

Hormat kami

Penulis

Page 2: askep downsindrom pada anak

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Down Syndrom merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling banyak terjadi

pada manusia. Diperkirakan 20 % anak dengan down syndrom dilahirkan oleh ibu yang

berusia diatas 35 tahun. Synrom down merupakan cacat bawaan yang disebabkan oleh

adanya kelebiha kromosom x. Syndrom ini juga disebut Trisomy 21, karena 3 dari 21

kromosom menggantikan yang normal.95 % kasus syndrom down disebabkan oleh kelebihan

kromosom.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa poltekes dapat mengetahui dan memahami tentang down syndrom pada

anak

2. Tujuan Khusus

a). Memahami dan menjelaskan tentang down syndrom pada anak.

C. Ruang Lingkup Bahasan

Ruang lingkup masalah ini membahas tentang pengertian,etiologi,patofisiologi,tanda dan

gejala,rencana intervensi,referensi tentang down syndrom pada anak.

D. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan : latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode

penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan teori : Pembahasan

BAB III Penutup : Asuhan keperawatan

BAB IV : Kesimpulan dan Saran

Page 3: askep downsindrom pada anak

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Kelainan bawaan sejak lahir yang terjadi pada 1 diantara 700 bayi. Mongolisma

(Down’s Syndrome) ditandai oleh kelainan jiwa atau cacat mental mulai dari yang

sedang sampai berat. Tetapi hampir semua anak yang menderita kelainan ini dapat

belajar membaca dan merawat dirinya sendiri.

Sindrom Down adalah suatu kumpulan gejala akibat dari abnormalitas kromosom,

biasanya kromosom 21, yang tidak berhasil memisahkan diri selama meiosis sehingga

terjadi individu dengan 47 kromosom. Sindrom ini pertama kali diuraikan oleh

Langdon Down pada tahun 1866.

Down Syndrom merupakan kelainan kromosom autosomal yang paling banyak terjadi

pada manusia. Diperkirakan 20 % anak dengan down syndrom dilahirkan oleh ibu

yang berusia diatas 35 tahun. Synrom down merupakan cacat bawaan yang

disebabkan oleh adanya kelebiha kromosom x. Syndrom ini juga disebut Trisomy 21,

karena 3 dari 21 kromosom menggantikan yang normal.95 % kasus syndrom down

disebabkan oleh kelebihan kromosom.

B. Etiologi

Penyebab dari Sindrom Down adalah adanya kelainan kromosom yaitu terletak pada

kromosom 21 dan 15, dengan kemungkinan-kemungkinan :

1. Non Disjunction sewaktu osteogenesis ( Trisomi )

2. Translokasi kromosom 21 dan 15

3. Postzygotic non disjunction ( Mosaicism )

Faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kelainan kromosom ( Kejadian Non

Disjunctional ) adalah :

Page 4: askep downsindrom pada anak

1. Genetik

Karena menurut hasil penelitian epidemiologi mengatakan adanya peningkatan

resiko berulang bila dalam keluarga terdapat anak dengan syndrom down.

2. Radiasi

Ada sebagian besar penelitian bahwa sekitar 30 % ibu yang melahirkan ank

dengan syndrom down pernah mengalami radiasi di daerah sebelum terjadi

konsepsi.

3. Infeksi Dan Kelainan Kehamilan

4. Autoimun dan Kelainan Endokrin Pada ibu

Terutama autoimun tiroid atau penyakit yang dikaitkan dengan tiroid.

5. Umur Ibu

Apabila umur ibu diatas 35 tahun diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang

dapat menyebabkan “non dijunction” pada kromosom. Perubahan endokrin seperti

meningkatnya sekresi androgen, menurunnya kadar hidroepiandrosteron,

menurunnya konsentrasi estradiolsistemik, perubahan konsentrasi reseptor

hormon danpeningkatan kadar LH dan FSH secara tiba-tiba sebelum dan selam

menopause. Selain itu kelainan kehamilan juga berpengaruh.

6. Umur Ayah

Selain itu ada faktor lain seperti gangguan intragametik, organisasi nukleolus,

bahan kimia dan frekuensi koitus.

C. Gejala Klinis

Berat badan waktu lahir dari bayi dengan syndrom down umumnya kurang dari

normal.

Beberapa Bentuk Kelainan Pada Anak Dengan Syndrom Down :

Page 5: askep downsindrom pada anak

1. Sutura Sagitalis Yang Terpisah

2. Fisura Palpebralis Yang Miring

3. Jarak Yang Lebar Antara Kaki

4. Fontarela Palsu

5. “Plantar Crease” Jari Kaki I Dan II

6. Hyperfleksibilitas

7. Peningkatan Jaringan Sekitar Leher

8. Bentuk Palatum Yang Abnormal

9. Hidung Hipoplastik

10. Kelemahan Otot Dan Hipotonia

11. Bercak Brushfield Pada Mata

12. Mulut Terbuka Dan Lidah Terjulur

13. Lekukan Epikantus (Lekukan Kulit Yang Berbentuk Bundar) Pada Sudut Mata

Sebelah Dalam

14. Single Palmar Crease Pada Tangan Kiri Dan Kanan

15. Jarak Pupil Yang Lebar

16. Oksiput Yang Datar

17. Tangan Dan Kaki Yang Pendek Serta Lebar

18. Bentuk / Struktur Telinga Yang Abnormal

19. Kelainan Mata, Tangan, Kaki, Mulut, Sindaktili

20. Mata Sipit

Page 6: askep downsindrom pada anak

Gejala-Gejala Lain :

1. Anak-anak yang menderita kelainan ini umumnya lebih pendek dari anak yang

umurnya sebaya.

2. Kepandaiannya lebih rendah dari normal.

3. Lebar tengkorak kepala pendek, mata sipit dan turun, dagu kecil yang mana lidah

kelihatan menonjol keluar dan tangan lebar dengan jari-jari pendek.

4. Pada beberapa orang, mempunyai kelaianan jantung bawaan.

Juga sering ditemukan kelainan saluran pencernaan seperti atresia esofagus

(penyumbatan kerongkongan) dan atresia duodenum, jugaa memiliki resiko tinggi

menderita leukimia limfositik akut. Dengan gejala seperti itu anak dapat mengalami

komplikasi retardasi mental, kerusakan hati, bawaan, kelemahan neurosensori, infeksi

saluran nafas berulang, kelainan GI.

Komplikasi

1. Penyakit Alzheimer’s (penyakit kemunduran susunan syaraf pusat)

2. Leukimia (penyakit dimana sel darah putih melipat ganda tanpa terkendalikan).

Penyebab

1. Pada kebanyakan kasus karena kelebihan kromosom (47 kromosom, normal 46,

dan kadang-kadang kelebihan kromosom tersebut berada ditempat yang tidak

normal)

2. Ibu hamil setelah lewat umur (lebih dari 40 th) kemungkinan melahirkan bayi

dengan Down syndrome.

3. Infeksi virus atau keadaan yang mempengaruhi susteim daya tahan tubuh selama

ibu hamil.

Page 7: askep downsindrom pada anak

D. Patofisiologi

Penyebab yang spesifik belum diketahiui, tapi kehamilan oleh ibu yang berusia diatas

35 tahun beresiko tinggi memiliki anak syndrom down. Karena diperjirakan terdapat

perubahan hormonal yang dapat menyebabkan “non-disjunction” pada kromosom

yaitu terjadi translokasi kromosom 21 dan 15. Hal ini dapat mempengaruhi pada

proses menua.

E. Prognosis

44 % syndrom down hidup sampai 60 tahun dan hanya 14 % hidup sampai 68 tahun.

Tingginya angka kejadian penyakit jantung bawaan pada penderita ini yang

mengakibatkan 80 % kematian. Meningkatnya resiko terkena leukimia pada syndrom

down adalah 15 kali dari populasi normal. Penyakit Alzheimer yang lebih dini akan

menurunkan harapan hidup setelah umur 44 tahun.

Anak syndrom down akan mengalami beberapa hal berikut :

1. Gangguan tiroid

2. Gangguan pendengaran akibat infeksi telinga berulang dan otitis serosa

3. Gangguan penglihatan karena adanya perubahan pada lensa dan kornea

4. Usia 30 tahun menderita demensia (hilang ingatan, penurunan kecerdasan

danperubahan kepribadian)

F. Pencegahan

1. Konseling Genetik maupun amniosentesis pada kehamilan yang dicurigai akan

sangat membantu mengurangi angka kejadian Sindrom Down.

2. Dengan Biologi Molekuler, misalnya dengan “ gene targeting “ atau yang dikenal

juga sebagai “ homologous recombination “ sebuah gen dapat dinonaktifkan.

Page 8: askep downsindrom pada anak

G. Diagnosis

Pada pemeriksaan radiologi didapatkan “brachyaphalic” sutura dan frontale yang

terlambat menutup. Tulang ileum dan sayapnya melebar disertai sudut asetabular

yang lebar. Pemeriksaan kariotiping untuk mencari adanya translokasi kromosom.

Diagnosis antenatal dengan pemeriksaan cairan amnion atau vili karionik, dapat

dilakukan secepatnya pada kehamilan 3 bulan atau pada ibu yang sebelumnya pernah

melahirkan anak dengan syndrom down. Bila didapatkan janin yang dikandung

menderita sydrom down dapat ditawarkan terminasi kehamilan kepada orang tua.

Pada anak dengan Sindrom Down mempunyai jumlah kromosom 21 yang berlebih ( 3

kromosom ) di dalam tubuhnya yang kemudian disebut trisomi 21. Adanya kelebihan

kromosom menyebabkan perubahan dalam proses normal yang mengatur

embriogenesis. Materi genetik yang berlebih tersebut terletak pada bagian lengan

bawah dari kromosom 21 dan interaksinya dengan fungsi gen lainnya menghasilkan

suatu perubahan homeostasis yang memungkinkan terjadinya penyimpangan

perkembangan fisik ( kelainan tulang ), SSP ( penglihatan, pendengaran ) dan

kecerdasan yang terbatas.

H. Penatalaksanan

1. Penanganan Secara Medis

a. Pendengarannya : sekitar 70-80 % anak syndrom down terdapat gangguan

pendengaran dilakukan tes pendengaran oleh THT sejak dini.

b. Penyakit jantung bawaan

c. Penglihatan : perlu evaluasi sejak dini.

d. Nutrisi : akan terjadi gangguan pertumbuhan pada masa bayi / prasekolah.

e. Kelainan tulang : dislokasi patela, subluksasio pangkal paha / ketidakstabilan

atlantoaksial. Bila keadaan terakhir ini sampai menimbulkan medula spinalis

atau bila anak memegang kepalanya dalam posisi seperti tortikolit, maka perlu

Page 9: askep downsindrom pada anak

pemeriksaan radiologis untuk memeriksa spina servikalis dan diperlukan

konsultasi neurolugis.

2. Pendidikan

a. Intervensi Dini

Program ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk memberi

lingkunga yang memeadai bagi anak dengan syndrom down, bertujuan untuk

latihan motorik kasar dan halus serta petunjuk agar anak mampu berbahasa.

Selain itu agar ankak mampu mandiri sperti berpakaian, makan, belajar,

BAB/BAK, mandi,yang akan memberi anak kesempatan.

b. Taman Bermain

Misal dengan peningkatan ketrampilan motorik kasar dan halus melalui

bermain dengan temannya, karena anak dapat melakukan interaksi sosial

dengan temannya.

c. Pendidikan Khusus (SLB-C)

Anak akan mendapat perasaan tentang identitas personal, harga diri dan

kesenangan. Selain itu mengasah perkembangan fisik, akademis dan dan

kemampuan sosial, bekerja dengan baik dan menjali hubungan baik.

3. Penyuluhan Pada Orang Tua

Page 10: askep downsindrom pada anak

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

II. Asuhan keperawatan

A. Pengkajian

1. Selama Masa Neonatal Yang Perlu Dikaji :

a. Keadaan suhu tubuh terutama masa neonatal

b. Kebutuhan nutrisi / makan

c. Keadaan indera pendengaran dan penglihatan

d. Pengkajian tentang kemampuan kognitif dan perkembangan mental anak

e. Kemampuan anak dalam berkomunikasi dan bersosialisasi

f. Kemampuan motorik

g. Kemampuan keluarga dalam merawat anak denga syndrom down terutama

tentang kemajuan perkembangan mental anak

2. Pengkajian terhadap kemampuan motorik kasar dan halus

3. Pengkajian kemampuan kognitif dan perkembangan mental

4. Pengkajian terhadap kemampuan anak untuk berkomunikasi

5. Tes pendengaran, penglihatan dan adanya kelainan tulang

6. Bagaimana penyesuaian keluarga terhadap diagnosis dan kemajuan perkembangan

mental anak.

Page 11: askep downsindrom pada anak

B. Diagnosa

1. Perubahan nutrisi (pada neonatus) : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

kesulitan pemberian makanan karena lidah yang menjulur dan palatum yang

tinggi.

2. Resiko terhadap cidera berhubungan dengan kemampuan pendengaran yang

berkurang.

3. Tidak efektifnya koping keluarga berhubungan dengan faktor finansial yang

dibutuhkan dalam perawatan dan mempuyai anak yang tidak normal.

4. Kurangnya interaksi sosial anak berhubungan dengan keterbatasan fisik dan mental

yang mereka miliki.

5. Defisit pengetahuan (orang tua) berhubungan dengan perawatan anak syndrom

down.

C. Implementasi

1. Berikan nutrisi yang memadai

a. Lihat kemampuan anak untuk menelan

b. Beri informasi pada orang tua cara yang tepat / benar dalam memberi makanan

yang baik

c. Berikan nutrisi yang baik pada anak dengan gizi yang baik

2. Anjurkan orang tua untuk memeriksakan pendengaran dan penglihatan secara rutin

3. Gali pengertian orang tua mengenai syndrom down

a. Beri penjelasan pada orang tua tentang keadaan anaknya

b. Beri informasi pada orang tua tentang perawatan anak dengan syndrom down

4. Motivasi orang tua agar :

Page 12: askep downsindrom pada anak

a. Memberi kesempatan anak untuk bermain dengan teman sebaya agar anak

mudah bersosialisasi

b. Memberi keleluasaan / kebebasan pada anak unutk berekspresi

5. berikan motivasi pada orang tua agar memberi lingkunga yang memadai pada anak

a. Dorong partisipasi orang tua dalam memberi latihan motorik kasar dan halus

serta pentunjuk agar anak mampu berbahasa

b. Beri motivasi pada orang tua dalam memberi latihan pada anak dalam aktivitas

sehari-hari.

D. Evaluasi

1. Tidak ada kesulitan dalam pemberian makan pada anak Anak sehingga anak

mendapat nutrisi yang cukup dan adekuat

2. Pendengaran dan penglihatan anak dapat terdeteksi sejak dini dan dapat dievaluasi

secara rutin

3. Keluarga turut serta aktif dalam perawatan anak syndrom down dengan baik

4. Anak mampu bersosialisasi dan berinteraksi dengan baik sehingga anak dapat

menjalin hubungan baik dengan orang lain tidak merasa minder.

Page 13: askep downsindrom pada anak

BAB 1V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan :

1. Gen yang mempengaruhi penampakan fisik penderita Down syndrome adalah

DSCR 1,2,3, dan 4.

2. Down syndrome trisomi 21 dan mosaik tidak terkait faktor hereditas, sehingga

tidak diturunkan.

3. Down syndrome yang terkait faktor herediter adalah Down syndrome jenis

translokasi.

4. Terapi pada penderita Down syndrome lebih terkait dengan latihan kemandirian

penderita Down syndrome dan perawatan kesehatan untuk meningkatkan

harapan hidup penderita.

B. Saran :

1. Anak tersebut sebaiknya segera diberikan terapi bicara dan latihan fisik, sehingga

tetap dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya serta belajar hidup

dengan mandiri.

Page 14: askep downsindrom pada anak

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Down syndrome. Akses tanggal 12 November 2008, 16:34 di

http://en.wikipedia.org/wiki/down_syndrome

Chen, Harold. 2007. Down Syndrome. Akses tanggal 12 November 2008, 16:30 di

http://www.emedicine.com/ped/topic615.htm

Emery, Alan F.H. 1992. Dasar-Dasar Genetika Kedokteran. Yogyakarta: Yayasan Etensia

Medika

McKusick, Victor A. 2008. Down Syndrome. Akses tanggal 12 November 2008, 17:03 di

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/dispomim.cgi?id=190685