Askep Pada Anak

download Askep Pada Anak

of 15

Transcript of Askep Pada Anak

  • 7/30/2019 Askep Pada Anak

    1/15

    ASKEP PADA ANAK

    DENGAN LEUKEMIA

    Oleh :Desi Dwi Astuti(08060018)

  • 7/30/2019 Askep Pada Anak

    2/15

    PENGERTIAN

    Leukemia adalah suatu keganasan pada alat

    pembuat sel darah berupa proliferasipatologis sel hemopoetik muda yang ditandai

    oleh adanya kegagalan sum-sum tulang

    dalam membentuk sel darah normal dan

    adanya infiltrasi ke jaringan tubuh yang lain.

    (Arief Mansjoer, dkk, 2002 : 495)

  • 7/30/2019 Askep Pada Anak

    3/15

    Klasifikasi Leukemia

    1) Leukemia Mielogenus Akut

    2) Leukemia Mielogenus Kronis

    3) Leukemia Limfositik Akut4) Leukemia Limfositik Kronis

  • 7/30/2019 Askep Pada Anak

    4/15

    Etiologi

    1. Genetik :a. Keturunan Penyimpangan kromosom,

    Saudara kandung

    b. Faktor lingkungan2. Virus

    3. Bahan kimia & Obat obatan :a. Bahan Kimia : misal benzen

    b. Obat

    obatan : anti neoplastik, misal alkilator4. Radiasi

    5. Leukemia sekunder

  • 7/30/2019 Askep Pada Anak

    5/15

    Tanda & Gejala

    Anemia

    Suhu tubuh tinggi

    Perdarahan

    Penurunan kesadaran

    Penurunan nafsu makanKelemahan & kelelahan fisik

  • 7/30/2019 Askep Pada Anak

    6/15

    Gambaran Klinik

    Pilek tidak sembuh sembuh

    Pucat, lesu, mudah terstimulasi

    Demam & anorexia

    BB Ptechiae, memar tanpa sebab

    Nyeri pada tulang dan persendian

    Nyeri abdomen

    LumphedenopathyHepatosplenomegaly

    Abnormal WBC

  • 7/30/2019 Askep Pada Anak

    7/15

    Pemeriksaan penunjang

    Hitung darah lengkap complete blood cell (CBC). Anak dengan CBCkurang dari 10.000/mm3 saat didiagnosis memiliki memiliki prognosis

    paling baik; jumlah lekosit lebih dari 50.000/mm3 adalah tandaprognosis kurang baik pada anak sembarang umur.

    Fungsi lumbal untuk mengkaji keterlibatan susunan saraf pusat Foto toraks untuk mendeteksi keterlibatan mediastinum.

    Aspirasi sumsum tulang. Ditemukannya 25% sel blas memperkuatdiagnosis.

    Pemindaian tulang atau survei kerangka untuk mengkaji keterlibatantulang.

    Pemindaian ginjal, hati, limpa untuk mengkaji infiltrat leukemik. Hitung trombosit : Jumlah trombosit menunjukkan kapasitas

    pembekuan.

    (Betz, Cecily L. 2002. hal : 301-302).

  • 7/30/2019 Askep Pada Anak

    8/15

    Penatalaksanaan

    Program terapio Memperbaiki keadaan umum (tranfusi sel darah merah /

    PRC, pemberian antibiotik profilaksis)

    o Pengobatan spesifik : induksi u/ mencapai remisi,

    intensifikasi, Mencegah penyebaran sel-sel abnormal kesistem saraf pusat, Terapi rumatan (pemeliharaan)

    o Fase pelaksanaan kemoterapi

    Fase induksi

    Fase profilaksis sistem saraf pusat

    Fase Konsolidasi

    Pengobatan Imunologik

  • 7/30/2019 Askep Pada Anak

    9/15

    ASUHAN KEPERAWATAN

    PENGKAJIAN

    DIAGNOSA

    INTERVENSI

    IMPLEMENTASI

    EVALUASI

  • 7/30/2019 Askep Pada Anak

    10/15

    DIAGNOSA

    1) Resiko infeksi b/d sel leukosit yang abnormal.

    2) Nyeri yang b/d infiltrasi leukosit jaringan sistemik

    3) Resiko kekurangan volume cairan b/d mual danmuntah

    4) Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum,peningkatan laju metabolic

    5) Resiko perdarahan b/d trombositopenia.

    6) Kerusakan integritas kulit b/d pemberian agenskemoterapi, radioterapi, imobilitas

    7) Kelelahan / kelemahan umum b/d anemia.

  • 7/30/2019 Askep Pada Anak

    11/15

    Resiko tinggi infeksi b/d sel leukosit yang abnormal.

    Tujuan : kondisi klien baik dan resiko infeksi berkurang atau

    tidak terjadi infeksi.

    INTERVENSI RASIONAL

    1) Tempatkan anak pada ruang khusus. Batasi

    pengunjung sesuai indikasi

    2) Anjurkan semua pengunjung dan staff rumah sakit

    untuk menggunakan teknik mencuci tangan dengan

    baik

    3) Awasi suhu. Perhatikan hubungan antara peningkatan

    suhu dan pengobatan chemoterapi. Observasi demam

    sehubungan dengan tachicardi, hipertensi

    4) Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulut

    secara periodic. Gunakan sikat gigi halus untukperawatan mulut.

    5) Berikan diet lengkap nutrisi sesuai usia

    6) Berikan antibiotik sesuai ketentuan

    7) Awasi pemeriksan lab: DL terutama SDP, kultur gram

    / sensitifitas.

    1) untuk meminimalkan terpaparnya anak dari

    sumber infeksi

    2) untuk meminimalkan pajanan pada organisme

    infektif

    3) Hipertermi lanjut terjadi pada beberapa tipe

    infeksi dan demam terjadi pada kebanyakan

    pasien leukemia.

    4) Rongga mulut adalah medium yang baik untuk

    pertumbuhan organisme pathogen

    5) untuk mendukung pertahanan alami tubuh

    6) diberikan sebagai profilaktik atau mengobati

    infeksi khusus

    7) Penurunan jumlah SDP matur menunjukkan

    peningkatan resiko infeksi.

  • 7/30/2019 Askep Pada Anak

    12/15

    Nyeri yang b/d infiltrasi leukosit jaringan sistemik

    Tujuan : nyeri dapat berkurang atau terkontrol.

    INTERVENSI RASIONAL

    1) Kaji pengalaman nyeri pada anak, minta anak

    menunjukkan area yang sakit dan menentukan

    peringkat nyeri dengan skala nyeri 0-5 (0 =

    tidak nyeri, 5 = nyeri sekali).

    2) Pantau dan catat TTV.

    3) Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai

    keinginan pasien.

    4) Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.

    5) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian

    analgesik.

    1) Membantu dalam mengevaluasi rasa nyeri.

    2) Perubahan TTV dapat menunjukkan traumabatang otak.

    3) Posisi yang nyaman akan membantu

    memberikan kesempatan pada otot untuk

    relaksasi seoptimal mungkin.

    4) Teknik distraksi dan relaksasi dapat membuatpikiran menjadi tenang sehingga nyeri yang

    dirasakan pasien bisa sedikit berkurang

    5) untuk mencegah kambuhnya nyeri

  • 7/30/2019 Askep Pada Anak

    13/15

    Resiko kekurangan volume cairan b/d mual dan muntah

    Tujuan : volume cairan terpenuhi

    INTERVENSI RASIONAL1) Kaji tanda-tanda kekurangan cairan dengan monitor

    Intake dan out put.

    2) Awasi masukan/keluaran. Hitung kehilangan cairan

    dan keseimbangan cairan. Perhatikan penurunan urin,

    ukur berat jenis dan pH urin.

    3) Monitor tanda-tanda vital.

    4) Hindari memberikan makanan yang beraroma

    menyengat

    5) Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering

    6) Berikan cairan intravena sesuai ketentuan

    1) Mengetahui keseimbangan cairan

    2) Penurunan sirkulasi sekunder terhadap sel darah

    merah dan pencetusnya pada tubulus ginjal dan /

    atau terjadinya batu ginjal (sehubungan dengan

    peningkatan kadar asam urat) dapat menimbulkanretensi urine atau gagal ginjal

    3) Kekurangan cairan dapat menunjukan gejala

    peningkatan nadi

    4) bau yang menyengat dapat menimbulkan mual dan

    muntah

    5) karena jumlah kecil biasanya ditoleransi dengan

    baik

    6) Mempertahankan keseimbangan cairan / elektrolit

    pada tak adanya pemasukan melalui oral;

    menurunkan risiko komplikasi ginjal.

  • 7/30/2019 Askep Pada Anak

    14/15

    EVALUASI

    a. Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi

    b. Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan, adanyalaporan peningkatan toleransi aktifitas.

    c. Anak tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan.

    d. Anak menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami mual dan muntah

    e. Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak adanya rasa tidak nyaman

    f. Masukan nutrisi adekuat

    g. Anak beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan atau menunjukkan bukti-bukti ketidaknyamanan, tidak mengeluhkan perasaan tidak nyaman.

    h. Kulit tetap bersih dan utuh

    i. Anak mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan kerontokan rambut, anakmembantu menentukan metode untuk mengurangi efek kerontokan rambut danmenerapkan metode ini dan anak tampak bersih, rapi, dan berpakaian menarik.

    j. Anak dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang prosedur, keluarga

    menunjukkan pengetahuan tentang penyakit anak dan tindakannya. Keluargamengekspresikan perasaan serta kekhawatirannya dan meluangkan waktubersama anak.

    k. Keluarga tetap terbuka untuk konseling dan kontak keperawatan, keluarga dananak mendiskusikan rasa takut, kekhawatiran, kebutuhan dan keinginan merekapada tahap terminal, pasien dan keluarga mendapat dukungan yang adekuat.

  • 7/30/2019 Askep Pada Anak

    15/15