Askep Dengan Klien Holistik New

85
1 BAB I Dasar dan Tujuan Asuhan Keperawatan Gerontik A. Resume Permasalahan Pasien 1. Identitas Klien Nama : Ny. R Umur : 67 tahun Alamat : Bogor / Jawa Barat Pendidikan Terakhir : SMP Jenis Kelamin : Perempuan Suku :Sunda Agama : Islam Status : Janda 2. Resume Ny. R (67 tahun) memiliki masalah pada Nyeri dan mobilisasi, klien mengatakan sering merasakan nyeri dibagian lutut (nyeri skala 4) sejak tahun 2012, sebelum jatuh klien mengatakan sudah merasakan nyeri dibagian lutut, tetapi nyeri tersebut hanya dibiarkan tidak pernah diberi obat. Klien juga mengatakan bahwa mempunyai riwayat penyakit rematik sejak tahun 2012. Klien mengatakan jika nyeri timbul klien hanya mengelus-elus atau dipakaikan minyak angin tetapi hilangnya hanya sebentar. Nyeri itu timbul ketika klien beraktivitas sangat lelah, sehingga setelah aktivitas nyeri itu terkadang timbul. Saat ini klien juga kesulitan untuk mobilisasi karena kaki klien sulit untuk digerakkan dan mengangkat terutama kaki kiri klien hal ini dikarenakan klien 9 bulan yang lalu pernah jatuh dikamar mandi. Klien mengatakan jatuh dikamar mandi, sebelumnya klien merasakan nyeri dibagian lutut tersebut ditambah ada binatang yang menghampiri klien. Saat ini untuk aktivitas klien dibantu dengan menggunakan alat bantu tongkat, alat ini digunakan untuk berjalan kekamar mandi. Ny. R juga pada saat pengkajian terlihat lelah, mata berair, mengantuk, klien mengatakan jika malam hari klien sulit tidur karena sering terbangun di malam hari karena pipis terus, klien juga mmengeluhkan rasa gatal yang dirasakan selama 5 hari ini di

Transcript of Askep Dengan Klien Holistik New

Page 1: Askep Dengan Klien Holistik New

1

BAB I

Dasar dan Tujuan Asuhan Keperawatan Gerontik

A. Resume Permasalahan Pasien

1. Identitas Klien

Nama : Ny. R

Umur : 67 tahun

Alamat : Bogor / Jawa Barat

Pendidikan Terakhir : SMP

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku :Sunda

Agama : Islam

Status : Janda

2. Resume

Ny. R (67 tahun) memiliki masalah pada Nyeri dan mobilisasi,

klien mengatakan sering merasakan nyeri dibagian lutut (nyeri skala 4)

sejak tahun 2012, sebelum jatuh klien mengatakan sudah merasakan

nyeri dibagian lutut, tetapi nyeri tersebut hanya dibiarkan tidak pernah

diberi obat. Klien juga mengatakan bahwa mempunyai riwayat penyakit

rematik sejak tahun 2012. Klien mengatakan jika nyeri timbul klien

hanya mengelus-elus atau dipakaikan minyak angin tetapi hilangnya

hanya sebentar. Nyeri itu timbul ketika klien beraktivitas sangat lelah,

sehingga setelah aktivitas nyeri itu terkadang timbul. Saat ini klien juga

kesulitan untuk mobilisasi karena kaki klien sulit untuk digerakkan dan

mengangkat terutama kaki kiri klien hal ini dikarenakan klien 9 bulan

yang lalu pernah jatuh dikamar mandi. Klien mengatakan jatuh dikamar

mandi, sebelumnya klien merasakan nyeri dibagian lutut tersebut

ditambah ada binatang yang menghampiri klien. Saat ini untuk aktivitas

klien dibantu dengan menggunakan alat bantu tongkat, alat ini digunakan

untuk berjalan kekamar mandi. Ny. R juga pada saat pengkajian terlihat

lelah, mata berair, mengantuk, klien mengatakan jika malam hari klien

sulit tidur karena sering terbangun di malam hari karena pipis terus,

klien juga mmengeluhkan rasa gatal yang dirasakan selama 5 hari ini di

Page 2: Askep Dengan Klien Holistik New

2

punggung dan lipatan paha klien, usaha yang klien lakukan adalah

menggaruknya, klien juga berkali-kali mengatakan jarang latihan kaki

karena takut jatuh lagi, masih takut menggerakkan kaki karena takut

jatuh. Maka dari itu Ny. R perlu diberikan asuhan keperawatan gerontik

karena supaya dalam memenuhi kebutuhan klien tidak terganggu dan

dapat beraktivitas semula.

B. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian

Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana terjadi

kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dnegan

usia lanjut, terutama pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung

beban.

Secara klinis osteoartritis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran

sendi dan hambatangerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar. Seringkali

berhubungan dengan trauma maupun mikrotrauma yang berulang-ulang, obesitas,

stress oleh beban tubuh dan penyakit-penyakit sendi lainnya.

2. Penyebab (etiologi)

Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa

faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain;

a. Usia lebih dari 40 tahun

Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor penuaan

adalah yang terkuat. Akan tetapi perlu diingat bahwa osteoartritis bukan

akibat penuaan saja. Perubahan tulang rawan sendi pada penuaan berbeda

dengan eprubahan pada osteoartritis.

b. Jenis kelamin wanita lebih sering

Wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi. Sedangkan laki-laki

lebih sering terkena osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara

keseluruhan, dibawah 45 tahun, frekuensi psteoartritis kurang lebih sama

antara pada laki-laki dan wanita, tetapi diats usia 50 tahunh (setelah

Page 3: Askep Dengan Klien Holistik New

3

menopause) frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita daripada pria.

Hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.

c. Suku bangsa

Nampak perbedaan prevalensi osteoartritis pada masingn-masing suku

bangsa. Hal ini mungkin berkaitan dnegan perbedaan pola hidup maupun

perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan tulang.

d. Genetik

e. Kegemukan dan penyakit metabolik

Berat badan yang berlebih, nyata berkaitan dengan meningkatnya resiko

untuk timbulnya osteoartritis, baik pada wanita maupun pria. Kegemukan

ternyata tidak hanya berkaitan dengan oateoartritis pada sendi yang

menanggung beban berlebihan, tapi juga dnegan osteoartritis sendi lain

(tangan atau sternoklavikula). Olehkarena itu disamping faktor mekanis

yang berperan (karena meningkatnya beban mekanis), diduga terdapat faktor

lain (metabolit) yang berpperan pada timbulnya kaitan tersebut.

f. Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga

Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus menerus

berkaitan dengan peningkatan resiko osteoartritis tertentu. Olahraga yang

sering menimbulkan cedera sendi yang berkaitan dengan resiko osteoartritis

yang lebih tinggi.

g. Kelainan pertumbuhan

Kelainan kongenital dan pertumbuhan paha telah dikaitkan dengan

timbulnya oateoartritis paha pada usia muda.

h. Kepadatan tulang

Tingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan resiko timbulnya

osteoartritis. Hal ini mungkin timbul karena tulang yang lebih padat (keras)

tidak membantu mengurangi benturan beban yang diterima oleh tulang

rawan sendi. Akibatnya tulang rawan sendi menjadi lebih mudah robek.

Page 4: Askep Dengan Klien Holistik New

4

3. Patofisiologi

4. Manifestasi klinik

Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang

terkena, etrutama waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan. Mula-

mula terasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri yang berkurang dnegan istirahat.

Terdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi, krepitasi, pembesaran sendi

dn perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat pembesaran sendi dan

krepitasi.

Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak emnonjol dan timbul

belakangan, mungkin dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan,

gangguan gerak, rasa hangat yang merata dan warna kemerahan, antara lain;

Page 5: Askep Dengan Klien Holistik New

5

a. Nyeri sendi

Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah dengan

gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu

kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih dibandingkan gerakan

yang lain.

b. Hambatan gerakan sendi

Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan

dengan bertambahnya rasa nyeri.

c. Kaku pagi

Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah immobilisasi, seperti

duduk dari kursi, atau setelah bangun dari tidur.

d. Krepitasi

Rasa gemeretak (kadqang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.

e. Pembesaran sendi (deformitas)

Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (lutut atau tangan

yang paling sering) secara perlahan-lahan membesar.

f. Perubahan gaya berjalan

Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut atau

panggul berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan

fungsi sendi yang lain merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian

pasien yang umumnya tua (lansia).

5. Penatalaksanaan/ perawatan Osteoartritis, antara lain;

a. Medikamentosa

Tidak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya bersifat

simtomatik. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) bekerja hanya sebagai

analgesik dan mengurangi peradangan, tidak mampu menghentikan proses

patologis

b. Istirahatkan sendi yang sakit, dihindari aktivitas yang berlebihan pada

sendi yang sakit.

c. Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri

Page 6: Askep Dengan Klien Holistik New

6

d. Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cedera

e. Dukungan psikososial

f. Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan

yang tepat

g. Diet untuk menurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya keluhan

6. Penelitian Terkait

dari hasil penelitian Mery dan Widyasari Massase, mandi air hangat,

kompres dingin atau kompres hangat merupakan langkah-langkah sederhana

dalam upaya menurunkan persepsi nyeri , membenarkan Ada perbedaan yang

signifikan pada penurunan skala nyeri setelah diberikan terapi kompres air

hangat pada lansia yang mengalami nyeri rematik.

C. Tujuan Asuhan Keperawatan gerontik

Tujuan dari asuhan keperawatan ini adalah setelah dilakukan tindakan

keperawatan diharapkan nyeri yang klien rasakan berkurang dan hilang serta

dapat melakukan mobilisasi secara mandiri tanpa gangguan menjadi kebutuhan

dasar manusia yang penting (Stockslager & Schaeffer, 2007).

D. Fokus Pengkajian dan Metode

Fokus pengkajian yang dilakukan yaitu secara holistik. Jadi pengkajian yang

digunakan secara menyeluruh dari semua sistem yang ada dan ditambah

pengkajian fisik jika diperlukan, pengkajian fungsional, kognitif, psikologis,

sosial, spiritual dan lingkungan.

Page 7: Askep Dengan Klien Holistik New

7

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. PENGKAJIAN DAN PEMERIKSAAN FISIK

Nama Mahasiswa : Desi Suci Angraeni

Tempat Praktek : PSTW Budi Mulia

Tanggal : 23 Juni 2014 – 12Juli 2014

1. Data Biografi

Nama : Ny. R

Alamat :Jl. Lologok tengah nmr 155, Bogor

Tempat/Tgl Lahir :Bogor

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku : Sunda/Melayu

Agama : Islam

Status Perkawinan : Menikah / Janda

Pendidikan : SMP

Orang Dapat Dihubungi

Nama :Yayah

Alamat :Menteng

2. Profil Keluarga

Hidup :ya/tidak

Status Kesehatan : tidak tahu

Umur :35 thun

Pekerjaan : -

Meninggal :-

Tahun Meninggal : -

Penyebab Kematian :-

Klien mengatakan suaminya pergi untuk bekerja di arab saudi tetapi

sampai saat ini tidak ada kabarnya, dan klien mendengar kabar bahwa

suaminya di arab saudi telah dijodohkan dan dinikahkan dengan

perempuan pilihan kakaknya

Page 8: Askep Dengan Klien Holistik New

8

Anak-anak

Klien mengatakan tidak mempunyai anak

3. Profil Pekerjaan

Pekerjaan Saat Ini :Tidak bekerja

Pekerjaan Sebelumnya :Berdagang

Sumber Pendapatan : diberi keponakan atau sekasihnya dari panti

untuk kebutuhan sehari-hari

4. Lingkungan Tempat Tinggal

Tipe Tempat Tinggal :Kamar/Asrama (R. Mawar)

Jumlah Ruangan :2 Ruangan

Jumlah Lantai : 1 lantai

Jumlah Orang Yang Tinggal :1 kamar 20 orang

Derajat Privasi :privasi tidak terjaga, tempat tidur

tidak mempunyai sekat.

Tetangga terdekat :Ibu aminah

Keadaan Lingkungan didalam Panti:

a. Keadaan lingkungan di dalam panti (R.mawar)

1) Penerangan

Penerangandi Ruang Mawat termasuk dalam kategori cukup,

terdapat lampu yang cukup terang, terdapat jendela kaca dengan

tirai yang selalu dibuka setiap saat. Terdapat ruang berkumpul

yang menyantu dengan tempat tidur, terdapat alas untuk

berkumpul dan meja makan.

2) Kebersihan dan kerapihan

Kebersihan dalam wisma termasuk cukup, karena setiap pagi

lantai selalu di sapu dan di pel, kotoran di meja makan

dibersihkan setiap pagi. Alas hanya digelar jika lansia ingin

menonton tv.

3) Sirkulasi udara

Di ruang berkumpul sirkulasi udara cukup baik , udara dapat

keluar masuk melalui ventilasi dan pintu yang selalu terbuka

Page 9: Askep Dengan Klien Holistik New

9

4) Keamanan

Lantai dalam ruangan terkadang kering terkadang basah, karena

ada lansia yang sehabis mandi atau mengambil air terlalu banyak

sehingga terjatuh dilantai, ini membuat resiko terpeleset jatuh

pada lansia . Tidak ada pegangan yang terbuat dari besi yang

ditempel di tembok. Hanya ada pada sisi jalan saat ingin kekamar

mandi. Didalam kamar mandi terdapat pegangan pada dinding

kamar mandi, terdapat bak mandi, dan WC yang dipakai adalah

WC duduk, lantai kamar mandi bersih &tidak licin.

5. Rekreasi/Penggunaan Waktu Luang

Hobi : menjahit

Keanggotaan organisasi : Tidak ikut

Mengisi waktu luang : menjahit

Liburan / Perjalanan :klien mengatakan tidak pernah mengikuti

rekreasi, selama 2 tahun belakangan hanya dijalanan jual baju bekas.

6. Sumber –sumber/Penggunaan Sistem Pendukung

Keaktifan dalam kegiatan Keagamaan :Iya

Jenis Kegiatan Keagamaan : Pengajian

Orang Kepercayaan :Ibu Aminah(Teman

Sekamar)

Orang yang menolong ketika diperlukan :Ibu Titin

Dokter yang Sering Dikunjungi : dr. Pangabean

Rumah Sakit : -

Klinik : Klinik Panti

Pelayanan Kesehatan yang sering dikunjungi : Poliklinik Panti

7. Kebiasaan Ritual Keagamaan

Klien merupakan seorang yang beragama islam dan seorang muslimah,

klien rajin dalam mengaji dan mengerjakan solat.

Page 10: Askep Dengan Klien Holistik New

10

8. Kebiasaan Sehari-hari (Termasuk kebiasaan ritual tidur):

Persepsi dan pemeliharaan kesehatan: klien mengatakan tidak dari dulu

tidak pernah sakit, klien hanya merasakan kadang pegal-pegal dikaki dan

nyeri dlutut,untuk nyeri lutut klien hanya mengelus-elus dan istirahat,

pusing klien mengobatinya dengan minum obat-obatan warung seperti

mixagrip, panadol dsb.

Pola nutrisi

Ny.R mengatakan bahwa ia biasanya makan 3 kali sehari dengan menu

nasi, sayur, dan lauk. Satu porsi makan klien selalu habis

Pola eliminasi:

Ny. R mengatakan BAK lebih sering malam hari, pada malam hari bisa 3

– 4 kali dan jika pagi sampai siang 2-3 kali. Untuk pola BAB klien

mengatakan BAB 1 kali sehari di pagi hari

Pola aktifitas dan latihan:

klien mengatakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti menyapu

dan membersihkan ruangan belum bisa karena kaki masih sulit untuk

berjalan dan harus meggunakan tongkat, jika berjalan lama klien sudah

gemetar. Untuk aktifitas mandi, makan dan berpindah klien sudah bisa

melakukan sendiri.

Pola tidur dan istirahat:

Ny.R mengatakan bahwa jarang tidur siang, jika tidur siang 1-2 jam.

Klien mengatakan pada malam hari susah tidur karena sering terbangun

untuk pipis, gelisah tidak tenang bisa tidur jam 02.pagi bangun jam

05.00.

Pola persepsi diri:

Klien mengatakan merasa minder dengan kekurangannya, klien nampak

selalu menutupi tangan kirinya yang mengalami kecacatan. Klien merasa

dirinya sudah gagal menjadi manusia, banyak yang belum dicapai dan

selalu gagal diperjalanan. Klien masih merasa takut untuk jalan jauh dan

latihan karena takut jatuh lagi.

Pola manajemen koping stress:

Page 11: Askep Dengan Klien Holistik New

11

Ny.R mengatakan jika ada masalah klien lebih banyak diam dan sedikit

berbicara pada keponakanya atau pegawai disini, tetapi jika sakit klien

langsung bicara pada pegawai panti.

Sistem nilai dan keyakinan:

Ny.R mempercayai agamanya, Allah tuhan maha esa, klien menyakini

mempasarhkan hidupnya kedepan hanya kepada Allah.

9. Status Kesehatan Masa Lalu

Penyakit masa kanak-kanak: Menurut klien tidak pernah sakit saat kecil

Penyakit serius/kronis : tidak pernah

Perawatan di Rumah Sakit :pernah, karena jatuh dikamar mandi

tahun 2013

Operasi : Tidak pernah

Riwayat Obstetri :klien belum pernah melahirkan.

Klien mempunyai riwayat penyakit rematik sejak tahun 2012

10. STATUS KESEHATAN SAAT INI

Status Kesehatan Umum 1 tahun Terakhir

Nyeri dibagian lutut skala 4, kaki sakit, sulit digerakan bengkak,

pusing, sakit kepala dan gatal-gatal. Klien takut jatuh lagi jika kaki masih

sulit diangkat dan menekuk.

Status Kesehatan Umum 5 Tahun Terakhir

Pusing tujuh keliling, sakit kepala, pegal-pegal di kaki

Pengobatan yang dilakukan

Mixagrip, dosis 1 tablet dikonsumsi jika klien merasakan sakit kepala

saja.

Keadaan Umum

Kelelahan: Klien mengatakan saat ini sering merasa lelah setelah

melakukan aktivitas.

Perubahan BB setahun yang lalu :Menurut klien dan keluarga, klien

setahun yang lalu memiliki badan 45 kg pada saat masuk panti, saat ini

Page 12: Askep Dengan Klien Holistik New

12

9bulan yang lalu turun menjadi 37 kg semenja sakit dan jatoh di kamar

mandi

Nafsu makan :klien mengatakan nafsu makan klien baik, makan selalu

habis 1 porsi 3 kali sehari

Kesulitan tidur: Klien mengatakan saat ini jika malam tidak bisa tidur,

baru bisa tidur sekitar jam 02.00 karena jika malem sering terbangun

untuk buang air kecil

Keringat malam:ada

Sering pilek/infeksi : Klien mengatakan jarang flu

Penilaian terhadap kesehatannya : Kesehatan klien menurun

dibuktikan klien sering pusing kepala dan nyeri pada sendi.

Kemampuan ADL: untu berjalan klien masih dibantu dengan tongkat dan

tidak mampu berjalan dan berdiri lama, untuk mandi klien dengan cara

duduk, sholat duduk melakukan aktivitas lainnya dengan duduk. Tetapi

klien melakukan aktiviasnya secara mandiri

Pemeriksaan TTV

Selasa, 24 juni

2014

Rabu, 25 Juni

2014

Kamis, 26 juni

2014

TD: 140/90

RR: 20

Nadi : 90

Suhu : 36.7

TD: 120/80

RR: 18

Nadi : 88

Suhu : 36.0

TD: 130/90

RR: 20

Nadi : 85

Suhu : 36.5

Alergi (catat zat tertentu dan reaksi)

Obat: tidak ada alergi obat

Makanan: ikan tongkol

Zat kontak: tidak ada

11. NUTRISI

24 jam diet recall (termasuk intake cairan):

06.30 : minum airputih

07.00 : nasi + sayur + lauk

Page 13: Askep Dengan Klien Holistik New

13

10.00: minum the/kopi

12.30: makan nasi +sayur + lauk

13.00: makan snack ringan dan air putih

18.00: nasi + sayur + lauk

Air putih : ± 1500 ml /hari

3 kali makan 1 porsi , BAK = 1400 ml.

Diet Spesial, pembatasan makanan, makanan kesukaan

Tidak ada diiet khusus yang diberikan, klien mengatakan menyukai

semua makanan.

Riwayat kenaikan/kehilangan berat badan:

Klien sebelum sakit mempunyai berat badan 45 kg saat ini 37 kg terjadi

penurunan selama sakit 3 bulan yang lalu.

Pola konsumsi makanan:

3 kali sehari 1 porsi terdiri dari nasi, lauk dan sayur

Masalah yang mempengaruhi intake makanan (ketiadaan income,

kesulitan menelan/mengunyah, emosi, transportasi) : tidak ada masalah

TB: 140 cm

BB: 37 Kg

IMT (Indeks Massa Tubuh): 18.88

Kesimpulan IMT dalam batas Normal

Lingkar lengan : 23 cm

Lingkar perut : 73 cm

12. Riwayat Keluarga

Ny.R

67

Page 14: Askep Dengan Klien Holistik New

14

Klien mengatakan klien adalah ke tiga dari 5 bersaudara, orang tua klien

meninggal sejak klien masih kecil. Klien mengatakan menikah dengan

suaminya pada usia 28 thun, suaminya lalu pergi kerja diarab saudi dan

terahkir klien mendapat kabar bahwa suaminya dipaksa menikah lagi oleh

kakanya di arab saudi. Klien tidak dikaruniai anak dari pernikahannya. Klien

tidak mau merepotkan keluarga dan keponakannya sehingga klien

memutuskan untuk tinggal dipanti.

13. Review Sistem

Tuliskan ya atau tidak untuk setiap tanda dan gejala dibawah:

Keadaan Umum Ya TidakKelelahan √Perubahan berat badan selama 1 tahun terakhir √Perubahan nafsu makan √Demam √Keringat dimalam hari √Kesulitan tidur √Frekuensi influenza √Penilaian diri status kesehatan secara umumKemampuan melakukan aktifitas harian (activity daily living)Kulit Ya TidakLesi/Luka √Pruritus √Perubahan Pigmentasi √Perubahan tekstur √Nevi √Tanda memar √Perubahan rambut √Perubahan kuku √Kalus,Pola penyembuhan luka √Lainnya : Kulit klien berwarna sawo matang, kulit keriput, terdapat

lesi disekitar ekstremitas dan edema diekstremitas bawah sebelah kiri

klien mengatakan seluruh tubuhnya gatal terutama dipunggung dan

lipatan paha.

Hematopoietic Ya TidakPerdarahan abnormal √Anemia √Riwayat tranfusi darah √Kepala dan Leher Ya TidakSakit kepala √

Page 15: Askep Dengan Klien Holistik New

15

Trauma masa lalu √Kunang-kunag √Kekauan Leher √Nyeri √Masa Dileher √Gerakan Terbatas √Lainnya : kepala klien simetris, tidak teraba pembengkakan, tidak terlihat lesi, rambut

pendek dengan sebaran merata, terdapat uban. rambut ada yang rontok. leher tidak teraba

pembesaran KGB dan kelenjar tiroid.

Mata Ya TidakPerubahan daya penglihatan √Pemakaian kontak lensa/kacamata √Nyeri √Kelebihan air mata berlebihan √Pruritus √Bengkak sekitar mata √Diplobia √Rabun √Ptotophobia √Scotomata √Riwayat infeksi √Pengaruh terhadap aktifitas sehari-hariTidak bisa melakukan sesuatu penglihatan terganggu karena nyeri dan mata merah berair.Mata klien simetris, konjungtiva anemis, sclera anikterik,Respon cahaya baik di kedua mata.

Telinga Ya TidakPerubahan pendengaran √Cairan telinga √Tinnitus √Vertigo √Penggunaan alat bantu √Riwayat infeksi √Tanggal terakhir pemeriksaan pendengaran √Kebiasaan perawatan pendengaran √Pengaruh terhadap aktifitas sehari-hari :Tidak mempengaruhi aktifitastelinga klien simetris, terlihat bersih, respon pendengaran masih baik

Hidung dan Sinus Ya TidakRinorea √Discharge √Epistaxis √Obstruksi √Snoring √Nyeri disinus √Alergi √Riwayat infeksi √

Page 16: Askep Dengan Klien Holistik New

16

Penilaian diri kemampuan alfaktori √Mulut dan Tengorokan Ya TidakSakit tengorokan √Lesi √Suara serak √Perubahan suara √Kesulitan menelan √Perdarahan gusi √Karies gigi √Gangguan rasa √Kesulitan mengunyah √Alat-alat prostetik √Riwayat infeksi √Tanggal pemeriksaan gigi terakhir √Masalah gigi yang lainnya: √

Payudara Ya TidakMasa √Nyeri √Bengkak √Cairan puting susu √Perubahan putting susu √Pemeriksaan payudara sendiri √Pernafasan Ya TidakBatuk √Nafas Pendek √Hemoptisis √Wheezing √Asma √Tanggal pemeriksaan terakhir x-ray dada √

Lainnya : RR. 20x/permenit, suara pernavasan vesikulee, tidak ada retraksi dada,

pergerakan dada simetris

Cardiovaskular Ya TidakNyeri dada √Palpitasi √Nafas pendek √Dispnea √Paroxymal nocturnal dyspnea √Ortopnea √Murmur √Edema √Varicosities √Claudication √Paresthesias √Perubahan warna kaki √Lainnya: suara jantung murni regular s1dan s2, TD 140/90 mmhg, Nadi 88x/menit, CRT<2detik.

Page 17: Askep Dengan Klien Holistik New

17

Gastrointestinal Ya TidakDispagia √Rasa panas di perut (Heartburn) √Gangguan pencernaan √Nausea/muntah √Hematemesis √Perubahan nafsu makan √Ulcer √Diare √Konstipasi √Melena √Hemoroid √Perdarahan rektal √Lainnya : BB 40 kg, bising usus : 12 x/mnt, distensi abdomen tidak adaPerkemihan Ya TidakDisuria √Frekuensi kemihHematuria √Poliuria √Oligouria √Nokturia √Inkontinensia √Nyeri saat berkemih √Infeksi √Keluhan lainnya √Organ Reproduksi Wanita Ya TidakLesi √Cairan abnormal, sebutkan √Rasa panas saatn berkemih √Perdarahan paska koitus √Nyeri pelvis √Sistokel √Infeksi √Riwayat haid, sebutkan usia 14 tahunRiwayat menopause, sebutkan usia 45 tahunKeluhan lain, sebutkan sakit bagian perut sebelum haidMuskuloskeletal Ya TidakNyeri sendi √Kaku sendi √Bengkak pada sendi √Deformitas √Kram √Otot lemah √Nyeri tulang belakang √Pola latihan/olah raga √Pengaruh terhadap ADL

Page 18: Askep Dengan Klien Holistik New

18

ekstermitas atas, bentuk simetris, tidak terdapat edema atau pembengkakan tangan sebelah

kiri mrngalami kecacatan. tonus otot 5I5. pergerakan efektif, reflek bisep dan trisep baik

ekstermitas bawah bentuk simetris, tidak terdapat edema, terdapat pembengkakan di area

lutut sebelah kiri, dan klien mengeluh nyeri di lutut sebelah kiri bila beraktifitas terutama

bila sedang dingin. tonus otot 3I5

General nervous system Ya TidakSakit kepala √Kejang √Sinkope √Paralisis √Masalah koordinasi √Paresis √Tic/tremor/kaku √paresthesis √Injuri kepala √Masalah pada daya ingat √raut wajah simetris, pergerakkan mata lapang pandang terbatas kesebah kanan, pupil dilatasiO 2mm, pendengaran masih dapat mendengar dengan baik, pengecapan masih bisamengecap dengan baik, klien masih dapat mengunyah dan menelan dengan baik.Sistem endokrin Ya TidakIntoleransi terhadap panas √Intolerasi dingin √Goiter √Pigmentasi kulit √Perubahan rambut √Polifagia √Polidipsi √Poliuri √Psikososial Ya TidakCemas √Depresi √Insomnia √Kawatir √Ketakutan √Masalah dengan pengambilan keputusan √Lainnya : Pengkajian nyeri (metode, PQRST-Provocation or palliation, Quality,

Region, Severity, timing) : Wajah klien tampak menahan nyeri , P= nyeri

bertambah saat beraktifitas , Q= nyeri tajam seperti tertekan tekan, R= nyeri

dirasakan pada lutut kiri , S = skala nyeri 4 dari 1-10, T= nyeri dirasakan hilang

timbul.

Page 19: Askep Dengan Klien Holistik New

19

Koping mekanisme yang sering digunakan:

Klien mengatakan jika ada masalah lebih baik diam, tetapi terkadang cerita

dengan pegawai panti atau teman sekamarnya ny.A

Stres saat ini:

Klien mengatakan saat ini terpikirkan sakitnya takut tidak bisa jalan seperti

biasanya, takut jika jatuh lagi

14. Pengkajian Status fungsional

Katz Index of ADL

No. Aktivitas Mandiri (1) Tergantung (0)1 Mandi di kamar mandi (menggosok,

membersihkan, dan mengeringkan badan)1

2 Menyiapkan pakaian, membuka danmengeringkannya

1

3 Memakan makanan yang telah disiapkan 14 Memelihara kebersihan diri untuk penampilan

diri (menyisir rambut, mencuci rambut,mengosok gigi, mencukur kumis)

1

5 Buang air besar di WC (membersihkan danmengeringkan daerah bokong)

1

6 Dapat mengontrol pengeluaran feses (tinja) 17 Buang air kecil dikamar mandi (membersihkan

dan mengeringkan daerah kemaluan)1

8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih 19 Berjalan dilingkungan tempat tinggal atau

keluar rumah tampa alat bantu, seperti tongkat.0

10 Menjalankan ibadah sesuai agama dankepercayaan yang dianut

1

11 Melakukan pekerjaan rumah, seperti: merapikantempat tidur, mencuci pakaian, memasak danmembersihkan ruangan

0

12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri ataukeluarga

0

13 Mengelola keuangan (menyimpan danmenggunakan uang sendiri)

1

14 Menggunakan transportasi umum dalamberpergian

0

15 Menyiapkan obat dan meminum obat sesuaidengan aturan (takaran obat dan waktu minumobat tepat)

1

16 Merencanakan dan mengambil keputusan untukkepentingan keluarga dalam hal penggunaanuang, aktivitas social yang dilakukan dankebutuhan akan pelayanan kesehatan.

1

Page 20: Askep Dengan Klien Holistik New

20

17 Melakukan aktivitas diwaktu luang (kegiatankeagamaan, social, rekreasi, olahraga, danmeyalurkan hobi)

0

Analisa Hasil :

Poin 13 – 17 = Mandiri

Poin 0 – 12 = Ketergantungan

Ny. R memiliki poin 12 artinya dalam melakukan aktivitas klien memerlukan

bantuan orang lain

15. Pengkajian Status Kognitif/Afektif

The Short Portable Mental Status Questionnarie

+ - Pertanyaan Jawaban+ Tanggal berapa hari ini? (Hari, tanggal, tahun) 26 Juli 2014+ Hari apa sekarang? Selasa+ Apa nama tempat ini? Tresna Werdha

- Berapa nomor rumah anda? Tidak ingat+ Dimana alamat anda? Jl. Lologok bogor+ Berapa umur anda? 67

- Kapan anda lahir? Tidak ingat+ Siapa presiden anda sekarang? SBY+ Siapa presiden sebelumnya? Megawati+ Siapa nama kecil ibu anda? Mak Enah

Jumlah kesalahan total: 2

Keselahan 0-2 : fungsi intelektual utuh

Kesalahan 3-4 : kerusakan intelektual ringan

Kesalahan 5-7 : kerusakan intelektual sedang

Kesalahan 8-10 : kerusakan intelektual berat

16. Pengkajian Status Afektif

The Short Geriatric Depression Scale.

No Item Ya Tidak1. Apakah Anda merasa nyaman dalam kehidupan ini √2. Apakah Anda mengalami perubahan dalam melakukan

aktifitas dan hobi√

3. Apakah Anda merasa hidup ini hampa √4. Apakah Anda sering merasa bosan √5. Apakah Anda optimis terhadap masa depan √6. Apakah Anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi √7. Apakah Anda merasa bahagia sepanjang waktu √

Page 21: Askep Dengan Klien Holistik New

21

8. Apakah Anda sering merasa sendirian √9. Apakah Anda lebih senang berada dirumah dari pada

keluar rumah dan mengerjakan sesuatu yang baru√

10. Apakah Anda mempunyai masalah dengan daya ingat √11. Apakah Anda merasa senang dengan kehidupan saat ini √12. Apakah Andamerasa tidak berharga √13. Apakah Anda saat ini bersemangat √14. Apakah Andamerasa situasi anda tidak harapan? √15. Apakah Anda merasa orang lain lebih baik dari pada

anda?√

Jika Nilai 8 atau lebih jawaban Ya, Maka terindikasi deprei

Ya untuk Pertanyaan Positif dikurangi 1

Nilai 7 : Klien tidak terindikasi Depresi

17. Pengkajian Sosial

Family APGAR (Adaptation, Partnership, Growth, Affection, Resolve)

ITEMHampir

tidak pernah(0)

Kadang-kadang

(1)

HampirSelalu

(2)A Saya puas dengan keluarga saya

bersedia memberikan bantuan saatsaya ditimpa masalah/kesulitan

P Saya puas dengan bagaimana keluargasaya membicarakan sesuatu danberbagi masalah dengan saya

G Saya puas dengan kebebasan yangdiberikan keluarga saya untukmengambil keputusan danmengembangkan kemampuan yangsaya miliki

A Saya puas dengan kehangatan/kasihsayang yang diberikan keluarga sayadan respon terhadap perasaan saya(missal emosi, marah, sedih, ataucinta)

R Saya puas dengan waktu yangdisediakan keluarga untuk menjalinkebersamaan

Analisa Hasil

0 – 3 : Disfungsi Keluarga Berat

4 – 6 : Disfungsi Keluarga ringan

7 – 10 : Disfungsi Keluarga Baik

Page 22: Askep Dengan Klien Holistik New

22

18. Laboratory Data

GDS pada tanggal 23 Mei 2014 : 118

B. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1 Ds:

klien mengatakan sering nyeri di lutut

sebelah kiri

kaki tidak bisa diangkat yang sebelah

kiri. Klien mengatakan kakinya

sepertin ini semenjak jatuh 9 bulan

yang lalu.

Klien mengatakan sering bunyi

(kretek) pada saat kaki bergerak.

Do:

Wajah klien tampak menahan nyeri

P= nyeri bertambah saat

beraktifitas

Q= nyeri tajam seperti

tertekan

R= nyeri dirasakan pada lutut kiri

S = skala nyeri 4 dari 1-10

T= nyeri dirasakan hilang timbul

Klien tampak memijat – mijat lutut

kiri

terdapat nyeri lutut pada saat

menggerakkan kaki sebelah kiri

Kaki tidak bisa ditekuk, tampak

dibagian lutut edem.

Klien mempunyai riwayat rematik

sejak 2012

Asam Urat : 5.0

Deformitas sendi Nyeri akut

Page 23: Askep Dengan Klien Holistik New

23

TD: 140/90

RR: 20

Nadi : 90

Suhu : 36.7

2 Ds:

Klien mengatakan kaki kirinya

sulit diangkat, tidak bisa ditekuk

dan jalan masih menggunakan

tongkat.

Do:

Tampak klien lebih banyak duduk

Tampak otot sebelah kiri lebih kecil

ditempat tidur, jalan menggunakan

alat bantu, terjadi kelemahan di

ekstremitas kiri bawah.

Klien tampak melakukan kegiatan

(sholat, makan ditempat tidur)

Klien tidak mampu mengangkat kaki

kirinya dan menahan tahanan

Kekuatan Tonus otot :

5555 5555

R 5555 3333 L

Kelemahan otot Hambatan Mobilitas

Fisik

3 Data Subjektif

Klien mengatakan merasa gatal-gatal

di seluruh tubuh, gatal dirasakan

setiap hari dan terus-menerus.

Klien mengatakan merasa tidak

nyaman,

Klien mengatakan upaya untuk

mengurangi rasa gatal ialah dengan

Faktor biologis Gangguan rasanyaman;gatal

Page 24: Askep Dengan Klien Holistik New

24

menggraruk

Data objektif :

Kulit klien tampak memerah.

Pada bagian punggung badan dan

selangkangan tampak pritus.

Pus (-), Darah (-), Bau (-), pruitus (+)

4 Data Subjektif:

Klien mengatakan 9 bulan yang lalu

pernah jatuh dikamar mandi, klien

mengatakan takut jatuh lagi.

Data Objektif:

Klien tampak menggunakan tongkat

untuk berpindah

Kaki klien tidak bisa mengangkat dan

menekuk dengan sendiri pada kaki

sebelah kiri.

Tampak tangan sebelah kiri

mengalami kecacatan.

Skor jatuh : 9 (Resiko Sedang)

Resiko Jatuh

5 Data Subjektif

Klien mengatakan sering terbangun di

malam hari karena pipis terus.

Klien mengatakan baru tidur sekitar

jam 1 atau jam 2 pagi

Data Objektif :

klien terlihat lemas, banyak diam,

mata berair merah, siang lebih banyak

tidur.

Urgensi urine Gangguan pola tidur

6 Data Subjektif :

Klien merasa minder dengan keadaan

Gambaran diri,

kegagalan

Harga Diri Rendah

Page 25: Askep Dengan Klien Holistik New

25

tangannya yang memiliki kekurangan,

klien mengatakan merasa gagal

menjadi manusia, klien juga

mengatakan kecewa suaminya pergi

dan menikah lagi.

Kecewa dengan kakak iparnya yang

menyuruh suaminya kakanya pergi ke

arab dan menikah lagi

Data Subjektif :

Klien terlihat lebih banyak menunduk

ketika bicara,

tampak tangan sebelah kiri selalu

ditutupi oleh kain .

klien jarang keluar kamar.

Page 26: Askep Dengan Klien Holistik New

26

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d deformitas sendi

2. Hambatan Mobilitas Fisik b.d kelemahan otot

3. Gangguan Rasa Nyaman : Gatal b.d zat biologis

4. Resiko Jatuh

5. Gangguan Pola Tidur b.d urgensi urine

6. Harga Diri Rendah b..d gambaran diri, kegagalan

D. RENCANA KEPERAWATAN

No/tgl DiagnosaTujuan

Rencana Keperawatan (NIC) TTDUmum Khusus

1 Nyeri Akut

b.d

deformitas

sendi

Setelah dilakukan

aasuhan

keperawatan

selama 4 x 24 jam

nyeri sendi klien

dapat berkurang,

dengan criteria:

Dalam waktu 4x 24 jam

pertemuan nyeri sendi

klien dapat berkurang,

dengan Kriteria:

- nyeri lutut klien

berkurang.

- Skala nyeri 1

1. Diskusikan dengan klien mengenai

karakteristik dan penyebab rasa nyeri pada

sendi klien.

2. Anjurkan klien untuk beristirahat yang

cukup, dan menghindari aktivitas yang

melelahkan.

3. Anjurkan klien untuk menghindari mandi

desi

Page 27: Askep Dengan Klien Holistik New

27

- Klien

menunjukkan

berkurangnya

nyeri dengan

teknik relaksasi

- klien dapat

beraktivitas

kembali

dimalam hari.

4. Ajarkan klien teknik relaksasi untuk

mengurangi rasa nyeri

5. Anjurkan klien untuk memberi kompres

pada sendi yang bengkak dan nyeri. (

kompres hangat bila nyeri, bengkak, tidak

berwarna merah, dan kompres dingin bila

sendi nyeri, bengkak dan berwarna merah).

2 Hambatan

Mobilitas

Fisik b.d

kelemahan

otot

ekstremitas

Setelah dilakukan

aasuhan

keperawatan

selama 7 x 24 jam

klien mampu

melakukan

ambulasi secara

mandiri dengan

kriteria hasil :

Klien mampu

Setelah dilakukan

aasuhan keperawatan

selama 7 x 24 jam klien

tanda dan gejala

hambatan mobilisasi

dapat terarasi dengan

kriteria hasil :

- Klien tidak

mengeluh nyeri pada

saat bergerak

1. Monitoring vital sign sebelm/sesudah

latihan dan lihat respon pasien saat

latihan

2. Bantu klien untuk menggunakan tongkat

saat berjalan dan cegah terhadap cedera

3. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi

4. Laih ROM aktif

5. monitor lokasi ketidaknyamanan atau

nyeri selama gerakan atau aktivitas

6. lindungi pasien dari trauma selama

desi

Page 28: Askep Dengan Klien Holistik New

28

beraktivitas secara

mandiri tanpa

bantuan

,

- Klien mamupu

menukuk dan

mengangkat kakinya

secara mandiri

- klien mampu

berjalan mengeliingi

kamar

latihan

7. bantu pasien untuk mengoptimalkan

posisi tubuh untuk gerakan pasif atau

aktif

8. Latih pasien dalam pemenuhan

kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai

kemampuan

3 Gangguan

Rasa

Nyaman :

Gatal

b.d faktor

biologis

Setelah dilakukan

asuhan

keperawatan

selama 4x24 jam

Gangganguan rasa

nyaman ;gatal

dapat teratasi

dengan kriteria :

- Klien

mengatakan

merasa

Setelah diberi asuhan

keperawatan selama 4

x24 jan gejala gangguan

rasa nyaman : gatal

teratasi dengan kH

Kh :

- Gatal tidak ada

- Lesi pada kulit tidak

ada

- Pigmentasi kulit

baik

1. Mengakaji penyebab gatal yang

dirasakan

2. Letakkan pengkajian fisik untuk

mengidentifiksi gangguan pada kulit

3. Anjurkan klien untuk menggunakan

pakaian yang nyaman tidak ketat

berbahan catton

4. Anjurkan klien untuk meminimalkan

keringat dengan menghindari

lingkungan yang panas.

Kolaborasi :

desi

Page 29: Askep Dengan Klien Holistik New

29

nyamandan rasa

gatal berkurang

- Kulit tidak memerah

- Klien tidak

menggaruk-garuk

Berikan obat antipruritus sesuai indikasi.

4 Resiko

Jatuh

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 7 x 24

Klien tidak

mengalami jatuh

dengan kriterian

hasil:

Kejadian jatuh

tidak terjadi

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 7 x 24Klien tidak

mengalami jatuh dengan

kriterian hasil :

- Lantai tidak licin

- Klien mampu

menjelaskan

cara/metode

untukmencegah

injury/cedera

- Klien mampu

menjelaskan factor

risiko dari

lingkungan/perilaku

personal

NIC : (Manajemen lingkungan)

1.Sediakan lingkungan yang aman untuk

pasien

2.Identifikasi kebutuhan keamanan pasien,

sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi

kognitif pasien dan riwayat penyakit

terdahulu pasien

3.Menghindarkan lingkungan yang berbahaya

(misalnya memindahkan perabotan)

4.Memasang side rail tempat tidur

5.Menyediakan tempat tidur yang nyaman

dan bersih

6.Memberikan penerangan yang cukup

desi

Page 30: Askep Dengan Klien Holistik New

30

- Mampu mengenali

perubahan status

kesehatan

5 Gangguan

pola tidur

b.d urgensi

urine

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan dalam

3 x24 jam pola

tidur normal

dengan kriteria

hasil :

klien tidak

terbangun saat tidur

kebutuhan tidur

klien terpenuhi

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

dalam 3 x24 jam pola

tidur normal dengan

kriteria hasil :

Klien mengatakan tidur

dengan nyenyak

Mandiri :

1. Kaji kebiasaan tidur pasien biasanya dan

catat hubungan faktor-faktor fisik (batuk

saat tidur dan sesak, urgensi urin)

2. Berikan tempat tidur yang nyaman.

3. Dorong posisi yang nyaman dan bantu

dalam mengubah posisi.

4. Monitor kegiatan yang dapat membuat

lelah untuk mencegah kelelahan yang

berlebih

5. Bantu menghilangkan situasi yang

membuat stress sebelum tidur

6. Instruksikan pasien untuk relaksasi

Kolaborasi :

Berikan berikan sedatif sesuai indikasi

desi

Page 31: Askep Dengan Klien Holistik New

31

6 Harga diri

rendah

situasional

b.d

gangguan

gambaran

diri,

kegagalan

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 7x24 jam

harga diri pasien

akan meningkat

dengan Kriteria:

- Verbalisasi

penerimaan diri

- Penerimaan

keterbatasan diri

- Tingkat

percaya diri

naik

- Berpartisipasi

dalam hubungan

sosial dengan

sifat terbuka

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 7x24 jam harga

diri pasien akan

meningkat dengan

Kriteria :

Klien aktif dalam

kegiatan

Menerima

keterbatasannya tidak

menutupi

Mandiri

1. Observasi perilaku klien

2. Eksplorasi klien terhadap kritik diri

3. Dorong klien untuk mengungkapkan

perasaannya

4. eksplorasi keberhasilan yang pernah

dicapai klien

5. berikan reward positif terhadap

keberhsilan dan kelebihan klien

6. yakinkan klien bahwa klien mampu

menghadapi situsi apapun

7. evaluasi bersama klien perilaku yang dulu

dan sekarang

8. bantu klien untuk menyusun tujuan hidup

yang realistik

9. fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang

dapat meningkatkan harga diri

10. libatkan klien dalam kegiatan

desi

Page 32: Askep Dengan Klien Holistik New

32

E. IMPLEMENTASI dan EVALUASI

HARI/ TGLNo.

DXIMPLEMENTASI EVALUASI TTD

Jumat / 27

Juli 20141

1. Mendiskusikan dengan Ny.R mengenai penyebab nyeri.

S : Klien mengatakan nyeri timbul kadang-kadang sejak tahun

2013. Semenjak jatuh nyeri dan bengkak makin menjadi

O : Klien tampak mengelus2 daerah yang nyeri, Skala nyeri 4.

Klien tampak menunjukkan daerah nyeri, Bengkak

didaerah lutut, panas (-), kemerahan (-)

2. Menganjurkan klien untuk beristirahat yang cukup, dan

menghindari aktivitas yang melelahkan.

S: Klien mengatakan tidak melakukan kegiatan yan berat

O : klien tampak mengerti yang dianjurkan perawa

3. Memberikan kompres pada daerah lutut klien

yangbengkak dan nyeri dengan kompres air hangat

S : Klien mengatakan nyeri berkurang, lutunya lebih terasa

S :

Klien mengatakan nyeri sudah sejak 2013

timbul kadang-kadang, ada riwayat rematik

sejak tahun 2012, semenjak jatuh nyeri klien

makin berasa dan bengkak

Klien mengatakan setelah dikompres kaki lebih

ringan, nyeri berkurang

O :

Klien tampak lebih nyaman

Skala nyeri 4

Bengkak Masih, kemerahan (-), panas (-)

A: Nyeri belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

- Berikan kompres air hangat pada area

desi

Page 33: Askep Dengan Klien Holistik New

33

ringan

O : Klien tampak nyaman, tampak bengkak berkurang skala

nyeri 4

lutut yang bengkak

Beri klien informasi tentang nyeri sendi

Jumat / 27

Juli 20142

1. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi

S: klien mengatakan sulit kaki kiri digerakan, jalan masih

menggunakan tongkat dan takut jatuh.

O : tampak kaki klien tidak mampu mengangkat tonus otot 3/5

2. Melakukan latihan ROM aktif/pasif

S : klien mengatakan sedikit nyeri, kaki kiri terasa lebih ringan.

O: klien tampak nyaman, lutut masih belum sepenuhnya bisa

menekuk, klien tampak berusaha melakukan secara

mandiri

3. Mengukurvital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat

respon pasien saat latihan

S : klien mengatakan tidak pusing

O : TTV sebelum : TD : 140/80 N:80, R 20,

Setelah: TD : 140/90, N 92, R: 21

S:

klien mengatakan sulit kaki kiri digerakan, jalan

masih menggunakan tongkat dan takut jatuh.

klien mengatakan setelah dilakukan latihan

sedikit nyeri, kaki kiri terasa lebih ringan, sudah

sedikit-sedikit bisa diangkat walaupun dibantu

suster

klien mengatakan tidak pusing

klien mengatakan bisa kekamar mandi sendiri

tanpa dibantu

O :

tampak kaki klien tidak mampu mengangkat

tonus otot 3/5

klien tampak nyaman pada saat latihan ROM,

desi

Page 34: Askep Dengan Klien Holistik New

34

4. Membantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan

dan cegah terhadap cedera

S : klien mengataakan bisa melakukan sendiri

O : klien tampak berjalan pelan-pelan kekamar mandi

lutut masih belum sepenuhnya bisa menekuk,

klien tampak berusaha melakukan secara

mandiri

TTV sebelum : TD : 140/80 N:80, R 20,

Setelah ROM : TD : 140/90, N 92, R: 20

klien tampak berjalan pelan-pelan kekamar

mandi

A :Hambatan Mobilitas Fisik belum teratasi

P: Lanjutkan Intervensi

- Latih ROM aktif/pasif

- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan

- Kaji adanya efek cedera saat latihan

Bantu klien dalam memenuhi ADL

Jumat / 27

Juli 20143

1. Mengkaji penyebab gatal yang dirasakandan melakukan

pengkajian fisik untuk mengidentifiksi gangguan pada

kulit

S : klien mengatakan gatal-gatal diseluruh tubuh, terutama di

S :

klien mengatakan gatal-gatal diseluruh tubuh,

terutama di lipatan paha, tiba-tiba gatal, sehabis

makan ikan tongkol terkadang juga gatal

desi

Page 35: Askep Dengan Klien Holistik New

35

lipatan paha, tiba-tiba gatal, sehabis makan ikan tongkol

terkadang juga gatal

O: klien tampak menggaruk badannya, terdapat lesi disekitar

tubuh klien

2. Menganjurkan klien untuk mengeringkan badan sehabis

terkena air dan Memberikan bedak herocyn ke seluruh

tubuh klien

S : klien mengatakan agak lebih dingin, gatal sedikit berkurang

O: klien mengerti apa yang di anjurkan perawat

klien mengatakan masih gatal badanya

O :

Tampak klien masih menggaruk-garuk

badannya

Klien tampak mengerti yang dianjurkan oleh

perawat untu mengeringkan tubuhnya

A : Gangguan Rasa Nyaman belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

- Anjurkan klien untuk mandi

Beri klien bedak herocyn diseluruh tubuh

Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd

Senin/30

Juni 2014

1 1. Memberikan kompres pada daerah lutut klien yang

bengkak dan nyeri dengan kompres air hangat.

S :

klien mengatakan nyerinya sedikit berkurang

desi

Page 36: Askep Dengan Klien Holistik New

36

S : klien mengatakan lebih ringan kakinya

O : klien tampak nyaman

2. Menganjurkan klien untuk beristirahat yang cukup, dan

menghindari aktivitas yang melelahkan.

S : klien mengatakan tidak banyak mengikuti kegiatan, jika

jalan jauh lelah istirahat

O : klien tampak mengerti yang perawat jelaskan

3. Menanyakan kepada klien tentang nyeri yang dirasakan

setelah di beri kompres.

S : klien mengatakan nyerinya sedikit berkurang

O : skala nyeri 3, bengkak (+)

kakinya lebih ringan digerakkan

klien mengatakan tidak banyak bergerak dan

mengikuti kegiatan

O :

Skala nyeri 3, bengkak (+)

Kemerahan tidak ada, panas (-)

Klien tampak nyaman pada saat melakukan

kompres air hangat

A: nyeri teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi : pertahankan tindakan

mengurangi rasa nyeri pada klien

- Berikan kompres air hangat pada area

lutut yang bengkak

I :

memberikan kompres air hangat pada daerah

nyeri dan bengkak

Page 37: Askep Dengan Klien Holistik New

37

E : klien mengurangi rasa nyeri dengan

mengompres bagian nyeri menggunakan air

hangat, teknik relaksasi.

Senin/30

Juni 2014

2 1. Mengukur vital sign sebelum/sesudah latihan

S : -

O :

TTV sebelum : 130/80, N 76, R 18

TTV sesudah : 130/90, N 80, R 18

2. Melakukan latihan ROM aktif/pasif

S : klien mengatakan lebih ringan kakinya digerakan, tetapi

masih sedikit kaku

O : klien tampak aktif mengikuti latihan, kaki klien masih

belum mampu mengangkat secara mandiri, tonus otot

5/3

3. Membantu klien untuk menggunakan tongkat saat

berjalan dan cegah terhadap cedera

S : klien mengatakan lebih ringan kakinya

digerakan, tetapi masih sedikit kaku

O : klien tampak aktif mengikuti latihan, kaki

klien masih belum mampu mengangkat secara

mandiri, tonus otot 5/3

TTV sebelum : 130/80, N 76, R 18

TTV sesudah : 130/90, N 80, R 18

A : hambatan mobilitas fisik belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Latih ROM aktif/pasif

- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan

- Kaji adanya efek cedera saat latihan

- Bantu klien dalam memenuhi ADL

I : melakukan ROM, mengkaji kekuatan otot

klien, melakukan ttv sbelum dan sesudah latihan

desi

Page 38: Askep Dengan Klien Holistik New

38

ROM

E : melatih mobilisasi klien dengan melakukan

latihan ROM

Senin/30

Juni 2014

3 1. Mengkaji keluhan gatal yang klien rasakan

S : Klien mengatakan masih gatal

O : tampak menggarukkan tubuhnya

2. Menganjurkan klien untuk mengeringkan badan sehabis

terkena air

S : Sekarang selalu mengeringkan badan sampai kering,

klien mengatakan kemarin diberikan salep oleh dokter,

O : tampak tubuh klien kering tidak lembab di punggung

dan lipatan paha

3. Memberikan bedak herocyn ke seluruh tubuh klien

S : klien mengatakan lebih adem setelah diberikan bedak.

O : klien tampak masih menggaruk-garuk tubuhnya,

priuritus (+)

S :

Klien mengatakan gatal masih dirasakan

dipunggung dan lipata paha

Lebih adem setelah diberikan bedak

O :

Tampak klien masih menggaruk-garuk tubuhnya

A: Gangguan rasa nyaman : gatal teratasi

sebagian

P : Pertahankan tindakan mengatasi rasa gatalpaada klienI :

- mengolesi salep- Mentaburi bedak salicyl

E : Klien mengatasi rasa gatal dengan mandiMentaburi bedak salicyl

desi

Senin/30 4 1. Menyediakan lingkungan yang aman untuk pasien : S : klien mengatakan selalu menggunakan desi

Page 39: Askep Dengan Klien Holistik New

39

Juni 2014 mengeringkan lantai dari air

S : lantai nya basah

O : lantai tampak kering setelah di pel

2. Mendekatkan tongkat pada tempat tidur klien

S : klien mengatakan tongkatnya selalu didekat klien

O : tampak tongkat selalu berada disamping klien,

3. Menyarankan klien memposisikan tubuh jangan terlalu

pinggir ditempat tidur untuk mengurangi resiko jatuh

S : kien mengatakan iya

O : klien tampak menggeserkan tubuhnya lebih dalam pada

tempat tidur, tidak ada laporan insiden jatuh

tongkat untuk berjalan

Tongkat selalu ada disamping tempat tidur, klien

masih takut jatuh lagi sehingga berjalan masih

takut

O : lantai tampak kering, terdapat penyangga

besi di sekitar kamar

Tidak ada lapora insiden jatuh

Skore jatuh : resiko sedang

A : resiko jatuh tidak terjadi

P: lanjutkan intervensi

- Pertahankan lingkungan yang aman bagi

klien

- Bantu klien dalam memenuhi ADL

I :

- mengeringkan lantai dari air

- mengkaji kebutuhan klien sesuai kondisi

fisik

Page 40: Askep Dengan Klien Holistik New

40

- membantu klien memnuhi adl

- mempertahankan kondisi aman bagi

klien

E : klien tidak jatuh, selalu memakai tongkat

Senin/30

Juni 2014

5 1. Mengkaji kebiasaan tidur pasien biasanya dan catat

hubungan faktor-faktor fisik (batuk saat tidur dan sesak,

urgensi urin)

S : klien mengatakan tidak bisa tidur karena sering

terbangun untuk pipis, klien mengatakan lelah dan takut

jatuh jika harus bulak-balik kekanar mandi

O :-

2. Menganjurkan klien untuk menggunakan pampers agar

klien tidak perlu kekamar mandi.

S : klien mengatakan iya

O : klien tampak tidak memakai pampers

S :

Klien mengatakan tidak bisa tidur semalam

Klien mengatakan terbangun karena sering pipis

ke kamar mandi

Klien mengatakan jika sudah terbangun tidak

bisa tidur lagi

Klien mengatakan lelah jika harus bulak-balik

kekamar mandi

Klien mengatakan iya nanti jika tidur

menggunakan pampers

O : klien tampak lebih banyak tertidur di siang

hari

Mata tampak lelah, berair.

desi

Page 41: Askep Dengan Klien Holistik New

41

A : gangguan pola tidur belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

- anjurkan klien menggunakan pampers

- tanyakan pada klien kebiasan yang

dilakukan sebelum tidur

- ajarkan teknik relaksasi dan berdoa

I :

menganjurkan klien menggunakan pampes saat

hendak tidur

menanyakan kebiasaan klien sebelum tidur

mengajrkan klien relaksasi dan berdoa

E : pola tidur klien dapat berubah lebih baik

dengan menggunakan pampes sebelum tidur,

berdoa dan teknik relaksasi

Senin/30

Juni 2014

6 1. Mendorong klien untuk mengungkapkan perasaannya

2. Mendiskusikan bersama klien keberhasilan yang

pernah dicapai klien

S :

Klien mengatakan minder dengan keadaan

seperti ini

Kecewa dengan suaminya, merasa gagal sebagai

desi

Page 42: Askep Dengan Klien Holistik New

42

3. Memberikan reward positif terhadap keberhsilan dan

kelebihan klien

4. Meyakinkan klien bahwa klien mampu menghadapi

situsi apapun

S : klien mengatakan agak minder dengan keadaan seperti

ini, klien kecewa dengan suaminya karena

meninggalkan klien,

klien mengatakan pada saat dulu klien mempunyai usaha

yang sangat maju, setidaknya cukup untuk kebutuhan

sehari-hari. Saat ini klien ingin menghabiskan hidupnya

dipanti tidak mau merepotkan keluarganya

O : klien tampak lebih banyak menunduk jika berbicara,

tangan yang mengalami kekurangan selalu ditutupi oleh

kain, klien tampak tersenyum saat diberi reward dan

mengangguk ketika di beri keyakinan klien mampu dan

bisa menghadapi semua.

manusia

Ingin mengahabiskan sisa hidupnya dipanti saja

tanpa merepotkan keluarga

Klien dahulu mempunyai usaha

O :

Klien tampak lebih banyak menunduk

Klien sesekali tersenyum mengingat hal-hal

menyenangkan dahulu

A: harga diri rendah situasional masih ada

P : lanjutkan intervensi

- diskusikan bersama klien kemampuan

yang dimiliki klien

- beri motivasi pada klien

- libatkan klien dalan kegiatan

I :

mengkaji kemampuan klien

memberikan motivasi kepada klien

E : mengatasi rasa minder klien dengan

Page 43: Askep Dengan Klien Holistik New

43

mengetahui kemampuan klien dan melatih

kemamuan tersebut serta memberikan motivasi

kepada klien

Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd

Selasa/ 1 Juli

2014

1 1. Memberikan kompres pada daerah lutut klien

yangbengkak dan nyeri dengan kompres air hangat

S : klien mengatakan dikompres kaki lebih enak ringan ,

klien mengatakan nyerinya masih dirasakan apalagi

ketika bergerak.

O : klien tampak nyaman saat diberikan kompres

2. Menganjurkan klien untuk beristirahat yang cukup, dan

menghindari aktivitas yang melelahkan.

S : Klien mengatakan cukup beristrhat da tidak banyak

melakukan aktivitas

O : klien lebih banyak melakukan aktivitas didalam kamar

3. Menanyakan kepada klien tentang nyeri yang dirasakan

S :

klien mengatakan nyerinya masih dirasakan

apalagi ketika bergerak.

Klien mengatakan cukup beristrhat da tidak

banyak melakukan aktivitas

O

Skala nyeri 3, bengkak masih, kemerahan (-),

panas (-)

Klien tampak lebih nyaman, klien tampak

mengelus2 bagian yang nyeri

A: nyeri teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi : perthankan tindakan

untuk mengurangi rasa nyeri klien

desi

Page 44: Askep Dengan Klien Holistik New

44

setelah di beri kompres.

S : nyeri berkurang

O : Skala nyeri 3, bengkak masih

- Berikan kompres air hangat pada area

lutut yang bengkak

I :

memberikan kompres air hangat pada daerah

nyeri dan bengkak

E : klien mngurangi rasa nyeri dengan

mengompres bagian nyeri menggunakan air

hangat, teknik relaksasi

Selasa/ 1 Juli

2014

2 1. Mengukur vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat

respon pasien saat latihan

S : klien mengatakan tidak sedang pusing

O :

TTV sebelum : 130/70, N : 78 R : 18

TTV sesudah : 130/70, N : 78 R : 19

2. Melakukan latihan ROM aktif/pasif

S : klien mengatakan kakinya masih berat untuk diangkat,

S :

klien mentakan lebih ringan setelah latihan dan

tidak kaku lagi

klien mengatakan sudah sedikit0sedikit bisa

digerakan

O :

TTV sebelum : 130/70, N : 78 R : 18

TTV sesudah : 130/70, N : 78 R : 19

tonus oto 5/3,Klien tampak aktif mengikuti

desi

Page 45: Askep Dengan Klien Holistik New

45

masih harus dibantu mengangkatnya, tonus oto 5/3,

klien mentakan lebih ringan setelah latihan dan tidak

kaku lagi

O :

Klien tampak aktif mengikuti latihan rom, pusing (-), klien

tampak berjalan pelan menuju kamar mandi

latihan rom, pusing (-)

A : Hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Latih ROM aktif/pasif

- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan

- Kaji adanya efek cedera saat latihan

- Bantu klien dalam memenuhi ADL

I : melakukan ROM, mengkaji kekuatan otot

klien, melakukan ttv sbelum dan sesudah latihan

ROM

E : melatih mobilisasi klien dengan melakukan

latihan ROM

Selasa/ 1 Juli

2014

3 1. Menganjurkan klien untuk mengeringkan badan sehabis

terkena air

S :, klien mengatakan selalu mengeringkan badanya, tidak

rembes lagi dibagian gatal tersebut

O : tamapk klien masih menggaruk dan badan tampak selalu

kering

S : klien mengatakan gatalnya sudah berkurang,

klien mengatakan selalu mengeringkan badanya,

tidak rembes lagi dibagian gatal tersebut, klien

mengatakan diberikan bedak lebih enak

O : klien tampak sesekali menggaruk punggung

desi

Page 46: Askep Dengan Klien Holistik New

46

2. Memberikan bedak herocyn ke seluruh tubuh klien

S : setelah diberi beda lebih adem, gatal berkurang

O : klien tampak sesekali menggaruk punggung dan lipatan

pahanya, klien tampak nyaman setelah diberikan bedak.

dan lipatan pahanya, klien tampak nyaman

setelah diberikan bedak.

A: Gangguan rasa nyaman : gatal teratasi

sebagian

P : Pertahankan tindakan mengatasi rasa gatalpaada klienI :

- mengolesi salep- Mentaburi bedak salicyl

E : Klien mengatasi rasa gatal dengan mandiMentaburi bedak salicyl

Selasa/ 1 Juli

2014

4 1. Mendekatkan tongkat pada tempat tidur klien

2. Menyarankan klien memposisikan tubuh jangan terlalu

pinggir ditempat tidur untuk mengurangi resiko jatuh

S : klien mengatakan tongkat selalu dideka klien, jika ada

kesulitan klien terkadang meminta bantuan kepada

teman sekamar untuk menuntun berjalan

O: klien tampak duduk di tempat tidur dengan posisi tubuh

lebih condoong kedalam, tidak ada laporan jatuh, lantai

kering

S : klien mengatakan tongkat selalu didekat

klien,

jika ada kesulitan klien terkadang meminta

bantuan kepada teman sekamar untuk menuntun

berjalan

O: klien tampak duduk di tempat tidur dengan

posisi tubuh lebih condoong kedalam,

Tidak ada lapora insiden jatuh

Skore jatuh : resiko sedang

desi

Page 47: Askep Dengan Klien Holistik New

47

A : resiko jatuh tidak terjadi

P: lanjutkan intervensi

- Pertahankan lingkungan yang aman bagi

klien

- Bantu klien dalam memenuhi ADL

I :

- mengeringkan lantai dari air

- mengkaji kebutuhan klien sesuai kondisi

fisik

- membantu klien memnuhi adl

- mempertahankan kondisi aman bagi

klien

E : klien tidak jatuh, selalu memakai tongkat

Selasa/ 1 Juli

2014

5 1. Menanyakan kepada klien tentang tidur semalam

S : klien mengatakan masih suka terbangun untuk pipis

karena lupa jika pakai pampes.

O : tampak mata masih berair

S : klien mengatakan masih suka terbangun

untuk pipis karena lupa jika pakai pampes.

O : klien tampak melakukan teknik relaksasi

dengan baik

gangguan pola tidur teratasi sebagian

desi

Page 48: Askep Dengan Klien Holistik New

48

2. Mengajarkan klien teknik relaksasi sebelum tidur.

S : klien megatakan akan mencobanya sebelum tidur

O : klien tampak melakukan teknik relaksasi dengan baik

P : Lanjutkan Intervensi

- anjurkan klien menggunakan pampers

- tanyakan pada klien kebiasan yang

dilakukan sebelum tidur

- ajarkan teknik relaksasi dan berdoa

I :

menganjurkan klien menggunakan pampes saat

hendak tidur

menanyakan kebiasaan klien sebelum tidur

mengajrkan klien relaksasi dan berdoa

E : pola tidur klien dapat berubah lebih baik

dengan menggunakan pampes sebelum tidur,

berdoa dan teknik relaksasi

Selasa/ 1 Juli

2014

6 1. Menanyakan perasaan klien

S : klien mengatakan perasaannya biasa saja, begini begini

saja,

O : klien tampak masih enggan mengikuti kegiatan diluar

kamar

S : klien mengatakan perasaannya biasa saja,

begini begini saja,

Klien mengatakan iya ingin seperti dulu berjalan

lagi, bisa mengikuti kegiatan terutama ingin

menjahit dan mengaji lagi

desi

Page 49: Askep Dengan Klien Holistik New

49

2. Memberikan motivasi klien dalam melakukan kegiatan

S : klien mengatakan iya klien nanti akan mengikuti

kegiatan panti

O : klien tampak mulai bersemngat, mulai mampu mentap

lawan bicaranya

O : klien tampak masih enggan mengikuti

kegiatan diluar kamar

A : harga diri rendah situasional masih ada

P : lanjutkan intervensi

- diskusikan bersama klien kemampuan

yang dimiliki klien

- beri motivasi pada klien

- libatkan klien dalan kegiatan

I :

mengkaji kemampuan klien

memberikan motivasi kepada klien

E : mengatasi rasa minder klien dengan

mengetahui kemampuan klien dan melatih

kemamuan tersebut serta memberikan motivasi

kepada klien

Page 50: Askep Dengan Klien Holistik New

50

Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd

Rabu/ 2 Juli

2014

1 1. Menanyakan keluhan nyeri yang klien rasakan

S : Klien mengatakan masih nyeri

O : Skala nyeri 3

2. Memberikan kompres air hangat pada lutut klien yang

bengkak

S: nyerinya sudah berkurang, enak jika setelah dikompres

lebih ringang rasa kakinya.

O : klien tampak nyaman saat dikompres, skala nyeri 2

3. Menyarankan klien agar menghindari aktivitas yang

berlebihan

S : klien mengatakan melakukan aktivitas dengan duduk

untuk mencegah kelelahan

O : klien tampak sudah mengerti

S :

klien mengatakan nyerinya sedikit berkurang

kakinya lebih ringan digerakkan

klien mengatakan tidak banyak bergerak dan

mengikuti kegiatan

enak jika setelah dikompres lebih ringang rasa

kakinya.

O : klien tampak nyaman saat dikompres, skala

nyeri 2

A: nyeri teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi : pertahankan tindakan

mengurangi rasa nyeri pada klien

- Berikan kompres air hangat pada area

lutut yang bengkak

I : memberikan kompres air hangat pada

daerah nyeri dan bengkak

desi

Page 51: Askep Dengan Klien Holistik New

51

E : klien mngurangi rasa nyeri dengan

mengompres bagian nyeri menggunakan air

hangat, teknik relaksasi.

Rabu/ 2 Juli

2014

2 1. Melakukan pengkajian kekuatan otot pada ekstremitas

kiri klien

S : klien mengatakan sedikit sudah mulai bisa mengangkat

dan menekuk

O : klien tampak mencoba untuk mengangkat kakinya, kaki

diangkat sekitar 10˚

Kekuatan tonus otot 5/3

2. Mengukur TTV klien sebelum melakukan ROM

S : klien mengatakan tidak sedang pusing

O: TTV sebelum : 130/70, N : 78 R : 18

3. Melakukan ROM pasif/aktif pada klien dan menyakan

kepada klien keluhan ketidaknyamanan selama latihan

ROM

S : kaki jadi lebih ringan, tidak kaku

S : klien mengatakan kakinya sudah sedikit bisa

diangkat.

Klien mengatakan lebih ringan kakinya setelah

dilakukan rom

O : klien tampak mencoba untuk mengangkat

kakinya, kaki diangkat sekitar 10˚

Kekuatan tonus otot 5/3

TTV sebelum : 130/70, N : 78 R : 18

TTV sesudah : 130/70, N : 78 R : 19

Klien tampak mengikuti latihan dengan nyaman,

pusing (-).

A : Hambatan mobilitas fisik teratasi Sebagian

P : Lanjutkan Intervensi

- Latih ROM aktif/pasif

desi

Page 52: Askep Dengan Klien Holistik New

52

O : Klien tampak mengikuti latihan dengan nyaman, pusing

(-).

4. Mengukur TTV setelah latihan

S : klien mengatakan agak lelah, tapi tidak pusing

O : TTV sesudah : 130/70, N : 78 R : 19

- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan

- Kaji adanya efek cedera saat latihan

- Bantu klien dalam memenuhi ADL

I : melakukan ROM, mengkaji kekuatan otot

klien, melakukan ttv sbelum dan sesudah latihan

ROM

E : melatih mobilisasi klien dengan melakukan

latihan ROM

Rabu/ 2 Juli

2014

3 1. Menanyakan kepada klien keluhan gatal yang klien

rasakan dan memberikan bedak diseluruh tubuh klien

S : klien mengatakan alhamdulillah sudah tidak gatal lagi.

Dipunggung maupun lipatan pahanya.

O: klien tampak sudah tidak menggaruk-garuk tubuhnya,

tubuhnya sudah diberi bedak, kemehahan (-).

S : klien mengatakan sudah tidak gatal lagi.

Dipunggung maupun lipatan pahanya.

O: klien tampak sudah tidak menggaruk-garuk

tubuhnya, tubuhnya sudah diberi bedak,

kemehahan (-).

A : gangguan rasa nyaman gatal : teratasi

P : Intervensi di hentikan

desi

Rabu/ 2 Juli

2014

4 1. Mengkaji lingkungan sekitar klien yang dapat

menimbulkan resiko jatuh pada klien

S : klien mengatakan tidak jatuh saat jalan

O : lantai tamapak kering, tongkat selalu ada

desi

Page 53: Askep Dengan Klien Holistik New

53

S : klien mengatakan lantai sekarang selalu kering

O : lantai tamapak kering

2. Menyarankan klien untuk berpegangan pada besi

penyangga jika ingin ke kamar mandi

S : pada saat dikamar mandi tampak klien berpegangan pada

besi penyangga kamar mandi. klien mengatakan tidak

jatuh saat jalan

O : -

3. Mengingatkan klien untuk selalu mendekatkan tongkat

dan memposisikan tubuh jangan terlalu pinggir pada

tempat tidur.

O: Klien duduk ditengah tempat tidur

tampak tongkat selalu ada disisi pasien

disisi pasien, pada saat dikamar mandi tampak

klien berpegangan pada besi penyangga kamar

mandi.

A : resiko jatuh tidak terjadi

P: lanjutkan intervensi

- Pertahankan lingkungan yang aman bagi

klien

- Bantu klien dalam memenuhi ADL

I :

- mengeringkan lantai dari air

- mengkaji kebutuhan klien sesuai kondisi

fisik

- membantu klien memnuhi adl

- mempertahankan kondisi aman bagi

klien

E : klien tidak jatuh, selalu memakai tongkat

Page 54: Askep Dengan Klien Holistik New

54

Rabu/ 2 Juli

2014

5 1. Menanyakan kepada klien tidur semalam

2. Mengingatkan selalu klien untuk menggunakan pampes

dan berdoa sebelum tidur

S :Klien mengatakan alhamdulillah semalam tidur dengan

nyenyak dan tidak terbangun, klien mengatakan selalu

memakai pampes pada saat tidur dan selalu berdoa

sebelum tidur.

O : klien tampak menceritakan tidurnya dengan antusias dan

senang

S :Klien mengatakan alhamdulillah semalam

tidur dengan nyenyak dan tidak terbangun, klien

mengatakan selalu memakai pampes pada saat

tidur dan selalu berdoa sebelum tidur.

O : klien tampak menceritakan tidurnya dengan

antusias dan senang, mata tidak berair, kemerhan

mata mata (-)

A : gangguan pola tidur teratasi

P : Intervensi di hentikan

desi

Rabu/ 2 Juli

2014

6 1. Mendiskusikan kemampuan yang klien miliki

S: klien mengatakan hobi menjahit

Klien juga mengatakan senang mengaji

O : klien tampak bersemangat menceritakannya

2. Memberikan dukungan dan keyakinan pada klien

bahwa klien mampu melakukan hal-hal tersebut

S : klien mengatakan insya allah nanti jika sudah bsa jalan

lagi klien akan melakukan hal tersebut

S : klien mengatakan hobi menjahit

Klien juga mengatakan senang mengaji

klien mengatakan menyerahkan semua pada

allah saat ini, karena mungin ini jalan yang baik

yang allah berikan buat saya

O : klien tampak berkaca-kaca matanya

klien tampak bersemangat menceritakannya,

klien tampak sudah tidak minder, mampu

menatap lawan bicara

desi

Page 55: Askep Dengan Klien Holistik New

55

O:klien tampak mendegarkan perawat dengn seksama

3. Mengingatkan klien akan emua anugerah yang tuhan

berikan pada klien

S : klien mengatakan menyerahkan semua pada allah saat

ini, karena mungin ini jalan yang baik yang allah

berikan buat saya

O : klien tampak berkaca-kaca matanya

A : harga diri rendah situasional teratasi

sebagian

P : lanjutkan intervensi

- diskusikan bersama klien kemampuan

yang dimiliki klien

- beri motivasi pada klien

- libatkan klien dalan kegiatan

I :

mengkaji kemampuan klien

memberikan motivasi kepada klien

E : mengatasi rasa minder klien dengan

mengetahui kemampuan klien dan melatih

kemamuan tersebut serta memberikan motivasi

kepada klien

Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd

Kamis / 3

Juli 2014

1 1. Menanyakan keluhan nyeri yang klien rasakan dan

mengkaji area yang klien keluhkan

S : klien mengatakan nyerinya sudah tidak

dirasakan

desi

Page 56: Askep Dengan Klien Holistik New

56

S : klien mengtatakan sudah tidak nyeri lagi, bengkaknya

juga sudah tidak,

O : skala nyeri 0. Edema (-), kemerahan (-), panas (-).

2. Memberikan kompres air hangat pada lutut klien

S: tidak nyeri lagi, lebih ringan kakinya

O : tampak nyaman diberikan kompres air hangat

kakinya lebih ringan digerakkan

klien mengatakan tidak banyak bergerak dan

mengikuti kegiatan

enak jika setelah dikompres lebih ringang rasa

kakinya

O : klien tampak nyaman saat dikompres, skala

nyeri 0

A: nyeri teratasi

P : Hentikan intervensi

Kamis / 3

Juli 2014

2 1. Melakukan pengkajian pada kekuatan otot ekstremitas

kiri bawah klien

S : klien mengatakan kakinya sedikit-sedikit sudah bisa

diangkat

O : klien tampak mencoba untuk mengangkat kakinya,

kaki diangkat sekitar 10-15˚

Kekuatan tonus otot 5/3

2. Mengukur TTV klien sebelum latihan ROM

S : tidak pusing dan tidak sesak

S : klien mengatakan kakinya sedikit-sedikit

sudah bisa diangkat

Klien mengatakan lebih ringan kakinya saat ini

dan jika setelah latihan ROM.

O:

TTV sebelum : 130/80, N : 80 R : 19

TTV sesudah : 130/90, N : 80 R : 19

Klien tampak nyaman dengan bantalan yang

diberikan

Pusing (-), nyeri (-) ,kaki klien sudah bisa

desi

Page 57: Askep Dengan Klien Holistik New

57

O : TTV sebelum : 130/80, N : 80 R : 19

3. Melakuka latihan ROM

S : Klien mengatakan lebih ringan kakinya saat ini dan jika

setelah latihan ROM.

O : kaki klien sudah bisa menekuk sampai 15-20˚ setelah

dilakukan ROM

4. Mengukur TTV setelah latihan ROM

S : nyeri (-), Pusing tidak

O :TTV sesudah : 130/90, N : 80 R : 19

5. Memberikan bantalan pada ekstremitas yang

mengalami kelemahan

S: klien mengatakan lebih enak dengan bantalan sehingga

bisa menyangga lututnya

O :Klien tampak nyaman dengan bantalan yang diberikan

ditekuk sampai 15˚ setelah dilakukan ROM

Kekuatan otot 5/3

A : Hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian

P: lanjutkan Intervensi’

- Latih ROM aktif/pasif

- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan

- Kaji adanya efek cedera saat latihan

- Bantu klien dalam memenuhi ADL

I : melakukan ROM, mengkaji kekuatan otot

klien, melakukan ttv sbelum dan sesudah latihan

ROM

E : melatih mobilisasi klien dengan melakukan

latihan ROM

Kamis / 3

Juli 2014

4 1. Mengkaji kondisi lingkungan yang dapat menimbulkan

jatuh

S: klien mengatakan lantai menuju kamar mandi

licin karena teman sekamar menjatuhkan air

desi

Page 58: Askep Dengan Klien Holistik New

58

S: klien mengatakan lantai menuju kamar mandi licin

karena teman sekamar menjatuhkan air minum

O : latai tampak agak basah

2. Mengingatkan klien agar selalu berhati-hati dalam

melakukan pergerkan

S : klien mengatakan tadi jalannya ke kamar mandi hati

hati banget takut jatuh tapi sekarang lantainya sudah

dipel oleh pramu

O: klien tanpak menceritakan dengan antusia

minum

klien mengatakan tadi jalannya ke kamar mandi

hati hati banget takut jatuh tapi sekarang

lantainya sudah dipel oleh pramu

O :

latai tampak agak basah

tidak ada laporan insiden jatuh pada klien

A : Resiko Jatuh tidak terjadi

P : Lanjutkan Intervensi

- Pertahankan lingkungan yang aman bagi

klien

- Bantu klien dalam memenuhi ADL

I :

- mengeringkan lantai dari air

- mengkaji kebutuhan klien sesuai kondisi

fisik

- membantu klien memnuhi adl

- mempertahankan kondisi aman bagi

Page 59: Askep Dengan Klien Holistik New

59

klien

E : klien tidak jatuh, selalu memakai tongkat

Kamis / 3

Juli 2014

6 1. Mendiskusikan kemampuan yang klien miliki

S : klien mengatakan ingin menjahit lagi

Ingin terus mengaji walaupun tidak bisa kemasjid

O : klien tampak bersemnagat

2. Memfasilitasi kemampuan yang bisa dilakukan oleh

klien : mengaji, bershalawat dan mengucap asmaul

husna

S : klien mengatakan alhamdulillah bisa mengingat

kembali asmaul husna

O : klien tampak senang

3. Mengingatkan klien akan emua anugerah yang tuhan

berikan pada klien

S : klien mengatakan saat ini lebih bersemangat dan

menyerahkan semuanya kepada Allah

O: tangan klien masih ditutupi kain

S : klien mengatakan ingin menjahit lagi

Ingin terus mengaji walaupun tidak bisa

kemasjid

klien mengatakan alhamdulillah bisa mengingat

kembali asmaul husna

klien mengatakan saat ini lebih bersemangat dan

menyerahkan semuanya kepada Allah

O:

tangan klien masih ditutupi kain

klien tampak bersemnagat mengaji

A : harga diri rendah sitasional teratasi sebagian

P : Lanjutkan Intervensi

- diskusikan bersama klien kemampuan

yang dimiliki klien

- beri motivasi pada klien

desi

Page 60: Askep Dengan Klien Holistik New

60

- libatkan klien dalan kegiatan

I :

mengkaji kemampuan klien

memberikan motivasi kepada klien

E : mengatasi rasa minder klien dengan

mengetahui kemampuan klien dan melatih

kemamuan tersebut serta memberikan motivasi

kepada klien

Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd

Jumat / 4 Juli

2014

2 1. Melakukan pengkajian pada kekuatan otot ekstremitas

kiri bawah klien

S : klien mengatakan kakinya sedikit-sedikit sudah bisa

diangkat

O : Kekuatan tonus otot : 5/4

Klien tampak berusaha mengangkat dengan sudut 15-20˚

S : klien mengatakan kakinya sedikit-sedikit

sudah bisa diangkat

Klien mengatakan lebih ringan kakinya saat ini

dan jika setelah latihan ROM.

O:

Kekuatan tonus otot : 5/4

desi

Page 61: Askep Dengan Klien Holistik New

61

2. Mengukur TTV klien sebelum latihan ROM

TTV sebelum : 120/80, N : 83 R : 19

3. Melakukan ROM

S : Klien mengatakan lebih ringan kakinya saat ini dan jika

setelah latihan ROM.

O : tampak kaki mulai ringan untuk ditekuk dan mampu

bertahan pada posisi 20 -30 ˚

4. Mengukur TTV setelah latihan ROM

TTV sesudah : 120/90, N : 85 R : 19

pusing (-), nyeri (-)

5. Mengingtkan klien untuk memberikan bantalan pada

ekstremitas yang lemah

S : klien mengatakan iya tadi baru saja ditaruh tumpukan

kain

O :Klien tampak nyaman dengan bantalan yang diberikan

Klien tampak berusaha mengangkat dengan

sudut secara mandiri 15-20˚

tampak kaki mulai ringan untuk ditekuk dan

mampu bertahan pada posisi 20 -30 ˚ setelah

dilakukan ROM

TTV sebelum : 120/80, N : 83 R : 19

TTV sesudah : 120/90, N : 85 R : 19

Klien tampak nyaman dengan bantalan yang

diberikan

Pusing (-), nyeri (-)

A : Hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian

P: lanjutkan Intervensi’

- Latih ROM aktif/pasif

- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan

- Kaji adanya efek cedera saat latihan

- Bantu klien dalam memenuhi ADL

I : melakukan ROM, mengkaji kekuatan otot

klien, melakukan ttv sbelum dan sesudah latihan

ROM

Page 62: Askep Dengan Klien Holistik New

62

E : melatih mobilisasi klien dengan melakukan

latihan ROM

Jumat / 4 Juli

2014

4 1. Mengkaji kondisi lingkungan yang dapat menimbulkan

jatuh

S : klien mengatakan tidak terjadi jatuh

O: tampak tongkat selalu ada disamping tempat tidur

klien, lantai kamar tampak kering

2. Mengingatkan klien agar selalu berhati-hati dalam

melakukan pergerkan

S : klien mengataknn selalu berhati-hati karena taut jatuh

lagi

O: klien tampak pelan-pelan dan berhati2 jika bergerak

S : klien mengatakan tidak terjadi jatuh

klien mengataknn selalu berhati-hati karena taut

jatuh lagi

O: klien tampak pelan-pelan dan berhati2 jika

bergerak

tampak tongkat selalu ada disamping tempat

tidur klien, lantai kamar tampak kering

A: Resiko Jatuh tidak terjadi

P : Lanjutkan Intervensi

- Kaji kondisi lingkungan klien

- Selalu beri lingkungan yang aman

I :

- mengkaji kebutuhan klien sesuai kondisi

fisik

- membantu klien memnuhi adl

desi

Page 63: Askep Dengan Klien Holistik New

63

- mempertahankan kondisi aman bagi

klien

E : klien tidak jatuh, selalu memakai tongkat

Jumat / 4 Juli

2014

6 1. Menanyakan kepada klien perasaan saat ini

S : klien mengatakan saat ini biasa saja, alhamdulillah tadi

habis melakukan pengajian dengan bu ustadzah

sekarang lebih semangat dalam hidup dan semangat

untuk cepat sembuh

O : klien tampak berbicara menataop perawat

2. Mengevaluasi kembali kegiatan yang klien telah

lakukan

3. Memberikan reward atas apa yang klien lakukan

S : klien mengatakan tadi sesudah mengaji sudah

melakukan shalawat dan asmaul husna

O: klien tampak tersenyum

S :

klien mengatakan saat ini biasa saja,

alhamdulillah tadi habis melakukan pengajian

dengan bu ustadzah

klien mengatakan tadi sesudah mengaji sudah

melakukan shalawat dan asmaul husna, sekarang

lebih semangat dalam hidup dan semangat untuk

cepat sembuh

O :

klien tamapk bersemangat

klien tampak mengikuti kegiatan dengan

antusias

tampak klien tidak minder ketika tangannya

terlihat

A : Harga duri rendah situasional teratasi

desi

Page 64: Askep Dengan Klien Holistik New

64

P : Intervensi dihentikan

Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd

Sabtu / 5 Juli

2014

2 1. Melakukan pengkajian pada kekuatan otot ekstremitas

kiri bawah klien

S : klien mengatakan kakinya sedikit-sedikit sudah bisa

diangkat

O : Kekuatan tonus otot : 5/4

Klien tampak berusaha mengangkat dengan sudut 15-20˚

2. Mengukur TTV klien sebelum latihan ROM

TTV sebelum : 130/80, N : 77 R : 19

3. Melakukan ROM

S : Klien mengatakan lebih ringan kakinya saat ini dan jika

setelah latihan ROM.

O : tampak kaki mulai ringan untuk ditekuk dan mampu

bertahan secara mandiri pada posisi 20 -30 ˚

4. Mengukur TTV setelah latihan ROM

S : klien mengatakan kakinya sedikit-sedikit

sudah bisa diangkat

Klien mengatakan lebih ringan kakinya saat ini

dan jika setelah latihan ROM.

O:

Kekuatan tonus otot : 5/4

Klien tampak berusaha mengangkat dengan

sudut 15-20˚

tampak kaki mulai ringan untuk ditekuk dan

mampu bertahan secara mandiri pada posisi 20 -

30 ˚

TTV sebelum : 130/80, N : 77 R : 19

TTV sesudah : 130/90, N : 80 R : 20

Klien tampak nyaman dengan bantalan yang

diberikan

desi

Page 65: Askep Dengan Klien Holistik New

65

TTV sesudah : 130/90, N : 80 R : 20

pusing (-), nyeri (-)

5. Memberikan bantalan pada ekstremitas yang mengalami

kelemahan

S : -

O :Klien tampak nyaman dengan bantalan yang diberikan

Pusing (-), nyeri (-)

A : Hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian

P: lanjutkan Intervensi’

- Latih ROM aktif/pasif

- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan

- Kaji adanya efek cedera saat latihan

- Bantu klien dalam memenuhi ADL

I : melakukan ROM, mengkaji kekuatan otot

klien, melakukan ttv sbelum dan sesudah latihan

ROM

E : melatih mobilisasi klien dengan melakukan

latihan ROM

Sabtu / 5 Juli

2014

4 1. Mengkaji lingkungan sekitar klien yang dapat

menimbulkan resiko jatuh pada klien

S : klien mengatakan tidak terjadi jatuh

O: tampak tongkat selalu ada disamping tempat tidur klien,

lantai kamar tampak kering

2. Menyarankan klien untuk berpegangan pada besi

S : :

klien mengatakan tidak terjadi jatuh

klien mengataknn selalu berhati-hati dan

berpegangan karena taut jatuh lagi

O:

klien tampak pelan-pelan dan berhati2 jika

desi

Page 66: Askep Dengan Klien Holistik New

66

penyangga jika ingin ke kamar mandi

S : klien mengataknn selalu berhati-hati dan berpegangan

karena taut jatuh lagi

O: klien tampak pelan-pelan dan berhati2 jika bergerak

bergerak

tampak tongkat selalu ada disamping tempat

tidur klien, lantai kamar tampak kering

A. Resiko Jatuh tidak terjadi

P : Lanjutkan Intervensi

- Kaji kondisi lingkungan klien

- Selalu beri lingkungan yang aman

I :

- mengkaji kebutuhan klien sesuai kondisi

fisik

- membantu klien memnuhi adl

- mempertahankan kondisi aman bagi

klien

E : klien tidak jatuh, selalu memakai tongkat

Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd

Senin/ 7 Juli

2014

2 1. Mengkaji kemampuan mobilisasi klien

S : klien mengatakan kakinya sudah bisa diangkat sendiri,

S : klien mengatakan kakinya sudah bisadiangkat sendiri, sudah lebih ringan klienmengatakan “sudah mudah sedikit-sedikit

Page 67: Askep Dengan Klien Holistik New

67

sudah lebih ringan

O :klien tanpak menekuk kaki kirinya dengan sudut 20-30˚

Tonus otot : 5/4

2. Mengukur TTV klien sebelum latihan ROM

TTV sebelum : 120/80, N : 80R : 19

3. Mendampingi klien melakukan ROM aktif

S :.klien mengatakan “sudah mudah sedikit-sedikit

menekuk suster tidak sakit lagi”

O : klien tampak melakukan ROM dengan baik, usaha kaki

untuk menekuk dengan 20-30˚

4. Mengukur TTV setelah latihan ROM dan menanyakan

resiko cedera pada saat ROM

TTV sesudah : 120/80, N : 82 R : 20

pusing (-), nyeri (-)

menekuk suster tidak sakit lagi” klienmengatakanpada saat jalan tidak kesulitan dantidak nyeri

O:

klien tanpak menekuk kaki kirinya dengan sudut

20-30˚

Tonus otot : 5/4

TTV sebelum : 120/80, N : 80R : 19

TTV sesudah : 120/80, N : 82 R : 20

pusing (-), nyeri (-)

klien tampak melakukan ROM dengan baik,

usaha kaki untuk menekuk dengan 20-30˚

A : Hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian

P: lanjutkan Intervensi’

- Latih ROM aktif/pasif

- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan

- Kaji adanya efek cedera saat latihan

Page 68: Askep Dengan Klien Holistik New

68

- Bantu klien dalam memenuhi ADL

Senin/ 7 Juli

2014

4 1. Mengkaji lingkungan sekitar klien yang dapat

menimbulkan resiko jatuh pada klien

S :klien mengatakan lantai tidak licin tongkat sselalu didekat

klien

O :lantai tampak kering

2. Menyarankan klien untuk berpegangan pada besi

penyangga jika ingin ke kamar mandi

S : tidak jatuh, dan tidak takut lagi untuk bejalan jauh dan

selalu berpegangan pada penyangga yang ada

O : tampak klien berjalan dengan berrpegangan padabesi

penyangga menuju kamar mandi

S :

klien mengatakan lantai tidak licin tongkat

selalu didekat klien

tidak jatuh, dan tidak takut lagi untuk bejalan

jauh dan selalu berpegangan pada penyangga

yang ada

O:

klien tampak pelan-pelan dan berhati2 jika

bergerak

tampak tongkat selalu ada disamping tempat

tidur klien, lantai kamar tampak kering

A: Resiko Jatuh tidak terjadi

P : Lanjutkan Intervensi

- Kaji kondisi lingkungan klien

- Selalu beri lingkungan yang aman

Page 69: Askep Dengan Klien Holistik New

69

Hari/TgL No. Dx Implementasi Evaluasi Ttd

Kamis/ 10

Juli 2014

2 1. Mengkaji kemampuan mobilisasi klien

S : klien mengatakan sudah bisa menekuk sendiri

kakinya

O : tonus otot 5/4, sudut menekuk sudah 30˚

2. Mengukur TTV klien sebelum latihan ROM

TTV sebelum : 130/80, N : 87 R : 19

3. Mendampingi klien melakukan ROM aktif

S :. Klien mengatakan sudah ringan tidak sakit lagi,

mampu melakukan ROM sendiri

O : kien tampak melakukan ROM dengan baik, kaki

klien sudah mampu diangkat dan menekuk dengan

sudut 30˚ tanpa sakit

4. Mengukur TTV setelah latihan ROM dan menanyakan

resiko cedera pada saat ROM

TTV sesudah : 120/90, N : 80 R : 20

S : klien mengatakan sudah bisa menekuk

sendiri kakinya

Klien mengatakan sudah ringan tidak sakit lagi,

mampu melakukan ROM sendiri

setelah dilakukan ROM terasa lebih ringan

O:

tonus otot 5/4, sudut menekuk sudah 30̊

TTV sebelum : 130/80, N : 87 R : 19

kien tampak melakukan ROM dengan baik, kaki

klien sudah mampu diangkat dan menekuk

dengan sudut 30˚ tanpa sakit

TTV sesudah : 120/90, N : 80 R : 20

pusing (-), nyeri (-)

A : Hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian

Page 70: Askep Dengan Klien Holistik New

70

pusing (-), nyeri (-) P: lanjutkan Intervensi’

- Latih ROM aktif/pasif

- Ukur TTV sebelum dan sesudah latihan

- Kaji adanya efek cedera saat latihan

- Bantu klien dalam memenuhi ADL

Kamis / 10

Juli 2014

4 1. Mengkaji lingkungan sekitar klien yang dapat

menimbulkan resiko jatuh pada klien

S :klien mengatakan lantai tidak licin tongkat sselalu didekat

klien

O :lantai tampak kering

2. Menyarankan klien untuk berpegangan pada besi

penyangga jika ingin ke kamar mandi

S : tidak jatuh, dan tidak takut lagi untuk bejalan jauh dan

selalu berpegangan pada penyangga yang ada

O : tampak klien berjalan dengan berrpegangan

padabesi penyangga menuju kamar mandi

S :

klien mengatakan lantai tidak licin tongkat

selalu didekat klien

tidak jatuh, dan tidak takut lagi untuk bejalan

jauh dan selalu berpegangan pada penyangga

yang ada

O:

klien tampak pelan-pelan dan berhati2 jika

bergerak

tampak tongkat selalu ada disamping tempat

tidur klien, lantai kamar tampak kering

Page 71: Askep Dengan Klien Holistik New

71

A: Resiko Jatuh tidak terjadi

P : Lanjutkan Intervensi

- Kaji kondisi lingkungan klien

- Selalu beri lingkungan yang aman

Page 72: Askep Dengan Klien Holistik New

72

BAB III

Rangkuman, Evaluasi dan Rekomendasi

1. Rangkuman

Dari data pengkajian di atas didapatkan bahwa klien mengeluh nyeri

dibagian lutut, klien juga mengeluhkan kakinya yang sulit untuk digerakkan

terutama mengangkat dan menekuk sehingga klien beresiko untuk jatuh saat

berjalan. klien harus dituntun ketika berjalan memakai tongkat, dan harus

berpegangan. Klien juga mengeluh jika malam hari karena sering BAK pada

malam hari jadi tidurnya terganggu, selalu bangun antara jam 02.00 WIB dan

tidak bisa tidur lagi. Klien mengeluh gatal-gatal dan kulit tampak kemerahan.

Klien memiliki mengatakan gatal-gatal sejak tinggal dipanti dan akan gatal-

gatal kalau makan ikan.klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masih ada

yang dibantu sebagian dan fungsi kognitif klien baik. Saat pengkajian depresi,

klien tidak terindikasi memiliki depresi. Untuk kegiatan spiritual klien rajin

beribadah dan rajin mengikuti pengajian yang ada di panti. Lingkungan yang

ada di klien cukup baik, tidak membahayakan bagi klien.

2. Permasalahan

a. Nyeri akut b.d radang sendi

b. Hambatan Mobilitas Fisik b.d kelemahan otot

c. Gangguan Rasa Nyaman : Gatal b.d kontak zat alergen

d. Resiko Jatuh

e. Gangguan Pola Tidur b.d urgensi urine

f. Harga Diri Rendah b..d gambaran diri, kegagalan

3. Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan, klien mengatakan nyeri sudah agak berkurang,

tidak perlu dikompres lagi, nanti saja diberi minyak kata klien.Klien juga

mengatakan gatal-gatal sudah tidak dirasakan semenjak diberikan bedak dan

selalu mengeringkan badannya. Untuk masalah gangguan pola tidur baru sudah

teratasi, frekuensi bangun malam klien sudah mulai berkuurang, tidur sudah

mulai nyenyak.

Page 73: Askep Dengan Klien Holistik New

73

4. Rekomendasi

Penanganan tindak lanjut masalah nyeri dan gangguan pada lansia nyeri

lutut harus dilakukan karena kebanyakan lansia dipanti membiarkan nyeri

begitu saja tanpa ada penanganan khusus, penanganan nyeri dengan kompres

air hangat dapat membantu mengurangi nyeri juga mengurangi bengkak pada

lutut. Untuk gangguan mobilisasi untuk secara rutin menlakukan latihan gerak

sendi aktif/pasif yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas

gerak pada lansia sehingga dapat mencegah kontraktur.

Page 74: Askep Dengan Klien Holistik New

74

BAB IV

SAP DAN MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA

Pokok pembahasan : Latihan Gerak Sendi

Sasaran : Ny. R

Tempat : Ruang Mawar PSTW Budi Mulia 4

Hari/Tanggal : Rabu, 2 Juli 2014

Jam : 11.00-11.30 WIB

Waktu : 20 menit

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan pendidikan kesehatan , klien

dan keluarg dapat mengetahui dan melakukan latihan rentang gerak

sendi atau Range Of Motion (ROM) pasif maupun aktif.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, klien mampu

menyebutkan sub pokok bahasan, meliputi:

Menguraikan pengertian dan manfaat ROM.

Menyebutkan macam-macam gerakan ROM

Melakukan ROM secara pasif maupun aktif

B. Sasaran

Lansia Ny. R di ruang Mawar Panti Tresna Werdha Budi Mulia 4

C. Pembahasan Materi

1. Gerakan ROM

2. Tujuan Dilakukan ROM

Page 75: Askep Dengan Klien Holistik New

75

D. MATERI PENGAJARAN

Gangguan sensori persepsi secara garis besar bahasan:

1. Pengertian dan manfaat ROM

2. Macam-macam gerakan ROM

3. Mempraktekkan ROM

E. METODE PENGAJARAN

1. Ceramah

2. Praktek ROM

3. Evaluasi gerakan ROM klien

F. MEDIA

1. Hand-out

G. BAGAN RENCANA KEGIATAN PENGAJARAN

No Tahapan dan

waktu

Kegiatan pengajar Kegiatan keluarga

1.

2

Kegiatan awal/

pembuka (5

menit).

Kegiatan inti (10

menit).

Memberi salam.

Validasi (tanyakan

kabar klien)

Menjelaskan tujuan

dan materi yang akan

diberikan.

Menjelaskan

pengertian ROM

Menjelaskan manfaat

ROM

Menjelaskan cara-

cara melakukan ROM

Mempraktekkan cara

melakukan ROM

Menjawab salam.

Memperhatikan dan

mendengarkan.

Memperhatikan dan

mendengarkan

Memperhatikan dan

mendengarkan.

Memperhatikan dan

mendengarkan

Memperhatikan dan

mendengarkan

Memperhatikan dan

mengikuti gerakan perawat.

Bertanya

Page 76: Askep Dengan Klien Holistik New

76

3. Penutup (5

menit)

Memberikan

kesempatan untuk

bertanya.

Meminta salah satu

klien untuk

menyebutkan :

Pengertian dan

manfaat ROM

Meminta salah satu

klien untuk

menyebutkan

beberapa gerakan

ROM

Meminta beberapa

klien memperagakan

gerakan ROM

Merangkum

Mengucapkan terima

kasih atas perhatian

yang diberikan

mahasiswa.

Mengucapkan salam

penutup.

Menjawab

Menjawab

Memperagakan ROM

Memperhatikan &mendengarkan

Menjawab salam.

Page 77: Askep Dengan Klien Holistik New

77

H. MATERIRENTANG GERAK SENDI atau (RANGE OF MOVEMENT /

ROM)1. Definisi

Suatu teknik dasar yang digunakan untuk menilai gerakan otot permukaan

sendi, kapsul sendi, pembuluh darah dan saraf.

2. Indikasi

Anda mengalami problem gerak:

a. Kelumpuhan/kelemahan separuh tubuh akibat serangan stroke.

b. Kelumpuhan/kelemahan otot-otot wajah, lengan/tangan atau

tungkai/kaki.

c. Kekakuan sendi akibat patah tulang, rematik atau kelumpuhan.

d. Vertigo (sakit kepala berputar-putar).

e. Nyeri otot, persendian atau tulang, nyeri pinggang, tenggkuk, lutut,

bahu, dll.

f. Kelemahan fisik akibat tirah baring yang lama.

3. Macam-macam gerakan ROM

a. Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan

Tekuk tangan pasien kedepan sejauh mungkin

b. Fleksi dan ekstensi siku

Tekuk siku pasien sehingga tangannya mendekat bahu Lakukan

dan kembalikan ke posisi semula.

c. Pronasi dan supinasi lengan bawah

Putar lengan bawah pasien sehingga telapaknya menjauhinya,

Kembalikan keposisi semula. Putar lengan bawah pasien sehingga

telapak tangannya menghadap kearahnya. Kembalikan keposisi

semula

d. Pronasi fleksi bahu

Angkat lengan pasien pada posisi semula

e. Abduksi dan Adduksi

Gerakan lengan pasien menjauh dari tubuhnya kearah perawat,

Kembalikan keposisi semula

Page 78: Askep Dengan Klien Holistik New

78

f. Rotasi bahu

Gerakkan lengan bawah kebawah sampai menyentuh tempat tidur,

telapak tangan menghadap kebawah. Kembalikan keposisi

semula. Gerakkan lengan bawah kebelakang sampai menyentuh

tempat tidur, telapak tangan menghadap keatas. Kembalikan

keposisi semula

g. Fleksi dan ekstensi jari-jari kaki

Tekuk jari-jari kaki kebawah, Luruskan jari-jari kemudian dorong

kebelakang, Kembalikan ke posisi semula

h. Infersi dan efersi kaki

Putar kaki kedalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki

lainnya, Kembalikan keposisi semula, Putar kaki keluar sehingga

bagian telapak kaki menjauhi kaki lainnya, Kembalikan keposisi

semula

i. Fleksi dan ekstensi pergelangan kaki

Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki kearah dada pasien

Kembalikan ke posisi semula. Tekuk pergelangan kaki menjauhi

dada pasien

j. Fleksi dan ekstensi lutut

Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkah paha, Lanjutkan

menekuk lutut kearah dada sejauh mungkin, Kebawahkan kaki dan

luruskan lutut dengan mengangkat kaki keatas, Kembali keposisi

semula

k. Rotasi pangkal paha

Putar kaki menjauhi perawat, Putar kaki ke arah perawat,

Kembalikan keposisi semula

l. Abduksi dan adduksi pangkal paha

Jaga posisi kaki pasien lurus, angkat kaki kurang lebih 8 cm dari

tempat tidur, gerakkan kaki menjauhi badan pasien. Gerakkan kaki

mendekati badan pasien. Kembalikan keposisi semula

Page 79: Askep Dengan Klien Holistik New

79

BAB V

RANGKUMAN JURNAL

A. Judul Jurnal

1. A review of the clinical evidence for exercise in osteoarthritis of the

hip and knee

B. Hasil Jurnal

Osteoarthritis(OA) merupakan penyakit sendi kronis dengan pinggul dan

lutut yang sering terkena situs tungkai bawah. Osteoartritis menyebabkan

nyeri, kekakuan, pembengkakan ketidakstabilan, sendi dan kelemahan otot,

yang semuanya dapat mengakibatkangangguanfungsi fisikdanmengurangi

kualitas hidup. Tinjauan bukti ini memberikan rekomendasi untuk latihan

pada mereka dengan OA lutut atau pinggul. Sebuah tinjauan narasi dilakukan.

Konservatifnon-farmakologis strategi, khususnya olahraga, yang

direkomendasikan oleh semua pedoman klinis untuk pengelolaan OAdan

meta-analisis mendukung rekomendasi latihan. Aerobik, penguatan, airdan

Taichi olahraga bermanfaat untuk meningkatkan nyeri dan fungsi pada orang

dengan OA dengan manfaat yang terlihat di berbagai kepelikan penyakit.

Dosis latihan optimal adalah belum ditentukan dan pendekatan individual

untuk latihan resep yang diperlukan berdasarkan penilaian gangguan,

keinginan pasien,co-morbiditas dan aksesibilitas. Memaksimalkan

kepatuhana dalah keberhasilan mendikte elemen kunci dari terapi latihan. Hal

ini dapat ditingkatkan dengan penggunaan sesi latihan diawasi

(mungkindalam formatkelas) pada periode latihan awal diikuti oleh latihan di

rumah. Membawa pasien kembali untuk konsultasi intermiten dengan praktisi

olahraga,atau kehadiran di kelas latihan kelompok"penyegaran" juga dapat

membantu dalam jangka panjang kepatuhan dan hasil pasien membaik.

Beberapa studi telah mengevaluasi efek dari latihan pada perkembangan

penyakit struktural dan ada bukti yang menunjukkan bahwa olahraga dapat

menjadi memodifikasi. Latihan memainkan peran penting dalam mengelola

gejala pada mereka dengan OA pinggul dan OA lutut.

Osteoartritis merupakan penyakit sendi kronis lokal danterkemuka

penyebab nyeri muskuloskeletal dan cacat. Pada tahun 2007,7,8% dari

Australia telah OA1 dan ini diproyeksikan meningkatsampai 11% pada tahun

Page 80: Askep Dengan Klien Holistik New

80

2050 karena meningkatnya populasi yang menua dan obesitasharga. Lutut,

diikuti oleh pinggul, yang paling seringterpengaruh berat bantalan

sendi.Proses penyakit OA melibatkan sendi keseluruhan termasuktulang

rawan, tulang, ligamen dan otot dengan perubahan sepertipenyempitan ruang

sendi, tulang osteofit dan sklerosis dilihatpada X-ray. Faktor risiko yang

multifaktorial dan mencakup lebih tua usia, jenis kelamin perempuan,

obesitas (terutama di OA lutut), sebelumnyacedera sendi, genetika dan

kelemahan otot. Nyeri adalahgejala yang dominan meskipun penting untuk

dicatat bahwakeparahan nyeri dan tingkat perubahan pada X-ray tidak

berkorelasi. Nyeri bersama dengan kekakuan sendi, ketidakstabilan,

pembengkakan dan kelemahan otot mengarah ke fisik dan psikologis

kecacatan dan gangguan kualitas hidup. Individudengan pinggul atau OA

lutut mengalami kesulitan dengan kegiatan sehari-hari hidup, seperti berjalan,

memanjat tangga-dan rumah.Selain itu orang dengan OA umumnya memiliki

sejumlahco-ada gangguan yang berhubungan dengan obesitas seperti penyakit

jantung,hipertensi dan diabetes2 dan mayoritas orang denganOA tidak

mencapai tingkat yang direkomendasikan fisik moderatactivity.3Saat ini tidak

ada obat untuk pilihan OA dan pengobatanmungkin non-farmakologis,

farmakologis atau bedah.Lutut total atau penggantian sendi pinggul adalah

umum untukpenyakit lanjut. Pedoman klinis advokasi konservatifnon-

farmakologis strategi, termasuk olahraga, diberikanmereka kemudahan

aplikasi, nomor kecil potensial merugikanefek, dan biaya yang relatif rendah

Peran latihan dalam pengobatan pinggul dan lututosteoarthritis. Mengingat

tubuh besar bukti menunjukkan menguntungkanklinis efek dari latihan pada

orang dengan ekstremitas bawahOA bervariasi dalam keparahan dari ringan

sampai parah, terapi latihan dianggap sebagai batu penjuru-manajemen

konservatifuntuk disease.3-5 Tujuan utama dari latihan pada pasien

inikelompok untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan fungsi fisik

danmengoptimalkan partisipasi dalam sosial, domestik, pekerjaan dan

pengejaran rekreasi 5. Olahraga teratur dapat meningkatkan

fisiologisgangguan yang berhubungan dengan otot OA termasukberbagai

kekuatan, gabungan gerak, keseimbangan proprioception, dankardiovaskular

fitness.6-9 Manfaat potensial lainnya dari latihan untuk kelompok pasien ini

Page 81: Askep Dengan Klien Holistik New

81

termasuk perbaikan dalam mobilitas, jatuhrisiko, berat badan, keadaan

psikologis dan kelainan metabolik.Latihan terapi untuk orang dengan OA

ekstremitas bawahdapat mengambil banyak bentuk namun mengingat dampak

yang signifikankelemahan otot pada nyeri dan fungsi dalam OA, 10

ototpenguatan adalah komponen kunci dari rezim latihan yang palinguntuk

lutut dan OA panggul.

Olahraga telah secara konsisten menunjukkanmengurangi rasa sakit lutut

dan meningkatkan fungsi fisik pada orangdengan lutut OA. Sebuah Review

oleh Cochrane mengidentifikasi terakhiruji klinis menyelidiki latihan

terapiuntuk berbagai kneeOA. program latihan terapidinilai, termasuk yang

disampaikan secara individual kepadapasien, kelas berbasis program dan

latihan yang dirancang untukdilakukan oleh pasien di rumah. Pengobatan

konten bervariasidari penguatan (paha depan otot relatif sederhana

misalnya,aerobik berjalan program) melalui sangat kompleks(Misalnya

termasuk terapi manual, ekstremitas atas dan / atau trunkalpenguatan otot dan

koordinasi keseimbangan di sampingpenguatan otot ekstremitas bawah).

Sebuah meta-analisis menunjukkanmoderat manfaat pengobatan dengan

ukuran efek 0,40 (95%CI 0,30-0,50) untuk nyeri dan 0,37 (95% CI 0,25-0,49)

untukfisik function.12 efek ukuran ini mirip dengan yangefek dicapai dari

analgesik sederhana dan non-steroidobat anti-inflamasi, tetapi dengan sisi

jauh lebih sedikit effects.11Tinjauan sistematis telah dievaluasi khusus

khasiatdari strengthening13, 14 dan exercise13 aerobik pada orangdengan OA

pada sendi (tapi terutama lutut). Uji klinismemperkuat berolahraga memiliki

membentang isometrik, isotonik,isokinetic, konsentris, konsentris / eksentrik

dan dinamismodalitas. Penguatan meningkatkan kekuatan, nyeri dan

fisikfungsi meskipun efek pada kualitas hidup dandepresi belum dapat

dikonfirmasi. Tampaknya ada tidak ada bukti bahwa jenis memperkuat

pengaruh latihan outcome.13 Mengenai latihan aerobik, 12 percobaan yang

identified.13 Hasil penelitian menunjukkan bahwa manfaat latihan aerobik

nyeri, nyeri sendi, status fungsional dan pernapasan kapasitas.

Latihan adalah komponen kunci dari manajemen OAgejala dan telah

terbukti bermanfaat bagi individudengan penyakit OA dari semua kepelikan.

latihan praktisimemainkan peran penting dalam resep olahraga yang

Page 82: Askep Dengan Klien Holistik New

82

tepatuntuk pasien dengan mempertimbangkan gejala individu

rekening,masalah dan preferensi. Mendorong kepatuhan olahragaperilaku dan

memperkuat kebiasaan gaya hidup sehat akan membantudalam

mengoptimalkan hasil dari pengobatan. Selanjutnya, latihanprogram harus

dikombinasikan dengan pendidikan danperilaku strategi untuk

mempromosikan perubahan gaya hidup positifdan meningkatkan tingkat

aktivitas fisik secara keseluruhan. Manfaat olahraga aditif saat dikirim dengan

intervensi lainnyaseperti berat loss45 terutama mengingat tingginya prevalens

iindividu kelebihan berat badan dengan OA lutut.

2. Pengaruh Kompres Hangat dalam Menurunkan Skala Nyeri pada Lansia

yang Mengalami Nyeri Rematik

a. Hasil Jurnal

1) Tujuan

Saat ini di seluruh dunia, jumlah orang lanjut usia diperkirakan

lebih dari 629 Juta jiwa orang dengan usia rata-rata 60 tahun dan

diperkirakan pada tahun 2025 angka akan mencapai 1,2 milyar orang.

Peningkatan jumlah lansia ini terjadi baik di negara maju maupun negara

yang sedang berkembang (Bustan, 2007). Di negara maju, pertambahan

populasi atau penduduk lanjut usia telah diantisipasi sejak awal abad ke-

20, tidak heran bila masyarakat di negara maju mudah siap menghadapi

pertambahan populasi lanjut usia dengan aneka tantangannya yang sama,

fenomena ini jelas mendatangkan jumlah konsekuensi, antara lain

timbulnya masalah fisik, mental, serta kebutuhan pelayanan kesehatan

dan keperawatan, terutama kelainan degenerative. Perubahan tubuh terjadi

sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan

tubuh. Keadaan itu tampak pula pada semua sistem muskuloskletal dan

jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya

beberapa golongan rematik.

Lansia yang mengalami nyeri rematik tidak mendapatkan

pengobatan khusus dan cenderung membiarkan nyeri yang diderita.

Keterbatasan kemampuan fisik dan kurangnya pengetahuan menyebabkan

lansia cenderung membiarkan rasa nyeri yang dialami. Penanganan

Page 83: Askep Dengan Klien Holistik New

83

penderita rematik difokuskan pada cara mengontrol rasa sakit,

mengurangi kerusakan sendi, dan meningkatkan atau mempertahankan

fungsi dan kualitas hidup. Menurut American Collage Rheumatology,

penanganan untuk rematik dapat meliputi terapi farmakologis (obat-

obatan), nonfarmakologis dan tindakan operasi. Tindakan

nonfarmakologis untuk penderita nyeri rematik diantaranya adalah

kompres, baik itu kompres dingin dan kompres hangat. Kompres dingin

dan kompres hangat dapat menghilangkan nyeri sehingga pada penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres hangat dalam

menurunkan skala nyeri pada lansia yang mengalami nyeri rematik.

2) Metode

Desain penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan

rancangan pre and post test only design. Penelitian ini memberikan

intervensi kepada responden yang akan dilakukan tindakan perlakuan dan

membandingkan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Peneliti

memberikan intervensi kepada kelompok yang akan dilakukan tindakan

kompres hangat. Perlakuan dan membandingkan sebelum dan sesudah

dilakukan tindakan kompres hangat.Pengukuran dan pengamatan variabel

dilakukan dengan cara penilaian dengan menggunakan pertanyaan dari

kuesioner tentang skala nyeri rematik sebelum dilakukan kompres hangat,

dan setelah dilakukan kompres hangat. Analisa bivariat analisa yang

digunakan pada penelitian ini adalah uji T Dependen. Untuk membedakan

nyeri rematik sebelum dilakukan terapi kompres hangat dengan setelah

dilakukan terapi kompres hangat. Uji statistik menggunakan uji T

dependent dengan tingkat kemaknaan 95% (α 0,05).

3) Hasil

Pada penelitian ini yang dilakukan pada lansia yang

mengalami nyeri rematik menyatakan nilai rata-rata tingkat nyeri rematik

sebelum dilakukan kompres hangat adalah 2.45, dengan standar deviasi

0.510, sedangkan tingkat nyeri rematik sesudah dilakukan kompres

hangat didapat nilai rata-rata lebih rendah yaitu 0.20, dengan standar

deviasi 0.410, denganuji statistik T test dependen didapatkan nilai

signifikan 0.000 (ρ < 0.05), penelitian ini menyimpulkan ada perbedaan

Page 84: Askep Dengan Klien Holistik New

84

yang signifikan antara pengukuran tingkat nyeri sebelum dilakukan

kompres hangat dengan pengukuran tingkat nyeri sesudah dilakukan

kompres hangat. Peneliti ini mengungkapkan pada pengukuran sebelum

dan sesudah dilakukan tindakan kompres hangat pada tingkat nyeri

mengalami penurunan, dimana diperoleh tingkat nyeri dari lebih

menyakitkan lagi menjadi tidak menyakitkan, dengan sikap responden

sebelum dilakukan kompres hangat yang malas berkomunikasi walaupun

hanya sekedar menjawab pertanyaan, ekpresi nyeri dengan meringis

tampak jelas sambil dahi berkerut keras, responden terkadang tidak dapat

mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat

menunjukkan lokasi nyeri dan tidak dapat mendeskripsikannya,

sedangkan skala nyeri tidak menyakitkan sesudah dilakukan kompres

hangat dengan sikap responden yang masih mampu berkomunikasi aktif,

tersenym, bercanda, dan ceria

1. Kesimpulan

Salah satu menajemen nyeri adalah Stimulasi Kutaneus ,

Stimulasi kutaneus adalah stimulasi kulit yang dilakukan untuk

menghilangkan nyeri. Massase, mandi air hangat, kompres dingin atau

kompres hangat merupakan langkah-langkah sederhana dalam upaya

menurunkan persepsi nyeri pada penelitian ini membenarkan Ada

perbedaan yang signifikan pada penurunan skala nyeri setelah diberikan

terapi kompres air hangat pada lansia yang mengalami nyeri rematik.

Page 85: Askep Dengan Klien Holistik New

85

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2,

Jakarta, EGC

Buleehek, GM, dkk. Nursing Intervention Classification (NIC). Missouri. MosbyElsevier. 2008

Buleehek, GM, dkk. Nursing Outcomes Classification (NOC). Missouri. MosbyElsevier. 2008

Carpenito, Lynda Juall. 2004. Diagnosa Kperawatan Aplikasi Pada PraktekKlinis, Jakarta : EGC

Herdman, TH. NANDA International Diagnosis Keperawatan Definisi danKlasifikasi 2012-2014. Jakarta:EGC. 2012

Ismayadi, 2004 . Asuhan Keperawatan Dengan Reumatik (Artritis Treumatoid)

Pada Lansia. FIK: USU.

Kim L. Bennell , Rana S. 2011. A review of the clinical evidence for exercise in

osteoarthritis of the hip and knee. Journal of Science and Medicine in Sport.

The University of Melbourne, Australia

Mansjoer, Arif. 2007. Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta : FKUI.

Maryam, R Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta :

Salemba Medika

Mery Fanada , Widyaswara. 2012. Pengaruh Kompres hangat dalam

menurunkan skala nyeri pada lansia yang mengalami rematik di panti

sosial tresna werda teratai Palembang tahun 2012. Badan Diklat Sumatra

Selatan

Nugroho, W. 2000. Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Potter,P.A, Perry,A.G. 2005. Buku Ajar Fundamentak Keperawatan: Konsep,

Proses, dan Praktik Edisi 4 Volume 1. Jakarta: EGC

Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed.

6. Jakarta: EGC.

Stockslager,L.J. 2007. Buku Saku Asuhan Keperawatan Geriatrik. Jakarta: EGC