Askep congenital adrenal hyperplasia
Click here to load reader
-
Upload
prodalima-sinulingga-skep-ners -
Category
Documents
-
view
1.588 -
download
6
Transcript of Askep congenital adrenal hyperplasia
ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA
BY :
PRODALIMA, S.Kep, Ners
PENGERTIANCongenital adrenal Hyperplasia (CAH) adalah suatu kelainanbawaan yang disebabkan kelainan kromosom dan gen(autosomal recessive inheritance), menyebabkan kegagalanproduksi hormon oleh kortek kelenjar adrenal yangmengalami penebalan atau pertumbuhan berlebih(hiperplasia) sejak dalam kandungan (kongenital). Kelainanyang terjadi adalah tidak bekerjanya enzim 21-hydroxilasesehingga mempengaruhi produksi kortisol dan aldosteron. Halini menyebabkan terpengaruhnya pengaturan tekanandarah, kadar gula darah, sistim kekebalan tubuh, dan kadargaram dalam tubuh.Kortek (adrenal) adalah lapisan luar dari kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon steroid.
Kortisol adalah hormon steroid yang digunakan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh selama periode stres. Olehsebab itu, kortisol disebut juga sebagai “hormon stres”.
Epinefrin (adrenalin) bisa digunakan untuk mengobati serangan jantung dan/atau disritmia jantung/ meningkatkan denyut jantung/ melebarkan otot-otot kaki, dan meningkatkan gula darah dengan mendorong penggunaan glukosa.
Peningkatan aliran darah dan energi mempertinggi pengiriman oksigen dan glukosa ke otot dan otak.
KLASIFIKASI
1. CAH tipe kehilangan garam berat
Terjadi karena kekurangan enzim yangberat, menyebabkan kortisol dan aldosteron yangrendah, dan meningkatkan androgen.
2. CAH tipe virilisasi
CAH tipe ini merupakan hasil kegagalan enzimyang lebih ringan, menyebabkan rendahnya kadarkortisol, normal atau sedikit rendah kadaraldosteron, dan tingginya kadar androgen.
NexT...
3. Non-klasikal CAH
Tipe CAH ini ringan dan mungkin tidak adagejala pada waktu anak-anak. Gejalanyaadalah pertumbuhan yang cepat, tumbuhpubis lebih awal, masalah tekanan darah,jerawat, dan mudah terkena infeksi.
PROSES KEPERAWATAN
• PENGKAJIAN• DIAGNOSA
Antara Lain :a. Gangguan keseimbangan elektrolit b.d
hiponatremia.b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d ketidak adekuatan tubuhmenyimpan natrium
c. Koping keluarga inefektif b.d kurangnyapengetahuan tentang proses penyakit anak
INTERVENSI
Dx. I
• Tujuan : menyeimbangkan kadar cairan dan elektrolit tubuh.
• Kriteria hasil: dalam 2×24 jam kadar
natrium normal (135 – 145 mmol/L)
• Kadar kalium normal (3,5 – 5,0 mmol/L)
• Tidak terjadi neusea & vomitus
NexT...Intervensi Rasional
• Kolaborasi pemberian mineral
okortikoid
• Mandiri pemberian makanan
yang mengandung natrium.
• Menjelaskan kepada keluarga
pasien untuk memberikan
asi(untuk balita) dan makanan
serta minuman dan nutrisi yang
cukup.
• Mineral okortikoid dapat
mensuplay elektrolit-elektrolit
yang dibutuhkan oleh tubuh
dengan cepat
• Membantu meningkatkan
kadar natrium dalam tubuh.
• Menyeimbangkan kadar cairan
dan elektrolit
NexT...Dx. II• Tujuan: Memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai kebutuhan tubuh.
• Kriteria hasil: dalam 2×24 jam pasien memperlihatkan toleransi terhadap makanan yang diberikan.
• Tidak ada tanda-tanda kelemahan
Intervensi Rasional
• Berikan makanan sedikit tapi sering
• Berikan diet yang lunak dan mudah
dicerna namun tinggi kalori
• Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan diet yang tepat untuk
memperbaiki keadaan pasien.
• Pasien dengan mual akan lebih
toleransi terhadap makanan dalam
jumlah sedikit
• Makanan yang lunak akan lebih
mudah dicerna.
• Memberikan asupan yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan dan
kapasitas tubuh klien.
NexT...
Dx. III• Tujuan : memperbaiki mekanisme koping keluarga• Kriteria hasil:o Dalam 4×24 jam keluarga menyadari dan menerima
keadaan pasieno Keluarga menunjukkan penerimaan terhadap
kondisi yang sedang dialami pasien dan situasi yangkemungkinan akan dihadapi.
o Keluarga mendiskusikan rencana kedepannyamenyangkut kondisi pasien.
NexT...Intervensi Rasional
• Mennjelaskan kepada keluarga
tentang kondisi pasien.
• Konseling kepada keluarga
mengenai permasalahan yang
sedang dialami dan kemungkinan
dihadapi pasien.
• Mendiskusikan tindakan-tindakan
yang dapat dilakukan untuk
menghadapi kondisi pasien.
• Dengan pengetahuan yang cukup
maka akan mengurangi tingkat
kekhawatiran dan persepsi negatif
keluarga pasien.
• Agar keluarga memiliki gambaran
tentang kondisi pasien.
• Membantu keluarga memutuskan
tindakan yang harus dilakukan
nantinya.