Askep Cardiac Arrest-sis

39
ASKEP PADA PASIEN DENGAN CARDIAC ARREST Siswoyo [email protected]

description

berisi tentang henti jantung

Transcript of Askep Cardiac Arrest-sis

Page 1: Askep Cardiac Arrest-sis

ASKEP PADA PASIEN DENGAN CARDIAC ARREST

[email protected]

Page 2: Askep Cardiac Arrest-sis

7-8 juta orang per tahun mengalami nyeri dada.

Dari jumlah tersebut, 2 juta berkaitan dengan arteri koroner.

1,5 juta menderita serangan jantung. 500.000 pasien serangan jantung

mengalami kematian. 250.000 dari pasien serangan jantung

mengalami kematian dalam satu jam pertama dari timbulnya gejala.

Fakta menurut American Heart Association (AHA)

Page 3: Askep Cardiac Arrest-sis

HENTI JANTUNG or CARDIAC ARREST Menurut Jameson, dkk (2005)

“menyatakan bahwa cardiac arrest adalah penghentian sirkulasi normal darah akibat kegagalan jantung untuk berkontraksi secara efektif ”

Menurut AHA (2010) Hilangnya fungsi jantung scr tiba-tiba & mendadak Bisa terjadi pd seseorang yg didiagnosa peny. jantung

ataupun tidak. Waktu kejadiannya tidak bisa diperkirakan, tjd

dengan sangat cepat begitu gejala dan tanda tampak

Page 4: Askep Cardiac Arrest-sis

Beberapa pasien serangan jantung bertahan hidup dengan pertolongan di luar rumah sakit.

Faktor: ◦ Pengenalan dini dan aktivasi Sistem Gawat

Darurat ◦ Segera melakukan CPR ◦ Early Defibrilasi◦ Early ACLS◦ Perawatan Post Cardiac arrest Terpadu

Cardiac Arrest

Page 5: Askep Cardiac Arrest-sis

Menurut AHA (2010) Faktor risiko

Seseorang dikatakan mpy risiko tinggi untuk terkena cardiac arrest dengan kondisi:

Ada jejas di jantung akibat dari serangan jantung terdahulu.

Penebalan otot jantung (Cardiomyopathy). Riwayat penggunaan obat-obatan jantung Abnormalitas kelistrikan jantung (sindroma

gelombang QT yang memanjang) Abnormalitas PD jantung (aterosklerosis) Riwayat penyalahgunaan obat.

Page 6: Askep Cardiac Arrest-sis

Penyakit jantung (82,4%); Internal nonjantung (8,6%) seperti akibat

penyakit paru, penyakit serebrovaskular, penyakit kanker, perdarahan saluran cerna obstetrik/pediatrik, emboli paru, epilepsi, diabetes mellitus, penyakit ginjal; dan

Penyebab eksternal nonjantung (9,0%) seperti akibat trauma, asfiksisa, overdosis obat, upaya bunuh diri, sengatan listrik/petir.

Penyebab menurut Mansjoer (2009)

Page 7: Askep Cardiac Arrest-sis

PENYEBAB

Penyakit jantung : IMA (mayoritas) Miokarditis Kardiomiopati Trauma/tamponade jantung Gagal jantung

Page 8: Askep Cardiac Arrest-sis

Respirasi : Hipoksia Hiperkapnoe

Gangguan metabolisme : Hiperkalsemia Hiper/Hipokalemia Hipotermia

Sengatan listrik

Penyebab

Page 9: Askep Cardiac Arrest-sis

Denyut nadi besar tak teraba (karotis, femoralis, radialas),

Sianosis (kebiruan) atau pucat sekali, Pernapasan berhenti atau satu- satu

(gasping, apneu), Dilatasi pupil/respon pupil negatif (tak

bereaksi dengan rangsang cahaya), dan Pasien dalam keadaan tidak sadar (Latief

dkk, 2009).

Tanda Henti Jantung

Page 10: Askep Cardiac Arrest-sis

Henti jantung biasanya terjadi beberapa menit setelah henti napas.

Walaupun gagal nafas telah terjadi, denyut jantung dan pembuluh darah masih dapat berlangsung terus sampai kira-kira 30 menit.

Dilatasi pupil mulai terjadi 45 detik setelah aliran darah ke otak berhenti dan dilatasi maksimal terjadi dalam waktu 1 menit 45 detik.

Bila telah terjadi dilatasi pupil maksimal, hal ini menandakan sudah 50% kerusakan otak irreversibel

Patofisiologi Henti Jantung menurut Alkatiri dkk (2007)

Page 11: Askep Cardiac Arrest-sis

Proses terjadinya cardiac arrest

Menurut Diklat Ambulans Gawat Darurat 118 (2010). Kebanyakan korban henti jantung diakibatkan oleh timbulnya aritmia o. k :

Fibrilasi ventrikel (VF) – jantung bergetar saja

Takhikardi ventrikel (VT): Gg otomatisasi (pembentukan impuls) ataupun akibat adanya gangguan konduksi HR >>> pengisian ventrikel tdk maksimal COP <<<

.

Page 12: Askep Cardiac Arrest-sis

Aktifitas listrik tanpa nadi (PEA : Pulseless Electrical Activity)Aktifitas listrik jantung tidak menghasilkan kontraktilitas atau menghasilkan kontraktilitas ttp tdk adekuat TD dan Nadi tidak dapat diukur

AsistolTdk tdp aktifitas listrik pada jantung,dan pada monitor irama yang terbentuk adalah seperti garis lurus

Page 13: Askep Cardiac Arrest-sis

Patofisiologi Pada kasus henti jantung akan tjd gangguan sirkulasi dan suplai oksigen <<< shg menyebabkan tjd :

Hipoksia (otak : 15 detik PaO2 : 13 2,5. 1 menit PaO2 0 )

Asidosis ◦ Tjd metabolisme anaerob akumulasi CO2 dan laktat asidosis◦ Kontraktilitas jantung t’gg dan mudah terjadi aritmia, pada otak dpt

tjd kematian sel

Respon sistemik masif : Katekolamin >>> , ADH >>>, Adrenalokortikosteroid >>> (tjd hiperglikemia, hipokalemia, laktat meningkat) aritmia

Page 14: Askep Cardiac Arrest-sis

Tanda- tanda cardiac arrest menurut Diklat Ambulans Gawat Darurat 118 (2010) Ketiadaan respon;

pasien tidak berespon terhadap rangsangan suara, tepukan di pundak ataupun cubitan.

Tidak teraba denyut nadi di arteri besarno pulse on karotid, femoralis, and radialis

Ketiadaan pernafasan normal; tidak terdapat pernafasan normal ketika jalan pernafasan dibuka.

Page 15: Askep Cardiac Arrest-sis

Mengapa CPR Penting Studi telah menunjukkan bahwa masyarakat

awam akan mulai CPR hanya 1/3 dari waktu standar dan hanya 15% dari total yang dilakukan dengan benar

Kompresi Dada dapat dimulai dalam waktu 18 detik setelah tiba di pasien, sedangkan manajemen jalan nafas pertama dapat menunda kompresi dengan 1-2 menit atau lebih

CPR dapat memperpanjang periode dimana defibrilasi dapat efektif

CPR

Page 16: Askep Cardiac Arrest-sis

Fibrilasi ventrikel (VF) adalah irama yang paling sering ditemukan di serangan jantung

Defibrilasi adalah pengobatan yang paling efektif untuk VF

Probabilitas defibrilasi berkurang dengan cepatnya waktu penanganan

VF akan menyebabkan detak jantung cepat tanpa pengobatan yang tepat

Alasan Defibrilasi Segera

Page 17: Askep Cardiac Arrest-sis

Pastikan tempat AMAN Periksa respon Jika sendirian menelepon 118 untuk

mendapatkan penanganan medis Periksa denyut nadi dan jika tidak ada

denyutan mulai CPR Selalu mulai CPR dengan Kompresi dada

terlebih dahulu

CPR Dewasa

Page 18: Askep Cardiac Arrest-sis

Selalu mulai CPR dengan Kompresi dada Tekan dengan keras kedalaman 4-5 cm dan

cepat Frekuensi kompresi setidaknya 100 kali per

menit Kemudian 30 kompresi diikuti 2 napas Pastikan dada dapat mengembang secara

maksimal di akhir setiap kompresi

Kompresi dada

Page 19: Askep Cardiac Arrest-sis

Kompresi dada dan napas dilakukan sama untuk orang dewasa, anak-anak, dan bayi.

Usia Dewasa dimulai pada masa pubertas (12-14 tahun)

Anak adalah usia 1 tahun ke masa pubertas Bayi berusia di bawah 1 tahun

CPR

Page 20: Askep Cardiac Arrest-sis

Adalah melakukan resusitasi segera dgn tujuan mengembalikan fungsi sirkulasi normal, diharapkan dpt mencegah kematian dan kerusakan otak

Prinsip penanganan menurut AHA (2010): Early Access Early CPR Early Defibrilation Early ACLS Perawatan Post Cardiac arrest Terpadu

Penatalaksanan

Page 21: Askep Cardiac Arrest-sis

Early access

Cepat hubungi fasilitas pelayanan kegawatdarutan jantung, ex : call 118

Early CPR Jika diagnosis henti jantung dan paru ditegakkan

segera lakukan CPR, dengan prinsip :D : Danger R : ResponC : Circulation/CompressionA : Airway B : Breathing

Page 22: Askep Cardiac Arrest-sis

Early Defibrilation

Penyebab henti jantung tersering adalah ventrikel fibrilasi dan ventrikel takikardi tanpa nadi

Jika (+) cepat lakukan defibrilasi

Pilihan : ◦ I : 200 joule ◦ II dan III : 200 atau 360 joule

Lihat algoritma !!!

Page 23: Askep Cardiac Arrest-sis
Page 24: Askep Cardiac Arrest-sis

AHA 2010

Page 25: Askep Cardiac Arrest-sis

Early ACLS Berikan bantuan hidup lanjut degan alat bantu pernafasan

dan terapi medikamentosa untuk mengontrol sirkulasi.

Airway : Lakukan pemasangan intubasi endotrakheal

Breathing : pasang peralatan via ETT, ventilator mekanik

Circulation : pasang IV line berikan obat-obatan, monitor ritme

Differensial diagnosis : Cari diagnosis dan terapi yang tepat

Page 26: Askep Cardiac Arrest-sis

Adult Cardiac Arrest

ACLS Guidelines

Page 27: Askep Cardiac Arrest-sis
Page 28: Askep Cardiac Arrest-sis

Region 6 Adult Cardiac Arrest Protocol V-Fib / Pulseless V-Tach1. Initiate CPR and attach monitor/defibrillator2. Defibrillate at 360j or equivalent biphasic shock3. Resume CPR immediately following defibrillation

and continue for 2 minutes4. Initiate vascular access; manage airway5. Reevaluate rhythm; defibrillate if needed; resume

CPR6. Administer Epinephrine 1mg every 3-5 minutes7. Defibrillate if needed; resume CPR8. Administer Amiodarone 300mg; may repeat at

150 mg IV/IO in 5 minutes if needed. 9. Continue cycles of CPR and defibrillation as

needed

Page 29: Askep Cardiac Arrest-sis

Ventrikel Fibrilasi

Page 30: Askep Cardiac Arrest-sis

Region 6 Adult Cardiac Arrest ProtocolAsystole / PEA1. Initiate CPR and attach

monitor/defibrillator2. Initiate vascular access; manage airway3. Administer Epinephrine 1mg every 3-5

minutes4. Consider possible causes and treatments

• “H’s and T’s”

Page 31: Askep Cardiac Arrest-sis

Asystole

Page 32: Askep Cardiac Arrest-sis

Reversible Causes – H’s and T’s Hypovolemia (Volume infusion) Hypoxia (Ventilation and oxygenation) Massive Myocardial Infarction (Volume infusion) Tension Pneumothorax (Needle decompression) Acidosis/Hyperkalemia (Hyperventilation) Drug Overdose (Refer to appropriate protocol) Hypothermia (Refer to appropriate protocol) Pericardial Tamponade (Rapid transport) Massive Pulmonary Embolism (Ventilation, Volume

infusion)

Page 33: Askep Cardiac Arrest-sis
Page 34: Askep Cardiac Arrest-sis

Immediate Post Arrest Care –Return of Spontaneous Circulation (ROSC) Optimize ventilation and oxygenation

O2 Saturation > 94% Advanced Airway

10-12 per minute PETCO2 35-40 mm/Hg (Pressure of End Tidal) Do not hyperventilate

< cerebral perfusion Oxygen toxic

Page 35: Askep Cardiac Arrest-sis

Immediate Post Arrest Care –Return of Spontaneous Circulation (ROSC)

◦ Treat hypotension (SBP <90 mm Hg) Fluid Bolus –1-2 liters Vasopressors

Epinephrine 0.1-0.5 mcg/kg/minute Dopamine 5-10 mcg/kg/minute

Page 36: Askep Cardiac Arrest-sis

Immediate Post Arrest Care –Return of Spontaneous Circulation (ROSC)

◦ Induced Hypothermia If not following commands Improved neurological recovery 32º - 34º C for 12-24 hours

◦ Coronary reperfusion If STEMI May do concurrently with hypothermia

Page 37: Askep Cardiac Arrest-sis

Prognosis

Menurut Diklat Ambulans Gawat Darurat 118 (2010), kematian otak dan kematian permanen : 8- 10 menit setelah henti jantung

Kondisi tersebut dapat dicegah dgn RJP dan Defibrilasi sesegera mungkin

RJP & Defibrilasi dlm waktu 5 sampai 7 menit setelah henti jantung --- survival 30 - 45 %.

Page 38: Askep Cardiac Arrest-sis

KETERLAMBATAN BLS

Keterlambatan BHD Kemungkinan berhasil

1 menit 98 dari 100

4 menit 50 dari 100

10 menit 1 dari 100

Page 39: Askep Cardiac Arrest-sis

39

PAPUMA BEACH-JEMBER