Askep CA Serviks R.obgyn

20
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.M DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI CA CERVIX STADIUM IIIB a.i CKD e.c OBSTRUKTIF UROPATI ; ANEMIA ; HIPERTENSI STAGE II DI RUANG OBGYN RSUP DR.HASAN SADIKIN BANDUNG Di Susun Oleh : Yeni Alawiyah NIM.012012059 DIII KEPERAWATAN

description

ASKEP CA

Transcript of Askep CA Serviks R.obgyn

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.M DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI CA CERVIX STADIUM IIIB a.i CKD e.c OBSTRUKTIF UROPATI ; ANEMIA ; HIPERTENSI STAGE II DI RUANG OBGYN RSUP DR.HASAN SADIKIN BANDUNG

Di Susun Oleh : Yeni AlawiyahNIM.012012059

DIII KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) AISYIYAH BANDUNGJl.KH.Ahmad Dahlan (Banteng Dalam) No.6 Bandung2014/2015ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.M DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI CA CERVIX STADIUM IIIB a.i CKD e.c OBSTRUKTIF UROPATI ; ANEMIA ; HIPERTENSI STAGE III. PENGKAJIANA. Pengumpulan Data1. Identitas KlienNama: Ny.WUmur: 44 tahunJenis Kelamin: PerempuanTempat, tanggal lahir: Indramayu, 09 Juni 1970Pendidikan: SDPekerjaan: Ibu Rumah TanggaAgama: IslamSuku/Bangsa: Sunda/IndonesiaStatus Marital: Bercerai Alamat: Blok Tuklaban RT.06/RW.07 Desa Sumberdaya Kec.Kroya Kab.IndramayuTanggal Masuk: 08 Maret 2015Tanggal Pengkajian: 09 Maret 2015No.Registrasi: 15050780Diagnosa Medis: Ca Cervix Stadium IIIB a.i CKD e.c Obstruktif Uropati; Anemia; Hipertensi Stage II

Identitas Penanggung JawabNama: Tn.EUmur: 34 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiPekerjaan: WiraswastaAlamat: Blok Tuklaban RT.06/RW.07 Desa Sumberdaya Kec.Kroya Kab.IndramayuHub.Dengan Klien: Saudara KandungB. Riwayat Kesehatan1. Keluhan UtamaPasien mengeluh nyeri perut bagian bawah.2. Riwayat Kesehatan SekarangSejak 1 minggu SMRS pasien mengeluh lemah badan dan perdarahan pervaginam, sering merasa mual dan bahkan sampai muntah-muntah. Pernah mengalami rawat jalan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung selama 2 bulan dan di diagnosis Ca Serviks. Keluarga pasien mengatakan bahwa selama 4 bulan mengalami perdarahan, 5-6 kali mengganti pampers, saat perdarahan perut terasa sakit sampai-sampai di tekan oleh bantal dan di kompres air hangat.Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 09 Maret 2015 pukul 10.05 WIB pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah, nyeri dirasakan seperti diperas-peras, skala nyeri 4 (NRS: 0-10). Nyeri bertambah bila pasien banyak beraktivitas, nyeri akan hilang bila pasien di beri obat dan istirahat tidur , nyeri hanya dirasakan di area perut saja.3. Riwayat Kesehatan DahuluKeluarga mengatakan bahwa selama 4 bulan sudah mengalami perdarahan yang sangat banyak, menganti pampers 5-6 kali.4. Riwayat Penyakit KeluargaMenurut penuturan keluarga pasien, bahwa di keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit seperti yang sedang pasien alami. 5. Riwayat Obstetri dan Ginekologia. Riwayat Ginekologi1) Riwayat MenstruasiPasien mengatakan pertama kali haid pada usia 14 tahun, siklus haid 26-27 hari dengan lama haid 1-8 hari, warna darahnya merah pekat.2) Riwayat PerkawinanUsia pernikahan klien sudah 26 tahun. Klien menikah pada usia 19 tahun. Pasien mengatakan ini merupakan pernikahan pertama bagi pasien dan suaminya

3) Riwayat Keluarga BerencanaSetelah menikah pasien belum menggunakan KB apapun, pasien mengatakan setelah melahirkan anak pertamanya memakai KB suntik yang 1 bulan. b. Riwayat Obstetri1) Riwayat kehamilan, Persalinan, dan NifasKlien mempunyai 2 orang anak, semua anaknya dilahirkan secara normal oleh parahi. Anak pertama usia 18 tahun dengan jenis kelamin perempuan (berat badan waktu lahir 3400 gram), anak kedua usia 12 tahun dengan jenis kelamin laki-laki (berat badan waktu lahir 3100 gram).

C. Pemeriksaan Fisik1. Keadaan Umuma. Tingkat Kesadaran: Compos MentisNilai GCS: 15 (E4 M6 V5)b. Tinggi Badan: 160 cmc. Berat Badan: 65 kgd. Tanda-tanda VitalTekanan Darah: 140/90 mmHgRespirasi: 22 x/menitNadi: 84 x/menitSuhu: 37,0oC2. Pemeriksaan Fisik Fokusa. Sistem RespirasiBentuk hidung simetris, tidak ada PCH, tidak tampak menggunakan otot tambahan dalam bernapas, pengembangan dada simetris, bentuk dada simetris, posisi tidur semi fowler, pengembangan paru simetris, tidak terdapat napas paradoksal, tidak terdapat suara napas tambahan seperti ronchi, wizing, dll. Pada saat di perkusi terdengar resonan.

b. Sistem KardiovaskulerKonjungtiva anemis, akral teraba hangat, tidak terdapat peningkatan jvp, tidak terdapat sianosis pada ujung ekstremitas, tidak ada pembesaran KGB, frekuensi nadi 84x/menit, bunyi jantung S1 dan S2 normal , tidak terdapat bunyi jantung S3 dan S4, tekanan darah 140/90 mmHg.c. Sistem PencernaanBentuk bibir simetris, mukosa kadang lembab, bentuk lidah simetris, bising usus 2x/menit, pada saat diperkusi terdengar thympani , pada saat dipalpasi tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas.d. Sistem PerkemihanPasien tidak mengalami keseulitan berkemih, pasien terpasang kateter dengan haluaran urine 1200 cc.e. Sistem Reproduksi1) Payudara : Bentuk payudara simetris, putting susu menonjol, tidak ada massa, tidak ada discharge, tidak ada lesi.2) Uterus 3) Vulva, Vagina, PerineumLabia mayora dan minora simetris, tidak ada edema, vagina tampak kotor, terdapat perdarahan 300 cc di dalam pampers dan mengatakan sudah 4 kali ganti pampers, keadaan perineum utuh.f. Sistem Muskuloskeletal Ekstremitas atas : bentuk simetris, kekuatan otot 5/5, refleks +/+ Ekstremitas bawah : bentuk simetris, tidak terdapat edema, kekuatan otot 5/5, refleks +/+g. Sistem IntegumenKulit kepala tampak kotor, distribusi rambut merata, kuku kaki dan tangan tampak kotor, turgor kulit kembali dalam 3detik, warna kulit sawo matang. h. Sistem EndokrinTidak ada pemberasan kelenjar tyroid, dan kelenjar limfe.

i. Sistem Persyarafan1) Nervus olfaktorius : pasien dapat membedakan wangi kayu putih 2) Nervus optikus : pasien dapat membaca name tag perawat dalam jarak 30cm3) Nervus okulomotorius, trochlearis, abdusen : refleks pupil mengecil ketika diberi rangsangan cahaya pergerakan bola mata dapat digerakan ke segala arah.4) Nervus trigeminus : pasien dapat membedakan sentuhan kasar dan lembut.5) Nervus akusttikus : pasien dapat mendengar apa yang dikatakan oleh perawat.6) Nervus fasialis : pasien dapat membedakan rasa manis, asin dan pahit, pasien dapat mengerutkan dahi.7) Nervus glosofaringeus : refleks menelan (+)8) Nervus vagus : ovula berada di tengah9) Nervus asesorius : pasien dapat menggerakan lehernya ke kanan dan ke kiri.

D. Pola Aktivitas Hidup Sehari-hariNO AKTIVITASSEBELUM SAKITSELAMA DIRAWAT

1

2

3.

4.

5.Pola Nutrisia. MakanFrekuensi Keluhan

Jenis b. Minum Frekuensi JenisKeluhan

Pola Eliminasia. BABFrekuensi WarnaKeluhanb. BAKFrekuensi Warna Keluhan

Istirahat tidur

Personal hygienea. Mandi b. Keramasc. Gosok gigid. Potong kuku

Aktivitas

3x/hari porsi habisTidak ada keluhan

Nasi, sayur, lauk pauk

700cc/hariAir putih, air tehTidak ada keluhan

1-2x/ hariKhas fesesTidak ada keluhan

Tidak tentuKuning jernihTidak ada keluhan

Tidur siang dan malam cukup.

2x/hariSetiap hari2x/hariSeminggu sekali

Mandiri

3x/hari, kadang porsi habisSering mual, kadang sampai muntahNasi, sayur

600cc/hariAir putih Tidak ada keluhan

Tidak tentuKhas fesesTidak ada keluhan

Tidak tentuKuning jernihTidak ada keluhan, terpasang kateterSering melakukan istirahat tidur siang ataupun malam

Bila pasien ingin melakukan personal hygine. Dandi bantuoleh keluarga dengan cara di sekaDi bantu

E. Data PsikososialPasien tampak tenang dan sabar dalam menghadapi penyakitnya. F. Data SpiritualPasien beragama islam, pasien mengatakan bahwa penyakitnya ini adalah cobaan dari Allah swt, pasien selalu berdoa agar penyakitnya dapat segera sembuuh dan berkumpul kembali dengan keluarga dan teman-temannya

G. Data Penunjang1. Labolatorium NoJanis PemeriksaanHasil PemeriksaanTgl 07-03-2015Hasil PemeriksaanTgl 13-03-2015Nilai Normal

1.

2.

3.

Hematologia. Hemoglobinb. Hematokritc. Leukositd. TrombositIndex Eritrosita. MCHb. MCHCKimia Klinika. SGOTb. SGPTc. Ureumd. Kreatinin 8,4 g/dl28 %8.800/mm3349.000/mm3

27,2 pg33,8 %

1215151 mg/dl12,09 mg/dl

6,2 g/dl13,5-17,5 g/dl40-52 %4.500-13.000/mm3150.000-450.000/mm3

26-34 pg32-36 %

s/d 37 U/L 37oC s/d 40 U/L 37oC15-50 mg/dl0,7-1,2 mg/dl

2. Pemeriksaan Tambahan dengan hasil Makroskopis : Diterima 4 buah jaringan uk, sama besar diameter 0,3 cm, putih kecoklatan, kenyel Mikroskopis :Sediaan biopsi serviks dilapisi epitelgepeng berlapis, inti dalam batas normal, subepitelial tampak massa tumor bentuk bulat, oval yang tumbuh hiperplasia, memadat, berkelompok, inti sel polimerti, hiperkromatis, mitosis ditemukan.Stroma jaringan ikat fibrokolagen cell carsinoma poorly differentiated a.r. cervix. DO/ small sell carsinoma cervix. Saran : pemeriksaan imunohistokimia : NSE,.

H. Therapy1. NaCl 0,9% 15 gtt/menit2. Asam Mefenamat 3x500 mg IV3. PRC

II. ANALISA DATANoDataEtiologiMasalah

1Ds : Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah

Do :a. Pasien tampak lemahb. Posisi pasien semi fowlerc. Pasien sering mengaduh kesakitand. TD 140/90 mmHge. Nadi 84x/menitf. Respirasi 21x/menitg. Suhu 37,00CCa cervix

Gangguan peredaran darah

Nekrose setempat

Terputusnya kontinuitas jaringan

Merangsang pengeluaran histamin,bradikinin, asetikolin, serotonin di saraf perifer

Implus di hantarkan ke Thalamus

Cortex serebri

Nyeri di persepsikan

Nyeri Kronis

Nyeri Kronis

2.Ds :Pasien mengatakan mengalami perdarahan.Do :a. Pasien tampak lemahb. Konjungtiva anemisc. Perdarahan 300 cc di dalam pampersd. Hb 8,4 gr/dlKekurangan Volume Cairan

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan tubuh secara aktif akibat pendarahan 2. Nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks

1. 2. RENCANA ASUHAN KEPERAWATANNo.Diagnosa KeperawatanPerencanaan

TujuanIntervensiRasional

1.Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan tubuh secara aktif akibat pendarahan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan keseimbangan volume cairan adekuat, dengan kriteria hasil:a. Tanda-tanda vital dalam batas normal Nadi normal ( 60 - 100 x / menit) Pernapasan normal ( 16 - 24 x / menit) Tekanan darah normal ( 100 - 140 mmHg / 60 - 90 mmHg) Suhu normal ( 36,5oC - 37,5oC)b. Perdarahan berkurangc. Intake cairan adekuatd. Konjungtiva an anemise. Pasien tidak merasa lemas

1. Awasi masukan dan haluaran. Ukur volume darah yang keluar melalui pendarahan

2. Pantau TTV. Evaluasi nadi perifer, dan pengisian kapiler3. Catat respon fisiologis individual pasien terhadap pendarahan, misalnya kelemahan, gelisah, ansietas, pucat, berkeringat / penurunan kesadaran

4. Berikan transfusi darah

5. Awasi pemeriksaan laboratorium1. Memberikan pedoman untuk penggantian cairan yang perlu diberikan sehingga dapat mempertahankan volume sirkulasi yang adekuat2. Menunjukkan keadekuatan volume sirkulasi3. Simtomatologi dapat berguna untuk mengukur berat / lamanya episode pendarahan. Memburuknya gejala dapat menunjukkan berlanjutnya pendarahan / tidak adekuatnya penggantian cairan4. Transfusi darah diperlukan untuk memperbaiki jumlah darah dalm tubuh dan mencegah manifestasi anemia yang sering terjadi pada penderita kanker.5. Perlu dilakukan untuk menentukan kebutuhan resusitasi cairan dan mengawasi keefektifan terapi

2.Nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada serviks akibat penyakit kanker serviks

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri pasien berkurang atau terkontrol, dengan kriteria hasil :a. Skala nyeri berkurang dari 4 menjadi 2 (NRS: 0-10)b. Tanda-tanda vital dalam batas normal Nadi normal ( 60 - 100 x / menit) Pernapasan normal ( 16 - 24 x / menit) Tekanan darah normal ( 100 - 140 mmHg / 60 - 90 mmHg) Suhu normal ( 36,5oC - 37,5oC)c. Ekspresi wajah pasien tidak meringisd. Pasien tampak tenang (tidak gelisah)e. Pasien dapat melakukan teknik relaksasi dan distraksi dengan tepat sesuai indikasi untuk mengontrol nyeri

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif [catat keluhan, lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan intensitas (skala 0-10) dan tindakan penghilangan nyeri yang dilakukan2. Pantau tanda - tanda vital

3. Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri seperti teknik relaksasi dan teknik distraksi.

4. Berikan posisi yang nyaman sesuai kebutuhan pasien

5. Dorong pengungkapan perasaan pasien

6. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi

1. Membantu membedakan penyebab nyeri dan memberikan informasi tentang kemajuan atau perbaikan penyakit, terjadinya komplikasi dan keefektifan intervensi.2. Peningkatan nyeri akan mempengaruhi perubahan pada tanda - tanda vital3. Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif untuk mengontrol rasa nyeri yang dialami, serta dapat meningkatkan koping pasien4. Memberikan rasa nyaman pada pasien, meningkatkan relaksasi, dan membantu pasien untuk memfokuskan kembali perhatiannya.5. Dapat mengurangi ansietas dan rasa takut, sehingga mengurangi persepsi pasien akan intensitas rasa sakit6. Nyeri adalah komplikasi tersering dari kanker, meskipun respon individual terhadap nyeri berbeda-beda. Pemberian analgetik dapat mengurangi nyeri yang dialami pasien