Askep carsinoma Serviks
-
Upload
lidya-amiani -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
description
Transcript of Askep carsinoma Serviks
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 1/17
KEPERAWATAN MATERNITAS II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. E DENGAN
KARSINOMA SERVIKS
Dosen Pengampu : Eni Purwaningsih, A.Md., S.Kep., Ns.
Disusun Oleh :
MARIA AURELIA METY 08130271
BONEFASIUS RIANG HEPAT 08130279
AYU SILVIANA RULIS 08130294
LIDYA AMIANI 08130307
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2010
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 2/17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal (yaitu,
tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama) yang dapat
menyusup ke jaringan tubuh normal sehingga mempengaruhi fungsi tubuh.
Kanker menjadi momok bagi semua orang, hal ini karena angka kematian
akibat kanker yang sangat tinggi. Tidak hanya di Indonesia melainkan juga di
berbagai Negara. Salah satu kanker yang berbahaya adalah kanker serviks/
carcinoma serviks atau disebut juga kanker leher rahim. Kanker ini biasanya
terjadi pada wanita yang telah berumur.
Insidensi karsinoma serviks hanya dibawah karsinoma mamae dalam
tumor ganas pada wanita. Diseluruh dunia setiap tahun terdapat sekitar 500
ribu kasus baru, atau 5,0% dari seluruh kasus baru tumor ganas. Di Cina,
setiap tahun terdapat 131.500 kasus baru, insidensi pada kelompok usia muda
cenderung meningkat. Insidensi kanker serviks invasive di berbagai Negara
bervariasi sangat besar. Data akhir tahun 1980-an menunjukkan, Columbia
merupakan area insiden tinggi di dunia, insiden terstandarisasi adalah
48,2/100.000, sedangkan Israel paling rendah, yaitu 3,8/100.000. menurut
laporan gabungan mortalitas disesuaikan untuk kanker serviks dari 50 negaraselama 1986/1988, yang tertinggi adalah Meksiko (14,7/100.000) merupakan
24,5 kali lipat dari yang terendah yaitu Thailand (0,6/100.000)
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 3/17
B. TUJUAN UMUM
Setelah menyusun makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami
tentang penyakit Karsinoma Serviks serta proses keperawatannya.
C. TUJUAN KHUSUS
1. Mengetahui tentang pengertian dari Karsinoma Serviks
2. Mengetahui tentang anatomi-fisiologi Serviks
3. Mengetahui tentang etiologi dari Karsinoma Serviks
4. Mengetahui tentang manifestasi klinis dari Karsinoma Serviks
5. Mengetahui tentang patofisiologi dari Karsinoma Serviks
6. Mengetahui tentang masalah-masalah yang terkait dengan Karsinoma
Serviks
7. Melakukan asuhan keperawatan pada klien anak dengan Karsinoma Serviks
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 4/17
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Carsinoma serviks adalah tumor ganas paling sering di temukan pada system
reproduki wanita.(Desen 2008)
Cancer cerviks atau kanker pada mulut rahim adalah kanker yang terjadi
pada serviks uterus,suatu daerah pada organ reproduksi wanitayang merupakan
pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang
sanggama (vagina). (Diananda 2008)
Kanker serviks merupakan karsinoma ginekologi yang terbanyak di derita
(Mansjoer.2001)Kanker (ca) adalah istilah umum yang mencaup setiap pertumbuhan
malignan dalam setiap bagian tubuh, pertumbuhan ini tidak bertujuan, bersifat
parasit, dan berkembang dengan mengorbankan manusia sebagai hospesnya
(Hinchliff, 1999).
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel neoplastik terdapat pada
seluruh lapisan epitel serviks uteri (Price dan Wilson, 1995).
Kanker serviks adalah adanya pertumbuhan sel-sel abnormal pada lapisan
epitel serviks.
B. ETIOLOGI
Penyebab pasti kanker serviks belum diketahui tetapi yang biasanya
menyebabkan kanker serviks ada 3 faktor yaitu
1. Faktor resiko perilaku
a. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan
pemakaian AKDR akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari
adanya erosi diserviks yang kemudian menjadi infeksi yang berupa
radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya
kanker serviks.an
b. Umur pertama kali melakukan hubungan seksual
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 5/17
Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan
hubungan seksual semakin besar mendapat kanker serviks, pada usia 16
tahun ( Diananda. 2008)
Pernikahan pertama pada usia 18 tahun kebawah di bandingkan 25 tahun
ke atas memiliki prevalensi lebih tinggi 13,3 hingga 25 kali limpat,
semakin mitra seksual, resiko relative kejadian kanker serviks semakin
tinggi (Desen 2008)
c. Usia 35 ± 36 tahun rentan terkena kanker serviks
1) Jumlah kehamilan dan partus
Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus.
Semakin sering partus semakin besar kemungkinan resiko
mendapat karsinoma serviks.
2) Jumlah perkawinan
Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-
ganti pasangan mempunyai faktor resiko yang besar terhadap
kankers serviks ini.
3) Hygiene dan sirkumsisi
Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada
wanita yang pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada
pria non sirkum hygiene penis tidak terawat sehingga banyak
kumpulan-kumpulan smegma.
2. Faktor biologi
a. Infeksi virus
Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) , HIV- AIDS dan HPV ( Human
Papilloma Virus)
HPV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan terjadinya kutil pada
daerah genital (kondiloma akuminata), yang ditularkan melalui
hubungan seksual. HPV sering diduga sebagai penyebab terjadinya
perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim.
b. Genetik
3. Faktor lainya
a. Sosial Ekonomi
Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi
rendah mungkin faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi,
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 6/17
imunitas dan kebersihan perseorangan. Pada golongan sosial ekonomi
rendah umumnya kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini
mempengaruhi imunitas tubuh
b. Lingkungan :
1) Radiasi. Kontak dengan radiasi ionisasi disertai manifestasi
leukemia yang timbul bertahun-tahun kemudian.
2) Zat Kimia. Zat kimia misalnya : benzen, arsen, kloramfenikol,
fenilbutazon, dan agen antineoplastik dikaitkan dengan frekuensi
yang meningkat khususnya agen-agen alkil.
c. Idiopatik
C. ANATOMI FISIOLOGI ORGAN TERKAIT
Serviks uteri merupakan jaringan berbentuk silinder, panjang 2,5-3 cm,
terbagi menjadi pars vaginalis dan pars kanalis serviks uteri, ke atas
berhubungan dengan korpus uteri, ke bawah berhubungan dengan forniks
vagina. Serviks uteri terbentuk dari jaringan ikat, pembuluh darah, otot polos,
konsistensi kenyal. Permukaan pars vaginalis diselimuti epitel berlapis
skuamosa, mukosa kanalis servikalis berupa epitel thorak tinggi, terdapat
kelenjar musinosa yang mensekresi sedikit cairan alkalis membentuk sumbat
mucus yang menyumbat kanalis servikalis mencegah masuknya kuman.
Perbatasan antara epitel skuamosa dan torak terdapat di ostium serviks, disebut
pita peralihan, menjadi tempat predileksi timbulnya tumor. Pada neonates dan
masa reproduksi, karena kadar esterogen tinggi, pita peralihan bergeser keluar.
Sedangkan pada masa pertumbuhan dan pasca menopause, pita peralihan
menyusut ke dalam ostium eksternal serviks. Serviks uteri mengandalkan
kepada 2 ligamen cardinal di kedua sisi, ke belakang ligament sakrouteri dan
ke depan ligamen vesikouterina memfiksasinya dalam kavum pelvis minor.
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 7/17
D. PATOFISIOLOGI
Karsinoma serviks adalah penyakit yang progresif, mulai dengan
intraepitel, perubahan neoplastik, berkembang menjadi kanker serviks setelah
10 tahun atau lebih. Secara histopatologi lesi pre invasif biasanya berkembang
melalui beberapa stadium displasia (ringan, sedang dan berat) menjadi
karsinoma insitu dan akhirnya invasif. Meskipun kanker invasif berkembang
melalui perubahan intraepitel, tidak semua perubaha n ini progres menjadi
invasif. Lesi preinvasif akan mengalami regresi secara spontan sebanyak 3 -
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 8/17
35%. Bentuk ringan (displasia ringan dan sedang) mempunyai angka regresi
yang tinggi. Waktu yang diperlukan dari displasia menjadi karsinoma insitu (KIS)
berkisar antara 1 ± 7 tahun, sedangkan waktu yang diperlukan dari karsinoma
insitu menjadi invasif 3 ± 20 tahun (TIM FKUI, 1992).
Proses perkembangan kanker serviks berlangsung lambat, diawali
adanya perubahan displasia yang perlahan - lahan menjadi progresif. Displasia ini
dapat muncul bila ada aktivitas regenerasi epitel yang meningkat misalnya akibat
trauma mekanik atau kimiawi, infeksi virus atau bakteri dan gangguan
keseimbangan hormon. Dalam jangka waktu 7 ± 10 tahun perkembangan
tersebut menjadi bentuk preinvasif berkembang menjadi invasif pada stroma
serviks dengan adanya proses keganasan. Perluasan lesi di serviks dapat
menimbulkan luka, pertumbuhan yang eksofitik atau dapat berinfiltrasi ke kanalis
serviks. Lesi dapat meluas ke forniks, jaringan pada ser viks, parametria dan
akhirnya dapat menginvasi ke rektum dan atau vesika urinaria. Karsinoma
serviks dapat meluas ke arah segmen bawah uterus dan kavum uterus.
Penyebaran kanker ditentukan oleh stadium dan ukuran tumor, jenis histologik
dan ada tidaknya invasi ke pembuluh darah, anemis hipertensi dan adanya
demam.
Penyebaran dapat pula melalui metastase limpatik dan hematogen. Bila
pembuluh limfe terkena invasi, kanker dapat menyebar ke pembuluh getah
bening pada servikal dan parametria, kelenjar getah bening obtupator, iliaka
eksterna dan kelenjar getah bening hipogastrika. Dari sini tumor menyebar ke
kelenjar getah bening iliaka komunis dan pada aorta. Secara hematogen, tempat
penyebaran terutama adalah paru -paru, kelenjar getah bening mediastinum dan
supravesikuler, tulang, hepar, empedu, pankreas dan otak (Prayetni, 1997).
E. KLASIFIKASI
Klasifikasi menurut FIGO (Federation Internationale de Gynecologic et
Obstetrigue), 1988:
Tingkat Kriteria
Karsinoma Pra invasif
0 Karsinoma in situ atau karsinoma intra epitel.
Karsinoma Invasif
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 9/17
I Proses terbatas pada serviks (perluasan ke korpus uteri tidak dinilai).
I a Karsinoma serviks preklinis hanya dapat didiagnostik secara mikroskopis, lesi
tidak lebih dari 3 mm atau secara mikroskopik kedalamannya > 3-5 mm dari epitel
basal dan memanjang tidak lebih dari 7 mm.
I b Lesi invasif > 5, dibagi atas lesi < 4 Cm dan > 4 Cm.
II Proses keganasan telah keluar dari serviuks dan menjalar ke 2/3 bagian atas
vagina dan atau ke parametrium tetapi tidak sampai dinding panggul.
II a Penyebaran hanya ke vagina, parametrium masih bebas dari infiltrat tumor.
II b Penyebaran ke parametrium, uni atau bilateral tetapi belum sampai dinding
pangguL
III Penyebaran sampai 1/3 distal vagina atau ke parametrium sampai dinding
panggul.
III a Penyebaran sampai 1/3 distal vagina namun tidak sampai ke dinding panggul.
III b Penyebaran sampai dinding panggul, tidak ditemukan daerah bebas infiltrasi
antara tumor dengan dinding panggul atau proses pada tingkat I atau II tetapi
sudah ada gangguan faal ginjal/hidronefrosis.
IV Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mukosa rektum
dan atau vesika urinaria (dibuktikan secara histologi) atau telah bermetastasis
keluar panggul atau ketempat yang jauh.
IV a Telah bermetastasis ke organ sekitar.
IV b Telah bermetastasis jauh.
F. MANIFESTASI KLINIS
1. Perdarahan per vaginam : pada stadium awal terjadi perdarahan sedikit
pasca kontak, sering terjadi pasca koitus atau periksa dalam. Dengan
progresi penyakit, frekuensi dan volume perdarahan tiap kali bertambah,
dapat timbul hemoragi massif, penyebab perdarahan per vaginam adalah
eksfoliasi jaringan kanker.
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 10/17
2. Secret per vaginam : pada stadium awal berupa keputihan bertambah,
disebabkan iritasi oleh lesi kanker atau peradangan glandula serviks, di
sebabkan hipersekresi. Dengan progresi penyakit, sekret bertambah, encer
seperti air, berbau amis, bila terjadi infesi timbul bau busuk atau bersifat
purulen.
3. Nyeri : umumnya pada stadium sedang, lanjut atau bila disertai infeksi.
Sering berlokasi di abdomen bawah, region gluteal atau sakrokoksigeal.
Nyeri abdomen bawah tengah mungkin disebabkan lesi kanker serviks atau
parametrium disertai infeksi atau akumulasi cairan, pus dalam kavum uteri,
yang menyebabkan uterus kontraksi. Nyeri keram intermiten abdomen
bawah satu atau kedua sisi mungkin disebabkan oleh kompresi atau invasi
tumor sehingga ureter obstruksi dan dilatasi. Bila timbul hidronefrosis
dapat menimbulkan nyeri area ginjal. Nyeri tungkai bawah, gluteal,
sacrum umunya disebabkan desakan atau invasi tumor terhadap saraf
kavum pelvis.
4. Gejala saluran urinarius seringkali karena infeksi, dapat timbul polakisuria,
urgensi, disuria. Dengan progresi kanker, dapat mengenai buli-buli, timbul
hematuria, piuria, hingga terbentuk fistel sisto-vaginal. Bila lesi
menginvasi ligament cardinal, mendesak atau invasi ureter, timbul
hidronefrosis, akhirnya menyebabkan uremia. Tidak sedikit pasien stadium
lanjut meninggal akibat uremia.
5. Gejala saluran pencernaan : ketika lesi kanker serviks menyebar ke
ligament cardinal, ligament sacral, dapat menekan rectum, timbul
obstipasi, bila tumor menginvasi rectum dapat timbul hemotokezia,
akhirnya timbul fistel rektovaginal.
6. Gejala sistemik : semangat melemah, letih, demam, mengurus, anemia,
udema.
F. KOMPLIKASI
1. Retensi Urin
Pada waktu histerektomi total radikal mudah terjadi ruda paksa pleksus
saraf dan pembuluh darah kecil intra pelvis, hingga timbul gangguan
sirkulasi darah, disuria, retensi uri. Biasanya pasca operasi dipertahankan
saluran urin lancer 5-7 hari, secara berkala dibuka 3-4 hari, fungsi buli-buli
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 11/17
biasanya dapat pulih. Pada retensi uri sekitar 80% dalam 3 minggu fungsi
buli-bulinya pulih.
2. Kista limfatik pelvis
Pasca pembersihan kelenjar limfe pelvis, drainase limfe tidak lancer, dapat
terbentuk kista limfatik retroperitoneal, umumnya pasien asimtomatik dan
mengalami absorpsi spontan, bila kista terlalu besar timbul rasa tak enak
perut bawah, nyeri tungkai bawah, akumulasi cairan kista dikeluarkan,
gejala akan mereda.
3. Sistitis radiasi dan rektitis radiasi
Pasca radiasi pelvis pasien umumnya mengalami sistitis radiasi ataupun
rektitis radiasi yang bervariasi derajatnya. Gejala berupa rasa tak enak
abdomen bawah, polakisuria, disuria atau hematuria, tenesmus,
mukokezia, hemotokezia. Bagi pasien dengan derajat ringan tak perlu
ditangani, bila derajat sedang ke atas umumnya di obati dengan anti
radang, hemostatik, antispasmodik dll.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Sitologi/Pap Smear
Keuntungan, murah dapat memeriksa bagian-bagian yang tidak terlihat
Kelemahan, tidak dapat menentukan dengan tepat lokalisasi.
2. Schillentest
Epitel karsinoma serviks tidak mengandung glycogen karena tidak mengikat
yodium. Kalau porsio diberi yodium maka epitel karsinoma yang normal
akan berwarna coklat tua, sedang yang terkena karsinoma tidak berwarna.
3. Koloskopi
Memeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks dengan lampu
dan dibesarkan 10-40 kali. Keuntungan dapat melihat jelas daerah yang
bersangkutan sehingga mudah untuk melakukan biopsy. Kelemahan ; hanya
dapat memeiksa daerah yang terlihat saja yaitu porsio, sedang kelianan pada
skuamosa columnar junction dan intra servikal tidak terlihat
4. Kolpomikroskopi
Melihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai 200 kali
5. Biopsi
Dengan biopsi dapat ditemukan atau ditentukan jenis karsinomanya.
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 12/17
6. Konisasi
Dengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lendir serviks dan
epitel gepeng dan kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila hasil sitologi
meragukan dan pada serviks tidak tampak kelainan-kelainan yang jelas.
H. PENANGANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
1. Operasi/pembedah
Pembedahan merupakan prosedur pengobatan kanker yang paling tua ,dan
paling besar kemungkinanya untuk sembuh, khususnya untuk jenis kanker
tertentu yang belum menyebar ke bagian tubuh lain.
2. Kemoterapi
Kemoterapi di gunakan untuk pengonbatan kanker sejak 1950-an. Dibeikan
sebelum operasi sebelum operasi untuk memperkecil ukuran kanker yang
akan di operasi, atau sesudah operasi untuk membersikan sisa-sisa sel
kanker.kadang di kombinasi dengan terapi radiasi, kadang tidak obat
penghancur sel kanker ini di berikan dalam tablet / pil,suntikan, ataupun
infuse
3. Radiasi
Untuk beberapa jenis kanker seperti kanker di daerah leherdan
kepala,kelenjar, radiasi merupakan pilihan pengobatan yang paling utama.
Terapi inin efeknya bersifat local ini di berikan secara eksternal seperti
gelombang radioaktif (sinar) dan internal (obat telan atau suntik).
4. Immunoterapi
Immunoterapi yang disebut juga terapi biologi yang merupakan jenis
pengobatan kanker yang relative baru.tindakan beda dengan imunisasi pda
umumnya immunoterapi bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh
guna melawan sel ± sel kanker.
5. Terapi gen
Terapi ini dilakukan dengan beberapa cara (1)menganti gen yang rusak atau
hilang, 2 menghentikan kerja gen yang bertanggung jawab terhadap
pembentukan sel kanker, 3 menambahkan gen yang membuat sel kanker
lebih mudah dideteksi dan dihancurkan oleh system kekebalan tubuh,
kemoterapi, maupun radioterapi, dan 4 menghentkan kerja gen yang memicu
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 13/17
pembuatan pembuluh darah baru di jaringan kanker sehingga sel-sel
kankernya mati.
I. PENGKAJIAN
1. Data dasar
Pengumpulan data pada pasien dan keluarga dilakukan dengan cara anamnesa,
pemeriksaan fisik dan melalui pemeriksaan penunjang
2. Data pasien
Identitas pasien, usia, status perkawinan, pekerjaan jumlah anak, agama,
alamat jenis kelamin dan pendidikan terakhir.
3. Keluhan utama : pasien biasanya datang dengan keluhan intra servikal dan
disertai keputihan menyerupai air.
4. Riwayat penyakit sekarang :
Biasanya klien pada stsdium awal tidak merasakan keluhan yang mengganggu,
baru pada stadium akhir yaitu stadium 3 dan 4 timbul keluhan seperti :
perdarahan, keputihan dan rasa nyeri intra servikal.
5. Riwayat penyakit sebelumnya
Data yang perlu dikaji adalah :
Riwayat abortus, infeksi pasca abortus, infeksi masa nifas, riwayat ooperasi
kandungan, serta adanya tumor. Riwayat keluarga yang menderita kanker. 6. Keadaan Psiko-sosial-ekonomi dan budaya:
Ca. Serviks sering dijumpai pada kelompok sosial ekonomi yang rendah,
berkaitan erat dengan kualitas dan kuantitas makanan atau gizi yang dapat
mempengaruhi imunitas tubuh, serta tingkat personal hygiene terutama
kebersihan dari saluran urogenital.
7. Data khusus:
Riwayat kebidanan ; paritas, kelainan menstruasi, lama,jumlah dan warna
darah, adakah hubungan perdarahan dengan aktifitas, apakah darah keluar
setelah koitus, pekerjaan yang dilakukan sekarang
8. Pemeriksaan penunjang
Sitologi dengan cara pemeriksaan Pap Smear, kolposkopi, servikografi,
pemeriksaan visual langsung, gineskopi.
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 14/17
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
yang tidak adekuat dalam diet, hilangnya nafsu makan, mual/ muntah.
Tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien, akan menunjukan
peningkatan berat badan, peningkatan nafsu makan, tidak ada mual dan
muntah, peningkatan pengetahuan tentang makanan bergizi
Intervensi keperawatan:
a. Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan
nafsu makan
Ra sional : Mengurangi penyabab penurunan nafsu makan
b. Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering
dengan memperhatikan jumlah kalori
Ra sional : Makanan kesukaan dapat meningkatkan nafsu makan
c. Timbang berat badan klien
Ra sional : Mengetahui keadekuatan nutrisi
d. Menata ruangan senyaman mungkin
Ra sional : Menciptakan suasana makan yang nyaman
e. Menurunkan stress psikologi
Ra sional : stress psikologi dapat menuntun nafsu makan
f. Sajikan makanan mudah dicerna
Ra sional : memudahkan klien yang kesulitan menelan
g. Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori
Ra sional : Mengatur pola diet yang seimbang dan bergizi
2. Nyeri b.d agen biologis Penekanan kanker pada dinding serviks
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien nyeri akan
berkurang.
Kriteria Hasil :
Menyatakan nyeri berkurang dengan indikator 1-3 (tidak ada, ringan,
sedang )
Ekspresi wajah tenang.
Tidak ada petunjuk non verbal tentang nyeri
HR 60-100x/mnt, RR 16-24x/mnt, TD 120/80mmHg.
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 15/17
Menerima medikasi nyeri sesuai yang diresepkan
Mengambil peran aktif dalam pemberian analgetik.
Skala nyeri 1-3 (tidak ada, ringan, sedang )
Intervensi Keperawatan :
a. Kaji karakteristik nyeri : lokasi, kualitas, frekuensi, dan durasi.
Ra sional : Memberikan dasar untuk mengkaji perubahan pada tingkat
nyeri dan mengevaluasi intervensi.
b. Berikan terapi analgetik sesuai dengan instruksi dokter. Lakukan penilaian
respon pasien terhadap pemberian analgetik
Ra sional : analgetik merupakan agen farmakologi yang berfungsi
mengurangi rasa nyeri, analgetik cenderung lebih efektif ketika diberikan
secara dini pada siklus nyeri, respon pasien memberikan informasi
tambahan tentang nyeri klien.
c. Berikan dukungan emosional dan menentramkan kekuatiaran pasien.
Ra sional : mengurangi ketakutan dan ansietas akibat penyakit yang di
derita. Ketakutan dan ansietas akan meningkatkan persepsi nyeri.
d. Gunakan metode distraksi seperti relaksasi, teknik pernapsan dalam,
mendengarkan musik, dan imajinasi.
Raional : teknik pengalihan perhatian atau distraksi dapat membuat
mengurangi nyeri yang dirasakan pasien karena pasien tidak fokus
terhadap nyeri yang dialaminya.
3. Resiko terjadinya kekurangan volume cairan s/d diare, muntah, tidak
adekuatnya masukan makanan dan cairan. (Marilan E. Doenges, 1999)
Hasil yang diharapkan:
Cairan dan elektrolit terpenuhi
Rasa mual muntah berkurang
Membrane mukosa lembab
BC normal
Turgor kulit normal.
Intervensi Keperawatan :
a. Kaji secara akurat output faeces (warna, konsistensi, frekuensi)
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 16/17
Ra sional Mengetahui jumlah cairan yang keluar dan mengetahui
perkembangan penyakit.
b. Kaji output urine (volume, warna, pH, protein, berat jenis)
Ra sional : Menentukan tingkat kebutuhan cairan tubuh.
c. Timbang BB tiap hari dalam waktu dan timbangan yang sama.
Ra sional : Mengetahui status nutrisi pasien.
d. Monitor intake-output
Ra sional : Mengetahui keseimbangan cairan tubuh.
e. Monitor nilai-nilai elektrolit dan laporkan jika terjadi
ketidakseimbangan elektrolit.
Ra sional : Sebagai indikator untuk tindak lanjut.
f. Monitor pemberian cairan dan elektrolit.
Ra sional : Mempertahankan hidrasi pasien secara adekuat.
4. Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan, fungsi dan peran
(kemoterapi).
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien,maka citra
tubuh an harga diri klien dapat diperbaiki.
Kriteria Hasil:
Harga diri yang positif
Menunjukkan citra tubuh, ditandai dengan indikator kekonsistenan 5
(positif).
Kongruen antara realitas tubuh, ideal tubuh, dan wujud tubuh.
Kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh.
Mempertahankan peran sebelumnya dalam pembuatan keputusan,
mengungkapkan perasaan dan reaksi terhadap kehilangan, ikut serta dalam
aktivitas perawatan diri.
Intervensi Keperawatan :a. Kaji perasaan pasien tentang gambaran dan tingkat harga diri.
Ra sional : Memberikan dasar untuk mengkaji perubahan pada tingkat
nyeri dan mengevaluasi intervensi.
b. Berikan motivasi untuk keikutsertaan yang kontinu dalam aktivitas dalam
aktivitas dan pembuatan keputusan.
5/7/2018 Askep carsinoma Serviks - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-carsinoma-serviks 17/17
Ra sional : memberikan motivasi memungkinkan kontrol kontinu terdapat
kejadian dandiri klien
c. Berikan dukungan pada klien untuk mengungkapkan kekhawatirannya.
Ra sional : mengidentifikasi kekhawatiran merupakan satu tahapan penting
dalam mengatasinya.
d. Bantu klien dalam perawatan diri ketika keletihan
Ra sional : kesejahteraan fisik meningkatkan harga diri.
e. Berikan motivasi kepada klien dan pasangannya ataupun keluarga untuk
saling berbagi kekhawatiran mengenai perubahan fungsi seksual
Ra sional : memberikan kesempatan untuk mengekspresikan
kekhawatirannya