Askep CA Mammae
-
Upload
syarif-umamit -
Category
Documents
-
view
42 -
download
2
Transcript of Askep CA Mammae
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN A/N NY
LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMAEA. Pengertian Merupakan suatu pertumbuhan sel-sel abnormal pada daerah payudara yang mengibnvasi jaringan disekitarnya dan menyebar ketempat-tempat yang jauh.B. EtiologiTidak ada satupun penyebab spesifik dari kanker payudara. Sebaliknya, serangkaian factor gemetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang terjadinya kanker ini. Bukti yang terus bermunculan menunujkkan bahwa perubahan genetic berkaitan dengan kanker payudara. Namun apa yang menyebabkan perubahan genetic masih belum diketahui. Perubahan genetic ini termasuk perubahan atau mutasi dalam gen hormonal dan pengaruh protein baik yang menekan atau meningkatakan perkembangan kanker payudara. Hormon steroid yang dihasilkan oleh ovarium yang mempunyai peranan penting dalam kanker payudara. Dua hormon ovarium utama esterogen dan progesteron mengalami perubahan dan lingkunagn seluler, yang dapat mempengaruhi factor pertumbuhan bagi kanker payudara.C. Faktor-Faktor Resiko
Faktor Faktor Resiko Mencakup :
1. Riwayat pribadi tentang kanker payudara
2. Anak perempuan atau saudara perempuan (hubungan langsung) dari wanita dengan kanker payudara
3. Menarke Dini. Resiko kanker payudara meningkat pada waktu yang mengalami menstruasi sebelum 12 tahun
4. Nullipara dan usia maternal. Saat kelahiaran anak pertama, wanita yang mempunyai anak pertama setelah usia 30 tahun mempunyai resiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara disbanding dengan wanita yang mempunyai anak pertama mereka sebelum usia 20 tahun
5. Menopause pada usia lanjut. Setelah usia 50 tahun meningkatkan resiko untuk mengalami kanker payudara. Dalam perbandingan, wanita yang menjalani ooforektomi bilateral sebelum usia 35 tahun mempunyai resiko sepertiganya
6. Riwayat penyakit payudara jinak. Wanita yang mempunyai tumor payudara disertai perubahan epitel proliferatif mempunyai resiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara; wanita dengan hiperflasia tipikal mempunyai resiko untuk mengalami penyakit ini
7. Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun beresiko hampir dua kali lipat
8. Obesitas. Resiko terendah diantara wanita pasca menopause. Bagaimanapun wanita gemuk yang didiagnosa penyakit ini mempunyai angka kematian lebih tinggi
9. Kontraseptif oral. Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral beresiko tinggi untuk mengalami kanker payudara
10. Terapi penggantian hormon. Wanit yang berusia lebih tua yang menggunakan esterogen suplemen dan menggunakannya untuk jangka panjang (lebih dari 10-15 tahun) dapat mengalami peningkatan resiko. Sementara penambahan progesterone terhadap penggantian esterogen meningkatkan insiden kanker endometrium
11. Masuka alcohol. Sedikit peningktan resiko ditemukan pada wanita yang megkonsumsi alcohol, bahkan dengan hanya sekali minum dalm sehari resikonya dua kali lipat diantara wanita yang minum alcohol tiga kali sehari
D. Manifestasi klinik
1. NyeriDapat terjadi akibat kanker yang meluas menekan saraf dan pembuluh darah disekitarnya. Penekanan pembuluh darah dapat menyebabkan hipoksia jaringan. Penimbunan asam laktat atau kematian sel. Nyeri juga timbul karena sel-sel kanker mengeluarkan enzim-enzim pencernaan secara langsung merusak sel. Nyeri terjadi sebagai bagian dari reaksi imun dan peradangan terhadap kanker yang sedang tumbuh. Banyak pasien kanker, kecemasan danb ketakutan dapat memperparah rasa nyeri. Nyri akibta penekanan saraf dan pembuluh darah terutama terjadi pada jaringan-jaringan yang terletak diruangan yang terbatas. Misalnya di tulang atau otak.2. KakeksiaMerupakan berkurangnya secara umum lemak dan protein seperti; yang dijumpai pada pasien kanker. Kakeksia tampaknya disebabkan oleh bermacam-macam hal termasuk hilangnya nafsu makan. Penceranaan yang tergangggu dan peningkatan kecepatan metabolisme sel-sel kanker karena mereka terus-menerus masuk kesiklus sel dan berproduksi secara berlebihan. Metabolisme bahan makanan misalnya : glukosa dan asam amino dapat terganggu terutama apabila kanker mengenai hati.3. AnemiaTerjadi akibat bermacam-macam sebab dan pada berbagai jenis kanker. Sebagian besar orang yang mengalami kanker metastatik menderita anemia. Anemia terjadi secara dini pada mereka yang menderita kanker sel-sel pembuluh darah. Hal ini berlaku bagi kanker yang secara spesifik mempengaruhi sel darah merah atau sel darah putih (leukemia). Kanker yang menyebabkan pendarahan kronik misalnya kanker kolorektum atau uterus menyebabkan anemia. Kelainan trombosit sering dijumpai yang memperberat kehilangan darah. Sebagian kemoterapi dan terapi radiasi dapat menekan sum-sum tulang dan menyebabakan anemia bahkan pada pasien yang tidak mengalami pendarahan dan kelainan sum-sum tulang. 4. Kelelahan
Sering terjadi akibat nutrisi yang buruk, malnutrisi protein dan gangguan oksigenasi jaringan akibat anemia.E. Penatalaksanaan
1. Pembedahan
Memberikan kemungkinan terbaik bagi penyembuhan kanker apbila diterapkan pada kanker- kanker yang berbatas tegas. Kanker yang telah bermetastasis dapat diterpi dengan pembedahan untuk menghilangkan rasa nyeri pasien akibat kanker yang menekan saraf disekitarnya.2. Terapi RadiasiMerupakan radiasi pergion untuk menghancurkan sel-sel kanker. Radiasi beker ja berdasarkan prinsip bahwa sel yang paling rentang terhadap efek perusak radiasi adalah sel-sel yang berada pada stadium 5 atau M siklus sel. Radiasi biasanya digunakan sebagai tindakan tambahan pada pembedahan, untuk memperkecil ukuran kanker atau untuk tujuan-tujua n paliatif.3. KemoterapiMenggunakan obat-obat kemoterapi dari berbagai kelas untuk menghancurkan sel-sel yang beada distadium 5, M dan E awal siklus sel. Kanker tumbuh secara cepat sehingga banyak memiliki sel-sel yang sedang bereplikasi dan membelah dan karenanya paling rentang terhadap kemoterapi. Namun sel-sel rentang juga terhadap efek merusak kemoterapi. Kemoterapi sering digunakan sebagai tambahan pembedahan. Kemotarapi juga digunakan untk tujuan-tujuan paliatif. Terapi ini biasanya menyebabkan penekanan sumsum tulang yang sebaliknya menyebabkan kelelahan, anemia, kecendrungan pendarahan dan peningkatan resiko infeksi.4. ImunoterapiMerupakan bentuk terapi kanker yang baru diciptakan yang memanfaatkan sifat atau ciri utama dari system imun, spesifitas dan daya ingat. Imunoterapi dapat digunakan untuk mengidentifikasi kanker dan memungkinkan pendeteksian semua tempat metastasis yang tersembunyi. Imunoterapi dapat merangsang system kekebalan pejamu agar b erespon secara agresif terhadap kanker atau sel-sel kanker dapat diserang oleh antibody yang dibuat dilaboratorium.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Aktivitas/istirahat
Gejala : kerja aktivitas yang melibatkan banyak gerakan tangan atau pengulangan.
Pola tidur ( contoh , tidur tengkurap)
Sirkulasi
Gejala :
Kongestif unilateral pada lengan yang terkena (system limfe)
Integritas ego
Gejala :
Stressor konstan dalam pekerjaan atau pola dirumah.
Stress atau takut tentang diagnose, prognosis, harapan yang akan datang. Makanan/cairan
Gejala :
Kehilangan nafsu makan, adanya penurunan berat badan
Nyeri / Kenyamanan
Gejala :
nyeri pada penyakit yang luas/ metastatik (nyeri lokal jarang terjadi pada keganasan ini). Beberapa pengalaman atau perasaan lucu pada jaringan payudara. Payudara berat, nyeri sebelum menstruasi biasanya mengindikasikan penyakit fibrokistik.
Keamanan
Gejala :
Massa nodul aksilla. edema, eritema pada kulit sekitar.
Seksualitas
Gejala :
Adanya benjolan payudara; perubahan pada ukuran dan kesimetrisan payudara.perubahan pada warna kulit payudara atau suhu; rabas putting yang tak biasanya; gatal, rasa terbakar, atau putting meregang. Riwayat menarke dini (lebih muda dari usia 12 tahun); menopause lambat (setelah 50 tahun); kehamilan pertama lambat (setelah usia 35 tahun).Masalah keperawatan1. kerusakan integritas kulit atau jaringan
2. nyeri
3. gangguan harga diri
4. kerusakan mobilitas fisik
5. kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatanIntervensi Keperawatan
1. kaji balutan atau luka untuk karakteristik drainase.
2. tempatkan pada posisi semi fowler pada punggung atau sisi yang sakit dengan lengan tinggi atau dan disokong dengan bantal
3. kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya dan intensitas.
4. berikan obat nyeri yang tepat pada jadwal teratur sebelum nyeri berat dan sebelum aktivitas dijadwalkan
5. dorong pasien untuk mengekspresikan perasaan missal marah,bermusuhan, dan berduka
6. diskusikan tanda/gejala depresi dengan pasien/orang terdekat
7. tinggikan lengan yang sakit sesuai indikasi
8. dorong pasien untuk menggunakan lengan untuk kebersihan diri
9. kaji proses penyakit, prosedur pembedahan, dan harapan ynag akan dating
10. diskusikan perlunya keseimbanagn kesehatan, nutrisi, makan dan pemasukan cairan yang adekuat
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, 2001. Keperawatan Medikal Bedah, volume 2. EGC: Jakarta.
Doenges, Moorhouse, Geissler, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC: Jakarta.
Guyton, 2000. PATHOFISIOLOGI, volume 2. EGC: Jakarta
ASUHAN KEPERAWATANPENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Pasien
Nama
: NyMUmur
: 46 Tahun
Jenis kelamin
: PerempuanSuku/bangsa
: mataram/indonesiaPendidikan
: SLTPPekerjaan
: IRT
Agama
: islam Status Pernikahan: Menikah
Alamat
: JL. Bile tepung beleke gerungTanggal masuk: 20-04-2012
Tanggal pengkajian: 25-04 2012No. MR
:015372812. Penanggung Jawab
Nama
: Tn. I
Umur
: 65 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: Tamat SMA
Pekerjaan
: Pegawai Negeri Sipil
Alamat
: BR. Baluh padang sambian
Agama
: Hindu
Status Perkawinan: Menikah
Hub. dengan klien : Suami B. ALASAN DIRAWAT
1. Keluhan utama : Nyeri pada Mammae sebelah kananRiwayat keluhan Utama: Klien mengeluh nyeri pada payudara kiri sejak bulan maret 2012, pada payudara kiri timbul benjolan kecil dan terasa kaku sejak april, dan semakin lama semakin besar sampai lengan kiri juga ikut membesar dan sulit digerakkan dan keluar cairan dari benjolan tersebut. Sifat keluhan hilang timbul dengan skala nyeri 2,nyeri tanpa gangguan istirahat dan keluhan dirasakan pada saat beraktivitas dan berkurang bila istirahat.
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RS mataram . Klien pernah menderita penyakit yang sama, tidak ada riwayat ketergantungan pada obat-obatan dan Narkotika, serta Alkohol, tidak ada riwayat alergi, tidak ada riwayat operasi klien tidak merokok serta riwayat imunisasi tidak diketahui
3. Riwayat kesehatan keluarga
GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki
?: Umur tidak diketahui
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
:Serumah
Suami klien meninggal karena penyakit jantung
G1 : Meninggal dengan usila
G2 : Meninngal karena usila
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama C. KESEHATAN UMUM
1. Status kesehatan
Klien nampak lemah dan tegang ekspresi wajah meringis bila sedang nyeri, kesadaran composmentis.
E : Membuka secara spontan 4
M : mengikuti perintah 6
V : orientasi baik 5
Skor GCS : 15 tingkat kesadaran kompos mentis
2. Vital Sign
T: 110 / 70 mmHg
N: 72 kali/menit
S: 36( C
P: 20 kali/menitD. POLA INTERAKSI SOSIALOrang yang paling dekat dengan klien adalah suami. Interaksi dalam keluarga cukup harmonis.E. STATUS SOSIAL
a. Status rumah milik sendiri
b. Tidak kebanjiran saat musim hujan
c. Jumlah penghuni rumah 2 Orang
d. Tempat tinggal klien tidak bisingF. STATUS KEAGAMAAN
Klien bergama islam, klien rajin beribadah, dan menurut pandangan klien penyakit yang dideritanya saat ini adalah ujian dari yang maha kuasa.G. POLA KEGIATAN SEHARI-HARINOKEGIATAN SEHARI-HARISEBELUM SAKITSAAT SAKIT
1Nutrisi
Pola makan
Frek. Makan dalam sehari
Nafsu makan
Makanan pantang
Menu
Mandiri/dibantuTeratur
3 kali sehari
Berkurang
Tidak ada
Nasi, sayur dan lauk
MandiriTeratur
3 kali sehari
Berkurang
Tidak ada
Nasi, sayur laukdan buah
Dibantu
2Minum
Sumber air minum
Jenis minuman
Frekuensi
Mandiri/dibantuAir PAM
Air putih
6-8 gelas/hari
MandiriAir PAM
Susu immunoval, neomure, jus wortel, jus tomat
Dibantu
3Eliminasi
B A B
Frekuensi
Warna
Konsistensi
B A K
Frekuensi
Warna
Bau
1 kali sehari
Kuning
Lembek
5- 6 kali/ hari
kuning
pesing1 kali sehari
Kuning kecoklatan
Lembek
3-5 kali dalam sehari
4.Istirahat Dan Tidur
Tidur Siang
Tidur Malam13.00 15.00
23.00- 06.0013.00-14.00
23.00-05.00
Klien nampak tidur terlentang
4Higiene
Kebiasaan Mandi
Kebiasaan sikat gigi
Kebersihan rambut
Kebersihan tubuh
Frekuensi gunting kuku2 x sehari
2 x sehari
Tidak berketombe
Baik
1 x seminggu1 x sehari
tidak pernah
Tidak berketombe
Baik
1 x seminggu
5Olah raga dan Aktifitas
Apakah suka berolah raga
Jenis Olah raga yang disukai
Olah teratur atau tidak
Kapan dilakukan
Catatan : klien mengatakan semua kebutuhan dipenuhi ditempat tidur
Nampak semua ADL dipenuhi ditempat tidurTidak
-
-
-
-
-
-
-
H. THERAPI
a. Pengobatan
Infus NacL 0,9% Ranitidine 1 ampul injek (IV) Paracetsmol 4x500 gram tab Tranmadol 3x50 mg tab Ondansetron injek (IV)b. Perawatan
Metronidasol talk albumin fles /hari 3 fles/hari
Perubahan posisi tiap 2 jam
Diit buburc. Pemeriksaan diagnostik
Tanggal 14 April 2005
Hasil
Normal
1. WBC11,67
4,10-11,002. HB
9,7 gr/dl2
13,5 18,0 gr/dl2
3. PLT
202 mv
150 440 mv
4. Albumin2,90
3,40-4,805. BUN12,00 mg/dL
8,00-23,00
I. KEADAAN KULIT
1. Warna kulit sawo matang
2. Turgor kulit cepat kembali seperti semula
3. Klien tidak nemggunakan bodilotion pada perawatan kulitnya
4. Terpasang infus NacL pada lengan kiri J. PEMERIKSAAN FISIK
A. KEPALA
Inspeksi: Rambut hitam disertai uban, penyebaran merata, kulit kepala bersih, tidak ada ketombe dan rambut bersih
Palpasi: Tidak teraba adanya massa, klien tidak merasakan adanya nyeri tekan rambut tidak mudak tercabut.
B. MATA
Inspeksi : Kelopak mata tidak bengkak, scelera putih, konjungtiva tidak anemis, reaksi pupil isokor Rp +/+, lapang pandang 160 derajat, bola mata dapat bergerak kesegalah arah
Palpasi : Tidak teraba adanya penonjolan bola mata tidak ada yeri tekan
C. TELINGA
Inpeksi : Klien tidak memakai Alat Bantu pendengaran, fungsi pendengaran Berkurang, tidak ada tanda-tada infeksi ada telinga dan telinga simetriskiri dan kaan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
D. HIDUNG DAN SINUS
Inspeksi : Tidak ada rinore, tidak ada gangguan pada indra penciuman, tidak ada pengeluarn cairan atau darah dari hidung, tidak ada polip dan perafasan cuping hidung
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada sinus frontal
E. MULUT DAN TENGGOROKAN
Inspeksi : Gigi ada caries, lidah tidak kotor dan tidak ada perdarahan pada gusi, tidak ada pengeluaran air liur yang berlebihan, struktur gigi tidak lengkap
2 2 1 2 2 1 2 3
3 2 1 2 2 1 2 -
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada tonsil, tidak ada nyeri tekan pada madibula
F. LEHER
Inspeksi : Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tiroid dan linfe, tidak peninggian pada vena jugularis, tidak tampak pembesaran abnormal pada leher.
Palpasi : Tidak terba adnya massa pada leher, Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid dan linfe
G. DADA DAN PARU PARU
Inspeksi: Bentuk dada normalchest
Bunyi nafas vesikuler
Pernafasan 20 kali/menit
Tidak ada retralsi otot pernapasan
Palpasi: Tidak teraba adanya massa
Tidak teraba adanya nyeri tekan
Perkusi: Bunyi perkusi sonor
Batas paru pada daerah subclavikularis 3 4 dari daerah pundak
Batas paru kanan pada ICS 2 6 Midclavikularis
Batas paru kiri pada daerah ICS 2 8 subclavikularis
Auskultasi: Bunyi nafas Vesikuler
Tidak ada bunyi nafas tambahan
Palpasi: Terdapat nyeri takan pada mammae sebelah kiriH. PAYUDARA
Inspeksi: Nampak ada luka dengan luas 5 x 5 x 4 Cm, kedalaman (1/2 Cm pada mammae sebelah kanan pada daerah areola mamae disertai pengeluaran cairan disekitar luka, dan luka nampak kemerahan.
I. JANTUNG
Inspeksi: Denyut apeks tidak terlihat
Palpasi: Ictus cordis teraba pada ICS 5 6
Perkusi: tidak dilakukan
Auskultasi : BJ I/II = Murni
Bunyi jantung 3 sering terdengar
J. ABDOMEN
Inspeksi: Abdomen simetris kiri dan kanan, kulit berwarana sawo matang
Auskultasi: Peristaltik 7 kali/menit
Perkusi: Tidak ada penimbunan cairan dan udara
Bunyi perkusi tympani
Palpasi:Tidak adanya nyeri tekan, tidak teraba massa dan tidak ada pembesaran pada vesica urinaria.
K. GENETALIA DAN ANUS
( Pemeriksaaan tidak dilakukan karena klien tidak bersedia )
L. EKSTREMITAS
a. Ekstremitas atas
Inspeksi: Nampak adanya oedem pada lengan kiri
LLA = 37 Cm
Kulit nampak kering dan tegang
Terpasang infus KAEN 3 B pada ekstremitas superior dextra
Palpasi : Terdapat bengkak dan luka pada lengan kirib. Ekstermitas bawah
Inspeksi : Tidak ada Oedem, kulit nampak kering
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan dan tidak terdapat OedemM. STATUS NEUROLOGIS
a. Tingkat kesadaran :
E : Membuka mata secara spontan: 4
V : Orientasi baik
: 5
M : Mengikuti perintah
: 6
Scor GCS: 15
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Koordinasi : tidak dikaji, klien dalam tirah baring
d. Orientasi tempat waktu dan orang baik
e. Sensasi : Dapat membedakan panas dan dingin
Refleks Fisiologis
Refleks Bisep (+)
Refleks Trisep (+)
Refleks Achiles (+)
Refleks Patologis
Babinsky (-)
Brudsinsky (-)
Kernig sign (-)
DATA FOKUSDATA SUBYEKTIFDATA OBYEKTIF
Klien mengatakan nyeri pada payudara sebelah kanan Klien mengatakan tidak bisa menggerakkan lengan kanan sebelah kiri
Klien mengatakan ada luka pada payudara sebelah kiri
Klien mengatakan tidak mampu untuk bergerak
Klien mengatakan badannya
Lemah
Klien mengatakan semua aktifitas dilakukan diatas tempat tidur
Klien nampak lemah
Ekspresi wajah meringis
Nyeri berada pada skala 4 nyeri ,klien nampak tegang
Nampak adanya luka pada mammae sebelah kanan pada area ariola mammae dengan luas 5x5x4 Cm den gan kedalaman Cm
Nampak pengeluaran cairan disekitar luka
Luka nampak kemerahan
Nampak adanya pada lengan kiri
LLA 37 Cm
Kulit nampak kering
Kulit nampak tegang
Vital sign
TD : 110/ 70 mmHg
N : 72 x / i
RR : 20 x / I
S : 36 (C
Klien nampak tidur terlentang
Nampak klien melakukan aktifitas diatas tempat tidur
Nampak kebutuhan ADL klien dipenuhi di atas tempat tidur
ANALI SA DATANOSYMPTOMETIOLOGIPROBLEM
1DS :
Klien mengatakan lengan kanannya bengkak dan tidak bisa digerakkan
Klien mengatakan ada luka pada mammae sebelah kanaDO :
Luka nampak kemerahan
Nampak adanya bengkak pada lengan kanan LLA : 37 Cm
Kulit nampak kering
Kulit nampak tegangPertumbuhan sel yang abnormal
Menyerang sel epitel dan peredaran darah
Menghancurkan integritasmembran sel
Infiltrasi pada limfe-limfe pembuluh darah
Reaksi anafilaktif menurun
Kemerahan / gatal pada kulit
Gangguan integritas kulit
Gangguan integritas kulit
2DS :
Klien mengatakan nyeri pada payudara sebelah kanan Klien mengatakan tidak bisa menggerakan lengan sebelah kananDO :
Ekspresi wajah nampak meringis
Klien nampak lemah
Nampak adanya luka pada mammae sebelah kanan pada area ariola mammae dengan luas luka 5 x 5 x 4 cm dan kedalamannya cm.
Nampak adanya pengeluaran cairan disekitar luka.
Luka nampak kemerahan Vital sign:
TD : 110/70 mmHg
HR : 70 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36(CKanker yang meluas
Penekanan saraf dan pembuluh darah disekitarnya.
Hipoksia jaringan
Penimbunan asam laktat
Menuju pada reseptor nyeri
Medulla oblongata
Nyeri
Nyeri
3DS :
Klien mengatakan tidak mampu untuk bergerak
Klien mengatakan badannya
Lemah
Klien mengatakan semua aktifitasnya di bantu oleh keluarganyaDO :
Klien nampak lemah
Klien nampak tidur terlentang
Nampak klien melakukan aktifitasnya di bantu keluaga Nampak kebutuhan ADL klien dipenuhi di atas tempat tidur
Nyeri
Immobilitas fisik
Keterbatasan aktifitas
Intolerance aktifitas
Intolerance
Aktifitas
DIAGNOSA KEPERAWATANNODIAGNOSA KEPERAWATANTGL DITEMUKANTGL TERATASI
1Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya bengkak dan perubahan elastisitas kulit ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan lengan kananya bengkak dan tidak bisa digerakkan
Klien mengatakan ada luka pada mammae sebelah kananDO :
Luka nampak kemerahan
Nampak adanya oedem pada lengan kanan LLA : 37 Cm
Kulit nampak kering
Kulit nampak tegang25-04-2012_
2Nyeri berhubungan dengan pertumbuhan jaringan abnormal, ditandai dengan:
DS :
Klien mengatakan nyeri pada payudara sebelah kanan Klien mengatakan tidak bisa menggerakan lengan sebelah kanannya.
DO :
Ekspresi wajah meringis
Klien nampak lemah
Nampak adanya luka pada mammae sebelah kanan pada area ariola mammae dengan luas luka 5x5x4 cm dan kedalamannya cm.
Nampak adanya pengeluaran cairan disekitar luka.
Luka nampak kemerahan
Vital sign:
TD : 110/70 mmHg
HR : 72 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36(C
25-04-2012 -
3Intolerans aktifitas berhubungan dengan adanya nyeri, ditandai dengan :DS :
Klien mengatakan tidak mampu bergerak
Klien mengatakan badannya lemah
Klien mengatakan semua aktifitas dilakukan di bantu oleh keluarganya.
DO :
Nampak klien lemah
Nampak klien tidur terlentang
Nampak klien melakukan aktifitas di atas tempat tidur
Nampak kebutuhan ADL klien dipenuhi di atas tempat tidur
25-04-2012-
RENCANA TINDAKANNDXTUJUANINTERVENSIRASIONAL
1 Setelah dilakukan asuhan keperawatan maka klien tidak akan terjadi komplikasi dan penyembuhan akan terjadi dengan cepat.
1. Kaji kulit dengan sesering mungkin terhadap efek samping terapi kanker
2. Kaji dan rawat balutan luka untuk karakteristik drainase terhadap adanya pembengkakan , kemerahan , dan nyeri .
3. Menjaga kebersihan kulit
4. Ubah posisi dengan sering (tiap 2 jam)
5. Anjurkan pasien untuk menghindari krem kulit apapun salep dan bedak kecuali yang diizinkan dokter
6. Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi1. Efek kemerahan atau reaksi radiasi dapat tyerjadi dalam area radiasi
2. Drainase terjadi akibat trauma prosedur dan manipulasi banyak pembuluh darah dan limfatik pada area tersebut.Pengenalan dini terjadinya infeksi dapat memampukan pengobatan dengan cepat.
3. mempertahankan kebersihan berupa penggunaan sabun yang tidak mengiritasi kulit4. untuk meningkatakan sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit atau jaringan yang tidak perlu 5. dapat meningkatakan iritasi atau reaksi secara nyata
6. Untuk mencegah infeksi / memudahkan penyembuhan bila terjadi luka bakar kimia.
2Setelah dilakukan asuhan keperawatan, maka nyeri yang dirasaakan klien dapat berkurang atau teratasi dengan criteria :
Klien tidak mengeluh nyeri
Ekspresi wajah tidak nampak meringis1. Kaji keluhan nyeri misalnya; lokasi, frekuensi, durasi, dan intensitas dengan menggunakan (skala nyeri 0-5). Perhatikan petunjuk verbal dan non verbal
2. Berikan tindakan kenyamanan dasar (misalnya masase ) dan penggunaan tekhnik relaksasi ,bimbingan imajinasi dan sentuhan terapeutik.
3. Observasi tanda-tanda vital.
4. Kolaborasi pemberian analgetk sesuai indikasi 7. Informasi memberikan data dasar mengevaluasi kebutuhan atau keefektifan intervensi
8. Untuk meningkatkan relaksasi, membantu untuk menfokuskan kembali perhatian.
9. Dapat membantu mengevaluasi intervensi selanjutnya
10. Nyeri adalah komplikasi sering dari kanker meskipun respon individual berbeda, saat perubahan penyakit atau pengobatan terjadi. Penilaian dosis dan pemberian obat akan dilakukan.
3Setelah dilakukan asuhan keperawatan, maka : kebutuhan ADL klien dapat terpenuhi dengan criteria :
Klien mampu bergerak
Klien tidak merasakan kelemahan
Klien dapat memenuhu ADLnya secara mandiri.1.Kaji tingkat kemampuan aktifitas
2. Lakukan teknik Range Of Motion
3. Bantu pemenuhan ADL klien
4. Libatkan keluarga dalam pemenuhan ADL nya
5. Lakukan massage pada otot-otot
ekstremitas klien
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan klien melakukan aktifitas
mencegah kekakuan sendi akibat mobilitas yang kurang
intoleranc aktifitas akan menyebabkan klien tidak dapat memenuhi kebutuhan ADL nya
Klien akan merasakan diperhatikan oleh keluarga
Massage dapat melemaskan otot-otot dan dapat melancarkan peredaran darah.
IMPLEMENTASINDXHARI/TGLJAMIMPLEMENTASI
1
2
3
2
3
Rabu25-04-201211.00
11.10
11.35
11.40
12,05
12.30
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
19.501. Mengkaji kulit terhadap efek samping terapi kanker, dengan hasil klien merasakan gatal gatal pada area sekitar luka
2. Memberikan lingkungan yang nyaman dimana pasien merasa aman untuk mendsiskusikan perasaan atau menolak untuk bicara, dengan hasil klien mau mengungkapkan semua perasaanya yang berhubungan dengan penyakitnya
1. Menentukan riwayat nyeri seperti lokasi, frekuensi, durasi dan intensitas serta tindakan penghilangan nyeri yang dilakukan dengan hasil klien mengungkapkan nyeri yang dirasakan hilang timbul yang terjadi pada area mamae sebelah kiri
3. Mengukur vital sign dengan hasil :
TD : 110 / 70 mmHg
HR : 75 x / I
RR : 20 x / I
T : 36(C
1. Mengkaji tingkat kemampuan aktifitas, dengan hasil : klien dapat melakukan aktifitas secara pasif ditempat tidur
2. Lakukan teknik Range Of MotionHasil : Ektermitas Kanan atas : 5 Ekatermitas kiri atas : 2
3. Membantu pemenuhan ADL klien, hasil kebutuhan ADL klien dilayani ditempat tidur
4. Libatkan keluarga dalam pemenuhan ADL nya, hasil Keluarga membantu memberikan makanan
5. Lakukan massage pada otot-otot ekstremitas klien, hasil dilakukan pemijatan padaarea yang tidak luka
4. Mendorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri (teknik relaksasi dan bimbngan imajinasi) dan bimbingan terapeutik dengan hasil klien mengatakan akan melakukan anjuran perawat apabila klien merasa nyeri1. Membantu pemenuhan ADL klien, hasil kebutuhan ADL klien dilayani ditempat tidur
2. Lakukan teknik Range Of MotionHasil : Ektermitas Kanan atas : 5 Ekstermitas kiri atas : 2
3. Libatkan keluarga dalam pemenuhan ADL nya, hasil Keluarga membantu memberikan makanan
4. Membantu pemenuhan ADL klien, hasil kebutuhan ADL klien dilayani ditempat tidur
2
1
3
2Rabu
25-04-201214.00
15.00
12.00
12.30
12.451. Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan oleh klien dengan hasil klien mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul tanpa gangguan istirahat
2. Menganjurkan kepada klien untuk tetap mempertahankan teknik manajemen nyeri yang sebelumnya dijelaskan oleh perawat dengan hasil klien mengerti dan mengtakan selalu melakukannya bila dia sedang nyeri sehingga klien tidak terlalu stress akan kondisinya
1. Memandikan klien dengan air hangat dan sabun dengan hasil klien merasa senang
2. Mengubah posisi tiap 2 jam berupa posisi sim kanan dan sim kiri dengan hasil klien mengatakan sudah mampu melakukannya
3. Memberikan metronidasole talk pada area yang tertekan
5. Penatalaksanaan analgetik
1
2
Rabu25-04-201216.00
16.15
16.30
17.20
17.301. Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan klien dengan hasil klien mengatakan nyerinya sedikit berkurang
2. Mendorong klien untuk terus mempertahankan teknik manajemen nyeri yang telah diajarkan perawat dengan hasil klien mengerti dan selalu melakukannya bila sedang nyeri
3. Memandikan klien dengan air hangat dengan hasil klien merasa senang dan segar
4. Ubah posisi tiap 2 jam dengan hasil klien nampak miring kiri
5. Penatalaksanaan analgetik
CATATAN PERKEMBANGANNDXHARI/TGLJAMEVALUASI
1Rabu, 25-04-201213.00S :
Klien mengatakan lengan kanannya bengkak dan tidak bisa digerakkan
Klien mengatakan ada luka pada mammae sebelah kananO :
Luka nampak kemerahan
Nampak adanyaoedem pada lengan kanan LLA : 37 Cm
Kulit nampak kering
Kulit nampak tegang
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,2,3
1. memandikan klien dengan air hangat dan sabun dengan hasil klien merasa senang
2. mengubah posisi tiap 2 jam berupa posisi sim kanan dan sim kiri dengan hasil klien mengatakan sudah mampu melakukannya
3. memberikan metronidasole talk pada area yang tertekan
2
3
Rabu,25-04-201213.05
13.10
S.- Klien mengatakan nyeri pada payudara sebelah kanan Klien mengatakan tidak bisa menggerakkan lengan sebelah kiri
O : -
Klien nampak lemah
Ekspresi wajah nampak meringis
Nampak adanya benjolan pada mammae sebelah kanan pada area areola mammae
Nampak adanya pengeluaran cairan disekitar luka
Luka nampak merah
Vital sign :
TD : 110/ 70 mmHg
HR : 72 x / I
RR : 20 x / I
T : 36 (C
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahakan intervensi 1, 2, 5
1. Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi, frekuensi, durasi dan intensitas, dan tindakan penghilangan yang dilakukan
2. 2.Berikan tindakan kenyamanan dasar: (misalnya masase) dan aktivitas hiburan
S :
Klien mengatakan Bahwa kebutuhannya masih dilayani ditempat tidur
Klien mengatakan masih dibantu oleh keluarga
O :
Kebutuhan klien dilayani ditempat tidur
Makan, minum dibantu oleh keluargaA : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4
1. Kaji tingkat kemampuan aktifitas
2. Lakukan teknik Range Of Motion
3. Bantu pemenuhan ADL klien
4. Libatkan keluarga dalam pemenuhan ADL nya
5. Lakukan massage pada otot-otot ekstremitas klien
1
2
3
Rabu25-04-201213.20
13.30
13.35S :
Klien mengatakan lengan kanannya bengkak dan tidak bisa digerakkan
Klien mengatakan ada luka pada mammae sebelah kananO :
Luka nampak kemerahan
Nampak adanyaoedem pada lengan kiri
LLA : 37 Cm
Kulit nampak kering
Kulit nampak tegang
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,2,3
1. memandikan klien dengan air hangat dan sabun dengan hasil klien merasa senang
2. mengubah posisi tiap 2 jam berupa posisi sim kanan dan sim kiri dengan hasil klien mengatakan sudah mampu melakukannya
3. memberikan metronidasole talk pada area yang tertekan
S :
Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang
Klien mengatakan sukar menggerakkan ekstermitas atas
O :
Ekspresi wajah masih meringis
Luka nampak merah
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,2,3
1. Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi, frekuensi, durasi dan intensitas, dan tindakan penghilangan yang dilakukan
2. Berikan tindakan kenyamanan dasar: (misalnya masase) dan aktivitas hiburan
3. Kaji TTV
S :
Klien mengatakan Bahwa kebutuhannya masih dilayani ditempat tidur
Klien mengatakan masih dibantu oleh keluarga
O :
Kebutuhan klien dilayani ditempat tidur
Makan, minum dibantu oleh keluarga
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4
1. Kaji tingkat kemampuan aktifitas
2. Lakukan teknik Range Of Motion
3. Bantu pemenuhan ADL klien
4. Libatkan keluarga dalam pemenuhan ADL nya
5. Lakukan massage pada otot-otot ekstremitas klien
1
2
3Rabu25-04-201217.00
18.00
20.00S :
Klien mengatakan lengan kanannya bengkak dan tidak bisa digerakkan
Klien mengatakan ada luka pada mammae sebelah kananO :
Luka nampak kemerahan
Nampak adanya bengkak pada lengan kanan LLA : 37 Cm
Kulit nampak kering
Kulit nampak tegang
A : masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi dengan memberikan HE
S : Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang
O : Ekspresi wajah masih meringis
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi dengan memberikan HE
S :
Klien mengatakan Bahwa kebutuhannya masih dilayani ditempat tidur
Klien mengatakan masih dibantu oleh keluarga
O :
Kebutuhan klien dilayani ditempat tidur
Makan, minum dibantu oleh keluarga
A : masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi dengan memberikan HE
?
?
?
?
63
PAGE 34