Askep Asma pada ibu hamil

27
IKHA HARIYATI NILA ANGGRAENI RUT APRILIA KARTINI

description

askep asma pada bumil

Transcript of Askep Asma pada ibu hamil

Page 1: Askep Asma pada ibu hamil

IKHA HARIYATI

NILA ANGGRAENI

RUT APRILIA KARTINI

Page 2: Askep Asma pada ibu hamil

Asma bronchial merupakan penyakit pernapasan akut,yang disebabkan oleh allergen, oleh perubahan mencolok pada suhu lingkungan atau oleh ketegangan emosi.

Asma Bronchial adalah suatu gangguan pada saluran bronchial dengan ciri bronkospasme periodik (kontraksi spasme pada saluran nafas). Asma merupakan penyakit kompleks yang diakibatkan oleh faktor biokimia, endokrin, infeksi, otonomik dan psikologi. (Irman Somantri, 2008 : 43)

Pengertian

Page 3: Askep Asma pada ibu hamil

Penyebab Asma Pada Kehamilan Antara Lain :

Asma bronchial merupakan penyakit pernapasan akut,yang disebabkan oleh allergen, oleh perubahan mencolok pada suhu lingkungan atau oleh ketegangan emosi.

Asma Bronchial adalah suatu gangguan pada saluran bronchial dengan ciri bronkospasme periodik (kontraksi spasme pada saluran nafas). Asma merupakan penyakit kompleks yang diakibatkan oleh faktor biokimia, endokrin, infeksi, otonomik dan psikologi. (Irman Somantri, 2008 : 43)

Page 4: Askep Asma pada ibu hamil

1. Tanda dan gejala utama asma adalah bunyi wheezing, dispnea, dan batuk.

2. Penggunaan otot bantu napas saat serangan.

3. Sputum dengan sedikit mucus.

4. Takikardi.

5. Berkeringat dingin.

6. Serangan berlangsung sekitar 70 menit sampai beberapa jam dan dapat hilang secara spontan.

7. Ronchi basah.

Manifestasi Klinis

Page 5: Askep Asma pada ibu hamil

1. Sinar X dada2. Tes fungsi paru3. Kapasitas inspirasi4. GDA5. Sputum6. EKG dan tes stress.

Pemeriksaan Penunjang

Page 6: Askep Asma pada ibu hamil

1. Mencegah adanya strees.2. Menghindari factor pencetus yang sudah

diketahui secara intensif.3. Mencegah penggunaan aspirin karena dapat

menimbulkan serangan.4. Pada serangan ringan dapat digunakan obat

inhalan.5. Pada keadaan yang lebih berat penderita harus

dirawat dan serangan dapat dihilangkan seperti efinefrin[sc], oksigen, isoproerenol/Inhalasi, aminoplin/infuse, glukosa,Hidrokortison/ infuse dektrose 10%.

Penatalaksanaan MedisPenatalaksanaan Medis

Page 7: Askep Asma pada ibu hamil

Terapi Asma Bronchial memiliki dua tujuan :

1.Meredakan serangan yang akut

2.Mencegah atau membatasi serangan yang datang. Pada semua individu yang menderita asma, allergen yang diketahui harus di eliminasi dan suhu harus dipertahankan nyaman didalam rumah.

Page 8: Askep Asma pada ibu hamil

Efek Kehamilan Pada Asma

Efek kehamilan pada asma tidak dapat diprediksi. Perubahan fisiologis, yang diinduksi oleh kehamilan, tidak membuat wanita hamil lebih rentan terhadap serangan asma. Asma meningkatkan insiden aborsi dan persalinan premature, tetapi janin sendiri tidak terpengaruh. Pada kasus-kasus yang berat, asma dapat mengancam kehidupan wanita hamil. Pada kebanyakan kasus prognosis baik pada ibu dan janin.

Page 9: Askep Asma pada ibu hamil

1.Hipoksia janin dan ibu.2.Abortus.3.Persalinan premature.4.BBLR.

Komplikasi :

Page 10: Askep Asma pada ibu hamil

ASUHAN KEPERAWATANASUHAN KEPERAWATANPADA IBU HAMIL DENGAN ASMA BRONKIALPADA IBU HAMIL DENGAN ASMA BRONKIAL

Page 11: Askep Asma pada ibu hamil

A.      A.      Pengkajian Pengkajian

1.      Identitas klien.a.Pengkajian mengenai nama, umur dan jenis kelamin perlu di kaji pada penyakit status asthmatikus. b.Alamat menggambarkan kondisi lingkungan tempat klien berada, dapat mengetahui kemungkinan faktor pencetus serangan asma. c.Gangguan emosional yang timbul dalam keluarga atau lingkungan merupakan faktor pencetus serangan asmad.Pekerjaan, serta bangsa perlu juga digaji untuk mengetahui adanya pemaparan bahan alergen. e.Hal lain yang perlu dikaji tentang : Tanggal MRS, Nomor Rekam Medik, dan Diagnosa medis.

Page 12: Askep Asma pada ibu hamil

2.Keluhan UtamaPasien akan mengeluh sesak yang bertambah berat pada usia kehamilan 24-36 minggu.

3. Riwayat penyakit sekarangKlien dengan serangan asma datang mencari pertolongan dengan keluhan, terutama sesak napas yang hebat dan mendadak kemudian diikuti dengan gejala-gejala lain yaitu : Wheezing, Penggunaan otot bantu pernapasan, Kelelahan, gangguan kesadaran, Sianosis serta perubahan tekanan darah. Perlu juga dikaji kondisi awal terjadinya serangan.

4. Riwayat penyakit dahuluPenyakit yang pernah diderita pada masa-masa dahulu seperti infeksi saluran napas atas, sakit tenggorokan, amandel, sinusitis, polip hidung. Riwayat serangan asma frekuensi, waktu, alergen-alergen yang dicurigai sebagai pencetus serangan serta riwayat pengobatan yang dilakukan untuk meringankan gejala asma (Tjen Daniel, 1991)

Page 13: Askep Asma pada ibu hamil

5. Riwayat kesehatan keluarga.Pada klien dengan serangan status asthmatikus perlu dikaji tentang riwayat penyakit asma atau penyakit alergi yang lain pada anggota keluarganya karena hipersensitifitas pada penyakit asma ini lebih ditentukan oleh faktor genetik oleh lingkungan, (Hood Alsagaf, 1993)

6. Riwayat psikososialGangguan emosional sering dipandang sebagai salah satu pencetus bagi serangan asma baik ganguan itu berasal dari rumah tangga, lingkungan sekitar sampai lingkungan kerja. Seorang yang punya beban hidup yang berat berpotensial terjadi serangan asma. Yatim piatu, ketidakharmonisan hubungan dengan orang lain sampai ketakutan tidak bisa menjalankan peranan seperti semula, (Antony Croket, 1997 dan Tjen Daniel, 1991).

Page 14: Askep Asma pada ibu hamil

1. AktivitasKeletihan, kelelahan, malaise, ketidakmampuan melakukan aktivitas

sehari-hari, ketidakmampuan untuk tidur, perlu posisi kepala lebih tinggi waktu tidur, dipsneu pada saat istirahat, gelisah, insomnia,

2. SirkulasiPembengkakan pada ekstremitas bawah, peningkatan tekanan darah,

distensi vena leher, pucat dapat menunjukkan anemia, warna kulit normal / sianosis

3. Integritas egoPeningkatan faktor resiko, perubahan pola hidup, ansietas, ketakutan

peka rangsang4. Makanan dan cairanEdema dependen, berkeringat5. HygienePenurunan kemampuan perawatan diri, kebersihan buruk, bau badan

B. Pola-Pola Fungsi B. Pola-Pola Fungsi KesehatanKesehatan

Page 15: Askep Asma pada ibu hamil

6. PernafasanPernafasan pendek khususnya saat aktivitas, sulit nafas, dada tertekan, penggunaan oksigen, riwayat pneumonia keluarga, menggunakan otot bantu pernafasan.Dada : saat inspeksi dapat dilihat hiperinflasi dengan peninggian diameter ap, gerakan diafragma minimal, bunyi nafas redup dengan ekspirasi mengi, ronchi, mengi, saat perkusi ditemukan hipersonor pada area paru, bunyi pekak pada area paru, kesulitan bicara kalimat.7. KeamananRiwayat reaksi alergiBerkeringat atau kemerahan8. SeksualitasPenurunan libido9. Interaksi sosialHubungan ketergantungan, kurang sistem pendukung, kegagalan dukungan, penyakit lama, keterbatasan mobilitas fisik, kelalaian hubungan dengan orang lain10. Penyuluhan dan pembelajaranPenggunaan dan penyalahgunaan obat pernafasan, kesulitan menghentikan rokok, konsumsi alkohol

Page 16: Askep Asma pada ibu hamil

a. Status kesehatan umumPerlu dikaji tentang kesadaran klien, kecemasan, gelisah, kelemahan suara bicara, tekanan darah nadi, frekuensi pernapasan yang meningkatan, penggunaan otot-otot pembantu pernapasan sianosis batuk dengan lendir lengket dan posisi istirahat klien (Laura A. T.; 1995, Karnen B ;19983).

b. IntegumenDikaji adanya permukaan yang kasar, kering, kelainan pigmentasi, turgor kulit, kelembapan, mengelupas atau bersisik, perdarahan, pruritus, ensim, serta adanya bekas atau tanda urtikaria atau dermatitis pada rambut di kaji warna rambut, kelembaban dan kusam. (Karnen B ;1994, Laura A. Talbot; 1995).

C.  C.  Pemeriksaan Fisik Pada Pasien Asma Pemeriksaan Fisik Pada Pasien Asma BronchialeBronchiale

Page 17: Askep Asma pada ibu hamil

c. KepalaDikaji tentang bentuk kepala, simetris adanya penonjolan, riwayat trauma, adanya keluhan sakit kepala atau pusing, vertigo kejang ataupun hilang kesadaran. (Laura A.Talbot;1995).d. MataAdanya penurunan ketajaman penglihatan akan menambah stres yang dirasakan klien. Serta riwayat penyakit mata lainya (Laura A. Talbot ; 1995)).e.HidungAdanya pernafasan menggunakan cuping hidung, rinitis alergi dan fungsi olfaktori (Karnen B.;1994, Laura A. Talbot;1995).f. Mulut dan laringDikaji adanya perdarahan pada gusi. Gangguan rasa menelan dan mengunyah, dan sakit pada tenggorok serta sesak atau perubahan suara. (Karnen B.:1994)).g.LeherDikaji adanya nyeri leher, kaku pada pergerakaan, pembesaran tiroid serta penggunaan otot-otot pernafasan (Karnen B.;1994).

Page 18: Askep Asma pada ibu hamil

h. ThorakInspeksiDinding torak tampak mengembang, diafragma terdorong ke bawah disebabkan oleh udara dalam paru-paru susah untuk dikeluarkan karena penyempitan jalan nafas. Frekuensi pernafasan meningkat dan tampak penggunaan otot-otot tambahan

Palpasi.Pada palpasi dikaji tentang kesimetrisan, ekspansi dan taktil fremitus. Pada asma, paru-paru penderita normal karena yang menjadi masalah adalah jalan nafasnya yang menyempit (Laura A.T.;1995).

Page 19: Askep Asma pada ibu hamil

PerkusiPada perkusi didapatkan suara normal sampai hipersonor sedangkan

diafragma menjadi datar dan rendah disebabkan karena kontraksi otot polos yang mengakibatkan penyempitan jalan nafas sehingga udara susah dikeluarkan dari paru-paru (Laura A.T.;1995).

Auskultasi.Terdapat suara vesikuler yang meningkat disertai dengan expirasi lebih dari

4 detik atau lebih dari 3x inspirasi, dengan bunyi pernafasan wheezing karena sekresi mucus yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat (Karnen B .;1994).

Page 20: Askep Asma pada ibu hamil

i. Kardiovaskuler.Jantung dikaji adanya pembesaran jantung atau tidak, bising nafas dan hyperinflasi suara jantung melemah. Tekanan darah dan nadi yang meningkat serta adanya pulsus paradoksus, (Robert P.;1994, Laura A. T.;1995).

j. Abdomen.Perlu dikaji tentang bentuk, turgor, nyeri, serta tanda-tanda infeksi karena dapat merangsang serangan asma frekwensi pernafasan, serta adanya konstipasi karena dapat nutrisi (Hudak dan Gallo;1997, Laura A.T.;1995).

k. Ekstrimitas.Dikaji adanya edema extremitas, tremor dan tanda-tanda infeksi pada extremitas karena dapat merangsang serangan asma,(Laura A.T.;1995).

Page 21: Askep Asma pada ibu hamil

1.Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan broncospasme, peningkatan sekresi pulmoner

2.Ansietas berhubungan dengan ancaman jiwa sekunder terhadap sesak nafas dan takut

3.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, kelelahan, sekunder

4.Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan prognosis penyakit saat hamil

5.Resiko hipoksia janin berhubungan dengan suplai oksigen inadekuat

D. Diagnosa Keperawatan

Page 22: Askep Asma pada ibu hamil

INTERVENSI KEPERAWATAN

Page 23: Askep Asma pada ibu hamil

Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria hasil

Intervensi Rasional

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan broncospasme, peningkatan sekresi pulmoner

Tujuan : menunjukkan pembersihan jalan nafas yang efektif, yang dibuktikan oleh pencegahan aspirasi status pernafasan, kepatenan jalan nafas, dan status pernafasan : ventilasi tidak terganggu.Kriteria hasil :1. Pencegahan aspirasi : tindakan personal untuk mencegah masuknya cairan dan partikel padat kedalam paru.

1. Posisikan pasien senyaman mungkin.

2. Observasi tanda-tanda vital pasien.

3. Ajarkan pasien batuk efektif.

4. Kolaborasi dengan tim medis

1. Posisi yang nyaman dapat mengurangi keluhan pasien.

2. Untuk mengetahui perubahan tanda-tanda vital pasien.

3. Batuk efektif dapat membantu mengeluarkan sekret.

4. Kolaborasi dengan tim medis dapat mempercepat proses penyembuhan.

Page 24: Askep Asma pada ibu hamil

Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria hasil

Intervensi Rasional

Ansietas berhubungan dengan ancaman jiwa sekunder terhadap sesak nafas dan takut

Tujuan : Ansietas berkurang dibuktikan dengan bukti tingkat ansietas hanya ringan sampai sedang dan selalu menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas, konsentrasi dan Koping.

Kriteria Hasil :Menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut :1.Merencanakan strategi koping untuk situasi penuh tekanan2.Menggunakan teknik relaksasi untuk meredakan ansietas

1. Batasi aktivitas spasien.

2. Anjurkan tehnik relaksasi pada pasien.

3. Anjurkan pasien memilih posisi yang nyaman.

4. Berikan penjelasan tentang penyakitnya.

5. Beri support mental dari keluarganya.

1. Mengurangi keluhan

2. Memberikan tehnik untuk mengurangi ansietas

3. Posisi yang nyaman dapat mengurangi keluhan

4. Menurunkan ansietas pasien

5. Memberikan motivasi pada pasien

Page 25: Askep Asma pada ibu hamil

Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan Kriteria hasil

Intervensi Rasional

Resiko hipoksia janin berhubungan dengan suplai oksigen inadekuat

Tujuan : mencegah terjadinya hipoksia janinKriteria Hasil : 1.Tidak terjadi gejala-gejala asma2.Menghindarkan factor pencetus terjadinya asma

1. Observasi kondisi ibu dan janin.

2. Ringankan gejala-gejala yang timbul.

3. Perbaiki kondisi ibu.

4. Cegah adanya serangan asma.

5. Hindari faktor pencetus serangan

1. Mengetahui tingkat kesehatan ibu dan janin

2. Mengurangi gejala agar tidak jatuh pada kondisi yang lebih buruk

3. Mempertahankan kesehatan ibu

4. Menghindarkan dari terjadinya asma

5. Menjauhkan faktor pencetus serangan

Page 26: Askep Asma pada ibu hamil

1.Pasien dapat bernafas dengan baik2.Pasien tidak cemas3.Pasien dapat menoleransi peningkatan aktivitas progresif4.Pasien memahami penyakit dan tindakan5.Hipoksia janin tidak terjadi

Evaluasi

Page 27: Askep Asma pada ibu hamil

TERIMA KASIH YAAHH....