Makalah Askep Asma Bronkheal

31
BAB I Tinjauan Pustaka 1.1. Konsep Penyakit 1.1.1. Defenisi Pengertian asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya proses respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalannya pernapasan yang luas dan derajat nya dapat berubah – ubah secara spontan sebagai hasil pengobatan. ( The American Thoracic Society : 1962 ) Pengertian pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. ( Syaippudin. : 1997 ) 1.1.2. Anatomi Fisiologi Secara Anatomi system pernapasan terdiri dari: Mulut – Farinx – larynx – Trakea – Bronkus – Bronkeulus – Alveoli – Alveolus. 1

Transcript of Makalah Askep Asma Bronkheal

BAB I

BAB I

Tinjauan Pustaka1.1.Konsep Penyakit1.1.1.Defenisi

Pengertian asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya proses respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalannya pernapasan yang luas dan derajat nya dapat berubah ubah secara spontan sebagai hasil pengobatan. ( The American Thoracic Society : 1962 )

Pengertian pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. ( Syaippudin. : 1997 )

1.1.2.Anatomi Fisiologi

Secara Anatomi system pernapasan terdiri dari: Mulut Farinx larynx Trakea Bronkus Bronkeulus Alveoli Alveolus.

Secara Fisiologi merupakan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang terjadi pada paru-paru, pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna. Oksigen diambil melalui mulut dan hidung pada waktu menghirup udara dimana oksigen masuk melalui trakea, sampai ke alveoli berhubungan dengan darah kapiler pulmonari. Alveoli memisahkan oksigen dari darah menembus membran diambil oleh sel darah merah dibawa ke jantung dan di edarkan ke seluruh tubuh.

1.1.3.Etiologi

Asma timbul akibat seseorang mengalami atopik, akibat pemaparan alergen alergen yang masuk melalui saluran pernapasan, kulit dll. Kemudian di tangkap melalui makrofak yang bekerja melalui antigen (APC). Setelah alergen diperoses dalam sel APC, selanjut nya allergen di persentasikan melalui sel th. Sell APC melalui pelepasan interakuin I (II 1). Mengaktifkan sel th, melalui pelepasan interakuin 2 (II 2). Oleh sel th yang aktiv, kepada sel B untuk membentuk sel IKG.

1.1.4.Tanda dan Gejala

Gejala timbulnya sesak napas ditandai dengan nyeri pada salah satu dada, bila dibiarkan terus menerus akan menimbulkan atau merusak jalannya pernapasan.

Faktor Faktor yang mempengaruhi jalanya pernapasan:

1. Alergen

Alergen adalah zat zat tertentu yang bila dihisap atau dimakan akan menyebabkan serangan asma.

2. Infeksi saluran pernapasan

Infeksi saluran pernapasan terutama di sebabkan oleh virus. Virus influenza merupakan salah satu pencetus yang paling sering menimbulkan serangan asma bronchial.

3. Tekanan jiwa

Tekanan jiwa bukan penyebab terjadinya asma namun pencetus terjadinya serangan asma

4. Olah raga / Kegiatan jasmani yang berat

Sebagai penderita asma bronchial akan mendapat serngan asma bila aktivitas olah raga atau fisik yang berlebiahan.

5. Lingkungan kerja

Diperkirakan faktor pencetus terjadai nya serangan asma 2-15% klien dengan asma bronchial.

1.1.5. Patofisiologi / Patoflow

Patofisiologi

Obstruksi saluran pernapasan pada klien asma merupakan kombinasi bronkus dan edema serta imflementasi dinding bronkus, obstruksi bertambah berat selama ekspresi karena selama fisiologi saluran pernapasan menyempit pada fase tersebut

PatoflowAsma bronkheal terjadi karena factor pencetus serangan asma: Alergan, Infeksi saluran pernapasan, Tekanan jiwa, Olah raga / Kegiatan jasmani yang berat

Hiperaktivitas BronkusEdema Mukosa Dansinding Bronkus Hipersekresi

Mukus

Peningkatan usaha dan frekuensi ganguan pernapasan

Ketidak efektipan jalan napas Keluhan sistemik, MualKeluhan l

Kelemahan, ketidak

Kecemasan

Adekuatan dan keletiahan

Fisik

Peningkatan kerja PernapasanGangguan Pemenuhan ADL FisikososiaKesemasan

Gagal Napas

Kematian

1.1.6.Pemeriksaan Diagnostic

Pengukuran fungsi paru

Pengukuran ini dilakukan sebelum dan sesudah pemberian bronkolidator aerosol golongan adrenerik peningkatan FEV atau FVC sebanyak lebih dari 20% menunjukkan diagnosis asma.

1.1.7. Penatalaksanaan Medik

1. Mengatur posisi pasien semi fowler agar pasien tidak sesak nafas

2. Pasien diberi oksigen dengan konsentrasi yang tinggi

3. Pasien Diberi IVFD D5 dan RC

1.1.8.Penatalaksanaan

Penatalaksanaan asma dilakukan dengan serangkaian pengobatan meliputi:

Diberi tindakan pemasangan oksigen dengan menggunakan nasal kanul kemudian diganti dengan masker wajah. Karena konsentarasi nasal kanul begitu kurang jadi diganti dengan masker wajah dan di beri obat supaya mengurangi sesaknya jalan pernapasan kemudian pasien di biarkan duduk diatas tempat tidur agar lebih merasa nyaman serta membantu mengurangi sesaknya jalan pernapasan tersebut.1.2.KONSEP NYERI

1.2.1.Defenisi NyeriNyeri merupakan Perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat.yang hanya dapat dirasakan oleh individu tersebut tanpa dapat dirasakan oleh orang lain, mencakup pola fikir, aktifitas seseorang secara langsung, dan perubahan hidup seseorang. Nyeri merupakan tanda dan gejala penting yang dapat menunjukkan telah terjadinya gangguan fisiologikal.

1.2.2 Klasifikasi Nyeri

a. Periferal Pain 1) Superfisial Pain (Nyeri Permukaan) 2) Deep Pain (Nyeri Dalam) 3) Reffered Pain (Nyeri Alihan). b. Central Pain Terjadi karena perangsangan pada susunan saraf pusat, spinal cord, batang otak. c. Psychogenic Pain Nyeri dirasakan tanpa penyebab organik, tetapi akibat dari trauma psikologis.1.2.3. Alat Pengukur Nyeri

1.2.4. Penatalaksanaan

Asma Bronkial adalah penyakit paru dengan karakteristik, sebagai berikut :1. Obstruksi saluran nafas yang reversibel ( tetapi tidak lengkap pada beberapa pasien ) baik secara spontan maupun dengan pengobatan.2. Inflamasi saluran nafas.3. Peningkatan respon saluran nafas terhadap berbagai rangsangan.

1.3. Konsep Asuhan Keperawatan1.3.1.Pengkajian

Pengkajian mencakup data yang di kumpul melalui wawancara, pengumpulan riwayat pasien, pengajian fisik, pemeriksaan laboraturium dan diagnosti serta reviw catatan sebelumnya. Langakah-langkah yang sistemik adalah pengumpulan data, sumber data, klasifikasi data, analisa data, dan diagnosa keperawatan

1.3.2. Diagnosa

1.3.3. Intervensi

- Kaji pola makan klien Rasional : Untuk m,engetahui kebutuhan nutrisi klien dan merupakan asupan dalam tindakan selanjutnya

- Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering

Rasional : Dapat mengurangi rasa kebosanan dan memenuhi rasa

kebosanan dan memenuhi kebutuhan nutrisi sedikit demi sedikit

- Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi

Rasional : Agar menambah nafsu makan pada waktu makan

- Anjurkan klien untuk memakan sayuran berwarna hijau

Rasional : Sayuran berwarna hijau banyak mengandung zat

besi yang berguna untuk penambah energi

1.3.5. Evaluasi

Evaluasi adalah proses penilaian mencapai tujuan serta pengkajian ulang rencan keperawatan,evaluasi hanya menunjukan masalah mana yang perlu dikaji ulang direncankan ulang dan dievaluasi kembali.

BAB II

Tinjauan Kasus

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NyR DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN: ASMA BRONKHEAL DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANGTanggal ketika : a) Masuk: 11-08-2009b) Pengkajian: 11-08-2009

Jam: 19:00. WIB Jam : 19:15.WIB

2.1. Pengkajian

2.1.1. Identitas Klien

Nama

: Ny R

Umur

: 25 Tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Pendidikan

: SMAPekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Agama

: Islam

Alamat

: Jln. Tembok BaruStatus Pernikahan: Menikah

No. Med Record: -

Diagnosa Medis: Asma BronkhealRuangan: Instalasi Gawat Darurat RS. Muhammadiyah Palembang2.1.2. Identitas Penanggung Jawab

Nama

: Suharno

Umur

: 27 Tahun

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Alamat

: Jl. Tembok BaruPekerjaan

: WiraswastaHubungan dengan Klien: Suami2.1.3.Riwayat Kesehatan

a. Keluhan Utama

: Sesak Napasb. Riwayat kesehatan dahulu

: -c. Riwayat Kesehatan keluarga

Anggota keluarga tidak ada yan mempunyai penyakit Hipertensi, Diabetes Millitus, Dalam keluarga tidak ada penyakit keturunan atau menular.

2.1.4.Pemeriksaan Fisik1 Umum

- Keadaan Umum

: Lemas- Vital Sign

- Nadi

: 94 x/menit

- Pernafasan

: 34 x/menit

- Tekanan darah

: 100/80 mmHg

- Suhu

: 36,4 C

2 Khusus

A. Kulit

- Warna

: Sawo matang

- Torgor

: Baik

- Kelembaban

: Lembab - Kebersihan

: Bersih

B. Kepala- Bentuk

: Normal- Rambut

: Hitam Lurus- Conjungtiva

: Anemis- Fungsi Penglihatan: Dapat Melihat dengan Jelas- Reaksi terhadap cahaya: BerkedipC. Leher - Kebersihan

: Bersih

- Pemeriksaan kelenjar tyroid: NormalD. Dada

- Bentuk

: Simetris

- Keadaan

: Baik

- Palpasi

: Tidak ada Fraktur

- Perkusi

: Baik- Aulkustasi

: Weizing

E. Abdomen

- Nafsu makan

: Menurun

- Porsi makan: Tidak dihabiskan ( 20

Sendok ) - Buang air besar

: 2x/ hari

- Teratur

: YaE. Personal Higiene

- Mandi

: 2x/hari

- Keramas

: 1x/hari

- Ganti Pakaian

: 2x/Hari

- Sikat Gigi

: 3x/Hari F. Genitalia- Perkemihan

: Normal

-Warna

: Kuning

-Bau

: Tidak menyengat

-Alat Bantu

: Tidak Menggunakan

alat bantu

G. Psikologis

- Perasaan klien setelah mengalami masalah ini

Klien takut akan penyakit yang dideritanya. Cemas - Pengetahuan klien dengan penyakit yang diderita

Pengetahuan klien tentang penyakit kurang.

H. Sosial

- Aktivitas klien di masyarakat

: Baik

- Hubungan klien dengan yang lain: Baik

- Orang yang paling dekat

: SuamiI. Spiritual

- Aktivitas ibadah yang bisa dilakukan: Sholat,puasa

- Kegiatan ibadah

: Baik

2.1.5. Data Penunjang

Pengukuran fungsi paru-paru pemerisaan ini dilakukan sebelum dan sesudah pemberian blonkolidator aerosol golonggan adrenalik peninggkatan FEV dan FVC sebanyak lebih dari 20% menunjukkan diangnosos asma.

2.1.6. Terapi

Nobulizer

- IVFD D5 dan RC

- Di beri obat

1. Dexametason

2. Prenison

3. Obat batuk dan Antibersin

- Diet

- Olah Raga yang teratur2.2.Masalah Keperawatan

1. Nyeri2. Gangguan pola napas3. Kurang nya kebutuhan Nutrisi

4. Kecemasan

5. Kurangnya Informasi (Psikologis)2.3.Analisa Data

Nama Klien

: Ny R

Umur

: 25 Tahun

Ruang dirawat

: Instalasi Gawat Darurat RS Muhammadiyah PalembangDiagnosa Medis: Asma BronkhealNoDATAETIOLOGIMASALAH

1.

2.

DS: Pasien Mengatakan Nyeri Pada Bagian dada

DO: Skala nyeri : 5

Durasi: 10 MenitLokasi : Dada

TD: 100/80mm/hg

RR : 34 x/menit

N : 94 x/Menit

T : 36,4 C

DS : Pasien mengatakan sesak napas

DO : Pasien tampak meringis

- Pasien Tampak lemah

- Pasien tampak sesak napas

TD: 100/80 mm/hg

RR : 34 x/menit

N : 94 x/Menit

T : 36,4 C

Ketika menarik napasPenyempitan jalan napas

Stimulasi pada jalan napas

Stimulasi SSP (Kortek Serebri)

Stimuli saraf perifer

Nyeri

Penyebab AsmaMasuk saluran pernapasan

Terjadi reaksi hipersensitivitas

Penyempitan jalan napas

Kerja paru

Sesak napas

Gangguan pola napasNyeriGangguan pola napas

2.4. Rencana Asuhan Keperawatan

Nama Klien

: Ny R

Umur

: 25 Tahun

Ruang dirawat

: Instalasi Gawat Darurat RS Muhammadiyah PalembangDiagnosa Medis: Asma BronkhealNoDiagnosa

KeperawatanRencanaRasionalisasiTindakanEvaluasi

1.

2.Pola napas tidak efektif berhubungan degan sesak napas, ditandai denganDS : Pasien mengatakan sesak napasDO : - Pasien tampak lemah

Pasien Tampak sesak nafas- TD: 100/80 mm/hg

- RR : 34 x/menit

- N : 94 x/Menit

- T : 36,4 C

Tujuan/Kriteria

Setelah dilakukan tindakan keperawata, pola napas pasien menjadi efektif dengan criteria

klien tampak tenang

- TD: 120/80 mm/hg

- RR : 20x/menit

- N : 82 x/Menit- T : 36,5 C

Nyeri berhubunga denga penyempitan jalan napas, ditandai denganDS : pasien mengatakan nyeri pada bagian dada

DO :

Skala nyeri 5

Durasi 10 Menit

Lokasi Dada

- TD: 120/80

mm/hg

- RR : 34x/menit

- N : 89 x/Menit

- T : 36,5 C

Tujuan / Kriteria hasil :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Nyeri pasien Berkurang dengan kriteria

Skala nyeri 5

Durasi 1-2 Detik

- TD: 120/80 mm/hg

- RR : 34x/menit

- N : 89 x/Menit

- T : 36,5 C

- Beri penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan di lakukan

- Anjurkan pasien untuk mendekatkan diri pada tuhan YME

- Anjurkan pasien untuk mencari posisi yang nyaman

- Monitor tinggkat nyeri pasien- Agar pasien lebih tenang

- Untuk mengetahui tinggkat kecemasan pasien

- Untuk mengurangi rasa nyeri- Untuk mengetahui skala nyeri

- Untuk memberi obat pada pasien agar nyeri berkurang- Beri penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan di lakukan

- Mengatur posisi fowler- Memberikan oksigen 5-10 ml

- Berikan posisi yang nyaman pada pasien

- Monitor skala nyeri Durasi 1-5

- Berikan terapi obat NobulizerS: Pasien me

ngatakan sesak napas berkurangO: Pasien terlihat lebih tenang

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi di teruskan

S: Pasien mengatakan nyeri berkurang

O: Pasien terlihat lebih nyaman

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi di teruskan

DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin,Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Dengan Pasien Gannguan Sistem Pernapasan. Salemba Medika. Jakarta

Drs.H.Syaippudin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Perawat. EGC. Jakarta

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta

Ronald. 2006. 3 Jenis Penyakit Utama Manusia. Yrama Widya. BandungPAGE - 18 -