asfiksia neonatorum
description
Transcript of asfiksia neonatorum
ASFIKSIA NEONATORUMDAN
BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
DISUSUN
OLEH :
1. AFRIANI F.HUTABARAT
2. AFRIANI SANI E.SITANGGANG
3. AGUSTINA NAPITUPULU
4. ANARIDA SIANTURI
5. ANIMAY DAMANIK
6. ANISA SIHALOHO
7. DELPERIDA JULIANA P.
TK. II JALUR UMUM REGULER
DOSEN PEMBIMBING : RIBKA NOVA S.,S.ST
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PEMATANGSIANTAR
2010/2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas kasih dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Asfiksia Neonatorum dan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing yaitu Ibu Ribka Nova S., S.Si.T dan penulis juga berterimakasih
kepada semua teman yang telah mendukung serta membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis sangat menyadari akan adanya kekurangan dalam makalah
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kebaikan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita semua.
Pematangsiantar, Desember 2010
Penulis,
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A. Asfiksia Neonatorum.......................................................................... 2
1. Asfiksia dalam kehamilan ............................................................ 2
2. Asfiksia dalam persalinan............................................................. 2
3. Patogenesis ................................................................................ 3
4. Diagnosis .................................................................................... 3
5. Penanganan ................................................................................ 4
6. Prognosis .................................................................................... 4
7. Profilaksis .................................................................................... 4
8. Klasifikasi Klinik nilai APGAR ...................................................... 5
B. Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah........................................... 5
1. Pengertian BBLR ......................................................................... 5
2. Etiologi ......................................................................................... 6
3. Diagnosis dan Gejala Klinik ......................................................... 6
4. Perawatan BBLR ......................................................................... 7
5. Prognosi Bayi .............................................................................. 7
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 8
A. Kesimpulan........................................................................................ 8
B. Saran ................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Angka kematian pada bayi salah satu penyebabnya yaitu asfiksia
neonatorum dan bayi dengan berat badan lahir rendah. asfiksia neonatorum
dapat terjadi selama kehamilan dan persalinan. asfiksia dalam kehamilan
dapat disebabkan karena infeksi, anemia dan toksemia gravidarum,
sedangkan asfiksia dalam persalinan disebabkan oleh kekurangan oksigen
dan paralisis pusat pernafasan. Untuk mengetahui janin asfiksia neonatorum
in uteri dengan cara analisa air ketuban. DJJ yang lebih dari 160 x/menit dan
USG. Sedangkan asfiksia neonatum setelha bayi lahir terlihat bayi tampak
pucat dan kebiru-biruan. Cara penanganannya dengan cara membersihkan
mulut dan jalan nafas.
Sedangkan penyebab yang kedua kematian bayi disebabkan bayi
dengan berat badan lahir rendah diakibatkan karena kekurangan berat badan
dari 2500 gram atau lebih rendah. Etiologi BBLR yaitu faktor genetik
(kromosom), infeksi, merokok, peminum alkohol dan karena obat-obatan
yang dikonsumsi tanpa resep dokter. Cara penanganannya pengaturan suhu
lingkungan dan makanan pada BBLR.
Pencegahan angka kematian bayi diatas dapat mengurangi angka
kematian pada bayi baru lahir.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASFIKSIA NEONATORUM
Asfiksia nenatorum ialah keadaan dimana bayi tidak dapat segera
bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir. Asfiksia dapat terjadi
selama kehamilan atau persalinan.
1. Asfiksia dalam kehamilan
Dapat disebabkan oleh penyakit infeksi dan kronis, keracunan obat bius,
uremia dan toksemia gravidarum, anemia berat, cacat bawaan atau
trauma. Asfiksia graviditas tidak begitu penting seperti asfiksia yang
terjadi sewaktu persalinan, karena tidak dapat dilakukan tindakan untuk
menolong janin.
2. Asfiksia dalam persalinan
Dapat disebabkan oleh :
a. Kekurangan O2, misalnya pada :
- Partus lama (CPD, serviks kaku dan atonia/inersia uteri)
- Ruptura uteri yang membakat; kontraksi uterus yang terus menerus
mengganggu sirkulasi darah ke plasenta
- Tekanan terlalu kuat dari kepala anak pada plasenta
- Prolapsus, tali pusat akan tertekan antara kepala dan panggul
- Pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada waktunya.
- Perdarahan banyak, misalnya plasenta previa dan solusio
plasenta.
- Kalau plasenta sudah tua dapat terjadi postmaturitas (serotinus),
disfungsi uri.
b. Paralisis pusat pernafasan, akibat trauma dari luar seperti karena
tindakan foseps atau trauma dari dalam seperti akibat obat bius.
2
Gambaran klinis: ada 2 macam :
1. Asfiksia livida (biru)
2. Asfiksia pallida (putih)
Perbedaan Asfiksia Pallida Asfiksia Livida
Warna kulit
Tonus otot
Reaksi rangsangan
Bunyi jantung
Prognosis
Pucat
Sudah kurang
Negatif
Tak teratur
Jelek
Kebiru-biruan
Masih baik
Positif
Masih teratur
Lebih baik
3. Patogenesis
- Bila janin kekurangan O2 dan kadar CO2 bertambah, timbullah
rangsangan terhadap N vagus sehingga jantung janin menjadi lambat.
Bila kekurangan O2 ini terus berlangsung, maka N Vagus tidak dapat
dipengaruhi lagi, timbullah kini rangsang dari N simpatikus. DJJ
menjadi lebih cepat akhirnya irreguler dan menghilang. secara klinis
tanda-tanda asfiksia adalah DJJ lebih cepat dari 160 x/menit atau
kurang dari 100 x/menit, halus dan ireguler serta adanya pengeluaran
mekonium.
- kekurangan O2 juga merangsang usus sehingga mekonium keluar
sebagai tanda janin dalam asfiksia. Jika DJJ normal dan ada
mekonium : janin mulai asfiksia, Jika DJJ lebih dari 160 x/menit dan
ada mekonium, janin sedang asfiksia, Jika DJJ kurang dari 100
x/menit dan ada mekonium : janin dalam keadaan gawat.
4. Diagnosis
In utero :
- DJJ irreguler dan frekuensinya lebih dari 160 atau kurang dari 100
kali permenit.
3
- Terdapat mekonium dalam air ketuban (letak kepala)
- Analisis air ketuban / amnioskopi
- Kardiotokografi
- Ultrasonografi
Setelah bayi lahir
- Bayi tampak pucat dan kebiru-biruan serta tidak bernafas
- Kalau sudah mengalami perdarahan di otak maka ada gejala
neurologik seperti kejang, ristagmus dan menangis kurang
baik/tidak menangis
5. Penanganan
1. Jangan biarkan bayi kedinginan (balut dengan kain) bersihkan
mulut dan jalan nafas.
2. Gejala perdarahan otak biasanya timbul pada beberapa hari
postpartum, jadi kepala dapat direndahkan, supaya lendir yang
menyumbat pernafasan dapat keluar.
3. Kalau ada dugaan perdarahan otak, berikan injeksi Vitamin K 1-2
mg
4. Pemberian toramine, loberline sekarang tidak dilakukan lagi.
5. Berikan transfusi darah via tali pusat atau pemberian glukosa.
6. Prognosis
Bayi yang didalam keadaan asfiksia dan pulih kembali harus dipikirkan
kemungkinannya menderita cacat mental seperti epilepsi dan bodoh
pada masa mendatang.
7. Profilaksis
Pengawasan bayi yang seksama sewaktu memimpin partus adalah
penting. Juga kerjasama yang baik dengan bagian ilmu kesehatan
anak.
Yang harus diperhatikan :
4
A. Hindari forseps tinggi, versi dan ekstraksi pada panggul sempit,
serta pemberian pituitarin dalam dosis tinggi.
B. Bila ibu anemis, perbaiki keadaan ini dan bila ada perdarahan
berikan O2 dan darah segar.
C. Jangan berikan obat bius pada wanita yang tidak tepat dan
jangan menunggu terlalu lama pada kala II
8. Klasifikasi Klinik Nilai APGAR
A. Asfiksia berat (Nilai APGAR 0 – 3)
Memerlukan resusitasi segera secara aktif dan pemberian oksigen
terkendali.
B. Asfiksia ringan sedang ( Nilai APGAR 4 – 6 )
Memerlukan resusitasi dan pemberian O2 sampai bayi dapat
bernafas normal kembali.
C. Bayi normal atau sedikit asfiksia (Nilai APGAR 7 – 9)
D. Bayi normal dengan nilai APGAR 10
B. BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
1. Pengertian BBLR
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir dengan berat
badan pada saat lahir kurang dari 2500 gram atau lebih rendah.
Dalam hal ini dibedakan menjadi :
a. Prematuritas murni adalah bayi lahir pada kehamilan kurang dari 37
minggu dengan berat badan yang sesuai.
b. Small for date(SFD) atau kecil untuk masa kehamilan (KMK) adalah
bayi yang berat badannya kurang dari seharusnya umur kehamilan.
c. Retardasi pertumbuhan janin intrauteri adalah bayi yang lahir dengan
berat badan rendah dan telah sesuai dengan tuanya kehamilan.
d. Dismaturitas adalah sindroma klinik dimana terjadi ketidakseimbangan
antara pertumbuhan janin dengan lanjutnya kehamilan.
5
e. Large for date adalah bayi yang dilahirkan lebih besar dan seharusnya
tua kehamilan, misalnya pada diabetes melitus.
2. Etiologi
Sering faktor penyebab tidak diketahui ataupun kalau diketahui faktor
penyebabnya tidaklah berdiri sendiri, antara lain adalah :
- Faktor genetik atau kromosom
- Infeksi
- Bahan toksik
- Radiasi
- Insufisiensi atau disfungsi plasenta
- Faktor nutrisi
- Faktor-faktor lain-lain seperti merokok, peminum alkohol,
bekerja berat semasa hamil, plasenta previa, kehamilan ganda,
konsumsi obat-obatan dan sebagainya.
3. Diagnosis dan Gejala Klinik
a. Sebelum bayi lahir :
- Pada anamnese dijumpai adanya riwayat abortus, partus
prematurus, lahir mati.
- Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan
- Pergerakan janin yang pertama (Quekening) terjadi lebih lambat.
- Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut
yang seharusnya.
- Sering dijumpai kehamilan dengan hiperemesis gravidarium dan
toksemia gravidarium.
b. Setelah bayi lahir :
- Bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterik.
- Bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu
- Bayi small for date
6
- Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam
tubuhnya.
4. Perawatan Bayi Berat Badan Lahir Rendah
a. Pengaturan suhu lingkungan
Bayi dimasukkan dalam inkubator dengan suhu yang diatur :
- Bayi berat badan dibawah 2 kg 35oC
- Bayi berat badah 2 kg sampai 2,5 kg 34oC
Suhu inkubator diturunkan 1oC setiap minggu sampai bayi dapat
ditempatkan pada suhu lingkunan sekitar 24 – 27 oC
b. Makanan bayi berat badan lahir rendah
Umumnya bayi prematur belum sempurna refleks mengisap dan
batuknya, kapasitas lambung masih kecil dan daya enzim pencernaan
terutama lipase, masih kurang. Maka makanan diberikan dengan pipet
sedikit sedikit namun lebih sering. yang harus diperhatikan
kemungkinan terjadinya pneumonia aspirasi.
5. Prognosis Bayi
Kematian perinatal pada BBLR 8 kali lebih besar dari bayi normal pada
umur kehamilan yang sama. Bila bayi ini selamat kadang-kadang dijumpai
kerusakan pada syaraf dan akan terjadi gangguan bicara, IQ yang
rendah, dan gangguan lainnya.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- Asfiksia Neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat segera
bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir.
- Asfiksia dapat terjadi selama kehamilan atau persalinan
- Gambaran klinis asfiksia neonatorum ada 2 macam yaitu asfiksia livida
(biru) dan asfiksia Pallida (putih)
- Penanganan asfiksia neonatorum meliputi : jangan biarkan bayi
kedinginan, bersihkan mulut dan jalan nafas, cegah perdarahan otak
dengan berikan injeksi Vitamin K
- BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan pada saat lahir
kurang dari 2500 gram atau lebih rendah.
- Etiologi BBLR yaitu faktor genetik, infeksi, radiasi, faktor nutrisi,
merokok, peminum alkohol dan bekerja berat selama kehamilan.
- Penanganan BBLR dengan pengaturan suhu dan makanan pada
BBLR.
B. SARAN
Para petugas kesehatan diharapkan mampu dan mengetahui tanda
(gejala) yang dapat membahayakan janin dalam kandungan baik diluar
kandungan agar angka kematian pada bayi berkurang.
Sehingga dapat dicegah dengan cara pemeriksaan dan dapat teratasi
secara dini.
8
DAFTAR PUSTAKA
1. Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, Jakarta; Buku Kedokteran EGC
2. www.asfiksianeonatorum.com
3. www.bayidenganberatbadanlahirrendah.com
9