Asbabun Nuzul Fawatihus Suwar
-
Upload
maulizaaaaaakbar -
Category
Documents
-
view
228 -
download
59
description
Transcript of Asbabun Nuzul Fawatihus Suwar
ASBABUN NUZUL
MEET THE TEAM
RUSLAN AKBAR SULAIMAN
PENGERTIAN ASBABUN NUZUL
SECARA ISTILAH
Asbab An-Nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat Al-Qur’an
SECARA BAHASA
Secara bahasa Asbabun Nuzul terdiri dari dua kata, Asbab dan Nuzul. Asbab merupakan merupakan bentuk jama’
dari kata sababun yang artinya sebab-sebab, sedangkan Nuzul bentuk mashdar dari kata anzala berarti turun.
CONTOHNYA
Silang pendapat anatar Aus dan Khazraj lantaran hasutan kaum yahudi. (QS. Ali Imran: 100)
Kesalahan besar yang dilakukan seseorang yang mabuk menjadi imam shalat, lalu terjadi kesalahan dalam membaca. (QS. An-Nisa: 43)Peristiwa berupa harapan atau keinginan kuat. (QS. Al-Baqoroh: 125)Pertanyaan yang diajukan kepada Nabi berkaitan dengan peristiwa yang telah lewat. (QS. Al-Kahfi: 83)
Peristiwa yang akan datang. (QS. An-Nazi’at: 42)
Pedoman dasar para ulama dalam mengetahui asbab al-nuzul ialah
riwayat shahih yang berasal dari Rasulullah SAW atau dari sahabat. Itu
disebabkan pemberitahuan seorang sahabat mengenai hal seperti ini,
bila jelas, maka hal itu bukan sekadar pendapat (ra’yu), tetapi ia
mempunyai hukum marfu’ (disandarkan pada Rasulullah SAW).
Ali Bin Al-Madini (161–234 H) adalah ulama yang pertama membuat Asbab An-Nuzul
menjadi sebuah ilmu. Kemudian ada Al-Wahidi, Al-Ja’bari, Ibnu Hajar, dan As-
Suyuthi merupakan ulama-ulama yang melahirkan kitab-kitab Asbab An-Nuzul.
SUMBER ASBABUN NUZUL
• Dilihat dari sudut pandang redaksi yang
dipergunakan dalam riwayat asbab an-nuzul
MACAM-MACAM ASBABUN NUZUL
1Sarih (jelas)Artinya riwayat yang memang sudah jelas menunjukkan asbab An-Nuzul, dan tidak mungkin pula menunjukkan yang lainnyaMuhtamilah (masih kemungkinan atau belum pasti)Riwayat belum dipastikan sebagai asbab an-nuzul karena masih terdapat keraguan.
•Dilihat dari segi bentuk turunnya ayat, asbab an-nuzul
2 Berbentuk Peristiwa
Berbentuk Pertanyaan
•Dilihat dari sudut pandang terbilangnya asbabun nuzul untuk satu ayat atau terbilangnya ayat untuk satu sebab asbab an-nuzul.
MACAM-MACAM ASBABUN NUZUL
3
Berbilangnya asbab an-nuzul untuk satu ayat (Ta’adud As-Sabab wa Nizil Al-Wahid)
Berbilangnya ayat untuk satu asbab an-nuzul (Ta’adud Nazil wa As-Sabab Al-Wahid)
•Kata سبب (sebab). Contohnya seperti:كــذا َي"ِة اَال" ـذ ِه َه" ْو)ِل ُن*ُز* َب"ُب* sebab turunnya ayat ini) …َس"demikian)
•Kata فـــ (maka). Contohnya seperti:اآلَي"ِة* َل"ت ـَن"ُز" َف" ك"ذ"ا ْو" ك"ذ"ا َد"َث"ت" telah terjadi peristiwa ini) َح"dan itu, maka turunlah ayat).
•Kata في (mengenai/tentang). Contohnya seperti:ذ" كـ" ْو ك"ذ"ا َف ْي) اآلَي"ِة* ذ ِه َه" َل"ت) اُن"ُز" (ayat ini turun mengenai ini
dan itu).
UNGKAPAN ASBABUN NUZUL
Mengetahui kebijaksanaan Allah Swt. secara lebih rinci mengenai syariat yang di turunkan-Nya. Ini memberi manfaat bagi orang mukmin maupun kafir:
FUNGSI ASBABUN NUZUL
1. Bagi orang mukmin: Imannya bertambah, lebih
bersemangat melaksanakan hukum Allah Swt.
Bagi orang kafir: Mendorongnya beriman, jika ia melihat dan mengamati proses pentahapan hukum dalam Al-Quran.
Membantu memahami ayat yang bersangkutan, dan menghilangkan problem pada ayat tersebut.2
. Al-Wahidiy: “Tidak mungkin mengetahui tafsir suatu ayat tanpa menilik kisah dan penjelasan mengenai peristiwa turunnya”Ibn taimiyyah: “Mengetahui sebab nuzul membantu memahami ayat yang bersangkutan. Karena mengetahui sebab, akhirnya mengetahui akibat”.
Menolak dugaan berlakunya hashr (pembatasan). Maksudnya ialah ada ayat yang secara lahiriyah mengandung pembatasan, namun sebenarnya maksud ayat tidak seperti itu.3
. Contohnya, Imam As-Syafi’iy menolak berlakunya pembatasan pada QS al-An'am: 145.
Mengkhususkan hukum pada sebab turunnya.4. Apabila yang diturunkan sesuai dengan sebab secara
umum, atau sesuai dengan sebab secara khusus, maka yang umum diterapkan pada keumumannya & yang khusus pada kekhususannya.
(QS. Al-Baqoroh: 222 dan QS. Al-Lail: 17-21)Jika sebab itu khusus, sedang ayat yang turun berbentuk umum. Ada 2 pendapat: berpegang pada lafal yang umum, atau sebab yang khusus.
Mengetahui bahwa sebab turunnya ayat tidak pernah keluar dari hukum yang terkandung dalam ayat tersebut, meski ada hal yang mengkhususkannya. (QS. An-Nur: 23-25)5
. Untuk mengetahui secara pasti kepada siapa sebenarnya ayat tersebut di turunkan agar tidak terjadi kesalah pahaman. (QS. Al-Ahqof: 17)
6. Memudahkan hafalan, pemahaman, dan peneguhan
wahyu dalam hati setiap yang mendengarnya, bila mengetahui sebab nuzulnya.
7
TERIMA KASIH