Asal Usul Matahari

15
ASAL USUL MATAHARI Immanuel kant (1755) dari jerman, dalam bukunya "Algemenine naturges chichte und theorie des himmels nach newtonischen grundsatzen behandelt”, menyatakan berdasarkan teori newton tentang gravitasi kant mengatakan bahwa asal segalanya ini adalah dari gas yang bermacam-macam yang tarik menarik membentuk kabut besar kemudian terjadi benturan masing-masing gas kemudian menimbulkan panas, pijarlahdan itulah asla mula dari matahari.[1] Sebuah teori baru mengenai kelahiran tata surya menyebutkan bahwa Matahari kita dulu lahir di antara bintang-bintang raksasa berumur pendek. Bintang-bintang itu "mencetak" tata surya dengan radiasi dan ledakan- ledakan hebat, yang diduga menjadi salah satu kunci asal mula kehidupan di Bumi. Berdasar analisa dan bukti-bukti terbaru, disebutkan bahwa Matahari tidak terbentuk secara tersendiri, seperti yang dahulu dipercaya para astronom. Sebaliknya, ia muncul dari kumpulan awan yang amat aktif --bahkan bisa disebut kacau-- seperti nebula-nebula Eagle, Trifid dan Orion. Matahari meninggalkan awan itu bersama bintang- bintang lainnya, dan berkelana sendiri ke lokasinya saat ini, berjarak sekitar 4 tahun cahaya dari bintang terdekat lainnya.[2] Menurut Hester, sekitar 4,6 milyar tahun lalu sebuah bintang raksasa lahir dari awan-awan gas dan debu. Radiasi ultra violet yang intens dari bintang menciptakan gelembung-gelembung gas panas yang terlempar keluar ruang angkasa. Gelombang yang terjadi karena perpindahan gas-gas itu memicu terbentuknya Matahari dan bintang-bintang bermassa rendah lainnya.

description

tugas anak warnet

Transcript of Asal Usul Matahari

ASAL USUL MATAHARIImmanuel kant (1755) dari jerman, dalam bukunya "Algemenine naturges chichte und theorie des himmels nach newtonischen grundsatzen behandelt, menyatakan berdasarkan teori newton tentang gravitasi kant mengatakan bahwa asal segalanya ini adalah dari gas yang bermacam-macam yang tarik menarik membentuk kabut besar kemudian terjadi benturan masing-masing gas kemudian menimbulkan panas, pijarlahdan itulah asla mula dari matahari.[1] Sebuah teori baru mengenai kelahiran tata surya menyebutkan bahwa Matahari kita dulu lahir di antara bintang-bintang raksasa berumur pendek. Bintang-bintang itu "mencetak" tata surya dengan radiasi dan ledakan-ledakan hebat, yang diduga menjadi salah satu kunci asal mula kehidupan di Bumi. Berdasar analisa dan bukti-bukti terbaru, disebutkan bahwa Matahari tidak terbentuk secara tersendiri, seperti yang dahulu dipercaya para astronom. Sebaliknya, ia muncul dari kumpulan awan yang amat aktif --bahkan bisa disebut kacau-- seperti nebula-nebula Eagle, Trifid dan Orion.

Matahari meninggalkan awan itu bersama bintang-bintang lainnya, dan berkelana sendiri ke lokasinya saat ini, berjarak sekitar 4 tahun cahaya dari bintang terdekat lainnya.[2]Menurut Hester, sekitar 4,6 milyar tahun lalu sebuah bintang raksasa lahir dari awan-awan gas dan debu. Radiasi ultra violet yang intens dari bintang menciptakan gelembung-gelembung gas panas yang terlempar keluar ruang angkasa. Gelombang yang terjadi karena perpindahan gas-gas itu memicu terbentuknya Matahari dan bintang-bintang bermassa rendah lainnya.

Dalam jangka waktu sekitar 100.000 tahun, awan debu dan gas yang tadinya menyelimuti Matahari mulai tersingkap oleh gas panas. Selanjutnya, tata surya yang masih mudah itu terekspos radiasi ultra violet dari bintang raksasa di dekatnya. Pada titik ini, Matahari berupa bola yang memancarkan gas atau dikenal sebagai EEG (evaporating gaseous globule)

Hester melihat EEG pertama kali dari foto teleskop ruang angkasa Hubble tahun 1995 yang memperlihatkan Eagle Nebula, dikenal juga sebagai pilar-pilar penciptaan (Pillars of Creation). Selanjutnya, foto lain dari Trifid Nebula memperlihatkan proses serupa yang memicu munculnya bintang.

Dalam waktu 10.000 tahun kemudian, EEG di sekitar Matahari menguap, meninggalkan sebuah bintang muda dan sebentuk gas dan debu yang kemudian menjadi planet, asteroid dan komet. Radiasi ultra violet dari bintang raksasa masih menerpa kumpulan debu dan gas itu, menyapunya, dan 10.000 tahun setelahnya tersisalah planet-planet yang ada di tata surya kita sekarang.

Namun seperti diketahui, bintang-bintang raksasa tidak hidup lama. Mereka akan mati dalam ledakan dahsyat yang dikenal sebagai supernova. "Saat supernova terjadi, ruangan di sekitarnya akan dihujani materi ledakan, termasuk iron-60," kata Hester. "Salah satu materi iron-60 itulah yang masuk ke Bumi sebagai meteorit. Dan meteorit itu pastilah tidak datang dari tempat yang amat jauh. Ia merupakan sisa ledakan bintang raksasa di dekat kita." (space.com/CNN/wsn).[3]

Mawar Merah di Angkasa "Selain itu (sungguh ngeri) ketika langit pecah belah lalu menjadilah ia mawar merah, berkilat seperti minyak" (Ar-Rahman: 37) Gambar di atas adalah gambar ledakan bintang di angkasa yang diperoleh NASA dengan Teleskop yang sangat canggih. Kejadian tersebut membuktikan kebenaran Al-Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu pada surah Ar-Rahman di atas.

Big Bang (bahasa Indonesia: Dentuman Besar) dalam kosmologi adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini terbentuk dari ledakan mahadahsyat yang terjadi sekitar 13.700 juta tahun lalu. Ledakan ini melontarkan materi dalam jumlah sangat besar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi ini kemudian yang kemudian mengisi alam semesta ini dalam bentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid/meteor, energi, dan partikel lainnya dialam semesta ini. Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk sistem tata surya. Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.

Big Bang & Alam Semesta yang Mengembang Pada tahun 1929 Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble melakukan observasi dan melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang. Kemudian ini menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari suatu ledakan sangat besar pada suatu saat di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar. Pada saat itu dimana Alam Semesta memiliki ukuran nol, dan berada pada kerapatan dan panas tak terhingga; kemudian meledak dan mengembang dengan laju pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu lambat untuk membuatnya segera mengerut, atau terlalu cepat sehingga membuatnya menjadi kurang lebih kosong. Dan sesudah itu, kurang lebih jutaan tahun berikutnya, Alam Semesta akan terus mengembang tanpa kejadian-kejadian lain apapun. Alam Semesta secara keseluruhan akan terus mengembang dan mendingin. Alam Semesta berkembang, dengan laju 5%-10% per seribu juta tahun. Alam Semesta akan mengembang terus,namun dengan kelajuan yang semakin kecil,dan semakin kecil, meskipun tidak benar-benar mencapai nol. Walaupun andaikata Alam Semesta berkontraksi, ini tidak akan terjadi setidaknya untuk beberapa milyar tahun lagi. Berbagai macam energi yang ada di Alam Semesta ini jika ditelusuri adalah berasal dari energi Big Bang, yaitu energi pada saat penciptaan. Jumlah total seluruh energi di Alam Semesta ini adalah tepat nol.[1] Abdullah alydan eni rahma. Ilmu Alamiah Dasar. Bumi aksara. Cet. Ke-7. hal Sekitar 4,6 miliar tahun lalu, sebuah awan gas dan debu terkubur dalam kegelapan lengan spiral Bima sakti mulai runtuh. Mungkin angina yang kuat dari bintang massif atau sebuah gelombang kejut dari supernova yang dekat memicu keruntuhan dari jarak kita dalam waktu, kita belum tahu dengan pasti.Apapun penyebabnya, gaya gravitasi lalu mulai melakukan keajaibannya: awan mulai berkontraksi dan terpecah. Salah satu pecahan itu ditakdirkan menjadi matahari kita dan bagian lain dari tata surya. Pecahan lain juga menghujani bintang-bintang sejak ia pergi dari tempat kelahirannya tidak ada jalan menentukan yang mana akan memuat kerabat kita. Namun sementara proses pembentukan bintang sepenuhnya membosankan, bagian kecil galaksi kita ini mungkin mirip dengan nebula Orion (M42) atau salah satu daerah pembentukan bintang lainnya yang kita lihat sekarang.Gerak matahariMatahari mengorbit pusat galaksi bima sakti pada jarak sekitar 26 ribu atau 27 ribu tahun cahaya dari pusat galaksi, bergerak umumnya ke arah Cygnus dan menyelesaikan satu revolusi dalam sekitar 225-250 juta tahun. Laju orbitalnya sekitar 22020km/s, namun sebuah pendekatan terbaru memberikan nilai 251km/s. Ini setara dengan sekitar satu tahun cahaya setiap 1.190 tahun, dan sekitar satu SA setiap 7 tahun. Pengukuran jarak galaktik dan laju ini seteliti mungkin dengan pengetahuan kita saat ini, namun dapat berubah seiring pengetahuan kita. Karena galaksi kita bergerak relative pada radiasi latar belakang kosmik (cosmic microwave background radiation (CMB)) di arah Hydra dengan kecepatan 550km/s, kecepatan resultan matahari relative terhadap CMB adalah sekitar 370km/s ke arah Crater atau Leo.Suhu matahariInti matahari dapat mencapai 15,7 juta C. Suhu permukaan mendekati 5.500C. Atmosfer terluar matahari (yang dapat kita lihat saat gerhana matahari) kembali menjadi sangat panas, hingga 5 juta derajat Celsius. Pada puat bintik hitam, suhu dapat menjadi serendah 4000C. Suhu matahari ditentukan oleh pengukuran berapa banyak energi (baik panas maupun cahaya) yang ia pancarkan.Referensi1. Randolph H. Levine, M.A., Ph.D. The Sun as Seen from Space.2. "Milky Way keeps tight grip on its neighbor", New Scientist 13 Aug., 2008, p. 8.3. Kerr, F. J.; Lynden-Bell D. (1986). "Review of galactic constants" (PDF). Monthly Notices of the Royal Astronomical Society 221: 10231038.4. "Dipole Anisotropy in the COBE Differential Microwave Radiometers First-Year Sky Maps" Kogut, et al Astrophysical Journal, 19935. NASA "Sun Fact Sheet"

SUSUNAN MATAHARIMatahari di susun oleh empat lapisan. Berdasarkan urutannya di mulai dari pusat matahari ke empat lapisan itu adalah :

1. Inti Matahari

Inti Matahari adalah bagian dalam matahari yang merupakan pusat matahari. Suhu inti (15 juta Kelvin) dan tekanannya (200 miliar kali tekanan permukaan bumi) yang sangat tinggi membuat inti hidrogen dapat berfusi menjadi inti helium (melalui reaksi fusi yang disebut rantai-rantai proton) menghasilkan energi matahari. Bagaimanakah perambatan energi dari inti matahari menuju ke permukaannya? Ada dua cara perambatan energi. Pertama, perambatan energi dari inti matahari menuju ke permukaan matahari adalah secara radiasi melalui plasma (gas panas) yang terdapat di dalam matahari. Kedua, perambatan energi dari bagian di dekat permukaan matahari menuju ke permukaan matahari adalah secara konveksi.

2. Fotosfer

Lapisan matahari yang dapat kita lihat disebut fotosfer atau lapisan cahaya. Fotosfer tampak menyerupai piringan emas yang terang.

Fotosfer merupakan sebuah daerah yang agak tipis dengan kedalaman sekitar 500 km atau kurang dari 1/2000 jari-jari matahari. Suhu atmosfer bagian dalam adalah 6000 Kelvin dan berkurang menjadi 4.300 Kelvin pada atmosfer bagian luar. Gas-gas panas pada fotosfer memancarkan cahaya dengan intensitas sangat kuat, sehingga cahaya fotosfer dapat terlihat dan bewarna kuning dari bumi. Dilihat dengan teleskop, fotosfer tampak berbentuk butiran-butiran kecil. Butiran-butiran ini merupakan massa dari bintik-bintik panas pada matahari.

Fotosfer matahari disusun kira-kira 94% hidrogen, 5,9 helium, dan 0,1 elemen-elemen lebih berat, yang banyak adalah karbon, oksigen, nitrogen, dan neon.

3. KromosferLapisan yang terdapat di atas fotosfer disebut atmosfer matahari. Atmosfer ini sebagian besar terdiri dari gas hidrogen. Atmosfer matahari tersusun atas dua lapisan. Lapisan bawah atau yang paling dekat dengan fotosfer disebut kromosfer atau 'bola warna'. Lapisan atas disebut krona atau 'mahkota'. Lapisan kromosfer menjulang 12.000 km di atas fotosfer, memiliki tebal kira-kira 2.400 km, dan suhu pada bagian atasnya lebih dari 10.000 Kelvin. Kita di bumi biasanya tidak dapat melihat kromosfer dan korona. Ada dua alasan : Pertama, intensitas sinar yang dipancarkan kromosfer dan korona tidak sekuat yang di pancarkan oleh fotosfer, sehingga cahaya yang menyilaukan dari fotosfer merintangi kita untuk melihat keduanya. Kedua, efek atmosfer bumi kita juga merintangi kita untuk melihat kromosfer dan korona. Tetapi, selama gerhana matahari total, yaitu ketika bulan menutupi fotosfer, kita dapat melihat atmosfer matahari (kromosfer dan korona). Ketika bulan menutupi fotosfer matahari, kelihatan kromosfer berbentuk seperti cincin kecil dengan nyala merah kuat yang melingkar di sebelah luar fotosfer.

4. KoronaAtmosfer matahari sebelah luar atau lapisan yang terpadat di atas kromosfer adalah korona. Korona ini jauh lebih panas di bandingkan dengan kromosfer, para ahli menaksir suhu korona mencapai 2 juta Kelvin untuk daerah luarnya. Akibat suhu yang sangat tinggi ini, korona mengembang sangat cepat dalam ruang hampa. Mengapa korona yang terletak lebih jauh dari sumber energi matahari (inti matahari) di bandingkan dengan fotosfer dapat jauh lebih panas? Suatu teori menyatakan bahwa pemaksaan perpindahan kalor (energi) secara konveksi dalam fotosfer dan kromosfer, memanaskan secara intensif gas yang sangat tipis dalam korona.Selama gerhana total berlangsung, fotosfer tertutup oleh bulan dan akan tampak dengan mata telanjang, suatu bentuk mahkota di sebelah luar cincin yang bersinatr merah (kromosfer). Bentuk mahkota inilah yang disebut korona. Karena itu, korona disebut juga 'mahkota' matahari.

Untuk mengamati korona, kita tidak harus menunggu suatu gerhana matahari total. Kita dapat melihatnya dengan suatu teleskop khusus yang disebut koronagraf, yang dapat menghasilkan gerhana matahari total buatan (teleskop ini memiliki sebuah cakram hitam yang di letakan sedemikian sehingga menutupi cahaya dari fotosfer)Energi Matahari Matahari dari dekat. Secara global, matahari menyediakan 10.000 kali energi manusia - energi yang dapat di memanfaatkan siapapun secara gratis. Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan jika dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi mampu menyediakan kebutuhan konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama. Matahari dapat digunakan secara langsung untuk memproduksi listrik atau untuk memanaskan bahkan untuk mendinginkan. Potensi masa depat energi surya hanya dibatasi oleh keinginan kita untuk menangkap kesempatan.Ada banyak cara untuk memanfaatkan energi dari matahari. Tumbuhan mengubahsinar matahari menjadi energi kimia dengan menggunakan fotosintesis. Kita memanfaatkan energi ini dengan memakan dan membakar kayu. Bagimanapun, istilah tenaga surya mempunyai arti mengubah sinar matahari secara langsung menjadi panas atau energi listrik untuk kegunaan kita. dua tipe dasar tenaga matahari adalah sinar matahari dan photovoltaic (photo- cahaya, voltaic=tegangan)Photovoltaic tenaga matahari: melibatkan pembangkit listrik dari cahaya. Rahasia dari proses ini adalah penggunaan bahan semi konduktor yang dapat disesuaikan untuk melepas elektron, pertikel bermuatan negative yang membentuk dasar listrik.Bahan semi konduktor yang paling umum dipakai dalam sel photovoltaic adalah silikon, sebuah elemen yang umum ditemukan di pasir. Semua sel photovoltaic mempunyai paling tidak dua lapisan semi konduktor seperti itu, satu bermuatan positif dan satu bermuatan negatif. Ketika cahaya bersinar pada semi konduktor, lading listrik menyeberang sambungan diantara dua lapisan menyebabkan listrik mengalir, membangkitkan arus DC. Makin kuat cahaya, makin kuat aliran listrik.Sistem photovoltaic tidak membutuhkan cahaya matahari yang terang untuk beroperasi. Sistem ini juga membangkitkan listrik di saat hari mendung, dengan energi keluar yang sebanding ke berat jenis awan. Berdasarkan pantulan sinar matahari dari awan, hari-hari mendung dapat menghasilkan angka energi yang lebih tinggi dibandingkan saat langit biru sedang yang benar-benar cerah.Saat ini, sudah menjadi hal umum piranti kecil, seperti kalkulator, menggunakan solar sel yang sangat kecil. Photovoltaic juga digunakan untuk menyediakan listrik di wilayah yang tidak terdapat jaringan pembangkit tenaga listrik. Kami telah mengembangkan lemari pendingin, yang bernama Solar Chill yang dapat berfungsi dengan energi matahari. Setelah dites, lemari pendingin ini akan digunakan oleh organisasi kemanusiaan untuk membantu menyediakan vaksin di daerah tanpa listrik, dan oleh setiap orang yang tidak ingin bergantung dengan tenaga listrik untuk mendinginkan makanan mereka. Penggunaan sel photovoltaic sebagai desain utama oleh para arsitek semakin meningkat. Sebagai contoh, atap ubin atau slites solar dapat menggantikan bahan atap konvsional. Modul film yang fleksibel bahkan dapat diintegrasikan menjadi atap vaulted, ketika modul semi transparan menyediakan percampuran yang menarik antara bayangan dengan sinar matahari. Sel photovoltaic juga dapat digunakan untuk menyediakan tenaga maksimum ke gedung pada saat hari di musim panas ketika sistem AC membutuhkan energi yang besar, hal itu membantu mengurangi beban maskimum elektik.Baik dalam skala besar maupun skala kecil photovoltaic dapat mengantarkan tenaga ke jaringan listrik, atau dapat disimpan dalam selnya.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas MatahariKaca-kaca besar mengkonsetrasikan cahaya matahari ke satu garis atau titik. Panas yang dihasilakan digunakan untuk menghasilkan uap panas. Panasnya, tekanan uap panas yang tinggi digunakan untuk menjalankan turbin yang menghasilkan listrik. Di wilayah yang disinari matahari, Pembangkit Listrik Tenaga matahari dapat menjamin pembagian besar produksi listrik

Berdasarkan proyeksi dari tingkat arus hanya 354MW, pada tahun 2015 kapasitas total pemasangan pembangkit tenaga panas matahari akan melampaui 5000 MW. Pada tahun 2020, tambahan kapasitas akan naik pada tingkat sampai 4500 MW setiap tahunnya dan total pemasangan kapasitas tenaga panas matahari di seluruh dunia dapat mencapai hampir 30.000 MW- cukup untuk memberikan daya untuk 30 juta rumah. Pemanas dan Pendingin Tenaga MatahariPanas tenaga matahari menggunakan panas matahari secara langsung. Pengumpul panas matahari diatas atapmu dapat menyediakan air panas untuk rumahmu, dan membantu menghangatkan rumahmu. Sistem panas matahari berdasarkan prinsip sederhana yang telah dikenal selama berabad-abad: matahari memanaskan air yang mengisi bejana gelap. Teknologi tenaga panas matahari yang ada di pasar saat ini sangat efisien dan bisa diandalkan. Saat ini pasar menyediakan tenaga matahari untuk aplikasi dengan cakupan luas, dari pemanas air domestik dan pemanas ruangan di perumahan dan gedung gedung komersial, sampai pemanas kolam renang, tenaga matahari-pendingin, proses pemanasan industri dan memproses air menjadi tawar.Saat ini produksi pemanas air panas domestik merupakan aplikasi paling umum untuk tenaga panas matahari. Di beberapa negara hal ini telah menjadi sarana yang umum digunakan oleh gedung tempat tinggal. Tergantung pada kondisi dan konfigurasi sistem, kebutuhan air panas dapat disediakan oleh tenaga matahari hingga 100% . Sistem yang lebih besar dapat ditambahkan untuk menutupi bagian penting dari kebutuhan energi untuk pemanas ruangan. Ada dua tipe teknologi:Tabung vakum- penyedot di dalam tabung vakum menyedot radiasi dari matahari dan memanaskan cairan di dalam, seperti di panel tenaga matahari datar. Tambahan radiasi diambil dari reflektor di belakang tabung. Bentuk bundar tabung vakum membuat cahaya matahari dari berbagai sudut dapat mencapai penyerap secara langsung. Bahkan di saat mendung, ketika cahaya datang dari banyak sudut pada saat bersamaan, tabung vakum kolektor tetap dapat efektif.Kolektor solar panel datar- pada dasarnya merupakan kotak yang ditutupi kaca yang ditaruh di atap seperti cahaya langit. Di dalam kotak terdapat serangkaian tabung pemotong dengan sirip pemotong terpasang. Seluruh struktur dilapisi substansi hitam yang didesain untuk menangkap sinar matahari. Sinar ini memanaskan air dan campuran bahan anti beku, yang beredar dari kolektor turun ke pemanas air di bawah tanah.Pendingin tenaga matahari: Pendingin tenaga matahari menggunakan sumber energi panas untuk menghasilkan dingin dan /atau mengurangi kelembaban udara dengan cara yang sama dengan lemari pendingin atau AC konvensional. Aplikasi ini cocok dengan energi panas matahari, sejalan dengan meningkatnya permintaan pendingin ketika panas matahari banyak. Pendingin tenaga matahari telah sukses didemonstrasikan. Penggunaan skala besar dapat diharapkan di masa depan, sejalan dengan berkurangnya biaya teknologi ini, terutama untuk sistem skala kecil.Gerhana matahariGerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.Ketika gerhana Matahari sedang berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf).[rujukan?]Jenis gerhana MatahariGerhana Matahari dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu: Gerhana total terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari. Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan. Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya. Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.Mengamati gerhana MatahariGerhana Matahari tahun 1999 di PerancisMelihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari Matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana Matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. Karena cepatnya peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin berlangsung lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi jika ingin melihatnya lakukan sesegera mungkin.