Asal Usul Dusun

12
ASAL USUL DUSUN PAGAK,TLANAAN,NGULAAN Jaman dahulu,ada seorang anak bernama Kek Kebogiro. Kek Kebogiro di usir oleh ayahnya yang bernama Sindholiwud. Karena Sindholiwud takut dengan Sultan Bentoro,dan Sultan Fatah,akhirnya Kek Kebogiro pergi ke Desa Gantril dan mempunyai janji tidak akan kembali lagi ke Desa Gombel. Kek Kebogiro pergi bersama calon istrinya untuk mencari seorang dukun sakti. Di tengah perjalanan,keduanya mendengar bahwa ada orang tua yang sakti di Desa Kasdilangu. Akhirnya Kek Kebogiro dan calon istrinya yang bernama Roro Ireng tadi,menjadi murid orang tua tadi. Mereka di ajari kesaktian. Kek Kebogiro di ajari ilmu yang bernama ‘Aji panjal anjlok’. Nah…, Kek Kebogiro di suruh bertapa sambil berjalan terus bersama istrinya dan tidak boleh kembali,dan berjalan kea rah timur. Kek Kebogiro boleh kembali lagi di Desa Kadilangu,jika ia sudah bertemu dengan orang-orang yang benar-benar susah. Di perjalanan,Ki Klereh(juragam sapi dan kerbau) di rampok oleh Kek Pesek dan Brandal Tengkal. Akhirnya,ketiganya berkelahi,dan Kek Pesek pingsan Karena terkena ‘cemethi wasiat’. Brandal Tengkal langsung membunuh Ki Klereh,tanpa membangunkan Kek Pesek. Brandal Temgkal pergi membawa uangnya Ki Klere. Setelah Ki Pesek sadar,ia melihat Ki Klereh sudah meninggal dan Ki Tengkal pergi. Kek Pesek mrah dan ia berjanji,jika bertemu dengan Brandal Tengkal,ia akan membunuhnya. Di Desa Trowolu,Kek Putat sedih karena semua anak gadisnya di culik oleh Ki Tengkal. Waktu Kek Kebogiro dan istrinya berjalan,mereka di todong oleh K I Tengkal. Mereka di suruh menyerahkan uangnya tapi Kek Kebogirotidak menyerahkan uangnya. Akhirnya keduanya bertengkar ,Kek Kebogiro berlari,tapib Roro Ireng dibawa oleh Ki Tengkal. Waktu Ki Sigo bercerita dengan Gathi,istinya tiba-tiba ada tamu,yaitu Kek Kebogiro dan ia bercerita tentang calon istrinya yang diculik oleh Ki Tengkal. Akhirnya Kek Kebogiro dan Ki Sigo bergabung untuk mencari dan membunuh Ki Tengkal. Setelah bertemu,Ki Tengkal dihantam dengan ‘aji pancal anjlok’. Dan akhirnya Ki Tengkal meninggal. Setelah kejadian itu,tempat

Transcript of Asal Usul Dusun

Page 1: Asal Usul Dusun

ASAL USUL DUSUN PAGAK,TLANAAN,NGULAAN

Jaman dahulu,ada seorang anak bernama Kek Kebogiro. Kek Kebogiro di usir oleh ayahnya yang bernama Sindholiwud. Karena Sindholiwud takut dengan Sultan Bentoro,dan Sultan Fatah,akhirnya Kek Kebogiro pergi ke Desa Gantril dan mempunyai janji tidak akan kembali lagi ke Desa Gombel. Kek Kebogiro pergi bersama calon istrinya untuk mencari seorang dukun sakti.

Di tengah perjalanan,keduanya mendengar bahwa ada orang tua yang sakti di Desa Kasdilangu. Akhirnya Kek Kebogiro dan calon istrinya yang bernama Roro Ireng tadi,menjadi murid orang tua tadi. Mereka di ajari kesaktian. Kek Kebogiro di ajari ilmu yang bernama ‘Aji panjal anjlok’. Nah…, Kek Kebogiro di suruh bertapa sambil berjalan terus bersama istrinya dan tidak boleh kembali,dan berjalan kea rah timur. Kek Kebogiro boleh kembali lagi di Desa Kadilangu,jika ia sudah bertemu dengan orang-orang yang benar-benar susah.

Di perjalanan,Ki Klereh(juragam sapi dan kerbau) di rampok oleh Kek Pesek dan Brandal Tengkal. Akhirnya,ketiganya berkelahi,dan Kek Pesek pingsan Karena terkena ‘cemethi wasiat’. Brandal Tengkal langsung membunuh Ki Klereh,tanpa membangunkan Kek Pesek. Brandal Temgkal pergi membawa uangnya Ki Klere. Setelah Ki Pesek sadar,ia melihat Ki Klereh sudah meninggal dan Ki Tengkal pergi. Kek Pesek mrah dan ia berjanji,jika bertemu dengan Brandal Tengkal,ia akan membunuhnya.

Di Desa Trowolu,Kek Putat sedih karena semua anak gadisnya di culik oleh Ki Tengkal. Waktu Kek Kebogiro dan istrinya berjalan,mereka di todong oleh K I Tengkal. Mereka di suruh menyerahkan uangnya tapi Kek Kebogirotidak menyerahkan uangnya. Akhirnya keduanya bertengkar ,Kek Kebogiro berlari,tapib Roro Ireng dibawa oleh Ki Tengkal. Waktu Ki Sigo bercerita dengan Gathi,istinya tiba-tiba ada tamu,yaitu Kek Kebogiro dan ia bercerita tentang calon istrinya yang diculik oleh Ki Tengkal. Akhirnya Kek Kebogiro dan Ki Sigo bergabung untuk mencari dan membunuh Ki Tengkal.

Setelah bertemu,Ki Tengkal dihantam dengan ‘aji pancal anjlok’. Dan akhirnya Ki Tengkal meninggal. Setelah kejadian itu,tempat meninggalnya Ki Klereh dinamakan Ngulaan. Karena Ki Klereh itu pedagang sapid an kerbau. Kek Pesek babad alas Tlanaan dan diberi nama Tlanaan. Karena Tlanaan itu pohon kelapa kecil. Dan Kek Kebogiro diberi nama Desa Pagak yang berarti mogok atau berhenti.

Asul-Usul Desa Sukorukun            Didesa Sukorukun kecamatan Jaken Kabupaten Pati,jawa tengah terbagi menjadi dua dukuh,yaitudukuh Tlana’an dan dukuh Sobo.Dengan penguasa atau danyang Kek Pesek.            Dahulu Kek Pesek tidak tinggal didesa Sukorukun.Kek Pesek tinggal di sebuah hutan lebat di sebelah barat kabupaten Pati.Tapi Kek Pesek mengembara untuk mencari ilmu.Ia berjalan jauh ke timur.Sampai akhirnya ia sampai di sebuah hutan .kemudian ia bertapa sampai 40 hari lamanya.Setelah itu ,hutan itu di bersihkan dan di beri nama dukuh Tlana’an .Yang diambil dari kata anak.Karena waktu bertapa ia berada dibawah anakan pohon Bogor.

Page 2: Asal Usul Dusun

            Kemudian ia pindah ke tempat disebelah Selatan dukuh Tlana’an,yaitu dukuh Sobo.Disebut dukuh Sobo,karena didukuh tersebut sering didatangi orang-orang dari luar negeri maupun luar daerah.Karena orang-orang didukuh tersebut ramah-ramah dan juga kesenian didukuh tersebut sangat menarik.Kesenian didukuh tersebut adalah seni tari yang sering dipentaskan dengan nama Joget.            Disebut desa sukorukun karena rukunnya dukuh Tlana’an dan dukuh Sobo.Dahulu rakyat dukuhTlana’an dan dukuh Sobo sering bertengkar karena  rebutan tanah.Kek Pesek sebagai Danyang atau penguasa didesa tersebut ingin mendaimaikan dua dukuh tersebut.Berbagai cara telah dilakukan oleh Kek Pesek.Tapi usaha Kek Pesek sia-sia.Dua dukuh tersebut tetap bertengkar.Sampai akhirnya Kek Pesek kehilangan kesabaran.kemudian Kek Pesek membagi tanah tersebut menjadi dua bagian tersebut dengan cara digaris menggunakan kayu.Yang bagian utara adalah dukuh Tlana’an dan bagian selatan dukuh Sobo.Ada beberapa rakyat yang tidak setuju dengan cara tersebut.mereka berusaha protes kepada Kek Pesek.Tetapi Kek Pesek tidak menggubrisnya.Lalu mereka pasrah.Kerena mereka takut jika mereka masih tidak terima,maka sumpah Kek Pesek akan terjadi.Sumpahnya adalah,apabila ada orang yang tidak terima dengan keputusan Kek Pesek,maka ia harus pergi meninggalkan desa ini atau desa ini akan hancur karena tertimpa bencana yang sangat besar.Dan akhirnya dukuh Tlana’an dan dukuh Sobo berdamai berkat Kek Pesek.Yang dalam bahasa Jawa rbearti Rukun.Sehingga disebut desa Sukorukun.Itulah asal-usul desa Sukorukun.  Nama               :Ika IndrawatiKelas                        :IX  ANo.Absent         :12

Sumur Keramat

    Jaman dahulu di desa Sumberan, kecamatan Jaken, kabupaten Pati, terdapat sumur yang sangat besar sumbernya. karena sumber airnya sangat besar, maka sumur itu digunakan warga desa Sumberan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-harinya. Seperti mandi, mencuci, memasak dan minum.

    Pada pagi hari, mereka berbondong-bondong datang ke sumur tersebut sambil membawa baju-baju kotor, ember, sabun cuci dan peralatan mandi. pertama yang mereka lakukan adalah mencuci pakaian mereka, dengan cara mengambil air terlebih dahulu. Kemudian baru mencuci.Setelah mencuci mereka mandi. mereka bisa mandi di sini karena ada tempat untuk mandi, jadi tidak terlihat orang. Setelah  mandi kemudian mereka mengambil air dari sumur lalu diisikan ke ember-ember yang telah mereka bawa. Air itu digunakan untuk memasak, minum dan kebutuhan hidup lainnya.

Page 3: Asal Usul Dusun

    Dulu di desa Sumberan belum ada pipa saluran air. Jadi, warga yang ingin mengambil air harus datang dan mengambil air sendiri dari sumur tersebut. Bahkan ada juga warga desa lain yang mengambil air dari sumur itu karena desanya kekuranan air.

    Pada siang hari juga  ada yang datang untuk mandi dan memberi minum hewan ternak mereka. Pada sore hari mereka juga datang untuk mandi setelah seharian bekerja.

    Mereka semua mengambil air dari sumur ini karena di rumah mereka belum mempunyai sumur masing-masing. Maka sumur itu menjadi tempat paling ramai di desa Sumberan setiap harinya pada saat itu.

    Tetapi setelah ada jadian mengenaskan, sumur itu menjadi sepi. Kejadiannya begini, Ada seorang gadis bernama Lampi. Dia adalah anak dari seorang pedagang kambing di desa Sumberan. Dia orangnya idiot, sehingga tidak mempunyai teman. jadi, dia selalu sendiri jika bermain. Suatu siang ia bermain dengan sebatang kayu, tak sengaja kayu itu lepas dari genggamannya dan terjatuh kedalam sumur. Karena dia tidak mempunyai akal yang sehat, tanpa pikir panjang dia masuk ke dalam sumur itu. Dia tidak bisa berenang dan kehabisan oksigen. Akhirnya dia meninggal di dalam sumur itu. Dan pada sore harinya ketika ada yang mengambil air di sumur itu, dia menemukan jasad seorang Lampi di dalam sumur. Lalu para warga segera mengambilnya untuk di makamkan.

    Dan sejak saat itu, sumur tersebut mengadi angker dan sepi. Para wanga takut kalau hantu Lampi gentanyangan disana. Dan sampai saat ini, sumur itu tidak pernah di pakai lagi dan sudah tidak terawat, sehingga di tumbuhi rumput liar dan berlumut, sehingga terkesan menyeramkan. Dan dijuluki SUMUR KERAMAT.

Nama     : Shofiatul RohmahKelas     : IX ANo Abs  : 24

Asal Mula Dukuh Pagak Desa SriwedariPada Jaman dahulu kala, Ada orang bernama Kek Kebogiro.Kek Kebogiro berasal dari

Desa Gantril.Saat itu ia diusir oleh ayahnya yang bernama Sindholiwud karena, Sindholiwud takut dengan Sultan Bentoro dan Sultan Fatah yang sangat berkusa pada jaman dahulu.

Akhirnya Kek Kebogiro pergi dari Desa Gantril dan berjanji tidak akan kembali lagi ke Desa Gantril.Kek kebogiro pergi bersama calon istrinya yang bernama Roro Ireng untuk mencari dukun sakti mandra guna.Ditengah perjalanan Kek Kebogiro dan Roro Ireng mendengar perkataan orang-orang yang dilewatinya,mereka membicarakan adanya dukun tua  yang sangat sakti.Akhirnya Kek Kebogiro dan calon istrinya Roro  Ireng berguru pada kakek tua tadi yang bernama Jaya Kawijayan.Kek Kebogiro diberi ilmu yang dikenal dengan ilmu “Aji Pancal Anjlok”.

Page 4: Asal Usul Dusun

Kek Kebogiro dan Roro Ireng diperintahkan oleh Jaya Kawijayan untuk bertapa dan berjalan terus dan tidak boleh kembali ke Desa Kadilangu.Mereka diperintahkan untuk berjalan terus ke arah Timur.Apabila mereka sudah bertemu dengan orang yang banar-benar  kesusahan maka mereka boleh kembali ke Desa Kadilangu.

Diperjalanan terlihat Ki Klareh ( juragan sapi dan kerbau) yang dipalak oleh Kek Pesek dan Brandhal Tengkal.Akhirnya mereka bertiga perang.Akibatnya Kek Pesek  pingsan dikarenakan terkena pusaka cemethi wasiat, Brandal Tengkal langsung membunuh Ki klareh saat perang,dan tanpa menolong Kek Pesek, Brandhal Tengkal langsung pergi membawa uang Ki Klareh.Ketika Kek Pesek sadar,ia melihat bahwa Ki Klareh sudah tergeletak mati dan Brandhal Tengkal pergi atupun kabur.Kek Pesek sangat marah.Ia  berjanji akan membunuh Brandhal Tengkal.

Di Desa Truwolu atau yang lebih dikenal dengan Terolu, Kek Putat yaitu Danyang Desa Terolu sangat kesusahan dikarenakan semua putrinya hilang diculik oleh Brandhal Tengal.Saat itu juga ketika Kek Kebogiro dan Roro Ireng sedang berjalan, mereka berdua dipalak oleh Brandhal Tengkal untuk dimintai uang.Akan tetapi Kek Kebogiro tidak memberi.Akhirnya Kek Kebogiro dan Brandhal Tengkal berperang.Kek Kebogiro melarikan diri sedangkan Roro Ireng diculik oleh Brandhal Tengkal.

Ketika Ki Putat sedang bercakap-cakap dengan istrinya yang bernama Gati,tiba-tiba Kek Kebogiro bertamu tanpa sengaja Kek Kebogiro mendengar percakapan Ki Putat dengan istrinya.Kek Kebogiro menceritakan calon istrinya Roro Ireng yang diculik oleh Brandhal Tengkal.Ki Putat tidak menyangka, bukan hanya semua putrinya yang diculik.tapi juga calon istri Kek Kebogiro.Akhirnya Kek Kebogiro dan Ki Putat  bergabung untuk mencari dan membunuh Brandhal Tengkal.Akhirnya Kek Kebogiro dengan ilmu yang dimilikinya yaitu “Aji Pancal Anjlok” berhasil membunuh Brandhal Tengkal serta dapat menemukan istrinya.Sedangkan Ki Putat dapat menemukan semua putrinya.

Setelah kejadian tersebut, tempat meninggalnya Ki Klareh disebut dengan Desa Ngulaan dikarenakan Ki Klareh seorang tengkulak sekaligus juragan sapi dan kerbau.Kek Pesek membersihkan hutan Tlanaan dan kemudian menjadi pemukiman warga yang disebut dengan desa Tlanaan.Dan Ki Putat menjadi danyang di Desa Truwolu.Sedangkan Kek Kebogiro memberikan nama desa yang ditinggalinya Pagak yang berarti mogok atau berhenti,dikarenakan perjalanan Kek Kebogiro sudah berakhir atau berhenti dan hidup bahagia bersama istrinya didesa Pagak.

  

Nama         : Rifka Nur FitrianiKelas          : IX ANomor        : 20Mapel         : Bahasa Indonesia

ASAL-USUL DESA SUMBEREJO 

Page 5: Asal Usul Dusun

            Pada zaman dahulu,orang yang tinggal di Desa Sumberejo menyanyikan beberapa lagu. Lagu tersebut adalah sebagai berikut:                        Oblokoro Brandal Tengkal                        Prawane Wong Rempelas                        Lakonane Parenteg-renteg                        Anting-antinge Bang Sesoko                        Gelungane Pawuwung-wuwung                        Selendange Lawe Seduni                        Joko Kulut Kulak Blimbing                        Klebat Pang Nglonggongane                        Langklang-langklang Sumberane                        Gagak Bang Sobo Trowulu                        Ilange Neng Bulu Njapah Siwalan            Lagu yang mereka nyanyikan merupakan kumpulan dari beberapa desa.Dalam Desa Sumberejo menggunakan kata “JOKO KULUT KULAK BLIMBING”. Yang artinya,JOKO KULUT (Kulutan) yang arti khususnya anak muda (Kulutan),alim(lulut),KULAK(Ngulaan)arti khususnya tempat untuk berbelanja, BLIMBING(Mblimbing) Yang arti khususnya pada zaman dahulu banyak blimbingnya (tapi sekarang sudah tidak ada)            Desa Sumberejo ini mempunyai arti bahwa desa ini ramai,rejo,dan sumber terutama air tidak pernah surut.Dari dulu hingga sekarang desa sumberejo ini selalu ramai.            Desa Sumberejo ini tidak mempunyai sejarah yang khusus karena pada zaman dahulu pernah ada beberapa orang Cina yang tinggal di Ngulaan.Tapi orang ngulaan tidak rela dan menentang akan tinggalnya orang Cina di Desa Ngulaan.Untuk itu orang Ngulaan selalu menggagu orang Cina dengan mencuri barang dagangannya.Orang Cina Di Ngulaan ina,biasanya kerjanya berdagang karena ketidak nyamanannya orang Cina pergi dari Ngulaan sehingga orang Ngulaan tetap bisa menguasai Desanya.Itulah asal-usul Desa Sumberejo.             Saya persembahkan untuk bapak Slamet Suladi yang terhormat.            TERIMA KASIH              Nama:DEWI MASHINTA            Kelas:VIII-A            NO:04

Page 6: Asal Usul Dusun

ASAL USUL DESA LUNDO   

Menurut sesepuh Desa Lundo, Pada Jaman dahulu ada Raja Gendala bertanding adu

kesaktian dengan Raden Purbaya dua–duanya sama saktinya. Dan akhirnya Raden Purbaya

sanggup mengalahkan Raja Gendala, setelah peperangan usai Raden Purbaya beristirahat di

suatu tempat, yang nyaman bagi Raden Purbaya. Karena tempat itu dianggap Raden Purbaya

nyaman untuk beristirahat, lalu Raden Purbaya menjuluki tempat tersebut dengan LERENAN,

yang berarti tempat peristirahatan. Dan Beliau berkata bila nanti kalau ada ramai–ramainya

Jaman Raden Purbaya memberi nama dengan KLAREAN, tepatnya sekarang Lundo bagian

selatan.

 

Sambil  beristirahat   di  Lerenan tersebut Raden Purbaya melihat Asap yang

mengelembung istilah dahulu ( istilah Jawa ) ’’  mengelun ’’  dan asap tersebut sangat

berbahaya, Raden Purbaya kaget dan terheran .  Raden Purbaya dalam hatinya ingin memegang

asap tersebut akan tetapi keinginann memegang asap yang mengelun dan berbahaya tersebut

tidak jadi istilah jawa ( Ora Sido ). Kemudian Raden Purbaya menjuluki tempat itu dengan nama

LUNDO kalau nanti ada ramai-ramainya Jaman tempat tersebut jadilah nama DESA LUNDO,

nama tersebut diambil melalui istilah  “ asap yang mengelun di  pegang ora sido “ ( dalam istilah

bahasa jawa  ).

Dijaman yang modren ini nama tersebut tetap menjadi nama  Desa Lundo.

 

Nama              :  Sriningsih

Kelas             :  VIII A

Page 7: Asal Usul Dusun

No. Abs         :  23

Mapel             :  Bhs. Indo 

Nama  : Vicky Luthfy ChoiriyahKelas  : VIII ANo      : 29

ASAL USUL |||| Desa Mojoluhur baru mulai muncul sekitar tahun 60an. Sebelumnya, desa ini terbangun dari tiga perkampungan yang secara administratif menjadi dukuh. Ketiga kampung tersebut antara lain Blingi, Mojorowo dan Gempoldhuwur. Ketiga kampung ini sebenarnya memiliki akar nenek moyang sama, yakni sama-sama berasal dari keturunan Leman Kojo (baca: Leman Koyo). Leman Kojo merupakan prajurit pilih tanding (pasukan khusus) dari keraton Yogyakarta yang pernah turut berjuang melawan Belanda pada masa perlawanan Diponegoro. Ketika Diponegoro tertangkap, sebagian besar pengikutinya bubar, tak terkecuali Leman Kojo. Dia kemudian memilih untuk menjadi lelaki biasa dengan memperisteri anak selir Hamengku Buwono, yang dikenal dengan nama Khasanah. Leman Kojo-Khasanah kemudian memilih tinggal di kampung Blingi. Dia menjadi petani biasa dan hidup sebagaimana orang-orang kebanyakan. Keturunan Leman Kojo dengan persilangan dengan masyarakat kampung sekitar menghasilkan dua kampung pengembangan, yakni Mojorowo dan Gempoldhuwur. Makam Leman Kojo masih terjaga di makam keluarga di sebelah barat kampung Blingi.

[sunting] Kondisi alam

Mojoluhur termasuk wilayah yang memiliki kondisi alam sangat beragam. Kampung Blingi dikenal sebagai kampung sulit air dengan jenis tanah putih bercampur lempung. Ketika tanah dikeruk sekitar sepuluh meter, tanah Blingi akan banyak ditemukan fosil-fosil biota laut. Sumur penduduk rata-rata tak mengeluarkan air, dan kalau mengeluarkan, airnya terasa asin. Kampung Mojorowo dikenal sebagai kampung yang banyak memanfaatkan lahan mereka sebagai tanah tegalan. Mojorowo termasuk wilayah yang tidak tidak begitu kesulitan air. Jenis tanah Kampung Mojorowo berwarna hitam bercampur tanah putih. Kondisi suhu udara juga cenderung lebih rendah dibandingkan suhu udara Kampung Blingi.Kampung Gempoldhuwur dikenal sebagai kampung yang gampang penuh sumber air. Ketika kemarau pajang melanda, penduduk dua dukuh lainnya, banyak memanfaatkan sumber-sumber yang berada di Gempoldhuwur. Tanah di Kampung Gempoldhuwur terdiri dari tanah hitam bercampur lempung merah.SITUS ANIMISME-DINAMISME |||| Mojoluhur memiliki situs animisme-dinamisme yang berkaitan dengan berbagai macam mitos. Di sebelah barat Kampung Blingi terdapat dua sumur tua yang menjadi sumber air utama, yakni Sumur Bogo dan Sumur Brumbung. Dalam mitologi kampung, dua sumur tersebut merupakan perwujudan dari seekor ular raksasa. Sumur Brumbung merupakan simbol dari kepala ular, sedang Sumur Bogo sebagai simbol dari ekor ular. Situs animisme lain berada sekitar satu kilometer sebalah Selatan dari Kampung Blingi yang dikenal dengan nama Lemah Jabangbayi. Mitos yang berkembang, Lemah Jabangbayi merupakan semacam tanah gaib di areal pesawahan yang dipercaya dapat berubah seperti tanah gembur yang dapat menenggelamkan orang-orang yang “dikehendaki”. Mitos ini mirip dengan fenomena lumpur hidup. Situs animisme terdapat pula di sebelah Utara dari Kampung Mojorowo yakni

Page 8: Asal Usul Dusun

adanya segitiga gaib antara Pohon Punden, Tanah Tegalan dan Kedung Sungai. Ketiga tempat tersebut dipercaya memiliki kekuatan gaib karena dihuni makhluk-makhluk halus yang dikendalikan langsung oleh danyang kampung. Danyang yang melindungi orang-orang disebut sebagai Baongan, yang berwujud anjing berkepala manusia. Setiap malam satu sura, Baongan dipercaya, akan berjalan dari Lemah Perengan di Selatan Kampung Gempoldhuwur menuju tempat tersebut.

[sunting] Fenomena Petir

Ada fenomena alam yang menarik, di sekitar Desa Mojoluhur. Tanah di sebelah Utara kampung Mojorowo yang berhubungan langsung dengan Desa Kebonturi, merupakan tanah berbahaya ketika musim penghujan. Di areal tanah tersebut, dipercaya memiliki medan magnet cukup besar (belum pernah diteliti secara ilmiah) sehingga petir-petir selalu bebas menyambar. Fenomena petir telah terjadi sejak zaman lampau. Bila hujan lebat dengan petir besar menyambar, tidak sekali dua kali petir-petir itu dapat menyentuh langsung ke tanah atau pepohonan terdekat. Ketika petir menyambar, yang terdengar oleh telinga justru bukan gelegar yang sangat keras, melainkan suara seperti suara lecutan cemeti, terdengar cempreng dan kosong. Fenomena petir menjadi ancaman berbahaya yang selalu diwaspadai penduduk kampung. Fenomena alam ini juga telah banyak memakan korban. Sebagian besar korban merupakan orang-orang yang entah karena kurang tahu atau nekat, melintas di area tanah petir ketika lecutan-lecutan petir masih terdengar menggema di angkasa.ADAKAH MINYAK? |||| Masyarakat Mojoluhur pada kisaran tahun 80an pernah dikejutkan oelh aktivitas eksplorasi Pertamina. Beberapa titik tanah di desa ini pernah disurvei tanpa diketahui bagaimana hasil surveinya. Masyarakat Mojoluhur hanya mendengar desas-desus bila di bawah permukaan tanah mereka, ada semacam cadangan minyak tetapi sangat minim sehingga bila dieksplorasi hanya mampu bertahan sekitar 10 tahun saja. Tidak ada yang tahu persis mengenai hasil survei yang dilakukan Pertamina. Akan tetapi, sisa dari survei itu masih dapat dilihat pada adanya pipa besi yang ditancapkan di area pesawahan yang di sebut cangkring. Kepercayaan adanya cadagan minyak makin menguat ketika Kampung Blingi mengalami fenomena sulit air dengan logika, minyak bertentangan dengan air. Dugaan adanya minya di Mojoluhur kembali mencuat pada satu dasawarsa terakhir ketika beberapa tim eksplorasi kembali melintas dengan membuat ledakan-ledakan kecil di beberapa titik perkampungan. Akan tetapi, lagi-lagi tim eksplorasi itu tidak pernah memberikan jawaban. Yang diketahui selanjutnya, dari proses eksplorasi itu, cadangan minyak lebih besar dari Blok Cepu kembali ditemukan.