Artikel Ilmiah

7
IDENTITAS DIRI Nama : Harter Chandra Buri Usia : 21 Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Mahasiswa Asal Institusi : Universitas Hasanuddin Jurusan : Fisika Tahun Angkatan : 2012 No.HP. : 082343640388 Alamat : Jl. Sejatih Pobdok 3 Putri (Belakang Asrama Unhas)

description

Ilmiah

Transcript of Artikel Ilmiah

Page 1: Artikel Ilmiah

IDENTITAS DIRI

Nama : Harter Chandra Buri

Usia : 21

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Mahasiswa

Asal Institusi : Universitas Hasanuddin

Jurusan : Fisika

Tahun Angkatan : 2012

No.HP. : 082343640388

Alamat : Jl. Sejatih Pobdok 3 Putri (Belakang Asrama Unhas)

Page 2: Artikel Ilmiah

PENYAKIT KETURUNAN MASIH BISA DITANGKAL

Mencegah lebih baik dari pada mendapatkan warisan tak diinginkan.

Keluarga tidak hanya dapat mewariskan harta benda, tapi juga penyakit dan

gangguan fisik. Faktor bawaan, keturunan, genetik atau “sudah dari sananya”

sering diungkapkan dokter tentang penyakit dan gangguan ini. Warisan penyakit

jelas tidak dinanti. Syukur-syukur kalau penyakit ini tidak sampai dialami anak

cucu kita. Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Itulah

mengapa, cegahlah penyakit itu agar tak sampai “ mampir” pada anak.

Lakukan observasi lewat data riwayat kesehatan keluarga, penyakit apa

sajakah yang mungkin diturunkan kepada anak. Dengan demikian, kita dapat

melakukan antisipasi/pencegahan, agar anak jangan sampai warisan tidak

diinginkan itu diidap anak. Untuk sebagian penyakit, kita masih memiliki waktu

untuk mencegahnya. Jika penyakit turunan dialami anak sejak lahir, bukan

berarti kita boleh menyerah pasrah. Lakukan berbagai usaha, agar anak dapat

hidup layaknya anak normal lainnya. Pada artikel tersebut diberikan salah satu

contoh penyakit keturunan yaitu alergi.

Alergi adalah suatu reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh kita dalam

merespons kontak dengan benda asing tertentu. Dikatakan berlebihan karena

benda asing ini biasanya dikenali oleh tubuh sebagai sesuatu yang tidak

berbahaya dan tanpa terjadi respons pada orang yang tidak menderita alergi.

Tubuh orang-orang yang alergi mengenali benda asing dan satu bagian dari

sistem kekebalan tubuh menjadi aktif. Zat yang menyebabkan alergi disebut

Page 3: Artikel Ilmiah

“alergen”. Contoh dari alergen adalah serbuk sari, debu, kutu rumah, jamur,

ketombe dan makanan. Untuk memahami alergi, penting untuk mengingat bahwa

alergen adalah zat yang asing bagi tubuh dan dapat menyebabkan reaksi alergi

pada orang-orang tertentu.

Jika suatu alergen datang dalam kontak dengan tubuh, akan menyebabkan

sistem imun mengalami suatu reaksi alergi pada orang-orang yang alergi

terhadap zat tersebut. Jika Anda bereaksi tidak semestinya terhadap alergen yang

normalnya tidak berbahaya bagi orang lain, berarti Anda mempunyai suatu reaksi

alergi yang biasa disebut dengan alergi atau atopi. Oleh karena itu, orang yang

cenderung mengalami alergi disebut dengan alergi atau atopi.

Clement Pirquest (1874-1929) seorang ahli pediatri dari Austria adalah

orang pertama yang menggunakan istilah alergi. Dia mengacu pada imunitas

yang menguntungkan dan juga hipersensitivitas yang berbahaya yang disebut

dengan alergi. Kata alergi berasal dari kata yunani “allos” yang artinya berbeda

atau berubah dan “ergos” yang artinya bekerja atau aksi. Alergi mengacu pada

suatu “reaksi yang berubah”. Kata alergi pertama kali digunakan pada 1905

untuk menggambarkan reaksi merugikan pada anak-anak yang diberi suntikan

serum kuda berulang untuk melawan infeksi. Tahun-tahun berikutnya, istilah

alergi digunakan untuk menjelaskan perubahan reaktivitas yang tidak diharapkan

ini.

Berdasarkan penelitian ilmiah, alergi pada anak sebagian besar

disebabkan faktor keturunan. Jika kedua orangtua mempunyai bakat alergi,

kemungkinan anak terserang alergi sekitar 70-80%. Tapi, jika hanya salah satu

Page 4: Artikel Ilmiah

orangtua yang punya alergi, kemungkinannya menurun menjadi 30%. Selain

faktor keturunan, alergi bisa tercetus karena faktor lingkungan. Faktor pencetus

alergi dari luar ini disebut alergen, yang akan bekerja jika seorang anak

membawa sifat alergi.

Alergen ini sendiri dibedakan menjadi tiga, yaitu alergen hirup , makanan

dan alergen suntik. Pada alergen hirup, pemicunya paling banyak adalah tungau

debu rumah, di samping serbuk sari. Reaksi alergi akibat tungau ini antara lain

sesak napas, bersin-bersin atau batuk. Sedangkan alergen suntik disebabkan oleh

gigitan serangga atau suntikan. Biasanya akan menimbulkan reaksi pada kulit

dan bentuknya bisa ragam.

Cara mencegah alergi bila ada riwayat keluarga, baik saudara kandung,

orang tua, kakek, nenek atau saudara dekat lain yang kena alergi atau asma,

deteksi kemungkinan alergi ini bahkan ketika anak belum dilahirkan. Caranya:

Ibu perlu menghindari atau meminimalkan penyebab alergi sejak hamil.

Hindari pencetus alergi dari lingkungan , contoh kecoak, serta tungau

yang sering ada pada karpet, kasur kapuk, sofa, gorden serta bulu

binatang peliharaan seperti kucing, anjing.

Tunda pemberian makanan penyebab alergi seperti telur, kacang tanah,

dan ikan sampai usia di atas 2-3 tahun.

Bila membeli makanan kemasan, biasakan untuk melihat komposisi

bahan penyusunnya.

Page 5: Artikel Ilmiah

Bila bayi minum ASI, ibu juga perlu menghindari makanan penyebab

alergi. Bila ASI tidak memungkinkan, gunakan susu formala

hipoalergenik.

Cara mengatasinya pada pernyataan diatas adalah sebagai berikut:

Jika anak terlanjur menyandang alergi, sebaiknya identifikasi

pencetusnya dan hindari. Jika anak alergi debu, maka bersihkan karpet,

boneka, kain dan sebagainya.

Obat-obatan antialergi dapat digunakan tapi dalam jangka panjang tidak

dianjurkan.