Arifa CSS NH
Transcript of Arifa CSS NH
NEONATALHIPERBILIRUBINEMIA
Oleh :
Arifa Rakhmana A.
Preseptor : Hana Sofia R., dr. , Sp.A
2
LATAR BELAKANGHiperbilirubinemia merupakan kasus sering
terjadi
Diagnosis awal dan tatalaksana hiperbilirubinemia pada neonatus yang
tepat adalah hal penting dalam mencegah komplikasi hiperbilirubinemia
DEFINISI Semua keadaan pada bayi baru lahir dimana
terdapat peningkatan serum bilirubin yang
menyebabkan bayi tersebut terlihat kuning pada
kulit, sklera okular atau keduanya.
Diskolorisasi pada kulit, membran mukosa dan
sklera oleh karena bilirubin serum meningkat
(> 2 mg/dl)
4
INSIDENSI
25%-60% neonatus cukup bulan
80% neonatus kurang bulan
Sebagian besar bersifat jinak tetapi hiperbilirubinemia yang parah dapat menyebabkan kerusakan otak permanen yang serius
FAKTOR RESIKO
Faktor neonatal:Genetik
PrematurePolychytem
ia
Faktor maternal :Ras atau
etnikKomplikasi
selama kehamilanBreast feeding
6
MENGAPA BAYI MENGALAMI IKTERUS PADA MINGGU PERTAMA KEHIDUPAN?
Meningkatnya produksi bilirubinTurnover sel darah merah yang lebih
tinggiPenurunan usia sel darah merah
Menurunnya ekskresi bilirubinPenurunan uptake dalam hatiPenurunan konjugasi oleh hatiPeningkatan sirkulasi bilirubin
enterohepatikEkskresi bilirubin membaik setelah 1
minggu
METABOLISME BILIRUBIN NORMAL
· Uptake dari bilirubin oleh liver dimediasi oleh protein carrier (receptor)
· Uptake dapat secara kompetitif diinhibisi oleh organic anion lain
· Pada smooth ER, bilirubin dikonjugasi dg glucoronic acid, xylose, atau ribose
· Glucoronic acid adalah major conjugate - catalyzed by UDP glucuronyl tranferase
·“Conjugated” bilirubin larut dalam air dan disekresikan oleh hepatosit ke biliary canaliculi
· Dikonversi ke stercobilinogen (urobilinogen) (colorless) by bacteria in the gut
· Dioksidasi to stercobilin which untuk pewarnaan dan dieksresikan ke feses
· Sebagian stercobilin dapat di re-adsorbed oleh usus dan di re-eksresi baik oleh liver atau ginjal
Jalur metabolisme degradasi heme dan pembentukan bilirubin..
9
BILIRUBIN
Tidak terkonjugasi:
Tidak larut dalam air Berikatan dengan
albumin untuk transport
Komponen bebas larut dalam lemak
Komponen bebas bersifat toksik untuk otak
Terkonjugasi: Larut dalam air Tidak larut dalam
lemak Tidak toksik untuk otak
SIKLUS ENTEROHEPATIK
PATOFISIOLOGIS
Intrahepatic obstructive jaundice
Hepatobilliary mechanism
Conjugated bilirubin berakumulasi diliver dan masuk ke aliran darah
Hepatocellular damage or obstruction bile canaliculi
Decrease liver ability to excrete bilirubin
Conjugated and unconjugated hyperbilirubinemia
ekstrahepatic obstructive jaundice
Bile duct obstruction
Light color stool
Conjugated hyperbilirubinemia
Increase eksresi bilirubin di urine
Deposisi bilirubin dalam jaringan (jaundice)
Hematologic mechanism
Hemolytic jaundice
Hepatosit tidak dapat menkonjugasi dan excrete bilirubin as rapidly as it is formed, so bilirubin enter bloodstreem
Unconjugated hyperbilirubinemia
RBC yang lisis >>>
12
IKTERUS FISIOLOGIS
Terjadi pada minggu pertama Pada bayi cukup bulan
Terlihat pada hari ke 2 -3, hilang pada hari ke 6-8, tapi mungkin sampai 14 hari dengan kadar tertinggi <12 mg/dl
Pada bayi kurang bulanTerlihat pada hari ke 3-4, dan hilang pada hari
10-20 dengan kadar tertinggi < 15mg/dl
13
IKTERUS FISIOLOGIS
0
2
4
6
8
10
12
14
HARI 1 HARI 3 HARI 5 HARI 7
S.Bili mg/dl
14
IKTERUS NON FISIOLOGIS
Awitan terjadi sebelum usia 24 jam Tingkat kenaikan > 0,5 mg/dl/jam Tingkat cutoff > 15 mg/dl pada bayi cukup bulan? Ikterus bertahan > 8 hari pada bayi cukup bulan > 14 hari pada bayi prematur
15
HIPERBILIRUBINEMIA FISIOLOGIS VS
NON-FISIOLOGIS
02468
101214161820
hari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7
fisiologis
non- fisiologis
DIAGNOSIS
terjadi setelah 24 jam pertama
BCB nilai puncak 6-8 mg/dl;biasanya
tercapai hari ke 3-5
BKB nilainya 10-12 mg/dl,bahkan sampai 15 mg/dl
pe an/akumulasi bilirubin serum<5mg/dl/hari
Terjadi dalam 24 jam pertama
pe an/akumulasi bilirubin serum>5mg/dl/hari
Bayi yang mendapat ASI. Bili total serum >17mg/dl
Ikterus menetap setelah 8 hari pada BCB dan setelah 14 hari pada BKB bili direk >2mg/dl
Ikterus Fisiologis: Ikterus patologis:
17
PEMERIKSAAN PENUNJANGUji Laboratorium– Kadar bilirubin: total dan direk– Golongan darah ibu dan tipe Rh-nya– Golongan darah bayi dan tipe Rh-nya– Uji Coomb direk pada bayi– Hemoglobin/pemeriksaan darah lengkap– Sediaan apus darah– Hitung retikulosit– Bila ada hemolisis; Hb electrophoresis,
G6PD
18
PENILAIAN KLINIS UNTUK BERATNYA IKTERUS
Laju sefalokaudalWajah: 5 mg/dl (kurang lebih)Dada atas: 10 mg/dl (kurang lebih)Abdomen dan paha atas: 15 mg/dl (kurang
lebih)Telapak kaki: 20 mg/dl (kurang lebih)
DERAJAT IKTERUS MENURUT KRAMER
Zona Bagian tubuh yang kuning
Rata-rata serum bilirubin indirek (umol/L)
1 Kepala dan leher
100 atau 7,4 mg/dL
2 Pusat-leher 150 atau 10,6 mg/dL
3 Pusat-paha 200 atau 14,1 mg/dL
4 Lengan + tungkai
250 atau 17,2 mg/dL
5 Tangan + kaki > 250 atau >20 tahun
PENYULITKern Icterus sindrom neurologis yang dihasilkan
karena deposisi bilirubin tidak terkonjugasi pada basal ganglia dan nukleus brainstem.
berkembang ketika level billirubin meningkat hingga 30 mg/dl, walaupun range nya lebar (21-50 mg/dl). Onset biasanya dalam 1 minggu pertama
FAKTOR RISIKOFAKTOR RISIKO MAYOR- bayi dipulangkan dgn kdr TBS zona risiko tinggi
(gb.1)- ikterus yang muncul dlm 24 jam pertama
- inkompatibilitas golongan darah dgn tes antiglobulin direk (+)
- usia gestasi 35 – 36 minggu
- riwayat anggota keluarga dg fototerapi- sefalhematom atau memar yang signifikan
- ASI ekslusif, terutama pe↓an BB byk & perawatan tdk baik
- Ras Asia Timur
FAKTOR RISIKO MINOR- bayi dipulangkan dgn kadar TSB atau TcB zona
risiko sedang-tinggi (gb 1)- usia gestasi 37 – 38 minggu
- ikterus terlihat sebelum dipulangkan- riwayat anggota keluarga dg ikterus neonatorum
- bayi makrosomia dari ibu diabetes mellitus- usia ibu > 25 tahun- jenis kelamin laki-laki
FAKTOR RISIKO
MANIFESTASI KLINIS ENSEFALOPATI BILIRUBIN
FASE AKUTFase 1 (Initial)
Terjadi pada hari 1-3 Gejala: malas menetek, stupor, hipotonia, kejang
Fase 2 (intermediate) Terjadi pada pertengahan minggu pertama Gejala: hipertonia otot ekstensor, opistotonus, retrocollis, demam
Fase 3 (advanced)Terjadi setelah minggu pertama Gejala: hipertonia, koma
FASE KRONIK:Tahun pertama:
Hipotonia, peningkatan refleks tendon dalam, obligat tonic-neck-reflex, keterlambatan motorik
Setelah tahun pertama: Gangguan gerak tubuh karena gangguan sistem ekstrapiramidal (koreoathetosis, ballismus, tremor), gangguan visual, tuli sensori-neural, retardasi metal.
MANIFESTASI KLINIS
ENSEFALOPATI BILIRUBIN
25
TATALAKSANA
Prinsip : menurunkan bilirubin indirek kern icterus
Tergantung pada keadaan , usia, berat badan bayi
a. Hidrasi – Pemberian asupanb. Fototerapic. Transfusi gantid. Koreksi hipoksia, infeksi, asidosis
26
Tatalaksana Hiperbilirubinemia pada Neonatus Cukup Bulan Sehat
Usia (jam)
Pertimbangkan terapi
sinarTerapi sinar Transfusi
tukarTransfusi tukar dan Terapi sinar
25-48
> 12 mg/dl > 15 mg/dl > 20 mg/dl > 25 mg/dl
49-72
> 15 mg/dl > 18 mg/dl > 25 mg/dl > 30 mg/dl
>72 > 17 mg/dl > 20 mg/dl > 25 mg/dl > 30 mg/dl
27
Tatalaksana Hiperbilirubinemia pada Neonatus Kurang Bulan Sehat dan Sakit (< 37 minggu)
Neonatus Kurang Bulan Sehat:
Kadar Total Bilirubin Serum (mg/dl)
Neonatus Kurang Bulan Sakit:
Kadar Total Bilirubin Serum (mg/dl)
Berat Terapi sinar Transfusi ganti
Terapi sinar
Transfusi ganti
Hingga 1.000 g 5-7 10 4-6 8-10
1.001-1.500 g 7-10 10-15 6-8 10-12
1.501-2.000 g 10 17 8-10 15
> 2.000 g 10-12 18 10 17
SepsisIntrauterine infection TORCH SyphillisSevere hemolytic diseaseBilliary atresiaGiant cell hepatitisCholedocal cystCystic fibrosisGalactosemiaAlpha1-antitrypsin deficiencytyrosinemia
Increased direct billirubin
Increased indirect billirubin
Positive Coombs test Negative Coombs test
Isoimmunization Rh ABO Other blood group
Hemoglobin
Normal or low High (polycythemia)
Reticulocyte count Twin transfusionMaternal-fetal transfusionDelayed cord clampingSGA infant
Increased
Red cell morphology
Normal Enclosed hemorrhage↑enterohepatic circulation, delayed or infrequent stooling, bowel obstruction Inadequate caloic intake Neonatal asphyxia
Nonspecific G6PD deficiencyPK deficiencyOther enzyme deficiencyDIC
CharacteristicSpherocytosis PyknocytosisEliptocytosis Fragmented cellsStomatocytosis
Prolonged Hyperbilitubinemia
Gilbert SyndromeDown SyndromeHypothyroidismBreast-feedingCrigler-Najjar Syndrome
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
TERIMA KASIH
METBOLISME BILIRUBIN
32
IKTERUS YANG BERKEMBANG SECARA CEPAT PADA HARI KE-1
Kemungkinan besarRhesus, ABO, atau penyakit hemolitik lainSferositosis
Kemungkinan yang lebih jarang Infeksi kongenital Defisiensi G-6-P-D
TRANSFUSI GANTI
Transfusi ganti suatu tindakan dimana tjd pengambilan sejumlah
kecil darah yg dilanjutkan dgn pengembalian darah & donor dlm jlh yg sama yg dilakukan berulang-ulang sampai sbgn besar darah penderita tertukar.
Indikasi transfusi ganti adalah jika fototerapi gagal mencegah peningkatan bilirubin
ensefalopati bilirubin
Menghentikan hemolisis & prod bilirubin dgn buang antibodi & sel darah merah yg sudah tersensitisasi
34
TRANSFUSI TUKAR - KOMPLIKASI
Gagal jantung Hipoglikemia metabolik, hiperkalemia,
hipokalsemia, toksisitas sitrat Emboli udara Trombositopenia Sepsis bakteri Penyakit virus yang ditularkan melalui transfusi Enterokolitis nekrotikans Trombosis vena portal
Angka kematian/gejala sisa menetap 1-12%
35
IKTERUS YANG BERKEMBANG SECARA CEPAT SETELAH USIA 48 JAM
Kemungkinan besar InfeksiDefisiensi G-6-P-D
Kemungkinan yang lebih jarangRh, ABO, sferositosis
36
PENURUNAN BILIRUBIN SERUM YANG BAGAIMANA YANG DIHARAPKAN TERJADI DENGAN FOTOTERAPI?
Kecepatan penurunan bergantung pada efektivitas fototerapi dan penyebab yang mendasari ikterus.
Dengan fototerapi intensif, penurunan awal dapat mencapai 0,5 sampai 1,0 mg/dl/jam pada 4 sampai 8 jam pertama, kemudian menjadi lebih lambat.
Dengan fototerapi standard, penurunan yang diharapkan adalah 6% sampai 20% dari kadar bilirubin awal pada 24 jam pertama.
37
DEFISIENSI G6PD Kelainan kromosom X (X-linked disorder)
(tingkat carrier 2- 6% di Indonesia) Enzim melindungi sel darah merah dari
kerusakan oksidatif >150 mutasi Awitan ikterus biasanya di hari ke-2 dan 3,
memuncak di hari ke-4 dan 5 Hiperbilirubinemia mungkin tidak proporsional
terhadap anemia Mikrosferosit/ bite cells/ gambaran darah normal Pemeriksaan diagnosis — enzim bayi dan ibu Uji negatif palsu dengan retikulositosis Analisis DNA
TATALAKSANAENSEFALOPATI BILIRUBIN
AAP membuat acuan 10 langkah dan algoritma
10 Langkah: Mendukung dan mempromosikan ASI ekslusif Membuat protokol utk mengidentifikasi &
mengevaluasi hiperbilirubinemia Mengukur kadar total serum bilirubin pd bayi dgn
ikterus dlm 24 jam pertama Menyadari bahwa perkiraan visual thdp derajat
ikterus bisa salah Menginterpretasikan semua kadar bilirubin
berdasarkan umur bayi dlm jam
Menyadari bahwa bayi dengan masa gestasi <38 minggu, terutama yang mendapat ASI lebih berisiko mengalami hiperbilirubinemia
Membuat suatu tatalaksana yang sistematis untuk semua bayi dengan risiko hiperbilirubinemia berat sebelum dipulangkan
Memberikan informasi kepada orangtua tentang ikterus neonatorum
Membuat follow-up yang lengkap berdasarkan waktu dipulangkan dan risikonya
Terapi bayi jika mempunyai indikasi (Fototerapi atau tansfusi ganti)
FOTOTERAPI
Mekanisme ubah bilirubin bentuk yg larut dlm air empedu &
urin
bilirubin absorbsi cahaya reaksi fotokimia (isomerisasi) + konversi ireversibel lumirubin empedu
Lumirubin adalah produk terbanyak dari degradasi bilirubin
Sejumlah kecil bilirubin plasma tak terkonjugasi diubah oleh cahaya menjadi dipyrole urin
Fotoisomer bilirubin lebih polar dibandingkan bentuk asalnya dan secara lgs empedu.
Hanya produk fotooksidan saja yang bisa diekskresikan lewat urin.
Indikasi fototerapi adalah: kadar bilirubin yg cenderung ↑ walaupun blm
perlu transfusi ganti
ensefalopati bilirubin akut fase initial dan intermediate sambil menunggu transfusi ganti
profilaksis fototerapi misalnya pada bayi dengan berat badan lahir amat sangat rendah
Efek samping dari fototerapi adalah dehidrasi karena peningkatan insensible water
loss (IWL) diare, ruam kulit, kerusakan retina dan bronze
baby syndrome