Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
-
Upload
dwikamaswari -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
1/68
HUBUNGA
DI RU
A
PERIOD
A
Diajukan
UNI
F
i
N ANTARA KARAKTERISTIK IBU
ENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI
AH SAKIT KHUSUS IBU DAN AN
STANAANYAR KOTA BANDUNG
E 1 JANUARI 2009 31 DESEMBER
IFA RAKHMANA ABDULLAH
10100106030
SKRIPSI
ntuk memenuhi tugas akhir sarjana kedokteran
Universitas Islam Bandung
ERSITAS ISLAM BANDUNG
AKULTAS KEDOKTERAN2010
HAMIL
K
2009
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
2/68
ii
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU HAMIL
DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI
DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAKASTANAANYAR KOTA BANDUNG
PERIODE 1 JANUARI 2009 31 DESEMBER 2009
Oleh:
ARIFA RAKHMANA ABDULLAH
10100106030
SKRIPSI
Dengan inimenyatakan bahwa skripsi yang telah dibuatoleh yang disebutkan di atas telah diperiksa dan direvisi, secara lengkap
dan memuaskan, sehingga dapat diajukan untuk sidang akhir
Bandung, 30 Agustus 2010
Pembimbing I
___________________________________________________
Prof. Hidayat Wijayanegara, dr., Sp.OG (K)
Pembimbing II
___________________________________________________
H. Wawang S. Sukarya, dr., Sp.OG (K), MARS, MH.Kes
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
3/68
iii
Skripsi ini telah dipertahankan oleh penulis di dalam sidang skripsi yang
diadakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
Pada tanggal 4 September 2010
Yang dihadiri oleh:
Ketua : Yuktiana Kharisma, dr., M.Kes
Sekretaris : Eka Hendryanni, dr.
Penguji I : Yuktiana Kharisma, dr., M.Kes
Penguji II : Eka Hendryanni, dr.
Penguji III : Prof. Dr. Hj. Ieva B. Akbar
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
4/68
iv
MOTTO
Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang
beriman dan beramal saleh, dan saling nasehat-menasehati supaya menetapi
kesabaran.(QS. Al-Ashr : 1-3)
Seseorang tak dapat menghitung hak-hak ibu yang (memang) tak terhitung, dan
seseorang tak mungkin bisa memenuhi hak-haknya. Imam Ayatullah Khomeini
Skripsi ini
kupersembahkan untuk
Bapak Ibu,Aki Emak, Kakak-kakak dan adikku
Sebagai wujud bakti, cinta dan sayangku
Serta pada Bapak Ibu dan Aki Emak tercinta semoga
selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
5/68
v
ABSTRAK
Preeklamsi merupakan awal terjadinya eklamsi yang merupakan salah satu
penyebab kematian ibu tersering sebesar 25% di Indonesia setelah perdarahan daninfeksi. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kejadian preeklamsia adalah
karakteristik demografis yaitu pendidikan, pekerjaan, dan lokasi geografis; biologis
yaitu usia, paritas dan interval kehamilan; riwayat medis yaitu riwayat persalinan,penyakit, dan keluarga; serta faktor lain yaitu ANC (Antenatal Care) dan kebiasaan
hidup (Lifestyle). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beberapa
karakteristik ibu hamil ditinjau dari segi pendidikan, pekerjaan, usia, paritas, dan usiakehamilan dengan kejadian preeklamsia.
Penelitian bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional study.Populasi penelitian ini adalah 4299 ibu hamil yang melahirkan di Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Astanaanyar Kota Bandung Tahun 2009. Penentuanjumlah sampel dengan menggunakan rumus sampel estimasi proporsi, diperoleh
jumlah sampel minimum 104 orang, dan yang diteliti adalah sebesar 208 orang
dengan rincian 104 orang sebagai sampel dan 104 orang sebagai pembanding(denominator). Analisis statistik yang digunakan adalah Chi Square.
Dari hasil uji Chi Square diperoleh kesimpulan variable yang berhubungan
dengan kejadian preeklamsia adalah pekerjaan dengan p = 0,013 dan Prevalensi Rasio(PR) = 2,03; usia dengan p 0,005 dan Prevalensi Rasio (PR) = 2,29 untuk < 20
tahun dan 4,78 untuk usia 35 tahun; paritas dengan p = p 0,005 dan Prevalensi
Rasio (PR) = 2,89 untuk paritas 1 dan 2,16 untuk paritas
4 , dan usia kehamilandengan p 0,005 dan Prevalensi Rasio (PR) = 2,51.Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara
karakteristik ibu hamil dengan kejadian preeklamsi ditinjau dari segi pekerjaan, usia,
paritas, dan usia kehamilan, sedangkan untuk karakteristik ibu hamil ditinjau dari segipendidikan tidak terdapat hubungan dengan kejadian preeklamsi.
Kata Kunci : Karakteristik ibu hamil, kejadian preeklamsi
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
6/68
vi
ABSTRACT
The onset of preeclampsia is eclampsia, which is one of the commonest causes
of maternal mortality by 25% in Indonesia after the hemorrhage and
infection. Factors affecting the occurrence of preeclampsia are demographic
characteristics such as education, occupation, and geographic location; biological ie
age, parity and pregnancy intervals; medical history is a history of childbirth, illness,
and family, as well as other factors, namely the ANC (Antenatal care) and lifestyle.
The purpose of this research is to find a correlation between some characteristics of
pregnant women in terms of education, occupation, age, parity, and pregnancy with
the incidence of preeclampsia.
The study is descriptive and analytical with cross-sectional study. Thepopulation was 4 299 pregnant women who gave birth in the Special Hospital Mother
and Child Astanaanyar city of Bandung in 2009. Measuring number of samples by
using the formula estimates the proportion of the sample, the minimum number of
samples obtained by 104 people, and the study amounted to 208 persons which
contains 104 as sample and 104 as denominator. Statistical analysis used Chi
Square.
From the Chi Square test results concluded that variables related to the
incidence of preeclampsia is work with p = 0.013 and prevalence ratio (PR) = 2.03;
age with p 0.005 and prevalence ratio (PR) = 2.29 for
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
7/68
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN
KEJADIAN PREEKLAMSI DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK
ASTANAANYAR KOTA BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2009 31
DESEMBER 2009. Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas akhir di Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat Prof. Dr. Herri S. Sastramihardja, dr, SpFK(K) dan Prof. Dr. Hj. Ieva B.
Akbar, dr., AIF. selaku Dekan dan Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung, Prof. Hidajat Widjajanegara, dr., SpOG (K) selaku
pembimbing I dan Wawang S. Sukarya, dr., SpOG (K)., MARS., MH.Kes. selaku
pembimbing II yang telah senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan
pengetahuan, arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini, yang tidak hanya membimbing dalam penulisan skripsi tetapi juga dari
segi keilmuan dan dunia kedokteran. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Julia Hartati, dr. selaku dosen wali di Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Bandung, juga kepada H. Mamat Rachmat W. Drs., M.Si. selaku Kepala BBKPM
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
8/68
viii
Kota Bandung dan Hj. Nina Manarosana, dr., M.Kes. selaku Direktur Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Astanaanyar Kota Bandung yang telah memberikan
izin melakukan penelitian, serta seluruh staf RSKIA Astanaanyar Kota Bandung yang
telah membantu dalam melancarkan proses perizinan penelitian dan pengambilan data
rekam medik, terima kasih telah membantu dalam proses penelitian. Kepada Yth.
Budiman,dr., Vini Nilasari, dr., Mia Kusmiati, dr., Ike Rachmawati,dr., Siti Anissa
Devi, dr., Miranti, dr., Mieke, dr., dan Ibu Lelly Y., terima kasih telah selalu
memberikan bimbingan, arahan, inspirasi dan ketenangan disetiap perkuliahan, ujian
dan penyusunan skripsi serta kepada Prijo Sidipratomo, dr., Sp.Rad (K). DR. Tauhid
Nur Azhar, S.Ked., M.Kes., Zainal Abidin, dr., M. Kes. atas segala motivasi,
inspirasi serta kepercayaan yang diberikan.
Teramat sangat terima kasih yang tidak dapat diungkapkan kepada kedua orang
tua yaitu Bapak H. Dudung Abdullah, Drs., M.Pd. dan Ibu Hj. Tati Hartati, Dra.,
M.Si. yang telah memberikan dorongan jasmani dan rohani yang begitu besar, nasihat
yang begitu bijak dan doa yang tak pernah putus sehingga ananda dapat
menyelesaikan skripsi ini dan pendidikan sarjana kedokteran yang sangat dinantikan.
Terima kasih ananda ucapkan dengan segenap hati, semoga Allah SWT selalu
memberikan kesehatan serta keselamatan dunia dan akhirat. Aki yaitu H. Yudi
Amiyudin, Drs., M.Si., dan Emak Hj. Euis Suherti, Dra., M.Pd., kakak-kakakku
Nurul Annisa Abdullah, dr., Azis Zulficar Aly Yusca, S.STP., M.Si., dan Agi Agung
Galuh Purwa, S.STP. dan adik Sita Sri Fauziah terima kasih telah senantiasa
memberikan dorongan dan semangat, doa, perhatian dan kebahagiaan kepada
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
9/68
ix
penulis, semoga kita sekeluarga tetap dalam lindungan-Nya. Bapak dan Ibu tercinta,
terima kasih atas doa serta dorongan baik materil maupun immateril dan semoga
Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan kasih saying-Nya. Sahabatsahabatku
seperjuangan angkatan 2006 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, Ariko,
Reza, Rully, Susan, Eva, Widi, Mpi, Achong, Risma, Dechil, Abdul, Adon, Elgi,
Bayu, dkk. terima kasih atas doa, persahabatan dan solidaritas yang diberikan.
Rekan-rekan satu pembimbing, Irwan Setiadi dan Firla Rachmina Irvan terima kasih
atas solidaritas dan kebersamaannya dalam berbagi informasi dan buku sumber
penelitian. Pa Maman, Pa Agus, Pa Ahmad, Pa Nono yang telah memperlancar proses
surat-menyurat dan administrasi lainnya.
Di samping itu kepada segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu,
yang telah membantu penulisan skripsi ini, semoga amal ibadah, dorongan, serta doa
yang diberikan dengan tulus dan ikhlas mendapat Rahmat dan Karunia-Nya. Amin.
Wassalam
Bandung, 30 Agustus 2010
Penulis
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
10/68
xiv
DAFTAR SINGKATAN
AKI = Angka Kematian Ibu
ANC =Antenatal Care
ASEAN =Association of South East Nation
CRH = Corticotropic-releasing Hormone
IPM = Indeks Pembangunan Masyarakat
PIH = Pregnancy Induced Hypertension
RSKIA = Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
RSUD = Rumah Sakit Umum Daerah
WHO = World Health Organization
YME = Yang Maha Esa
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
11/68
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Setiap kelahiran merupakan proses kelanjutan kehamilan yang merupakan suatu
anugerah dari Tuhan YME sehingga patut disyukuri, tetapi setiap tahun, sekitar 8
juta perempuan menderita akibat komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan lebih
dari 500.000 telah meninggal di seluruh dunia.1 Menurut data WHO, sebanyak 99
persen kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara
berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan yang
tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika
dibandingkan dengan rasio kematian ibu di sembilan negara maju dan 51 negara
persemakmuran.2 Terlebih lagi, rendahnya penurunan angka kematian ibu global
tersebut merupakan cerminan belum adanya penurunan angka kematian ibu secara
bermakna di negara-negara yang angka kematian ibunya rendah. Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia merupakan yang tertinggi di bandingkan dengan negara-negara
ASEAN lainnya.3 Saat ini, angka kematian ibu di Indonesia adalah sebesar 307 per
100.000 kelahiran hidup dan di Provinsi Jawa Barat sebesar 321,15 per 100.000
kelahiran hidup, serta untuk Kota Bandung tercatat 43 kematian ibu dari jumlah
keseluruhan ibu melahirkan di wilayah Bandung Raya yaitu sebesar 133.250.4,5
1
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
12/68
2
Persentase penyebab kematian ibu melahirkan berdasarkan data yang diambil dari
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2007 menyebutkan bahwa tiga faktor utama
penyebab kematian ibu melahirkan yakni, perdarahan, preeklamsi dan infeksi.6
Preeklamsi merupakan suatu kondisi yang dapat dialami oleh setiap ibu hamil
yang ditandai dengan terjadinya peningkatan tekanan darah yang diikuti oleh
peningkatan kadar protein dalam urin yang apabila tidak ditangani dengan tepat,
maka akan berlanjut ke tahap yang lebih lanjut yaitu eklamsia sehingga menimbulkan
kematian. Di Indonesia, preeklamsi merupakan salah satu penyebab terbanyak
morbiditas dan mortalitas dimana menyebabkan kematian ibu yaitu sekitar 25%.6
Di
Provinsi Jawa Barat, preeklamsi menyebabkan 11,13% kematian ibu dengan jumlah
136 kematian pada tahun 2007.5 Di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar
Kota Bandung, pada tahun 2009 dari total persalinan sebanyak 4299 persalinan,
angka kejadian preeklamsi sebesar 7,28% yaitu sebanyak 313 orang.
Setiap kematian atau komplikasi berkepanjangan dari seorang perempuan
merupakan tragedi khusus bagi diri, suami, anak dan keluarganya.3 Kematian Ibu
hendaknya dapat dihindari apabila ibu mengetahui faktor risiko mengenai
karakteristik yang dapat menyebabkan komplikasi ketika kehamilan sehingga dapat
menurunkan angka kematian ibu yang merupakan salah satu indikator dari indeks
pembangunan masyarakat (IPM) suatu daerah.5
Kejadian preeklamsi ini merupakan suatu kejadian yang unik dimana karakteristik
seorang ibu sangat berperan terhadap kejadian tersebut. Karakteristik ibu hamil
preeklamsi dapat ditinjau dari faktor demografis, biologis dan riwayat medis.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
13/68
3
Karakteristik ibu hamil yang mengalami preeklamsi ini sangat menarik untuk diteliti
karena selain merupakan kejadian yang dipengaruhi berbagai faktor, preeklamsi
merupakan penyebab terjadinya kematian ibu.
Penelitian yang pernah dilakukan antara beberapa karakteristik ibu hamil dengan
kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Bersalin Sayang Ibu Kecamatan Balikpapan
Barat Kota Balikpapan Tahun 2006 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
usia ibu dengan kejadian preeklamsia,7 Menurut penelitian lain yang dilakukan di
RSUD Dr. Moewardi Surakarta menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara usia dan paritas dengan angka kejadian preeklamsi.8
Dari uraian di atas tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian preeklamsi di Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari 2009 31
Desember 2009 yang selama ini belum pernah dilakukan di Rumah Sakit tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana angka kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Astanaanyar periode 1 Januari 2009 31 Desember 2009.
2.
Bagaimana karakteristik ibu hamil yang mengalami preeklamsi di Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar periode 1 Januari 2009 31
Desember 2009.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
14/68
4
3. Apakah terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian
preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar periode 1
Januari 2009 31 Desember 2009.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Umum
Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian
preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode
1 Januari 2009 31 Desember 2009.
1.3.2 Khusus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1.
Angka kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari 2009 31 Desember 2009.
2. Gambaran karakteristik ibu ditinjau dari segi pendidikan, pekerjaan, usia,
paritas, dan usia kehamilan yang mengalami preeklamsi di Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari 2009
31 Desember 2009.
3. Hubungan antara karakteristik ibu dengan kejadian preeklamsi di Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari
2009 31 Desember 2009.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
15/68
5
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teori
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi untuk penelitian lebih
lanjut di bidang obstetrik dan ginekologi, khususnya mengenai hubungan antara
karakteristik ibu yang mengalami preeklamsi. Selain itu, hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi pada wawasan keilmuan dan pengetahuan
peneliti serta dapat menjadi pengalaman dalam melakukan penelitian.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu menumbuhkan atau memberi informasi
dalam hal pelayanan, penatalaksanaan, ataupun hal-hal lain yang berguna baik itu
oleh tenaga dan profesional kesehatan, perencana asuhan kesehatan dan pihak-pihak
terkait dalam menyelamatkan ibu dan bayi ketika melahirkan, khususnya dalam
hubungannya dengan kejadian preeklamsi.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
16/68
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Preeklamsi
2.1.1 Definisi
Preeklamsi dan eklamsi adalah penyakit hipertensi yang khas dalam kehamilan,
dengan gejala utama hipertensi yang akut pada wanita hamil dan wanita dalam nifas.
Digambarkan sebagai suatu sindrom spesifik yang dapat memberi efek atau dampak
kepada seluruh sistem organ.Pada tingkat tanpa kejang disebut preeklamsi dan pada
tingkat kejang disebut eklamsi.9
Preeklamsi memperlihatkan gejala hipertensi, edema, dan proteinuri. Kadang-
kadang hanya hipertensi dengan proteinuri atau hipertensi dengan edema. Namun
sekarang edema merupakan keadaan umum yang dapat dijumpai pada wanita hamil
sehingga bukan merupakan gejala yang khas pada preeklamsi.9
Pada umumnya, preeklamsi dan eklamsi baru timbul sesudah minggu ke-20 dan
semakin tua kehamilan semakin besar kemungkinan timbul penyakit tersebut. Pada
mola hidatidosa penyakit ini dapat timbul sebelum minggu ke-20.9
6
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
17/68
7
2.1.2 Epidemiologi
Frekuensi preeklamsi untuk tiap negara berbeda-beda karena banyak faktor
yang mempengaruhinya. Di Indonesia frekuensi kejadian preeklamsi sekitar 3-10%.10
Sedangkan di Amerika Serikat dilamporkan bahwa kejadian preeklamsi sebanyak 5%
dari semua kehamilan (23,6 kasus per 1.000 kelahiran).9Pada primigravida frekuensi
preeklamsi lebih tinggi dibandingkan dengan multigravida, terutama primigravida
muda. 9
Penelitian Sudinaya pada tahun 2000 mendapatkan angka kejadian preeklamsi
dan eklamsi di RSU Tarakan Kalimantan Timur sebesar 74 kasus (5,1%) dari 1431
persalinan selama periode 1 Januari 2000 sampai 31 Desember 2000, dengan
preeklamsi sebesar 61 kasus (4,2%) dan eklamsi 13 kasus (0,9%). Dari kasus ini
terutama dijumpai pada usia 20-24 tahun dengan primigravida (17,5%).
Diabetes mellitus, mola hidatidosa, kehamilan ganda, hidrops fetalis, usia
kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun dan obesitas merupakan faktor
predisposisi untuk terjadinya preeklamsi. Peningkatan kejadian preeklamsi pada usia
> 35 tahun mungkin disebabkan karena adanya hipertensi kronik yang tidak
terdiagnosa dengan superimposed pregnancy induce hypertension (superimposed
PIH).11
Di samping itu, preeklamsi juga dipengaruhi oleh paritas. Penelitian Surjadi,
dkk pada tahun 1999 mendapatkan angka kejadian dari 30 sampel pada pasien
preeklamsi di RSU Dr. Hasan Sadikin Bandung paling banyak terjadi pada ibu
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
18/68
8
dengan paritas 1-3, sebanyak 19 kasus dan paling banyak terjadi pada usia kehamilan
diatas 37 minggu, sebanyak 18 kasus.
Wanita dengan kehamilan kembar bila dibandingkan dengan kehamilan
tunggal, maka memperlihatkan insiden hipertensi gestasional (13% : 6%) dan
preeklamsi (13% : 5%) yang secara bermakna lebih tinggi. Selain itu, wanita dengan
kehamilan kembar memperlihatkan prognosis neonates yang lebih buruk daripada
wanita dengan kehamilan tunggal.
Insidensi preeklamsi tinggi dipengaruhi oleh faktor ras dan etnikfaktor
predisposisi genetik dan faktor lainnya seperti lingkungan, sosioekonomi, dan bahkan
pengaruh musim.9
2.1.3 Etiologi
Etiologi preeklamsi sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak
teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan
penyebabnya, oleh karena itu disebut teori penyakit; namun belum ada yang
memberikan jawaban yang memuaskan. Teori sekarang yang dipakai sebagai
penyebab preeklamsi adalah teori iskemia plasenta. Namun teori ini belum dapat
menerangkan semua hal yang berkaitan dengan penyakit ini.9
Adapun teori-teori tersebut adalah :
1) Peran Prostasiklin dan Tromboksan
Pada preeklamsi dan eklamsi didapatkan kerusakan pada endotel vaskuler,
sehingga sekresi vasodilatator prostasiklin oleh sel-sel endotelial plasenta
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
19/68
9
berkurang, sedangkan pada kehamilan normal prostasiklin meningkat. Sekresi
tromboksan oleh trombosit bertambah sehingga timbul vasokonstriksi generalisata
dan sekresi aldosteron menurun. Akibat perubahan ini menyebabkan pengurangan
perfusi plasenta sebanyak 50%, hipertensi dan penurunan volume plasma.9
2) Peran Faktor Imunologis
Preeklamsi sering terjadi pada kehamilan pertama karena pada kehamilan pertama
terjadi pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak
sempurna. Pada preeklamsi terjadi komplek imun humoral dan aktivasi
komplemen. Hal ini dapat diikuti dengan terjadinya pembentukan proteinuria.
3) Peran Faktor Genetik
Preeklamsi hanya terjadi pada manusia. Preeklamsi meningkat pada anak dari ibu
yang menderita preeklamsi.
4) Iskemik dari uterus. Terjadi karena penurunan aliran darah di uterus
5) Defisiensi kalsium. Diketahui bahwa kalsium berfungsi membantu
mempertahankan vasodilatasi dari pembuluh darah.
6) Disfungsi dan aktivasi dari endotelial. Kerusakan sel endotel vaskuler maternal
memiliki peranan penting dalam patogenesis terjadinya preeklamsi. Fibronektin
diketahui dilepaskan oleh sel endotel yang mengalami kerusakan dan meningkat
secara signifikan dalam darah wanita hamil dengan preeklamsi. Kenaikan kadar
fibronektin sudah dimulai pada trimester pertama kehamilan dan kadar fibronektin
akan meningkat sesuai dengan kemajuan kehamilan.12
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
20/68
10
2.1.4 Faktor Risiko
1) Nullipara, dimana insidensi pada para penderita preeklamsi yang merupakan
nullipara berkisar antara 3-10%. Insidensi pada para penderita preeklamsi yang
merupakan multipara bervariasi, tetapi lebih rendah dibandingkan nullipara.
2) Usia < 20 tahun atau > 35 tahun
3) Ras dan etnis (African American)dan dengan demikian oleh predisposisi genetic
4) Faktor-faktor lain seperti : lingkungan, sosioekonomi, dan bahkan pengaruh musim
5) Obesitas, hubungan antara berat maternal dan risiko preeklamsi adalah progresif.
Terdapat peningkatan dari 4,3% untuk wanita dengan index masa tubuh atau body
mass index(BMI) < 20 kg/m2 sampai 13,3% pada wanita dengan BMI > 35 kg/m2.
6) Kehamilan multifetal, pada kehamilan kembar dibandingkan dengan kehamilan
tunggal, insidensi pada hipertensi gestasional13 dengan 6 %, dan insidensi
preeklamsi13 dengan 5 %, bahwa keduanya meningkat secara signifikan.
Insidensi tidak berhubungan dengan zigositas.9
2.1.5 Gejala Gejala Preeklamsi, diantaranya:
1. HipertensiGejala yang paling dulu timbul ialah hipertensi yang terjadi
tiba-tiba. Sebagai batas diambil tekanan darah 140 mmHg (sistolik) dan atau 90
mmHg (diastolik), tetapi juga kenaikan sistolik 30 mmHg atau diastolik 15 mmHg di
atas tekanan biasanya.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
21/68
11
Tekanan darah dapat mencapai 180 mmHg sistolik dan 110 mmHg diastolik
tapi jarang mencapai 200 mmHg. Jika tekanan darah melebihi 200 mmHg, pada
penyebab biasanya hipertensi kronis.
2. EdemaTimbulnya edema didahului oleh penambahan berat badan yang
berlebihan. Penambahan berat kg seminggu pada seorang yang hamil dianggap
normal, tetapi jika mencapai 1 kg seminggu atau 3 kg dalam sebulan, kemungkinan
timbulnya preeklamsi harus dicurigai.
Penambahan berat yang sekonyong-konyong ini disebabkan oleh retensi air
dalam jaringan dan kemudian baru edema tampak. Edema ini tidak hilang dengan
istirahat.
3. ProteinuriSering ditemukan pada preeklamsi, disebabkan akibat
vasospasme pembuluh-pembuluh darah ginjal. Proteinuri biasanya timbul lebih
lambat dari hipertensi dan edema.
4. Gejala-gejala subjektif yang umum ditemukan pada preeklamsi, yaitu:
a. Sakit kepala yang hebat karena vasospasme atau edema otak,
b. Sakit di ulu hati karena regangan selaput hati oleh perdarahan atau
edema atau sakit karena perubahan pada lambung.
c. Gangguan penglihatan, seperti penglihatan menjadi kabur bahkan
kadang-kadang pasien buta. Gangguan ini disebabkan vasospasme,
edema, atau ablatio retinae. Perubahan-perubahan ini dapat dilihat
dengan oftalmoskop.9
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
22/68
12
2.1.6 Diagnosis
Diagnosis preeklamsi dapat ditegakkan dari gambaran klinik dan ditunjang
dengan hasil pemeriksaan laboratorium. Dari hasil diagnosis, maka preeklamsi dapat
diklasifikasikan menjadi 2 golongan, yaitu:
1) Preeklamsi ringan, bila disertai keadaan sebagai berikut:
a) Tekanan darah 140/90 mmHg setelah 20 minggu kehamilan dengan riwayat
tekanan darah normal.
b) Proteinuria kuantitatif 0,3 gr perliter atau kualitatif +1 pada urine kateter atau
midstream.
2) Preeklamsi berat, bila disertai keadaan sebagai berikut:
a) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
b) Proteinuria 5 gr atau lebih perliter dalam 24 jam atau kualitatif +3.
c) Oliguria, yaitu jumlah urine kurang dari 300 cc per 24 jam.
d) Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, dan rasa nyeri epigastrium.
e) Terdapat edema paru dan sianosis.
f) Trombositopenia
g) Gangguan fungsi hati
h) Pertumbuhan janin terhambat.9
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
23/68
13
Tabel 2.1 Diagnosis Penyakit Hipertensi Komplikasi dari Kehamilan
Diagnosis Penyakit Hipertensi Komplikasi dari Kehamilan
Hipertensi Gestasional
Tekanan darah sistolik 140 atau diastolik 90 mmHg untuk pertama kali selama kehamilan
Tidak ada proteinuria
Tekanan darah kembali normal sebelum 12 minggu postpartum
Dapat mempunyai tanda-tanda lain atau gejala dari preeklamsi, contohnya, nyeri epigastrik atau
trombositopenia.
Preeklamsi
Kriteria minimum
Tekanan darah 140/90 mmHg setelah usia kehamilan 20 minggu
Proteinuria300 mg/24 jam atau +1 dipstik
Peningkatan kepastian Preeklamsi
BP160/110 mmHg
Proteinuria2.0 g/24 jam atau +2 dipstik
Serum kreatinin > 1.2 mg/dL kecuali diketahui lebih tinggi sebelumnya
Platelet < 100.000/L
Hemolisis mikroangiopatipeningkatan LDH
Peningkatan kadar serum transaminaseALT atau AST
Sakit kepala menetap atau kelainan serebral dan penglihatan lainnya
Nyeri epigastrik yang menetap
Eklamsi
Kejang yang tidak dapat dihubungkan dengan penyebab lain pada wanita dengan preeklamsi
Superimposed Preeklamsi pada Hipertensi Kronik
Onset baru proteinuria 300 mg/24 jam pada wanita dengan hipertensi tetapi tanpa proteinuria
sebelum usia kehamilan 20 minggu
Peningkatan secara tiba-tiba proteinuria atau tekanan darah atau platelet < 100.000/L pada
wanita dengan hipertensi dan proteinuria sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Hipertensi Kronik
Tekanan darah 140/90 mmHg sebelum usia kehamilan 20 minggu tidak dapat dihubungkan
dengan penyakit tropoblastik gestasional
atau
Hipertensi pertama kali didiagnosa setelah usia kehamilan 20 minggu dan menetap setelah 12
minggu postpartum
ALT = alanin aminotransferase; AST = aspartate aminotransferase; LDH = lactate dehidrogenase;
National High Blood Pressure Education Program Working Group Report on High Blood Pressure in Pregnancy (2000).
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
24/68
14
2.1.7 Patofisiologi
Pada preeklamsi yang berat dan eklamsi dapat terjadi perburukan patologis
pada sejumlah organ dan sistem yang kemungkinan diakibatkan oleh vasospasme dan
iskemia.13 Wanita dengan hipertensi pada kehamilan dapat mengalami peningkatan
respon terhadap berbagai substansi endogen (seperti prostaglandin, tromboxan) yang
dapat menyebabkan vasospasme dan agregasi platelet. Penumpukan trombus dan
pendarahan dapat mempengaruhi sistem saraf pusat yang ditandai dengan sakit kepala
dan defisit saraf lokal dan kejang. Nekrosis ginjal dapat menyebabkan penurunan laju
filtrasi glomerulus dan proteinuria. Kerusakan hepar dari nekrosis hepatoseluler
menyebabkan nyeri epigastrium dan peningkatan tes fungsi hati. Manifestasi terhadap
kardiovaskuler meliputi penurunan volume intavaskular, meningkatnya cardiac
output dan peningkatan tahanan pembuluh perifer. Peningkatan hemolisis
microangiopati menyebabkan anemia dan trombositopeni. Infark plasenta dan
obstruksi plasenta menyebabkan pertumbuhan janin terhambat bahkan kematian janin
dalam rahim.13
Perubahan pada organ-organ :
1) Perubahan kardiovaskuler.
Gangguan fungsi kardiovaskuler yang parah sering terjadi pada preeklamsi dan
eklamsi. Berbagai gangguan tersebut pada dasarnya berkaitan dengan peningkatan
afterloadjantung akibat hipertensi,preloadjantung yang secara nyata dipengaruhi
oleh berkurangnya secara patologis hipervolemia kehamilan atau yang secara
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
25/68
15
iatrogenik ditingkatkan oleh larutanonkotik atau kristaloid intravena, dan aktivasi
endotel disertai ekstravasasi ke dalam ruangektravaskular terutama paru.
9
2) Metabolisme air dan elektrolit
Hemokonsentrasi yang menyerupai preeklamsi dan eklamsi tidak diketahui
penyebabnya. Jumlah air dan natrium dalam tubuh lebih banyak pada penderita
preeklamsi dan eklamsi daripada pada wanita hamil biasa atau penderita dengan
hipertensi kronik. Penderita preeklamsi tidak dapat mengeluarkan dengan
sempurna air dan garam yang diberikan. Hal ini disebabkan oleh filtrasi
glomerulus menurun, sedangkan penyerapan kembali tubulus tidak berubah.
Elektrolit, kristaloid, dan protein tidak menunjukkan perubahan yang nyata pada
preeklamsi. Konsentrasi kalium, natrium, dan klorida dalam serum biasanya dalam
batas normal.
3) Mata
Dapat dijumpai adanya edema retina dan spasme pembuluh darah. Selain itu dapat
terjadi ablasio retina yang disebabkan oleh edema intra-okuler dan merupakan
salah satu indikasi untuk melakukan terminasi kehamilan. Gejala lain yang
menunjukan tanda preklamsi berat yang mengarah pada eklamsi adalah adanya
skotoma, diplopia, dan ambliopia. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan
preedaran darah dalam pusat penglihatan dikorteks serebri atau didalam retina.
4) Otak
Pada penyakit yang belum berlanjut hanya ditemukan edema dan anemia pada
korteks serebri, pada keadaan yang berlanjut dapat ditemukan perdarahan.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
26/68
16
5) Uterus
Aliran darah ke plasenta menurun dan menyebabkan gangguan pada plasenta,
sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen
terjadi gawat janin. Pada preeklamsi dan eklamsi sering terjadi peningkatan tonus
rahim dan kepekaan terhadap rangsangan, sehingga terjadi partus prematur.
6) Paru-paru
Kematian ibu pada preeklamsi dan eklamsi biasanya disebabkan oleh edema paru
yang menimbulkan dekompensasi kordis. Bisa juga karena terjadinya aspirasi
pneumonia, atau abses paru.9
2.1.8 Penatalaksanaan
Penanganan umum
a) Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi, sampai tekanan
diastolic diantara 90-100 mmHg
b) Pasang infus RL
c) Ukur keseimbangan cairan, jangan sapai terjadi overload
d) Kateterisasi urin untuk pengeluaran volume dan proteinuria
e) Jika jumlah urin < 30 ml perjam:
Infus cairan dipertahankan 1 1/8 jam
Pantau kemungkinan edema paru
f) Jangan tinggalkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi dapat mengakibatkan
kematian ibu dan janin
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
27/68
17
g) Observasi tanda vital, refleks, dan denyut jantung janin setiap jam
h) Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru.
Krepitasi merupakan tanda edema paru. Jika terjadi edema paru, stop pemberian
cairan dan berikan diuretik misalnya furosemide 40 mg intravena
i) Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan bedside. Jika pembekuan tidak
terjadi sesudah 7 menit, kemungkinan terdapat koagulapati.14
Antikonvulsan
Pada kasus preeklamsi yang berat dan eklamsi, MgSO4 yang diberikan secara
parenteral adalah obat anti kejang yang efektif tanpa menimbulkan depresi susunan
syaraf pusat baik bagi ibu maupun janinnya. Obat ini dapat diberikan secara intravena
melalui infus kuntinu atau intramuskular dengan injeksi intermiten.
Infus intravena kontinu;
a) Berikan dosis bolus 4 6 gram MgSO4 yang diencerkan dalam 100 ml cairan dan
diberikan dalam 15-20 menit
b) Mulai infus rumatan dengan dosis 2 g/jam dalam 100 ml cairan intravena
c) Ukur kadar MgSO4 pada 4-6 jam setelah pemberian dan disesuaikan kecepatan
infus untuk mempertahankan kadar antara 4 dan 7 mEg/l (4,8-8,4 mg/l)
d) MgSO4 dihentikan 24 jam setelah bayi lahir.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
28/68
18
Injeksi intamuskular intermiten:
a) Berikan 4 gram MgSO4 sebagai larutan 20% secara intavena dengan kecepatan
tidak melebihi 1 g/menit
b) Lanjutkan segera dengan 10 gram MgSO4 50%, sebagian (5%) disuntikan dalam-
dalam di kuadran lateral atas bokong/gluteus(penambahan 1 ml lidokain 2 % dapat
mengurangi nyeri). Apabila kejang menetap setelah 15 menit, berikan MgSO4 sampai
2 gram dalam bentuk larutan 20% secara intravena dengan kecepatan tidak melebihi 1
g/menit. Apabila wanita tersebut bertubuh besar, MgSo4 dapat diberikan sampai 4
gram secara perlahan.
c) Setiap 4 jam sesudahnya, berikan 5 gram larutan MgSO4 50% yang disuntikan
dalam-dalam ke kuadran lateral atas bokong bergantian kiri-kanan, tetapi setelah
dipastikan bahwa reflek patela positif, tidak terdapat depresi pernapasan, pengeluaran
urin selama 4 jam sebelumnya melebihi 100 ml.
d) MgSO4 dihentikan 24 jam setelah bayi lahir.
e) Siapkan antidotum
Jika terjadi henti napas segera berikan bantuan dengan ventilator dan berikan kalsium
glukonat 2 g (20 ml dalam larutan 10%) secara intravena perlahan-lahan sampai
pernapasan mulai lagi.
Antihipertensi
a) Obat pilihan adalah hidralazin, yang diberikan 5 mg intravena pelan-pelan selama
5 menit sampai tekanan darah turun
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
29/68
19
b) Jika perlu, pemberian hidralazin dapat diulang setiap jam, atau 12,5 intamuskular
setiap 2 jam
c) Jika hidralazin tidak tersedia, dapat diberikan:
Nifedipine dosis oral 10 mg yang diulang tiap 30 menit.
Labetalol 10 mg intravena sebagai dosis awal, jika tekanan darah tidak
membaik dalam 10 menit, maka dosis dapat ditingkatkan samapi 20 mg intravena.14
Persalinan
a) Pada preeklamsi berat, persalinan harus terjadi dalam 24 jam.
b) Jika seksio sesarea akan dilakukan, perhatikan bahwa:
Tidak terdapat koagulapati
Anestesi yang aman/ terpilih adalah anastesia umum. Jangan lakukan
anastesia lokal, sedangkan anestesia spinal berhubungan dengan hipotensi
c) Jika anestesia yang umum tidak tersedia, atau janin mati, aterm terlalu kecil,
lakukan persalinan pervaginam.
Jika servik matang, lakukan induksi dengan aksitosin 2-5 IU dalam 500 ml
dekstrose 10 tetes/menit atau dengan prostaglandin.14
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
30/68
20
2.2 Kerangka Pemikiran
Preeklamsi merupakan awal dari terjadinya eklamsi dimana kesatuan penyakit ini
masih merupakan penyebab utama kematian ibu dan penyebab kematian perinatal
tertinggi di Indonesia.3 Hipotesa yang ada sampai saat ini belum dapat memastikan
penyebab dari preeklamsi akan tetapi adanya hipotesa, bahwa preeklamsi dikarenakan
adanya kegagalan invasi trofoblastik dan faktor lainnya, seperti (1) implantasi
plasenta dengan invasi trofoblastik yang abnormal pada pembuluh darah uterus, (2)
maladaptasi toleransi imunologi antara jaringan maternal, plasenta dan fetus, (3)
maladaptasi dari maternal pada kardiovaskular atau perubahan inflamasi pada
kehamilan normal, (4) adanya faktor genetik termasuk gen kecenderungan turunan
pada pengaruh epigenetik.9
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya preeklamsi yaitu faktor
karakteristik ibu, yang meliputi:
1. Faktor Demografi
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Lokasi Geografis
2. Faktor Biologis
a. Usia Ibu
b. Paritas
c. Interval Kehamilan
d. Usia Kehamilan
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
31/68
21
3. Faktor Riwayat Medis
a. Riwayat persalinan sebelumnya
b. Riwayat penyakit sebelumnya
c. Riwayat Keluarga
4. Faktor Lain
a.Antenatal Care(ANC)
b. Kebiasaan hidup (Lifestyle)
Berikut adalah kerangka teori berdasarkan teori di atas :
Gambar 2.1. Kerangka Teori
1. Faktor Demografi :
a. Pendidikanb. Pekerjaan
c. Lokasi Geografis
2. Faktor Biologi :a. Usia Ibu
b. Paritas
c. Interval Kehamilan
d. Usia Kehamilan
3. Faktor Riwayat Medisa. Riwayat persalinan sebelumnya
b. Riwayat penyakit sebelumnya
c. Riwayat keluarga
4. Faktor Lain :
a.Antenatal Care (ANC)b. Kebiasaan hidup (Lifestyle)
Preeklamsia
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
32/68
22
Berdasarkan teori yang dibahas dan sesuai dengan data-data yang tersedia di
lapangan, dibentuk suatu kerangka pemikiran dimana didapat karakteristik ibu
berdasarkan pendidikan, pekerjaan, usia, paritas, dan usia kehamilan untuk diteliti
hubungannya dengan kejadian preeklamsi.
Berikut adalah kerangka konsep yang dibuat berdasarkan teori di atas:
Pendidikan
Pekerjaan
Usia
Paritas
Usia kehamilan
Preeklamsia
Gambar 2.2. Kerangka Konsep
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
33/68
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional
untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko (pekerjaan,
pendidikan, usia, paritas, dan usia kehamilan) dengan efek (preeklamsi), dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data dilakukan sekaligus pada suatu saat
(point time approach).15
3.2 Bahan Penelitian
Bahan penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari data rekam medis
pasien bersalin dan pasien bersalin yang mengalami preeklamsi di Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari 31 Desember
2009.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah ibu hamil yang melahirkan dengan preeklamsi di
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari
31 Desember 2009.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
34/68
24
3.4 Kriteria Penelitian
3.4.1 Kriteria inklusi
1.
Seluruh ibu melahirkan yang mengalami preeklamsi berat yang melahirkan di
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar, Bandung selama tahun 2009.
2.
Ibu melahirkan yang mengalami preeklamsi berat dengan usia 17 47 tahun di
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar, Bandung selama tahun 2009.
3. Ibu melahirkan yang mengalami preeklamsi berat dengan paritas 1 6 di Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar, Bandung selama tahun 2009.
3.4.2 Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1.Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi ringan.
2.Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi berat dengan hidramnion.
3.
Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi berat dengan superimposed
hypertension.
4.
Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi berat dengan kehamilan ganda
(gemelli).
5.Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi berat dengan hiperplasentosis.
6.
Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi berat dengan rekam medis tidak
lengkap.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
35/68
25
3.5 Ukuran dan Cara Pemilihan Sampel
Sampel yang digunakan adalah ibu hamil yang melahirkan dengan preeklamsi
berat di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar, Bandung selama tahun
2009.
3.5.1 Ukuran Sampel
Penentuan besar sampel minimal dihitung berdasarkan rumus estimasi
proporsididapatkan besar sampel 104 orang dengan perhitungan sebagai berikut:
2
2
2/1 )1(**
d
PPZn
=
2
2
05,0
)0728,01(*0728,0*96,1 n
1047,103 n
Jadi diperlukan total sampel minimal 104 orang
n = Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini
Z1-/2 = Derajat kemaknaan yaitu 5% (1,96)
P = Proporsi kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak Astanaanyar
d = Presisi = 0,05
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
36/68
26
3.5.2 Cara Pengambilan Sampel
Penarikan sampel dilakukan secara simple random sampling yaitu sampel
diambil secara acak dari rekam medik sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
dibatasi periode tahun 2009, serta memenuhi besar sampel minimal. Selain sampel
sebesar 104 orang ibu melahirkan dengan preeklamsi, ditambahkan 104 orang dengan
persalinan normal sebagai pembanding (denominator).
3.6 Variabel penelitian
3.6.1 Variabel Bebas
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Usia
4. Paritas
5. Usia kehamilan
3.6.2 Variabel Terikat
Preeklamsi.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
37/68
27
3.7 Definisi Operasional
a.
Preeklamsi adalah tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 dan
atau diastolik lebih dari atau sama dengan 90 pada ibu hamil lebih dari 20 minggu
usia kehamilan dan protein di dalam urin lebih dari atau sama dengan 300
mg/24jam atau plus 1.
Cara ukur : Observasi
Alat ukur : Data rekam medik
Hasil ukur : Preeklamsi, tidak Preeklamsi
Skala : Nominal
b.
Pendidikan adalah tingkat pendidikan terakhir yang pernah diikuti oleh ibu.
Cara ukur : Observasi
Alat ukur : Data rekam medik
Hasil ukur : 1) 6 tahun (Pendidikan Dasar/ SD)
2) > 6 tahun (Pendidikan Lanjut meliputi SMP, SMA dan
Perguruan Tinggi)
Skala : Ordinal
c. Pekerjaan adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh ibu.
Cara ukur : Observasi
Alat ukur : Data rekam medik
Hasil ukur: : 1. Tidak Bekerja (Ibu Rumah Tangga/IRT)
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
38/68
28
2. Bekerja (meliputi pekerja sebagai PNS, wiraswasta,
karyawan, swasta, dan buruh)
Skala : Ordinal
d. Usia adalah ulang tahun terakhir wanita hamil saat ibu melahirkan bayi tersebut.
Cara ukur : Observasi
Alat ukur : Data rekam medik
Hasil Ukur : 1) < 20 tahun
2) 20- 34 tahun
3) 35 tahun
Skala : Ordinal
e. Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dilahirkan oleh ibu.
Cara ukur : Observasi
Alat ukur : Data rekam medik
Hasil ukur : 1) 1
2) 2-3
3) 35
Skala : Ordinal
f. Usia kehamilan adalah lamanya ibu mengandung bayi sampai dengan melahirkan
(partus).
Cara Ukur : Observasi
Alat Ukur : Data rekam medik
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
39/68
29
Hasil Ukur : 1)
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
40/68
30
3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.9.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar
Kota Bandung.
3.9.2 Waktu Penelitian
Data rekam medis pasien ibu melahirkan periode 1 Januari 200931
Desember 2009.
3.10 Pengolahan dan Metode Analisis Data
Analisis data di mulai dengan analisa univariat yang bertujuan mengetahui
kejadian preeklamsi beserta karakteristiknya yaitu karakteristik ibu hamil ditinjau
dari segi pendidikan, pekerjaan, usia, paritas, dan usia kehamilan di Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar
Selanjutnya Analisa Bivariat untuk menguji hubungan antara karakteristik ibu
hamil ditinjau dari segi pendidikan, pekerjaan, usia, paritas, dan usia kehamilan
dengan kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar
menggunakan Chi Square Test karena baik variabel independent maupun variabel
dependent adalah jenis data kategorik.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows
versi 13.0.pada derajat kepercayaan 95% dengan nilai p 0,05
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
41/68
31
3.11 Aspek Etik Penelitian
1. Data diambil dari bagian rekam medik Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Astanaanyar Kota Bandung dengan izin dari Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak Astanaanyar Bandung melalui surat izin penelitian nomor : 070/ S29-RSKIA.
2. Kerahasiaan subjek penelitian dijaga dengan sebaik-baiknya.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
42/68
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa selama periode
1 Januari 200931 Desember 2009 terdapat 4299 persalinan di Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung. Dari jumlah tersebut terdapat
kejadian preeklamsia berat sebanyak 313 kasus (7,28%). Untuk mengetahui
distribusi karakteristik ibu melahirkan dengan preeklamsi berat digunakan 104
sampel ibu melahirkan yang mengalami preeklamsi berat yang telah memenuhi
kriteria inklusi. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu hamil dan
kejadian preeklamsi diambil 104 orang diantara ibu yang melahirkan dengan
preeklamsi berat yang telah memenuhi kriteria inklusi, dan dari seluruh
persalinan yang terjadi diambil 104 persalinan tanpa preeklamsi yang telah
memenuhi kriteria inklusi. Jumlah persalinan dengan preeklamsi berat dan
persalinan tanpa preeklamsi yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 208, dan
sudah memenuhi jumlah subjek yang dibutuhkan berdasarkan rumus estimasi
proporsi pada penelitian ini. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan akan
lebih dijelaskan secara terperinci pada bab ini.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
43/68
33
4.1.1 Angka Kejadian Preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Astanaanyar Kota Bandung
Angka Kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Astanaanyar Bandungdapat dijelaskan pada Tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1. Angka Kejadian Preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak Astanaanyar Kota Bandung
Kejadian Preeklamsi (n) (%)
Preeklamsi Berat 313 7,28%
Non Preeklamsi 3986 92,72%
Total Persalinan 4299 100%
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa dari total persalinan sebanyak 4299
orang ditemukan ibu hamil mengalami preeklamsi sebanyak 313 orang (7,28%).
4.1.2 Karakteristik Ibu dengan Preeklamsi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan beberapa
karakteristik maternal yang dapat mempengaruhi preeklamsi. Gambaran
karakteristik tersebut secara umum akan dijelaskan pada Tabel-Tabel dibawah
ini :
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
44/68
34
Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi
Berat Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan (n) (%)
6 tahun 80 76,92
> 6 tahun 24 23,08
Total 104 100
Pada tabel diatas tampak bahwa ibu yang melahirkan dengan preeklamsi
dilihat dari pendidikan untuk pendidikan 6 tahunsebesar 76,92%.
Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi
Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan (n) (%)
Tidak Bekerja 98 94,23
Bekerja 6 5,77
Total 104 100
Pada tabel diatas tampak bahwa ibu yang melahirkan dengan preeklamsi
yang tidak bekerja adalah sebesar 94,23%.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
45/68
35
Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi
Berdasarkan Usia
Usia (n) (%)
< 20 tahun 8 7,69
20-34 tahun
35 tahun
62
34
59,62
32,69
Total 104 100
Pada tabel diatas tampak bahwa kejadian preeklamsi pada ibu kelompok
risiko dari segi usia < 20 tahun adalah sebesar 7,69% dan 35 tahun adalah
sebesar 32,69%
Tabel 4.5 Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi
Berdasarkan Paritas
Paritas (n) (%)
1 23 22,11
2-3
4
18
63
17,31
60,57
Total 104 100
Pada tabel diatas tampak bahwa ibu melahirkan dengan preeklamsi
dengan paritas 1 adalah sebesar 22,11%.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
46/68
36
Tabel 4.6 Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi
Berdasarkan Usia Kehamilan
Usia Kehamilan (n) (%)
< 37 minggu 35 33,65
> 37 minggu 69 66,35
Total 104 100
Pada tabel diatas tampak bahwa ibu yang melahirkan dengan preeklamsi
dengan usia kehamilan < 37 minggu adalah sebesar 33,65%.
4.1.3 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Preeklamsi
Hubungan antara karakteristik ibu hamil ditinjau dari segi pendidikan
dengan kejadian Preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Bandung
periode 1 Januari 200931 Desember 2009 dapat dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 4.7 Hubungan antara pendidikan dengan kejadian preeklamsi di
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung
Kejadian Preeklamsi Total Nilai p PR(95%CI)
PE Non PE
n % n % n
Pendidikan
6 tahun 80 53,3 70 46,7 150 0,082 1,29(0,92-1,81)
> 6 tahun 24 41,4 34 58,6 58
Total 104 50,0 104 50,0 208
*)Chi Square Test =0,05
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
47/68
37
Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa angka kejadian preeklamsi berat
dengan pendidikan 6 tahun lebih besar 1,29 kali dibandingkan dengan
pendidikan > 6 tahun (53,36% dibanding 41,4%) dengan nilai PR (Prevalensi
Rasio) = 1,29. Walaupun begitu perbedaan ini secara statistik tidak bermakna
karena p > .
4.1.4 Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Preeklamsi
Hubungan antara karakteristik ibu hamil ditinjau dari segi pekerjaan
dengan kejadian Preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Bandung
periode 1 Januari 200931 Desember 2009 dapat dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 4.8 Hubungan antara Pekerjaan dengan kejadian Preeklamsi di
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung
Kejadian Preeklamsi Total Nilai p PR(95%CI)
PE Non PE
n % n % n
Pekerjaan
Tidak Bekerja 98 53,0 87 47,0 185 0,013 2,03 (1,01-4,09)
Bekerja 6 26,1 17 73,9 23
Total 104 50,0 104 50,0 208
*)Chi Square Test =0,05
Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa angka kejadian preeklamsi berat
dengan ibu yang tidak bekerja lebih besar 2 kali dibandingkan dengan ibu yang
bekerja (53,0% dibanding 26,1%) dengan nilai PR (Prevalensi Rasio) = 2,01.
Perbedaan ini secara statistik bermakna karena p < .
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
48/68
38
4.1.5 Hubungan Usia Ibu dengan Preeklamsi
Hubungan antara usia dengan kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus
Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9 Hubungan antara usia dengan kejadian preeklamsi di Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung
Kejadian Preeklamsi Total Nilai p PR(95%CI)
PE Non PE
n % n % n
Usia
< 20 8 88,9 1 11,1 9 0,003 2,29(1,69-3,10)
20-34 62 38,8 98 61,3 160 1
35 34 87,2 5 12,8 39 0,000 4,78(2,09-10,93)
Total 104 50,0 104 50,0 208
*)Chi Square Test =0,05
Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa ibu dengan usia < 20 tahun
memiliki risiko terjadi preeklamsi berat sebesar 2,29 dibandingkan subjek
penelitian yang berusia 20-34 tahun (88,9% dibanding 38,8%) dengan Prevalensi
Rasio (PR) = 2,29. Hasil ini secara statistik bermakna karena p > . Untuk ibu
dengan usia 35 tahun memiliki risiko terjadi preeklamsi berat sebesar 4,78
dibandingkan subjek penelitian yang berusia 20-34 tahun (87,2% dibanding
38,8%) dengan Prevalensi Rasio (PR) = 4,78. Secara statistik hasil ini juga
sangat bermakna karena p < .
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
49/68
39
4.1.6 Hubungan Paritas Ibu dengan Preeklamsi
Hubungan antara karakteristik ibu hamil berdasarkan paritas dan usia
kehamilan dengan kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Astanaanyar Bandung dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10 Hubungan antara paritas dengan kejadian preeklamsi di
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung
Kejadian Preeklamsi Total Nilai p PR(95%CI)
PE Non PE
n % n % n
Paritas
1 23 76,7 7 23,3 30
68
110
0,000 2,89(1,86-4,51)
2-3 18 26,5 50 73,5 1
4 63 57,27 47 42,73 0,003 2,16(1,49-6,64)
Total 104 50,0 104 50,0 208
*)Chi Square Test =0,05
Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa pada paritas 1 memiliki risiko
terjadi preeklamsi 2,89 kali lebih besar dibandingkan paritas 2-3 (76,7%
dibanding 26,5%) dengan nilai Prevalensi Rasio (PR) = 2,89. Hasil ini secara
statistik sangat bermakna karena p < . Untuk paritas 4 menunjukkan bahwa
risiko terjadi preeklamsi berat sebesar 2,16 kali lebih besar dibandingkan paritas
2-3 (57,27% dibanding 42,73%) serta nilai Prevalensi Rasio (PR) = 2,16. Hasil
ini secara statistik bermakna karena p < .
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
50/68
40
4.1.7 Hubungan Usia Kehamilan dengan Preeklamsi
Hubungan antara usia kehamilan dengan kejadian preeklamsi di Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung dapat dijelaskan pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.11 Hubungan antara usia kehamilan dengan kejadian preeklamsi
di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung
Kejadian Preeklamsi Total Nilai p PR(95%CI)
PE Non PE
n % n % n
Usia Kehamilan
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
51/68
41
4.2 Pembahasan
Teori pendidikan mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan
atau usaha untuk meningkatkan kepribadian, sehingga proses perubahan perilaku
menuju kepada kedewasaan dan penyempurnaan kehidupan manusia. Semakin
banyak pendidikan yang didapat seseorang, maka kedewasaannya semakin
matang, mereka dengan mudah menerima dan memahami informasi positif.1
Wanita dengan pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih memperhatikan
kesehatan dirinya dan mempunyai fasilitas untuk mengupayakan kesehatan bagi
dirinya. Pendidikan ini juga berhubungan dengan pekerjaan seseorang dimana
diduga bahwa dengan pendidikan yang rendah, maka pekerjaan seorang ibu pun
semakin tidak layak bahkan kesulitan untuk bekerja yang berdampak kepada sisi
ekonomi keluarga dalam pemenuhan kebutuhan gizi mereka. Gizi merupakan
aspek yang sangat penting dalam kehamilan, dimana apabila terjadi defisiensi
vitamin B6 dan B12 dapat menyebabkan terjadinya preeklamsi dengan
mekanisme yang kompleks.6
Walaupun didapat kejadian preeklamsi berat pada
ibu dengan pendidikan 6 tahun lebih besar 2 kali dibanding dengan pendidikan
> 6 tahun, hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara
tingkat pendidikan ibu dengan kejadian preeklamsi. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Rozikhan tahun 2007 tentang Faktor-
Fatktor Risiko terjadinya preeklamsia berat di RSUD dr. H. Soewondo Kendal
bahwa tidak terdapat hubungan yang berarti antara status pendidikan ibu untuk
terjadi preeklamsi.16
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
52/68
42
Aktifitas pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi kerja otot dan
peredaran darah. Begitu juga bila terjadi pada seorang ibu hamil, dimana
peredaran darah dalam tubuh dapat terjadi perubahan seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan akibat adanya tekanan dari pembesaran uterus.
Semakin bertambahnya usia kehamilan akan berdampak pada konsekuensi kerja
jantung yang semakin bertambah dalam memenuuhi kebutuhan selama proses
kehamilan. Hal ini berpengaruh kepada kerja jantung yang harus beradaptasi
dengan kehamilan. Ibu yang tidak bekerja cenderung lebih berisiko 2 kali lebih
besar dibanding dengan ibu yang bekerja. Hal ini dapat disebabkan oleh proses
adaptas jantung terhadap beban yang dialami oleh ibu hamil. Atau lebih luas,
pada ibu yang tidak bekerja cenderung sulit untuk mengontrol kehamilan dan
kesehatan berkaitan dengan status gizi.17
Usia < 20 tahun dan > 35 tahun sangat berisiko mengalami preeklamsi,
sehingga untuk usia kehamilan dianjurkan pada usia 20-30 tahun.18
Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian dimana pada tabel 4.9 diperoleh hasil bahwa terdapat
hubungan yang bermakna pada ibu dengan usia < 20 tahun dan > 35 tahun
terhadap kejadian preeklamsi. Pada usia < 20 tahun, hal ini sesuai dengan
penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Rozikhan tahun 2007 tentang Faktor-
Fatktor Risiko terjadinya Preeklamsia Berat di RSUD dr. H. Soewondo Kendal
bahwa terdapat hubungan yang berarti antara usia ibu dengan kejadian
preeklamsi, terdapat perbedaan antara hasil penelitian ini dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Rozikhan, dimana pada penelitian ini terdapat hubungan
bermakna antara usia > 35 tahun dengan kejadian preeklamsi sedangkan pada
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
53/68
43
penelitian Rozikhan tidak terdapat hubungan bermakna untuk usia > 35 tahun
dengan kejadian preeklamsi.16
Paritas 1 atau nulliparamerupakan faktor utama terjadinya preeklamsi,
dimana pada primigravida atau ibu yang pertama kali hamil sering mengalami
stress dalam menghadapi kehamilan dan persalinan yang menyebabkan
peningkatan tekanan darah akibat dari pelepasan corticotropic-releasing
hormone (CRH) oleh hipotalamus, yang kemudian menyebabkan peningkatan
kortisol. Efek kortisol adalah mempersiapkan tubuh untuk berespons terhadap
semua stressor dengan meningkatkan respons simpatis, termasuk respons yang
ditujukan untuk meningkatkan curah jantung dan mempertahankan tekanan
darah.19
Hasil penelitian pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara paritas 1 dan 4 terhadap kejadian preeklamsi. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniaati Artikasari di RSUD Dr.
Moewardi bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara nullipara atau
primigravida dengan kejadian preeklamsi.20
Preeklamsi terjadi pada ibu dengan usia kehamilan diatas 20 minggu,
sedangkan apabila ibu mengalami kehamilan maka harus diberikan penanganan
yang sesuai, atau dapat dilakukan terminasi kehamilan untuk menyelamatkan
baik ibu maupun bayi. Hasil analisis pada tabel 4.11 menunjukkan hubungan
yang bermakna pada usia kehamilan < 37 minggu dengan preeklamsi.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
54/68
44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Angka kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar
Kota Bandung tahun 2009 adalah sebesar 7,28%, menurun dibandingkan angka
kejadian preeklamsi tahun 2008 yaitu sebesar 7,79% dengan jumlah 239 dari
3067 total persalinan.
2.
Angka kejadian preeklamsi ditinjau dari segi karakteristik pada:
a. Pendidikan 6 tahun sebesar 76,92 %.
b.
Ibu yang tidak bekerja sebesar 94,23%.
c. Ibu dengan usia < 20 tahun sebesar 7,69% dan 35 tahun sebesar 32,69%.
d.
Paritas yaitu pada paritas 1 sebesar 22,11% dan pada paritas 4 sebesar
60,57%.
e. Usia kehamilan pada usia kehamilan < 37 minggu sebesar 33,65%.
3. Terdapat hubungan yang bermakna antara :
o Preeklamsi berat dengan pekerjaan karena p < dengan nilai p = 0,013.
o Preeklamsi berat dengan usia karena p < dengan nilai p = 0,003 untuk usia
< 20 tahun dan nilai p = 0,000 untuk usia 35 tahun.
o Preeklamsi berat dengan paritas karena p < dengan nilai p = 0,000 untuk
paritas 1 dan nilai p = 0,003 untuk paritas 4.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
55/68
45
o Preeklamsi berat dengan usia kehamilan karena p < dengan nilai p dengan nilai p = 0,082.
5.2. Saran
1. Untuk menurunkan angka kejadian preeklamsi berat yang dapat menimbulkan
kematian ibu, hendaknya diberikan penyuluhan kepada para pasangan suami istri
(pasutri) muda agar merencanakan kehamilan pada kurun waktu reproduksi sehat
yaitu 20-34 tahun.
2. Hendaknya diberikan pengertian kepada para ibu untuk melahirkan tidak lebih dari
4 kali dan menggunakan pelayanan KB.
3. Mengusahakan agar persalinan setidak-tidaknya berusia 37 minggu atau lebih.
.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
56/68
46
DAFTAR PUSTAKA
1.
Andraansz G. Dibalik Angka : Pengkajian Kematian Maternal dan
Komplikasi untuk Mendapatkan Kehamilan yang Lebih Aman. Jakarta :
WHO dan Bakti Husada : 2007. hal. 5-60.
2.
WHO. Maternal Mortality. [Online]. Terdapat pada :
http://www.who.int/making_pregnancy_safer/topics/maternal_mortality/en/in
dex.html [Diakses tanggal 6 Juni 2010]
3.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Strategis NasionalMaking Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia 2001-2010. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI : 2003.
4. Departemen Kesehatan. Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu dan
Kematian Bayi Perlu Kerja Keras. [Online]. Terdapat pada :
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/793-untuk-
menurunkan-angka-kematian-ibu-dan-kematian-bayi-perlu-kerja-keras.html.
[Diakses pada tanggal 6 Mei 2010]
5.
Departemen Kesehatan Propinsi Jawa Barat. Profil Kesehatan Propinsi JawaBarat Tahun 2008. Bandung : Departemen Kesehatan Propinsi Jawa Barat :
2009. hal. 1-32.
6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2007. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia : 2008. hal
1-35.
7. Jamli, M. Hubungan Beberapa Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian
Preeklamsi (Studi Kasus di Rumah Sakit Bersalin Sayang Ibu Kecamatan
Balikpapan Barat Kota Balikpapan Tahun 2006) [Skripsi]. Balikpapan : 2007.
8.
Wardayanti Lukita, S. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Preeklamsi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta [Thesis]. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta : 2008.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
57/68
47
9. Cunningham FG, Leveno JJ, Bloom SL. Williams Obstetric 23rd
Edition.
United States of America : McGraw-Hill Companies, Inc.: 2010. Chapter 34:
hal. 706-49.
10.Triatmodjo R. Buku Ilmu Kebidanan : Preeklamsia dan Eklamsia. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo : 2005.
11.Rochjati P. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil, Pengendalian Faktor Risiko,
Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi. Surabaya : Airlangga University Press
: 2003.
12.
Joanne TP. Preeclampsia. [Online] Terdapat pada :http://www.obgyn.health.ivillage.com/pregnancybasics/preeclampsia.cmf
[Diakses pada tanggal 6 Mei 2010]
13.
Brooks MB. Pregnancy, Preeclampsia. [Online]. Terdapat pada :
http://www.emedicine.com/emerg/topic480.htm. [Diakses pada tanggal 6 Mei
2010]
14.
Bari SA. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : JNNPKKR-POGI bekerjasama dengan Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo : 2001.
15.
Sostroasmoro S, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-3. Jakarta
: Sagung Seto : 2008.
16.
Rozikhan. Faktor-Faktor Terjadinya Preeklamsi Berat Preeklamsi di RSUD
Dr. H. Soewondo Kendal [Thesis]. Semarang : Universitas Diponegoro :
2007.
17.
Milne F, Redman C. The British Medical Journal : The Pre-eclampsia
community guideline (PRECOG): how to screen and detect onset of pre-
eclampsia in the community. [Online]. 2005; pp. 576-580. Diunduh dari :
http://group.bmj.com/products/journals.
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
58/68
48
18.Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Asuhan Persalinan Normal
(Maternal and Neonatal Health). Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia : 2004.
19.Corwin, Elizabeth J., Sistem Kardiovaskular. Jakarta : EGC. hal. 358-9.
20.
Artikasari K., Hubungan antara Primigravida dengan Angka Kejadian
Preeklamsi/Ekalmsi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Periode 1 Januari31
Desember 2008. [Skripsi]. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta :
2009.
21.
James, K.D., Steer, P.J., Weiner., C.P.. High Risk Pregnancy (Management
Options) 2ndEdition. China : W. B. Saunders : 2001. Chapter 37 : hal. 639-
60.
22.
Gilbert, E.S., Harmon, J.S.. Manual of High Risk Pregnancy & Delivery 3rd
Edition. United States of America : 2003. hal. 445-84
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
59/68
47
LAMPIRAN
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
60/68
o. e rec e a an_ ama s a_ at e er aan e er aan_ at en a en an_ at ar tas s a_ e am any. u a < t n u ruma angg a e er a en an asar < m nggu
2 2 51217 PE Ny.Ating >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 = < m nggu
23 23 53882 PE Ny.Sri Eci 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 1 =35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 =35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 = < m ngguy. an >= ta un u ruma angg a e er a en an asar >= < m ngguy. es - ta un u ruma angg a e er a en an asar < m ngguy. ma >= ta un u ruma angg a e er a en an asar < m ngguy. v e >= ta un u ruma angg a e er a en an asar < m nggu
33 34 54369 PE Ny.Iis Aisyah >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 =5 = - m ngguy. n ng - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. eu s ew - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. oneng - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu
44 46 56169 PE Ny.Ayin 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu45 47 56195 PE Ny.Atin 20-34 tahun Swasta Bekerja SMA Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu46 48 56235 PE Ny.Kokom 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu47 49 56453 PE Ny.Elis 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu48 51 56821 PE Ny.Kasih >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu
y. at - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. amayant - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. va os a - ta un wasta e er a en an asar - m ngguy. et - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. r >= ta un u ruma angg a e er a en an asar >= - m nggu
54 57 57052 PE Ny.Ririn >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 1 37-42 minggu55 58 57069 PE Ny.Ella >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 37-42 minggu56 59 57107 PE Ny.Nining 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu57 60 57137 PE Ny.Neni 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu58 62 57193 PE Ny.Widia 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 1 37-42 minggu59 63 57550 PE Ny.Cucu < 20 thn u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu
y. ov < t n u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. rn - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. nta - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. ut a - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu
64 69 56323 PE Ny.Luy 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu65 70 57051 PE Ny.Lina 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 37-42 minggu66 71 57262 PE Ny.Karwati >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu67 73 57625 PE Ny.Arni 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMA Pendidikan Dasar 1 37-42 minggu68 74 57635 PE Ny.Silmi F 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 1 37-42 minggu69 75 57648 PE Ny.Ilah 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu
y. on so - ta un u ruma angg a e er a en an asar >= - m ngguy. aya - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. ant - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. t u e a < t n u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. nta - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu
75 83 58055 PE Ny. Siti Nurhal 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMA Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu76 84 58232 PE Ny.Wati 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu77 85 58232 PE Ny.Wati W 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu78 86 58263 PE Ny.Rohanah >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 37-42 minggu79 87 58330 PE Ny.Elin 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMA Pendidikan Dasar 1 37-42 minggu80 88 58423 PE Ny.Fitri 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu
y. usant - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggu
y. an - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m ngguy. u u >= ta un u ruma angg a e er a en an an u - m ngguy. apsa - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggu
85 94 58664 PE Ny.Enung >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Lanju >=5 37-42 minggu86 96 58720 PE Ny.Halimah < 20 thn Swasta Bekerja SMA Pendidikan Lanju 1 37-42 minggu87 97 58755 PE Ny.Mesti >=35 tahun Swasta Bekerja SD Pendidikan Lanju >=5 37-42 minggu88 98 58765 PE Ny.Rika 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMA Pendidikan Lanju 1 37-42 minggu89 99 58842 PE Ny.Oneng >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu90 100 59460 PE Ny.Tina < 20 thn u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Lanju 1 37-42 minggu
y. s >= ta un u ruma angg a e er a en an an u - m ngguy. r ngs >= ta un u ruma angg a e er a en an an u - m ngguy. an a ar >= ta un u ruma angg a e er a en an an u - m ngguy. t n >= ta un u ruma angg a e er a en an an u - m ngguy. t < t n u ruma angg a e er a en an an u - m nggu
96 106 59574 PE Ny.Layem >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu97 109 59635 PE Ny.Ita 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu98 110 59678 PE Ny.Lisnawati >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu99 111 59958 PE Ny.Sri Nengsih 20-34 tahun Swasta Bekerja SMA Pendidikan Lanju 1 37-42 minggu100 112 60006 PE Ny.Nia >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Lanju >=5 37-42 minggu
y. eneng >= ta un u ruma angg a e er a en an an u >= - m nggu
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
61/68
y. ra - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m ngguy. t n en e - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggu
104 116 60375 PE Ny.Desi 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu105 314 51219 non PE Ny.Eti 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SMP Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu106 315 52100 non PE Ny.Hana 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SMA Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu107 316 52179 non PE Ny.Susi 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SMA Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu108 317 52602 non PE Ny.Opi 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu
non y. ne - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. a - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. na - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. ra - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. r atun - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu
114 323 54167 non PE Ny.Gina 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu115 324 54318 non PE Ny.Tuti 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu
116 325 57241 non PE Ny.Ade 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu117 326 57635 non PE Ny.Rani 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu118 327 58179 non PE Ny.Kokom 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu119 328 58223 non PE Ny.Marsiah 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu
non y. neng - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. atna - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. ro - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. neng - ta un uru e er a en an asar < m nggunon y. u u - ta un wasta e er a en an an u - m nggu
125 334 59264 non PE Ny.Ina 20-34 tahun Swasta Bekerja SMP Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu126 335 59655 non PE Ny.Hilmi 20-34 tahun Swasta Bekerja SMP Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu127 336 60042 non PE Ny.Rubiah 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SMP Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu128 337 60052 non PE Ny.Euis 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SMP Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu129 338 60078 non PE Ny.Aisyah 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu
non y. en - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. e e - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. r - ta un raswasta e er a en an an u - m nggunon y. atna - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. osas - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu
135 344 60142 non PE Ny.Dian 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu136 345 60245 non PE Ny.Atik 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu137 346 60332 non PE Ny.Suparsih 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu138 347 60440 non PE Ny. Iis 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu
139 348 60644 non PE Ny.Susi 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu140 349 60654 non PE Ny.Cucu >=35 tahun Wiraswasta Bekerja SMP Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu
non y. ew >= ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. a - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. t - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. s - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. at - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu
146 355 61034 non PE Ny.Anisa 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 1 37-42 minggu147 356 61343 non PE Ny.Dewi 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 37-42 minggu148 357 61524 non PE Ny.Eka 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 37-42 minggu149 358 61980 non PE Ny.Widya 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu150 359 61983 non PE Ny.Novia 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu
non y. s - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. un - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. t u ars - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. na - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. w n - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu
156 365 62088 non PE Ny.Pepi 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu157 366 62093 non PE Ny.Sania 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu158 367 62098 non PE Ny.Nike 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu159 368 62111 non PE Ny.Dini 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu160 369 62215 non PE Ny.Restu 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMA Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu161 370 62221 non PE Ny.Ani 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu
non y. estar >= ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. u astut - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. us - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. at - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu
166 375 62320 non PE Ny.Widiawati 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu167 376 62336 non PE Ny.Nani 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu168 377 62340 non PE Ny.Rohimah 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu169 378 62351 non PE Ny.Dayu 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu170 379 62353 non PE Ny.Ida 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu171 380 62369 non PE Ny.Ade 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu
non y. ung awat - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. a - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. es - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. ur - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. ena - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu
177 386 62411 non PE Ny.Sarah 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju >=5 37-42 minggu178 387 62431 non PE Ny.Heti 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu179 388 62436 non PE Ny.Rina 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SMA Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu180 389 62455 non PE Ny.Fatimah 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SMA Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu181 390 62464 non PE Ny.Dahlia 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu182 391 62490 non PE Ny.Lena >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu
non y. st - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu
non y. ur asana - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. a ma - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. a - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu
187 396 62610 non PE Ny.Tari 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu188 397 62645 non PE Ny.Sri 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu189 398 62650 non PE Ny.Icih 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu190 399 63089 non PE Ny.Novi 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu191 400 63100 non PE Ny.Lusi 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu192 401 63122 non PE Ny.Enok 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu
non y. en - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. t - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. ta - ta un raswasta e er a en an an u - m nggunon y. na . - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu
198 407 63970 non PE Ny.Sofia 20-34 tahun Swasta Bekerja SMA Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu199 408 64121 non PE Ny.Gina 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu200 409 64585 non PE Ny.Lilis 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu201 410 64766 non PE Ny. Itih 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu202 411 65299 non PE Ny.Een 20-34 tahun Buruh Bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu
non y. asa - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
62/68
non y. t a ma - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. nggr t - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggu
206 415 65545 non PE Ny.Imas 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu207 416 65570 non PE Ny.Erni >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 37-42 minggu208 417 65800 non PE Ny.Lia < 20 thn u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 1 37-42 minggu
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
63/68
Penulis bernam
Desember 1986, berikut
Riwayat Pendidikan :
o
TK Islam Al-Azo SD Islam Al-Az
o SMP Negeri 1 K
o SMA (Plus) Mu
o Manajemen Su
UNPAD (2005-t
o Fakultas Kedokt
Riwayat Organisasi :
o Wakil Ketua OS
o
Ketua Divisi Seo Anggota Dewan
o Ketua Departem
Mahasiswa Faku
o Ketua Departe
Kedokteran (FU
57
RIWAYAT HIDUP
Arifa Rakhmana Abdullah, lahir di Cireb
adalah riwayat hidup dari penulis :
har Cirebon (lulus 1993)ar Cirebon (lulus 1999)
ota Cirebon (lulus 2002)hahhari Bandung (lulus 2005)
mberdaya Kelautan dan Perikanan Fakult
idak selesai)ran Universitas Islam Bandung (masuk 2006
IS SMPN 1 Kota Cirebon
i dan Olahraga OSIS SMA (Plus) MuthahhariAmanat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unis
n Ekonomi Keuangan dan Investasi (Ekuin) B
ltas Kedokteran (BEM FK) Unisba 2007-2009en Finansial Forum Ukhuwah Lembaga Da
DFK) Indonesia 2007-2008
57
n tanggal 27
s Peternakan
sekarang)
ba 2006
dan Eksekutif
wah Fakultas
-
7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030
64/68
58
58
o Anggota Pengurus Harian Wilayah (PHW) Bidang Dana Usaha Ikatan Senat
Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) 2007-2008
o Koordinator Pengurus Harian Nasional (PHN) Bidang Dana Usaha IkatanSenat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) 2008-2009
o
Volunteer(Tenaga Medis) di IBU Foundation 2007-sekarango Dewan Penasehat Organisasi (DPO) Bidang Finansial Forum Ukhuwah
Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran (FULDFK) Indonesia 2008-sekarang
o Wakil Sekretaris Jenderal Eksternal Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran
Indonesia (ISMKI) 2009-sekarang.
Riwayat Kepanitiaan:
o Ketua Muthahhari Basketball Championship I Kejuaraan Basket antar SMP
se-Bandung Raya 2004
o Anggota Divisi Pediatrik/Acara Taaruf FK Unisba 2007
o Ketua Divisi Radiologi/Publikasi Dokumentasi Taaruf FK Unisba 2008
o Anggota Divisi Dana Usaha Seminar Nasional GAMET FK Unisba 2008
o
Ketua Pelatihan Sirkumsisi dan Bedah Minor BEM FK bekerjasama dengan
MER-C di Unisba 2008
o Ketua Khitanan Massal Pesantren Arafah (Juni) 2009
o Koordinator Humas Seminar Nasional ANTIBIOTIC V di Unisba 2009
o Steering Committee (SC) Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Ikatan
Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) 2010 di Fakultas
Kedokteran Universi