Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

download Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

of 68

Transcript of Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    1/68

    HUBUNGA

    DI RU

    A

    PERIOD

    A

    Diajukan

    UNI

    F

    i

    N ANTARA KARAKTERISTIK IBU

    ENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI

    AH SAKIT KHUSUS IBU DAN AN

    STANAANYAR KOTA BANDUNG

    E 1 JANUARI 2009 31 DESEMBER

    IFA RAKHMANA ABDULLAH

    10100106030

    SKRIPSI

    ntuk memenuhi tugas akhir sarjana kedokteran

    Universitas Islam Bandung

    ERSITAS ISLAM BANDUNG

    AKULTAS KEDOKTERAN2010

    HAMIL

    K

    2009

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    2/68

    ii

    HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU HAMIL

    DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI

    DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAKASTANAANYAR KOTA BANDUNG

    PERIODE 1 JANUARI 2009 31 DESEMBER 2009

    Oleh:

    ARIFA RAKHMANA ABDULLAH

    10100106030

    SKRIPSI

    Dengan inimenyatakan bahwa skripsi yang telah dibuatoleh yang disebutkan di atas telah diperiksa dan direvisi, secara lengkap

    dan memuaskan, sehingga dapat diajukan untuk sidang akhir

    Bandung, 30 Agustus 2010

    Pembimbing I

    ___________________________________________________

    Prof. Hidayat Wijayanegara, dr., Sp.OG (K)

    Pembimbing II

    ___________________________________________________

    H. Wawang S. Sukarya, dr., Sp.OG (K), MARS, MH.Kes

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    3/68

    iii

    Skripsi ini telah dipertahankan oleh penulis di dalam sidang skripsi yang

    diadakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

    Pada tanggal 4 September 2010

    Yang dihadiri oleh:

    Ketua : Yuktiana Kharisma, dr., M.Kes

    Sekretaris : Eka Hendryanni, dr.

    Penguji I : Yuktiana Kharisma, dr., M.Kes

    Penguji II : Eka Hendryanni, dr.

    Penguji III : Prof. Dr. Hj. Ieva B. Akbar

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    4/68

    iv

    MOTTO

    Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

    Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang

    beriman dan beramal saleh, dan saling nasehat-menasehati supaya menetapi

    kesabaran.(QS. Al-Ashr : 1-3)

    Seseorang tak dapat menghitung hak-hak ibu yang (memang) tak terhitung, dan

    seseorang tak mungkin bisa memenuhi hak-haknya. Imam Ayatullah Khomeini

    Skripsi ini

    kupersembahkan untuk

    Bapak Ibu,Aki Emak, Kakak-kakak dan adikku

    Sebagai wujud bakti, cinta dan sayangku

    Serta pada Bapak Ibu dan Aki Emak tercinta semoga

    selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    5/68

    v

    ABSTRAK

    Preeklamsi merupakan awal terjadinya eklamsi yang merupakan salah satu

    penyebab kematian ibu tersering sebesar 25% di Indonesia setelah perdarahan daninfeksi. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kejadian preeklamsia adalah

    karakteristik demografis yaitu pendidikan, pekerjaan, dan lokasi geografis; biologis

    yaitu usia, paritas dan interval kehamilan; riwayat medis yaitu riwayat persalinan,penyakit, dan keluarga; serta faktor lain yaitu ANC (Antenatal Care) dan kebiasaan

    hidup (Lifestyle). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beberapa

    karakteristik ibu hamil ditinjau dari segi pendidikan, pekerjaan, usia, paritas, dan usiakehamilan dengan kejadian preeklamsia.

    Penelitian bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional study.Populasi penelitian ini adalah 4299 ibu hamil yang melahirkan di Rumah Sakit

    Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Astanaanyar Kota Bandung Tahun 2009. Penentuanjumlah sampel dengan menggunakan rumus sampel estimasi proporsi, diperoleh

    jumlah sampel minimum 104 orang, dan yang diteliti adalah sebesar 208 orang

    dengan rincian 104 orang sebagai sampel dan 104 orang sebagai pembanding(denominator). Analisis statistik yang digunakan adalah Chi Square.

    Dari hasil uji Chi Square diperoleh kesimpulan variable yang berhubungan

    dengan kejadian preeklamsia adalah pekerjaan dengan p = 0,013 dan Prevalensi Rasio(PR) = 2,03; usia dengan p 0,005 dan Prevalensi Rasio (PR) = 2,29 untuk < 20

    tahun dan 4,78 untuk usia 35 tahun; paritas dengan p = p 0,005 dan Prevalensi

    Rasio (PR) = 2,89 untuk paritas 1 dan 2,16 untuk paritas

    4 , dan usia kehamilandengan p 0,005 dan Prevalensi Rasio (PR) = 2,51.Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara

    karakteristik ibu hamil dengan kejadian preeklamsi ditinjau dari segi pekerjaan, usia,

    paritas, dan usia kehamilan, sedangkan untuk karakteristik ibu hamil ditinjau dari segipendidikan tidak terdapat hubungan dengan kejadian preeklamsi.

    Kata Kunci : Karakteristik ibu hamil, kejadian preeklamsi

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    6/68

    vi

    ABSTRACT

    The onset of preeclampsia is eclampsia, which is one of the commonest causes

    of maternal mortality by 25% in Indonesia after the hemorrhage and

    infection. Factors affecting the occurrence of preeclampsia are demographic

    characteristics such as education, occupation, and geographic location; biological ie

    age, parity and pregnancy intervals; medical history is a history of childbirth, illness,

    and family, as well as other factors, namely the ANC (Antenatal care) and lifestyle.

    The purpose of this research is to find a correlation between some characteristics of

    pregnant women in terms of education, occupation, age, parity, and pregnancy with

    the incidence of preeclampsia.

    The study is descriptive and analytical with cross-sectional study. Thepopulation was 4 299 pregnant women who gave birth in the Special Hospital Mother

    and Child Astanaanyar city of Bandung in 2009. Measuring number of samples by

    using the formula estimates the proportion of the sample, the minimum number of

    samples obtained by 104 people, and the study amounted to 208 persons which

    contains 104 as sample and 104 as denominator. Statistical analysis used Chi

    Square.

    From the Chi Square test results concluded that variables related to the

    incidence of preeclampsia is work with p = 0.013 and prevalence ratio (PR) = 2.03;

    age with p 0.005 and prevalence ratio (PR) = 2.29 for

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    7/68

    vii

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh

    Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan

    karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

    HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN

    KEJADIAN PREEKLAMSI DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK

    ASTANAANYAR KOTA BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2009 31

    DESEMBER 2009. Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas akhir di Fakultas

    Kedokteran Universitas Islam Bandung.

    Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang

    terhormat Prof. Dr. Herri S. Sastramihardja, dr, SpFK(K) dan Prof. Dr. Hj. Ieva B.

    Akbar, dr., AIF. selaku Dekan dan Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran

    Universitas Islam Bandung, Prof. Hidajat Widjajanegara, dr., SpOG (K) selaku

    pembimbing I dan Wawang S. Sukarya, dr., SpOG (K)., MARS., MH.Kes. selaku

    pembimbing II yang telah senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan

    pengetahuan, arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

    skripsi ini, yang tidak hanya membimbing dalam penulisan skripsi tetapi juga dari

    segi keilmuan dan dunia kedokteran. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan

    kepada Julia Hartati, dr. selaku dosen wali di Fakultas Kedokteran Universitas Islam

    Bandung, juga kepada H. Mamat Rachmat W. Drs., M.Si. selaku Kepala BBKPM

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    8/68

    viii

    Kota Bandung dan Hj. Nina Manarosana, dr., M.Kes. selaku Direktur Rumah Sakit

    Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Astanaanyar Kota Bandung yang telah memberikan

    izin melakukan penelitian, serta seluruh staf RSKIA Astanaanyar Kota Bandung yang

    telah membantu dalam melancarkan proses perizinan penelitian dan pengambilan data

    rekam medik, terima kasih telah membantu dalam proses penelitian. Kepada Yth.

    Budiman,dr., Vini Nilasari, dr., Mia Kusmiati, dr., Ike Rachmawati,dr., Siti Anissa

    Devi, dr., Miranti, dr., Mieke, dr., dan Ibu Lelly Y., terima kasih telah selalu

    memberikan bimbingan, arahan, inspirasi dan ketenangan disetiap perkuliahan, ujian

    dan penyusunan skripsi serta kepada Prijo Sidipratomo, dr., Sp.Rad (K). DR. Tauhid

    Nur Azhar, S.Ked., M.Kes., Zainal Abidin, dr., M. Kes. atas segala motivasi,

    inspirasi serta kepercayaan yang diberikan.

    Teramat sangat terima kasih yang tidak dapat diungkapkan kepada kedua orang

    tua yaitu Bapak H. Dudung Abdullah, Drs., M.Pd. dan Ibu Hj. Tati Hartati, Dra.,

    M.Si. yang telah memberikan dorongan jasmani dan rohani yang begitu besar, nasihat

    yang begitu bijak dan doa yang tak pernah putus sehingga ananda dapat

    menyelesaikan skripsi ini dan pendidikan sarjana kedokteran yang sangat dinantikan.

    Terima kasih ananda ucapkan dengan segenap hati, semoga Allah SWT selalu

    memberikan kesehatan serta keselamatan dunia dan akhirat. Aki yaitu H. Yudi

    Amiyudin, Drs., M.Si., dan Emak Hj. Euis Suherti, Dra., M.Pd., kakak-kakakku

    Nurul Annisa Abdullah, dr., Azis Zulficar Aly Yusca, S.STP., M.Si., dan Agi Agung

    Galuh Purwa, S.STP. dan adik Sita Sri Fauziah terima kasih telah senantiasa

    memberikan dorongan dan semangat, doa, perhatian dan kebahagiaan kepada

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    9/68

    ix

    penulis, semoga kita sekeluarga tetap dalam lindungan-Nya. Bapak dan Ibu tercinta,

    terima kasih atas doa serta dorongan baik materil maupun immateril dan semoga

    Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan kasih saying-Nya. Sahabatsahabatku

    seperjuangan angkatan 2006 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, Ariko,

    Reza, Rully, Susan, Eva, Widi, Mpi, Achong, Risma, Dechil, Abdul, Adon, Elgi,

    Bayu, dkk. terima kasih atas doa, persahabatan dan solidaritas yang diberikan.

    Rekan-rekan satu pembimbing, Irwan Setiadi dan Firla Rachmina Irvan terima kasih

    atas solidaritas dan kebersamaannya dalam berbagi informasi dan buku sumber

    penelitian. Pa Maman, Pa Agus, Pa Ahmad, Pa Nono yang telah memperlancar proses

    surat-menyurat dan administrasi lainnya.

    Di samping itu kepada segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu,

    yang telah membantu penulisan skripsi ini, semoga amal ibadah, dorongan, serta doa

    yang diberikan dengan tulus dan ikhlas mendapat Rahmat dan Karunia-Nya. Amin.

    Wassalam

    Bandung, 30 Agustus 2010

    Penulis

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    10/68

    xiv

    DAFTAR SINGKATAN

    AKI = Angka Kematian Ibu

    ANC =Antenatal Care

    ASEAN =Association of South East Nation

    CRH = Corticotropic-releasing Hormone

    IPM = Indeks Pembangunan Masyarakat

    PIH = Pregnancy Induced Hypertension

    RSKIA = Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak

    RSUD = Rumah Sakit Umum Daerah

    WHO = World Health Organization

    YME = Yang Maha Esa

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    11/68

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang Penelitian

    Setiap kelahiran merupakan proses kelanjutan kehamilan yang merupakan suatu

    anugerah dari Tuhan YME sehingga patut disyukuri, tetapi setiap tahun, sekitar 8

    juta perempuan menderita akibat komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan lebih

    dari 500.000 telah meninggal di seluruh dunia.1 Menurut data WHO, sebanyak 99

    persen kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara

    berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan yang

    tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika

    dibandingkan dengan rasio kematian ibu di sembilan negara maju dan 51 negara

    persemakmuran.2 Terlebih lagi, rendahnya penurunan angka kematian ibu global

    tersebut merupakan cerminan belum adanya penurunan angka kematian ibu secara

    bermakna di negara-negara yang angka kematian ibunya rendah. Angka Kematian Ibu

    (AKI) di Indonesia merupakan yang tertinggi di bandingkan dengan negara-negara

    ASEAN lainnya.3 Saat ini, angka kematian ibu di Indonesia adalah sebesar 307 per

    100.000 kelahiran hidup dan di Provinsi Jawa Barat sebesar 321,15 per 100.000

    kelahiran hidup, serta untuk Kota Bandung tercatat 43 kematian ibu dari jumlah

    keseluruhan ibu melahirkan di wilayah Bandung Raya yaitu sebesar 133.250.4,5

    1

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    12/68

    2

    Persentase penyebab kematian ibu melahirkan berdasarkan data yang diambil dari

    Profil Kesehatan Indonesia tahun 2007 menyebutkan bahwa tiga faktor utama

    penyebab kematian ibu melahirkan yakni, perdarahan, preeklamsi dan infeksi.6

    Preeklamsi merupakan suatu kondisi yang dapat dialami oleh setiap ibu hamil

    yang ditandai dengan terjadinya peningkatan tekanan darah yang diikuti oleh

    peningkatan kadar protein dalam urin yang apabila tidak ditangani dengan tepat,

    maka akan berlanjut ke tahap yang lebih lanjut yaitu eklamsia sehingga menimbulkan

    kematian. Di Indonesia, preeklamsi merupakan salah satu penyebab terbanyak

    morbiditas dan mortalitas dimana menyebabkan kematian ibu yaitu sekitar 25%.6

    Di

    Provinsi Jawa Barat, preeklamsi menyebabkan 11,13% kematian ibu dengan jumlah

    136 kematian pada tahun 2007.5 Di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar

    Kota Bandung, pada tahun 2009 dari total persalinan sebanyak 4299 persalinan,

    angka kejadian preeklamsi sebesar 7,28% yaitu sebanyak 313 orang.

    Setiap kematian atau komplikasi berkepanjangan dari seorang perempuan

    merupakan tragedi khusus bagi diri, suami, anak dan keluarganya.3 Kematian Ibu

    hendaknya dapat dihindari apabila ibu mengetahui faktor risiko mengenai

    karakteristik yang dapat menyebabkan komplikasi ketika kehamilan sehingga dapat

    menurunkan angka kematian ibu yang merupakan salah satu indikator dari indeks

    pembangunan masyarakat (IPM) suatu daerah.5

    Kejadian preeklamsi ini merupakan suatu kejadian yang unik dimana karakteristik

    seorang ibu sangat berperan terhadap kejadian tersebut. Karakteristik ibu hamil

    preeklamsi dapat ditinjau dari faktor demografis, biologis dan riwayat medis.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    13/68

    3

    Karakteristik ibu hamil yang mengalami preeklamsi ini sangat menarik untuk diteliti

    karena selain merupakan kejadian yang dipengaruhi berbagai faktor, preeklamsi

    merupakan penyebab terjadinya kematian ibu.

    Penelitian yang pernah dilakukan antara beberapa karakteristik ibu hamil dengan

    kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Bersalin Sayang Ibu Kecamatan Balikpapan

    Barat Kota Balikpapan Tahun 2006 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara

    usia ibu dengan kejadian preeklamsia,7 Menurut penelitian lain yang dilakukan di

    RSUD Dr. Moewardi Surakarta menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang

    signifikan antara usia dan paritas dengan angka kejadian preeklamsi.8

    Dari uraian di atas tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

    hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian preeklamsi di Rumah Sakit

    Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari 2009 31

    Desember 2009 yang selama ini belum pernah dilakukan di Rumah Sakit tersebut.

    1.2 Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat

    diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana angka kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak

    Astanaanyar periode 1 Januari 2009 31 Desember 2009.

    2.

    Bagaimana karakteristik ibu hamil yang mengalami preeklamsi di Rumah

    Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar periode 1 Januari 2009 31

    Desember 2009.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    14/68

    4

    3. Apakah terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian

    preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar periode 1

    Januari 2009 31 Desember 2009.

    1.3 Tujuan Penelitian

    1.3.1 Umum

    Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian

    preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode

    1 Januari 2009 31 Desember 2009.

    1.3.2 Khusus

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

    1.

    Angka kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak

    Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari 2009 31 Desember 2009.

    2. Gambaran karakteristik ibu ditinjau dari segi pendidikan, pekerjaan, usia,

    paritas, dan usia kehamilan yang mengalami preeklamsi di Rumah Sakit

    Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari 2009

    31 Desember 2009.

    3. Hubungan antara karakteristik ibu dengan kejadian preeklamsi di Rumah

    Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari

    2009 31 Desember 2009.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    15/68

    5

    1.4 Manfaat Penelitian

    1.4.1 Kegunaan Teori

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi untuk penelitian lebih

    lanjut di bidang obstetrik dan ginekologi, khususnya mengenai hubungan antara

    karakteristik ibu yang mengalami preeklamsi. Selain itu, hasil penelitian ini

    diharapkan dapat memberikan kontribusi pada wawasan keilmuan dan pengetahuan

    peneliti serta dapat menjadi pengalaman dalam melakukan penelitian.

    1.4.2 Kegunaan Praktis

    Penelitian ini diharapkan dapat membantu menumbuhkan atau memberi informasi

    dalam hal pelayanan, penatalaksanaan, ataupun hal-hal lain yang berguna baik itu

    oleh tenaga dan profesional kesehatan, perencana asuhan kesehatan dan pihak-pihak

    terkait dalam menyelamatkan ibu dan bayi ketika melahirkan, khususnya dalam

    hubungannya dengan kejadian preeklamsi.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    16/68

    6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Preeklamsi

    2.1.1 Definisi

    Preeklamsi dan eklamsi adalah penyakit hipertensi yang khas dalam kehamilan,

    dengan gejala utama hipertensi yang akut pada wanita hamil dan wanita dalam nifas.

    Digambarkan sebagai suatu sindrom spesifik yang dapat memberi efek atau dampak

    kepada seluruh sistem organ.Pada tingkat tanpa kejang disebut preeklamsi dan pada

    tingkat kejang disebut eklamsi.9

    Preeklamsi memperlihatkan gejala hipertensi, edema, dan proteinuri. Kadang-

    kadang hanya hipertensi dengan proteinuri atau hipertensi dengan edema. Namun

    sekarang edema merupakan keadaan umum yang dapat dijumpai pada wanita hamil

    sehingga bukan merupakan gejala yang khas pada preeklamsi.9

    Pada umumnya, preeklamsi dan eklamsi baru timbul sesudah minggu ke-20 dan

    semakin tua kehamilan semakin besar kemungkinan timbul penyakit tersebut. Pada

    mola hidatidosa penyakit ini dapat timbul sebelum minggu ke-20.9

    6

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    17/68

    7

    2.1.2 Epidemiologi

    Frekuensi preeklamsi untuk tiap negara berbeda-beda karena banyak faktor

    yang mempengaruhinya. Di Indonesia frekuensi kejadian preeklamsi sekitar 3-10%.10

    Sedangkan di Amerika Serikat dilamporkan bahwa kejadian preeklamsi sebanyak 5%

    dari semua kehamilan (23,6 kasus per 1.000 kelahiran).9Pada primigravida frekuensi

    preeklamsi lebih tinggi dibandingkan dengan multigravida, terutama primigravida

    muda. 9

    Penelitian Sudinaya pada tahun 2000 mendapatkan angka kejadian preeklamsi

    dan eklamsi di RSU Tarakan Kalimantan Timur sebesar 74 kasus (5,1%) dari 1431

    persalinan selama periode 1 Januari 2000 sampai 31 Desember 2000, dengan

    preeklamsi sebesar 61 kasus (4,2%) dan eklamsi 13 kasus (0,9%). Dari kasus ini

    terutama dijumpai pada usia 20-24 tahun dengan primigravida (17,5%).

    Diabetes mellitus, mola hidatidosa, kehamilan ganda, hidrops fetalis, usia

    kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun dan obesitas merupakan faktor

    predisposisi untuk terjadinya preeklamsi. Peningkatan kejadian preeklamsi pada usia

    > 35 tahun mungkin disebabkan karena adanya hipertensi kronik yang tidak

    terdiagnosa dengan superimposed pregnancy induce hypertension (superimposed

    PIH).11

    Di samping itu, preeklamsi juga dipengaruhi oleh paritas. Penelitian Surjadi,

    dkk pada tahun 1999 mendapatkan angka kejadian dari 30 sampel pada pasien

    preeklamsi di RSU Dr. Hasan Sadikin Bandung paling banyak terjadi pada ibu

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    18/68

    8

    dengan paritas 1-3, sebanyak 19 kasus dan paling banyak terjadi pada usia kehamilan

    diatas 37 minggu, sebanyak 18 kasus.

    Wanita dengan kehamilan kembar bila dibandingkan dengan kehamilan

    tunggal, maka memperlihatkan insiden hipertensi gestasional (13% : 6%) dan

    preeklamsi (13% : 5%) yang secara bermakna lebih tinggi. Selain itu, wanita dengan

    kehamilan kembar memperlihatkan prognosis neonates yang lebih buruk daripada

    wanita dengan kehamilan tunggal.

    Insidensi preeklamsi tinggi dipengaruhi oleh faktor ras dan etnikfaktor

    predisposisi genetik dan faktor lainnya seperti lingkungan, sosioekonomi, dan bahkan

    pengaruh musim.9

    2.1.3 Etiologi

    Etiologi preeklamsi sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak

    teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan

    penyebabnya, oleh karena itu disebut teori penyakit; namun belum ada yang

    memberikan jawaban yang memuaskan. Teori sekarang yang dipakai sebagai

    penyebab preeklamsi adalah teori iskemia plasenta. Namun teori ini belum dapat

    menerangkan semua hal yang berkaitan dengan penyakit ini.9

    Adapun teori-teori tersebut adalah :

    1) Peran Prostasiklin dan Tromboksan

    Pada preeklamsi dan eklamsi didapatkan kerusakan pada endotel vaskuler,

    sehingga sekresi vasodilatator prostasiklin oleh sel-sel endotelial plasenta

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    19/68

    9

    berkurang, sedangkan pada kehamilan normal prostasiklin meningkat. Sekresi

    tromboksan oleh trombosit bertambah sehingga timbul vasokonstriksi generalisata

    dan sekresi aldosteron menurun. Akibat perubahan ini menyebabkan pengurangan

    perfusi plasenta sebanyak 50%, hipertensi dan penurunan volume plasma.9

    2) Peran Faktor Imunologis

    Preeklamsi sering terjadi pada kehamilan pertama karena pada kehamilan pertama

    terjadi pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak

    sempurna. Pada preeklamsi terjadi komplek imun humoral dan aktivasi

    komplemen. Hal ini dapat diikuti dengan terjadinya pembentukan proteinuria.

    3) Peran Faktor Genetik

    Preeklamsi hanya terjadi pada manusia. Preeklamsi meningkat pada anak dari ibu

    yang menderita preeklamsi.

    4) Iskemik dari uterus. Terjadi karena penurunan aliran darah di uterus

    5) Defisiensi kalsium. Diketahui bahwa kalsium berfungsi membantu

    mempertahankan vasodilatasi dari pembuluh darah.

    6) Disfungsi dan aktivasi dari endotelial. Kerusakan sel endotel vaskuler maternal

    memiliki peranan penting dalam patogenesis terjadinya preeklamsi. Fibronektin

    diketahui dilepaskan oleh sel endotel yang mengalami kerusakan dan meningkat

    secara signifikan dalam darah wanita hamil dengan preeklamsi. Kenaikan kadar

    fibronektin sudah dimulai pada trimester pertama kehamilan dan kadar fibronektin

    akan meningkat sesuai dengan kemajuan kehamilan.12

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    20/68

    10

    2.1.4 Faktor Risiko

    1) Nullipara, dimana insidensi pada para penderita preeklamsi yang merupakan

    nullipara berkisar antara 3-10%. Insidensi pada para penderita preeklamsi yang

    merupakan multipara bervariasi, tetapi lebih rendah dibandingkan nullipara.

    2) Usia < 20 tahun atau > 35 tahun

    3) Ras dan etnis (African American)dan dengan demikian oleh predisposisi genetic

    4) Faktor-faktor lain seperti : lingkungan, sosioekonomi, dan bahkan pengaruh musim

    5) Obesitas, hubungan antara berat maternal dan risiko preeklamsi adalah progresif.

    Terdapat peningkatan dari 4,3% untuk wanita dengan index masa tubuh atau body

    mass index(BMI) < 20 kg/m2 sampai 13,3% pada wanita dengan BMI > 35 kg/m2.

    6) Kehamilan multifetal, pada kehamilan kembar dibandingkan dengan kehamilan

    tunggal, insidensi pada hipertensi gestasional13 dengan 6 %, dan insidensi

    preeklamsi13 dengan 5 %, bahwa keduanya meningkat secara signifikan.

    Insidensi tidak berhubungan dengan zigositas.9

    2.1.5 Gejala Gejala Preeklamsi, diantaranya:

    1. HipertensiGejala yang paling dulu timbul ialah hipertensi yang terjadi

    tiba-tiba. Sebagai batas diambil tekanan darah 140 mmHg (sistolik) dan atau 90

    mmHg (diastolik), tetapi juga kenaikan sistolik 30 mmHg atau diastolik 15 mmHg di

    atas tekanan biasanya.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    21/68

    11

    Tekanan darah dapat mencapai 180 mmHg sistolik dan 110 mmHg diastolik

    tapi jarang mencapai 200 mmHg. Jika tekanan darah melebihi 200 mmHg, pada

    penyebab biasanya hipertensi kronis.

    2. EdemaTimbulnya edema didahului oleh penambahan berat badan yang

    berlebihan. Penambahan berat kg seminggu pada seorang yang hamil dianggap

    normal, tetapi jika mencapai 1 kg seminggu atau 3 kg dalam sebulan, kemungkinan

    timbulnya preeklamsi harus dicurigai.

    Penambahan berat yang sekonyong-konyong ini disebabkan oleh retensi air

    dalam jaringan dan kemudian baru edema tampak. Edema ini tidak hilang dengan

    istirahat.

    3. ProteinuriSering ditemukan pada preeklamsi, disebabkan akibat

    vasospasme pembuluh-pembuluh darah ginjal. Proteinuri biasanya timbul lebih

    lambat dari hipertensi dan edema.

    4. Gejala-gejala subjektif yang umum ditemukan pada preeklamsi, yaitu:

    a. Sakit kepala yang hebat karena vasospasme atau edema otak,

    b. Sakit di ulu hati karena regangan selaput hati oleh perdarahan atau

    edema atau sakit karena perubahan pada lambung.

    c. Gangguan penglihatan, seperti penglihatan menjadi kabur bahkan

    kadang-kadang pasien buta. Gangguan ini disebabkan vasospasme,

    edema, atau ablatio retinae. Perubahan-perubahan ini dapat dilihat

    dengan oftalmoskop.9

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    22/68

    12

    2.1.6 Diagnosis

    Diagnosis preeklamsi dapat ditegakkan dari gambaran klinik dan ditunjang

    dengan hasil pemeriksaan laboratorium. Dari hasil diagnosis, maka preeklamsi dapat

    diklasifikasikan menjadi 2 golongan, yaitu:

    1) Preeklamsi ringan, bila disertai keadaan sebagai berikut:

    a) Tekanan darah 140/90 mmHg setelah 20 minggu kehamilan dengan riwayat

    tekanan darah normal.

    b) Proteinuria kuantitatif 0,3 gr perliter atau kualitatif +1 pada urine kateter atau

    midstream.

    2) Preeklamsi berat, bila disertai keadaan sebagai berikut:

    a) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.

    b) Proteinuria 5 gr atau lebih perliter dalam 24 jam atau kualitatif +3.

    c) Oliguria, yaitu jumlah urine kurang dari 300 cc per 24 jam.

    d) Adanya gangguan serebral, gangguan penglihatan, dan rasa nyeri epigastrium.

    e) Terdapat edema paru dan sianosis.

    f) Trombositopenia

    g) Gangguan fungsi hati

    h) Pertumbuhan janin terhambat.9

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    23/68

    13

    Tabel 2.1 Diagnosis Penyakit Hipertensi Komplikasi dari Kehamilan

    Diagnosis Penyakit Hipertensi Komplikasi dari Kehamilan

    Hipertensi Gestasional

    Tekanan darah sistolik 140 atau diastolik 90 mmHg untuk pertama kali selama kehamilan

    Tidak ada proteinuria

    Tekanan darah kembali normal sebelum 12 minggu postpartum

    Dapat mempunyai tanda-tanda lain atau gejala dari preeklamsi, contohnya, nyeri epigastrik atau

    trombositopenia.

    Preeklamsi

    Kriteria minimum

    Tekanan darah 140/90 mmHg setelah usia kehamilan 20 minggu

    Proteinuria300 mg/24 jam atau +1 dipstik

    Peningkatan kepastian Preeklamsi

    BP160/110 mmHg

    Proteinuria2.0 g/24 jam atau +2 dipstik

    Serum kreatinin > 1.2 mg/dL kecuali diketahui lebih tinggi sebelumnya

    Platelet < 100.000/L

    Hemolisis mikroangiopatipeningkatan LDH

    Peningkatan kadar serum transaminaseALT atau AST

    Sakit kepala menetap atau kelainan serebral dan penglihatan lainnya

    Nyeri epigastrik yang menetap

    Eklamsi

    Kejang yang tidak dapat dihubungkan dengan penyebab lain pada wanita dengan preeklamsi

    Superimposed Preeklamsi pada Hipertensi Kronik

    Onset baru proteinuria 300 mg/24 jam pada wanita dengan hipertensi tetapi tanpa proteinuria

    sebelum usia kehamilan 20 minggu

    Peningkatan secara tiba-tiba proteinuria atau tekanan darah atau platelet < 100.000/L pada

    wanita dengan hipertensi dan proteinuria sebelum usia kehamilan 20 minggu.

    Hipertensi Kronik

    Tekanan darah 140/90 mmHg sebelum usia kehamilan 20 minggu tidak dapat dihubungkan

    dengan penyakit tropoblastik gestasional

    atau

    Hipertensi pertama kali didiagnosa setelah usia kehamilan 20 minggu dan menetap setelah 12

    minggu postpartum

    ALT = alanin aminotransferase; AST = aspartate aminotransferase; LDH = lactate dehidrogenase;

    National High Blood Pressure Education Program Working Group Report on High Blood Pressure in Pregnancy (2000).

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    24/68

    14

    2.1.7 Patofisiologi

    Pada preeklamsi yang berat dan eklamsi dapat terjadi perburukan patologis

    pada sejumlah organ dan sistem yang kemungkinan diakibatkan oleh vasospasme dan

    iskemia.13 Wanita dengan hipertensi pada kehamilan dapat mengalami peningkatan

    respon terhadap berbagai substansi endogen (seperti prostaglandin, tromboxan) yang

    dapat menyebabkan vasospasme dan agregasi platelet. Penumpukan trombus dan

    pendarahan dapat mempengaruhi sistem saraf pusat yang ditandai dengan sakit kepala

    dan defisit saraf lokal dan kejang. Nekrosis ginjal dapat menyebabkan penurunan laju

    filtrasi glomerulus dan proteinuria. Kerusakan hepar dari nekrosis hepatoseluler

    menyebabkan nyeri epigastrium dan peningkatan tes fungsi hati. Manifestasi terhadap

    kardiovaskuler meliputi penurunan volume intavaskular, meningkatnya cardiac

    output dan peningkatan tahanan pembuluh perifer. Peningkatan hemolisis

    microangiopati menyebabkan anemia dan trombositopeni. Infark plasenta dan

    obstruksi plasenta menyebabkan pertumbuhan janin terhambat bahkan kematian janin

    dalam rahim.13

    Perubahan pada organ-organ :

    1) Perubahan kardiovaskuler.

    Gangguan fungsi kardiovaskuler yang parah sering terjadi pada preeklamsi dan

    eklamsi. Berbagai gangguan tersebut pada dasarnya berkaitan dengan peningkatan

    afterloadjantung akibat hipertensi,preloadjantung yang secara nyata dipengaruhi

    oleh berkurangnya secara patologis hipervolemia kehamilan atau yang secara

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    25/68

    15

    iatrogenik ditingkatkan oleh larutanonkotik atau kristaloid intravena, dan aktivasi

    endotel disertai ekstravasasi ke dalam ruangektravaskular terutama paru.

    9

    2) Metabolisme air dan elektrolit

    Hemokonsentrasi yang menyerupai preeklamsi dan eklamsi tidak diketahui

    penyebabnya. Jumlah air dan natrium dalam tubuh lebih banyak pada penderita

    preeklamsi dan eklamsi daripada pada wanita hamil biasa atau penderita dengan

    hipertensi kronik. Penderita preeklamsi tidak dapat mengeluarkan dengan

    sempurna air dan garam yang diberikan. Hal ini disebabkan oleh filtrasi

    glomerulus menurun, sedangkan penyerapan kembali tubulus tidak berubah.

    Elektrolit, kristaloid, dan protein tidak menunjukkan perubahan yang nyata pada

    preeklamsi. Konsentrasi kalium, natrium, dan klorida dalam serum biasanya dalam

    batas normal.

    3) Mata

    Dapat dijumpai adanya edema retina dan spasme pembuluh darah. Selain itu dapat

    terjadi ablasio retina yang disebabkan oleh edema intra-okuler dan merupakan

    salah satu indikasi untuk melakukan terminasi kehamilan. Gejala lain yang

    menunjukan tanda preklamsi berat yang mengarah pada eklamsi adalah adanya

    skotoma, diplopia, dan ambliopia. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan

    preedaran darah dalam pusat penglihatan dikorteks serebri atau didalam retina.

    4) Otak

    Pada penyakit yang belum berlanjut hanya ditemukan edema dan anemia pada

    korteks serebri, pada keadaan yang berlanjut dapat ditemukan perdarahan.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    26/68

    16

    5) Uterus

    Aliran darah ke plasenta menurun dan menyebabkan gangguan pada plasenta,

    sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen

    terjadi gawat janin. Pada preeklamsi dan eklamsi sering terjadi peningkatan tonus

    rahim dan kepekaan terhadap rangsangan, sehingga terjadi partus prematur.

    6) Paru-paru

    Kematian ibu pada preeklamsi dan eklamsi biasanya disebabkan oleh edema paru

    yang menimbulkan dekompensasi kordis. Bisa juga karena terjadinya aspirasi

    pneumonia, atau abses paru.9

    2.1.8 Penatalaksanaan

    Penanganan umum

    a) Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi, sampai tekanan

    diastolic diantara 90-100 mmHg

    b) Pasang infus RL

    c) Ukur keseimbangan cairan, jangan sapai terjadi overload

    d) Kateterisasi urin untuk pengeluaran volume dan proteinuria

    e) Jika jumlah urin < 30 ml perjam:

    Infus cairan dipertahankan 1 1/8 jam

    Pantau kemungkinan edema paru

    f) Jangan tinggalkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi dapat mengakibatkan

    kematian ibu dan janin

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    27/68

    17

    g) Observasi tanda vital, refleks, dan denyut jantung janin setiap jam

    h) Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru.

    Krepitasi merupakan tanda edema paru. Jika terjadi edema paru, stop pemberian

    cairan dan berikan diuretik misalnya furosemide 40 mg intravena

    i) Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan bedside. Jika pembekuan tidak

    terjadi sesudah 7 menit, kemungkinan terdapat koagulapati.14

    Antikonvulsan

    Pada kasus preeklamsi yang berat dan eklamsi, MgSO4 yang diberikan secara

    parenteral adalah obat anti kejang yang efektif tanpa menimbulkan depresi susunan

    syaraf pusat baik bagi ibu maupun janinnya. Obat ini dapat diberikan secara intravena

    melalui infus kuntinu atau intramuskular dengan injeksi intermiten.

    Infus intravena kontinu;

    a) Berikan dosis bolus 4 6 gram MgSO4 yang diencerkan dalam 100 ml cairan dan

    diberikan dalam 15-20 menit

    b) Mulai infus rumatan dengan dosis 2 g/jam dalam 100 ml cairan intravena

    c) Ukur kadar MgSO4 pada 4-6 jam setelah pemberian dan disesuaikan kecepatan

    infus untuk mempertahankan kadar antara 4 dan 7 mEg/l (4,8-8,4 mg/l)

    d) MgSO4 dihentikan 24 jam setelah bayi lahir.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    28/68

    18

    Injeksi intamuskular intermiten:

    a) Berikan 4 gram MgSO4 sebagai larutan 20% secara intavena dengan kecepatan

    tidak melebihi 1 g/menit

    b) Lanjutkan segera dengan 10 gram MgSO4 50%, sebagian (5%) disuntikan dalam-

    dalam di kuadran lateral atas bokong/gluteus(penambahan 1 ml lidokain 2 % dapat

    mengurangi nyeri). Apabila kejang menetap setelah 15 menit, berikan MgSO4 sampai

    2 gram dalam bentuk larutan 20% secara intravena dengan kecepatan tidak melebihi 1

    g/menit. Apabila wanita tersebut bertubuh besar, MgSo4 dapat diberikan sampai 4

    gram secara perlahan.

    c) Setiap 4 jam sesudahnya, berikan 5 gram larutan MgSO4 50% yang disuntikan

    dalam-dalam ke kuadran lateral atas bokong bergantian kiri-kanan, tetapi setelah

    dipastikan bahwa reflek patela positif, tidak terdapat depresi pernapasan, pengeluaran

    urin selama 4 jam sebelumnya melebihi 100 ml.

    d) MgSO4 dihentikan 24 jam setelah bayi lahir.

    e) Siapkan antidotum

    Jika terjadi henti napas segera berikan bantuan dengan ventilator dan berikan kalsium

    glukonat 2 g (20 ml dalam larutan 10%) secara intravena perlahan-lahan sampai

    pernapasan mulai lagi.

    Antihipertensi

    a) Obat pilihan adalah hidralazin, yang diberikan 5 mg intravena pelan-pelan selama

    5 menit sampai tekanan darah turun

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    29/68

    19

    b) Jika perlu, pemberian hidralazin dapat diulang setiap jam, atau 12,5 intamuskular

    setiap 2 jam

    c) Jika hidralazin tidak tersedia, dapat diberikan:

    Nifedipine dosis oral 10 mg yang diulang tiap 30 menit.

    Labetalol 10 mg intravena sebagai dosis awal, jika tekanan darah tidak

    membaik dalam 10 menit, maka dosis dapat ditingkatkan samapi 20 mg intravena.14

    Persalinan

    a) Pada preeklamsi berat, persalinan harus terjadi dalam 24 jam.

    b) Jika seksio sesarea akan dilakukan, perhatikan bahwa:

    Tidak terdapat koagulapati

    Anestesi yang aman/ terpilih adalah anastesia umum. Jangan lakukan

    anastesia lokal, sedangkan anestesia spinal berhubungan dengan hipotensi

    c) Jika anestesia yang umum tidak tersedia, atau janin mati, aterm terlalu kecil,

    lakukan persalinan pervaginam.

    Jika servik matang, lakukan induksi dengan aksitosin 2-5 IU dalam 500 ml

    dekstrose 10 tetes/menit atau dengan prostaglandin.14

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    30/68

    20

    2.2 Kerangka Pemikiran

    Preeklamsi merupakan awal dari terjadinya eklamsi dimana kesatuan penyakit ini

    masih merupakan penyebab utama kematian ibu dan penyebab kematian perinatal

    tertinggi di Indonesia.3 Hipotesa yang ada sampai saat ini belum dapat memastikan

    penyebab dari preeklamsi akan tetapi adanya hipotesa, bahwa preeklamsi dikarenakan

    adanya kegagalan invasi trofoblastik dan faktor lainnya, seperti (1) implantasi

    plasenta dengan invasi trofoblastik yang abnormal pada pembuluh darah uterus, (2)

    maladaptasi toleransi imunologi antara jaringan maternal, plasenta dan fetus, (3)

    maladaptasi dari maternal pada kardiovaskular atau perubahan inflamasi pada

    kehamilan normal, (4) adanya faktor genetik termasuk gen kecenderungan turunan

    pada pengaruh epigenetik.9

    Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya preeklamsi yaitu faktor

    karakteristik ibu, yang meliputi:

    1. Faktor Demografi

    a. Pendidikan

    b. Pekerjaan

    c. Lokasi Geografis

    2. Faktor Biologis

    a. Usia Ibu

    b. Paritas

    c. Interval Kehamilan

    d. Usia Kehamilan

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    31/68

    21

    3. Faktor Riwayat Medis

    a. Riwayat persalinan sebelumnya

    b. Riwayat penyakit sebelumnya

    c. Riwayat Keluarga

    4. Faktor Lain

    a.Antenatal Care(ANC)

    b. Kebiasaan hidup (Lifestyle)

    Berikut adalah kerangka teori berdasarkan teori di atas :

    Gambar 2.1. Kerangka Teori

    1. Faktor Demografi :

    a. Pendidikanb. Pekerjaan

    c. Lokasi Geografis

    2. Faktor Biologi :a. Usia Ibu

    b. Paritas

    c. Interval Kehamilan

    d. Usia Kehamilan

    3. Faktor Riwayat Medisa. Riwayat persalinan sebelumnya

    b. Riwayat penyakit sebelumnya

    c. Riwayat keluarga

    4. Faktor Lain :

    a.Antenatal Care (ANC)b. Kebiasaan hidup (Lifestyle)

    Preeklamsia

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    32/68

    22

    Berdasarkan teori yang dibahas dan sesuai dengan data-data yang tersedia di

    lapangan, dibentuk suatu kerangka pemikiran dimana didapat karakteristik ibu

    berdasarkan pendidikan, pekerjaan, usia, paritas, dan usia kehamilan untuk diteliti

    hubungannya dengan kejadian preeklamsi.

    Berikut adalah kerangka konsep yang dibuat berdasarkan teori di atas:

    Pendidikan

    Pekerjaan

    Usia

    Paritas

    Usia kehamilan

    Preeklamsia

    Gambar 2.2. Kerangka Konsep

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    33/68

    23

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian

    Penelitian ini bersifat analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional

    untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko (pekerjaan,

    pendidikan, usia, paritas, dan usia kehamilan) dengan efek (preeklamsi), dengan cara

    pendekatan, observasi atau pengumpulan data dilakukan sekaligus pada suatu saat

    (point time approach).15

    3.2 Bahan Penelitian

    Bahan penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari data rekam medis

    pasien bersalin dan pasien bersalin yang mengalami preeklamsi di Rumah Sakit

    Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari 31 Desember

    2009.

    3.3 Subjek Penelitian

    Subjek penelitian adalah ibu hamil yang melahirkan dengan preeklamsi di

    Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung periode 1 Januari

    31 Desember 2009.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    34/68

    24

    3.4 Kriteria Penelitian

    3.4.1 Kriteria inklusi

    1.

    Seluruh ibu melahirkan yang mengalami preeklamsi berat yang melahirkan di

    Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar, Bandung selama tahun 2009.

    2.

    Ibu melahirkan yang mengalami preeklamsi berat dengan usia 17 47 tahun di

    Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar, Bandung selama tahun 2009.

    3. Ibu melahirkan yang mengalami preeklamsi berat dengan paritas 1 6 di Rumah

    Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar, Bandung selama tahun 2009.

    3.4.2 Kriteria eksklusi

    Kriteria eksklusi yang digunakan pada penelitian ini adalah:

    1.Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi ringan.

    2.Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi berat dengan hidramnion.

    3.

    Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi berat dengan superimposed

    hypertension.

    4.

    Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi berat dengan kehamilan ganda

    (gemelli).

    5.Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi berat dengan hiperplasentosis.

    6.

    Ibu bersalin yang mengalami preeklamsi berat dengan rekam medis tidak

    lengkap.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    35/68

    25

    3.5 Ukuran dan Cara Pemilihan Sampel

    Sampel yang digunakan adalah ibu hamil yang melahirkan dengan preeklamsi

    berat di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar, Bandung selama tahun

    2009.

    3.5.1 Ukuran Sampel

    Penentuan besar sampel minimal dihitung berdasarkan rumus estimasi

    proporsididapatkan besar sampel 104 orang dengan perhitungan sebagai berikut:

    2

    2

    2/1 )1(**

    d

    PPZn

    =

    2

    2

    05,0

    )0728,01(*0728,0*96,1 n

    1047,103 n

    Jadi diperlukan total sampel minimal 104 orang

    n = Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini

    Z1-/2 = Derajat kemaknaan yaitu 5% (1,96)

    P = Proporsi kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan

    Anak Astanaanyar

    d = Presisi = 0,05

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    36/68

    26

    3.5.2 Cara Pengambilan Sampel

    Penarikan sampel dilakukan secara simple random sampling yaitu sampel

    diambil secara acak dari rekam medik sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi

    dibatasi periode tahun 2009, serta memenuhi besar sampel minimal. Selain sampel

    sebesar 104 orang ibu melahirkan dengan preeklamsi, ditambahkan 104 orang dengan

    persalinan normal sebagai pembanding (denominator).

    3.6 Variabel penelitian

    3.6.1 Variabel Bebas

    1. Pendidikan

    2. Pekerjaan

    3. Usia

    4. Paritas

    5. Usia kehamilan

    3.6.2 Variabel Terikat

    Preeklamsi.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    37/68

    27

    3.7 Definisi Operasional

    a.

    Preeklamsi adalah tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 dan

    atau diastolik lebih dari atau sama dengan 90 pada ibu hamil lebih dari 20 minggu

    usia kehamilan dan protein di dalam urin lebih dari atau sama dengan 300

    mg/24jam atau plus 1.

    Cara ukur : Observasi

    Alat ukur : Data rekam medik

    Hasil ukur : Preeklamsi, tidak Preeklamsi

    Skala : Nominal

    b.

    Pendidikan adalah tingkat pendidikan terakhir yang pernah diikuti oleh ibu.

    Cara ukur : Observasi

    Alat ukur : Data rekam medik

    Hasil ukur : 1) 6 tahun (Pendidikan Dasar/ SD)

    2) > 6 tahun (Pendidikan Lanjut meliputi SMP, SMA dan

    Perguruan Tinggi)

    Skala : Ordinal

    c. Pekerjaan adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh ibu.

    Cara ukur : Observasi

    Alat ukur : Data rekam medik

    Hasil ukur: : 1. Tidak Bekerja (Ibu Rumah Tangga/IRT)

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    38/68

    28

    2. Bekerja (meliputi pekerja sebagai PNS, wiraswasta,

    karyawan, swasta, dan buruh)

    Skala : Ordinal

    d. Usia adalah ulang tahun terakhir wanita hamil saat ibu melahirkan bayi tersebut.

    Cara ukur : Observasi

    Alat ukur : Data rekam medik

    Hasil Ukur : 1) < 20 tahun

    2) 20- 34 tahun

    3) 35 tahun

    Skala : Ordinal

    e. Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dilahirkan oleh ibu.

    Cara ukur : Observasi

    Alat ukur : Data rekam medik

    Hasil ukur : 1) 1

    2) 2-3

    3) 35

    Skala : Ordinal

    f. Usia kehamilan adalah lamanya ibu mengandung bayi sampai dengan melahirkan

    (partus).

    Cara Ukur : Observasi

    Alat Ukur : Data rekam medik

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    39/68

    29

    Hasil Ukur : 1)

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    40/68

    30

    3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian

    3.9.1 Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar

    Kota Bandung.

    3.9.2 Waktu Penelitian

    Data rekam medis pasien ibu melahirkan periode 1 Januari 200931

    Desember 2009.

    3.10 Pengolahan dan Metode Analisis Data

    Analisis data di mulai dengan analisa univariat yang bertujuan mengetahui

    kejadian preeklamsi beserta karakteristiknya yaitu karakteristik ibu hamil ditinjau

    dari segi pendidikan, pekerjaan, usia, paritas, dan usia kehamilan di Rumah Sakit

    Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar

    Selanjutnya Analisa Bivariat untuk menguji hubungan antara karakteristik ibu

    hamil ditinjau dari segi pendidikan, pekerjaan, usia, paritas, dan usia kehamilan

    dengan kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar

    menggunakan Chi Square Test karena baik variabel independent maupun variabel

    dependent adalah jenis data kategorik.

    Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows

    versi 13.0.pada derajat kepercayaan 95% dengan nilai p 0,05

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    41/68

    31

    3.11 Aspek Etik Penelitian

    1. Data diambil dari bagian rekam medik Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak

    Astanaanyar Kota Bandung dengan izin dari Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu dan

    Anak Astanaanyar Bandung melalui surat izin penelitian nomor : 070/ S29-RSKIA.

    2. Kerahasiaan subjek penelitian dijaga dengan sebaik-baiknya.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    42/68

    32

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian

    Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa selama periode

    1 Januari 200931 Desember 2009 terdapat 4299 persalinan di Rumah Sakit

    Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Kota Bandung. Dari jumlah tersebut terdapat

    kejadian preeklamsia berat sebanyak 313 kasus (7,28%). Untuk mengetahui

    distribusi karakteristik ibu melahirkan dengan preeklamsi berat digunakan 104

    sampel ibu melahirkan yang mengalami preeklamsi berat yang telah memenuhi

    kriteria inklusi. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu hamil dan

    kejadian preeklamsi diambil 104 orang diantara ibu yang melahirkan dengan

    preeklamsi berat yang telah memenuhi kriteria inklusi, dan dari seluruh

    persalinan yang terjadi diambil 104 persalinan tanpa preeklamsi yang telah

    memenuhi kriteria inklusi. Jumlah persalinan dengan preeklamsi berat dan

    persalinan tanpa preeklamsi yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 208, dan

    sudah memenuhi jumlah subjek yang dibutuhkan berdasarkan rumus estimasi

    proporsi pada penelitian ini. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan akan

    lebih dijelaskan secara terperinci pada bab ini.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    43/68

    33

    4.1.1 Angka Kejadian Preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak

    Astanaanyar Kota Bandung

    Angka Kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak

    Astanaanyar Bandungdapat dijelaskan pada Tabel 4.1 berikut ini :

    Tabel 4.1. Angka Kejadian Preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan

    Anak Astanaanyar Kota Bandung

    Kejadian Preeklamsi (n) (%)

    Preeklamsi Berat 313 7,28%

    Non Preeklamsi 3986 92,72%

    Total Persalinan 4299 100%

    Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa dari total persalinan sebanyak 4299

    orang ditemukan ibu hamil mengalami preeklamsi sebanyak 313 orang (7,28%).

    4.1.2 Karakteristik Ibu dengan Preeklamsi

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan beberapa

    karakteristik maternal yang dapat mempengaruhi preeklamsi. Gambaran

    karakteristik tersebut secara umum akan dijelaskan pada Tabel-Tabel dibawah

    ini :

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    44/68

    34

    Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi

    Berat Berdasarkan Pendidikan

    Pendidikan (n) (%)

    6 tahun 80 76,92

    > 6 tahun 24 23,08

    Total 104 100

    Pada tabel diatas tampak bahwa ibu yang melahirkan dengan preeklamsi

    dilihat dari pendidikan untuk pendidikan 6 tahunsebesar 76,92%.

    Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi

    Berdasarkan Pekerjaan

    Pekerjaan (n) (%)

    Tidak Bekerja 98 94,23

    Bekerja 6 5,77

    Total 104 100

    Pada tabel diatas tampak bahwa ibu yang melahirkan dengan preeklamsi

    yang tidak bekerja adalah sebesar 94,23%.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    45/68

    35

    Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi

    Berdasarkan Usia

    Usia (n) (%)

    < 20 tahun 8 7,69

    20-34 tahun

    35 tahun

    62

    34

    59,62

    32,69

    Total 104 100

    Pada tabel diatas tampak bahwa kejadian preeklamsi pada ibu kelompok

    risiko dari segi usia < 20 tahun adalah sebesar 7,69% dan 35 tahun adalah

    sebesar 32,69%

    Tabel 4.5 Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi

    Berdasarkan Paritas

    Paritas (n) (%)

    1 23 22,11

    2-3

    4

    18

    63

    17,31

    60,57

    Total 104 100

    Pada tabel diatas tampak bahwa ibu melahirkan dengan preeklamsi

    dengan paritas 1 adalah sebesar 22,11%.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    46/68

    36

    Tabel 4.6 Distribusi Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Preeklamsi

    Berdasarkan Usia Kehamilan

    Usia Kehamilan (n) (%)

    < 37 minggu 35 33,65

    > 37 minggu 69 66,35

    Total 104 100

    Pada tabel diatas tampak bahwa ibu yang melahirkan dengan preeklamsi

    dengan usia kehamilan < 37 minggu adalah sebesar 33,65%.

    4.1.3 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Preeklamsi

    Hubungan antara karakteristik ibu hamil ditinjau dari segi pendidikan

    dengan kejadian Preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Bandung

    periode 1 Januari 200931 Desember 2009 dapat dijelaskan pada tabel berikut :

    Tabel 4.7 Hubungan antara pendidikan dengan kejadian preeklamsi di

    Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung

    Kejadian Preeklamsi Total Nilai p PR(95%CI)

    PE Non PE

    n % n % n

    Pendidikan

    6 tahun 80 53,3 70 46,7 150 0,082 1,29(0,92-1,81)

    > 6 tahun 24 41,4 34 58,6 58

    Total 104 50,0 104 50,0 208

    *)Chi Square Test =0,05

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    47/68

    37

    Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa angka kejadian preeklamsi berat

    dengan pendidikan 6 tahun lebih besar 1,29 kali dibandingkan dengan

    pendidikan > 6 tahun (53,36% dibanding 41,4%) dengan nilai PR (Prevalensi

    Rasio) = 1,29. Walaupun begitu perbedaan ini secara statistik tidak bermakna

    karena p > .

    4.1.4 Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Preeklamsi

    Hubungan antara karakteristik ibu hamil ditinjau dari segi pekerjaan

    dengan kejadian Preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Bandung

    periode 1 Januari 200931 Desember 2009 dapat dijelaskan pada tabel berikut :

    Tabel 4.8 Hubungan antara Pekerjaan dengan kejadian Preeklamsi di

    Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung

    Kejadian Preeklamsi Total Nilai p PR(95%CI)

    PE Non PE

    n % n % n

    Pekerjaan

    Tidak Bekerja 98 53,0 87 47,0 185 0,013 2,03 (1,01-4,09)

    Bekerja 6 26,1 17 73,9 23

    Total 104 50,0 104 50,0 208

    *)Chi Square Test =0,05

    Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa angka kejadian preeklamsi berat

    dengan ibu yang tidak bekerja lebih besar 2 kali dibandingkan dengan ibu yang

    bekerja (53,0% dibanding 26,1%) dengan nilai PR (Prevalensi Rasio) = 2,01.

    Perbedaan ini secara statistik bermakna karena p < .

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    48/68

    38

    4.1.5 Hubungan Usia Ibu dengan Preeklamsi

    Hubungan antara usia dengan kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus

    Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

    Tabel 4.9 Hubungan antara usia dengan kejadian preeklamsi di Rumah

    Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung

    Kejadian Preeklamsi Total Nilai p PR(95%CI)

    PE Non PE

    n % n % n

    Usia

    < 20 8 88,9 1 11,1 9 0,003 2,29(1,69-3,10)

    20-34 62 38,8 98 61,3 160 1

    35 34 87,2 5 12,8 39 0,000 4,78(2,09-10,93)

    Total 104 50,0 104 50,0 208

    *)Chi Square Test =0,05

    Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa ibu dengan usia < 20 tahun

    memiliki risiko terjadi preeklamsi berat sebesar 2,29 dibandingkan subjek

    penelitian yang berusia 20-34 tahun (88,9% dibanding 38,8%) dengan Prevalensi

    Rasio (PR) = 2,29. Hasil ini secara statistik bermakna karena p > . Untuk ibu

    dengan usia 35 tahun memiliki risiko terjadi preeklamsi berat sebesar 4,78

    dibandingkan subjek penelitian yang berusia 20-34 tahun (87,2% dibanding

    38,8%) dengan Prevalensi Rasio (PR) = 4,78. Secara statistik hasil ini juga

    sangat bermakna karena p < .

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    49/68

    39

    4.1.6 Hubungan Paritas Ibu dengan Preeklamsi

    Hubungan antara karakteristik ibu hamil berdasarkan paritas dan usia

    kehamilan dengan kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak

    Astanaanyar Bandung dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

    Tabel 4.10 Hubungan antara paritas dengan kejadian preeklamsi di

    Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung

    Kejadian Preeklamsi Total Nilai p PR(95%CI)

    PE Non PE

    n % n % n

    Paritas

    1 23 76,7 7 23,3 30

    68

    110

    0,000 2,89(1,86-4,51)

    2-3 18 26,5 50 73,5 1

    4 63 57,27 47 42,73 0,003 2,16(1,49-6,64)

    Total 104 50,0 104 50,0 208

    *)Chi Square Test =0,05

    Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa pada paritas 1 memiliki risiko

    terjadi preeklamsi 2,89 kali lebih besar dibandingkan paritas 2-3 (76,7%

    dibanding 26,5%) dengan nilai Prevalensi Rasio (PR) = 2,89. Hasil ini secara

    statistik sangat bermakna karena p < . Untuk paritas 4 menunjukkan bahwa

    risiko terjadi preeklamsi berat sebesar 2,16 kali lebih besar dibandingkan paritas

    2-3 (57,27% dibanding 42,73%) serta nilai Prevalensi Rasio (PR) = 2,16. Hasil

    ini secara statistik bermakna karena p < .

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    50/68

    40

    4.1.7 Hubungan Usia Kehamilan dengan Preeklamsi

    Hubungan antara usia kehamilan dengan kejadian preeklamsi di Rumah

    Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung dapat dijelaskan pada tabel

    berikut ini:

    Tabel 4.11 Hubungan antara usia kehamilan dengan kejadian preeklamsi

    di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar Bandung

    Kejadian Preeklamsi Total Nilai p PR(95%CI)

    PE Non PE

    n % n % n

    Usia Kehamilan

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    51/68

    41

    4.2 Pembahasan

    Teori pendidikan mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan

    atau usaha untuk meningkatkan kepribadian, sehingga proses perubahan perilaku

    menuju kepada kedewasaan dan penyempurnaan kehidupan manusia. Semakin

    banyak pendidikan yang didapat seseorang, maka kedewasaannya semakin

    matang, mereka dengan mudah menerima dan memahami informasi positif.1

    Wanita dengan pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih memperhatikan

    kesehatan dirinya dan mempunyai fasilitas untuk mengupayakan kesehatan bagi

    dirinya. Pendidikan ini juga berhubungan dengan pekerjaan seseorang dimana

    diduga bahwa dengan pendidikan yang rendah, maka pekerjaan seorang ibu pun

    semakin tidak layak bahkan kesulitan untuk bekerja yang berdampak kepada sisi

    ekonomi keluarga dalam pemenuhan kebutuhan gizi mereka. Gizi merupakan

    aspek yang sangat penting dalam kehamilan, dimana apabila terjadi defisiensi

    vitamin B6 dan B12 dapat menyebabkan terjadinya preeklamsi dengan

    mekanisme yang kompleks.6

    Walaupun didapat kejadian preeklamsi berat pada

    ibu dengan pendidikan 6 tahun lebih besar 2 kali dibanding dengan pendidikan

    > 6 tahun, hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara

    tingkat pendidikan ibu dengan kejadian preeklamsi. Hal ini sesuai dengan

    penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Rozikhan tahun 2007 tentang Faktor-

    Fatktor Risiko terjadinya preeklamsia berat di RSUD dr. H. Soewondo Kendal

    bahwa tidak terdapat hubungan yang berarti antara status pendidikan ibu untuk

    terjadi preeklamsi.16

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    52/68

    42

    Aktifitas pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi kerja otot dan

    peredaran darah. Begitu juga bila terjadi pada seorang ibu hamil, dimana

    peredaran darah dalam tubuh dapat terjadi perubahan seiring dengan

    bertambahnya usia kehamilan akibat adanya tekanan dari pembesaran uterus.

    Semakin bertambahnya usia kehamilan akan berdampak pada konsekuensi kerja

    jantung yang semakin bertambah dalam memenuuhi kebutuhan selama proses

    kehamilan. Hal ini berpengaruh kepada kerja jantung yang harus beradaptasi

    dengan kehamilan. Ibu yang tidak bekerja cenderung lebih berisiko 2 kali lebih

    besar dibanding dengan ibu yang bekerja. Hal ini dapat disebabkan oleh proses

    adaptas jantung terhadap beban yang dialami oleh ibu hamil. Atau lebih luas,

    pada ibu yang tidak bekerja cenderung sulit untuk mengontrol kehamilan dan

    kesehatan berkaitan dengan status gizi.17

    Usia < 20 tahun dan > 35 tahun sangat berisiko mengalami preeklamsi,

    sehingga untuk usia kehamilan dianjurkan pada usia 20-30 tahun.18

    Hal ini sesuai

    dengan hasil penelitian dimana pada tabel 4.9 diperoleh hasil bahwa terdapat

    hubungan yang bermakna pada ibu dengan usia < 20 tahun dan > 35 tahun

    terhadap kejadian preeklamsi. Pada usia < 20 tahun, hal ini sesuai dengan

    penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Rozikhan tahun 2007 tentang Faktor-

    Fatktor Risiko terjadinya Preeklamsia Berat di RSUD dr. H. Soewondo Kendal

    bahwa terdapat hubungan yang berarti antara usia ibu dengan kejadian

    preeklamsi, terdapat perbedaan antara hasil penelitian ini dengan hasil penelitian

    yang dilakukan oleh Rozikhan, dimana pada penelitian ini terdapat hubungan

    bermakna antara usia > 35 tahun dengan kejadian preeklamsi sedangkan pada

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    53/68

    43

    penelitian Rozikhan tidak terdapat hubungan bermakna untuk usia > 35 tahun

    dengan kejadian preeklamsi.16

    Paritas 1 atau nulliparamerupakan faktor utama terjadinya preeklamsi,

    dimana pada primigravida atau ibu yang pertama kali hamil sering mengalami

    stress dalam menghadapi kehamilan dan persalinan yang menyebabkan

    peningkatan tekanan darah akibat dari pelepasan corticotropic-releasing

    hormone (CRH) oleh hipotalamus, yang kemudian menyebabkan peningkatan

    kortisol. Efek kortisol adalah mempersiapkan tubuh untuk berespons terhadap

    semua stressor dengan meningkatkan respons simpatis, termasuk respons yang

    ditujukan untuk meningkatkan curah jantung dan mempertahankan tekanan

    darah.19

    Hasil penelitian pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa terdapat

    hubungan antara paritas 1 dan 4 terhadap kejadian preeklamsi. Hal ini sesuai

    dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniaati Artikasari di RSUD Dr.

    Moewardi bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara nullipara atau

    primigravida dengan kejadian preeklamsi.20

    Preeklamsi terjadi pada ibu dengan usia kehamilan diatas 20 minggu,

    sedangkan apabila ibu mengalami kehamilan maka harus diberikan penanganan

    yang sesuai, atau dapat dilakukan terminasi kehamilan untuk menyelamatkan

    baik ibu maupun bayi. Hasil analisis pada tabel 4.11 menunjukkan hubungan

    yang bermakna pada usia kehamilan < 37 minggu dengan preeklamsi.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    54/68

    44

    BAB V

    SIMPULAN DAN SARAN

    5.1. Simpulan

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapat kesimpulan sebagai berikut:

    1. Angka kejadian preeklamsi di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar

    Kota Bandung tahun 2009 adalah sebesar 7,28%, menurun dibandingkan angka

    kejadian preeklamsi tahun 2008 yaitu sebesar 7,79% dengan jumlah 239 dari

    3067 total persalinan.

    2.

    Angka kejadian preeklamsi ditinjau dari segi karakteristik pada:

    a. Pendidikan 6 tahun sebesar 76,92 %.

    b.

    Ibu yang tidak bekerja sebesar 94,23%.

    c. Ibu dengan usia < 20 tahun sebesar 7,69% dan 35 tahun sebesar 32,69%.

    d.

    Paritas yaitu pada paritas 1 sebesar 22,11% dan pada paritas 4 sebesar

    60,57%.

    e. Usia kehamilan pada usia kehamilan < 37 minggu sebesar 33,65%.

    3. Terdapat hubungan yang bermakna antara :

    o Preeklamsi berat dengan pekerjaan karena p < dengan nilai p = 0,013.

    o Preeklamsi berat dengan usia karena p < dengan nilai p = 0,003 untuk usia

    < 20 tahun dan nilai p = 0,000 untuk usia 35 tahun.

    o Preeklamsi berat dengan paritas karena p < dengan nilai p = 0,000 untuk

    paritas 1 dan nilai p = 0,003 untuk paritas 4.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    55/68

    45

    o Preeklamsi berat dengan usia kehamilan karena p < dengan nilai p dengan nilai p = 0,082.

    5.2. Saran

    1. Untuk menurunkan angka kejadian preeklamsi berat yang dapat menimbulkan

    kematian ibu, hendaknya diberikan penyuluhan kepada para pasangan suami istri

    (pasutri) muda agar merencanakan kehamilan pada kurun waktu reproduksi sehat

    yaitu 20-34 tahun.

    2. Hendaknya diberikan pengertian kepada para ibu untuk melahirkan tidak lebih dari

    4 kali dan menggunakan pelayanan KB.

    3. Mengusahakan agar persalinan setidak-tidaknya berusia 37 minggu atau lebih.

    .

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    56/68

    46

    DAFTAR PUSTAKA

    1.

    Andraansz G. Dibalik Angka : Pengkajian Kematian Maternal dan

    Komplikasi untuk Mendapatkan Kehamilan yang Lebih Aman. Jakarta :

    WHO dan Bakti Husada : 2007. hal. 5-60.

    2.

    WHO. Maternal Mortality. [Online]. Terdapat pada :

    http://www.who.int/making_pregnancy_safer/topics/maternal_mortality/en/in

    dex.html [Diakses tanggal 6 Juni 2010]

    3.

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Strategis NasionalMaking Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia 2001-2010. Jakarta :

    Departemen Kesehatan RI : 2003.

    4. Departemen Kesehatan. Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu dan

    Kematian Bayi Perlu Kerja Keras. [Online]. Terdapat pada :

    http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/793-untuk-

    menurunkan-angka-kematian-ibu-dan-kematian-bayi-perlu-kerja-keras.html.

    [Diakses pada tanggal 6 Mei 2010]

    5.

    Departemen Kesehatan Propinsi Jawa Barat. Profil Kesehatan Propinsi JawaBarat Tahun 2008. Bandung : Departemen Kesehatan Propinsi Jawa Barat :

    2009. hal. 1-32.

    6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia

    Tahun 2007. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia : 2008. hal

    1-35.

    7. Jamli, M. Hubungan Beberapa Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian

    Preeklamsi (Studi Kasus di Rumah Sakit Bersalin Sayang Ibu Kecamatan

    Balikpapan Barat Kota Balikpapan Tahun 2006) [Skripsi]. Balikpapan : 2007.

    8.

    Wardayanti Lukita, S. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian

    Preeklamsi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta [Thesis]. Surakarta :

    Universitas Muhammadiyah Surakarta : 2008.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    57/68

    47

    9. Cunningham FG, Leveno JJ, Bloom SL. Williams Obstetric 23rd

    Edition.

    United States of America : McGraw-Hill Companies, Inc.: 2010. Chapter 34:

    hal. 706-49.

    10.Triatmodjo R. Buku Ilmu Kebidanan : Preeklamsia dan Eklamsia. Jakarta :

    Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo : 2005.

    11.Rochjati P. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil, Pengendalian Faktor Risiko,

    Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi. Surabaya : Airlangga University Press

    : 2003.

    12.

    Joanne TP. Preeclampsia. [Online] Terdapat pada :http://www.obgyn.health.ivillage.com/pregnancybasics/preeclampsia.cmf

    [Diakses pada tanggal 6 Mei 2010]

    13.

    Brooks MB. Pregnancy, Preeclampsia. [Online]. Terdapat pada :

    http://www.emedicine.com/emerg/topic480.htm. [Diakses pada tanggal 6 Mei

    2010]

    14.

    Bari SA. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

    Jakarta : JNNPKKR-POGI bekerjasama dengan Yayasan Bina Pustaka

    Sarwono Prawirohardjo : 2001.

    15.

    Sostroasmoro S, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-3. Jakarta

    : Sagung Seto : 2008.

    16.

    Rozikhan. Faktor-Faktor Terjadinya Preeklamsi Berat Preeklamsi di RSUD

    Dr. H. Soewondo Kendal [Thesis]. Semarang : Universitas Diponegoro :

    2007.

    17.

    Milne F, Redman C. The British Medical Journal : The Pre-eclampsia

    community guideline (PRECOG): how to screen and detect onset of pre-

    eclampsia in the community. [Online]. 2005; pp. 576-580. Diunduh dari :

    http://group.bmj.com/products/journals.

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    58/68

    48

    18.Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Asuhan Persalinan Normal

    (Maternal and Neonatal Health). Jakarta : Departemen Kesehatan Republik

    Indonesia : 2004.

    19.Corwin, Elizabeth J., Sistem Kardiovaskular. Jakarta : EGC. hal. 358-9.

    20.

    Artikasari K., Hubungan antara Primigravida dengan Angka Kejadian

    Preeklamsi/Ekalmsi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Periode 1 Januari31

    Desember 2008. [Skripsi]. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta :

    2009.

    21.

    James, K.D., Steer, P.J., Weiner., C.P.. High Risk Pregnancy (Management

    Options) 2ndEdition. China : W. B. Saunders : 2001. Chapter 37 : hal. 639-

    60.

    22.

    Gilbert, E.S., Harmon, J.S.. Manual of High Risk Pregnancy & Delivery 3rd

    Edition. United States of America : 2003. hal. 445-84

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    59/68

    47

    LAMPIRAN

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    60/68

    o. e rec e a an_ ama s a_ at e er aan e er aan_ at en a en an_ at ar tas s a_ e am any. u a < t n u ruma angg a e er a en an asar < m nggu

    2 2 51217 PE Ny.Ating >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 = < m nggu

    23 23 53882 PE Ny.Sri Eci 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 1 =35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 =35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 = < m ngguy. an >= ta un u ruma angg a e er a en an asar >= < m ngguy. es - ta un u ruma angg a e er a en an asar < m ngguy. ma >= ta un u ruma angg a e er a en an asar < m ngguy. v e >= ta un u ruma angg a e er a en an asar < m nggu

    33 34 54369 PE Ny.Iis Aisyah >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 =5 = - m ngguy. n ng - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. eu s ew - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. oneng - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu

    44 46 56169 PE Ny.Ayin 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu45 47 56195 PE Ny.Atin 20-34 tahun Swasta Bekerja SMA Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu46 48 56235 PE Ny.Kokom 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu47 49 56453 PE Ny.Elis 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu48 51 56821 PE Ny.Kasih >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu

    y. at - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. amayant - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. va os a - ta un wasta e er a en an asar - m ngguy. et - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. r >= ta un u ruma angg a e er a en an asar >= - m nggu

    54 57 57052 PE Ny.Ririn >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 1 37-42 minggu55 58 57069 PE Ny.Ella >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 37-42 minggu56 59 57107 PE Ny.Nining 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu57 60 57137 PE Ny.Neni 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu58 62 57193 PE Ny.Widia 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 1 37-42 minggu59 63 57550 PE Ny.Cucu < 20 thn u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu

    y. ov < t n u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. rn - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. nta - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. ut a - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu

    64 69 56323 PE Ny.Luy 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu65 70 57051 PE Ny.Lina 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 37-42 minggu66 71 57262 PE Ny.Karwati >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu67 73 57625 PE Ny.Arni 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMA Pendidikan Dasar 1 37-42 minggu68 74 57635 PE Ny.Silmi F 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 1 37-42 minggu69 75 57648 PE Ny.Ilah 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu

    y. on so - ta un u ruma angg a e er a en an asar >= - m ngguy. aya - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. ant - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. t u e a < t n u ruma angg a e er a en an asar - m ngguy. nta - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu

    75 83 58055 PE Ny. Siti Nurhal 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMA Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu76 84 58232 PE Ny.Wati 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu77 85 58232 PE Ny.Wati W 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu78 86 58263 PE Ny.Rohanah >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 37-42 minggu79 87 58330 PE Ny.Elin 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMA Pendidikan Dasar 1 37-42 minggu80 88 58423 PE Ny.Fitri 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu

    y. usant - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggu

    y. an - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m ngguy. u u >= ta un u ruma angg a e er a en an an u - m ngguy. apsa - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggu

    85 94 58664 PE Ny.Enung >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Lanju >=5 37-42 minggu86 96 58720 PE Ny.Halimah < 20 thn Swasta Bekerja SMA Pendidikan Lanju 1 37-42 minggu87 97 58755 PE Ny.Mesti >=35 tahun Swasta Bekerja SD Pendidikan Lanju >=5 37-42 minggu88 98 58765 PE Ny.Rika 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMA Pendidikan Lanju 1 37-42 minggu89 99 58842 PE Ny.Oneng >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu90 100 59460 PE Ny.Tina < 20 thn u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Lanju 1 37-42 minggu

    y. s >= ta un u ruma angg a e er a en an an u - m ngguy. r ngs >= ta un u ruma angg a e er a en an an u - m ngguy. an a ar >= ta un u ruma angg a e er a en an an u - m ngguy. t n >= ta un u ruma angg a e er a en an an u - m ngguy. t < t n u ruma angg a e er a en an an u - m nggu

    96 106 59574 PE Ny.Layem >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu97 109 59635 PE Ny.Ita 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu98 110 59678 PE Ny.Lisnawati >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu99 111 59958 PE Ny.Sri Nengsih 20-34 tahun Swasta Bekerja SMA Pendidikan Lanju 1 37-42 minggu100 112 60006 PE Ny.Nia >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Lanju >=5 37-42 minggu

    y. eneng >= ta un u ruma angg a e er a en an an u >= - m nggu

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    61/68

    y. ra - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m ngguy. t n en e - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggu

    104 116 60375 PE Ny.Desi 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu105 314 51219 non PE Ny.Eti 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SMP Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu106 315 52100 non PE Ny.Hana 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SMA Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu107 316 52179 non PE Ny.Susi 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SMA Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu108 317 52602 non PE Ny.Opi 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu

    non y. ne - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. a - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. na - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. ra - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. r atun - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu

    114 323 54167 non PE Ny.Gina 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu115 324 54318 non PE Ny.Tuti 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu

    116 325 57241 non PE Ny.Ade 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu117 326 57635 non PE Ny.Rani 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu118 327 58179 non PE Ny.Kokom 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu119 328 58223 non PE Ny.Marsiah 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu

    non y. neng - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. atna - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. ro - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. neng - ta un uru e er a en an asar < m nggunon y. u u - ta un wasta e er a en an an u - m nggu

    125 334 59264 non PE Ny.Ina 20-34 tahun Swasta Bekerja SMP Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu126 335 59655 non PE Ny.Hilmi 20-34 tahun Swasta Bekerja SMP Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu127 336 60042 non PE Ny.Rubiah 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SMP Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu128 337 60052 non PE Ny.Euis 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SMP Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu129 338 60078 non PE Ny.Aisyah 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu

    non y. en - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. e e - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. r - ta un raswasta e er a en an an u - m nggunon y. atna - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. osas - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu

    135 344 60142 non PE Ny.Dian 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu136 345 60245 non PE Ny.Atik 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu137 346 60332 non PE Ny.Suparsih 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu138 347 60440 non PE Ny. Iis 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu

    139 348 60644 non PE Ny.Susi 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu140 349 60654 non PE Ny.Cucu >=35 tahun Wiraswasta Bekerja SMP Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu

    non y. ew >= ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. a - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. t - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. s - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. at - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu

    146 355 61034 non PE Ny.Anisa 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 1 37-42 minggu147 356 61343 non PE Ny.Dewi 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 37-42 minggu148 357 61524 non PE Ny.Eka 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 37-42 minggu149 358 61980 non PE Ny.Widya 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu150 359 61983 non PE Ny.Novia 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu

    non y. s - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. un - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. t u ars - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. na - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. w n - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu

    156 365 62088 non PE Ny.Pepi 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu157 366 62093 non PE Ny.Sania 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu158 367 62098 non PE Ny.Nike 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu159 368 62111 non PE Ny.Dini 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu160 369 62215 non PE Ny.Restu 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMA Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu161 370 62221 non PE Ny.Ani 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu

    non y. estar >= ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. u astut - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. us - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. at - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu

    166 375 62320 non PE Ny.Widiawati 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu167 376 62336 non PE Ny.Nani 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu168 377 62340 non PE Ny.Rohimah 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu169 378 62351 non PE Ny.Dayu 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu170 379 62353 non PE Ny.Ida 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu171 380 62369 non PE Ny.Ade 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu

    non y. ung awat - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. a - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. es - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. ur - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. ena - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu

    177 386 62411 non PE Ny.Sarah 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju >=5 37-42 minggu178 387 62431 non PE Ny.Heti 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu179 388 62436 non PE Ny.Rina 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SMA Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu180 389 62455 non PE Ny.Fatimah 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SMA Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu181 390 62464 non PE Ny.Dahlia 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu182 391 62490 non PE Ny.Lena >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu

    non y. st - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu

    non y. ur asana - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. a ma - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. a - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu

    187 396 62610 non PE Ny.Tari 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu188 397 62645 non PE Ny.Sri 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu189 398 62650 non PE Ny.Icih 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu190 399 63089 non PE Ny.Novi 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu191 400 63100 non PE Ny.Lusi 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 2 37-42 minggu192 401 63122 non PE Ny.Enok 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 2 37-42 minggu

    non y. en - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. t - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggunon y. ta - ta un raswasta e er a en an an u - m nggunon y. na . - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu

    198 407 63970 non PE Ny.Sofia 20-34 tahun Swasta Bekerja SMA Pendidikan Lanju 40241 37-42 minggu199 408 64121 non PE Ny.Gina 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu200 409 64585 non PE Ny.Lilis 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu201 410 64766 non PE Ny. Itih 20-34 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu202 411 65299 non PE Ny.Een 20-34 tahun Buruh Bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu

    non y. asa - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggu

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    62/68

    non y. t a ma - ta un u ruma angg a e er a en an asar - m nggunon y. nggr t - ta un u ruma angg a e er a en an an u - m nggu

    206 415 65545 non PE Ny.Imas 20-34 tahun Wiraswasta Bekerja SD Pendidikan Dasar 40241 37-42 minggu207 416 65570 non PE Ny.Erni >=35 tahun u rumah Tangg Tidak bekerja SD Pendidikan Dasar >=5 37-42 minggu208 417 65800 non PE Ny.Lia < 20 thn u rumah Tangg Tidak bekerja SMP Pendidikan Lanju 1 37-42 minggu

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    63/68

    Penulis bernam

    Desember 1986, berikut

    Riwayat Pendidikan :

    o

    TK Islam Al-Azo SD Islam Al-Az

    o SMP Negeri 1 K

    o SMA (Plus) Mu

    o Manajemen Su

    UNPAD (2005-t

    o Fakultas Kedokt

    Riwayat Organisasi :

    o Wakil Ketua OS

    o

    Ketua Divisi Seo Anggota Dewan

    o Ketua Departem

    Mahasiswa Faku

    o Ketua Departe

    Kedokteran (FU

    57

    RIWAYAT HIDUP

    Arifa Rakhmana Abdullah, lahir di Cireb

    adalah riwayat hidup dari penulis :

    har Cirebon (lulus 1993)ar Cirebon (lulus 1999)

    ota Cirebon (lulus 2002)hahhari Bandung (lulus 2005)

    mberdaya Kelautan dan Perikanan Fakult

    idak selesai)ran Universitas Islam Bandung (masuk 2006

    IS SMPN 1 Kota Cirebon

    i dan Olahraga OSIS SMA (Plus) MuthahhariAmanat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unis

    n Ekonomi Keuangan dan Investasi (Ekuin) B

    ltas Kedokteran (BEM FK) Unisba 2007-2009en Finansial Forum Ukhuwah Lembaga Da

    DFK) Indonesia 2007-2008

    57

    n tanggal 27

    s Peternakan

    sekarang)

    ba 2006

    dan Eksekutif

    wah Fakultas

  • 7/24/2019 Skripsi Arifa Rakhmana a. 10100106030

    64/68

    58

    58

    o Anggota Pengurus Harian Wilayah (PHW) Bidang Dana Usaha Ikatan Senat

    Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) 2007-2008

    o Koordinator Pengurus Harian Nasional (PHN) Bidang Dana Usaha IkatanSenat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) 2008-2009

    o

    Volunteer(Tenaga Medis) di IBU Foundation 2007-sekarango Dewan Penasehat Organisasi (DPO) Bidang Finansial Forum Ukhuwah

    Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran (FULDFK) Indonesia 2008-sekarang

    o Wakil Sekretaris Jenderal Eksternal Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran

    Indonesia (ISMKI) 2009-sekarang.

    Riwayat Kepanitiaan:

    o Ketua Muthahhari Basketball Championship I Kejuaraan Basket antar SMP

    se-Bandung Raya 2004

    o Anggota Divisi Pediatrik/Acara Taaruf FK Unisba 2007

    o Ketua Divisi Radiologi/Publikasi Dokumentasi Taaruf FK Unisba 2008

    o Anggota Divisi Dana Usaha Seminar Nasional GAMET FK Unisba 2008

    o

    Ketua Pelatihan Sirkumsisi dan Bedah Minor BEM FK bekerjasama dengan

    MER-C di Unisba 2008

    o Ketua Khitanan Massal Pesantren Arafah (Juni) 2009

    o Koordinator Humas Seminar Nasional ANTIBIOTIC V di Unisba 2009

    o Steering Committee (SC) Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Ikatan

    Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) 2010 di Fakultas

    Kedokteran Universi