Skripsi Frida A

download Skripsi Frida A

of 127

Transcript of Skripsi Frida A

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    1/127

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR

    SWITCHING

    (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estatedan Properti yang Terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia)

    SKRIPSI

    Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

    Disusun Oleh:

    FRIDA AURORA PRAHARTARI

    NIM: 109082000164

    JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1434 H/2013 M

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    2/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    3/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    4/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    5/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    6/127

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Identitas Pribadi

    Nama : Frida Aurora Prahartari

    Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 19 Juni 1992

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Alamat : Jl. Pepaya Gg. Pahala No. 41 RT 012

    RW 05 Jagakarsa Jakarta Selatan 12620

    Agama : Islam

    No.Telp/Hp : 0217864852/085710535417

    E-mail : [email protected]

    Pendidikan Formal

    S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta : 2009 - 2013

    SMAN 38 Jakarta : 2006 - 2009

    SMPN 166 Jakarta : 2003 - 2006

    SDN 06 Jagakarsa Jakarta Selatan : 1997 - 2003

    TK Harapan Utama Jakarta : 1996 - 1997

    Pendidikan Non-Formal

    Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Brevet AB IAI, Des 2012 - Apr 2013

    Pendidikan Musik (Biola) Bina Vokalia Pranadjaya, 2005-2008

    Lembaga Bahasa Inggris BBC Pondok Labu, 2001-2004

    Pengalaman Organisasi

    BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai anggota Div. Forum

    Akuntansi, 2010-2011

    Anggota Foreign Language Association UIN Jakarta, 20092012

    Anggota Tae Kwon Do SMAN 38 Jakarta, 2006-2008

    Marching Band SMPN 166 Jakarta sebagai Horn Line, 2003-2004

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    7/127

    Pengalaman Kepanitiaan

    Panitia Propesa UIN 2011

    Panitia FLAT Orientation (FLO) 2010

    Seminar dan Workshop

    Pelatihan Sekolah Pasar Modal -Basic Training of Fundamental &

    Technical Analysis, 2012

    Seminar Umum: Bongkar Skandal Century Menuju Indonesia Tanpa

    Korupsi 2012

    Seminar oleh Dirjen Pajak: Potret Perpajakan Indonesia Menuju Sistem

    Perpajakan yang Transparan, 2011

    Seminar olehInternational Islamic Youth: Unity in Diversity, 2010

    Seminar Nasional: Peran Asuransi dalam Era Globalisasi, 2010

    Pelatihan Manajemen Kualitas Diri, 2010

    Talkshow Pemberantasan Korupsi bersama KPK, 2009

    Think Acct 2009, ToBe Happy In Community Of Accounting,2009

    Latar Belakang Keluarga

    Ayah : Pramudjito

    Ibu : Sri Hartatiningsih

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    8/127

    viii

    ABSTRACT

    THE ANALYSIS OF THE DETERMI NANT FACTORS THAT AFFECT

    AUDITOR SWITCHING

    The purpose of this research is to examine the effect of change in

    management, audit opinion, client size, and change in audit fee on the auditorswitching. This research used the sample of real estate and property industries which

    listed in Indonesian Stock Exchange during 2006-2012 period. The number of realestate and property industries sampled in this study were 14 companies with 6 years

    observation. Based on purposive sampling method, sample consist of 84 financial

    statements in this research. Hypothesis in this research are tested by logistic

    regression analytical method.

    Data analysis show that client size has significantly effect onauditor switchingwith negative direction. Otherwise, change in management, audit opinion, and change inaudit fee do not have significantly effect on the auditor switching.

    Keywords: Change in management, audit opinion, client size, audit fee, and auditor

    switching

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    9/127

    ix

    ABSTRAK

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR

    SWITCHING

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pergantian manajemen, opiniaudit, ukuran perusahaan klien, dan perubahan fee audit terhadap auditor switching.

    Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan real estate dan properti yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia selama periode 2006-2012. Jumlah perusahaan real estate

    dan properti yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 14 perusahaan denganpengamatan selama 6 tahun. Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel

    penelitian adalah 84 laporan keuangan. Pengujian hipotesis dalam penelitian inimenggunakan analisis regresi logistik.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan klien berpengaruhsignifikan dengan arah negatif terhadap auditor switching. Sedangkan pergantian

    manajemen, opini audit, dan perubahan fee audit tidak berpengaruh signifikanterhadap keputusan perusahaan untuk melakukan auditor switching.

    Kata kunci: Pergantian manajemen, opini audit, ukuran perusahaan klien,fee audit,

    dan auditor switching

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    10/127

    x

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Sumber Ilmu Pengetahuan,

    Sumber Cahaya yang mampu menerangi jalan menuju kepada kebenaran, yang

    telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang tiada henti hingga detik ini

    sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Faktor-

    faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching (Studi Empiris pada

    Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia) dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi

    Muhammad SAW yang merupakan teladan, beserta keluarga dan para sahabatnya.

    Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar

    Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis

    menyampaikan terima kasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan

    doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:

    1. Kedua orangtuaku tercinta yang tidak hentinya melantunkan doa,

    mencurahkan kasih sayang, semangat, dukungan, dan perhatian yang tidak

    sedikitpun berongga kepada penulis. Terimakasih atas doa, saran, didikan

    serta nasehatnya sehinggan membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    2. Kakak-kakakku Dian Aurora Pramawati, Pratiwi Wahyu Hidayati, dan Pratitis

    Wahyu Kusuma Anggraeni yang selalu mendoakan, memberikan inspirasi,

    dan dukungan untuk kesuksesan penulis. Terutama untuk Mbak Rora,

    terimakasih untuk saran dan motivasinya, semoga kita menjadi anak yang

    dapat membanggakan kedua orangtua di dunia dan akhirat kelak.

    3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    4. Ibu Dr. Rini, SE., Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga sebagai Dosen

    Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    11/127

    xi

    berdiskusi, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi

    ini. Terima kasih atas ilmu, saran, dan bimbingan yang telah Ibu berikan

    selama ini.

    5. Pak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    6. Ibu Reskino, SE., Ak., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah

    meluangkan waktu, mencurahkan perhatian dan kesabaran, membimbing dan

    memberikan pengarahan kepada penulis. Terima kasih atas saran yang Ibu

    berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.

    7.

    Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam

    Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada

    penulis.

    8.

    Teman-teman seperjuangan Lyta, Aya, Una, Nabila, Asad, Heru, Fauzi Raziz,

    Tege, Dellia, Aris, Eva, Arci, Tsaurah, Fahmi, serta teman-teman yang masih

    bergulat dengan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih

    banyak atas doa dan dukungannya. Ayo wisuda bareng.

    9.

    Teman seangkatan Fadlun Usman, Via, Nila, Niday, Imma, Dinda, Destia, Isil,

    serta Erna dan Fauzi yang memberikan bantuan, masukan dan doa kepada

    penulis. Terimakasih atas dukungannya.

    10.Ka Ipul, Ka Ocid, Heri, Ka Ardi, dan Ka Anna, yang telah memberikan

    bantuan, saran dan masukannya kepada penulis. Terimakasih atas doa dan

    dukungannya.

    11.

    Teman-teman angkatan 2009 akuntansi yang tidak bisa penulis sebutkan satu

    per satu, terima kasih atas semua persahabatan, doa, dan motivasinya.

    12.Lyna dan Retno, teman-teman sejak mengenal rok abu-abu, terimakasih atas

    doa dan dukungannya.

    13.Semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu atas bantuannya

    dalam terselesainya penyusunan skripsi ini. Semoga amal kebaikan kalian

    semua dapat dibalas oleh Allah SWT.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    12/127xii

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

    dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

    karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran, masukan, maupun kritik

    yang membangun dari berbagai pihak.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Jakarta, 30 Juni 2013

    Frida Aurora Prahartari

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    13/127

    xiii

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul....................................................................................... i

    Lembar Pengesahan Skripsi................................................................. ii

    Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif........................................... iii

    Lembar Pengesahan Ujian Skripsi....................................................... iv

    Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah....................................... v

    Daftar Riwayat Hidup.......................................................................... vi

    Abstract................................................................................................. viii

    Abstrak.................................................................................................. ix

    Kata Pengantar..................................................................................... x

    Daftar Isi.............................................................................................. xiii

    Daftar Tabel........................................................................................ xvii

    Daftar Gambar................................................................................... xviii

    Daftar Lampiran.................................................................................. xix

    BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

    B. Perumusan Masalah ..................................................................... 12

    C. Tujuan dan Manfaat penelitian ..................................................... 12

    1. Tujuan Penelitian.................................................................... 12

    2. Manfaat Penelitian .................................................................. 12

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 14

    A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil ................. 14

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    14/127

    xiv

    1. Teori Agensi ........................................................................... 14

    2. Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 ................ 16

    3.Auditor Switching................................................................... 17

    4. Pergantian Manajemen ........................................................... 20

    5. Opini Audit ............................................................................ 22

    6. Ukuran Perusahaan Klien ....................................................... 27

    7. PerubahanFee Audit .............................................................. 28

    B. Penelitian Sebelumnya................................................................. 30

    C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 35

    D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis .................. 37

    1. Pergantian Manajemen denganAuditor Switching.................. 37

    2. Opini Audit denganAuditor Switching................................... 38

    3. Ukuran Perusahaan Klien denganAuditor Switching.............. 39

    4. PerubahanFee Audit denganAuditor Switching..................... 41

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 43

    A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 43

    B. Metode Penentuan Sampel ........................................................... 43

    C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 44

    D. Metode Analisis Data .................................................................. 44

    1. Definisi Regresi Logistik ........................................................ 45

    2. Tahapan Regresi Logistik ....................................................... 46

    a. Statistik Deskriptif .............................................................. 46

    b. Pengujian Hipotesis Penelitian ............................................ 47

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    15/127

    xv

    E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................ 51

    1. Variabel Dependen ................................................................. 51

    2. Variabel Independen ............................................................... 52

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................. 57

    A. Sekilas Gambaran Umum Objek penelitian ................................. 57

    1. Deskripsi Objek Penelitian ..................................................... 57

    2. Deskripsi Sampel Penelitian ................................................... 59

    B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ..................................................... 60

    1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................... 60

    2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ................................................. 62

    a. Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit) .............. 62

    b. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R. Square) ... 64

    c. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi .................................... 65

    d. Hasil Uji Multikolinieritas .................................................. 66

    e. Hasil Matriks Klasifikasi .................................................... 66

    f. Hasil Uji Regresi Logistik ................................................... 67

    1) Pengaruh Pergantian Manajemen (CEO) terhadap

    Auditor Switching(CHANGES) ........................................ 69

    2) Pengaruh Opini Audit (OPINI) terhadapAuditor

    Switching (CHANGES) .......................................................70

    3) Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien (LnTA) terhadap

    Auditor Switching (CHANGES) ......................................... 72

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    16/127

    xvi

    4) Pengaruh PerubahanFee Audit (FEE) terhadapAuditor

    Switching (CHANGES) ...................................................... 73

    BAB V PENUTUP............................................................................... 76

    A. Kesimpulan ................................................................................. 76

    B. Implikasi ..................................................................................... 77

    C. Keterbatasan ................................................................................ 79

    D. Saran ........................................................................................... 80

    DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 82

    LAMPIRAN......................................................................................... 86

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    17/127

    xvii

    DAFTAR TABEL

    No. Keterangan Halaman

    1.1 Kasus ......................................................................................... 8

    2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ............................................... 31

    3.1 Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya ........................... 54

    4.1 Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria ................................... 58

    4.2 Sampel Penelitian ...................................................................... 59

    4.3 Statistik Deskriptif .................................................................... 61

    4.4 Menilai Keseluruhan Model ...................................................... 63

    4.5 Koefisien Determinasi ............................................................... 65

    4.6 Menguji Kelayakan Model Regresi ........................................... 65

    4.7 Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................... 66

    4.8 Matriks Klasifikasi .................................................................... 67

    4.9 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ......................................... 68

    4.10 Ringkasan Hasil Penelitian ........................................................ 75

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    18/127

    xviii

    DAFTAR GAMBAR

    No. Keterangan Halaman

    2.1 Skema Kerangka Pemikiran........................................................... 36

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    19/127

    xix

    DAFTAR LAMPIRAN

    No. Keterangan Halaman

    1 Data Sampel............................................................... 87

    2 Hasil Output SPSS......................................................................... 102

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    20/127

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Penelitian

    Laporan keuangan adalah alat utama untuk menginformasikan informasi

    keuangan perusahaan kepada pihak luar suatu badan usaha. Laporan ini menampilkan

    sejarah, kejadian, maupun peristiwa dalam perusahaan yang dikuantifikasi dalam

    nilai moneter. Menurut PSAK nomor 1 (revisi 2009), laporan keuangan adalah suatu

    penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan

    laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

    kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah

    besar pemakai dalam pengambilan keputusan dan sebagai pertanggungjawaban

    manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya oleh para pemegang

    saham.

    Perusahaan yang terkena kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan

    tahunan merupakan perusahaan yang telah memenuhi kriteria berikut, yaitu

    merupakan bentuk usaha, melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus,

    bertujuan mencari untung/laba, diselenggarakan oleh perseorangan atau badan, serta

    didirikan dan berkedudukan di wilayah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah

    Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1998 menyebutkan bahwa laporan keuangan

    tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik harus disampaikan oleh perusahaan

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    21/127

    2

    yang merupakan perseroan terbuka, bidang usaha perseroan berkaitan dengan

    pengerahan dana masyarakat, perseroan mengeluarkan surat pengakuan utang, serta

    memiliki jumlah aktiva paling sedikit Rp 50.000.000.000. Pelaporan keuangan ini

    diperkuat dengan adanya Pasal 66 ayat (4) Undang-Undang Republik Indonesia

    No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) yang mengsyaratkan

    keharusan bagi perseroan yang bidang usahanya berkaitan dengan pengerahan dana

    masyarakat, mengeluarkan surat pengakuan hutang, atau merupakan perseroan

    terbatas terbuka, untuk menyerahkan perhitungan tahunan perseroan kepada akuntan

    publik untuk diperiksa, sebelum perhitungan tahunan tersebut disetujui oleh Rapat

    Umum Pemegang Saham (RUPS). Perusahaan dengan kriteria yang disebutkan diatas

    wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan yang

    disampaikan berupa laporan posisi keuangan perusahaan, laporan laba rugi, laporan

    perubahan modal, laporan arus kas, serta catatan atas laporan keuangan.

    Informasi keuangan yang asimetris atau informasi keuangan yang salah

    berpotensi menimbulkan konflik kepentingan antar pihak manajemen perusahaan

    dengan pihak pengguna laporan keuangan yang berasal dari luar perusahaan. Audit

    yang dilakukan oleh pihak ketiga yang independen (KAP) terhadap laporan keuangan

    dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan seperti yang dilaporkan oleh pihak

    manajemen serta dapat meningkatkan kualitas informasi keuangan tersebut sehingga

    investor akan mendapatkan nilai dari perdagangan sekuritas yang dilakukannya.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    22/127

    3

    Menurut Boynton (2008:19), auditor independen di Amerika biasa disebut

    dengan Certified Public Accountant (CPA) bertindak sebagai praktisi perseorangan

    ataupun anggota kantor akuntan publik yang memberikan jasa auditingprofessional

    kepada klien. Menurut Agoes (2004), akuntan publik adalah akuntan yang memiliki

    izin dari menteri keuangan atau pejabat yang berwenang lainnya untuk menjalankan

    praktik akuntan publik. Sedangkan menurut penulis, akuntan publik adalah badan

    ataupun perseorangan yang telah mendapat izin dari menteri keuangan Republik

    Indonesia untuk memberikan assurance services dan jasa atestasi terhadap laporan

    keuangan suatu perusahaan, serta dapat memberikan jasa non-atestasi seperti jasa

    kompilasi, jasa konsultasi, dan jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan akuntansi

    dan keuangan.

    Pentingnya peran akuntan publik membuat kebutuhan akan jasa dari akuntan

    publik semakin banyak dibutuhkan, terlebih lagi dengan berkembangnya perusahaan

    publik. Meningkatnya kebutuhan jasa audit berpengaruh terhadap perkembangan

    profesi akuntan publik di Indonesia. Bertambahnya jumlah kantor akuntan publik

    (untuk selanjutnya disebut KAP) yang beroperasi dapat menimbulkan persaingan

    antara KAP yang satu dengan lainnya, sehingga memungkinkan perusahaan untuk

    berpindah dari satu KAP ke KAP lain (Damayanti dan sudarma, 2007:2).

    Masa perikatan audit yang lama menyebabkan perusahaan merasa nyaman

    dengan hubungan yang terjalin selama ini antara auditor (KAP) dengan pihak

    manajemen perusahaan, yang akan mencapai tahap dimana auditor akan terikat secara

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    23/127

    4

    emosional dan mengancam independensinya. Giri (2010:5) juga menyatakan bahwa

    hubungan dalam waktu yang lama antara auditor dan klien akan menyebabkan

    kualitas dan kompetensi kerja auditor cenderung menurun dari waktu ke waktu.

    Hubungan yang semakin dekat antara auditor dan manajemen dapat menyebabkan

    auditor lebih mempercayai klien dalam mengaudit sehingga menurunkan kualitas

    auditnya. Disamping itu, dengan adanya hubungan yang semakin dekat tersebut

    membuat auditor lebih mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan manajemen

    daripada dengan kepentingan publik.

    Dalam melaksanakan tugasnya, auditor mengalami peran konflik yang

    substansial karena mereka harus menjaga profesionalisme dan pada saat yang sama

    mempertimbangkan harapan manajer. Mautz dan Sharaf (1961) dalam Nasser, et al.

    (2006) percaya bahwa hubungan yang panjang bisa menyebabkan auditor memiliki

    kecenderungan kehilangan independensinya. Auditor yang memiliki hubungan yang

    lama dengan klien diyakini akan membawa konsekuensi ketergantungan tinggi atau

    ikatan ekonomik yang kuat antara auditor terhadap klien. Semakin tinggi keterikatan

    auditor secara ekonomik dengan klien, makin tinggi kemungkinan auditor

    membiarkan klien untuk memilih metode akuntansi yang ekstrim.

    Dalam entitas atau perusahaan go public, manajemen memiliki peranan

    penting dalam memilih KAP yang akan mengaudit perusahaan tersebut. Pihak

    manajemen ingin mempengaruhi keputusan pemilihan auditor untuk kepentingan

    mereka sendiri (Williams, 1998 dalam Chadegani et al., 2011:161). Dengan adanya

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    24/127

    5

    pergantian manajemen, manajemen yang baru akan memilih auditor yang dapat

    mengakomodasi pilihan mereka dalam kebijakan akuntansi (Schwartz dan Menon,

    1985 dalam Chadegani et al.,2011:161).

    Krishnan dan Ye (2005) dalam Damayanti dan Sudarma (2007:6) menyatakan

    bahwa penunjukan KAP oleh perusahaan, yang diwakili oleh pemegang saham,

    berhubungan dengan total fees yang mereka bayarkan. Untuk KAP yang berukuran

    besar, seperti KAP yang berafiliasi dengan big four, besarnya fee audit yang

    ditetapkan tentunya menyesuaikan dengan nama besar serta image dari KAP tersebut.

    Banyak ditemukan perusahaan yang melakukan perpindahan KAP, baik dari KAP

    yang berafiliasi dengan the big fourke KAP yang tidak berafiliasi dengan the big four

    dan sebaliknya. Pergantian kelas KAP ini dirasa perlu dilakukan oleh perusahaan

    karena dapat memperkecil fee audit. Perusahaan dapat menyesuaikan KAP yang

    dipilih denganfeeaudit yang dapat dibayar oleh perusahaan pada KAP tersebut.

    Timbulnya kajian mengenai masalah pergantian auditor ini berawal dari

    terbongkarnya kasus enron ke ranah publik pada Desember 2001, dimana KAP nya

    yang merupakan salah satu dari anggota KAP big fivesaat itu yakni Arthur Andersen

    gagal mempertahankan independensinya dalam mengaudit kliennya, Enron. Akibat

    dari kasus ini, lahirlah The Sarbanes-Oxley Act (SOX) tahun 2002 sebagai solusi dari

    skandal perusahaan besar yang terjadi di Amerika. Di Indonesia, PT. Kimia Farma

    Tbk. sempat tidak mendapatkan kepercayaan dari para pemegang sahamnya sendiri

    yang disebabkan penyajian penjualan yang overstated yang tidak mampu dideteksi

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    25/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    26/127

    7

    audit fees, (4) Rotasi KAP yang berakibat pada meningkatnya persaingan diantara

    KAP dapat juga mengakibatkan solidaritas profesional yang rendah. Keadaan posisi

    keuangan mungkin juga menjadi faktor dalam proses pergantian auditor.

    Hubungan berakhir secara premature yang disebabkan adanya kewajiban

    untuk mengganti auditor setelah jangka waktu tertentu berarti klien harus mencari

    KAP lain yang sesuai dengan kebijakan akuntansi dan manajemen perusahaan. Klien

    juga dapat kehilangan kualitas kerja dengan mengganti auditornya karena KAP baru

    belum tentu memahami entitas bisnis dengan lebih baik dibanding dengan KAP yang

    lama. Disamping itu, pergantian auditor akan membuat perusahaan mengeluarkan

    biaya awal audit (start fee audit) yang lebih besar untuk pelaksanaan jasa audit dari

    KAP baru. Rotasi KAP juga akan menyebabkan solidaritas profesional antar KAP

    rendah yang disebabkan oleh tingkat persaingan yang tinggi untuk mendapatkan

    klien.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    27/127

    8

    Berikut merupakan kasus-kasus perusahaan yang memiliki hubungan yang

    panjang dengan auditornya yang disajikan pada tabel 1.1 ini:

    Tabel 1.1

    Kasus

    No. Nama Perusahaan Kasus

    1 Enron Corporation Diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Arthur Andersenselama 16 tahun sejak 1985, yang menyebabkan tidak

    independensinya Kantor Akuntan Publik tersebut karenaArthur juga menyediakan jasa non-audit bagi Enron.

    Banyak pihak berpendapat bahwa hal ini disebabkan

    akibat adanya hubungan kerja yang panjang antara KAPdan klien yang memungkinkan menciptakan suatu resikoexcessive familiarity (berlebihnya keakraban) yang dapat

    mempengaruhi obyektivitas dan independensi KAP.

    2 PT BAT Indonesia PT BAT Indonesia hanya memiliki satu auditor yaitukantor akuntan yang sama dengan yang berafiliasi ke

    PWC (Price Waterhouse Coopers) sekarang ini,walaupun KAP tersebut telah berganti nama beberapa

    kali sejak tahun 1979 hingga 2004. Artinya, selama 25tahun mereka tidak pernah mengganti auditor.

    3 PT Aqua Golden

    Mississippi

    Tahun 1989-2001 (13 tahun) Aqua diaudit oleh KAP

    Utomo dan KAP Prasetio Utomo dimana kedua KAP inimerupakan KAP yang sama. Tahun 2002 mereka pindah

    ke KAP Prasetio, Sarwoko, dan Sanjaya. KAP ini adalahkelanjutan dari KAP Prasetio Utomo yang bubar dan

    menggabungkan diri ke KAP Sarwoko dan Sanjaya.Sebagian orang berpendapat bahwa KAP yang baru ini

    (yang berafiliasi ke Ernst & Young) adalah kelanjutandari KAP yang pertama (Arthur Andersen). Sehingga,

    bisa dikatakan bahwa selama 14 tahun PT Aqua diaudit

    oleh satu KAP.

    Sumber: dari berbagai referensi

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    28/127

    9

    Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Chadegani, et.al., (2011)

    yang menguji 6 faktor (opini audit, kualitas audit, perubahan fee audit, pergantian

    manajemen, financial distress, dan ukuran perusahaan klien) yang dianggap

    berpengaruh terhadap auditor switching di Tehran Stock Exchange, dan hasilnya

    menunjukkan bahwa hanya kualitas audit yang berpengaruh secara signifikan

    terhadap auditor switching.

    Penelitian yang dilakukan oleh Sulistiarini dan Sudarno (2012) menggunakan

    variabel ukuran KAP, kesulitan keuangan perusahaan, kepemilikan oleh publik,

    pergantian manajemen, serta pergantian komite audit terhadap auditor switching.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap

    auditor switching dan pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap auditor

    switching.

    Penelitian yang dilakukan oleh Prastiwi dan Wilsya (2009:62) menyatakan

    bahwa tipe KAP dan pertumbuhan perusahaan (yang diukur dengan total asset)

    berpengaruh secara signifikan terhadap kemungkinan pergantian KAP. Sedangkan

    ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan (yang diukur dengan perubahan sales,

    perubahan MVE dan perubahan income) dan masalah keuangan tidak berpengaruh

    signifikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian auditor di

    Indonesia. Kecenderungan untuk melakukan auditor switching telah ditemukan

    dipengaruhi oleh pergantian manajemen (Sinarwati, 2010; Wijayani, 2011).

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    29/127

    10

    Penelitian Divianto (2011) menguji ukuran KAP dan opini auditor terhadap

    auditor switching. Penelitian ini memberikan bukti bahwa opini audit berpengaruh

    terhadap auditor switching, sedangkan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap

    auditor switching.

    Penelitan yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma (2007) menguji

    pengaruh pergantian manajemen perusahaan, opini akuntan, fee audit, kesulitan

    keuangan perusahaan, ukuran KAP, dan persentase perubahan ROA sebagai variabel

    independen, terhadap perusahaan go public di Indonesia berpindah KAP sebagai

    variabel dependennya. Penelitian ini membuktikan bahwa fee audit memiliki

    pengaruh positif terhadap auditor switching dan ukuran KAP memiliki pengaruh

    negatif terhadap auditor switching di Indonesia.

    Dalam penelitian Nasser, et al,. (2006), ukuran klien serta financial distress

    berpengaruh secara signifikan terhadap audit switching. Beberapa penelitian yang

    dilakukan menemukan bahwa perusahaan kecil yang lebih sering menerima opini

    wajar dengan pengecualian (qualified) dibanding dengan perusahaan besar cenderung

    untuk melakukan pergantian auditor (Gul et al., 1992; Krishnan et al., 1996 dalam

    Chadegani et al., 2011:162). Karena hasil yang berbeda-beda tersebut, peneliti akan

    menguji mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching pada

    perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

    Sebenarnya faktor apa saja yang mempengaruhi mempengaruhi auditor switchingdi

    Indonesia, mengingat beragamnya hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    30/127

    11

    Disamping itu, auditor switching masih sangat menarik untuk diteliti karena

    banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan

    auditor switching. Faktor tersebut dapat berasal dari klien ataupun dari auditor.

    Faktor penyebab pergantian auditor yang berasal dari klien, seperti adanya pergantian

    manajemen, initial public offering, kondisi keuangan perusahaan, dan sebagainya.

    Sedangkan faktor yang berasal dari auditor seperti fee audit, opini audit yang

    diberikan, kualitas audit, dan sebagainya.

    Penelitian ini mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya terutama pada

    penelitian yang dilakukan oleh Chadegani et.al (2011) dan Divianto (2011).

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu:

    1. Penelitian ini menggunakan 4 variabel independen serta 1 variabel dependen,

    dimana variabel dependen merupakan auditor switching, sedangkan variabel

    independennya berupa pergantian manajemen, opini audit, ukuran perusahaan

    klien, serta perubahan fee audit, dimana variabel penelitian ini berbeda dengan

    penelitian yang dilakukan Divianto (2011) dimana penelitian ini menambah

    jumlah variabel seperti pergantian manajemen, ukuran perusahaan klien, serta

    perubahanfee audit.

    2. Penelitian ini dilakukan di Indonesia, sedangkan pada penelitian Chadegani et.al

    (2011) dilakukan di Malaysia.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    31/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    32/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    33/127

    14

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil

    1. Teori Agensi

    Hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal)

    mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa, kemudian

    mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agen tersebut.

    Penyebab timbulnya masalah agensi ini yaitu adanya konflik kepentingan antara

    principal dan agent, akibat tidak bertemunya tujuan yang sejalan diantara mereka.

    Pada saat pemegang saham (principal) menunjuk manajer (agent) sebagai

    pengelola dan pengambil keputusan bagi perusahaan, pada saat itulah muncul

    hubungan keagenan antara pemegang saham dengan manajer. Manajer

    mengemban tanggung jawab moral untuk mengoptimalkan kepentingan

    pemegang saham (principal). Namun, di sisi lain manajer juga memiliki tujuan

    untuk memaksimumkan kesejahteraan dan kepentingannya sehingga terdapat

    kemungkinan agent tidak selalu bertindak untuk kepentingan terbaik principal

    (Jensen dan Meckling, 1976:5).

    Manajer sebagai pihak yang mengelola perusahaan, dimana ia memiliki

    informasi internal yang lebih banyak mengenai keadaan serta prospek perusahaan

    di masa yang akan datang dibandingkan dengan informasi yang dimiliki oleh

    14

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    34/127

    15

    pemegang saham. Ketidakmampuan atau keenggsanan manajemen untuk

    mengoptimalkan kepentingan pemegang saham menimbulkan apa yang disebut

    dengan masalah keagenan (agency problem). Jensen (1986) menyatakan bahwa

    masalah keagenan timbul karena orang cenderung untuk mementingkan dirinya

    sendiri serta munculnya konflik ketika beberapa kepentingan bertemu dalam suatu

    aktivitas bersama.

    Manajer (agent) yang memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan

    dengan pemegang saham (principal) harus mengungkapkan informasi akuntansi

    yang memaparkan keadaan perusahaan melalui laporan keuangan. Permasalahan

    akan muncul saat informasi yang diterima pihak yang berkepentingan tidak sama

    dengan keadaan perusahaan yang sesungguhnya. Keadaan ini dikenal sebagai

    asimetri informasi yang terjadi karena agentlebih unggul dalam mengetahui dan

    memahami informasi dibanding dengan principal. Principal menginginkan

    pengembalian secepatnya serta menguntungkan atas investasi yang telah

    dilakukannya terhadap perusahaan. Sedangkan agent memiliki tujuan untuk

    memperoleh kesempatan menerima bonus dan insentif yang lebih besar atas

    pencapaian kinerjanya.

    Penilaian prestasi agent dinilai oleh principal berdasarkan kemampuan

    agent memperbesar keuntungan yang akan dibagikan pada pembagian dividen.

    Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka agent dianggap

    sukses sehingga dapat memperoleh bonus dan insentif yang lebih besar. Oleh

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    35/127

    16

    karena itu, agentberusaha untuk memenuhi tuntutanprincipaluntuk memperoleh

    insentif yang memadai. Jika tidak dilakukan pengawasan yang cukup, agentbisa

    melakukan berbagai cara sehingga seolah-olah target perusahaan tercapai. Agent

    dapat melakukan perubahan-perubahan di beberapa kondisi perusahaan untuk

    membuat laba yang seolah-olah naik, padahal pada kenyataannya perusahaan

    merugi ataupun mengalami penurunan laba.

    Bukti teoritis mengenai pergantian auditor didasarkan pada teori agensi.

    (Sulistiarini dan Sudarno, 2012:2). Baik principal maupun agent ingin

    mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya serta ingin terhindar dari resiko yang

    mungkin terjadi dalam perusahaan. Dalam teori agensi, auditor independen

    berperan sebagai penengah kedua belah pihak (agent danprincipal) yang berbeda

    kepentingan. Auditor independen juga berfungsi untuk mengurangi biaya agensi

    yang timbul dari perilaku mementingkan diri sendiri yang dilakukan oleh manajer.

    Teori ini digunakan sebagai dasar hipotesis pertama dan ketiga dimana pergantian

    manajemen dan ukuran perusahaan klien dapat mempengaruhi keputusan

    perusahaan untuk melakukan auditor switching.

    2. Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008

    Di Indonesia, peraturan mengenai rotasi KAP telah diterapkan dalam

    Keputusan Menteri Keuangan. Pasal 4 ayat 1 dan 2 UU Nomor 5 tahun 2011

    tentang akuntan publik menyebutkan bahwa pemberian jasa audit oleh Akuntan

    Publik dan/atau KAP atas informasi keuangan historis suatu klien untuk tahun

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    36/127

    17

    buku yang berturut-turut dapat dibatasi dalam jangka waktu tertentu. Ketentuan

    mengenai pembatasan pemberian jasa audit atas informasi keuangan historis

    diatur dalam Peraturan Pemerintah.

    Dimulai dengan KMK No.423/KMK.06/2002 yang kemudian

    diamandemen menjadi KMK No.359/KMK.06/2003. Aturan tersebut

    disempurnakan dengan dikeluarkannya PMK No.17/PMK.01/2008. Dalam pasal 3

    ayat 1 Peraturan Menteri Keuangan tahun 2008 disebutkan bahwa pemberian jasa

    audit umum dalam suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama enam tahun

    berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama tiga tahun buku

    berturut-turut pada satu klien yang sama. Disamping itu, dalam pasal 3 ayat 2 dan

    3 diatur bahwa akuntan publik dan kantor akuntan dapat menerima kembali

    penugasan audit setelah satu tahun buku t idak memberikan jasa audit kepada klien

    yang seperti yang disebutkan di atas.

    Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

    359/KMK.06/2003 dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

    17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik merupakan dasar yang

    digunakan dalam penelitian karena periode waktu penelitian ini adalah tahun

    2006-2012.

    3. Auditor Switching

    Auditor switching merupakan perilaku yang dilakukan oleh perusahaan

    untuk berpindah auditor. Hal itu muncul karena adanya kewajiban rotasi audit.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    37/127

    18

    Berdasarkan bukti teoritis, dengan adanya rotasi auditor mengakibatkan masa

    perikatan audit (audit tenure) yang lebih pendek dan perusahaan akan melakukan

    perpindahan auditor (Nasser et al, 2006:4). Dalam menerima suatu perikatan,

    seorang auditor memiliki tanggung jawab profesional terhadap masyarakat, klien,

    dan anggota profesi akuntan publik lainnya. Oleh karena itu, keputusan untuk

    menerima klien audit baru atau melanjutkan hubungan dengan klien yang telah

    ada tidak boleh dianggap remeh.

    Auditor perlu memperhatikan dengan cermat setiap penugasan audit

    terutama audit atas klien baru. Klien baru ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

    (1) klien yang sama sekali belum pernah diaudit dan (2) klien pindahan dari KAP

    lain. Auditor harus memahami terlebih dahulu latar belakang serta informasi-

    informasi yang berhubungan dengan entitas bisnis klien untuk memperoleh

    pemahaman yang memadai sebelum menandatangani kontrak penugasan audit.

    Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Menteri Keuangan

    No.423/KMK.06/2002 yang diubah menjadi Keputusan Menteri Keuangan

    No.359/KMK.06/2003 mengharuskan agar perusahaan mengganti KAP yang telah

    mendapat penugasan audit selama lima tahun berturut-turut. Perusahaan yang

    mengganti KAP-nya yang sudah mengaudit selama lima tahun tidak akan

    menimbulkan pertanyaan karena perpindahan auditor bersifat mandatory.

    Peraturan tersebut diperbarui dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan

    Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik pasal

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    38/127

    19

    3. Peraturan ini mengatur tentang pemberian jasa audit umum atas laporan

    keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk enam tahun

    buku berturu-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk tiga tahun

    buku berturut-turut.

    Pergantian auditor secara wajib dengan secara sukarela bisa dibedakan

    atasdasar pihak mana yang menjadi fokus perhatian dari isu independensi auditor.

    Jikapergantian auditor terjadi secara sukarela, maka perhatian utama adalah pada

    sisiklien. Sebaliknya, jika pergantian terjadi secara wajib, perhatian utama beralih

    kepada auditor (Febrianto, 2009). Perhatian pada sisi klien seperti kesulitan

    keuangan perusahaan, manajemen yang gagal, perubahan kepemilikan/ownership,

    initial public offering, ukuran perusahaan klien, dan sebagainya. Perhatian dari

    sisi auditor sepertifee audit, kualitas audit, opini audit, dan sebagainya.

    Perusahaan yang mengganti auditor akan mengeluarkan biaya yang

    seharusnya tidak perlu dikeluarkan apabila dia tetap menggunakan auditor yang

    sama. Contohnya, auditor yang baru ditugaskan atas perusahaan klien, hal

    pertama yang harus dilakukan adalah memahami lingkungan kerja klien dan

    menentukan resiko audit. Bagi auditor yang sama sekali belum mengerti dengan

    keadaan tersebut, maka auditor akan memerlukan biaya awal (start-up) yang lebih

    tinggi, yang akhirnya dapat menaikkan fee audit. Selain itu, auditor yang

    menjalankan tugasnya ditahun awal terbukti memiliki kemungkinan kekeliruan

    yang tinggi (Pratitis, 2012:28).

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    39/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    40/127

    21

    mendelegasikan wewenang untuk membuat keputusan kepada agen tersebut.

    Hubungan antara auditor dengan klien merupakan hubungan timbal balik, dimana

    klien menyewa jasa auditor untuk mengaudit laporan keuangannya sehingga

    laporan tersebut dapat diandalkan dan relevan sehingga dapat menarik investor,

    sedangkan auditor harus secara professional dalam mengaudit laporan keuangan

    klien serta mengungkapkan secara transparan dan objektif. Jika manajemen

    menilai auditor tidak kompeten dalam melaksanakan tugasnya, tentu akan

    membuat manajemen berpikir untuk melakukan auditor switching.

    Pergantian manajemen dalam suatu perusahaan memungkinkan manajer

    yang baru untuk memilih auditor yang memiliki hubungan baik dengan

    perusahaan ataupun memilih auditor yang dapat menghormati pilihan-pilihan serta

    kebijakan akuntansi mereka (Schwartz dan Menon, 1985, dalam Chadegani et.al,

    2011:161). Menurut Damayanti dan Sudarma (2007:9), pergantian manajemen

    merupakan pergantian direksi perusahaan yang dapat disebabkan karena

    keputusan rapat umum pemegang saham atau direksi berhenti karena kemauan

    sendiri. Adanya manajemen yang baru mungkin juga diikuti oleh perubahan

    kebijakan dalam bidang akutansi, keuangan, dan pemilihan KAP. Disini manajer

    yang baru membutuhkan auditor yang mampu memenuhi tuntutan pertumbuhan

    perusahaan yang cepat.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    41/127

    22

    5. Opini Audit

    Opini yang terdapat dalam laporan audit sangat penting sekali dalam

    proses audit atapun proses atestasi lainnya karena opini tersebut merupakan

    informasi utama yang dapat diinformasikan kepada pemakai informasi tentang

    apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya. Pemberian opini

    audit dilakukan oleh auditor melalui beberapa tahap proses audit sehingga auditor

    dapat memberikan kesimpulan atas opini yang harus diberikan terhadap laporan

    kuangan klien yang telah diaudit.

    Berdasarkan standar profesional akuntan publik seksi 508, pendapat

    auditor dikelompokkan ke dalam lima tipe, yaitu :

    a. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified)

    Pendapat ini dikeluarkan auditor jika tidak adanya pembatasan

    terhadap auditor dalam lingkup audit dan tidak ada pengecualian yang

    signifikan mengenai kewajaran, tidak menemukan adanya kesalahan material

    atau penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,

    serta penerapan standar akutansi keuangan dalam laporan keuangan disertai

    dengan pengungkapan yang memadai dalam laporan keuangan. Laporan audit

    tipe ini merupakan laporan yang paling diharapkan dan dibutuhkan oleh semua

    pihak, baik oleh klien maupun oleh pihak-pihak berkepentingan lainnya.

    Arens et. al., (2004:27) menyatakan bahwa terdapat beberapa kondisi

    laporan keuangan yang harus dipenuhi untuk menilai laporan keuangan yang

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    42/127

    23

    dianggap menyajikan secara wajar kepada posisi keuangan dan hasil suatu

    organisasi agar sesuai dengan standar akuntansi keuangan yaitu:

    1) Standar akuntansi keuangan digunakan sebagai pedoman untuk menyusun

    laporan keuangan,

    2) Perubahan standar akuntansi keuangan dari periode ke periode telah

    cukup dijelaskan,

    3) Informasi dalam catatan-catatan yang mendukungnya telah digambarkan

    dan dijelaskan dengan cukup dalam laporan keuangan, sesuai dengan

    standar akuntansi keuangan yang berlaku.

    Pendapat wajar tanpa pengecualian ini dikeluarkan jika semua laporan

    keuangan (neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus

    kas, serta catatan atas laporan keuangan) telah lengkap diberikan dan tidak ada

    keadaan yang mengharuskan auditor untuk menambah paragraf penjelas atau

    modifikasi kata-kata dalam laporan audit. Dengan mengeluarkan pendapat

    wajar tanpa pengecualian (unqualified), auditor menyatakan bahwa laporan

    keuangan klien disajikan secara wajar dalam semua hal material sesuai dengan

    prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.

    b. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas

    (Unqual if ied Opinion with Explanatory Paragraph)

    Suatu paragraf penjelas dalam laporan audit diberikan oleh auditor

    dalam keadaan tertentu yang mungkin mengharuskannya melakukan hal

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    43/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    44/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    45/127

    26

    Selain itu, pendapat tidak wajar disebabkan karena ruang lingkup auditor

    dibatasi sehingga bukti kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya

    tidak dapat dikumpulkan. Jika laporan keuangan diberi pendapat tidak wajar oleh

    auditor maka informasi yang disajikan klien dalam laporan keuangan sama sekali

    tidak dapat dipercaya, sehingga tidak dapat dipakai oleh pemakai informasi

    keuangan untuk pengambilan keputusan.

    e. Pernyataan tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer)

    Jika auditor tidak memberikan pendapat atas objek audit, maka laporan ini

    disebut laporan tanpa pendapat (disclaimer). Hal ini disebabkan beberapa kondisi,

    yaitu adanya pembatasan yang sifatnya luar biasa terhadap lingkungan auditnya,

    kemudian karena auditor dan manajemen tidak mencapai kata sepakat dalam

    aspek kinerja, maka kondisi ini dapat menyebabkan auditor untuk memberikan

    opini disclaimer.

    Perbedaan antara pernyataan tidak memberikan pendapat dengan pendapat

    tidak wajar adalah pendapat tidak wajar ini diberikan dalam keadaan auditor

    mengetahui adanya ketidakwajaran dalam laporan keuangan klien, sedangkan

    auditor menyatakan tidak memberikan pendapat (disclaimer) karena ia tidak

    cukup memperoleh bukti atau kurang memiliki pengetahuan mengenai kewajaran

    laporan keuangan auditan atau karena adanya ketidaktercapaian kata sepakat

    dengan klien.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    46/127

    27

    6. Ukuran Perusahaan Klien

    Variabel ini menunjukkan besar kecilnya perusahaan klien. Ukuran

    perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total aktiva, nilai pasar saham,

    nilai penjualan, dan lain-lain. Umumnya, perusahaan dikategorikan menjadi tiga

    kelompok berdasarkan total aset perusahaan, yaitu perusahaan besar, perusahaan

    menengah, dan perusahaan kecil. Menurut Machfoedz (1994) dalam Febrianty

    (2011:297) mengemukakan bahwa penentuan perusahaan ini didasarkan pada

    total aset perusahaan. Berikut disajikan kategori ukuran perusahaan:

    a. Perusahaan Besar

    Perusahaan besar adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih lebih

    besar dari Rp 10 Milyar termasuk tanah dan bangunan. Memiliki penjualan

    lebih dari Rp 50 Milyar/tahun.

    b. Perusahaan Menengah

    Perusahaan menengah adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih Rp

    1-10 Milyar termasuk tanah dan bangunan. Memiliki hasil penjualan lebih

    besar dari Rp 1 Milyar dan kurang dari Rp 50 Milyar/tahun.

    c. Perusahaan Kecil

    Perusahaan kecil adalah perusahaan yang memiliki kekayaan bersih paling

    banyak Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan dan memiliki hasil

    penjualan minimal Rp 1 Milyar/tahun.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    47/127

    28

    Selain itu, ukuran perusahaan yang didasarkan pada total aset diatur

    dengan ketentuan BAPEPAM No. 11/PM/1997, yang menyatakan bahwa:

    Perusahaan menengah atau kecil adalah perusahaan yang memiliki jumlah total

    aset tidak lebih dari 100 milyar rupiah. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini

    dilihat berdasarkan besarnya total aset yang dimiliki perusahaan karena nilai

    aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar dan

    penjualan dalam mengukur ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan ini dihitung

    dengan menggunakan logaritma natural (Ln) dari total aktiva. Semakin besar total

    aset yang dimiliki perusahaan, semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut.

    7. Perubahan FeeAudit

    Fee audit adalah honorarium atau upah yang dibebankan oleh akuntan

    publik kepada perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan akuntan publik

    terhadap laporan keuangan.Fee audit merupakan hal yang tidak kalah pentingnya

    dalam penerimaan penugasan audit. Besarnya fee anggota dapat bervariasi

    tergantung oleh risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat

    keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP

    yang bersangkutan, dan pertimbangan profesional lainnya. Anggota KAP tidak

    diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat

    merusak citra profesi. Masyarakat pada umumnya cenderung mengasosiasikan

    harga yang mahal sebanding dengan kualitas yang didapatkan, dan sebaliknya.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    48/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    49/127

    30

    Eichenseher dan Shields (1983) dalam Chadegani et.al (2011:163) menemukan

    bahwa fee audit dan hubungan kerja yang baik merupakan dua faktor penting

    yang dapat mempengaruhi keputusan pemilihan auditor yang dilakukan

    perusahaan. Perusahaan tentunya dihadapkan dengan persoalan-persoalan baru

    yang muncul setiap waktu yang dapat memicu kenaikan dalamfeeaudit.

    Ketika fee audit melampaui batas toleransi yang ditetapkan perusahaan,

    perusahaan akan mencari auditor dengan penawaran fee audit yang lebih rendah

    meskipun mereka harus melepas auditor yang biasa mereka gunakan untuk

    mengaudit laporan keuangan perusahaan. Saat manajer merasa tidak nyaman

    denganfeeaudit yang mereka bayarkan, mereka akan mencoba untuk melakukan

    auditor switchingsehingga dapat menemukan penawaran yang lebih baik dengan

    fee audit yang mereka tawarkan.

    B. Penelitian Sebelumnya

    Adapun hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini

    dapat dilihat pada tabel 2.1.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    50/127

    31

    Tabel 2.1

    Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

    Pergantian Manajemen (X1), Opini Audit (X2), Ukuran Perusahaan Klien (X3),Perubahan Fee Audit (X4), Audi tor Swtiching (Y)

    No Judul & Peneliti Metodologi Hasil X1 X2 X3 X4 Y

    1 The Determinant Factors

    of Auditor Switch amongCompanies Listed on

    Tehran Stock Exchange(Arezoo A.Chadegani,

    Zakiah M.Mohamed, danAzam Jari, 2011)

    Jenis data: Sekunder

    Responden: 182perusahaan yang terdaftardi Tehran StockExchange

    Metode analisis data:Metode regresi logistik

    Variabel lain: qualifiedaudit opinion,ukuran

    KAP, dan financialdistress.

    Ukuran KAP

    berpengaruhsignifikan terhadap

    auditor switching

    -

    2 Faktor-faktor yang

    Mempengaruhi PergantianAuditor: Studi EmpirisPerusahaan Publik di

    Indonesia (Andri Prastiwidan Frenawidayuarti

    Wilsya, 2009)

    Jenis data: Sekunder

    Responden: Perusahaanmanufaktur yang

    terdaftar di BEI tahun

    2002-2006Metode analisis data:

    Metode regresi logistik

    Variabel lain: Masalahkeuangan perusahaan,

    pertumbuhan perusahaan,dan ukuran KAP

    Ukuran KAP dan

    pertumbuhanperusahaanberpengaruh secara

    signifikan terhadapauditor switching

    - - -

    Bersambung pada halaman selanjutnya

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    51/127

    32

    Tabel 2.1 (Lanjutan)

    No Judul & Peneliti Metodologi Hasil X1 X2 X3 X4 Y

    3 Analisis Pengaruh Opini

    Audit Going ConcerndanPergantian Manajemen

    padaAuditor Switching(Nur Wahyuningsih dan I

    Ketut Suryanawa, 2012)

    Jenis data: Sekunder

    Responden: Perusahaanmanufaktur yang

    terdaftar di BEI tahun2005-2009

    Metode analisis data:Metode regresi logistik

    Variabel lain: Opini auditgoing concern

    Hanya pergantian

    manajemen yangberpengaruh secara

    signifikan terhadapauditor switching.

    - - -

    4 Faktor-faktor yang

    MempengaruhiPerusahaan dalam

    MelakukanAuditorSwitch. Studi Kasus

    Perusahaan Manufaktur diBEI (Divianto, 2011)

    Jenis data: Sekunder

    Responden:Perusahaanmanufaktur

    yang terdaftar di BEItahun 2007-2009

    Metode analisis data:Metode regresi berganda

    Variabel lain: Ukuran

    KAP

    Ukuran KAP dan

    opini auditorberpengaruh positif

    dan signifikansecara simultan

    terhadap auditorswitching

    - - -

    Bersambung pada halaman selanjutnya

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    52/127

    33

    Tabel 2.1 (Lanjutan)

    No Judul & Peneliti Metodologi Hasil X1 X2 X3 X4 Y

    5 Analisis Faktor-faktor

    Pergantian KantorAkuntan Publik. Studi

    Empiris pada PerusahaanManufaktur di BEI

    Periode 2006-2010(Endina Sulistiarini dan

    Sudarno, 2012)

    Jenis data: Sekunder

    Responden: Perusahaanmanufaktur yang

    terdaftar di BEI tahun2006-2010

    Metode analisis data:Analisis regresi logistik

    Variabel lain: UkuranKAP,financial distress,kepemilikan publik, dan

    pergantian komite audit

    Ukuran KAP dan

    pergantianmanajemen

    berpengaruhsignifikan terhadap

    auditor switching

    - - -

    6 Faktor-faktor yang

    Mempengaruhi PergantianAuditor Oleh Klien (R.M

    Aloysius Pangky Wijaya,2013)

    Jenis data: Sekunder

    Responden: Perusahaanmanufaktur yang

    terdaftar di BEI tahun2007-2010

    Metode analisis data:

    Analisis regresi logistikVariabel lain: Ukuran

    KAP, pertumbuhanperusahaan,financial

    distress, kepemilikanpublik, dan peluang

    manipulasi income

    Opini auditor,

    ukuran KAP, danpertumbuhan

    perusahaanberpengaruh

    signifikan terhadap

    pergantian auditor

    - -

    Bersambung pada halaman selanjutnya

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    53/127

    34

    Tabel 2.1 (Lanjutan)

    No Judul & Peneliti Metodologi Hasil X1 X2 X3 X4 Y

    7 Analisis Empiris

    Pergantian KantorAkuntan Publik Setelah

    Ada Kewajiban RotasiAudit (Andayani dan

    Suparlan, 2010)

    Jenis data: Sekunder

    Responden: Perusahaannon-keuangan dan

    investasi yang terdaftar diBEI tahun 2006-2008

    Metode analisis data:Analisis regresi logistik

    Variabel lain:Kepemilikan

    institusional, kepemilikanpublik,share growth,

    dewan komisaris,leverage,dan ROE

    Kepemilikan

    publik,sharegrowth, dan ukuran

    perusahaanmemiliki pengaruh

    terhadap auditorswitching.

    - -

    8 Faktor-faktor yangMempengaruhi

    Perusahaan BerpindahKantor Akuntan Publik

    (Damayanti dan Sudarma,2007)

    Jenis data: Sekunder

    Responden: Perusahaango public yang terdaftar

    di BEJ tahun 2003-2005

    Metode analisis data:Analisis regresi logistik

    Variabel lain: kesulitankeuangan perusahaan,ukuran KAP, dan ROA

    Fee audit danUkuran KAP

    berpengaruhterhadap auditor

    switching.

    -

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    54/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    55/127

    36

    Gambar 2.1

    Skema Kerangka Pemikiran

    Variabel Independen Variabel Dependen

    Variabel Independen Variabel Dependen

    Pergantian Manajemen

    AuditorSwitching

    Ukuran Perusahaan Klien

    Opini Audit

    PerubahanFee Audit

    Analisis Faktor-faktor yang MempengaruhiAuditor Switching

    Adanya tingkat kedekatan antara auditor dengan klien yang menyebabkan skandal

    akuntansi yang dilakukan oleh Akuntan Publik.

    Dikeluarkannya The Sarbanes-Oxley Act tahun 2002 dan Keputusan Menteri

    Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002 tentang pembatasan praktik jasa akuntan

    publik yang diperbaharui dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan

    Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik

    Basis Teori

    Metode Analisis: Regresi Logistik

    Hasil Pengujian dan Pembahasan

    Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    56/127

    37

    D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

    1. Pergantian Manajemen dengan Auditor Switching

    Pergantian manajemen perusahaan terjadi jika perusahaan mengubah

    jajaran dewan direksinya. Damayanti dan Sudarma (2007:9) menyatakan bahwa

    pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan yang dapat

    disebabkan karena keputusan rapat umum pemegang saham atau direksi berhenti

    karena kemauan sendiri. Apabila perusahaan mengubah dewan direksi, baik

    direktur maupun komisaris akan menimbulkan adanya perubahan dalam

    kebijakanperusahaan. Setiap manajemen memiliki gaya kepemimpinan dan

    tujuanmasing-masing. Jadi, jika terdapat pergantian manajemen secara langsung

    atau tidak langsung mendorong auditor switch karena manajemen perusahaan

    yang baru cenderung akan mencari KAP yang sesuai dengan kebijakan-kebijakan

    manajemen.

    Berdasarkan teori agensi yang mengasumsikan bahwa manusia itu

    memiliki sifatselfinterest, maka pihak agen lebih cenderung memilih KAP yang

    sesuai dengankeinginan agen. Schwartz dan Menon (1985) dalam Chadegani

    et.al. (2011:161), serta Wahyuningsih dan Suryanawa (2012:7) menyatakan

    bahwa perusahaan yang melakukan pergantian manajemen akan mengganti KAP-

    nya karena manajemen akan mencari KAP yang sesuai dengan keinginan

    perusahaan.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    57/127

    38

    Berdasar statistiktersebut bahwa ketika terjadi pergantian CEO di dalam

    perusahaan, maka pihakCEO cenderung memilih KAP yang sesuai dengan

    keinginannya. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zadeh dan Roohi

    (2010), Wijayani dan Januarti (2011), Wahyuningsih dan Suryanawa (2012),

    Sulistiarini dan Sudarno (2012) menemukan bukti bahwa pergantian manajemen

    berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switching. Sedangkan penelitian

    yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma (2007) serta Chadegani et al.,

    (2011) tidak menemukan pengaruh yang signikan antara pergantian manajemen

    dengan auditor switching. Berdasarkan hasil yang berbeda-beda tersebut, maka

    dirumuskan hipotesa sebagai berikut:

    Ha1: Pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap auditor switching.

    2. Opini Audit dengan Auditor Switching

    Setelah mengaudit laporan keuangan klien, auditor memberikan opininya

    terhadap laporan keuangan tersebut. Opini yang diberikan oleh auditor dapat

    mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para pihak yang

    berkepentingan, misalnya investor. Investor akan merasa lebih yakin untuk

    menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki opini WTP pada laporan

    keuangan.

    Jika auditor tidak dapat memberikan opini wajar tanpa pengecualian (tidak

    dengan harapan perusahaan), perusahaan akan berpindah KAP yang mungkin

    dapat memberikan opini sesuai dengan yang diharapkan perusahaan

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    58/127

    39

    (Tandirerung, 2006 dalam Damayanti dan Sudarma, 2007:5). Manajemen akan

    memberhentikan auditornya atas opini yang tidak diharapkan perusahaan atas

    laporan keuangannya dan berharap untuk mendapatkan auditor yang lebih

    lunak/more pliable (Carcello dan Neal, 2003 dalam Damayanti dan Sudarma,

    2007:5). Divianto (2011) mendapatkan bukti empiris bahwa perusahaan

    cenderung berpindah KAP setelah menerima qualified opinion atas laporan

    keuangannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa klien yang mendapat opini audit yang

    tidak diharapkan atas laporan keuangannya akan cenderung mengganti KAP.

    Hal ini didukung oleh penelitian Chow dan Rice (1982), Hudaib dan

    Cooke (2005) dan Divianto (2011) menemukan bukti empiris bahwa opini audit

    meningkatkan tingkat auditor switching, sedangkan penelitian yang dilakukan

    oleh Chadegani, Mohamed, dan Jari (2011) menemukan bahwa opini audit tidak

    berpengaruh secara signifikan pada perusahaan go public di Malaysia. Dengan

    adanya hasil penelitian yang beragam tersebut, maka dirumuskan hipotesa sebagai

    berikut:

    Ha2: Opini audit berpengaruh positif terhadap auditor switching.

    3. Ukuran Perusahaan Klien dengan Audi tor Switching

    Ukuran perusahaan klien merupakan suatu skala di mana dapat

    diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan yang dihubungan dengan keadaan

    keuangan perusahaan. Perusahaan yang besar dipercayai dapat menyelesaikan

    kesulitan-kesulitan keuangan yang dihadapinya daripada perusahaan kecil

    (Mutchler, 1985). Untuk mengukur ukuran perusahaan dapat diproyeksikan pada

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    59/127

    40

    total aset. Francis et al. (1988), Naaser et al. (2006), serta Suparlan dan Andayani

    (2010) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan klien memiliki pengaruh

    signifikan terhadap pemilihan kantor akuntan publik. Sedangkan penelitian yang

    dilakukan oleh Chadegani, Mohamed, dan Jari (2011) menemukan bahwa ukuran

    perusahaan klien tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.

    Sinason et al., (2001:4) mengemukakan bahwa perusahaan besar mungkin

    memerlukan biaya awal yang lebih besar untuk auditor baru. Kenaikan biaya

    (baik langsung dan tidak langsung) dapat menyebabkan peningkatan hubungan

    auditor-klien, sehingga meningkatkan penguasaan auditor. Klien juga dikenai

    biaya awal saat terlibat auditor baru. Misalnya, personil klien banyak

    menghabiskan waktu dengan auditor baru untuk memberikan informasi mengenai

    bisnis klien. Hal itu menimbulkan biaya tidak langsung ketika membina

    hubunganbaru dengan auditor baru.

    Auditee yang lebih besar, karena kompleksitas operasi mereka dan

    peningkatan pemisahan antara manajemen dan kepemilikan, sangat memerlukan

    KAP yang dapat mengurangi agency cost dan ancaman kepentingan pribadi

    auditor (Hudaib dan Cooke, 2005:8). Hal ini berarti, klien besar memiliki

    kecenderungan lebih rendah untuk berganti auditor dibandingkan klien yang

    kecil. Berdasarkan penemuan tersebut, dapat dirumuskan hipotesa sebagai

    berikut:

    Ha3: Ukuran perusahaan klien berpengaruh negatif terhadap auditor switching.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    60/127

    41

    4. Perubahan FeeAudit dengan Auditor Switching

    Pengurangan fee audit telah diidentifikasi dalam penelitian-penelitian

    sebelumnya sebagai alasan utama dalam auditor switching. Menurut Eichenseher

    dan Shields (1983) dalam Chadegani et al. (2011:163), fee audit dan hubungan

    kerja yang baik merupakan dua faktor penting yang dapat mempengaruhi

    keputusan pemilihan auditor yang dilakukan perusahaan. Perusahaan tentunya

    dihadapkan dengan persoalan-persoalan baru yang muncul setiap waktu yang

    dapat memicu kenaikan dalam fee audit. Ketika fee audit melampaui batas

    toleransi yang ditetapkan perusahaan, perusahaan akan mencari auditor dengan

    penawaran fee audit yang lebih rendah meskipun mereka harus melepas auditor

    yang biasa mereka gunakan untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Saat

    manajer merasa tidak nyaman dengan fee audit yang mereka bayarkan, mereka

    akan mencoba untuk melakukan auditor switching sehingga dapat menemukan

    penawaran yang lebih baik denganfee audit yang mereka tawarkan.

    Auditor menetapkan fee audit yang sesuai dan wajar dengan

    mempertimbangkan tugas yang akan dikerjakan, apakah dalam pelaksanaannya

    membutuhkan biaya yang tinggi, tingkat kesulitan, serta waktu yang dibutuhkan

    untuk menyelesaikan proses auditnya. Tinggi rendahnyafeeaudit yang ditetapkan

    menggambarkan imagekantor akuntan publik di masyarakat dan apakah auditor

    professional dalam bidangnya. Dorongan untuk melakukan auditor switching

    dapat disebabkan oleh fee audit yang terlalu tinggi yang ditawarkan oleh suatu

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    61/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    62/127

    43

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Ruang Lingkup Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kausalitas yang bertujuan

    untuk menjelaskan hubungan serta pengaruh antara dua atau lebih gejala atau

    variabel. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pergantian manajemen,

    opini audit, ukuran perusahaan klien, serta perubahan fee audit terhadap auditor

    switching dengan menggunakan data laporan keuangan perusahaan real estate dan

    properti yang terdaftar di BEI dengan periode 2006-2012.

    B. Metode Penentuan Sampel

    Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan real estate

    dan properti yang terdaftar di BEI periode 2006-2012. Penentuan populasi selama

    enam tahun ini berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tentang auditor swiching

    yang mengatur pemberian jasa audit oleh KAP paling lama selama 6 tahun berturut-

    turut. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini termasuk dalam purposive

    samplingkarena terlebih dahulu sudah ditentukan kriteria-kriteria sampel yang akan

    diambil.Purposive sampling adalah teknik mengambilsampel dengan menyesuaikan

    diri berdasar kriteria atau tujuan tertentu (disengaja). Dalam penelitian ini, peneliti

    ingin melihat faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching pada perusahaan

    real estatedan properti yang terdaftar di BEI sehingga hanya perusahaan-perusahaan

    43

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    63/127

    44

    yang bergerak di bidang tersebut yang dapat dijadikan sampel. Oleh karena itu,

    penelitian ini menggunakan metodepurposive sampling.

    C. Metode Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua cara dalam memperoleh data,

    yaitu:

    1. Penelitian Pustaka

    Peneliti memperoleh data mengenai masalah yang diteliti melalui buku, jurnal,

    tesis, internet, serta perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

    2. Penelitian Lapangan

    Data yang digunakan merupakan data sekunder dengan mengambil data laporan

    keuangan perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia tahun 2006-2012. Pertimbangan pengambilan data sekunder ini karena

    data sekunder lebih mudah didapat, lebih murah, dan efisien sesuai dengan bidang

    yang diteliti oleh penulis.

    D. Metode Analisis Data

    Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

    kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis permasalahan

    yang diwujudkan dengan data yang dapat dijelaskan secara kuantitatif. Dalam

    penelitian ini, analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-data

    penelitian sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam analisis data.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    64/127

    45

    1. Definisi Regresi Logistik

    Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

    logistik (logistic regression). Alasan penggunaan alat analisis regresi logistik

    (logistic regression) adalah karena variabel dependen bersifat dikotomi

    (melakukan auditor switching dan tidak melakukan auditor switching). Ghozali

    (2006:333) menyatakan bahwa metode regresi logistik sebenarnya mirip dengan

    analisis diskriminan. Analisis ini ingin menguji apakah terjadinya variabel terikat

    (dependen) dapat diprediksi dengan variabel bebasnya (independen). Penelitian

    ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penekanan pada

    pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan

    melakukan analisis data dengan prosedur statistik.

    Asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena

    variabel bebasnya merupakan campuran antara kontinyu (metrik) dan kategorikal

    (non-metrik). Menurut Ghozali (2011:333) penggunaan metode regresi tidak

    memerlukan asumsi normalitas pada variabel bebasnya. Artinya, variabel

    penjelasnya tidak harus memiliki distribusi normal, linear, maupun memiliki

    varian yang sama dalam setiap kelompok. Gujarati (2003) menyatakan bahwa

    logistic regression juga mengabaikan masalah heteroscedacity. Variabel

    dependen tidak memerlukan homoscedacity untuk masing-masing variabel

    independennya, sehingga tahapan analisis hanya akan terdiri dari penjelasan

    statistik deskriptif dan pengujian hipotesis penelitian.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    65/127

    46

    2. Tahapan Regresi Logistik

    Tahapan dalam analisis regresi logistik terdiri dari statistik deskriptif dan

    pengujian hipotesis penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

    a. Statistik Deskriptif

    Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan

    mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian. Statistik deskriptif dalam

    penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam

    bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan di interpretasikan. Tabulasi

    menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel

    dan grafik. Statistik deskriptif umumnya digunakan oleh peneliti untuk

    memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama.

    Penelitian statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif

    suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

    varians, dan maksimum-minimum (Ghozali, 2011:19).Mean digunakan untuk

    memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel.

    Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan

    maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran

    keseluruhan dari sampel yang brhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat

    untuk dijadikan sampel penelitian.

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    66/127

    47

    b. Pengujian Hipotesis Penelitian

    Uji Wald digunakan untuk menguji parameter i secara parsial

    pengaruh masing-masing variabel independen (x) terhadap variabel

    dependennya (y). Hipotesis yang diuji adalah:

    Ho:i= 0

    Ha:i 0

    Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel independen (x) tidak

    mempunyai pengaruh terhadap variabel respon yang diperhatikan (dalam

    populasi). Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan =

    5%. Umumnya, untuk ilmu sosial, termasuk ekonomi dan keuangan, besarnya

    adalah 5% (Nachrowi dan Usman, 2006:15). Nilai dinyatakan sebagai

    besarnya tingkat kesalahan yang dapat ditolerir. Kaidah pengambilan

    keputusan adalah:

    a) Jika nilai probabilitas (sig.) < = 5% maka hipotesis alternatif didukung.

    b) Jika nilai probabilitas (sig.) > = 5% maka hipotesis alternatif tidak

    didukung.

    Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis, dalam penggunaan

    regresi logistik digunakan analisis sebagai berikut:

    1) Menilai Keseluruhan Model (Overall Model F it)

    Menurut Ghozali (2011:340), langkah pertama adalah menilai

    overall model fit terhadap data. Beberapa tes statistik diberikan untuk

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    67/127

    48

    menilai hal ini. Hipotesis yang digunakan untuk menilai model fitadalah

    sebagai berikut:

    H0 = Model yang dihipotesiskanfit dengan data

    HA = Model yang dihipotesiskan tidakfit dengan data

    Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis

    nol agar modelfit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada

    fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa

    model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji

    hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL.

    Penurunan likelihood (-2LL) menunjukkan model regresi yang lebih baik

    atau dengan kata lain model yang dihipotesiskanfit dengan data.

    2) Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

    Menurut Ghozali (2011:341), Cox dan Snells R Square

    merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada multiple

    regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai

    maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit diinterpretasikan.

    Nagelkerkes R square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan

    Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1

    (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snells R2

    dengan nilai maksimumnya. NilaiNagelkerkes R2 dapat diinterpretasikan

    seperti nilai R2 pada multiple regression. Nilai yang kecil berarti

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    68/127

    49

    kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

    variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

    variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

    dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

    3) Menguji Kelayakan Model Regresi

    Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer

    and Lemeshows Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshows

    Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau

    sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data

    sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai statistik Hosmer and

    Lemeshows Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05,

    maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara

    model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik

    karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai

    statistic Hosmer and Lemeshows Goodness of Fit Test lebih besar dari

    0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu

    memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat

    diterima karena cocok dengan data observasinya.

    4) Uji Multikolinieritas

    Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala

    korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    69/127

    50

    menggunakan matrik korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya

    korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen saling

    berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal

    adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

    independen sama dengan nol (Damayanti dan Sudarma, 2007).

    5) Matriks Klasifikasi

    Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model

    regresi untuk memprediksi kemungkinan pergantian KAP yang dilakukan

    oleh perusahaan.

    6) Model Regresi Logistik yang Terbentuk

    Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

    regresi logistik (logistic regression), yaitu dengan melihat pengaruh

    pergantian manajemen, opini audit, ukuran perusahaan klien, dan

    perubahanfee audit terhadap pergantian KAP pada perusahaan real estate

    dan properti. Model regresi dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

    berkut:

    CHANGES= o + 1CEO+

    2OPINI +

    3LnTA +

    4FEE+ e

    Dimana:

    CHANGES = Auditor Switching

    o = Konstanta

    1-

    4 = Koefisien Arah Regresi

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    70/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    71/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    72/127

    53

    perusahaan maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika tidak terdapat pergantian

    direksi dalam perusahaan, maka diberikan nilai 0.

    b) Opini Audit

    Opini audit merupakan opini yang dikeluarkan oleh auditor setelah

    selesai mengaudit laporan keuangan suatu perusahaan. Opini yang terdapat

    dalam laporan audit sangat penting sekali dalam proses audit atapun proses

    atestasi lainnya karena opini tersebut merupakan informasi utama yang dapat

    diinformasikan kepada pemakai informasi tentang apa yang dilakukan auditor

    dan kesimpulan yang diperolehnya. Pengukuran variabel ini sudah digunakan

    oleh Damayanti dan Sudarma(2007) dan Wijaya (2013). Variabel opini audit

    menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan klien menerima selain opini

    wajar tanpa pengecualian (unqualified) maka diberikan nilai 1, sedangkan jika

    perusahaan klien menerima opini wajar tanpa pengecualian (unqualified),

    maka diberikan nilai 0 (Wijaya, 2013:14).

    c) Ukuran Perusahaan Klien

    Ukuran klien merupakan besarnya ukuran sebuah perusahaan yang

    diukur berdasarkan total aset. Semakin besar total aset sebuah perusahaan

    mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan tersebut besar, begitu juga

    sebaliknya, semakin kecil total aset sebuah perusahaan mengindikasikan

    bahwa ukuran perusahaan tesebut kecil. Variabel ukuran klien dalam

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    73/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    74/127

    55

    Tabel 3.1 (Lanjutan)

    No Variabel Jenis Variabel Indikator SkalaPengukuran

    2

    Pergantian

    Manajemen(Chadegani

    et.al, 2011)

    Independen

    Variabel dummy,nilai 1 diberikan

    jika perusahaanmengganti

    direktur utama(CEO), dan 0

    untukperusahaan yang

    tidak menggantidirektur utama

    (CEO)

    Nominal

    3

    OpiniAudit

    (Wijaya,

    2013)

    Independen

    Variabel dummy,nilai 1 diberikan

    jika perusahaanmenerima opini

    selain wajartanpa

    pengecualian,

    dan 0 untukperusahaan yangmenerima opini

    wajar tanpapengecualian

    Nominal

    4

    UkuranPerusahaan

    Klien(Nasser

    et.al, 2006)

    Independen

    Logaritma

    natural (Ln) atastotal aset

    perusahaan

    Rasio

    Bersambung pada halaman selanjutnya

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    75/127

    56

    Tabel 3.1 (Lanjutan)

    No Variabel Jenis Variabel Indikator SkalaPengukuran

    5

    Perubahan

    Fee Audit(Damayanti

    dan

    Sudarma,2007)

    Independen

    Variabel dummy,

    jika klienmelakukan

    perpindahan kelas(change class)

    KAP dari big fourke non big four

    maupun dari nonbig fourke big

    four makadiberikan nilai 1,

    jika klien tidakmelakukan

    perpindahan kelas(change class)

    KAP makadiberikan nilai 0

    Nominal

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    76/127

    57

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

    1. Deskripsi Objek Penelitian

    Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate dan properti

    yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2006-2012. Perusahaan

    industri real estatedan Properti tersebut telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia

    sebelum 1 Januari 2006 dan selama periode penelitian tersebut tidak keluar dari

    Bursa Efek Indonesia atau mengalami delisting. Industri real estatedan properti

    dipilih karena penelitian auditor switching di industri tersebut masih tergolong

    sangat sedikit. Penelitian mengenai auditor switching lebih banyak mengambil

    sampel pada perusahaan manufaktur. Selain itu juga untuk menghindari adanya

    industrial effect, yaitu resiko industri yang berbeda antara sektor industri yang

    satu dengan yang lain. Fokus penelitian ini adalah ingin melihat pengaruh

    pergantian manajemen, opini audit, ukuran perusahaan klien, serta fee audit

    terhadap pergantian KAP pada industri real estatedan properti.

    Alasan penggunaan data mulai tahun 2006-2012 adalah karena tahun

    2006-2012 merupakan data perusahaan yang dapat memberikan gambaran tentang

    kondisi keuangan perusahaan industri real estate dan properti yang berkaitan

    dengan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 423/KMK.06/2002 tentang

    57

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    77/127

    58

    jasa akuntan publik yang diperbaharui dengan Peraturan Menteri Keuangan

    Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 pasal 3 tentang jasa akuntan publik.

    Peraturan terbaru menyebutkan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan

    keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam)

    tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3

    (tiga) tahun buku berturut-turut. Namun, dalam analisa statistik peneliti hanya

    menggunakan data enam tahun (2007-2012) karena ada beberapa variabel yang

    membutuhkan data dari tahun sebelumnya (t-1), yaitu variabel audit fee dan

    auditor switching, sehingga untuk tahun 2006 tidak dimasukkan dalam analisis

    statistik karena beberapa data yang dibutuhkan dari tahun 2005 tidak dipakai.

    Data tahun 2006 hanya untuk melengkapi data tahun 2007.

    Tabel 4.1 berikut menyajikan tahapan seleksi sampel berdasarkan kriteria

    yang telah ditetapkan.

    Tabel 4.1

    Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria

    Sumber: data diolah

    Jumlah perusahaan yang listing di BEI tahun 2006-2012 43

    Terdaftar sebelum 1 Januari 2006 27

    Perusahaan tidak melakukan pergantian KAP 10

    Perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan dan informasi tidak

    lengkap 3

    Jumlah perusahaan sampel 14

    Tahun pengamatan (tahun) 6

    Jumlah sampel total selama periode penelitian 84

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    78/127

    59

    Jumlah perusahaan industri real estate dan properti yang terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2006-2012 berjumlah 43 perusahaan.

    Dari 43 perusahaan real estatedan properti tersebut terdapat 27 perusahaan yang

    terdaftar sebelum 1 Januari 2006, dan dari 26 perusahaan real estatedan properti

    tersebut terdapat 10 perusahaan yang tidak melakukan auditor switching dan 3

    perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangannya secara lengkap sehingga

    perusahaan real estate dan properti yang dijadikan sampel adalah sebanyak 14

    perusahaan. Sedangkan total pengamatan yang dijadikan sampel penelitian ini

    adalah sebanyak 84 pengamatan.

    2. Deskripsi Sampel Penelitian

    Dalam penelitian ini, sampel dipilih dengan metode purposive sampling

    dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Sampel dipilihbagi

    perusahaan industry real estate dan properti yang menyajikan data yang

    dibutuhkan dalam penelitian ini, seperti nama KAP, opini audit, total aset, dan

    perubahan fee audit. Ringkasan sampel penelitian disajikan dalam Tabel 4.2.

    Tabel 4.2

    Sampel Penelitian

    No Nama Perusahaan Kode

    1 Sentul City Tbk BKSL

    2 Bintang Mitra Semestaraya Tbk. BMSR

    3 Ciputra Development Tbk. CTRA

    4 Ciputra Surya Tbk. CTRS

    Bersambung pada halaman selanjutnya

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    79/127

  • 7/26/2019 Skripsi Frida A

    80/127

    61

    Tabel 4.3

    Statistik Deskriptif

    Descriptive Statistics

    N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

    CHANGES 84 0 1 .27 .449

    CEO 84 0 1 .19 .395

    OPINI 84 0 1 .67 .474

    LnTA 84 25.02 30.34 27.83 1.3651945

    FEE 84 0 1 .12 .326

    Valid N

    (listwise)84

    Sumber: output SPSS

    Tabel 4.3 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel

    penelitian. Berdasarkan Tabel 4.3, hasil analisis dengan menggunakan statistik

    deskriptif terhadap auditor switching (CHANGES) menunjukkan nilai minimum

    sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar 0,27 dan standar

    deviasi 0,449. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

    pergantian manajemen (CEO) menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai

    maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar 0,19 dan standar deviasi 0,395.

    Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap opini audit

    (OPINI) menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1

    dengan rata-rata sebesar 0,67 dan standar deviasi 0,474. Hasil analisis dengan

    menggunakan statistik deskriptif terhadap ukuran perusahaan klien (LnTA)

    menunjukkan nilai minimum sebesar 25,02, nilai maksimum sebesar 30,34

    dengan rata-rata se