Ari Bab 1

7
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten / kota (UPTD) Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. Program KIA dan KB termasuk satu dari enam program pokok (basic six) Puskesmas yang bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Upaya kesehatan Ibu dan anak termasuk keluarga berencana mencakup kegiatan-kegiatan : kesehatan ibu, 1

description

evapro

Transcript of Ari Bab 1

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten / kota (UPTD) Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. Program KIA dan KB termasuk satu dari enam program pokok (basic six) Puskesmas yang bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Upaya kesehatan Ibu dan anak termasuk keluarga berencana mencakup kegiatan-kegiatan : kesehatan ibu, kesehatan bayi, upaya kesehatan balita dan anak pra sekolah, upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja serta keluarga berencana.Tujuan Program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Hasil penelitian tentang pertumbuhan anak Indonesia (Sunawang, 2002) menunjukkan bahwa kegagalan pertumbuhan paling gawat terjadi pada usia 6-18 bulan. Penyebab gagal tumbuh tersebut adalah keadaan gizi ibu selama hamil, pola makan bayi yang salah, dan penyakit infeksi. Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh stimulasi dan psikologis. Rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya dengan penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain akan mempengaruhi anak dlam mencapai perkembangan yang optimal. Seorang anak yang keberadaannya tidak dikehendaki oleh orang tua atau yang selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangan.Faktor lain yang tidak dapat dilepaskan dari pertumbuhan dan perkembangan anak adalah faktor sosial ekonomi. Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek, serta kurangnya pengetahuan. (Tanuwijaya, 2003).

Angka kejadian terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan di Amerika Serikat mencapai 15-18%. Keadaan ini memburuk diikuti tingginya angka tidak lulus sekolah akibat kekurangan kemampuan untuk mengikuti yang mencapai 7-10%. Diperkirakan secara global angka diatas akan meningkat melihat keadaan kondusif lingkungan dinegara maju dibandongkan dengan Negara berkembang. Gangguan tumbuh kembang sendiri di Indonesia masih tidak terdapat data yang akurat mengenai angka prevalensi hal ini.

Prevalensi gangguan tumbuh kembang di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kesehatan Balita di Jawa Tengah (2007), didapatkan bahwa gangguan motorik halus atau kasar menempati prevalensi tertinggi kedua setelah masalah gizi pada balita (>35%), prevalensi campak pada anak balita (3,4%), prevalensi diare yang terdeteksi pada balita (16,7%). Data tersebut menggambarkan bahwa balita beresiko tinggi terjadi masalah kesehatan.Untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan dilakukan evaluasi. Salah satu tujuan dari evaluasi Program KIA adalah untuk memantau perkembangan pelayanan KIA di tempat pelayanan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan analisis Evaluasi Program Kesehatan Ibu dan Anak Khususnya Deteksi Dini Tumbuh Kembang di Puskesmas Gedong Tataan Tahun 2014 sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik di bidang KIA di masa yang akan datang. B. PermasalahanBagaimana evaluasi dan alternatif pemecahan masalah terkait pelaksanaan Deteksi Dini Tumbuh Kembang di Puskesmas Gedong Tataan tahun 2014 ?C. Tujuan dan ManfaatTujuan UmumProgram KIA khususnya deteksi dini tumbuh kembang mulai dipahami dari perencanaan sampai evaluasi program, secara menyeluruh, sehingga dapat meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan pada balita dan anak serta tercapainya derajat kesehatan yang optimal.

Tujuan Khusus

Diketahuinya masalah dari program deteksi dini tumbuh kembang di Puskesmas Gedong Tataan. Diketahuinya kemungkinan penyebab masalah dari deteksi dini tumbuh kembang di Puskesmas Gedong Tataan. Dirumuskannya alternatif pemecahan masalah bagi pelaksanaan program deteksi dini tumbuh kembang di Puskesmas Gedong Tataan.Manfaat Penulisana. Bagi penulis (evaluator)1) Memperdalam ilmu kedokteran komunitas mengenai evaluasi pelaksanaan program deteksi dini tumbuh kembang.2) Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah.

3) Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program khususnya program kesehatan.

4) Mengetahui sedikit banyaknya kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan -yang telah ditetapkan, antara lain perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.b. Bagi puskesmas yang dievaluasi

1) Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam program deteksi dini tumbuh kembang di wilayah kerjanya.

2) Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan sebagai umpan balik agar keberhasilan program di masa mendatang dapat tercapai secara optimal.c. Bagi masyarakat

1) Terciptanya pelayanan kesehatan yang bermutu khususnya bagi balita dan anak dalam mengurangi angka gangguan tumbuh kembang di wilayah kerja Puskesmas Gedong Tataan.

2) Dengan tercapainya keberhasilan program diharapkan dapat menurunkan angka gangguan tumbuh kembang di wilayah kerja Puskesmas Gedong Tataan.42