Proposal Tugas Akhir Ari 1
-
Upload
romiandika -
Category
Documents
-
view
776 -
download
11
Transcript of Proposal Tugas Akhir Ari 1
PROPOSAL TUGAS AKHIR
A. JUDUL TUGAS AKHIR
Adapun judul dari tugas akhir yang akan saya ajukan adalah Mesin Pencuci
Botol Gallon Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT 89C51
B. JENIS TUGAS AKHIR
Pembuatan modul
C. PENDAHULUAN
Di zaman serba praktis seperti sekarang ini, selain untuk meringankan kerja
manusia, sebuah alat juga dituntut untuk memiliki nilai lebih. Nilai lebih itu antara
lain adalah kemampuan alat tersebut untuk lebih menghemat tenaga dan waktu yang
diperlukan manusia dalam melakukan suatu kegiatan.
Seperti halnya yang saya dapatkan dari praktek kerja lapangan di sebuah
perusahaan air minum yaitu khususnya pada mesin gallon 350BPH. Mesin ini adalah
mesin isi ulang air minum untuk botol gallon 19,1 liter yang dikontrol oleh PCL. Pada
mesin galon tersebut hanya dilakukan pencucian gallon sebatas pembilasan dengan 4
proses, yaitu; air panas, air chemical (air campuran zat kimia/Teepol), bilasan air
biasa dan yang terakhir rinser air ozon. Sedangkan pencucian dan penyikatan botol
gallon yang menggunakan deterjen dilakukan oleh tenaga manusia. Hal ini dapat
menyita waktu 15 s/d 30 menit sebelum dimasukkan ke mesin water refill otomatis
(mesin gallon 350BPH).
Di perusahaan-perusahaan air minum besar lainnya juga masih menggunakan
tenaga manusia dalam hal mencuci botol dengan deterjen. Hal itulah yang
membangkitkan sebuah ide untuk membuat suatu inovasi baru. Yaitu, merancang
sebuah modul, agar mencuci gallon yang menggunakan detergen tidak lagi dilakukan
oleh manusia. Tetapi dilakukan oleh sebuah mesin yang dikontrol oleh sebuah
mikrokontroler.
1
Seperti yang kita lihat sekarang ini banyak orang mengkonsumsi air minum isi
ulang dan umumnya menggunakan botol gallon 19,1 liter atau setara dengan G-5. Hal
ini membuat kebutuhan pada botol tersebut menjadi meningkat sehingga sangat
merepotkan pada saat pengisian ulang yang sebelumnya harus dicuci dulu dengan air
deterjen sebelum dibilas. Karena itulah penulis mengajukan judul Mesin Pencuci
botol Gallon Otomatis Berbasis Mikrokontroller AT89C51. Jika berhasil, penulis
sangat berharap suatu saat nanti mesin ini dapat disempurnakan atau dapat digunakan
di perusahaan-perusahaan air minum isi ulang. Dan tidak lagi merepotkan pekerja
dalam hal mencuci gallon dengan deterjen.
D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mengatur mesin agar mencapai tiga tahap
kerja yaitu mengisi botol dengan cairan deterjen lalu dilakukan brushing dan
kemudian di bilas dengan senprotan air biasa. Pada modul ini, tidak dilakukan
pembilasan dengan air anti bakteri karena masih ada proses selanjutnya yang akan
dilakukan oleh mesin gallon.
E. BATASAN MASALAH
Pada tugas akhir ini penulis hanya membahas masalah bagaimana cara
pembuatan dan sistem kerja dari rangkaian mesin pencuci galon. Di modul ini penulis
hanya menggunakan botol berukuran kecil sebagai simulasi karena modul yang akan
dibuat ini masih merupakan sebuah modul percobaan.
F. TINJAUAN PUSTAKA
Adapun alat dan bahan yang akan digunakan pada modul ini antara lain:
1. Mikrokontroller AT89C51
Mikrokontroler AT89C51 merupakan minimum sistem yang membutuhkan
sumber tegangan yang rendah. Mikrokontroler Memiliki ROM yang dapat
ditulis dan dihapus dengan menggunakan listrik dan dikenal dengan
EEPROM (Electrical Erasenable Programing ROM)
2
Mikrokontroler 89c51 memiliki keistimewaan sebagai berikut :
a) Sebuah CPU 8 bit
b) Osilator internal dan pewaktu
c) RAM internal 128 byte
d) Empat buah programmable port I/O, masing masing terdiri
atas 8 buah jalur I/O
e) Dua Buah Timer/Counter 16 bit
f) Lima buah jalur interupsi (2 buah interupsi eksternal dan 3
buah interupsi internal)
g) Sebuah Port Serial dengan control serial Full Duplex UART
h) Kemampuan melaksanakan operasi perkalian, pembagian dan
Operasi Boolean
i) Kecepatan pelaksaan intruksi dari 4 MHZ sampai 24 MHZ
Blok diagram
3
Pena-Pena Mikrokontroler 89c51
Pena pena 89c51 diperlihatkan pada gambar diatas. Penjelasan masing-masing
pena adalah sebagai berikut :
a) Pena 1 sampai 8 (Port 1) merupakan port pararel 8 bit dua arah (bidirectional)
yang dapa digunakan untuk berbagai keperluan (general Purpose)
b) Pena 9 (reset) merupakan rest aktif tinggi). Pulsa transisi dari rendah ke tinggi
akan mereset 8951. Pena ini dihubungkan ke power on reset
c) Pena 10 sampai 17 (port 3) adalah port parallel 8 bit dua arah yang memiliki
fungsi pengganti. Fungsi pengganti meliputi TxD, RxD, Int0 (Interrupt 0), Int1
(Interrupt 1). T0, T1, WR(Write) dan RD(Read) Bila fungsi pengganti tidak
dipakai, pena-pena ini dapat digunakan sebagai port parallel 8 bit serbaguna.
d) Pena 18 (XTAL 1) adalah pena masukan ke rangkaian osilator internal.
Sebuah osilator kristal atau sumber osilator luar dapat digunakan.
e) Pena 19 (Xtal 2) adalah pena keluaran ke rangkaian osilator
internal. Pena ini dipakai bila menggunakan osilator kristal
f) Pena 20 (Ground) dihubungkan ke Vss atau Ground
g) Pena 21 sampai 28 (Port 2) adalah port pararel 2 (P2) selebar
8 bit dua arah. Port 2 ini digunakan sebagai pengalamat bila
dilakukan pengaksesan memori eksternal
h) Pena 29 adalah pena PSEN (Program Store Enable) yang
merupakan sinyal pengomtrol yang membolehkan program
memory eksternal masuk ke dalam bus selama proses
pemberian/pengambilan instruksi (fetching)
4
i) Pena 30 adalah pena ALE (Addres Latch Enable) yang
digunakan untuk menahan alamat memori eksternal selama
proses pelaksanaan instruksi
j) Pena 31 (EA). Bila pena ini diberi logika tinggi (H)
mikrokontroler akan melaksanakan instruksi dari ROM/EPROM.
Ketika isi program counter kurang dari 4096. Bila diberi logika
rendah (L), mikrokontroler akan melaksanakan seluruh
instruksi dari program emori program luar.
k) Pena 32 sampai 39 (Port 0) merupakan port pararel 8 bit open
drain dua arah. Biladigunakan untuk mengakses memori luar,
port ini akan memultipleks alamat memoridengan data.
l) Pena 40 (Vcc) dihubungkan dengan ke Vcc + 5 volt
Struktur memori Mikrokontroler 8951
Mikrokontroler Intel 8951 memiliki 5 buah ruang alamat,yaitu
1. Ruang alamat kode (code addresss space) sebanyak 4k, yang seluruhnya
merupakanruang alamat kode eksternal (off chip)
2. Ruang alamat data internal yang dapat dialamati secara langsung, yang terdiri
atas:
♠ RAM sebanyak 128 byte
♠ Hardware register sebanyak 128 byte
3. Ruang alamat data internal yang dialamati secara tidak langung sebanyak 128
byte, seluruhnay diakses dengan pengalamatan tidak langsung.
4. Ruang alamat data eksternal 64K byte yang dapat ditambahkan oleh pemakai.
5. Ruang alamat bit. Dapat diakses dengan pengalamatan langsung.
2. Motor DC
5
Gambar MTR-DSR01 Motor DC dengan Rotary Encoder
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang
tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus
dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk
kisaran kecepatan yang luas. Gambar dibawah memperlihatkan sebuah motor DC
yang memiliki tiga komponen utama:
Gambar konstruksi motor DC
Kutub Medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub
magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki
kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada
ruang diantara kutub medan.Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan:
kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi
bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih
besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia
struktur medan.
Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak
untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo
berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub
utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik
untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.
Kegunaannya adalah untuk membalikkan arah arus listrik dalam dinamo.
6
Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan
sumber daya.
3. Sensor
Adapun sensor yang akan digunakan pada modul yaitu sensor infra merah.
Rangkaian sensor infra merah menggunakan foto transistor dan led infra merah
yang dihubungkan secara optik. Foto transistor akan aktif apabila terkena cahaya dari
led infra merah. Antara Led dan foto transistor dipisahkan oleh jarak. Jauh dekatnya
jarak mempengaruhi besar intensitas cahaya yang diterima oleh foto transistor.
Apabila antara Led dan foto transistor tidak terhalang oleh benda, maka foto transistor
akan aktif. Transistor BC 547 akan tidak aktif karena tidak ada arus yang mengalir ke
basis transistor BC 547. Karena transistor tersebut tidak aktif, maka tidak ada arus
yang mengalir dari kolektor ke emitor sehingga menyebabkan transistor BD 139 tidak
aktif dan outputnya berlogik ‘1’ dan Led padam. Apabila antara Led dan foto
transistor terhalang oleh benda, foto transistor akan tidak aktif, sehingga transistor BC
547 akan aktif karena ada arus mengalir ke basis transistor BC 547. Dengan transistor
dalam keadaan on, maka arus mengalir dari kolektor ke emitor sehingga
menyebabkan transistor BD 139 on dan outputnya berlogik ‘0’ serta Led menyala.
4. Relay
Relay adalah komponen yang menggunakan prinsip kerja medan magnet untuk
menggerakan saklar. Saklar ini digerakan oleh magnet yang dihasilkan oleh kumparan
di dalam relay yang dialiri arus listrik. Susunan sederhana relay ditunjukan pada
gambar.
Gambar diatas terdiri dari kumparan kawat penghantar yang digulung memutari inti
magnet.Jika kumparan dialiri arus, maka akan terjadi medan magnet yang akan
7
menarik armatur berporos dan memaksanya bergerak- cepat kearah atas. Gerakan
armatur ini akan menyebabkan kontak membuka atau menutup.Konfigurasi dari
kontak-kontak relay ada 3 jenis,yaitu:
1. Normally Open (NO), apabila kontak-kontaktertutup saat relay dicatu.
2. Normally Closed (NC), apabila kontakkontakterbuka saat relay dicatu.
Change Over (CO), relay mempunyai kontaktengah yang normal tertutup,
tetapi ketika relaydicatu kontak tengah tersebut akan membuat hubungan dengan
kontak-kontak yang lain.Relay digunakan karena komponen Transistor tidak dapat
berfungsi sebagai switch (saklar)tegangan AC atau tegangan tinggi
Relay elektromekanis digunakan sebagai alat penghubung pada rangkaian dan
pada beberapa aplikasi pada industri dan kontrol proses memerlukan relay sebagai
elemen kontrol penting.
Syarat-syarat sebuah relay :
a.Dapat diandalkan
b.Bekerjadengan cepat
c.Selektif
d.Ekonomis
Prinsip Kerja
Relay pengendali elektromekanis adalah saklar magnetis. Relay ini
menghubungkan rangkaian beban on dan off dengan pemberian energi elektro
magnetis yang membuka dan menutup pada rangkaian.
Relay biasanya mempunyai satu kumparan, tetapi relay dapat mempunyai
beberapa kontak. Bentuk fisik relay dapat dilihat pada gambar berikut :
8
Relay elektromekanis berisi kontak diam dan kontak bergerak. Kontak yang
bergerak dipasangkan pada plunger. Kontak ditunjuk sebagai Normally Open ( NO )
dan Normally Close( NC ). Apabila kumparan diberi tenaga, terjadi medan
elektromagnetis. Aksi dari medan pada gilirannya menyebabkan plunger bergerak
pada kumparan menutup kontak NO dan membuka kontak NC. Kontruksi relay jenis
ini diperlihatkan pada gambar berikut :
Kontak NO akan membuka ketika tidak ada arus mengalir pada kumparan,
tetapi tertutup secepatnya setelah kumparan menghantarkan arus atau diberi tenaga.
Kontak NC akan tertutup apabila tidak diberi daya dan membuka ketika kumparan
diberi daya.symbol relay NO dan NC dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
9
Level tegangan pada kumparan relay yang diberi tegangan, menyebabkan
penghubungan kontak yang disebut tegangan pick up ( tegangan tarik ). Setelah relay
diberi energi, level tegangan pada kumparan relay dimana kontak kembali pada
kondisi tidak dioperasikan disebut tegangan drop out ( tegangan lepas ). Kumparan
relay dirancang untuk tidak lepas sampai penurunan tegangan pada penurunan
tegangan minimum sekitar 85 % dari tegangan kerja. Kumparan relay juga tidak akan
menarik (memberi energi ) sampai tegangan meningkat pada 85 % tegangan kerja,
tanpa merusakan kumparan. Kumparan relay sekarang dibuat dari konstruksi cetakan.
Hal ini membantu mengurangi penyerapan kelembaban dan meningkatkan kekuatan
mekanis.
5. Kontaktor
Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak
bekerja apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation
(NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara
magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti
relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik
tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas, transformator,
kapasitor, dan motor listrik.
Adapun peralatan elektromekanis jenis kontaktor magnet dapat dilihat pada
gambar berikut :
10
Prinsip Kerja
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan
beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka
dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya
yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan
bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan
akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan
atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu
mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan
pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip kerja kontaktor magnet dapat
dilihat pada gambar berikut :
Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti
yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi
tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang
berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan
dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari
bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga
kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih disukai
kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah dinormalisasi dan
tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.
Karakteristik
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan
daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang
dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam
satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan
127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap
tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari
11
segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari
pada saklar biasa.
Aplikasi
Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan
kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :
a) .Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat
manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit
mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun
kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan yang
tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari kontaktor.
b) Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator
(satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.
c) Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat
digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana
harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang benar
secara otomatis.
d) Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang
sangat peka.
e) Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya
dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.
f) Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada
titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah
ruangan untuk tombol tekan.
g) Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan
dengan peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti
Programmable Logic Controller (PLC).
12
G. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan pembuatan tugas akhir ini untuk mewujudkan suatu alat yang
mempermudah dan membantu pekerja dalam hal mencuci botol gallon di perusahaan
air minum isi ulang, disamping untuk menerapkan ilmu pengetahuan baik secara teori
maupun praktek yang didapatkan dibangku kuliah dalam perancangan dan pembuatan
alat dan menambah wawasan berpikir mahasiswa tentang penggunaan mikrokontroler
sebagai kontrol. Adapun maksud dalam pembuatan alat ini adalah untuk
menyelesaikan tugas akhir.
H. METODE PENILITIAN
1. Rancangan Blok Diagram
2. Metode Yang Digunakan
Untuk menyelesaikan masalah seperti yang diuraikan pada bagian masalah di
atas, penulis menggunakan beberapa metode yaitu :
a) Metode studi literatur.
Yaitu metode pemecahan masalah dengan membaca buku-buku referensi di
perpustakaan atau mencari informasi melalui sumber eksternal/internal seperti
berkunjung langsung ke perusahaan yang bersangkutan.
13
MicrocontrollerAT89C51
MotorConveyor 1
Pump 2Pump 1
MotorConveyor 2
MotorBelt Conveyor
MotorBrushing
Melakukan studi kepustakaan terhadap berbagai referensi yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan. Topik-topik yang akan dikaji antara lain
meliputi:
Sensor yang dipakai oleh modul
Motor yang akan digunakan pada modul seperti konveyor dan pump
Komponen-komponen yang akan digunakan pada rangkaian
Cara kerja system dari modul yang direncanakan
b) Perancangan dan Pengujian Sistem.
Melakukan pelatihan pada sistem dengan training data set yang telah
disiapkan sebelumnya.
Merancang modul dari system pencucian botol secara otomatis,
kemudian membuat program aplikasinya.
Melakukan percobaan rangkaian untuk mendapatkan hasil yang baik.
Merancang dan membuat layout PCB agar rangkaian terlihat rapi dan
mudah dalam penerapannya.
Melakukan pengujian unjuk kerja system hingga melakukan tes
percobaan modul.
c) Metode Observasi
Melakukan survey pasar, hal ini dimaksudkan untuk memastikan apakah
komponen-komponen dan peralatan yang akan digunakan tersedia, sehingga tidak
terjadi kesulitan dalam hal perakitan.
d) Metode interview
Yaitu melakukan tanya jawab dengan dosen pembimbing tentang modul
yang akan dibuat untuk mendapatkan keterangan-keterangan tambahan yang
diperlukan.. Kemudian bertanya langsung pada orang yang kepala teknik yang
berada di perusahaan air minum isi ulang.
14
I. KERANGKA PROPOSAL
Dalam penulisan tugas akhir ini, sistematika penulisan terbagi atas lima bagian
utama yang masing-masing dijelaskan seperti yang disebut dibawah ini :
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan penelitan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Mikrokontroller AT89S51
2.2.2 Sensor
2.2.3 Motor DC
2.2.4 Relay dan Kontaktor
BAB III : PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM
3.1 Deskripsi Alat
3.2 Blok Diagram Sistem
3.3 Perancangan Perangkat keras
3.3.1 Perancangan Sensor
3.3.2 Perancangan Sistem Mikrokontroller
3.3.3 Perancangan Driver Motor
3.4 Perancangan Perangkat Lunak Mikrokontroller
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Sensor
4.2 Pengujian Rangkaian Pembanding
4.3 Pengujian Mikrokontroller
4.4 Pengujian Driver
4.5 Pengujian Keseluruhan
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
15
J. JADWAL PELAKSANAAN
Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian yang diusulkan selama 6
(Enam) bulan yaitu :
NO KEGIATANWAKTU (BULAN)
I II III IV V VI
1 Pengumpulan data referensi
2 Pembuatan Proposal
3 Persiapan Infrastruktur
4 Pembuatan Sistem
5 Pengujian Sistem
6 Analisis Data
7 Penulisan Laporan
8Revisi dan Jilid Laporan Akhir
K. DAFTAR PUSTAKA
1. PT. Ima Montaz Sejahtera 2009-2010. Sistem Kerja Mesin Gallon,
Lhokseumawe
2. Paulus Andi Nalwan, Teknik Antarmuka Dan Pemrograman
Mikrokontroller AT89c51, Elex Media Komputindo, 2005
3. http://www.atmel.com , 10-12-2009
4. http://dhenk.blogdetik.com/tag/relay-elektromekanis/ ,3-1-2010
5. http://lip.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&=153119,
08-12- 2009
6. http://dhenk.blogdetik.com/tag/ kontaktor-magnet /,01-01-2010
7. http://tbn0.google.com/images?
q=tbn:sgVPP8NCz1LwKM:http:// www.currentcare.co.uk /
images/relay/3-1-2010
16
17