April Born to Worship

11
Dear Church, Masih dengan suasana Paskah yang baru saja kita lewati bersama – mari kita masuk dalam sebuah pengertian yang dalam mengenai “salib” dan “darah Yesus”. Yesus mati di kayu salib bukan hanya untuk menyelamatkan dosa kita – tetapi juga untuk memulihkan hubungan kita dengan Tuhan yang telah rusak oleh dosa. Ijinkan saya menggaris bawahi point ini. Karena bulan ini kita masuk ke dalam sebuah tema yang tidak kalah penting, yaitu “Born to worship”. Saya lengkapi judul diatas dengan: “Born to worship and Made to worship” Karena darah Yesus yang tercurah di kayu salib, maka hari ini kita hidup di dalam sebuah kasih karunia dan mendapatkan akses langsung untuk berjumpa dengan Tuhan dan untuk berbicara dengan Tuhan. Salah satu tujuan Tuhan menciptakan kita adalah untuk kita dapat membangun hubungan yang intim dengan Dia – untuk menyembah Dia. Bagi saya pribadi, penyembahan adalah kekaguman yang murni terhadap Tuhan, bukan berdasarkan apa yang Dia dapat berikan/lakukan bagi kita, tetapi berdasarkan kebenaran tentang siapa Dia. Worship is a pure adoration unto God. So ECC, Lets come and worship Him. Lets be a church that worship Him in every season of our lives. Lets go deeper. Lets worship Notes: Bulan ini, bahan komsel hanya 2 (untuk seluruh komsel) – karena saya temukan bahwa “worship is for everybody: worship is for the kids, for the youth, for the husband, for the wife, for the parents, for the bussinesman, for the family, and for your marriage as well”. Why don’t we just practice worship Him more and more? More worship, less talking – More worship, less worry – More worship – More worship.

description

Cell Group Materi

Transcript of April Born to Worship

Page 1: April Born to Worship

Dear Church, Masih dengan suasana Paskah yang baru saja kita lewati bersama – mari kita masuk dalam sebuah pengertian yang dalam mengenai “salib” dan “darah Yesus”. Yesus mati di kayu salib bukan hanya untuk menyelamatkan dosa kita – tetapi juga untuk memulihkan hubungan kita dengan Tuhan yang telah rusak oleh dosa. Ijinkan saya menggaris bawahi point ini. Karena bulan ini kita masuk ke dalam sebuah tema yang tidak kalah penting, yaitu “Born to worship”.

Saya lengkapi judul diatas dengan: “Born to worship and Made to worship” Karena darah Yesus yang tercurah di kayu salib, maka hari ini kita hidup di dalam sebuah kasih karunia dan mendapatkan akses langsung untuk berjumpa dengan Tuhan dan untuk berbicara dengan Tuhan. Salah satu tujuan Tuhan menciptakan kita adalah untuk kita dapat membangun hubungan yang intim dengan Dia – untuk menyembah Dia.

Bagi saya pribadi, penyembahan adalah kekaguman yang murni terhadap Tuhan, bukan berdasarkan apa yang Dia dapat berikan/lakukan bagi kita, tetapi berdasarkan kebenaran tentang siapa Dia. Worship is a pure adoration unto God.

So ECC, Lets come and worship Him. Lets be a church that worship Him in every season of our lives. Lets go deeper. Lets worship

Notes: Bulan ini, bahan komsel hanya 2 (untuk seluruh komsel) – karena saya temukan bahwa “worship is for everybody: worship is for the kids, for the youth, for the husband, for the wife, for the parents, for the bussinesman, for the family, and for your marriage as well”. Why don’t we just practice worship Him more and more? More worship, less talking – More worship, less worry – More worship – More worship.

Page 2: April Born to Worship

BORN TO WORSHIP Week 1. Work vs Worship Week 2. #Worshipis Week 3. A journey of Worship

Page 3: April Born to Worship

Week 1.

WORK VS WORSHIP

Opening: Penyembahan secara sederhana dalam bahasa kita sehari-hari adalah “kekaguman murni terhadap Tuhan” (bukan karena apa yang Tuhan dapat lakukan dan berikan kepada kita, tetapi karena siapa Dia). Kita adalah ciptaanNya – tanganNya yang menenun kita di dalam rahim ibu – dan bahkan kita sudah ada di dalam pikiranNya Tuhan sebelum kita ada. Salah satu tujuan Tuhan menciptakan kita adalah untuk menyembah Dia. Tuhan memanggil kita untuk masuk ke dalam sebuah persekutuan yang intim dengan Dia (Baca 1 Korintus 1:9)

Back to the Old Testament. Tuhan menciptakan manusia dan menempatkannya di Taman Eden; setiap hari manusia dan Tuhan memiliki hubungan yang harmonis di Taman itu (Taman Eden merupakan gambaran Kehadiran Tuhan) – lalu kemudian dosa masuk sehingga hubungan Tuhan dan manusia menjadi rusak. Manusia tidak lagi dengan mudah dapat bertemu dan berbicara dengan Tuhan (karena dosa). Manusia harus membuat ritual-ritual yang rumit setiap kali hendak bertemu dengan Tuhan – bahkan tidak semua manusia dapat bertemu dan berbicara dengan Tuhan (harus melalui imam – itu pun kalau imam nya suci dan kudus). Our God is the God of relationship. He taught in His mind about each one of us – and He got a strategy. Mengirimkan Yesus (anakNya yang tunggal) untuk menjadi korban bagi manusia untuk dapat bertemu dengan Tuhan kembali. Darah Yesus yang tercurah di kayu salib merupakan korban yang termahal dan terkudus untuk kita dapat beroleh akses langsung kepada Tuhan. Sejak saat itu, hubungan manusia dengan Tuhan kembali dipulihkan. Dimanapun juga dan kapanpun juga – setiap manusia yang telah lahir kembali dapat bertemu dan berbicara dengan Tuhan. Because of Jesus – Because of the blood – we can worship Him.

Dua paradigma salah mengenai penyembahan: 1. Penyembahan bukanlah sesuatu yang kita lakukan untuk menghadirkan

Tuhan dalam hidup kita – Penyembahan adalah sesuatu yang kita berikan kepada Tuhan ketika kita menghampiri Tuhan.

2. Kita masuk hadirat Tuhan bukan karena kita menaikkan penyembahan kita, kita masuk hadirat Tuhan karena darah Yesus yang telah dicurahkan menjadi korban bagi kita.

TETAPI, lebih dari penyembahan itu sendiri – Tuhan jauh lebih mencari dan menginginkan penyembah. More than worship, God is looking for a worshiper.

“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa di dalam roh dan kebenaran, sebab Bapa menghendaki ‘mencari’ penyembah yang demikian.” Yohanes 4:23

Page 4: April Born to Worship

Mari kita lihat sebuah cerita di Perjanjian Baru yang akan menceritakan mengenai “worship”.

MARIA & MARTHA Ketika Yesus dan murid-muridNya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu memiliki seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataanNya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah ia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” Lukas 10:38-42

MARIA vs MARTHA Dunia Maria dan Dunia Marta sangat berbeda. - Dunia Maria bicara mengenai: keintiman dengan Tuhan, rest in God’s presence, constant relationship dengan Tuhan, walking and hearing from God. Inilah dunia sebelum dosa masuk dalam manusia. - Dunia Marta merupakan dunia yang penuh dengan hingar bingar, kota besar, pekerjaan, on time, excellent, perfect, sibuk, effective – dan ini lah dunia setelah dosa masuk dalam manusia.

Hari ini kita hidup di dalam dunia Martha – dunia yang penuh dengan persaingan pekerjaan, dunia yang menuntun profesionalisme, excellensi, dan tuntutan yang semakin besar dan tinggi setiap harinya (which is good). Sometimes hidup di dunia Martha membuat kita menjadi lupa atau bahkan kelelahan untuk menjadi seorang Maria.

Mary is about “being” – Martha is about “doing” Gabungan Maria dan Martha adalah Breakthrough dalam hidup kita. We need to have Mary’s heart in Martha’s world. We need to have Mary’s heart and Martha’s hand. We should entering daily worship before our daily work. Work and Worship bukan harus balance: Worship must come first before Work.

Saya mau katakan bahwa “daily worship” kita sangatlah penting, sangatlah esensi, dan sangatlah crusial. Banyak orang ingin sukses – tetapi menjauh dari sumber kesuksesan, yaitu Tuhan. Banyak orang ingin mujizat – tetapi menjauh dari sumber Mujizat. Banyak orang ingin hidup – tetapi menjauh dari sumber hidup itu sendiri.

Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya. Lukas 10:42

3 HAL MENGENAI DAILY WORSHIP:

Page 5: April Born to Worship

1. Daily worship merupakan ekspresi kebergantungan kita kepada Tuhan. Kebergantungan kita kepada Tuhan menarik keberhasilan. (Mazmur 1:2-3). Seringkali kesombongan kita menjadi salah satu penghalang kenapa kita tidak dapat menyembah dalam hari-hari kita. Be humble – untuk dapat menyembah kita harus sadar benar bahwa ada seseorang yang lebih besar di atas kita.

2. Daily worship merupakan waktu dimana kita diperlengkapi oleh kuasa dari tempat tinggi. Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi. Lukas 24:49

3. Daily worship menjagai kita dari segala kejatuhan di masa depan. Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut tetapi daging lemah. Markus 14:38

Closing: Sadar atau tidak sadar, kita ini adalah salurannya Tuhan. Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. Yoh 7:38 – mari menjadi saluran Tuhan yang baik bagi orang-orang yang kita jumpai, bagi keluarga kita, bagi anak-anak kita. Seseorang akan melayani apapun/siapapun yang mereka sembah – seorang penyembah akan berakhir menghambakan diri dan melayani yang dia sembah. Lets be Gods worshiper. Lets come to a place of worship.

Week 2.

WORSHIP IS ..

Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada- Ku. Percuma mereka beribadah kepada- Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Matius 15:8-9

Jika kita lihat ayat di atas, kita tahu bahwa penyembahan kita dapat menjadi salah sasaran atau dengan kata lain ya “salah”. Your worship can miss the mark. Saudara dapat menyembah tetapi hati mu tidak ada di dalamnya. Saudara bisa menyembah juga bahkan untuk menyembunyikan sesuatu.

Hari ini , saya mau kita sama-sama melihat kebenaran mengenai Penyembahan. #worshipis

1. #worshipis – Focusing and responding to God Di dalam Yohanes 20 kita melihat cerita mengenai Thomas – yang terpisah dari murid-murid yang lain ketika Yesus telah bangkit. Ketika Yesus menampakkan diri kepada Thomas – dia berseru di dalam tindakan penyembahan: “Tuhanku, Tuhanku” Yoh 20:28. Kitab Wahyu 4 dan 8 kita juga diberitahu bahwa seluruh ciptaan Tuhan mengelilingi tahta Tuhan

Page 6: April Born to Worship

menyembah Tuhan setiap hari siang dan malam dengan berkata” Kudus, Kudus, Kuduslah Tuhan “ (Wahyu 4)

Tuhan haruslah selalu menjadi pusat dari penyembahan kita. To worship Him is to magnify His holiness and His worthiness. Kita tidak sedang menyembah Tuhan ketika kita tidak fokus dan meresponi Tuhan. Saudara mungkin ada di dalam ruangan ibadah gereja – menyanyikan lagu-lagu rohani – membaca Firman Tuhan – mendengarkan kotbah – tetapi tanpa fokus kepada Tuhan dan meresponi FirmanNya – you are not worshiping.

2. #worshipis – Conducted in Spirit and in Truth Baca: Yohanes 4:23-24 Untuk menyembah Dia di dalam roh adalah menyembah Dia dari dalam keluar (From inside out) – artinya bahwa setiap kita harus memiliki sikap murni di dalam hati ketika menyembah. No matter how spiritual the song you are singing – if its not sincere – its not worship. Ketika Firman Tuhan berkata mengenai menyembah Dia di dalam kebenaran – ini sedang bicara mengenai kebenaran yang diwahyukan dari Alkitab. Ada begitu banyak attributes Tuhan diwahyukan di dalam Firman Tuhan. Siapa Tuhan menurut kita pribadi masing-masing adalah penting bagi setiap kita dapat menyembah di dalam kebenaran. Kita tidak dapat menyembah Tuhan dengan kebenaran /pewahyuan orang lain.

3. #worshipis – Expected both Publicly and PRIVATELY Setiap orang percaya diharapkan untuk berpartisipasi secara rutin di dalam penyembahan bersama (korporat). Baca: Ibrani 10:23-25 Kekristenan bukanlah agama yang terisolasi – dan tidak ada kekristenan yang “lone ranger/ sendiri”. Bahkan Perjanjian Baru menjelaskan mengenai gereja sebagai “tubuh”, “bangunan”, dan juga “keluarga”.

4. #worshipis – a Discipline to be learned and PRACTICED Baca: Matius 4:10 Untuk menyembah Tuhan di dalam seluruh kehidupan kita memerlukan sebuah Disiplin. Tanpa Disiplin, penyembahan kita kepada Tuhan tidak akan konsisten.

Closing: Penyembahan kepada Tuhan selalu merupakan akhir dari penyembahan kepada hal lain dan bahkan terhadap diri sendiri. Tidak ada tujuan yang lebih tinggi daripada untuk meresponi dan fokus kepada Tuhan. Saya percaya bahwa setiap kita ingin menjadi serupa dengan Kristus – but you know what: The more truly we worship God, the more we become like Him. People become what they focus on.

Page 7: April Born to Worship

Week 3.

A Journey of Worship

Opening:Menyembah merupakan sebuah perjalanan – a journey to His heart and a journey to extend His heart on earth. Dalam minggu ini, mari kita melihat bagaimana Tuhan meng-evaluasi penyembahan kita. Dan mari kita evaluasi hasil dari pujian dan penyembahan kita sepanjang bulan ini.

1. Penyembahan yang sejati ‘treasures’ God’s presence. (True worship treasures God’s presence) Tuhan menyambut orang-orang yang menginginkan Dia. Keluaran 33 & 34, ada sebuah perjumpaan muka dengan muka antara Tuhan dan Musa, ini merupakan peristiwa perjumpaan yang penuh dengan kasih sayang dan juga penuh kuasa. TAPI inti dari perjumpaan ini adalah tangisan Musa (Kel 33:13) dan dijawab oleh Tuhan: “My presence will go with you…” Penyembahan akan membawa orang ‘jatuh cinta’ kepada Tuhan. Ingat, kata penyembahan disini bukan berarti seseorang atau sebuah band, tapi ini lebih kepada ‘hati’.

2. Penyembahan yang sejati membuat hati kita semakin rendah hati (True worship humbles the heart) Yesaya 6:1-8. Ayat ini sedang berbicara Yesaya pada waktu itu menangis setelah dia melihat Tuhan. Dia berkata,”celakalah aku, aku binasa! Karena aku orang yang najis bibir dan mataku telah melihat Tuhan.” Yesaya mengalami sebuah terobosan yang menghancurkan harga diri dan kesombongannya. (Yesaya waktu itu merupakan anggota elit dan juga terpelajar). Tangisan Yesaya, merupakan tangisan seorang anak kecil. Seperti anak kecil ini yang Tuhan mau. (Matius 18:3,10) Seperti yang kita tahu, anak kecil itu sangat ekspresif, baik secara vocal atau fisik. Dan tidak malu akan hal ini.

3. Penyembahan yang sejati ‘sacrifice’ dan kemudian ‘expects’ sesuatu dari Tuhan. (True worship sacrifice himself and expecting God)Ibrani 11:6 berkata “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Penyembahan selalu membawa ‘persembahan pengorbanan’ kepada Tuhan. Dan berikutnya, kita diberitahukan untuk ‘percaya’ bahwa Tuhan akan memberikan upah – something rewarding and good thing for us is coming on their way. Beberapa orang seringkali menolak untuk membicarakan tentang ‘upah’ ini, tapi memang kebenarannya berkata seperti itu, dan memang

Page 8: April Born to Worship

Tuhan suka memberi, dan memberkati kita. Dia menanti-nantikan untuk itu terjadi. Baca: Maleakhi 3:10

4. Penyembahan yang sejati ‘extend’ kasih Tuhan(True worship extend God’s love)Matius 22:38,39. Surprise! Jika penyembahan kita benar, maka kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari akan semakin besar. Perintah Tuhan yang kedua adalah mengasihi sesama kita, seperti:

- mengampuni orang lain, mencari damai dan rekonsiliasi hari demi hari

- penginjilan yang sangat natural terjadi hari demi hari - tidak egois, ada sikap hati yang diubahkan ketika kita menyembah

Dia.

Closing: Adakah keempat hal tersebut di dalam perjalanan hidup kita setiap hari? Jika tidak, hari ini adalah saatnya kita mempraktekkan apa yang telah kita pelajari dari minggu pertama. Selamat menyembah!