FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY...

108
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh: Diah Rachmawati Putri NIM : 11140700000019 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIP

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Diah Rachmawati Putri NIM : 11140700000019

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1440 H/2019 M

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just
Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just
Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

iii

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

iv

MOTTO

“Pengetahuan tidak hanya didasarkan

pada kebenaran saja, tetapi juga kesalahan”

Carl Gustav Jung

Skripsi ini saya persembahkan sebagai rasa syukur dan terima kasih untuk keluarga, sahabat saya (alm.Gyari),

beserta semua orang yang selalu mendukung dalam menyelesaikannya.

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

v ABSTRAK

(A) Fakultas Psikologi (B) April 2019 (C) Diah Rachmawati Putri (D) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Celebrity Worship (E) xiii + 66 halaman + lampiran (F) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

celebrity worship. Celebrity worship merupakan hubungan parasosial antara penggemar dan idolanya, dimana hanya penggemar yang mengenal baik sang idola namun tidak sebaliknya. Penulis memiliki dugaan bahwa attachment style (secure, fearful, preoccupied, dan dismissing), self-esteem, emotional autonomy (parental deidealization, nondependency on parents, perceives parents as people, dan individuation) dan usia mempengaruhi celebrity worship. Populasi pada penelitian ini adalah penggemar K-Pop di Indonesia berusia 15-22 tahun, sampel berjumlah 322 orang dengan teknik non-probability sampling. Penulis mengadaptasi instrumen menggunakan skala celebrity worship Maltby dkk (2005), skala attachment style Hofstra dkk (2005), skala self-esteem Rosenberg (1965), dan skala emotional autonomy Steinberg & Silverberg (1986). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh attachment style, self-esteem, emotional autonomy, dan usia terhadap celebrity worship. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa preoccupied memiliki pengaruh yang signifikan terhadap celebrity worship. Sementara untuk secure, fearful, dismissing, self-esteem, nondependency on parents, perceives parents as people, individuation, dan usia tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan proporsi varians fator-faktor yang mempengaruhi celebrity worship yang dijelaskan oleh seluruh variabel independen adalah 10,4 %. Sedangkan 89,6 % sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Penelitian selanjutnya diharapkan menyebarkan kuesioner secara langsung dan dapat mengembangkan penelitian ini dengan melibatkan variabel lain, seperti narsisme, kepribadian eysenck, materialism, dan lain sebagainya.

(G) Bahan bacaan : 51; 10 buku + 33 jurnal + 6 situs + 2 tesis

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

vi ABSTRACT

(A) Faculty of Psychology (B) April, 2019 (C) Diah Rachmawati Putri (D) Factors that Affect Celebrity Worship (E) xiii + 66 pages + attachments (F) This study was conducted to determined the continuing factors that affect

celebrity worship. Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just fans who knows the idol really well, not vice versa.The author assume that attachment style (secure, fearful, preoccupied, and dismissing), self-esteem, emotional autonomy (parental deidealization, nondependency on parents, perceives parents as people, and individuation) and age had significant effect in celebrity worship. The population of this research is K-Pop fans in Indonesia 15-22 years old, samples of 322 respondents who were taken with convenience sampling technique. Researchers adapt the instrument using a scale of celebrity worship Maltby dkk (2005), scale of attachment style Hofstra dkk (2005), scale of self-esteem Rosenberg (1965), and scale of emotional autonomy Steinberg & Silverberg (1986). The results showed that there was influence of Attachment style, self-esteem, emotional autonomy, and age on celebrity worship. Hypothesis test results showed that preoccupied have a significant impact on celebrity worship. As for secure, fearful, dismissing, self-esteem, nondependency on parents, perceives parents as people, individuation, and age does not have a significant impact. The results also show the proportion of variance expectations of factors that affect celebrity worship described by all independent variables was 10,4%. While the remaining 89,6% is influenced by other variables outside of this research. Future studies are expected to give questionnaire direct to respondent and develop this research with the involvement of other variables, such as narcissm, eysenck personality, materialism and so on.

(G) Reading materials : 51 ; 10 books + 33 journals + 6 websites + 2 thesis

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

vii KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Ta’la yang tak henti-hentinya menurunkan nikmat dan

berkah yang senantiasa dirasakan oleh penulis. Salah satu berkah yang penulis

rasakan adalah dapat menempuh perkuliahan dengan baik dan lancar tanpa ada

suatu kendala yang berarti, dan diberikan kemudahan dalam menyelesaikan tugas

akhir berupa skripsi ini. Tercurah shalawat serta salam untuk manusia terbaik

sepanjang zaman dan berakhlak sempurna, Baginda Nabi Muhammad Salallahu

‘alaihi wa salam, juga keluarga serta sahabatnya. Semoga kelak penulis dapat

berkumpul bersama di surga kelak.

Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik tak lepas dari bantuan berbagai pihak,

baik dalam dukungan moril, materiil dan do’a. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati, penulis berterima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Zahrotun Nihayah, M.Si, Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta periode 2019-2024, beserta jajarannya.

2. Ibu Desi Yustari Muchtar, M.Psi, selaku dosen pembimbing skripsi.

Terima kasih atas segala bimbingan, nasihat serta motivasi untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Ikhwan Lutfi, M.Psi selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan banyak saran dan bimbingan untuk perbaikan skripsi ini.

4. Kedua orang tua yang penulis banggakan, Bapak Ir. Susetijo Darmo dan

Ibu Ir. Prasetya Widalia. Terima kasih telah merawat dan membimbing

penulis sehingga bisa menyelesaikan pendidikan saat ini. Juga kepada

kakak saya, Rizki Setyowati Putri, S.Psi, yang sudah memberikan

dukungan selama ini.

5. Sahabat terbaik yang sudah berada di sisi Allah SWT, alm. Gyari Khoirul

Pahmi. Terima kasih banyak karena sempat menjadi motivator, sahabat,

dan saudara terbaik yang selalu berada dengan penulis saat sedang

kesusahan. Semoga dirimu tenang di alam sana dan kita dapat bertemu

kembali di surga nantinya.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

viii 6. Orang-orang hebat yang sudah sangat mengenal penulis sejak awal kuliah,

selalu ada saat penulis dalam keadaan sulit, memberi semangat, dukungan,

dan motivasi dengan tulus, Inay, Fitri, dan Kaneki. Terima kasih atas

segalanya.

7. Terima kasih juga kepada Fujiyama, Alam, dan Tanuki yang juga sering

memberi semangat, motivasi, dan membantu penulis dalam berbagai hal.

8. Keluarga besar PSM UIN JAKARTA dan PSP UIN JAKARTA yang

selalu menjadi tempat nyaman untuk kembali, tempat dimana penulis

pernah belajar banyak ilmu bermanfaat tentang dunia paduan suara dan

kekeluargaan. Selain itu, terkhusus untuk angkatan CILPACASTRA dan

AVANT-GARDE, khususnya Armix, Erhu, Purbaka, Tamila, Dosbel,

Scherzo, Celesta, dan JZ, kalian telah memberikan banyak kebahagiaan di

tahun lalu maupun di tahun-tahun berikutnya, semoga kalian dapat terus

bersinar dan mengharumkan nama PSM maupun PSP UIN JAKARTA.

9. Teman-teman PSYCHO-J yang pernah menjadi tempat dimana penulis

pernah belajar banyak ilmu bermanfaat tentang budaya Jepang dan

solidaritas.

10. Teruntuk semua responden yang telah memberikan waktunya untuk

membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

berkontribusi dalam penelitian ini.

Terakhir, penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat untuk banyak

orang. Karya ini masih memiliki banyak kekurangan serta keterbatasan. Penulis

menerima kritik dan saran yang membangun agar karya ini semakin baik.

Jakarta, 11 April 2019

Penulis

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ii PERNYATAAN ORISINALITAS iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN iv ABSTRAK v KATA PENGANTAR vii DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xii DAFTAR LAMPIRAN xiii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................ 6

1.2.1 Pembatasan masalah ........................................................... 6 1.2.2 Perumusan masalah ............................................................ 6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 7 1.3.1 Tujuan penelitian ................................................................ 7 1.3.2 Manfaat penelitian .............................................................. 8

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Celebrity Worship 9-14 2.1.1 Pengertian .......................................................................... 9 2.1.2 Dimensi ............................................................................. 10 2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi .................................... 10 2.1.4 Pengukuran ........................................................................ 14

2.2 Attachment Style 15-17 2.2.1 Definisi ............................................................................... 15 2.2.2 Dimensi ............................................................................... 16 2.2.3 Pengukuran ....................................................................... 17

2.3 Self-esteem 18-20 2.3.1 Definisi ............................................................................... 19 2.3.2 Dimensi ............................................................................... 19 2.3.3 Pengukuran ....................................................................... 20

2.4 Emotional Autonomy 21-30 2.4.1 Definisi ............................................................................... 21 2.4.2 Dimensi ............................................................................... 21 2.4.3 Pengukuran ....................................................................... 22

2.6 Kerangka Berpikir ......................................................................... 23 2.7 Hipotesis ........................................................................................ 28

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 30

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

x 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................... 30 3.3 Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 31 3.4 Uji Validitas Konstruk .................................................................. 35

3.4.1 Uji Validitas Konstruk Celebrity worship .......................... 37 3.4.2 Uji Validitas Konstruk Attachment Style ............................ 38 3.4.3 Uji Validitas Konstruk Self-esteem .................................... 42 3.4.4 Uji Validitas Konstruk Emotional Autonomy .................... 43

3.5 Teknik Analisis Data ..................................................................... 46 BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Subjek Penelitian .......................................................... 49 4.2 Hasil Analisis Deskriptif ................................................................ 50 4.3 Kategorisasi Skor ........................................................................... 52 4.4 Uji Hipotesis Penelitian.................................................................. 55

4.4.1 Analisis regresi ..................................................................... 55 4.5 Pengujian Proporsi Varians ............................................................ 59

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................... 62 5.2 Diskusi .......................................................................................... 62 5.3 Saran .............................................................................................. 68

5.3.1 Saran metodologis ................................................................ 68 5.3.2 Saran praktis ........................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 70 LAMPIRAN ...................................................................................................... 74

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

xi DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue Print Celebrity Worship .............................................................. 32 Tabel 3.2 Blue Print Attachment Style ................................................................ 33 Tabel 3.3 Blue Print Self-Esteem ........................................................................ 34 Tabel 3.4 Blue Print Emotional Autonomy ......................................................... 34 Tabel 3.5 Muatan Faktor Item untuk Celebrity Worship .................................... 37 Tabel 3.6 – 3.10 Muatan Faktor Item untuk Attachment Style ........................... 39 Tabel 3.11 Muatan Faktor Item untuk Self –Esteem ........................................... 46 Tabel 3.12-3.14 Muatan Faktor Item untuk Emotional Autonomy ..................... 47 Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek ................................................................... 55 Tabel 4.2 Tabel Analisis Uji Beda Usia ............................................................. 56 Tabel 4.3 Tabel Analisis Deskriptif ................................................................... 57 Tabel 4.4 Norma Skor Variabel ......................................................................... 58 Tabel 4.5 Kategorisasi Skor Variabel ................................................................ 58 Tabel 4.6 Tabel R Square ................................................................................... 60 Tabel 4.7 ANOVA ............................................................................................. 61 Tabel 4.8 Koefisien Regresi ............................................................................... 62 Tabel 4.9 Proporsi Varian Sumbangan Masing-Masing IV ................................ 64

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

xii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ................................................................ 28

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

xiii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner 74 Lampiran 2 Syntax dan Path Diagram Celebrity Worship 82 Lampiran 3 Syntax dan Path Diagram Attachment Style 83 Lampiran 4 Syntax dan Path Diagram Self-Esteem 87 Lampiran 5 Syntax dan Path Diagram Emotional Autonomy 88 Lampiran 6 Output Regresi 92 Lampiran 7 Tabel Independent t-test 94

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fenomena menarik di kalangan anak muda Indonesia pada beberapa tahun terakhir ini adalah sikap fanatik atau tergila-gila pada kebudayaan Korea, yang biasa disebut korean wave atau hallyu wave. Hal ini sudah terjadi kurang lebih lima tahun terakhir, banyak anak muda yang menjadi penggemar idola Korea di dunia musik. Salah satunya adalah munculnya korean pop atau biasa disebut dengan K-Pop (Hamidah, 2018). Dikutip dari cnnindonesia.com, dijelaskan oleh Adella, seorang dosen psikologi Universitas Atma Jaya, bahwa lebih banyak remaja Indonesia bertahan menyukai lagu K-Pop daripada lagu barat karena didukung oleh segala aspek, baik itu media sosial maupun kerjasama bisnis dalam bentuk entertainment, secara produktif dan terus-menerus. Terdapat beberapa sisi positif menjadi penggemar K-Pop yaitu dapat mengenal dan mempelajari budaya dan bahasa negara lain (Korea Selatan), menambah teman sesama penggemar K-Pop, dan menjadi inspirasi dalam hal berbusana dan dandan (kompasiana.com). Namun, bila rasa keidolaan menjadi berlebihan dan masuk ke ranah negatif, kerap ditemukan berbagai kasus melibatkan penggemar K-Pop remaja yang mengidolakan berlebihan hingga menimbulkan masalah psikologis ataupun dalam kehidupannya (cnnindonesia.com). Penulis sendiri telah bertemu langsung dengan sejumlah penggemar K-Pop Indonesia yang memiliki kisah tak biasa,

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

2 seperti mulai dari mengejar idola hingga rela menginap satu hotel, mengeluarkan uang ratusan juta untuk membeli album demi kesempatan mendapat tanda tangan, hingga merasa ‘tidur dengan idola’ hanya karena posternya mengarah ke hadapan tempat tidurnya. Tidak hanya itu, penggemar juga rela menunggu berjam-jam (di bandara misalkan) untuk menyambut kedatangan idola, serta ada juga penggemar yang menyakiti diri sendiri kala idolanya meninggal dunia (cnnindonesia.com). Hamidah (2018) menjelaskan bahwa masyarakat menganggap pengggemar K-Pop sering bersikap berlebihan, delusinonal, histeris, obsesif, adiktif, dan konsumtif. Penggemar K-Pop dikenal gemar menghambur-hamburkan uang untuk membeli tiket konser, merchandise, album, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan idola. Selain itu, mereka merasa memiliki hubungan spesial dengan idola, bahkan ada penggemar yang tidak membiarkan sang idola menjalin hubungan spesial dengan orang lain (Hamidah, 2018). Yue dan Cheung (2003) menemukan bahwa di Hong Kong, para penggemar lebih memperhatikan idola favorit mereka dibandingkan diri sendiri, sehingga cenderung mengalami kebingungan mengenai tujuan hidup, karir, dan kepercayaan (belief) mereka. Berdasarkan berbagai fenomena yang dijelaskan sebelumnya, terlihat bahwa penggemar K-Pop di Indonesia telah menggambarkan beberapa gejala yang mengalami celebrity

worship. Maltby et.al (2004) menjelaskan bahwa tidak hanya karena adanya minat yang meningkat pada idola (pada penggemar dan liputan media), tetapi juga faktor psikologis dapat menjadi penyebab munculnya celebrity worship. Maltby et.al (2005) menjelaskan bahwa celebrity worship adalah hubungan parasosial antara

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

3 penggemar dan idolanya, semacam hubungan satu arah dimana hanya penggemar yang mengenal baik sang idola namun tidak sebaliknya. Maltby et.al (2005) menjelaskan tiga dimensi pada celebrity worship; Tingkat celebrity woship yang rendah dinilai dari dimensi entertainment-social, merefleksikan aspek sosial dari celebrity worship, penggemar hanya tertarik pada idola karena kemampuan mereka untuk menghibur dan menarik perhatian. Selanjutnya, tingkat celebrity

woship menengah yaitu dimensi intense-personal, ditandai oleh perasaan pribadi penggemar yang lebih intens, mencerminkan perasaan intensif, kompulsif, dan muncul kecenderungan untuk obsesif pada idola. Terakhir, tingkat celebrity

woship tinggi yaitu dimensi borderline-pathological, dianggap mencerminkan sikap dan perilaku sosial-patologis pada penggemar. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi munculnya celebrity

worship. Faktor pertama yang akan dibahas yaitu attachment style. Menurut Hofstra, Van Oudenhoven, dan Buunk (2005), attachment style merupakan mekanisme attachment yang dilihat dari dua model utama: model of self (pribadi yang menilai dirinya apakah layak dicintai dan diperhatikan atau tidak) dan model

of others (menilai orang lain, dapat dipercaya atau tidak). Pada penelitian yang dilakukan Giles dan Maltby (2005), ditemukan hasil yang menyatakan bahwa attachment style berpengaruh signifikan terhadap celebrity worship. Menurut Theran et.al (2010), remaja dengan preoccupied attachment style cenderung memandang dirinya negatif, tidak pantas mendapat ketulusan dan kasih sayang orang lain. Di sisi lain, ia memiliki ekspektasi, berharap lingkungan menganggap dirinya dan menerima eksistensi dirinya. Namun, karena lingkungan menolak

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

4 keberadaannya, membuat individu tersebut menjadikan idola favoritnya sebagai seseorang yang dipandang positif dan membuatnya nyaman untuk berinteraksi (Theran et.al, 2010). Tidak hanya itu, individu juga memungkinkan menjadi stalker (penguntit) idolanya di manapun dan kapan pun (Meloy et.al, 2008). Faktor kedua yang memengaruhi celebrity worship yaitu self-esteem. Rosenberg (1965) menjelaskan bahwa self-esteem adalah penilaian seseorang tentang perilaku positif atau negatif terhadap dirinya sendiri. Terdapat penelitian yang menunjukkan self-esteem merupakan prediktor yang signifikan terhadap celebrity worship pada mahasiswa wanita di southeastern university (Reeves et.al, 2012). Pada Derrick et.al (2008), dijelaskan bahwa orang-orang yang memiliki self-esteem rendah sulit bersenang-senang karena ketakutan mereka akan penolakan atau merefleksikan diri ke arah ideal self. Dalam hal ini, celebrity

worship, di sisi lain, menghadirkan sedikit atau bahkan tidak ada ancaman untuk merendahkan self-esteem penggemar. Sehingga, mereka yang self-esteem rendah dapat merasa terhubung secara aman dan menganggap idola merupakan gambaran ideal self sesuai dengan yang diinginkan (Derrick et.al, 2008). Faktor selanjutnya yang memengaruhi celebrity worship yaitu emotional

autonomy. Steinberg (2014), menjelaskan bahwa emotional autonomy adalah perilaku kemandirian terkait perubahan dalam hubungan seseorang dengan orang tua. Terdapat hasil sebuah studi bahwa emotional autonomy yang tinggi berpengaruh signifikan terhadap celebrity worship pada anak sekolah berusia 11-16 tahun di Inggris (Giles & Maltby, 2004). Tingginya emotional autonomy, khususnya pada fase parental deidealization (masa dimana remaja tidak

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

5 menganggap orang tua sebagai sosok ideal dan sempurna), sehingga idola mengambil alih peran orang tua dan menjadi role model (panutan), guru, dan motivator dalam kehidupan remaja (Giles & Maltby, 2004). Di saat yang bersamaan, remaja juga sedang memasuki fase kritis dalam pencarian identitas dan bertahap menuju kemandirian dari orang tua. Peningkatan penggunaan media sosial pada remaja dikarenakan mereka lebih banyak menghabiskan waktu sendirian di kamar tidur untuk mencari segala informasi mengenai idolanya daripada berkumpul bersama orang tua. (Giles & Maltby, 2004). Faktor terakhir yang memengaruhi celebrity worship yaitu usia. Menurut Houran et.al (2005), usia signifikan memengaruhi celebrity worship. Rata-rata, remaja yang banyak memiliki perilaku celebrity worship (Houran et.al, 2005). Menurut Frederika, Suprapto, dan Tanojo (2015), demam idola sedang mewabah di Indonesia yang umumnya menyerang golongan remaja. Fenomena celebrity

worship terjadi lebih banyak pada remaja daripada orang yang lebih tua, hal ini terjadi karena remaja bisa menjadi celebrity worshippers dengan gejala ‘game-

playing’ love style (menganggap idola adalah pasangannya, berpura-pura kalau mereka saling jatuh cinta), dan dipengaruhi religiusitas yang rendah (Maltby et.al, 2004). Berdasarkan fenomena, data dan beberapa penelitian yang telah dilakukan, peneliti tertarik dan merasa penting untuk melakukan penelitian mengenai keputusan orang tua untuk mengizinkan anak berkendara sepeda motor. Maka, peneliti mengajukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Celebrity Worship.”

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

6 1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 1.2.1 Pembatasan masalah Adapun pembatasan masalah secara singkat yang akan digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut. 1. Celebrity worship yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu hubungan parasosial antara penggemar dan idolanya, dimana hanya penggemar yang mengenal baik sang idola namun tidak sebaliknya. 2. Attachment style yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu mekanisme kelekatan yang dilihat dari dua model utama: model of self (pribadi yang menilai dirinya apakah layak dicintai dan diperhatikan atau tidak) dan model

of others (menilai orang lain, dapat dipercaya atau tidak). 3. Self-esteem yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian seseorang tentang perilaku positif atau negatif terhadap dirinya sendiri. 4. Emotional autonomy yang dimaksud dalam penelitian ini adalah adanya aspek kemandirian yang menimbulkan perubahan dalam hubungan dekat seseorang, khususnya dengan orang tua. 5. Variabel demografis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu usia. Usia, bilangan kontinum yang mengukur waktu keberadaan individu sejak dia lahir hingga waktu usia dihitung. 1.2.2 Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang sudah dipaparkan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

7 1. Apakah ada pengaruh dari variabel attachment style (secure, fearful,

preoccupied, dan dismissing), variabel self-esteem, variabel emotional

autonomy (parental deidealization, nondependency on parents, perceives

parents as people, dan individuation), dan usia terhadap celebrity worship pada penggemar K-Pop? 2. Seberapa besar sumbangan attachment style (secure, fearful, preoccupied,

dan dismissing), variabel self-esteem, variabel emotional autonomy (parental

deidealization, nondependency on parents, perceives parents as people, dan individuation), dan usia terhadap celebrity worship pada penggemar K-Pop?

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya oleh peneliti, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1. Untuk menguji pengaruh penuh dari variabel attachment style (secure, fearful,

preoccupied, dan dismissing), variabel self-esteem, variabel emotional

autonomy (parental deidealization, nondependency on parents, perceives

parents as people, dan individuation), dan usia terhadap celebrity worship pada penggemar K-Pop. 2. Besar sumbangan attachment style (secure, fearful, preoccupied, dan

dismissing), variabel self-esteem, variabel emotional autonomy (parental

deidealization, nondependency on parents, perceives parents as people, dan individuation), dan usia terhadap celebrity worship pada penggemar K-Pop.

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

8 1.3.2 Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. a. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan teori-teori psikologi, karena masih jarangnya penelitian yang membahas mengenai celebrity worship di Indonesia. b. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat baik untuk orang tua maupun individu. Bagi orang tua, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan terkait bentuk dari celebrity worship serta faktor yang melatarbelakanginya. Selain itu, informasi dari hasil penelitian ini dapat dijadikan evaluasi untuk mengurangi tingkat celebrity worship pada remaja k-

popers. Sedangkan bagi individu, dapat memberikan pengetahuan serta informasi terkait celebrity worship beserta faktor yang memengaruhinya.

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

9 BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Celebrity Worship

2.1.1 Pengertian celebrity worship

Maltby et.al (2005) menjelaskan bahwa celebrity worship adalah hubungan

parasosial antara penggemar dan idolanya, dimana hanya penggemar yang

mengenal baik sang idola namun tidak sebaliknya. McCutcheon et.al (2016)

menjadikan absorption-addiction model untuk menjelaskan celebrity worship.

Berdasarkan pada model tersebut, individu yang sedang dalam pencarian jati diri

akan lebih mudah untuk mengagumi idolanya. Absorption disini dijabarkan

sebagai memberikan perhatian dan kekaguman kepada idolanya. Individu dengan

tingkat celebrity worship tertinggi akan memiliki rasa percaya diri berlebihan

dengan merasa memiliki hubungan spesial dengan idolanya. Orang dengan tingkat

celebrity worship yang lebih tinggi juga dianggap memiliki struktur pemikiran

secara keliru, yang percaya bahwa mereka memiliki hubungan khusus atau ikatan

dengan idola.

Aspek adiktif dari celebrity worship yaitu ketika individu tersebut sudah

masuk terlalu dalam dengan kekaguman pada idola dan bahkan membutuhkan

bukti yang lebih kuat untuk menambah kepercayaannya pada hubungan yang

dirasakan dengan idola. Kebutuhan ini dapat memperkuat keyakinan yang salah

tentang hubungan dan menimbulkan perilaku menyimpang yang lebih ekstrem.

Sedangkan, menurut Maltby et.al (2003), celebrity worship adalah perilaku obsesi

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

10 seseorang untuk selalu terlibat di setiap kehidupan idola dan menjadi membawa

pengaruh dalam kehidupan sehari-harinya.

Dalam penelitian ini celebrity worship diambil dari pengertian yang

disampaikan oleh Maltby et.al (2005) yang menjelaskan bahwa celebrity worship

adalah hubungan parasosial antara penggemar dan idolanya, dimana hanya

penggemar yang mengenal baik sang idola namun tidak sebaliknya.

2.1.2 Dimensi celebrity worship

Terdapat tiga dimensi menurut Maltby et.al (2005), yaitu:

1. Entertainment-social, muncul perilaku tertarik pada idola karena kemampuan

mereka untuk menghibur dan menarik perhatian.

2. Intense-personal, ditandai oleh perasaan pribadi penggemar yang lebih intens,

kompulsif, dan muncul kecenderungan untuk obsesif pada idola.

3. Borderline-pathological, dianggap mencerminkan sikap dan perilaku sosial-

patologis pada penggemar.

2.1.3 Faktor-faktor yang memengaruhi celebrity worship

Faktor-faktor yang memengaruhi celebrity worship dibedakan menjadi dua, yaitu

faktor internal dan eksternal, berikut adalah rinciannya.

1. Faktor Internal

Faktor internal pada diri seseorang dapat memengaruhi celebrity worship, karena

internal seseorang berbeda satu sama lain. Berikut faktor internal yang dapat

memengaruhi celebrity worship.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

11 1. Usia

Menurut Houran dkk (2005), usia mempengaruhi celebrity worship, khususnya

pada dimensi entertainment-social dan intense-personal untuk generasi remaja

dan dimensi borderline-pathological pada generasi dewasa.

2. Irresponsibility personality

McCutcheon dkk (2014) menemukan, pada penelitian yang menggunakan sampel

263 mahasiswa dari universitas di Amerika Serikat, Barbados, Jamaika, dan New

Zealand, dilihat dari model regresi pertama, ditemukan bahwa BIS (impulsivness)

menjadi prediktor terhadap CAS (celebrity worship). Kemudian, pada model

kedua, ditemukan bahwa BIS (impulsivness), BSSS (sensation seeking), dan CFC

(pertimbangan mengenai konsekuensi masa depan) menjadi prediktor pada CAS,

khususnya pada dimensi borderline pathological.

3. Self-Esteem

Rosenberg (1965) menjelaskan bahwa self-esteem adalah penilaian seseorang

tentang perilaku positif atau negatif terhadap dirinya sendiri. Sehingga, mereka

yang self-esteem rendah merasa menganggap idola merupakan gambaran ideal self

sesuai dengan yang diinginkan dan membuatnya merasa nyaman untuk melakukan

celebrity worship. Terdapat penelitian yang menunjukkan self-esteem merupakan

prediktor yang signifikan terhadap celebrity worship pada mahasiswa di

southeastern university (Reeves dkk, 2012).

4. Emotional Autonomy

Steinberg (2014), menjelaskan bahwa emotional autonomy yaitu aspek

kemandirian terkait perubahan dalam hubungan seseorang dengan orang lain,

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

12 khususnya orang tua. Perkembangan emotional autonomy merupakan suatu proses

"individuasi", bagaimana seorang remaja mandiri dari orang tuanya (Beyers dkk,

2005). Terdapat hasil sebuah studi bahwa emotional autonomy yang tinggi

berpengaruh signifikan terhadap celebrity worship pada anak sekolah berusia 11-

16 tahun di Inggris (Giles & Maltby, 2004).

5. Attachment Style

Attachment style adalah mekanisme yang dilihat dari dua model utama: model of

self (pribadi yang menilai dirinya apakah layak dicintai dan diperhatikan atau

tidak) dan model of others (menilai orang lain, dapat dipercaya atau tidak)(Hofstra,

Van Oudenhoven, dan Buunk, 2005). Pada penelitian yang dilakukan Giles &

Maltby (2004), ditemukan hasil yang menyatakan bahwa attachment to peers

berpengaruh signifikan pada celebrity worship, khususnya pada dimensi

entertainment social. Menurut Theran, Newberg, & Gleason (2010), seseorang

dengan preoccupied attachment style akan cenderung memandang dirinya negatif,

sehingga ia menjadikan idola favoritnya sebagai seseorang yang dipandang positif

dan membuatnya nyaman untuk berinteraksi dengan idolanya.

6. Self-rated attractiveness

Self-rated attractiveness berpengaruh terhadap celebrity worship. Self-rated

attractiveness yaitu cara seseorang yang menilai diri mereka dalam daya tarik

fisiknya. Seseorang dengan self-rated attractiveness lebih tinggi memiliki skor

celebrity worship yang lebih tinggi, khususnya pada dimensi entertainment-social.

7. Religiusitas

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

13 Religiusitas merupakan salah satu hal sangat penting dalam kebudayaan dan

pengaruh utama terhadap suatu perilaku (Eid & El-Gohary, 2015). Religiusitas

berkaitan dengan keyakinan dan keterlibatan individu dalam beragama (Holdcroft,

2006). Terdapat hasil sebuah studi penelitian yang dilakukan Maltby dkk (2002),

seseorang yang memiliki religiusitas yang rendah cenderung berperilaku celebrity

worship.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal pada diri seseorang dapat mempengaruhi celebrity worship,

karena eksternal seseorang berbeda satu sama lain. Berikut faktor eksternal yang

dapat mempengaruhi celebrity worship.

1. Hubungan dekat dengan lawan jenis (Intimate relationship)

Pada penelitian McCutcheon dkk (2016), seseorang yang mengalami kecemasan

berlebihan dalam hubungan dekat cenderung memiliki skor tinggi pada intense-

personal dan borderline pathological. Terlihat bahwa orang-orang yang

mengalami banyak kecemasan dalam proses pembentukan dan mempertahankan

hubungan dekat dengan lawan jenis menjadi sangat tertarik dan bahkan kecanduan

dengan idola favorit mereka, sebagai pengganti hubungan parasosial (celebrity

worship) yang kurang mengancam untuk hubungan dekat yang memuaskan.

2. Ras/etnis

Pada penelitian McCutcheon dkk (2016), ras menjadi prediktor yang signifikan

terhadap celebrity worship pada mahasiswa di Universitas bagian timur dan pusat

Amerika Serikat. Kemudian, pada hasil penelitian lainnya, ditemukan bahwa

mahasiswa Afrika-Amerika memilih artis berkebangsaan Afrika-Amerika juga,

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

14 dan orang kulit putih memilih artis yang berkulit putih juga (McCutcheon dkk,

2016).

3. Media

Beberapa media massa sering menampilkan idola baik berupa gambar maupun

audio dan/visual. Hal tersebut menyebabkan celebrity worship muncul

dikarenakan oleh kekaguman terhadap kesuksesan iklan komersial dan hedonis

idola, yang dibentuk (paling tidak sebagian) oleh kekuatan market dan media

sosial (Yue & Cheung, 2003).

2.1.3. Pengukuran Celebrity Worship

Menurut Mccutcheon dkk (2002), pengukuran celebrity worship terdiri dari empat

jenis alat ukur, yaitu diantaranya:

1. Celebrity Attitude Scale (CAS)

Celebrity Attitude Scale terdiri dari 34 item yang berisi tiga dimensi yaitu

entertainment-social, intense-personal, dan borderline-pathological mengukur

sejauh mana responden tertarik dan berhubungan dengan kehidupan idola

favoritnya. Selain itu, terdapat juga short version of Celebrity Attitude Scale

(CAS) berjumlah 22 item sudah dipakai pada penelitian Maltby dkk (2005).

2. Parasocial Interaction Scale (PIS)

Rubin, Perse, and Powell mengembangkan 20 item Parasocial Interaction Scale

(PIS) untuk mengukur sejauh mana penonton televisi mengembangkan hubungan

parasosial dengan penyiar berita.

3. Celebrity Appeal Questionnaire (CAQ)

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

15 Pada alat ukur ini, bertujuan untuk mengoperasionalkan konstruk-konstruk yang

berkaitan dengan daya tarik parasosial berjumlah 26 item, pembuatnya bernama

Gayle.

4. Sport Fan Motivation Scale (SFMS)

Terdiri dari 23 item Sport Fan Motivation Scale (SFMS) yang dibuat oleh Daniel.

Terdapat delapan penyebab seseorang menjadi penggemar olahraga yaitu self-

esteem, pelarian, hiburan, keluarga, hubungan kelompok, estetis, kesenangan, dan

ekonomi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Short version of Celebrity Attitude

Scale (CAS) berjumlah 22 item dari Maltby dkk (2005). Alasan penulis memilih

alat ukur ini karena sudah terpakai di beberapa penelitian sebelumnya dan

memiliki nilai reliabilitas yang baik sebesar 0,84 sampai 0.94.

2.2 Attachment Style

Faktor yang mempengaruhi celebrity worship yang akan dibahas pertama kali

adalah attachment style. Berikutnya akan dijelaskan secara rinci seputar variabel

ini yaitu definisi, dimensi, dan pengukurannya.

2.2.1 Definisi attachment style

Attachment style yang dimiliki seseorang akan berpengaruh pada seseorang dalam

berteman, berinteraksi dengan orang lain, dan keberhasilan dalam membina

hubungan sosial (Baron & Byrne, 2005). Attachment sebagai ikatan afeksional

yang kuat yang dirasakan terhadap orang tertentu, yang menyebabkan perasaan

senang saat berinteraksi dengannya dan merasa nyaman (Berk, 2005). Pada

Bartholomew (Bartholomew & Shaver, 1998), mendefinisikan attachment style

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

16 sebagai kecenderungan perilaku lekat seseorang yang terdiri dari dimensi positif

dan negatif mengenai sikap dasar pada dirinya maupun pada orang lain.

Menurut Hofstra, Van Oudenhoven, dan Buunk (2005), attachment style

merupakan mekanisme kelekatan yang dilihat dari dua model utama: model of self

(pribadi yang menilai dirinya apakah layak dicintai dan diperhatikan atau tidak)

dan model of others (menilai orang lain, dapat dipercaya atau tidak). Carruth

(2011) menjelaskan bahwa attachment merupakan suatu ikatan emosional yang

melibatkan keinginan untuk mencari dan mempertahankan kedekatan dengan

orang tertentu, terutama dalam keadaan sulit, lalu membentuk semacam suatu

sistem yang menyediakan rasa aman, perlindungan, dan keselamatan. Kemudian,

menurut Mayseless dan Scharf (2007), teori attachment menggambarkan suatu

pengalaman dalam hubungan dekat, yaitu kemampuan membentuk hubungan

dekat dengan orang lain.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai kepribadian yang sudah

disebutkan, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan definisi dari Hofstra, Van

Oudenhoven, dan Buunk (2005) yang menjelaskan attachment style merupakan

mekanisme kelekatan yang dilihat dari dua model utama: model of self (pribadi

yang menilai dirinya apakah layak dicintai dan diperhatikan atau tidak) dan model

of others (menilai orang lain, dapat dipercaya atau tidak).

2.2.2 Dimensi Attachment Style

Menurut Hofstra, Van Oudenhoven, dan Buunk (2005), terdapat empat dimensi

attachment style, yaitu

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

17 1. Secure

Dimensi ini melihat bagaimana seseorang memiliki pandangan positif pada diri

sendiri, mampu mempercayai orang lain dan dapat melakukan interaksi sosial

dengan baik.

2. Fearful

Pada dimensi ini, seseorang mempunyai pandangan negatif terhadap dirinya

sendiri dan orang lain demi melindungi dirinya dari rasa sakit karena rasa

ketidaknyamanan pribadi dan ketidakpercayaan individu terhadap orang lain.

3. Preoccupied

Pada dimensi ini, seseorang mempunyai pandangan negatif terhadap dirinya

sendiri tetapi ia memiliki pandangan positif pada orang lain. Selain itu, ia

memiliki kekhawatiran kalau tidak disukai orang lain.

4. Dismissing

Dimensi ini melihat bagaimana seseorang memiliki pandangan positif pada diri

sendiri tetapi tidak mempercayai orang lain dan terbiasa menghindari kontak

dengan lingkungan sosialnya.

2.2.3 Pengukuran attachment style

Ada beberapa alat ukur yang dikembangkan untuk mengukur attachment style,

yaitu:

1. Attachment Styles Questionnaire (ASQ) dari Van Oudenhoven, Hofstra, dan

Bakker yang dibuat tahun 2003 yang berjumlah 24 item. Alat ukur ini

mengukur 4 dimensi yaitu secure, fearful, preoccupied, dan dismissing

(Hofstra et.al, 2005).

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

18 2. The Attachment and Object Relations Inventory (AORI) dari Buelow, McClain,

dan McIntosh (1996). Alat ukur ini berjumlah 60 item, diukur dengan 5-point

skala Likert (5=sangat setuju, 1=sangat tidak setuju). Mengukur enam dimensi,

tiga diantaranya mengukur attachment dengan objek spesifik yaitu peers

(teman sebaya), orang tua, dan pasangan, sedangkan tiga dimensi lainnya

mengukur attachment lainnya yaitu levels of closeness, security dan

independence.

3. The Relationships Questionnaire (RQ)

Alat ukur ini dibuat oleh Bartholomew dan Horowitz (1991). Alat ukur ini

berjumlah empat item dan mengukur attachment style pada orang dewasa.

4. The Experiences In Close Relationships-Revised (ECR-R) Questionnaire

Alat ukur yang dibuat Fraley, Waller, dan Brennan (2000). Alat ukur ini

berjumlah 36 item dan berfungsi mengukur attachment style orang dewasa.

Alat ukur ini mengukur dua dimensi: avoidance dan anxiety.

Dalam penelitian kali ini penulis akan menggunakan Attachment Styles

Questionnaire (ASQ) dari Van Oudenhoven, Hofstra, dan Bakker yang dibuat

tahun 2003 dan berjumlah 24 item (Hofstra et.al, 2005). Alasan penulis memilih

alat ukur ini karena sesuai dengan subjek yang diteliti dan memiliki nilai

reliabilitas sebesar 0,62 sampai 0,80.

2.1 Self-Esteem

Faktor yang memengaruhi celebrity worship berikutnya adalah self-esteem.

Berikut akan dijelaskan secara rinci seputar variabel ini yaitu definisi, dimensi,

dan pengukurannya.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

19 2.3.1 Definisi self-eesteem

Definisi dari self-esteem sudah dikaji oleh banyak ahli. Berikut adalah penjelasan

self-esteem dari beberapa ahli. Menurut Rosenberg (1965), self-esteem adalah

penilaian seseorang tentang perilaku positif atau negatif terhadap dirinya sendiri.

Kemudian, menurut Papalia et.al (2009), self-esteem merupakan penilaian pribadi

terhadap keberhargaan dirinya sendiri. Self-esteem mengekspresikan sikap

penerimaan atau penolakan, yang mengindikasikan tingkat kepercayaan individu

terhadap dirinya akan kapasitas, signifikansi, kesuksesan, dan keberhargaan

(Heartherton & Wyland, 2003). Menurut Berk (2005), self-esteem adalah

keputusan yang dibuat mengenai apa yang menurut individu penting dan perasaan

yang terlibat dalam hal tersebut.

Berdasarkan pemaparan teori di atas, peneliti menggunakan definisi self-

esteem yang dikemukakan oleh Rosenberg (1965), self-esteem adalah penilaian

seseorang tentang perilaku positif atau negatif terhadap dirinya sendiri.

2.3.2 Dimensi self-esteem

Menurut Rosenberg dan Owens, self-esteem memiliki dua dimensi (dalam Mruk,

2006), yaitu:

1. Self-esteem tinggi

Dimensi ini menggambarkan bagaimana seseorang dapat menilai dirinya secara

positif.

2. Self-esteem rendah

Dimensi ini menggambarkan bagaimana seseorang dapat menilai dirinya secara

negatif.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

20 2.3.3 Pengukuran self-esteem

Berikut beberapa alat ukur yang dikembangkan untuk mengukur self-esteem,

yaitu:

1. Janis-Field Feelings of Inadequancy Scale (JFS) terdiri dari 23 item yang

dikembangkan oleh Janis dan Field pada tahun 1959 (Heatherton & Wyland,

2003). Skala ini mengukur self-regard, kemampuan akademik, kepercayaan

sosial, dan penampilan. Kemudian pada tahun 1980, JFS dimodifikasi oleh

Fleming dan Courtney pada tahun 1984 dengan mengganti format respon (5-7

poin skala) dan menambahkan pertanyaan untuk dimensi lain dari self-esteem.

2. Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES)

Alat ukur yang dikembangkan oleh Rosenberg, terdiri dari 10 item dan

menggunakan skala likert (Rosenberg, 1965).

3. State Self-Esteem Scale (SSES)

Alat ukur yang dikembangkan oleh Heatherton dan Polivy pada tahun 1991.

Alat ukur ini sering digunakan pada penelitian laboratorium dan sangat sensitif

terhadap manipulasi, dan terdiri dari 20 item (Heatherton & Wyland, 2003).

Dalam penelitian ini pengukuran self-esteem menggunakan alat ukur

Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) yang dikembangkan oleh Rosenberg pada

tahun 1965. Alasan penulis memilih alat ukur ini karena sesuai dengan subjek

yang akan diteliti dan memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,91.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

21 2.2 Emotional Autonomy

Emotional autonomy adalah variabel terakhir yang akan diuji keberpengaruhannya

oleh peneliti. Berikut akan dijelaskan secara rinci seputar variabel ini yaitu

definisi, dimensi, dan pengukurannya.

2.3.1 Definisi emotional autonomy

Definisi dari emotional autonomy sudah dikaji oleh banyak ahli. Berikut adalah

penjelasan emotional autonomy dari beberapa ahli. Steinberg (2014), menjelaskan

bahwa emotional autonomy yaitu adanya aspek kemandirian yang menimbulkan

perubahan dalam hubungan dekat seseorang, khususnya dengan orang tua. Blos

(dalam Steinberg & Silverberg, 1986), menjelaskan bahwa perkembangan

emotional autonomy merupakan suatu proses "individuasi", bagaimana seorang

remaja melepaskan diri dari orang tuanya, menghilangkan sifat ketergantungan

pada orang tua, dan konseptualisasi mereka mengenai orangtuanya.

Berdasarkan pemaparan teori di atas, peneliti menggunakan definisi

emotional autonomy yang dikemukakan oleh Steinberg (2014), menjelaskan

bahwa emotional autonomy yaitu adanya aspek kemandirian yang menimbulkan

perubahan dalam hubungan dekat seseorang, khususnya dengan orang tua.

2.3.2. Dimensi emotional autonomy

Emotional autonomy memiliki empat dimensi (Steinberg, 2014;Beyers, 2005),

yaitu:

1. Parental Deidealization

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

22 Dimensi ini menggambarkan bagaimana seseorang tidak menganggap orang tua

sebagai sosok ideal dan sempurna, tetapi merupakan orang yang tetap bisa

melakukan kesalahan.

2. Nondependency on Parents

Dimensi ini menggambarkan bagaimana seseorang bergantung pada diri sendiri

dan mengambil keputusan sesuai keinginannya, serta hanya sesekali

mengandalkan orang tua.

3. Perceives Parents as People

Dimensi ini menggambarkan bagaimana seseorang memahami bahwa orang

tuanya memiliki perilaku lain di luar perannya sebagai parental status, juga

memahami pemikiran dan sudut pandang orang tuanya terhadap dirinya.

4. Individuation

Dimensi ini menggambarkan bagaimana seseorang ingin berperilaku mandiri dan

terlepas dari pengaruh orang tua.

2.3.3 Pengukuran emotional autonomy

Ada beberapa alat ukur yang dikembangkan untuk mengukur emotional autonomy,

yaitu:

1. Emotional Autonomy Scale (EAS) yang dikembangkan Steinberg dan

Silverberg pada tahun 1986. Alat ukur ini memiliki 20 item yang mengukur

empat dimensi yaitu parental deidealization, nondependency on parents,

perceives parents as people, dan individuation.

2. Psychological Separation Inventory (PSI) yang dikembangkan Hoffman. Alat

ukur ini berjumlah 138 item dan mengukur empat dimensi, yaitu functional

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

23 independence, attitudinal independence, emotional independence, dan

conflictual independence (McElhaney et.al, 2009).

3. Separation-Individuation Test of Adolescence (SITA) yang dikembangkan

Levine, Green, dan Millon. Alat ukur ini berjumlah 148 item dan mengukur

enam dimensi, yaitu nurturance-succorance, engulfment-anxiety, separation

anxiety, need denial, self-centeredness, dan health separation (McElhaney

et.al, 2009).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat ukur Emotional Autonomy

Scale (EAS) dari Steinberg dan Silverberg (1986). Alasan penulis memilih alat

ukur ini karena sesuai dengan subjek yang akan diteliti dan nilai reliabilitas

sebesar 0.82.

2.4 Kerangka Berpikir

Levesque (dalam Ang & Chan, 2016) menyatakan bahwa celebrity worship

merupakan interaksi parasosial pada idola yang menggantikan interaksi dengan

orang lain di dunia nyata. Terdapat tiga dimensi dalam celebrity worship, yaitu:

entertainment-social, intense-personal, dan borderline-pathological.

Maltby et.al (2005) menjelaskan bahwa entertainment-social merupakan

bentuk perilaku dimana seseorang menganggap idola hanyalah hiburan semata

dan sebagai bentuk interaksi sosial kepada orang lain, contohnya seperti

membicarakan tentang berita terbaru idola dengan teman sebaya. Intense-personal

merupakan bentuk perilaku dimana seseorang sudah memiliki perasaan kuat dan

setia pada idola, contohnya seperti sering memikirkan sang idola dengan tidak

sengaja. Borderline-pathological merupakan bentuk perilaku dimana seseorang

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

24 sudah tidak dapat mengontrol fantasi dan perilakunya terhadap idola, contohnya

membeli barang yang pernah digunakan oleh idola (Maltby, 2005).

Terdapat beberapa variabel yang memengaruhi munculnya celebrity

worship. Variabel pertama yang akan dibahas yaitu attachment style. Menurut

Hofstra, Van Oudenhoven, dan Buunk (2005), attachment style merupakan

mekanisme kelekatan yang dilihat dari dua model utama: model of self (pribadi

yang menilai dirinya apakah layak dicintai dan diperhatikan atau tidak) dan model

of others (menilai orang lain, dapat dipercaya atau tidak). Singkatnya, attachment

style merupakan mekanisme yang mendasari terbentuknya hubungan dekat

individu dengan orang lain (Bakker et.al, 2004).

Seseorang yang memiliki secure attachment biasanya memuaskan

kehidupan nyatanya dan tidak menyukai idola secara berlebihan (Eysenck, 2017).

Namun, saat secure attachment pada seseorang rendah, maka dapat muncul

perilaku negatif, seperti merasa pesimis mengenai lingkungan sosial,

menimbulkan masalah, merasa jauh dalam segi emosi, dan saat dewasa

hubungannya dengan lawan jenis tidak berjalan lancar (Collisson et.al, 2018).

Maka, bila secure attachment rendah dapat meningkatkan celebrity worship.

Seseorang yang memiliki fearful attachment mempunyai pandangan

negatif pada diri sendiri demi melindungi diri dari rasa sakit karena penolakan dan

munculnya ketidakpercayaan pada orang lain (Hofstra, Van Oudenhoven, dan

Buunk, 2005). Menurut Eysenck (2017), orang dengan fearful attachment sangat

tinggi kecemasannya, sangat emosional, dan memiliki pikiran negatif mengenai

pribadinya. Sehingga, individu tersebut menjadikan idola sebagai pelariannya.

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

25 Minimnya kontak secara langsung membuat interaksi tanpa adanya resiko

penolakan dan perasaan tidak dihargai oleh idola. (Theran et.al, 2010).

Seseorang yang memiliki preoccupied attachment cenderung memandang

dirinya negatif, tetapi memiliki pandangan positif ke orang lain, apalagi pada idola.

Sehingga, ia menjadikan idola favoritnya sebagai seseorang yang menurutnya

dapat dipandang positif dan membuatnya nyaman untuk berinteraksi. Namun,

karena ia terlalu memuja idolanya, kemungkinan dapat muncul perilaku stalking

(mengikuti diam-diam) idolanya di mana pun dan kapan pun (Theran, Newberg,

& Gleason, 2010).

Seseorang memiliki dismissing attachment akan memandang positif pada

diri sendiri tetapi tidak mempercayai orang lain dan terbiasa menghindari kontak

dengan lingkungan sosialnya dan memilih mandiri (Hofstra, Van Oudenhoven,

dan Buunk, 2005). Terdapat beberapa orang tertentu yang terlalu percaya diri

(narsis), lalu menganggap dirinya sama dengan idolanya, bahkan meniru beberapa

karakteristiknya dan berharap bisa sama terkenalnya dengan idola pujaannya.

Selain itu, ada juga yang lebih memilih menghabiskan waktu untuk berinteraksi

dengan idola melalui media sosial (Krause et.al, 2018).

Variabel kedua yang akan dibahas yaitu self-esteem. Self-esteem remaja

yang tergolong rendah membuat mereka melakukan celebrity worship (Reeves

et.al, 2012). Hal ini terjadi karena dengan melakukan celebrity worship dengan

idola pujaan, sehingga tidak akan terjadi penolakan. Selain itu, seseorang dengan

self-esteem rendah merasa idolanya merupakan gambaran ideal self yang dicari,

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

26 sehingga membuatnya semakin meningkatkan celebrity worship (Maltby & Giles,

2008).

Variabel ketiga yang akan dibahas yaitu emotional autonomy. Terdapat

empat dimensi dalam emotional autonomy yaitu: parental deidealization,

nondependency on parents, perceives parents as people, dan individuation

(Steinberg, 2014;Beyers et.al, 2005). Parental deidealization merupakan perilaku

dimana seseorang tidak menganggap orang tua sebagai sosok ideal dan sempurna,

tetapi merupakan orang yang tetap bisa melakukan kesalahan. Para remaja

menganggap orang tuanya bukanlah sosok ideal untuk menjadi role model

(panutannya) dan lebih memilih idola pujaannya (Giles & Maltby, 2004).

Nondependency on parents merupakan perilaku bergantung pada diri

sendiri dan mengambil keputusan sesuai keinginannya, serta hanya sesekali

mengandalkan orang tua. Salah satu contoh perilakunya yaitu lebih memilih

meminta nasehat/bantuan pada teman daripada orang tua (Beyers et.al, 2005).

Karena ia lebih dekat dengan teman sesama penggemar K-Pop daripada orang tua,

maka akan muncul kemungkinan ia mengenal idola dan berperilaku celebrity

worship.

Perceives parents as people merupakan perilaku dimana seseorang

memahami bahwa orang tuanya bukan sosok sempurna dan bisa saja

menunjukkan perilaku yang berbanding terbalik dengan parental status yang

diterapkan di rumah (Golonka, 2013). Perceives parents as people juga

merupakan perilaku dimana anak mampu mengambil peran orang tua sekaligus

mendapatkan perspektif psikologis yang mendalam mengenai orang tua.

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

27 Perspektif tersebut yaitu anak dapat mengetahui siapa orang tuanya, bagaimana

orang tuanya dapat menjadi seperti saat ini, dan bagaimana pemikiran juga sudut

pandang orang tua terhadap dirinya (Andersen, 2000). Namun, saat perceives

parents as people pada seseorang rendah, maka dapat muncul perilaku negatif.

Hal ini terjadi karena remaja tidak bisa memahami orang tuanya bukan sosok

sempurna atau sudut pandang orang tua dengan dirinya berbeda, maka ia lebih

memilih untuk melakukan celebrity worship, karena menganggap idolanya lebih

mudah dipahami kepribadiannya dan tidak pernah melakukan kesalahan (Krause

et.al, 2018).

Individuation merupakan perilaku dimana seseorang ingin berperilaku

mandiri dan terlepas dari pengaruh orang tua. Selain itu, tidak sedikit remaja yang

memiliki impian/cita-cita tertentu namun ia merahasiakan dari orang tua karena

takut diremehkan, sehingga diam-diam ia hanya menceritakan pada idolanya

karena merasa lebih nyaman dan dimengerti (Yuzhang & Xiaotian, 2002). Selain

itu, remaja merupakan masa dimana ia melakukan pencarian jati diri secara

mandiri. Dari sinilah ia menjadikan idola sebagai sosok yang dapat ia tiru, baik itu

perilaku atau gaya hidupnya (medicaldaily.com ;Yuzhang & Xiaotian, 2002).

Faktor yang dapat memengaruhi perilaku celebrity worship yang terakhir

yaitu faktor demografis. Usia dipilih oleh penulis sebagai dimensi yang

diikutsertakan dalam penelitian. Hal tersebut karena penulis menemukan adanya

penelitian dari Houran et.al (2005) yang menyebutkan bahwa usia memengaruhi

perilaku celebrity worship. Masa remaja, khususnya pada remaja akhir, rentan

memiliki perilaku celebrity worship. Hal ini dapat terjadi karena mereka percaya

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

28 kalau dapat membentuk hubungan spesial dengan idola. Selain itu, dengan adanya

jaringan internet membuat mereka mudah mengakses fan club, website, dan segala

hal di media sosial yang memberikan informasi mengenai idolanya (Houran,

2005).

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir

Berdasarkan pemaparan kerangka berfikir di atas, pada penelitian kali ini

akan dilihat pengaruh dari attachment style, self-esteem, emotional autonomy, dan

usia terhadap celebrity worship yang secara singkat dapat diilustrasikan pada

bagan 2.1.

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah :

1. Ha: Ada pengaruh yang signifikan dari variabel attachment style (secure,

fearful, preoccupied, dan dismissing), variabel self-esteem, dan variabel

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

29 emotional autonomy (parental deidealization, nondependency on parents,

perceives parents as people, dan individuation) terhadap celebrity worship

pada penggemar K-Pop.

2. H1: Ada pengaruh yang signifikan dari secure terhadap celebrity worship

pada penggemar K-Pop.

3. H2: Ada pengaruh yang signifikan dari fearful terhadap celebrity worship

pada penggemar K-Pop.

4. H3: Ada pengaruh yang signifikan dari preoccupied terhadap celebrity

worship pada penggemar K-Pop.

5. H4: Ada pengaruh yang signifikan dari dismissing terhadap celebrity

worship pada penggemar K-Pop.

6. H5: Ada pengaruh yang signifikan dari self-esteem terhadap celebrity

worship pada penggemar K-Pop.

7. H6: Ada pengaruh yang signifikan dari parental deidealization terhadap

celebrity worship pada penggemar K-Pop.

8. H7: Ada pengaruh yang signifikan dari nondependency on parents terhadap

celebrity worship pada penggemar K-Pop.

9. H8: Ada pengaruh yang signifikan dari perceives parents as people terhadap

celebrity worship pada penggemar K-Pop.

10. H9: Ada pengaruh yang signifikan dari individuation terhadap celebrity

worship pada penggemar K-Pop.

11. H10: Ada pengaruh yang signifikan dari usia terhadap celebrity worship pada penggemar K-Pop

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

30 BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja penggemar K-Pop di Indonesia.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja penggemar K-Pop di

Indonesia yang berusia 15 hingga 22 tahun. Sampel yang digunakan adalah non

probability sampling yaitu dimana peluang terpilihnya anggota populasi untuk

dijadikan sampel tidak dapat diketahui. Teknik pengambilan sampling dalam

penelitian inia adalah convenience sampling, yaitu teknik pengambilan sampling

sekenanya sesuai dengan maksud tujuan penelitian. Kuesioner disebar melalui

google form sejak 24 September 2018 hingga 2 Oktober 2018. Pada akhir

penutupan google form, didapat 322 sampel untuk dijadikan responden penelitian.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah celebrity

worship dan variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah

attachment style, self-esteem, emotional autonomy, dan usia. Adapun definisi

operasional dari variabel pada penelitian ini adalah :

1. Celebrity worship merupakan hubungan parasosial antara penggemar dan

idolanya, yang terdiri dari aktifitas mencari tahu berita terbaru idola,

menganggap idola sebagai belahan jiwa, sampai melakukan hal ekstrim.

Dimensinya terdiri dari entertainment-social, intense-personal, dan borderline-

pathological.

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

31 2. Attachment style adalah kecenderungan yang khas pada seseorang dalam

melakukan attachment dengan orang lain, yang terdiri dari empat dimensi,

yaitu: secure, fearful, preoccupied, dan dismissing.

3. Self-esteem merupakan kemampuan melakukan penilaian pada dirinya sebagai

orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten atau

malah sebaliknya.

4. Emotional autonomy merupakan sebuah metode untuk melihat aspek

kemandirian yang menimbulkan perubahan dalam hubungan dekat seseorang

dengan orang tua, yang terdiri dari empat dimensi, yaitu: parental

deidealization, nondependency on parents, perceives parents as people, dan

individuation.

5. Variabel demografis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu usia. Usia

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggemar K-Pop yang berusia 15-

22 tahun.

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan

skala model Likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban, yang terdiri dari:

Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS)

untuk skala celebrity worship, attachment style, self-esteem, dan emotional

autonomy. Alternatif jawaban ini dipilih dengan alasan untuk menghindari subjek

menjawab pernyataan dengan pilihan netral. Instrumen pengumpulan data terkait

dengan skala yang akan digunakan dan diberikan melalui google form kepada

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

32 subyek. Penelitian ini menggunakan lima instrumen sebagai alat pengumpulan

data, yaitu:

1. Instrumen yang berisikan biodata subjek penelitian dan lembar persetujuan.

Lembar awal instrumen ini berisikan pernyataan kesediaan subjek untuk menjadi

responden dengan mengisi biodata, seperti: inisial nama, jenis kelamin, dan

usia.

2. Celebrity Worship

Celebrity worship diukur dengan menggunakan skala Short version of Celebrity

Attitude Scale (CAS) Maltby dkk (2005) yang berjumlah 22 item dan

diadaptasi kedalam bahasa Indonesia.

Tabel 3.1

Blue Print Skala Celebrity Worship

No.

Dimensi Indikator No Item Jumlah Contoh Item

1. Entertainment

Social

Membicarakan idola dan mengikuti berita tentang mereka, mengetahui dan

menyukai idola.

4, 9, 13, 15, 18, 21, 22*

7

Sangat menyenangkan bergaul dengan orang juga penggemar idola saya.

2. Intense-Personal

Mencintai idola dan mulai muncul perasaan posesif

dengan idola.

1, 2, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 14, 16,

19

11

Ketika suatu hal baik terjadi pada idol, saya juga ikut merasakannya.

3. Borderline

Pathological Berimajinasi hal yang tidak

mungkin dengan idola. 7, 12, 17, 20

4

Jika saya cukup beruntung untuk bertemu idol dan dia meminta untuk melakukan hal ilegal, saya mungkin akan melakukannya.

Jumlah 22 Keterangan : tanda (*) untuk item unfavourable

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

33 3. Attachment Style

Attachment style diukur dengan menggunakan skala Attachment Styles

Questionnaire (ASQ) dari Van Oudenhoven dkk yang dibuat tahun 2003 (Hofstra

dkk, 2005). Alat ukur ini terdiri dari 24 item untuk mengukur empat dimensi yang

terdiri dari: secure, fearful, preoccupied, dan dismissing dan diadaptasi kedalam

bahasa Indonesia.

Tabel 3.2

Blue Print Attachment Style

Keterangan : tanda (*) untuk item unfavourable

4. Self-Esteem

Instrumen alat ukur self-esteem yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil

adaptasi dari skala Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) yang dikembangkan oleh

Rosenberg pada tahun 1965. Alat ukur ini terdiri dari 10 item dan diadaptasi

kedalam bahasa Indonesia.

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

34 Tabel 3.3

Blue Print Self-Esteem No Dimensi Indikator No Item Jumlah Contoh Item

1. Self-esteem Sikap positif atau negatif terhadap dirinya sendiri.

1, 2*, 3, 4, 5*, 6*, 7, 8*, 9*, 10

10

Saya merasa memiliki sejumlah kualitas yang baik.

Jumlah 10 Keterangan : tanda (*) untuk item unfavorable

5. Emotional Autonomy

Instrumen alat ukur emotional autonomy yang digunakan dalam penelitian ini

berasal dari skala Emotional Autonomy Scale (EAS) yang dikembangkan oleh

Steinberg dan Silverberg (1986) dan diadaptasi kedalam bahasa Indonesia.

Tabel 3.4

Blue Print Emotional Autonomy

Keterangan : tanda (*) untuk item unfavourable

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

35 Alat ukur ini terdiri dari 20 item yang berasal dari empat dimensi, yaitu dimensi

parental deidealization, nondependency on parents, perceives parents as people,

dan individuation.

3.4 Uji Validitas Konstruk

Penulis menggunakan CFA (Confirmatory Factor Analysis) untuk pengujian

validitas instrumen dengan 72 item dari 4 skala, yaitu celebrity worship,

attachment style, self-esteem, dan emotional autonomy. Teknik CFA ini memiliki

beberapa prosedur menurut Umar (yang dikutip dalam Suryadi, et.al., 2014).

1. Menyusun suatu definisi operasional tentang konsep atau trait yang hendak

diukur. Untuk mengukur trait atau faktor tersebut diperlukan item (stimulus)

sebagai indikatornya.

2. Disusun hipotesis/teori bahwa seluruh item yang disusun (dibuat) adalah

valid mengukur konstruk yang didefinisikan. Dengan kata lain, diteorikan

(hipotesis) bahwa hanya ada satu faktor yang diukur yaitu konstruk yang

didefinisikan (model unidimensional).

3. Berdasarkan data yang diperoleh kemudian dihitung matriks korelasi antar

item, yang disebut matriks S.

4. Matriks korelasi tersebut digunakan untuk mengestimasi korelasi yang

seharusnya terjadi menurut teori atau model yang ditetapkan. Jika

teori/hipotesis pada butir 2 adalah benar, maka semestinya semua item hanya

mengukur satu faktor saja (unidimensional).

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

36 5. Langkah terakhir setelah didapatkan faktor skor yang telah dirubah menjadi T

skor, nilai baku inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan

regresi. Adapun langkah-langkahnya adalah: − Dihitung (diestimasi) parameter dari model/teori yang diuji, dimana hal tersebut

terdiri dari koefisien muatan faktor dan varian kesalahan pengukuran (residual). − Setelah nilai parameter diperoleh, kemudian diestimasi (dihitung) korelasi antar

setiap item sehingga diperoleh matriks korelasi antar item

berdasarkan hipotesis/teori yang diuji (matriks korelasi ini disebut sigma). 6. Uji validitas konstruk dilakukan dengan menguji hipotesis bahwa S = Ʃ

atau dapat dituliskan HO : S – Ʃ = 0. Uji hipotesis ini misalnya

dilakukan menggunakan uji Chi-Square, dimana jika Chi-Square tidak

signifikan (p>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil (H0) tidak

ditolak. Artinya, teori yang mengatakan bahwa semua item hanya mengukur

satu konstruk saja terbukti sesuai (fit) dengan data.

7. Jika telah terbukti model unidimensional (satu faktor) fit dengan data maka

langkah selanjutnya menguji apakah item signifikan dalam mengukur apa

yang hendak diukur, dengan menggunakan t-test. Jika hasil t-test tidak

signifikan maka item tersebut tidak signifikan dalam mengukur apa yang

hendak diukur, bila perlu item yang demikian didrop dan sebaliknya. Melihat

signifikan atau tidaknya item tersebut mengukur satu faktor dengan melihat

nilai t bagi koefisien muatan faktor item. Perbandingannya adalah jika t>1,96

maka item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

37 8. Selanjutnya, apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan

faktornya negatif, maka item tersebut harus di drop. Sebab, hal ini tidak

sesuai dengan sifat item, dimana item tersebut bersifat positif (favorable).

9. Langkah terakhir adalah apabila kesalahan pengukuran item terlalu banyak

yang berkorelasi, maka item tersebut akan didrop. Karena, item tersebut,

selain mengukur apa yang hendak diukur, juga mengukur hal lain. adapun,

pengujian analisis CFA seperti yang dipaparkan di atas dapat dilakukan

dengan menggunakan bantuan software LISREL versi 8.80.

3.4.1 Uji Validitas Konstruk Celebrity Worship

Penulis menguji variabel celebrity worship yang terdiri dari 22 item untuk

mengetahui apakah item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya

mengukur celebrity worship.

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Celebrity Worship No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan

ITEM 1 0.16 0.06 2.74 V ITEM 2 0.45 0.06 8.03 V ITEM 3 0.34 0.06 5.84 V ITEM 4 0.44 0.06 7.75 V ITEM 5 0.76 0.05 15.33 V ITEM 6 0.32 0.06 5.48 V ITEM 7 0.55 0.05 10.14 V ITEM 8 0.65 0.05 12.22 V ITEM 9 0.68 0.05 12.92 V ITEM 10 0.64 0.05 11.99 V ITEM 11 0.56 0.05 10.27 V ITEM 12 0.33 0.06 5.74 V ITEM 13 0.52 0.06 9.14 V ITEM 14 0.71 0.05 14.15 V ITEM 15 0.59 0.05 11 V ITEM 16 0.58 0.05 10.60 V ITEM 17 0.29 0.06 5.06 V ITEM 18 ITEM 19 ITEM 20 ITEM 21 ITEM 22

0.66 0.69 0.34 0.55 -0.02

0.05 0.05 0.06 0.05 0.06

12.52 13.61 5.94

10.16 -0.30

V V V V X

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

38 Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan, didapatkan nilai Chi-

Square=1454.55, df=209, P-value=0.0000, dan RMSEA=0.136. Oleh karena itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. setelah dilakukan modifikasi

sebanyak 86 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=150.95, df=124,

P-value=0.05021, dan RMSEA=0.026.

Selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu

digugurkan atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat T-value dan

muatan faktor, jika nilai t>1,96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Berdasarkan tabel 3.5 terlihat bahwa dari 22 item yang mengukur celebrity

worship, terdapat satu item tidak signifikan (t<1,96). Sehingga, satu item tersebut

digugurkan.

3.4.2 Uji Validitas Konstruk Attachment Style

3.4.2.1 Muatan Faktor Item Secure

Penulis menguji variabel secure yang terdiri dari tujuh item untuk mengetahui

apakah item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur

secure. Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan, didapatkan nilai Chi-

Square=44.41, df=14, P-value=0.00005, RMSEA=0.082. Oleh karena itu, penulis

melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item

dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 3

kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=19.12, df=11, P-

value=0.05893, RMSEA=0.048.

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

39 Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Secure

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan ITEM 1 0.07 0.07 1.09 X ITEM 2 0.47 0.07 7.11 V ITEM 3 0.15 0.07 2.12 V ITEM 4 0.72 0.07 9.83 V ITEM 5 0.62 0.07 8.88 V ITEM 6 0.14 0.07 2.13 V ITEM 7 0.26 0.07 3.91 V

Selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu

didrop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melakukan T-value dan muatan

faktor, jika nilai t>1,96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Berdasarkan tabel 3.6 terlihat bahwa terdapat 6 item yang bermuatan positif dan

signifikan, sementara 1 item lainnya memiliki nilai t<1,96 dan tidak signifikan

sehingga item tersebut harus digugurkan.

3.4.2.2 Muatan Faktor Item Fearful

Penulis menguji variabel fearful yang terdiri dari lima item untuk mengetahui

apakah item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur

fearful. Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan, didapatkan nilai Chi-

Square=67.51, df=5, P-value=0,00000, RMSEA=0.197. Tabel 3.6 Muatan

Faktor Item Fearful

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan ITEM 1 0.79 0.05 15.17 V ITEM 2 0.54 0.06 9.53 V ITEM 3 0.83 0.05 16.18 V ITEM 4 0.57 0.06 10.18 V ITEM 5 0.68 0.05 12.65 V

Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

40 modifikasi sebanyak 2 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=3.99,

df=3, P-value=0.26248, RMSEA=0.032.

Selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu

didrop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melakukan T-value dan muatan

faktor, jika nilai t>1,96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Berdasarkan tabel 3.7 terlihat bahwa dari 5 item yang mengukur fearful, semua

item signifikan (t>1,96) sehingga tidak ada item yang digugurkan.

3.4.2.3 Muatan Faktor Item Preoccupied

Penulis menguji variabel preoccupied yang terdiri dari tujuh item untuk

mengetahui apakah item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya

mengukur preoccupied. Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan,

didapatkan nilai Chi-Square=28.97, df=14, P-value=0.01056, RMSEA=0.058.

Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan

modifikasi sebanyak 1 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=17.08,

df=13, P-value=0.19548, RMSEA=0.031.

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Preoccupied

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan ITEM 1 0.76 0.05 14.98 V ITEM 2 0.53 0.06 9.60 V ITEM 3 0.84 0.05 17.18 V ITEM 4 0.72 0.05 13.68 V ITEM 5 0.52 0.06 9.43 V ITEM 6 0.58 0.05 10.68 V ITEM 7 0.73 0.05 14.30 V

Selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

41 didrop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melakukan T-value dan muatan

faktor, jika nilai t>1,96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Berdasarkan tabel 3.8 terlihat bahwa dari 4 item yang mengukur preoccupied,

semua item signifikan (t>1,96) sehingga tidak ada item yang digugurkan.

3.4.2.4 Muatan Faktor Item Dismissing

Penulis menguji variabel dismissing yang terdiri dari lima item untuk mengetahui

apakah item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur

dismissing. Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan, didapatkan nilai Chi-

Square=122.22, df=5, P- value=0.00000, RMSEA=0.270. Oleh karena itu, penulis

melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item

dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 2

kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=4.51, df=3, P-value=0.21101,

RMSEA=0.04.

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Dismissing

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan ITEM 1 0.57 0.06 9.03 V ITEM 2 0.84 0.07 11.85 V ITEM 3 0.13 0.07 1.79 X ITEM 4 0.31 0.06 4.9 V ITEM 5 0.52 0.06 8.32 V

Selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu

didrop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melakukan T-value dan muatan

faktor, jika nilai t>1,96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

42 Berdasarkan tabel 3.9 terlihat bahwa dari 4 item yang mengukur dismissing,

Terdapat 1 item tidak signifikan (t<1,96) sehingga digugurkan.

3.4.3 Uji Validitas Konstruk Self-esteem

Penulis menguji variabel self-esteem yang terdiri dari 10 item untuk mengetahui

apakah item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur self-

esteem. Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan, didapatkan nilai Chi-

Square=417.63, df=35, P-value= 0.00000, RMSEA=0.185. Oleh karena itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. Setelah dilakukan modifikasi

sebanyak 16 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=24.69, df=19, P-

value=0.17107, RMSEA=0.031.

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Self-esteem

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan ITEM 1 0.65 0.05 12.08 V ITEM 2 -0.57 0.05 -11.31 X ITEM 3 0.64 0.06 11 V ITEM 4 0.72 0.05 13.35 V ITEM 5 -0.73 0.05 -15.15 X ITEM 6 -1.00 0.04 -22.17 X ITEM 7 0.54 0.05 10.72 V ITEM 8 -0.09 0.06 -1.49 X ITEM 9 -0.61 0.05 -12.32 X

ITEM 10 0.42 0.05 8.30 V

Selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu

didrop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melakukan T-value dan muatan

faktor, jika nilai t>1,96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

43 Berdasarkan tabel 3.10 terlihat bahwa 5 item tidak signifikan (t<1,96), sehingga

digugurkan.

3.4.2 Uji Validitas Konstruk Emotional Autonomy

3.4.2.5 Muatan Faktor Item Parental Deidealization

Penulis menguji variabel parental deidealization yang terdiri dari lima item untuk

mengetahui apakah item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya

mengukur parental deidealization. Berdasarkan hasil analisis CFA yang

dilakukan, didapatkan nilai Chi-Square=35.12, df=5, P-value=0.00000,

RMSEA=0.137. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model,

dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lain.

setelah dilakukan modifikasi sebanyak 3 kali, maka diperoleh model fit dengan

Chi-Square=3.23, df=2, P-value=0.19917, RMSEA=0.044.

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Parental Deidealization

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan ITEM 1 0.22 0.19 1.12 X ITEM 2 0.09 0.09 1.02 X ITEM 3 0.19 0.17 1.12 X ITEM 4 0.08 0.08 0.97 X ITEM 5 1.56 1.33 1.17 X

Selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu

didrop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melakukan T-value dan muatan

faktor, jika nilai t>1,96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Berdasarkan tabel 3.11 terlihat bahwa dari 5 item yang mengukur parental

deidealization, semuanya tidak signifikan (t<1,96), sehingga variabel parental

deidealization digugurkan.

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

44 3.4.2.6 Uji Validitas Konstruk Nondependency on Parents

Penulis menguji apakah empat item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur nondependency on parents. Pada variabel nondependency

on parents yang dilakukan dengan model fit, satu faktor menghasilkan model

yang tidak fit dengan Chi-Square=27.95, df=2, P-value=0.000, RMSEA=0.201.

Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lain. setelah dilakukan

modifikasi sebanyak 2 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=0, df=0,

P-value=1, RMSEA=0.

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Nondependency on Parents

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan ITEM 1 0.52 0.09 5.59 V ITEM 2 0.30 0.07 4.23 V ITEM 3 0.27 0.07 3.84 V ITEM 4 0.95 0.15 6.44 V

Selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu

didrop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melakukan t-value dan muatan

faktor, jika nilai t>1,96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Berdasarkan tabel 3.11 dapat dilihat bahwa semua item signifikan (t>1,96),

sehingga tidak ada yang digugurkan.

3.4.2.7 Uji Validitas Konstruk Perceives Parents as People

Penelitu menguji apakah enam item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur perceives parents as people. Pada variabel perceives

parents as people yang dilakukan dengan model fit, satu faktor menghasilkan

model yang tidak fit dengan Chi-Square=83.97, df=9, P-value=0.000,

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

45 RMSEA=0.161. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model,

dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lain.

setelah dilakukan modifikasi sebanyak 5 kali, maka diperoleh model fit dengan

Chi-Square=5.42, df=4, P-value=0.24689, RMSEA=0.033.

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Perceives Parents as People

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan ITEM 1 -0.14 0.10 -1.42 X ITEM 2 0.54 0.07 7.40 V ITEM 3 0.83 0.09 8.70 V ITEM 4 0.38 0.07 5.75 V ITEM 5 0.23 0.06 3.76 V ITEM 6 0.56 0.10 5.75 V

Selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu

didrop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melakukan T-value dan muatan

faktor, jika nilai t>1,96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya.

Berdasarkan tabel 3.12 terlihat bahwa dari 6 item yang mengukur perceives

parents as people, hanya 1 item tidak signifikan (t<1,96) sehingga digugurkan dan

5 item lainnya dapat dianalisis.

3.4.2.8 Uji Validitas Konstruk Individuation

Penelitu menguji apakah lima item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur individuation. Pada variabel individuation yang dilakukan

dengan model fit, satu faktor menghasilkan model yang tidak fit dengan Chi-

Square=115.19, df=5, P-value=0.000, RMSEA=0.262. Oleh karena itu, penulis

melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item

dibebaskan berkorelasi satu sama lain. setelah dilakukan modifikasi sebanyak 3

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

46 kali, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square=0.36, df=2, P-value=0.83562,

RMSEA=0.

Tabel 3.13 Muatan Faktor Item Individuation

No. Koefisien Standar Error Nilai T Signifikan ITEM 1 0.62 0.06 9.92 V ITEM 2 0.26 0.06 3.96 V ITEM 3 0.37 0.06 5.73 V ITEM 4 0.81 0.07 12.27 V ITEM 5 0.51 0.06 8.09 V

Selanjutnya adalah melihat signifikan tidaknya item dalam mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan manakah item yang perlu didrop atau

tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melakukan T-value dan muatan faktor, jika

nilai t>1,96 artinya item tersebut signifikan dan sebaliknya. Berdasarkan tabel

3.13 dapat dilihat bahwa semua item signifikan (t>1,96), sehingga tidak ada yang

digugurkan.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian dalam

rangka menguji kebenaran hipotesis. Penelitian ini menggunakan metode analisis

regresi berganda yaitu suatu metode untuk menguji signifikan atau tidaknya

pengaaruh dari sekumpulan variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut ini

adalah persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + b8 X8 + b9 X9 +

b10 X10 + e

Keterangan:

Y : Celebrity worship

a : Konstanta/intercept

b : Koefisien regresi

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

47 X1 : Attachment style – secure

X2 : Attachment style – fearful

X3 : Attachment style – preoccupied

X4 : Attachment style – dismissing

X5 : Self-esteem

X6 : Emotional autonomy – parental deidealization

X7 : Emotional autonomy – nondependency on parents

X8 : Emotional autonomy – perceives parents as people

X9 : Emotional autonomy – individuation

X10 : Usia

e : Residu

Sebelum melakukan analisis regresi berganda, maka dilakukan korelasi

product moment seluruh variabel penelitian. Tujuan dilakukan langkah ini karena

regresi idealnya IV tidak berkorelasi dengan IV lainnya, namun sebaiknya IV

berkorelasi dengan DV.

Melalui analisis regresi berganda akan diperoleh nilai R, yaitu koefisien

korelasi berganda antara celebrity worship dengan attachment style (secure,

fearful, preoccupied, dan dismissing), variabel self-esteem, dan variabel emotional

autonomy (parental deidealization, nondependency on parents, perceives parents

as people, dan individuation). Besarnya pengaruh yang diterima oleh celebrity

worship dari faktor-faktor yang telah disebutkan di atas ditunjukkan oleh

koefisien determinan berganda atau R2.

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

48 R2 merupakan perkiraan proporsi varians dari celebrity worship yang

dijelaskan oleh faktor, attachment style (secure, fearful, preoccupied, dan

dismissing), variabel self-esteem, dan variabel emotional autonomy (parental

deidealization, nondependency on parents, perceives parents as people, dan

individuation). Untuk memperoleh nilai R2 , dapat digunakan formula (Umar,

2015) berikut: R� = SSregSSy

Uji R2 digunakan untuk mengidentifikasi apakah regresi Y pada IV secara

bersama-sama signifikan secara statistik. Namun untuk membuktikan apakah

regresi Y pada X signifikan atau tidak, maka digunakan uji F, dengan

menggunakan formula sebagai berikut (Umar, 2015) : F = ��/ �1 −����� − − 1� Dimana k adalah jumlah IV dan N adalah jumlah sampel. Dari hasil uji F

yang dilakukan, dapat dilihat apakah IV yang diujikan memiliki pengaruh

terhadap DV. Kemudian untuk menguji apakah pengaruh yang diberikan IV

signifikan terhadap DV, maka penulis melakukan uji t. Uji t dalam penelitian ini

dilakukan sebanyak 10 kali sesuai dengan variabel yang hendak dianalisis.

Adapun formula uji t menurut Umar (2015) adalah sebagai berikut : t = b��

Dimana b adalah koefisien regresi dan Sb adalah standard error dari b. hasil

uji ini akan diperoleh dari hasil regresi. Perhitungan statistik tersebut akan

dilakukan dengan menggunakan software pengolahan data SPSS 16.0.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

49 BAB 4 HASIL DAN ANALISIS DATA

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah penggemar k-pop di Indonesia. Sedangkan sampel yang diperoleh dalam penelitian ini berjumlah 322 orang. Adapun penjelasan mengenai gambaran umum responden berdasarkan usia dan jenis kelamin akan digambarkan pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek

Sampel Penelitian Frekuensi (%) Usia

15-18 Tahun 121 37,6% 19-22 Tahun 201 62,4%

Jenis Kelamin Laki-laki 13 4% Perempuan 309 96% Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa subjek dikelompokkan berdasarkan tahap perkembangan remaja madya dan remaja akhir dengan rentang usia antara 15 hingga 22 tahun. Rentang usia ini kemudian dikategorisasikan menjadi dua yaitu kategori responden remaja madya (15-18 tahun) dan responden remaja akhir (19-22 tahun). Pada kategori sedangkan pada kategori remaja madya (15-18 tahun) diketahui ada sebanyak 121 pegawai dengan presentase sebesar 37,6% dan pada kategori remaja akhir (19-22 tahun) diketahui ada sebanyak 201 pegawai dengan presentase sebesar 62,4%. Selanjutnya, untuk mengetahui gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin, penulis mengkategorisasikan jenis kelamin menjadi laki-laki dan perempuan.

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

50 Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah responden perempuan lebih mendominasi dengan persentase sebesar 96% (309 orang) sedangkan responden laki-laki dengan persentase sebesar 4% (13 orang). Gambar 4.3 Analisis Uji Beda Usia Usia N Mean Std.

Deviation Std. Error

Mean Celebrity Worship

15-18 121 51.1951 8.43255 .76660 19-22 201 49.2806 9.81291 .69215 Dari tabel 4.3 dapat diketahui perbedaan usia pada aktivitas celebrity worship. Mean celebrity worship pada usia 15-18 tahun lebih besar daripada 19-22 tahun, yaitu 50,0159 yang artinya, usia 15-18 tahun lebih sering melakukan celebrity

worship dibandingkan dengan 19-22 tahun yang memiliki mean sebesar 49,2806. Kemudian, dari analisis independent t-test (terlampir) terlihat bahwa jenis kelamin memiliki signifikansi sebesar 0,117 yang artinya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin perempuan maupun laki-laki ketika melakukan celebrity worship. 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Pada penelitian ini, celebrity worship, secure, fearful, preoccupied, dismissing, self-esteem, nondependency on parents, perceives parents as people, dan

individuation diklasifikasikan menjadi dua skor, yaitu rendah dan tinggi. Berikut analisis deskriptif yang disajikan dalam tabel 4.2 di bawah ini:

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

51 Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Celebrity Worship 322 19,60 73,31 50,0000 9,35097 Secure 322 26,05 70,23 50,0000 7,81075 Fearful 322 23,21 69,40 50,0000 8,94383 Preoccupied 322 19,75 65,54 50,0000 9,16150 Dismissing 322 23,88 69,90 50,0000 8,22201 Self-esteem 322 16,72 74,56 50,0000 8,62648 Nondependency on Parents

322 27,49 69,05 50,0000 8,09527 Perceive Parents As People

322 30,23 79,74 50,0000 7,52525 Individuation 322 19,14 67,83 50,0000 8,05866 Valid N (listwise) 322 Dari tabel 4.2 dapat diketahui deskripsi statistik pada setiap variabel. Kolom N menjelaskan bahwa sampel pada setiap variabel berjumlah 322. Kolom minimum dan maksimum menjelaskan nilai minimum dan maksimum pada setiap variabel. Dilihat bahwa pertama, variabel celebrity worship memiliki nilai minimum dengan nilai 19,60 dan nilai maksimum 73,31, kedua variabel secure memiliki nilai minimum 26,05 dan nilai maksimum 70,23. Ketiga, fearful memiliki nilai minimum 23,21 dan nilai maksimum 69,40. Keempat, preoccupied memiliki nilai minimum 19,75 dan nilai maksimum 65,54. Kelima, dismissing memiliki nilai minimum 23,88 dan nilai maksimum 69,90. Keenam, self-esteem memiliki nilai minimum 16,72 dan nilai maksimum 74,56. Ketujuh,

nondependency on parents memiliki nilai minimum 27,49 dan nilai maksimum 69,05. Kedelapan, perceive parents as people memiliki nilai minimum 30,23, dan nilai maksimum 79,74. Terakhir, individuation memiliki nilai minimum 19.14, dan nilai maksimum 67.83.

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

52 4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian Dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi, maka dapat ditetapkan norma kategorisasi variabel penelitian seperti yang tertera pada tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3 Norma Skor Variabel

Kategorisasi Rumus Rendah X< (M – 1SD) Sedang (M – 1SD) ≤ X ≤ (M+1SD) Tinggi X < (M – 1SD) Setelah kategori tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentasi kategori masing-masing variabel penelitian. Masing-masing variabel akan dikategorisasikan dengan kategori rendah, sedang dan tinggi. Penjelasannya seperti tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Variabel Frekuensi Rendah (%) Sedang (%) Tinggi (%)

Celebrity Worship 51 (15,8) 217 (67,4) 54 (16,8) Secure 30 (9,3) 261 (81,1) 31 (9,6) Fearful 50 (15,5) 225 (69,9) 47 (14,6) Preoccupied 54 (16,8) 214 (66,5) 53 (16,5) Dismissing 31 (9,6) 243 (75,5) 48 (14,9) Self-Esteem 36 (11,2) 261 (81,1) 25 (7,8) Nondependency on Parents 36 (11,2) 256 (79,5) 29 (9) Perceive Parents as People 23 (7,1) 266 (82,6) 33 (10,2) Individuation 29 (9) 270 (83,9) 23 (7,1) Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa : 1. Responden dengan tingkat celebrity worship rendah berjumlah 51 orang (15,8%), sedangkan responden dengan tingkat celebrity worship yang sedang berjumlah 217 orang (67,4%) dan tinggi berjumlah 54 orang (16,8%).

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

53 Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas celebrity worship berada pada tingkat yang sedang yaitu 217 orang (67,4%). Namun demikian, tingkat celebrity worship tinggi (16,8%) lebih dominan daripada dengan tingkat celebrity worship rendah (15,8%). 2. Responden dengan tingkat secure rendah berjumlah 30 orang (9,3%), sedangkan responden dengan tingkat secure yang sedang berjumlah 261 orang (81,1%) dan tinggi berjumlah 31 orang (9,6%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas secure berada pada tingkat yang sedang yaitu 261 orang (81,1%). Namun demikian, tingkat secure tinggi (9,6%) lebih dominan daripada dengan tingkat secure rendah (9,3%). 3. Responden dengan tingkat fearful rendah berjumlah 50 orang (15,5%), sedangkan responden dengan tingkat fearful yang sedang berjumlah 225 orang (69,9%), dan tinggi berjumlah 47 orang (14,6%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas fearful berada pada tingkat yang sedang yaitu 225 orang (69,9%). Namun demikian, tingkat fearful rendah (15,5%) lebih dominan daripada dengan tingkat fearful tinggi (14,6%). 4. Responden dengan tingkat preoccupied rendah berjumlah 54 orang (16,8%), sedangkan responden dengan tingkat preoccupied yang sedang berjumlah 214 orang (66,5%), dan tinggi berjumlah 53 orang (16,5%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas preoccupied berada pada tingkat yang sedang yaitu 214 orang (66,5%). Namun demikian, tingkat preoccupied rendah (16,8%) lebih dominan daripada tingkat preoccupied tinggi (16,5%).

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

54 5. Responden dengan tingkat dismissing rendah berjumlah 31 orang (9,6%), sedangkan responden dengan tingkat dismissing yang sedang berjumlah 243 orang (75,5%), dan tinggi berjumlah 48 orang (14,9%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas dismissing berada pada tingkat yang sedang yaitu 243 orang (75,5%). Namun demikian, tingkat dismissing tinggi (14,9%) lebih dominan daripada dengan tingkat dismissing rendah (9,6%). 6. Responden dengan tingkat self-esteem rendah berjumlah 36 orang (11,2%), sedangkan responden dengan tingkat self-esteem yang sedang berjumlah 261 orang (81,1%), dan tinggi berjumlah 25 orang (7,8%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas self-esteem berada pada tingkat yang sedang yaitu 261 orang (81,1%). Namun demikian, tingkat self-esteem rendah (11,2%) lebih dominan daripada dengan tingkat self-esteem tinggi (7,8%). 7. Responden dengan tingkat nondependency on parents rendah berjumlah 36 (11,2%), sedangkan responden dengan tingkat nondependency on parents yang sedang berjumlah 256 orang (79,5%) dan tinggi berjumlah 29 orang (9%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas nondependency on parents berada pada tingkat yang sedang yaitu 256 orang (79,5%). Namun demikian, tingkat nondependency on parents rendah (11,2%) lebih dominan daripada dengan tingkat nondependency on parents tinggi (9%). 8. Responden dengan tingkat perceive parents as people rendah berjumlah 23 orang (7,1%), sedangkan responden dengan tingkat perceive parents as people yang sedang berjumlah 266 orang (82,6%) dan tinggi berjumlah 33 orang (10,2%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas perceive parents as

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

55 people berada pada tingkat yang sedang yaitu 266 orang (82,6%). Namun demikian, tingkat perceive parents as people tinggi (10,2%) lebih dominan daripada dengan tingkat perceive parents as people rendah (7,1%). 9. Responden dengan tingkat individuation rendah berjumlah 29 orang (9%), sedangkan responden dengan tingkat individuation yang sedang berjumlah 270 orang (83,9%), dan tinggi berjumlah 23 orang (7,1%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas individuation berada pada tingkat yang sedang yaitu 270 orang (83,9%). Namun demikian, tingkat individuation tinggi (9%) lebih dominan daripada dengan tingkat individuation rendah (7,1%). 4.4 Uji Hipotesis Penelitian 4.4.1 Analisis regresi variabel penelitian Pada tahapan uji hipotesis penelitian, teknik analisis regresi dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16 seperti yang sudah dijelaskan pada bab 3. Dalam regresi ada tiga hal yang dilihat, yaitu pertama melihat R Square untuk mengetahui berapa persen (%) varians dependent variable yang dijelaskan oleh independent variable, yang kedua apakah keseluruhan independent variable berpengaruh secara signifikan terhadap DV, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing independent variable. Selanjutnya untuk tabel R Square, dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut : Tabel 4.5 Tabel R-Square Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Sig. F Change 1 ,322a ,104 ,078 8,97891 ,000 a. Predictors: (Constant), Usia, Secure, Perceives Parents as People, Nondependency on Parents, Preoccupied, Dismissing, Self-esteem, Individuation, Fearful b. Dependent variable: Celebrity Worship

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

56 Dari tabel dapat dilihat bahwa perolehan R-Square sebesar 0.104 atau 10,4%. Artinya proporsi dari celebrity worship yang dijelaskan oleh variabel attachment

style (secure, fearful, preoccupied, dan dismissing), variabel self-esteem, dan variabel emotional autonomy (nondependency on parents, perceives parents as

people, individuation, dan usia) adalah sebesar 10,4% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Langkah kedua adalah menganalisis dampak independent variable terhadap celebrity worship. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut : Tabel 4.6 Anova Pengaruh Keseluruhan Independent variable terhadap Dependent variabel

ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2914,741 9 323,860 4,017 ,000a Residual 25153,699 312 80,621 Total 28068,440 321 a. Predictors: (Constant), Usia, Secure, Perceives Parents as People, Nondependency on Parents, Preoccupied, Dismissing, Self-esteem, Individuation, Fearful b. Dependent variable: Celebrity Worship Berdasarkan pada tabel dapat diketahui bahwa nilai Sig. adalah sebesar 0.000. dengan demikian diketahui bahwa nilai Sig <0.05, maka hipotesis nol yang menyatakan bahwa “tidak ada pengaruh attachment style (secure, fearful,

preoccupied, dan dismissing), variabel self-esteem, dan variabel emotional

autonomy (nondependency on parents, perceives parents as people, dan

individuation) terhadap celebrity worship” ditolak. Artinya, ada pengaruh yang signifikan attachment style (secure, fearful, preoccupied, dan dismissing), variabel

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

57 self-esteem, dan variabel emotional autonomy (nondependency on parents,

perceives parents as people, individuation), dan usia terhadap celebrity worship. Langkah selanjutnya adalah melihat koefisien regresi tiap independent

variable. Jika nilai Sig<0.05 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa independent variable tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap celebrity worship. Adapun penyajiannya pada tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Koefisien Regresi Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 27,454 9,120 3,010 ,003

Secure ,032 ,072 ,027 ,445 ,657 Fearful ,134 ,070 ,128 1,920 ,056 Preoccupied ,206 ,062 ,202 3,308 ,001* Dismissing ,104 ,071 ,092 1,479 ,140 Self-Esteem ,068 ,065 ,063 1,045 ,297 Nondependency on Parents -,103 ,068 -,089 -1,506 ,133 Perceive Parents as People -,023 ,070 -,019 -,331 ,741 Individuation ,069 ,072 ,060 ,958 ,339 Usia -1,121 1,058 -,058 -1,060 ,290

Berdasarkan persamaan regresi pada tabel 4.7, maka persamaan regresinya sebagai berikut: (*signifikan) Celebrity worship = 27,454 + 0,032 secure + 0,134 fearful + 0,206* preoccupied + 0,104 dismissing + 0,068 self-esteem – 0,103 nondependency on parents – 0,023 perceives parents as people + 0,069 individuation – 1,121 usia. Dari hasil di atas, koefisien preoccupied yang signifikan, sedangkan variabel lainnya tidak signifikan. Hal ini menyatakan bahwa dari 9 variabel hanya 1

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

58 independen variabel yang signifikan pengaruhnya terhadap celebrity worship. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada masing-masing independent variabel adalah sebagai berikut: 1. Nilai koefisien regresi pada variabel secure sebesar + 0,032 dengan nilai signifikansi sebesar 0,657 (p > 0,05). Dengan demikian hipotesis nihil diterima, yang berarti secure memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap celebrity worship. 2. Nilai koefisien regresi pada variabel fearful sebesar + 0,134 dengan nilai signifikansi sebesar 0,056 (p > 0,05). Dengan demikian hipotesis nihil diterima, yang berarti fearful memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap celebrity worship. 3. Nilai koefisien regresi pada variabel preoccupied sebesar + 0,206 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 (p < 0,05). Dengan demikian hipotesis nihil ditolak, yang berarti preoccupied memiliki pengaruh yang signifikan terhadap celebrity

worship. Arah positif menunjukkan bahwa semakin tinggi preoccupied, maka semakin tinggi celebrity worship. 4. Nilai koefisien regresi pada variabel dismissing sebesar + 0,104 dengan nilai signifikansi sebesar 0,140 (p > 0,05). Dengan demikian hipotesis nihil diterima, yang berarti dismissing memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap celebrity worship. 5. Nilai koefisien regresi pada variabel self-esteem sebesar + 0,068 dengan nilai signifikansi sebesar 0,297 (p > 0,05). Dengan demikian hipotesis nihil

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

59 diterima, yang berarti self-esteem memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap celebrity worship. 6. Nilai koefisien regresi pada variabel nondependency on parents sebesar – 0,103 dengan nilai signifikansi sebesar 0,133 (p > 0,05). Dengan demikian hipotesis nihil diterima, yang berarti nondependency on parents memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap celebrity worship. 7. Nilai koefisien regresi pada variabel perceives parents as people sebesar – 0,023 dengan nilai signifikansi sebesar 0,741 (p > 0,05). Dengan demikian hipotesis nihil diterima, yang berarti perceives parents as people memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap celebrity worship. 8. Nilai koefisien regresi pada variabel individuation sebesar + 0,069 dengan nilai signifikansi sebesar 0,339 (p > 0,05). Dengan demikian hipotesis nihil diterima, yang berarti individuation memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap celebrity worship. 9. Nilai koefisien regresi pada variabel usia sebesar – 1,121 dengan nilai signifikansi sebesar 0,290 (p > 0,05). Dengan demikian hipotesis nihil diterima, yang berarti individuation memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap celebrity worship. 4.5 Pengujian Proporsi Varians Pada Setiap Variabel Independen Untuk mengetahui proporsi varians dari masing-masing variabel bebas, maka dilakukan perhitungan nilai R-Square Change dengan cara melakukan analisis regresi satu persatu. Langkah ini dilakukan untuk melihat besarnya R-Square Change setiap kali menambahkan variabel bebas ke dalam analisis regresi.

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

60 Adapun besar R-Square Change untuk masing-masing variabel bebas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.7

Proporsi Varian

Model Summary

Model R R Square

Change Statistics

Sig. F

Change R Square Change F Change df1 df2 1. .053a .003 .003 .916 1 320 .339 2. .230b .053 .050 16.842 1 319 .000* 3. .287c .082 .029 10.222 1 318 .002* 4. .296d .088 .005 1.887 1 317 .171 5. .304e .093 .005 1.695 1 316 .194 6. .312f .097 .005 1.690 1 315 .195 7. .312g .098 .000 .007 1 314 .932 8. .317h .101 .003 1.079 1 313 .300 9. .322i .104 .003 1.123 1 312 .290 Berdasarkan tabel 4.8, dapat disampaikan informasi sebagai berikut : 1. Sumbangan variabel secure terhadap celebrity worship 0,3 %. Artinya, variabel

secure memberikan sumbangan bagi bervariasinya celebrity worship namun tidak signifikan (Sig F>0,05). 2. Sumbangan variabel fearful terhadap celebrity worship 5 %. Artinya, variabel fearful memberikan sumbangan yang signifikan (Sig F<0,05) bagi bervariasinya celebrity worship sebesar 5 %. 3. Sumbangan variabel preoccupied terhadap celebrity worship 2,9 %. Artinya, variabel preoccupied memberikan sumbangan yang signifikan (Sig F<0,05) bagi bervariasinya celebrity worship sebesar 2,9 %.

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

61 4. Sumbangan variabel dismissing terhadap celebrity worship 0,5 %. Artinya, variabel dismissing memberikan sumbangan bagi bervariasinya celebrity

worship namun tidak signifikan (Sig F>0,05). 5. Sumbangan variabel self-esteem terhadap celebrity worship 0,5 %. Artinya, variabel self-esteem memberikan sumbangan bagi bervariasinya celebrity

worship namun tidak signifikan (Sig F>0,05). 6. Sumbangan variabel nondependency on parents terhadap celebrity worship 0,5 %. Artinya, variabel nondependency on parents memberikan sumbangan bagi bervariasinya celebrity worship namun tidak signifikan (Sig F>0,05). 7. Sumbangan variabel perceives parents as people terhadap celebrity worship 0 %. Artinya, variabel perceives parents as people tidak memberikan sumbangan bagi bervariasinya celebrity worship. 8. Sumbangan variabel individuation terhadap celebrity worship 0,3 %. Artinya, variabel individuation memberikan sumbangan bagi bervariasinya celebrity

worship namun tidak signifikan (Sig F>0,05). 9. Sumbangan variabel usia terhadap celebrity worship 0,3 %. Artinya, variabel usia memberikan sumbangan bagi bervariasinya celebrity worship namun tidak signifikan (Sig F>0,05).

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

62 BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis, kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini

adalah terdapat pengaruh dari secure, fearful, preoccupied, dismissing, self-esteem, nondependency on parents, perceives parents as people, individuation,

dan usia terhadap celebrity worship pada penggemar k-pop di Indonesia.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang menguji signifikansi koefisien regresi dari

masing-masing independent variable terhadap dependent variable, terdapat satu

dari sembilan independent variable yang signifikan memengaruhi dependent variable yaitu preoccupied.

5.2 Diskusi

Fokus pada penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang

memengaruhi celebrity worship pada penggemar k-pop di Indonesia. Variabel lain

yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap celebrity worship dengan arah

hubungan yang positif adalah preoccupied yang memberikan pengaruh signifikan

terhadap celebrity worship. Artinya, semakin tinggi preoccupied yang dimiliki

penggemar k-pop, maka semakin tinggi tingkat celebrity worship yang dilakukan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Theran et.al (2010) yang

menjelaskan bahwa preoccupied memengaruhi hubungan parasosial penggemar

dengan idolanya. Hal ini terjadi karena remaja dengan preoccupied attachment style cenderung memandang dirinya negatif, sehingga ia menjadikan idola

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

63 favoritnya sebagai seseorang yang dipandang positif dan membuatnya nyaman

untuk berinteraksi.

Menurut Bakker et.al (2004); McCutcheon dan Aruguete (2006); Meloy,

Sheridan, dan Hoffman (2008); Collisson et.al (2018), individu dengan preoccupied dideskripsikan sebagai orang yang neurotic, cemas, dan

memungkinkan untuk menunjukkan gejala-gejala depresif. Selain itu, ia memiliki

kesulitan membangun hubungan dengan orang lain walaupun memiliki keinginan

yang tinggi dan bergantung pada penerimaan orang lain atas dirinya. Dampak yang dapat terjadi terhadap celebrity worship yaitu sangat

sering menggunakan media sosial untuk mengikuti perkembangan idola sebagai

interaksi alternatif agar tidak merasakan kesepian, memperkuat imaginary relationship dengan idola, dan memungkinkan munculnya perilaku stalking (menguntit idola baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media

sosialnya) (Collisson et.al, 2018).

Di dalam penelitian ini juga terdapat beberapa variabel yang tidak

terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap celebrity worship. Adapun

variabel tersebut antara lain, secure, fearful, dismissing, self-esteem, nondependency on parents, perceives parents as people, individuation, dan usia.

Variabel nondependency on parents, perceives parents as people, dan usia memiliki arah hubungan yang negatif. Sedangkan variabel lainnya memiliki arah

hubungan positif.

Variabel pertama yang tidak memiliki pengaruh terhadap celebrity worship adalah secure. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Giles dan

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

64 Maltby (2004) yang menyatakan bahwa secure berpengaruh secara signifikan

terhadap celebrity worship, ketika individu memiliki secure rendah maka akan

semakin tinggi celebrity worshipnya. Namun, berbeda dari hasil penelitian

sebelumnya, peneliti menemukan bahwa secure tidak memengaruhi celebrity worship responden. Hal tersebut dapat terjadi bila individu yang memiliki secure attachment memiliki pemikiran positif pada dirinya dan lingkungan sekitarnya,

sehingga dapat tidak memengaruhi celebrity worshipnya individu tersebut.

Variabel kedua yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada celebrity worship adalah fearful. Pada Roberts (2007) juga menjelaskan bahwa

fearful pengaruhnya lemah terhadap celebrity worship. Peneliti pun menemukan

bahwa fearful tidak memengaruhi celebrity worship responden. Hal tersebut dapat

terjadi karena walaupun reponden memiliki perasaan negatif pada dirinya dan

tidak pandai berbaur dengan lingkungan sekitarnya karena takut disakiti, tetapi hal

tersebut tidak sampai memengaruhi celebrity worshipnya.

Variabel ketiga yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada celebrity worship adalah dismissing. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian

Krause et.al (2018) yang menyatakan bahwa dismissing berpengaruh secara

signifikan terhadap celebrity worship, dimana ketika seseorang dengan dismissing

tinggi maka akan semakin tinggi celebrity worshipnya. Namun, berbeda dari hasil

penelitian sebelumnya, peneliti menemukan bahwa dismissing tidak memengaruhi celebrity worship responden. Hal tersebut dapat terjadi karena walaupun

responden terbiasa mandiri dan memiliki rasa positif pada dirinya karena idola,

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

65 namun di saat bersamaan tidak sampai menghindari kontak tidak dengan

lingkungan sekitarnya.

Variabel keempat yang tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap celebrity worship adalah self-esteem. Hal ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian Reeves et.al (2012) yang menyatakan bahwa self-esteem berpengaruh

secara signifikan terhadap celebrity worship, dimana ketika individu memiliki self-esteem rendah maka akan semakin tinggi celebrity worshipnya. Namun,

berbeda dari hasil penelitian sebelumnya, peneliti menemukan bahwa self-esteem

responden tidak memengaruhi celebrity worship. Hal tersebut dapat terjadi karena

pada penelitian sebelumnya, responden hanya perempuan, sedangkan peneliti

memiliki responden laki-laki dan perempuan. Selain itu, responden bisa saja

memiliki evaluasi dan penerimaan diri yang baik. Variabel kelima yang tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap celebrity worship adalah nondependency on parents. Hal ini tidak sejalan

dengan hasil penelitian Giles dan Maltby (2004) yang menyatakan bahwa nondependency on parents berpengaruh secara signifikan terhadap celebrity worship, dimana ketika individu memiliki nondependency on parents rendah

maka akan semakin tinggi celebrity worshipnya. Namun, berbeda dari hasil

penelitian sebelumnya, peneliti menemukan bahwa nondependency on parents

responden tidak memengaruhi celebrity worship. Hal tersebut dapat terjadi bila

responden masih bergantung pada orang tuanya, khususnya dalam pengambilan

keputusan masalah tertentu yang dihadapi, misalkan mengenai boleh atau

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

66 tidaknya responden untuk menjadi penggemar K-Pop dan membeli merchandise idolanya dengan menggunakan uang orang tuanya. Variabel keenam yang tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap celebrity worship adalah perceives parents as people. Hal ini tidak

sejalan dengan hasil penelitian Giles dan Maltby (2004) yang menyatakan bahwa perceives parents as people berpengaruh secara signifikan terhadap celebrity worship, dimana ketika individu memiliki perceives parents as people rendah

maka akan semakin tinggi celebrity worshipnya. Namun, berbeda dari hasil

penelitian sebelumnya, peneliti menemukan bahwa perceives parents as people responden tidak memengaruhi celebrity worship. Hal tersebut dapat terjadi bila

responden cukup dapat memahami perilaku atau sifat orang tua yang terkadang

bisa melakukan kesalahan, seperti misalnya orang tuanya terlalu sibuk bekerja dan

anak ini menjadi kurang perhatiannya. Walaupun anak ini menerima kalau orang

tuanya sibuk bekerja dan sangat jarang di rumah, tetapi di sisi lain ia merasa

kesepian dan akhirnya memutuskan menjadi penggemar K-Pop.

Variabel keenam yang tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap celebrity worship adalah individuation. Hal ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian Giles dan Maltby (2004) yang menyatakan bahwa individuation berpengaruh secara signifikan terhadap celebrity worship, dimana ketika individu

memiliki individuation tinggi maka akan semakin tinggi celebrity worshipnya.

Namun, berbeda dari hasil penelitian sebelumnya, peneliti menemukan bahwa individuation responden tidak memengaruhi celebrity worship. Hal tersebut dapat

terjadi bila responden memilih bergantung pada orang tua, khususnya dalam

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

67 menjalani kehidupannya dan bagaimana ia meraih impiannya, sehingga tidak

menjadikan idola sebagai role model dalam kehidupannya.

Variabel terakhir yang tidak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap celebrity worship adalah usia. Berbeda dengan penelitian Houran et.al

(2005), yang menjelaskan bahwa usia, khususnya pada masa remaja memengaruhi celebrity worship. Perbedaan hasil penelitian dapat terjadi karena perbedaan

variasi usia responden. Pada penelitian sebelumnya, responden berusia 18-39

tahun, sedangkan peneliti mengambil responden berusia 15-22 tahun. Roberts

(2007) juga menjelaskan bahwa biasanya celebrity worship menurun seiring usia

menuju dewasa, tetapi pada beberapa orang tertentu, justru bertambahnya usia

bisa semakin menguatkan celebrity worship. Dari hasil diskusi yang telah peneliti paparkan, diketahui masih terdapat

perbedaan antara hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Hal ini dapat

terjadi karena adanya keterbatasan dan kekurangan dalam melakukan penelitian,

diantaranya yaitu jumlah item yang mungkin dirasa responden terlalu banyak,

sehingga saat mengisi mungkin merasa jenuh, selain itu responden ada yang tidak

teliti dan serius dalam mengisi kuesioner. Adanya keterbatasan penelitian ini

diharapkan untuk penelitian akan datang lebih mempertimbangkan terkait

berbagai kekurangan yang sudah disebutkan sebelumnya, sehingga penelitian

selanjutnya dapat dilakukan lebih baik.

5.3 Saran

Pada bagian ini, saran dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu saran metodologis

dan saran praktis.Penulis memberikan saran secara teoritis dengan harapan dapat

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

68 memberikan kontribusi untuk penelitian selanjutnya.Selain itu, penulis juga

menguraikan saran secara praktis dengan harapan dapat memberikan informasi

tambahan terutama bagi pembaca yang berniat melakukan penelitian.

5.3.1 Saran Metodologis

Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran metologis yang dapat

diajukan sebagai pertimbangan bagi penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Berdasarkan penelitian ini, hanya preoccupied adalah variabel yang memiliki

pengaruh terhadap celebrity worship, sehingga untuk penelitian selanjutnya

disarankan untuk mempertimbangkan dan menggunakan variabel lain seperti

narsisme, kepribadian eysenck, materialism, dan variabel lainnya di luar

penelitian ini yang terkait dengan perilaku celebrity worship. 2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan tidak lagi menggunakan google form demi

meminimalisasi terjadinya bias saat pengisian kuesioner.

3. Penulisan item-item kuesioner lebih diperhatikan agar tidak terjadi mispersepsi

saat sudah diterjemahkan. Akan lebih baik bila melakukan penerjemahan alat ukur

dengan didampingi seorang penerjemah ahli Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.

5.3.2 Saran Praktis

Berdasarkan hasil penelitian ini, terbukti bahwa celebrity worship dipengaruhi

secara signifikan oleh preoccupied. Beberapa cara untuk mengurangi tingkat preoccupied yang tinggi adalah dengan meningkatkan rasa percaya diri dan lebih

menghargai diri sendiri, agar individu tidak lagi selalu merasa orang lain lebih

baik darinya. Selain itu, mulai memperbanyak kegiatan sosial yang positif,

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

69 contohnya menjadi relawan untuk acara bakti sosial dan mengikuti pengajian

bersama teman sebaya.

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

70 DAFTAR PUSTAKA Andersen, B. (2000). Viewing the parent as a person: an individuation-related phenomenon. Psychology Commons. 1-94. Ang, C. & Chan, N. (2016). Adolescents’ views on celebrity worship: a qualitative study.

Currently Psychology. 1-10. Ashe, D. D., Maltby, J., & Mccutcheon, L. E. (2005). Are celebrity-worshippers more prone to narcissism? a brief report. North American Journal of Psychology. 7 (2): 239-246. Bakker, W., Van Oudenhoven, J. P., & Van Der Zee, K. I. (2004). Attachment styles, personality, and dutch emigrants’ intercultural adjustment. European Journal of Personality. 18: 387–404. Bartholomew, K. & Horowitz, L. M. (1991). Attachment styles among young adults: a test of a four-category model. Journal of Personality and Social Psychology. 61 (2): 226-244. Berk, E. L. (2005). Infants, Children, and Adolescents, 5th edition. Boston: A Viacom Company. Beyers, W., Goosens, L., Calster, B. V., & Duriez, B. (2005). An alternative substantive factor structure of the emotional autonomy scale. European Journal of Psychological Assessment. 21(3): 147–155. Buelow, G., McClain, M, & McIntosh, I. (2010). A new measure for an important construct: the attachment and object relations inventory. Journal of Personality Assessment. 66(3): 604-623. Carruth, B. (2011). Psychological Trauma and Addiction Treatment. New York: Routledge. Collisson, B., Browne, B. L., McCutcheon, L. E., Britt, R, & Brown, A. M. (2018). The interpersonal beginnings of fandom: the relation between attachment style, trust, and the admiration of celebrities. An International Journal on Personal Relationships. 12(1): 23–33. Derrick, J. L., Gabriel, S., & Tippin, B. (2008). Parasocial relationships and self-discrepancies:faux relationships have benefits for low self-esteem individuals. Personal Relationships. 15: 261–280. Eid, R. & El-Gohary, H. (2015). The role of Islamic religiosity on the relationship between perceived value and tourist satisfaction. Tourist Management. 46: 477-488. Eysenck, M. W. (2017). A2 level psychology. Diunduh pada tanggal 01 Desember 2017 dari https://books.google.co.id/books?id=i0c4DwAAQBAJ&printsec=frontcover&source=gbs_vpt_buy#v=onepage&q&f=false. Fandia, M. (2016). The fandom for idols – a survey report on K-Pop fans in indonesia. Diunduh pada tanggal 01 Desember 2017 dari https://blog.jakpat.net/the-fandom-for-idols-a-survey-report-on-K-Pop-fans-in-indonesia/. Fraley, R. C., Waller, N. G., & Brennan, K. A. (2000). The experiences in close relationships-revised (ecr-r) questionnaire. Journal Of Personality and Social Psychology. 78: 350-365.

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

71 Frederika, E., Suprapto, M. H., & Tanojo, K. L. 2015. Hubungan antara harga diri dan konformitas dengan celebrity worship pada remaja di surabaya. Jurnal Gema Aktualita. 4 (1): 61. Giles, D. C., & Maltby, J. (2004). The role of media in adolescent development: Relations between autonomy, attachment, and interest in celebrities. Personality and Individual Differences. 1-5. Hamidah, T. (2018). Kepribadian pada celebrity worship. Buletin Konsorium Psikologi Ilmiah Nusantara. 4(2): 1-3. Heatherton, T. F. & Wyland, C. L. (2003). Assesing Self-esteem. In S. J. Lopez & C. R. Synder (Eds.), Positive Psychology Assessment: A Handbook of Models and Measures (219-233). Washington DC, US: American Psychological Association. Hofstra, J., Van Oudenhoven, J. P., & Buunk, B. P. (2005). Attachment styles and majority members’ attitudes towards adaptation strategies of immigrants. International Journal of Intercultural Relations. 29: 601–619. Holdcroft, B. B. (2006). What is religiosity. Journal of Catholic Education. 10(1): 89-103. Houran, J., Navik, S., & Zerrusen, K. (2005). Boundary functioning in celebrity worshippers. Personality and Individual Differences. 38: 237–248. Krause, A. E., North, A. C, & Heritage, B. (2018). Musician interaction via social networking sites: celebrity attitudes, attachment, and their correlates. Music & Science. 1: 1–11. Makki, S. (2019). Bahaya di balik fenomena candu k-pop. Diunduh pada tanggal 20 April 2 0 1 9 dari https://m.cnnindonesia.com/hiburan/20190202171900-227-365989/bahaya-di-balik-fenomena-candu-kpop/2. Maltby, J., Day, L., Mccutcheon, L. E., Gillet, R., Houran, J., & Ashe, D. D. (2004). Personality and coping: A context for examining celebrity worship and mental health. British Journal of Psychology. 95: 411-428. Maltby, J. Giles, D., Barber, L., & McCutcheon, L. E. (2005). Intense-personal celebrity worship and body image: Evidence of a link among female adolescents. British Journal of Health Psychology. 10: 17-32. Maltby, J. & Giles, D. (2008). Toward the Measurement and Profiling of Celebrity Worship. In Meloy, J. R., Sherridan, L., & Hofffman, J. Stalking, Threatening, and Attacking Public Figures: A Psychological and Behavioral Analysis. USA: Oxford University Press. Maltby, J., Houran, J., Lange, R., Ashe, D., & McCutcheon, L. E. (2002). Thou shalt worship no other gods — unless they are celebrities: the relationship between celebrity worship and religious orientation. Personality and Individual Differences. 32: 1157–1172. Mayseless, O. & Scharf, M. (2007). Adolescents’ attachment representations and their capacity for intimacy in close relationships. Journal of Research on Adolescents. 17(2): 23-50. McCutcheon, L. E. & Aruguete, M. S. (2014). Does “irresponsibility” predict the addictive level of celebrity worship?. North American Journal of Psychology. 16(3): 519-530.

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

72 McCutcheon, L. E. & Aruguete, M. S. (2006). Exploring the link between attachment and the inclination to obsess about or stalk celebrities. North American Journal of Psychology. 8(2): 289-300. McCutcheon, L. E., Aruguete, M. S., Jenkins, W., McCarley, N., & Yockey, R. (2016). An investigation of demographic correlates of the celebrity attitude scale. Interpersona, An International Journal on Personal Relationships. 10(2): 161–170. McCutcheon, L. E., Gillen, M. M., Browne, B. L., Murtagh, M. P., & Collison, B. (2016). Intimate relationships and attitudes toward celebrities. Interpersona, An International Journal on Personal Relationships. 10(1): 77–89. McCutcheon, L. E., Lange, R., & Houran, J. (2002). Conceptualization and measurement of Celebrity Worship. British Journal of Psychology. 93: 67–87. McElhaney, K. B., Allen, J. P., Stephenson, J. C., & Hare, A. L. (2009). Attachment and Autonomy During Adolescence. In Lerner, R. M. & Steinberg, L. Handbook of Adolescent Psychology. USA: John Wiley & Sons, Inc. Meloy, J. R., Sherridan, L., & Hofffman, J. (2008). Public Figure Stalking, Threats, and Attacks: The State of the Science. In Meloy, J. R., Sherridan, L., & Hofffman, J. Stalking, Threatening, and Attacking Public Figures: A Psychological and Behavioral Analysis. USA: Oxford University Press. Mruk, C. J. (2006). Self-Esteem Research, Theory, and Practice: Toward a Positive Psychology of Self-Esteem, 3rd edition. New York: Springer Publishing Company. Olson, S. (2015). The psychological effects of idolatry: how celebrity crushes impact children’s health. Diunduh pada tanggal 01 Desember 2018 dari https://www.medicaldaily.com/psychological-effects-idolatry-how-celebrity-crushes-impact-childrens-health-358604. Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development, 11th edition. New York: McGraw-Hill. Reeves, R., Baker, G., & Truluck, C. (2012). Celebrity worship, materialism, compulsive buying, and the empty self. Psychology and Marketing. 29(9): 674-679. Roberts, K. A. (2007). Relationship attachment and the behaviour of fans towards celebrities. Applied Psychology in Criminal Justice, 3(1): 54-74. Rosenberg, M. (1965). Rosenberg self-esteem scale. Diunduh pada tanggal 01 Desember 2017 dari https://www.yorku.ca/rokada/psyctest/rosenberg.pdf. Rosenberg, M. (1965). Society and the Adolescent Self-Image. New Jersey: Princeton University Press. Siregar, S. (2013). Metode penelitian kuantitatif: dilengkapi perbandingan hitungan manual & spss. Jakarta: Kencana. Steinberg, L. (2014). Adolescence, 10th edition. New York: McGraw-Hill. Steinberg, L & Silverberg, S. B. (1986). The vicissitudes of autonomy in early adolescence. Child Development. 57(4): 841-851. Tjandra, S. 2019. K-Pop tidak selalu membawa dampak negatif. Diunduh pada tanggal 20 April 2019 dari https://www.kompasiana.com/sallytjj/5c651ece677ffb345b7fa67c/kpop-tidak-selalu-membawa-dampak-negatif?page=all.

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

73 Theran, S. A., Newberg, E. M., & Gleason, T. R. (2010). Adolescent girls’ parasocial interactions with media figures. The Journal of Genetic Psychology. 171(3): 270–277. Wong, H. (2019). K-pop fangirl spends rm44,000 on merchandise, dissapointed father cries on national tv. Diunduh pada tanggal 24 Januari 2019 dari https://www.worldofbuzz.com/k-pop-fangirl-spends-rm44000-on-merchandise-dissapointed-father-cries-on-national-tv/ Yue, X. D., & Cheung, C. (2003). Identity achievement and idol worship among teenagers in hongkong. International Journal of Adolescence and Youth. 11: 1–26. Yuzhang, H & Xiaotian, F. (2002). Idol worship among the youth. Chinese Education & Society. 35(6): 81-94.

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

74 Lampiran 1 INFORMED CONSENT

Lembar Persetujuan Keikutsertaan Penelitian Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan Hormat, Saya mahasiswi jurusan Psikologi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan studi program sarjana S1. Saya memohon Saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, sesuai dengan yang anda alami/rasakan. Tidak ada benar atau salah atas jawaban yang Anda berikan. Data yang didapatkan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan terjamin kerahasiaannya. Atas segala bantuannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb. Hormat Saya Diah Rachmawati Putri Inisial : Jenis Kelamin : Usia : No. HP :

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

75 UNTUK MENGISI SKALA 1 - 4 Berikut ini terdapat butir-butir pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda, dengan cara member tanda (√) pada salah satu dari empat pilihan yang tersedia, pada kolom bagian kanan. Jika jawaban Anda: o Sangat Tidak Setuju, beri tanda pada kolom STS o Tidak Setuju, beri tanda pada kolom TS o Setuju, beri tanda pada kolom S o Sangat Setuju, beri tanda pada kolom SS

Skala 1 No. Pernyataan SS S TS STS 1. Jika saya bertemu idol secara langsung, idol saya langsung tahu kalau saya adalah penggemarnya. 2. Saya memiliki ikatan khusus dengan idol yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. 3. Saya terobsesi dengan kehidupan pribadi idol saya. 4. Saya dan teman-teman senang mendiskusikan berbagai hal mengenai idol saya. 5. Ketika suatu hal baik terjadi pada idol, saya juga ikut merasakannya. 6. Salah satu alasan utama saya tetap tertarik pada idol karena dapat menjadi pelarian sementara dari masalah. 7. Saya memiliki gambar dan/ benda dari idol yang disimpan di tempat yang sama. 8. Kesuksesan yang diraih idol adalah kesuksesan saya juga.

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

76 9. Saya menikmati menonton, membaca, atau mendengarkan idol karena semua hal itu menyenangkan. 10. Saya menganggap idol sebagai belahan jiwa saya. 11. Saya sering memikirkan idol saya secara tidak sengaja. 12. Saat idol meninggal, saya merasa ingin meninggal juga. 13. Saya suka berbicara dengan teman sesama fandom tentang idol kami. 14. Saat hal buruk menimpa idol, saya juga ikut merasakannya. 15. Mempelajari kisah hidup idol saya sangat menyenangkan. 16. Saya sering merasa harus mempelajari kebiasaan idol saya. 17. Jika saya cukup beruntung untuk bertemu idol dan dia meminta untuk melakukan hal ilegal, saya mungkin akan melakukannya. 18. Sangat menyenangkan bergaul dengan orang yang juga penggemar idol saya. 19. Saat idol gagal atau kalah, saya juga ikut merasakannya. 20. Jika seseorang memberi uang jutaan rupiah, saya akan menghabiskannya untuk membeli barang yang pernah dipakai idol (missal: serbet atau piring kertas). 21. Saya suka menonton dan mendengarkan info tentang idol meskipun sedang berada di keramaian. 22. Mengikuti berita mengenai idol hanyalah untuk mengisi waktu luang.

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

77 Skala 2 No. Pernyataan S TS STS STS 1. Saya merasa nyaman dalam kedekatan emosional. 2. Saya ingin terbuka pada orang lain tapi saya tidak bisa mempercayai orang lain. 3. Saya merasa risih saat berhubungan dekat dengan orang lain. 4. Saya merasa nyaman tanpa berhubungan dekat dengan orang lain. 5. Saya ingin berhubungan dekat, tetapi saya sulit percaya orang lain. 6. Saya lebih suka kalau saya tidak bergantung pada orang lain dan begitupun sebaliknya. 7. Saya sering berpikir apakah orang lain menyukai saya. 8. Saya menghindari hubungan dekat. 9. Saya merasa bahwa saya lebih menyukai orang lain dibandingkan mereka. 10. Saya percaya orang lain dan merasa senang saat mereka dapat mengandalkan saya. 11. Saya sering takut kalau orang lain tidak menyukai saya. 12 Penting bagi saya untuk menjadi mandiri. 13 Saya takut dikucilkan. 14. Saya mudah untuk dekat dengan orang lain. 15. Saya merasa nyaman berhubungan akrab dengan lawan jenis. 16. Saya nyaman untuk mandiri.

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

78 17. Saya tidak khawatir apakah orang lain menyukai saya atau tidak. 18. Menurut saya, saling bergantung satu sama lain adalah hal penting. 19. Saya tidak khawatir sendirian karena saya tidak membutuhkan orang lain. 20. Saya takut ditipu saat terlalu dekat dengan orang lain. 21. Saya merasa orang lain lebih menarik dibandingkan saya. 22. Saya percaya orang lain akan membantu saat saya membutuhkannya. 23. Saya khawatir untuk berhubungan dekat karena saya takut disakiti/dikhianati 24. Penting bagi saya untuk mengetahui apakah orang lain menyukai saya atau tidak.

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

79 Skala 3

No. Pernyataan SS S TS STS 1. Secara keseluruhan, saya puas dengan diri saya. 2. Kadang-kadang saya berpikir saya tidak baik sama sekali. 3. Saya merasa memiliki sejumlah kualitas yang baik. 4. Saya mampu melakukan banyak hal sebaik orang lain. 5. Saya merasa tidak punya banyak hal untuk dibanggakan. 6. Saya sering merasa tidak berguna. 7. Saya merasa diri saya berharga, setidaknya setara dengan orang lain. 8. Saya berharap saya bisa lebih menghargai diri sendiri. 9. Saya orang yang gagal. 10. Saya menerima diri saya apa adanya.

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

80 Skala 4 No. Pernyataan SS S TS STS 1. Orang tua dan saya setuju pada segala hal. 2. Saya meminta bantuan orang tua untuk membantu menyelesaikan suatu masalah sebelum saya mencobanya sendiri. 3. Saya sering penasaran bagaimana sikap orang tua saat mereka tidak bersama saya. 4. Walau saya tidak setuju, tetapi pendapat orang tua saya harus selalu dianggap benar. 5. Anak-anak lebih baik meminta nasehat kepada sahabatnya daripada orang tuanya. 6. Saat terlibat masalah, saya bergantung pada orang tua agar mereka yang menyelesaikannya. 7. Ada beberapa hal tentang saya yang tidak diketahui orang tua. 8. Tindakan orang tua saya saat mereka bersama orang tuanya berbeda dengan tindakan di rumah. 9. Orang tua mengetahui segala hal tentang saya. 10. Saya mungkin terkejut bila melihat bagaimana orang tua saya bersikap di suatu acara formal. 11. Saya mencoba memiliki pendapat yang sama dengan orang tua saya. 12 Saat orang tua sedang di tempat kerja, mereka bertindak hampir sama seperti di rumah. 13 Jika saya mengalami masalah dengan teman, saya akan mendiskusikan pada ibu atau ayah sebelum memutuskan sendiri solusinya. 14. Orang tua saya akan terkejut bila mengetahui seperti apa saya saat

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

81 Mohon periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada jawaban yang terlewatkan

TERIMA KASIH

15. Saat nanti menjadi orang tua, saya akan memperlakukan anak persis seperti perlakuan orang tua pada saya. 16. Orang tua mungkin akan membicarakan hal yang berbeda saat saya bersama mereka dan saat tidak bersama mereka. 17. Ada beberapa hal dari orang tua yang tidak akan saya lakukan saat nanti menjadi orang tua. 18. Orang tua saya hampir tidak pernah membuat kesalahan. 19. Saya berharap orang tua akan memahami siapa saya sesungguhnya. 20. Saat orang tua sedang bersama temannya, perilakunya sama seperti saat bersama saya.

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

82 Lampiran 2 Gambar 3.1 Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Celebrity Worship 1. Syntax Celebrity Worship DV CW DA NI=22 NO=322 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 PM SY FI=CW.COR MO NX=22 NK=1 LX=FR TD=SY LK CW

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

83 FR TD 13 4 TD 19 14 TD 18 13 TD 20 17 TD 16 7 TD 15 4 TD 22 6 TD 13 9 TD 18 9 TD 14 5 TD 18 4 TD 13 3 TD 21 8 TD 5 4 TD 11 9 TD 2 1 TD 17 12 TD 7 6 TD 22 13 TD 10 3 TD 14 12 TD 22 16 TD 22 11 TD 20 12 TD 10 2 TD 5 2 TD 20 10 TD 18 17 TD 21 14 TD 11 10 TD 13 5 TD 21 11 TD 5 3 TD 17 1 TD 18 6 TD 21 5 TD 15 5 TD 10 5 TD 11 8 TD 17 7 TD 19 11 TD 15 9 TD 18 2 TD 14 9 TD 19 9 TD 15 1 TD 15 13 TD 22 15 TD 16 15 TD 20 15 TD 21 13 TD 12 10 TD 21 3 TD 17 13 TD 17 3 TD 22 12 TD 6 3 TD 18 16 TD 8 5 TD 22 10 TD 17 10 TD 14 10 TD 12 9 TD 20 3 TD 18 8 TD 18 10 TD 22 8 TD 12 13 TD 18 12 TD 21 4 TD 10 1 TD 16 3 TD 16 10 TD 20 16 TD 13 10 TD 10 9 TD 22 20 TD 14 4 TD 4 1 TD 13 2 TD 4 2 TD 16 13 TD 19 15 TD 13 9 TD 13 8 TD 15 3 PD OU SS TV MI Gambar 3.2 Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Secure 2. Syntax Secure SECURE DA NI=7 NO=322 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 PM SY FI=SECURE.COR MO NX=7 NK=1 LX=FR TD=SY LK SECURE FR TD 6 3 TD 3 1 TD 3 2

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

84 PD OU SS TV MI Gambar 3.3 Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Fearful 3. Syntax Fearful F DA NI=5 NO=322 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 PM SY FI=FEARFUL.COR MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY LK FEARFUL FR TD 5 4 TD 5 2 PD OU SS TV MI

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

85 Gambar 3.4 Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Preoccupied 4. Syntax Preoccupied PREOCC DA NI=7 NO=322 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 PM SY FI=PR.COR MO NX=7 NK=1 LX=FR TD=SY LK PREOCC FR TD 4 3 PD OU SS TV MI

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

86 Gambar 3.5 Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Dismissing 5. Syntax Dismissing DA NI=5 NO=322 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 PM SY FI=DM.COR MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY LK DISMIS FR TD 4 3 TD 3 2 PD OU TV SS MI

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

87 Gambar 3.6 Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Self-Esteem 6. Syntax Self-Esteem SE DA NI=10 NO=322 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 PM SY FI=SE.COR MO NX=10 NK=1 LX=FR TD=SY LK SE FR TD 3 1 TD 6 4 TD 8 7 TD 10 1 TD 10 9 TD 9 4 TD 10 7 TD 8 2 TD 8 6 TD 6 1 TD 6 3 TD 9 5 TD 4 3 TD 9 3 TD 9 7 TD 8 1 PD OU SS TV MI

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

88 Gambar 3.7 Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Parental deidealization 7. Syntax Parental deidealization EAD DA NI=5 NO=322 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 PM SY FI=DP.COR MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY LK EAD FR TD 3 2 TD 4 2 TD 3 1 PD OU SS TV MI

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

89 Gambar 3.8 Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Nondependency on Parents 8. Syntax Nondependency on Parents NDP DA NI=4 NO=322 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 PM SY FI=NP.COR MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY LK NDP FR TD 3 1 TD 3 2 PD OU SS TV MI

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

90 Gambar 3.9 Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Perceive Parents As People 9. Syntax Perceive Parents As People PP DA NI=6 NO=322 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 X6 PM SY FI=PP.COR MO NX=6 NK=1 LX=FR TD=SY LK PP FR TD 6 4 TD 6 3 TD 5 1 TD 2 1 TD 3 1 PD OU SS TV MI

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

91 Gambar 3.9 Analisis Faktor Konfirmatorik Variabel Individuation 10. Syntax Individuation IND DA NI=5 NO=322 MA=PM LA X1 X2 X3 X4 X5 PM SY FI=IND.COR MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY LK IND FR TD 3 2 TD 2 1 TD 5 3 PD OU SS TV MI

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

92 Lampiran 3 Hasil Uji Hipotesis N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Celebrity Worship 322 19,60 73,31 50,0000 9,35097 Secure 322 26,05 70,23 50,0000 7,81075 Fearful 322 23,21 69,40 50,0000 8,94383 Preoccupied 322 19,75 65,54 50,0000 9,16150 Dismissing 322 23,88 69,90 50,0000 8,22201 Self-esteem 322 16,72 74,56 50,0000 8,62648 Nondependency on Parents

322 27,49 69,05 50,0000 8,09527 Perceive Parents As People

322 30,23 79,74 50,0000 7,52525 Individuation 322 19,14 67,83 50,0000 8,05866 Valid N (listwise) 322

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Sig. F Change 1 ,322a ,104 ,078 8,97891 ,000 a. Predictors: (Constant), Usia, Secure, Perceives Parents as People, Nondependency on Parents, Preoccupied, Dismissing, Self-esteem, Individuation, Fearful b. Dependent variable: Celebrity Worship

ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2914,741 9 323,860 4,017 ,000a Residual 25153,699 312 80,621 Total 28068,440 321 a. Predictors: (Constant), Usia, Secure, Perceives Parents as People, Nondependency on Parents, Preoccupied, Dismissing, Self-esteem, Individuation, Fearful b. Dependent variable: Celebrity Worship

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

93 Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 27.454 9.120 3.010 .003

TSC .032 .072 .027 .445 .657

TFR .134 .070 .128 1.920 .056

TPRO .206 .062 .202 3.308 .001

TDIS .104 .071 .092 1.479 .140

TSE .068 .065 .063 1.045 .297

TNDP -.103 .068 -.089 -1.506 .133

TPP -.023 .070 -.019 -.331 .741

TIND .069 .072 .060 .958 .339

USIA -1.121 1.058 -.058 -1.060 .290 Model Summary

Model R R

Square Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .053a .003 .000 9.35219 .003 .916 1 320 .339

2 .230b .053 .047 9.12895 .050 16.842 1 319 .000

3 .287c .082 .074 8.99978 .029 10.222 1 318 .002

4 .296d .088 .076 8.98726 .005 1.887 1 317 .171

5 .304e .093 .078 8.97742 .005 1.695 1 316 .194

6 .312f .097 .080 8.96764 .005 1.690 1 315 .195

7 .312g .098 .077 8.98180 .000 .007 1 314 .932

8 .317h .101 .078 8.98067 .003 1.079 1 313 .300

9 .322i .104 .078 8.97891 .003 1.123 1 312 .290

a. Predictors: (Constant), TSC b. Predictors: (Constant), TSC, TFR c. Predictors: (Constant), TSC, TFR, TPRO

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CELEBRITY WORSHIPrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Celebrity worship is parasocial relationship between fans and idol, when just

94 d. Predictors: (Constant), TSC, TFR, TPRO, TDIS

e. Predictors: (Constant), TSC, TFR, TPRO, TDIS, TSE

f. Predictors: (Constant), TSC, TFR, TPRO, TDIS, TSE, TNDP

g. Predictors: (Constant), TSC, TFR, TPRO, TDIS, TSE, TNDP, TPP h. Predictors: (Constant), TSC, TFR, TPRO, TDIS, TSE, TNDP, TPP, TIND

i. Predictors: (Constant), TSC, TFR, TPRO, TDIS, TSE, TNDP, TPP, TIND, USIA

Lampiran 4 Analisis Independent Sample Test Usia Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

DCW Equal variances assumed

6.330 .012 -.149 320 .882 -.39376

Equal variances not assumed

-.108 12.508 .916 -.39376