PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CELEBRITY ENDORSER …
Transcript of PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CELEBRITY ENDORSER …
SKRIPSI
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CELEBRITY ENDORSER
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH DI
COUNTER WARDAH PLAZA MEDAN FAIR
OLEH:
RISA CHRISTYANA BR SEMBIRING
160521064
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
i
ABSTRAK
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CELEBRITY ENDORSER
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH DI
COUNTER WARDAH PLAZA MEDAN FAIR
Pada era globalisasi ini kosmetik telah menjadi kebutuhan primer terutama
bagi sebagian besar kaum wanita. Hal tersebut menyebabkan industri kosmetik
bersaing kompetitif dengan berbagai strategi untuk dapat menarik konsumen
untuk menggunakan produknya. Salah satunya adalah PT Paragon Technology
and Innovation sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi berbagai jenis
kosmetik dengan merek Wardah. Wardah merupakan salah satu merek kosmetik
yang mempunyai pangsa pasar yang potensial di Indonesia hal ini terbukti melalui
produknya sebagai salah satu produk top brand di Indonesia. Penelitian ini khusus
meneliti produk wardah dalam kategori bedak padat, karena bedak padat merek
wardah memiliki market share yang besar dibandingkan dengan produk wardah
lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan
celebrity endorser terhadap keputusan pembelian pada kategori bedak wardah di
counter wardah plaza medan fair. Penelitian ini menggunakan 100 orang
responden sebagai sampel yang diambil dengan menggunakan teknik purporsive
sampling. Data diolah dengan menggunakan SPSS. Metode yang dilakukan
adalah kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas
produk dan celebrity endorser berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian baik secara parsial maupun secara serentak.
Kata Kunci : Kualitas Produk, Celebrity Endorser dan Keputusan Pembelian
Universitas Sumatera Utara
ii
ABSTRACT
THE EFFECT OF PRODUCT QUALITY AND CELEBRITY ENDORSER
ON PURCHASE DECISION WARDAH IN COUNTER WARDAH
PLAZA MEDAN FAIR
In this globalization era, cosmetics have become a primary need,
especially for most women. This has caused the cosmetics industry to compete
competitively with various strategies to attract consumers to use their products.
One of them is PT Paragon Technology and Innovation as one of the companies
that produce various types of cosmetics with the Wardah brand. Wardah is one of
the cosmetic brands that has a potential market share in Indonesia, this is proven
through its products as one of the top brand products in Indonesia. This research
specifically examines wardah products in the category of solid powder, because
solid powder of the Wardah brand has a large market share compared to other
wardah products.
This study aims to determine the effect of product quality and
celebrity endorser on purchasing decisions in the wardah powder category at
Cunter Wardah Plaza Medan Fair. This study used 100 respondents as samples
taken using purporsive sampling techniques. Data is processed using SPSS. The
method used is questionnaire and interview. The results showed that product
quality and celebrity endorser had a positive and significant effect on purchasing
decisions both partially and simultaneously.
Keyword : Product Quality, Celebrity Endorser, Purchase Decision
Universitas Sumatera Utara
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan berkat dan anugrahNya kepada peneliti sehingga dapat
menyelesaikan perkuliahan dan penelitian skripsi ini, dengan judul “Pengaruh
Kualitas Produk dan Celebrity Endorser terhadap Keputusan Pembelian
Bedak Wardah di Counter Wardah Plaza Medan Fair” guna memenuhi salah
satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini peneliti persembahkan untuk kedua orang tua tercinta yakni
kepada Bapak penulis Salmon Sembiring dan Ibu penulis Rastalena Br Tarigan
yang tidak pernah berhenti untuk mendukung dan mencukupi segala kebutuhan
materi maupun non materi dalam perkuliahan dan pembuatan skripsi ini. Pada
kesempatan ini peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si, dan Bapak Doli Muhammad
Ja`far Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua Departemen dan Sekretaris
Departemen program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. Fadli, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing peneliti. Peneliti
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah banyak
meluangkan waktu untuk membimbing, memberi saran, pengalaman dan
pengetahuan baru kepada peneliti dari awal pengerjaan hingga selesainya
penulisan skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara
iv
4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA dan Ibu Dr. Endang Sulistya Rini,
SE, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah membantu dan memberikan saran
untuk kesempurnaan dalam skripsi ini.
5. Terima kasih kepada adik-adik peneliti yakni Evin Lauridzen Sembiring dan
Arunia Margaretha Br Sembiring serta seluruh keluarga besar yang selama
ini mendukung perkuliahan hingga penelitian skripsi ini terselesaikan.
6. Terimakasih kepada kakak, adik dan sahabat-sahabat peneliti Leni Novri
Yanti Br Bangun, Dicky Fernandes Tarigan, Jenny Vionitha Sinuhaji, Sri
Astuti, Lasti Manalu dan Evi Yani Sembiring untuk segala bantuan baik
tenaga, waktu, semangat, dukungan, dan doa yang diberikan kepada peneliti
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Peneliti berharap agar
skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan sebagai bahan masukan bagi
peneliti selanjutnya.
Medan, Januari 2019
Peneliti,
Risa Christyana Br Sembiring
160521064
Universitas Sumatera Utara
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................. i
ABSTRACT ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................... ..... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................... .... 7
1.3 Tujuan penelitian ....................................................... .... 8
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................... . 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 9
2.1 Pengertian Pemasaran .................................................... 9
2.2 Pengertian Produk ................................................. ......... 9
2.3 Lima Tingkatan produk ................................................. 9
2.4 Kualitas Produk .............................................................. 11
2.4.1 Pengertian Kualitas Produk ................................. 11
2.4.2 Indikator Kualitas Produk ................................... 11
2.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kualitas Produk .................................................. 13
2.5 Celebrity Endorser .......................................................... 14
2.5.1 Pengertian Celebrity Endorser................... ......... 14
2.5.2 Peran Celebrity Endorser................... ................. 15
2.5.3 Indikator Celebrity Endorser................... ........... 17
2.5.4 Pertimbangan dalam memilih Celebrity
Endorser..................................................... ......... 18
2.6 Keputusan Pembelian ..................................................... 20
2.6.1 Pengertian Keputusan Pembelian ....................... 20
2.6.2 Peranan dalam Keputusan Pembelian ................. 20
2.6.3 Proses Keputusan Pembelian .............................. 21
2.7 Penelitian Terdahulu.............................................. ......... 24
2.8 Kerangka Konseptual ...................................................... 26
2.9 Hipotesis Penelitian ........................................................ 28
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 29
3.1 Jenis Penelitian ............................................................... 29
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................ 29
3.3 Batasan Operasional ....................................................... 29
3.4 Operasionalisasi Variabel .............................................. 30
3.5 Skala Pengukuran Variabel ............................................ 31
3.6 Populasi dan Sampel ...................................................... 32
3.6.1 Populasi Penelitian ............................................. 32
3.6.2 Sampel Penelitian ................................................ 32
Universitas Sumatera Utara
vi
3.7 Jenis dan Sumber Data .................................................... 33
3.8 Metode Pengumpulan Data ............................................. 33
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas................................ .......... 34
3.9.1 Uji Validitas ....................................................... 34
3.9.2 Uji Reliabilitas ................................................... 36
3.10 Teknik Analisis Data ..................................................... 37
3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif ............................... 37
3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda ...................... 37
3.11 Uji Asumsi Klasik ............................................... ........... 38
3.11.1 Uji Normalitas ..................................................... 38
3.11.2 Uji Heteroskedastisitas ........................................ 39
3.11.3 Uji Multikolinearitas ........................................... 39
3.12 Uji Hipotesis ............................................... ................... 40
3.12.1 Uji Serentak (Uji F) ............................................ 40
3.12.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ............................ 41
3.12.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 42
4.1 Profil Perusahaan ............................................................ 42
4.2 Teknik Analisis Data ...................................................... 46
4.2.1 Analisis Deskriptif ............................................. 46
4.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda ..................... 53
4.3 Uji Asumsi Klasik .......................................................... 54
4.3.1 Uji Normalitas ..................................................... 54
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ....................................... 56
4.3.3 Uji Multikolilinearitas ......................................... 57
4.4 Uji Hipotesis ................................................................... 57
4.4.1 Uji Serentak (Uji F) ............................................ 57
4.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ............................ 58
4.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................... 59
4.5 Pembahasan hasil Penelitian ........................................... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 62
5.1 Kesimpulan ..................................................................... 62
5.2 Saran ............................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 64
LAMPIRAN ............................................................................................... 66
Universitas Sumatera Utara
vii
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
1.1 Data Penjualan Produk Wardah Kategori Bedak Padat .................. 4
2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 24
3.1 Operasionalisasi Variabel ................................................................ 30
3.2 Instrumen Skala Likert ................................................................... 31
3.3 Hasil Uji Validitas ........................................................................... 34
3.4 Hasil Uji Relibilitas ......................................................................... 36
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................... 46
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ......................... 47
4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel
Kualitas Produk ............................................................................... 48
4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel
Celebrity Endorser .......................................................................... 49
4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel
Keputusan Pembelian ...................................................................... 51
4.6 Analisis Regresi Linear Berganda .................................................. 53
4.7 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 54
4.8 Uji Multikolinearitas ....................................................................... 57
4.9 Uji Serentak (Uji F) ......................................................................... 57
4.10 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ......................................................... 58
4.10 Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................................... 59
Universitas Sumatera Utara
viii
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
2.1 Proses Keputusan Pembelian ......................................................... 21
2.2 Kerangka Konseptual ..................................................................... 28
4.1 Histogram Uji Normalitas .............................................................. 54
4.3 P-Plot Uji Normalitas ...................................................................... 55
4.4 Uji Heterokedastisitas ..................................................................... 56
Universitas Sumatera Utara
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1. Kuesioner Penelitian ....................................................................... 66
2. Distribusi Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas ........................... 69
3. Distribusi Jawaban Responden ........................................................ 71
4. Karekteristik Responden Berdasarkan Usia .................................... 74
5. Karekteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ......................... 74
6. Hasil Uji Validitas ........................................................................... 74
7. Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 75
8 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel
Kualitas Produk ............................................................................... 75
9. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel
Celebrity Endorser .......................................................................... 75
10 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel
Keputusan Pembelian ...................................................................... 76
11. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................... 76
12 Uji Normalitas ................................................................................. 76
13 P-Plot Uji Normalitas ...................................................................... 77
14 Kolmogrov Smirnov ....................................................................... 77
15. Uji Heterokedastisitas ..................................................................... 77
16 Uji Multikolinearitas ....................................................................... 78
17. Uji Serentak ( Uji F) ........................................................................ 78
18. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ......................................................... 78
19. Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................................... 78
Universitas Sumatera Utara
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari
pemuasan dasar yang dirasakan atau disadari. Kosmetik merupakan produk yang
unik karena selain memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mendasar
wanita akan kecantikan, seringkali menjadi sarana bagi konsumen untuk
memperjelas identitas dirinya secara sosial dimata masyarakat, seiring
perkembangan zaman kosmetik seolah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian
kaum wanita. Produk kosmetik sesungguhnya memiliki resiko pemakaian yang
perlu diperhatikan mengingat kandungan bahan-bahan kimia tidak selalu memberi
efek yang sama untuk setiap konsumen.
Kosmetik saat ini telah menjadi kebutuhan manusia yang tidak bisa
dianggap sebelah mata lagi, jika disadari bahwa baik wanita maupun pria setiap
hari tidak bisa lepas dari yang namanya kosmetik, seperti lotion untuk kulit,
powder, sabun, deodorant dan masih banyak lagi yang lainnya dan sekarang
semakin terasa bahwa kebutuhan adanya kosmetik yang beraneka bentuk dengan
ragam warna dan keunikan kemasan serta keunggulan dalam memberikan fungsi
bagi konsumen, menuntut industri kosmetik untuk semakin terpicu
mengembangkan teknologi yang tidak saja mencakup peruntukannya dari
kosmetik itu sendiri namun juga kepraktisan dalam penggunaannya.
Perusahaan-perusahaan kosmetik diharapkan mempunyai strategi-strategi
untuk dapat menarik konsumen dengan keputusan pembelian. Kotler & Keller
(2007) menyebutkan bahwa keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
2
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, pasca pembelian. Keputusan pembelian konsumen yang tinggi dapat
mengakibatkan tingginya volume penjualan sehingga keuntungan yang akan
didapat oleh perusahaan semakin tinggi dan dapat membawa pengaruh yang baik
bagi keberlangsungan hidup perusahaan.
Untuk membentuk citra yang baik dan keputusan pembelian pada
konsumen, produsen dapat menggunakan media iklan. Menurut Tjiptono (2008)
iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari informasi tentang
keunggulan atau keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa
sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang mengubah pikiran seseorang
untuk melakukan pembelian. Menurut Tjiptono (2008), Iklan memiliki empat
fungsi utama, yaitu menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk
(informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading), dan
menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding), serta
menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan
mencerna informasi (intertainment).
Untuk mendukung penyampaian iklan maka digunakan seorang celebrity
endorser dalam iklan. Para selebriti bisa memiliki pengaruh kuat kepada
konsumen. Selebriti bisa menjadi alat pemasaran suatu produk yang sangat
penting, daya tariknya yang luar biasa dan memiliki penggemar yang banyak bisa
menjadi hal yang tidak dimiliki orang lain. Selebriti memiliki inner beauty,
kharisma dan kredibilitas.
Shimp (2014) berpendapat bahwa celebrity endorser adalah menggunakan
artis sebagai bintang iklan di media-media, mulai dari media cetak, media sosial,
Universitas Sumatera Utara
3
maupun media telivisi. Selain itu selebriti digunakan karena atribut kesohorannya
termasuk ketampanan, keberanian, talenta, keanggunan, kekuatan, dan daya tarik
fisiknya yang sering mewakili daya tarik yang diinginkan oleh merek yang
mereka iklankan.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah
kualitas produk. Menurut Kotler & Amstromg (2008), kualitas produk merupakan
karakteristik produk atau jasa yang bergabung pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan pelanggan, yang dinyatakan atau diimplementasikan.
Pembeli akan membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus
disesuaikan dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk
berhasil. Kualitas produk terbukti dapat mempengaruhi keputusan pembelian
semakin baik kualitas produk maka keputusan pembelian akan meningkat
Nurchoidah ( 2013).
Pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia semakin meningkat setiap
tahunnya. Salah satu industri kosmetik yang mengalami pertumbuhan adalah PT
Paragon Technology and Innovation yang memproduksi Wardah. PT Paragon
Technology and Innovation ini mulai memproduksi kosmetik sejak tahun 1985.
Produk Wardah seperti bedak, mascara, lipstick, eye liner merupakan pelopor
pertama produk kecantikan yang mengutamakan kehalalan dalam pembuatan
produknya dan memperoleh sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)
serta memperoleh penghargaan “International Halal Award” dari World Halal
Council sebagai pelopor kosmetik halal di dunia. Wardah juga salah satu produk
yang aman digunakan karena sudah terdaftar di BPOM. Hal ini membuat Wardah
menjadi salah satu merek yang terkenal di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
4
Dalam penelitian ini digunakan studi kasus kosmetik dengan merek
Wardah pada produk bedak padatnya. Pemilihan ini didasarkan pada sistem
penjualan dan segmen produk, disamping itu seluruh produknya telah mendapat
sertifikasi halal yang di keluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia. Penjualan yang
dimulai sejak tahun 1995 melalui door to door ini kemudian telah berkembang
menjadi 1500 outlet yang tersebar di Department Store dan pusat penjualan
lengkap dengan konsultan kecantikannya (wardahbeauty.com).
Pertumbuhan penjualan kosmetik Wardah pada produk bedak padatnya
dari bulan Januari sampai dengan Desember 2017 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1.1
Data Penjualan Produk Wardah Kategori Bedak Padat
Pada Bulan Januari – Desember 2017
Tahun Bulan Box
2017
Januari 915
Februari 971
Maret 810
April 612
Mei 589
Juni 855
Juli 471
Agustus 482
September 802
Oktober 540
November 825
Desember 980
Rata-rata 610,157
Sumber : PT Paragon Technology and Innovation Medan 2018
Dari Tabel 1.1 menunjukkan data berfluktuasi. Dapat dilihat bahwa pada
penjualan terendah produk wardah kategori bedak padat terjadi pada bulan Juli
yaitu sebanyak 471 box dan penjualan tertinggi produk wardah kategori bedak
Universitas Sumatera Utara
5
padat terjadi pada bulan Desember yaitu sebanyak 980 box dan rata-rata yang
diperoleh yaitu sebanyak 610,157 juta.
Menurut Sumarwan (2004), pembelian produk dan jasa serta pemilihan
merek, para selebriti bisa memiliki pengaruh kuat kepada konsumen. Shimp
(2014) pemakaian endorser dalam sebuah iklan banyak dilakukan oleh pemasar
untuk meningkatkan naiknya penjualan.
Pada tahun 2002 Wardah menggunakan celebrity endorser dalam
mempromosikan produknya yang diawali oleh Inneke Koesherawaty. Inneke
memiliki daya tarik dan keahlian yang diharapkan Wardah dalam
menginformasikan kepada target konsumen. Dalam perkembangan waktu, demi
mendapatkan target pasar yang baru dan meluas, Wardah menunjuk Dian Pelangi
sebagai ikon pendamping tahun 2011. Dian Pelangi yang memiliki kredibilitas
yang baik dan tentunya diharapkan mampu menginformasikan produk ini ke
konsumen luas. Diawali dari sini jumlah volume penjualan Wardah pun mulai
meningkat. Hal ini menandakan bahwa Wardah mulai dilirik oleh para wanita dan
dikenal publik.
Wardah pun kemudian berani menggandeng selebriti-selebriti lainnya
seperti Marshanda, Lisa Namuri, Dewi Sandra, Ria Miranda, Zaskia Sungkar, dan
meluaskan target pasarnya dengan menggandeng Tajtana Saphira. Setiap selebriti
tersebut melakukan tugasnya sebagai celebrity endorser dengan mengiklankan
Wardah pada media yang berbeda. Berawal dengan beriklan di media televisi
dilanjutkan dengan beriklan di media sosial. Selebriti yang dipercaya Wardah
sebagai celebrity endorser nya tersebut merupakan selebriti yang menginspirasi,
mengingat konsep Wardah sebagai kosmetik halal dengan tagline Wardah
Universitas Sumatera Utara
6
“Inspiring Beauty”. Tentunya, Wardah tidak sekedar memilih selebritis tersebut
berdasarkan paras cantiknya saja, akan tetap juga berdasarkan talenta dan prestasi
yang dimiliki selebritis tersebut, sehingga menginspirasi konsumen Wardah.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah
kualitas produk. Kualitas menggambarkan karakteristik langsung dari suatu
produk, seperti performasi. keistimewaan, kehandalan, konformasi, daya tahan,
kemampuan pelayanan, estetika, dan kualitas yang dipersepsikan. Oleh karena itu,
kualitas merupakan salah satu faktor yang penting untuk memenangkan
persaingan. Karena kualitas bagi masyarakat zaman sekarang adalah sangat
penting dibandingkan dengan kuantitasnya. Hal ini perlu diperhatikan PT Paragon
Technology and Innovation yang memproduksi Wardah dalam kategori bedak
padatnya. Jika kualitas Bedak Wardah tidak sesuai dan tidak dapat memenuhi
keinginan konsumen, maka konsumen akan meninggalkan produk tersebut.
Untuk dapat menciptakan suatu produk yang berkualitas dan sesuai
dengan selera konsumen maka perusahaan terlebih dahulu mengetahui kebutuhan
dan keinginan konsumen. Selain itu, suatu produk yang memiliki kualitas yang
baik didukung oleh bahan bakunya yang berkualitas baik. Semakin baik bahan
baku yang digunakan maka kualitas dari produk-produk yang dihasilkan akan
semakin baik pula.
Pembeli produk produk kosmetik yang salah satunya bedak padat
cenderung menilai kualitas suatu produk berdasarkan faktor - faktor yang
mempunyai ikatan dengan produk tersebut. Faktor tersebut dapat bersifat
instrinsik yaitu karakteristik produk seperti ukuran produk, desain produk, warna,
tekstur, aroma atau aman tidaknya produk tersebut digunakan dan faktor
Universitas Sumatera Utara
7
ekstrinsik seperti harga, citra toko, citra merek dan pesan promosi. Apabila
kelengkapan- kelengkapan yang terdapat dalam suatu produk itu sesuai dengan
apa yang diinginkan konsumen maka ini akan menimbulkan minat membeli.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu, celebrity endorser dan
kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian, namun pada pada
kenyataannya tingkat pertumbuhan bedak Wardah di Kota Medan pada bulan Juli
dan Agustus 2017 mengalami penurunan. Produk bedak Wardah hanya terjual
sebanyak 471 dan 482 box. Hal ini yang melatar belakangi penulis untuk meneliti
“Pengaruh Kualitas Produk dan Celebrity Endorser Terhadap Keputusan
Pembelian Bedak Wardah Di Counter Wardah Plaza Medan Fair”.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah Kualitas Produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian Bedak
Wardah di Counter Wardah Plaza Medan Fair?
2. Apakah Celebrity Endorser berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Bedak Wardah di Counter Wardah Plaza Medan Fair?
3. Apakah Kualitas Produk dan Celebrity Endorser secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian Bedak Wardah di Counter Wardah
Plaza Medan Fair?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh celebrity endorser terhadap
keputusan pembelian Bedak Wardah di Counter Wardah Plaza Medan Fair.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap
keputusan pembelian Bedak Wardah di Counter Wardah Plaza Medan Fair.
Universitas Sumatera Utara
8
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk dan celebrity
endorser terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah di Counter Wardah
Plaza Medan Fair.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi
beberapa pihak, antara lain:
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, informasi dan
pengetahuan kepada PT. Paragon Technology and Innovation untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk dan celebrity endorser
terhadap keputusan pembelian produk mereka.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memberikan
kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori-teori dari dalam bidang
pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai referensi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti
lainnya yang ingin melakukan penelitian sejenis di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler & Keller (2012) pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk
dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
2.2 Pengertian Produk
Kotler (2008) mendefinisikan produk adalah suatu sifat yang kompleks dapat
diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestasi perusahaan dan pengecer yang
diterima oleh pembelian untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Batasan produk
adalah suatu yang dianggap memuaskan kebutuhan dan keinginan. Produk dapat
berupa suatu benda, rasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi dan gagasan dimana
suatu produk akan mempunyai nilai lebih dimata konsumen, jika memiliki
keunggulan dibanding dengan produk lain yang sejenis.
Kotler & Amstrong (2008) menyatakan produk adalah hal-hal yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian, akuisisi, penggunaan atau
konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk
merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk, diminta, dicari,
dibeli dan digunakan atau dikonsumsi pasar yang bersangkutan Tjiptono (2008).
2.3 Lima Tingkatan Produk
Menurut Kotler (2007), ada lima tingkatan produk, yaitu:
1. Tingkatan manfaat inti (core benefit level) yaitu layanan atau manfaat
Universitas Sumatera Utara
10
yang benar-benar dibeli pelanggan. Pemasar harus melihat diri mereka
sendiri sebagai penyedia manfaat. Misalnya seorang penumpang pesawat
terbang membeli kenyamanan dalam perjalanan.
2. Tingkatan produk umum (generic product level) yaitu bentuk dasar dari
produk yang dapat dirasakan oleh panca indera. Pada level ini pemasar
harus mengubah manfaat inti untuk produk dasar. Misalnya sebuah kamar
hotel mencakup tempat tidur, kamar mandi, lemari baju, lemari hias serta
bangku dan meja.
3. Tingkatan produk yang diharapkan (expected product level) yaitu
serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan
oleh pembeli pada saat mereka membeli suatu produk. Misalkan seorang
penumpang pesawat terbang mengharapkan penerbangan yang nyaman,
pelayanan yang ramah, tempat duduk yang nyaman, dan lingkungan
pesawat yang bersih dan rapi.
4. Tahapan produk yang ditingkatkan (augmented product level) yaitu
sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh perusahaan
dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing atau kompetitor. Misalnya
agen penjual tiket dapat meningkatkan penjualannya dengan memudahkan
konsumen dalam memesan tiket.
5. Tahapan produk potensial ( potential product level) yaitu mencangkup
semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin atau dapat
dialami sebuah produk atau penawaran dimasa depan. Perusahaan secara
cepat, tepat dan agresif harus mencari berbagai cara baru dalam
memuaskan konsumennya.
Universitas Sumatera Utara
11
2.4 Kualitas Produk
2.4.1 Pengertian Kualitas Produk
Menurut Kotler & Armstrong (2012), kualitas merupakan keadaan produk
yang berhubungan dengan barang maupun jasa yang meliputi kinerja, keandalan,
keistimewaan, keawetan, dan keindahan yang memenuhi bahkan melebihi harapan
seseorang. Secara umum kualitas produk merupakan salah satu cara bagi
perusahaan untuk menguasai pasar. Sedangkan bagi masyarakat kualitas adalah
alat ukur sekaligus cara seseorang dalam mencapai kepuasan.
Menurut Kotler & Keller (2012), “Kualitas Produk adalah sesuatu yang
dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau
dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.”Produk yang
dihasilkan perusahaan tersebut agar laku dijual, maka harus ditawarkan ke pasar.
Di pasar produk akan diperhatikan, dibeli, dipakai atau dikonsumsi oleh
konsumen. Produk yang dibeli oleh konsumen adalah tentu produk yang menarik
selera konsumen, terutama untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Produk yang dihasilkan suatu perusahaan dapat terdiri dari tiga komponen, yaitu
barang (goods), jasa (services) dan ide (ideas).
Dalam usaha menarik minat beli pelanggan potensial, maka produk harus
dibuat berkualitas, terutama dalam memenuhi harapan konsumen agar menjadi puas
dan loyal pada perusahaan. Menurut Kotler (2012), kualitas produk merupakan
keseluruhan ciri atau sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuannya
dalam memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat.
2.4.2 Indikator Kualitas Produk
Ada 8 dimensi kualitas produk yang dikembangkan dalamTjiptono (2008).
Universitas Sumatera Utara
12
Dimensi tersebut adalah:
1. Kinerja (Performance)
Kinerja merupakan karakteristik operasi dan produk inti (core product) yang
dibeli. Misalnya kecepatan, kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan.
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (Features)
Dimensi fitur merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang melengkapi
manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan bagi konsumen. Fitur bisa
meningkatkan kualitas produk jika kompetitor tidak memiliki fitur tersebut.
3. Keandalan (Reliability)
Keandalan yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal
pakai. Misalnya pengawasan kualitas dan desain, standar karakteristik
operasional kesesuaian dengan spesifikasi.
4. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Spesifications)
Kesesuaian yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar
yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya pengawasan kualitas dan desain,
Standar karakteristik operasional adalah kesesuaian kinerja produk dengan
standar yang dinyatakan suatu produk, ini semacam “janji” yang harus dipenuhi
oleh produk. Produk yang memiliki kualitas dari dimensi ini berarti sesuai
dengan standarnya.
5. Daya Tahan (Durability)
Daya tahan menunjukan usia produk, yaitu jumlah pemakaian suatu produk
sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya tentu
semakin awet, produk yang awet akan dipersepsikan lebih berkualitas
dibanding produk yang cepat habis atau cepat diganti.
Universitas Sumatera Utara
13
6. Kemampuan Diperbaiki (Serviceability)
Kualitas produk ditentukan atas dasar kemampuan diperbaiki: mudah, cepat
dan kompeten. Produk yang mampu diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi
dibandingkan dengan produk yang tidak atau sulit diperbaiki.
7. Estetika (Aesthethic)
Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalkan bentuk fisik, model
atau desain yang artistik, warna dan sebagainya.
8. Ketepatan Kualitas yang Dipersepsikan (Perceived Quality)
Merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau
keunggulan suatu produk. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli
akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli
mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi
perusahaan, maupun negara pembuatnya.
Dari uraian diatas, dalam penelitian ini indikator dari kualitas produk yang
dipakai adalah kinerja (performance), keandalan (reliability), dan kesesuaian
dengan spesifikasi (convormance to specification).
2.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Produk
Menurut Assauri (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
produk adalah sebagai berikut:
1. Fungsi suatu produk
Suatu produk yang dihasilkan hendaknya memperhatikan fungsi untuk apa
produk tersebut digunakan sehingga produk yang dihasilkan harus dapat benar-
benar memenuhi fungsi itu. Karena pemenuhan fungsi tersebut mempengaruhi
keputusan konsumen untuk membeli. Sedangkan tingkat keputusan tertinggi
Universitas Sumatera Utara
14
tidak selamanya terpenuhi, maka tingkat kualitas suatu produk tergantung pada
tingkat pemenuhan fungsi keputusan pengguna yang dapat dicapai.
2. Wujud luar produk
Salah satu faktor penting dan sering dipergunakan oleh konsumen dalam melihat
produk pertama kalinya untuk menentukan kualitas produk tersebut adalah
wujud luar produk. Walaupun produk yang dihasilkan secara teknis atau mekanis
telah maju tetapi tidak bila wujud luarnya kurang menarik akan sulit diterima,
maka hal ini dapat menyebabkan produk tersebut tidak disenangi konsumen.
3. Biaya produk tersebut.
Umumnya biaya dan harga suatu produk akan dapat menentukan kualitas produk
tersebut. Hal ini terlihat dari produk yang mempunyai biaya atau harga yang
mahal menunjukkan bahwa kualitas produk tersebut relatif lebih baik. Demikian
sebaliknya produk yang mempunyai harga yang murah dapat menunjukkan
bahwa kualitas produk tersebut relatif lebih murah. Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa kualitas produk merupakan elemen yang terpenting dari
sebuah pemasaran dengan upaya untuk memuaskan para konsumen atas
keinginan dan kebutuhannya.
2.5 Celebrity Endorser
2.5.1 Pengertian Celebrity Endorser
Menurut Shimp (2014), endorser adalah pendukung iklan atau yang dikenal
juga sebagai bintang iklan untuk mendukung suatu produk. Sedangkan selebriti
adalah tokoh (aktor, penghibur atau atlet) yang dikenal karena prestasinya di dalam
bidang-bidang yang berbeda dari produk yang đidukungnya. Selebriti dipandang
sebagai individu yang disenangi oleh masyarakat dan memiliki keunggulan atraktif
Universitas Sumatera Utara
15
yang membedakannya dari individu lain. Shimp (2014) berpendapat bahwa celebrity
endorser adalah menggunakan artis sebagai bintang iklan di media-media, mulai dari
media cetak, media sosial, maupun media televisi.
Selain itu selebriti digunakan karena atribut kesohorannya termasuk
ketampanan, keberanian, talenta, keanggunan, kekuatan, dan daya tarik seksualnya
yang sering mewakili daya tarik yang diinginkan oleh merek yang mereka iklankan.
Shimp menyatakan bahwa sekarang ini banyak konsumen yang mudah
mengidentifikasi diri dengan para bintang ini, seringkali dengan memandang mereka
sebagai pahlawan atas prestasi, kepribadian, dan daya tarik fisik mereka.
Kemungkinan sebanyak 1/4 dari semua iklan menggunakan selebriti Shimp (2014).
Menurut Sumarwan (2004) pembelian produk dan jasa serta pemilihan merek, para
selebriti bisa memiliki pengaruh kuat kepada konsumen. Selebriti bisa menjadi alat
pemasaran suatu produk yang sangat penting, daya tariknya yang luar biasa dan
memiliki penggemar yang banyak bisa menjadi hal yang tidak dimiliki orang lain.
Selebriti memiliki inner beauty, kharisma dan kredibilitas.
2.5.2 Peran Celebrity Endorser
Berikut ini adalah beberapa peran selebriti sebagai model iklan yang bisa
digunakan perusahaan dalam sebuah iklan Schiffman & Kanuk dalam Mahestu
Noviandra (2010).
1. Testimonial, jika secara personal selebriti menggunakan produk tersebut
maka pihak dia bisa memberikan kesaksian tentang kualitas maupun benefit
dari produk atau merek yang diiklankan tersebut.
2. Endorsement, ada kalanya selebriti diminta untuk membintangi iklan produk
dimana dia secara pribadi tidak ahli dalam bidang tersebut.
Universitas Sumatera Utara
16
3. Actor, selebriti diminta mempromosikan suatu produk atau merek tertentu terkait
dengan peran yang sedang ia bintangi dalam suatu program tayangan tertentu.
4. Spokeperson, selebriti yang mempromosikan produk, merek atau suatu
perusahaan dalam kurun waktu tertentu masuk dalam kelompok peran
spokerperson. Penampilan mereka akan diasosiasikan dengan merek atau produk
yang mereka wakili.
Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan diyakini memiliki daya tarik
tersendiri. Selain memiliki keuntungan publisitas dan kekuatan memperoleh
perhatian dari konsumen, selebriti juga mempunyai kekuatan untuk dijadikan
sebagai alat untuk membujuk, merayu, serta mempengaruhi konsumen sasaran,
yaitu dengan ketenaran yang dimilikinya. Dengan memanfaatkan ketenaran
tersebut diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk melakukan
pembelian terhadap produk yang diiklankannya. Penggunaan selebriti sebagai
bintang iklan juga memiliki peranan yang penting dalam membentuk
personaliti merek (brand personality) pada sebuah produk.
Bagi perusahaan, personaliti merek sangat penting untuk
membedakannya dengan merek lain. Personality yang demikian oleh selebriti
harus disesuaikan dengan image produk yang diiklankan dan kemudian
personaliti tersebut ditransfer kedalam merek produk yang diiklankan sehingga
konsumen sadar akan keberadaan dari merek tersebut. Selain itu, diharapkan
pula dengan dibentuknya personaliti merek sebuah produk dapat membantu
perusahaan meningkatkan kinerja merek produk tersebut dipasarkan.
2.5.3 Indikator Celebrity Endorser
Shimp (2014) mengatakan bahwa lima indikator celebrity endorser untuk
Universitas Sumatera Utara
17
memfasilitasi efektivitas komunikasi dijelaskan dengan akronim TEARS. TEARS
tersebut terdiri dari Trustworthiness (dapat dipercaya) dan Expertise (keahlian)
yang merupakan dua dimensi dari credibility, physical attractiveness, respect
(kualitas dihargai) dan similarity (kesamaan dengan audience yang dituju)
merupakan komponen dari konsep umum attractiveness (daya tarik fisik).
Menurut Shimp (2014) TEARS dijelaskan sebagai berikut:
1. Trustworthiness (dapat dipercaya)
Trustworthiness mengacu pada kejujuran, integritas dan kepercayaan diri dari
seorang sumber pesan. Artinya kemampuan celebrity endorser dalam
menyampaikan pesan dari suatu produk bergantung pada kepercayaan diri,
integritas dan persepsi penerima pesan atas motivasi atau dorongan dari
dalam diri celebrity endoser tersebut untuk tampil secara objektif.
2. Expertise (keahlian)
Expertise (keahlian) mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau keahlian
yang dimiliki endorser yang dihubungkan dengan merek yang didukung.
Seorang endorser dapat lebih diterima jika menguasai atau ahli mengenai
produk yang akan didukungnya sehingga endorser tersebut akan lebih
persuasif menyampaikan pesan.
3. Attractiveness (daya tarik fisik)
Attractiveness mengacu pada diri yang dianggap sebagai hal yang menarik
untuk dilihat dalam kaitannya dengan konsep kelompok tertentu dengan daya
tarik fisik. Daya tarik fisik merupakan hal pertama yang ditangkap oleh
audience ketika endorser melakukan tugasnya. Kemudian audience akan
mengidentifikasi untuk menentukan perilaku atau keputusan pemilihan produk.
Universitas Sumatera Utara
18
4. Respect (kualitas dihargai)
Respect adalah kualitas yang dihargai atau digemari sebagai akibat dari
kualitas pencapaian personal. Endorser dipilih karena mampu mewakili dari
suatu produk yang didukungnya. Sehingga akan cenderung mempengaruhi
minat konsumen terhadap suatu produk.
5. Similarity (kesamaan audience yang dituju)
Similarity mengacu pada kesamaan antar endorser dan audience dalam hal
umur, jenis kelamin, etnis, status sosial dan sebagainya.
2.5.4 Pertimbangan dalam memilih Celebrity Endorser
Menurut Royan (2008) menjelaskan bahwa terdapat beberapa
pertimbangan dalam memilih celebrity endorser, diantaranya:
1. Kepopuleran selebriti
Selebriti memiliki karakter yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan
harus memilih selebriti yang sesuai dengan karakter produk tersebut.
Pemilihan selebriti dilakukan berdasarkan brand personality produk yang
dikaitkan dengan segmen dan target pasar yang dituju.
2. Kondisi finansial perusahaan
Pemilihan selebriti sebagai endorser tidaklah murah pada umumnya, bahkan
memakan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan
lebih berhati-hati dalam memilih celebrity endorser. Hal ini berkaitan dengan
risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan bila iklan yang telah
ditayangkan gagal mencapai tujuan periklanan
Selain itu, menurut Belch & Belch (2009) dalam penelitian Indah
Sulistyorini (2012) terdapat pertimbangan lainnya dalam memutuskan
Universitas Sumatera Utara
19
penggunaan celebrity endorser, yaitu:
1. Overshadowing the product
Kepopuleran selebriti yang membuat konsumen lebih memfokuskan kepada
selebritinya sehingga gagal dalam menyadari merek yang diiklankan. Oleh
karena itu, sebaiknya perusahaan memilih selebriti yang dapat menarik perhatian.
2. Overexposure
Hal ini mengacu pada selebriti yang terlalu banyak meng-endorse produk
sehingga konsumen menjadi skeptis terhadap endorsement karena mereka
mengetahui bahwa selebriti tersebut dibayar. Perusahaan dapat menghindari
hal ini dengan klausul eksklusifitas untuk membatasi jumlah produk yang
dapat di-endorse oleh selebriti
3. Target audiences receptivity
Mengacu pada seberapa baik selebriti dapat menyesuaikan dan diterima oleh
target audience yang dituju karena konsumen yang memiliki pengetahuan
lebih mengenai suatu produk atau jasa dan memiliki sikap yang teguh lebih
sulit dipengaruhi oleh selebriti daripada konsumen yang memiliki lebih
sedikit pengetahuan atau konsumen dengan sikap netral. Oleh karena itu, ada
pula perusahaan yang menghindari penggunaan selebriti karena target pasar
tidak terpengaruh sama sekali dengan celebrity endorser
4. Risk to the advertiser
Mengacu pada perilaku negatif selebriti dalam kehidupan personalnya yang
dapat membahayakan citra perusahaan. Oleh karena itu, banyak perusahaan
melakukan riset dalam mencari tahu latar belakang dan kehidupan personal
untuk menghindari hal tersebut.
Universitas Sumatera Utara
20
2.6 Keputusan Pembelian
2.6.1 Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Kotler & Amstrong (2012), “Consumer buyer behavior refers to
the buying behavior of final consumers-individuals and households that buy good
and services for personal consumption”, pengertian tersebut dapat diartikan
bahwa perilaku keputusan pembelian mengacu pada perilaku pembelian akhir dari
konsumen, baik individual maupun rumah tangga yang membeli barang dan jasa
untuk konsumsi pribadi.
Menurut Kotler & Keller (2008) menyatakan bahwa, “Keputusan
pembelian adalah konsumen membentuk niat untuk membeli merek yan paling
disukai.” Menurut Kotler & Keller (2008), keputusan pembelian merupakan suatu
tindakan keputusan konsumen dalam membeli dan menggunakan suatu produk
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Sebagai objek utama dari promosi
penjualan, konsumen merupakan satu hal yang harus mendapatkan perhatian lebih
dari seorang pemasar atau perusahaan.
2.6.2 Peranan dalam Keputusan Pembelian
Menurut Kotler & Keller (2007) peranan dalam keputusan pembelian yaitu :
1. Pencetus (Initiator)
Orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau kebutuhan
yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu produk.
2. Pemberi pengaruh (Influencer)
Orang yang memberi pandangan, nasehat, atau pendapat sehingga dapat
mempengaruhi keputusan pembelian.
3. Pengambil keputusan (Decider)
Universitas Sumatera Utara
21
Orang yang mengambil keputusan mengenai setiap komponen keputusan
pembelian yang mencakup mengenai apakah membeli barang tersebut atau
tidak, mengenai bagaimana cara membelinya atau dimana membelinya.
4. Pembeli (Buyer)
Orang yang memiliki wewenang formal untuk memilih pemasok dan
penyusun syarat pembelian.
5. Pemakai (User)
Orang yang mengonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang telah dibeli.
6. Pemberian persetujuan (Approvers)
Yaitu orang-orang yang memiliki kekuasaan untuk memberikan persetujuan
terhadap aktivitas penjualan.
7. Penjaga gerbang (Gate Keepers)
Yaitu orang-orang yang memiliki kekuasaan untuk menghalangi penjual
dan informasi sehingga tidak dapat menjangkau anggota pusat pembelian.
2.6.3 Proses Keputusan Pembelian
Sumber : Kotler dan Keller (2008)
Gambar 2.1
Proses Keputusan Pembelian
Gambar diatas merupakan tahapan proses keputusan pembelian konsumen
yang terdiri dari :
1. Pengenalan Masalah
Pengenalan
Masalah
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif Keputusan
Pembelian
Perilaku
Pasca
Pembelian
Universitas Sumatera Utara
22
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.
Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
Rangsangan internal berasal dari dalam diri seseorang untuk memenuhi
kebutuhannya, sedangkan rangsangan eksternal lebih dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang akan mencari informasi yang sesuai dengan
kebutuhannya. Pada tahap awal konsumen mencari informasi yang lebih
ringan, yaitu dengan menguatkan perhatian terhadap informasi produk. Tahap
selanjutnya konsumen akan lebih aktif untuk mencari informasi dari berbagai
sumber yang didapatkannya. Melalui pengumpulan informasi, konsumen
akan menganalisis berbagai produk dengan kekurangan dan keunggulannya
sehingga didapatkan produk yang sesuai dengan kriteria kebutuhannya.
3. Evaluasi Alternatif
Konsumen melakukan berbagai proses evaluasi pada beragam situasi
pembelian yang berorientasi kognitif. Proses tersebut berasumsi bahwa
konsumen melakukan penilaian terhadap suatu produk dengan kesadaran dan
rasional. Dalam proses itu konsumen melakukan evaluasi berdasarkan
kebutuhan, manfaat dan antribut yang terdapat dalam produk untuk
mendapatkan kepuasan tertinggi.
4. Keputusan Pembelian
Menurut Kotler & Keller (2007) terdapat dua faktor yang berada diantara niat
pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain.
Sikap orang lain mempunyai pengaruh untuk mengurangi alternatif pemilihan
Universitas Sumatera Utara
23
oleh konsumen. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor pertama intensitas sikap
negatif orang lain terhadap konsumen, kedua motivasi konsumen mengikuti
keinginan orang lain. Intensitas orang lain untuk memberikan stigma negatif
akan membuat konsumen mengubah kesan dari suatu produk sehingga
konsumen beralih pada produk lain. Keadaan sebaliknya jika konsumen
mendapat stigma positif dari orang-orang lain, maka konsumen akan cenderung
memperkuat kesan positifnya terhadap suatu produk. Faktor kedua adalah situasi
yang tidak terantisipasi sehingga akan dapat mengubah keputusan pembelian.
Keputusan konsumen untuk menunda atau menghindari keputusan pembelian
sangat dipengaruhi oleh aspek risiko yang telah dipertimbangkan oleh
konsumen. Tingkat risiko yang telah dipertimbangkan konsumen bergantung
pada besarnya ketidakpastian manfaat atau kelebihan yang didapatkan, besarnya
kesan negatif terhadap suatu produk dan biaya yang harus dikeluarkan. Sehingga
konsumen akan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk
mengurangi ketidakpastian yang mungkin akan didapat jika memilih produk.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah melakukan pembelian (pasca pembelian), konsumen akan
mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Puas atau tidaknya
konsumen akan sangat berpengaruh terhadap perilaku selanjutnya.
Konsumen yang merasa puas cenderung mempunyai peluang yang lebih
besar untuk melakukan pembelian ulang serta merekomendasikan
kepuasannya kepada orang lain. Apabila konsumen merasa tidak puas,
maka konsumen akan mempunyai kesan negatif dan cenderung mencari
produk lain yang dapat memberinya kepuasan.
Universitas Sumatera Utara
24
2.7 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Tinjauan Peneliti Terdahulu
No Peneliti Judul Variabel Metode
Analisis Hasil Penelitian
1 Eni
Fitriani
(2017)
Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian
Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan dan parsial pada variabel kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian
2 Rizky Fajar Lina
(2017)
Pengaruh Harga, Promosi dan Kualitas Produk
Exclusive Matte Lip Cream pada Wardah Beauty House Medan
Harga, Promosi dan Kualitas Produk Exclusive Matte Lip Cream
Analisis Regresi Linier Berganda
Dari uji F bahwa Harga, Promosi dan Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
3 Brian Gumelar
(2016)
Pengaruh Brand Image, Celebrity Endorser terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik wardah di Universitas Negeri Yogyakarta
Brand Image, Celebrity Endorser terhadap Keputusan Pembelian
Analisis Regresi Linier Berganda
Menunjukkan bahwa variabel brand image 0,339. Sedangkan Celebrity Endorser 0,522 berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
4 Alfiyah Nuraini
(2015)
Pengaruh Celebrity Endorser dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Pengguna Kosmetik Wardah di Kota Semarang
Celebrity Endorser dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
Analisis Regresi Linier Berganda
Celebrity Endorser dan Kualitas Produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
Universitas Sumatera Utara
25
Lanjutan Tabel 2.1
No Peneliti Judul Variabel Metode
Analisis
Hasil Penelitian
5 Dama Yanti (2014)
Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian pada Konsumen Produk Oriflame (Studi pada Konsumen Pengguna Produk Oriflame)
Kualitas Produk, Harga, Citra Merek, dan Keputusan Pembelian
Analisis Regresi Linier Berganda
Menunjukan bahwa variabel kualitas produk (0,374), sedangkan harga (0,203) dan citra merek (0,212) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
6 Fransisca dan Yohanes
(2014)
Analisa Pengaruh Visibility, Credibility, Attraction, dan Power Celebrity Endorser terhadap Brand Image Bedak Marcks Venus
Visibility, Credibility Attraction, Power Celebrity Endorser, dan Brand Image
Analisis Regresi Linier Berganda
Dari uji f terdapat pengaruh yang signifikan antara visibility, credibility, attraction dan power terhadap brand image bedak Marcks Venus. Dari uji t, dari empat variabel yang mempengaruhi brand image, hanya ada dua
7 Sabrina
(2014)
Pengaruh Celebrity Endorser dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah (Studi Kasus pada mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Celebrity Endorser dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian
Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultas dan parsial pada variabel Celebrity Endorser dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian
8 Zakiya
Sabdosi
(2013)
Pengaruh Variabel Celebrity Endorser terhadap Citra Merek L’oreal (Studi Kasus Produk L’oreal Paris Total Repair di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya)
Celebrity Endorser Trustwort hiness, Expertise, Attracttive ness, Respect, Similarity dan Citra Merek
Analisis Linier Berganda
Variabel celebrity endorser yang terdiri dari trustworthiness, respect, dan similarity secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap cira merek L’oreal
Universitas Sumatera Utara
26
Lanjutan Tabel 2.1
9 Ikanita
Novirina
(2012)
Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan Harga terhadap Minat Beli Produk Oriflame (Studi Mahasiswi FEB Undip Semarang
Citra Merek, Kualitas Produk dan Harga dan Keputusan Pembelian
Analisis Linier Berganda
Tidak terjadi korelasi antara variabel bebas dalam model regresi yang digunakan pada penelitian. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa konsep variabel Citra Merek, Kualitas Produk, Harga dan Minat Beli layak digunakan sebagai alat ukur.
Sumber:Diambil dari berbagai sumber (2018)
2.8 Kerangka Konseptual
2.8.1 Pengaruh Kualitas Produk terhadap keputusan pembelian
Menurut Kotler & Keller (2012), “Kualitas Produk adalah sesuatu yang
dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau
dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Kualitas
produk yang dihasilkan perusahaan harus diperhatikan agar laku dijual sehingga
konsumen melakukan keputusan pembelian. Di pasar produk akan diperhatikan,
dibeli, dipakai atau dikonsumsi oleh konsumen. Produk yang dibeli oleh
konsumen adalah tentu produk yang menarik selera konsumen, terutama untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang dihasilkan suatu
perusahaan dapat terdiri dari tiga komponen, yaitu barang (goods), jasa (services)
dan ide (ideas).
2.8.2 Pengaruh celebrity endorser terhadap keputusan pembelian
Celebrity endorser merupakan pendukung dari suatu produk yang
berperan sebagai penyampai pesan untuk memperkuat citra suatu merek. Memilih
Universitas Sumatera Utara
27
celebrity endorser yang tepat dan sesuai dengan karakteristik produk dapat
meyakinkan konsumen dalam membuat keputusan pembelian. Menurut Kotler &
Keller (2009) celebrity endorser merupakan penggunaan narasumber sebagai
figur yang menarik atau populer dalam iklan, sehingga dapat memperkuat citra
dari suatu merek dalam pikiran pelanggan. Penelitian Parengkuan (2014)
menunjukkan celebrity endorsement berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen. Berdasarkan penjelasan diatas, maka celebrity endorser
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen.
2.8.3 Pengaruh Kualitas Produk dan celebrity endorser terhadap Keputusan
Pembelian
Menurut Kotler & Keller (2012), “Kualitas Produk adalah sesuatu yang
dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau
dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Kualitas
produk yang dihasilkan perusahaan harus diperhatikan agar laku dijual sehingga
konsumen melakukan keputusan pembelian.
Selanjutnya, celebrity endorser adalah setiap individu yang menikmati
pengakuan ini atas nama barang-barang konsumsi dengan tampil bersamanya
dalam suatu iklan. Sehingga penggunaan bintang iklan diharapkan akan dapat
mempengaruhi persepsi para konsumen terhadap suatu produk untuk membuat
keputusan pembelian. Hasil penelitian Parengkuan (2014) menyebutkan bahwa
kualitas produk dan celebrity endorser berpengaruh secara simultan terhadap
keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan landasan teori dan penelitian
terdahulu maka kerangka konseptual penelitian dibuat sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
28
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual
2.9 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian bedak Wardah di Counter Wardah Plaza Medan Fair
2 Celebrity endorser berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian bedak Wardah di Counter Wardah Plaza Medan Fair
3 Kualitas produk dan celebrity endorser berpengaruh secara bersama-sama
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
bedak Wardah di counter Wardah Plaza Medan Fair.
Kualitas Produk
Celebrity Endorser
Keputusan Pembelian
Universitas Sumatera Utara
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono
(2012), penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih untuk mempelajari, mendeskripsikan, dan
melihat pengaruh antar variabel yang terumus pada hipotesis penelitian. Penelitian ini
ingin melihat hubungan antara kualitas produk (X1) dan celebrity endorser (X2)
terhadap keputusan pembelian (Y).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Counter Wardah Plaza Medan Fair dan
dilaksanakan di bulan November 2018 sampai dengan November 2018.
3.3 Batasan Operasional
1. Variabel bebas (independen variable) sering disebut. Menurut Sugiyono
(2008), variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah celebrity
endorser dan kualitas produk.
2. Variabel Terikat (dependent variable), Menurut Sugiyono (2008), variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
30
3.4. Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel memiliki tujuan untuk menilai sejauh mana
variabel-variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Adapun definisi dan
indikator variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Kualitas Produk (X1)
Menurut Kotler & Keller (2012) kualitas produk adalah sesuatu yang dapat
ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi
sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.”
b. Celebrity Endorser (X2)
Shimp (2014) berpendapat bahwa celebrity endorser adalah menggunakan artis
sebagai bintang iklan di media-media, mulai dari media cetak, media sosial,
maupun media telivisi yang mendukung produk Wardah yang berperan sebagai
penyampai pesan untuk memperkuat citra merek Wardah.
c. Keputusan pembelian (Y)
Menurut Kotler & Keller (2008) keputusan pembelian adalah merupakan
serangkaian proses yang dilewati oleh konsumen dalam mengambil suatu
keputusan untuk membeli bedak wardah.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi
Operasional Indikator Skala
Kualitas Produk (X1)
Karakteristik produk bedak Wardah yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan
1. Kinerja 2. Ciri-ciri atau Keistimewaan
Tambahan 3. Keandalan 4. Kesesuaian dengan Spesifikasi 5. Daya Tahan 6. Kemampuan diperbaiki 7. Estetika 8. Ketepatan Kualitas yang
Dipersepsikan
Likert
Universitas Sumatera Utara
31
Lanjutan Tabel 3.1
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Celebrity Endorser (X2)
Pendukung produk Wardah yang berperan sebagai penyampai pesan untuk memperkuat citra merek Wardah
1. Trustworthiness (Dapat dipercaya) 2.Expertise (Keahlian) 3.Attractiveness (Daya tarik fisik) 4.Respect (Kualitas dihargai) 5.Similarity (Kesamaan dengan audience yang dituju)
Likert
Keputusan Pembelian (Y)
Serangkaian proses yang dilewati oleh konsumen dalam mengambil suatu keputusan untuk membeli suatu produk Wardah
1.Pengenalan Masalah 2.Pencarian Informasi 3.Evaluasi Alternatif 4.Tahap Keputusan
Pembelian
Likert
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Sistem pengolahan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
Skala Likert, yaitu skala untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pada penelitian ini responden
diharuskan memilih salah satu jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing
diberi skor tertentu. Total skor dihitung untuk kemudian menjadi ukuran posisi
responden dalam Skala Likert.
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Skala pengukuran Bobot
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Situmorang & Lutfi (2012)
Universitas Sumatera Utara
32
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2008). Populasi
Penelitian ini populasinya adalah wanita yang pernah membeli Bedak Wardah di
Counter Wardah Plaza Medan Fair.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi Sugiyono (2008). Apabila populasi tidak diketahui,
Hair, Black, Babin, Anderson, & Tatham (2006) merekomendasikan jumlah
sampel minimal adalah 5 kali dari jumlah item pertanyaan- pernyataan yang
terdapat dalam kuesioner indikator dalam penelitian terdiri dari 4 variabel. Total
pernyataan dalam penelitian ini adalah 20 pernyataan sehingga ukuran sampel
penelitian adalah :
20 x 5 = 100 responden
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode non probability
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis
metode non probability sampling yang digunakan adalah purposive sampling,
yaitu teknik penentuan sampel yang ditetapkan secara sengaja oleh peneliti
berdasarakan kriteria atau pertimbangan tertentu. Adapun kriteria sampel yang
Universitas Sumatera Utara
33
ditentukan adalah :
1. Wanita minimal berusia 20 tahun
2. Konsumen yang pernah membeli produk bedak Wardah di Counter Wardah
Plaza Medan Fair.
3.7 Jenis Data dan Sumber Data
3.7.1 Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Sugiyono (2008). Data primer dalam penelitian ini diperoleh
dengan memberikan kuesioner kepada responden wanita yang pernah membeli
produk bedak wardah di counter wardah plaza medan fair.
3.7.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Sugiyono (2008). Biasanya sumber tidak langsung
berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
3.8 Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Kuesioner juga dapat berupa pertanyaan atau pernyataan
tertutup atau terbuka, dapat diberikan secara langsung atau melalui pos dan
internet. Sugiyono, (2012) Kuesioner menggunakan sistem tertutup, yaitu
bentuk pertanyaan yang disertai alternatif jawaban dan responden tinggal
Universitas Sumatera Utara
34
memilih salah satu alternatif jawaban tersebut.
2. Wawancara
Menurut Sugiyono (2008), metode wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi didapatkan dengan memperoleh data-data melalui buku,
jurnal, internet, dan literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang
sedang diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Ghozali (2012). Di dalam penelitian ini uji coba dilakukan terhadap 30 responden.
Perhitungan uji validitas dilakukan dengan program SPSS. Uji signifikan dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung (untuk r hitung tiap butir dapat dilihat pada
tampilan Output Cronbach Alpha pada kolom Corrected Item-Total Correlation) R
hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif, maka butir pernyataan atau indikator
tersebut dinyatakan valid Ghozali (2012).
Dari pra survei yang dilakukan peneliti untuk menguji valid atau tidak
validnya seluruh pertanyaan dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 orang
responden yang diambil diluar dari sampel penelitian. Dengan jumlah sampel
sebanyak 30 orang responden maka nilai rtabel sebesar 0,361. Dengan demikian nilai
Universitas Sumatera Utara
35
rhitung pada Corrected Item-Total Correlation dibandingkan dengan rtabel sebesar
0,361. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,361 maka butir
instrumen atau pertanyaan dinyatakan valid. Sebaliknya, jika nilai Corrected Item-
Total Correlation lebih kecil dari 0,361 maka butir instrumen atau pertanyaan
dinyatakan tidak valid.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
P1 76,20 31,407 ,870 ,928
P2 76,27 34,133 ,584 ,934
P3 76,20 32,510 ,640 ,933
P4 76,10 31,197 ,762 ,930
P5 76,23 32,116 ,791 ,930
P6 76,23 32,116 ,791 ,930
P7 76,47 30,257 ,665 ,934
P8 76,43 30,944 ,587 ,936
P9 76,57 31,082 ,686 ,932
P10 76,20 33,269 ,616 ,933
P11 76,23 31,633 ,900 ,928
P12 76,27 34,133 ,584 ,934
P13 76,40 33,697 ,543 ,934
P14 76,20 31,407 ,870 ,928
P15 76,13 33,706 ,417 ,936
P16 76,17 34,075 ,513 ,935
P17 76,20 33,614 ,531 ,934
P18 76,20 33,614 ,531 ,934
P19 76,17 33,385 ,526 ,935
P20 76,20 33,614 ,531 ,934
Sumber: Lampiran 6
Universitas Sumatera Utara
36
Berdasarkan Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa nilai rhitung pada Corrected
Item-Total Correlation pada keseluruhan butir pertanyaan lebih besar dari nilai
rtabel yaitu sebesar 0,361. Dengan demikian seluruh butir pertanyaan yang
berjumlah 20 pertanyaan dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk melakukan
penelitian.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut Situmorang (2017), reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala
yang sama dan hasilnya pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
pengukur tersebut reliabel (dapat dipercaya). Untuk menilai sejauh mana
konsistensi dari sebuah skala, peneliti menggunakan Cronbach’s Alpha. Dalam
Situmorang (2017) para ahli sepakat menyatakan koefisien alpha 0,70
diperlukan untuk sebuah skala yang sudah mapan dan dianggap stabil,
sedangkan 0,60 sudah cukup memadai untuk skala dalam tahap
pengembangan. Dengan demikian pengujian reliabilitas dilakukan dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,60 maka dinyatakan reliabel
2. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 maka dinyatakan tidak reliabel
Tabel 3.4
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,936 20
Sumber: Lampiran 7
Universitas Sumatera Utara
37
Berdasarkan Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha lebih
besar dari 0,60. Dengan demikian, seluruh butir pertanyaan yang berjumlah 20
pertanyaan dinyatakan reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk
dijadikan sebagai instrumen penelitian.
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif menurut Erlina (2008) adalah “statistik yang
menggambarkan fenomena atau karakteristik data. Dalam suatu penelitian,
analisis deskriptif perlu dilakukan karena karakteristik dari suatu data akan
menggambarkan fenomena dari data”. Pada metode analisis deskriptif inidata
yang diperoleh, disusun, dikelompokkan, dan dianalisis untuk memperoleh
gambaran yang jelas mengenai objek penelitan. Data diperoleh dari data primer
berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden.
Adapun analisis statistika deskriptif ini memiliki tujuan untuk
memberikan gambaran (deskripsi) mengenai suatu data agar data yang tersaji
menjadi mudah dipahami dan informatif bagi orang yang membacanya.
Statistika deskriptif menjelaskan berbagai karakteristik data seperti rata-rata
(mean), simpangan baku (standard deviation), nilai minimum, nilai maximum,
modus, dan distribusi frekuensi.
3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear
antar beberapa variabel bebas yang biasa disebut b1X1, b1X2, b1X3, dan seterusnya
Universitas Sumatera Utara
38
dengan variabel terikat yang disebut Y. Hubungan fungsional antara variabel
terikat dan variabel bebas dibuat sebagai berikut (Situmorang & Lufti, 2012) .
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi linier
berganda dengan persamaan yang digunakan adalah:
Y =β0 + β1X1 + β2X2 + e
Dimana:
Y = Keputusan pembelian
β0 = Konstanta
β1, β2 = Koefisien Regresi Variabel X
X1 = Kualitas Produk
X2 = Celebrity Endorser
e = Kesalahan pengganggu (Standard error)
3.11 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias
dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu:
3.11.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2012) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel penganggu (residual) memiliki distribusi normal. Jika
terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen.
Pengujian uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-
Smirnov. Pendekatan ini memastikan data di sepanjang garis diagonal berdistribusi
normal dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
39
3.11.2 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2012) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Adapun cara yang digunakan untuk
mendeteksi keberadaan heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan grafik
Scatterplot.
3.11.3 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi kolinearitas diantara variabel independen Ghozali,
(2012). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi
dapat dilakukan dengan cara berikut :
1. Nilai yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi sangat tinggi, tetapi
secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen.
2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel
independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90) maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikoloniaritas nilai. Tidak adanya korelasi yang
tinggi antar variabel independen belum tentu bebas dari multikolinearitas.
3. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari (1) Nilai toleransi dan lawannya, (2)
variance inflation factor (VIF). Nilai toleransi yang rendah sama dengan nilai
Universitas Sumatera Utara
40
VIP yang tinggi. Besarnya nilai yang umumnnya dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinearitas adalah nilai toleransi < 0.10 atau sama dengan nilai
VIP >10. Sebaliknya nilai toleransi ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIP ≤ 10
menunjukkan tidak adanya multikolinearitas.
3.12 Uji Hipotesis
3.12.1 Uji Serentak (Uji F)
Menurut Ghozali (2012) uji F menunjukkan apakah semua variabel
independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama atau serempak terhadap variabel dependen atau
variabel terikat. Kaidah pengujian signifikansi secara manual adalah dengan
menggunakan Tabel F, hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:
1. H0: β1 = β2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari
variabel-variabel independen secara serempak terhadap variabel
independennya yaitu kualitas produk (X1) dan celebrity endorser (X2)
terhadap keputusan pembelian (Y).
2. Ha: βi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel-variabel
independen secara serempak terhadap variabel independennya yaitu yaitu
kualitas produk (X1) dan celebrity endorser (X2) terhadap keputusan
pembelian (Y).
Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel atau sig F ≥ α (0,05)
2. Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel atau sig F< α (0,05)
Universitas Sumatera Utara
41
3.12.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Hair, Black, Babin, Anderson, & Tatham (2006) menyatakan uji t dilakukan
untuk melihat secara individual pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel
terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji Statistik-t ini adalah:
1. H0 : βi ≤ 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif
signifikan dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y).
2. H1 : βi > 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y).
Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
Ho diterima jika thitung ≤ ttabel atau sig t ≥ α (0,05)
Ha ditolak jika thitung > ttabel atau sig t < α (0,05)
3.12.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2012) koefisien determinasi (R2) merupakan alat untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol atau satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Sebaliknya jika nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel-variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Kosmetik Wardah
PT Paragon Technology and Innovation berdiri pada tanggal 28 Februari 1985
dengan nama awal PT Pusaka Tradisi Ibu. Perusahaan ini baru berganti nama menjadi
PT Paragon Technology and Innovation pada tahun 2011. Perusahaan ini didirikan
oleh pasangan suami istri Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati
Subakat, Apt. Pada masa itu, pendiri melihat masih ada peluang yang terbuka.
Perusahaan ini dimulai dengan sederhana namun sudah diusahakan dengan tata cara
yang baik. PT Pusaka Tradisi Ibu (PTI) pada awal berdirinya hanya memproduksi
perawatan rambut. Pada tahun 1987, perusahaan ini mengeluarkan produk perawatan
rambut dengan merk Ega yang dipasarkan ke salon-salon. Kemudian lahir produk
Putri yang sampai sekarang masih diproduksi. Seiring dengan perkembangan
perusahaan, pada bulan Desember 1990, PT Pusaka Tradisi Ibu mendirikan pabrik
produksi di Kawasan Industri Cibodas Tangerang.
Tahun 1985-1990, PT Pusaka Tradisi Ibu mengalami perkembangan pesat.
Mulai dari Jabotabek, produknya mulai menyebar dan bersaing langsung dengan
produk lama yang telah eksis. Mulai tahun 1990, produk salonnya dapat bersaing
dengan produk eksis. Survey CIC (2002) menyebutkan bahwa Hair Tonic Putri
adalah hair tonic yang paling banyak digunakan di indonesia. Sedangkan produk
perawatan rambut lainnya selalu masuk 10 besar. Seiring dengan perkembangan
perusahaan, pada bulan Desember 1990, PT Pusaka Tradisi Ibu mendirikan pabrik
Universitas Sumatera Utara
43
produksi di Kawasan Industri Cibodas Tangerang. Pendirian pabrik yang baru ini
bertujuan untuk menambah kapasitas produksi yang terus meningkat.
Pada tahun 1995, PTI mulai mengembangkan merek Wardah. Namun,
belum bisa berjalan dengan baik dikarenakan rekanan manajemen yang kurang
baik. PTI kembali mencoba mengembangkan Wardah pada tahun 1996 dengan
tetap bekerja sama dengan agen dalam pemasarannya. Sejak itu penjualannya
mulai menanjak dan PT Pusaka Tradisi Ibu memasuki pasar tata rias (decorative).
Ketika krisis ekonomi 1998, banyak perusahaan sejenis yang tutup. Daya beli
masyarakat anjlok sementara harga bahan baku naik sampai empat kali lipat. PTI
mengambil reaksi cepat menyikapi krisis tersebut di saat pesaing-pesaing lain tidak
berproduksi. Setelah melewati masa krisis selama empat bulan, PTI justru
mengembangkan pasar. Pada tahun 1999-2003, PTI mengalami perkembangan
kedua. Penjualan merk Wardah pada masa tersebut melonjak pesat. Pabrik lain di
Kawasan Industri Jatake Tangerang didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 2001.
Perusahaan ini mulai masuk ke pasar umum yang memerlukan perubahan dari segi
internal. Selain itu, juga melalui program promosi dan membina tim promosi.
Pada tahun 2005, PT Pusaka Tradisi Ibu sudah menerapkan Good
Manufacturing Practice (GMP) dan Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik
(CPKB). Sampai sekarang, di Indonesia baru 80 pabrik dari keseluruhan 760
pabrik yang sudah menerapkan CPKB. Selain itu, PTI menjadi percontohan
pelaksanaan CPKB untuk industri kosmetika yang lainnya. PTI sampai dengan
saat ini sudah memiliki 26 Distribution Centre (DC) hampir di seluruh wilayah
Indonesia. Saat ini perusahaan ini telah memiliki DC di Malaysia.
Universitas Sumatera Utara
44
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi masyarakat dan terus berkembang
di berbagai bidang dengan menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin.
2. Misi
a. Mengembangkan karyawan yang kompeten dengan menciptakan lingkungan
b. Secara berkesinambungan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas tinggi
serta memenuhi kebutuhan pelanggan melalui program pemasaran yang baik
c. Mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala aspek
d. Terus berinovasi, menguasai ilmu, menerapkan teknologi baru, dan berinovasi
demi kepuasan pelanggan
e. Mengembangkan berbagai unit usaha secara lateral
4.1.3 Prinsip –Prinsip Perusahaan Wardah
1. Pure and Safe
Produk Wardah mengandung bahan baku yang aman dan halal, diciptakan untuk
kenyamanan wanita yang menggunakannya. Faktanya kulit Wanita Asia berbeda
dengan kulit wanita Eropa atau Amerika. Lapisan dermis kulit wanita Asia
cenderung lebih tipis, sehingga lebih sensitif dan rentan terhadap faktor luar.
Cukup satu fakta ini menjadi landasan konsep kecantikan Wardah bahwa kulit
wanita Indonesia membutuhkan perawatan dengan perlindungan
menyuluruh.Wardah menyatukan konsep teknologi terbaru, formulasi sesuai
international dermatologist dengan bahan-bahan alami yang berkualitas aman.
Proses produksi melalui uji pengawasan seksama dari para ahli dan dokter kulit.
Universitas Sumatera Utara
45
Sebelum product launching, adalah sebuah keharusan untuk Wardah
mengadakan blind test agar produk yang dihasilkan berkualitas dan aman karena
keamanan menjadi prioritas utama dan unsur yang tidak bisa diganggu gugat.
1. Beauty Expert.
Citra awal Wardah sebagai kosmetik ditujukan untuk wanita muslim telah
berkembang menjadi produk yang dapat dinikmati oleh kalangan yang lebih
luas. Wardah percaya bahwa menjadi cantik itu universal. Pengalaman
belasan tahun menjadi pilihan banyak wanita Indonesia, tak hanya kaum
muslimah, terkait erat dengan bagaimana Wardah selalu berinovasi serta
berkreasi menjawab setiap kebutuhan. Mulai dari serangkian kosmetik yang
efektif membingkai wajah dengan warna segar hingga produk perawatan kulit
berkualitas.Wardah Signature Beauty menempatkan wanita Indonesia sebagai
primadona yang datang dengan keunikannya masing-masing. Wardah
memastikan bahwa setiap sapuan warna, bubuhan bedak atau polesan hadings
lembut dapat semakin menguatkan karakter wanita tersebut.
2. Inspiring Beauty.
Dari tahun 1995 hingga saat ini, Wardah selalu meyakini kecantikan yang
menginspirasi. Wanita Indonesia bisa jadi telah mengadopsi dinamika kemajuan
dunia, namun tidak pernah meninggalkan nilai budaya Timur yang santun. Bagi
wanita Wardah, kosmetika tidak hanya untuk tubuh akan tetapi juga untuk jiwa.
Kecantikannya membuat ia merasa mencintai diri sendiri, sebanyak dan sedalam
dia mencintai orang-orang di lingkungan sekitarnya. Menjadi cantik dapat
dilakukan oleh siapapun dengan mudah. Namun sekaligus memberi inspirasi,
Universitas Sumatera Utara
46
harus tulus berawal dari hati.Untuk setiap wanita Indonesia yang yakin akan hal
tersebut, Wardah tak pernah berhenti mendampingi. Wardah Signature Beauty
adalah sebuah filosofi. Filosofi yang mengalir dari awal proses produksi hingga
barisan terdepan Sales Promotion Girl Wardah.
4.2 Teknik Analisis Data
Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan
pertama disusun, kemudian diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan
memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti. Analisis
deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil
pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden
penelitian. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 100 orang.
4.2.1 Analisis Deskriptif Responden
Adapun responden dalam penelitian ini adalah wanita yang pernah
membeli Bedak Wardah di Counter Wardah Plaza Medan Fair.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah (Orang) Persentase (%)
21 12 12%
22 7 7%
23 15 15%
24 33 33%
25 13 13%
27 12 12%
28 7 7%
30 1 1%
Total 100 100%
Sumber : Lampiran 4
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa total responden yang berusia 21 tahun
berjumlah 12 orang (12%), total responden yang berusia 22 tahun berjumlah 7 orang
(7%), total responden yang berusia 23 tahun berjumlah 15 orang (15%), total
responden yang berusia 24 tahun berjumlah 33 orang (33%), total responden yang
berusia 25 tahun berjumlah 13 orang (13%), total responden yang berusia 27 tahun
berjumlah 12 orang (12%), total responden yang berusia 28 tahun berjumlah 7 orang
(7%) dan total responden yang berusia 30 tahun sebanyak 1 orang (1%). Berdasarkan
Tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa responden yang membeli produk bedak Wardah
lebih didominasi oleh responden yang berusia 24 tahun berjumlah 33 orang.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Penghasilan Jumlah (Orang) Persentase (%)
< Rp 2.000.000 38 38%
Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 12 12%
> Rp 5.000.000 50 50%
Total 100 100%
Sumber : Lampiran 5
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa total responden yang memiliki pendapatan
< Rp 2.000.000 berjumlah 38 orang atau sekitar (38%), total responden yang
memiliki pendapatan Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 berjumlah 12 orang atau
sekitar (12%), total responden yang memiliki pendapatan > Rp 5.000.000
berjumlah 50 orang atau sekitar (50%). Berdasarkan Tabel 4.2 dapat disimpulkan
bahwa responden yang membeli produk bedak Wardah berdasarkan kategori
pendapatan didominasi oleh responden dengan pendapatan <Rp 5.000.000
berjumlah 50 orang.
Universitas Sumatera Utara
48
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur menggunakan skala
likert untuk menanyakan tanggapan respoden mengenai kualitas produk dan
celebrity endorser terhadap keputusan pembelian bedak Wardah di Counter
Wardah Plaza Medan Fair. Variabel kualitas produk (X1) terdiri dari 7 butir
pertanyaan, variabel celebrity endorser (X2) terdiri dari 7 butir pertanyaan, dan
keputusan pembelian konsumen (Y) terdiri dari 6 butir pertanyaan. Jadi jumlah
seluruh pernyataan adalah 20 butir dan diberikan kepada 100 orang responden.
1. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Kualitas Produk
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Kualitas Produk
Pertanyaan STS TS KS S SS
Mean Min Max Modus F % F % F % F % F %
P1 0 0 0 0 0 0 63 60,6 41 39,4 4,39 4 5 4
P2 0 0 0 0 0 0 67 64,4 37 35,6 4,36 4 5 4
P3 0 0 0 0 0 0 46 44,2 58 55,8 4,56 4 5 5
P4 0 0 0 0 9 8,7 43 41,3 52 50 4,41 3 5 5
P5 0 0 0 0 7 6,7 82 78,8 15 14,4 4,08 3 5 4
P6 0 0 0 0 0 0 53 51,0 51 49,0 4,49 4 5 4
P7 0 0 0 0 1 1,0 32 30,8 71 68,3 4,67 3 5 5
Sumber : Lampiran 8
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa :
1. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan 1( bedak Wardah
memiliki tekstur yang lembut di wajah ), menunjukkan bahwa 41 responden
(39,4%) menjawab sangat setuju, 63 responden (60,6%) menjawab setuju.
2. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 2 ( kemasan
produk bedak Wardah sangat menarik), menunjukkan bahwa 37 responden
(35,6%) menjawab sangat setuju, 67 responden (64,4%) menjawab setuju.
3. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 3 (selalu
Universitas Sumatera Utara
49
merasa nyaman saat memakai bedak Wardah) menunjukkan bahwa 58
responden (55,8%) menjawab sangat setuju, 46 responden (44,2%)
menjawab setuju.
4. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 4 (bedak
Wardah aman digunakan karena sudah terdaftar di BPOM), menunjukkan
bahwa 52 responden (50%) menjawab sangat setuju, 43 responden (41,3%)
menjawab seuju, 9 responden (8,7%) menjawab kurang setuju.
5. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 5 (bedak
Wardah memiliki warna yang natural di wajah), menunjukkan bahwa 15
responden (14,4%) menjawab sangat setuju, 82 responden (78.8%) menjawab
setuju, 7 responden (6,7%) menjawab kurang setuju.
6. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 6 (bedak
Wardah cocok untuk semua jenis kulit), menunjukkan bahwa 51 responden
(49%) menjawab sangat setuju, 53 responden (51%) menjawab setuju.
7. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 7 ( harga
bedak Wardah sesuai dengan kualitas bedak Wardah), menunjukkan bahwa
71 responden (68,3%) menjawab sangat setuju, 32 responden (30,8%)
menjawab setuju, 1 responden (1%) menjawab kurang setuju.
2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Celebrity Endorser
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Celebrity Endorser
Pertanyaan STS TS KS S SS Rata-
Rata Min Max Modus
F % F % F % F % F %
P1 0 0 0 0 0 0 69 66,3 35 33,7 4,34 4 5 4
P2 0 0 0 0 0 0 68 65,4 36 34,6 4,35 4 5 4
Universitas Sumatera Utara
50
Lanjutan Tabel 4.4
P3 0 0 0 0 0 0 59 56,7 45 43,3 4,43 4 5 4
P4 0 0 0 0 0 0 62 59,6 42 40,4 4,40 4 5 4
P5 0 0 0 0 0 0 65 62,5 39 37,5 4,38 4 5 4
P6 0 0 0 0 0 0 43 41,3 61 58,7 4,59 4 5 5
P7 0 0 0 0 0 0 41 39,4 63 60,6 4,61 4 5 5
Sumber : Lampiran 9
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa :
1. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 1 (celebrity
endorser yang digunakan Wardah adalah selebriti yang multitalenta membuat
saya percaya menggunakan produk bedak Wardah) menunjukkan bahwa 35
responden (33,7%) menjawab sangat setuju, 69 orang responden (66,3%)
menjawab setuju.
2. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 2 (celebrity
endorser yang digunakan Wardah adalah selebriti yang memiliki paras yang
cantik membuat saya tertarik menggunakan produk bedak Wardah)
menunjukkan bahwa 36 responden (34,6%) menjawab sangat setuju, 68
responden (65,4%) menjawab setuju.
3. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 3 (celebrity
endorser yang digunakan Wardah adalah selebriti yang jarang terkena gosip
negatif membuat saya percaya pada produk Wardah), menunjukkan bahwa 45
responden (43,3%) menjawab sangat setuju, 59 orang responden (56,7%)
menjawab setuju.
4. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 4 (celebrity
endorser yang digunakan Wardah adalah selebriti yang mempunyai banyak
prestasi membuat saya yakin dalam menggunakan bedak Wardah),
Universitas Sumatera Utara
51
menunjukkan bahwa 42 responden (40,4%) menjawab sangat setuju, 62
responden (59,6%) menjawab setuju.
5. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 5
(kemampuan celebrity endorser dalam berkomunikasi saat mempromosikan
produk bedak Wardah di televisi membuat saya tertarik menggunakan bedak
Wardah), menunjukkan bahwa 39 responden (37.5%) menjawab sangat
setuju, 65 responden (62,5%) menjawab setuju.
6. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 6
(penampilan celebrity endorser yang digunakan Wardah selalu terlihat
anggun dalam mempromosikan produk Bedak Wardah membuat saya
menyukai produk Bedak Wardah), menunjukkan bahwa 61 responden
(58,7%) menjawab sangat setuju, 43 responden (41,3%) menjawab setuju.
7. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 7
(karakteristik celebrity endorser yang selalu ceria memberikan pengaruh
positif pada produk Bedak Wardah), menunjukkan bahwa 63 responden
(60,6%) menjawab sangat setuju, 41 responden (39,4%) menjawab setuju.
3. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Keputusan
Pembelian
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Keputusan Pembelian
Pertanyaan STS TS KS S SS Rata-
Rata Min Max Modus
F % F % F % F % F %
P1 0 0 0 0 0 0 62 59,6 42 40,4 4,40 4 5 4
P2 0 0 0 0 0 0 65 62,5 39 37,5 4,38 4 5 4
P3 0 0 0 0 0 0 43 41,3 61 58,7 4,59 4 5 5
P4 0 0 0 0 0 0 41 39,4 63 60,6 4,61 4 5 5
P5 0 0 0 0 0 0 82 78,8 22 21,2 4,21 4 5 4
P6 0 0 0 0 0 0 25 24,0 79 76,0 4,76 4 5 5
Sumber : Lampiran 10
Universitas Sumatera Utara
52
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa :
1. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 1 (melakukan
pembelian karena membutuhkan Bedak Wardah), menunjukkan bahwa 42
responden (40,4%) sangat setuju, 62 responden (59,6%) setuju.
2. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 2 (membeli
Bedak Wardah karena dalam mempromosikan produknya, Wardah
menggunakan celebrity endorser yang memiliki paras yang cantik),
menunjukkan bahwa 39 responden (37,5%) sangat setuju, 65 responden
(62,5%) setuju.
3. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 3
(kemampuan celebrity endorser dalam berkomunikasi saat mempromosikan
produk Bedak Wardah di televisi membuat saya tertarik membeli produk
Bedak Wardah), menunjukkan bahwa 61 responden (58,7%) sangat setuju, 43
responden (41,3%) setuju.
4. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 4 (Bedak
Wardah yang aman untuk semua jenis kulit membuat saya membeli produk
Bedak Wardah), menunjukkan bahwa 63 responden (60,6%) sangat setuju, 41
responden (39,4%) setuju.
5. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 5 (Bedak
Wardah memberikan kesan yang natural di wajah membuat saya melakukan
pembelian produk Bedak Wardah), menunjukkan bahwa 22 responden
(21,2%) sangat setuju, 82 responden (78,8%) setuju.
6. Analisis frekuensi jawaban responden terhadap pernyataan butir 6 (membeli
Universitas Sumatera Utara
53
produk Bedak Wardah karena harganya yang terjangkau), menunjukkan
bahwa 79 responden (76%) sangat setuju, 25 responden (24%) setuju.
4.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda ditujukan untuk menentukkan hubungan antara
variabel bebas (X1 dan X2) yakni kualitas produk dan celebrity endorser dengan
variabel terikat (Y) yakni keputusan pembelian. Berikut Tabel 4.7 yang
menunjukkan hasil output dengan menggunakan bantuan program software SPSS.
Tabel 4.6
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standard-ized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 7,884 2,902 2,716 ,008
Kualitas Produk
,165 ,065 ,212 2,555 ,012
Celebrity Endorser
,452 ,076 ,496 5,980 ,000
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Sumber : Lampiran 11
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.6 kolom Unstandardized
Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 7,884 + 0,165 X1 + 0,452 X2
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Konstanta β0 = 7,884. Menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel
kualitas produk (X1) dan celebrity endorser (X2) = 0, maka keputusan
pembelian bedak wardah pelanggan di counter wardah Plaza Medan Fair
sebesar 7,884, dengan asumsi variabel lain tetap.
2. Koefisien X1 (β1) = 0,165. Variabel kualitas produk (X1) terhadap
Universitas Sumatera Utara
54
keputusan pembelian bedak wardah di counter wardah Plaza Medan Fair
dengan koefisien regresi sebesar 0,165. Artinya bahwa setiap terjadi
peningkatan variabel keputusan pembelian (X1) maka keputusan
pembelian bedak wardah pelanggan di counter wardah Plaza Medan Fair
akan meningkat dengan asumsi variabel lain tetap.
3. Koefisien X2 (β2) = 0,452. Variabel celebrity endorser (X2) terhadap
keputusan pembelian bedak wardah di counter wardah Plaza Medan Fair
dengan koefisien regresi sebesar 0,452. Artinya setiap terjadi peningkatan
variabel celebrity endorser (X2) maka keputusan pembelian bedak wardah
di counter wardah Plaza Medan Fair akan meningkat dengan asumsi
variabel lain tetap.
4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi
distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distibusi normal, yakni distribusi
data dengan bentuk lonceng. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi
tidak valid.
Sumber :Lampiran 12
Gambar 4.1
Histogram Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
55
Berdasarkan grafik histogram pada Gambar 4.1 terlihat bahwa variabel
berdistribusi normal. Hal tersebut ditunjukkan oleh distribusi data yang tidak
menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas data juga dapat dilihat
melalui gambar grafik normal P-Plot. Jika titik-titik mengikuti data di sepanjang
garis diagonal maka dapat dinyatakan data berdistribusi normal. Berikut Gambar
4.2 yang menunjukkan hasil
Sumber : Lampiran 13
Gambar 4.2
P-Plot Uji Normalitas
Pada Gambar 4.2, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal tersebut menyatakan bahwa data
berdistribusi normal. Berdasarkan kedua gambar tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa setelah dilakukan uji normalitas, data untuk variabel kualitas
dan celebrity endorser berdistribusi secara normal.
Universitas Sumatera Utara
56
Tabel 4.7
Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean 89,15
Std. Deviation 2,630
Most Extreme Differences
Absolute ,101
Positive ,093
Negative -,101
Kolmogorov-Smirnov Z 1,007
Asymp. Sig. (2-tailed) ,262
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Lampiran 14
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,262
dimana angka ini diatas nilai signifikan (0,05) dan nilai kolmogorov-Smirnov
lebih kecil dari 1.97. dengan demikian variabel residual berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Lampiran 15
Gambar 4.3
Hasil Uji Heterokedastisitas
Grafik Scatterplot pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik
Universitas Sumatera Utara
57
menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, tersebar
baik diatas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, Hal tersebut menyatakan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai.
4.3.3 Uji Multikolinearitas
Tabel 4.8
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 7,884 2,902 2,716 ,008
Kualitas Produk
,165 ,065 ,212 2,555 ,012 ,986 1,014
Celebrity Endorser
,452 ,076 ,496 5,980 ,000 ,986 1,014
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Sumber: Lampiran 16
1. Nilai VIF dari kualitas produk dan celebrity endorser lebih kecil dari 10 (1.014 <
10), ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen.
2. Nilai Tolerance dari kualitas produk dan celebrity endorser lebih besar dari
0,10 (0,986 > 0,10), ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antar variabel
independen dalam model regresi.
4.4 Uji Hipotesis
4.4.1 Uji Serentak (Uji F)
Pada penelitian ini diketahui bahwa jumlah sampel (n) adalah 100
orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh df
(pembilang) adalah 2 (3-1) dan df (penyebut) adalah 97 (100-3), maka Ftabel
0,05 (2,97) = 3,09
Universitas Sumatera Utara
58
Tabel 4.9
Uji Serentak ( Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 38,398 2 19,199 23,290 ,000b
Residual 83,256 98 ,824
Total 121,654 100
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
b. Predictors: (Constant), KualitasProduk, CelebrityEndorser
Sumber : Lampiran 17
Tabel 4.9 menjelaskan nilai Fhitung adalah 23,290 dan nilai Ftabel adalah 3,09.
Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan
H1 diterima, artinya variabel bebas yang terdiri dari kualitas produk (X1) dan
celebrity endorser (X2) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y) Wardah.
4.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Jumlah sampel (n) adalah
sebanyak 100 orang, dan jumlah variabel penelitian (k) adalah sebanyak 3. Jadi,
(df) = (100-3) = 97. Dengan demikian, nilai ttabel 5% (97) adalah sebesar 1,984.
Tabel 4.10
Uji t Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 7,884 2,902 2,716 ,008
Kualitas Produk ,165 ,065 ,212 2,555 ,012
Celebrity Endorser ,452 ,076 ,496 5,980 0,00
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Sumber : Lampiran 18
Universitas Sumatera Utara
59
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai koefisien regresi, serta
nilai statistik t untuk pengujian pengaruh secara parsia dan diperoleh persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut.
1. Diketahui nilai koefisien dari kualitas produk adalah 0,165 yakni bernilai
positif. Selain itu, dapat dilihat thitung 2,555 > ttabel 1,984 dan nilai
signifikan sebesar 0,000 < 0.05. Hal ini menjelaskan bahwa kualitas
produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
bedak wardah di counter Plaza Medan Fair.
2. Diketahui nilai koefisien dari celebrity endorser adalah 0,452 yakni bernilai
positif. Selain itu, dapat dilihat thitung 5,980 > ttabel 1,984 dan nilai signifikan
sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menjelaskan bahwa celebrity endorser
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
4.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.11
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,562a ,316 ,302 ,908
a. Predictors: (Constant), KualitasProduk, CelebrityEndorser
Sumber : Lampiran 19
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat terlihat bahwa Adjusted R Square sebesar 0.562
berarti berpengaruh cukup erat antara kualitas produk dan celebrity endorser terhadap
keputusan pembelian bedak Wardah di Counter Wardah Plaza Medan Fair.
Universitas Sumatera Utara
60
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian Bedak
Wardah di Counter Wardah Plaza Medan Fair
Berdasarkan uji t variabel kualitas produk berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian Wardah di Counter Wardah Plaza
Medan Fair. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai thitung 2,555 > ttabel 1,984 dan nilai
signifikan sebesar 0,000 < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Selain itu dapat
dilihat juga nilai koefisien dari kualitas produk adalah 0,165 yakni bernilai positif.
Dengan demikian kualitas produk dinilai berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian bedak wardah di counter wardah Plaza
Medan Fair. Oleh karena itu penting untuk menciptakan kualitas produk yang
baik, karena variabel kualitas produk memiliki pengaruh yang penting terhadap
keputusan pembelian. Hal ini sejalan dengan penelitian Nurchoidah (2013) yaitu
kualitas produk terbukti dapat mempengaruhi keputusan pembelian, semakin baik
kualitas produk maka keputusan pembelian akan meningkat.
2. Pengaruh celebrity endorser terhadap keputusan pembelian Bedak
Wardah di Counter Wardah Plaza Medan Fair
Berdasarkan uji t celebrity endorser berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian Wardah di Counter Wardah Plaza Medan Fair. Hal
tersebut dapat dilihat dari dilihat thitung 5,985 > ttabel 1,984 dan nilai signifikan sebesar
0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Selain itu dapat dilihat juga nilai
koefisien dari celebrity endorser adalah 0,452 yakni bernilai positif.
Dengan demikian celebrity endorser dinilai berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian bedak wardah di counter wardah Plaza
Universitas Sumatera Utara
61
Medan Fair. Oleh karena itu penting untuk membentuk celebrity endorser yang
positif dan kuat, karena variabel celebrity endorser memiliki pengaruh yang penting
terhadap keputusan pembelian. Hal ini sejalan dengan pernyataan Shimp (2014) yang
menyatakan bahwa pemakaian celebrity endorser dalam sebuah iklan dapat
mempengaruhi keputusan pembelian
3. Pengaruh kualitas produk dan celebrity endorser terhadap keputusan
pembelian Bedak Wardah di Counter Wardah Plaza Medan Fair
Berdasarkan nilai Koefisien determinasi (R2) sebesar 0.562, hubungan
kualitas produk dan celebrity endorser terhadap keputusan pembelian Bedak Wardah
sebesar 56,2% artinya hubungannya cukup erat. Adjusted R Square sebesar 0.562
menunjukkan kemampuan kualitas produk dan celebrity endorser menerangkan
keputusan pembelian sebesar 56,2% dan sisanya 43,8% dapat dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji F dapat
diketahui bahwa variabel kualitas produk (X1) dan celebrity endorser (X2) secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
bedak Wardah di Counter Wardah Plaza Medan Fair yang dapat dilihat dari nilai
Fhitung > Ftabel (23,290 > 3,09) dan nilai Sig F sebesar 0,000 < 0,05.
.
Universitas Sumatera Utara
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah telah dilakukan, adapun kesimpulan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil uji F dapat diketahui bahwa variabel kualitas produk (X1)
dan celebrity endorser (X2) secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian bedak Wardah di Counter
WardahPlaza Medan Fair.
2. Berdasarkan uji t variabel kualitas produk berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian Wardah di Counter Wardah Plaza
Medan Fair.
3. Berdasarkan uji t celebrity endorser berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian Wardah di Counter Wardah Plaza Medan Fair.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diberikan
beberapa saran, yaitu:
1. Variabel kualitas produk harus lebih ditingkatkan lagi mutu kualitas
produknya agar kepuasan pelanggan semakin meningkat, misalnya kemasan
produk Wardah lebih ditingkatkan lagi agar produk tidak mudah rusak
sehingga dapat meyakinkan konsumen dalam membuat keputusan pembelian.
2. Harus lebih teliti dalam memilih celebrity endorser pada saat
Universitas Sumatera Utara
63
mempromosikan produk Wardah .Misalnya memilih celebrity endorser yang
memiliki prestasi dan jarang terkena gosip negatif sehingga konsumen
percaya dengan produk Wardah.
3. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk mengetahui faktor lain yang
mempengaruhi dan menjadi indikator untuk mengukur keputusan pembelian
bedak Wardah dan semoga hasil penelitian ini dapat menjadi sumber
informasi untuk menyelesaikan penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
64
DAFTAR PUSTAKA
Abedniya, Abed, Bardia Yousef Hakimi, dan Majid Nokhbeh Zaeim. 2011.
Investigate the Impact of Celebrity Endorsement on Brand Image.
(http: www.eurojournals.com diakses 28 Januari 2013)
Assauri,Sofyan,2008. Manajemen Pemasaran, edisi pertama, cetakan kedelapan.
Jakarta : Raja Grafindo.
Belch, George E and Belch, Michael A. “Advertising and Promotion: An
Integrated Marketing Communications Perspective”, Edisi ke 8, 2009
Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen, USU Press, Medan.
Evelina. 2012. “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga, dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana Telkom Flexi
Diponegoro”
Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek & Psikologi Konsumen. Yogyakarta: GrahaIlmu
Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Yogyakarta: Universitas Diponegoro.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E., & Tatham, R. L. (2006).
Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta: Media Pressindo. (2013). Marketing
dan Kasus-kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS.
Henslowe, P. 2009. Public Relation, A Practical Guide to the Basics. Kogan Page
Ltd, USA
Kurniawan dan Kunto. 2014. “Analisa Pengaruh Visibility, Credibility,
Attraction, dan Power Celebrity Endorser Terhadap Brand Image
Bedak Marcks Venus. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol 2, No
1. Universitas Kristen Petra”
Kotler, Philip&Amstrong, Gary. 2001.Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi
Kedelapan, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip & Amstrong .2000. Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo,
Jakarta.
Kotler, Philip & Amstrong .2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga,
Jakarta.
Kotler, Philip & Amstrong .2012. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 13, Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management. 12th edition.
New Jersey : Prentice Hall
Kotler, Philip & Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi ke 12, Jilid 1.
Jakarta: PT. Indeks.
Universitas Sumatera Utara
65
Keller, K.L.(2013). Strategic Brand Management:Building, Measuring, and
Managing Brand Equity, Fourth Edition. United States Of America:
Prentice Hall.
Kuncoro, Mudrajat, 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi:
BagaimanaMeneliti dan Menulis Tesis?, Erlangga, Jakarta.
Kuncoro, Mudrajat, 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi:
BagaimanaMeneliti dan Menulis Tesis?, Erlangga, Jakarta.
Nurani dan Haryanto. 2010. “Pengaruh Celebrity Endorser, Brand
Association,Brand Personality, dan Product Characteristics dalam
Menciptakan IntensiPembelian. Journal of Business Strategy and
Execution. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana”
Parengkuan. 2014. Analisis Pengaruh Brand Image dan CelebrityEndorsement
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Shampo Head and Shoulders
di 24 Mart Manado. Jurnal EMBA, Vol 2. No 3 September 2014,Hal
1792-1802. ISSN 2303-1174.
Priansa, Donni Juni, 2017. Komunikasi Pemasaran Terpadu. Bandung: Pustaka
Setia
Royan, Frans.M, 2008, Marketing Celebrities, Jilid 1, Jakarta: PT Elex media
Komputindo.
Schiffman. Len G dan Leslie Kanuk. (2010). Consumer Behavior,9 th
Edition.
New Jersey: Pretince Hall
Shanmugan, Joghee and Sajal Kabiraj. (2013). Innovation in Product Promotions:
A Case of Intended Use of Characters in the Chinese Market.
European Journal of Business and Management Vol 5, No 1 ISSN
2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839
Shimp, Terence A, 2014. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terjemahan oleh Revyani Sjahrial dan Dyah Anikasari.
Jilid 1, Edisi ke 5, Erlangga, Jakarta.
Situmorang, S. H. (2017a). Riset Pemasaran. Medan: USU Pers.
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung
Alfabeta
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung :Alfabeta.
Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen. Bogor : Ghalia Indah.
Tjiptono, Fandy. (2008). Brand Management & Strategi. Yogyakarta: Andi.
(2011). Manajemen dan Strategi Merek. Yogyakarta: Andi.
Wijaya, B. S. (2012). Etika Periklanan. Jakarta: UB Press.
Universitas Sumatera Utara
66
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian
PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN KUALITAS PRODUK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH DI
COUNTER WARDAH PLAZA MEDAN FAIR
Saya mohon kesediaan Saudari untuk mengisi daftar pertanyaan (kuesioner)
penelitian ini. Mohon pertanyaan dibaca dengan cermat dan dijawab dengan
sebenarnya dan sejujurnya. Informasi yang Saudari berikan merupakan bantuan
yang sangat berarti dalam penyelesaian penelitian saya. Atas perhatian dan
bantuannya saya ucapkan terima kasih.
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Penghasilan :
II. PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda centang (√) pada salah satu alternatif jawaban pada kolom yang
tersedia untuk jawaban yang paling tepat menurut persepsi anda setelah anda
menggunakan kosmetik Wardah. Keterangan mengenai skor penilaian:
Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju ( S) = 4, Kurang Setuju (KS) = 3, Tidak Setuju
(TS) = 2, Sangat Tidak Setuju ( STS) = 1
Universitas Sumatera Utara
67
III. DAFTAR PERTANYAAN
1. Kualitas Produk No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Bedak Wardah memiliki tekstur yang lembut di wajah
2 Kemasan produk bedak Wardah sangat menarik
3 Saya selalu merasa nyaman saat memakai bedak Wardah
4 Bedak Wardah aman digunakan karena sudah terdaftar di BPOM
5 Bedak Wardah memiliki warna yang natural di wajah
6 Bedak Wardah cocok untuk semua jenis kulit
7 Harga bedak Wardah sesuai dengan kualitas bedak Wardah
8 Produk Bedak Wardah memiliki desain yang menarik
2. Celebrity Endorser No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Celebrity Endorser yang digunakan Wardah adalah selebriti yang multitalenta membuat saya percaya menggunakan produk Bedak Wardah
2 Celebrity Endorser yang digunakan Wardah adalah selebriti yang memiliki paras yang cantik membuat saya tertarik menggunakan produk Bedak Wardah
3. Celebrity Endorser yang digunakan Wardah adalah selebriti yang jarang terkena gosip negatif membuat saya percaya pada produk Wardah
4. Celebrity Endorser yang digunakan Wardah adalah selebriti yang mempunyai banyak prestasi membuat saya yakin dalam menggunakan bedak Wardah
5. Kemampuan Celebrity Endorser dalam berkomunikasi saat mempromosikan produk Bedak Wardah di televisi membuat saya tertarik menggunakan Bedak Wardah
6. Penampilan Celebrity Endorser yang digunakan Wardah selalu terlihat anggun dalam mempromosikan produk Bedak Wardah membuat saya menyukai produk Bedak Wardah
Universitas Sumatera Utara
68
3. Keputusan Pembelian No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Saya melakukan pembelian karena membutuhkan Bedak Wardah
2 Saya membeli Bedak Wardah karena dalam mempromosikan produknya, Wardah menggunakan celebrity endorser yang memiliki paras yang cantik
3 Kemampuan celebrity endorser dalam berkomunikasi saat mempromosikan produk Bedak Wardah di televisi membuat saya tertarik membeli produk Bedak Wardah
4 Bedak Wardah aman untuk semua jenis kulit membuat saya membeli produk Bedak Wardah
5 Bedak Wardah memberikan kesan yang natural di wajah membuat saya melakukan pembelian produk Bedak Wardah
6 Saya membeli produk Bedak Wardah karena harganya yang terjangkau
Universitas Sumatera Utara
69
Lampiran 2
Distribusi Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas
No B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 CS1 CS2 CS3 CS4 CS5 CS6 CS7 CS8 BT1 BT2 BT3 BT4 BT5 BL2 BL3 BL4 BL5
1. 5 4 5 6 7 6 3 5 6 5 7 6 7 5 4 4 6 6 6 6 6 6 6 5 5
2. 6 5 5 6 7 7 4 5 6 5 7 6 6 5 6 5 6 6 6 6 6 6 5 6 6
3. 7 4 6 6 6 6 4 5 7 4 6 7 6 6 7 6 6 6 6 7 6 6 6 6 6
4. 6 5 6 6 6 6 4 6 6 5 6 6 6 6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 4 5
5. 7 6 5 6 7 7 5 6 7 6 7 6 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6 7
6. 7 7 5 7 7 7 5 6 7 7 7 7 6 6 7 6 6 6 6 7 6 7 7 6 7
7. 6 5 5 6 6 6 5 6 7 6 7 6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
8. 6 4 5 6 6 6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6
9. 6 6 6 6 6 6 4 6 6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 7 6 6
10. 7 6 7 7 7 7 5 6 7 7 6 7 6 6 7 6 6 6 6 7 6 6 7 6 6
11. 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
12. 6 5 5 6 6 6 5 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 6
13. 6 6 6 6 6 6 4 6 6 6 7 6 7 6 6 6 6 6 6 7 6 6 7 6 6
14. 7 6 6 6 6 6 5 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 7
15. 7 6 7 7 7 7 5 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
16. 6 5 5 6 6 6 5 7 6 6 7 7 7 5 6 6 6 6 6 7 6 7 6 6 6
17. 6 6 6 6 6 6 4 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6
18. 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 7 6 6
19. 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
20. 7 5 5 7 7 7 5 6 7 7 7 7 7 6 6 6 7 6 6 6 6 7 7 7 7
21. 7 6 5 6 7 7 4 6 6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6
22. 6 5 5 6 6 6 4 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
23. 6 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 6 6 5 6 6 6 6 6 7 6 6 7 6 6
24. 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
25. 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 7 6 6
Universitas Sumatera Utara
70
26. 7 6 6 7 7 7 5 6 6 7 6 6 6 5 6 6 6 6 6 7 6 7 6 6 6
27. 6 5 5 6 7 6 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 6
28 7 6 6 7 7 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 6
29. 7 6 6 6 6 6 5 7 6 6 6 7 6 6 6 6 6 6 6 7 6 7 7 6 6
30. 7 6 6 6 7 7 5 6 7 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 7 7 7 7 6 6
Universitas Sumatera Utara
71
Lampiran 3
Distribusi Jawaban Responden
No. KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 CE1 CE2 CE3 CE4 CE5 CE6 CE7 KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6
1 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5
2 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5
3 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4
4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
6 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
7 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5
8 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
9 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5
10 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5
11 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4
12 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
13 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
14 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5
15 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5
16 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4
17 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
18 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
19 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4
20 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
21 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4
22 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5
23 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5
24 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4
25 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4
26 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4
27 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4
28 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4
29 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
30 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
31 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
32 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4
33 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
34 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4
Universitas Sumatera Utara
72
35 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5
36 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4
37 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
38 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5
39 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4
40 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5
41 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5
42 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4
43 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
44 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
45 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5
46 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
47 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5
48 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
49 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5
50 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
51 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
52 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5
53 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
54 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
55 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
56 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4
57 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4
58 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
59 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4
60 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
61 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5
62 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
63 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5
64 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5
65 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4
66 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
67 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
68 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
69 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5
70 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
71 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5
72 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5
Universitas Sumatera Utara
73
73 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5
74 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
75 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5
76 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5
77 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4
78 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
79 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
80 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5
81 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
82 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5
83 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
84 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5
85 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
86 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
87 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5
88 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
89 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
90 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5
91 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
92 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5
93 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5
94 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4
95 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
96 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
97 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
98 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5
99 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
100 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5
Universitas Sumatera Utara
74
Lampiran 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah (Orang) Persentase (%)
21 12 12%
22 7 7%
23 15 15%
24 33 33%
25 13 13%
27 12 12%
28 7 7%
30 1 1%
Total 100 100%
Lampiran 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Penghasilan Jumlah (Orang) Persentase (%)
< Rp 2.000.000 38 38%
Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 12 12%
> Rp 5.000.000 50 50%
Total 100 100%
Lampiran 6
Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
P1 76,20 31,407 ,870 ,928
P2 76,27 34,133 ,584 ,934
P3 76,20 32,510 ,640 ,933
P4 76,10 31,197 ,762 ,930
P5 76,23 32,116 ,791 ,930
P6 76,23 32,116 ,791 ,930
P7 76,47 30,257 ,665 ,934
P8 76,43 30,944 ,587 ,936
P9 76,57 31,082 ,686 ,932
P10 76,20 33,269 ,616 ,933
P11 76,23 31,633 ,900 ,928
P12 76,27 34,133 ,584 ,934
P13 76,40 33,697 ,543 ,934
P14 76,20 31,407 ,870 ,928
Universitas Sumatera Utara
75
P15 76,13 33,706 ,417 ,936
P16 76,17 34,075 ,513 ,935
P17 76,20 33,614 ,531 ,934
P18 76,20 33,614 ,531 ,934
P19 76,17 33,385 ,526 ,935
P20 76,20 33,614 ,531 ,934
Lampiran 7
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,936 20
Lampiran 8
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Kualitas Produk
Pertanyaan STS TS KS S SS
Mean Min Max Modus F % F % F % F % F %
P1 0 0 0 0 0 0 63 60,6 41 39,4 4,39 4 5 4
P2 0 0 0 0 0 0 67 64,4 37 35,6 4,36 4 5 4
P3 0 0 0 0 0 0 46 44,2 58 55,8 4,56 4 5 5
P4 0 0 0 0 9 8,7 43 41,3 52 50 4,41 3 5 5
P5 0 0 0 0 7 6,7 82 78,8 15 14,4 4,08 3 5 4
P6 0 0 0 0 0 0 53 51,0 51 49,0 4,49 4 5 4
P7 0 0 0 0 1 1,0 32 30,8 71 68,3 4,67 3 5 5
Lampiran 9
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Celebrity Endorser
Pertanyaan STS TS KS S SS Rata-
Rata Min Max Modus
F % F % F % F % F %
P1 0 0 0 0 0 0 69 66,3 35 33,7 4,34 4 5 4
P2 0 0 0 0 0 0 68 65,4 36 34,6 4,35 4 5 4
P3 0 0 0 0 0 0 59 56,7 45 43,3 4,43 4 5 4
P4 0 0 0 0 0 0 62 59,6 42 40,4 4,40 4 5 4
P5 0 0 0 0 0 0 65 62,5 39 37,5 4,38 4 5 4
P6 0 0 0 0 0 0 43 41,3 61 58,7 4,59 4 5 5
P7 0 0 0 0 0 0 41 39,4 63 60,6 4,61 4 5 5
Universitas Sumatera Utara
76
Lampiran 10
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Keputusan Pembelian
Pertanyaan STS TS KS S SS Rata-
Rata Min Max Modus
F % F % F % F % F %
P1 0 0 0 0 0 0 62 59,6 42 40,4 4,40 4 5 4
P2 0 0 0 0 0 0 65 62,5 39 37,5 4,38 4 5 4
P3 0 0 0 0 0 0 43 41,3 61 58,7 4,59 4 5 5
P4 0 0 0 0 0 0 41 39,4 63 60,6 4,61 4 5 5
P5 0 0 0 0 0 0 82 78,8 22 21,2 4,21 4 5 4
P6 0 0 0 0 0 0 25 24,0 79 76,0 4,76 4 5 5
Lampiran 11
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standard-ized Coefficients
t Sig.
Correlations Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Zeroorder Part-
ial Part
Tolerance
VIF
1
(Constant) 7,884 2,902 2,716 ,008
Kualitas Produk
,165 ,065 ,212 2,555 ,012 ,271 ,246 ,210 ,986 1,014
Celebrity Endorser
,452 ,076 ,496 5,980 ,000 ,521 ,511 ,492 ,986 1,014
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Lampiran 12
Histogram Uji Normalitas
Universitas Sumatera Utara
77
Lampiran 13
P-Plot Uji Normalitas
Lampiran 14
Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
UnstandardizedResidual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean 89,15
Std. Deviation 2,630
Most Extreme Differences
Absolute ,101
Positive ,093
Negative -,101
Kolmogorov-Smirnov Z 1,007
Asymp. Sig. (2-tailed) ,262
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Lampiran 15
Uji Heterokedastisitas
Lampiran 16
Universitas Sumatera Utara
78
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 7,884 2,902 2,716 ,008
Kualitas Produk
,165 ,065 ,212 2,555 ,012 ,986 1,014
Celebrity Endorser
,452 ,076 ,496 5,980 ,000 ,986 1,014
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Lampiran 17
Uji Serentak ( Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 38,398 2 19,199 23,290 ,000b
Residual 83,256 98 ,824
Total 121,654 100
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
b. Predictors: (Constant), KualitasProduk, CelebrityEndorser
Lampiran 18
Uji t Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 7,884 2,902 2,716 ,008
CelebrityEndorser ,452 ,076 ,496 5,980 ,000
KualitasProduk ,165 ,065 ,212 2,555 ,012
Lampiran 19
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,562a ,316 ,302 ,908
a. Predictors: (Constant), KualitasProduk, CelebrityEndorser
Universitas Sumatera Utara