PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN...

108

Click here to load reader

Transcript of PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN...

Page 1: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

i

PENGARUH KONTROL DIRI, CELEBRITY WORSHIP DAN

KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP PERILAKU

PEMBELIAN KOMPULSIF PENGGEMAR JKT48

DI JABODETABEK

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Psikologi (S.Psi.)

Oleh :

SISKA ANASTASIA

1110070000157

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

i

PENGARUH KONTROL DIRI ,CELEBRITY WORSHIP, DAN

KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP PERILAKU

PEMBELIAN KOMPULSIF PENGG EMAR JKT48

DI JABODETABEK.

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Siska Anastasia

NIM: 1110070000157

Pembimbing

Dr. Gazi, M.Si

NIP. 19711214 200701 1 014

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 3: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

ii

Page 4: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 April 2017

Siska Anastasia

NIM 1110070000157

Page 5: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Bersikaplah Seperti Bagaimana Kita Mau Orang Lain

Bersikap Ke Diri Kita

Karya ini saya persembahkan dengan penuh ketulusan

kepada Papa, Mama, Adik, serta Sahabat saya yang sangat

berarti dalam hidup saya

Page 6: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

v

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

B) Januari 2017

C) Siska Anastasia

D) xiv + 88 Halaman + Lampiran

E) Pengaruh Celebrity Worship, Kepribadian Big Five dan Kontrol Diri

terhadap Perilaku Pembelian Kompulsif Penggemar JKT48 di Jakarta,

Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi

F) Penelitian ini bertujuan untuk megetahui apakah terdapat pengaruh

celebrity worship, Kepribadian big five, dan kontrol diri terhadap perilaku

pembelian kompulsif penggemar JKT48. Penelitian kuantitatif dengan

analisis regressi berganda ini menggunakan sampel penelitian sebanyak

211 penggermar JKT48 yang berusia 15-30 tahun yang berdomosili di

Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling.

Alat ukur perilaku pembelian kompulsif yang digunakan dalam penelitian

ini berbentuk kuisioner skal likert yang merupakan hasil adaptasi dari

skala VDF (Valence, d’astous dan Frontier), alat ukur celebrity worship

menggunakan kuisioner skala likert yang merupakan hasil adaptasi dari

Celebrity Attitude Scale kemudian untuk kepribadia big fiive

menggunakan skala MINI-IPIP yang merupakan adaptasi dari alat ukur

IPIP-NEO, sedangkan untuk kontrol diri menggunakan adaptasi skala self

control yang dikembangkan oleh Averill.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan

celebrity worship, kepribadian big five, dan kontrol diri terhadap perilaku

pembelian kompusif penggemar JKT48 di Jbodetabek dengan nilai R

square sebesar 37,3%. Selain itu berdasarkan besarnya koefisien regressi

dari masing-masing IV terhadap perilaku pembelian kompulsif,

entertai4ment-social celebrity worship dan borderline pathological secara

positif dan signifikan pengaruhi perilaku pembelian kompulsif penggemar

JKT48 di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Jadi semakin

tinggi kebutuhan hiburan seseorang semakin tinggi pula perilaku

pembelian kompulsifnya.

G) Daftar Bacaan: 4 buku + 50 jurnal + 4 Artikel

Page 7: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

vi

ABCTRACT

A) Faculty of Psychology

B) April 2017

C) Siska Anastasia

D) The Influence of Self Control, Celebrity Worship and Big Five Personality

toward JKT48 Fans in Jabodetabek

E) Xv + 109 + Attachment

F) This study aims to know the influence of celebrity worship, big five

Personality, and self control against compulsive purchase behavior of fans

JKT48.The quantitative research with multiple regression

analysis using sample research as much as 211 of those aged 15-30 years

of JKT48 fans based in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi.

The sampling techniques used in this research is the nonprobality

sampling.

Compulsive purchase behavior measurement tool used in this study

questionnare likert scale shape is the result of the adaptation of the scale

VDF. Gauge celebrity worship using likert used an adaptation of the

Celebrity Attitude Scale an then to big five personality using MINI-IPIP.

As for the scale of self control using adaptation self control whom

developed by Averill.

The result showed that there were significat influent between self control,

celebrity worship and big five personality toward compulsive purchase

behavior to JKT48 fans by 37.3%. based on the regression koeficient

entertaiment social celebrity worship and borderline pathological have a

significant influence. In the other word, the higher the entertaiment needs

of the higher one’s compulsive purchase behavior also.

For the next research the author of hope from the implications of the

results of this research can be developed in the

next research study with other variables such as income level, conformity,

and social support

References: 4 Books + 50 Journals + 4 Articles

Page 8: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, rasa syukur yang luar biasa penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang selalu memberikan karunia dan rezeki yang tak terhingga serta kasih

sayang yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

ini.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari do’a, dukungan, dan bantuan

dari berbagai pihak, baik materi maupun nonmateril. Dengan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag., M.Si, Dekan Fakultas Psikologi beserta

jajarannya atas do’a dan dukungannya kepada semua mahasiswa psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dosen pembimbing skripsi, Dr. Gazi Saloom, M,Si atas bimbingan dan

motivasi yang diberikan kepada penulis. Semoga Allah SWT. Selalu

memberikan kesehatan dan kebahagiaan.

3. Dosen Pembimbing akademik, Zulfa Indira Wahyuni, M.Psi atas

bantuannya. Semoga Allah SWT. Selalu memberikan kesehatan dan

kebahagiaan.

4. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan.

5. Orang Tua tercinta papa Syafeih dan mama Marhumahatas kasih sayang,

cinta, dukungan serta motivasi yang diberikan kepada penulis semoga

Page 9: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

viii

selalu diberikan kesehatan, kemudahan dan kebahagiaan di dunia maupun

di akhirat nanti.

6. Keluarga Besar Aliza Ma’ruf. Po linda, po Yana, aa Susi,om Kusmanto, po

Lina, bang Oman atas segala dukungan moralnya

7. Temen-temen komunitas Japan Freak UIN , Psycho-J yang selalu

memberikan energi positif juga dari komunitas Penggemar JKT48

regional Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atas kesediaan

menjadi responden. Tanpa kalian skripsi ini tidak akan ada.

8. Sahabat terbaik Ani Muflihah, Dian Ardianti, Meida Dwi Satmanda,

Shofia Lintina, Woro Wardhani dan Zulaikha Hana yang selalu memberi

warna kepada penulis, memberikan dukungan juga motivasi kepada

penulis, juga kepada Sahabat tercinta Asya Indah Putri, Triani Kuswarini

yang selalu memberikan energi positif kepada penulis.

9. Keluarga besar HMI Komisariat Psikologi dan Pengurus DEMA UIN

Jakarta Periode 2013-2014 yang mengajarkan penulis arti dari berjuang

dan berproses.

10. Teman-teman kelas D angkatan 2010 Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 April 2017

Penulis

Page 10: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN...................................... ................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN...................................... .................................. iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

ABSTRACT .. ................................................................................................. v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... . viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTA1R GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB 1. PENDAHULUAN………………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

1.2. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 8

1.2.1 Pembatasan Masalah ..................................................... 8

1.2.2 Perumusan Masalah ...................................................... 10

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 10

1.3.1 Tujuan Penelitian .......................................................... 10

1.3.2 Manfaat Penelitian ........................................................ 11

BAB 2. LANDASAN TEORI …………………………………………...... 13

2.1. Pembelian Kompulsif...... ......................................................... 13

2.1.1 Definisi Pembelian Kompulsif ..................................... 13

2.1.2 Dimensi-dimensi Pembelian Kompulsif ....................... 14

2.1.3 Faktor yang MempengaruhiPembelian Kompulsif ....... 15

2.1.4 Pengukuran Perilaku Pembelian Kompulsif ................. 17

2.2. Kontrol Diri.. ............................................................................ 18

2.2.1 Definisi Kontrol Diri .................................................... 18

2.2.2 Aspek-aspek Kontrol Diri ............................................. 19

2.2.3 Pengukuran Variabel Kontrol Diri ................................ 20

2.3 Celebrity Worship ................... ................................................. 21

2.3.1 Definisi Celebrity Worship ........................................... 21

2.3.2 Jenis-jenis Celebrity Worship ....................................... 22

2.3.3 Pengukuran Celebrity Worship ..................................... 23

2.4. Kepribadian Big Five................... ............................................. 25

2.4.1 Definisi Kepribadian ............... ..................................... 25

2.4.2 Kepribadian Big Five .................................................... 25

2.4.3 Pengukuran Kepribadian Big Five ................................ 28

2.5 KerangkaBerpikir................... .................................................. 29

2.6 HipotesisPenelitian................... ................................................ 35

BAB 3. METODE PENELITIAN ................................................................ 38

3.1 Populasi, SampeldanTeknikPengambilanSampel ..................... 38

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi OperasionalVariabel................... 39

Page 11: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

x

3.3 InstrumenPengumpulan data .................................................... 42

3.4 Pengujian Validitas Instrumen Penelitian ................................. 46

3.4.1 Uji ValiditasAlat Ukur Pembelian Kompulsif ................ 48

3.4.2 Uji Validitas Konstruk Kontrol Diri .............................. 49

3.4.2.1 Behavior Control ............................................ 49

3.4.2.2 Cognitive Control ........................................... 50

3.4.2.3 Decision Control ............................................. 51

3.4.3 Uji ValiditasKonstruk Celebrity Worship ....................... 52

3.4.3.1 Entertaiment-social Celebrity Worship........... 52

3.4.3.2 Intense-personal Celebrity Worship ............... 54

3.4.3.3 Bordeline-pathological Celebrity Worship ...... 55

3.4.4 Uji Validitas Konstruk Kepribadian Big Five .................. 56

3.4.4.1 Ekstraversion ................................................... 56

3.4.4.2 Neurotism ......................................................... 57

3.4.4.3 Openess to Experience ..................................... 58

3.4.4.4 Contiousness .................................................... 59

3.4.4.5 Agreeableaness ................................................ 60

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................... 61

3.6 Prosedur Penelitian .................................................................. 64

BAB 4. HASIL PENELITIAN ..................................................................... 66

4.1 Gambaran Subjek Penelitian ..................................................... 66

4.2 Deskripsi Statistik Hasil Penelitian ........................................... 67

4.2.1. Kategorisasi Skor Variabel Penelitian .......................... 69

4.3 Uji Hipotesa Penelitian ............................................................. 71

4.3.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian ............................... 71

4.3.2 Pengujian Proporsi Varian Masing-masing Independent

Variabel ......................................................................... 77

BAB 5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN .................................. 82

5.1. Kesimpulan ............................................................................... 82

5.2. Diskusi ...................................................................................... 82

5.3. Saran ......................................................................................... 87

5.3.1. Saran Teoritis ................................................................ 88

5.3.2. Saran Praktis ................................................................. 88

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 90

LAMPIRAN ................................................................................................... 94

Page 12: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penilaian Skala Likert ...................................................................... 43

Tabel 3.2 Blue Print Pembelian Kompulsif ...................................................... 43

Tabel 3.3 Blue Print Skala Kontrol Diri ........................................................... 44

Tabel 3.4 Blue Print Skala Celebrity Worship .................................................. 44

Tabel 3.5 Blue Print Skala Kepribadian Big Five ............................................ 45

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Pembelian Kompulsif ...................................... 49

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Behavior Control ............................................. 50

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Cognitive Control ............................................ 51

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Decision Control ............................................. 52

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Entertaiment-social Celebrity Worship ......... 53

Tabel 3.11Muatan Faktor Item Intense-personal C elebrity Worship .............. 54

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Borderline-pathological Celebrity Worship .. 56

Tabel 3.13 Muatan Faktor Item Ekstraversion ................................................. 57

Tabel 3.14 Muatan Faktor Item Neurotism ...................................................... 58

Tabel 3.15 Muatan Faktor Item Openess to Experience .................................. 59

Tabel 3.16 Muatan Faktor Item Contiousness .................................................. 60

Tabel 3.17 Muatan Faktor Item Agreeableaness .............................................. 61

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian (N=211) ................................. 66

Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ............................................. 68

Tabel 4.3 Norma Skor Variabel ........................................................................ 69

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor ............................................................................ 70

Tabel 4.5 Tabel R Square ................................................................................. 72

Tabel 4.6 Tabel Anova ...................................................................................... 73

Tabel 4.7 Tabel Koefisien Regresi ................................................................... 74

Tabel 4.8 Proporsi Varian Untuk Masing-masing Independent Variable ......... 78

Tabel 4.9 Excluded Variable............................................................................. 80

Page 13: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka berpikir ......................................................................... 35

Page 14: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Path Diagram ............................................................................... 94

Lampiran B Syntax Lisrel ................................................................................ 100

LampiranD Surat PernyataandanAngket Penelitian......................................... 104

Page 15: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Perilaku pembelian kompulsif akhir-akhir ini merebak di kalangan masyarakat.

Kemajuan teknologi diimbangi dengan gaya hidup hedonis menjadikan seseorang

lebih mementingkan gaya hidup daripada memenuhi kebutuhan yang sebenarnya.

Demi kepuasan diri seseorang rela menghabiskan uang untuk hal yang kurang

bermanfaat seperti membeli gadget terbaru. Hal ini dilakukan agar mendapat

pengakuan dari lingkungan atau teman sebayanya. (Chen-Yu dan Scock dalam

Artledia, 2009) Tidak terkecuali penggemar fanatik selebriti atau idola. Dimana

seseorang yang menghabiskan uangnya demi memuaskan hasratnya untuk

bertemu dengan idolanya, membeli segala pernak-pernik, menonton konsernya

walaupun harus ke luar negeri (Dawn, 2002) .

Menurut Seregina, Koivisto, dan Mattila (dalam Pertiwi, 2013) kecintaan

peggemar terhadap idolanya melahirkan sebuah keyakinan dan pemahaman

berupa hubungan, kesetiaan, pengabdian terhadap idolanya dimana hal tersebut

dalam fenomena budaya sekarang disebut fanatisme . Kecenderungan fanatisme

penggemar terhadap idolanya menjadikan seseorang memiliki kecenderungan

konsumtif yang tinggi terutama kepada idolanya. Fanatisme cenderung bersikeras

terhadap ide-ide mereka dan kelompoknya benar dan mengabaikan semua fakta

atau argumen yang mungkin bertentangan dengan pikiran (Chung, Beverland,

Farrelly dalam Pertiwi 2013). Akibat kecintaan penggemar terhadap idolanya

tersebut mengakibatkan seseorang menjadi rela melakukan apapun termasuk

Page 16: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

2

menghabiskan uangnya untuk membeli pernak-pernik dan selalu datang ke konser

idolanya (Pertiwi, 2013)

Perilaku konsumtif yang tinggi perlahan-lahan akan menjadikan seseorang

kompulsif. Pembelian kompulsif dapat menimbulkan ketergantungan sebagai

respon dari perasaan atau kejadian negatif (O'Guinn dan Faber, 1989). Hirschman

E. C. (1992) menjelaskan konsumsi yang kompulsif sering dikaitkan dengan

konsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang akibat konflik emosional seperti

perceraian dalam keluarga atau kondisi lingkungan teman sebaya yang

mengutamakan konformitas.

Beberapa penelitian sebelumnya mengatakan seseorang yang memiliki

perilaku Pembelian kompulsif percaya bahwa perilaku ini dapat meningkatkan

nilai diri (Valence, d'Astous, dan Fortier, 1988). Dengan membeli barang yang

mereka inginkan, bukan yang mereka butuhkan. Selain itu pengaruh konformitas

untuk disukai dan diakui oleh orang lain juga mempengaruhi seseorang untuk

mengagumi sekelompok idola dan cenderung menghabiskan uang untuk idolanya

(Myers dalam Sella, 2013).

Dalam artikel yang ditulis oleh Thomas dan Faber (1992), kebanyakan

perempuan memiliki perilaku pembelian kompulsif yang tinggi daripada laki-laki.

O'Guinn dan Faber (1989) menemukan bahwa 90 persen pembeli yang kompulsif

adalah perempuan. Hasil penelitian Koran (2006) mengenai perilaku pembelian

kompulsif mengatakan bahwa seseorang yang sudah ketergantungan perilaku ini

rela berhutang demi mendapatkan kepuasan dalam membeli suatu barang yang

tidak dibutuhkan.

Page 17: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

3

Di Indonesia juga ada beberapa selebriti atau idola yang memiliki

penggemar yang sangat loyal. Selalu datang saat idolanya konser dan membeli

pernak-pernik tentang idolanya. Hal tersebut penulis temukan pada kelompok fans

JKT48. Mereka dikenal sangat loyal yang sebagian besar adalah remaja laki-laki

(Wibowo, 2013) dan menghabiskan uangnya untuk idola mereka. Bahkan ada

seorang fans bernama Adi yang menghabiskan uang sebesar dua puluh juta rupiah

demi mendukung idola favoritnya (Kirara, 2015) angka tersebut merupakan angka

yang sangat besar untuk seseorang yang mendukung idolanya.

Perilaku pembelian kompulsif untuk mendukung idolanya di indonesia

merupakan sesuatu yang cukup unik, karena Indonesia merupakan negara

berkembang dimana penduduknya masih berpenghasilan dibawah rata-rata

(Wahyuni, 2015). Namun sanggup untuk menghabiskan uangnya untuk membeli

barang-barang yang sebenarnya kurang dibutuhkan daripada untuk memenuhi

kebutuhan dasar.

Banyak faktor seseorang menghabiskan uangnya demi idola pujaannya

diantaranya adalah pencarian jati diri, kabur dari realita ataupun mengikuti teman

sebaya atau konformitas (J Maltby., 2004). Selain itu seorang idola yang sering

muncul di layar televisi, majalah atau media lain memiliki gambaran sosok

pasangan ideal baik dalam penampilan maupun kepribadiannya (Aoyagi dalam

Dita, 2012). Penelitian George P dan Gilbert A, (1978) menemukan ada hubungan

yang positif antara penonton televisi dan materialisme di kalangan remaja.

Menurut Richard (1986), penggunaaan idola sebagai bintang iklan juga dapat

mempengaruhi seseorang untuk berperilaku kompulsif dalam membeli dan

Page 18: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

4

menunjukkan bahwa pengaruh idola sebagai bintang ilkan televisi memperkuat

pemikiran materialistik di kalangan anggota sosial.

Dampak pembelian kompulsif sangat besar dan lebih banyak dampak

negatif daripada dampak positifnya sebagaimana ditemukan dalam penelitian

yang dilakukan oleh Thomas C dan Faber (1989) dan Hirschman E. , (1992).

Menurut Hyokjin Kwak (2006) Seseorang dapat dikatakan memiliki perilaku

pembelian kompulsif jika memiliki dua kriteria yaitu: perilakunya terjadi

berulang-ulang dan menimbulkan masalah bagi individu tersebut. Pada penelitian

sebelumnya yang dilakukann Thomas C dan Faber (1989) variabel yang

mempengaruhi pembelian kompulsif adalah kepribadian Big-Five dan self control,

kemudian Robert A (2012) menyebutkan bahwa Celebrity Worship juga

mempengaruhi perilaku kecenderungan pembelian kompulsif yang berhubungan

dengan fenomena yang ingin diteliti penulis.

Pada fenomena yang akan diteliti oleh penulis adalah kecenderungan

pembelian penggemar JKT48 dalam membeli pernak-pernik dan menghadiri acara

yang berkaitan dengan idolanya. Banyaknya penggemar yang membeli pernak-

pernik idolanya menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian ini karena

sebagian besar penggemar JKT48 berasal dari kalangan remaja laki-laki dan usia

dewasa awal (Andika, 2014).

Seseorang yang cenderung memiliki perilaku pembelian kompulsif

ditandai dengan individu yang mengalami ketidakstabilan emosi, kecemasan,

moodiness, dan kesedihan hal tersebut ditemukan pada penelitian Asad dan

Saifullah (2012) dimana pembelian kompulsif secara positif berkaitan dengan

Page 19: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

5

semua sifat kepribadian Big-Five terutama Neurotism dan Extraversion. Pada

artikel penelitian yang ditulis Narges dan Fahrazad (2013) menemukan ada

hubungan antara kepribadian big five dengan pembelian kompulsif.

Selain penelitian Narges dan Fahrazad (2013), Balbanis (dalam Farooq-e-a,

2014) juga mengunakan teori kepribdian big five untuk memprediksi perilaku

pembelian kompulsif pada pembeli tiket lotre. Studi yang dilakukan Balbanis

(dalam Farooq-e-a, 2014) menemukan hubungan yang negatif antara pembelian

kompulsif dengan Agreeableaness. Sebaliknya, penelitian Farooq-e-a (2014)

menemukan bahwa kepribadian Big Five memiliki hubungan yang positif.

Pengaruh yang paling tinggi yaitu ada pada Constiousness dan Neurotism,

kemudian diikuti Agreeableaness dan Extraversion. Pembeli yang cenderung

kompulsif biasanya memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang tinggi (Koran,

2006).

Selain kepribadian big-Five perilaku pembelian kompulsif juga

dipengaruhi oleh kontrol diri, seperti penelitian yang dilakukan oleh Rini (2013)

menemukan bahwa ada pengaruh positif antara variabel kontrol diri dengan

perlaku pembelian kompulsif. Kontrol diri (self control) menurut Averill (1983)

meliputi tiga aspek yaitu kontrol perilaku (behavior control), kontrol kognisi

(cognition control) dan kontrol keputusan (desicion control). Setiap individu

memiliki kontrol yang berbeda-beda ada yang memiliki kontrol diri yang lemah

ada yang kuat. Seseorang yang memiliki control diri lemah cenderung Sulit

menahan diri untuk membeli barang. Sebaliknya jika seseorang memiki kontrol

Page 20: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

6

diri yang kuat, maka keinginan untuk membeli barang mudah dikendalikan

(Hirschman E. C., 1992).

Donald W (2007) menemukan bahwa kontrol diri pembeli yang kompulsif

sangat lemah, itulah kenapa mereka tidak bisa menahan diri dari keinginan untuk

membeli. Penelitian Bas dan Herabadi, (2001) menunjukkan bahwa pembelian

kompulsif adalah hasil dari seseorang yang membeli karena hasrat dan dorongan.

Stephen J dan Lowestein (1991) menulis, bahwa hasil dari keputusan dalam

membeli adalah konflik antara keinginan dan kontrol diri yang mendalam. Pada

penelitian yang dilakukan oleh O'Guinn dan Faber (1989) menunjukkan bahwa

seseorang yang memiliki perilaku pembeli yang kompulsif biasanya tidak bisa

mengontrol diri dan terkesan kurang peduli tarhadap apa yang sudah dibeli. Roy F

(2002) mengemukakan bahwa kontrol diri merupakan representatif dari

kemampuan seseorang untuk bertahan dari rasa dorongan untuk membeli selain

itu emosi negatif juga mempengaruhi kontrol diri dalam membeli barang supaya

mereka merasa lebih baik

Selain kepribadian Big Five dan self control, celebrity worship juga

berpengaruh terhadap perilaku pembelian kompulsif, seperti penelitian yang

dilakukan Robert A, (2012) menemukan bahwa ada pengaruh yang signifikan

antara celebrity worship terhadap perilaku pembelian kompulsif.

Menurut J Maltby (2004) Celebrity worship dibagi menjadi 3 aspek yaitu

entertaiment-social value dimana selebriti ini hanya sebagai hiburan semata atau

mencari informasi tentang idola tersebut di media yang berlandaskan konformitas

terhadap teman sebaya atau ‘kabur’ dari realita (fantasy-escape from reality).

Page 21: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

7

Kedua adalah intense-personal feeling yang merefleksikan perasaan intensif dan

kompulsif terhadap selebriti yang hampir sama dengan tendensi obsesif yang

menyebabkan remaja ingin mengetahui hal apapun tentang idolanya baik

informasi secara umum maupun informasi pribadi. Yang terakhir adalah

borderline-pathological yaitu tingkatan paling ekstrim dalam hubungan parasosial

atau cinta satu arah dengan selebriti (Ashe dan McCutcheon dalam Andika, 2014).

Perilaku ini dimanifestasikan dengan kesediaan melakukan apapun untuk idolanya

bahkan jika hal tersebut melawan hukum. Penggemar seperti ini memiliki

pemikiran yang tidak terkontrol dan menjadi irasional.

Artikel yang ditulis oleh Dawn (2002) menemukan seorang penggemar

Robby Williams yang salalu menonton konsernya bahkan rela hingga ke luar

negeri demi menonton konser idolanya. Tidak hanya itu penggemar tersebut

selalu membeli pernak-pernik Robbie Wiliams jika ia melihat toko yang

menjualnya. Ia juga membeli semua CD album Robby Williams dan selalu

memutarnya. Selain penggemar Robby Williams. Dawn (2002) juga menemukan

seorang fans Kyle yang sudah menghabiskan lebih dari 40,000 pounsterling untuk

membeli pernak-pernik Kyle dan selalu menghabiskan 300 pounsterling setiap

membeli marchendise Kyle.

Tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan oleh penggemar untuk

mendukung idola favoritnya (Andika, 2014). Hal ini membuat penulis tertarik

untuk meneliti fenomena pembelian kompulsif. Penelitian ini belum banyak

dilakukan secara kuantitatif sehingga semakin memperkuat keinginan penulis

untuk mengangkat tema ini. Selain itu Penggemar JKT48 yang mayoritas kaum

Page 22: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

8

pria yang rela menghabiskan uang untuk idola mereka (Andika, 2014). Hal ini

tentu saja bagi banyak orang merupakan fenomena yang baru dimana kebanyakan

seseorang yang mengalami prilaku pembelian kompulsif adalah wanita (Koran ,

2004)

Berdasarkan uraian fenomena pembelian kompulsif di atas, perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh kontrol diri, celebrity

worship dan kepribadian big five terhadap pembelian kompulsif. Penelitian ini

sedikit berbeda dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini mengambil

tiga variabel independent yang berbeda dengan peneliti terdahulu dengan

mengambil sampel yang berbeda yaitu penggemar JKT48 di Jabodetabek.

1.2 Pembatasan dan Rumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Masalah yang diteliti dibatasi hanya mengenai pengaruh kontrol diri, celebrity

worship, dan kepribadian big five terhadap pembelian kompulsif. Batasan

mengenai konsep variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:

1. Pembelian kompulsif (compulsive buying) adalah pembelian yang kronis dan

berulang-ulang, terjadi sebagai respon dari perasaan atau kejadian yang negatif.

Dalam melakukan proses pembelian, motivasi pembeli kompulsif adalah

sebagai sarana untuk meningkatkan harga dirinya daripada untuk mengambil

manfaat dan nilai ekonomis dari pembelian tersebut (O'Guinn dan Faber,

1989). Pada dimensi ini akan mengukur berdasarkan tiga aspek yaitu

kecenderungan untuk membeli, aspek reaktif dan perasaan menyesal setelah

Page 23: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

9

membeli. Selain itu penulis juga melihat kecenderungan untuk membeli atau

menghabiskan uang penggemar JKT48 untuk idolanya.

2. Kontrol diri adalah suatu kapasitas untuk memberikan alternatif kondisi dan

respon tertentu. Averill (1973) menyatakan terdapat tiga aspek kontrol diri

yaitu kontrol prilaku (behavioral control), kontrol kognisi (cognitive control)

dan kontrol keputusan (decision control)

3. Celebrity worship. Celebrity worship yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah suatu kondisi dimana individu menjadi terobsesi kepada kelompok idola

JKT48 serta menjadi tertarik dengan kehidupan pribadi p JKT48. Terdapat tiga

jenis tingkatan celebrity worship yaitu entertaiment-social celebrity worship,

intense-personal celebrity worship, dan borderline-patholoical celebrity

worship (Lynn, 2002)

4. Kepribadian Big Five adalah salah satu kepribadian yang dapat baik

memprediksi dan menjelaskan prilaku. Pendekatan yang digunakan dalam

psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam

lima buah domain kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan

analisis faktor. Lima trait kepribadian tersebut adalah

extraversion,agreebleness,conscientiousness, neurotism, dan openness to

experience yaitu seseorang yang cenderung suka mencari hal-hal yang baru

(Costa dan McCrae, dalam Jess dan J, 2009).

5. Variabel demografis dalam penelitian ini yaitu Jenis kelamin.

Page 24: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

10

6. Responden di penelitian ini yaitu pria dan wanita berusia 15-30 tahun yang

menyukai kelompok idola JKT48 dan sering membeli pernak-pernik JKT48

yang berada di Jabodetabek.

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah

1. Apakah ada pengaruh kontrol diri (behavioral control, cognitive control

decision control), celebrity worship (entertaiment-social celebrity worship,

intense-personal celebrity worship, borderline-pathological celebrity worship)

dan kepribadian big five (openness to experience, contiousness,extraversion,

agreeableaness, neurotism) terhadap perilaku pembelian kompulsif

penggemar JKT48 di Jabodetabek?

2. Berapakah signifikansi kontrol diri (behavioral control, cognitive control

decision control), celebrity worship (entertaiment-social celebrity worship,

intense-personal celebrity worship, borderline-pathological celebrity worship)

dan kepribadian big five (openness to experience, contiousness,extraversion,

agreeableaness, neurotism) terhadap perilaku pembelian kompulsif

penggemar JKT48 di Jabodetabek?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh kontrol diri (behavior control, cognitive control decision

control), celebrity worship (entertaiment-social celebrity worship, intense-

Page 25: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

11

personal celebrity worship, borderline-pathological celebrity worship) dan

kepribadian big five (openness to experience, contiousness,extraversion,

agreeableaness, neurotism)terhadap perilaku pembelian kompulsif penggemar

JKT48 di Jabodetabek.

2. Mengetahui signifikansi pengaruh kontrol diri (behavioral control, cognitive

control decision control), celebrity worship (entertaiment-social celebrity

worship, intense-personal celebrity worship, borderline-pathological celebrity

worship) dan kepribadian big five (openness to experience,

contiousness,extraversion, agreeableaness, neurotism)terhadap perilaku

pembelian kompulsif penggemar JKT48 di Jabodetabek.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini terbagi 2, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan studi

psikologi, terutama di bidang psikologi industri dan organisasi, ekonomi,

khususnya kajian tentang pembelian kompulsif sebagai bagian dari prilaku

konsumen. Selain itu juga, hasil penelitian ini kedepannya dapat dijadikan

sebagai bahan penelitian lanjutan bagi akademisi lainnya yang juga tertarik

untuk meneliti perilaku pembelian kompulsif sebagai variabel terikat.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai

pentingnya pengaruh kontrol diri, celebrity worship,dan kepribadian big five

Page 26: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

12

terhadap perilaku pembelian kompulsif kepada mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran

mahasiswa mengenai kontrol diri terhadap prilaku kompulsif dalam menyukai

seorang selebriti atau idola.Penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang

lebih baik lagi bagi perusahaan dalam memahami prilaku konsumen.

Perusahaan dapat memanfaatkan prilaku pembelian kompulsif konsumen agar

produk yang dipasarkan dapat terjual dengan pesat. Perusahaan dapat

melakukan strategi pemasaran dan branding personality kepada suatu produk

yang dapat menimbulkan prilaku pembelian kompulsif pada konsumen.

Page 27: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

13

Bab II

KAJIAN TEORI

2.1 Pembelian Kompulsif

2.1.1 Definisi Pembelian Kompulsif

Thomas C dan Faber (1989) mendefinisikan pembelian kompulsif sebagai suatu

kondisi kronis, yaitu seseorang yang melakukan pembelian berulang sebagai

akibat dari adanya peristiwa yang tidak menyenangkan maupun perasaan negatif.

Valence, d'Astous, dan Fortier, (1988) mengatakan pendekatan yang berkaitan

dengan pembellian kompulsif ada tiga penguatan yaitu: aktivasi emosi, kontrol

kognitif yang tinggi, dan reaktivitas tinggi. Alain, Maltalis, dan Roberge, (1990)

model compulsive buying sebagai tingkat yang tinggi dari “dorongan umum untuk

membeli”.

Edward (1993) mendefinisikan perilaku pembelian kompulsif sebagai

bentuk abnormal belanja dan pengeluaran dimana konsumen yang menderita

dorongan yang sangat kuat, tak terkendali, dan kronis untuk belanja dan

menghabiskan uang, belanja kompulsif secara karakteristik mengurangi perasaan

negatif dan kecemasan.

Krueger (1998, dalam Magee 1994) menkarakteristikkan perilaku

pembelian kompulsif sebagai (1) Pembelian produk yang ditunjukkan bukan

karena nilai guna produk; (2) konsumen yang membeli produk secara terus

menerus tidak mempertimbangkan dampak negatif pembelian;(3) pembelian

produk yang tidak bertujuan memenuhi kebutuhan utama dalam frekuensi tinggi

Page 28: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

14

yang mempengaruhi harmonisasi dalam keluarga dan lingkungan sosial; (4)

peilaku ini merupakan prilaku pembelian yang tidak bisa dikontrol oleh individu;

(5) ada dorongan yang kuat untuk mempengaruhi konsumen segera membeli

produk tanpa mempertimbangkan resiko seperti resiko keuangan; (6) pembelian

dilakukan secara tiba-tiba tanpa mencari informasi; (7) pembelian dilakukan

untuk menghilangkan kekhawatiran atau ketakutan dalam diri; (8) perilaku

ditunjukkan untuk sebagai akibat dari kurangnya perhatian keluarga.

Penulis menggunakan teori O'Guinn dan Faber (1989) yang dianggap

penulis cukup menggambaran kondisi responden yang diteliti penulis yaitu

responden yang melakukan pembelian pernak-pernik JKT48 secara berulang-

ulang.

2.1.2 Dimensi-dimensi Pembelian Kompulsif

Valence, d'Astous, dan Fortier (1988) mengembangkan konsep dari Ronald J,

O'Guinn, dan Krych (1987) kemudian mengidentifikasi empat dimensi

konseptual terkait dengan pembelian kompulsif, diantaranya

1. Kecenderungan untuk belanja (tendency to spend)

Tendency to spend, dimana pembeli kompulsif menunjukkan kecenderungan

lebih tinggi untuk membeli, berbeda dengan pembeli non-kompulsif.

2. Aspek reaktif (reactive aspect)

Reactive aspect, ditandai dengan respon individu untuk keinginan kuat dalam

membeli. Dengan demikian, seorang individu menunjukkan prilaku

pembelian kompulsif. Individu mungkin merasa bahwa motivasi dan

dorongan tersebut tidak dapat dikontrol untuk membeli. Sebaliknya pembeli

Page 29: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

15

non-kompulsif tidak melihat motivasi dan dorongan tersebut untuk membeli

karena pembelian yang terkontrol.

3. Perasaan menyesal setelah membeli (post-purchase guilty)

Dimensi ini terkait dengan pembelian kompulsif yaitu post-purchase guilty.

Para peneliti telah melaporkan bahwa orang yang terlibat dalam perilaku

mereka setelah berbelanja.

4. Keluarga (family)

Dimensi family yaitu lingkungan keluarga dimana salah satu dari anggota

keluarga yang dibesarkan dapat menunjukkan kecenderungan untuk terlibat

dalam prilaku konsumsi negatif.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Pembelian Kompulsif

Penelitian Roberts (1998) menjelaskan bahwa dalam kondisi buruk individu

dapat melakukan aktivitas pembelian untuk mancapai kepuasan yang diinginkan.

Kondisi buruk ini terjadi karena 3 faktor yaitu:

1. Psychological. Ada tiga hal yang mempengaruhi prilaku pembelian kompulsif

individu pada aspek psychological yaitu harga diri, status sosial dan fantasi.

Menurut Thomas dan Faber (1992) individu yang memiliki harga diri yang

rendah rentan untuk melakukan perilaku pembelian kompulsif. Kemudian

Wayne S dan Edwards (1996) mengatakan bahwa individu yang tidak bisa

mengendalikan diri untuk membeli cenderung memiliki perasaan takut dan

bersalah. Yang kedua yaitu status sosial. Individu yang memiliki prilaku

pembelian kompulsif percaya bahwa dengan membeli mereka bisa

meningkatkan harga diri dan status sosial dengan apa yang dibelinya (Gilles,

Page 30: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

16

1988). Krueger (dalam Shakeri dan Hossain, 2016) berpendapat bahwa

pembeli yang kompulsif sangat memperhatikan penampilannya. Kemudian

yang ketiga yaitu fantasi. Pembeli yang kompulsif dapat membuat penampilan

yang difantasikannya untuk menekan perasaan negatif dan harga diri yang

rendah. Mereka memfantasikan dirinya dengan berpenampilan seperti orang

yang sukses agar diterima di lingkungan sosialnya (O'Guinn dan Faber, 1989)

2. Sosiologis seperti tayangan televisi, teman sebaya, frekuensi berbelanja.

Dimana George P dan Gilbert A, (1978) melaporkan adanya hubungan yang

positif antara penonton televisi dan materialistik. Richard (1986) juga

menambahkan bahwa iklan televisi akan meningkatkan intensitas dalam

membeli. Selain itu, O'Guinn dan Faber (1989) juga mengatakan bahwa

penonton televisi percaya bahwa dunia yang sebenarnya tergambar dalam

televisi sehingga membuat mereka semakin intens dalam membeli seperti apa

yang mereka lihat di televisi. Kemudian teman sebaya memiliki tekana yang

sangat besar terhadap priaku pembelian kompulsif di kalangan remaja.

Valence, d'Astous, dan Fortier, (1988) menemukan bahwa teman sebaya

memiliki peran yang signifikan dalam pengalaman konsumsi remaja.

3. Keluarga (family). Menurut Valence, d'Astous, dan Fortier, (1988)

menemukan bahwa skor pembelian kompulsif dari beberapa responden

meningkat ketika beberapa anggota keluarga melakukan prilaku menyimpang

(mabuk, gelisah, dan depresi). Selain itu Alain, Maltalis, dan Roberge, (1990)

menemukan adanya hubungan yang positif ketika responden mempersepsikan

prilaku kompulsif orangtuanya dengan prilaku kompulsif dirinya.

Page 31: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

17

Thomas dan Faber (1992) menyimpulkan akar permasalahan munculnya

prilaku pembelian kompulsif dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang merupakan

kombinasi kombinasi dari sisi psikologis dan sosiopsikologikal. Pembelian

kompulsif cenderung dimotivasi dari stimuli yang berasal dari diri seseorang

seperti kegelisahan, dan belanja atau menghambur-hambukan uang merupakan

pelarian yang dianggap mampu membuat seseorang keluar dari masalahnya.

Namun disini penulis tidak memakai faktor keluarga, hanya meneliti dari aspek

Psychlogical dan sosiologis.

2.1.4 Pengukuran Prilaku Pembelian Kompulsif

Terdapat berbagai macam skala pengukuran untuk mengukur perilaku pembelian

kompulsif diantaranya

1. Compulsive Buying scale

Skala yang dikembangkan oleh Elizabeth (1993) yang terdiri atas 13 item yang

merupakan representatif dari lima dimensi yang diukur yaitu: tendency to

spend, drive to spend, feeling about shopping, dysfunctional spending dan post-

purchase guilt.

2. Compulsive Buying Scale

Skala yang dikembangkan oleh Thomas dan Faber (1992) yang

unidimensional yang terdiri atas 7 item yang merepresentasikan tiga dimensi

dari pembelian kompulsif yaitu spesific behavior, motivation dan feeling

associated with buying

.

Page 32: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

18

3. Compulsive Buying Measurement Scale

Skala yang dikembangkan oleh Valence, d’Astous dan frontier (1988) alat ukur

ini terdiri dari 16 item yang merepresentasikan empat dimensi dari pembelian

kompulsif, yaitu tendency to spend, aspest reactive, post-purchase guilt dan

family environtment.

Untuk penelitian ini penulis menggunakan skala yang dikembangkan oleh

Valence, d'Astous, dan Fortier, (1988) yang lebih berorientasi mengukur tingkat

dorongan yang tak terkontrol untuk membeli atau belanja. Sedangkan Thomas

dan Faber (1992) merancang skala untuk mengukur indikasi dalam aspek

keuangan. Begitupula dengan skala yang dikembangkan oleh Edwards (1993)

yang lebih mengukur kepada dyfunctional spending. Namun dalam hal in peneliti

tidak memasukan aspek family pada skala yang dibuat oleh Valence, d’Astous

dan frontier (1988). Hal tersebut dikarenakan selain peneliti yanga ingin melihat

aspek Psychological dan sosiologis, ada beberapa item dalam aspek family yang

kurang cocok untuk responden peneliti seperti beberapa pertanyan yang diajukan

untuk responden yang sudah berusia dewasa awal sedangkan beberapa responden

penulis masih berusia remaja akhir

2.2 Kontrol Diri (Self Control)

2.2.1 Definisi Kontrol Diri

Menurut Roy F, (2002), kontrol diri adalah kemampuan untuk menghadapi

respon di lingkungan sekitar yang melibatkan kognitif, mengatur impulse, dan

mengubah penampilan. Averill (1983) mendefinisikan bahwa pengendalian

tingkah laku adalah melakukan pertimbangan terlebih dahulu sebelum

Page 33: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

19

memutuskan suatu tindakan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori

Averill (1983) untuk menggambarkan kontrol diri seseorang dimana hal tersebut

sesuai dengan tujuan penelitian.

2.2.2. Aspek-aspek Kontrol Diri

Berdasarkan konsep Averill, (1983), terdapat 3 aspek yang tercangkup dalam

kemampuan mengontrol diri, yaitu:

1. Mengontrol prilaku (Behavior Control)

Merupakan kesiapan atau tersedianya suatu respond yang secara langsung

mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak menyenangkan.

Kemampuan mengontrol diri ini diperinci menjadi dua bagian yaitu mengatur

pelaksanaan (regulated administration) dan kemampuan memodifikasi

stimulus (stimulus modifability).

Kemampuan mengatur pelaksanaan merupakan kemampuan individu untuk

menentukan siapa yang mengendalikan situasi atau keadaan, dirinya atau diluar

dirinya. Jika individu tidak mampu untuk mengatur dari dalam dirinya maka ia

akan membuat faktor eksternal untuk mengatur dirinya. Sedangkan

kemampuan mengatur stimulus merupakan kemampuan untuk mengetahui

kapan dan bagaimana suatu stimulus yang tidak dikehendaki dihadapi. Ada

beberapa cara yang dapat dugunakan diantaranya mencegah atau menjauhi

stimulus, menempatkan tenggang waktu antara rangkaia stimulus yang sedang

berlangsung, mengehentikan stimulus sebelum waktunya berakhir dan

membatasi intensitasnya.

Page 34: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

20

2. Mengontrol Kognisi (Cognitive Control)

Merupakan kemampuan individu dalam mengolah informasi yang tidak

diinginkan dengan cara mengintepretasi, menilai, atau menggabungkan suatu

kejadian dalam kerangka berfikir kognitif sebagai adaptasi psikologis atau

untuk mengurangi tekanan. Aspek ini terdiri atas dua komponen, yaitu

memperoleh informasi (information gain) dan melakukan penilaian (appraisal).

Dengan informasi yang dimiliki individu mengenai suatu keadaan yang tidak

menyenangkan, individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut dengan

berbagai pertimbangan. Melakukan penilaian yaitu individu berusaha menilai

dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara menilai sisi positif

secara subjektif.

3. Mengontrol Keputusan (Decision Control)

Adalah kemampuan seseorang untuk memilih hasil atau suatu tindakan

berdasarkan pada suatu yang diyakini atau disetujui. Kontrol diri dalam

menentukan pilihan akan berfungsi baik dengan adanya suatu kesempatan,

kebebasan, atau kemungkinan pada diri individu untuk memilih berbagai

kemungkinan tindakan.

Dari ketiga aspek diatas mengarah kepada kemampuan individu dalam

mengontrol dirinya melalui pertimbangan dan dapat manilai baik atau buruk

sebelum melakukan suatu tindakan. Dalam mengontrol diri dapat ditentukan

aspek mana yang lebih mendominasi.

2.2.3. Pengukuran Variabel Kontrol Diri

Terdapat beberapa alat ukur untuk mengukur dimensi kontrol diri diantaranya:

Page 35: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

21

1. Skala Self-control Behavior Inventory Fagen (June P dan Baumeister, 2004)

pada dasarnya adalah sebuah skala checklist untuk peringkat pengamatan

prilaku

2. Skala Self-control yang dikembangkan oleh Averill (1983). Skala ini disusun

berdasarkan indikator tertentu yang terdapat pada aspek self-control yang

dikembangkannya sendiri yaitu aspek behavioral control, cognitive control,

dan decisional control dengan menggunakan skala likert dengan rentang 1-4.

Penulis menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Averill untuk

melakukan penelitian ini.

2.3 Celebrity Worship

2.3.1 Definisi Celebrity Worship

Istilah selebriti digunakan dengan istilah idola dan bintang. Demikian pula istilah

celebrity worship, mengidolakan dan keterikatan terhadap selebriti digunakan

untuk menggambarkan sindrom yang pada dasarnya sama. Diantara peneliti

akademis, istilah Celebrity Worship (CW) adalah istilah yang pertama kali

diciptakan oleh Dr. Lynn McCutcheon (2002).

Menurut Lynn, Lange, dan Houran, (2002), celebrity worship merupakan

suatu fenomena dimana orang-orang dengan identitas yang dianggap utuh menjadi

terobsesi dengan satu atau lebih selebriti. Sedangkan McCutcheon (dalam Maltby,

Day, McCutcheon, Gillett, Houran, dan Ashe, 2004) mengusulkan model

'absorption-addiction' untuk menjelaskan kasus seperti celebrity worship.

Absorption adalah suatu kondisi dimana individu merasa memiliki hubungan

nyata dengan selebriti. Sedangkan addiction adalah suatu kondisi dimana individu

Page 36: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

22

memperkuat kebutuhannya agar merasa lebih terhubung dengan selebriti. Menurut

model ini, celebrity worship memfasilitasi keintiman dengan selebriti dalam

upaya untuk membentuk identitas dan rasa kepuasan. Dinamika kekuatan motivasi

mendorong keintiman tersebut, kemudian memuat komponen adiktif yang

mengarah pada perilaku yang lebih ekstrem (seperti delusi) untuk

mempertahankan kepuasan individu dengan hubungan satu arah terhadap selebriti.

Dari beberapa definisi di atas, peneliti mengacu pada definisi yang

dikemukakan oleh Lynn, Lange, dan Houran (2002), yang mendefinisikan

celebrity worship adalah suatu kondisi dimana individu menjadi terobsesi kepada

seorang atau beberapa selebriti serta menjadi tertarik dengan kehidupan pribadi

selebriti.

2.3.2 Jenis-jenis Celebrity Worship

North, Sheridan, Maltby, dan Gillett (2007) mengemukakan bahwa celebrity

worship terbagi menjadi tiga jenis tingkatan, yaitu entertainment-social, intense-

personal, dan borderline-pathological. Berikut ini penjelasan masing-masing :

1. Entertainment-social celebrity worship

Entertainment-social celebrity worship mengacu pada suatu kondisi dimana

individu tertarik pada kehidupan selebriti. Hal tersebut diwujudkan dengan,

sebagai contoh, tertarik membicarakan mengenai selebriti dengan teman-teman

dan mempelajari mengenai selebriti melalui majalah atau koran untuk

bersenang-senang.

Page 37: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

23

2. Intense-personal celebrity worship

Intense-personal celebrity worship mengacu pada suatu kondisi dimana

individu merasa bahwa dirinya memiliki suatu hubungan personal yang kuat

dengan selebriti. Hal tersebut diwujudkan dengan, sebagai contoh, merasa

bahwa selebriti merupakan jodoh yang sempurna, dimana individu tersebut

sering memikirkan hal itu. Bentuk celebrity worship ini dapat dikatakan kurang

positif dibandingkan bentuk entertainment-social.

3. Borderline-pathological celebrity worship

Borderline-pathological celebrity worship mengacu pada suatu kondisi dimana

individu memiliki berbagai keyakinan aneh terhadap selebriti, seperti

keyakinan akan kemahakuasaan selebriti yang penuh dengan kebaikan,

keyakinan bahwa selebriti akan datang membantunya saat kesusahan, dan

merasa bahwa selebriti akan senang bertemu dirinya dalam setting yang intim

seperti sebagai mantan pacar atau keluarga.

Dalam penelitian ini, ketiga dimensi di atas ditetapkan menjadi variabel

independen yang akan digunakan.

2.3.3 Pengukuran Celebrity Worship

Menurut Lynn, Lange, dan Houran, (2002), pengukuran celebrity worship terdiri

dari empat jenis alat ukur, yaitu diantaranya :

1. Celebrity Attitude Scale (CAS)

Celebrity Attitude Scale (CAS; Lynn, Lange, dan Houran, 2002) terdiri dari 34

item yang mengukur sejauhmana responden tertarik dan berhubungan dengan

kehidupan selebriti favoritnya. McCutcheon mengemukakan bahwa CAS berisi

Page 38: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

24

3 subskala yaitu entertainment social, intense personal, dan borderline

pathological.

2. Parasocial Interaction Scale (PSI)

Alan M, Perse, dan Powell, (1985) mengembangkan 20 item Parasocial

Interaction Scale (PSI) untuk mengukur sejauh mana penonton televisi

mengembangkan hubungan parasosial dengan penyiar berita. Analisis faktor

menghasilkan faktor tunggal yang menyumbang hampir setengah dari total

varian.

3. Celebrity Appeal Questionnaire (CAQ)

Dalam perspektif multifaktor, Celebrity Appeal Questionnaire (CAQ) Gayle S,

(1991) bertujuan untuk mengoperasionalkan konstruk-konstruk yang berkaitan

dengan daya tarik parasosial. 26 item pada CAQ dijabarkan dalam empat faktor,

yaitu daya tarik jenis kelamin, mencontoh tokoh/peran, artis/pemain

(entertainer), dan hal-hal yang bersifat mistis.

4. Sport Fan Motivation Scale (SFMS)

Daniel L, (1995) mengembangkan 23 item Sport Fan Motivation Scale (SFMS).

Analisis faktor menghasilkan 8 penyebab seseorang menjadi fandom olahraga,

yaitu self-esteem, pelarian, hiburan, keluarga, hubungan kelompok, estetis,

eustress atau kesenangan, dan ekonomi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Celebrity Attitude Scale (CAS)

karena alat ukur ini memiliki validitas dan reliabilitas yang sangat baik menurut

beberapa penelitian, seperti penelitian yang dilakukan oleh Lynn, Lange, dan

Houran, (2002).

Page 39: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

25

2.4. Kepribadian Big Five

2.4.1. Definisi Kepribadian

Menurut Eysenck (dalam Sumadi, 2001) kepribadian adalah jumlah total dari

perilaku pola-potensi organisme sebagaimana ditentukan oleh keturunan dan

lingkungan. Menurut Allport, Lewin dan Murray (dalam Howard S, 2008)

kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem psikofisik individu yang

menentukan penyesuaian unik dirinya terhadap lingkungan.

2.4.2 Kepribadian Big Five

Menurut Howard S, (2008) kepribadian big five adalah suatu pendekatan yang

digunakan dalm psikologi untuk melihat kepribadian melalui domain kepribadian

yang cenderung dominan. Berikut adalah domain dalam pendekatan kepribadian

big five Costa dan McCrae (dalam Jess F. 2009) adalah sebagai berikut:

1. Extraversion

Sering disebut dengan surgency, Individu ini sering melakukan interaksi sosial,

memiliki jaringan yang luas dan dapat diterima oleh siapa saja karena

cenderung periang, mudah bergaul dan disenangi banyak orang. Ekstraversion

dicirikan dengan kecenderungan positif. Individu yang memiliki

kecenderungan tinggi pada Ekstraversion cenderung penuh kasih sayang, ceria,

senang berbicara, senang berkumpul dan menyenangkan.

Exstraversion juga memiliki motivasi yang tinggi dalam bergaul, menjalin

hubungan dengan sesama serta dominan dalam lingkungannya. Sebaliknya

seseorang rendah dalam domain ekstraversion biasanya individu itu cenderung

berdiam diri, pasif, tenang, penyendiri, dan kurang memiliki kemampuan untuk

Page 40: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

26

mengungkapkan perasaan. Individu yang memiliki sifat extraversion yang

tinggi memilih untuk melakukan perilaku pembelian kompulsif agar diakui dan

mendapatkan perhatian dari lingkungan sekitarnya (Farooq-e-a, 2014).

2. Agreeableness

Agreeableanness membedakan antara individu yang berhati lembut dengan

yang tidak mengenal belas kasih. Individu yang memiliki skor tinggi pada

domain ini biasanya cenderung untuk mudah percaya pada orang lain,

dermawan, penerima, suka mangalah dan baik hati. Faktor ini juga disebut

dengan social adaptibility yaitu bercirikan seseorang yang ramah, memiliki

kepribadian yang selalu mengalah dan cenderung menghindari konflik. Jika

seseorang memiliki agreeableaness yang rendah biasanya ia cenderung lebih

agresif, pelit, suka mengkritik orang lain dan sulit diajak kerja sama.

Menurut penelitian Jose (2013) seseorang yang memiliki sifat agreeableaness

yang tinggi memiliki kecenderungan pembelian kompulsif yang tinggi karena

sifatnya yang percaya, terus terang, alturisme dan rendah hati yang terus

diperhatikan. Begitupula dalam penelitian Farooq-e-a (2014) dimana seseorang

yang memiliki agreeableaness yang tinggi juga memiliki potensi pembelian

kompulsif yang tinggi. Hal tersebut diakibatkan karena individu tersebut lebih

memilih mempertahankan hubungannya dengan orang lain dan sulit untuk

menahan diri untuk membeli.

3. Counscientiousness

Digambarkan sebagai individu yang teratur, fokus pada tujuan, mampu

mengendalikan diri dan memiliki disiplin yang tinggi. Faktor ini juga disebut

Page 41: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

27

dependability, impulse control, dan will to achieve. Secara umum individu

yang dominan pada faktor ini cenderung pekerja keras, tekun, tepat waktu,

cermat, dan tekun. Sabaliknya jika ia memiliki dominan rendah pada faktor ini

biasanya ia cenderung tidak teratur, lalai, pemalas, dan tidak memiliki tujuan

serta mudah menyerah.

Dalam penelitian Jose (2013) menemukan bahwa seseorang yang memiliki

sifat Counscientiousness yang tinggi memiliki potensi pembelian kompulsif

yang rendah karena ia memiliki disiplin diri, penghargaan diri, pengabdian dan

jiwa kompetensi yang tinggi. Namun Farooq-e-a (2014) menemukan bahwa

perilaku pembelian kompulsif memiliki hubungan positif dengan

Countiousness dimana hasil statistik nya sangat signifikan (p < .05)

4. Neurotism (N)

Individu yang memiliki dominan tinggi pada faktor ini biasanya cenderung

emosional, memiliki kecemasan yang tinggi, mudah stress, temperamental,

mengasihani diri sendiri dan emosional. Sebaliknya seseorang yang memiliki

dominan yang rendah pada faktor ini biasanya seseorang cenderung gembira

dan puas terhadap hidup selain itu ia juga cenderung tenang, temperamental

stabil, dan tidak emosional.

Individu yang memiliki sifat Neurotism yang tinggi memiliki potensi perilaku

pembelian kompulsif yang tinggi akibat tingginya kecemasan, depresi dan

sifatnya yang sulit untuk mengontrol diri. Sehingga mereka melakukan

pembelian yang kompulsif untuk meredakan emosi negatif mereka (Jose,

2013). Penelitian Farooq-e-a, (2014) juga menemukan hal yang sama yaitu

Page 42: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

28

individu yang memiliki neurotism yang tinggi memiliki tingkat pembelian

kompulsif yang tinggi.

5. Opennes to Experience

Faktor ini membedakan individu yang memiliki variasi dengan individu yang

menutup diri. Seseorang yang memiliki dominan yang tinggi pada faktor ini

cenderung suka mencari perbedaan dan hal-hal yang baru. Sedangkan orang

yang rendah pada faktor ini biasanya cenderung lebih nyaman dengan

lingkungan yang sudah dikenal dan monoton.

Orang yang cenderung opennes biasanya mudah beradaptasi dengan

lingkungan dan situasi yang baru, memiliki toleransi yang tinggi, cepat

menyerap informasi yang baru, fokus dan waspada terhadap berbagai perasaan.

Sebaliknya sseorang yang memikili openess rendah biasanya ia cenderung

berfikiran sempit, konservatif dan tidak menyukai adanya perubahan. Pada

penelitian. Farooq-e-a (2014) menemukan bahwa opennes to experience

memiliki hubungan yang positif dengan perilaku pembelian kompulsif.

Menurut Asad dan Saifullah, (2012) seseorang yang memiliki sifat opennes to

experience yang tinggi cenderung memiliki karakter yang imajinatif dan kreatif

yang tinggi, juga memiliki banyak kepentingan sehingga berpotensi untuk

memiliki perilaku pembelian kompulsif.

2.4.3 Pengukuran Kepribadian Big Five

Ada beberapa alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur kepribadian big

five diantaranya :

Page 43: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

29

1. BFI (Big Five Inventory)

Dikembangkan oleh Jhon O. (1999). Alat ukur ini terdiri dari 44 item, terdiri

dari 5 faktor yaitu extraversion, neurotism, agreeableness, conscientiousness,

dan openess. BFI menunjukkan validitas konvergen yang tinggi dengan skala

self report lain dengan tingkatan sejajar pada Big Five.

2. IPIP – NEO (International Personality Item Pool – Neurotis Extraversion

Openess).

Dikembangkan oleh Lewis (2005). Skala ini berjumlah 50 item dimana setiap

faktornya terdiri dari 10 item yaitu Extraversion, Neurotism, Agreeableness,

Conscientiousness, dan Openess to New Experience.

3. MINI-IPIP (MINI-International Personality Item Pool)

Merupakan adaptasi dari IPIP-NEO dimana dari sejumlah item yang semula 50

Item diperkecil menjadi 20 item.

Dari beberapa alat ukur ini peneliti akan menggunakan MINI-IPIP, bentuk singkat

20 item dari 50 item International Personality, mengukur factor Inventory (Lewis,

2005) karena alat ukur ini merupakan adaptasi dari IPIP-NEO yang memiliki

validitas dan reliabilitas diatas 0,6. Peneliti memilih skala ini dengan

mempertimbangkan efisiensi waktu dengan 20 item yang sudah teruji validitasnya

oleh M Brent (2006).

2.5 Kerangka Berfikir

Membeli merupakan hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Namun kegiatan

tersebut lama-kelamaan menjadi adiktif dan menjadi sebuah kebiasaan yang tidak

bisa ditahan sehingga mengakibatkan pembelian yang kompulsif. Fenomena

Page 44: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

30

tersebut mulai berkembang saat ini dengan meningkatnya gaya hidup dan semakin

canggihnya pengaruh informasi dan komunikasi masa di lingkungan sekitar

sehingga sulit mengendalikan keinginan untuk membeli untuk menghilangkan

perasaan negatif, meningkatkan status sosial ataupun untuk menujukkan identitas

diri.

Faktor kontrol diri mempengaruhi perilaku pembelian kompulsif yang berasal

dari dalam diri seseorang. Pada dasarnya manusia memiliki kontrol diri dalam

berperilaku juga dalam membeli. Kontrol diri berfungsi untuk mengendalikan

seseorang dalam berperilaku, mengarahkan dan memilih mana yang baik dan

yang buruk dalam dirinya. Jika seseorang memiliki kontrol diri yang baik maka ia

akan terhindar dari perilaku pembelian kompulsif namun, jika ia memiliki kontrol

diri yang rendah maka ia akan mudah mengalami perilaku pembelian kompulsif.

Jika seseorang memiliki kontrol prilaku (behavioral control) yang baik, maka

kecenderungan menjadi pembeli yang kompulsif sangat rendah karena mampu

mengendalikan prilakunya dan menahan diri dari berbagai godaan untuk

berbelanja.

Individu yang sudah mampu mengontrol perilakunya ini biasanya mampu

mengatur pelaksanaan (regulated administration) dan kemampuan memodifikasi

stimulus (stimulus modifability). Kemampuan seseorang dalam mengatur

pelaksanaan memungkinkan ia menentukan keadaan dan situasi baik stimulus

yang berasal dari dalam dirinya maupun dari luar sehingga mampu terhindar dari

stimulus yang mengundang seseorang untuk memiliki perilaku kompulsif. Jika ia

tidak sanggup mengendalikan diri dari faktor internal maka ia bisa menggunakan

Page 45: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

31

faktor eksternal untuk membantunya mengendalikan diri. Jika ia bisa mengatur

perilaku ini maka ia bisa terhindar dari perilaku pembelian kompulsif sebaliknya,

jika ia tidak sanggup maka besar potensi individu tersebut memiliki perilaku

pembelian yang kompulsif.

Kemampuan mengotrol kognisi (cognitive control) adalah kemampuan

individu untuk menyaring informasi yang didapatnya ditambah dengan

pengalaman yang pernah dialaminya. Perkembangan Teknologi informasi yang

semakin maju mengakibatkan penyebaran informasi semakin cepat dan maju.

Sejalan dengan hal tersebut semakin tinggi pula tuntutan dan gaya hidup

seseorang. jika seseorang mampu mengontrol dan mengelola informasi yang

didapatnya maka kecil kemungkinan seseorang yang mengarah kepada perilaku

pembelian yang kompulsif sebaliknya jika ia menyerap semua informasi yang ada

maka besar kemungkinan seseorang memiliki perilaku pembelian yang kompulsif

karena tuntutan jaman dan gaya hidup yang semakin hedonis. kemudian

mengontrol keputusan (decisional control) merupakan kemampuan seseorang

untuk mengendalikan hasil dari pemikirannya.

Memutuskan sesuatu dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti faktor internal

maupun faktor eksternal seperti keluarga dan teman sebaya. Kontrol diri memiliki

peran yang cukup besar dalam menentukan seseorang apakah ia memiliki perilaku

pembelian yang kompulsif atau tidak karena segala perilakunya pada dasarnya

berasal dari dalam dirinya tinggal bagaimana orang tersebut mampu

mengontrolnya. Jika seseorang memiliki kontrol diri yang baik maka ia tidak akan

mudah terpengaruh baik dari dalam dirinya maupun dari luar seperti sosiologikal.

Page 46: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

32

Memiliki kontrol diri yang baik memungkinkannya untuk bebas menentukan

pilihan, kesempatan, kebebasan yang ada pada individu tersebut dan memutuskan

yang terbaik untuk dirinya.

Pengaruh celebrity worship merupakan hal yang baru yang berkembang akhir-

akhir ini. Mereka rela mengumpulkan uang demi membeli tiket konser idola

mereka walaupun dengan harga yang tidak murah. Tidak hanya tiket konser, tiket

teater, acara jabat tangan ataupun untuk membeli CD album dan pernak-pernik

Official rela mereka beli untuk mendukung idola favoritnya.

J Maltby (2004), celebrity worship merupakan suatu fenomena dimana orang-

orang dengan identitas yang dianggap utuh menjadi terobsesi dengan satu atau

lebih selebriti dan untuk mengarah ke perilaku pembelian kompulsif menjadi lebih

besar. Jika seseorang mengagumi selebriti atau idola sebatas untuk hiburan maka

ia tidak akan mengarah ke perilaku pembelian kompulsif karena hanya sekedar

hiburan untuk pelarian sesaat dan masih dapat dikendalikan karena memiliki

tujuan hanya untuk menghibur. Kemudian jika seseorang sudah menganggap

bahwa dirinya memiliki hubungan personal dengan idolanya maka besar

kemungkinan kepada perilaku konsumtif akan tinggi dikarenakan obsesi orang

tersebut untuk membahagiakan idolanya.

Berbeda dengan seseorang yang menyukai idolanya hanya untuk hiburan atau

bersenang-senang orang yang mengalami tahap ini akan berusaha untuk

mendukung idolanya dan menganggap dirinya spesial dimata idolanya. Sehingga

ia akan berbuat lebih dari yang lain untuk idolanya dan kecenderungan untuk

memiliki perilaku pembelian kompulsif sangat tinggi. Terakhir, seseorang yang

Page 47: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

33

sudah memiliki keyakinan yang aneh terahadap idolanya yaitu ketika seseorang

beranggapan bahwa idolanya itu memiliki banyak kebaikan, akan datang ketika ia

kesusahan dan merasa bahwa idolanya akan senang jika bertemu dengan dirinya.

Ia akan memperlakukan idolanya sebagai pacar atau keluarga dan rela

menghabiskan uang berapapun demi membahagiakan idolanya walaupun harus

melalui jalan kriminal sekalipun.

Jika seseorang yang sudah mengalami tahap ini, maka ia akan kehilangan

kontrol dirinya dan akan berbuat sesukanya sesuai dengan keinginan idolanya atau

apapun yang dianggap baik oleh idolanya. Bahkan rela membeli barang-barang

yang mewah yang mungkin ia sendiri tidak memilikinya atau tidak dimiliki orang

banyak.Kepribadian seseorang sangat berpengaruh kepada bagaimana perilaku

pembelian kompulsif mereka. Kepribadian merupakan salah satu faktor internal

yang mempengaruhi prilaku seseorang khususnya dalam perilaku membeli.

Individu yang memiliki nilai extraversion lebih tinggi punya potensi untuk

berperilaku pembelian kompulsif, hal ini dikarenakan jaringan yang luas dan

lingkup pertemananya yang luas sejalan dengan gaya hidup yang dimilikinya

sehingga individu tersebut terkesan tidak ingin ketinggalan jaman dimana

penelitian Asad dan Saifullah (2012) menemukan bahwa ekstraversion memberi

pengaruh yang sangat besar dalam perilaku pembelian kompulsif. Selain itu,

seseorang yang memiliki nilai ektraversion rendah tidak menutup kemungkinan

untuk memiliki perilaku pembelian kompulsif. Hal ini dikarenakan kurangnya

rasa percaya diri yang dimiliki individu tersebut cenderung terpengaruh oleh iklan

dalam rangka meningkatkan rasa percaya dirinya. Penyebaran informasi yang luas

Page 48: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

34

dan komunikasi yang semakin mudah membuat seseorang yang memiliki

ektraversion yang rendah banyak mencari cara untuk meningkatkan rasa percaya

dirinya yang salah satunya adalah berbelanja.

Faktor agreeableaness seseorang berpengaruh terhadap perilaku

pembelian kompulsif seseorang. Agreeableness yang tinggi mengakibatkan

seseorang mudah terpengaruh terhadap iklan-iklan yang menyebar di lingkungan

ataupun lingkungan teman sebaya. Selain itu sulitnya menolak ajakan seseorang

untuk membeli semakin memperbesar seseorang yang memiliki nilai yang tinggi

di faktor agreeableness menjadi seseorang yang memiliki perilaku pembelian

kompulsif.

Kemudian faktor counsciousness yang rendah membuat seseorang menjadi

malas dan lalai dalam pekerjaannya sehingga orang tersebut mudah menyerah dan

melampiaskannya kepada kegiatan berbelanja untuk mencari kesenangan

sementara dan menjadi tidak terkontrol.

Terakhir Openess to experience yang memiliki potensi seseorang memiliki

perilaku pembelian kompulsif. Seseorang dengan faktor Openess to experience

yang tinggi mengakibatkan seseorang menyukai hal-hal yang baru. Dalam hal

berbelanja seseorang yang memiliki nilai tinggi pada faktor ini cenderung akan

mudah terpengaruh oleh sesuatu yang baru dan unik yang belum pernah ia rasakan,

padahal untuk kegunaan barang tersebut belum tentu ia butuhkan dan ia membeli

hanya untuk memuaskan rasa penasaran mereka akan sesuatu yang baru, selain itu

hal yang baru tersebut menjadikannya sebuah tantangan yang menarik dan hal

Page 49: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

35

tersebut terus berulang sehingga menjadi suatu perilaku yang tidak bisa

tertahankan.

Berdasarkan landasan teori dan konsep dasar penelitian diatas, maka

disusun sebuah kerangka pemikiran yang merupakan kombinasi dari teori dan

hasil penelitian yang berkaitan dengan perilaku pembelian kompulsif sebagaimana

disajikan pada bagan dibawah ini

2.6 Hipotesis

Berdasarkan kajian teori yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penelitian ini

akan diuji menggunakan analisis statistik dengan hipotesis sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Kontrol Diri

Cognitive Control

Decision Control

Celebrity Worship

Entertaiment-Social

Intense-Personal

Borderline-Pathological

Kepribadian Big Five

Agreeableaness

Neurotism

Openess to Experience

Contiousness

PembelianKompulsif

Behavior Control

Extraversion

Page 50: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

36

H1:Terdapat pengaruh variabel kontrol diri (behavioral control, cognitive control,

dan decision control), celebrity worship (entertaiment-social celebrity woship,

intense-personal celebrity worship, dan borderline-pathological celebrity

worship) , dan kepribadian big five (openness to experience, contiousness,

extraversion, agreeableaness, dan neurotism) terhadap perilaku pembelian

kompulsif penggemar JKT48 di Jabodetabek.

H2:Terdapat pengaruh yang signifikan behavioral control pada variabel kontrol

diri terhadap perilaku pembelian kompulsif.

H3:Terdapat pengaruh yang signifikan cognitive control pada variabel kontrol diri

terhadap perilaku pembelian kompulsif penggemar JKT48 di Jabodetabek.

H4:Terdapat pengaruh yang signifikan decision control pada variabel kontrol diri

terhadap perilaku pembelian kompulsif penggemar JKT48 di Jabodetabek.

H5:Terdapat pengaruh yang signifikan entertaiment-social celebrity worship pada

variabel celebrity worship terhadap perilaku pembelian kompulsif penggemar

JKT48 di Jabodetabek.

H6:Terdapat pengaruh yang signifikan intense-personal celebrity worship pada

variabel celebrity worship terhadap perilaku pembelian kompulsif penggemar

JKT48 di Jabodetabek.

H7:Terdapat pengaruh yang signifikan borderline-pathological celebrity worship

pada variabel celebrity worship terhadap perilaku pembelian kompulsif

penggemar JKT48 di Jabodetabek.

Page 51: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

37

H8:Terdapat pengaruh yang signifikan agreeableaness pada variabel kepribadian

big five terhadap perilaku pembelian kumpulsif penggemar JKT48 di

Jabodetabek.

H9: Terdapat pengaruh yang signifikan contiousness pada variabel kepribadian big

five terhadap perilaku pembelian kumpulsif penggemar JKT48 di Jabodetabek.

H10: Terdapat pengaruh yang signifikan openness to experience pada variabel

kepribadian big five terhadap perilaku pembelian kumpulsif penggemar

JKT48 di Jabodetabek.

H11: Terdapat pengaruh yang signifikan contiousness pada variabel kepribadian

big five terhadap perilaku pembelian kumpulsif penggemar JKT48 di

Jabodetabek.

Page 52: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah fans JKT48 yang

berdomisili di Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang dan

Bekasi).Alasannya karena banyaknya remaja yang menggemari JKT48 diwilayah

ini dan kemampuan peneliti untuk menjangkau responden.Namun tidak seluruh

populasi dijadikan sampel penelitian.subjek penelitian pada penelitian ini

memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Responden berusia 15-30 tahun

2. Responden merupakan penggemar JKT48

3. Responden tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi

4. Sering membeli pernak-penik atau mendatangi acara JKT48

5. Responden bersedia menjadi subjek penelitian.

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobality

sampling.Artinya pengambilan sampel dimana responden tersebut memiliki

kriteria diatas untuk dijadikan sampel penelitian.Waktu yang digunakan hingga

sampel terkumpul kurang lebih dua (2) bulan. Sampel yang digunakan pada

penelitian ini sebanyak 211 orang. Data sampel yang diambil secara online dan

offline. Untuk penelitian offline penulis mendatangi acara-acara JKT48 dan

menyebarkan kuisioner kepada penggemar JKT48 yang hadir di acara tersebut

dan bersedia mengisi kuisioner sebanyak 181 responden. Untuk penyebaran

Page 53: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

39

secara online penulis membuat googledoc dan menyebarkannya lewat jejaring

sosial forum komunitas penggemar JKT48 sebanyak 30 responden.

3.2 Variabel penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Dalam penelitian ini terdapat 1 variabel terikat dan 3 variabel bebas. Berikut

akan diuraikan variabel terikat dan variabel bebas dalam penelitian ini: Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah suatu kondisi kronis, dimana seorang individu

melakukan aktivitas pembelian berulang akibat dari adanya peristiwa yang tidak

menyenangkan ataupun perasaan yang negatif (Ronald J, O'Guinn, dan Krych,

1987). Valence, d'Astous, dan Fortier, (1988) mengembangkan konsep dari

Ronald J, O'Guinn, dan Krych, (1987) kemudian mengidentifikasi tiga dimensi

konseptual mengenai pembelian kompulsif yaitu

1.Kecenderungan untuk membeli (tendency to spend). Ketika pembeli kompulsif

harus menunjukan kecenderungan yang lebih tinggi untuk membeli, berbeda

dengan pembeli yang non-kompulsive.

1. Aspek reaktif (reactive aspect). Aspek ini ditangani dengan respon individu

untuk keinginan kuat dengan membeli.Dengan demikian, seorang individu

dapat menungukkan perilaku pembelian kompulsif.Individu mungkin merasa

termotivasi atau dorongan tersebut tak dapat tertahankan untuk membeli,

namun pembelian tersebut diluar kendali mereka.

2. Perasaan bersalah setelah membeli (post-purchase guilt). Hal ini terkait dengan

pembelian kompulsif yaitu post-purchase guilt.Para peneliti telah melaporkan

bukti bahwa orang yang terlibat dalam prilaku pembelian kompulsif sering

merasa menyesal atas prilaku mereka setelah berbelanja.

Page 54: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

40

Disini penulis tidak memasukan aspek family (keluarga) dikarenakan penulis

hanya ingin melihat aspek kecenderungan untuk membeli, reaktif dan perasaan

menyesal. Selain itu ada beberapa item pada aspek family yang dianggap penulis

kurang cocok untuk responden penulis. Salah satu contohnya adalah ada beberapa

item dari aspek family yang seharusnya dtujukkan kepada responden usia dewasa

awal, sedangkan responden ada yang masih berusia remaja.

Variabel bebas yang pertama dalam penelitian ini adalah kontrol diri yang

mengacu pada aspek psikologis dan kemampuan untuk mengontrol diri yang

diperoleh melalui behavioral control (kontrol perilaku), cognitive control (kontrol

pemikiraan) dan decision control (kontrol keputusan); tiga dimensi yang akan

mengukur kemampuan kontrol diri menurut Averill (1973) yaitu

1. Behavioral control (kontrol perilaku) adalah kesiapan suatu respon yang dapat

langsung mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak

menyenangkan.

2. Kontrol kognisi (kognitive control) adalah Kemampuan individu dalam

mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara interpretasi, manilai,

atau menggabungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai

adaptasi psikologis untuk mengurangi tekanan.

3. Kontrol keputusan (decision control) Kemampuan seseorang untuk memilih

hasil atau tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini.

Variabel bebas yang kedua dalam penelitian ini adalah celebrity worship suatu

kondisi dimana individu menjadi terobsesi kepada seseorang atau beberapa

selebriti serta menjadi tertarik dengan kehidupan pribadi selebriti (J Maltby.,

Page 55: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

41

2004). Celebrity worship diukur dengan menggunakan Celebrity Attitude Scale

oleh McCutcheon, Lange dan Houran (2002). Terdapat tiga dimensi celebrity

worship yaitu :

1. Entertainment-social celebrity worship mengacu pada suatu kondisi dimana

individu tertarik pada kehidupan selebriti.

2. Intense-personal celebrity worship mengacu pada suatu kondisi dimana

individu merasa bahwa dirinya memiliki suatu hubungan personal yang kuat

dengan selebriti.

3. Borderline-pathological celebrity worship mengacu pada suatu kondisi dimana

individu memiliki berbagai keyakinan aneh terhadap selebriti.

Variabel bebas yang ketiga dalam penelitian ini adalah kepribadia big five yaitu

pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia

melalui trait yang tersusun dalam lima buah domain kepribadian yang telah

terbentuk dengan menggunakan analisis faktor. Costa dan McCrae (1987, dalam

Jess F. dan Jess., 2009) kepribadian big-five dikelompokkan dalam lima dimensi.

Dimensi tersebut adalah:

1. Ekstraversion (penuh dengan kasih sayang, periang, banyak bicara,

bersosialisasi tinggi dan menyukai kesenangan)

2. Agreeableness (memiliki kepercayaan penuh, dermawan, suka mengalah dan

baik hati)

3. Counsciousness (pekerja keras, bertanggung jawab, dapat diandalkan,

gigih,tepat waktu, dan tekun)

4. Neurotism (mudah cemas, temperamental, rentan terhadap stress)

Page 56: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

42

5. Openness to Experience ( bersedia untuk melakukan penyesuaian terhadap

suatu situasi dan ide yang baru

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas tiga bagian. Bagian

pertama terdiri dari biodata demografis responden. Bagian kedua berisi tentang

skala mengenai pembelian kompulsif. Bagian ketiga instrument merupakan alat

ukur dari kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian big five.

Item-item pada skala Likert disusun berdasarkan keharusan bahwa semua

item di dalamnya mengukur aspek yang sama. Dalam skala ini subyek diharuskan

memilih jawaban yang paling menggambarkan dirinya sendiri.Skala ini mengukur

derajat kesesuaian dan ketidaksesuaian yang menggambarkan kadar persepsi

positif dan negatif subyek terhadap obyek. Dalam skala model Likert ini, skor

akhir subyek merupakan skor total dari jawaban pada setiap pernyataan.

Ada 4 alternatif jawaban pilihan untuk subyek, yaitu Sangat Sesuai (SS),

Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Hal ini dilakukan

untuk menghindari terjadinya pemusatan atau menghindari jumlah respon yang

bersifat netral.Model instrumen terdiri dari pernyataan positif (favourable) dan

pernyataan negatif (unfavourable). Penskoran tertinggi diberikan pada pilihan

Sangat Sesuai (SS) atau Selalu (S) dan terendah pada pernyataan Tidak Sesuai

(TS) atau TidakPernah (TP) dalam pernyataan favourable. Sedangkan dalam

pernyataan unfavourable penskoran dibalik seperti pada tabel 3.1

Page 57: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

43

Tabel 3.1Penilaian Skala Likert

Skala PernyataanFavorable Unfavorable

Sangat Sesuai (SS) 4 1Sesuai (S) 3 2TIdak Sesuai (TS) 2 3Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari empat alat ukur,

yaitu: VDF untuk variabel perilaku pembelian kompulsif, skala Averill, untuk

variabel kontrol diri, CAS untuk variabel celebrity worship dan MINI-IPIP untuk

variabel kepribadian big five,

1. Instrumen Pembelian Kompulsif.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan mengadaptasi skalan VDF

(Valence, d’astous dan Frontier). Alat ukur ini dikembangkan olehValence,

d’Astous dan Frontier (1988) yang diadaptasi oleh peneliti yang berjumlah 12

item.. Untuk menyesuaikan dengan budaya orang Indonesia maka peneliti

mengadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia, menyesuaikan dengan subyek

penelitian

Tabel 3.2Blue Print Pembelian Kompulsif

No. Aspek Indikator No. Item Jumlah

1 Tendency to Spend Menunjukkan kecenderungan yang lebihtinggi untuk membeli

1, 2,3,6,10

5

2. Reactive Aspect Motivasi dan dorongan yang tak terkontrol 11, 7,8,4, 9

5

3. Post-purchaseGuilt

Perasaan menyesal setelah membeli 12, 5 2

Jumlah 12

Page 58: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

44

2. Kontrol Diri

Instrumen untuk mengukur skala kontrol diri berdasarkan tiga dimensi yang

dikemukakan oleh Averill (1973) yaitu kontrol prilaku (behavioral Control),

kontrol kognitif (Cognitive Control) dan kontrol keputusan (decision Control)

dengan jumlah 23 item.

Tabel 3.3Blue Print Skala Kontrol Diri

No Dimensi Indikator No. Item Jumlah1 Behavior

ControlMampu mengatur Pelaksanaan 1,2,3,4 4

Mampu memodifikasi stimulus 5,6,7 32 Cognitive

ControlMampu memperoleh Informasi 8,9,10 3

Mampu melakukan penilaian 11,12,13,14 43 Desicion

controlMampu mengantisipasi Peristiwa 15,16,17,18

,195

Mampu menafsirkan peristiwa 20,21,22,23 4Jumlah 23

3. Celebrity Worship

Untuk mengukur celebrity worship, peneliti menggunakan skala yang diadaptasi

dari Celebrity Attitude Scale (atau CAS; McCutcheon, Lange, dan Houran, 2002).

Alat ukur celebrity worship dalam penelitian ini terdiri dari 34 item pernyataan

Page 59: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

45

Tabel 3.4Blue Print skala Celebrity Worship

Dimensi IndikatorJumlah

Itemjumlah

Entertainment-socialcelebrity worship

Merasa senang saat membahas berita tentangidola bersama teman

13

11Tertarik mempelajari kisah hidup idola 5, 14, 17,

34Menikmati saat menonton sesuatu tentang idola 2, 16, 28Merasa senang berbicara dengan orang lainyang juga mengagumi idola yang sama

19,15

Ikut merasakan saat idola mengalami kejadianyang buruk

32

Intense-personalcelebrity worship

Merasa memiliki hubungan spesial denganidola

4, 25

9

Terobsesi dengan segala sesuatu yang berkaitandengan idola

9, 11

Merasakan hal yang sama saat idola mengalamisesuatu

6,10,33

Menganggap idola merupakan manusiasempurna

3, 26

Borderline-pathological celebrityworship

Melakukan sesuatu yang tidak masuk akal demiidola

20, 23

14

Membayangkan sesuatu yang intim bersamaidola

7, 8, 22,29, 30

Melakukan sesuatu yang diminta atau didukungoleh idola walaupun bersifat ilegal atau tidakaman

27

Hanya berfokus pada idola 12, 18Memiliki keyakinan bahwa idola akan merasasenang atau memberikan perhatian setiapbertemu

1, 21, 24,31

Jumlah 34

4.Kepribadian Big-Five

Instrumen untuk mengukur kepribadian Big-five peneliti menggunakan MINI-

IPIP (MINI International Personality Item Pool) adaptasi dari alat ukur IPIP-

NEO (International Personality Item Pool – Neurotism Extraversion Openness)

yang dibuat oleh Lewis Goldberg (1999) dengn jumlah 20 item dengan masing-

masing dimensi berjumlah empat item.

Page 60: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

46

Tabel 3.5Blue Print Skala Kepribadian Big-Five

No Dimensi indikator Item(Fav)

Item(unfav)

Jumlah

1 Extraversion Cheerfulness 1 1Friendlines 6 1Excimentseeking 11 1Activity Level 16 1

2 Agreeableness Sympathy 2, 12 7 3Alturism 12 17 2

3 Conscientiousness Orderliness 3, 13 2Cautiousness 18 1Self Diciplin 8 1

4 Neurotism Immoderation 4 1Anxiety 9 1Anger 19 1Depression 14 1

5. Openness toExperience

Imagination5 10 2

Intellect 15 1Jumlah 20

3.4 Pengujian Validitas Instrumen Penelitian

Sebelum melakukan analisis data, penulis melakukan pengujian terhadap validitas

konstruk ketiga instrumen yang dipakai, yaitu pembelian kompulsif, kontrol diri ,

celebrity worship, dan kepribadian big five. Untuk menguji validitas konstruk alat

ukur yang digunakan dalam penelitian ini, penulis menggunakan Confirmatory

Factor Analysis (CFA). Adapun logika dari CFA adalah :

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefinisikan

secara operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk

mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan pengukuran terhadap

faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas item-itemnya.

Page 61: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

47

2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitupun juga tiap

subtes hanya mengukur satu faktor juga. Artinya baik item maupun subtes

bersifat unidimensional.

3. Dengan data yang tersedia dapat digunakan untuk mengestimasi matriks

korelasi antar item yang seharusnya diperoleh jika memang unidimensional.

Matriks korelasi ini disebut sigma (∑), kemudian dibandingkan dengan matriks

dari data empiris, yang disebut matriks S. Jika teori tersebut benar

(unidimensional) maka tentunya tidak ada perbedaan antara matriks ∑ -

matriks S atau dapat juga dinyatakan dengan ∑ - S = 0.

4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan

chisquare. Jika hasil chisquare tidak signifikan p>0.05, maka hipotesis nihil

tersebut “tidak ditolak”. Artinya teori unidimensionalitas tersebut dapat

diterima bahwa item ataupun subtes instrumen hanya mengukur satu faktor saja.

5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item signifikan atau

tidak mengukur apa yang hendak diukur, dengan menggunakan t-value. Jika

hasil t-value tidak signifikan maka item tersebut tidak signifikan dalam

mengukur apa yang hendak diukur, bila perlu item yang demikian dikeluarkan

dan sebaliknya.

6. Terakhir, apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan faktornya

negatif, maka item tersebut harus dikeluarkan. Sebab hal ini tidak sesuai

dengan sifat item, yang bersifat positif (favorable).

Adapun pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan dengan menggunakan

software LISREL 8.70 (Linear Structural Relationship).

Page 62: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

48

3.4.1 Uji Validitas Alat Ukur Pembelian Kompulsif

Penulis menguji apakah ke-dua belas item bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur pembellian komupuulsif. Dari hasil CFA yang dilakkan dengan

model satu faktor diperoleh model tidak fit dengan Chi-Square = 331.86, df = 54,

P-Value = 0.00, RMSEA = 0.157. Agar alat ukur pembelian kompulsif menjadi fit,

penulis melakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukura pada

beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya engan membebaskan

THETA DELTA sebanyak empat belas kali. Setelah itu diperoleh model fit

dengan Chi-Square = 40.77, df = 30, P-value = 0.09077 dan nilai RMSEA =

0.041. P-Value telah menghasilkan nilai >0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa

model dengan satu faktor dapat diterima. Artinya seluruh item mengukur dimensi

pembelian kompulsif.

Kemudian penulis juga ingin melihat apakah item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur secara signifikan sekaligus menentukan apakah item

tersebut perlu di drop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.6

Page 63: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

49

Tabel 3. 6Muatan Faktor Item Pembelian Kompulsif

No.Item Koefisien StandardError

Nilai T Signifikan

1 0.81 0.06 13.61 V2 0.55 0.07 8.22 V3 0.67 0.06 10.49 V4 0.45 0.07 6.60 V5 0.44 0.07 6.41 V6 0.69 0.06 10.97 V7 0.77 0.06 12.80 V8 0.21 0.07 2.95 V9 0.77 0.06 12.74 V10 0.64 0.06 9.94 V11 0.23 0.07 3.16 V12 -0.07 0.07 -0.90 X

Keterangan:tanda V = Signifikan (t>1.96)

Berdasarkan tabel diatas nilai t bagi koefisien muatan faktor item

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 dan 11 adalah signifikan karena t > 1.96. dengan demikian

secara keseluruhan item nomor 12 di drop karena memiliki nilai t < 1.96 ataupun

bernilai negatif. Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak akan ikut dianalisis

dalam perhitungan factor score.

3.4.2 Uji Validitas Konstruk Kontrol Diri

3.4.1. Behavior Control

Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya megukur Behavioral Control. Dari hasil analisis awal CFA yang dilakukan

dengan model satu faktor ternyata tidak fit dengan nilai Chi-Square =69.26, df =

14, P-Value = 0.00000, dan RMSEA = 0.137. Setelah dilakukan modifikasi

terhadap model kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi

satu dengan yang lainnya, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square =

2.66, df =7, P-Value = 0.914444, RMSEA = 0.000. artinya model dengan satu

Page 64: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

50

faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item hanya mengukur satu

faktor saja yaitu Behavior Control.

Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya diakukan dengan melihat nilai T di

setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.7

Tabel 3. 7Muatan Faktor Behavior Control

No item Koefisien Standard error Nilai t Signifikan1 0.94 0.10 9.81 V2 0.66 0.09 7.70 V3 0.17 0.08 2.11 V4 0.44 0.08 5.47 V5 -0.13 0.08 -1.65 X6 -0.02 0.08 -0.21 X7 0.24 0.08 3.05 V

Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96)

Berdasarkan tabel diatas nilai t bagi koefisien muatan faktor item 1,2,3,4, dan 7

adalah signifikan karena t > 1.96. dengan demikian secara keseluruhan item

nomor 5 dan 7 di drop karena memiliki nilai t < 1.96 ataupun bernilai negatif.

Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam

perhitungan factor score.

3.4.2.2. Cognitive Control

Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya

benar hanya megukur Cogitif Control. Dari hasil analisis awal CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit dengan nilai Chi-Square =

13.93, df = 12, P-Value = 0.00000, dan RMSEA = 0.261. Setelah dilakukan

modifikasi terhadap model kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan

Page 65: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

51

berkorelasi satu dengan yang lainnya, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi-

Square = 72.73, df = 0, P-Value = 1.00000, RMSEA = 0.000. artinya model

dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item hanya

mengukur satu faktor saja yaitu Cognitif Control.

Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak

diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

dikeluarkan atau tidak, pengujiannya diakukan dengan melihat nilai t di setiap

koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3. 8

Tabel 3. 8Muatan Faktor Item Cognitive Control

No item koefisienStandard

errorNilai t Signifikan

1 0.48 0.07 6.90 V2 -0.04 0.07 -0.58 X3 0.68 0.07 10.36 V4 0.90 0.06 13.03 V5 0.74 0.06 11.58 V6 0.25 0.07 3.50 V7 0.41 0.06 5.78 V

Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96)

Berdasarkan tabel diatas nilai t bagi koefisien muatan faktor item 1,3,4,5,6 dan 7

adalah signifikan karena t > 1.96. dengan demikian secara keseluruhan item

nomor 2 di drop karena memiliki nilai t < 1.96 ataupun bernilai negatif. Artinya

bobot nilai pada item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan factor

score.

3.4.2.3. Decision Control

Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya megukur Decisional Control. Dari hasil analisis awal CFA yang dilakukan

Page 66: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

52

dengan model satu faktor ternyata tidak fit dengan nilai Chi-Square = 359.30, df =

54, P-Value = 0.00000, dan RMSEA = 0.164. Setelah dilakukan modifikasi

terhadap model kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi

satu dengan yang lainnya, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square =

40.77, df = 30, P-Value = 0.09077, RMSEA = 0.041. artinya model dengan satu

faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item hanya mengukur satu

faktor saja yaitu Decisional Control.

Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya diakukan dengan melihat nilai t di

setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.9

Tabel 3.9Uji validitas Decisional Control

No. item KoefisienStandard

Error Nilai t Sigfikan

1 0.83 0.06 14.35 V2 0.64 0.06 10.03 V3 0.62 0.06 9.64 V4 0.53 0.07 7.93 V5 0.31 0.07 4.43 V6 0.65 0.06 10.10 V7 0.80 0.06 13.41 V8 0.27 0.07 3.75 V9 0.78 0.06 12.97 V10 0.65 0.06 10.23 V11 0.24 0.07 3.39 V12 -0.04 0.07 -0.50 X

Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96)

Berdasarkan tabel diatas nilai t bagi koefisien muatan faktor item

1,3,4,5,6,7,8,9,10, dan 11 adalah signifikan karena t > 1.96. dengan demikian

secara keseluruhan item nomor 12 di drop karena memiliki nilai t < 1.96 ataupun

Page 67: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

53

bernilai negatif. Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak akan ikut dianalisis

dalam perhitungan factor score.

3.4.3 Uji Validitas Konstruk Celebrity Worship

3.4.3.1. Entertainment-social Celebrity Worship

Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya megukur Entertainment-social celebrity worship. Dari hasil analisis awal

CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit dengan nilai Chi-

Square = 232.68, df = 44, P-Value = 0.00000, dan RMSEA = 0.143. Setelah

dilakukan modifikasi terhadap model kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu dengan yang lainnya, maka diperoleh model fit

dengan nilai Chi-Square = 32.66, df = 22, P-Value = 0.06688, RMSEA = 0.048.

artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh

item hanya mengukur satu faktor saja yaitu Entertainment-social celebrity

worship.

Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya diakukan dengan melihat nilai T di

setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.10

Page 68: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

54

Tabel 3.10Muatan Faktor Item Entertainment-social Celebrity Worship

No. item KoefisienStandard

Erorr Nilai t Signifikan

1 0.75 0.06 12.29 V2 0.69 0.06 10.82 V3 0.60 0.07 9.14 V4 0.60 0.07 9.07 V5 -0.11 0.07 -1.55 X6 0.53 0.07 7.78 V7 0.79 0.06 13.20 V8 0.53 0.07 7.75 V9 0.73 0.06 11.79 V10 0.59 0.07 9.00 V11 0.40 0.07 5.64 V

Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96)

Berdasarkan tabel diatas nilai t bagi koefisien muatan faktor item 1,3,4,6,7,8,9,10,

dan 11 adalah signifikan karena t > 1.96. dengan demikian secara keseluruhan

item nomor 5 di drop karena memiliki nilai t < 1.96 ataupun bernilai negatif.

Artinya bobot nilai pada item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam

perhitungan factor score.

3.4.3.2. Intense-personal Celebrity Worship

Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya megukur Intense-personal Celebrity Worship. Dari hasil analisis awal CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit dengan nilai Chi-

Square = 169.77, df = 27, P-Value = 0.00000, dan RMSEA = 0.159. Setelah

dilakukan modifikasi terhadap model kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu dengan yang lainnya, maka diperoleh model fit

dengan nilai Chi-Square = 21.65, df = 16, P-Value = 0.15485, RMSEA = 0.041.

artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh

item hanya mengukur satu faktor saja yaitu Intense-personal Celebrity Worship.

Page 69: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

55

Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya diakukan dengan melihat nilai T di

setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.11

Tabel 3.11Muatan Faktor Item Intense-personal Celebrity Worship

No. item KoefisienStandard

Error Nilai t Signifikan

1 0.62 0.07 9.42 V2 0.37 0.07 5.23 V3 0.57 0.07 8.35 V4 0.60 0.07 8.96 V5 0.75 0.06 12.11 V6 0.69 0.06 10.74 V7 0.74 0.06 11.83 V8 0.66 0.07 10.21 V9 0.41 0.07 5.74 V

Keterangan: tanda V = signifikan (t = >1.96)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kesembilan item memiliki nilai t > 1.96

sehingga untuk konstruk Intense-personal Celebrity Worship tidak ada item yang

didrop

3.4.3.3 Borderline-pathological Celebrity Worship

Penulis menguji apakah empat belas item yang bersifat unidimensional, artinya

benar hanya megukur Borderline-pathological Celebrity Worship. Dari hasil

analisis awal CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit

dengan nilai Chi-Square = 483.85, df = 77, P-Value = 0.00000, dan RMSEA =

0.159. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model kesalahan pengukuran pada

beberapa item dibebaskan berkorelasi satu dengan yang lainnya, maka diperoleh

model fit dengan nilai Chi-Square = 21.65, df = 16, P-Value = 0.15485, RMSEA

= 0.041. artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa

Page 70: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

56

seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu Borderline-pathological

Celebrity Worship.

Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya diakukan dengan melihat nilai T di

setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.12.

Tabel 3.12Muatan Faktor Item Borderline-pathological Celebrity Worship

No item KoefisienStandard

Error Nilai t Signifikan

1 0.82 0.06 14.04 V2 0.74 0.06 12.03 V3 0.59 0.07 8.94 V4 0.71 0.06 11.50 V5 0.66 0.06 10.28 V6 0.41 0.07 5.92 V7 0.20 0.07 2.74 V8 0.59 0.07 8.92 V9 0.60 0.07 9.15 V10 0.37 0.07 5.24 V11 0.49 0.07 7.16 V12 0.73 0.06 11.79 V13 0.64 0.06 9.96 V14 0.36 0.07 5.15 V

Keterangan: tanda V = signifikan (t = >1.96)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kesembilan item memiliki nilai t > 1.96

sehingga untuk konstruk Borderline-pathological Celebrity Worship tidak ada

item yang didrop

3.4.4 Uji Validitas Konstruk Kepribadian Big Five

3.4.4.1 Ekstraversion

Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya megukur extraversion. Dari hasil analisis awal CFA yang dilakukan dengan

Page 71: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

57

model satu faktor ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 11.93, df = 2, P-Value =

0.00256, dan RMSEA = 0.154. setelah dilakukan modifikasi terhadap model

kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu dengan

yang lainnya, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square 1.41, df = 1, P-

Value = 0.23492, RMSEA = 0.044. artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor

saja yaitu ekstraversion.

Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya diakukan dengan melihat nilai T di

setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.13

Tabel 3.13Muatan Faktor Item Ekstraversion

No. Item KoefisienStandard

Error Nilai T Signifikan

1 0.85 0.13 6.71 V2 0.43 0.09 4.74 V3 0.42 0.09 4.70 V4 0.44 0.09 4.99 V

Pada tabel 3.13 dapat dilihat bahwa seluruh item signifikan (t>1.96) dan semua

koefisien bermuatan positif. Artinya semua koefisien bermuatan faktor dari item

sesuai dengan sifat item. Dengan demikian item-item ekstraversion tidak akan

didrop.

3.4.4.2. Neurotism

Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya megukur neurotism. Dari hasil analisis awal CFA yang dilakukan dengan

model satu faktor ternyata fit dengan Chi-Square = 5.00, df = 2, P-Value =

Page 72: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

58

0.08220, dan RMSEA = 0.084.artinya peneliti tidak perlu memodifikasi model

yang ada dan model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima dimana

seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu neurotism.

Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya diakukan dengan melihat nilai T di

setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.14

Tabel 3. 14Muatan Faktor item Neurotism

No. item Koefisien Standard error Nilai T Signifikan1 0.30 0.08 3.63 V2 0.42 0.10 4.36 V3 1.30 0.23 5.77 V4 0.19 0.07 2.88 V

Keterangan: Tanda V = Signifikan (t > 1.96)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa keempat item memiliki nilai t > 1.96

sehingga untuk konstruk neurotism tidak ada item yang didrop

3.4.4.3. Opennes to Experience

Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya megukur openness to experience. Dari hasil analisis awal CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 29.89,

df = 2, P-Value = 0.00000, dan RMSEA = 0.258. Setelah dilakukan modifikasi

terhadap model kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi

satu dengan yang lainnya, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square 3.62,

df = 1, P-Value = 0.05712, RMSEA = 0.122, artinya model dengan satu faktor

Page 73: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

59

(unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor

saja yaitu openness to experience.

Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya diakukan dengan melihat nilai T di

setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.15

Tabel 3. 15Muatan Faktor item Openness to Experience

No. Item Koefisien Standarderror

Nilai t Signifikan

1 0.43 0.09 4.96 V2 0.42 0.08 4.91 V3 1.04 0.14 7.25 V4 0.43 0.09 5.02 V

Keterangan: tanda V = signifikan (t = >1.96)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa keempat item memiliki nilai t > 1.96

sehingga untuk konstruk openness to experience tidak ada item yang didrop

3.4.4.4. Contiousness

Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya megukur contiousness. Dari hasil analisis awal CFA yang dilakukan

dengan model satu faktor ternyata tidak fit dengan nilai Chi-Square = 29.48, df =

2, P-Value = 0.00000, dan RMSEA = 0.256. Setelah dilakukan modifikasi

terhadap model kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi

satu dengan yang lainnya, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square =

1.51, df = 1, P-Value = 0.21880, RMSEA = 0.049. artinya model dengan satu

faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item hanya mengukur satu

faktor saja yaitu Contiousness.

Page 74: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

60

Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya diakukan dengan melihat nilai t di

setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.16

Tabel 3.16Muatan Faktor Item Contiousness

No. Item Koefisien Standarderror

Nilai t Signifikan

1 0.19 0.09 2.06 V2 0.28 0.09 2.99 V3 0.53 0.14 3.89 V4 0.73 0.18 4.15 V

Keterangan: tanda V = signifikan (t = >1.96)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa keempat item memiliki nilai t > 1.96

sehingga untuk konstruk Contiousness tidak ada item yang didrop

3.4.4.5. Agreeableaness

Penulis menguji apakah empat item yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya megukur Agreeableaness. Dari hasil analisis awal CFA yang dilakukan

dengan model satu faktor ternyata tidak fit dengan nilai Chi-Square = 4698.94, df

= 2, P-Value = 0.00000, dan RMSEA = 3.344. Setelah dilakukan modifikasi

terhadap model kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi

satu dengan yang lainnya, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square =

797.98, df = 0, P-Value = 1.00000, RMSEA = 0.000. artinya model dengan satu

faktor (unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item hanya mengukur satu

faktor saja yaitu Agreeableaness.

Kemudian peneliti melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur secara signifikan serta sekaligus menentukan apakah item tersebut

Page 75: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

61

perlu dikeluarkan atau tidak, pengujiannya diakukan dengan melihat nilai t di

setiap koefisien muatan faktor seperti pada tabel 3.17

Tabel 3. 17Muatan Faktor item Agreeableaness

No. Item Koefisien Standarderror

Nilai t signifikan

1 0.90 0.10 8.98 V2 0.96 0.29 3.36 V3 0.32 0.07 4.33 V4 0.79 0.09 8.41 V

Keterangan: tanda V = signifikan (t = >1.96)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa keempat item memiliki nilai t > 1.96

sehingga untuk konstruk Agreeablense tidak ada item yang didrop

3.5 Teknik Analisa Data

Untuk menguji hipotesis penelitian, peneliti menggunakan metode analisis regresi

berganda (multiple reggression analysis) yaitu suatu metode untuk menguji

signifikan tidaknya pengaruh dari sekumpulan variabel bebas (IV) yaitu

kepribadian big five, self control dan celebrity worship terhadap variabel terikat

(DV) yaitu pembelian kompulsif.

Analisis regresi berganda digunakan agar dapat menjawab hipotesis nihil

yang ada pada bab II. Dalam penelitian ini dependent variable sebanyak satu

variabel dan independent variable sebanyak 11 variabel dan variabel demografik

sebanyak satu variabel. Sehingga susunan persamaan garis regresi penelitian ini

adalah:

Y1 : a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + b9X9 + b10X10

+ b11X11 + e

Page 76: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

62

Keterangan :

Y1 : Dependent Variabel (DV) Pembelian Kompulsif

a : Intercept/konstan

b : Koefisien regresi untuk masing-masing IV

X1 : Aspek kontrol diri behavioral control

X2 : Aspek kontrol diri cognitive control

X3 : Aspek kontrol diri decision control

X4 : Aspek celebrity worship entertaiment- social

X5 : Aspek celebrity worship borderline pathological

X6 : Aspek celebrity worship intense personal

X7 : Aspek kepribadian big five agreeableaness

X8 : Aspek kepribadian big five neurotism

X9 : Aspek kepribadian big five extraversion

X10 : Aspek kepribadian big five openess to experience

X11 : Aspek kepribadian big fivecontiousness

E : Residu

Untuk dapat melihat apakah model regresi yang dihasilakn merupakan model

yang paling sesuai dengan memiliki error terkecil pada penlitian ini, maka

dibutuhkan beberapa pengujian dan analisis yaitu:

1. Uji R² (koefisien determinasi berganda)

Dari pengujian multiple regression akan diperoleh hasil berupa nilai R, dalam

penelitian ini adalah pengujian multiple regression, kontrol diri, celebrity

worship, dan kepribadian bif Five perilaku pembelian kompulsif. Tingginya

Page 77: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

63

perilaku pembelian kompulsif ditunjukan oleh koefisien determinasi berganda

R², nilai ini menunjukan variasi perubahan independent variabel (X) yaitu

kontrol diri, celebrity worship, dan kepribadian big five. Dengan kata lain

dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh independent

variabel (X) terhadap dependent variabel (Y) atau merupakan proporsi varian

yang dijelaskan oleh kontrol diri, celebrity worship, dan kepribadian big five .

Untuk mendapatkan nilai R² digunakan rumus berikut:

2. Uji F

Setelah R² diperoleh, maka untuk membuktikan signifikan regresi Y

(dependent variabel) terhadap X (independent variabel) dilakukan uji F

dengan rumus:

Keterangan:

k = Jumlah IV

N = Jumlah sampel

Dari uji F ini akan diperoleh apakah benar independent variabel memiliki

pengaruh terhadap dependent variabel.

3. Uji t

Setelah melakukan Uji F, selanjutnya penelitian ini melakukan Uji t yang

berfungsi untuk melihat apakah pengaruh yang diberikan independent

variabel (X) signifikan terhadap dependent variabel (Y). oleh karena itu,

sebelum melakukan Uji t, perlu diketahui terlebih dahulu nilai standard error

Page 78: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

64

estimate yang diperoleh melalui akan mean square dibagi SS. Setelah

diperoleh nilai Sb itu sendiri.

Keterangan:

b = Koefisien regresi

Sb = Standard Error dari b

Hasil dari Uji t ini diperoleh dari hasil regresi dalam penelitian ini.

3.6 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

1. Peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti kemudian menentukan

variabel yang akan diteliti yaitu pembelian kompulsif, kontrol diri, celebrity

worship dan kepribadian big five. Setelah itu mengadakan studi pustaka untuk

melihat masalah tersebut dari sudut pandang teoritis.

2. Mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu alat

ukur Compulsif Buying Scale untuk pembelian kompulsif, berdasar teori

Valence. D’Astous dan Fortier., (1989) yang dimodifikasi sesuai budaya

masyarakat Indonesia, alat ukur Self Control berdasarkan konsep Averill,

(1973), kepribadian Big Five menggunakan skala MINI IPIP yang dibuat oleh

Lewis (2005), dan Celebrity Worship menggunakan skala Celebrity Attitude

Scale yang dikembangkan oleh Lynn, Lange, dan Houran, (2002) ;Semua skala

yang digunakan pada penelitian ini berbentuk skala Likert.

3. Menentukan sampel penelitian yaitu penggemar JKT48 berusia 15 – 30 tahun

yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi

Page 79: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

65

4. Penulis mendatangi acara-acara yang dihadiri penggemar JKT48 dan

membagikan angket yang dilakukan secara langsung kepada responden yang

bersangkutan yang dilaksanakan pada bulan Juli 2016 – September 2016

5. Untuk responden yang mengisi kuisioner secara online dibagikan ke forum

regional JKT48 di Jabodetabek

(https://www.facebook.com/groups/jkt48nofansu/),

(https://www.facebook.com/groups/JKT48FansDepok/?ref=br_rs),

(https://www.facebook.com/notes/jkt48-no-fansu/regional-fans-dki-

jakarta/194216007383461), (https://www.facebook.com/groups/bks48.bekasi/),

dengan form:

https://docs.google.com/forms/d/1GopjJBvuJFNhotJ43j0db5f0ltj5tPEufIhEiJM

hRmo/viewform pada bulan september 2016.

6. Selanjutnya, setelah mendapatkan data yang diinginkan peneliti kemudian

melakukan pengolahan data dan pengujian terhadap data yang sudah

didapatkan.

7. Membuat kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah didapatkan.

Page 80: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4. 1. Gambaran Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, melibatkan 211 laki-laki dan perempuan usia remaja dan

dewasa awal sebagai responden. Gambaran subjek penelitian ini akan diuraikan

secara rinci di bawah ini berdasarkan usia, jenis kelamin, dan domisili penggemar

JKT48. Berikut gambarannya:

Tabel 4. 1.Gambaran Subjek Penelitian

Gambaran RespondenN=211n(%)

Usia 15 – 20 tahun 142 (67.30%)21 – 30 tahun 69 (32.70%)

Jenis Kelamin Laki-Laki 158 (75%)Perempuan 53 (25%)

Domisili Jakarta 46 (21.80)Bogor 41 (19.43%)Depok 29 (13.74%)Tangerang 71 (33.66%)Bekasi 24 (11.37%)

Dalam pengelompokkan responden berdasarkan usia, peneliti membagi

menjadi usia remaja dan usia dewasa awal . Adapun tujuan dari pengelompokkan

ini yaitu tingkat perilaku pembelian kompulsif pada usia remaja dan dewasa awal

berbeda dimana remaja lebih sering bertindak secara spontan dibandingkan usia

dewasa awal. Dibawah ini tabel yang menggambarkan responden berdasarkan

usia:

Jika ditinjau berdasarkan usia, dapat diketahui dari 211 responden yang

menjadi subjek penelitian, kelompok usia 15 - 20 tahun memiliki presentase yang

paling tinggi yaitu 67.30%, artinya responden didominasi oleh kelompok usia

Page 81: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

67

tersebut. Pada usia dewasa awal yaitu responden yang berusia 21-30 tahun yang

memiliki prosentase 32.70%. Dari 211 responden yang menjadi subjek penelitian

berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa dari 211 orang responden

(100%), presentase kelompok responden laki-laki (75%) lebih besar dari

kelompok responden perempuan (25%). Artinya, responden laki-laki lebih banyak

dibandingkan dengan responden perempuan.

Dari 211 responden yang menjadi subjek penelitian berdasarkan domisili,

dapat diketahui bahwa dari 211 orang responden (100%), presentase kelompok

responden tinggal di Jakarta (21.80%), kemudian responden yang tiinggal di

Bogor sebanyak 19.43%, responden yang tinggal di Depok 13.74%, responden

yang tinggal di Tangerang sebanyak 33.66% lebih tinggi dari wilayah lainnya,

terakhir responden yang tinggal di Bekasi sebanyak 11.37%.

Dalam menentukan responden, peneliti mencari penggemar JKT48 yang

sering membeli pernak-pernik JKT48 dan datang di acara-acara JKT48 dimana

responden sering menghabiskan uangnya pada acara tersebut.

4. 2. Deskripsi Statistik Hasil Penelitian

Pada tabel 4.2 dijelaskan hasil analisis deskriptif variabel-variabel penelitian yang

terdiri dari nilai mean, standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum, dan

varians.

Page 82: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

68

Tabel 4. 2.Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

Variabel N Minimum Maximum MeanStd.

DeviationAgreeabeanessContiousnessExtraversionNeurotismOpenness to ExperienceInterpersonalBorderlineEntertaimentCognitive ControlDecision ControlBehavioral ControlPembelianKompulsif

211211211211211211211211211211211211

26.1718.8426.0125.5326.4526.4525.2829.5522.5222.5221.1725.02

66.0763.6868.8972.8967.1273.1372.7777.4571.8671.9164.2277.89

50.0049.9750.0050.0050,0050,0050,0050.0050.0050.0050.0050.00

9.9958.3817.5269.9958.0779.1049.3409.1938.8638.8639.9959.835

Berdasarkan tabel 4. 2. Diketahui deskripsi statistik pada variabel

penelitian, variabel dependen dan variabel independen. Kolom minimum dan

maximum menjelaskan nilai minimum dan maksimum pada setiap variabel

penelitian. Pada dimensi agreeableaness memiliki nilai minimum=26.17 dan nilai

maksimum=66.07. Pada dimensi contiousness memiliki nilai minimum=18.84 dan

nilai maksimum=63.68. Pada dimensi extraversion memiliki nilai

minimum=26.01 dan nilai maksimum=68.89. Pada dimensi neurotism memiliki

nilai minimum=25.53 dan nilai maksimum=72.89. Pada dimensi openess to

experience memiliki nilai minimum 26.45 dan nilai maksimum=67.12. Pada

dimensi interpersonal memiliki nilai minimal=26.45 dan nilai maksimum=73.13.

Pada dimensi borderline memiliki nilai minimum=25.28 dan nilai

maksimum=72.77. Pada dimensi cognitive control memiliki nilai minimum=

22.52 dan nilai maksimum=71.86. Pada dimensi decision control memiliki nilai

22.52 dan nilai maksimum=71.91. Pada dimensi behavior control memiliki nilai

Page 83: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

69

minimum=21.17 dan nilai maksimum 64.22. kemudian pada dimensi pembelian

kompulsif memiliki nilai minimum=25.72 dan nilai maksimum=77.89.

4. 2. 1. Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Peneliti bermaksud membuat kategorisasi dari kedua IV serta komitmen

organisasi berdasarkan tingkatannya.Untuk itu terlebih dahulu peneliti perlu

mengetahui skor terendah dan skor tertinggi untuk masing-masing variabel.

Dengan menggunakan standar deviasi dan mean dari skala T, maka ditetapkan

norma sebagai berikut:

Tabel 4.3.Norma Skor Variabel

Norma IntepretasiX < 49 Rendah

X <45<60 SedangX > 60 Tinggi

Setelah kategorisasi tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai presentase

kategori untuk pembelian kompulsif, Agreeableaness, Contiousness, Extraversion,

Neurotism,Openess to Experience, Celebrity Worship Entertaiment, Celebrity

Worship Borderline, Celebrity Worship Interpersonl, Decision Control, Cognitive

Controldan Behavioral Control. Berikut tabel-tabel kategorisasi skor untuk

masing-masing variabel:

Page 84: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

70

Tabel 4.4.Kategorisasi Skor

Variabel Rendah Sedang Tinggi Rendah(%)

Sedang(%)

Tinggi(%)

Perilaku PembelianKompulsif

49 141 21 23.22 66.82 9.95

Cognitive Control 54 122 35 25.59 57.81 16.60Decision Control 64 92 55 30.33 43.60 26.07Behavior Control 37 128 46 17.55 60.65 21.80Intense-personalCelebrity Worship

42 122 57 19.90 77.72 27.02

Borderline-pathologicalCelebrity Worship

42 112 57 19.90 53.08 27.02

Entertaiment-sosialCelebwity Worship

41 120 50 19.43 56.87 23.70

Agreeableaness 20 155 36 9.47 73.46 17.07Contiousness 60 95 56 28.44 45.02 26.36Extraversion 32 136 43 15.17 64.45 20.38Neurotism 46 78 87 21.80 36.97 41.23Openess to Experience 28 153 30 13.27 72.51 14.22

1. Berdasarkan data hasil kategorisasi , dapat diketahui bahwa dari 211 orang

responden (100%), presentase kategorisasi skor pembelian kompulsif tinggi

(9.95%) lebih besar daripada kategorisasi skor pembelian kompulsif rendah

(23,22%) sedangkan untuk kategori sedang sebanyak 66.82%. Artinya,

presentase kategorisasi skor pembelian kompulsif sedang memiliki jumlah

yang lebih banyak dibandingkan dengan presentase kategorisasi skor

pembelian kompulsif rendah dan tinggi.

2. Berdasarkan data hasil kategorisasi skor dimensi self control yaitu cognitive

control, decision control, dan behavior control, dapat diketahui bahwa dari 211

orang responden (100%), secara keseluruhan responden memiliki kontrol diri

cenderung sedang seperti cognitive control (57.81%), decision control (43%)

dan behavior control (60.65%)

Page 85: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

71

3. Berdasarkan data hasil kategorisasi skor dimensi Celebrity Worship

yaituinterpersonal, borderline, dan entertaiment, dapat diketahui bahwa dari

211 orang responden (100%), presentase kategorisasi skor responden secara

keseluruhan cenderung sedang. Pada dimensi intens-personal (57.82 %),

borderline-pathological (53.08%) dan entertaiment-social (56.87%).

4. Berdasarkan data hasil kategorisasi skor dimensi kepribadian Big Five yaitu

Agreeableaness, Contiousness, Extraversion, Neurotism, dan Openess to

Experience dapat diketahui bahwa dari 211 orang responden (100%),

presentase kategorisasi skor cenderung sedang agreeableaness (73.46%),

contiousness (45.02%), extraversion (64.45%), Openess to experience

(72.51%), namun pada dimensi neurotism dari keseluruhan responden

frekuensi cenderung tinggi dibandingkan dengan dimensi yang lain (41.23%)

4. 3. Uji Hipotesis Penelitian

4. 3. 1. Analisis Regresi Variabel Penelitian

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara masing-masing

Independent Variable (IV) terhadap Dependent Variable (DV).Langkah pertama

peneliti menganalisis pengaruh agreeableaness,contiousness,extraversion,

neurotism,openess to experience, celebrity worship interpersonal,celebrity

worship borderline, celebrity worshipentertaiment, cognitive control, decision

controldan behavioral controlterhadap prilaku pembelian kompulsif penggemar

JKT48 di wilayah Jabodetabek.

Peneliti melakukan uji hipotesis dengan teknik analisis regresi linear

dengan menggunakan software SPSS 20.0 Dalam regresi terdapat tiga hal yang

Page 86: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

72

perlu diperhatikan, yaitu melihat besaran R square untuk mengetahui berapa

persen (%) varians dependent variable yaitu perilaku pembelian kompulsif yang

dijelaskan oleh independent variable yatu kontrol diri (behavior control, cognitive

control dan decision control), celebrity worship (entertaiment-social, inetnse-

personal,dan borderline-pathological) dan kepribadian big five (agreebleaness,

extraversion, openess to experience, contiousness, dan neurotism). Kedua apakah

secara keseluruhan indepensent variable berpengaruh secara signifikan terhadap

dependent variable, kemudian yang terakhir adalah melihat signifikansi koefisien

regresi dari masing-masing IV.

Langkah pertama penulis melihat besaran R square untuk mengetahui

berapa persen (%) varians dependent variable yang dijelaskan oleh independent

variable. Selanjutnya untuk tabel R square dapat dilihat pada tabel 4.8. berikut:

Tabel 4.8.Tabel R Square

Model R R Square Adjusted RSquare

Std. Error of theEstimate

1 .611a. .373 .341 7.54329

a. Predictors: (Constant). Cognitive Control, Behavioral control, Celebrity Worship Interpersinal, Celebrity

Worship Borderline, Celebrity Worship Entertaiment, Agreeableaness,Contiousness, Neurotism,

Extraversion, Openess to Experience

Dari tabel 4.7.dapat diketahui bahwa perolehan R square adalah sebesar

0.373 atau 37.3%. Artinya adalah besarnya proposi varians dari prilaku pembelian

kompulsif yang dijelaskan oleh variabel Cognitive Control,Behavioral control,

Celebrity Worship Interpersinal, Celebrity Worship Borderline, Celebrity

Worship Entertaiment Agreeableaness,Contiousness, Neurotism, Extraversion,

Page 87: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

73

Openess to Experience adalah 37.3%, sedangkan sisanya 62.7% dipengaruhi oleh

variabel lain diluar penelitian.

Langkah kedua, peneliti menganalisis pengaruh dari seluruh independent

variable terhadap perilaku pembelian kompulsif.Adapun hasil uji F dapat dilihat

pada tabel 4.9. sebagai berikut:

Tabel 4.9.Tabel Anova

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1Regression 6762.944 10 676.294 11.885 ,000b

Residual 11380.239 200 56.901Total 18143.83 210

a. Dependent Variable: Pembelian Kompulsifb. Predictors: (Constant), Cognitive Control, decision Control, Behavioral control,

Celebrity Worship Interpersinal, Celebrity Worship Borderline, Celebrity WorshipEntertaiment Agreeableaness,Contiousness, Neurotism, Extraversion, Openess toExperience,

Berdasarkan kolom signifikansi (kolom ke enam dari kiri) dapat diketahui

bahwa sig < 0.05, maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang

signifikan dari variabel Cognitive Control, Behavioral control, Celebrity Worship

Interpersinal, Celebrity Worship Borderline, Celebrity Worship Entertaiment,

Agreeableaness,Contiousness, Neurotism, Extraversion, Openess to Experience

terhadap perilaku pembelian kompulsif penggemar JKT48 ditolak. Artinya, ada

pengaruh yang signifikan dari variabel Agreeableaness,Contiousness, Neurotism,

Extraversion, Openess to Experience, Celebrity Worship Interpersinal, Celebrity

Worship Borderline, Celebrity Worship Entertaiment, Cognitive Control,

Decision Control, Behavioral Control terhadap perilaku pembelian kompulsif

penggemar JKT48 di Jabodetabek

Page 88: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

74

Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap Independent

Variable (IV). Apabila independet variable memiliki Sig.<0.05 maka independet

variable tersebut secara signifikan mempengaruhi perilaku pembelian kompulsif.

Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel 4.10.berikut:

Tabel 4.10.Tabel Koefisien RegresiCoefficientsa

Model Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 17.096 6.573 2.601 .010

Behavioral control .064 .058 .069 1.102 .272

Cognitive control .087 .064 .083 1.349 .179

Entertaiment social .337 .076 .334 4.444 .000

Borderline pathological .180 .094 .181 1.917 .057

Intense personal .124 .103 .122 1.202 .231

Agreebleaness -.005 .065 -.006 -.080 .936

Contiousness -.162 .110 -.146 -1.473 .142

Extraversion -.031 .088 -.025 -.358 .721

Neurotism .125 .092 .135 1.361 .175

Openess -.061 .068 -.053 -.897 .371

a. Dependent Variable: Pembelian Kompulsif

b. Predictors: (Constant), Cognitive Control,Behavioral control, Celebrity WorshipInterpersinal, Celebrity Worship Borderline, Celebrity Worship EntertaimentAgreeableaness,Contiousness, Neurotism, Extraversion, Openess to Experience,

Berdasarkan koefisien regesi pada tabel 4.9. dapat disampaikan persamaan regresi

sebagai berikut:

Perilaku pembelian kompulsif11 = 17.096 + 0.064 behavioral control + 0.087

cognitive control + 0.337 entertaiment social + 0.180 borderline pathological +

0.124 intense personal – 0.005 agreeableaness – 0.162 contiousness – 0.031

extraversion + 0.125 neurotism – 0.061 openness

Page 89: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

75

Dari tabel 4.9, untuk melihat signifikansi koefisien regresi yang dihasilkan,

dilihat melalui nilai pada kolom Sig. (kolom paling kanan). Jika Sig. < 0.05, maka

koefisien regresi yang dihasilkan pengaruhnya terhadap perilaku pembelian

kompulsif dan sebaliknya.Jika dilihat dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa

hanya variabel entertaiment social yang memiliki nilai regresi yang signifikan.

Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh masing-masing IV adalah

sebagai berikut:

1. Variabel behavioral control : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.064

dengan signifikansi 0.272 (sig > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

behavioral control tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

perilaku pembelian kompulsif.

2. Variabel cognitive control: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.087

dengan signifikansi 0.179 (sig > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

cognitive control tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

perilaku pembelian kompulsif.

3. Variabel entertaiment social: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.337

dengan signifikansi 0.000 (sig < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

entertaiment social memberikan pengaruh secara signifikan terhadap perilaku

pembelian kompulsif. Arah posotif menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat

entertaiment social seseorang semakin tinggi tingkat perilaku pembelian

kompulsifnya

4. Variabel borderline pathological: diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.180

dengan signifikansi 0.057 (sig > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

Page 90: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

76

borderline pathological tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

perilaku pembelian kompulsif.

5. Variabel intense personal diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.124

dengan signifikansi 0.231 (sig> 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

intense personal tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

perilaku pembelian kompulsif.

6. Variabel agreeableaness diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.005

dengan signifikansi 0.936 (sig > 0.05).Hal ini menunjukkan bahwa variabel

agreeableaness tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

perilaku pembelian kompulsif.

7. Variabel contiousness diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.162 dengan

signifikansi 0.192 (sig > 0.05).Hal ini menunjukkan bahwa variabel

contiousness tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap perilaku

pembelian kompulsif.

8. Variabel extraversion diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.031 dengan

signifikansi 0.721 (sig > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

extraversion tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap perilaku

pembelian kompulsif.

9. Variabel decision control : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.868

dengan signifikansi 0.179 (sig > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

extraversion tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap perilaku

pembelian kompulsif.

Page 91: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

77

10.Variabel neurotism diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.125 dengan

signifikansi 0.175 (sig > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel neurotism

tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap perilaku pembelian

kompulsif.

10.Variabel openness to experience diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -

0.061 dengan niai signifikansi 0.371 (sig > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa

variable openness to experiece tidak memberikan pengaruh secara signifikan

terhadap perilaku pembelian kompulsif.

Kemudian langkah selanjutnya penulis menguji penambahan proporsi

varians tiap-tiap independent variable tersebut dimasukkan ke dalam analisis

regresi.Tujuannya adalah untuk melihat penambahan proporsi varians dari tiap

independent variable, juga untuk melihat signifikansi masing-masing independent

variable.

4. 3. 2. Pengujian Proporsi Varians Masing-masing Independent Variabel

Peneliti ingin mengetahui bagaimana penambahan proporsi varians dari masing-

masing independent variable terhadap perilaku pembelian kompulsif. Pada tabel

4.10. kolom pertama adalah independent variable yang dianalisis secara satu per-

satu. Kolom kedua merupakan penambahan varians dependent variable dari tiap

independent variable yang dimasukkan secara satu per-satu.Kolom ketiga

merupakan nilai murni varians dependent variable dari tiap independent variable

yang dimasukkan secara satu per-satu.Kolom keempat merupakan nilai F hitung

bagi independent variable yang bersangkutan. Kolom df ialah derajat bebas bagi

independent variable yang bersangkutan yang terdiri dari numerator dan

Page 92: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

78

denumerator yang telah ditentukan sebelumnya, nilai kolom inilah yang akan

dibandingkan dengan nilai F hitung. Apabila nilai F hitung lebih besar daripada F

tabel, maka kolom selanjutnya, yaitu kolom signifikansi akan dituliskan signifikan,

begitu pula sebaliknya.

Peneliti selanjutnya juga melihat besarnya proporsi varian dependent

variable yang merupakan sumbangan atau pengaruh dari masing-masing

independent variable, hal ini dilakukan dengan menghitung pertambahan proporsi

varians dependent variable yang merupakan sumbangan atau pengaruh dari

masing-masing independent variable, hal ini dilakukan dengan menghitung

pertambahan proporsi varian setiap kali independent variable dimasukkan dalam

persamaan. Bertambahnya R² (R² change) dapat dilihat pada tabel 4.11. sebagai

berikut:

Tabel 4.11.Proporsi Varians Untuk Masing-masing Independent VariableModel Summary

Model R Square Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2 Sig. F

Change

1 .066 .066 14.877 1 209 .000

2 .096 .030 6.865 1 208 .009

3 .318 .222 67.473 1 207 .000

4 .358 .039 12.638 1 206 .000

5 .361 .003 1.054 1 205 .306

6 .362 .001 .346 1 204 .557

7 .364 .002 .534 1 203 .466

8 .364 .001 .196 1 202 .659

9 .370 .006 1.832 1 201 .177

10. .373 .003 .724 1 209 .396

Predictors: (Constant), SCB, SCC, CWE, CWB, CWI, BFA, BFC, BFE, BFN, BFO

Page 93: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

79

Dari tabel 4.10. dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel behavioral control memberikan sumbangan sebesar 6.6% dalam

varians perilaku pembelian kompulsif. Sumbangan tersebut signifikan (Sig. >

0.05) dengan F 14.877 df 1 = 1 dan df 2 = 209.

2. Variabel cognitive control memberikan sumbangan sebesar 8.8% dalam

varians perilaku pembelian kompulsif. Sumbangan tersebut signifikan (Sig. >

0.05) dengan F 6.865, df 1 = 1 dan df 2 = 208.

3. Variabel entertaiment social memberikan sumbangan sebesar 22.2% dalam

varians perilaku pebelian kompulsif. Sumbangan tersebut signifikan (Sig. >

0.05) dengan F 67.473 df 1 = 1 dan df 2 = 207.

4. Variabel borderline pathological memberikan sumbangan sebesar 3.9%

dalam varian perilaku pembelian kompulsif. Sumbangan tersebut signifikan

(Sig. < 0.05) dengan F 12.638, df 1 = 1 dan df 2 = 206.

5. Variabel intense personal memberikan sumbangan sebesar 0.3% dalam

varians perilaku pembelian kompulsif. Sumbangan tersebut tidak signifikan

(Sig. > 0.05) dengan F 1.054, df 1 = 1 dan df 2 = 205.

6. Variabel agreeableaness memberikan sumbangan sebesar 0.1% dalam

varians perilaku pembelian kompulsif. Sumbangan tersebut tidak signifikan

(Sig. < 0.05) dengan F 0.346, df 1 = 1 dan df 2 = 204.

7. Variabel contiousness memberikan sumbangan sebesar 0.2% dalam varians

perilaku pmbelian kompulsif. Sumbangan tersebut tidak signifikan (Sig. >

0.05) dengan F 0.534, df 1 = 1 dan df 2 = 203.

Page 94: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

80

8. Variabel extraversion memberikan sumbangan sebesar 0.1% dalam varians

perilaku pmbelian kompulsif. Sumbangan tersebut tidak signifikan (Sig. >

0.05) dengan F 0.196, df 1 = 1 dan df 2 = 202.

9. Variabel neurotism memberikan sumbangan sebesar 0.6% dalam varians

perilaku pmbelian kompulsif. Sumbangan tersebut tidak signifikan (Sig. >

0.05) dengan F 1.832, df 1 = 1 dan df 2 = 201.

10. Variabel openess to experience memberikan sumbangan sebesar 0.3% dalam

varians perilaku pmbelian kompulsif. Sumbangan tersebut tidak signifikan

(Sig. > 0.05) dengan F 0.724, df 1 = 1 dan df 2 = 200.

Pada hasil penelitian penulis terdapat exclude variable yaitu decision control yang

mengakibatkan variabel tersebut tidak dimasukan ke dalam persamaan analisis

regresi.

Tabel 4.12Excluded Variablesa

Model Beta In t Sig. Partial

Correlation

Collinearity

Statistics

Tolerance

1

SCB .093b

1.557 .121 .109 .877

SCC .102b

1.743 .083 .122 .911

SCD .102b

1.743 .083 .122 .911

2SCC .083

c1.349 .179 .095 .834

SCD .083c

1.349 .179 .095 .834

3 SCD .d

. . . .000

a. Dependent Variable: COMBUY

d. Predictors in the Model: (Constant), CWE, BFE, BFC, BFO, CWB, BFA, BFN, CWI, SCB,

SCC

Adanya excluded varible pada decision control menyebabkan variable ini

tidak dimasukan pada analisis persamaan regresi. Sehingga variabel decision

Page 95: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

81

control tidak memiliki hubungan dengan prilaku pembelian kompulsif yang

diteliti oleh penulis. Jika dimensi decision control dimasukkan ke dalam

persamaan analisis regrasi, maka akan merusak hasil koefisien IV terhadap DV.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hanya terdapat satu IV, yaitu

entertaiment social celebrity worship yang memiliki sumbangan signifikan (Sig.

<0.05) terhadap perilaku pembelian kompulsif jika dilihat dari kolom sig. yang

terletak pada tabel sebelah kanan. IV entertaiment-social dapat dilihat variabel

yang paling besar memberikan sumbangan terhadap DV, hal tersebut dapat

diketahui dengan melihat R² change semakin besar maka semakin banyak

sumbangan yang diberikan terhadap DV. Selain itu pada penelitian yang

dilakukan penulis dengan adanya excluded variable yaitu decision control

menyebabkan IV peneliti menjadi behavior control, cognitive

control,entertaiment social celebrity worship,intense personal celebrity

worship,borderline pathological celebrity worship, agreeableaness, contiousness,

neurotism,dan openness to experience.

Page 96: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

82

BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, maka kesimpulan yang diperoleh dari

penelitian ini adalah ada pengaruh signifikan kontrol diri (behavior control,

cognitive control,decision control) celebrity worship (entertaiment-social

celebruty worship, intense-personalcelebrity worship, borderline-pathological

celebrity worship) dan kepribadian big five (Agreeableaness, Contiousness,

Neurotism, Extraversion, Openess to Experience) terhadap perilaku pembelian

kompulsif fans JKT48 di Jabodetabek. Dengan demikian hipotesis H1 diterima.

Kemudian berdasarkan proporsi varians, perilaku pembelian kompulsif

dipengaruhi oleh independent variable sebesar 37% artinya bahwa 63% lainnya

dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Selanjutnya diperoleh hanya satu koefisien regresi yang signifikan yaitu

entertaiment-social celebrity worship dengan nilai 0.334 yang artinya semakin

tinggi ketertarikan fans JKT48 terhadap kehidupan idolanya semakin tinggi pula

tingkat perilaku entertaiment-social celebrity worship penggemar tersebut.

5.2 Diskusi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol diri, celebrity worship dan

kepribadian big five memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku

pembelian kompulsif penggemar JKT48 di Jabodetabek. Namun dengan catatan

melihat dari nilai maksimum pembelian kompulsif, penggemar JKT48 yang hanya

Page 97: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

83

77.95 dapat dikatakan pembelian kompulsifnya dianggap rata-rata. Begitupula

dilihat dari frekuensi responden yang memiliki nilai pembelian kompulsif tinggi

hanya 21 dan sisanya memiliki nilai rendah dan sedang.

Hal tersebut dapat dikarenakan jumlah sampel yang kurang representatif

dengan tujuan peneitian penulis. Kemudian penulis ingin melihat kecenderungan

pembelian kompulsif dengan penggemar JKT48 sebagai representatif sebuah

komunitas penggemar idola. Untuk penelitian berikutnya bisa ditambahkan

dengan komunitas penggemar idola lainnya untuk mendapatkan hasil yang lebih

representatif.

Pada variabel celebrity worship dimensi entertaiment-social celebrity

worship memiliki pengaruh yang cukup signifikan dengan sumbangan koefisien

sebesar 0.337 hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Reeves

(2012) dimana semakin tinggi tingkat kebutuhan seseorang untuk dihibur oleh

idolanya maka semakin tinggi pula tingkat perilaku pembelian kompulsif fans

JKT48. Hal tersebut dapat disebebkan oleh kondisi responden yang menginginkan

suatu hiburan untuk menghilangkan stress di lingkungannya atau ingin keluar dari

rutinitas sehari-hari yang dianggap membosankan. Kebutuhan akan hiburan

menjadikan seseorang menjadi lebih kompulsif dalam membeli barang sebagai

salah satu pelampiasan stress (O’Guinn, dan Faber 1989).

Tidak hanya faktor stress yang mengakibatkan seseorang yang memiliki

idola mempunyai kecenderungan perilaku pembelian kompulsif, tetapi faktor

pengaruh teman sebaya juga mempengaruhi perilaku pembelian kompulsif. Pada

dimensi entertaiment-social celebrity worship terdapat beberapa item yang

Page 98: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

84

menggambarkan situasi dimana responden dengan teman sebaya bercerita tentang

idolanya. Hal tersebut juga bisa digunakan untuk mengukur hubungan sosial

responden dengan teman sebayanya.

Sedangkan pada dimensi intense-personal celebrity worship hanya

memiliki nilai koefisien 0.124 dan tidak memiliki nilai yang signifikan terhadap

perilaku pembelian kompulsif. Peneliti mengasumsikan variabel ini tidak

signifikan karena hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden

penelitian ini memiliki hubungan sosial yang cukup baik dengan lingkungannya

sedangkan dalam penelitian Reeves (2012) respondennya mayoritas adalah orang-

orang yang antisosial.

Mereka memiliki pemujaan yang berlebihan terhadap idolanya dan

menganggap idolanya adalah segalanya sehingga semua dimensi celebrity

worship pada penelitian Ravees (2012) memiliki pengaruh yang signifikan. Pada

penelitian penulis respnden kebanyakan tidak memiliki obsesi yang terlalu besar

terhadap idolanya. Masih bisa bersosialisasi dengan baik dengan teman sebayanya,

tidak tertutup dan mudah berbaur dengan sesama penggemar JKT48 yang lainnya

sehingga pada dimensi intense personal dan borderline pathological tidak

memiliki nilai yang signifikan bagi responden penulis.

Kemudian variabel kepribadian Big Five, hasil penelitian berbeda dengan

hasil penelitian di jurnal yang penulis temukan. Peneliti menemukan bahwa tidak

ada pengaruh yang signifikan antara kepribadian Big Five dengan perilaku

pembelian kompulsif. Bahkan pada dimensi extraversion, agreeableaness,

contiousness, dan openess to experience dari kepribadian Big five memiliki

Page 99: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

85

koefisien negatif terhadap perilaku pembelian kompulsif. Berbeda dengan hasil

penelitian yang dilakukan Delafrooz (2013), O’Guinn (1989) dan Koran (2006)

yang mengatakan bahwa ada pengaruh kepribadian big five dengan perilaku

pembelian kompulsif yang mengatakan bahwa ada pengaruh antara kepribadian

big five dengan perilaku pembelian kompulsif.

Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan dengan yang menemukan

bahwa ada pengaruh yang signifikan antara neurotism dan agreeableaness dengan

perilaku pembelian kompulsif. begitu pula penelitian yang dilakukan Mowen

(2000) dimana neurotism dan agreeableaness mempengaruhi perilaku pembelian

kompulsif

Balbanas (2001) yang mengatakan bahwa ada pengaruh antara

agreebleaness dengan perilaku pembelian kompulsif walau Balbanas mengambil

sampel orang-orang yang suka membeli tiket lotre yang sebagian besar adalah

laki-laki namun pada penelitian yang dilakukan penulis tidak ditemukan adanya

pengaruh signifikan antara kepribadian big five dengan perilaku pembelian

kompulsif walaupun sebagian besar sampel penulis juga laki-laki.

Perbedaan hasil penelitian terdahulu dengan hasil penelitiaan penulis bisa

disebabkan oleh banyak faktor diantaranya sampel yang diambil dimana

kebanyakan penelitian terdahulu sebagian besar sampelnya wanita ataupun

kondisi sosial budaya yang sangat berbeda antara penelitian sebelumnya dengan

sampel yang diambil penulis. Kemudian kondisi responden yang berbaur dengan

penggemar lainnya menunjukkan sangat sedikit penggemar JKT48 yang memiliki

sifat tertutup. Selain itu faktor keluarga dalam dimensi pembelian kompulsif yang

Page 100: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

86

tidak dimasukan penulis bisa menjadi bahan pertimbangan penulis selanjutnya

yang akan meneliti prngaruh kepribadian dengan perilaku pembelian kompulsif.

Kemudian hasil penelitian ini tentang pengaruh kontrol diri terhadap

perilaku pembelian kompulsif berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya. Hasil

penelitian Sari (2013) yang mengatakan bahwa ada pengaruh antara kontrol diri

dengan perilaku pembelian kompulsif dan penelitian Hirschman (1992) yang

mengatakan bahwa kontrol diri yang lemah mengakibatkan keinginan keinginan

untuk membeli menjadi kuat. Perbedaan hasil penelitian ini menurut pandangan

penulis karena perbedaan sampel penelitian atau kondisi responden. Responden

yang diambil penulis sebagian besar remaja laki-laki dimana jumlah responden

yang memiliki kontrol diri yang tinggi dan rendah hampir sama banyak. Namun

untuk dimensi decision control pada hasil penelitian ini tidak memiliki hubungan

dengan perilaku pembelian kompulsif. bisa terlihat dari hasil statistik bahwa

dimensi decision control masuk pada eksternal di hasil output spss. Bisa

disimpulkan bahwa pada penelitian ini yang memiliki hubungan dengan perilaku

pembelian kompulsif hanya dimensi behavioral control dan cognitive control.

Pada dimensi kontrol diri salah satu faktor yang menyebabkan perbedaan hasil

dengan penelitian sebelumnya adalah kondisi responden yang ditemukan peneliti.

Dimana kebanyakan responden mampu mengontrol dirinya dalam membeli

barang yang diinginkan dan masih bisa menyisihkan uangnya untuk keperluannya

yang lain.

Penulis menyadari dalam penelitian ini terdapat beberapa kelebihan dan

kekurangan. Adapun kelebihan penelitian ini diantaranya yaitu penelitian ini

Page 101: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

87

belum banyak dilakukan di Indonesia. Penelitian kuantitatif pembelian kompulsif

yang melibatkan sekelompok penggemar idola di Indonesia dimana sebagian

besar respondennya adalah pria. Penelitian prilaku pembelian kompulsif

sebelumnya melibatkan sebagian besar responden wanita, sehingga penelitian ini

jarang dilakukan. Kemudian jangkauan responden penelitian yang meliputi

Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dimana responden tersebut

merupakan representatif penggemar JKT48 di kota-kota besar. Selain itu

penelitian kuantitatif yang melibatkan banyak aspek untuk melihat prilaku

pembelian kompulsif juga belum banyak dilakukan. Namun dibalik beberapa

kelebihan tersebut terdapat beberapa kekurangan dalam penelitian diantaranya

sulitnya mendapatkan literatur pendukung untuk penelitian ini, beberapa

responden sulit untuk memberikan datanya, ataupun kondisi responden saat

mengisi kuisioner penelitian. Selain itu pembagian responden yang masih belum

spesifik menjadikan penelitian ini hanya memberikan hasil responden secara

umum.

5.3 Saran

Penulis meyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam

penelitian ini sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melengkapi

kekurangan dan keterbatasan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,

peneliti membagi saran menjadi dua yaitu saran teoritis dan saran praktis. Saran

tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian lain yang akan

meneliti variabel dependen yang sama.

Page 102: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

88

5.3.1 Saran Teoritis

Mempertimbangkan hasil penelitian ini yang menemukan bahwa pengaruh

kepribadian big five, celebrity worship, dan kontrol diri hanya sebesar 37% maka

bagi peneliti lain yang tertarik meneliti variabel dependen yang sama agar

melibatkan variabel independen lain yang mempengaruhi perilaku pembelian

kompulsif selain kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian big five, yaitu

seperti orientasi budaya, konformitas, dan self esteem. Dengan

mempertimbangkan variabel-variabel tersebut, diharapkan penelitian selanjutnya

akan lebih menyempurnakan hasil penelitian sebelumnya. Kemudian peneliti

dapat mengambil sampel yang berbeda dengan penelitian ini untuk melihat

apakah variabel ini juga berlaku dengan penggemar idola yang lain. Selain itu

diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk membagi responden dengan melihat

tingkat pendapatan dan usianya untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik.

5.3.2 Saran Praktis

1. Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa entertaiment

celebrity worship berkontribusi terhadap prilaku pembelian kompulsif dengan

arah positif, maka hasil tersebut dapat digunakan sebagai masukan bagi

perusahaan untuk menggunakan seorang atau sekelompuk figur entertain untuk

menjadikannya sebagai icon sebuah produk untuk meningkatkan penjualan.

2. bagi para orang tua yang memiliki anak di usia remaja yang memiliki idola

untuk memberikan pengertian mengenai pengelolaan keuangannya dan

mengajarkannya mengenai skala prioritas baik dalam hal keuangan maupun hal

lainnya. Adapun beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh orang tua yaitu

Page 103: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

89

dengan mengajarkan anak menabung atau memberikan contoh kepada anak

untuk bijak dalam menggunakan uang sakunya

3. Kurangnya hiburan alternatif dan panutan menjadikan seseorang mencari

publik figur untuk sekedar mencari hiburan atau pelampiasan stres. Disini

orang tua dan keluarga bisa memberikan alternatif hiburan kepada anak seperti

rekreasi bersama keluarga untuk menghilangkan stress.

4. Meski kontrol diri tidak memiliki pengaruh yang signifikan, namun tetap

disarankan bagi remaja untuk meningkatkan kontrol diri saat akan melakukan

pembelian yang berubungan dengan idolanya seperti merencanakan atau

memikirkan masa depan dahulu sebelum akan menghabiskan uang untuk

idolanya.

Page 104: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

90

DAFTAR PUSTAKA

Alain, D., Maltalis, J., & Roberge, C. (1990). Compulsive buying tendencies ofadolanceent costumers. Advances in Consumer Research , 306-312.

Alan M, R., Perse, E. M., & Powell, R. A. (1985). Loneliness, parasocialinteraction, and local television news viewing. Human ComunicationResearch , 155-180.

Andika, P. (2014). Studi fandom JKT48 sebagai pop culture. CommonlineDepartemen Komunikasi Universitas Airlangga .

Artledia, S. (2009). Hubungan antara konformitas terhadap kelompok temansebaya dengan pembelian impulsif pada remaja. Semarang: FakultasPsikologi Universitas Diponegoro.

Asad, J. S., & Saifullah, F. Z. (2012). The effect of personality ob impulse andcompulsif behavior. African Journal and Business Management , 2187-2194.

Averill, J. R. (1983). Personal control over aversive stimuli and its relationship tostress. Psycho. Bull , 286-303.

Bas, V., & Herabadi, A. (2001). Individual diferences in impulse buyingtendency: Feeling and No Thinking. European Journal of Personality , 71-83.

Daniel L, W. (1995). Preliminary validation of the sport fan motivation scale.Journal of Sport & Social , 377-396.

Dawn, D. (2002). Real people: obsession - mad for brad? than you may havecelebrity worship syndrome. London: MGN Ltd.

Dita, D. (2012). Pemujaan terhadap idola pop sebagai dasar intimate relationshippada dewasa awal: sebuah studi kasus. Jurnal Psikologi Kepribadian danSosia .

Donald W, B. (2007). A review of compulsive buying disorder. WorldPsychyatry , 14-18.

Elizabeth, A. E. (1993). Development of a new scale for measuring compulsivebuying behavior. Financial Counceling and Planing .

Erna, F. (2008). Merek & psikologi konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Farooq-e-a, Z. C. (2014). Exploring the personality traits as cause of compulsivebuying behavior. Journal of Business Strategies , 19-29.

Page 105: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

91

Gayle S, S. (1991). The celebrity appeal questionare. Psychological Reports , 859-866.

George P, M., & Gilbert A, C. (1978). Consumer socialization: a theoritical andempirical analysis. American Marketing Assiciation , 599-609.

Ghulat M Hakat, K., Sarwat, K. J., & Hina, I. (2009). Exploring predictors ofcompulsive buying behavior amnong young college/university students.Pakistan Journal of Psychology , 85-96.

Gilles, V. A. (1988). Compulsive buying: concept and measurement. Journal ofConsumer Policy , 419-440.

Helga, D. (2005). Compulsive buying - a growing concern? an examination ofgender, age anf endorsment of materialistic values as predictors. BritishJournal of Psychology , 467-491.

Hirschman, E. C. (1992). The consciousness of addiction: toward a general theoryof compulsive buying. The Journal of Concumer Research , 155-179.

Hirschman, E. (1992). The consciousness of addiction: toward a general theory ofcompulsive buying. Journal of Consumer Research , 155-179.

Howard S, F. &. (2008). Kepribadian. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Hyokjin Kwak., G. M. (2006). Kwak, Hyokjin;Zinkhan, Gorge M; Cra.Diagnostic screener for compulsive buying: applications to the usa andsouth korea. Kwak, Hyokjin;Zinkhan, Gorge M; Crask, Melvin R (2003).Diagnostic Screener forThe Journal of Consumer Affair , 161.

Hyonkjin, K., Zinkhan, G. M., & Crask, M. R. (2003). Diagnostic screener forcompulsive buying: application to the USA and South Korea. The JournalOf Consumer Affair , 161-192.

J Maltby., L. D. (2004). Maltby, J., Day, L., McCutcheon, L.E., Gillett, R.,Houran, J.,. Personality and coping: a context for examining celebrityworship and mental health. Maltby, J., Day, L., McCutcheon, L.E., Gillett,R., Houran, J., & Ashe, D.D. (2004). Personality and CopiBritish Journal ofPsychology , Maltby, J., Day, L., McCutcheon, L.E., Gillett, R., Houran, J.,& Ashe, D.D. (2004). Personality and Coping: 411-428.

James, A. R., & Pirog, S. F. (2004). Personal goals and their role consumerbehavior: the case of compulsive buying. Journal of Marketing Theory andPractice , 61-73.

Jess, F. &. (2009). Theories of personality: classic theories and modern research.Pearson Education.

Page 106: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

92

Jess, F., & J, G. F. (2009). Theories of personality. New York: McGraw-HillCompanies, inc.

Jhon, M., Mcutheon, L. E., & Lowinger, R. J. (2011). Biref report: celebrityworshipper and the five factor model of personality: a facet analysis.Personality and Individual Diferences , 343-348.

Jhon, O. &. (1999). The big-five trait taxonomy: history, measurement, andtheoritical perspectives. Handbook of Personality: Theory and Research ,102-138.

Jose, M. O.-L. (2013). Compulsive buying and the five factor model ofpersonality. Personality and Individual Differences , 585-590.

June P, T., & Baumeister, R. F. (2004). High self-control predicts good adjusment,less pathology, better grades, and interpersonal success. Journal ofPersonality , 273-303.

Kirara. (2015). https://www.akibanation.com/fans-jkt48-borong-cd-senilai-20-juta/. Retrieved 05 01, 2016

Kitty, H. (n.d.). Understanding fans: a review of the psychological literature.Wright Institute Graduate School of Psychology .

Koran, L. M. (2006). Estimated prevalence of compulsive buying behavior inUnited Stated. The American Journal of Psychyatry , 1806-1829.

Lewis, G. (2005). The international personality item pool and the future of public-domain personality measures. Journal of Research in Personality , 84-96.

Lynn, M., Lange, R., & Houran, J. (2002). Conceptual and measurement ofcelebrity worship. British Journal of Psychology , 67-89.

M Brent, D. F. (2006). The mini-ipip scales: tiny-yet-effective measures of the bigfive factors of personality. Psychological Assesment , 192-203.

Narges, D., & Fahrazad, M. T. (2013). The effect of personality on compulsifbuying and impulsif buting behavior. International Journal of ScienceInnovation and Discoveries , 413-422.

O'Guinn, T., & Faber, R. J. (1989). Compulsive buying: a phenomenomenologicalexploration. The Jurnal of Consumer Research Vol. 19 , 147-157.

Pertiwi, S. A. (2013). Konformitas dan fanatisme pada remaja korean wave(penelitian pada komunitas super junior fans club ELF "Ever LastingFriend") di Samarinda. eJournal.Psikologi.fifip-unmul.org , 157-166.

Page 107: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

93

Richard, W. P. (1986). The Distorted mirror: reflection on the unintendedconsequences of advertising. Journal of Marketing , 18-36.

Rini, K. S. (2013). Pengaruh kontrol diri, motivasi, dan materialisme terhadapprilaku pembelian ompulsif (survei pada mahasiswa universitasmuhamadiyah Purworejo). Journal Of Management .

Robert A, R. G. (2012). Celebrity worship, materialsm, compulsive buying andempty self. Psychology and Marketing , 674-679.

Robert A, Reeves; Gary A.B & Chris T. (2012). Celebrity worship, materialism,compulsif buying and empty self , 674-679.

Roberts, J. A. (1998). Compulsive buying among cellege students:an investigationof its antendents, consequances and implication for publict policy. TheJournal of Consumer Affair , 295.

Ronald J, F., O'Guinn, T., & Krych, R. (1987). Compulsive consumption.Advances in Consumer Research , 132-135.

Roy F, B. (2002). ylding to Temtation: Self control failure, impulse purchasingand consumer behavior. Journal of Consumer Research , 670-676.

Sari, R. K. (2013). Pengaruh kontrol diri, motivasi dan matriliasme terhdapprilaku pembelian kompulsif (survei pada mahasiswa UniversitasMuhamadiyah Purworejo). Sari, R.K (2013) Pengaruh Kontrol Diri,Motivasi dan Matriliasme Terhdap PriJournal of Management.

Sella, A. P. (2013). Konformitas dan fanatisme pada remaja korean wave(penelitian pada komunitas super junior fan club elf "ever lasting friend") diSamarinda. EJournal.Psikologi.Fisip-Unmul , 157-166.

Shakeri, S., & Hossain, S. M. (2016). Investigated The impact of the price onconsumer buying desicion behavior of compulsive buying. InternationalJournal of Advanced Research , 356-363.

Stephen J, H., & Lowestein, G. F. (1991). Time inconsistent preference andconsumer self control. Journal of Consumer Research , 492-507.

Sumadi, S. (2001). Psikologi kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Thomas C, O., & Faber, R. J. (1989). Compulsive buying: a phenomenologicalexpliration. The Journal of Consumer Research , 147-157.

Thomas, O., & Faber, R. J. (1992). A clinical screener for compulsive buying .Journal of Consumer Research , 459-469.

Page 108: PENGARUH KONTROL DIRI CELEBRITY WORSHIP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36909/1/SISKA... · i pengaruh . kontrol diri, celebrity worship dan kepribadian

94

Valence, G., d'Astous, A., & Fortier, L. (1988). compulsive buying: concept andmeasurement. Journal of Consumer Policy , 419-433.

Wahyuni, N. D. (2015, Febuary 23). Bisnis. Liputan 6.com. Retrieved agustus 25,2016, from Liputan6: http://bisnis.liputan6.com/read/2179630/pendapatan-orang-indonesia-di-bawah-standar-dunia

Wayne S, D., & Edwards, E. A. (1996). Typologies of compulsive buyingbehavior: a constrained cluterwise regression approach. Society forConsumer Psychology , 231-262.

Wibowo, A. J. (2013, Febuari). JKT48 No Fansu. Retrieved Agustus 2016, fromhttps://www.facebook.com/groups/jkt48nofansu/.