Animal Born Disease filePola hidup sehat dengan ekosistem hewan . Toxoplasmosis Parasit yang...
Transcript of Animal Born Disease filePola hidup sehat dengan ekosistem hewan . Toxoplasmosis Parasit yang...
Mengapa Penting Diketahui?
> 40 macam penyakit ditularkan melalui hewan
Dapat terinfeksi langsung, melalui gigitan, makanan,
melalui air yang terkontaminasi
Ada yang menyebabkan penyakit serius hingga kematian
Mencegah transmisi
Mengobati penyakit
Mengeradikasi penyakit
Pola hidup sehat dengan ekosistem hewan
Toxoplasmosis
Parasit yang menginfeksi Toxoplasma gondii
Vektor: kucing, daging mentah (babi, domba,
sapi, kambing)
Kucing dapat melawan parasit ini sebelum
tertular
Telur parasit bercampur dalam feces
Hi-Risk: wanita hamil, anak kecil, lansia,
kelainan sistem imun, penderita kanker
Toxoplasmosis (cont’d)
Gejala: flu-like syndrome, nyeri otot, dan
nyeri yang berlangsung dalam 1 bulan atau
lebih toxo akut
Sistem imun menurun drastis
Bayi terinfeksi toxo laten
Gangguan kejiwaan: depresi, anxietas,
skizofrenia
Dapat hidup di alam bebas > 1 th.
Leptospirosis
a.k.a weill’s syndrome, canicola fever, canefield
fever, nanukayami fever, 7-day fever, rat catcher’s
yellow, fort brag fever, black jaundice, pretibial
fever
Leptospira spirochaeta. Vector: urin hewan (tikus
tanah, tikus curut, tupai, dll)
Bisa juga dari sperma hewan
Melalui air, makanan dan tanah yang tercemar
urin hewan terinfeksi
Leptospirosis (cont’d)
Masa inkubasi 4-14 hari
Gejala awal: demam, sakit kepala, menggigil,
mual muntah, mata merah, nyeri perut, diare,
ruam, sakit kuning
Gejala lanjutan: meningitis, extreme fatigue,
gagal hati, gagal ginjal, depresi pernapasan,
infeksi sumsum tulang dan otak, hingga
kematian
Typhoid Fever
• Salmonella typhosa Vektor: kotoran hewan mamalia &
unggas
• Gejala: demam yg meningkat perlahan di malam hari (step
ladder pattern), keluhan seputar saluran cerna (mual,
muntah, nyeri uluhati, diare, konstipasi, rasa melilit di usus,
dll)
•Relative bradicardia
Avian Influenza Disebabkan oleh virus Influenza dgn strain
H5N1, yg terbaru 2012 clade 2.3.2
Vektor: unggas, babi
Gejala seperti flu biasa namun dengan klinis
yang jauh lebih buruk dan dapat
menyebabkan kematian jika tidak segera
diobati
Psittacosis Memiliki gejala yang serupa dengan avian influenza
Vektor: burung kakatua, burung nuri, burung beo
dsj (burung yang tergolong dalam famili
Psittacidae)
Bakteri penyebab: Chlamydophila psittaci
Psittacosis (cont’d)
Gejala lain selain menyerupai avian influenza
juga menyerupai typhoid fever.
Demam, nyeri tulang, mata merah dan berair,
mimisan, penurunan sel darah putih
(leukopenia)
Drug of choice: doxicycline/ tetracycline
Cytomegalovirus
Penyebab: Virus golongan herpesviridae
Vektor: cairan tubuh mamalia (air liur, air susu,
darah dll)
Herpes-like symptom (demam, sakit kepala,
nyeri otot dan persendian, ruam pada kulit,
pembesaran hati dan limpa)
Pada ibu hamil: bayi dapat mengalami gagal
pertumbuhan (buta, tuli , kelainan neurologis),
lahir prematur, microcephalus, dan ikterus
Tularemia
Bakteri : F. tulerensis Vektor: Kelinci,
serangga sejenis tungau
Melalui kontak langsung, gigitan kelinci,
makanan yang tercemar bakteri tersebut
dan melalui inhalasi
Sedikit saja infeksi bakteri <10 lpb, dapat
menyebabkan kematian
Mencegah Transmisi Penyakit dari
Hewan Piaraan
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah
menyentuh feses hewan, setelah merawat hewan piaraan,
khususnya sebelum makan atau menyiapkan makanan
Vaksin hewan piaaraan ke dokter hewan
Hindari main cakar-cakaran dengan kucing atau hewan
sejenis
Dijaga personal hygiene dan pet hygiene
Mengobati Penyakit dengan
Perantara Hewan
Konsultasi ke dokter umum untuk host
(penderita)
Konsultasikan ke dokter hewan untuk vektor
(hewan piaraan jika ada tanda terinfeksi)
Sampaikan dengan detil informasi seputar
penyakit dan jenis hewan piaraan
Penyakit dengan gejala lanjut atau lebih
khusus dikonsulkan ke dokter spesialias
penyakit dalam sub-divisi infeksi tropis
Cont’d
Informasi yang lengkap, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang sesuai dan tepat
dilakukan dapat menentukan jenis pemberian
terapi kausatif: antibiotik/antivirus, serum,
antibodi (imunoglobulin) dll dan terapi
simptomatis