Animal Born Disease filePola hidup sehat dengan ekosistem hewan . Toxoplasmosis Parasit yang...

24
Animal Born Disease dr. Fajar Ichwan Noor

Transcript of Animal Born Disease filePola hidup sehat dengan ekosistem hewan . Toxoplasmosis Parasit yang...

Animal Born Disease

dr. Fajar Ichwan Noor

Whether the animal is friend or food or foe, it can carry dangerous diseases

~zoonoses~

Mengapa Penting Diketahui?

> 40 macam penyakit ditularkan melalui hewan

Dapat terinfeksi langsung, melalui gigitan, makanan,

melalui air yang terkontaminasi

Ada yang menyebabkan penyakit serius hingga kematian

Mencegah transmisi

Mengobati penyakit

Mengeradikasi penyakit

Pola hidup sehat dengan ekosistem hewan

Toxoplasmosis

Parasit yang menginfeksi Toxoplasma gondii

Vektor: kucing, daging mentah (babi, domba,

sapi, kambing)

Kucing dapat melawan parasit ini sebelum

tertular

Telur parasit bercampur dalam feces

Hi-Risk: wanita hamil, anak kecil, lansia,

kelainan sistem imun, penderita kanker

Toxoplasmosis (cont’d)

Gejala: flu-like syndrome, nyeri otot, dan

nyeri yang berlangsung dalam 1 bulan atau

lebih toxo akut

Sistem imun menurun drastis

Bayi terinfeksi toxo laten

Gangguan kejiwaan: depresi, anxietas,

skizofrenia

Dapat hidup di alam bebas > 1 th.

Siklus Hidup Toxoplasma

Leptospirosis

a.k.a weill’s syndrome, canicola fever, canefield

fever, nanukayami fever, 7-day fever, rat catcher’s

yellow, fort brag fever, black jaundice, pretibial

fever

Leptospira spirochaeta. Vector: urin hewan (tikus

tanah, tikus curut, tupai, dll)

Bisa juga dari sperma hewan

Melalui air, makanan dan tanah yang tercemar

urin hewan terinfeksi

Leptospirosis (cont’d)

Masa inkubasi 4-14 hari

Gejala awal: demam, sakit kepala, menggigil,

mual muntah, mata merah, nyeri perut, diare,

ruam, sakit kuning

Gejala lanjutan: meningitis, extreme fatigue,

gagal hati, gagal ginjal, depresi pernapasan,

infeksi sumsum tulang dan otak, hingga

kematian

Leptospirosis Life Cycle

Gejala Lanjutan

Gagal Ginjal Ruam Kulit

Typhoid Fever

• Salmonella typhosa Vektor: kotoran hewan mamalia &

unggas

• Gejala: demam yg meningkat perlahan di malam hari (step

ladder pattern), keluhan seputar saluran cerna (mual,

muntah, nyeri uluhati, diare, konstipasi, rasa melilit di usus,

dll)

•Relative bradicardia

Avian Influenza Disebabkan oleh virus Influenza dgn strain

H5N1, yg terbaru 2012 clade 2.3.2

Vektor: unggas, babi

Gejala seperti flu biasa namun dengan klinis

yang jauh lebih buruk dan dapat

menyebabkan kematian jika tidak segera

diobati

Epidemiologi Avian Influenza

Hati-Hati !!! Ada penyakit yang

serupa tapi tak sama dengan Avian

Influenza

Psittacosis Memiliki gejala yang serupa dengan avian influenza

Vektor: burung kakatua, burung nuri, burung beo

dsj (burung yang tergolong dalam famili

Psittacidae)

Bakteri penyebab: Chlamydophila psittaci

Psittacosis (cont’d)

Gejala lain selain menyerupai avian influenza

juga menyerupai typhoid fever.

Demam, nyeri tulang, mata merah dan berair,

mimisan, penurunan sel darah putih

(leukopenia)

Drug of choice: doxicycline/ tetracycline

Cytomegalovirus

Penyebab: Virus golongan herpesviridae

Vektor: cairan tubuh mamalia (air liur, air susu,

darah dll)

Herpes-like symptom (demam, sakit kepala,

nyeri otot dan persendian, ruam pada kulit,

pembesaran hati dan limpa)

Pada ibu hamil: bayi dapat mengalami gagal

pertumbuhan (buta, tuli , kelainan neurologis),

lahir prematur, microcephalus, dan ikterus

Tularemia

Bakteri : F. tulerensis Vektor: Kelinci,

serangga sejenis tungau

Melalui kontak langsung, gigitan kelinci,

makanan yang tercemar bakteri tersebut

dan melalui inhalasi

Sedikit saja infeksi bakteri <10 lpb, dapat

menyebabkan kematian

Senggol…

Bacokkk!!!

Mencegah Transmisi Penyakit dari

Hewan Piaraan

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah

menyentuh feses hewan, setelah merawat hewan piaraan,

khususnya sebelum makan atau menyiapkan makanan

Vaksin hewan piaaraan ke dokter hewan

Hindari main cakar-cakaran dengan kucing atau hewan

sejenis

Dijaga personal hygiene dan pet hygiene

Mengobati Penyakit dengan

Perantara Hewan

Konsultasi ke dokter umum untuk host

(penderita)

Konsultasikan ke dokter hewan untuk vektor

(hewan piaraan jika ada tanda terinfeksi)

Sampaikan dengan detil informasi seputar

penyakit dan jenis hewan piaraan

Penyakit dengan gejala lanjut atau lebih

khusus dikonsulkan ke dokter spesialias

penyakit dalam sub-divisi infeksi tropis

Cont’d

Informasi yang lengkap, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang yang sesuai dan tepat

dilakukan dapat menentukan jenis pemberian

terapi kausatif: antibiotik/antivirus, serum,

antibodi (imunoglobulin) dll dan terapi

simptomatis