Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011
-
Author
kevin-warsahid -
Category
Documents
-
view
50 -
download
8
Embed Size (px)
description
Transcript of Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011
PENGUJIAN IKAT AWAL SEMEN SECARA LAPANGAN
Bengkel S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini ditulis untuk memenuhi nilai tugas praktikum bengkel Carpentry I tahun ajaran 2010/2011 Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI PADANG.
Laporan ini ditulis oleh :
Nama
: KEVIN WARSAHID
No.Bp
: 1001023058
Jurusan
: Teknik Sipil
Kelas
: 1 B Mandiri
Instruktur
: Syaiful AmriDISETUJUI OLEH
instrukturSYAIFUL AMRIKATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan kesehatan pada penulis , sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan Praktikum Kerja Kayu ini sesuai dengan rencana semula yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa tingkat I semester II jurusan Teknik Sipil Politeknik, sesuai dengan yang telah dikerjakan dalam praktikum ini.
Dalam menyelesaikan laporan ini,penulis banyak berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam praktikum kerja batu ini,antara lain :
1. Bapak Syaiful Amri sebagai instruktur dalam praktikum kerja kayu I.
2. Bapak teknisi yang telah memberikan bantuan mengawasi praktikum yang sedang berlangsung.
3. Teman-teman yang telah memberikan bantuan baik moral maupun spritual, sehingga pelaksanaan praktek ini berjalan hingga lancar.
Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kesalahan-kesalahan dalam pembuatan laporan Pratikum Kerja Kayu ini, dikarenakan keterbatasan pengalaman di lapangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun agar laporan ini bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Akhir kata penulis mengharapkan laporan ini berguna dan bermanfaat bagi mahasiswa teknik sipil khususnya pada masyarakat luas umumnya. Padang, 8 Mai 2011 Penulis
DAFTAR ISI1. HALAMAN PENGESAHAN
2. KATA PENGANTAR
3. DAFTAR ISI
4. BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ruang Lingkup Praktek
Sistematika Laporan5. BAB II PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
Pengenalan Alat
Pengenalan Bahan
6. BAB III KESELAMATAN KERJA
Keselamatan Kerja
Keselamatan Alat kerja
7. BAB IV (JOB I) Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji Kayu
Tujuan
Dasar Teori
Peralatan dan Bahan Keselamatan Kerja Langkah Kerja8. BAB V (JOB II)
Sambungan bibir miring berkait
Tujuan
Dasar Teori
Peralatan dan Bahan Keselamatan Kerja Langkah Kerja9. BAB VI (JOB III)
Sambungan Pada Kuzen Pintu Tujuan
Dasar Teori
Peralatan dan Bahan Keselamatan Kerja Langkah Kerja10. BAB VII (JOB IV)
Sambungan Pada Kuda- kuda Tujuan
Dasar Teori
Peralatan dan Bahan Keselamatan Kerja Langkah Kerja11. BAB VIII (JOB V)
Sambungan Ekor Burung dan Sambungan Jari Tujuan
Dasar Teori
Peralatan dan Bahan Keselamatan Kerja Langkah Kerja13. BAB IX
Penutup
Kesimpulan
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerja kayu I ( carpentry) adalah suatu praktek dibengkel sipil semester II di Politeknik Negeri Padang. Praktek kerja kayu I ini dilaksanakan selama dua minggu,yaitu dari tanggal 18 April 2011 29 April 2011.
Secara umum tujuan dari praktek kerja bengkel adalah untuk mempersiapkan mahasiswa yang terampil serta berdaya cipta tinggi yang mampu untuk membuktikan secara langsung prinsip-prinsip teori dengan praktek .
Dalam praktek kerja kayu I (Carpentry) dibutuhkan suatu sikap yang sabar, hati-hati serata teliti agar benda kerja sesuai dengan yang diharapkan.
Faktor pendukung
1. Peralatan yang lengkap
2. Tempat kerja yang nyaman
3. Teori dan keterangan instruktur teknisi
Faktor penghambat
1. Mahasiswa banyak yang kurang mahir dan kurang berpengalaman dalam praktek
2. Adanya peralatan yang tidak layak pakai
3. Adanya kesuliatan dalam mencari bahan praktek
B. Ruang Lingkup Praktek
1. Latihan dasar menggergaji dan membentuk kayu
2. Sambungan bibir miring berkait
3. Sambungan Ekor Burung4. Sambungan Pada Kuzen Pintu
5. Sambungan kuda kudaC. Sistematika Laporan
Laporan praktek kerja kayu I ini disusun berdasarkan urutan sebagai berikut:
1. Halaman pengesahan
2. Kata pengantar
3. Daftar Isi
4. BAB I Pendahuluan
5. BAB II Pengenalan Alat dan Bahan
6. BAB III Keselamatan Kerja
7. BAB IV Latihan dasar menggergaji dan membentuk kayu
8. BAB V Sambungan bibir miring berkait
9. BAB VI Sambungan ekor burung10. BAB VII Sambungan pada kuzen pintu11. BAB VIII Sambungan Pada kuda - kuda12. BAB IX Penutup
BAB II
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
Pada saat ini perkakas dibuat dari kayu atau besi baja yang dibuat sedemikian rupa sesuai dengan kegunaannya masing-masing. Peralatan yang digunakan dalam praktek kerja kayu terbagi dua macam, yaitu peralatan manual / perkakas dan peralatan mesin. Hanya saja pada waktu praktek kerja kayu dilaksanakan dengan menggunakan peralatan manual/perkakas. Bahan yang digunakan adalah kayu berukuran 6/12 yang setiap batang kayu berukuran 4 meter.
A. Pengenalan Alat
Meja kerja
Meja kerja adalah meja yang terbuat dari kayu dengan ukuran tertentu dan dilengkapi dengan alat untuk penjepit di salah satu sisinya.
Gergaji
Gergaji terbagi atas beberapa macam, yaitu :
Gergaji potong
Digunakan untuk menggergaji arah tegak lurus serat kayu.
Gergaji belah
Digunakan untuk menggergaji arah sejajar serat kayu.
Gergaji punggung
Mempunyai sebuah daun tipis persegi panjang dilengkapi dengan gigi kecil, daunnya diperkakukan dengan sebuah lipatan baja yang kuat sepanjang daun punggunya. Gergaji ini dipergunakan untuk menggergaji teliti kesemua arah serat kayu.
Ketam
Ketam merupakan perkakas tangan yang digunakan untuk melicinkan, menghaluskan, dan meratakan permukaan kayu.
Pahat
Pahat adalah suatu alat yang digunakan untuk memotong serat kayu, membentuk kayu, ataupun untuk membuat lubang pada kayu. Pahat dibuat sedemikian rupa bentuknya berdasarkan kegunaan masing-masing dalam pekerjaan memotong, diantaranya Pahat Tusuk
Digunakan untuk menusuk kayu dengan sudut penajaman 30-35 mm atau dua kali tebal pahat. Ukuran sisi lebarnya mulai dari 1/8 5/8.
Pahat lubang tipis dan berpunggung.
Siku-Siku
Digunakan sebagai alat untuk mengukur kesikuan dari kayu yang dibentuk. Siku-siku terdiri dari :
Siku-siku silang 90
Siku-siku putar
Mistar atau Meteran Lipat
Alat ini digunakan untuk mengukur panjang,lebar,tinggi, dan tebal kayu yang akan dikerjakan.
Penusuk
Penusuk adalah alat yang digunakan untuk menggores atau membuat tanda menurut tebal kayu yang digunakan.
Palu
Digunakan sebagai alat Bantu untuk menancapkan paku atau pasak pada kayu. Palu terbagi dua macam, yaitu :
Palu Besi
Palu Kayu
Ragum
Ragum digunakan untuk menjepit kayu pada meja kerja sehingga mudah di dalam melakukan pemotongan, pengetamgan, atau pemahatan kayu. Kampak
Kampak digunakan untuk membelah kayu apabila kayu yang digunakan terlalu lebar dan tidak memungkinkan untuk diketam. Rol Ketam
Digunakan untuk mengukur kayu yang ukurannya cukup panjang.
Pensil
Pensil digunakan untuk menandai kayu setelah diukur dan sebelum dilakukan pemotongan menurut ukurannya masing-masing.
Bor Tangan
Bor tangan dilakukan untuk melobangi kayu sebelum dipahat ataupun membuat lubang baut pada kayu.
Alat-alat bantu lainnya
B. Pengenalan Bahan
1. Kayu
Kayu sebagai bahan bangunan harus dikenal dan diketahui ciri-ciri dan sifatnya, antara lain yang penting sekali adalah mengenal sifat-sifat mekanis. Faktor-faktor yang mengakibatkan berkurangnya kekuatan dan sifat-sifat yang menjadikan penggunaan kayu ini berbeda sekali dari bahan-bahan lain untuk konstruksi bangunan.
Struktur dari kayu :
Pada penampang melintang dari pohon akan terlihat bagian-bagiannya sebagai berikut:
gambar
penampang lintang dari kayu
Keterangan :
1. Kulit luar kering sebagai pelindung
2. Kulit dalam lunak, hidup, dan tipis berfungsi untuk pelindung bagian-bagian dalam terhadap kemungkinan pengaruh dari luar yang bersifat merusak seperti iklim, hama, dll dan sebagai jalan makanan dari daun kebagian-bagian tanaman.
3. Kambium merupakan jaringan yang mempunyai lapisan tipis dan bening melingkari kayu.
Fungsinya :
Arah keluar, kambium membentuk kulit baru,
menggantikan kulit lama yang telah rusak.
Arah kedalam, membentuk kayu yang baru.
4. Kayu Gubal (Sapwood) merupakan bagian yang masih muda yang terdiri dari sel-sel yang masih hidup dan terletak disebelah dalam cambium. Bagian ini mengangkut air dari dalam tana ke daun.
5. Kayu Teras atau Galih (Hearwood) terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan-perubahan sel hidup pada lingkaran kayu gubal bagian dalam. Terbentuknya kayu teras disebabkan oleh terhentinya fungsi sebagai penyalur makanan dan proses-proses lain dalam kehidupan kayu.6. Hati (putih) merupakan bagian yang terletak pada pusat lingkaran tahun. Hati berasal dari kayu awal yaitu bagian kayu yang pertama kali dibentuk oleh kambium.
7. Jari-Jari Teras (Rays) merupakan jari-jari yang diukur dari luar kedalam berpusat pada sumbu.
Fungsinya : sebagai tempat saluran bahan makanan yang mudah diproses di daun, guna pertumbuhan pohon.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan dan sifat-sifat kayu adalah : - Struktur kayu
Kepadatan kayu berhubungan dengan berat jenis dan kekuatan kayu
Mata kayu dan retak-retak
Kadar lengas
Keawetan alam.
Daftar kelas kuat kayu :
KelasBerat Jenis KuatKekuatan Lengkung Absolut (Kg/cm)Kekuatan Tekan Absolut (Kg/cm)
I> 0.9> 1100> 650
II0.9 0.61100 725650 425
III0.6 0.4725 500425 300
IV0.4 0.3500 360300 215
V< 0.3< 360< 215
Sebagai bahan konstruksi kayu pada umumnya memiliki kebaikan dan keburukan, diantaranya :
1. Keuntungan
a. Kayu mempunyai kekuatan tinggi
b. Kayu mudah dikerjakan
c. Kayu tahan terhadap pengaruh listrik dan kimia
d. Mudah didapat dalam waktu yang cepate. Harganya murah
2. Kerugian
a. Kayu mempunyai cacat alam
b. Kayu mudah mengalami penyusutanc. Kayu mudah terbakar
d. Beberapa kayu bersifat kurang awet
e. Kurang homogen
Cacat kayu dan pengaruhnya
1. Cacat Mata Kayu
Mata kayu adalah lembaga atau bagian cabang yang berada dalam kayu.
Mata kayu dibedakan atas 3 macam, yaitu :
Mata kayu sehat adalah mata kayu yang tidak busuk, berpenampang keras, tumbuh kokoh dan rapat pada kayu, berwarna sama/ lebih gelap dibandingkan dengan warna kayu sekitar.
Mata kayu lepas adalah mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu , biasanya pada proses pengerjaan mata kayu ini akan lepas dan tidak ada jejak busuk.
Mata kayu busuk adalah mata kayu yang menunjukkan tanda-tanda pembusukan pada bagian-bagian kayu disekitarnya.
Mata kayu mempunyai pengaruh yang kurang menguntungkan, antara lain:
a. Menyulitkan pengerjaan kayu karena kerasnya penampang mata kayu (mata kayu sehat)
b. Mengurangi keindahan permukaan kayu
c. Menyebabkan lubang pada lembaran-lembaran kayu
d. Mengurangi sifat keteguhan kayu. Hal ini terjadi karena serat mata kayu relatif tegak lurus serat batang pohon.
2. Pecah dan Belah
Pada badan kayu bulat sering terlihat adanya serat-serat yang terpisah memanjang. Berdasarkan ketentuan pengujian, lebar terpisahnya serat yang < 2 mm dinamakan retak. Apabila < 6 mm dikatakan pecah dan kalau lebarnya > 6 mm disebut belah.
3. Pecah Busur dan Pecah Gelang
Pecah busur adalah pecah yang mengikuti lingkaran tumbuh, bentuknya , lingkaran. Pecah gelang adalah kelanjutan pecah busur yang kedua ujungnya bertemu membentuk lingkaran penuh atau > lingkaran. Hal ini disebabkan ketidakseimbangan dalam penyusutan pada waktu kayu kering, juga karena tegangan didalam kayu yang tiba-tiba terlepas pada waktu penebangan. Pengaruh cacat kayu ini sama dengan pengaruh cacat belah atau pecah.
4. Hati Rapuh
5. Arah Serat
6. Jamur penyerang Kayu
BAB III
KESELAMATAN KERJA
Pada setiap pekerjaan yang kita lakukan, kita harus memperhatikan faktor keamanan, yang merupakan faktor paling penting karena menyangkut tentang keselamatan diri kita dan keselamatan benda kerja serta peralatan kerja.
A. Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakaian kerja yang tidak mengganggu pergerakan kita
2. Pakailah sepaku yang tahan terhadap benda keras
3. Patuhilah instruksi daru instruktur.
B. Keselamatan Peralatan Kerja
1. Pergunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya
2. Letakan peralatan sesuai dengan tempatnya setelah selesai dipergunakan
3. Pergunakanlah peralatan-peralatan yang ada dengan cara yang benar
4. Simpan kembali peralatan yang dipakai apabila telah selesai dipergunaka
BAB IVLATIHAN DASAR MENGGERGAJI DAN MENGETAM
A. Tujuan
Adapun tujuan dari pratikum ini yaitu untuk memberi kemampuan dasar kepada mahasiswa untuk dapat melakukan pekerjaan. Kemampuan dasar pekerjaan kayu :
Menggunakan perkakas tangan (manual)
Melukis atau memberi tanda goresan pada benda kerja
Mengetan rata, lurus, dan siku
Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji tangan.
B. Teori Dasar dan Petunjuk Umum
Kayu banyak dihasilkan di Indonesia baik macam maupun jumlahnya. Batangnya dapat dibentuk menjadi berbagaimacam ukuran, berupa balok dan lembaran tipis berupa papan.
Pada masa dahulu cadangan kayu sangat banyak, namun saat ini karena pemakaian kayu yang sangat banyak mengakibatkan cadangan kayu itu sendiri jadi semakin berkurang. Oleh karena itu, untuk dapat menghemat pemakaian kayu maka cara yang dipergunakan untuk membentuk kayu harus melalui tahapan-tahapan yang benar seperti mengukur, menandai, membentuk dengan cara memotong dan mengetam, sehingga diperoleh permukaan dan bentuk sesuai dengan yang dikehendaki.
Jenis-jenis kayu dapat dibentuk antara lain :
Kayu lunak : bakasa, benuang, gerunggang, jelutung, sengon laut, meranti merah ringan, meranti putih dan kuning, balpale perupuk, pulae, randu alas dan kering.
Kayu sedang : damar, melur, pinus, jati, damar laut, bungur, tembesu, wangkai, waru, mahoni, kamper, meranti merah berat, merawan, bayur durian, kemiri, mersawa dan ramin.
Kayu keras : eboni, sonokeling, rengas, merbau, kayu besi, rasamala, ulin, bakau, puspa dan sangkai.
Untuk memperoleh kayu hasil potongan dan bentuk yang baik, maka diperlukan berbagai faktor pendukung antara lain keterampilan yang baik, peralatan dan perlengkapan yang memadai.
Sebelum tahap awal pengenalan pekerjaan kayu, maka pratikum ini diumaksudkan sebagailatihan bagi mahasiswa untuk mengetam dan menggergaji dengan bahan sebatang kayu ukuran 6/8 cm yang akan diketam menjadi ukuran 5/7 cm.
Sebelum pekerjaan dimulai harus dilakukan pemeriksaan kayu tersebut dan ketajaman perkakas yang akan digunakan.C. Peralatan dan Bahan
a. Peralatan
Gergaji potong dan gergaji belah
Gaergaji punggung
Ketam pendek
Ketam panjang
Palu biasa
Siku dan siku verstek
Meteran dan penggaris
Pensil atau kraspen
Perusut
Klem dan ragum
Palu kayub. Bahan
Kayu kamper ukuran 55 x 6/8 cmD. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada bangku kerja dengan baik dan teratur apabila belum diperlakukan.
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerjanya dengan teratur.
3. Kosentrasi atau pusatkanlah perhatian/pikiran pada pekerjaan.
4. Patuhi peraturan bengkel.
5. Ikuti petunjuk-petunjuk instruktur.E. Langkah Kerja
1. Persiapan
Pilihlah bahan/kayu yang baik (lurus, tidak berlubang)
Sediakan peralatan yang diperlukan seperti daftar peralatan yang diatas
Siapkan meja kerja dan bangku kerja.
2. Proses pengerjaan
Tentukan ukuran kayu yang hendak digunakan, tandai dengan pensil sesuai ukuran
Lakukan pemotongan diatas pemotongan atau jepitlah bagian kayu terpanjang dengan klem pada meja kerja
Pengetaman :
Kita pilih muka yang lebar yaitu muka 1 sebagai pedoman awal.
~ Mengetam muka lebar I
~ Mengetam sisi tebal I (siku dengan muka I)
~ Menarik garis dengan perusut untuk menentukan lebar benda kerja
~ Mengetam muka lebar II sampai garis perusut.
~ Melukis bagian-bagian yang akan digergaji
~ Memotong halus kelebihan kayu menjadi ukuran 53,7 cm
- Penggergajian :
~ Menggergaji belah dengan menggunakan gergaji belah
~ Menggergaji belah dengan menggunakan gergaji punggung
~ Menggergaji potong sampai batas lukisan
BAB VSAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT
A. Tujuan
Pratikum ini memberi kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat melakukan aplikasi kemampuan dasar pekerjaan kayu:
1. Menggunakan perkakas tangan (manual) yang diperluakan.
2. Membuat bentuk kontruksi sambuangan bibir miring berkait.
3. Memahami prinsip dan fungsi sambungan yang akan dibuat.
B. Teori Dasar dan Petunjuk Umum
Kayu sebai bahan banguanan sudah lama dikenal dan digunakan, seperti untuk pembuatan konstruksi bangunan dan perabotan rumah tangga. Namun untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan kayu yang cukup panjang, ukuran yang adadi[pasaran tidak tersedia. Untuk itu perlu disambung sehingga panjang yang diinginkan terpenuhi.
Banyak bentuk dan jenis sambungan yang dapat dibuat, tetapi hal yang terpenting perlu dipahami adalah bahwa sambungan tersebut dapat berfungsi sesuai yang direncanakan. Salah satu bentuk sambungan yang sering dibuat untuk menyambung suatu balok adalah jenis sambungan bibir miring berkait. Sambungan ini diperguakan jiak suatu balok (gelagar) menerus yang terletak pada tiga tumpuan atau lebih akan disambung dimana akan bekerja momen lentur. Sambungan harus diletakan pada jarak 1/6 L (L=leber bentang) dari tumpuan, Karena pada jarak tersebut momen lentur =C untuk beban merata.
Panjang sambuangan adalah sebesar 2,5 s/d 3 h, diamana h adalah tinggi balok. Sambungan ini diperkuat dengan dua buash paku 1/2 ". Sambungan ini misalnya digunakan pada penyambungan balok bubungan / nok, balok gording, balok lantai (ioist)
C. Peralatan dan Bahan
1. Peralatan
Gergaji tangan pemotong dan pembelah
Gergaji punggung
Ketam pendek kasar atau halus
Ketam panjang
Palu besi dan kayu
Pahat tusuk
Siku dan siku verstek
Pensil atau krespen
Perasut
Klem dan ragum
2. Bahan
Kayu jenis usuk ukuran 5 x 7 cm panjang disesuaikan.
D. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada bngku kerja atau lemari peralatan dengan baik dan teratur apabila belum diperlukan.
2. Guanakan pakaian kerja selengkapnya.
3. pelajari dahulu gambar keraja dan ikuti langkah kerja dengan teratur 4. kosentrasi atau pusatkan pikiran / perhatian pada pekerjaan.
5. Ikuti petunjuk instruktur.
6. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya masing-masing
E. Langkah Kerja1. Persiapan
b. Pilihlah bahan atau kayu yang baik (lurus, tidak belubang) sesuai ukuran
c. Sediakan peralatan yang diperlukan (peralatan yang akan dipakai dalam daftar)
d. Siapkan meja kerja atau bangku kerja.
2. Proses Pengerjaan
a. Tentukan ukuran kayu yang hendak digunakan (5/7 cm) panjang 50 cm, tandai dengan pensil sesuai dengan ukuran
b. Lakukan pemotongan sesuai dengan ukuran, kemudian ketam bahan tersebut hingga lurus, siku dan rata untuk ukuran 4,5 x 6,5 cm.
c. Setelah itu dipotong menjadi dua bagian sama panjang kemudian beri tanda masing-masing, misal tanda A dan B
d. Melukis bagian-bagian yang akan digergaji :
tentukan panjang sambungan sesuai gambar kerja.
Bagi atas lima bagian dari lebar kayu tersebut.
Buat garis miring sesuai dengan gambar.
Beri tanda silang untuk bagian kayu yang terbuang
e. Memotong bagian-bagian batas sambungan untuk melepas kayu yang terbuang.
f. Lepaskan bagian kayu yang akan dibuang itu dengan pahat.
g. Sambungkan kayu A dan B.
h. Periksa hasil kerja pada instruktur.Catatan:
Apabila terjadi kurang sempurna pada hasil sambungan, periksa kembali atau lakukan koreksi atas pekerjaan. Kemudian sambungkan lagi dan lakukan pekerjaan tersebut sampai sambungan benar dan baik.
BAB VIIISAMBUNGAN EKOR BURUNG
DAN
SAMBUNGAN JARIA. Tujuan
Pada akhir pratikum diharapkan mahasiswa akan dapat ;
1. Terampil mengngunakan alat perkakas yang yang diperlukan dengan teknik yang benar.
2. Dapat mengetam dengan lurus dan siku.
3. Mengetahui langkah-langkah penyambungan papan
4. Mengetahui kegunaan sambungan ini.B. Dasar Teori
Disuatu kontruksi rumah bayak macam-macam bahan yang diperguanakan untuk mendapatkan dekorasdi yang indah dan tidak memerlukan biaya mahal. Sambungan papan banyak digunakan pada salah satu bagian dari rumah, Perkantoran dan lain sebagainya. Kegunaan kita menyambung papan agar terlihat indah dan dekoratif apalagi ditambahkan pernis sebagai penghalus dan pelicin kayu yang disambung. Sambngan kayu arah melebar dipakai antara lain untuk loteng pada salah satu bagian rumah, pelapis didnding, dan lain-lain
1. Sambungan dengan sekrup
Sambungan jenis ini alat penyambungnya berupa sekrup, yangh dipasang pada lobang yang telah disiapkan
2. Sambungan lidah dan alur
Sambungan lidah dan alur dibuat untuk menyambung papan arah melebar, disini salah satu sisi papan dilubangi dengan ukuran tertentu dan salah satunya lagi dibuat seperti lidah, kemudian disatukan.
3. Sambungan alur dan lidah lep
Sambungan jenis ini hampir sama dengn sambungan lidah dan alur, sama-sam memakai lidah dan lubang, tetapi disini lidahnya dibuat terpisah dan kedua sisi kayu dilubangi dengan ukuran tertentu kemudian diberi lidah tambahan.
Dari ketiga sambungan diatas mempunyai kegunaan yang sama tergantung dengan orang yang akan menyambungnya, mana yang lebih bagus menurutnya
.
C. Peralatan dan Bahan
1. Peralatan
Gergaji tangan pemotong atau pembelah
Gergaji punggung
Ketam pendek halus atau kasar
Palu besi dan palu kayu
Pahat tusuk
Obeng
Siku dan siku verstek
Meteran dan penggaris
Pensil dan krespen
Perusut
Klem dan ragum
2. Bahan
Kayu ukuran 5/7 cmD.Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada bngku kerja atau lemari peralatan dengan baik dan teratur apabila belum diperlukan.
2. Guanakan pakaian kerja selengkapnya.
3. Pelajari terlebih dahulu gambar yang ada
4. Ikuti langkah kerja dengan teratur
5. kosentrasi atau pusatkan pikiran / perhatian pada pekerjaan.
6. Ikuti petunjuk instruktur.
7. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya masing-masingE. Langkah Kerja1. Sediakan papan yang akan digunakan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
2. Ketam dengan menggunakan ketam tangan ( manual) sampai bersih,lurus dan siku.
3. Potong papan menjadi dua sama panjang.
4. Gambar pola pada papan sesuai ukuran yang ditentukan.
5. Tandai bagian yang akan dibuang.
6. Gergaji sesuai dengan pola yang telah dibuat.
7. Cocokan atau pasangkan kedua papan tersebut.
8. Setelah selesai periksa pada instruktur.
.
BAB VISAMBUNGAN PADA KOZEN PINTU
A. Tujuan
Pada akhir pratikum diharapkan mahasiswa akan dapat ;
Terampil mengngunakan alat perkakas yang yang diperlukan dengan teknik yang benar
Dapat hubungan pada kozen pintu (tiang dan ambang atas).
Dapat menerangkan prinsip hubungan dan bentuk-bentuk pintu, serta bagian-bagian hubungan dan fungsinya.
B. Teori Dasar dan Petunjuk Umum
Kozen pintu terdiri dari balok tegak dan datar , yang bentuk tegak dinamakan tiangn dan yangn datar dinamakan ambang, ambang terdiri dari ambang atas dan ambang bawah. Ukuran kayu yang digunakan sebaiknya diperhitungkan atau disesuaikan dengan tebal balok dan lebar pintu. Ukuran yang lazim digunakan adalah 6 x 12 cm atau 7 x 14 cm. Untuk pemasangan pintu duiperlukan sponing, yang lebarnya 1,5 cm dan dalamnya sama dengan tebal pintu ditambah 3 mm. Untuk mencegah agar tidak bercelah dan agar kedudukannya kozen kokoh tidak bergeser terhadap tembok, kedua tiang pada sisi luar dipahat alur kapur, berbentuk mulut ikan lebar 5 atau 6 cm, dengan dalamnya 1,5 smpai 2 cm. ini dibuat mulai 5 cm dibawah ambang atas
Hubungan tiang dengan ambang atas dibuat pen sebesar 1/3 lebar kayu. Untuk mendapatkan hubungan yang kokoh, dibuat lobang tertutup jadi ambng atas diperpanjang 8 sampai 10 cm, ini dinamakan dengan telinga kozen. Ujung ambang tersebut ditarik 1 cm dan berbentuk trapesium serta ditakik beralur menyilang . Untuk memperkokoh hubungan dapat dikunci dengan pasak kayu atau paku. Pada pratikuk in mahasiswa diinstruksikan untuk membuat hubungan kozen dalam skala ukuran kecil, seperti pada gambar kerja.
Untuk prosedur pratikum, mahasiwa diharapkan sudah dapat menggunakan peralatan sebagai mana mestinya, serta dapat bekerja dengan mengutamakan keselamatan kerja dan dapat menerapkan langkah-langkah kerja yang efektif dan efisien.
C. Peralatan dan Bahan
1. Peralatan
Gergaji tangan pemotong atau pembelah
Gergaji punggung
Ketam pendek halus atau kasar
Palu besi dan palu kayu
Pahat tusuk
Obeng
Siku dan siku verstek
Meteran dan penggaris
Pensil dan krespen
Perusut
Klem dan ragum
2. Bahan
Kayyu ukuran 5/7 cm
D. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada bngku kerja atau lemari peralatan dengan baik dan teratur apabila belum diperlukan.
2. Guanakan pakaian kerja selengkapnya.
3. pelajari dahulu gambar keraja dan ikuti langkah kerja dengan teratur .
4. kosentrasi atau pusatkan pikiran / perhatian pada pekerjaan.
5. Ikuti petunjuk instruktur.
6. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya masing-masing
E. Langkah Kerja
1. Sediakan kayu ukuran 5/7 50 cm
2. Ketam hingga rata dan siku dengan ukuran 4,5 / 6,5 50 cm.
3. Potong menjadi bagian yang sama panjang, lalu potong sisa kayu sehingga menjadi ukran masing-masing 25 cm.
4. Lukislah masing-masing bagian tersebut.
5. Ambil satu bagian kayu lalu buatlah pada salah satu sudut lukisan sponing berukuran lebar 2 cm dan dalamnya 1 cm.
6. Bagi panjang kayu menjadi tiga bagian.
7. Lukislah bagian telinga, ujungnya berbentuk trapesium.
8. Lukislah bagian yang kedua, mula-mula lebar kayu bagian ini, di bagi menjadi tiga bagian yang sama besar dan bagian tengahnya dibuat arsiran yang nantinya dijadikan sebagai lubang pen.
9. buatlah lukisan sponing dengan ukurn lebarnya 2 cm serta dalamnya 1 cm.
10. Pada ujung bagian atas buat lukisan pen dengan ukuran 1/3 lebar kayu.
11. Arsirlah bagian kayu yang terbuang.
12. Lakukan pemahatan, pemotongan pembuangan, bagian kayu yang telah diarsir.
13. Periksalah hasil pekerjaan pada instruktur.
BAB VIIHUBUNGAN BALOK TARIK DENGAN
TIANG KUDA KUDA
a. Tujuan
Pada akhir pratikum diharapkan mahasiswa akan dapat ;
Terampil menggunakan alat perkakas yang diperlukan dengan teknik yang benar
Membuat hubungan balok tarik dengan tiang gantung dan batang sokong
Menerangkan fungsi serta syarat hubungan balok tarik dan balok tiang gantung dan batang sokong.
b. Teori Dasar dan Petunjuk Umum
Pada pekerjaan kali ini mahasiswa diinstruksikan untuk membuat hubungan balok dengan tiang kuda kuda dan balok sokong. Untuk prosedur pengerjaan mahasiswa dapat menggunakan peralatan sebagai mana mestinya, serta dapat bekerja dengan mengutamakan keselamatan kerja dan menerapkan kerja efektif dan efisien.
c. Peralatan dan Bahan
1. Peralatan
Gergaji tangan pemotong atau pembelah
Gergaji punggung
Ketam pendek halus atau kasar
Palu besi dan palu kayu
Pahat tusuk
Obeng
Siku dan siku verstek
Meteran dan penggaris
Pensil dan krespen
Perusut
Klem dan ragum
2. Bahan
Kayu ukuran 5/7 cm
d. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada bngku kerja atau lemari peralatan dengan baik dan teratur apabila belum diperlukan.2. Gunakan pakaian kerja selengkapnya.
3. pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerja dengan teratur .
4. kosentrasi atau pusatkan pikiran / perhatian pada pekerjaan.
5. Ikuti petunjuk instruktur.
6. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya masing-masing
e. Langkah Kerja
i. Sediakan kayu ukuran 5/7 50 cm
ii. Ketam hingga rata dan siku dengan ukuran 4,5 / 6,5 50 cm.
iii. Memotong ukuran bersih sesuai gambariv. Melukis hubungan dan sambunganv. Membentuk hubungan dan sambunganvi. Merakit hubungan dan sambunganBAB IXPENUTUPKESIMPULANDari hasil praktek kerja kayu yang telah dilakukan di Bengkel Politeknik Negeri Padang Universitas Andalas selama dua minggu berturut-turut, dan telah menyelesaikan beberapa job yang telah diberikan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Praktek kerja kayu I dikerjakan dengan menggunakan alat-alat atau perkakas ntangan (lat manual) dan belum mempergunakan mesin. Dalam pembyuatan kontruksi kayu pada masing- masing job dituntut ketelitian kepada setiap mahasiswa yang bekerja sehingga mempoeroleh hasil-hasil yang baik dan sempurna dengan gambar kerja dan intruksi yang diberikan. Pada saat melaksanakan praktek hendaknya memperhatikan keselamatan kerja terutama dalam pemakaiaan alat dan perkaaks agar tidak terjadi kecelakaan dalam praktek. Pelajaran praktek kerja kayu I ini adalah sebgai pengetahuan dasar dalam pembuatan kontruksi untuk diterapkan dilapangan nantinya.
SARAN
Dalam melaksanakan praktek Carpentry I ini masih banyak terdapat kendala antara lain salah satunya keterlambatan dalam menyelesaikan bnda kerja, hasil yang kuyarang bagus dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena keterbatasan perkakas dan peralatan kerja. Oleh karena itu kami mohon agar dlam praktek, semua peralatan yang dipergunakan harus layak pakai dan peralatan tolong dilengkapi dari alat yang paling kecil ukurannya sampai alat yang paling besar ukurannnya, sehingga kendala tersebut dapat diselesaikan dan apa yang dikerjakan sesuai dengan yang diinginkan.
4
1
3
6
PAGE KEVIN WARSAHID
IB MANDIRI
100102308