Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the...

35
Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturers

Transcript of Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the...

Page 1: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturers

Page 2: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

Karya dosen yang telah memperoleh/sedang memproses perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)

Program Studi : SILVIKULTUR

Departemen : SILVIKULTUR

Fakultas : KEHUTANAN

Registrasi Granted

1 Komposisi dan Proses Pembuatan Pupuk

Organik Cair Sekaligus Pestisida Organik

untuk Pertanian (Hortikultura)

Dr. Ir. Elis Nina Herliyana, M.Si 2010 No. Pendaftaran : P00200900766

2 Komposisi Pengkilap Daun (Leaf Shiner )

Tanaman Hias

Dr. Ir. Elis Nina Herliyana, M.Si 2010 No. Paten : IDP000035708

3 Penerapan Teknik Guludan dalam

Penanaman Mangrove pada Lahan yang

Terendam Air Masin yang Dalam

Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS;

Dr. Ir. Istomo, M.Si;

Ir. Tarma Purwanegara, BE

2010 No. Pendaftaran : P00201000635

4 Barcoding berbasis DNA untuk Lacak Balak

Kayu Tropis

Prof. Dr. Ir. Iskandar Z. Siregar,

M.Sc.F.Trop;

Dr. Ir. Ulfah Juniarti Siregar, M.Agr,

Tedi Yunanto, S.Hut., M.Si

2010

5 Pot Berbahan Dasar Organik untuk

Pembibitan Tanaman Kehutanan

Dr.Ir. Sri Wilarso Budi R, MS,

Dr. Lina Karlinasari, S.Hut, M.Si,

Ir. Andi Sukendro, M.Si

2011

6 Pengembangan Pupuk Hayati “MyCofer”

sebagai Pupuk Potensial untuk Tanaman

Perkebunan dan Kehutanan

Dr. Ir. Yadi Setiadi, M.Sc,

Ir. Noor Faiqoh Mardatin, M.Sc

2012

7 Klon Sengon Resisten terhadap Hama Boktor Dr. Ir. Ulfah Juniarti Sireagar, M.Agr,

Dr.Ir. Arum Sekar Wulandari, MS,

Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si

2012

*Nama pertama adalah inventor utama

No. Judul Karya Tim Inventor* TahunStatus

Ket

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA

Page 3: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

REPUBLIK INDONESIAKEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

SERTIFIKAT PATEN

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas nama Negara Republik Indonesia berdasarkanUndang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten, memberikan Paten kepada:

Nama dan AlamatPerregang Paten

Untuk Invensi denganJudul

Inventor

Tanggal Penerimaan

Nomor Paten

Tar-rggal Pembenan

Perlindungan Paten untuk invensiTanggal Penerimaan (Pasal B).

Sertifikat Paten ini dilampiri denganyang tidak terpisahkan dari sertifikat

INSTITUT PERTANIAN BOGORGd. Andi Flakim Nasoetion Lt. 5

Kampus iPB Dran-raga,

Bogor 16680INDONESIA

KON4POSISI PENGKILAP DAUNHIAS

Dr. Ir. Elis Nina Herlil'ana, M.SiIr. Deden Hidayatullah

07 April 2009

IDP000035708

20 Maret 2014

tersebut diberikan untuk

deskripsi, klaim, abstrakini.

( L EA F .SI/1AER) TANAMAN

selama 20 tahun terhitung sejak

dan gambar (ika ada) dari invensi

a.n. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA

DIREKTUR JENDERA.L I-IAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Corrie Naryati, S.H.NIP. 1 95501231 984032001

2G1Z-fi3-

ESAI"{KA$$

Page 4: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

(31) Nomor (32) Tanggal (33) Negara

Tanggal Pengumuman: 14 Oktober 2010

Dokumen Pembanding:

us 4 348 424

3

(11) tDP000035708 B

(45) 20 Maret 2014

Nama dan Alamat yang Mengajukan Permohonan Paten

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Gd. Andi Hakim Nasoetion Lt. 5

Kampus IPB Dramaga,

Bogor 1 0680

INDONESIA

Dr. lr. Elis Nina Herliyana, M.Si, lD

lr. Deden Hidayatullah, lD

Nama dan Alamat Konsultan Paten :

Pemeriksa Paten I Supake Purba, S.Si.

iumlah Klaim ; 1

!{t € tt€a€{**

$rlaa

" (12)

(1e)

PATEN INDONESIA

DIREKTOMT JENDERALHAK KEKAYMN INTELEKTUAL

(51) KlasifikasilPCs:A 01N 3/00, C 05F 11/00

(21) No. Permohonan Paten : P00200900212

(22ir Tanggal Penerimaan: 07 April 2009

(30) Data Prioritas :

(71)

(74)

(43)

(56)

(54) Judul lnvensi : KOMPOSISI PENGKILAP DAUN (LEAF SH/NER)TANAMAN HIAS

(") fi?ltlSltir' berhubungan dengan komposisipengkitap daun atau Leaf Shiner(dengan merek Semirdaun)untuk tanaman hias, beserta

penggunaannya dalam perawatan tanaman hias, khususnya untuk mengkilapkan, melindungi dan menyuburkan daun tanaman hias.

Semirdaun ini mempunyai komposisi yang mengandung: mlnyak daun tenac slicker dengan bahan aktif HVI 650 dengan jumlah sebesar:

1-5% volume, air dengan jumlah sebesar: 98.8-94.8% volume, cian hormon pertumbuhan (ZPT) dengan bahan aktif amina dengan jumlah

sebesar; 0.002-03%volume. Perbandinganminyakdaun,airdanhormonyangdiinginkanyaitusebesar; 2.4.97.4:0.2%volume.

':::'.1;Q

n

a r-)t {],, A

Kajian tPBl

| 6 t4 ''i' ,.r., ESAHKANAslinya

4, 9tlgge!" M'fqL*;,r32019sfl02'l fl0J

Page 5: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

r€ta!aa3

!tf{aa€a!

a

51ot

10

15

20

1

Des krips i

KOMPOSISI PENGKILAP DAUN (I'E:AE SHINER) TAI{AI'IAN HrAS

Bidang Teknik InvensiInvensi ini berhubungan "dengan komposisi pengkilap

daun (Leaf shiner dengan merek Semirdaun) tanaman hias,

beserta penggunaannya dalam perawatan tanaman hias,

khususnya untuk mengkilapkan, melindungi dan menyuburkan

daun tanaman hias.

Latar Belakang Invensiproduk pengkilap daun merupakan sarana memperbaiki

penampj-lan tanaman yang kusam karena debu agar menjadi

berkilau. Pengelapan daun denqan hanya menggunakan air

tidak dapat membu.at daun menjadi mengkilap. Peng'kilap daun

(leaf shiner) ini juga seperti sejenis pupuk untuk

memperindah dan merawat daun bunga seperti Anthurium,

sehingga daun tetap t-erpelihara, terawat dan semakin indah

untuk dipandang dan dinikmati.Biasanya bahan yang biasa dipakai unt.uk membuat

tampilan tanaman menjadi lebih prima adalah: susu cair ' aLT

santan (kara), baby oiJ, air kelapa, sabun cuci cair dan

Semirdaun (Pikiran Rakyat iPRl 2007; Indonetwork Surabaya

iISl 2oo1; Kicau Daun IKD] 2001) . Liu (2001, IDteriorscape

Magazine, Januari/Februari 2001) telah menguji- 13 formulasi

untuk membersihkan dan mengkilapkan tanaman di antaranya

adalah JunqJe Rain, Nurseryrman's Pride, Brand x, Green-Gfo,

Pokan, Home Mix, Cascade Rlnse Aid, Zep Citrus Cleaner,

CrystaJ Leaf Shine Aerosol- , Ndtural- Leaf Sh:.ne CJeaner,

BLatt GLanz, Miracle Grow ProfessionaL Formul-a Leaf Shine,

dan FoJiglo Foliage CJ-eaner and Leaf Shine. Pen<,n""..1

25

30

Page 6: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

bahan pengkilap daun tersebut pada beberapa kasus

menunjukkan pada awalnya memang tanaman tersebut daunnya

indah mengkilap, namun setelah beberapa harl kemudian

banyak yang mengeluhkan efek yang tampak pada daun

tanamannya. Daunnya menguning, bolong-bol-ong, tampak kusam

denqan noda putih, atau bahkan tanaman kelihatan sakit (PR

2OO1) . Hal tersebut ter;adi" apabila pemakaian terl-alu

sering. An j uran pemakalan yang aman adal-ah sebul-an sekal-i-

atau apabila diperlukan seperti menjelang pameran. Anjuran

tersebut juga didukung oleh pernyataan para petani

Anthurium (PR 2001; KD 2001). Beberapa kandungan dan

penggunaan produk J-eaf shiner dibandingkan dengan Semirdaun

(Tabel 1-) .

i5 Tabel 1. Beberapa produk J-eaf

produk Semirdaun

shiner dibanding dengan

10

NO NAI'IA PRODUK KANDUNGAN PENGGT'NAAI{

JungJe Rain

Pokan

Cascade Rrnse

AidYates LeafShine

Semr rdaun

Sabun Castil-e

Minyak CitrusAerosol

konsentrateSurfaktan

Light petroleum

oilTenac StickerZPT Amlna

3 hari sekali /seminggu 3 kali

seminggu 1 kali

!-2 kali /bu1an

Liu (200L) membandingkan ke-15 formula

pendugaan berdasarkan 4 ons farutan yang diperlukanmenyemprot (spray) permukaan seluas 10 inci Janet

Aerosol dibutuhkan sekitar satu sendok teh untuk

permukaan yang sama. JumIah cairan untuk aerosol

dengan

untuk

Craig.luas

secara

20

Page 7: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

10

nyata lebih sedikit untuk menutupi permukaan dibandinqcaj-ran dari botol-. Penilaian juga berdasar pada harga

produk per aplikasi.JungJe Rain merupakan pembersih yang mengandung sabun

castil,e dan minyak citrus, baunya enak, tetapi mempunyai

score rendah. Anj urannya adalah setiap 3 hari sampai

masalah teratasi, nampak ramah lingkungan, namun tidakmengherankan akan bersih kalau seminggu 3 kali dlbersihkan.Dengan dosis B sendok teh per ga7lon air, hal tersebutmenyebabkan harganya juga mahal (4 sen dol-ar per aplikasi)(Liu 200I) .

Nurseryman's Pride dianjurkan 0,5 ons' untuk 22 ons

aart scorenya tidak dapat diterima. Penambahan 3 sendok teh

dapat meningkatkan hasil dan scorenya meningkat karena

harganya sangat murah (28 sen per aplikasi). Brand X atau

emulsi Soutwest Pl-antscape's Silicone adalah sebenarnya

suatu rebottJing dari suatu produk yang tidak bernama.

Hasilnya cukup tinggi. Rata-rata aplikasi 0,5 ons dalam 16

ons air, (harganya 22 sen dolar) . Pokan merupakan aerosol

konsentrate dan siap pakai, scorenya menengah dengan harga

per aplikasi 15 sen dolar (Liu 200I) .

Home Mrx mempunyai score lumayan (5) dengan hasil daun

yang mengkilat. Harqa per aplikasi 15 sen dolar. Cascade

R:.nse Aid adalah sebenarnya sebuah agen pembasah non ionik25 seperti surfaktan lalnnya. Pada labelnya diklaim

"mengandung speslal Pure Rrnse FormuLa yang dapat

meluruhkan resldu dan tidak ada yang menempel pada piring".Mungkin piring anda akan bersih tetapi tidak pada tanaman.

Harga per aplikasi tidak dil-akukan (Li-u 2001) .

Zep Citrus Cfeaner adalah produk siap pakai yang

disemprot.kan tiga kali pada daun, kemudian dlbiarkan saLu

menit dan dlsemprot dengan air berslh. Score pallng rendah

hanya baunya enak. Harga per aplikasi tidak dihitung (Liu

2007) .

15

20

30

Page 8: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

10

Crystal Leaf Shine AerosoL adalah produk dari LeafTek. Hasil pengujian cukup bagus. Semua produk aerosolmempunyai volume rendah dan aplikasinya cepat. Harga per

aplikasi 7 sen dolar dengan 1 sendok teh bahan (Liu 2001).

Naturaf Leaf Shrne Cfeaner berbentuk aerosol dan

produk dari PLanter Technology. Bahan ini mendapat score

dapat diterima dan harganya sama dengan produk CrystaJ.Score tidak pernah di atas 2. Residu minyak tidak disukaj-.Produk ini berl-abel sebagai pembersih tetapi mengan;urkan

untuk mengusap daun dengan kain setelah aplikasi. Hal

tersebut yang menyebabkan produk berl-abel sebagai pembersih

(Liu 2001) .

Bfatt GLanz merupakan sejenis aerosol yang dipasarkandl Inggris, Jerman, Prancis dan Spanyol. Hasil semprotan

mendapat nilai bagus, melalui pernukaan tanaman berminyak

kalau basah dan nanipak bertahan beberapa harj. Harga untuksatu sendok teh di bawah 10 sen dolar per aplikasi (Liu

2001).

IuliracLe Grow ProfessionaL Formula Leaf Shine adalah

produk siap pakai dengan pompa. Score baik dengan nilai 5,

namun harganya cukup mahal yaitu I,L6 dolar per apli-kasi.Ada pernyataan pada l-abelnya "garansi uang kembal-i" (Liu

2001).

FoJiglo FoJiage Cl-eaner and Leaf Shine adal-ah produk

dengan nifai baik (3) dengan dosis 2 ons per qalon air.Harga per aplikasi 6 sen dolar dengan konsentrasi tinggi(Liu 2001) .

Liu (200I) menyimpulkan bahwa semua Leaf shine akan

menghilangkan bahan yang tak nampak yang menyebabkan cahaya

terpantulkan. Lebih mirip dengan pembersih mobil yang

nampak mengki-lap ketika basah. Leaf shrne yang keringteramati akan terlepas dari lapisan permukaan dan lebihmudah tertiup. Tidak dlketahui apakah karena kering atau

l5

20

25

30

Page 9: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

10

sebagian masuk terserap ke dalam daun. Bagaimanapun setelahdj-semir tananan tidak menjadi kering.

Penggunaan bahan-bahan organik seperti susu dan ampas

kelapa dapat menimbulkan efek yang tidak baik pada Lanaman

terutama dapat mengundang hama dan penyakit seperti busuk

dan bercak akibat bakteri dan cendawan. Tetapi dengan

menggunakan J-eaf shiner daf am invensi J-ni, yang t.erbuat

dari bahan minyak daun, air dan hormon, mempunyai

keunggulan yaitu daun men;adi bersih dari noda dan kotoransehingga penampilannya tebih pri-ma, proses fotosintesa pada

stomata daun tidak terganggu, dan daun terlindungi dariserangga pemakan daun seperti belalang, ulat'daun dan mealy

bug (kutu putih), serta daun dan tanaman akan terangsangpertumbuhannya.

Penelusuran dalam US patent nomor 4,348,424 berjudulSprayable Pfant care Composition oleh Consolazio et al.(1982) mengenai komposisi bahan perawat tanaman yang dapat

memberikan nutrisi tanaman melalul daun dan dapat

mengkilapkan daun, mempunyai komposisi dan bahan yang

berbeda dibandino feaf shiner dalam invensi ini.

Ringkasan InvensiSemirdaun ini mempunyai komposisi yang mengandung:

minyak daun tenac sticker dengan bahan aktif HVI 650 dengan

jumlah sebesar: 1-5? volume, air dengan jumlah sebesar:

98. B -94.8? volume, dan hormon pertumbuhan (ZPT) dengan

bahan aktif amina dengan jumlah sebesar: 0.002-0.32 volume.

Perbandingan minyak daun, air dan hormon yang diinginkanyaltu sebesar : 2 . 4: 9'l . 4: 0 .2% vof ume .

Dibanding susu cair, air santan, baby oi7, air kelapa

dan sabun cuci cair, leaf shiner ini mempunyai keunggulan

yaitu membersihkan noda dan kotoran di daun sehingga daun

tampil menjadi lebih prima dan tidak mengganggu proses

fotosintesa pada stomata daun, bersifat melindungi dari

15

20

25

30

Page 10: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

10

15

20

25

30

serangga pemakan daun seperti belalang, ulat daun dan mealy

buq (kutu putih), serta berfungsi juga sebagai hormon atau

pupuk cair untuk merangsang pertumbuhan tanaman.

Daya kilap daun setelah aplikasi produk 'Semirdaun'dapat bertahan sefama 2 minggu pada lingkungan outdoor

terhadap pencucian oleh air. Konsentrasi Amina terhadap

pertumbuhan jumlah, panjang, dan lebar daun tidak berbeda

nyata pada rentang konsentrasi 2, 6, 10, 14 dan 1B mIl1000

ml air (v/v). Bahan aktif HVI 550 sebagai bahan aktif

pengkilap daun berfungsi sebagai pelapis dan melindungi

bagian daun yang diaplikasikan sehingga daun muda dan

bagian bawah daun yang tidak diapli'kasikan tidak

terlindungi dari serangan hama dan penyakit. Diduga HVT 650

tidak bekerja secara sistemik dalam melindungi tanaman

terhadap hama dan penyakit. Toksisitas perlakuan ter;adi

tidak hanya pada penqaplikasian HVT 55C tetapi juga pacia

produk pembanding yang telah beredar. Hal- ini diduga karena

adanya penetrasi mlnyak sebagai bahan pengkilap pada bagian

iaringan daun yang masih muda dan tipis.

Uraian Lengkap InvensiPengkilap daun yang mampu membersihkan noda dan

kotoran di daun sehingga daun tampil men;adi lebih prima

dan tidak mengqanggu proses fotosintesa pada stomata daun,

bersifat melindungi dari selangga pemakan daun seperti

belalang, ulat daun dan mealy bug (kutu putih), serta yang

dilengkapi ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) yang berfungsi sebagai

hormon atau pupuk cair untuk merangsang pertumbuhan tanaman

saat itu (Agustus 2006) belum ada dan belum dilaporkan.Bertolak dari hal tersebut, kami berusaha mencari

bahan yang dapat dijadikan sebagai pengkilap daun atau

"Semf. rdaun" yang tentunya harus mempunyai beberapa kegunaan

antara lain:

Page 11: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

10

Berfungsi mengkilapkan daun seperti jenis Aqlaonema'

Anthuriun dan Philodend.ron yang mempunyai aspek

keindahan dari daunnya. Dengan daun yang mengkilap

bersih mencirikan tanaman yang terawat baik dan

berpenampilan Prima.Berfungsi membersihkan daun dari kotoran, noda dan

debu. untuk mengkilapkan daun, biasanya mula-mula

denganCaramembersihkandauntanamanterfeblhdahulu dengan lap basah. Baru kemudian daun tersebut

diolesi atau disemprot dengan bahan pengkilap daun'

Berfungsi sebagal pelapis daun yang dapat mengusir

serangga pengganggu daun seperti beI'alang' ulat dan

mealy bug (kutu Putih).4. Berfungsi sebagai pupuk cair atau hormon pertumbuhan

yang diaplikasikan ke daun bersamaan dengan

penyemiran.

Dalam invensi ini, tiga bahan utama dari produk Leaf

Shiner adalah minyak daun, air dan hormon pertumbuhan '

Minyak daun yang digunakan adalah tenac sticker dengan

bahan aktif HVI 650 60%. Zat pengatur tumbuh mengandung

bahan aktif amina 0,18%. zaL pengatur tumbuh dibuat dengan

komposisitetap0,5?volumesolutan(aquades).Beberapacontoh tanaman yang dijadikan bahan percobaan yaitu jenis

Aglaonema (A. donacarmen, A. pride of Sumatra, A. Lipstlk

Aurora, A. Kho Chin, dan A. Leqacy, A' Lady Val-entine ' A'

Henq heng, A. Margaretta, A' Bl-ack Sumatra ' A' Butterf 7y

d'an Queen of Sian), jenis tanaman Anthurium (A. plownanii,

A. keris, A. jenmanii, A' Hookeri, dan A' Ruffles)

sedanqkan jenis Philodendron (P. Bfack cardinal, P'

MoonLight P. Green Congo,P. Red EmeraId, P' Red Congo' P'

TricoJor, dan P. SunLrqht).

Metodepengujiandenganmenggurrakankomposisirninyakdaun, aquades dan hormon dengan perlakuan komposisi

1.

2.

?

t5

20

25

30

Page 12: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

10

l5

20

50:35:15, 45230:25, 30:40:30 dan 25:50:25. Komposisi ini

digunakan untuk mel-ihat tingkat efek plasmolisis. Tingkat

plasmolisis ditunjukkan oleh tingkat penetrasi minyak pada

dinding sel daun dengan ditandai efek kuning di sekitar

daun. Periode pengamatan dilakukan tiap hari dengan

aplikasl ulang penyemiran sebanyak 2 har1 sekali, seminggu

sekali, 2 minggu sekali, dan 1 bulan sekali.' Hasil pengamatan yang difakukan selama 7 bulan yang

berlangsung dari bulan September 2006 sampai dengan Maret

200'7 diperoleh f ormul-a yang cukup optimal dengan mef ihat

aspek: daya ki1ap, daya bersih, pengaruh serangan serangga,

dan tingkat efek kuning daun. Melihat fakcor'pengujian yang

telah dilakukan sebelumnya beri-kut di bawah ini dapat

di;elaskan perbandingan dan sebab yang ditimbulkan dari

penggunaaan bahan-bahan konvensionaf (susu cair, air

santan, baby oi7, air kelapa, dan sabun cuci cair) dengan

Semirdaun hasil percobaan.

Hasil_ penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil-

frekuensi penyemiran daun maka tingkat kerusakan pada daun

semakin keciI, semakin rendah tingkat konsentrasi minyak

daun, semakin kecil tingkat kerusakan daun (Tabel 2) . Dari

percobaan yang tel-ah dllakukan didapatkan konsentrasi Semir

daun yang cukup aman dengan frekuensi aman penyemiran.

Tingkat kerusakan dinding sel daun dipengaruhi juga ol-eh

cara penyemiran daun. Ofeh karena itu disarankan penyemiran

dilakukan secara perlahan dan Iembut dengan menggunakan

kapas halus (facial) dengan periode penyemiran yang paling

aman sekitar sebulan sekali atau disesuaikan dengan

kebutuhan.

25

30

Page 13: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

:36 a :ar:!:

€:aaat€ta*a!

aa {:t:!a{5t€5!:rat{at3a{

rt

Tabel 2 Luasan daun yang terkena dampak

setelah perlakuan frekuensi penyemlran

semir.

(efek kunlng)

dan komposisi

Pengamatan

Daun dgnPerlakuanaplikasi

Penvemiran

UlanganKomposisi >> Minyak daun : Aquades

Hormon50:35:

15

modi f

45:30 :25

modi f

30:40:30

modi f

25 :50 :25

modi f

2 hari sekafi

7 hari sekali

14 hari sekali

30 hari sekali

1

2

1

2

1

2

1

2

20e"

1B%

o9

.LU6

6Z5%

Eo_

4eo

rlzr5z

9e"

9Z

5%EO_

oq?s

L4ZIZ6

'7 0,

B*

TZ1O,fb

0%

0%

1n9

11%

19ao

3U

n9

0%

0%

0%

10

Keterangan : Pengamatan didasarkan pada pengamatan luasan (%) daun yangterkena dampak setelah dicobakan beberapa perlakuan: yaitu frekuensipenyemiran dan komposisi semir (terutama komposi-si minyak daun dengansof utar-i/aquacles ) .

Invensi ini juga didukung dengan data yang diperoleh

dari tingkat keluhan customer. Tingkat keluhan customer

diketahui hanya 2 kasus (0.25e") dari sekitar 800 botol yang

telah kami produksi. Keluhan ini telah diinvestigasi dan dif ol-l-our up ke customer dengan hasil- temuan sebagai berikut:gejala yang tampak pada kasus pertama (alamat Bekasi)

adalah beberapa daun tanaman menguning. Tanaman tersebutdiamati dan dibongkar darl media t.anamnya. Diperoleh hasilternyata bagian akar dari tanaman tersebut telah membusuk.

Media tanamnya terlihat becek dan tidak poros. Akhirnya

disimpulkan bahwa daun tanaman tersebut menguning bukan

disebabkan karena penyemiran, akan tetapi disebabkan

karena tanaman itu sendiri sudah sakit. (akar busuk karena

media tanam becek).

15

20

Page 14: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

10

10

Sedangkan pada kasus kedua (alamat Banjarmasln),

gelala yang tampak yaitu tanaman agak layu. setefah

diinvestigasi dapat disimpulkan bahwa ge;a1a yang tampak

pada tanaman disebabkan karena tanaman belum beradaptasi

dengan tingkungannya. Tanaman tersebut merupakan tanaman

import yang baru datang dari Thailand (tanaman dj-kemas

tanpa media) yang langsung diambil oleh cus tomer dari

Jakarta ke Banjarmasin dan langsung di repotting kemudian

disemir. Tanaman tersebut masih dalam keadaan stress (belum

beradaptasi) karena jeda waktu yang cukup lama dari

pengemasan-perj al-anan- repotting dan belun memasuki tahap

conditioninq.Invensi ini juga diperkuat dengan hasil penelitian

dengan bahan tanaman Anthuriun "Gelombanq Cinta", berumur 6

bulan dengan diameter taluk sekitar 15 cm yang ditumbuhkan

pada media sekam, pakis, dan kompos, untuk nengetahui

komposisi dengan konsentrasi amina terbaik terhadap

pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta daya tahan efek

kilap dari bahan aktif HVI 650 terhadap pencucian dan

20 vraktu. Seb,elun di q':nakan, media sekam. dan pakis

disLeriirsasi terlebj h dahulrr dalam autoklaf supaya

terbebas dari penyakit. Media yang sr-rdah sterii dicampur

dengan perbandingan 1:1:1 (v/v). Penel-itian dilaksanakan di

rumah plastik di Bogor" suhu rumah plastik yanq relatif

panas membutuhkan modifikasi yang sesuai agar rumah plastik

cocok digunakan sebagai tempat tumbuh Anthurium "Gelombang

cinta,, sampai- akhir penelitian. Modifikasi yang dilakukan

adalah dengan memasang paranet 55U pada bagian bawah atap

rumah plastik yang diharapkan bisa mengurangi intensitas

cahaya yang masuk.

Bahan untuk perlakuan adalah berupa cairan yang berisi

Amina dalam bahan pengkj-Iap daun. Cairan tersebut akan

diaplikasikan dengan cara mengoleskannya dengan menggunakan

kapas pada tiap helai daun Anthurium "Gelombang Cinta".

l5

25

30

Page 15: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

10

15

20

25

30

11

Perlakuan berupa aplikasi pengolesan yang dil-akukan setiap

satu minggu sekali clan ada yang setiap dua minggu se kal-i .

Pencucian dengan cara menyemprotkan air dengan sprayer

bernozel- spray/mist ke daun tanaman hingga air menetes dari

daun dengan frekuensi sehari sekali.Rancangan perlakuan yanq digunakan adal,ah rancangan

faktorial dua faktor yang disusun dalam Rancangan

Iingkungan acak lengkap. Faktor pertama adalah Konsentrasi

amina yang terdiri atas lima taraf konsentrasi yaitu 2 mL/I

,6 mI/I, 10 ml-/l , 14 ml/l dan 18 mL/L (v/v) - Faktor kedua

adalah frekuensi aplikasi perlakuan yang terdiri aLas 2

taraf yaitu apl-ikasi pengolesan perlakuan setiap satu

minggu dan aplikasi pengolesan perlakuan setiap dua minggu.

Sebagal pembanding digunakan produk pengkilap daun yang

telah beredar yaitu Miracfe-Grow.

Kombinasi dari 2 faktor menghasilkan 10 kombinasi

perlakuan ditambahkan 1 produk pen',banding dimana setrap

perlakuan terdiri atas 10 ulangan sehingga terdapat 110

satuan percobaan. Masing-masing satuan percobaan terdj-ri

ata,s l pot yanq berisi satu f-anaman Anthurium "Gelornbang

Cinta" berumur 6 bulan den.oan rata-rata j umlah daun 6

helai. Selain itu, di[ambahkan pula HVI 650 sebanyak 10

mL/I pada 72 kombinasi perlakuan tersebut. Data yang

diperoleh dianalisis dengan uji F pada taraf 5 %'

Hasif penelitlan menunjukkan kondisi tanaman Anthurium

yang ditanam dalam media campuran homogen berupa tanah

kebun, pasi-r, cocopeat, arang sekam dan pupuk kandang

denqan perbandingan 1: 1: 1: 1 (v /v) . Tanaman tersebut pada

perlakuan pengolesan larutan amina dan HVI 650 secara umum

menunjukkan perkembangan yang baik. Tanaman mengalami

pertumbuhan setelah 1 MST (Minggu Setelah Tanam), Yang

dapat dilihat dari jumtah daun yang bertambah. Hal inl

menunjukkan bahwa media tanam yang diqunakan dapat

menyediakan kebutuhan hara bagi Lanaman sehingga tidak

Page 16: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

*!e a a

t!!rf,:{l!tt€Ja

t2

terjadi gejala kekurangan hara

pengamatan.

atau kematian hingga akhir

Daya kilap daun setel-ah perlakuan mengalami penurunan

kualitas kilap, ha1 ini merupakan kondisi wajar akibatpencucian dari penyiraman. Sedangkan serangan hama dan

penyakit terjadi pada beberapa tanaman. Dugaan serangan

hama dlsebabkan oleh uIat, walaupun tidak ditemukan ulatyang menyerang. Serangan penyaklt disebabkan oleh bakterikarena tanda serangan basah seperti tanda umum serangan

bakteri. Toksisitas pengaplikasian amina dan HVI 650

terjadi pada seluruh perlakuan, bahkan pada tanaman

pembanding. Namun daya kllap dan presentase i.oksisitas pada

semua perlakuan menunjukkan tidak berbeda nyata hingga

akhir pengamatan (Tabe1 3).

Tabel 3 Parameter daya kilap dan presentase toksrsitaspada Anthurium 'Gelombang cinta' setelahperla kuan

Peubah PerIa kuan

10

15

20

Daya KilapO HST

a rr^mJ flJ1

7 HST

10 HST

14 HST

Persentase toksisitas

tntntntntntn

Ket: tn : tidak berbeda nyata pada taraf 5%* : berbeda nyata pada taraf 5?** sangat berbeda nyata pada taraf 1%

Pada Tabel 4, pengaruh amina pada parameter jumlah,

panjang dan lebar daun serta serangan penyakit dan hama

menunjukkan tidak berbeda nyata hingga akhir pengamatan.

Pengaruh waktu aplikasi terhadap jumlah daun berpengaruh

nyata pada 3MST hingga akhir pengamatan, sedangkan terhadap

25

Page 17: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

13

10

panjang dan febar daun serta serangan penyakit dan hama

tidak perpengaruh nyata hingga akhir pengamatan. Pengaruh

interaksi amina dan waktu aptikasi terhadap jumlah, panjang

dan lebar daun serta serangan penyakit dan hama menunjukkan

tldak berbeda nyata hingga akhir pengamatan. Pengaruh waktu

aplikasi terhadap jumlah daun berpengaruh nyata pada 3MST

hingga akhir pengamatan.

Tabel 4 Rekapitulasi Sidik Ragam Respon Peubah yang

Diamati pada Anthurium 'Gelombang cinta'

PerfakuanPeubah

Amina Waktu funina*WaktuJumlah Daun

O MST1 MST2 MST3 MST4 MST

Pan; ang DaunO MST1 MST2 MST3 MST4 MST

Lebar DaunO MST1 MST2 MST3 MST4 MST

Serangan PenyakitSeranqan Hama

tntntntntn

tntn

tntn

tntn

tntntntn

tn

tn

tntnt.ntntn

tntntntntntntn

tntntntntn

tntntntntn

tntntntntntntn

Ket: tn : tidak berbeda nyata pada taraf* - berbeda nyata pada taraf 5%** : sangat berbeda nyata pada

)6

t.ara f 7Z

15

Daya Kilap Daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya

kilap yang dihasilkan dari perlakuan mengalami penurunan

setelah L4 hari (Tabet 5) . Walaupun demikian' skoringterendah pada hari ke 14 masih memiliki daya kilapdibandingkan tanaman tanpa perlakuan yang diberi skor 0.20

Page 18: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

l4

a:: :::ai

a.aa {f

l0

Dengan demikian, daya kitap pengaruh HVI 650 dapat lebihdari 74 hari pada lingkungan outdoor. Dengan demikian dapat

diperkirakan akan lebih lama bertahan daya kilapnya pada

lingkungan indoor. Aplikasi penyiraman yang umum pada

tanaman indoor merupakan alasan paling kuat yaitumenyiramkan langsung diarahkan ke media sehingga tidak ada

pencucian daya kilap pada daun. Sedangkan penyemprotan

menggunakan mist-spray tidak terlalu kuat tekanannya

dlbandingkan metode penyiraman langsung.

Daya kilap yang dapat bertahan l-ama sangat diinginkanoleh konsumen, baik di dalam ruangan maupun di }uarruangan. Penelitian ini memberlkan informasi daya kilapdari produk yang diteliti terhadap pencucian air, dalam halini metode yang digunakan yaitu dengan penyiraman langsung

menggunakan alat gembor di atas daun dan peletakan dioutdoor.

Tabel 5. Pengaruh HVI 650 Terhadap Rataan skoring daya

kilap Anthurium 'Gelombang cinta'PERT,AKUAN HSTO HST3 HSTT HST1O HST14

t5

2P1

2P2

2P3

2P4

2P5

4.00a

4. O0a

4.00a

4.00a

4.00a

3. 67a 3.61 a 2.61 a 2.33a3.33a 3.33a 2.61a 2.33a3.33a 3.00a 2.33a 2.00a3.61a 3.67a 3.00a 7.6'7a

3.6'/a 3.33a 2.6'7a 2.61a

20

25

Ket:Rataan yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolomyang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut ujiDuncan pada taraf kepercayaan cx:0, 05; HST: Hari Setel-ahTanam

Juml-ah Daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah

daun yang dihasilkan dari perlakuan mengalami penambahan

hingga akhir pengamatan (Tabel 6) . Jumlah daun terbanyak

diperoleh dari pemberian amina sebanyak 1Bml/1 dengan nilai7.00 helai. Walaupun demikian, pengaruh amina terhadap

Page 19: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

l5

l0

jumlah daun tidak berpengaruh nyata hingga akhirpengamatan. Jumlah daun terbanyak diperoleh dari waktuaplikasi 2 minggu sekal1 dengan nitai 7.00 herai dan

berbeda nyata dengan waktu aplikasi seminggu sekali pada

3MST hingga akhir pengamatan. oleh karena itu, pemberianamina konsentrasi 2mI/I sudah cukup menghasilkan tanamanyang sama baik. Selain it.u, karena alasan lebih hematpenambahan konsentrasi tidak diperlukan. pengaplikasikan 2

minggu sekali ternyata lebih baik di-bandingkan seminggusekali. Dengan demikian konsumen nantlnya akan diuntungkankarena tidak terlafu sering untuk mengapllkasikan produkini .

Tabel 6. Pengaruh Amina dan waktu aplikasi terhadap jumlahdaun Anthurium 'Gelombang Cinta,

PERT.,AKUAI\T I"ISTO MSTL MST2 MST3 MST4

15

Amina

Miracfe-GroAmina 2mL/L

Amina 6nI/IAmina 10m1/1

Amina 74mL/I

Amina 1Bm1/1

Waktu ApJ.ikasi1 minggu

2 minggu

tn t,n tn5.61 a 5. 33b

6. 33a 6.67 ab

6. 33a 6. B3ab

6.71 a 6. B3ab

5. 57a 6.67 ab

6. 50a 7. 00a

tn **5.94a

6.44a55b

00a

tn tno.o/d

6.61a

o.oJd

6.83a

5.61a

7.00a*

6. 51b

7.00a

5.61a 5.61a

5. B3a 5. B3a

5. B3a 5. B3a

5 .67 a 5. B3a

5. B3a 5. B3a

6. 00a 6. 00a

tn tn5.12a 5.12a

5. 93a 5. 00a

6

1

Ket: Rataan yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolomyang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut ujiDuncan pada taraf kepercayaan cx : 0,05.MST: Minggu Setelah Tanam

20 tn : tldak berbeda nyata pada taraf 5Z* : berbeda nyata pada taraf 5g** sangat berbeda nyata pada taraf IZ

Tabel 7 menunjukkan bahwa pengaruh interaksi antarakonsentras j- ami-na dan waktu aplikasi tidak berpengaruh25

Page 20: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

:

nyata terhadap jumlah daun hingga akhir pengamatan. Jumlah

daun yang diperoleh paling banyak yaitu 7.00 helai dengan

hanya menggunakan konsentrasi amina 2mL/I dan

pengaplikaslan 2 minggu sekali. Dibandingkan dengan controlproduk laln sejenis yang telah beredar, P0W1, perlakuantersebut Iebih baik walaupun tidak berbeda nyata.

Tabel 1. Pengaruh interaksl amina dan waktu aplikasiterhadap pertambahan jumlah daun Anthurium

'Gelombang cinta'PERI,AKUA}I MSTO MST1 MST2 MST3 MST4

;gc5r€{tl6ar€atr

T6

10

POWl

P1W1

pIw2

P2Wl

P2W2

P3W1

P3W2

P4W1

P 4Vr2

P5W1

P 5r/'12

5.67ab

6.33ab

6. 33ab

5.00aba a- _C.O/c1

6.00ab

5. 33ab

5 ??h

6.00ab

6.33ab

o.o/d

6. 33b

6. 33b

7.00a

6.61 ab

7.00a

6.61 ab

7.00a

6. 33b

7.00a

7.00a

7. O0a

6.61 ab

6.33b

7 .00aa a- -1-o.o/drj

7.00a

6.61 ab

7.00a

5.33b

7.00a

7.00a

7.00a

5 .61a 5. 67a

5.6'7a 5.61a6. 00a 5. 00a

5.57a 5.61a

6. 00a 6. 00a

5.61a 5.61a

5 .61a 5. 00a

5 .61a 5. 67a

6. 00a 6. 00a

6. 00a 6. 00a

6. 0Oa 6. 00a

15

Ket: Rataan yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolomyang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut- ujiDuncan pada taraf kepercayaan cx:0r 05.PO: |4iracl-e-Gro,' P1*P5: Amina; \tll-Vl2: waktu aplikasi;MST: Mlngqu Setelah Tanam

Panjang Daun. Data hasil penelitian menun;ukkan bahwa

sidik ragam konsentrasi amina dan waktu aplikasinya,masing-masing tidak berpengaruh nyata terhadap panjang daun

kecuafi pada minggu ke-2 (Tabel B ) . Konsentrasi amina

10m1/1 menghasifkan panj ang daun terpanj ang (16.1 5cm) .

Panjang daun pada perlakuan Miracle-Grow lebih panjang

17.91cm namun tidak berbeda nyata. Waktu aplikasi 2 minggu

sekali ternyata dapat meningkatkan panjang daun pada akhir

20

Page 21: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

17

10

pengamatan dibandingkan pengaplikasian semlnggu sekali

dengan panjang 16.35cm meskipun nilai tersebut tidak

berbeda nyata.Daun terpanj ang diperoleh dari pemberian amina

berkonsentrasi 10m1/1 (76.15cm). seperti halnya pada jumlah

daun, konsentrasi terbaik ini tidak berbeda nyata dengan

konsentrasi yang lebih rendah sehingga pemberian

konsentrasi terendah sudah menghasilkan tanaman yang sama

baik. waktu aplikasi 2 minggu sekali tidak berbeda nyata

dengan aplikasi semi-nggu sekali sehingga aplikasi 2 minggu

sekal-i dapat mempermudah dan menghemat waktu.

Tabel B. Pengaruh Amina dan waktu aplikasi terhadap panlang

daun Anthurium 'Gelombang Cinta'PERT,AKUA}I MSTO MSTl MST2 MST3 MST4

Amina

Miracl e-Gro

Amina 2mI/L

Amina 6m\/ If\mf na IUm-L/ I

tunina L4mL/\

Amina 1Bml/I

tn72,48a

IZ. ZJd

IL.64a12.L2a

_L_1. /Jd

11.93a

tn

12.23a

1-1. Orlci

LL.JIA

11.75a

11.93a

*

12.48ab

13.80a

l_3.29ab

I4 . A4a

11.75b

13.68a

tn16.24a

15"l4a

L5. 49a

L6.15a

15.92a1f, aa^L-) - I Ld

tnl'1.9Ia15.14a

15.49at r, /h.

15 .92a

15.12a

Waktu Aplikasi1 niinggu

2 minggu

tn tn72.71a 12.11a

LL.16a 11.94a

tn13. 04a

13.48a

tn15. 61a

16.35a

tn15.89a

1 6. 35a

l5

20

Ket: Rataan yang diikuti dengan huruf yang samayang sama menunjukkan tidak berbeda nyataDuncan pada taraf kepercayaan cx:0,05.MST: Minggu Setel-ah Tanamtn : tidak berbeda nyata pada taraf 5%

* - berbeda nyata pada taraf 5%** sangat berbeda nyata pada taraf LZ

pada kolommenurut uj i

Pengaruh interaksi konsentrasi amina dan waktu aplikasitidak berpengaruh nyata terhadap panjang daun hingga minggu

ke-4 (Tabel 9) . Panjang daun terpanjang diperoleh dengan25

Page 22: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

-

18

nil-aiminggu

nyataproduk

TabeI

I1 .l2cm dengan perlakuan amina 1Oml-/1 dan aplikasi 2

sekali. Meskipun demikian, hasil ini tidak berbeda

dengan perlakuan lain dan lebih rendah dibandingkan

pembanding.

Pengaruh lnteraksi amina dan waktu aplikasiterhadap pertambahan panjang daun Anthurium

'Gelombang cinta'PERT,AKUATiI MSTO MSTl MST2 MST3 MST4

POWl

P1W1

PIW2

P2WI

P2VT2

P3W1

P3W2

P4W1

P4W2

P5W1

P 5!\]2

L2.48a 12.48a 1,2.A8bcd 16.24a

12.55a 12.55a 14.84a 14.B4a

I1.92a LI.92a 72.1 6bcd 76,.63a

L2 . 21 a 72 .21 a 73 .23bc 15 . -l 2a

11.00a 11.00a 13.35b 15.25a

11.BBa 11.BBa 13.11bc 15.1'7a

12.31 a 13.21 a 74.96a 71 .12a

IL .92a 7I.92a 77.92cd 15. 95a

11.58a 11.58a 11.58c 15. B7a

11. 95a 11. 95a 12. 63bcd 15.14a

LL.92a 17.92a I4 .14a \5.29a

11.9La

I4.B4a:

1 6. 63a

15 .1 2a

15.25a1tr a1^LJ . I I ca

I1.12a15.96a

15.87a

15.14a

L6.29a

Ket: Rataan yang dirkuti dengan huruf yang sama pada kofom10 yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut ujl

Duncan pada taraf kepercayaan cx:0r05.P0: Miracle-Gro; P1-P5: Amina, W1-W2z waktu aplikasi;MST: Minggu Setelah Tanam

Lebar Daun. Pengaruh amina terhadap lebar daun tidakberbeda nyata. Pengaruh amina 10m1/1 , seperti yang

direkomendasikan pada aplikasi amina, terhadap lebar daun

tidak berbeda nyata. Pemberian amina 2mI/I dan 2 minggu

sekal-i aplikasi menghasllkan tanaman yang sama baiknya

dengan pemberian amina berkonsentrasi Iebih tinggi dan

aplikasi lebih serin,E (Tabel 10 ) .

15

20

Page 23: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

I9

Tabel- 10. Pengaruh Amina dan waktu aplikasi terhadap lebardaun Anthttrium 'Gelombang Cinta'

PERI.,AI(UA}I MSTO MST1 MST2 MST3 MST4

Amina

Itlir:ac1e-Gro

Amina 2mI/IAmina 6mI/IAmina 10m1/1

Amina 74mI/IAmina lBmt/1

4.36a 4.36a

4.23a . 4. 63a

4.15a 4.39a4.4Ia 4.15a4.10a 4.10a

4.28a 4.16a

tn4 .36a

4.23a4.15a

4.33a

4.10aA ao ^a.Loa

tn5.19a

5. 0Ba

4.78a5.33a

4 .9'7 a

5.21a

tn5.60a

5.08b

4 .1Bb

5. 33ab

4 .91 ab

5 .21 ab

tntn

Waktu ApJ.ikasi1 minggu

2 minggu

4.29a 4.29a

4.I6a 4.I9a

tntn tn50ara^

tn05a

15a

tn72a

15a

4.

4.

5

5

5

5

10

Ket: Rataan yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolomyang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut ujiDuncan pada taraf kepercavaan cx:0r05.MST: Minggu Setelah Tanamtn tidak berbeda nyata pada taraf 5%* : berbeda nyata pada taraf 5%** sangat berbeda nyata pada taraf 72

Tabel 11 menunjukkan bahwa pengaruh interaksi antara

konsentrasi ami-na dan waktu aplikasi tidak berpengaruh

nyata terhadap jumlah daun hingga akhir pengamatan. Daun

terl-ebar diperoleh dengan pemberian amina 1Bml/1 sebesar

5.42cm dan pengaplikasian 2 minqqu sekali. Dibandingkan

dengan kontrol produk sejenis, perlakuan tersebut lebihbaik walaupun tidak berbeda nyata.

i5

20

Page 24: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

-

20

f;5€d{l

aa{{tcalt

Tabel 11. Pengaruh interaksj- amina dan

terhadap pertambahan l-ebar

'Gelombang cinta'

PERT,AI(UAI{ MSTO MST1 MST2 MST3 MST4

waktu aplikasidaun Anthurium

POWl

P1W1

PTW2

P2WL

P2W2

P3W1

P3W2

P4W1

P4W2

P5W1

P5W2

4 .36ab

4.17a

4 . 5Oab

4 .34ab

4 .44ab

4.14a4 .15a4.37ab

3.83b

4 .42ab

5.10a

5.19a

4.11a5.39a

4.83a

4.14a5. 30a

5.36a

5.10a

4.84a

5.11a

5 .42a

5. 60a

4 .l'l a

5.39a

4. B3a

4 .14a

5.30a

5.36a

5.10a

4.84a

5.11a

5.42a

4.36a 4.36a

4.I1a 4.11a

4.28a 4.28a

4.76a 4.L6a

4.L4a 4.IAa4 .44a 4.44a

4.22a 4.39a

4.3'7a 4.31a

3. B3a 3. B3a

4 .22a 4 .22a

4.33a 4.33a

Ket: Rataan yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolomyang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menuruL ujiDuncan pada tara f kepercayaan cx:0 , 0 5 .

P0: Miracl-e-Gro; P1-P5: Amina; W1-VIZ:MST: Minggu Setelah Tanam

10 Tota1 Luas Daun. Sldik ragam pada Tabel

waktu apLikasi;

L2 menunjukkan

bahwa pengaruh konsentrasi amina terhadap luas total daun

tidak berpengaruh nyata kecuali pada minggu ke-2, pada

akhir pengamatan diperoleh luas total daun terluasdihasi.l-kan oleh konsentrasi amina 10m1/1 walaupun tidak

15 berbeda nyata dengan perlakuan yang lain. Waktu aplikasipun tidak berpengaruh nyata terhadap luas total daun. Luas

daun total- yang dihasilkan dengan aplikasi 2 minggu sekali

bernil-al lebih besar disbanding aplikasi seminggu sekali.

20

Page 25: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

2I

Tabel 1"2. Pengaruh Amina

l-uas daun Anthurium

dan waktu apllkasi

'Gel-ombang Cj-nta'

terhadap total

PERTAIUAI{ MSTO MSTl MST2 MST3 MST4

Amina

Miracl-e-GroAmina 2mI/L

Amina 6mL/L

Amina 10m1/1

Amina L4mL/I

l\mrna .l- UmI / -L

tn54.38a

51.73a

48 .31 a

52.69a48.20a

51.00a

tn54.38a

51.73a

48 .31 a

55. 6Ba

48.20a

51.00a

*

54.3Bab

oq. J4d

5B.35ab

61.01a

48 .20b

65.'71a

tn85.61a

80.67a

74.50a

89.41a

79.33a

83.03a

tn100.10a

B0.67ab

74.50b

B9.41ab

79.33b

B3.03ab

Waktu ApJ-ikasi

1 minggu

2 minggu

Ket: Rataan yang diikuti denqan huruf yang sama pada kolomyang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menuruL ujiDuncan pada taraf kepercayaan cx:0,05.MST: Minggu Setelah Tanamtn tidak berbeda nyata pada taraf* : berbeda nyata pada taraf 5?** sangat berbeda nyata pada taraf

TabeI 13 menunjukkan bahwa pengaruh interaksi antara

konsentrasi amina dan waktu aplikasi tidak berpengaruh

nyata t.erhadap total- Iuas daun hingga akhir pengamalan.

Tota] fuas daun terfuas diperoleh dengan pemberian amj-na

10m1/1 sebesar 94.9'7cm2 dan pengaplikasian 2 minggu sekali.Dibandingkan dengan kontrol produk sejenis, perlakuan

tersebut tidak lebih baik walaupun tidak berbeda nyata.

tn52.28a 52.28a48 .94a 50. 14a

tn tn:79.50a 81.91a

84.50a 84.50a

tn tn58. BBa

a1 -a ^oL. ttd

5%

1U

10

l5

20

Page 26: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

Tabel 13

22

Penqaruh interaksi amina dan waktu aplikasil-uas daun Anthuriumt.erhadap pertambahan total

'Gelombang cinta'PERI,AI(UAIiI MSTO MSTl MST2 I{ST3 MST4

POWl

P1W1

PLW2

P2V]T

P2Vt2

P3W1

P3W2

P4W1

P4W2

P5W1

P5W2

54.38a 54.3Bab52.41 a 52 .41 ab

50 . 99a 50. 99ab57.72a 5L.I2ab45.62a 45.62ab53. O7a 53.07ab52.30a 5B.2Ba52.05a 52.05ab44 .36a 44 .36b50.57a 50.57ab51.43a 51.43ab

54.3Bcd1I .24ab

57 . B 4bcd51.42bcd59.3Obcd52 .5 9abc71.55ab52.05cd44.36d55.60cd75.8la

85.51a1 L .24a90.10a1 6 .28atz. tLd

83. B5aAA Q?:

B1.B1a76.85a1 B .20aB7.B6a

100.10a1I .24b90.1Oab'l 6 .28ab12.12b83. B5ab94 .91ab81. Blab76.B5ab1 B .20ab87. B6ab

Ket: Rataan yang diikuti dengan huruf yang samayang sama menunjukkan tidak berbeda nyataDuncan pada taraf kepercayaan cx:0,05.P0 : Miracle-Gro,' P1-P5 : Amina; W1-W2 : waktMST: Minggu Setelah Tanam

pada kolommenurut uj i

u apli-kasi;

t0 Total luas daun dipengaruhi oleh 3 peubah sebelumnya

yaitu j umlah, panj ang dan lebar daun. Jumlah daun yang

lebih banyak memungkinkan tolal luas ciaun men j adi --l-ebih

besar, sedanqkan panj ang dan lebar daun lebih panjang

memungkinkan perbedaan iuas walaupurr pada jumlah daun yang

l5 sama. Dengan demikian, konsentrasi amrna terendah (2mI/ I)dan 2 minggu sekali aplikasi cukup menghasilkan tanaman

yang sama baik dengan konsentrasi lebih besar dan aplikasi

lebih sering.

Luas Penyakit. Persentase tanaman terkena penyakit

sebesar 1B ? dari 33 tanaman sampel Penyakit ditandaidengan bercak-bercak basah pada daun yang terjadi bersamaan

pada minggu pertama perlakuan. Setelah diidentifikasikan diklinik tanaman IPB, tanda ini menandakan ciri umum dari

25 serangan bakteri tetapi jenis bakteri yang menyerang belum

20

diketahui. Luas serangan penyakit total seluruh tanaman

Page 27: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

22

Tabel 13. Pengaruh interaks

terhadap Pertambahan

'Gelombang cinta'

i amina dan

total luas

waktu aPli-kasi

daun Anthurium

PERT,AKUA}iT MSTO MSTl MST2 MST3 MST4

POWl

P1W1

PIW2P2WL

P2W2

P3W1

P3W2

P4W1

P4W2

P5W1

P5W2

54.38a 54.3Bab 54.3Bcd 85.6la^A-I r. z4d

90.10a-l6.28a1n '1 a^tL- tLa

83. B5a94.91aB1.B1a76.85a1 B .20a87. B6a

100.10a1I.24b90.10ab1 6 .28ab

'7 2 .12bB3.B5ab94 .91 abB1.B1ab76.B5ab1B .20ab87. B6ab

52.41 a 52.41 ab 1L.24ab50.99a 50.99ab 51. B4bcd

57.72a 51.12ab 51 .42bcd45 .62a 45 .62ab 59 . 30bcd53.07a 53.07ab 62.59abc52.30a 5B.2Ba 71.55ab52. O5a 52.05ab 52.05cd44.36a 44.36b 44.36d50.57a 50.57ab 55. 60cd51.43a 51.43ab 75.81a

Ket: Rataan yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolommenuruL ul iyang sama menunlukkan tidak berbeda nyata

Duncan pada taraf kepercayaan cx:0,05'PO: Miracle-Gro; P1-P5: Amina; W1-W2: waktu aplikasi;MST: Minggu Setelah Tanam

t0 To1-al luas daun diPengaruhi oleh 3 peubah sebelumnYa

yaitujumlah,panjangdanlebardaun'JumlahdaunyangLebih banyak memungkinkan total luas ciaun r''-ren j adi l-ebih

besar, sedangkan panj ang dan lebar daun ]ebih pan; ang

memungkinkan perbedaan iuas walaupun pada jumlah daun yang

15 sama. Dengan demikian, konsentrasi arnina terendah (2mL/L)

dan 2 minggu sekali aPlikasi cukup menghasilkan tanaman

yang sama baik dengan konsenL rasi lebih besar dan aplikasi

tebih sering.

20 Luas PenYakit. Persentase tanaman terkena PenYakit

sebesar 1B % dari 33 tanaman sampel. Penyakit ditandai

dengan bercak-bercak basah pada daun yang terjadi bersamaan

pada minggu pertama perlakuan. setelah diidentifikasikan dl

klinik tanaman IPB/ tanda ini menandakan ciri umum dari

serangan bakteri tetaPi jenis bakteri yang menyerang belum25

diketahui. Luas serangan penyakit total seluruh tanaman

Page 28: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

23

l0

15

20

25

30

mencapai 4.16 cm2 dengan rataan tiap tanaman yang terinfeksi( 6 tanaman) sebesar 0. B3cm2.

HVI 650 yang digunakan dengan tujuan sebagal pengkilap

diaplikasikan dengan melapisi Iapisan atas daun. Lapisan

ini dapat berfungsl sebagai wax atau Iapisan li1in yang

dapat berguna sebagai pelindung dari penetrasi penyakit.

Namun aplikasi yang hanya pada daun pada bagian atas saja

henyebabkan perlindungan tidak maksimal, penyakit dapat

menginfeksi tanaman melalui bawah daun. Selain itu dapat

diduga pula bahwa HVI 650 tidak bekerja secara sistemik.

Luas Serangan Hama. Persentase tanaman terserang hama

6.062 dari 33 tanaman sampel. Serangan ditandai dengan

bekas gigitan sehing,ga daun menjadi bolong. Waktu terjadi

serangan pada minggu ke-3 setelah perlakuan. Serangan hama

ini tidak diketahui penyebabnya karena tidak ditemukan

organisme yang menyerang. Namun dugaan rnengaraii pada ulat

daun dan belalang. Dua hama ini dapat menyebabkan kerusakan

berupa gigitan sehingga bolong atau sobek karena tipe

mulutnya yang menggigit-neng'-rnyah. Kedua harna ini : uga

lebih sr-'ka nenyerang daun-darrn yang masih rnuda " Luas

serangan hama total seluruh tanaman mencapai 9.42cm2 dengan

rataan tiap tanaman yang terinfeksi (2 tanaman) sebesar

4 .7lcm2 .

FiVf 650 ketika perlakuan tidak diaplikasikan pada daun

muda karena dikhawatj-rkan jaringan muda pada daun tersebut

dapat rusak aLau terhambat pertumbuhannya. Dengan demikian,

perlindungan HVI 550 hanya sebagai pelapis daun tua dan

diduga tidak bekerja secara sistemik, sehinqga daun tua

tidak terlindungi dari serangan hama sedangkan daun muda

tetap rentan terhadap serangan hama.

Toksisitas. Toksisitas HVI 650 t.erjadi pada seluruh

tanaman bahkan pada kontrol yang tidak berbahan HVI 650

Page 29: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

24

memiliki gejala yang sama. Pada Tabel 13 diketahui bahwa

pengaruh HVI 650 terhadap toksisitas tldak berpengaruhnyata. Persentase luas toksisitas terbesar pada perlakuan1Bm1/1 denqan nilai 19.26%.

Gej ala tokslsitas berupa bercak-bercak kecilterlihat seperti basah dan cenderung terkumpul dekat dengan

pertulangan daun. Gejala ini terrihat setel-ah beberapa saataplikasi. Dugaan untuk gejala ini yaitu penetrasi minyaksebagal bahan pengkilap pada bagian daun yang masih muda

dan l-ebih tipis, mengingat tanaman yang digunakan dalampenelitian ini masih muda. Karakteristik tanaman uji memang

berdaun tipis dan tidak memifiki lapisan IiIin sehinggapenetrasi minyak menjadi lebih mudah. Namun pada tanaman

kontrol yang tidak berbahan HVI 650 juga memiliki gejalayang sama, sehingga dugaan kami karena faktor umur tanaman

yang masih muda (Tabel 14) .

Tabel L4

yang

10

15

20

Pengaruh perlakuan terhadaptoksisitas HVI 650 pada

'Gelombanq cint.a'

persentase fuas

daun Anthurium

PERLAKUAN MSTO

PO

P1

P2

P3

P4

P5

12 . 05a

15. O7a

11.30a

I1.i7a16.60a

\9.26aKet: Rataan yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom

yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut ujiDuncan pada taraf kepercayaan u:0,05.MST: Minggu Setel-ah Tanam

25

Page 30: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

a{ a a € {5t €*l {€a * a

r€tat!€e8i1tit*r a ! r I a t a , ,t c a i !!a€!tl{raa:car{'r\ 3 a !a .. iLJ

KIaim

1. Suatu komposisi pengkilap daun Semirdaun yang

mengandung:

5 o minyak daun tenac sticker dengan bahan aktif HVI 650

dengan jumlah sebesar: 1-5? volume,

o air dengan jumlah. sebesar: 98.B-94.8? vol-ume, dan

o hormon pertumbuhan (ZPT) dengan bahan aktif amina

dengan jumlah sebesar: 0.002-0.32 volume,

l0 dimana perbandingan minyak daun, air dan hormon yang

dilnginkan yaitu sebesar 2.4 z 9'l .4 z 0.2% volume.

l5

20

Page 31: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

3 . :r: f t{ tia4rtt:::r I t : 4 !t aI r{ r : e 6E : t: !! a26

Abstrak

KOMPOSISI PENGKII,AP DAI'N (I'EAF SHINEF.) TAI{AI{AT{I HTAS

fnvensi ini berhubungan dengan komposisi pengkilap

daun atau Leaf Shiner (dengan merek Semirdaun) untuk

tanaman hias, beserta penggunaannya dalam perawatan tanaman

hias, khususnya untuk mengkilapkan, melindungi dan

menyuburkan daun tanaman hias. Semirdaun ini mempunyai

komposisi yang mengandung: minyak daun tenac stickerdengan bahan aktif HVI 650 dengan Sumlah sebesar: 1-5%

volume, air dengan jumlah sebesar: 9B.B-94.82 vofume, dan

hormon pertumbuhan (ZPT) dengan bahan aktif amina dengan

15 jumlah sebesar: 0. 002- 0.3? volume. Perbandingan minyak

daun, ai-r dan hormon yang diinginkan yaitu sebesar: 2.4:

91 .4: 0.2? volume.

10

,l

Page 32: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama
Page 33: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama

Kernenterian Riset dan TeknologiRepublik lndonesia

Mem beri ka n Pengha rgaa n

atas ka rYa inovdsi :

'pan Teknik Gutudan dalam Penanaman MangroveTiinan yang Terendam Air Masin yang Dalam

se baga i sa la lr satu da ri

1 A2 INOVASI PALINC PROSPEKTIF - ZOl C

Prof.

I t-.

lnovato r:

Dr. lr. Cecep Kusmana, MSDr. lr. lstomo, MS

Tarma Purwanegara, BE

Jakarta, 1 0 Agustus 201 0

Page 34: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama
Page 35: Appendix 2.6.1 Patens and Innovation obtained by the lecturerssilvikultur.fahutan.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/Appendix... · Dr.Ir. Noor Farikhah Haneda, M.Si 2012 *Nama