APN Samarinda 2014

6
KERANGKA ACUAN PELATIHAN STANDARISASI ASUHAN PERSALINAN NORMAL BAGI BIDAN SAMARINDA TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia saat ini tergolong masih cukup tinggi yaitu mencapai 228 per 100.000 kelahiran. Walaupun sebelumnya Indonesia telah mampu melakukan penurunan dari angka 300 per 100.000 kelahiran pada tahun 2004. Padahal berdasarkan Sasaran Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals (MDGs), kematian ibu melahirkan ditetapkan pada angka 103 per 100.000 kelahiran. Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (67%), infeksi (8%) toxemia / eklampsia (7%). Salah satu Indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan kesehatan ditingkat propinsi ataupun di kabupaten/kota adalah angka kematian ibu, khususnya yang berhubungan dengan indikator status kelangsungan hidup. Angka Kematian Ibu juga dipakai sebagai Indikator MDGs yang bukan saja harus dicapai ditahun 2015 tetapi juga sebagai alat untuk memonitoring pencapaian atau posisi kematian ibu tiap tahunnya yaitu Pencapaian Goal kelima MDGs peningkatan kesehatan ibu dengan salah indikator globalnya 1

description

APN

Transcript of APN Samarinda 2014

Page 1: APN Samarinda 2014

KERANGKA ACUAN

PELATIHAN STANDARISASI ASUHAN PERSALINAN NORMAL BAGI

BIDAN SAMARINDA TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia saat ini tergolong masih cukup tinggi

yaitu mencapai 228 per 100.000 kelahiran. Walaupun sebelumnya Indonesia telah mampu

melakukan penurunan dari angka 300 per 100.000 kelahiran pada tahun 2004. Padahal

berdasarkan Sasaran Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals

(MDGs), kematian ibu melahirkan ditetapkan pada angka 103 per 100.000 kelahiran.

Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (67%),

infeksi (8%) toxemia / eklampsia (7%).

Salah satu Indikator  untuk menilai keberhasilan pembangunan

kesehatan  ditingkat propinsi ataupun di kabupaten/kota  adalah angka

kematian ibu, khususnya yang berhubungan dengan indikator status

kelangsungan hidup. Angka Kematian Ibu juga dipakai sebagai

Indikator MDGs yang bukan saja  harus dicapai ditahun 2015  tetapi

juga sebagai alat untuk memonitoring pencapaian  atau posisi 

kematian ibu tiap tahunnya yaitu Pencapaian Goal kelima MDGs

peningkatan kesehatan ibu dengan salah indikator globalnya yaitu

penurunan kematian ibu sampai dengan ¾ dari standar nasional 225

per 100.000 kelahiran hidup.

Apabila kita kaji perbandingan antara terjadinya komplikasi

persalinan terhadap jumlah persalinan maka akan kita dapatkan angka

sekitar 10% kejadian – kejadian, berdasarkan proporsi tersebut maka

diasumsikan bahwa 90% persalinan yang terjadi adalah berlangsung

secara normal sehingga perlu di tatalaksana dengan baik tanpa

intervensi yang perlu, bagi mempertahankan proporsi normal tersebut,

1

Page 2: APN Samarinda 2014

maka akan lebih baik lagi dapat mengurangi proporsi kejadian

komplikasi persalinan.

Berdasarkan penjajakan kebutuhan pelatihan maka ditemukan

bahwa para penolong persalinan belum mempunyai ketrampilan

pertolongan persalinan belum mempunyai ketrampilan pertolongan

persalinan belum mempunyai ketrampilan pertolongan persalinan

normal yang standar untuk dapat menjamin keamanan dan

kenyamanan ibu dan bayi pada saat melahirkan.

Dengan dasar pemilihan seperti yang diuraikan diatas maka

Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) ini diharapkan bagi tenaga

kesehatan penolong persalinan terutama bagi bidan-bidan di

Kalimantan Timur yang memberi pelayanan persalinan, berfokus pada

ketrampilan penanganan persalinan normal dengan memperhatikan

aspek pencegahan terjadinya partus lama, perdarahan post partum

dan asfeksia, hypotermi pada bayi baru lahir.

Tujuan pelatihan APN ini adalah membuat para petugas pelaksana

(provider) memahami proses kehamilan dan persalinan secara

kompeten untuk melaksanakan berbagai ketrampilan yang dibutuhkan

dan mampu untuk melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap

komplikasi obstetri yang dapat mengancam keselamatan ibu

hamil/bersalin, termasuk bayi yang dikandung/dilahirkan.

Salah satu upaya dapat dilakukan adalah meningkatkan ketrampilan

tenaga kesehatan terutama yang berada di lini terdepan khususnya

bagi tenaga bidan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan

ketrampilan.

B. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM

a. Meningkatkan sikap bersahabat, ramah serta memperhatikan

keamanan dan keselamatan klien dalam memberikan Asuhan

Persalinan Normal (APN) dan penanganan awal penyakit serta

merujuk pada saat yang tepat.

2

Page 3: APN Samarinda 2014

b. Memperbaiki kinerja petugas Pelaksanaan pelayan persalinan

dalam hal pengetahuan dan ketrampilan Asuhan Persalinan

Normal, termasuk penanganan awal penyulit/komplikasi dan

upaya rujukan yang berkualitas ( sesuai dengan standarisasi

pelayanan).

c. Setelah pelatihan APN di harapkan peserta mampu memberikan

pertolongan persalinan normal menggunakan standar yang telah

ditetapkan.

2. TUJUAN KHUSUS

Pada akhir pelatihan peserta akan dapat:

a. Memberikan Asuhan Persalinan Normal bermutu tinggi yang

meliputi aspek-aspek:

- Ketepatan pengambilan keputusan klinik

- Penerapan konsep sayang ibu dan bayi

- Mengaplikasikan praktek terbaik pencegahan infeksi

- Pencatatan /dokumentasi

- Rujukan (jika diperlukan)

b. Melakukan penatalaksanaan persalinan normal selama kala I

c. Melakukan penatalaksanaan persalinan normal selama kala II

d. Melakukan penatalaksanaan asuhan bayi baru lahir & Inisiasi

Menyusu Dini ( IMD)

d. Melakukan penatalaksanaan manajemen aktif kala III

e. Melakukan Manual Plasenta

f. Melakukan Penatalaksanaan Kala IV & Penjahitan

g. Melakukan Penatalaksanaan Atonia Uteri

II. ISI

A. DESKRIPSI PELATIHAN

Pelatihan Standarisasi Asuhan Persalinan Normal (APN) selama 10

hari bagi bidan

3

Page 4: APN Samarinda 2014

B. GARIS BESAR PELATIHAN.

Pelatihan penuh selama 10 (sepuluh) hari. Jadwal pelatihan terbagi

dalam dua kegiatan yaitu:

1. Kegiatan Didalam kelas 4 (empat) hari.

2. Kegiatan praktek klinik 6 (enam) hari di klinik. Sebelum peserta

kompeten di model tidak diterjunkan ke klinik.

Masing-masing di dahului dengan penjelasan sesi demi sesi didalam

kelas dimana ketrampilan tersebut di kembangkan melalui

demonstrasi, latihan-latihan bermain peran, praktek simulasi dengan

menggunakan model, boneka dll.

C. NARA SUMBER/FASILITATOR

Sebagai pelatih/fasilitator pada pelatihan ini adalah mereka yang

sudah menguasai materi yang diberikan:

A. P2KS Propinsi Kalimantan Timur

B. Tim Pelatih APN Propinsi Kalimantan Timur

1. Dr. Syafardi Ibrahim, Sp.OG

2. Hj. Dr. Rani Rosanti

3. Hj. Suryani Majid, Amd. Keb

4. Hj. Endang Roslini, SST

5. Mas Emi, Amd.keb

6. Nursari Abdul Syukur, SST

7. Hj. Arbayah Hendrik, SST., M.Kes

8. Asmarani Gusti Alwi

9. Arome Bernadetta Silalahi, S.Kep.Ns

10. Dr. Rudy Agus Riyanto

D. METODE MENGAJAR

1. Presentasi Sesi

2. Diskusi

3. Latihan-latihan individu dan kelompok

4. Permainan peran

4

Page 5: APN Samarinda 2014

5. Studi Kasus

6. Praktek Simulasi menggunakan model

7. Praktek Klinik dengan bimbingan

E. BAHAN-BAHAN AJARAN

1. Buku Acuan “ Asuhan Persalinan Normal” yang berisi pengetahuan

dasar materi pelatihan.

2. Buku Panduan peserta bagi peserta pelatihan yang akan memandu

peserta mengikuti proses pelatihan selama pelatihan berlangsung.

3. Bahan Tambahan Inisiasi Menyusu Dini

4. Model anatomik, peralatan klinik.

5. Kasus-kasus persalinan ditempat pelatihan.

F. WAKTU, TEMPAT DAN PELAKSANAAN PELATIHAN

Pelatihan Standarisasi Asuhan Persalinan Normal (APN) akan

diselenggarakan selama 10 (sepuluh) hari efektif dengan total waktu

110 jam, jadwal terlampir.Tempat pelatihan di Bapelkes Samarinda.

G. RINCIAN BIAYA KEGIATAN.

Terlampir.(………………….)

5