Aplikom_Test_1.doc

29
LEMBAR PERSETUJUAN i

description

ini adalah contoh tugas aplikom

Transcript of Aplikom_Test_1.doc

LEMBAR PERSETUJUAN

i

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..............................................................................................................1

1.2. Tujuan Prakerin............................................................................................................2

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin....................................................................2

1.4. Uraian Umum Industri..................................................................................................2

1.5. Denah Lokasi..............................................................................................................15

LAMPIRAN I.........................................................................................................................1

LAMPIRAN II.......................................................................................................................1

LAMPIRAN III......................................................................................................................1

iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah jenjang pendidikan ketiga setelah

menjalani pendidikan di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

jika tidak meneruskan ke Sekolah Menengah Atas (SMA). Di sekolah Menengah

Kejuruan akan ditawarkan beberapa jurusan-jurusan teknik yang diperlukan di dunia

kerja contohnya Otomotif, Mesin, Teknik Komputer dan Jaringan, Listrik, Bangunan,

dan Elektronika. Salah satu kegiatan yang diwajibkan dalam mengikuti pendidikan di

Sekolah Menegah Kejuruan adalah PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) atau yang

biasa disebut dengan PSG (Pendidikan Sistem Ganda). Kegiatan tersebut bertujuan

untuk memberikan pengalaman kepada anak didiknya tentang dunia kerja serta

menerapkan semua ilmu yang mereka dapatkan di sekolah.

Sesuai dengan era reformasi yang sedang berjalan ini, sekolah kejuruan seperti SMK

Negeri 2 Probolinggo menjadikan PRAKERIN sebagai kurikulum bagi sekolah

tersebut. Yakni sistem pendidikan yang terfokus pada bidang masing-masing, sehingga

dapaY mendalami secara utuh dan benar-benar menguasai dan mengembangkannya.

Dari hal-hal yang telah tertera diatas sangatlah tepat bagi siswa SMK Negeri 2

Probolinggo jurusan Teknik Komputer dan Jaringan untuk melakukan Praktek Kerja

Industri (PRAKERIN) di PT. SASA INTI Gending – Probolinggo ini sebagai media

penyiapan dan pembekalan guna mengatasi masalah yang nanti dihadapi sekaligus

mengetahui bidang-bidang yang dapat dikembangkan dan diteliti dalam bangku

sekolah ataupun dalam penyusunan Tugas Akhir.

Alasan saya memilih tempat PRAKERIN di PT. Sasa Inti adalah ingin merasakan

kerja di dunia nyata contohnya yaitu di PT. Sasa Inti dan juga ingin mengetahui

jaringan komputer antar Plant (bagian) dapat terhubung satu sama lain. Dan juga ingin

mengetahui bagaimana suatu masalah dapat terselesaikan dengan cepat pada suatu

Plant (bagian). Sebab Perusahaan tersebut adalah perusahaan besar, yang mana bukan

hanya murid – murid dari sekolah di Probolinggo saja yang ingin PRAKERIN disana

tetapi seluruh sekolah di Indonesia

1

1.2. Tujuan Prakerin

Tujuan prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah sebagai berikut :

2.1. Bagi Siswa:1. Meningkatkan keterampilan serta memperkuat kemandirian berfikir.

2. Meningkatkan keahlian profesi, pengalaman, etos kerja dan disiplin dengan

terlibat langsung pada kegiatan kerja di DU/DI.

3. Secara praktis kegiatan Prakerin dapat dimanfaatkan para siswa untuk mencari

informasi seluas–luasnya tentang kesempatan lowongan pekerjaan pada

DU/DI.

4. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada jurusan Teknik

Komputer dan Jaringan (TKJ).

2.2. Bagi Sekolah1. Mendapatkan masukan tentang dunia kerja yang sesungguhnya.

2. Hal – hal baru di tempat prakerin akan memberikan bahan kepada guru guna

penyusunan materi kejuruan.

3. Meningkatkan jalinan kerja sama antara pihak sekolah dengan DU/DI.

4. Menyiapakan sumber daya manusia dan tenaga kerja yang berkualitas sesuai

dengan tuntutan zaman era informasi dan teknologi.

2.3. Bagi Industri1. Dengan kegiatan Prakerin diharapkan dapat membantu perusahaan

mendapatkan tenaga kerja tambahan sekaligus melatih dan mendidik siswa

untuk bekerja secara professional.

2. Mendapatkan calon–calon karyawan bila harus menambah tenaga kerja baru.

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin

Tempat : PT. SASA INTI Gending Probolinggo

Alamat : Jl. Raya Gending KM-12 Probolinggo

Waktu Pelaksanaan : 04 Juni 2012 – 31 Agustus 2012

1.4. Uraian Umum Industri

4.1. Sejarah P.T SASA INTI GENDINGPT Sasa Inti merupakan salah satu produsen Mono Natrium Glutamat (MNG) di

Indonesia. MNG yang di produksi PT Sasa Inti dijual di pasar dalam negeri

maupun di pasar luar negeri. Saat ini ekspor MNG di lakukan dengan tujuan

negara-negara di Eropa, Asia dan Afrika .

2

Perusahan ini berasal dari pembangunan pabrik PT Sasa Fermentasi yang

berlokasi di Gedangan – Sidoarjo – Jawa Timur pada bulan Februari 1968. Pabrik

ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Bapak Mohammad Noer pada 09 Juni

1969. Teknologi yang digunakan dibeli dari Wei Chuan Taiwan. Bahan baku

asam glutamat dan bahan pembantu masih diimpor dari luar negeri.

Pada tahun 1976 didirikan pabrik PT Sasa Inti yang berlokasi di Gending –

Probolinggo, di atas tanah seluas 11,3 hektar. Pabrik ini menggunakan teknologi

fermentasi asam glutamat yang di beli dari Ve Wong Taiwan. Peresmian

dilakukan pada tanggal 30 Agustus 1975 oleh Gubernur Jawa Timur Bapak

Mohammad Noer dan Kepala Daerah Tingkat II Probolinggo Bapak Kolonel

Soenyoto. Pabrik ini menghasilkan MNG, Asam Glutamat ( Dry Glutamic Acid /

Dry GA ) dan pupuk cair (Liquid Fertilizer / LF). Bahan baku utama berupa tetes

tebu sebagian besar dipenuhi dari dalam negeri. Proses produksi secara

keseluruhan sejak pabrik beroprasi pada tahun 1975 sampai saat ini ditangani oleh

putra-putri Indonesia.

Sejak tahun 1988, PT Sasa Inti bekerjasama dengan AJICO yang berpusat di

Tokyo - Jepang.

Pada tahun 2001 dibangun plant baru yaitu Plant New Drying System (NDS).

Plant ini dibangun untuk menghasilkan produk MNG dengan persyaratan yang

lebih ketat. Plant ini mulai beroperasi pada tahun 2002 .

Pada tahun 2008 dibangun plant baru di lokasi PT Sasa Inti Gending Probolinggo

yaitu Packing. Tujuan dari dibangunnya plant ini untuk memindahkan proses

pengemasan yang semula berada di PT Sasa Inti – Gedangan Sidoarjo.

Per Maret 2010 secara keseluruhan proses pengemasan yang ada di PT Sasa Inti –

Gedangan dipindahkan ke PT Sasa Inti – Gending.

Perbaikan mutu produk dan peningkatan kapasitas produksi pabrik PT Sasa Inti –

Gending dilakukan secara terus menerus. Luas area pabrik sampai saat ini

bertambah menjadi 30 hektar. Berbagai riset dan pengembangan juga dilakukan

secara terus menerus dengan orientasi untuk menghasilkan produk yang halal,

bersih serta memenuhi kualifikasi produk untuk pasar ekspor. Per tanggal 01

Februari 2011 istilah MSG di ganti menjadi MNG (Mono Natrium Glutamate).

4.2. Beberapa Hal yang Telah Dicapai oleh PT. Sasa Inti, antara lain :1. Telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 untuk sistem manajemen mutu

dari lembaga SAI Global

2. Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk kehalalan produk

3. Telah mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control

Point) untuk menjamin keamanan produk

3

4. Mendapatkan kategori biru dalam penilaian PROPER (Program Penilaian

Tingkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) /

(Manajemen Lingkungan)

4.3. Keamanan Mono Natrium Glutamate (MNG)1. National Academy of Science (N.A.S) dan National Research Council

(N.R.C) di USA

2. Federation of America Societies for Experimental Biology (FASEB) di USA

3. Joint WHO / FAO Expert Committee on Food Additives (JECFA) dari PBB

4. SK Menteri Kesehatan RI No : 235/MENKES/PER/DL/79

5. SK Menteri Agama RI No : B VI/02/2444/1976

6. Sertifikat HALAL MUI No : 07870398 Th. 2008

4.4. Visi, Misi dan Goal Perusahaan 1. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan yang menghasilkan produk bermutu, aman, halal, serta

tetap menjaga kelestarian lingkungan.

2. Misi Perusahaan

Mengutamakan keselamatan kerja, melaksanakan sistem produksi bersih,

aman dan efisien serta meningkatkan kualitas sumber daya masusia.

3. Goal

Kelangsungan hidup perusahaan dengan daya saing tinggi.

4.5. Ruang Lingkup Kerja IndustriDalam Laporan PRAKERIN yang telah kami susun ini, ruang linkup materi yang

akan kami bahas adalah :

1. Produksi MNG dan Packaging.

2. Pengolahan limbah dari proses produksi menjadi pupuk cair yang hasilnya

juga dipasarkan.

4

4.6. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 1.1 Struktur Organisasi

5

LF. Sales

G. Affair

Engineering

Pembelian

Teknik Mekanik Maint.

Administrasi

Utility

Teknik Listrik Instrumen

Personalia / HRD

Fermentasi

Isolasi

PMR

Packing

Polycello

PLL

Laboraturium

QA & SMK-3

Sekretaris

Keamanan

Divisi Administrasi

Divisi Teknik

Divisi Proses

Divisi Packing

PPC-TD

Pimpinan Pabrik

Presiden Direktur

Teknik Packing

Keterangan Struktur Organisasi

Bentuk Struktur organisasi di PT. Sasa Inti adalah bentuk organisasi Lini dan

Staff, dimana dan wewenang mengalir dari atas kebawah.

Fungsi Lini adalah Personel yang mempunyai kedudukan paling tinggi yang

wewenang langsung dapat memerintah kepada bawahan untuk melakukan

kegiatan atau aktifitas dan bertanggung jawab atas tercapainya visi, misi dan

tujuan yang telah diprogramkan oleh perusahaan.

Fungsi Staff adalah Membantu fungsi Lini untuk melakukan kegiatan atau

aktivitas kerja agar mudah dan cepat tercapainya suatu program perusahaan

tanpa adanya wewenang untuk melakukan perintah langsung dan ini bersifat

memberikan saran dan pertimbangan kepada fungsi Lini.

Manajemen PT. Sasa Inti Gending membagi keseluruhan kegiatan Operasional

menjadi tiga Divisi yang masing – masing dipimpin oleh Kepala Divisi yaitu :

1. Divisi Administrasi membawahi LF. Sales, General Affair, Administrasi,

Personalia/HRD, dan Pembelian

2. Divisi Teknik membawahi Bagian Electrical & Instrument (TLI), Mechanical

& Maintenance (TMM), Engineering, Utility dan Teknik Packing.

3. Divisi Proses membawahi Bagian Fermentasi, Isolasi, PMR..

4. Divisi Packing membawahi Bagian Packing, dan Polycello

5. PPC-TD (Planing Production Control and Technical Development)

Bagian non divisi :

1. QA (Quality Assurance)

2. SMK-3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja)

3. Laboratorium

4. PLL

5. Sekretaris

6. Keamanan

Tugas dan Wewenang dari Struktur Oganisasi PT. SASA INTI Gending –

Probolinggo

Pimpinan Pabrik

1. Menetapkan pelaksanan strategi kerja sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

2. Mengkoordinir kerja dari Kepala Devisi dan Kepala Bagian.

3. Membuat Laporan Bulanan kepada Direktur.

4. Membina dan meningkatkan sumber daya manusia secara keseluruhan.

6

PPC-TD (Planing Production Control & Technical Devolopment)

1. Melaksanakan kegiatan perancanaan, pengontrolan serta pengembangan

produksi.

2. Membuat dan menentukan target produksi dan keuangan.

3. Melaksanakan penelitian dan pengembangan proses produksi guna

menunjang peningkatan dan efisiensi produksi.

4. Mengikuti dan mengkaji perkembangan teknologi agar bisa dimanfaatkan

guna meningkatkan efisiensi dan produksi secara keseluruhan.

Kepala Divisi Proses

1. Melaksanakan dan mengamankan instruksi dari Pimpinan Pabrik dan

Direktur.

2. Melakukan koordinasi semia kegiatan proses produksi mulai dari bahan baku,

bahan pembantu, energi dan air sampai menjadi produk akhir yang berupa

MNG dan DGA (Dry Glutamic Acid).

3. Bekerjasama dengan Divisi yang lain untuk memastikan pasokan bahan baku,

bahan pembantu, energi dan air terjamin untuk kelancaran proses produksi

Kepala Divisi Teknik

1. Melaksanakan dan mengamankan instruksi dari Pimpinan Pabrik dan

Direktur.

2. Melakukan koordinasi semua kegiatan di Divisi Teknik mulai dari proses

penyediaan Eneergi, Air dan Mekanik Maitenance serta Instrumentasi.

3. Menjamin kelancaran pasokan energi, air dan peralatan produksi.

Kepala Divisi Administrasi

1. Melaksanakan dan mengamankan instruksi dari Pimpinan Pabrik dan

Direktur.

2. Melakukan koordinasi semua kegiatan di Divisi Administrasi dan Personalia

umum.

3. Mengatur dan mengelola penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang

teknik, umum, bahan baku, bahan pembantu dan produksi.

Kepala Bagian Fermentasi

1. Melaksanakan kerja sesuai visi dan misi perusahaan secara konsekuen dan

berkesinambungan.

7

2. Melakukan evaluasi dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan dari

seluruh kegiatan proses di Bagian Fermentasi.

3. Mengolah tetes, glukosa, dan bahan pembantu lain menjadi TB (Thin Bort)

sesuai persyaratan.

Kepala Bagian Isolasi

1. Melakukan evaluasi serta mengambil tindakan – tindakan yang diperlukan

dari seluruh proses di Bagian Isolasi.

2. Mengolah TB (Thin Bort) dari Bagian Fermentasi menjadi NL (Nara Liquid)

dan Dry Glutamic Acid (DGA) sesuai persyaratan.

3. Mengatur rasio HCl, NaOH dan H2SO4  sesuai persyaratan.

Kepala Bagian Pemurnian

1. Membuat instruksi dan keputusan untuk kelancaran proses produksi di Bagian

Pemurnian.

2. Mengolah DGA (Dru Glutamic Acid) atau NL (Nara Liquid) dari Bagian

Isolasi menjadi MNG sesuai persyaratan.

3. Mengatur pemakaian karbon aktif sesuai dengan persyaratan .

4. Mengatur produksi MNG dan distribusinya sesuai dengan target kebutuhan.

Kepala Bagian PLL (Pengolahan Limbah dan Lingkungan)

1. Selalu mengadakan koordinasi pengaturan limbah padat, cair, dan gas dengan

bagian terkait.

2. Mengadakan koodinasi dengan kantor pengendalian dampak lingkungan,

tripika, dan kantor pemerintah terkait.

3. Melaksanakan UPL dan UKL sesuai dengan AMDAL dan melaporkan

kepada instansi terkait secara berkala.

Kepala Bagian Laboratorium

1. Melakukan koordinasi kegiatan di Lab. Kendali Mutu, Pengembangan dan

Kultur.

2. Melakukan analisa pada bahan baku, bahan pembantu, dan menetapkan

persyaratan serta standart penerimaan.

3. Bersama Bagian yang terkait melakukan percobaan untuk pengembangan

berbagai kegiatan produksi guna meningkatkan efesiensi dan produksi.

8

Kepala bagian Listrik dan Instrument

1. Melakukan evaluasi dan action plant terhadap kegiatan maintenance,

kalibrasi, dan trouble shooting peralatan dan instrumentasi.

2. Membuta instruksi dan keputusan terhadap kegiatan maintenance, kalibrasi,

dan trouble shooting peralatan dan instrumentasi.

3. Melakukan control check dan action pada setiap permasalahan peralatan

listrik dan instrumentasi.

Kepala Bagian Mekanik dan Maintenance

1. Melakukan evaluasi serta mengambil tindakan yang diperlukan dalam

perawatan dan perbaikan mesin di perusahaan.

2. Mengelola dan control keberadaan spare part mesin di perusahaan.

3. Mengambil keputusan dalam hal perbaikan dan maintenance.

Kepala Bagian Utility

1. Membuat instruksi dan keputusan untuk kelancaran proses produksi di Bagian

Utility.

2. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait untuk kelancaran dan efesiensi

penggunaan produk – produk utility.

3. Memproduksi steam sesuai dengan persyaratan.

4. Memproduksi Water Chiller, Brain Chiller dan cooling Chiller sesuai

persyaratan.

Kepala Bagian Administrasi

1. Berkerjasama dengan bagian terkait guna menunjang kelancaran proses

produksi.

2. Mengatur penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran bahan baku, bahan

pembantu, produksi, BBM, barang teknik, dan barang umum

3. Memonitor persediaan bahan baku, bahan pembantu, produksi, BBM, barang

teknik, dan barang umum serta melakukan pemesanan barang – barang

tersebut apabila diperlukan.

Kepala Bagian LFS (Liquid Fertilizer Sale)

1. Mengatur dan mengelola kegiatan pemasaran pupuk cair secara keseluruhan

serta mengevaluasi dan mengambil tindakan – tindakan yang diperlukan dari

seluruh kegiatan pemasaran pupuk cair.

9

2. Bekerjasama dengan bagian terkait guna menunjang kelancaran proses

produk dan pemasaran LF (Liquid Fertilize).

3. Membuat instruksi dan keputusan untuk kelancaran dan keberhasilan

pemasaran pupuk cair.

Kepala Bagian G. Affair

1. Mengkoordinir dan mengevaluasi semua tugas di bawah General Affair

meliputi Umum, Kendaraan, event Organizer dan Public Relation.

2. Menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi program Corporate Social

responsibility (CSR) (Membina hubungan yang baik dan kepedulian dengan

masyarakat sekitar pabrik).

3. Menentukan kebijakan manajemen di Bagian General Affair meliputi

pengaturan anggaran, koordinasi dengan bagian – bagian lain, tokoh

masyarakat dan pejabat pemerintah yang terkait dengan PT. Sasa Inti.

Kepala Bagian Engineering

1. Menentukan kebijakan manajemen di Bagian Engineering meliputi

pengaturan desain, gambar, rekomendasi kontraktor, order pekerjaan

kontraktor, pengawasan pekerjaan kontraktor, tender, teknologi informasi dan

pengembangan.

2. Memonitor pelaksanaan sistem dan pekerjaan IT.

3. Memberikan masukan untuk perbaikan dan kelancaran proses produksi.

4. Mengevaluasi hasil desaign staf ahli engineering.

Kepala Bagian Personalia / HRD

1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan penerimaan

pekerja.

2. Merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi kegiatan pelatihan –

pelatihan pekerja.

3. Merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi kegiatan asuransi dan

jaminan social pekerja.

4. Mengkoordinir dan mengevaluasi tugas pengupahan, presensi, administrasi

kepegawaian.

5. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan menyelesaikan

Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) / bila ada, bersama dengan serikat

pekerja.

10

4.7. Proses Pembuatan MNGBahan Baku Utama yang digunakan untuk proses produksi MNG di PT.

Sasa Inti Gending adalah Tetes Tebu (Cane Molases) dan tepung tapioka serta

bahan lain. Rangkaian proses produksi MNG meliputi unit – unit proses dari

bahan – bahan baku sampai dengan produk siap kemas. Tahapan – tahapan proses

sangat berkaitan satu sama lain, hasil suatu Plant (bagian) akan mempengaruhi

proses pada Plant (bagian) selanjutnya yang pada akhirnya akan mempengaruhi

produk akhir MNG.

Adapun tahap – tahap proses produksi MNG sebagai berikut :

1. Proses di Decalcium Plant

Proses Decalcium adalah proses pengurangan atau penghilangan kalsium yang

terkandung dalam tetes tebu, selanjutnya ditambahkan H2SO4 96% untuk

mengendapkan Ca²+ menjadi CaSO4 pada proses ini pH diatur 2,6 – 2,7 dan

temperatur 50 ˚C.

2. Proses di Glucose Plant

Proses di Glucose Plant terdiri dari :

a. Tahap Preparasi

Pada tahap ini dilakukan persiapan bahan baku yaitu tepung tapioka yang

ditambah soft water pada tangki Dissolution dengan diatur komposisi

larutan antara tepung tapioka, soft water dan Proses Water (PW) sehingga

didapat suhu sekitar 48 ˚C.

b. Tahap Liquifikasi

Pada tahap ini tepung tapioca akan masuk ke tangki filtrat dan dipompa ke

mixpot dengan menambahkan enzim amylase yang berfungsi memecah pati

menjadi maltosa, maltotriosa, dekstrin dan sebagian kecil menjadi glukosa.

c. Tahap Sakarifikasi

Filtrat yang dihasilkan dari mixpot akan dipompa ke Retention Tube yang

kemudian diteruskan ke Plate Heat Exchanger untuk diturunkan suhunya

menjadi 58 – 60 ˚C dan pH 4,3 dan ditambahkan enzim glukoamilase, enzim

ini memecah disakrida menjadi monosakrida.

d. Tahap Acidifikasi

Tahap Acidifikasi merupakan tahap penurunan pH larutan tapioka dengan

penambahan H2SO4 10%, pH menjadi 2,8 – 3,0 suhu 60 ˚C dengan pH dan

suhu tersebut diharapkan perkembangan bakteri penggangggu tidak

terjadi.Kemudian larutan Monosakrida akan diproses di fermentasi Plant.

11

3. Proses di Fermentasi plant

Proses Fermentasi adalah proses mengembangbiakkan bakteri untuk

menghasilkan asam glutamate, adapun tahap – tahap Proses Fermentasi adalah

sebagai berikut :

a. First Seed / Pre Seed (FS / PS)

Proses di FS adalah proses pengembangbiakkan bakteri, bahan yang

digunakan yaitu tetes tebu yang telah diolah di Decalcium dan glukosa yang

dihasilkan oleh Glucose Plant pada proses ini dibutuhkan waktu ±24 jam

dengan temperatur proses 31,5 ˚C dan pH 7,1.

b. Large Seed (LS)

Setelah proses FS, bakteri dikembangkan lagi 300 Liter dari Fs menjadi 14

KL, waktu yang dibutuhkan adalah ±14 jam dengan temperature 31,5 ˚C dan

pH 7,1.

c. Large Main (LM)

Dalam proses LM media yang digunakan adalah FCM (Feeding Cane

Molases) yang merupakan hasil steril dari campuran tetes tebu dan glukosa,

media yang digunakan sebanyak 80 KL dengan temperature 35,5 ˚C dan pH

7,3 dari proses ini dihasilkan DG (Direct Glutamat) yang kemudian

dilakukan proses BO (Borth Out) dan dikirim ke Isolasi Plant. Hasil akhir

dari proses Fermentasi adalah Thin Borth (TB).

d. Proses di Isolasi Plant

Secara garis besar proses yang terjadi di Isolasi Plant adalah memisahkan

kristal-kristal Glutamat Acid (GA) dari Liquidnya. Mula – mula Thin Borth

yang banyak mengandung GA dicampur dengan Glutamat Mother-2 (GM-

2). GM-2 merupakan hasil dari pemisahan di Super Decanter B (SDC-B),

kemudian bahan yang telah tercampur dikurangi kadar airnya dalam

Evaporator,dan dilakukan pemekatan terhadap campuran TB dan GM-2, alat

yang digunakan Evaporasi adalah MEV (Multiple Effect Evaporator) proses

berlangsung pada suhu 70 ˚C dan tekanan steam 6,2 Kg/cm2, selanjutnya

proses Acidifikasi atau penambahan HCl dan H2SO4 sehingga terbentuk

kristal-kristal Glutamate Acid (GA) yang berlangsung di Reaktor Alfa.

Kemudian Kristal dipisahkan dari liquidnya dengan menggunakan Separator

Super Decanter A dan B, proses separasi dilakukan sebanyak 2 kali untuk

mendapatkan hasil yang sempurna, kristal yang sudah diseparasi dicuci

berulang kali sehingga mendapatkan kristal GA yang murni dalam jumlah

besar, proses ini dilakukan di Adjusting Tank, hasil proses ini adalah NL

12

(Nara Liquid) yang memiliki DG 460 – 480 gr/l, pH 6,15 – 6,20 dan %T 50

– 55 %T, %T merupakan nilai kejernihan suatu larutan.

e. Proses di Pemurnian Plant

Proses ini diawali dengan penghilangan warna NL atau Decolourization

hingga diperoleh liquid yang jernih sesuai dengan standart mutu, proses ini

menggunakan Active Carbon dan dilakukan beberapa tahap penyaringan

untuk menghilangkan kotoran yang ikut, selanjutnya NL dikirim ke pH

Adjusting Tank (PAT) untuk dinaikkan pHnya menjadi 6,7, lalu dilakukan

proses pengkristalan menggunakan Vacuum Cristallizer (VC)

dengan tekanan 650 mmHg dan temperature 67 – 69 ˚C. Kristal yang

diperoleh kemudian dikeringkan menggunakan Rotary Dryer dan diayak

berdasarkan ukurannya dengan menggunakan Vibrating Sifter, Kristal –

kristal tersebut dipisahkan menjadi tiga ukuran yaitu 10 Mesh, 20 Mesh, 30

Mesh.

Jenis – jenis produk MNG PT. Sasa Inti Gending – Probolinggo :

a) 122 A adalah jenis MNG yang paling kasar dan mempunyai ukuran

kristal 20 Mesh.

b) 122 B adalah jenis MNG yang lebih halus dan mempunyai ukuran

kristal 30 Mesh.

c) 122 C adalah jenis MNG yang lebih halus dari jenis 122 B dan

mempunyai ukuran kristal 40 Mesh.

Powder adalah jenis MNG yang berbentuk serbuk, dipasaran MNG ini

dikenal dengan merk Sasa Plus.

Selain itu terdapat pula beberapa produk yang diolah dengan system NDS

(New Drying System), produk tersebut adalah NLC (New Light Crystal),

NRC (New Right Crystal), NSC (New Small Crystal), NFC (New Fine

Crystal) dan NPC (New Powder Crystal), semua produk ini untuk diekspor

ke Luar Negeri.

Produk samping PT. Sasa Inti Gending adalah Pupuk Cair yang bermerk

“Saritana” yang merupakan produk pengolahan limbah dari proses Isolasi

Plant.

4.8. Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja1. Pengertian

Sistem Manajemen K-3 merupakan sistem manajemen secara keseluruh yang

meliputi struktur organisasi, perencanaan tanggung jawab, pelaksanaan

produksi, proses dan sumber daya bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,

13

pengkajian dan pemeliharaan kebijaksanaan Sistem Manajemen K-3 dalam

rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja. Sistem

Manajemen K-3 mempunyai tujuan menciptakan suatu sistem K-3 ditempat

kerja dengan melibatkan unsur manajemen tenaga kerja, dan lingkungan yang

terintregrasi dalam rangka:

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

b. Menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat.

c. Menciptakan efisiansi dan produktifitas kerja.

d. Penerapan Sistem Manajemen K-3

Penerapan Sistem Manajemen K-3 antara lain :

a. Sistem Manajemen K-3 perlu diterapkan karena kecelakaan kerja yang

terjadi disebabkan oleh faktor manajemen.

b. Adanya tuntutan dimana kualitas produksi tidak terlepas dari Sistem

Manajemen K-3.

c. Audit Sistem Manajemen K-3

d. Audit Sistem manajemen K-3 adalah pemeriksaan secara sistematis

independent untuk menentukan suatu kegiatan dan hasil – hasil yang

berkaitan dengan peraturan yang direncanakan dan dilaksanakan secara

selektif dan efisien. Tujuan audit adalah untuk membuktikan dan

mengukur besarnya keberhasilan.

Pelaksanaan Sistem Manajemen K-3 meliputi :

a. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen.

b. Strategi pendokumentasian.

c. Peninjauan ulang dan komitmen.

d. Pembelian.

e. Keamanan kerja berdasarkan Sistem Manajemen K-3.

f. Standart pemantauan.

g. Pelaporan dan perbaikan keuangan.

h. Pengelolahan material dan pemindahan.

i. Pengumpulan dan penggunaan data.

j. Pengendalian dokumen.

k. Pengimbangan keterampilan dan kemampuan.

4.9. Jam KerjaPelaksanaan : 04 Juni 2012 – 31 Agustus 2012

Tempat : P.T. SASA INTI Gending - Probolinggo

Masuk Kerja : 07.00 WIB

Pulang Kerja : 15.30 WIB

14

1.5. Denah Lokasi

Gambar 1.2 Denah PT.SASA Inti

15

LAMPIRAN I

LAMPIRAN I hal. 1

LAMPIRAN II

LAMPIRAN II hal. 1

LAMPIRAN III

LAMPIRAN III hal. 1