Apendik Perporasi 1 (Bab 3)
-
Upload
olivia-riska-aprillia -
Category
Documents
-
view
25 -
download
1
description
Transcript of Apendik Perporasi 1 (Bab 3)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. S POST OP LAPARATOMY DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN AKIBAT APENDIKSITIS PERPORASI
DI RUANG PERAWATAN ICU RUMAH SAKIT DUSTIRA TANGGAL 12-12-2005
I. PENGKAJIAN
A. BIODATA
Nama : Tn. S
Umur : 39 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMU
Agama : Islam
Pekerjaan : Kopka
Alamat : Jln. Menado no. 12 bandung
DX Medis : Post Ops Apendisitis Perporasi
No. Reg : 060104-0738
Tanggal masuk : 10-12-2005 jam 21.55
Tanggal dikaji : 12-12-2005 jam 15.00
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Alasan Masuk RS
Sejak tanggal 6 Desember 2005 klien mengeluh panas
badan dan nyeri perut kanan bawah yang disertai dengan
mual dan penurunan nafsu makan. Klien di bawa berobat
oleh keluarganya melalui UGD RS. Dustira dan disarankan
oleh dokter untuk di rawat di Ruang Perawatan II Rumah
Sakit Dustira.
b. Keluhan Utama Saat Dikaji
Klien mengeluh nyeri pada perut bekas operasi, dengan
skala nyeri 3 (nyeri sedang 1-5), nyeri yang dirasakan klien
1
seperti ditusuk-tusuk, terutama bila klien mencoba untuk
bergerak, rasa nyeri berkurang bila klien tidur terlentang.
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan, sebelumnya klien pernah di rawat di Ruang
Perawatan II pada tahun 2001 karena kecelakaan lalu lintas
dengan diagnosa Head In Jury.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit menular atau penyakit keturunan.
C. STRUKTUR KELUARGA
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Klien
: Pernikahan
: Keturunan
: Tinggal serumah
2
D. DATA BIOLOGIS
NO POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI DI RUMAH DI RUMAH SAKIT
1 Pola Pemenuhan Nutrisia. Makan
Jenis Frekuensi Porsi
b. Minum (cairan) Jenis Jumlah
Nasi, sayur,lauk-pauk3 x/hari
1 Porsi habis
Air putih, kopi, susu7 – 8 gelas
Klien puasaKlien puasaKlien puasa
Air putih1-2 sendok teh tiap 1 jam sekali
2 Eliminasia. BAB
Frekuensi Konsistensi Warna Bau
b. BAK Frekuensi Warna Jumlah
1x/hariLembek berbentukKuning tengguling
Khas
6-7 x/hariKuning Jernih
-
Belum pernahBelum pernahBelum pernahBelum pernah
Mengalir dalam selang urin bagKuning jernih1.000 cc/5 jam
3 Pola Istirahat Tidur siang Tidur malam
Kadang-kadang7-8 jam/hari
3-4 jam/hari6-7 jam/hari
4 Personal Hygiene Mandi Gosok gigi Keramas
2 x/hariPada saat mandi
3 x/minggu
1x/hari (diseka)Belum pernahBelum pernah
5 Aktivitas Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari
secara mandiri
Klien bed rest, semua aktivitas dibantu oleh keluarga dan
perawat
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital : TD = 140/80 mmHg S = 36,50C
R = 24 x/mnt N = 84 x/mnt
3
2. Sistem Panca Indra
Penglihatan : Bentuk mata simetris, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik, reflek pupil
terhadap cahaya midriasis tidak terdapat
nyeri tekan pada bola mata, fungsi
penglihatan baik.
Pendengaran : Bentuk telinga simetris kanan-kiri, spina
sejajar dengan sudut mata, tidak tampak
adanya serumen, tidak nampak adanya
nyeri tekan pada tulang mastoid, fungsi
pendengaran baik.
Pengecapan : Bentuk lidah simetris, warna merah
muda, fungsi pengecapan tidak
dilakukan karena klien menggunakan
NGT.
Penciuman : Bentuk hidung simetris, septum nasal
terletak di tengah, fungsi penciuman
tidak dilakukan karena klien terpasang
NGT.
Perabaan : Turgor kulit baik, fungsi perabaan baik,
terbukti klien dapat membedakan antara
panas dan dingin.
3. Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, septum nasal simetris, mucosa hidung
lembab, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung,
terdapat nyeri tekan pada hidung karena klien terpasang NGT,
tidak adanya nyeri tekan pada sinus frontalis dan sinus
maksilaris. Pada leher, posisi trakea terletak di tengah, bentuk
dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, pada pemeriksaan
Auskultasi terdapat bunyi Resonan pada area paru, bunyi nafas
tubuler pada trakhea, pada cabang bronchus terdapat bunyi
4
Bronchovesiculer, dan pada permukaan paru terdengar bunyi
vesikuler, frekwensi nafas 24 x/mnt.
4. Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, mucosa mulut lembab, gusi berwarna
merah muda, tidak ada perdarahan pada gusi, gigi lengkap 32
berwarna putih, tidak ada caries, lidah berwarna merah muda,
fungsi menelan tidak dilakukan (klien terpasang NGT).
Pada pemeriksaan Abdomen : Bentuk abdomen lembut datar,
kulit lembab terdapat luka
bekas operasi sepanjang + 13
cm, terdapat nyeri tekan pada
abdomen bagian bawah karena
adanya luka operasi, tidak
terdapat adanya pembesaran
hati dan lien.
Bentuk abdomen :
5. Sistem Cardiovaskuler
Tidak terdapat pembesaran Vena jugoralis dan tidak ada masa
juga benjolan pada pemeriksaan leher. Bunyi jantung reguler,
tidak terdapat bunyi jantung tambahan. Hate Rate = 84 x/mnt.
6. Sistem Perkemihan dan Genital
Pada pemeriksaan ginjal tidak teraba dan tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pembesaran ginjal, vesika urinaria kosong.
Pemeriksaan genital tidak dilakukan.
7. Sistem Persarafan
GCS : E = 4 M = 6 V = 5
Tingkat kesadaran : compos mentis
5
Test Nervus Cranial
Nervus I (Olfaktorius) : Tidak dilakukan.
Nervus II (Optikus) : Klien dapat membaca papan
nama perawat pada jarak 30 cm
Nervus III (Okulomotorius) : Klien dapat membuka mata
dengan cepat secara spontan.
Nervus IV (Troklearis) : Bola mata klien dapat mengikuti
instruksi dari perawat dengan
mengikuti instruksi dari perawat
dengan mengikuti gerakan jari
perawat ke bawah dan ke dalam.
Nervus V (Trigeminal) : Klien dapat membuka mulut
dengan baik dan berbicara.
Nervus VI (Abdusen) : Klien dapat menggerakan bola
mata ke kiri dan ke kanan.
Nervus VII ( Facial) : Wajah klien simetris pada saat
meringis.
Nervus VIII (Akustikus) : Klien dapat mendengar dengan
baik, terbukti dengan dengan
selalu menjawab pertanyaan
perawat.
Nervus IX (Glosofaringeus) : Klien dapat menelan dan
membuka mulut pada saat minum
air putih.
Nervus X (Vagus) : Klien mampu mangatakan “ah”
Nervus XI (Spinal aksesoris) : Klien tidak dapat menolehkan
kepala/leher ke kiri atau ke
kanan, tidak tampak adanya
penggunaan otot-otot pernafasan
tambahan.
6
Nervus XII (Hipoglasus) : Klien dapat menggerakan lidah
secara sadar, dan dapat
merasakan rasa pahit dan manis.
8. Sistem Endokrin
Tidak 5tampak adanya pembesaran kelenjar tyroid dan tidak
teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening.
9. Sistem Integumen
Tidak teraba adanya massa, tekstur kulit lembut, tubuh lembab,
suhu tubuh 360C, rambut berwarna hitam, distribusi merata,
terdapat luka bekas operasi pada abdomen bawah.
10. Sistem Musculokeletal
a. Extremitas atas
Bentuk simetris, klien mampu flexi, eksetensi, aduksi,
abduksi, supinasi, pronasi, reflek bisep dan trisep baik,
kekuatan otot +5 +4 , terpasang infus di tangan kiri.
b. Ekstremitas bawah
Bentuk simetris kiri kanan, tidak terdapat Oedema, akral
hangat, tidak terdapat varises, reflek patela +/+, reflek
babinski -/-, klien mampu flexi, eksistensi, aduksi,
abduksi, kekuatan otot :
+5 +5
F. DATA SOSIAL
1. Pendidikan
Klien lulusan SMA dan klien belum bekerja atau kuliah.
2. Hubungan Sosial
Klien kooperatif terbukti dengan selalu menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan oleh perawat maupun dokter.
3. Gaya hidup
Dilihat dari penampilan, klien terlihat sederhana dan apa adanya
7
4. Pola Interaksi
Hubungan klien baik dengan perawat, terbukti klien selalu
bersikap sopan dan selalu menjawab pertanyaan perawat,
hubungan klien dengan keluarga baik.
G. DATA PSIKOSOSIAL
1. Status Emosi
Klien terlihat tenang menghadapi penyakitnya.
2. Gaya Komunikasi
Klien selalu menjawab pertanyaan perawat setiap kali ditanya
dan menjawab dengan baik apa adanya.
3. Konsep Diri
a. Body Image
Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya.
b. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh, pulang dan kembali
seperti dulu ingin melanjutkan kuliah.
c. Identitas Diri
Klien adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara dan mempunyai 2
orang adik.
d. Harga Diri
Klien mengatakan tidak mengganggu harga dirinya dengan
keadaan penyakitnya saat ini.
e. Peran
Klien berperan sebagai seorang anak dan sebagai kakak
dari 2 adiknya, juga sebagai adik dari 2 kakaknya.
4. Pola Koping
Bila klien mempunyai masalah, klien menceritakan kepada
teman, tetapi bila masalah keluarga klien selalu membicarakan
dengan kedua orang tuanya dan kakak-kakaknya.
8
H. DATA SPIRITUAL
Klien menganut agama Islam, dan selalu berusaha untuk menjalankan
ibadahnya dengan sholat dan klien selalu berdo’a agar penyakitnya
cepat sembuh dan cepat pulang.
I. DATA PENUNJANG
NO TGL JENIS PEMERIKSAAN
HASIL NORMAL INTERPRESTASI
1. 18-12-05 -Hematologi Hemoglobin Lekosit Hematokrit Trombosit
13,8 gr%19,1 rb/mm3
42%262 rb/mm3
12,5-18,0 gr%4,0-10,0 rb/mm3
38-51%150-440 rb/mm3
NormalAda peningkatan
NormalNormal
2 18-12-05 -Urinalisa Warna Protein Reduksi Biurubin Lekosit Eritrosit Epitel
Kuning Jernih---
2-40-12-4
Kuning Jernih--
Normal
J. THERAPI
Ampicillin 4 x 1 gr (inj)
Panaming : Amiparen 2 : 2 / 24 jam
Broedcet inj 1 x 1 gr
Fortagyl inj 3 x 500 mg
RL : D.5 % 1 : 1 / 24 jam
9
ANALISA DATA
Nama : Tn. S
Umur : 39 th
No. Reg : 060104-0738
NO DATA ETIOLOGI MASALAH1 DS : - Klien mengeluh
nyeri dan sulit bergerak miring kiri/kanan
- Rasa nyeri menurut klien seperti ditusuk-tusuk
DO :- Wajah klien tampak meringis
- Terdapat luka operasi pada abdomen bawah sepanjang + 13 cm dibalut perban
Post op Laparatomy
Kontinuitas jaringan terputus
Merangsang pengeluaran
hormon Bradikinin, Histamin, Serotonin dan
Prostaglandin
Merangsang reseptor nyeri saraf delta A tipe C
Timbul potensial aksi
sebagai imfuls sensorik radik posterior
Traktus spinothalamus lateral mengaktifkan
RAS
Thalamus
Cortex serebri
Nyeri di persepsikan
Gangguan rasa nyaman nyeri
2 DS: Klien mengeluh nyeri bila beraktivitas miring kanan/kiri
DO :- Klien bed rest-keluarga dan perawat
--ekstrimitas kiri atas
-
Post op laparatomy
Klien bed rest
Keterbatasan mobilisasi
ADL klien terganggu
Gangguan intoleransi aktivitas
3 DS : Klien mengatakan balutannya belum
Kontinuitas jaringan
Potensial terjadinya infeksi
10
dilepas/digantiDO :- Balutan tampak
kotor - Terdapat luka
operasi sepanjang + 13 cm di abdomen
- Luka masih basah
Terdapat luka post op laparatomy
Luka operasi adalah
media untuk masuknya mikroorganisme
Potensial terjadinya
infeksi
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
11
Nama : Tn. S
Umur : 39 th
No. Reg : 060104-0738
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL DITEMUKAN
TANGGAL TERATASI PARAF
1 Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontinuitas jaringan ditandai dengan :DS : Klien mengeluh
nyeri, rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk, terutama bergerak miring kanan/miring kiri
DO : Klien tampak meringis, terdapat luka operasi di abdomen + 13 cm dibalut perban
Bentuk abdomen
12-12-2005 - Yani
2 Gangguan Intoleransi aktivitas berhubungan dengan klien post op laparatomy, ditandai dengan :DS : Klien mengeluh
nyeri bila beraktivitas miring kanan/kiri
DO : - Klien bed rest - ADL klien
dibantu keluarga dan perawat
- Terapasang infus di ekstremitas kiri atas
- Terpasang cateter - Terpasang NET
12-12-2005 - Yani
12
3 Potensial terjadinya infeksi berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan ditandai dengan :DS : Klien mengatakan
balutan belum diganti
DO : Balutan tampak kotor, teradapat luka operasi + 13 cm pada abdomen, luka masih basah
12-12-2005 12-12-2005 Yani
13
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. S
Umur : 39 th
No. Reg : 060104-0738
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL PARAF1 Gangguan rasa nyaman nyeri
berhubungan dengan kontinuitas jaringan ditandai denganDS : - Klien mengeluh nyeri dan
sulit bergerak miring kanan/kiri
- Rasa nyeri menurut klien seperti ditusuk-tusuk
DO : - Wajah klien tampak meringis - Terdapat luka operasi pada
abdomen bawah sepanjang + 13 cm di balut perban
- TTV : TD= 140/80 mmHg S = 36,50C R = 24 x/mnt N = 80 x/mnt
Gangguan rasa nyaman nyeri teratasi dengan kriteriaJangka Panjang 5 x 24 jam- Nyeri hilang- Luka operasi kering
Jangka Pendek1 x 24 jam- Nyeri berkurang- Wajah klien tampak tenang- TTV : TD = 120/80 mmHg S = 360C R = 20 x/mnt N = 80 x/mnt
- Observasi TTV
- Alihkan perhatian klien dengan tekhnik distraksi dan rileksasi misalnya, tidur dengan posisi terlentang, mendengarkan musik.
- Atur posisi klien dengan tidur terlentang agar klien merasa nyaman
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgetik
- Untuk mengetahui perkembangan kondisi penyakit klien.
- Dengan distraksi dapat merangsang otak tengah dan batang otak tengah dan batang otak meningkatkan produksi endoprin yang mengubah tranmisi nyeri.
- Dengan tekhnik rileksasi dpt mengalihkan rasa nyeri yg dirasakan klien.
- Posisi tidur terlentang dapat mengurangi rasa nyeri pada daerah operasi.
- Obat analgetik dapat mengurangi produksi hormon serotonin, Bradikinin prostaglandin, Histamin sehingga nyeri
Yani
14
berkurang.2 Gangguan Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan klien post op laparatomy, ditandai dengan :DS : Klien mengeluh nyeri bila
beraktivitas miring kanan/kiriDO : - Klien bed rest
- ADL klien dibantu keluarga dan perawat
- Terpasang NET- Terpasang infus pada
ekstremitas kiri atas- Terpasang cateter
Gangguan Intoleransi aktivitas teratasi dengan kriteriaJangka Panjang5 x 24 jam Klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri.
Jangka Pendek1 x 24 jam Klien dapat melakukan aktivitas ringan di tempat tidur seperti miring kanan/kiri.
- Anjurkan klien untuk melakukan secara sederhana misalnya miring kanan/kiri.
- Bantu klien dalam melakukan aktivitasnya seperti makan, minum dan mandi.
- Dengan miring kanan atau kiri klien menghindari terjadinya dekubitus dan kekakuan sendi.
- Dengan membantu klien melakukan aktivitasnya maka kebutuhan klien terpenuhi.
Yani
3 Potensial terjadinya infeksi berhubungan dengan kontuinitas jaringan ditandai dengan :DS : - Klien mengatakan
balutannya belum diganti - Klien menunjukan luka
operasi belum digantiDO : - Adanya luka operasi + 13 cm
- Luka masih basah- Balutan tampak kotor- Tidak tampak adanya tanda-
tanda peradangan tumor, lubor, kalor, dolor dan fungsi laesa
Infeksi tidak terjadi dengan kriteriaJangka Panjang5 x 24 jam- Luka kering dan menutup- Tidak terjadi infeksi
Jangka Pendek1 x 24 jam- Setelah tindakan luka dalam keadaan basah
- Observasi tanda-tanda peradangan : lubor, tumor, kalor, dolor dan fungsi laesa.
- Rawatlah luka dengan tekhnik aseptik dan anti seeptik
- Untuk dapat mengetahui proses penyembuhan luka.
- Tekhnik aseptik dan anti septik dapat membantu mencegah infeksi dan masuknya kuman ke dalam luka operasi.
Yani
15
16
CATATAN TINDAKAN DAN EVALUASI
Nama : Sdr. S
Umur : 19 th
No. Reg : 040602-0609
NO TANGGAL JAM TINDAKAN EVALUASI PARAF
1 02-06-04 21.00
22.00
- Observasi TTV setiap 1 jam sekali.
- Menganjurkan klien untuk melakukan tekhnik relaksasi dengan menarik nafas panjang setiap nyeri selama + 5 menit.
Tgl 07-06-2004
T = 140/80 mmHg R =24 x/mnt S = 36,50C N = 80 x/mnt- Ekspresi
wajah klien masih tampak meringis.
Gandhes
2 02-06-04 05.00
07.00
- Menganjurkan klien melakukan aktivitas seperti miring kanan/kiri setiap 2 jam sekali.
- Membantu klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum dan mandi.
- Klien malakukannya secara bertahap dan hati-hati untuk miring kanan/kiri.
- Klien berusaha untuk melakukan aktivitasnya sendiri dengan bantuan keluarga dan perawat.
Gandhes
3 02-06-04 07.30
08.00
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
- Mengganti balutan
- Luka klien terlihat bersih tidak tampak adanya tanda-tanda peradangan seperti lubor, kalor, dolor, tumor dan fungsi laesa.
- Klien merasa lebih nyaman dan
Gandhes
17
luka operasi. tenang.
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Sdr. S
Umur : 19 th
No. Reg : 040602-0609
NO. TANGGAL JAM PERKEMBANGAN PARAF
1 07-02-2004 S : Klien mengeluh nyeri pada daerah luka bekas operasi seperti ditusuk-tusuk.
O : Wajah klien tampak meringis, ada luka operasi pada abdomen + 13 cm.
A : Masalah teratasi sebagian.P : Observasi TTV - Atur posisi klien agar terasa nyaman.I : Mengobservasi TTV ( TD = 130/80mmHg, R = 22 x/mnt,
S = 360C, N = 80 x/mnt).E : Klien mengatakan posisi tidur terlentang
membuatnya merasa nyaman.R : Nyeri klien berkurang dan wajah tampak
tenang/tidak meringis.
Gandhes
2 07-02-2004 S : Klien mengeluh nyeri bila beraktivitas ringan seperti miring kanan/kiri.
O : - Klien bed rest - Kebutuhan klien dibnatu oleh keluarga
dan perawat.A : Masalah teratasi sebagian.P : - Anjurkan klien untuk beraktivitas secra
sederhana. - Bantu klien dalam melakukan aktivitas
seperti makan, minum dan mandi.I : Menganjurkan klien untuk melakukan
aktivitas secara sederhana.E : Klien dapat melakukan aktivitas miring
kanan/kiri.R : Klien dapat miring kanan/kiri tanpa
bantuan perawat dan keluarga.
Gandhes
3 07-06-2004 S : Klien mengatakan balutannya belum diganti.
O : Balutan tampak basah
Gandhes
18
A : Masalah teratasi sebagianP : - Observasi tanda-tanda peradangan
(lubor, kalor, dolor, tumor dan fungsi laesa).
- Rawatlah luka dengan tekhnik aseptik dan anti septik.
I : - Mengobservasi tanda-tanda peradangan. - Merawat luka dengan tekhnik aseptik - Mengganti balutan klien dengan
antiseptikE : Luka bersihR : Luka mulai kering dan tidak ada tanda
peradangan
19