Antropometri 8 & 9
Transcript of Antropometri 8 & 9
1. Pendekatan Ergonomi dalam Perancangan Stasiun Kerja
a) Sikap dan posisi kerja.
b) Antropometri dan dimensi ruang kerja.
c) Kondisi lingkungan kerja
d) Efisiensi ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja.
e) Energi kerja yang dikonsumsikan
2. Macam – macam disiplin dan keahlian kerja yang terkait dengan
perancangan stasiun kerja :
Antropometrifisik
Tata Letak Fasilitas& Pengaturan
Ruang Kerja
Work Physiology(Faal Kerja)
& Biomechanics
StudiMetode Kerja
PerancanganStasiun Kerja
Keselamatan & Kesehatan Kerja
Pengukuran Waktu Kerja, dll
Hubungan &Perilaku Manusia
Maintainbility
Gambar 2. Disiplin dan Keahlian yang Terkait dengan Perancangan Stasiun Kerja
3. Aspek - aspek ergonomi dalam perancangan stasiun kerja
Apa yang seharusnya dilakukan operator Bagaimana seharusnya operator melaksanakan pekerjaan tersebut. Dimana seharusnya kegiatan kerja diselenggarakan.
ANTROPOMETRI
• ANTROPOMETRI adalah kumpulan data
numerik yang berhubungan dengan
karakteristik fisik tubuh manusia dan
penerapan dari data tersebut untuk
perancangan fasilitas / produk.
Data Antropometri dan Cara Pengukurannya
Beberapa faktor yang akan mempengaruhi ukuran tubuh manusia antara lain :
- Umur
- Jenis kelamin [ Sex ]
- Suku bangsa [ Ethnic ]
- Posisi tubuh [ Posture ]
Selain faktor-faktor tersebut diatas masih ada pula beberapa faktor lain yang mempengaruhi variabilitas ukuran tubuh manusia seperti
- Cacat tubuh
- Tebal/tipisnya pakaian yang harus dikenakan
- Kehamilan [ pregnancy ]
SISTEM MANUSIA-MESIN
• Sistem terjadi dalam suatu lingkungan Perubahan lingkungan akan mempengaruhi system dan elemen-
elemennya.• Sistem manusia mesin Kombinasi antara satu atau beberapa manusia dengan satu atau
beberapa “mesin”, satu dengan lainnya akan saling berinteraksi untuk menghasilkan keluaran-keluaran berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh.
• “Mesin” : Mencakup semua objek fisik seperti peralatan, perlengkapan, fasilitas, benda - benda yang biasa digunakan manusia dalam melaksanakan pekerjaannya.
• Dalam smm dikenal 3 macam hubungan : 1. Manual man-machine system 2. Semi automatic man-machine system 3. Automatic man-machine system
• Penyelidikan fungsi manusia-mesin berdasarkan kenyataan bahwa
manusia dan mesin masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan.
• Ada pekerjaan yang lebih baik dikerjakan oleh mesin dan ada
pekerjaan yang lebih baik dilakukan oleh manusia.
• Peran mesin akan dominan bila aktivitas cenderung serba pasti,
standard dan berulang-ulang (repetitif).
• Kelebihan utama manusia dari mesin adalah sifatnya yang mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
• Manusia bisa berubah peranannya dengan cepat dan teratur sehingga
memungkinkan untuk bekerja dalam kondisi apapun.
• Dari perbedaan kemampuan manusia dan mesin tersebut diharapkan
dengan membuat hubungan sistem manusia mesin akan bisa
melengkapi satu sama lain.
• Jika peralatan dimaksudkan untuk penggunaan manusia ,peralatan
tersebut harus di disain sebagai unit manusia-mesin. Hal tsb memerlukan
kompromi antara kebutuhan manusia dan kebutuhan mesin. Kompromi
tsb mungkin berdasarkan keseimbangan ekonomi dan operasional
diantara manusia & mesin.
• Penting untuk memutuskan apakah fungsi tertentu dapat dikerjakan oleh
manusia atau oleh mesin.
• Sekali peran relatif manusia & mesin telah diputuskan, peralatan harus
didisain sehingga manusia diberi peluang yang paling besar untuk
berfungsi secara efisien pada keseluruhan waktu.
• Untuk mengevaluasi peran manusia dalam situasi ini, penting untuk
mengetahui sistem syaraf, tentang fungsi & kapasitas mekanisme sentral,
anatomi fungsional, dan fisiologi kerja, struktur tubuh, tulang & hubungan
otot yang memberikan daya dorong, yang merupakan output manusia.
• Perlu diketahui sumber kekuatan yang mendorong mekanisme ini dan
batas output yang dapat diharapkan.
• Fungsi psikologikal dan fungsi fisiologikal manusia dipengaruhi
lingkungan kerja.
• Manusia harus bekerja dalam kondisi terbaik dan aktivitasnya
harus diorganisir berdasarkan demand yang dibutuhkan darinya.
• Dalam merencanakan unit manusia – mesin perlu diputuskan
informasi apa yang dibutuhkan operator untuk mengerjakan
tugasnya, dan bagaimana cara terbaik mendapatkan informasi tsb,
mungkin dengan melihat apa yang terjadi atau mungkin dibutuhkan
beberapa bentuk visual display.
• Jika beberapa bentuk display dibutuhkan harus dipilih pemberian
informasi yang tercepat dan tidak menimbulkan kerancuan.
• Beberapa bentuk kontrol akan juga dibutuhkan, dimana derajat
kecepatan dan akurasi yang menjadi kebutuhan dalam operasi itu
harus dinilai.
• Bentuk kontrol yang sesuai dengan kebutuhan dapat dipilih, dan
bersama display sedapat mungkin dirancang diseputar operator
DISPLAY & KONTROL
• Display & kontrol
Sebagai tempat berlangsungnya pertukaran informasi manusia-mesin.
• Rancangan display & kontrol
- Dapat mempermudah interaksi atau
- Menambah kesulitan tugas dan
- Memungkinkan terjadinya kesalahan.
• Rancangan display & kontrol yang lebih mengutamakan faktor kesan daripada faktor fungsional yang sesuai dengan prinsip ergonomi akan menyebabkan peningkatan jumlah kecelakaan
kerja, antara lain karena :
- Kesalahan baca.
- Kelambatan interpretasi data informasi.
• Display :
Bagian dari lingkungan yang perlu memberi informasi kepada pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar
• Display tidak langsung :
Keadaan lingkungan diketahui secara tidak langsung (ada alat perantara).
• Display dinamis :
Display yang menggambarkan perubahan menurut waktu yang sesuai
dengan variabelnya.
• Display statis :
Display yang memberikan informasi tentang sesuatu yang tidak
bergantung terhadap waktu.
• Display langsung termasuk display dinamis.
• Display tak langsung bisa termasuk display dinamis & bisa termasuk
display statis.
• Perlu dipikirkan bagaimana merancang suatu alat yang bisa
memberikan/menterjemahkan informasi sedemikian rupa sehingga dapat
dengan mudah dimengerti pekerja.
• Bagi konsumen :
Berarti 100 % cacat bukan 0,1 dan ini akan
merusak kepercayaan konsumen kepada Perusahaan.
Jadi bagaimana caranya untuk membuat produk zero defect .
- Tiap orang dalam melakukan pekerjaaannya harus yakin tidak membuat
kesalahan, sehingga tiap proses dapat berjalan secara benar
- Buat standarisasi kerja.
- Kobarkan semangat untuk membuat produk tanpa cacat.
Isu PSK dalam sistem terotomasi
- Apa bedanya otomasi dari mekanisasi
Mekanisasi : Lebih menekankan pada pengalihan
tugas kerja otot manusia kepada mesin.
Otomasi : Mencakup pengalihan kerja pengendalian
dari manusia kepada mesin.
- Beberapa contoh masalah rancangan sistem kerja terotomasi :
1. Ruang kendali instalasi pertamina di sungai gerong ruang kendali
berisi perangkat- perangkat pemantau semua tahap proses
dilengkapi dengan aneka display dan alat-alat kendali. Jika terjadi
sesuatu, maka display itu akan memberi tanda, dan melalui alat-alat
kendali dilakukan tindakan penanganan.
2. Kebocoran di PLTN three mile island & chernobyl.
26 april 1986 terjadi ledakan di PLTN chernobyl. Aspek rancangan
yang baik dari display & alat kendali kendali perlu benar-benar
diperhatikan sebagai bagian terpadu dari rancangan keseluruhan
reaktor.
28 maret 1975 di tmi terjadi kecelakaan mekanik pada sistemnya,
yang sebetulnya dapat diatasi pada waktunya kalau saja sistem
peringatan yang harus di indra & di tanggapi operator-operator yang
dirancang lebih ergonomis.
3. Ditembak jatuhnya pesawat Korean Airlines diudara Sovyet
1September 1983.
Pesawat dengan sistem auto pilot canggih, dengan rancangan
tombol – tombol pengatur yang memungkinkan orang salah
tekan dengan mudah dan pesan – pesan umpan balik dari sistem
kepada pengatur (flightengineer) memungkinkan salah tafsir.
Berbuat salah memang sifat yang melekat pada setiap manusia, tapi bukan berarti kesalahan dapat ditolerir.
Kesalahan manusia terdiri dari 3 jenis :
Pure Human Error (PHE)
Design Induce Error (DIE)
System Induce Error