ANTROPOMETRI INDIVIDU

36
26 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada saat ini olahraga merupakan salah satu faktor penting dalam setiap insan individu. Dengan berolahraga tubuh kita menjadi bugar, sehat dan segar. Maka dari itu dengan adanya antropometri di dalam olahraga, bisa membuat setiap individu lebih mengetahui tentang olahraga dan cara pengukuran serta tes dengan volume yang disesuaikan dengan cabang masing-masing. Akan tetapi, banyak pelatih yang memaksakan pemain untuk bertindak apa yang ia mau tanpa melihat dan menghiraukan fungsi fisiologis pemainnya. Dengan segi struktur badan yang kurang memadai, pemain tidak bisa berkembang. Maka sebab itu perlu ditanamkan sejak dini kepada insan olahraga di seluruh dunia khususnya Indonesia, untuk mendalami bagaimana fungsi dan peran pentingnya tes dan pengukuran olahraga di pahami dan disampaikan 1.2 TUJUAN DAN MANFAAT Antropometi mempunyai manfaat yang sangat banyak, bisa mengetahui panjang pendek struktur tubuh si atlet dan lain- lain. Selain itu kita juga bisa mengetahui bagaimana pentingnya mempelajari antropometri dengan menempatkan orang atau pemain berada di cabang mana. Tujuannya adalah

description

tugas antropometri

Transcript of ANTROPOMETRI INDIVIDU

Page 1: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pada saat ini olahraga merupakan salah satu faktor penting dalam setiap insan

individu. Dengan berolahraga tubuh kita menjadi bugar, sehat dan segar. Maka dari itu

dengan adanya antropometri di dalam olahraga, bisa membuat setiap individu lebih

mengetahui tentang olahraga dan cara pengukuran serta tes dengan volume yang

disesuaikan dengan cabang masing-masing. Akan tetapi, banyak pelatih yang

memaksakan pemain untuk bertindak apa yang ia mau tanpa melihat dan menghiraukan

fungsi fisiologis pemainnya. Dengan segi struktur badan yang kurang memadai, pemain

tidak bisa berkembang. Maka sebab itu perlu ditanamkan sejak dini kepada insan

olahraga di seluruh dunia khususnya Indonesia, untuk mendalami bagaimana fungsi dan

peran pentingnya tes dan pengukuran olahraga di pahami dan disampaikan

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT

Antropometi mempunyai manfaat yang sangat banyak, bisa mengetahui panjang

pendek struktur tubuh si atlet dan lain-lain. Selain itu kita juga bisa mengetahui

bagaimana pentingnya mempelajari antropometri dengan menempatkan orang atau

pemain berada di cabang mana. Tujuannya adalah menciptakan pemain yang professional

dilihat dari struktur tubuh yang memadai dan fungsi gerak tubuhnya.

Page 2: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

BAB II

ISI LAPORAN

2.1 PENGERTIAN ANTROPOMETRI

Pengertian antropometri secara umum adalah alat pengumpul data dan sebagai dasar

penilaian dalam proses pendidikan, dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh siswa

sehingga menghasilkan nilai tentang tingkah laku. Suatu tes adalah alat atau instrumen yang

digunakan untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau obyek. Melalui tes, pendidik

dapat memperoleh informasi yang tepat mengenai keadaan anak didiknya, apabila ia berada pada

kemampuan rendah, sedang atau tinggi. Sedangkan pengukuran merupakan proses pengumpulan

data / informasi tentang individu maupun obyek tertentu. Tes dan pengukuran merupakan

kesatuan yang dapat dijadikan suatu bahasan yang lebih lengkap. Kata pengukuran memiliki

banyak arti dan berbeda-beda penerapannya dalam pendidikan jasmani atau olahraga.

Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur beberapa performa dan untuk

mengumpulkan data. Sebuah tes haruslah valid, yang berarti mengukur apa yang seharusnya

diukur dan haruslah terpercaya, yang berarti dapat diulang berkali-kali. Pengukuran adalah skor

kuantitatif yang berasal dari tes. Data yang diperoleh kemudian dievaluasi. Sedangkan evaluasi

adalah proses menempatkan/pemberian  nilai, makna atau kelayakan pada data tersebut.

Pengukuran yang dilakukan dalam keolahragaan atau pendidikan olahraga berdasarkan hal-

hal sebagai berikut :

1. Pengukuran harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang semestinya diukur, sesuai

dengan luas sempitnya tujuan yang kita ukur atau capai.

2. Nilai-nilai keolahragaan belum dapat diketahui sebelum dilakukan pengukuran tersebut.

3. Pengukuran dalam keolahragaan atau pendidikan sangat diperlukan untuk memperbaiki

program.

4. Tes dan pengukuran hendaknya dilaksanakan oleh para petugas yang telah terlatih dan

berpengalaman dalam lapangan tersebut.

Page 3: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

2.2 KEGUNAAN ANTROPOMETRI

1. Menentukan Status, didalam pendidikan adalah yang harus diperhatikan adalah

perkembangan anak, maka seharusnya pembina atau guru olahraga mengetahui sampai

dimana perkembagan itu terjadi. Untuk itu harus dilakukan pengukuran agar diketahui

status pada suatu saat ataupun dari waktu ke waktu.

2. Klasifikasi, disekolah biasanya klasifikasi keolahragaan berdasarkan tingkat kelas bukan

berdasarkan kemampuan atau keterampilan anak. Kalau dipandang dari sudtut

kematangan jasmaniahnya atau ketangkasannya mereka itu akan berbeda. Oleh karena itu

pengelompokan hendaknya berdasarkan kemampuan umum ketangkasannya dan diatur

sesuai dengan kemajuan pembelajarannya.

3. Diagnosa dan Bimbingan, bimbingan dimaksudkan supaya setiap anak memperoleh jalan

didalam menghadapi kesukaran-kesukaran yang dialami. Bimbingan mengharuskan

adanya evaluasi tentang kapasitas dan kemampuan anak sehingga proses pengajaran

dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak.

4. Motivasi, Achievment score/nilai dalam keolahragaan dapat menjadi perangsang bagi

anak untuk berlatih lebih giat.

5. Perbaikan mengajar, testing dan evaluasi adalah suatu bagian dari pengajaran mempunyai

tempat yang tepat dalam program pengajaran. Tes harus ditempatkan pada bagian yang

sudah dirancang pada tujuan pembelajaran sebelumnya sehingga nilai tes tersebut dapat

digunakan sesuai dengan tujuan dari bahan pembelajaran yang disajikan.

2.3 TUJUAN ANTROPOMETRI

1. Pengukuran Antropometrik

Pengukuran antropometrik adalah pengukuran terhadap bagian – bagian tubuh,

yang berfungsi untuk menentukan status gizi seseorang dengan bersumber pada tulang,

otot, dan lemak, menentukan tipe-tipe tubuh manusia, dan mengetahui pertumbuhan dan

perkembangan tubuh seseorang. Contoh dari pengukuran antropometrik ini antara lain

pengukurtan tinggi dan berat badan, panjang lengan dan tungkai, lingkar lengan dan

paha, serta kapasitas paru, dan lain-lain.

2. Tes Fungsi Jantung (Kardiovaskuler)

Page 4: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

Tokoh yang mempopulerkan tes ini adalah Mosso.  Tujuan dari tes ini yaitu untuk

mengetahui kemampuan jantung dan paru-paru beradaptasi terhadap pekerjaan atau

latihan.  Penekanan tes ini yaitu untuk mengetahui kondisi umum dan sifat dari denyut

jantung.  Macam – macam tes fungsi jantung antara lain : pengukuran tekanan darah,

balke Treadmill test, tes kelelahan dari Carlson, tes Foster (lari di tempat), tes naik turun

bangku, tes lari 12 menit, tes lari 2,4 km.  Sedangkan menurut Mathews (1978) dan

Bosco (1983) macam pengukuran ini antara lain : tekanan darah, denyut nadi, kapasitas

vital, menahan napas, konsumsi oksigen (VO2 max), metabolism basal, produksi jantung

dan analisa darah untuk hemoglobin dan sel darah merah.

3. Kemampuan Gerak Umum

Tes kemampuan fisik umum melibatkan unsur, lompat, manjat dan lempar. Tes

kemampuan umum bergerak ini meliputi tes kelincahan, kekuatan, keseimbangan dan

kelentukan. Tes kelincahan misalnya shuttle run, tes kekuatan meliputi push up, sit-up

dan pull up, tes keseimbangan misalnya meniti bangku swedia, tes kelentukan misalnya

cium lutut.

4. Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan berbagai

aktivitas fisik yang layak tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Tes yang dilakukan

antara lain tes lari 2,4 km, lari 12 menit dan naik turun bangku swedia.

5. Prestasi Olahraga

Tes prestasi olahraga adalah suatu tes untuk mengukur tingkat prestasi dari

ketangkasan dasar berolahraga seperti aktivitas dalam atletik yang meliputi melempar 

jauh dengan tepat, keterampilan sepak bola yang meliputi menendang bola dengan tepat.

6. Keterampilan Olahraga

Tes keterampilan olahraga dibuat untuk meramalkan potensi kemampuan bermain

dan menilai status sekarang atau tingkat kemampuan dalam cabang olahraga tertentu. Tes

ini mengukur keterampilan atau teknik dasar dalam olahraga khususnya cabang olahraga

permainan.

Page 5: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

2.4 STANDING BROAD JUMP

4.1 Vertical Jump (Modifiend Sargnt Jump)

Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur gerak ekplosif tubuh (tungkai bawah).

Prosedur pelaksanaan :

- Testee berdiri dengan kedua ujung jari kakinya tepat berada dibelakang garis

batas tolakn. Setelah siap testee melakukan persiapan untuk melompat.

Bersamaan mengayunkan kedua lengan ke depan, dengan seluruh tenaga

kedua kaki secara bersamaan menolak, melakukan lompatan kedepan sejauh

mungkin.

- Setiap testee diberi kesempatan melakukan 2 kali.

Alat yang diperlukan :

Pita pengukur atau permukaan

Tembok diberi ukuran

Pelaksanaan :

Orang berdiri disamping tembok dimana pita pengukur itu berada. Masukkan

salah satu tangannya yang paling dekat dengan tembok kedalam air agar jari-

jarinya basah/ menggunakan bedak tabor. Kemudian orang coba tegak, tangan

yang telah dibasahi angkat setinggi mungkin keatas dan sentuhan / letakkan jari-

jari itu ketembok, sampai terlihat dengan jelas bekasnya. Bekas jari-jari tadi

diukur dan di catat melakukan percobaan ini sampai tiga kali. Selisih antara tanda

dalam sikap permulaan dan hasil loncatan tertinggi inilah diukur.

Data berikut ini diambil dari tes yang dilakukan oleh atlit berkelas dunia

Rank Perempuan Pria

91-100 76.20-81.30cm 86.35-91.45cm

81-90 71.11-76.19cm 81.30-86.34cm

71-80 66.05-71.10cm 76.20-81.29cm

61-70 60.95-66.04cm 71.10-76.19cm

51-60 55.90-60.94cm 66.05-71.90cm

41-50 50.80-55.89cm 60.95-66.04cm

31-40 45.71-50.79cm 55.90-60.94cm

21-30 40.65-45.70cm 50.80-55.89cm

Page 6: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

11-20 35.55-40.64cm 45-70-50.79cm

1-10 30.50-35.54cm 40.65-45.69cm

J . kelamin Baik Cukup Sedang Kurang Buruk

Pria >65 cm 50-65cm 40-49cm 30-39cm <30cm

Perempuan >58 cm 47-58cm 36-49cm 26-35cm <26cm

Nama Hasil Kategori

? ? ?

4.2 Push and Pull

Tujuan: Untuk mengukur kekuatan otot tangan dalam menarik dan mendorong

Alat: Pull and push dynamometer

Petugas: 1 pemandu tes dan 2 pencatat skor

Pelaksanaan:

Peserta tes berdiri tegak dengan kaki direnggangkan dan pandangan lurus

kedepan. Tangan memegang pull & push dynamometer dengan kedua tangan di

depan dada. Posisi lengan dan tangan lurus dengan bahu. Tarik alat tersebut

sekuat tenaga. Pada saat menarik atau mendorong. Alat tidak boleh menempel

pada dada, tangan dan siku tetap sejajar dengan bahu. Tes ini dilakukan sebanyak

dua kali.

Penilaiaan:

Skor kekuatan tarik atau dorong terbaik dari dua kali percobaan dicatat sebagai

skor dalam satuab kg. dengan tingkat ketelitiab 0.5 kg.

Nama PUSH PULL

? ? ?

Page 7: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

4.3 Hand Grip

Tujuan: Untuk mengukur kekuatan genggam tangan kanan dan kiri

Alat: Hand grip dynamometer

Petugas: Pencatat skor

Pelaksanaan:

Peserta berdiri tegak, kaki bdirenggangkan selebar bahu, +- 30 derajat. Tangan

kanan atau kiri terletak disamping badan dalam posisi lurus, menggenggam alat

hand grip dynamometer. Peserta meremas alat tersebeut sekuat tenaga. Pada saat

meremas alat, lengan membuat sudut 20-30 derajat dengan tubuh (ketiak tidak

menutup). Tes ini dilakukan bergantian antara tangan kanan dan tangan kiri

masing-masing dua kali.

Penilaian:

Skor kekuatan genggam terbaik dari dua kali percobaan dicatat sebagai skor

dalam satuan kg. dengan tingkat ketelitian 0.5 kg.

Data normative untuk tes kekuatan cengkraman

Berikut ini adalah jumlah nasional

Jenis kelamin Baik sekali Baik Cukup Sedang Kurang

Pria >56 51-56 45-50 39-44 <39

Perempuan >36 31-36 25-30 19-24 <19

Nama Grip kanan Grip kiri Kategori

? ? ? ?

2.5 TES KORDINASI MATA DAN TANGAN

Alat dan bahan: 1. Bola tennis

Page 8: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

2. Target yang terbuat dari semacam kertas atau kardus yang dibuat lingkaran berdiameter 5 cm.

Dibagi empat macam, yaitu :

1) Lempar kanan tangkap kananDilakukan pada jarak lima meter, mengunakan tangan kanan untuk melempar bola dengan cara mengayunkan dan mengenai terget yang di pasang pada tembok sehingga bola pantulan tersebut dapat memantul dan usahakan menangkap dengan tangan kanan. Dilakukan 10 kali kesempatan.

2) Lempar kiri tangkap kiriDilakukan pada jarak lima meter, mengunakan tangan kiri untuk melempar bola dengan cara mengayunkan dan mengenai terget yang di pasang pada tembok sehingga bola pantulan tersebut dapat memantul dan usahakan menangkap dengan tangan kiri. Dilakukan 10 kali kesempatan.

3) Lempar kanan tangkap kiriDilakukan pada jarak lima meter, mengunakan tangan kanan untuk melempar bola dengan cara mengayunkan dan mengenai terget yang di pasang pada tembok sehingga bola pantulan tersebut dapat memantul dan usahakan menangkap dengan tangan kiri. Dilakukan 10 kali kesempatan.

Nama Tangan kanan Tangan kiri Lempar kanan tangkap kiri

? ? ? ?

2.6 MOTOR EDUCABILITY

Page 9: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

Test motor Educability oleh Brace test, bertujuan untuk mengukur motor ability, terutama

lebih menitik beratkan unsur kecakapan bawaan daripada kecakapan yang didapat. Sasaran tes

adalah anak laki-laki dan perempuan dari usia Sekolah Dasar (SD) samapi dengan Sekolah

Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), usia 8-18 tahun, dan wanita sekolah tinggi. Tes terdiri dari dua

puluh satu(item), terbagi menjadi dua battery, setiap bateryter diri ada yang sepuluh dan sebelas

macam.

Perkembangan selanjutnya, Mc. Cloy memperbaharui tes dari Brace test untuk mengukur

motor educability dengan nama IOWA – Brace Test.

Jenis-jenis tes yang dipilih harus memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Persentasi pelaksanaan yang berhasil baik (naik dari tahun ke tahun dengan

bertambahnya umur)

b. Masing-masing item mempunyai kolerasi yang rendah dengan kekuatan (strength), body

size, maturaty, postur.

c. Mempunyai kolerasi yang tinggi dengan nomor-nomor atletik dan ketangkasan dalam

berolahraga

Untuk mengetahui jenis-jenis tes (item tes) dan pelaksanaan, serta cara memberikan nilai

(score), diuraikan oleh Mathews dalam bukunya berjudul Measurment in Physical Education

sebagai berikut: tes motor educability sebaiknya digunakan sebagai suatu cara untuk

menempatkan murid-murid dalam kelompok yang homogeny dari kelas pendidikan jasmani.

Tes Motor Educability dilakukan sekali dalam tiga tahun. Tes yang diberikan harus murni,

tidak boleh melakukan latihan terlebih dahulu. Jika melakukan latihan terlebih dahulu sebelum

melaksanakan tes, akan mempengaruhi hasil tes menjadi lebih tinggi.

Bleep Test

Page 10: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

Alat dan perlengkapan :

- Lapangan yang tidak licin sepanjang 20 meter

- Sound system

- Kaset bleep test

- Meteran untuk membuat lintasan

- Stopwacth

- Kertas pencatat Persiapan Tes :- Panjang lapangan yang standar dan baku adalah 20 meter dengan ukuran tiap lintasan antara 1 s.d 1,5 meter.- Testee berada dalam keadaan shat untuk melakukan tes.

- Lakukan pemanasan dengan perengangan serta menggerakan anggota tubuh terutama tungkai.- Jangan makan 2 jam sebelum melakukan tes.

- Gunakan pakaian olahraga yang tipis namun menyerap keringat.

- Hindari merokok/alkohol sebelum melakukan tes.

- Jangan melakukan tes sesudah latihan berat.

Prosedur pengukuran :

- Cek bahwa bunyi dua “bleep”yang menjadi standar untuk pengukuran lapangna adalah satu menit , bila kaset telah merenggang / mulur maka pembuatan lapangan mengacu pada tabel 1.- Testee berada dalam keadaan sehat untuk melakukan tes.

- Testee melakukan pemanasan (warming up).

- Subjek harus berlari dan menyentuh salah satu kaki pada garis akhir dan berputar untuk kembali berlari setelah bunyi bleep terdengar.- Lari bolak-balik terdiri dari beberapa tingkatan, setiap tingkatan terdiri dari beberapa balikan. Setiap tingkatan ditandai bunyi bleep sebanyak tiga kali, sedangkan setiap balikan ditandai dengan satu kali bunyi bleep.- Subjek dianggap tidak mampu apabila dua kali berturut-turut tidak dapat menyentuh pada garis.- Lakukan dengan sungguh-sungguh.

- Untuk mempermudah memantau sunjek, gunkan format terlampir.

- Lakukan pendingingan (cooling down) setelah selesai test, jangan langsung duduk.

Hasil pengukuran :

Page 11: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

Level Balikan ke Hasil VO2max

Testee

Fleksibilitas

Tes modifikasi duduk dan raih

Tujuan Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kelenturan pinggang dan batang tubuh ( togok ) seorang siswa atau atlet.

Alat yang dibutuhkan1. Kotak duduk dan raih2. Pita meteran3. Seorang asisten

Prosedur pelaksanaanPosisi awal : 1. Duduk dilantai dengan punggung dan kepala bersandar ditembok, kedua kaki direnggangkan dengan ujung kaki bersandar di kotak duduk dan raih.2. Letakkan tangan diatas kaki, renggangkan lengan kedepan sembari menjaga kepala dan punggung tetap menempel di tembok.3. Ukur jarak dari ujung jari sampai ke kotak dengan penggaris atau pita yang sudah tersedia. Ukuran ini menjadi titik awal pengukuran berapa cm jarak yang tertera.

Pergerakan :

1. Perlahan tekuk dan condongkan badan kedepan sejauh mungkin sembari menggeser jari tangan diatas penggaris/pita ukur.2. Tahan posisi akhir selama dua detik.3. Ukur jarak yang diraih ke titik terdekat 1/10 per cm.4. Ulangi percobaan ini sampai 3 kali dan jarak terbaik itu hasil yang dicapai.

Reliabilitas Reliabilitas bergantung kepada seberapa ketat tes dilakukan dan level motivasi seseorang untuk melakukan tes.

Page 12: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

Validitas Ada suatu tabel yang dapat membandingkan kelentukan dengan tingkat kebugaran jasmani memiliki korelasi yang tinggi.

Hasil Tes :

HARVARD STEP TEST

TujuanTujuan Harvard Step Test adalah untuk mengukur physical fitness ( kesegaran jasmani ). Dengan cara naik turun bangku setinggi 50 cm (pria) dan 42 cm (wanita) dan mengikuti irama yang teratur sebanyak 120 kali permenit selama 5 menit

Alat-alat yang dibutuhkan1. Bangku Harvard2. Stop watch – untuk menghitung waktu3. Metronome – untuk mengukur irama naik turun4. Stetoscop – untuk menghitung denyut nadi.5. Blangko/kertas6. Pensil/pulpen

Pelaksanaan

Page 13: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

1. Pemeriksaan fisik/medis sebelum dilakukan tes.2. Diberi penjelasan bahwa anak yang akan dites tidak boleh melakukan aktifitas jasmani sampai tes dimulai.3. Terangkan dan beri contoh cara melakukan Harvard Step Test.4. Beri kesempatan bertanya pada anak-anak yang akan dites bila ada yang belum mengerti.5. Anak yang dites berdiri menghadap ke bangku Harvard dalam keadaan siap untuk melakukan tes.6. Diberi aba-aba untuk menaikan kaki kanan pada bangku lalu menaikan kaki kiri, demikian seterusnya sesuai dengan irama metronome yang telah diatur 120 kali/menit. Dalam melakukan tes ini badan harus lurus diatas bangku. Bila tidak ada metronome bisa dengan cara hitungan satu, dua, tiga, empat.7. Anak yang dites harus turun naik bangku sebanyak 30 kali/menit selama maksimal 5 menit, kecuali bila merasa lelah boleh dihentikan.8. Setelah tes selesai secepat mungkin ank tes disuruh duduk dan istirahat selama 1 menit.9. Menghitung denyut nadi ada 2 cara : Cara lambat :Nadi dihitung selama 3 masa, masing-masing 30 detik lamanya, yaitu :1 menit – 1 menit 30 detik2 menit – 2 menit 30 detik3 menit – 3 menit 30 detik

Cara cepatNadi hanya dihitung sekali saja selama 30 detik pertama, yaitu 1 menit- 1 menit 30 detik setelah kerja.

Penilaian Cara lambat : Rumus = waktu ( lamanya tes dalam detik ) x 100 / 2x jumlah ketiga nadi tiap 30 detik

Cara cepatRumus = waktu ( lamanya naik turun dalam detik ) x100 / 5,5 jumlah nadi 1- 1 menit 30 detik

Contoh1. Seseorang berhasil menyelesaikan tes Harvard sampai 5 menit dengan nadi pemulihan :1 – 1’ 30” = 782 – 2’ 30” = 683 – 3’ 30” = 64

Cara lambat :

Page 14: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

Index : ( 5 menit x 60 detik ) x 100 / 2x (78+68+64) = 71

Cara cepat : Index : ( 5 menit x 60 detik ) x 100 / 5,5 x 78 = 70

Kriteria50 – 54 = kurang55 – 64 = sedang65 – 79 = cukup80 – 89 = baik90 = amat baik

Hasil tes :

Waktu Nadi pertama setelah tes Kriteria

IOWA TEST

Page 15: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

1. ONE FOOT – TOUCH HEAD

Berdiri pada kaki kiri, membengkok ke depan dan letakkan kedua belah tangan pada

lantai. Angkatlah kaki kanan lurus kebelakang. Sentuhkan kepala pada lantai dan

akhirnya kembali kesikap berdiri dengan tanpa kehilangan keseimbangan.

Gagal bila : 1. Tidak menyentuh kepala pada lantai

2. Kehilangan keseimbangan

3. Kaki kanan menyentuh lantai

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

2. SIDE LEARNING TEST

Duduk berlunjur kedua kaki rapat, letakkan tangan kanan dilantai di belakang tubuh.

Kemudian miringkanlah ke kanan sehingga tubuh terangkat dan bertumpu pada tangan

dan kaki kanan. Angkatlah kaki dan tangan kiri, serta usahakan tetap dalam sikap

demikian sampai hitungan lima.

Gagal bila : 1. Tidak bersikap sebagaimana seharusnya

2. Tidak mampu melakukan sampai hitungan ke lima

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

3. GRASPEVINE

Nama 1 2 3 4 5

?

Nama 1 2 3 4 5

?

Page 16: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

Berdiri dengan kedua tumit rapat, kemudian membengkok kedepan, srukkan/masukkan

kedua belah tangan diantara kedua lutut, sehingga kedua tangan berada di belakang

pergelangan-pergelangan kaki. Dan akhirnya jari-jari saling berkaitan di muka

pergelangan kaki. Petahankan sikap ini sampai lima detik.

Gagal bila : 1. Kehilangan keseimbangan

2. Kedua tangan tidak sampai melingkari pergelangan kaki

3. Tidak mampu melakukan selama 5 detik.

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

4. ONE-KNEE BALANCE

Menoleh ke kanan. Berlutut dengan kaki sebelah sedang kaki yang lain diangkat lurus

kebelakang. Luruskan kedua belah tangan ke samping sehingga bahu. Tinggal tetap

dalam sikap ini hingga lima hitunga.

Gagal bila : 1. Anggota badan menyentuh lantai kecuali lutut kaki kiri

2. Kehilangan keseimbangan

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

5. STROK STAND

Nama 1 2 3 4 5

?

Nama 1 2 3 4 5

?

Page 17: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

Berdiri pada kaki kiri. Letakkan telapak kaki kanan pada lutut kiri sebelah dalam. Kedua

tangan bertolak pinggul/pinggang. Pejamkan mata dan pertahankan ini selama 10 detik

dan 2 menit, dengan tanpa memindahkan kaki kiri dari tempatnya semula.

Gagal bila : 1. Kehilangan keseimbangan

2. Melepaskan telapak kaki kanan dari lutut kiri

3. Membuka mata dan melepaskan tangan dari

pinggangnya

6. DOUBLE HEEL KICK

Bersiap kemudian melompat ke atas dan selama diatas menepukkan kedua kaki dua kali,

serta berdiri tegak kembali dengan kaki kangkang yang berjarak sekenanya.

Gagal bila : 1. Kedua kaki tidak bertepuk dua kali

2. Ketika jatuh kedua kaki saling bersentuhan

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

Nama 10 Detik 120 Detik

? ? ?

Nama 1 2 3 4 5

?

Page 18: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

7. CROSS – LEG SQUAT

Lipat kedua tangan di dada. Silangkan kedua kaki. Kemudian duduk dengan bersikap

bersila. Akhirnya berdirilah dengan tidak melepaskan lipatan tangan dan silangan kaki.

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

8. FULL LEFT TURN

Berdiri dengan kaki rapat. Lompat keatas dan berputar kekiri 360 derajat. Usahakan jatuh

di tempat semula. Jagalah keseimbangan dan sesudah menyentuh lantai kaki jangan

berpindah tempat.

Gagal bila : 1. Tidak berputar 360 derajat

2. Setelah jatuh kaki berpindah tempat

3. Kehilangan keseimbangan

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

Nama 1 2 3 4 5

?

Nama 1 2 3 4 5

?

Page 19: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

9. ONE KNEE – HEAD TO FLOOR

Berlutut dengan kaki sebelah, sedang kaki lain diangkat lurus ke belakang dengan tangan

menyentuh lantai. Setelah itu kedua tangan di rentangkan kesamping setinggi bahu.

Bongkokanlah tubuh kedepan, sehingga kepala mengenai lantai. Kembali bersikap

semula tanpa kehilangan keseimbangan.

Gagal bila : 1. Kehilangan keseimbangan

2. Tidak menjatuhkan kepala ke lantai

3. Menyentuh lantai selain kepala dan lutut sebagai

tumpuan

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

10. HOP BACKWARD

Berdiri dengan kaki sebelah. Dengan mata tertutup melompat 5 kali kebelakang.

Gagal bila : 1. Membuka mata

2. Kaki yang diangkat menyentuh lantai

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

Nama 1 2 3 4 5

?

Nama 1 2 3 4 5

?

Page 20: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

11. FORWARD HAND KICK

Melompat tinggi-tinggi ayunkan kedua tangan kaki ke depan (lutut lurus),

bengkokan badan kedepan, dan sentuhkan kedua ujung tangan dengan ujung jari kaki

sebelum lompatan berakhir

Gagal bila : 1. Tidak menyentuh kedua ujung jari kaki pada waktu di udara.

2. Membongkokan lututnya lebih dari 45 derajat.

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

12. FULL SQUAT – ARM CIRCLE

Sikap jongkok, kedua tangan kesamping setinggi bahu, kedua lengan diputar – membuat

lingkaran yang bergaris tengah ± 30 cm. Bersamaan dengan latihan itu tubuh di turun dan

naikkan dan dilakukan selama 10 hitungan.

Gagal Bila : 1. Memindahkan kaki

2. Kehilangan keseimbangan dan jatuh

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

Nama 1 2 3 4 5

?

Nama 1 2 3 4 5

?

Page 21: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

13. HALF- TURN JUMP-LEFT

Berdiri pada kaki kiri. Melompat dan berputar 180 derajat ke kiri.

Gagal bila : 1. Kehilangan keseimbangan

2. Kaki kanan menyentuh lantai

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

14. THREE DIPS

Sikap push-up.

Bengkokan bengkokan kedua lengan dan sentuhkan dada pada lantai. Angkat tubuh

sehingga kedua lengan lurus. Kembali ke sikap semula. Lakukan latihan ini 3 kali dengan

baik. Badan harus tetap keadaan lurus.

Gagal bila : 1. Tidak mampu melakukan sebanyak 3 kali

2. Tidak menyentuhkan dada pada lantai

3. Menyentuhkan badan lain kecuali ujung-ujung kaki dan

telapak tangan

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

Nama 1 2 3 4 5

?

Nama 1 2 3 4 5

?

Page 22: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

15. SIDE KICK

Ayunkan kaki sebelah kiri dan bersamaan dengan itu melompat keatas dengan tumpuan

kaki kanan. Sentuhkan kedua ujung kaki di udara. Kedua kaki waktu bersentuhan harus

segaris dan sejajar serta harus di pundak sebelah kiri. Jatuh dengan kaki kangkang.

Gagal bila : 1. Kaki kiri tidak cukup diayun

2. Tidak menyentuh kedua kaki ketika di udara

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

16. KNEE, JUMP TO FEET

Berlutut dengan kedua belah kura-kura dan ujung-ujung jari kaki yang berkuku mengenai

lantai. Ayunkan kedua lengan dan melompat keatas dengan tanpa merubah sikap ujung

kaki terlebih dahulu, sampai berdiri tegak.

Gagal bila : 1. Mengubah sikap ujung-ujung jari kaki

2. Tidak nyata bahwa melompat, dan berdiri tidak stabil

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

Nama 1 2 3 4 5

?

Nama 1 2 3 4 5

?

Page 23: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

17. RUSSIAN DANCE

Jongkok, luruskan kedepan kaki yang sebelah. Lakukan tarian rusai dengan berjalan

sedikit melompat dan sekaligus bertukar kaki. Lakukan sampai 4 kali sehingga masing-

masing mendapatkan giliran 2 kali. Tumit kaki yang diluruskan boleh menyentuh lantai,

sedangkan tumit yang dilipat harus mengenai pantat.

Gagal bila : 1. Kehilangan keseimbangan

2. Masing-masing kaki tidak melakukan 2 kali latihan.

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

18. FULL RIGHT TURN

Lihat test 8. Hanya arah putaran dirubah ke kanan.

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

Nama 1 2 3 4 5

?

Nama 1 2 3 4 5

?

Page 24: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

19. THE TOP

Duduk bersila. Kedua tangan melingkari kedua lutut. tangan kanan memegang

pergelangan kaki kiri, sebaliknya tangan tangan kiri memegang pergelangan kaki kanan.

Dengan cepat berguling ke kanan, dengan jalan pertama kali menempatkan berat badan

pada lutut kaki kanan, kemudian ke bahu kanan, lalu punggung, terus ke bahu sebelah

kiri, barulah ke lutut kaki kiri, yang akhirnya duduk menghadap berlawanan dengan arah

semula. Ulangi sekali lagi sehingga duduk mengahadap searah dengan sikap semula.

Gagal bila : 1. Pegangan pada pergelangan kaki lepas

2. Putaran tidak dilakukan dengan lengkap dan sempurna

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

20. SINGLE SQUAT BALANCE

Jongkok dengan kaki sebelah. Kaki yang lain diluruskan ke depan dengan tanpa

menyentuh lantai. Kedua tangan di pinggang. Kuasailah sikap ini sampai hitungan ke 5.

Gagal bila : 1. Tangan tidak di pinggang lagi

2. Kaki yang lurus kemuka mengenai lantai

3. Kehilangan keseimbangan

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

Nama 1 2 3 4 5

?

Nama 1 2 3 4 5

?

Page 25: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

21. JUMP FOOT

Tes ini bertujuan untuk mengukur strength dan kordinasi.

Berdiri pada sebelah kai, ibu jari kaki dipegang oleh tangan yang berlawanan dimuka

tubuh. Lompat keatas dan usahakan kaki yang bebas melompati kaki yang dipegang

tanpa melepaskan pegangannya.

Gagal bila : 1. Pegangan terlepas

2. Tidak melompati kaki yang dipegang

Keterangan : 1=Tidak Baik; 2=Kurang Baik; 3=Cukup Baik; 4=Baik; 5=Sangat Baik

Nama 1 2 3 4 5

?

Page 26: ANTROPOMETRI INDIVIDU

26

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Mata kuliah ini sangat penting untuk kami di dunia olahraga dikarenakan kami

mengetahui bagaimana cara mengetest serta mengukur setiap individu seseorang untuk

memberitahu cabang apa yang cocok untuk dia dan bagaimana dia bisa berkembang di dunia

olahraga, dan pasti harus melalui tes dan pengukuran ini. Selain itu juga bisa digunakan sebagai

bahan ajar untuk anak murid agar anak bisa meningkatkan fisik, fleksibilitas, kekuatan otot, serta

kordinasi yang baik.

Pengalaman adalah guu yang paling baik di jagat raya ini, maka dengan itu kami

mendapatkan pengalaman yang sangat penting dan tidak akan melupakan bahan ajar tentang

mata kuliah ini, karena ini sangat berguna juga untuk meningkatkan dan membuat generasi-

generasi nuda penurus kita menjadi lebih baik dari kita dan lenih mendalami tentang pengajaran

ini.