Angina pectoris

19
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Arteri Koroner

description

Angina pectoris adalah salah satu sympton atau gejala yang diakibatkan oleh gangguan pembuluh darah coroner (aterosclerosis)

Transcript of Angina pectoris

Page 1: Angina pectoris

Asuhan Keperawatan KlienDengan Penyakit Arteri Koroner

Page 2: Angina pectoris

Obyektif Learning

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dihapkan mampu:• Menjelaskan konsep penyakit arteri koroner• Menjelaskan proses arteriosklerosis• Menjelaskan proses terjadinya iskemia• Menjelaskan konsep angina pectoris• Menjelaskan konsep infark miokardium• Melaksanakan proses keperawatan pada klien

dengan infark miokardium

Page 3: Angina pectoris

Arteriosklerosis

• Berasal dari bahasa Yunani yang berarti penebalan tunika intima arteri (sclerosis-penebalan) dan penimbunan lipid (athere-pasta) (Price & Wilson, 2005).

• Terdiri atas lesi-lesi fokal yang terbatas pada arteri-arteri otot dan jaringan elastis berukuran besar dan sedang.

• Penyebab utama kematian dan kecacatan di negara maju.

Page 4: Angina pectoris

Faktor Penentu Kebutuhan Oksigen Miokardium

Frekwensi

denyut

jantung

Daya kontraktil

Massa otot

Tegangan dinding:Tekanan

intraventrikular

Radius ventrikulerKetebalan

dinding ventrikel

Kebtuhan Oksigen Miokard

Page 5: Angina pectoris

Faktor Risiko Aterosclerosis Coroner• Usia (Lk≥45 th, Pr≥55 th atau menopause prematur• Riwayat CAD pada keluarga saudara laki-laki sblm usia 55 th

atu ibu/saudara peempua sblm usia 65 th

Tidak Dapat Diubah

• Hiperlipidemia (LDL) batas atas 130-159 mg/dl• HDL rendah <40 mg/dl• Hipertensi (≥140/90 mmHg), merokok, DM• Obesitas terutama abdominal• Ketidakaktifan fisik• Hiperhomosisteinemia ≥16µmol/L (N: 5-15µmol/L)

Dapat diubah

Page 6: Angina pectoris

Proses Patologis

1. Penyempitan lumen progresif akibat pembesaran plak

2. Perdarahan pada plak ateroma3. Pembentukan trombus yang diawali agregasi

trombosit4. Emboli trombus atau fragmen plak5. Sasme arteri koronaria

Page 7: Angina pectoris

Patologi

Page 8: Angina pectoris

Angina Pectoris

• Suatu syndrome yang ditandai dengan rasa tidak enak yang berulang di dada dan daerah lain sekitarnya yang berkaitan

• Rasa tidak enak tersebut sering kali digambarkan sebagai rasa tertekan, rasa terjerat, rasa kemeng, rasa penuh, rasa terbakar, rasa bengkak dan rasa seperti sakit gigi

• Disebabkan oleh ischemia miokard tetapi tidak sampai terjadi nekrosis.

Page 9: Angina pectoris

Ateroskelerosis, Spasme

pembuluh darah

Kontraksi jantung

menurun

Curah jantung menurun

Penurunan

cardiac output

Pajanan terhadap

dingin

Vasokontriksi

Aliran O2 arteri koronaria ↓

Stress

Adrenalin meningkat

Kebutuhan O2

jantung inadekuat

Ischemia otot

jantung

Metabolisme anaerob

Peningkatan asam laktat

Nyeri

Nyeri b.d iskhemia

Latihan fisik

Kebutuhan O2

jantung me↑

Takut mati

Cemas

Cemas b.d kematian

Makan makanan berat

Aliran O2 me ↑

ke mesentrikus

Aliran O2

ke jantung me ↓

Diperlukan pengetahuan

untuk menghindari komplikasi

Kurang terpajan informasi

Kurang

pengetahuan bd deficit

knowledge

Page 10: Angina pectoris

Type Angina PectorisTipe Angina Pectoris Karakteristik

Angina Nons tabil (angina pre infark; angina cresendo)

Frekwensi, intensitas dan durasi serangan angina meningkat secara progresif

Angina stabil kronis Dapat diatasi, konsisten, terjadi saat latiha dan hilang dengan istirahat

Angina nokturnal Nyeri terjadi saat malam hari, biasanya saat tidur; dapat dikurangi dengan duduk tegak, biasanya akibat gagal ventrikel kiri

Angina dekubitus Angina terjadi saat berbaring

Angina refrakter atau intraktabel Angina yg sangat berat sampai tidak tertahan

Angina prinzmetal (varian: istirahat) Nyeri angina yg bersifat spontan disertai elevasi segmen ST. Diduga disebabkan oleh spasme arteri koroner

Iskemia tersamar Terdapat bukti obyektif iskemia (tes treadmil) tetapi klien tidak menunjukkan gejala

Page 11: Angina pectoris

Diagnosis

• Anamnesis: keluhanutama, kaji nyeri meliputi: PQRST.

• Pemeriksaan penunjang: 1. EKG: depresi atau elevasi segmen ST

menguatkan kemungkinan adanya angina dan menunjukkan suatu ischemia

2. Treadmill: depresi dan elevasi segmen ST lebih dari 1 mm

3. Ekokardiografi yang mendukung adanya ischemia miokard

Page 12: Angina pectoris

Klasifikasi Angina By Canadian Cardiovaskuler Society

Kelas/Grade Karakteristik

Kelas 1

Kelas 2

Kelas 3

Kelas 4

Angina only during strenuous or prolonged physical activitySlight limitation, with angina only during vigorous physical activitySymptoms with everyday living activities, ie, moderate limitationInability to perform any activity without angina or angina at rest, ie, severe limitation

Canadian Cardiovaskuler Society dalam Alaeddini dan Shirani, 2009

Page 13: Angina pectoris

Klasifikasi Angina By New York Heart Association (NYHA)

Grade/Kelas Karakteristik

Kelas 1

Kelas 2

Kelas 3

Kelas 4

No limitation of physical activity (Ordinary physical activity does not cause symptoms.)Slight limitation of physical activity (Ordinary physical activity does cause symptoms.)Moderate limitation of activity (Patient is comfortable at rest, but less than ordinary activities cause symptoms.)Unable to perform any physical activity without discomfort, therefore severe limitation (Patient may be symptomatic even at rest.)

Page 14: Angina pectoris

Penatalaksanaan

• Mencegah terjadinya infark miokard dan nekrosis.

• Mengurangi symptom dan frekwensi serta beratnya ischemia.

• Meningkatkan pemberian oksigen (dengan meningkatkan aliran darah koroner) dan menurunkan kebutuhan oksigen (dengan mengurangi kerja jantung).

Page 15: Angina pectoris

Penatalaksanaan (Lanjut........)

Terapi Farmakologis:• Penyekat Beta: atenolol, metoprolol, propranolol, nadolol• Nitrit (vasodilator endothelium): amil nitrit, ISDN, isosorbid

mononitrat, nitrogliserin• Kalsium Antagonis: amlodipin, bepridil, diltiazem, felodipin,

isradipin, nikardipin, nifedipin, nimodipin, verapamil• Terapi antiplatelet: aspirin diberikan pada penderita PJK baik

akut atau kronik, kecuali ada kontra indikasi, maka penderita dapat diberikan clopidogrel.

• Terapi Antitrombolitik: heparin dan warfarin. • Terapi penurunan kolesterol, simvastatin akan menurunkan LDL

Page 16: Angina pectoris

Penatalaksanaan (Lanjutan.....)

Revaskularisasi Miokardium:• PTCA ( angioplasty coroner transluminal

percutan ) harus dipikirkan untuk memperbaiki sirkulasi koronaria

Terapi Non Farmakologis: Jangan merokok, aktifitas fisik, diet.

Page 17: Angina pectoris

Diagnosa Keperawatan

Nyeri berhubungan dengan menurunnya aliran darah otot jantung; meningkatnya beban kerja jantung:• Anjurkan pasien untuk memberitahu perawat dengan

cepat bila terjadi nyeri dada• Kaji dan catat respon pasien dan efek obat• Identifikasi terjadinya pencetus, bila ada: frekuensi

durasinya, intensitasnya dan lokasi nyeri.• Observasi gejala yang berhubungan, misalnya dispnea,

mual, muntah, pusing, palpitasi, keinginan berkemih• Evaluasi laporan nyeri pada rahang, leher, bahu, tangan

atau lengan (khususnya pada sisi kiri)• Letakkan pasien pada istirahat total selama episode angina

Page 18: Angina pectoris

NDX: Nyeri (Lanjutan.....)• Tinggikan kepala tempat tidur bila pasien napas pendek• Pantau kecepatan/irama jantung; Pantau tanda vital tiap 5

menit selama serangan angina• Temani klien yang mengalami nyeri atau tampak cemas.• Pertahankan lingkungan yang nyaman, batasi pengunjung• Berikan makanan lunak, biarkan pasien istirahat selama 1 jam

setelah makan.• Pantau perubahan seri EKG• Kolaborasi:

Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi Berikan anti angina sesuai indikasi misalnya (nitrogliserin;

sublingual nitrosat, bukal atau tablet oral; sprei sublingual) Berikan morfin sulfat

Page 19: Angina pectoris