Anestetik Umum-2.pptx

110
Anestetik Umum Nurina Hasanatuludhhiyah, dr

Transcript of Anestetik Umum-2.pptx

Page 1: Anestetik Umum-2.pptx

Anestetik Umum

Nurina Hasanatuludhhiyah, dr

Page 2: Anestetik Umum-2.pptx

Introduction

Page 3: Anestetik Umum-2.pptx

Introduction

Anestesia – hilangnya sensasi nyeri yang disertai maupun tidak disertai hilangnya kesadaran

Anestetik – obat yang digunakan untuk menimbulkan anestesia

Anestetik umum umum

lokal

Page 4: Anestetik Umum-2.pptx

Anestetik

Anestetik umum Anestetik lokal

Hilang rasa pada seluruh bagian tubuh disertai hilang kesadaran

Bekerja di sistem saraf pusat

Hilang rasa pada area tertentu tubuh tanpa disertai hilang kesadaran

Bekerja di sistem saraf perifer

Page 5: Anestetik Umum-2.pptx

Anestetik umum

AnalgesiaAmnesiaHilang kesadaranHambatan reflek sensorik dan otonomikRelaksasi otot rangka

Page 6: Anestetik Umum-2.pptx

Tujuan anestesi umum

Page 7: Anestetik Umum-2.pptx

Tipe Anestesi Umum

Anestetik intravena

Anestetik inhalasi

Balanced anesthesia

Page 8: Anestetik Umum-2.pptx

Sistem anestesia

• Tetes terbuka (open drop)• Tetes setengah terbuka (semi-open drop

system)• Semi tertutup/sistem Mappleson (semi-closed

system)• Tertutup (closed)

Page 9: Anestetik Umum-2.pptx

Obat anestetik ideal

Induce smooth & rapid loss of consciousness

Prompt recovery after its administration is discontinued

Wide margin of safety & devoid of adverse effects

Page 10: Anestetik Umum-2.pptx

Stages of Anesthesia

I. Stadium analgesia

Delirium ; amnesia ; irregular respiration ; muntah

Durasi dan tingkat keparahan harus dibatasi dgn meningkatkan konsentrasi anestetik

II. Stadium eksitasi

awalnya analgesia tanpa amnesia

pada stadium analgesia lanjut - analgesia & amnesia

Page 11: Anestetik Umum-2.pptx

Stages of Anesthesia

III.Stadium pembedahan

Depresi SSP yg berat - termasuk pada pusat vasomotor dan pusat napas

IV. Stadium depresi medula

Dimulai dg kembalinya pernapasan teratur – stadium berlanjut hingga terjadi apnea

4 plane – perubahan pada gerakan mata, reflek mata dan ukuran pupil

Page 12: Anestetik Umum-2.pptx

Stages of Anesthesia-Guedel’s sign

Page 13: Anestetik Umum-2.pptx

Target utama anestetik umum

Page 14: Anestetik Umum-2.pptx

Mekanisme dan Jalur

Nyeri

Page 15: Anestetik Umum-2.pptx

Farmakodinamik-mekanisme kerja

• Perubahan neurotransmisi di berbagai bagian saraf

• Interaksi langsung dg komponen membran saraf spesifik

• Target molekuler GABAA receptor-chloride channel co : anestetik inhalasi, barbiturat, benzodiazepin, etomidat, propofol

Page 16: Anestetik Umum-2.pptx

Farmakodinamik-mekanisme kerja

• Antagonisme kerja asam glutamat pada reseptor NMDA channel co : ketamin, N2O

• Hiperpolarisasi membran melalui aktivasi kanal kalium

• ↓ durasi pembukaan nicotinic receptor-activated cation channels

• Aktivasi reseptor glisin

Page 17: Anestetik Umum-2.pptx

Inhaled Anesthetics

• Gas - N2O = gas gelak

- siklopropan• Cairan mudah menguap

- ether - isoflurane - halothane -desflurane - enflurane

- sevoflurane

Page 18: Anestetik Umum-2.pptx

Inhaled Anesthetics - Pharmacokinetics

Ambilan & distribusiFaktor u/ kecepatan tercapainya konsentrasi

terapetik dalam otak :• Kelarutan• Konsentasi anestetik dalam udara inspirasi• Ventilation paru• Aliran darah paru• Gradien konsentrasi arteri vena

Page 19: Anestetik Umum-2.pptx

Anestetik inhalasi - farmakokinetikKelarutan• Index kelarutan -

koefisien partisi darah :gas

Menentukan afinitas relatif anestetik terhadap darah dibanding terhadap udara inspirasi

Semakin larut gas anestetik (koef. partisi darah :gas tinggi) → semakin lambat kecepatan kenaikan tekanannya dalam darah arteri & otak → induksi lebih lambat

Page 20: Anestetik Umum-2.pptx

Koefisien partisi darah: gas

Page 21: Anestetik Umum-2.pptx

Relasi berbanding terbalik antara kelarutan dalam darah dengan kecepatan kenaikan tekanan dalam darah arteri

Page 22: Anestetik Umum-2.pptx

Anestetik inhalasi - farmakokinetik

• Konsentrasi anestetik dlm udara inspirasi

Efek langsung terhadap tekanan maksimum yg dapat dicapai dalam aveoli dan kecepatan kenaikan tekanannya dalam darah arteri

Konsentrasi anestetik dalam udara inspirasi ↑ → kecepatan induksi ↑

Page 23: Anestetik Umum-2.pptx

Anestetik inhalasi - farmakokinetik

• Ventilasi paru

Kecepatan kenaikan tekanan gas anestetik dalam darah arteri bergantung langsung pada frekuensi dan kedalaman ventilasi

Besarnya efek bervariasi tergantung koef partisi darah:gas

Page 24: Anestetik Umum-2.pptx

Inhaled Anesthetics - Pharmacokinetics

Page 25: Anestetik Umum-2.pptx

Anestetik inhalasi - farmakokinetik

• Aliran darah paru

Aliran darah paru ↑ → kecepatan kenaikan tekanan anestetik dalam darah ↓, terutama anestetik dengan kelarutan darah yang sedang hingga tinggi

Aliran darah paru ↓ → kecepatan kenaikan tekanan anestetik dalam darah ↑ → mempercepat induksi

Page 26: Anestetik Umum-2.pptx

Anestetik inhalasi - farmakokinetik

• Gradien konsentrasi arteri vena

Tergantung pada ambilan anestetik oleh jaringan, termasuk jaringan non neural

Darah vena mungkin mengandung anestetik yg lebih sedikit scr bermakna dibanding darah arteri

Semakin besar gradien → semakin lama waktu yang diperlukan u/ mencapai ekuilibrium

Page 27: Anestetik Umum-2.pptx

Anestetik inhalasi - farmakokinetik

• Faktor thd ambilan anestetik oleh jaringan

Koefisien partisi jaringan : darah

Kecepatan aliran darah ke jaringan

Gradien konsentrasi

Page 28: Anestetik Umum-2.pptx

Anestetik inhalasi - farmakokinetik

• Eliminasi

Waktu pemulihan bergantung pada kecepatan eliminasi anestetik dari otak

adanya arus balik obat dari SSP ke aliran darah dan dikeluarkannya obat

dari aliran darah ke paru

Page 29: Anestetik Umum-2.pptx

Anestetik inhalasi - farmakokinetikKecepatan eliminasi tergantung :• Koefisien partisi darah : gas• Aliran darah paru• Ventilasi paru• Kelarutan jaringan dari anestetik

Koefisien partisi darah: gas rendah → eliminasi lebih cepat → pemulihan cepat

Klirens anestetik inhalasi terutama melalui paru, namun bisa melalui hepar

Page 30: Anestetik Umum-2.pptx

Minimum Alveolar Anesthetic Concentration (MAC)

MAC adalah konsentrasi (persentase campuran gas di dalam alveoli atau tekanan parsial anestetik) median yang mengakibatkan imobilitas pada 50% penderita apabila terpajan suatu stimulus noksius (rangsang nyeri) misal, insisi bedah

Dapat mengukur potensi relatif suatu anestetik umum, semakin kecil MAC → semakin poten

Page 31: Anestetik Umum-2.pptx
Page 32: Anestetik Umum-2.pptx

Minimum Alveolar Anesthetic Concentration (MAC)

MAC dipengaruhi oleh : - umur makin tua MAC - hipotermia MAC - obat analgesik opioid, simpatolitik, sedatif-hipnotik MAC - hamil MAC - alkoholik kronik MAC

Page 33: Anestetik Umum-2.pptx

Efek sistem organ anestetik inhalasi

Sistim Kardiovascularhampir semua me tekanan arteri halothane, enflurane me CO (bradikardi)Isoflurane, desflurane,sevoflurane me tahanan vaskuler sistemik

Sistim Kardiovascularhampir semua me tekanan arteri halothane, enflurane me CO (bradikardi)Isoflurane, desflurane,sevoflurane me tahanan vaskuler sistemik

Sistem Respiratorisemua agent menurunkan fungsi respirasimenurunkan kepekaan pada CO2menurunkan tidal volume

Page 34: Anestetik Umum-2.pptx

Efek sistem organ anestetik inhalasi

Otak• ↓ metabolic rate otak

• Agen dg kelarutan tinggi → ↑ aliran darah otak (tidak dibolehkan pada tumor otak dan head injury

• Ginjal↓ aliran darah ginjal• Hepar ↓ aliran darah hepar Perubahan fungsi hepar terutama Halothane• Otot rahimRelaksasi otot polos (Gol. Halogenated)

Page 35: Anestetik Umum-2.pptx

Toksisitas• Hepatotoksisitas

Halothane → pembentukan metabolit reaktif• Nefrotoksisitas

metabolisme methoxyflurane, enflurane, sevoflurane → pembentukan ion floridamethoxyflurane tidak dipakai lagi

Page 36: Anestetik Umum-2.pptx

ToksisitasHipertermia maligna• Kelainan genetik AD• Pada pemakaian anestetik general bersamaan

relaksan otot

• Takikardi Hipertensi

• Rigiditas otot berat

• Hipertermi

• Hiperkalemi

• asidosis

↑ kalsium bebas dalam sel otot rangka

antidot

Dantrolene

Page 37: Anestetik Umum-2.pptx

Nitrous oxide (dinitrogen monoxide; N2O)

• Gas tdk berwarna, tdk berbau, tdk mudah terbakar kecuali bila dicampur anestetik yg mudah terbakar

kelarutan dalam darah rendah → waktu induksi, recovery cepat

Tidak dimetabolisme potensi anestesi kurang kuat, analgesia baik• Penggunaan klinis sebagai ajuvan

Page 38: Anestetik Umum-2.pptx

Preparat anestetik inhalasi

Nitrous oxide (dinitrogen monoxide;N2O)• Sedikit mendepresi kontraktilitas jantung;

stimulasi simpatik• me↓ respon ventilasi terhadap hipoksia• me↑ aliran darah otak dan tekanan intrakranial,

bila diberikan bersama anestetik intravena efek tsb berkurang

• Tidak merelaksasi otot; tdk me↑ efek neuromuscular blocking agent

Page 39: Anestetik Umum-2.pptx

Preparat anestetik inhalasiEther (diethyl ether) • anestetik inhalasi bentuk cairan yang mudah

menguap, mudah meledak • iritasi merangsang sekresi kelenjar bronkhus• analgesia kuat• relaksasi otot sempurna• induksi dan recovery lambat karena kelarutan

dalam darah tinggi

Page 40: Anestetik Umum-2.pptx

Halothane• 2-bromo-2-chloro-1,1,1-trifluoroethane • tidak irritatif, tidak meledak• Koef partisi darah:gas tingggi → induksi relatif

lambat• 60-80% dieliminasi paru dlm btk tdk berubah• Sebagian dibiotransformasi o/ CYP hepar menjadi

trifluoroacetic acid → perubahan protein → reaksi imun → fulminant halothane-induced hepatic necrosis (jarang)

Page 41: Anestetik Umum-2.pptx

Halothane• Potensi anestesi kuat• u/ maitenance• Digunakan pd anak ok induksinya dpt ditoleransi• Efek bronkodilator • Kekuatan kontraksi jantung , CO , Tekanan darah

(hipotensi), bradikardi, ↓ reflex baroreseptor• depresi nafas dapat terjadi pada kadar yang

menimbulkan anestesi; penurunan respons ventilasi thd ↑ CO2

Page 42: Anestetik Umum-2.pptx

Halothane

• SSP: ↑ TIK; ↓ metabolisme otak• Otot: relaksasi otot rangka;potensiasi

neuromuscular blocking agent; kontraksi (malignant hyperthermia); relaksasi otot uterus;

• Ginjal : ↓ RBF; ↓ GFR (reversibel)• Hepar & GI tract : ↓ aliran darah; fulminant

hepatic necrosis

Page 43: Anestetik Umum-2.pptx

Enflurane• 2-chloro-1,1,2-trifluoroethyl difluoromethyl ether;

tdk mudah terbakar; bau tdk menyengat• Koef partisi darah:gas tinggi – induksi > lambat• 2-8% metabolisme o/ CYP2E1→ fluoride (tdk

membahayakan ginjal kec pemakaian dg INH)• u/ maintenance• ↓ tek drh arteri; ↓kontraktilitas miokard; hipotensi; • ↓ respons ventilasi (> halothane, isoflurane);bronkodilator

Page 44: Anestetik Umum-2.pptx

Enflurane• SSP: ↑ TIK; ↓ metabolisme otak; seizure• Otot; relaksasi bermakna; ↑ efek non-depol

muscle relaxant; relaksasi otot uterus• Ginjal : ↓ RBF; ↓ GFR; metabolit fluoride-

jangka panjang nefrotoksik (kasusnya jarang)• Hepar & GI tract : ↓ aliran darah; tdk

hepatotoksik

Page 45: Anestetik Umum-2.pptx

Isoflurane• 1-chloro-2,2,2-trifluoroethyl difluoromethyl

ether tidak mudah terbakar; bau menyengat• Koef partisi darah:gas < halothane, enflurane

→ induksi & pemulihan > cepat• >99% diekskresi unchanged o/ paru; 0,2%

metabolisme o/ CYP2E1 → tdk toksik• Tdk mutagen;tdk teratogen;tdk karsinogen• u/ maintenance

Page 46: Anestetik Umum-2.pptx

Isoflurane

• ↓ tek darah arteri; hipotensi (ok ↓ resistensi perifer); vasodilator koroner; ↓fungsi baroreseptor; perubahan konsentrasi scr cepat → hipertensi & takikardi sementara (stimulasi simpatik)

• Depresi ventilasi• Bronkodilator• Iritan → batuk; laringospasme

Page 47: Anestetik Umum-2.pptx

Isoflurane

• ↑ aliran drh otak → ↑ TIK (< halothane, enflurane); ↓ metabolisme otak

• Otot: relaksasi otot rangka;potensiasi neuromuscular blocking agent; relaksasi otot uterus;

• Ginjal : ↓ RBF; ↓ GFR (reversibel)• Hepar & GI tract : ↓ aliran darah

Page 48: Anestetik Umum-2.pptx

Desflurane

• difluoromethyl 1-fluoro-2,2,2-trifluoromethyl ether, tdk mudah terbakar

• Koef partisi darah:gas sgt rendah →induksi & pemulihan sgt cepat

• > 99% dieliminasi tdk berubah o/ paru• u/ operasi rawat jalan• Iritasi saluran napas – batuk, salivasi,

bronkospasme → tdk u/ induksi

Page 49: Anestetik Umum-2.pptx

Desflurane

• ↓ PVR; hipotensi; takikardi (saat induksi atau kenaikan konsentrasi mendadak) – stimulasi simpatik

• ↓ tidal volume; >1 MAC minute ventilation↓• Bronkodilator, namun iritan thd sal. napas• ↓metabolisme otak; ↑ aliran darah otak; ↑ TIK (dpt dicegah dg hiperventilasi)• Relaksasi otot lgs & potensiasi neuromuscular

blocking agent

Page 50: Anestetik Umum-2.pptx

Sevoflurane• fluoromethyl 2,2,2-trifluoro-1-

[trifluoromethyl]ethyl ether ; tidak mudah terbakar kec bila reaksi dg absorben

• Koef partisi darah:gas rendah → induksi cepat• 3% -biotransformasi o/ CYP2E1 hepar• Anestesi rawat jalan; induksi (tidak iritatif)• CVS: hipotensi; ↓ PVR; ↓ CO; tdk takikardi • Respirasi : ↓ tidal vol; ↑ RR; ↓ minute vol;

bronkodilator poten

Page 51: Anestetik Umum-2.pptx

Sevoflurane

• CNS : ↑ aliran drh otak; ↓ metabolisme otak; • Relaksasi otot; ↑ efek neuromuscular blocking

agent• Interaksi sevoflurane dg CO2 absorbent →

compound A- transient renal injury

Page 52: Anestetik Umum-2.pptx

Anestetik intravena

• sebagai ajuvan maupun anestetik tunggal• Tujuan anestetik intravena

• Induksi anestesia

• Induksi & pemeliharaan anestesia pada tindak bedah singkat

Page 53: Anestetik Umum-2.pptx

Anestetik intravena

• Karakteristik anestetik intravena yg ideal• Cepat menimbulkan hipnosis

• Mempunyai efek analgesia

• Amnesia pasca anestesia

• Dampak buruknya mudah dihilangkan o/ antagonisnya

• Cepat dieliminasi

• Tidak atau sedikit mendepresi respirasi dan kardiovaskular

• Pengaruh farmakokinetiknya tdk bergantung disfungsi organ

Page 54: Anestetik Umum-2.pptx

Preparat anestetik parenteral1. derv.barbiturate :

-thiopental; Thiamylal; Methohexital2. derv.benzodiazepin

-diazepam,lorazepam,midazolam3. Opioid :Fentanyl; Sufentanyl;Ramifentanyl4. derv.Imidazole :

- etomidat 5. der.alkil-phenol : - propofol 6. ketamin

Page 55: Anestetik Umum-2.pptx

Barbiturat

- thiopental; Thiamylal; Methohexital - u/ induksi- DOA sangat pendek ok redistribusi

Page 56: Anestetik Umum-2.pptx

Barbiturat

• Depresi kardiovaskuler dan respirasi• ↓ metabolisme otak; me aliran darah

cerebral me TIK (u/ cedera otak; tumor otak)

• Barbiturat kerja singkat : Tiopental; Metoheksital; Tiamilal

Page 57: Anestetik Umum-2.pptx

Barbiturate

• OOA thiopental : 10-30 dtk, DOA: 5-8 menit• Methohexital lebih poten & mpy wkt eliminasi

cepat lebih disukai drpd thiopental untuk operasi singkat (short ambulatory surgery)

Page 58: Anestetik Umum-2.pptx

Benzodiazepin

• Diazepam; lorazepam; midazolam • Sedative; anxiolytic; amnestic; kontrol agitasi akut →

premedikasi• Diazepam, Lorazepam (tidak larut air)→ nyeri dan iritasi

lokal pada suntikan• Midazolam diberikan sebelum px masuk kamar operasi

– OOA > cepat• OOA lebih lama drpd barbiturat• Dosis tinggi sedasi dalam memperpanjang periode

recovery anestesi

Page 59: Anestetik Umum-2.pptx

Analgesik opioid

• Fentanil; Sulfentanil; Alfentanil; Remifentanil• Fentanyl & sulfentanil –u/ premedikasi &

ajuvan anestetik i.v dan inhalasi – analgesia perioperatif

• Alfentanil & remifentanil – ko-induksi dg anestetik sedative-hypnotic i.v (ok OOA cepat)

Page 60: Anestetik Umum-2.pptx

Propofol ( 2,6 diisopropylphenol)

• OOA hampir sama dg Barbiturat namun pemulihan > cepat

• u/ induksi & maintenance • TIVA atau teknik anestesia berimbang• Pilihan u/ operasi rawat jalan• nyeri tempat injeksi, TIK turun, antiemetic

potent• Depresi kardiovaskular >

Page 61: Anestetik Umum-2.pptx

Etomidat

• depresi kardiovaskuler dan respirasi minimal• Induksi dan recovery cepat• mual, muntah, supresi adrenocortical respons• nyeri tempat injeksi• Menurunkan miocardial oxygen consumtion

pilihan untuk penderita PJK

Page 62: Anestetik Umum-2.pptx

Ketamine - Induksi dan recovery cepat - CBF meningkat TIK meningkat - anestesia dissosiative - emergence phenomenon :fenomena psikis,

mimpi, disorientasi - stimulasi kardiovaskuler ( denyut jantung,

curah jantung, tekanan darah me ) Kontraindikasi untuk Penderita PJK

- depresi nafas minimal, bronkodilator potent cocok pasien kelainan paru, asma anak

Page 63: Anestetik Umum-2.pptx

• Thiopental dan propofol paling biasa digunakan

Thiopental sudah lama terbukti keamanannya

Propofol recovery paling cepat Etomidat baik pada px hipotensi, PJK Ketamin baik untuk px asma, anak

Page 64: Anestetik Umum-2.pptx

PREMEDIKASITujuan :• Mengurangi kecemasan • Memperlancar induksi• Mengurangi keadaan gawat anestesi• Meningkatkan efek analgesia, muscle relaksan • Mengurangi timbulnya hipersalivasi,

bradikardia, muntah selama atau sesudah anestesi

Page 65: Anestetik Umum-2.pptx

Macam Obat Premedikasi

1. Golongan Antikolinergik :menghambat hipersekresi kelenjar

bronkhus/saliva dan mencegah bradikardiPreparat atropin i.m/i.vPengaruh pada anestesi – mendilatasi pupil

Page 66: Anestetik Umum-2.pptx

2. Golongan Analgesik narkotik

me kecemasan dan ketegangan me nyeri memiliki sifat anestetik → KAM ↓kerugian : waktu pemulihan memanjang,

spasme/kolik bilier/ ureter, konstipasi,retensi urin, hipotensi, depresi nafas

Preparat :Sulfentanil, Remifentanil, Fentanil, Alfentanil, Morfin, Meperidin

Page 67: Anestetik Umum-2.pptx

3. Barbiturat /non barb. barbituratmempercepat sedasi terutama untuk anakwaktu pemulihan tidak memanjang, kurang

menimbulkan reaksi yang tidak diiinginkan, kurang menghambat pernapasan dan sirkulasi dibandingkan morfin

preparat pentobarbital, sekobarbital Non barbiturat Jarang digunakan kecuali penderita alergi

barbiturat preparat etinamat, glutetimid, khloral

hidrat

Page 68: Anestetik Umum-2.pptx

4. Tranquilizer/neuroleptik

• efek sedasi• anti aritmia• anti histamin• biasanya kombinasi dengan barbiturat

atau analgesik opioid • preparat : prometazin, triflupromazin,

hidroksizin, droperidol

Page 69: Anestetik Umum-2.pptx

5.Benzodiazepin

• me kecemasan; amnesia retrograd• Lorazepam kurang menimbulkan efek kumulatif

dibanding diazepam• Preparat lorazepam,diazepam,midazolam

Page 70: Anestetik Umum-2.pptx

Traditional monoanesthesia vs modern balanced anesthesia

Page 71: Anestetik Umum-2.pptx

ANESTETIK LOKAL

Kuliah Farmakologi FK UnairOleh dr. Nurina H

Page 72: Anestetik Umum-2.pptx

ANESTESI LOKALDefinisi :• hambatan konduksi impuls• reversible• daerah terbatas • persepsi sensoris terutama nyeri berkurang• kesadaran masih ada

Anestetik lokal : sekumpulan obat yang menghambat hantaran syaraf bila dikenakan secara lokal pada jaringan syaraf dengan kadar yang cukup

Page 73: Anestetik Umum-2.pptx

Syarat Anestetik Lokal Ideal :• toksisitas rendah, tdk iritasi, tdk merusak

jaringan, bila terserap tdk menyebabkan keracunan sistemik (batas keamanan lebar)

• tdk menimbulkan reaksi alergi• efektif suntikan/topikal : onset cepat,

duration of action panjang• dapat dikombinasikan dgn vasokostriktor• larut dlm air, stabil dlm penyimpanan dan

sterilisasi

Page 74: Anestetik Umum-2.pptx

Dasar-dasar Neurofisiologi :

Potensial membrane terjadi krn :

• ion K lebih permiabel keluar sel

• adanya anion yg tdk dpt berdifusi keluar

• adanya pompa Na & K( 3 ion Na ditukar 2 ion K)

Page 75: Anestetik Umum-2.pptx

Potensial aksi :depolarisasi dan repolarisasi

• Depolarisasi :Rangsangan permiabilitas membran terhadap ion Na meningkat Na masuk kedalam selMuatan dalam sel + + + depolarisasi

• Repolarisasi :Ion K keluar sel lewat kanal diperkuat menurunnya pemasukan ion natrium ke dalam sel

Page 76: Anestetik Umum-2.pptx

Efek Anestetik Lokal pada serabut saraf :

• nilai ambang eksitasi meningkat , konduksi impuls lambat, kecepatan peningkatan potensial aksi menurun, amplitudo potensial berkurang, menurunkan potensial membran istirahat

• kemampuan membangkitkan potensial aksi hilang.

Page 77: Anestetik Umum-2.pptx

MEKANISME KERJA Anestetik Lokal

• Mencegah terjadi depolarisasi

menurunkan permiabilitas membran terhadap ion Na

tidak terjadi konduksi impuls saraf

Page 78: Anestetik Umum-2.pptx

FAKTOR YG MEMPENGARUHI KERJA ANESTETIK LOKAL :

1. Anatomi serat syaraf2. Sifat Anestesi Lokal : a. hub struktur kimia & aktifitas b. pKa obat c. efek vasodilatasi d. sifat ikatan prot e. biotransformasi3. Pengaruh pH Jaringan4. Pengaruh vasokonstriktor

Page 79: Anestetik Umum-2.pptx

1. Anatomi serat Syaraf :

a. diameter serat syaraf : diameter kecil lebih peka

b. selubung myelin: tidak bermyelin/selubung myelin tipis lebih peka

Kepekaan tidak tergantung pada fungsi sel syaraf

Urutan hilangnya rasa : nyeri, dingin, panas, rabaan, tekanan dalam

Page 80: Anestetik Umum-2.pptx

2a. Hub. Struktur Kimia & Aktifitas : Aromatik ( lipofilik ) daya penetrasi ke membran saraf Amina ( hidrofilik ) daya penetrasi ke jaringan

2b. Pengaruh pKa AL:

pKa menunjukkan jumlah persentase A.L dalam bentuk non-ion pada pH fisiologik jaringan (7,4).

Makin rendah pKa makin banyak bentuk non-ion yang

dilepaskan mula kerja lebih cepat

Page 81: Anestetik Umum-2.pptx

2c. Efek vasodilatasiMakin kuat efek vasodilatasi AL makin cepat obat meninggalkan daerah kerjanya masuk ke dalam peredaran darah sistemik DOA cepat

2d. Sifat ikatan protein :Kemampuan mengikat prot kuat ikatan membran sel saraf lebih kuat Masa kerja AL lebih panjang

Page 82: Anestetik Umum-2.pptx

3. Pengaruh pH jaringan thdp kerja AL : pH alkalis/basa non ion meningkat

AL lebih efektif pH asam contoh pada jaringan yang

meradang non ion menurun (Basa bebas) AL kurang efektif

Selain itu jaringan radang mengalami peningkatan vaskularisasi, penurunan nilai ambang nyeri

Page 83: Anestetik Umum-2.pptx

4. Pengaruh vasokonstriktor terhadap Anestetik Lokal :

memperpanjang DOA mengurangi toksisitas sistemik mengurangi aliran darah pada daerah

operasi

Obat simpatomimetik untuk vasokonstriktor: Adrenalin Nor Adrenalin Fenilefrin diberikan dalam kadar efektif minimal

Page 84: Anestetik Umum-2.pptx

Efek Samping Vasokonstriktor

Rangsangan alfa dan beta adrenergik Perlambatan penyembuhan luka, udem,

nekrosis

Oleh karena itu kontraindikasi pada :• Operasi jari tangan/kaki iskhemik (gangren)• Penderita gangguan kardiovaskular,hipertiroid

Page 85: Anestetik Umum-2.pptx

Efek Farmakologi AL: Saraf Perifer : hambatan saraf sensoris

Dosis besar hambatan saraf motorik dan otonom S.S.P : terabsorpsi sirkulasi drh menembus

sawar drh otak :a. Stimulasi SSPgelisah, tremor, konvulsib. Depresi SSPletargi, koma, depresi pernapasan kematian

Page 86: Anestetik Umum-2.pptx

• Sambungan saraf otonom : Menghambat transmisi pada neuromuskuler

junction (blockade kanal Na di membrn sel hambatan depolarisasi

• Kardiovaskular : Jantung : aktifitas “pace maker” menurun

eksitabilitas & konduksi menurun antiaritmia

• Pembuluh darah perifer : vasodilatasi efek langsung pada otot polos vaskuler (simpatolitik) kecuali kokain vasokontriksi

(simpatomimetik)

Page 87: Anestetik Umum-2.pptx

Farmakokinetik anestetik lokal:• Absorbsi : Absorbsi lokal menembus membran saraf

efek A. Lokal. Absorbsi sistemik otak, hepar, ginjal , jantung, paru,

otot bergaris, jaringan lemak

Biotransformasi : Gol Ester : hidrolisa dalam plasma oleh pseudo

Kholinesterase P.A.B.A (Para Amino Benzoic Acid) penyebab Alergi.

Gol Amida : metabolisme di hepar oleh enzim mikrosom metabolit aktif setara senyawa asal

Page 88: Anestetik Umum-2.pptx

• Ekskresi : melalui ginjal

• Efek samping & toksisitas : Hipersensitif : dermatitis, bronchospas me, anaphilaxis

Toleran & adiksi : (terutama Kokain)

CNS stimulasi diikuti depressi : Salivasi, gelisah, tremor, konvulsi, koma, depresi pernafasan

Page 89: Anestetik Umum-2.pptx

Penggolongan A. Lokal menurut rumus Kimia:

1. Gol Ester : a. Ester As Benzoat : Kokain,

b. Ester As Para Amin Benzoat : Prokain, Propoksikain, Tetrakain, Benzokain

2. Gol. Amida :a. Silidin : Lidokain, Mepivakain, Bupivakain, Etidokain

b. Toluidin : Prilokain

Page 90: Anestetik Umum-2.pptx

Procain (Gol. Ester)

Page 91: Anestetik Umum-2.pptx

Lidocain (golongan amida)

Page 92: Anestetik Umum-2.pptx

Long actionMedium action Short action Long action

(bupivacaine,ropivacaine)

(lidocaine) (procaine) (tetracaine)

Local Anesthetics

Surface action(benzocaine,

cocaine)

Pilihan untuk penggunaan klinis biasanya berdasar pada duration of action

EstersAmides

(Novocaine ®)(Xylocaine ®)

Page 93: Anestetik Umum-2.pptx

Farmakodinamik kokain :

• Euforia krn depresi pusat inhibisi• Penggunaan berulang menyebabkan adiksi, toleransi• Khasiat simpatomimetik dengan hambatan re-uptake

NE di ujung saraf simpatis sehingga terjadi efek pada Pemb drh vasokontriksiJantung takikardiMata midriasis, konstriksi pemb drh konjungtiva, sclera pucat

• Kerusakan epitel kornea

Page 94: Anestetik Umum-2.pptx

Farmakokinetik kokain :

• Absorpsi : segala tempat termasuk selaput lendir. Absorbsi lebih cepat dari detoksikasi & ekskresi sangat toksik

• Detoksikasi di hepar

• Ekskresi melalui urin

Page 95: Anestetik Umum-2.pptx

Toksisitas kokain

• Sering menyebabkan keracunan akut (toksisitas tinggi)

• Gejala : rangsangan SSP gelisah, bingung, suhu naik, midriasis, mual-muntah, sakit perut, kejang, penurunan kesadaran, depresi pernapasan, kematian.

• Tx : pemberian Diazepam & Barbiturat secara

I.V, pernapasan buatan.

Page 96: Anestetik Umum-2.pptx

PROKAIN• Termasuk golongan para amino benzoat (PABA)

yang menghambat kerja sulfonamid.• Anestesi Lokal sintetik pertama (parenteral)• OOA lambat, DOA singkat.

FARMAKODINAMIK Potensi lebih lemah dari kokain Toksisitas lebih kurang dari kokain Dapat menyebabkan CNS dan CVS depresi (dosis

tinggi)

Page 97: Anestetik Umum-2.pptx

Farmakokinetik prokain• OOA lambat (3-5 menit)• DOA pendek (vasodilatasi), ikatan prot kecil, dihidrolisa oleh

pseudocholinesterase• Metabolit PABA menyebabkan alergi

PENGGUNAAN KLINIS PROKAIN

• Anest infiltrasi (0,5-1%), dosis tanpa epinefrin 7 mg/kg

• Anestesi blok

• Topikal tidak efektif (sukar diserap mukosa)

Page 98: Anestetik Umum-2.pptx

TETRAKAIN• Potensi & toksisitas 10X prokain• OOA lambat• DOA > dari prokain: hidrolisa paling lambat, ikatan dengan

plasma protein kuat• Derivat PABA, sifat serupa prokain

PENGGUNAAN KLINIS :• Anestesi topikal : mata 0,5 % : hidung & tenggorokan

larutan 2%• Anestesi spinal• Tergeser oleh bupivakain

Page 99: Anestetik Umum-2.pptx

LIDOKAIN ( XILOKAIN )

• Dibanding prokain : mula kerja >cepat (3-5 menit), DOA > panjang & lebih poten

• Dapat digunakan dengan tanpa ditambah vasokonstriktor

• Prototype dari AL golongan amid

Page 100: Anestetik Umum-2.pptx

Farmakokinetik Lidokain

• Abs : mudah ( topikal/suntikan

• Metb : di hepar >lambat dari prokain

• Ekskresi : melalui urin

Page 101: Anestetik Umum-2.pptx

Toksisitas lidokain

• Di metabolisme lebih lambat di hepar lebih toksik pd Px gangguan fungsi hepar

• Hasil metabolit aktif toksisitas meningkat• Efek samping pada CNS lebih kecil

Page 102: Anestetik Umum-2.pptx

Penggunaan Klinik lidokain (luas)

• A. infiltrasi : 0,25 – 0,5 %• A. topikal : 2-10%• Dosis tanpa epinefrin : 3-4 mg/ kgBB

dgn epinefrin : 5-6 mg/kg BB

• Mempunyai efek anti aritmia mengurangi depolarisasi fase 4 serabut purkinye penurunan arus pacu, peningkatan pengeluaran ion K dari sel mempercepat repolarisasi

• Tx aritmia ventrikel akibat IMA

Pemb : I.V (dlm infus) 0,7 – 1,4 mg/kg BB

Page 103: Anestetik Umum-2.pptx

BUPIVAKAIN • Penggunaan luas karena DOA panjang• OOA lambat

• Keuntungan : masih terhindar dari rasa nyeri relatif lama post operasi tanpa perlu analgesik

• Potensi bupivakain >>lidokainDosis tanpa epinefrin: 2 mg/ kg BB

• Toksisitas : bupivakain > lidokain (cardiotoxic)meningkat pd asidosis, hiperkarbia, hipoksemia

Page 104: Anestetik Umum-2.pptx

PRILOKAIN

• Potensi besar dari prokain• OOA dan DOA > lama dari prokain• Toksisitas < dari lidokain (cepat dimetabolisme

di hepar)• Efek vasodilator kecil• Darah menyebabkan met-Hb (dosis besar)

sehingga tidak digunakan pada tindakan obstetrik(neonatal met-Hb)

Page 105: Anestetik Umum-2.pptx

Teknik pemberian AL :

1. Anestesi permukaan/topikal pada ujung saraf sensorik : luka, luka bakar, ulkus

2. Anestesi Infiltrasi: intra dermal/ subkutan/ submukosa, daerah lebih luas, ring blok (hati-hati pada jari, telinga, hidung & penis)

3. Anestesi Blok: memblok impuls pada batang saraf sehingga tidak diteruskan ke cabang saraf : anestesi mandibular, anestesi spinal, anestesi epidural, anestesi kaudal

Page 106: Anestetik Umum-2.pptx

• Anestesi spinal-injeksi AL ke dlm CSF di dlm lumbar space (L2-S) mhasilkan anestesi pada bagian tubuh yang diinginkan dengan efek sistemik yg dpt diabaikan.

-efek ke saraf simpatis tergantung dari posisi px dan barisitas obat

- preparat umumnya: lidokain, tetracain, & bupivakain

Page 107: Anestetik Umum-2.pptx

• Anestesi Epidural-injeksi AL ke dalam ruang epidural, bisa melalui hiatus sakralis (anestesi kaudal), lumbal, thoracal, & cervical.

-preparat: short & long acting

-efek ke saraf simpatis tidak ada sehingga tidak mengganggu respon kardiovaskuler

Page 108: Anestetik Umum-2.pptx
Page 109: Anestetik Umum-2.pptx

Tempat injeksi anestetik lokal di dan sekitar medulla spinalis

Page 110: Anestetik Umum-2.pptx