ANESTETIK LOKAL

22
ANESTETIK LOKAL ANESTETIK LOKAL Obat yang menghambat rangsangan saraf Obat yang menghambat rangsangan saraf secara reversibel bila dikenakan secara reversibel bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup. dengan kadar cukup.

description

ANESTETIK LOKAL. Obat yang menghambat rangsangan saraf secara reversibel bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup. Persyaratan AL. Tidak mengiritasi dan merusak jaringan saraf secara permanen. IT tinggi. Onset cepat dan durasi cukup lama. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ANESTETIK LOKAL

Page 1: ANESTETIK  LOKAL

ANESTETIK LOKALANESTETIK LOKAL

Obat yang menghambat rangsangan Obat yang menghambat rangsangan saraf secara reversibel bila dikenakan saraf secara reversibel bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup.kadar cukup.

Page 2: ANESTETIK  LOKAL

Persyaratan ALPersyaratan AL

1.1. Tidak mengiritasi dan merusak Tidak mengiritasi dan merusak jaringan saraf secara permanen.jaringan saraf secara permanen.

2.2. IT tinggi.IT tinggi.

3.3. Onset cepat dan durasi cukup lama.Onset cepat dan durasi cukup lama.

4.4. Toksisitas sistemik rendah.Toksisitas sistemik rendah.

5.5. Larut air dan stabil dlm larutan.Larut air dan stabil dlm larutan.

6.6. Tahan thd proses sterilisasiTahan thd proses sterilisasi

Page 3: ANESTETIK  LOKAL

KokainKokain Anestetik lokal I yg Anestetik lokal I yg

ditemukan pd daun Erythroxylon coca.ditemukan pd daun Erythroxylon coca.

ProkainProkain AL sintetik I, 1892AL sintetik I, 1892

BenzokainBenzokain 19051905

Page 4: ANESTETIK  LOKAL

Mekanisme KerjaMekanisme KerjaPusat kerja : membran selPusat kerja : membran sel

MK :MK :

1.1. Memblokir konduksi impuls dgn jalan Memblokir konduksi impuls dgn jalan mencegah kenaikan permeabilitas mencegah kenaikan permeabilitas membran sel thd ion Namembran sel thd ion Na++ ( yg berperan ( yg berperan pada potensial aksi saraf )pada potensial aksi saraf )

2. Secara bersamaan akan meningkatkan 2. Secara bersamaan akan meningkatkan ambang rangsang, mengurangi ambang rangsang, mengurangi eksitabilitas sel sehingga kelancaran eksitabilitas sel sehingga kelancaran hantaran jadi terhambat.hantaran jadi terhambat.

Page 5: ANESTETIK  LOKAL

PENGARUH pHPENGARUH pH

Kebanyakan AL merupakan suatu basa lemah Kebanyakan AL merupakan suatu basa lemah dengan pH atr 7,4 – 8,4dengan pH atr 7,4 – 8,4

B + HB + H+ + BHBH++

bentuk terprotonasibentuk terprotonasi

log BHlog BH++ / B = pKa – pH / B = pKa – pH

Ex = Ex = R : NR : N + HOH + HOH R : NHR : NH++ + OH+ OH--

bentuk tak bermuatan bentuk bentuk tak bermuatan bentuk terprotonasiterprotonasi

Page 6: ANESTETIK  LOKAL

Bentuk terprotonasi / kationBentuk terprotonasi / kation : :dianggap sbg bentuk teraktif dianggap sbg bentuk teraktif

pada pada reseptor.reseptor.

Bentuk tak bermuatanBentuk tak bermuatan : :penting pada proses penetrasi ke penting pada proses penetrasi ke

dalam dalam membran sel.membran sel.

Bentuk terprotonasi >>> Bentuk tak Bentuk terprotonasi >>> Bentuk tak bermuatanbermuatan

10 10 : : 11

Page 7: ANESTETIK  LOKAL

Anestetik lokal pada orang sakit Anestetik lokal pada orang sakit gigigigi

Sakit gigi dgn gusi bengkakSakit gigi dgn gusi bengkak

UdemUdem

Jaringan melebarJaringan melebar

Oksigen berkurang ke jaringan radangOksigen berkurang ke jaringan radang

Page 8: ANESTETIK  LOKAL

Glikolisis anaerob & peningkatan asam laktatGlikolisis anaerob & peningkatan asam laktat

pH jaringan meradang <<< pH jar. NormalpH jaringan meradang <<< pH jar. Normal

Anestetik lokal tidak akan berkhasiatAnestetik lokal tidak akan berkhasiat

Coz kesetimbangan akan bergeser ke arah Coz kesetimbangan akan bergeser ke arah bagian berprotonbagian berproton

Penetrasi berkurangPenetrasi berkurang

Page 9: ANESTETIK  LOKAL

Penambahan VasokonstriktorPenambahan Vasokonstriktor

Kebanyakan AL bersifat vasodilatator, kec Kebanyakan AL bersifat vasodilatator, kec : kokain.: kokain.

Oleh karenanya AL perlu dikombinasikan Oleh karenanya AL perlu dikombinasikan dengan penambahan vasokonstriktor.dengan penambahan vasokonstriktor.

Tujuan Pe+an VasokonstriktorTujuan Pe+an Vasokonstriktor : :

1.1. Menunda transport AL keluar dan dgn Menunda transport AL keluar dan dgn demikian memperpanjang waktu kerja.demikian memperpanjang waktu kerja.

2.2. Untuk mengurangi toksisitas sistemik.Untuk mengurangi toksisitas sistemik.

Page 10: ANESTETIK  LOKAL

Ex : Ex :

1. Adrenalin 1:200.000 / 1:400.0001. Adrenalin 1:200.000 / 1:400.000

2. Nor epinefrin 1:100.0002. Nor epinefrin 1:100.000

3. Fenileprin.3. Fenileprin.

Page 11: ANESTETIK  LOKAL

Kontraindikasi VasokontriktorKontraindikasi Vasokontriktor

1.1. Tidak diperbolehkan pada operasi yang Tidak diperbolehkan pada operasi yang pasokan darahnya besar.pasokan darahnya besar.

Ex : kepala, leher, anus dan daerah urogenital.Ex : kepala, leher, anus dan daerah urogenital.

Coz, tjd absorpsi yg cepat dan serentak dari AL Coz, tjd absorpsi yg cepat dan serentak dari AL & vasokonstriktor shg toksisitas meningkat.& vasokonstriktor shg toksisitas meningkat.

2. Pada daerah yang 2. Pada daerah yang pasokan darahnya sedikitpasokan darahnya sedikit..

Ex : jari2 kaki & tangan, hidung, kupingEx : jari2 kaki & tangan, hidung, kuping

Coz, bisa terjadi gangren.Coz, bisa terjadi gangren.

Page 12: ANESTETIK  LOKAL

Efek Pada Bbg OrganEfek Pada Bbg Organ

1.1. SSPSSP

merangsang SSP, gelisah, tremor serta merangsang SSP, gelisah, tremor serta tonik klonik yg diikuti dgn depresi SSP.tonik klonik yg diikuti dgn depresi SSP.

2.2. Ganglion dan NeuromuscularjunctionGanglion dan Neuromuscularjunction

menyebabkan berkurangnya respon otot menyebabkan berkurangnya respon otot atas rangsangan saraf.atas rangsangan saraf.

3. Kardiovaskular3. Kardiovaskular

penurunan eksitabilitas, kecepatan penurunan eksitabilitas, kecepatan konduksi dan kekuatan kontraksi miokard.konduksi dan kekuatan kontraksi miokard.

4.4. Otot polosOtot polos

spasmolitik akibat depresi langsung pada spasmolitik akibat depresi langsung pada otot polos.otot polos.

Page 13: ANESTETIK  LOKAL

5. Darah 5. Darah

Khusus prilokain yang dapat menyebabkan Khusus prilokain yang dapat menyebabkan penumpukan metabolit O-toluidin yang dapat penumpukan metabolit O-toluidin yang dapat merubah Hb menjadi met Hb, shg darah akan merubah Hb menjadi met Hb, shg darah akan berwarna coklat.berwarna coklat.

6. Reaksi alergi6. Reaksi alergi

Page 14: ANESTETIK  LOKAL

TEKNIK PENGGUNAAN ANESTETIK LOKALTEKNIK PENGGUNAAN ANESTETIK LOKAL1.Anestesi 1.Anestesi InfiltrasiInfiltrasiDiinjeksikan di sekitar jaringan tertentu Diinjeksikan di sekitar jaringan tertentu yang hendak ditujuyang hendak dituju

2.Anestesi 2.Anestesi KonduksiKonduksiInjeksi di daerah tulang belakang dengan Injeksi di daerah tulang belakang dengan maksud untuk memutus konduksi pada area maksud untuk memutus konduksi pada area tertentutertentuEx : untuk meniadakan rasa nyeri yang Ex : untuk meniadakan rasa nyeri yang hebat pada kaki dan lengan.hebat pada kaki dan lengan.

3.Anestesi 3.Anestesi Spinal ( IntratekalSpinal ( Intratekal ) )Injeksi di tulang punggung yang berisi Injeksi di tulang punggung yang berisi cairan otak, melintasi durameter antara cairan otak, melintasi durameter antara ruas lumbal ke 3 dan ke 4 untuk tujuan ruas lumbal ke 3 dan ke 4 untuk tujuan pembiusan dari kaki sampai tulang dada.pembiusan dari kaki sampai tulang dada.

Page 15: ANESTETIK  LOKAL

4.Anestesi 4.Anestesi EpiduralEpidural

Injeksi di ruang ke 2 durameter sumsum tulang belakangInjeksi di ruang ke 2 durameter sumsum tulang belakang

Ex : Sectio CaesareaEx : Sectio Caesarea

5.Anestesi 5.Anestesi Cervical ( pada daerah tengkukCervical ( pada daerah tengkuk ) )

6.Anestesi 6.Anestesi Thoracal ( pada daerah paru-paruThoracal ( pada daerah paru-paru ) )

7.Anestesi 7.Anestesi PermukaanPermukaan Pada permukaan kulit , misalnya untuk menjahit luka Pada permukaan kulit , misalnya untuk menjahit luka

di kulit.di kulit.

8.Anestetik Lokal lainnya8.Anestetik Lokal lainnya– LozengesLozenges– SuppossitoriaSuppossitoria– Tetes mata dan operasi pada mata.Tetes mata dan operasi pada mata.– Pada pengobatan ulkus lambungPada pengobatan ulkus lambung..

Page 16: ANESTETIK  LOKAL

Onset dan Durasi Anestetik Onset dan Durasi Anestetik lokal ditentukan oleh :lokal ditentukan oleh :

1. Lipofilisitas1. Lipofilisitas

2. pKa2. pKa

3. Derajat pengikatan protein3. Derajat pengikatan protein

4. Derajat Vasodilatasinya4. Derajat Vasodilatasinya

Page 17: ANESTETIK  LOKAL

Anestesi EpiduralAnestesi Epidural

Salah satu teknik anestesi yang terbukti unggulSalah satu teknik anestesi yang terbukti unggul

Teknik pembiusan melalui susunan saraf pusatTeknik pembiusan melalui susunan saraf pusat

Untuk prosedur operasi yang dilakukan pada Untuk prosedur operasi yang dilakukan pada daerah leher ke bawahdaerah leher ke bawah

Page 18: ANESTETIK  LOKAL

EPIDURAL EPIDURAL

Page 19: ANESTETIK  LOKAL
Page 20: ANESTETIK  LOKAL

AGEN EPIDURAL :AGEN EPIDURAL :

1. Bupivacain1. Bupivacain

2. Kloroprokain2. Kloroprokain

3. Etidokain3. Etidokain

4. Lidokain4. Lidokain

5. Mepivakain5. Mepivakain

6. Ropivakain6. Ropivakain

Page 21: ANESTETIK  LOKAL

Kontraindikasi EpiduralKontraindikasi Epidural

1.1. Px dengan masalah pendarahan.Px dengan masalah pendarahan.

2.2. Px yang pernah menagalami Px yang pernah menagalami kecelakaan.kecelakaan.

3.3. Px dengan infeksi pada ruas tl. Px dengan infeksi pada ruas tl. Belakang.Belakang.

4.4. Px sepsis.Px sepsis.

5.5. Px dengan gangguan neurologi.Px dengan gangguan neurologi.

6.6. Px alergi “ caine “Px alergi “ caine “

Page 22: ANESTETIK  LOKAL

Efek Samping Anestesi EpiduralEfek Samping Anestesi Epidural

1.1. Turunnya tekanan darah.Turunnya tekanan darah.

2.2. Karena anestesi melumpuhkan Karena anestesi melumpuhkan abdomen, maka ibu tidak dapat abdomen, maka ibu tidak dapat mengontrol keinginannya untuk mengontrol keinginannya untuk urinasi.urinasi.

3.3. Rasa terbakar pada kanal Rasa terbakar pada kanal kelahiran.kelahiran.