Anestesi Pada Obstetri

3
Anestesi pada Obstetri - sirkulasi uteroplasenta: hubungan bayi dan anak - jika pasien membutuhkan tindakan anestesi butuh pertimbangkan fisiologi kehamilan - hati-hati hipoksia dan iskemia pada bayi !!!! Sistem Respirasi 1. Minggu keempat kehamilan : ventilasi (TV x RR) 1 menit meningkat 50% sehingga cenderung untuk alkalosis metabolik 2. TV meningkat 40%, FRC RV dan RV menurun 20% 3. IC meningkat akibat peningkatan TV dan RR, VC tetap, TLC menurun 4. PCO 2 menurun 32-35 mmHg 5. Mukosa membran respirasi edema, rapuh, sulit intubasi, mudah deturasi dan berdarah Sistem Kardiovaskular 1. Cardiac Output meningkat 30-40%, HR meningkat 10-15 x/menit 2. Sistolik tetap, diastolik menurun, SVR dan MAP menurun 3. Irama jantung disritmi benigna (> 10-12 x/ menit : hati- hati!), pelebaran pleksus epidural : mudah terjadi toksisitas obat anestesi Sistem Hematologi 1. RBC meningkat, peningkatan volume darah 2. WBC dan plasma meningkat 40-50%, viskositas darah menurun 20% (fisiologi anemia) 3. Trombositopenia gestasional (peningkatan blood factor <nifas>) Sistem Saraf dan Adrenalin 1. MAC (minimal alveolar concentration) menurun 25-40% sehingga kebutuhan obat anastesi menurun. Peningkatan ion fraksi semakin mudah toksisitas dan mempengaruhi sampai obat ke bayi. 2. Kontrol hemodinamik tergantung saraf simpatik 3. Kadar kolinesterase menurun menyebabkan resiko pemanjangan blok Sistem Gastrointestinal

description

obsans

Transcript of Anestesi Pada Obstetri

Anestesi pada Obstetri

- sirkulasi uteroplasenta: hubungan bayi dan anak- jika pasien membutuhkan tindakan anestesi butuh pertimbangkan fisiologi kehamilan- hati-hati hipoksia dan iskemia pada bayi !!!!

Sistem Respirasi1. Minggu keempat kehamilan : ventilasi (TV x RR) 1 menit meningkat 50% sehingga cenderung untuk alkalosis metabolik2. TV meningkat 40%, FRC RV dan RV menurun 20%3. IC meningkat akibat peningkatan TV dan RR, VC tetap, TLC menurun4. PCO2 menurun 32-35 mmHg5. Mukosa membran respirasi edema, rapuh, sulit intubasi, mudah deturasi dan berdarah

Sistem Kardiovaskular1. Cardiac Output meningkat 30-40%, HR meningkat 10-15 x/menit2. Sistolik tetap, diastolik menurun, SVR dan MAP menurun3. Irama jantung disritmi benigna (> 10-12 x/ menit : hati-hati!), pelebaran pleksus epidural : mudah terjadi toksisitas obat anestesi

Sistem Hematologi1. RBC meningkat, peningkatan volume darah2. WBC dan plasma meningkat 40-50%, viskositas darah menurun 20% (fisiologi anemia)3. Trombositopenia gestasional (peningkatan blood factor )

Sistem Saraf dan Adrenalin1. MAC (minimal alveolar concentration) menurun 25-40% sehingga kebutuhan obat anastesi menurun. Peningkatan ion fraksi semakin mudah toksisitas dan mempengaruhi sampai obat ke bayi.2. Kontrol hemodinamik tergantung saraf simpatik3. Kadar kolinesterase menurun menyebabkan resiko pemanjangan blok

Sistem Gastrointestinal1. Penurunan gastrin dan HCl2. Motalitas lambung menurun dan tekanan sfingter menurun sehingga terjadi perlambatan pengosongan lambung3. Trimester III : uterus membesar, resiko aspirasi meningkat

Sistem Muskuloskeletal, Jaringan Okuler, dan Mammae1. Kecenderungan lordosis (relaksasi ligamen hormon progesteron) : sulit untuk insersi jarum spinal dan epidural2. Gangguan visual (peningkatan HCG)3. Pembesaran mammae kesulitan waktu intubasi

Sirkulasi Uteroplasenta Hubungan organ yang hubungkan ibu dan fetus Dilindungi oleh sawar plasenta Dipengaruhi kelarutan dalam lemak (umumnya sawar plasenta : sawar otak), ikatan protein Berat molekul (< 5000 dalton), ketebalan membran, ionisasi, dan konsentrasi gradien mempengaruhi masuknya obat kedalam plasenta UBF (Uterine blood flow) 2 arteri 1 vena Sirkulasi uteroplasenta dipengaruhi oleh kontraksi uterus : vasokontriksi Penurunan sirkulasi uteroplasenta -> DM, PE/E Hampir seluruh obat anestesi dapat menembus sawar plasenta (propofol, fentamil) Analgetik dan antimuntah juga mudah menembus Pelemas otot BM tinggi BM > 5000 dalton akan sulit menembus plasenta Setiap tindakan anestasi yang menyebabkan pasien tidur : Anestesi umum : meningkatkan mortalitas dan morbiditas dibanding anestesi regional Regional anestesi dianggap lebih aman Kelainan platelet, fungsi koagulasi, fungsi neurologis, sepsis, neuropati -> perhatikan sebelum tindakan anestesi General anestesi (pada kasus emergensi) Spinal anestesi (pada bayi yang sudah distress, pasien yang mungkin infeksi (AIDS)) Epidural anestesi (hamil normal tidak tahan sakit) Obat anestesi -> berdasarkan BB 30% ibu hamil Regional anestesi pasien harus kooperatif jadi harus sadar Anestesi spinal bloknya lebih kuat dari epidural